217490461 makalah manajemen reputasi pr

Upload: bobby-patria

Post on 09-Oct-2015

74 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hahjvsjvjsxksj

TRANSCRIPT

Makalah Media Relations

Makalah Manajemen Public Relations2013

B A B I

P E N D A H U L U A N1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjaga eksistensinya, perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan publik sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal balik) antara perusahaan dengan publik. Perusahaan dan publik adalah pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Dua aspek penting harus diperhatikan agar tercipta kondisi sinegis antara keduanya sehingga keberadaan perusahaan membawa perusahaan ke arah perbaikan dan peningkatan taraf hidup publik. Dari aspek ekonomi, perusahaan harus berorientasi mendapatkan keuntungan dan dari aspek social, perusahaan harus memberikan kontribusi secara langsung kepada publik. Perusahaan tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab dalam perolehan keuntungan semata, tetapi juga harus memperhatikan tanggung jawab social kepada publik. Pada hakekatnyaProfesi PublicRelation merupakan profesi dengan menggunakan metode komunikasi yang meliputi berbagai teknik komunikasi. Dimana didalam kegiatannya terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara suatu badan / perusahaan dengan publiknya. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi management. Disini diciptakan suatu aktifitas untuk membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi suatu lembaga/ perusahaan disuatu pihak dengan publik dipihak lain.

Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. (Scott M. Cutlip, 2007:6)Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan sehingga pesan yang disampaikan dimengerti atau di terima dengan baik oleh penerima. Komunikasi itu sendiri tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari bagi individu dalam sebuah keluarga atau masyarakat, komunikasi yang efektif juga dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan terutama dalam mengimplementasikan visi dan misi perusahaan.Public Relations (PR) merupakan teknik komunikasi yang dilakukan sebuah lembaga,

organisasi, ataupun perusahaan untuk menjalin kegiatan, hubungan, dan komunikasi dengan masyarakat atau publik. Aktivitas public relations merupakan proses yang berkelanjutan, dimana manajemen berusaha untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari komunitasnya, dari para pegawainya, dan juga merupakan kelanjutan proses penetapan kebijakan pihak manajemen dalam memberikan masukan dan saran perbaikan untuk mempertahankan citra. Public Relations di dalam hal ini merupakan sosok yang mewakili kepentingan perusahaan. Keberhasilan public relations di dalam menjalankan aktivitasnya dinilai akan membawa nama baik perusahaan di mata khalayaknya, dan juga sebaliknya kegagalan PR akan membawa citra buruk perusahaan.Public relations mempunyai peranan, peranan public relations dalam menjalin hubungan dengan publiknya itu sangat penting, baik dengan public internal perusahaan maupun dengan public eksernal perusahaan. Kegiatan Public relations tidak hanya untuk menyampaikan informasi kepada publiknya saja melainkan juga sebagai sarana penerangan di dalam perusahaan yaitu menerima dan memberikan segala bentuk informasi yang diperlukan agar dapat membentuk komunikasi yang efektif dengan publik-nya. Public relations memerlukan ruang untuk menggambarkan peran dan fungsinya dalam membangun atau membentuk citra positif bagi perusahaan, menjalin hubungan yang harmonis dengan publik, dan juga menyelesaikan krisis yang terjadi di dalam perusahaan. Krisis merupakan hal yang tidak dapat diprediksi, karena krisis itu datangnya secara tiba-tiba dan juga kehadirannya sangat tidak diharapkan didalam perusahaan. Krisis yang terjadi di perusahaan erat kaitannya dengan citra yang akan timbul di lingkungan public, citra tersebut memiliki pengaruh terhadap reputasi perusahaan.

Penampilan sesaat perusahaan dapat menampilkan citra, tetapi reputasi membutuhkan konsistensi dan pemahaman tentang sikap dan tingkah laku

Hampir semua perusahaan pernah mengalami krisis dan masalah terhadap reputasi, salah satunya adalah perusahaan pertambangan emas milik Amerika yang telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Indonesia, yaitu PT. Freeport Indonesia, yang memulai kontraknya pada tanggal 7 April 1967: Penandatanganan Kontrak Karya I, dengan luas wilayah 10 km2 dengan lama konsesi 30 tahun, kemudian Desember 1967: Pengeboran eksplorasi dimulai di Gertsberg, Desember 1972: Pengapalan perdana 10.000 ton tembaga ke Jepang, dan Juli 1976: Indonesia mendapat saham 8,5 persen saham Freeport.Kemudian pada tahun 1988 ditemukan cadangan bijih tembaga-emas di Grasberg, jumlah deposite diperkirakan 200 juta ton. Dan saham PT. Freeport Indonesia pun meningkat. Pada tahun 1988-1984 (1988-1994): Proses negosiasi Kontrak Karya dimulai, setelah usulan Freeport Indonesia untuk memperpanjang Kontrak Karya I ditolak pemerintah.

Pada Desember Tahun 1995: Penandatanganan Kontrak Karya II oleh pemerintah RI. Masa konsesi 30 tahun. Bakri mulai membeli saham perusahaan setelah pemerintah Indonesia tidak mau membelinya.Hasil tambang yang dilakukan PT Freeport memberikan keuntungan yang sangat besar bagi PT Freeport. Pada tahun 2005 PT Freeport Indonesia memperoleh keuntungan sekitar 4.2 miliar dollar (sekitar 42 triliun rupiah). Dengan keuntungan sebesar itu seharusnya Indonesia juga memperoleh keuntungan yang cukup besar.Namun, pada kenyataannya hingga tahun 2005 Pemerintah Indonesia hanya memperoleh royalti sebesar 2 triliun rupiah setiap tahunnya atas kepemilikan saham PT Freeport sebesar 9.36%. Dalam siaran pers resmi PT Freeport Indonesia menyatakan telah memberikan manfaat langsung kepada Pemerintahan Indonesia sebesar 1.8 miliar dolar AS pada tahun 2007.

Peranan public relations sangat berpengaruh di masyarakat bahkan dapat diandalkan untuk mempengaruhi dan mengendalikan pemikiran publik. Ketika perusahaan mengalami perubahan pandangan dari public yang akan mempengaruhi reputasi perusahaan, yang sangat dibutuhkan pada situasi tersebut adalah public relations. Apabila public relations tidak dapat menjalankan tugasnya untuk menjembatani hubungan antara perusahaan dan publiknya, maka citra perusahaan pun akan dinilai tidak baik di mata publiknya.I.2 TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap hal-hal yang disebut diatas, antara lain :

a. Untuk mengetahui pengaruh hadirnya praktisi Public Relations terhadap kasus reputasi yang dialami perusahaan.

b. Untuk mengetahui pengaruh pembentukan management khusus untuk mengatasi reputasi.

c. Untuk mengetahui criteria dan strategi pemecahan masalah terhadap reputasi.

I.3 Perumusan Masalah

1. Apakah pengaruh hadirnya praktisi Public Relations terhadap kasus reputasi yang dialami perusahaan?

2. Apakah ada pengaruh dan untuk kepentingan apa pembentukan management khusus untuk mengatasi reputasi?

3. Apakah ada criteria dan strategi pemecahan masalah terhadap reputasi?

B A B IIP E M B A H A S A NII.1 Pengertian Manajemen Reputasi

Konsep dasar Manajemen : kata manajemen (management) berasal dari kata Italia maneggiare yang berarti menangani (to handle). Juga bisa berasal dari kata latin manus yang artinya menangani. Jadi kata manajemen pada dasarnya berarti menangani / mengelola.

Untuk sehari-hari, kata manajemen bisa digunakan dalam 4 (empat) pengertian yang berbeda:

1. Sebagai proses-proses pengorganisasian-perencanaan, penggarahan, penggiatan dan pengevaluasian.

2. Berarti suatu karrier atau pekerjaan.

3. Berarti kelompok orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan sebuah organisasi.

4. Sebagai sebuah ilmu atau seni tentang perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian.

Sehingga Pengertian Manajemen Reputasi ialah Mengacu pada konsep dasar manajemen diatas, manajemen reputasi dapat berarti sebuah ilmu tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian segala hal yang berkaitan dengan reputasi. II.2 Definisi Manajemen Reputasi

Sejauhmana suatu organisasi atau perusahaan memandang perlunya manajemen reputasi atau citra? Pertanyaan ini sangat signifikan untuk diajukan. Mengapa demikian? Karena kini, public telah mengalami perubahan begitu cepat dalam mencermati lingkungan yang ada di sekitarnya. Public telah memiliki ruang yang lebih luas untuk mengetahui sepak terjang organisasi atau perusahaan. Sehingga tuntutan untuk menjaga reputasi (image) baik menjadi sesuatu yang mendesak. Reputasi yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, merupakan asset, karena reputasi mempunyai suatu dampak pada presepsi public dari komunikasi dan operasi organisasi dalam berbagai hal, sehingga reputasi yang jelek akan merugikan organisasi.

Dalam jangka panjang reputasi baik membawa banyak manfaat, baik pada saat organisasi sedang jaya maupun pada saat-saat organisasi menghadapi berbagai macam krisis. Membangun reputasi memang tidak sama dengan memperbaiki kembali bangunan yang telah hancur. Ada factor kepercayaan public yang sangat kental melekat didalamnya sehingga, bila reputasi jeblok, maka kepercayaan pubik yang melekat itu lepas dengan cepat dan untuk menempelkannya kembali membutuhkan waktu yang lama. Dalam kaitan ini, para praktisi PR memiliki peran kunci dalam memelihara reputasi, mengingat jangkauan reputasi mampu melampaui batas-batas dimensi yang ada dan PR merupakan jembatan yang sanggup menghubungkan komunikasi di batas-batas tersebut.2 siang pt pazia kawasan ruko manga dua square jl gaharu blok G no 32-33 gunung sahari raya jakut cv foto ktp . reza

II.3 Tujuan Reputasi

Reputasi sebenarnya adalah nama baik. Setiap orang, organisasi, dan perusahaan membutuhkan nama baik. Dari nama baik itulah, mereka dipercayai oleh orang, oranganisasi maupun perusahaan. Itu sebabnya reputasi selalu terkait dengan kepercayaan.

Nama baik hanyalah salah satu dimensi dari reputasi. Karena dalam reputasi juga terkandung dimensi lain seperti dipandang luhur/tinggi diperlakukan sebagai bernilai dan penting, serta kehormatan yang melekat pada pemilik reputasi. Reputasi sekarang menjadi salah satu pusat perhatian dalam pratik PR dimanapun. Mengingat perkembangan saat ini yang memungkinkan hancurnya nama baik karena sebab yang bias jadi tak berhubungan langsung dengan nama organisasi atau produk yang dihasilkan organisasi tersebut.

Reputasi akan berdampak pada public internal dan eksternal organisasi. Para karyawan, sebagai public internal merasa bangga bekerja untuk organisasi yang memiliki reputasi. Sedangkan public eksternal, seperti pelanggan, reputasi membuat mereka merasa memilih produk yang tepat.

Reputasi membantu organisasi mencapai tujuan. Tujuan yang terbantu penapaiannya adalah :

a. Peningkatan penjualan

b. Mendorong transaksi dan prakarsa strategis

c. Perekrutan pegawai baru dan membuat pegawai merasa betah bekerja

d. Mempertinggi saham perusahaan

II.4 Manfaat Reputasi

Definisi reputasi menurut Gaotsi dan Wilson (2001), evaluasi semua stakeholder terhadap organisasi sepanjang waktu yang didasarkan atas pengalaman stakeholder tersebut dengan organisasi.

Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi organisasi, yaitu:

a. Keberadaan (being)

b. Tindakan (doing)

c. Berkomunikasi (communication)

d. Mendengarkan (listening)

e. Dan melihat (seeing)Organisasi perlu melakukan tindakan yang terencana dengan baik untuk membangun kesan dimata stakeholder-nya, maka kepercayaan terhadap organisasi bisa terjaga.Ada 7 (tujuh) sebab yang dianggap dapat menurunkan atau merusak reputasi organisasi:

a. Kritik terhadap perusahaan atau produk yang dilakukan media cetak atau penyiaran

b. Perilaku tidak etis perusahaan

c. Bencana yang menghentikan produksi

d. Tuduhan atau putusan pengadilan

e. Tuduhan dari kelompok-kelompok kepentingan atau pelanggan atas keamanan produk

f. Tuduhan dari pejabat pemerintah atas keaman produk

g. Kritik atas perusahaan atau produk di Internet

Dalam menghadapi penyebab-penyebab yang dapat menurunkan atau bahkan merusak reputasi perusahaan, berikut ada tiga pendekatan dalam manajemen reputasi. Pendekatan pertama menyangkut aspek-aspek sebagai berikut :1. Analisis reputasi, yang dilakukan pada dasarnya untuk memahami stakeholder organisasi, yakni pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan terhadap organisasi. Langkah berikutnya adalah melihat hubungan diantara stakeholder itu. Selanjutnya dikaji mana yang kiranya mendukung dan mengkritik organisasi serta mempersiapkan materi komunikasi untuk disampaikan pada stakeholder.2. Perencanaan strategis, yang dasarnya melihat lingkungan internal dan eksternal organisasi sehingga bisa diidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman organisasi. Lalu disusun rencana yang bisa diimplementasikan, dengan mangacu pada visi dan misi organisasi. Pemantauan terhadap media dapat menjadi masukan.3. Stakeholders relations, pada dasarnya menyusun rencana komunikasi dan relasi dalam konteks PR umumnya dan media relations khususnya, berdasarkan hasil analisis peta jaringan dan relasi antara stakeholder.4. Pemantauan media, pada dasarnya merupakan kegiatan mengikuti apa yang dilaporkan media, khususnya pemberitaan yang positif dan negatif bagi organisasi. Dalam memantau media biasanya dilakukan kegiatan-kegiatan seperti :a. Tabulasi setiap beritab. Menelaah berita-berita tersebut untuk menentukan apakah organisasi diberitakan secara c.Positif atau negatifd. Menilai apakah berita tersebut memuat pesan yang disampaikan organisasie. Mengidentifikasi pesan-pesan yang disampaikan organisasi disiarkan mediaf. Menilai isu-isu tertentu yang menjadi perhatian mediag.Menilai bagaimana reaksi stakeholder terhadap berita yang disiarkan media5. Pelatihan media, pelatihan ini pada dasarnya untuk memberikan wawasan tentang cara kerja media pada para staf PR satu organisasi.5. Materi komunikasi, merupakan pesan yang disampaikan pada media atau publik organisasi, berupa brosur, leaflet, isi situs web, dan sebagainya.6. Media Relations, hubungan yang baik dengan media massa membantu meningkatkan reputasi organisasi. Sebaliknya, reputasi organisasi akan membuat media tertarik untuk menginformasikan organisasi tersebut karena publik pada umumnya ingin mengetahui apa yang terjadi pada organisasi yang baik organisasinya. Artinya ada dua sisi wujud relasi antara reputasi dan media relations. Pada satu sisi, media relations yang baik akan menjadi sarana untuk menjaga dan meningkatkan reputasi. Pada sisi lain, reputasi akan mempermudah membangun media relations yang baik.7. Government Relations, dengan mengingat pemerintah melalui lembaga-lembaga yang didalamnya menjalankan peran sebagai agen regulasi dan pengambil kebijakan, maka hubungan yang baik dengan pemerintah juga penting dalam menjaga relasi.8. Manajemen isu dan manajemen krisis. Isu dan krisis bisa muncul tanpa diduga. Karena organisasi pada umumnya memiliki prosedur baku dalam manajemen isu dan manajemen krisis untuk berjaga-jaga bila terjadi krisis atau berkembang isu yang merugikan organisasi.

Pendekatan kedua menguaraikan langkah-langkah yang lebih praktis dalam menjaga reputasi oragnisasi disampaikan Lamotta (2004) yang menunujukan tahapan manajemen reputasi sebagai berikut :1.Penelitian untuk mengetahui persepsi dan sikap khalayak terhadap organisasi.2. Membangun konsensus tentang nilai dasar dan tujuan organisasi antara manajemen dan karyawan.3. Mengidentifikasi janji penjualan yang unik (unique selling proposition/USP) dan pesan yang bisa memperkuat USP.4. Dorongan pada organisasi yang dikembangkan secara internal dan eksternal.5. Iklan, media relations, materi untuk investor, siaran pers dan program filantrofi organisasi dijalankan bersama-sama untuk menyebarluaskan pesan yang konsisten dan komprehensif.

Pendekatan lain, sebagai pendekatan ketiga, dikembangkan firma PR, Morrissey & Co dalam manajemen reputasi ini mencakup 4 aspek yang didasarkan pada sumber daya organisasi untuk disampaikan pada publik, sebagai berikut :

1. penelitian

2. positioning

3. penyusunan pesan

4. Strategi

Ketiga pendekatan ini memiliki kesamaan. Pendekatan pertama lebih terperinci, dibandingkan pendekatan kedua dan ketigadisebut analisis stakeholder kemudian disusun pesan yang akan dikomunikasikan dan strategi pengkomunikasiannya. Pada pendekatan ketiga bahkan sudah disebutkan publik yang akan dijaga persepsinya terhadap organisasi yang mencakup publik internal dan eksternal.

Saat ini di Indonesia, manajemen reputasi belum begitu banyak mendapat perhatian dari kalangan teoretisi PR. Namun praktik manajemen reputasi sudah mulai banyak dilakukan organisasi. Munculnya bagian komunikasi perusahaan menjadi salah satu indikator bahwa komunikasi yang dijalankan organisasi (bisnis) di Indonesia bukan sekedar menjalin komunikasi dan mengembangkan relasi dengan publik, tapi juga menjaga reputasi organisasi.

Keuntungan Asing vs Kesejahteraan Rakyat

Munggaran Satya Nugraha suaraPembaca

Hasil tambang yang dilakukan PT Freeport memberikan keuntungan yang sangat besar bagi PT Freeport. Pada tahun 2005 PT Freeport Indonesia memperoleh keuntungan sekitar 4.2 miliar dollar (sekitar 42 triliun rupiah). Dengan keuntungan sebesar itu seharusnya Indonesia juga memperoleh keuntungan yang cukup besar.

Namun, pada kenyataannya hingga tahun 2005 Pemerintah Indonesia hanya memperoleh royalti sebesar 2 triliun rupiah setiap tahunnya atas kepemilikan saham PT Freeport sebesar 9.36%. Dalam siaran pers resmi PT Freeport Indonesia menyatakan telah memberikan manfaat langsung kepada Pemerintahan Indonesia sebesar 1.8 miliar dolar AS pada tahun 2007.

Apabila hal tersebut benar dan pengelolaan dana tersebut dilakukan secara benar oleh pemerintah Indonesia seharusnya perekonomian masyarakat di Papua mengalami peningkatan. Namun, pada kenyataannya sampai saat ini masyarakat Papua masih mengalami kesulitan ekonomi.

Menurut statistik pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin di Papua berjumlah 760.350 orang dari jumlah penduduk 2.056.500. Selain itu adanya kasus kelaparan yang menyebabkan meninggalnya hampir 100 orang di Yahukimo semakin memperjelas adanya kesenjangan sosial antara pekerja asing di PT Freeport dengan penduduk pribumi.

Hal ini sangat bertentangan dengan Undang Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3 pada ayat 2 yang menyebutkan bahwa "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara", dan pada ayat 3 disebutkan bahwa "Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat".

Kesenjangan sosial yang terjadi di sekitar pertambangan Freeport Indonesia berdampak pada konflik yang terjadi di daerah sekitar lokasi pertambangan. Konflik tersebut diawali dengan aksi protes mahasiswa Papua yang menuntut penutupan PT Freeport Indonesia hingga berlanjut kepada aksi-aksi kekerasan seperti penculikan terhadap pegawai PT Freeport Indonesia.

Pemerintah seharusnya dapat mengatasi masalah-masalah tersebut melalui peraturan-peraturan yang ditetapkannya. Jauh dari itu apabila pemerintah mampu mengelola SDA yang ada di Papua dan di Indonesia masyarakat Indonesia akan hidup lebih sejahtera.

Selama ini banyak kekayaan alam yang seharusnya dapat menjadi pemasukan negara dan dapat mensejahterakan rakyat diambil alih oleh pihak asing. Mereka cenderung mengeksploitasi sumber daya alam kita untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.

Prinsip ekonomi memang mengajarkan kita untuk bertindak dengan menggunakan modal yang sedikit untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Tapi, hal tersebut bukan berarti kita boleh mengesampingkan nilai-nilai kemanusiaan.

Potensi alam Indonesia sangat melimpah. Seharusnya kita menyadari itu dan berusaha untuk mengelola sumber daya alam tersebut dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu apabila kita dapat mengelola potensi alam kita sendiri secara bijaksana tentu hal tersebut akan berdampak pada membaiknya perekonomian Indonesia. Sudah saatnya berubah.

B A B III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 Kesimpulan Dari semua uraian yang telah kita pelajari dan simak dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya krisis dan reputasi di sebuah organisasi/perusahaan tidak akan bisa dihindari, sesempurna apa pun manajemen yang diterapkan karena salah satu sifat krisis dan reputasi adalah tidak bisa diperhitungkan, yaitu krisis yang diakibatkan misalnya oleh bencana alam. Selain itu, untuk krisis dan reputasi yang disebabkan karena faktor internal organisasi/perusahaan, menurut teori, krisis ini akan selalu bepotensi terjadi, karena krisis selalu menyertai dalam setiap fase pertumbuhan organisasi/perusahaan. Namun demikian, setiap organisasi/perusahaan sebaiknya memiliki sebuah tim manajemen reputasi dengan struktur dan rancangan manajemen reputasi yang baik, sehingga ketika krisis dan reputasi benar-benar terjadi, tim telah siap melakukan langkah-langkah yang telah terencana dalam menangani kasus reputasi. Humas juga memiliki andil besar dalam menangani krisis dan reputasi, terutama ketika harus berhadapan dengan pihak pers yang berpotensi membentuk opini publik negatif mengenai organisasi/perusahaan bersangkutan sebagai efek dari terjadinya krisis dan reputasi.Pelaksanaan peranan public relations pada PT. Freeport Indonesia dalam mempertahankan citra pasca menghadapi reputasi perusahaan sangatlah penting. Hal ini tentunya dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan hal yang paling penting proses penyampaian informasi dari komunikator (public relations) ke komunikan (publiknya). Public relations merupakan fungsi manajemen dalam teknik komunikasi yang dilakukan di sebuah perusahaan yaitu PT. Freeport Indonesia untuk melaksanakan tanggung jawab dalam memberikan informasi yang di komunikasikan kepada publiknya.2. Public relations PT. Freeport Indonesia hendaknya menjalankan perannya dengan baik yaitu memberikan informasi yang akurat, menyelesaikan segala sesuatu dengan tepat, yaitu ketika terjadinya krisis reputasi public relations.3. Peranan public relations PT. Freeport Indonesia menjalankan keseluruhan harus sesuai dengan ke empat peranan public relations yaitu sebagai penasihat ahli, fasilitator komunikasi, fasilitator pemecahan masalah, dan teknisi komunikasi dalam menunjukan tanggung jawabnya guna mempertahankan citra perusahaan PT. Freeport Indonesia.4. Alternatif pemecah masalah pada PT. Freeport Indonesia guna menghadapi krisis dan reputasi yaitu dengan dibentuknya unit kendali . Unit kendali ini sebagai bentuk tanggung jawab dan bagian dari peranan public relations dalam membantu perusahaan memberikan solusi penyelesaian masalah, mengkomunikasikan, serta menjalin hubungan baik dengan pihak media.III.2 SaranBerdasarkan kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian di lapangan mengenai peranan public relations pada PT. Freeport Indonesia dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis reputasi perusahaan, maka saran yang dapat diberikan untuk perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Dalam proses pelaksanaan sosialisai kepada masyarakat, public relations PT. Freeport Indonesia diharapkan lebih menyeluruh di seluruh bagian wilayah yang ada di Jakarta dan di luar daerah dan juga dilakukan secra terjadwal diharapkan agar tidak ada tempat yang terlewatkan untuk diberi sosialisasi.

PROYEKSI

REPUTASI

IDENTITAS

NILAI-

NILAI

NILAI-NILAI

PUSAT

CITRA

7