document21

7
2.8. Penatalaksanaan Konservatif Prinsip umum pengobatan adalah mengistirahatkan saluran cerna dengan : 9 - Memuasakan pasien - Dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik atau intestinal - Pengganti cairan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara intravena - Pemberian antibiotik yang sesuai - Pembuangan fokus septik (apendiks) atau penyebab radang lainnya 1. Pemberian oksigen Adalah vital untuk semua pasien dengan syok. Hipoksia dapat dimonitor oleh pulse oximetri atau BGA. 4 2. resusitasi cairan Biasanya dengan kristaloid, volumenya berdasarkan derajat syok dan dehidrasi. Penggantian elektrolit (biasanya potassium) biasanya dibutuhkan. Pasien harus dikateterisasi untuk memonitor output urine tiap jam. Monitoring tekanan vena sentral dan

Upload: wahyudi-cahya-aprillian

Post on 16-Aug-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

2.8. PenatalaksanaanKonservatifPrinsip umum pengobatan adalah mengistirahatkan saluran cerna dengan :9- Memuasakan pasien- Dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik atau intestinal- Pengganti cairan elektrolit ang hilang ang dilakukan secara intravena- Pemberian antibiotik ang sesuai- Pembuangan fokus septik !apendiks" atau penebab radang lainna#. Pemberian oksigen $dalah vital untuk semua pasien dengan sok. %ipoksia dapat dimonitor oleh pulse o&imetri atau'($.)2. resusitasi cairan'iasanadengankristaloid* volumenaberdasarkandera+at sokdandehidrasi. Penggantianelektrolit !biasana potassium" biasana dibutuhkan. Pasien harus dikateterisasi untukmemonitoroutput urinetiap+am. Monitoringtekananvenasentraldanpenggunaaninotropiksebaiknadigunakanpadapasiendengansepsis ataupasiendengankomorbid.%ipovolemiter+adi karena se+umlah besar cairan dan elektrolit bergerak dari lumen usus ke dalam ronggaperitoneal dan menurunkan caran ke dalam ruang vaskuler.)*9,. analgetik Digunakan analgetik opiat intravena dan mungkin dibutuhkan antiemetik.)). $ntibiotik%arus spektrum luas* ang mengenai baik aerob dan anaerob* diberikan intravena. -efalosporingenerasi ... dan metronida/ole adalah strategi primer. 'agi pasien ang mendapatkan peritonitisdi 01 !misalna oleh karena kebocoran anastomose" atau ang sedang mendapatkan pera2atanintensif* dian+urkan terapi lini kedua diberikan meropenem atau kombinasi dari piperacillin danta/obactam. 3erapi antifungal +uga harus dipikirkan untuk melindungi dari kemungkinan terpaparspesies -andida. )*4 DefinitifPembedahan#. 5aparotomi'iasana dilakukan insisi upper atau lo2er midline tergantung dari lokasi ang dikira. 3u+uannauntuk :9*#6- menghilangkan kausa peritonitis- mengkontrol origin sepsis dengan membuang organ angmengalami inflamasi atau ischemic !atau penutupan viscus ang mengalami perforasi".- Peritoneal lavageMengkontrol sumber primer dari sepsis adalah sangat penting. 0e-laparotomi mempunaiperan ang penting pada penanganan pasien dengan peritonitis sekunder* dimana setelahlaparotomi primer ber-efekmemburukatautimbul sepsis. 0e-operasi dapat dilakukansesuaikebutuhan. 0elaparotomi angterencanabiasanadibuat denganmembukadindingabdomendengan pisau bedah sintetik untuk mencegah eviserasi. 'agaimanapun+uga* penelitianmenun+ukkanbah2afiveearsurvival ratedi01dan+angka pan+ang* lebih tinggi pada relaparotomi se2aktu daripada relaparotomi angdirencanakan. Pemeriksaan ditun+ang dengan -3 scan. Perlu diingat bah2a tidak semua pasiensepsisdilakukanlaparotomi* tetapi +ugamemerlukanventilasi mekanikal* antimikrobial* dansupport organ. Mengatasi masalah dan kontrol pada sepsis saat operasi adalah sangat pentingkarena sebagian besar operasi berakibat meningkatkan morbiditas dan mortalitas2. 5aparoskopi3eori bah2a resiko keganasan pada hiperkapnea dan sok septik dalamabsorbsikarbondioksidadanendotoksinmelalui peritoneumangmengalami inflamasi* belumdapatdibuktikan.3etapi*laparoskopi efektif padapenangananappendicitisakut dan perforasiulkusduodenum. 5aparoskopi dapat digunakan pada kasus perforasi kolon* tetapi angka konversi kelaparotomi lebih besar. 1ok dan ileus adalah kontraindikasi pada laparoskopi.9,. Drain7fektif digunakanpada tempat ang terlokalisir* tetapi cepat melekat pada dindingsehinggaseringkali gagal untukmen+angkauronggaperitoneum. $dabanakke+adianangmemungkinkan penggunaan drain sebagai profilaksis setelah laparotomi.2.9.Komplikasi#. 1ok 1epsis#*#6Pasien memerlukan penanganan intensif di .-82. $bses intraabdominal atau sepsis abdominal persisten. #6*##Pada tanda-tanda sepsis !pireksia* leukositosis"* pemeriksaan harus disertakan -3 dengan kontrasluminal !khususna apabila terdapat anastomosis in-situ". 0e-laparotomi diperlukanapabilaterdapat peritonitis generalisata. Drainase perkutaneus dengan antobiotik pilihan terbaikmerupakan terapi pada tempat ang terlokalisir. 3erapi antibiotik disesuaikan dengan kultur angdiambil dari hasil drainase. 1epsis abdominal mengakibatkan mortalitas sekitar ,6-96:. ;aktorang mempengaruhi tingkat mortalitas adalah :- 8sia- Penakit kronis-