21 · web viewdi sulawesi selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya...

51
21. DAERAH TINGKAT I SULAWESI SELATAN

Upload: vankhuong

Post on 10-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

21. DAERAH TINGKAT I SULAWESI SELATAN

Page 2: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

'g

Page 3: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

21. DAERAH TINGKAT I SULAWESI SELATAN

I. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan daerah

Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan memiliki wilayah darat-

an seluas 62.483 km2, atau kurang lebih 4,15% dari wilayah

daratan Indonesia secara keseluruhan. Dibandingkan dengan

daerah-daerah tingkat I lainnya, Sulawesi Selatan merupakan

daerah Tingkat I yang terluas di Sulawesi. Daratan Sulawesi

selatan berbentuk semenanjung yang memanjang dari utara ke

selatan dengan pegunungan Latimojong di bagian utara dan pe-

gunungan Lompo Batang di bagian selatan. Kedua pegunungan itu

dipisahkan oleh lembah dan dataran rendah yang relatif subur.

Iklimnya tergolong tropis basah dengan curah hujan rata-rata

sekitar 1000 - 1500 mm/tahun, temperatur rata-rata 26,4°C

dengan kelembaban udara cukup tinggi.

Jenis dan struktur tanah terdiri dari tanah vulkanis di

bagian selatan dan sedimentasi serta alluvial di bagian te-

ngah dan utara dengan beberapa variasi. Keadaan tanah rela-

tif subur dengan variasi tinggi rendahnya permukaan tanah

menyebabkan sebagian besar dari wilayah Sulawesi Selatan co-

cok untuk kegiatan pertanian, terutama pertanian pangan. Se-

jak lama daerah Sulawesi Selatan terkenal sebagai salah satu

"lumbung pangan nasional".

Pola penggunaan tanah daerah ini adalah sebagai berikut :

luas pekarangan 1,96% dari luas propinsi, tegalan dan ladang

13,30%, penggembalaan 5,1%, tambak kolam dan rawa 2,6%, per-

kebunan 4,26% dan sawah 7,84%, hutan 30,44%, tanah yang se-

623

Page 4: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

mentara belum diusahakan dan tanah untuk kayu-kayuan dan lain-

nya 34,41%.

Secara administratif, Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan

terdiri dari 23 daerah tingkat II (2 kotamadya dan 21 kabupa-

ten), 169 kecamatan dan 1.170 desa. Kabupaten yang terluas

adalah Kabupaten Luwu dengan luas 17.791 km2 atau 28% dari

luas propinsi, sedang kabupaten yang tersempit adalah Kabupa-

ten Bantaeng dengan luas hanya 396 km2 atau kurang dari 0,6%

luas propinsi (Tabel ).

Berdasarkan sensus penduduk tahun 1980, jumlah penduduk

adalah 6.062.212 jiwa. Dibandingkan dengan jumlah pada tahun

1971, yaitu 5.179.911 jiwa, maka selama periode 1971 - 1980

telah terjadi pertambahan penduduk sebesar 882.301 jiwa, atau

rata-rata naik 1,74% per tahun. Tingkat pertambahan penduduk

tertinggi terjadi di Kabupaten Luwu yaitu 4,90% rata-rata per

tahun. Kabupaten-kabupaten lain yang mengalami kenaikan pen-

duduk yang relatif tinggi adalah Kabupaten-kabupaten Mamuju

yaitu 4,03% per tahun dan Majene 4,79% per tahun. Tingkat

pertumbuhan penduduk yang terkecil dialami oleh Kabupaten-

kabupaten Barru dan Soppeng, masing-masing dengan 0,26% dan

0,16% rata-rata per tahun. Di luar 2 kotamadya yang ada kabu-

paten-kabupaten yang paling padat penduduknya adalah Kabupa-

ten Takalar (306 jiwa/ km2) dan Kabupaten Jeneponto (327 ji-

wa/km2), sedang kabupaten-kabupaten yang paling jarang pendu-

duknya adalah Kabupaten Mamuju (9 jiwa/ km2) dan Kabupaten

Luwu (28 jiwa/km2). Untuk daerah secara keseluruhan, tingkat

kepadatan rata-rata adalah 97 jiwa/km2.Berdasarkan sensus 1980, kurang lebih 59% dari jumlah

penduduk Sulawesi Selatan hidup dan berusaha di sektor perta-

624

Page 5: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

nian (pangan, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan peternak-

an). Selebihnya hidup dan bekerja di berbagai sektor lainnya

seperti sektor-sektor perdagangan, jasa angkutan, perbankan,

industri, pemerintahan dan lain-lain.

Dalam tahun 1980, berdasarkan hasil perhitungan yang di-

lakukan terhadap Produk Domestik Regional Bruto, kurang lebih

48,75% dari pendapatan daerah berasal dari sektor pertanian,

dan merupakan sumbangan terbesar pendapatan daerah ini, kemu-

dian sektor perdagangan 17,11%, sektor pemerintahan 14,43%,

sektor pengangkutan 7,16%, sektor industri 3,97% dan sektor-

sektor lainnya 8,58%. Laju pertumbuhan perekonomian selama

periode 1975 - 1980 rata-rata mencapai 8,9% setahun. Sektor-

sektor yang mengalami pertumbuhan yang cukup cepat selama pe-

riode tersebut ialah sektor pertambangan rata-rata 103,8% per

tahun, walaupun sumbangannya terhadap pendapatan regional re-

latif kecil, sektor bank dan lembaga keuangan rata-rata

20,7%, sektor bangunan 19,5%, sektor listrik, gas dan air mi-

num 14,4%, sedang pertumbuhan sektor pertanian rata-rata ha-

nya mencapai 7,1% per tahun.

Sulawesi Selatan memiliki potensi alam yang cukup berarti

bagi pembangunan. Sumber alam seperti gas bumi, batubara, je-

nis bahan tambang lainnya belum dimanfaatkan secara memadai.

Dalam pada itu sungai-sungai besar yang cukup banyak jumlah-

nya dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik maupun

untuk pengairan.Selama Repelita III hasil-hasil pembangunan yang telah

dicapai diberbagai bidang, baik ekonomi maupun sosial budaya

telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada

umumnya.

625

Page 6: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Keadaan prasarana perhubungan darat terutama keadaan ja- lan yang menghubungkan ibukota kabupaten dan kota-kota lain- nya pada umumnya sudah baik. Demikian pula fasilitas Pelabu- han Udara Hassanuddin di Ujung Pandang telah semakin lengkap dan dapat didarati pesawat jenis DC-10. Pelabuhan Laut Ujung Pandang merupakan pelabuhan utama (gate way port) untuk wila-yah Indonesia bagian Timur. Keadaan fasilitas pada umumnya telah memadai.

Di bidang pertanian, produksi utama bahan pangan ialah padi. Produksi padi dari tahun ke tahun terus meningkat. Per-tumbuhan produksi pertanian tanaman pangan dalam periode 1975-1980 rata-rata mencapai 3,3% per tahun. Berhasilnya pro-duksi pertanian terutama bahan pangan, sejalan dengan berha-silnya pengembangan irigasi beserta jaringannya. Sistem iri- gasi teknis semakin berkembang dari tahun ke tahun. Demikian pula hasil produksi perkebunan terus meningkat. Yang menonjol antara lain kelapa, kopi, kemiri, kapuk dan cengkeh. Kenaikan produksi perkebunan rata-rata dalam periode 1974 - 1981 men-capai 4,3% per tahun. Demikian pula produksi di bidang peter-nakan dan perikanan terus meningkat.

Di bidang perindustrian, dalam tahun 1980 menghasilkan 3,9% dari pendapatan daerah bruto. Jenis-jenis industri yang ada terutama ialah industri dasar dan kimia, logam, industri kecil dan kerajinan serta industri semen.

Demikian pula keadaan sosial budaya, terutama bidang pen-didikan dan kesehatan telah berkembang dan menunjukkan kema- uan yang cukup baik selama Repelita III.

2. Masalah-masalah yang dihadapi

Hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai selama Repeli-

626

Page 7: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

to III, telah membawa daerah ini kearah perbaikan di berbagai

bidang, baik ekonomi maupun sosial budaya. Namun demikian, ma-

sih dirasakan adanya berbagai hambatan dan masalah-masalah

yang perlu mendapat perhatian serta penanganan dalam Repelita

IV.

Masalah utama yang dihadapi Sulawesi Selatan ialah adanya

penyebaran penduduk yang tidak merata. Sebagian besar pendu-

duk bertempat tinggal dan berusaha di bagian selatan sedang

di bagian utara banyak lahan yang belum diusahakan dan pendu-

duknya jarang. Keadaan demikian mengakibatkan semakin banyak-

nya buruh tani dan petani berlahan sempit di bagian Selatan,

sedangkan daya serap tenaga kerja di sektor pertanian sangat

terbatas. Dalam pada itu pola pertanian utama masih bersifat

monokultur yaitu padi, sedangkan lahan sawah beririgasi tek-

nis masih terbatas.

Hal lainnya yang merupakan masalah dan memerlukan perha-

tian ialah mengenai prasarana perhubungan, terutama keadaan

jalan yang menghubungkan beberapa daerah kantong produksi dan

pemukiman yang masih terisolir dan belum dapat dicapai oleh

kendaraan. Ruas jalan yang menghubungkan Sulawesi Selatan de-

ngan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara perlu mendapat

perhatian yang utama dalam Repelita IV. Demikian pula fasili-

tas perhubungan udara, laut dan telekomunikasi masih perlu

ditingkatkan.

Di Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran

sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su-

ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang. Ke-

adaan lahan di ketiga DAS tersebut memerlukan rehabilitasi

melalui kegiatan penghijauan dan reboisasi.

627

Page 8: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Dengan semakin meningkatnya produksi peternakan diperlu-

kan tersedianya hijauan makanan ternak. Namun demikian lahan

yang tersedia untuk tanaman hijauan makan ternak semakin sem-

pit, terutama di bagian selatan. Untuk itu diperlukan konservasi

tanah untuk mengatasi hal tersebut.

Masalah lainnya yang dihadapi oleh Sulawesi Selatan ialah terbatasnya kesempatan kerja di sektor non pertanian oleh ka-rena belum berkembang sektor perindustrian. Hal ini terutama sangat dirasakan di daerah-daerah yang padat penduduknya. Demikian pula masalah urbanisasi semakin terasa terutama di Ujung Pandang.

Di bidang kesehatan, fasilitas Rumah Sakit umum di Ujung

Pandang di samping sebagai pusat rumah sakit yang dapat me-

layani kebutuhan untuk wilayah Indonesia bagian timur juga

sebagai rumah sakit pendidikan, masih perlu ditingkatkan fa-

silitasnya. Demikian pula di bidang pendidikan, masih terdapat

berbagai masalah yang memerlukan perhatian dalam Repelita

IV.

II. ARAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

1. Arah pembangunan daerah dalam rangka pembangunan nasional.

Dengan memperhatikan keadaan dan potensi daerah serta ma-salah-masalah mendesak yang dihadapi dalam Repelita IV, maka

arah dan kebijaksanaan pembangunan yang telah ditempuh selama

Repelita III, akan dilanjutkan dan dikembangkan dalam Repeli-

ta IV. Berbagai upaya akan dilaksanakan dalam rangka mening-

katkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi

Selatan.

628

Page 9: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Pembangunan di Sulawesi Selatan dalam Repelita IV akan

diprioritaskan pada bidang ekonomi dengan titik berat pada

sektor pertanian, dengan ditunjang oleh sektor-sektor lain-

nya. Produksi pertanian terutama bahan pangan akan ditingkat-

kan melalui berbagai program intensifikasi dan perluasan

areal pertanian. Untuk itu akan ditingkatkan pembangunan dan

rehabilitasi irigasi beserta jaringan-jaringannya.

Pembangunan sektor perhubungan, terutama prasarana perhu-

bungan darat akan dilanjutkan dan ditingkatkan sejalan dengan

peningkatan di sektor pertanian. Demikian pula sektor perin-

dustrian akan dikembangkan dan dikaitkan dengan peningkatan

dan laju pertumbuhan di sektor pertanian. Pembangunan sektor

industri diarahkan kepada pengembangan industri yang mengolah

hasil-hasil pertanian dan maritim, industri kerajinan rakyat

dan industri dasar. Dengan demikian laju pertumbuhan ekonomi

dapat lebih cepat yang sekaligus dapat memperluas lapangan

kerja dan kesempatan kerja.Pengembangan sektor perdagangan terutama diarahkan kepada

pembinaan pengusaha golongan ekonomi lemah melalui penyuluhan

dan latihan keterampilan di bidang manajemen serta meningkat-

kan peranan dan kemampuan koperasi.

Untuk melayani dan menampung arus barang dan orang yang

semakin meningkat antara Ujung Pandang dengan daerah-daerah

lainnya maka fasilitas pelabuhan baik laut maupun udara akan

terus ditingkatkan.

Kegiatan transmigrasi akan dilanjutkan dalam rangka pe-

nyebaran penduduk yang lebih merata, terutama di tujukan un-

tuk ditempatkan di daerah Sulawesi Selatan bagian Utara de-

ngan titik berat di Kabupaten Mamuju dan sekitarnya.

629

Page 10: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Di bidang sosial budaya, akan dilanjutkan dan ditingkat-

kan kegiatan pengembangan pendidikan dan kesehatan. Demikian

pula penyediaan air bersih di kota-kota yang padat penduduk-

nya akan dilanjutkan.

Dalam Repelita IV daerah Sulawesi Selatan diperkirakan

akan berkembang dengan laju pertumbuhan rata-rata 4,5% seta-

bun.

2. Kebijaksanaan pembangunan daerah

Dalam Repelita IV kebijaksanaan pembangunan di Sulawesi

Selatan pada umumnya adalah merupakan kelanjutan kebijaksana-

an yang telah di tempuh dalam Repelita III. Namun demikian

dalam Repelita IV beberapa sektor yang menonjol yang mempu-

nyai dan dapat mempercepat perkembangan dan laju pertumbuhan

daerah akan mendapat perhatian yang utama. Prioritas pemba-

ngunan daerah dititik beratkan kepada sektor pertanian dengan

ditunjang oleh sektor-sektor lainnya. Kegiatan pembangunan

akan diarahkan menurut 5 wilayah pembangunan :- Wilayah pembangunan bagian selatan dengan pusatnya Ujung

Pandang, akan dikembangkan dengan kegiatan utamanya peme-

rintahan, pendidikan, perindustrian dan perdagangan, dan

pertanian tanaman pangan.

- Wilayah pembangunan bagian timur dengan pusatnya Watam-

pone, akan dikembangkan dengan kegiatan utamanya pertani-

an, peternakan, perkebunan dan perikanan.

- Wilayah pembangunan bagian tengah dengan pusatnya Pare-

Pare, akan dikembangkan dengan kegiatan utamanya perta-

nian, perdagangan, perikanan dan perkebunan.

- Wilayah pembangunan bagian utara dengan pusatnya Palopo,

630

Page 11: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

akan dikembangkan dengan kegiatan utamanya pertanian,

perkebunan, peternakan, dan pertambangan.

- Wilayah pembangunan bagian barat dengan pusatnya Majene,

akan dikembangkan dengan kegiatan utamanya perdagangan,

perikanan, pertanian dan industri kerajinan.

Berbagai program pembangunan yang akan dilaksanakan di

Sulawesi Selatan akan dikaitkan dengan usaha menciptakan ke-

sempatan kerja yang semakin luas terutama di daerah yang pa-

dat penduduknya.

Dalam usaha meningkatkan produksi pangan terutama padi

akan dilaksanakan melalui intensifikasi terhadap daerah per-

tanian yang ada dan perluasan areal pertanian baru. Usaha

tersebut akan ditunjang dengan pembangunan daerah irigasi

baru, serta perbaikan dan penyempurnaan jaringan irigasi yang

ada. Demikian pula akan diusahakan peningkatan produksi per-

kebunan terutama kelapa, kopi, kapas dan cengkeh melalui pe-

remajaan dan pemakaian bibit barn.

Pengembangan dan peningkatan produksi dan mutu peternakan

akan dilanjutkan melalui bimbingan dan penyuluhan serta pem-

berian bibit unggul kepada peternak dan peningkatan usaha pe-

nyediaan hijauan makanan ternak. Demikian pula produksi peri-

kanan baik perikanan darat maupun laut terus dilanjutkan dan

dikembangkan.

Di bidang kehutanan antara lain akan dilanjutkan penga-

wasan hutan dan memelihara kelestariannya serta rehabilitasi

melalui kegiatan penghijauan dan reboisasi terutama di DAS

Sadang, DAS Jeneberang dan DAS Bila-Walanae serta daerah-

daerah kritis lainnya.

631

Page 12: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Di bidang industri kegiatan-kegiatan yang akan dilanjut-

kan antara lain peningkatan, bimbingan dan penyuluhan terha-

dap industri menengah. Dalam pada itu pembangunan kawasan in-

dustri di Ujung Pandang akan dilanjutkan, serta akan dijajagi

berbagai kemungkinan pengembangan industri maritim dan indus-

tri lainnya yang menunjang pertanian.

Di bidang perhubungan darat terutama prasarana jalan, akan

diarahkan kepada peningkatan, penunjangan dan pemeliharaan ja-

lan dan jembatan yang menghubungkan ibukota kabupaten. Pening-

katan prasarana perhubungan laut diarahkan untuk memperlancar

hubungan antar pulau dan daerah-daerah pantai melalui pengem-

bangan pelayaran perintis. Demikian pula akan semakin disem-

purnakan fasilitas pelabuhan udara Hasanuddin dan pelabuhan

laut Ujung Pandang, termasuk keselamatan penerbangan dan pe-

layaran. Sedang jaringan telepon otomat akan semakin ditambah

jumlahnya.

Di bidang sosial budaya, perhatian terutama akan diarah-

kan kepada usaha meningkatkan mutu pendidikan dan memperluas

kesempatan belajar. Untuk itu pembangunan gedung-gedung seko-

lah dan penyediaan fasilitasnya akan dilanjutkan. Demikian

pula pengembangan Universitas Hasanuddin akan ditingkatkan.

Di bidang kesehatan akan dilanjutkan pembangunan Puskesmas-

puskesmas dan akan ditingkatkan pelayanan kesehatan melalui

rumah sakit kabupaten dan rumah sakit umum di Ujung Pandang.

Dalam pada itu rumah sakit umum Ujung Pandang akan dilanjut-

kan pembangunannya agar dapat juga berfungsi sebagai rumah

sakit pendidikan.

Pembangunan bidang-bidang lainnya seperti air minum, pe-

rumahan rakyat dan lain sebagainya akan dilanjutkan dalam Re-

pelita IV.

632

Page 13: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN SELAMA REPELITA IV.

Pembangunan di bidang pertanian, terutama peningkatan pro-

duksi pertanian tanaman pangan yang meliputi padi, palawija

dan hortikultura akan dilanjutkan melalui usaha intensifikasi,

rehabilitasi, ekstensifikasi dan diversifikasi. Pelaksanaan

intensifikasi akan dilanjutkan melalui usaha kegiatan penyu-

luhan, perbenihan dan perlindungan tanaman terhadap hama dan

penyakit. Ekstensifikasi akan dilaksanakan melalui kegiatan

pencetakan sawah Baru dan pemanfaatan tanah-tanah kering dan

padang alang-alang. Sedangkan diversifikasi akan dilanjutkan

melalui usaha pemanfaatan pekarangan untuk tanaman bernilai

gizi tinggi. Pencetakan sawah sebagai salah satu alternatif

perluasan areal pertanian akan dilaksanakan pada lahan iri-

gasi sederhana di Kabupaten-kabupaten Bulu Kumba, Bantaeng,

Takalar, Gowa, Sinjai, Bone, Maros, Pangkajene, Soppeng,

Wajo, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Polewali Mamasa, Majene,

Mamuju; dan pada irigasi sedang di Kabupaten Bulu Kumba dan

Luwu.

Beberapa komoditi palawija dan hortikultura yang akan di-

kembangkan di Sulsel antara lain jagung, ubi kayu, sorghum,

sagu, kedele, kacang tanah, kacang hijau dan hortikultura

antara lain lombok, bawang merah, kentang, jeruk dan anggur.

Pembangunan peternakan dilaksanakan melalui usaha pokok

intensifikasi diversifikasi peternakan sapi, babi, kambing,

itik, dan ayam ras. Usaha ini akan didorong melalui pengaman-

an ternak, pembinaan makanan ternak, penyediaan bibit unggul

(IB) dan penyuluhan. Di samping itu akan diusahakan pening-

katan kegiatan penyidikan penyakit hewan di kabupaten dan ka-

633

Page 14: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

rantina hewan di Ujung Pandang. Dalam hubungan ini akan di-bangun pusat-pusat balai penyidikan penyakit hewan di Maros dan

pengembangan hijauan makanan ternak di setiap kabupaten.Di bidang perikanan akan dilanjutkan pengembangan usaha

perikanan laut, perikanan di tambak maupun perikanan air ta-

war. Penyuluhan, latihan keterampilan dan pembinaan akan di-

tingkatkan di samping pengadaan prasarana perikanan dan pe-

ngembangan teknik produksi. Demikian pula akan dikembangkan

pembangunan balai benih ikan di Kab.Toraja, balai benih udang

di Barru, penyempurnaan prasarana pendaratan dan pembangunan

saluran tambak serta pengadaan kolam-kolam percontohan.

Di bidang kehutanan terutama akan dilanjutkan kegiatan-

kegiatan pengawasan pengusahaan hutan, inventarisasi dan pe-

ngukuhan hutan, rehabilitasi kawasan hutan dan intensifikasi

pengelolaan hutan.

Peningkatan produksi perkebunan, akan dilaksanakan usaha-

usaha pokok peremajaan/perluasan tanaman karet, kelapa, ke-

lapa sawit, coklat, lada, cengkeh, kapas, pala, tebu dan jam-

bu mete, yang akan mencakup areal 82.400 ha, serta intensifi-

kasi dan rehabilitasi tanaman kelapa, kopi, lada, cengkeh,

tembakau, tebu, serat karung dan jambu mete seluas 44.688 ha.

Selain usaha peningkatan produksi, juga akan diikuti dengan

usaha peningkatan mutu serta perbaikan tata-niaga dengan pe-

ngikutsertaan PNP/PTP, Perkebunan Besar dan Lembaga swasta

lainnya dengan meningkatkan peranserta Koperasi. Pelaksanaan-

nya akan dilakukan secara parsial dengan pola UPP, dan pola

PIR. Di samping itu akan diusahakan pengembangan tanaman yang

potensial non tradisional seperti linum, abaca, stevia, ke-

naf, melinjo, jarak, tanaman obat-obatan dan lain-lain.

634

Page 15: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Untuk menunjang peningkatan produksi pertanian terutama

tanaman pangan akan dilanjutkan perbaikan dan pembangunan

irigasi antara lain irigasi Luwu, Sanrego, Padang Sappa dan

irigasi kecil dan sedang tersebar diseluruh propinsi. Juga

akan dilanjutkan perbaikan dan pengamaman sungai dalam rang-

ka mencegah bencana banjir.

Di bidang perindustrian akan, dilanjutkan pembangunan dan

pengembangan industri untuk pemenuhan kebutuhan pokok rakyat,

industri yang menghasilkan mesin-mesin industri, industri

yang memanfaatkan sumber alam dan energi dan industri kecil

dan kerajinan rakyat. Pembinaan dan pembangunan industri se-

cara keseluruhan akan dilaksanakan dengan memperhatikan prio-

ritas dan ciri-ciri tiap kelompok industri yang secara kese-

luruhan dapat diwujudkan dalam suatu pola industri yang ter-

padu dan serasi. Pengembangan industri permesinan dan logam

dasar antara lain galangan kapal di Ujung Pandang akan di-

tingkatkan. Pengembangan industri kimia dasar yang akan mem-

peroleh perhatian, antara lain perluasan pabrik semen. Pem-

bangunan aneka industri terutama akan diarahkan kepada indus-

tri pengolah hasil sektor pertanian, meliputi industri penga-

lengan ikan, daging, buah-buahan dan lain-lainnya. Demikian

pula bimbingan dan penyuluhan akan dilanjutkan dan diarahkan

kepada kemampuan berproduksi, pemasaran dan manajemen.

Di bidang pertambangan secara bertahap akan dilanjutkan

usaha pemanfaatan dan pengolahan hasil-hasil tambang sebagai

bahan baku untuk industri penyelidikan logam tambang emas dan

perak di Sangkaropi dapat dikembangkan menjadi tambang yang

ekonomis. Di samping itu akan dilanjutkan bimbingan dan pem-

binaan pengusahaan bahan-bahan galian industri/golongan C se-

perti aspal, belerang dan lain-lain yang produksinya dapat

635

Page 16: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

dipasarkan di dalam negeri. Demikian pula penyelidikan umum

dan eksplorasi mineral yang telah dilaksanakan akan dilanjutkan.

Pembangunan di bidang energi akan dilakukan peningkatan

dan perluasan eksplorasi dan produksi sumber energi utama ma-

sa kini yaitu minyak bumi, panas bumi dan tenaga air serta

melanjutkan usaha konservasi energi secara luas di segala bi-

dang. Di bidang kelistrikan direncanakan pembangunan sarana

pusat listrik tenaga air (PLTA) Bakaru Unit I + II (2 X 63

MW). Di samping itu akan dibangun pusat listrik tenaga die-

sel (PLTD) yang tersebar lokasinya antara lain di Jeneponto,

Palopo, Pare-Pare, Sinjai, dan Sengkang. Demikian pula akan

dibangun jaringan transmisi antara Tonasa I - Tonasa III dan

IV, Tello - Tonasa III + IV, PLTA Bakaru - Tuppu, Tuppu -

Pinrang, Pinrang - Pangkajene beserta gardu induk dan jaring-

an distribusi yang dapat menunjang terlaksananya program lis-

trik masuk desa.

Pembangunan di bidang jalan akan dilanjutkan dan akan di-

prioritaskan pada peningkatan jalan, penunjangan jalan, reha-

bilitasi dan pemeliharaan jalan dan jembatan. Peningkatan ja-

lan akan dilaksanakan sekitar 781 km, antara lain antara Sung-

guminasa - Bulukumba - Sinjai - Watampone - Singkang - Palo-

po; Polewali - Mejene - Mamuju; dan sebagainya. Penunjangan

jalan sekitar 1.181,2 km di semua Daerah Tingkat II, sedang

rehabilitasi dan pemeliharaan jalan akan dilaksanakan sekitar

2.685 kin di semua Daerah Tingkat II.

Di bidang perhubungan darat terutama akan dilanjutkan pe-

ngembangan fasilitas dan pengawasan lalu-lintas jalan dengan

menambah jumlah lampu lalu-lintas dan rambu-rambu jalan seba-

636

Page 17: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

nyak lebih kurang 62.000 buah. Dalam rangka meningkatkan pe-

layanan angkutan sungai dan penyeberangan akan dilanjutkan

pembangunan dermaga penyeberangan di beberapa lokasi dan pe-

ngadaan rambu-rambu laut.

Agar dapat menampung arus orang dan barang lewat laut,

akan dilaksanakan peningkatan fasilitas pelabuhan yang men-

cakup pembangunan dermaga pelabuhan, gudang pelabuhan dan la-

pangan penumpukan untuk pelabuhan antara lain Ujung Pandang

dan beberapa pelabuhan perintis. Demikian pula penyediaan fa-

silitas keselamatan pelayaran akan terus ditingkatkan.

Di bidang perhubungan udara, fasilitas pelabuhan udara Ha-

sanuddin akan ditingkatkan agar mampu menampung pesawat jenis

Boeing 747, sedang pelabuhan udara perintis Mamuju dan Tanah

Toraja akan ditingkatkan fasilitas keselamatan penerbangannya.

Untuk menampung permintaan masyarakat fasilitas telekomu-

nikasi akan diperluas dengan menambah jaringan sambungan te-

lepon sebanyak 18.000 s.s. di semua Dati II. Di bidang pos

dan giro akan dibangun gedung kantor pos pembantu dan kantor

pos tambahan dan pendirian bis-bis surat sampai ke tingkat

desa.

Daerah tujuan wisata yang telah mantap, yaitu Tanah Tora- ja prasarananya akan ditingkatkan. Sedang daerah-daerah wisa- ta lainnya akan mulai dipasarkan di samping mengadakan inven-tarisasi obyek-obyek wisata yang baru secara bertahap dan be-rencana.

Dalam rangka peningkatan kegiatan perdagangan akan dilak-

sanakan melalui penyempurnaan sistem administrasi termasuk

penyempurnaan perundang-undangan dan peraturannya, penyeder-

hanaan sistem perizinan serta usaha-usaha penyempurnaan lem-

637

Page 18: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

baga perdagangan dan pemasaran untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas penyaluran prasarana produksi serta pemasar-

an hasil-hasil produksi. Demikian pula akan dilanjutkan usa-

ha-usaha perluasan pasaran barang-barang produksi dalam nege-

ri, melalui pameran-pameran dagang dan penyebarluasan infor-

masi pasar, perlindungan konsumen serta meningkatkan dan pe-

ngembangan peranan pedagang golongan ekonomi lemah melalui

penataran, penyuluhan dan pusat-pusat pembinaan/pelayanan

pengusaha golongan ekonomi lemah. Usaha-usaha untuk mening-

katkan ekspor non migas melalui pengendalian mutu, penggarap-

an komoditi potensial, peningkatan koordinasi yang lebih ter-

padu antar instansi dan penyuluhan eksportir serta pengenda-

lian impor terus dilanjutkan dalam rangka pengembangan perda-

gangan luar negeri.

Dalam bidang perkoperasian, upaya peningkatan kemampuan

organisasi tata laksana, dan usaha akan dilanjutkan. Upaya pe-

ningkatan itu tetap akan diprioritaskan pada koperasi primer,

khususnya koperasi unit desa (KUD) yang melaksanakan usaha da-

lam bidang pertanian pangan, peternakan rakyat, perikanan rak-

yat, perkebunan rakyat, kerajinan rakyat, industri kecil, per-

kreditan/simpan pinjam, kelistrikan desa, jasa angkutan pede-

saan, dan berbagai jenis komoditi ekspor yang diproduksi ma-

syarakat pedesaan Sulawesi Selatan. Lain daripada itu mutu dan

intensitas pelayanan koperasi kepada anggotanya juga akan di-

tingkatkan.

Untuk itu akan diusahakan adanya penyempurnaan dalam meto-

da, materi dan penyelenggaraan pendidikan, penataran dan lati-

han keterampilan pengurus, badan pemeriksa, manajer, dan kar-

yawan koperasi serta penyempurnaan cara pemberian bantuan te-

naga manajemen yang terdidik/terlatih kepada KUD yang diang-

638

Page 19: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

gap masih memerlukan bantuan yang dimaksud. Untuk menciptakan

iklim masyarakat yang mendukung pengembangan kehidupan kope-

rasi yang sehat, penerangan dan penyuluhan perkoperasian akan

dilanjutkan dan ditingkatkan. Pembinaan dan pengembangan du-

nia usaha, khususnya yang menyangkut golongan ekonomi lemah

akan terus dilanjutkan dalam bidang-bidang manajemen, admi-

nistrasi dan keuangan, produksi dan pemasaran serta pemberian

bantuan modal pada usaha-usaha yang layak.

Di bidang tenaga kerja dilanjutkan kegiatan latihan, dan

keterampilan serta kewiraswastaan di lembaga-lembaga latihan

yang ada baik milik pemerintah, maupun lembaga latihan swas-

ta dan perusahaan. Kegiatan latihan disesuaikan dengan kebu-

tuhan pasar kerja dan kesempatan kerja daerah/setempat. Sela-

in itu lebih ditingkatkan perencanaan tenaga kerja yang menye-

luruh, terkoordinasi dan terpadu mencakup semua sektor pemba-

ngunan pemerintah dan swasta baik di Daerah Tingkat I maupun

di Daerah Tingkat II. Penyebaran dan pemanfaatan tenaga kerja

muda terdidik ke daerah-daerah pedesaan sebagai Tenaga Kerja

Sukarela Pelopor Pembaharuan dan Pembangunan terus dilanjut-

kan dan disempurnakan.

Proyek Padat Karya Gaya Baru (PKGB) yang ditujukan untuk

mengatasi masalah kekurangan lapangan kerja dilaksanakan di

kecamatan-kecamatan padat penduduk dan miskin baik di daerah

perkotaan maupun pedesaan dengan mengutamakan wilayah-wilayah

yang sering dilanda bencana alam dan kegiatan ekonomi yang me-

nurun. Sejauh mungkin pelaksanaan kegiatan PKGB dipadukan de-

ngan pembangunan wilayah kecamatan UDKP.

Dalam rangka penyebaran penduduk dan pembukaan areal per-

tanian baru, maka kegiatan transmigrasi dilanjutkan. Selama

639

Page 20: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

Repelita IV akan dibuka lahan untuk pertanian seluas + 8.625

ha yang diperkirakan akan dapat menampung transmigran sekitar

5.570 KK yang terdiri dari transmigrasi umum, swakarsa dan

pemukiman kembali. Selain itu akan ditingkatkan pembinaan ma-

syarakat transmigran baik di bidang ekonomi maupun di bidang

sosial budaya.Dalam rangka peningkatan daya tampung di bidang pendidik-

an untuk tingkat sekolah dasar akan dibangun tambahan sekitar

4.470 ruang kelas baru, perbaikan sekitar 5.050 gedung seko-

lah. Pada tingkat SMIP, untuk SMP akan dibangun sekitar 180

unit sekolah baru, penambahan sekitar 1.334 ruang kelas baru,

rehabilitasi 107 sekolah, serta pengembangan sejumlah SMTP

kejuruan dan teknologi. Pada tingkat SMTA akan dibangun seki-

tar 39 unit SMA baru 2 STM dan 1 SMT Pertanian, 1 SMEA, pe-

nambahan 543 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 17

SPG, serta rehabilitasi 26 gedung SMA, sekolah kejuruan dan

teknologi negeri, 3 SGO serta 8 sekolah kejuruan dan teknolo-

gi swasta. Untuk pelaksanaan dan pemantapan wajib belajar

akan dibangun kantor pengelolaan pembinaan pendidikan dasar

pada 42 Kecamatan. Untuk peningkatan mutu pada TK, SLB, SD,

SMTP dan SMTA, akan disediakan buku-buku pelajaran pokok.

khusus pada tingkat SNIP dan SMTA akan dibangun 72 ruang la-

boratorium ilmu-ilmu alam untuk SMP, dan 11 ruang untuk SMA;

211 ruang keterampilan, untuk SMP, dan 22 ruang untuk SMA.

Dalam hal ini, penelusuran bakat dan kemampuan siswa akan

terus ditingkatkan.

Dalam rangka peningkatan pendidikan tinggi, Universitas

Hasanuddin akan ditingkatkan dan dikembangkan khususnya untuk

bidang-bidang teknologi, manajemen, pertanian, kesehatan, il-

mu-ilmu sosial dan humaniora, dan untuk memenuhi kebutuhan

640

Page 21: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

tenaga terampil akan dibuka politeknik bidang teknologi ilmu

kelautan dan pertanian; IKIP Ujung Pandang akan ditingkatkan,

terutama program pengadaan guru, guna pemenuhan guru dalam

pembangunan. Di samping itu pembinaan terhadap perguruan

tinggi swasta akan ditingkatkan.

Di bidang kebudayaan akan terus ditingkatkan antara lain

dalam bidang kepurbakalaan, kesejarahan, dan permuseuman yang

meliputi pemugaran dan pemeliharaan berbagai situs kepurbaka-

laan pengembangan permuseuman, pengembangan kesenian, pengem-

bangan bahasa dan sastra.

Dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ma-

syarakat melalui puskesmas akan dilakukan pembangunan 20 Pus-

kesmas, dan 130 puskesmas pembantu terutama di daerah pemu-

kiman baru termasuk transmigrasi, daerah terpencil dan daerah

padat penduduk serta mengadakan sebuah puskesmas rawat ting-

gal. Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan rujukan,

akan dibangun sebuah RS baru, peningkatan 1 buah RS kelas C

menjadi kelas C+, 4 buah RS kelas D menjadi kelas C, 4 buah

RS kelas D menjadi RS kelas D+ peningkatan rumah sakit umum

lainnya dan akan dilanjutkan pembangunan RSUP Ujung Pandang

sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Indonesia Bagian

Timur, serta ditingkatkan pula pelayanan kesehatan jiwa teru-

tama pelayanan rawat jalan dan peningkatan pelayanan labora-

torium kesehatan. Untuk menjamin kelancaran pengadaan dan

distribusi obat pada unit, pelayanan kesehatan setiap kabupa-

ten/kotamadya pada akhir Repelita IV diharapkan telah memi-

liki sarana penyimpanan obat, alat dan perbekalan kesehatan.

Peningkatan upaya kesehatan lainnya adalah pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular, pengadaan dan pengawasan

641

Page 22: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

obat, alat kesehatan dan bahan berbahaya. Selain itu juga di-

lakukan peningkatan perbaikan gizi melalui usaha perbaikan

gizi keluarga (UPGK). Di samping itu pula akan ditingkatkan

usaha kesehatan lingkungan bagi seluruh penduduk dan penam-

bahan sarana air bersih sehingga masyarakat memperoleh kemu-

dahan mendapatkan air bersih. Dalam rangka meningkatkan pem-

bangunan sarana air bersih, terutama untuk penduduk di daerah

pedesaan, maka akan dibangun 53 buah penampungan mata air de-

ngan perpipaan, 23 buah sumur artesis, 65 buah perlindungan

mata air, 2.500 buah penampungan air hujan, 14.011 buah sumur

pompa tangan dangkal dan dalam serta sejumlah sarana air ber-

sih jenis lainnya. Untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehat-

an, khususnya paramedik akan dilakukan usaha peningkatan jum-

lah lulusan, dengan melipatgandakan jumlah penerimaan siswa/

akademi melalui kelas paralel dan pendidikan cepat pekarya

kesehatan. Sejalan dengan itu sarana pendidikan yang ada akan

ditingkatkan dan akan dibangun berbagai sekolah/akademi kese-

hatan sesuai keperluannya, serta melanjutkan penyelesaian

pembangunan Akademi Phisioterapi.

Di bidang kesejahteraan sosial akan dilakukan kegiatan

antara lain: pembinaan organisasi dan yayasan-yayasan yang

bergerak di bidang sosial untuk meningkatkan partisipasi so-

sial masyarakat; memberikan penyantunan dan pengentasan kepa- da lanjut usia, para penderita cacat, anak terlantar, fakir

miskin, dan tuna susila; pembinaan dan pengembangan swadaya

sosial masyarakat di bidang perumahan dan lingkungan. Untuk

menjangkau sasaran pelayanan dan pembangunan bidang kesejah-

teraan sosial di daerah pedesaan akan dikembangkan dan dibina

tenaga-tenaga pekerja sosial masyarakat. Pembinaan karang ta-

runa akan ditingkatkan dan kegiatannya akan dipadukan dengan

642

Page 23: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

program pembinaan generasi muda, di samping itu akan diting-

katkan jumlah karang taruna baru. Peranan dan fungsi wanita

lebih digairahkan untuk menangani masalah-masalah kesejahtera-

an sosial.

Di bidang perumahan rakyat akan dilanjutkan pembangunan

rumah-rumah inti dan sederhana di Kota-kota Ujung Pandang,

Pare-Pare, Sengkang dan Watampone. Perbaikan kampung dan pe-

rintisan pemugaran perumahan desa akan dilaksanakan di + 300

desa. Perbaikan lingkungan perumahan kota akan terus dilan-

jutkan antara lain di Ujung Pandang, Pare-Pare, dan Pinrang.

Kegiatan program air bersih terutama melanjutkan kegiatan

yang telah dimulai di kota-kota Ujung Pandang, Pare-Pare,

Pinrang, dan Sungguninasa serta penanganan air bersih dibebe-

rapa IKK. Penanganan drainase kota dan persampahan akan dilak-

sanakan pula, antara lain kota Ujung Pandang.

Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dan meningkat-

katkan kesejahteraan keluarga, kegiatan program keluarga be-

rencana di lanjutkan. Diharapkan dapat dicapai sejumlah ku-

rang lebih 907.000 peserta baru dan sekitar 570.000 peserta

lestari. Di samping itu dilanjutkan pembinaan untuk menjaga

kelangsungan peserta program keluarga berencana yang sudah

ada.

Usaha meningkatkan sarana kehidupan beragama akan dilan-

jutkan antara lain dengan penyediaan kitab suci berbagai aga-

ma memberikan bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan/re-

habilitasi 1.200 tempat ibadah berbagai agama, pembangunan

sekitar 75 balai nikah dan penasehat perkawinan serta per-

luasan sejumlah Balai sidang pengadilan agama dan kantor-kan-

tor urusan agama tingkat kecamatan, kabupaten/kotamadya dan

643

Page 24: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

wilayah. Selain itu ditingkatkan dan disempurnakan prasarana

dan sarana pendidikan pada madrasah ibtidaiyah negeri, se-

jumlah madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah, dan pendidikan

guru agama negeri. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi reha-

bilitasi, termasuk madrasah ibtidaiyah swasta dan penambahan

ruang kelas, penyediaan antara lain alat peraga, buku pela-

jaran dan buku perpustakaan serta penataran guru untuk berba-

gai bidang studi. Selanjutnya IAIN Alauddin akan ditingkatkan

sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi. Demikian juga pe-

nerangan dan bimbingan hidup beragama akan terus ditingkat-

kan, terutama bagi masyarakat khusus.

Pembangunan di bidang hukum akan dilanjutkan, antara lain

pembangunan empat gedung pengadilan negeri, perluasan/rehabi-

litasi pengadilan negeri, pembangunan sejumlah tempat sidang

di kota-kota kecil, pembangunan rumah tahanan negara di empat

kota serta pembangunan 2 buah lembaga pemasyarakatan. Semen-

tara itu akan dibangun sebuah kantor cabang kejaksaan negeri

di Nolili serta rehabilitasi/perluasan sejumlah kantor kejak-

saan Negeri. Dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masya-

rakat, kegiatan penyuluhan hukum akan lebih ditingkatkan. Se-

lanjutnya dalam rangka memberikan kesempatan memperoleh ke-

adilan dan perlindungan hukum, penyelenggaraan pemberian ban-

tuan dan konsultasi hukum akan lebih dimantapkan. Demikian

pula pelaksanaan operasi justisi dalam rangka penegakan hukum

akan terus ditingkatkan. Selanjutnya dalam rangka pengembang-

an yurisprudensi termasuk kasus-kasus hukum adat kerjasama

dengan Universitas Hasanuddin akan dilanjutkan.

Di bidang penerangan akan dilanjutkan tugas-tugas pene-

rangan operasional antara lain melalui berbagai jenis sarase-

644

Page 25: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

han dengan memanfaatkan Puspenmas sebagai pusat pelayanan in-

formasi, pemeran, kegiatan sosio-drama dan pertunjukan tradi-

sionil yang komunikatif. Untuk meningkatkan penyebaran arus

informasi ke pedesaan, kegiatan koran masuk desa akan dilan-

jutkan dengan mengikutsertakan secara aktif peranan pers da-

erah setempat. Dalam pada itu akan dilaksanakan rehabili-

tasi/pembangunan stasiun RRI di samping pembangunan pemancar

TV.

Di bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup

serta guna mempertahankan keseimbangan ekologi, terutama da-

lam rangka rehabilitasi tanah-tanah kritis, akan dilanjutkan

kegiatan reboisasi dan penghijauan. Pelaksanaannya akan di-

utamakan pada DAS-DAS Sadang dan Bila Walanae. Demikian pula

kegiatan pencegahan pencemaran lingkungan, baik di kota mau-

pun di pedesaan, pembinaan suaka alam dan hutan-hutan lindung,

akan dilanjutkan.

Dalam rangka mengkoordinasikan dan menyerasikan pelaksana-

an kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sektoral

dalam berbagai program, baik yang dilakukan oleh pemerintah

maupun yang dilakukan masyarakat, penyusunan rencana tata

ruang kota dan wilayah akan dilanjutkan. Kualitas rencana

kota dan rencana wilayah akan ditingkatkan dan disempurnakan

hingga dapat dipergunakan secara efektif baik sebagai landas-

an pelaksanaan pembangunan kota dan wilayah maupun pembinaan

tertib tata ruang kota dan tata ruang wilayah. Prioritas akan

diberikan kepada kota-kota pusat pengembangan dan wilayah-wi-

layah yang berkembang dengan cepat.

Untuk mengusahakan keserasian dan pemerataan pembangunan

di seluruh daerah, maka pembangunan sektoral ditunjang dengan

645

Page 26: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

program-program bantuan kepada daerah. Program-program dimak-

sud adalah Bantuan Pembangunan Desa, Bantuan Pembangunan Dae-rah Tingkat II, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar, Bantuan Pembangunan Sarana Kese-

hatan, Bantuan Pembangunan Reboisasi dan Penghijauan, Bantuan Penunjang Jalan Kabupaten dan Bantuan Kredit Pembangunan/Pe-mugaran Pasar.

646

Page 27: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

TABELLUAS WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

DAERAH TINGKAT I SULAWESI SELATAN TAHUN 1980

No. Kabupaten/Kotamadya

Luas Wilayah

Jumlah JumlahPendud

uk

KepadatanPenduduk per(KM2) Kecamatan

Desa(1980)

(1980)

km2 (1980)

1. Kodya Ujung Pandang 175,77 11 62 709.038 4.0522. Kodya Pare-Pare 99,33 3 12 86.450 8733. Kabupaten Mamuju 11.057,81 6 27 99.796 94. Kabupaten Luwu 17.791,43 16 144 503.757 285. Kabupaten Majene 947,84 4 20 120.830 1276. Kabupaten Polmas 4.781,53 8 83 360.384 757. Kabupaten Tanah

Toraja3.205,77 9 65 331.580 103

8. Kabupaten Pinrang 1.961,77 7 44 268.524 1369. Kabupaten Enrekang 1.786,01 5 28 131.769 73

10 Kabupaten Sidrap 1.883,25 7 32 209.356 11111. Kabupaten Wajo 2.506,19 10 51 372.327 14812. Kabupaten Soppeng 1.359,44 5 34 233.452 17113. Kabupaten Barru 1.174,71 5 24 136.097 11614. Kabupaten Pangkep 1.112,29 9 70 219.692 19715. Kabupaten Bone 4.559,00 21 205 622.930 13616. Kabupaten Maros 1.619,12 4 41 201.702 12417. Kabupaten Gown 1.883,32 8 49 356.514 18918. Kabupaten Sinjai 819,96 5 38 169.166 20919. Kabupaten Bulukuaba 1.154,67 7 43 300.654 26020. Kabupaten Bantaeng 395,83 3 15 117.272 29721. Kabupaten Jeneponto 737,64 5 28 241.627 32722. Kabupaten Takalar 566,51 6 35 173.411 30623. Kabupaten Selayar 903,35 5 20 95.484 105

DAERAH TINGKAT I : 62.482,54 169 1.170 6.062.212 97

647

Page 28: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang

649

Page 29: 21 · Web viewDi Sulawesi Selatan masih terdapat kawasan daerah aliran sungai yang keadaannya sangat kritis yaitu daerah aliran su- ngai (DAS) Sadang, DAS Bila - Walanae dan DAS Jeneberang