21. golongan yang tertipu

Upload: syariefudin-maulana

Post on 07-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    1/27

    PASAL

    GOLONGAN YANG TERTIPU

    Makhluk itu terbagi menjadi dua yaitu hewan dan bukan

    hewan. Bukan Hewan terbagi lagi, mukallaf dan non mukallaf.

    Mukallaf adalah orang - orang yang diperintahkan untuk

    beribadah kepada Allah. Bagi mereka pahala di sisiNya. Juga

    larangan melakukan maksiat, supaya terhindar dari

    siksaanNya. Adapun non mukallaf adalah mereka yang tiada

    pernah mempunyai larangan baginya.

    Mukallaf terbagi lagi yaitu mukmin dan kar. Mukmin

    terbagi lagi ta!at dan durhaka. Masing - masing dari mukmindan kar terbagi menjadi dua bagian yaitu "alim dan jahil

    #bodoh$.

    %ami melihat bahwa ketertipuan itu telah merebak dan

    merata pada seluruh mukallaf, mukmin dan kar, ke&uali orang

    - orang yang dilindungi Allah '(). *alam hal ini dengan kami

    dengan i+in Allah akan mengungkap ketertipuan mereka,

    berikut dasar - dasarnya.%etahuilah bahwa orang - orang tertipu selain orang -

    orang kar ada empat golongan lama, ahli ibadah, pemilik

    harta, dan ahli tasawuf. *isamping ketertipuan orang - orang

    kar, ketertipuan dimaksud ada yang berupa tipuan kehidupan

    dunia, ada pula yang disesatkan oleh setan.

    Mereka yang tertipu oleh kehidupan dunia adalah mereka

    yang berpendapat bahwa kele+atan dunia pasti adanya#mutlak$ sementara kele+atan akhirat masih meragukan dan

    hal - hal yang pasti tidak mungkin ditinggalkan untuk men&ari

    hal - hal yang diragukan. ni adalah analogi iblis.

    Mengobati ketertipuan sema&am ini dapat dilakukan

    dengan melalui iman dan dengan argumentasi. man adalah

    membenarkan rman Allah “Sedangkan apa yang di sisi Allah

    adalah lebih baik dan kekal” Al Qashash : 60. “Kehidupandunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang

    memperdayakan” Ali Imran : 105

    'elanjutnya membenarkan apa yang di bawa Nabi

    'hallallahu "alaihi wassalam. Adapun argumentasi adalah

    dengan mengetahui kelemahan analoginya. Akhirat adalah

    http://cahayaawwal.blogspot.com/2014/09/golongan-golongan-yang-tertipu.htmlhttp://cahayaawwal.blogspot.com/2014/09/golongan-golongan-yang-tertipu.html

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    2/27

    lebih baik daripada dunia. %eyakinan ini ada dua pemahaman /

    pertama, beriman dengan jalan ta0lid pada para nabi dan

    ulama, seperti ia mengikuti seseorang yang ahli dalam

    pengobatan. %edua, adalah wahyu para nabi dan ilham pada

    wali. Jangan mengira bahwa pengetahuan para nabi terhadap

    masalah - masalah akhirat dan masalah keduniawian

    merupakan ta0lid kepada malaikat Jibril A'. %arena ta0lid

    bukan pengetahuan yang benar, tetapi segala sesuatu

    tersingkap kepada mereka dan mereka dapat melihat benda -

    benda nyata.

    1rang - orang mukmin yang menyia - nyiakan perintah

    Allah, amal shaleh dan mengatasi semua persoalannya

    berdasarkan hawa nafsu dan syahwat, maka mereka samadengan orang - orang kar. 'ementara kehidupan dunia ini

    tidak lebih dari permainan yang menipu, baik bagi orang -

    orang kar maupun orang mukmin.

    Adapun &ontoh ketertipuan orang - orang kar mengenai

    Allah adalah seperti u&apan mereka, 2 Allah akan

    mengembalikan kami dan kami berhak dari yang lainnya3,

    sebagaimana rman Allah dalam surat Al - %ah ”Aku kirakebun ini tidak akan binasa selama lamanya! dan aku

    mengira hari kiamat itu tidak akan datang! dan sekiranya aku

    dikembalikan kepada "uhanku! pasti aku akan mendapat

    tempat kembali yang lebih baik dari kebun itu” Al Kah# : $5 %

    $6

    ni adalah analogi iblis. *emikian itu karena mereka

    melihat pada nikmat - nikmat Allah atas mereka di dunia, danini pula yang mereka jadikan ukuran akan nikmat akhirat,

    sebagaimana rman Allah “&engapa Allah tiada menyiksa kita

    disebabkan apa yang kita katakan itu” Al &u'adilah : (

    4ada sisi lain mereka melihat orang - orang mukmin yang

    hidupnya melarat, lalu mengejek dan mengatakan “)rang

    *rang sema+am inikah di antara kita yang diberi anugrah *leh

     Allah kepada mereka,” Al An-am : 5$*an mengatakan “Kalau kiranya dia Al Qur-an/ adalah

    sesuatu yang baik! tentulah mereka tiada mendahului kami

    kepadanya” Al Ahaa : 11

    Akhirnya mereka mengatakan “Allah telah berbuat baik

    kepada kami dengan memberi nikmat dunia. Setiap *rang

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    3/27

     yang berbuat baik berarti ia pe+inta! dan setiap pe+inta pasti

    berbuat baik kepada yang di +intai” . 4adahal sebenarnya tidak

    demikian. Bisa saja berbuat baik, namun tidak men&intai.

    Bahkan, boleh jadi kebaikan itu menjadi penyebab kehan&uran

    se&ara berangsur - angsur.

    tulah inti ketertipuan. 1leh karena itu Nabi Muhammad

    'hallallahu "alaihi wassalam, bersabda “Allah melindungi

    hamba2ya yang mukmin dari dunia! seperti salah se*rang dari

    kalian melindungi si pasien dari makanan dan minuman!

    sementara ia men+intainya. 3egitu 'uga *rang *rang yang

    ma-riat! bila didatangi harta kekayaan! mereka sedih dan bila

    ditimpa keakiran mereka senang dan berkata”  'elamat

    datang hamba - hamba orang shalih3. Allah 'ubhana wa ta!alaberrman “Adapun manusia! apabila "uhannya mengu'inya!

    telah dimuliakan 2ya dan diberi 2ya kesenangan! maka ia

    berkata! "uhanku telah memuliakan aku” Al 4a'r : 15 

    “Apakah mereka mengira baha harta dan anak anak

     yang kami berikan kepada mereka itu berarti baha/ kami

    bersegera memberikan kebaikan kebaikan kepada mereka,

    "idak! sebenarnya mereka tidak sadar” Al &ukminun : 55 % 56“2anti kami akan menarik mereka dengan berangsur

    angsur ke arah kebinasaan/! dengan +ara yang tidak mereka

    ketahui” Al Ara : 1( 

    “7an Aku berikan tanggal kepada mereka. Sesungguhnya

    ren+ana Ku sangat teguh” Al Ara : 1($

    “&aka tatkala mereka lupa peringatan yang telah

    diberikan kepada mereka. Kamipun membukakan semua pintukesenangan kepada mereka! sehingga apabila mereka telah

    bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka!

    Kami siksa mereka dengan sek*ny*ng k*ny*ng! maka ketika

    itu mereka terdiam berputus asa” Al An-am : 88

    4angkal ketertipuan ini adalah kebodohan dan

    ketidaktahuannya kepada Allah dan sifat - sifat - Nya. Barang

    siapa mengetahui Allah, maka mereka merasa tidak aman darimurka - Nya. Mereka tidak melihat bahwa kekayaan yang

    melimpah yang di berikan Allah kepada 5ir!aun, Haman dan

    Namrud telah mengantarkan mereka menuju siksaanNya yang

    pedih. Allah 'ubhanahu wa ta!ala berrman “"iadalah merasa

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    4/27

    aman dari a9ab Allah! ke+uali *rang *rang yang merugi” Al

     A-ra : 3

    )rang *rang ka#r membuat tipu daya! dan Allah

    membalas tipu daya mereka itu. 7an Allah sebaik baik

     pembalas tipu daya” Ali Imran : 58

    “Karena itu beri tangguhlah *rang *rang ka#r itu! yaitu

    beri tangguhlah mereka barang sebentar” At "hari : 1;

    %arenanya, waspadalah jika Allah memberikan kekayaan

    kepada kita, agar semua itu tidak menjadi siksaan.

    Adapun ketertipuan orang - orang mukmin yang maksiat

    #durhaka$ adalah seperti pandangan mereka bahwa Allah itu

    Maha 4engampun dan Maha 4engasih. Mereka meyakini hal

    itu, tetapi mengabaikan amal. Memang, dari segi harapan halitu terpuji dalam agama. Allah Maha 6uas rahmat - Nya, nikmat

    dan kedermawanan - Nya meliputi semua makhluk - Nya. %ita

    beriman dan dengan sarana iman itu kita berharap

    kedermawanan dan kebaikan menyertai kita.

    4ada sisi lain, boleh jadi pangkal ketertipuan mereka

    adalah karena mengandalkan kebaikan bapak dan ibu mereka.

    Analogi mereka telah dimasuki tipu daya setan. Merekamengatakan,3 1rang yang men&intai seseorang, ia akan

    men&intai bapaknya, sebaliknya ia akan men&intai anaknya.3

    Hal itu tidak benar. )idakkah mereka mengetahui bahwa Nabi

    Nuh as. ngin membawa anak - anaknya ke atas perahu

    bersamanya. )api tidak bisa, dan Allah menenggelamkannya

    beserta kaum Nabi Nuh yang lain. *emikian pula Muhammad,

    meminta ijin untuk mengunjungi kuburan ibunya dan memintaampun untuknya. 6alu Allah memberi ijin untuk ber+iarah,

    tetapi tidak mengijinkan untuk meminta ampunan. Mereka

    lupa rman Allah “7an *rang *rang yang berd*sa tidak akan

    memikul d*sa *rang lai” Al 4athir : 1( “7an bahasannya

    se*rang manusia tidak memper*leh selain apa yang telah

    diusahakannya.” An 2a'm : $

    Maka mereka menyangka bahwa ia akan selamat karenaketa0waan bapaknya, itu laksana orang yang menyangka

    bahwa ia bisa kenyang karena makanan yang dimakan

    bapaknya. )a0wa adalah fardlu "ain dan tidak ada kaitannya

    dengan orang lain.. 4ada saat pembalasan kelak ta0wa

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    5/27

    seseorang itu berpisah dari saudaranya, ibunya, bapaknya,

    isteri dan anaknya, ke&uali dalam jalan syafaat.

    Nabi Muhammad 'hallallahu "alaihi wassalam bersabda /

    “)rang yang pandai adalah *rang yang dapat menundukkan

    haa nasunya dan beramal untuk bekal sesudah mati. )rang

     yang lemah adalah *rang yang mengikuti haa nasunya dan

    menaruh berbagai harapan kepada Allah.” 

    5irman Allah “Sesungguhnya *rang *rang yang

    beriman! *rang *rang yang berhi'rah dan ber'ihad di 'alan

     Allah! mereka itu mengharapkan rahmat Allah! dan Allah &aha

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    6/27

    kebaikan yang sedikit, sementara lupa terhadap dosa dan

    maksiat yang menumpuk.

    1.Golongan Ulama

    :olongan ini terbagi dalam beberapa kelompok

    A. Ulama yang mendalami ilmu syariah dan logika

    lalu si!uk dengannya.

    Mereka mengira bahwa dengan ilmu tersebut

    mengoreksi dan menjaga anggota badannya dari

    maksiat, padahal ia telah menipunya. Mereka menduga

    bahwa mereka akan mendapatkan tempat di sisi Allah

    dan telah men&apai ilmu yang sebenarnya Allah tidak

    akan menyiksanya, bahkan Allah akan menerimasyafaatnya kepada setiap makhluk. Mereka tertipu

    seandainya mereka tahu bahwa ilmu itu ada dua

    ma&am yaitu lmu Muamalah dan lmu Mukasyafah.

     ;aitu ilmu tentang Allah dan sifat - sifatnya, juga ilmu

    muamalah, tentang halal dan haram serta mengetahui

    akhlak hati yang ter&ela dan terpuji. 4erumpamaan

    mereka adalah seperti dokter yang dapat mengobatiorang lain, sementara jika dirinya sakit ia tidak bisa

    mengobatinya sendiri. Apakah obat itu dapat

    bermanfaat hanya dengan di ungkapkan< )entu saja ia

    tidak bermanfaat ke&uali jika di minum setelah melalui

    tindakan prefentif. Mereka lupa terhadap rman Allah “

    Sesungguhnya beruntunglah *rang yang menyu+ikan

     'ianya itu! dan sesungguhnya merugilah *rang *rang yang meng*t*rinya” QS Asy Syams % 10. Allah tidak

    mengatakan beruntung orang yang menulis dan

    mengetahui &ara penyajian ilmunya, serta mengajarinya

    kepada manusia. )idakkah mereka tahu sabda Nabi

    'hallallahu "alaihi wassalam “3arang siapa bertambah

    ilmunya! tetapi tidak bertambah hidayahnya! maka hal

    ini hanya menambah 'auh dari Allah” Juga sabdanya,“&anusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat

    adalah *rang =alim yang ilmunya tidak bermanaat” .

    Mereka adalah orang - orang yang tertipu. Mereka di

    kuasai oleh &inta dunia, &inta diri dan men&ari

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    7/27

    kesenangan sesaat serta mengira bahwa ilmunya dapat

    menyelamatkannya di akhirat kelak tanpa amal.

    ". #ereka yang kua$ ilmu dan amal lahiriahnya.

    Mereka meninggalkan maksiat lahir tetapi lalai terhadap

    maksiat hatinya, sehingga amaliah hatinya tidak pernah

    menghapus sifat - sifat ter&elanya, seperti riya!,

    sombong, hasud, khianat terhadap orang lain, ambisi

    terhadap kedudukan, berbuat jahat kepada orang lain,

    dan men&ari popularitas. Mereka lupa terhadap sabda

    Nabi 'hallallahu "alaihi wassalam / =iya! adalah syirik

    ke&il dan hasud itu dapat memakan kebaikan, seperti

    api memakan habis kayu bakar 2, juga 2 >inta kekayaan

    dan kehormatan akan menumbuhkan kemunakandalam hati, seperti air menumbuhkan sayuran.3 Mereka

    telah melupakan rman Allah “Ke+uali *rang *rang

     yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” QS.

     Asy Syu-ara- : (. 1rang yang lalai terhadap hatinya,

    tidak sah ketaatannya. a seperti seorang pasien yang

    terkena penyakit kudis. *okter memerintahkannya

    memakai salep dan minum obat, tetapi ia hanya sibukdengan memberi salep tanpa minum obat. Mungkin hal

    - hal lahir akan sembuh, tetapi hal - hal bathin tetap

    menggejala, karena ia tidak minum obat yang

    merupakan obat bathin baginya. 'uatu saat penyakit

    tersebut kambuh kembali, bahkan semakin parah.

    %.#ereka yang menge$ahui akhlak !a$hin

    menge$ahui &u'u! adalah $er(ela menuru$ syara.Mereka menduga bahwa mereka akan lepas darinya dan

    tidak akan ditimpa hal sema&am itu, sebab #sifat$ itu

    termasuk hal - hal yang menimpa orang - orang

    kebanyakan, bahkan kalangan lama, sehingga

    bayangan - bayangan kesombongan, ambisi dan hormat

    tampak pada dirinya. %etertipuan mereka berawal dari

    anggapan, baginya kemuliaan agama dengan pakaianyang tinggi dan menduga bahwa ia men&ari kemuliaan

    ilmu dan kehormatan agama, sementara lisan mereka

    tetap melepaskan hasutan terhadap orang lain atau

    orang yang membantah u&apannya. Mereka tidak sadar

    bahwa hal itu adalah hasutan, bahkan berkata bahwa

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    8/27

    kemarahannya, semata - mata karena perkara ha0 dan

    dimaksudkan untuk menolak kebatilan dan ke+haliman.

    Begitulah ketertipuan mereka. 'eandainya terdapat dari

    kalangan ulama yang tidak terlibat sebagaimana

    amaliyah mereka, mungkin mereka tidak akan marah,

    sebaliknya, mereka akan senang. Juga ketika

    menampakkan kemarahannya di hadapan masyarakat,

    boleh jadi hatinya menyukai dengan berkata, 2

    Maksudku untuk memberi pengertian kepada umat,3

    padahal hatinya riya!. %arena bila tujuannya untuk

    memperbaiki makhluk pasti ia akan menyukai bila hal

    serupa dilakukan oleh orang lain yang setaraf

    dengannya, di atas atau lebih rendah darinya. Boleh jadiia mendekati para penguasa, menyukai mereka dan

    memujinya. Bila ditanyakan kepadanya, ia berkata, 2

     )ujuanku untuk menolong kaum muslimin dan

    menghindari bahaya. a tertipu, sebab seandainya

    tujuan tersebut tidak dilakukan oleh orang lain, ia akan

    senang. 'ebaliknya, apabila terdapat orang yang

    ilmunya sepadan dan membantunya di hadapanpenguasa, ia akan marah. Boleh jadi ia mengambil atau

    mendapatkan harta dari para penguasa, dan apabila

    mun&ul dalam kesadarannya bahwa uang itu haram,

    setan berbisik kepadanya, 2 Harta itu tiada pemiliknya.

    a untuk kemaslahatan kaum muslimin dan anda adalah

    pemimpinnya.3 4ada kasus ini terdapat tiga godaan

    pada sendi - sendi agama / harta tanpa pemilik, untukkemaslahatan kaum muslimin, dan mam #pemimpin$,

     )iada iman ke&uali orang yang berpaling dari

    keduniawian, seperti para nabi, sahabat dan ulama -

    ulama yang mulia. *emikian ini seperti yang dikatakan

    Nabi sa alaihissalam,”)rang alim yang 'ahat laksana

    batu besar yang 'atuh di dalam mulut lembah! dia tidak

    dapat menghisap air! 'uga tidak dapat membiarkan airterlepas ke tanaman” . Banyak sekali tipuan yang terjadi

    pada golongan ulama, apa yang mereka rusak lebih

    banyak dari pada yang mereka perbaiki.

    ). Sua$u kelom*ok yang $inggi ilmunya

    mensu(ikan anggo$a !adannya menam*ilkan

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    9/27

    ke$aa$annya dan men'auhi kemaksia$an lahir

    meneli$i si+a$ , si+a$ ha$i mulai dari riya- hasud

    som!ong dengki sam*ai men(ari kehorma$an.

    'ebisa mungkin mereka melepaskan diri darinya, tetapi

    masih tertipu karena dalam hati mereka masih ada sisa

    persembunyian tipu daya setan, bujukan - bujukan

    nafsu yang sangat lembut dan sulit di pantau, serta di

    luar kesadaran mereka. 4erumpamaan mereka adalah

    laksana orang yang ingin membersihkan tanaman dari

    rumput, memilahnya lalu men&abutnya. Namun masih

    ada akar yang tertinggal di dalam tanah. Mereka

    mengira bahwa semuanya telah dikeluarkan. %emudian

    pangkal tersebut mun&ul lagi dan merusak tanaman.'ebenarnya mereka bisa merubah keadaannya tadi,

    tetapi karena boleh jadi mereka tidak berbaur dengan

    masyarakat, karena kesombongannya, atau

    memandang orang lain lebih rendah dari mereka, atau

    sibuk dengan memperbaiki aktitas - aktitas lahir

    #penampilan$, agar tidak di pandang rendah. Maka

    akibatnya mereka lupa tetang apa yang menjadi tujuanutamanya.

    ?. #ereka meninggalkan !e!era*a ilmu yang

    *en$ing dan men(uku*kan diri *ada ilmu +a$a

    dalam *emerin$ahan dan *em!ekalan rin(ian ,

    rin(ian muamalah duniaiah yang !erlangsung

    dian$ara makhluik hidu* demi kemaslaha$an

    kehidu*an.Mengkhususkan diri sebagai 2ahli 0ih3, dan mereka

    menamakan ilmunya sebagai 0ih dan ilmu mad+hab.

    Boleh jadi mereka menyia - nyiakan ilmu amalan d+ikir

    dan bathin, mereka tidak mengontrol anggota

    badannya. )idak menjaga lisan, perut dari makanan

    haram, kaki dari mendekati penguasa. Begitu juga

    seluruh anggota badan yang tidak menjaga hatinya darisombong, riya!. dan sifat - sifat merusak lainnya. Mereka

    tertipu dalam dua sisi

    Per$ama dari segi ilmu pengobatan, telah kami

    sebutkan dalam kitab ihya!, 4erumpamaan mereka

    adalah seperti seorang yang sakit, ia mempelajari seluk

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    10/27

    beluk obat tetapi tidak mengikuti anjuran pemakaian

    dan tidak melaksanakannya. Mereka rentan terhadap

    kehan&uran, karena tidak membersihkan jiwanya.

    Mereka hanya sibuk dengan, misalnya masalah haid,

    diyat, li!an, dan sebagainya. Mereka menghabiskan

    umurnya dengan pada hal - hal sema&am itu. Mereka

    tertipu dengan pengagungan masyarakat kepadanya.

    /edua dari segi ilmu, yakni karena dugaan mereka

    bahwa pengantar dan penyelamat manusia adalah

    melalui men&intai Allah. Men&intai Allah hanya dapat di

    &apai dengan ma!rifat kepada - Nya. Ma!rifat di sini ada

    tiga ma&am / ma!rifat pada d+at, ma!rifat pada sifat dan

    ma!rifat pada perbuatanNya #af!al$.

    Mereka ibaratnya seorang yang hanya men&ukupkan

    diri dengan bekal - bekal perjalanan haji. Mereka tidak

    tahu bahwa 0ih adalah juga men&akup mengerti

    tentang Allah, mengetahui sifat - sifat - Nya yang

    menakutkan, sehingga kalbu tetap merasakan takut dan

    senantiasa berta0wa kepada - Nya, seperti rman Allah“&engapa tidak pergi dari tiap tiap g*l*ngan di antara

    mereka beberapa *rang untuk memperdalam ilmu

     pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

    memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka

    telah kembali kepadanya! supaya mereka itu dapat

    men'aga dirinya“ At "aubah : 1

    *iantara mereka ada yang hanya berkutat padapersoalan khilayah 0iyah dan hanya memperhatikan

    &ara atau metode berdebat yang dapat mematikan

    lawan dengan menolak kebenaran yang ada, dan

    semata - mata untuk kemenangan pendapatnya.

    Mereka tidak menginginkan ilmu, tetapi untuk

    menandingi lawan. 'eandainya mereka menyibukkan

    diri dengan membersihkan hatinya, tentu hal itu lebihbaik daripada ilmu yang tidak bermanfaat / ilmu - ilmu

    yang berorientasi pada masalah dunia dan

    kesombongan. *emikian itu di akhirat berubah menjadi

    api yang membara. Adapun dalil - dalil tentang

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    11/27

    mad+hab telah disampaikan dalam kitab Allah, melalui

    lisan para =asulNya. Betapa buruk ketertipuan mereka.

    5. /elom*ok yang menyi!ukkan diri dengan ilmu

    kalam dengan s*esialisasi ilmu yang mem!ahas

    $en$ang *erde!a$an dan (ara mem!an$ah laan

    meneli$i *erkem!angan , *erkem!angan

    mem*er!anyak ilmu $en$ang *enda*a$ , *enda*a$

    yang !er!eda , !eda.

    Mereka hanya sibuk dengan mengajarkan metode

    berdiskusi dan mematahkan lawan. Mereka terbagi

    dalam dua golongan / golongan sesat dan menyesatkan

    dan golongan yang benar. Adapun ketertipuan golongan

    yang sesat, adalah kelalaian mereka tentang kesesatanyang menimpa mereka dan mengira sebagai selamat.

    Mereka terdiri dari berbagai kelompok yang saling

    mengkarkan. Mereka tersesat karena mereka tidak

    memiliki syarat - syarat dalil dan metode yang memadai

    sehingga melihat syubhat sebagai dalil dan dalil sebagai

    syubhat. 'ementara ketertipuan kelompok yang benar

    adalah masalah terpenting dalam agama. Merekamenduga bahwa keagamaan seseorang tidak sempurna

    sebelum di bahas #diperdebatkan$ dan orang yang

    memper&ayai Allah tanpa pembahasan dan dalil, belum

    sempurna imannya, dan jauh dari sisi Allah. Mereka

    tidak melihat dari awal permulaan slam, dimana Nabi

    telah memberi kesaksian atas mereka bahwa mereka

    adalah sebaik - baik makhluk, dan Nabi tidak menuntutdalil atau lainnya. *alam hadis riwayat Abu marah Al -

    Bahili, Nabi 'hallallahu "alaihi wassalam bersabda /

    “Suatu kaum tidak akan tersesat selamanya! ke+uali

    *rang *rang yang suka berdebat “

    G. /elom*ok yang menyi!ukkan diri dengan

    mem!eri naseha$ dan meninggikan dera'a$ orang

    , orang yang !er!i(ara $en$ang ha$i dan si+a$ ,si+a$nya se*er$i $aku$ hara*an sa!ar syukur

    ikhlas $aakal ke'u'uran dan se!againya.

    Mereka tertipu karena mereka menduga bahwa bila

    seseorang berbi&ara tentang sifat - sifat tadi dan

    mendakwahkannya, berarti dia telah memiliki sifat -

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    12/27

    sifat itu. 4adahal yang demikian itu jumlahnya sangat

    terbatas. Mereka juga tertipu karena sangat

    "ujub. Mereka mengira bahwa selama mereka mumpuni

    dalam ilmu mahabah misalnya, berarti mereka telah

    selamat dan diampuni dosanya karena telah hafal

    u&apan para +uhud, walaupun tidak mengamalkannya.

    4ada prinsipnya mereka lebih sesat daripada orang -

    orang sebelum mereka, karena menyangka bahwa

    mereka membuat orang &inta kepada Allah dan =asul -

    Nya. Mereka tidak mampu mengetahui seluk beluk

    ikhlas, ke&uali orang yang ikhlas itu sendiri, tidak

    mengetahui aib jiwa yang tersembunyi, ke&uali orang -

    orang yang bersih, demikian juga sifat - sifatlainnya. Mereka lebih &inta dunia daripada orang lain,

    menampakkan +uhud karena ambisinya pada dunia,

    menyuruh orang lain ikhlas sementara dirinya tidak

    ikhlas, menampakkan do!a kepada Allah, sementara

    dirinya lari dari - Nya, membuat orang takut kepada

    Allah, sementara dirinya merasa aman, mengingatkan

    akan Allah, sementara dirinya lupa, menganjurkanmendekatkan diri kepada Allah, sementara dirinya jauh

    dari Allah, men&ela sifat - sifat yang ter&ela, sementara

    dirinya bersifat dengannya, menjauhkan masyarakat

    dari makhluk, sementara dirinya sangat ambisi, bila

    majelis - majelis dijadikan tempat untuk mengajak

    manusia kepada Allah, mereka gelisah dan mengira

    bahwa tujuannya #dari kegelisahannya$ adalah untukmemperbaiki umat. 'eandainya ada orang yang

    mengajak masyarakat untuk melakukan kebaikan ia

    rasanya akan mati karena &emas dan hasud. *an

    seandainya ada orang yang menentangnya, maka orang

    itu menjadi orang yang paling di ben&inya. Mereka

    itulah golongan yang sangat sesat dan jauh dari

    kebenaran.H./elom*ok yang $idak mendaahkan hal , hal yang

    seharusnya di dakahkan. 

    Mereka adalah para mubaligh jaman ini #para mubaligh

    modern,ed$, ke&uali orang - orang yang di lindungi oleh

    Allah. Mereka disibukkan oleh hal - hal atau kalimat -

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    13/27

    kalimat yang menyimpang dari syariat dan keadilan.

    Mereka adalah mubaligh - mubaligh yang tersesat dan

    menyesatkan, karena membuat orang lain berani

    melakukan maksiat dan &inta dunia. 6ebih tersesat lagi

    bila mereka berhiaskan baju yang indah, sombong dan

    riya!, bahkan menyampaikan hal - hal yang membuat

    orang putus asa dari rahmat Allah.

    I. /elom*ok yang menerima u(a*an , u(a*an *ara

    0uhud orang yang 0uhud2 dalam men(ela hal ,

    hal duniai.

    Mereka berulang - ulang menyampaikannya sesuai

    dengan hafalannya, walaupun tidak mengerti

    maknanya, baik di mimbar - mimbar, di majelis, di pasardan lain sebagainya. Mereka juga mengira bahwa

    mereka akan selamat di sisi Allah dan di ampuni dosa -

    dosanya karena telah menghafal u&apan - u&apan para

    +ahid, walaupun tidak mengamalkannya sedikitpun.

    Mereka itu lebih sesat daripada orang - orang

    sebelumnya.

     3. /elom*ok yang mengha!iskan ak$unya dalammenekuni ilmu 4adis$ mengum*ulkan riaya$ ,

    riaya$ men(ari sanad yang ghari! dan

    se!againya.

    Mereka mengunjungi berbagai negeri dan

    mendengarkan apa yang di sampaikan para guru, lalu

    mengatakannya “Aku meriayatkan dari si ulan!

    ketemu si ulan! dan aku memiliki sanad yang tidakdimiliki *rang lain” %esesatan kelompok ini, di

    antaranya, mereka laksana hewan yang membawa

    kitab. Mereka tidak mementingkan pemahaman

    terhadap sunnah dan merenungkan maknanya, mereka

    hanya menukilnya. 4adahal seharusnya adalah,

    mendengarkan, menghafalkan, memahami,

    mengamalkan dan menyebarkannya. Mulanya dalammendengarkan hadist adalah mendengar =asulullah,

    menghafal sesuai dengan yang dihafal. Bila tidak bisa

    mendengar langsung dari =asulullah, menghafal sesuai

    dengan yang di dengarkannya dan melaksanakan

    sesuai dengan yang di hafalnya. Bila tidak bisa

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    14/27

    mendengar dari =asulullah langsung, mestinya ia

    mendengar dari para sahabat atau tabi!in. Hal sema&am

    ini sama seperti mendengar dari =asulullah, yaitu

    mendengarkan sungguh - sungguh, menghafal dan

    meriwayatkan sesuai dengan yang di hafal, sampai

    tidak ada satu hurufpun yang keliru. Bila diragukan,

    maka menghafal hadis - hadis di sini terdapat dua &ara

    4ertama, menghafal dengan hati, yakni selalu

    mengingatnya, dan kedua, menulis apa ia dengar dan

    mengoreksi tulisan - tulisannya dan menjaganya supaya

    tidak disentuh oleh orang lain yang dapat merubahnya.

     Juga tidak menulis dari hasil penuturan anak ke&il atau

    orang yang mudah lupa. Hadist itu dimaksudkan untukdiamalkan dan dipahami. Hadist disini memilki banyak

    pengertian sebagaimana halnya Al 7ur!an. *iriwayatkan

    dari Abi 'ubyan bnu Abi Al - >hoir, ia menghadiri

    majelis ta!lim @ahir bnu Ahmad As - 'ar&hasi. 4ada awal

    riwayat hadis tersebut, Nabi bersabda “7iantara

    kebaikan sese*rang adalah meninggalkan hal yang

    tidak ada manaatnya.” >alu ia berdiri dan berkata ?“@ukuplah sampai ia benar benar memahami!

    kemudian *rang lain mendengarkan dan memahami

     pula.”

    /. /elom*ok yang disi!ukkan dengan ilmu hukum

    !ahasa syair dan $erminology yang *elik.

    Mereka tertipu dengannya dan mengira bahwa mereka

    mendapat ampunan dan termasuk golongan ulama,karena tegaknya agama dan sunnah disebabkan oleh

    ilmu nahwu dan bahasa, sehingga mereka

    menghabiskan sisa umurnya untuk mendalami ilmu

    nahwu dan bahasa. ni sebuah kesesatan, sebab bahasa

    Arab seperti halnya bahasa )urki, ndia dan sebagainya.

    Bedanya hanya sebagai bahasa syariah. >ukuplah bagi

    mereka memahami hal - hal kebahasaan yang adadalam Al 7ur!an dan Hadist, demikian pula nahwu, yang

    bertalian dengan kedua sumber syara! tadi.

    .:olongan Ahli badah

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    15/27

    Mereka antara lain / sesat dalam shalat, sesat dalam

    memba&a Al 7ur!an, sesat dalam haji, sesat dalam jihad,

    sesat dalam +uhud.

    A./elom*ok yang menga!aikan kea'i!an ,

    kea'i!an +ardhu dise!a!kan i!adah , i!adah

    sunnah sam*ai *ada !a$as yang !erle!ihan.

    'eperti orang yang selalu was - was dalam berwudlu!.

    Mereka terlalu berlebihan dan tidak puas tentang

    kemungkinan adanya najis pada air itu. 'eandainya

    kehati - hatian mereka dalam masalah najis dan air ini

    dalam hal makanan yang di makan tentu hal itu lebih

    baik. *alam riwayat sahabat mar dinyatakan bahwa ia

    pernah berwudlu! menggunakan bejana orang Nasraniyang sangat mungkin terkena najis, sementara dalam

    hal lain #makanan$ ia sangat hati - hati dari hal - hal

    yang menyebabkannya menjadi najis atau haram.

    B./elom*ok yang as , as dalam melakukan nia$

    shala$ dan *ada saa$ yang demikian se$an $idak

    mem!iarkannya un$uk melakukan nia$ yang

    !enar.Mereka selalu was - was, sampai - sampai tertinggal dari

     jamaah, bahkan sampai kehabisan waktu shalat. *an

    ketika akan menyempurnakan takbiratul ihram hatinya

    selalu meragukan kebenaran niatnya. %adang - kadang

    mereka was - was dalam bertakbir, sampai - sampai

    merusak sifat takbir tersebut, bahkan mereka

    ketinggalan dalam mendengarkan ba&aan fatihah imam.Hal itu #was - was$ berlangsung pada permulaan ketika

    shalat sementara pada bagian lainnya mereka lalai dan

    tidak menghayati. 4enghayatan terhadap shalat adalah

    wajib, namun terabaikan karena bisikan iblis. %ehati -

    hatian inilah yang pada dasarnya membedakan anda

    dari orang - orang kebanyakan, dan anda adalah terbaik

    di sisi )uhan anda.%./elom*ok yang as , as dalam !a(aan +a$ihah

    se*er$i $en$ang makhra'nya demikian 'uga *ada

    !a(aan , !a(aan yang lain.

    Mereka sangat hati - hati dalam memba&a tasdid,

    membedakan antara shod dan dho!, sehingga

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    16/27

    perhatiannya praktis hanya tertuju pada masalah itu

    dan sama sekali tidak merenungkan rahasia dan makna

    fatihah itu sendiri. Mereka tidak tahu bahwa manusia

    tidak dibebani merealisir makhroj huruf, ke&uali sesuai

    dengan kebiasaan mereka dalam berbi&ara dan

    berbahasa. ni adalah kesalahan besar. Mereka itu ibarat

    orang yang membawa surat kepada seorang raja, lalu ia

    disibukkan dengan mengu&apkan huruf - huruf sesuai

    dengan makhrojnya dan mengulanginya, sementara ia

    lalai terhadap maksud surat itu dan kehormatan majelis.

    1rang demikian ini perlu dibawa ke rumah sakit jiwa,

    karena mungkin akalnya kurang sehat.

    ). /elom*ok yang $ersesa$ meluruskan Al 5ur-an.Mereka menggigau Al 7ur!an. Boleh jadi mereka

    mengutamakan Al 7ur!an/ sehari semalam lisannya

    komat - kamit dengan ba&aan Al 7ur!an, sementara

    hatinya bergelimang dengan lembah angan - angan dan

    dunia, sama sekali tidak memikirkan dan mengambil

    pelajaran darinya. Barang siapa memba&a Al 7ur!an

    siang - malam seratus kali, namun tidak melakukan apayang diperintah dan tidak menjauhi apa yang dilarang,

    maka ia berhak mendapatkan siksaan. Boleh jadi ia

    memiliki suara yang bagus. a memba&a dan

    menikmatinya, dan mengira bahwa itu merupakan

    kele+atan bermunajat kepada Allah dan mendengarkan

    rman - Nya. Hal itu sama sekali tidak benar karena

    kele+atan rman Allah itu terletak pada maknanya.E./elom*ok orang yang ahli !er*uasa

    Boleh jadi ia berpuasa sepanjang tahun dan hari - hari

    yang mulia #berpuasa sunat dan sebagainya$,

    sementara lisannya tidak berhenti menggunjing,

    perutnya penuh dengan makanan yang haram, hatinya

    selalu riya!, serta tidak menjaga dirinya dari berbagai

    ma&am ke sia - siaan. Mereka itu berarti meninggalkanyang wajib dan melakukan yang sunah, serta

    menyangka dengan semua itu mereka akan selamat.

    'alah besar, yang selamat hanyalah mereka yang

    datang kepada Allah dengan hati yang hanif dan

    berserah diri.

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    17/27

    6. /elom*ok yang ha$i dan *ikirannya $er$i*u

    Melepas ke+aliman, membayar hutang dan meminta

    ridha orang tua serta berbekal dalam perjalanan dengan

    sesuatu yang halal. Boleh jadi, dalam perjalanan mereka

    menelantarkan shalat fardhu, tidak dapat menjaga

    kesu&ian hati, badan dan pakaian, tidak menghindari

    kata - kata porno dan perdebatan yang menyesatkan.

    Mungkin mereka juga mengumpulkan harta dengan &ara

    yang haram, lalu disumbangkan untuk men&ari

    popularitas, sehingga pada prinsipnya hati mereka

    durhaka kepada Allah. Mereka menunaikan haji, hadir di

    sisi ka!bah dengan hati berlumuran akhlak yang rendah

    dan sifat - sifat ter&ela. Namun begitu mereka mengirabahwa mereka dalam kebijakan. )idak 'ungguh mereka

    dalam kesesatan yang nyata.

    G. /elom*ok yang menyeru ke*ada ke!aikan dan

    men(egah kemungkaran menyeru masyaraka$

    un$uk melakukan ke!aikan $e$a*i lu*a *ada

    dirinya sendiri.

    Bila berdakwah mereka keras dan men&ari popularitas,tetapi bila menangani kemungkaran dan dibantah

    tentang apa yang didakwahkan, mereka marah dan

    berkata,3 'aya ini mukhlis, mengapa harus dibantah

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    18/27

    yakni $idak mengaasi gerak ha$inya $idak

    menyu(ikan lahir dan !a$hinnya.

    Boleh jadi hatinya hanya tertumpu pada negeri dan

    kampung halamannya #home si&k$, membi&arakan hal

    itu seraya 2 Aku tinggal di Makkah ini sekian tahun,

    tetapi aku merasakan kesesatan.3 'eharusnya adalah,

    bila ini adalah negerinya, hatinya selalu bergantung

    kepada Makkah dan bila dekat dengannya #ka!bah$

    hendaknya ia menjaga hak tetangga, menjaga hak Allah

    dan =asul - Nya. Mereka tertipu dengan hal - hal

    lahiriyah, dan mengira hal itu akan menyelamatkannya.

     )idak, sekali lagi tidak. Boleh jadi mereka tidak perlu

    bersedekah kepada fakir miskin, walaupun sesuap nasi.'ungguh nikmatnya bertetangga dengan 'ang %hali0,

    yang diiringi oleh kebersamaan dan kerukunan

    bertetangga, sambil menjaga anggota badan, lahir dan

     jiwanya.

    I. /elom*ok yang 0uhud dalam har$a makan

    minum dan *akaian rumah (uku* di mas'id

    mengira !aha dengan demikian mereka $elahmen(a*ai dera'a$ 0uhud semen$ara ha$inya

    men(in$ai ke!esaran dan kekuasaan.

    %ekuasaan hanya dapat di&apai dengan salah satu

    perkara, ilmu nasehat dan ber+uhud, berarti mereka

    telah meninggalkan hal termudah dari dua perkara dan

    mengutamakan 2 kebesaran nama, karena kebesaran

    tersebut lebih besar daripada harta. 'ekiranya merekamenanggalkan kebesaran itu dan mengambil harta,

    maka mereka akan lebih dekat kepada keselamatan.

    Mereka sesat karena telah menyangka bahwa mereka

    itu termasuk orang yang +uhud sementara tidak

    mengerti makna kehidupan dunia. Boleh jadi mereka

    mengutamakan orang kaya atas orang miskin. Ada juga

    diantara mereka yang mengagumi ilmunya,mengutamakan khalwat dan u+lah, sementara mereka

    tidak memiliki syarat - syaratnya. Ada yang diberi harta,

    namun menolaknya karena takut dikatakan batal

    ke+uhudannya, padahal hatinya sangat menyukai harta

    dan dunia. Ada juga yang memperberat amalan sik

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    19/27

    seperti melakukan shalat 8999 rakaat dan

    meghatamkan Al 7ur!an dalam sehari semalam. Namun

    begitu, mereka tidak membersihkan hatinya dari riya!,

    sombong. "ujub, dan sebagainya. Mereka menyangka

    bahwa ibadah - ibadah lahir tersebut dapat

    memperberat timbangan amal baiknya. )erkadang

    mereka tertipu dengan u&apan orang yang mengatakan

    kepadanya 2 ?ngkau adalah palu bumi, wahai wali Allah

    atau kekasih - Nya3, lalu mereka bangga dan

    menampakkan kesu&ian hatinya. 'ebaliknya, bila suatu

    hari di&ela atas perbuatan dan perkataannya, mereka

    akan mengkarkan dan menyerangnya, bahkan akan

    mengatakan 2 Allah tidak mengampunimu selama -lamanya.3

     3. /elom*ok yang !ersemanga$ melakukan i!adah

    sunah mele!ihi i!adah +ardlu.

    'alah seorang dari mereka bangga dapat melakukan

    shalat *huha, shalat 6ail, atau ibadah sunah lainnya.

    'ementara ia tidak mendapatkan kele+atan dan

    kebaikan dari Allah pada shalat fardhu karena sangatberambisi untuk segera melakukannya pada awal

    waktu. a lupa sabda =asulullah 'hallallahu "alaihi

    wassalam. “"iada pendekatan yang lebih utama dari

     pada pelaksanaan hal hal yang dia'ibkan Allah

    kepadanya.” Menanggalkan jenjang diantara kebaikan

    adalah suatu kesalahan. Bahkan kadang - kadang telah

     jelas bahwa bagi dua shalat fardlu, salah satu tertinggaldan yang lain tidak, atau dua ibadah sunah, salah

    satunya sempit waktunya dan yang lain luas, bila tidak

    memperhatikan jenjang ini, maka pelakunya akan

    tersesat. Hal - hal sema&am ini praktis tidak terhitung

     jumlahnya. ;ang rumit adalah mendahulukan sebagian

    taat atas sebagian yang lain, seperti mendahulukan

    ibadah fardlu atas ibadah sunah, mendahulukan ibadahfardlu "ain yang terpenting atas fardlu "ain yang ada di

    bawahnya, mendahulukan hak ibu atas bapak,

    mendahulukan memberi nafkah atas haji,

    mendahulukan shalat jum!at bila telah tiba waktunya,

    mendahulukan hutang atas kewajiban - kewajiban yang

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    20/27

    lain. Alangkah agungnya seorang hamba yang dapat

    melaksanakan semua itu dengan ikhlas dan penuh

    kesadaran. Melaksanakan kerumitan - kerumitan itu

    bukanlah hal yang mudah dan tidak akan mampu

    melakukannya selain orang - orang yang

    berpengetahuan tinggi #"alim$.

    C. :olongan 4emilik Harta

    Mereka ini terdiri dari beberapa kelompok

    A. /elom*ok yang !eram!isi mem!angun mas'id

    madrasah 'em!a$an saluran air dan hal , hal lain

    yang $am*ak 'elas !agi masyaraka$.

    %emudian mereka menulis nama - namanya agar selaludikenang dan tetap abadi setelah kematiannya. *engan

    begitu mereka mengira telah berhak mendapatkan

    pengampunan. Mereka tertipu dari dua sisi

    Per$ama Mereka memperolehnya #harta untuk

    keperluan diatas$ melalui ked+aliman subhat, sogok dan

    kekuasaan yang terlarang. Mereka mengabaikan Allah

    dalam setiap usahanya. Bila hal itu terjadi, maka yangwajib baginya adalah bertaubat dan mengembalikan

    harta tersebut kepada pemiliknya bila masih hidup, atau

    kepada ahli warisnya, maka harus dimanfaatkan untuk

    kemaslahatan umat seperti dibagikan kepada fakir

    miskin dan orang - orang yang berhak lainnya. 6alu

    apakah untungnya membangun sesuatu yang tiada

    dibutuhkan, kemudian mati dan ditinggalkan. Begitupula amal perbuatan yang berlumuran riya!, popularitas

    dan keinginan agar namanya disebut - sebut.

    /edua Mereka menyangka bahwa dirinya ikhlas dan

    bertujuan baik dalam berinfa0 dan meninggikan

    bangunan. Namun bila dibebani untuk berinfa0 - satu

    dinar misalnya D kepada orang miskin, hal yang tidak

    nampak oleh umum, tidak membuat namanya disebut -sebut, mereka akan keberatan.

    ". /elom*ok yang !oleh 'adi mem*eroleh har$a

    dengan (ara halal men'auhi yang haram lalu

    mengin+a7kannya ke mas'id madrasah dan

    lem!aga , lem!aga sosial lainnya.

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    21/27

    Mereka itu juga sesat dari dua sisi

    Per$ama =iya!, men&ari popularitas dan pujian. Boleh

     jadi tetangganya atau desanya melarat dimana

    memberikan kepada mereka justru lebih penting.

    'ementara masjid jumlahnya sudah banyak dan &ukup

    memadai, tidak perlu yang lain, juga tidak perlu

    membangun masjid lagi. *i sisi mereka para fakir miskin

    sangat membutuhkannya, tetapi mereka tidak

    menyumbangnya. Mereka berlomba - lomba

    membangun masjid karena dapat dilihat masyarakat,

    lalu mengira telah beramal karena Allah. 4adahal pada

    hakikatnya mereka beramal untuk selain Allah.

    /edua Membelanjakan harta untuk menghias masjiddan memperindahnya dengan ukiran yang dilarang,

    karena berlebihan, yang dapat mengganggu orang

    shalat. Mereka melihatnya sehingga mengganggu

    kekhusyu!an shalatnya, padahal itu tujuan shalat.

    Husain ra, mengatakan 2 'etelah =asulullah

    'hallallahu "alaihi wassalam membangun masjidnya di

    Madinah beliau di datangi Jibril as dan berkata, 2Bangunlah tujuh hasta di langit dan jangan engkau

    hiasi, juga jangan engkau mengukirnya. Mereka melihat

    kemungkaran dalam suatu kebaikan dan bertumpu

    kepadanya. Mereka sesat karenanya.

    %./elom*ok yang mengin+a7kan har$anya ke*ada

    +akir miskin dan memin$a di adakan rese*si

    diumumkan2.Biasanya para fakir miskin berterima kasih dan

    menyebarluaskan kebaikannya itu, sehingga mereka

    #para penginfa0$ terbiasa dengan hal itu, tidak mau

    melakukannya se&ara diam - diam, sebab mereka

    berpendapat bahwa orang fakir yang merahasiakan

    sedekah yang ia peroleh di anggap sebagai

    pengkhianatan dan tidak tahu berterima kasih.. Boleh jadi mereka juga membiarkan tetangganya kelaparan.

    1leh karena itu, bnu Abbas berkata 2 *i akhir +aman

    nanti, banyak orang yang berhaji tanpa sebab, senang

    bepergian dan membagi rejeki, lalu pulang dan berbuat

    dosa, datanya sampai hilang di padang sahara #dari

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    22/27

    banyaknya$, sementara tetangganya dibiarkan

    kelaparan, tidak diperhatikan dan disantuni.

    ). Pemilik har$a yang kikir disi!ukkan dengan

    i!adah 8sik yang $idak mem!u$uhkan !iaya9

    se*er$i *uasa shala$ lail dan mengha$amkan Al

    5ur-an.

    Mereka sesat karena kebakhilan telah menguasai

    hatinya. Mestinya mereka mengikisnya dengan fadilah

    ibadah. *ikatakan kepada Basyar al - Hafe!i bahwa ada

    seseorang yang giat berpuasa dan shalat, lalu ia

    berkata /3 1rang miskin itu menanggalkan keadaan

    dirinya dan masuk pada keadaan orang lain. *alam

    keadaan ini, memberi makanan kepada orang - orangyang lapar dan berinfa0 kepada orang - orang miskin,

    lebih utama bagi dirinya daripada melaparkan dirinya

    sendiri, shalat, mengumpulkan harta dan tidak

    menyantuni orang miskin.

    E./elom*ok orang !akhil $idak mau sedekah

    ke(uali 0aka$nya sa'a.

    tupun dikeluarkan dari yang jelek - jelek yang tidakmereka sukai. Mereka memperkerjakan orang - orang

    yang pada intinya didasari motif - motif tertentu,

    mengeksploitirnya untuk kepentingan mereka semata.

    Atau menyerahkannya kepada seorang tokoh yang

    nampak hormat kepadanya agar ia memperoleh

    kedudukan dan mau melakukan keperluannya. ;ang

    demikian akan merusak niat dan membatalkan semuaamal. Mereka merasa telah melakukan taat kepada

    Allah, padahal mereka tersesat, durhaka, karena apa

    yang mereka kerjakan diniatkan kepada selain Allah.

    6. /elom*ok orang , orang aam *emilik har$a dan

    orang , orang +akir.

    Mereka tertipu. Mereka menghadiri majelis - majelis

    d+ikir dengan keyakinan bahwa hal itu telahmen&ukupinya, lalu menjadikannya sebagai tradisi,

    mengira bahwa mereka mendapatkan pahala dengan

    hanya mendengarkan nasehat, tanpa melaksanakan isi

    dari nasehat tadi. Mereka sesat, karena keutamaan

    majelis d+ikir hanya bisa diperoleh bila dapat

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    23/27

    menggairahkan kebaikan. *an kegairahan ini terpuji bila

    membangkitkan amal. Bila tidak, maka tiada kebaikan di

    dalamnya. Boleh jadi mereka terpedaya dengan nasehat

    yang mereka dengar, atau tersentuh lalu menangis.

    Boleh jadi mendengar u&apan yang menakutkan, lalu

    menjadi pu&at dan berkata 2 (ahai Allah, selamatkan

    kami %ami berlindung kepada - Mu yang telah

    men&ukupi kami. )iada daya dan kekuatan ke&uali

    dengan pertolongan - Mu, ya Allah.3 Mereka menduga

    bahwa dengan semua itu mereka telah melakukan

    kebaikan. %esesatan mereka ibarat orang yang sakit

    yang mendatangi seorang dokter, mendengarkan

    nasehat dokter tentang obat - obatan yang harusdiminum, namun tidak satupun yang diikutinya. Juga

    seperti orang yang lapar yang datang kepada orang -

    orang yang ber&erita tentang makanan - makanan yang

    le+at.

    :.Golongan Ahli Tasau+ 

    Betapa banyak para su yang tersesat, ke&ualimereka yang mendapat petunjuk Allah. Mereka terpedaya

    dengan pakaian. 6ogika dan prilaku yang menyerupai para

    su yang sejati/ dalam berpakaian, tutur kata, etika,

    rambut, istilah - istilah, ihwal lahir, dalam mendengarkan,

    men&ari, bersu&i, shalat, duduk diatas sajadah dengan

    menundukkan kepala, merendahkan suara saat berbi&ara,

    dll. 'etelah mempelajari semua itu, mereka mengira akanselamat, padahal sama sekali mereka belum bersusah

    payah untuk itu/ mujahadah dan riyadlah, mengawasi hati,

    mensu&ikan lahir dan bathin dari dosa - dosa yang

    nampak dan tersembunyi. 'emua ini merupakan ma0am

    para su. 'ementara mereka berebut harta haram dan

    subhat, berebut makan dan uang, saling menghasut

    dalam hal - hal yang ke&il dan sepele, saling menjelekkandan memperun&ing perpe&ahan. 'ungguh mereka benar -

    benar tertipu. barat seorang wanita tua yang mendengar

    bahwa para pahlawan namanya ter&atat dalam sejarah,

    lalu dia berpakaian seperti pakaian mereka, menghadap

    raja dan berdiri di depannya. )ak pelak lagi, iapun diejek

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    24/27

    dan ditertawakan, lalu dikatakan/3 Apakah anda tidak

    malu menghadap raja< Buanglah dia ke kandang gajah3

    *ia dilempar ke kandang gajah hingga gajah tersebut

    membunuhnya.

    Ada juga kelompok lain yang lebih sesat darinya,

    yaitu kelompok yang sulit untuk meniru &ara berpakaian

    yang sederhana, makanan yang kasar, juga tempat

    tinggal. 'ementara pada sisi lain mereka ingin

    berpenampilan tasawuf, tetapi kesulitan untuk

    melakukannya, lalu mereka menanggalkan pakaian sutera

    mereka dan sajadah tenunan yang harganya lebih mahal

    daripada sutera itu sendiri. Mereka tidak juga menjauhi

    maksiat bathin. )ujuan mereka adalah kesejahteraanhidup dengan menjilat harta kekayaan penguasa. Mereka

    menyangka semua itu sebagai suatu kebaikan walaupun

    hakikatnya berbahaya bagi kaum muslimin, lebih

    berbahaya daripada pen&uri. Mereka berpakaian dengan

    &ara yang bukan pakaiannya, yang justru menyebabkan

    ke&elakaannya. Bila hal itu diketahui orang lain bahwa

    yang demikian itu merupakan hal yang biasa, makamereka akan men&ela ahli su se&ara mutlak.

    Ada juga suatu kelompok yang mengaku mukasyafah,

    melihat *+at yang Ha0, melampaui kebiasaan -

    kebiasaannya men&apai tingkat ma!rifat, dan dekat

    dengannya. 4adahal mereka mengetahui hal itu hanya

    dengan u&apan dan istilah saja. 6alu mereka

    menggunakan beberapa istilah su, mengulang -ngulangnya, dan mengatakan bahwa hal itu adalah ilmu

    yang paling tinggi, baik bagi orang terdahulu maupun

    kemudian. Mereka memandang ahli 0ih, muhaddis dan

    para ulama dengan pandangan meremehkan, terutama

    terhadap orang awam. Bahkan seorang petani misalnya, ia

    menanggalkan pekerjaannya #bertani$ untuk

    mengikutinya, berhari - hari lalu mengulang - ulangi istilahsu, seolah - olah ia berbi&ara tentang wahyu,

    menyebarkan rahasia - rahasia #ghaib, pen&iptaan

    makhluk, dll$, memandang rendah semua ahli ibadah dan

    para ulama. Mereka mengomentari para ahli ibadah

    seraya berkata 3 Mereka adalah kuli - kuli yang lelah.3

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    25/27

    Mengenai ulama, mereka mengatakan,3 Mereka terhalangi

    oleh keadaan mereka sendiri3, sementara mereka

    mengaku telah sampai #wusul$ kepada *+at yang Ha0 dan

    dekat kepada - Nya, padahal dihadapan Allah, mereka

    adalah pendurhaka dan muna0, tidak berilmu, tidak

    berbudi, dan tidak mengontrol hatinya selain mengikuti

    hawa nafsu. 'eandainya mereka disibukkan dengan hal -

    hal yang bermanfaat, tentu akan lebih baik.

    Mereka memperbaiki amalan, men&ari hal - hal yang

    halal dan disibukkan dengan mengoreksi hati, sehingga

    ada diantara mereka yang mengakui adanya ma0am,

    mulai dari +uhud, tawakal, ridha dan &inta, tanpa

    mengetahui hakikat ma0am itu sendiri. *i antara merekaada yang mengklaim telah men&intai Allah, yang kadang -

    kadang dibarengi khayalan - khayalan keliru tentang Allah/

    berupa bid!ah, tidak menukil dari pada sahabat dan ulama

    salaf yang notabene lebih mengerti tentang tawakal.

    Mereka mengambil bekal sementara hatinya bertawakal

    pada satu faktor yang ia yakini. 'etiap ma0am itu tidak

    lepas dari ketertipuan yang memperdaya suatu kaum, danpenyakit - penyakit ini telah kami sebutkan pada kitabnya.

    Ada lagi satu kelompok yang disulitkan oleh persoalan

    makanan, sehingga mereka men&ari makanan yang halal -

    murni dan mengabaikan koreksi hati dan anggota tubuh,

    disebabkan satu perkara makanan yang halal tadi.

    Ada pula kelompok yang mengaku berakhlak baik,

    tawadhu!, lalu bermaksud untuk berkhidmat pada kaumsu. %emudian mengumpulkan masyarakat dan

    memaksakan diri untuk itu. 'elanjutnya mereka membuat

     jaringan untuk menghimpun dana yang bertujuan untuk

    memperbanyak dan memperbesar pengaruh #ba&a/

    kekayaan$. Mereka menampakkan pengabdian dan

    ketawadhlu!an dan menyatakan bahwa tujuan mereka

    adalah pengabdian semata. Berikutnya mengumpulkanharta haram dan subhat untuk mereka infa0kan kepada

    kaum su, sehingga pengikutnya bertambah banyak dan

    pengabdian merekapun tersebar luas.

    Ada juga yang mengambil harta penguasa, kemudian

    diinfa0kan kepada kaum su dan melakukan haji

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    26/27

    #menghajikan mereka$. Mereka mengira bahwa hal itu

    merupakan kebaikan, sementara pendorong mereka

    adalah riya! dan popularitas semata. *emikian itu dapat

    dilihat dari gegabahnya dalam hal menginfa0kannya.

    4erumpamaan orang - orang yang menginfa0kan harta

    haram untuk haji misalnya, adalah seperti orang yang

    membangun masjid, menguliti dindingnya dari kotoran

    manusia atau benda - benda najis lainnya, yang

    dengannya ia beranggapan telah melakukan suatu

    kebajikan.

    Ada lagi suatu kelompok yang sibuk dengan

    mujahadah memperbaiki akhlak, membersihkan hati dan

    mengobatinya. a selalu sibuk dengan menjaga aib hatidan nafsunya, sehingga waktu yang ada hanya tersisa

    untuk itu. a lupa akan hubungan dengan pen&ipta - Nya.

     ;ang demikian ini ibarat orang yang sibuk ketika

    memasuki waktu - waktu haji juga kesulitan - kesulitannya,

    tetapi tidak pernah melakukan haji. ni adalah ketertipuan

    yang nyata.

    %elompok yang lain lagi adalah mereka yang telahmelampaui tingkatan ini. Mereka memulai thari0at dan

    terbuka bagi mereka pintu - pintu ma!rifat. %emudian

    setelah memasuki pintu ma!rifat, mereka "ujub hati,

    perhatian dan pikiran mereka tertuju padanya sehingga

    tertutup terhadap ilmu - ilmu lain, juga dalam

    hubungannya dengan orang lain. ni adalah ketertipuan,

    karena keajaiban jalan menuju Allah itu tidak adaakhirnya. Barang siapa berhenti pada setiap keajaiban dan

    terikat kepadanya, maka langkahnya akan terhenti dan

    tidak akan pernah men&apai tujuan. ;ang demikian ini

    ibarat orang yang ingin bertemu raja, lalu di pintu

    kerajaan ia melihat taman yang penuh dengan bunga -

    bunga dan lampu - lampu yang belum pernah ia lihat

    sebelumnya. a berhenti di tempat itu dan melihatnya&ukup lama sehingga waktu menemui raja dihabiskan

    untuk itu, lalu ia pulang dengan sia - sia #tidak berjumpa

    dengan raja$.

    Ada juga satu kelompok yang melampaui kelompok -

    kelompok di atas. Mereka tidak memperdulikan &ahaya -

  • 8/18/2019 21. Golongan Yang Tertipu

    27/27

    &ahaya dan bunga - bunga yang mereka lihat di jalan,

    tidak juga memperhatikan karunia dan pemberian Allah,

    tetapi terus menerus berjalan. 'ebelum sampai mereka

    berhenti dan mengira bahwa mereka telah sampai pada

    tujuan, padahal mereka masih jauh. Harus melalui hijab

    dari E9 hijab Allah, gelap dan terang. 'etiap orang yang

    berjalan menuju Allah, ia akan melalui satu hijab. %alau

    tidak ada petunjuk Allah padanya ia akan mengira bahwa

    ia telah sampai padanya. 'ungguh suatu ketertipuan yang

    nyata. *alam kisah nabi brahim as. Allah 'ubhanahu wa

    ta!ala memberikan isyarat sebagaimana rman - Nya/

    “Ketika malam telah men'adi gelap! dia melihat sebuah

    bintang lalu/ dia berkata?” Inilah "uhanku” tapi tatkalabintang itu tenggelam! dia berkata:” Aku tidak suka pada

     yang tenggelam” Al An-am : ;6