204115055 aplikasi local directory fasilitas umum berbasis smartphone android
DESCRIPTION
tes ek downloadTRANSCRIPT
SKRIPSI
APLIKASI LOCAL DIRECTORY FASILITAS UMUM
BERBASIS SMARTPHONE ANDROID
Oleh :
Chery Dia Putra
107091003520
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
ii
APLIKASI LOCAL DIRECTORY FASILITAS UMUM
BERBASIS SMARTPHONE ANDROID
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
Chery Dia Putra
107091003520
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/ 1432 H
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI
ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN.
Jakarta, Desember 2011
Chery Dia Putra
vi
ABSTRAK
Chery Dia Putra, Aplikasi Local Directory Fasilitas Umum Berbasisi Smartphone Anroid,
dibimbing oleh Arini, MT. dan Viva Arifin, MMSI.
Handphone telah menjadi satu hal yang mewarnai kehidupan setiap orang saat ini, sehingga
evolusi yang terjadi sangat cepat, bukan hanya perangkat yang digunakan untuk
berkomunikasi, tetapi handphone juga telah terlibat jauh dalam wilayah life style, hingga
multimedia. Smartphone merupakan istilah dari handphone (cellular phone) dengan
kemampuan multimedia dan komputing yang lebih advance daripada handphone pada
umunya. Android merupakan salah satu smartphone yang mempunyai platform lengkap
mulai dari sistem operasi, aplikasi, tool developing, aplikasi, market aplikasi, dukungan
vendor industri mobile, bahkan dukungan dari komunitas Open System. Tentu ini merupakan
keunggulan yang tidak dimiliki oleh platform lain. Penelitian ini meneliti tentang
pengembangan aplikasi local directory yang khususnya membahas wilayah Bintaro Jaya
Sektor 1 sampai dengan Sektor 9. Pengembangan aplikasi menggunakan bahasa
pemrograman JAVA dengan tools ECLIPSE GALILEO dan bahasa pemrograman yang lain
untuk akses server menggunakan Personal Home Page dengan database server menggunakan
MySQL. Untuk metode pengumpulan data dilakukan dengan 3 tahap, yaitu penelitian
lapangan yang meliputi observasi dan wawancara, penelitian kepustakaan, dan studi literatur
sejenis. Untuk pengembangan sistem, peneliti menggunakan metode Rapid Application
Development (RAD) yang memiliki 4 tahapan yaitu fase perencanaan syarat-syarat, fase
desain, fase konstruksi, dan fase pelaksanaan. Aplikasi ini dapat memudahkan pengguna
dalam mencari fasilitas umum yang ada di kawasan Bintaro Jaya Sektor 1 sampai dengan
Sektor 9. Untuk proses pengembangan selanjutnya, di harapkan aplikasi ini dapat
memberikan feature call untuk dapat menghubungi fasilitas yang ada.
Kata Kunci: Local Directory, Fasilitas Umun, Smartphone Android.
Jumlah Halaman : xx+160 halaman
Jumlah Daftar Pustaka : 21 sumber (1999-2010)
vii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim………
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia, rahmat dan kekuatan, juga segala petunjuk dan kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta
salam selalu kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,
beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.
Skripsi ini berjudul “Aplikasi Local Directory Fasilitas Umum Berbasis
Smartphone Android”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Mereka
yang berdedikasi tinggi diantaranya:
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durachman, M.Sc., M.I.T., selaku Ketua Program Studi
Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Arini, MT., Ibu Viva Arifin, MMSI., selaku dosen pembimbing yang
senantiasa sabar dan selalu meluangkan waktunya di tengah-tengah
viii
berbagai kesibukannya untuk membimbing penulis dalam proses
penyusunan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Program Studi Teknik Informatika yang tidak mungkin
penulis sebutkan satu persatu.
5. Staff karyawan Fakultas Sains dan Teknologi dan Prodi.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Saran dan
kritik untuk kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Jakarta, Desember 2011
Penulis
Chery Dia Putra
ix
Teruntuk
Skripsi ini terkhusus penulis persembahkan kepada mereka yang telah
mendukung, baik moril maupun materil, baik melalui doa ataupun semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Teruntuk Ibu tercinta, Tjasniah dan Ayah tercinta, Ramli Abdullah.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, rahim dan ampunan-
Nya kepada mereka. Amin.
2. Teruntuk kakak-kakakku, Rina Setiawati Ramli dan Ismail Maulana
Ramli serta adikku Fitriani yang senantiasa selalu mengingatkan
penulis dalam keadaan apapun.
3. Teruntuk Ratna Sri Wulandari yang senantiasa memberikan semangat
dan perhatian yang tak henti kepada penulis, sehingga penulis menjadi
semangat untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
4. Teruntuk chronicles, Ardiyan Saputra Syam, Muhammad Andhika
D.P, Dimas Prasiyo Budiman, Imamul Huda, Indra Pribadi Fata, dan
Muhammad Alfian Kurniawan. Terima kasih atas segala bantuan dan
semangatnya.
5. Teruntuk Sidik, Ferry, Bewok, Zakir dan teman-teman seperjuangan
2006. Terima kasih untuk waktu, ilmu.
6. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik langsung
maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .................. .............................................................................. ii
Lembar Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii
Lembar Persetujuan Penguji ............................................................................ iv
Lembar Pernyataan .......................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................ vi
Kata Pengantar ................................................................................................ vii
Lembar Persembahan ....................................................................................... ix
Daftar Isi ......................................................................................................... xi
Daftar Gambar. ................................................................................................ xvi
Daftar Tabel ..................................................................................................... xix
Daftar Lampiran ............................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 5
1.4. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
1.6. Metodologi Penelitian ........................................................................ 8
1.7. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8
xii
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10
2.1. Application (Aplikasi)......................................................................... 10
2.2. Local Directori ................................................................................... 10
2.3. Fasilitas Umum ................................................................................... 10
2.3.1. Restoran .................................................................................. 11
2.3.2. Biro Perjalanan (Travel) ......................................................... 13
2.4. Smartphone.... ..................................................................................... 13
2.5. Android………… ................................................................................. 17
2.5.1. Features .................................................................................. 17
2.5.2. Arsitektur Android................................................................... 19
2.5.3. Fundamental Aplikasi.............................................................. 23
2.6. Eclipse .......... ...................................................................................... 24
2.6.1. Lisensi ..................................................................................... 25
2.6.2. Instalasi ................................................................................... 25
2.7. Konsep Location Based Service ......................................................... 28
2.7.1. Definisi Location Based Service ............................................. 28
2.7.2. Relasi Antara GIS dan LBS .................................................... 31
2.7.3. Komponen serta Arsitektur Location Based Service .............. 32
2.7.4. Cara Kerja Location Based Service ........................................ 36
2.7.5. Kelebihan dan Kekurangan LBS ............................................ 39
2.8. Flowchart ............................................................................................ 39
2.8.1. Simbol-simbol Flowchart ....................................................... 40
2.9. UML (Unified Modelling Language) ................................................. 44
xiii
2.9.1. Definisi…………. .................................................................. 44
2.9.2. Notasi UML ............................................................................ 50
2.10. Java… ............................................................................................... 58
2.11. Studi Sejenis ...................................................................................... 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 77
3.1. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 77
3.1.1. Interview ................................................................................... 77
3.1.2. Kuisioner ................................................................................... 77
3.1.3. Studi Pustaka............................................................................. 78
3.2. Metode Pengembangan Sistem ........................................................... 79
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN .............................................. 84
4.1. Fase Perancangan Syarat-syarat.......................................................... 84
4.1.1. Gambaran Umum Bintaro Jaya .............................................. 84
4.1.2. Identifikasi Masalah ............................................................... 89
4.1.3. Usulan Penyelesaian Masalah ................................................ 89
4.2. Fase Perancangan ................................................................................ 89
4.2.1. Desain Aplikasi ...................................................................... 90
4.2.1.1. Penentuan Actor ....................................................... 90
4.2.1.2. Perancangan Use Case ............................................. 91
4.2.1.3. Perancangan Use Case Scenario.............................. 91
4.2.1.3.1. Use Case View Terdekat .............................. 92
4.2.1.3.2. Use Case Posisi Kita .................................... 93
xiv
4.2.1.3.3. Use Case Jarak Terdekat .............................. 93
4.2.1.3.4. Use Case View Semua Sektor ...................... 94
4.2.1.3.5. Use Case View Driving Direction ................ 95
4.2.1.3.6. Use Case View Kategori .............................. 96
4.2.1.3.7. Use Case Search Engine .............................. 96
4.2.1.3.8. Use Case View Detail Tempat ..................... 97
4.2.1.3.9. Use Case Edit Data ...................................... 98
4.2.1.3.10. Use Case Create / Update Data ................... 99
4.2.1.3.11. Use Case View ............................................. 100
4.2.1.4. Activity Diagram ...................................................... 101
4.2.1.4.1. Activity Diagram View Terdekat .................. 101
4.2.1.4.2. Activity Diagram View Detail Tempat ......... 102
4.2.1.4.3. Activity Diagram Review ............................. 103
4.2.1.4.4. Activity Driving Direction ............................ 104
4.2.1.4.5. Activity Diagram Lihat Peta ......................... 105
4.2.1.4.6. Activity Diagram View Sektor ..................... 106
4.2.1.4.7. Activity Diagram Tempat Pada Sektor......... 107
4.2.1.4.8. Activity Diagram View Kategori .................. 108
4.2.1.4.9. Activity Diagram View Kategori Bank......... 109
4.2.1.4.10. Activity Diagram View Tempat Ibadah ........ 110
4.2.1.4.11. Activity Diagram View Sekolah ................... 111
4.2.1.4.12. Activity Diagram View Tempat Makan ........ 112
4.2.1.4.13. Activity Diagram View Search ..................... 114
xv
4.2.1.5. Sequence Diagram ................................................... 115
4.2.1.5.1. Sequence Diagram View Terdekat ............... 115
4.2.1.5.2. Sequence Diagram View Detail Tempat ...... 116
4.2.1.5.3. Sequence Diagram Review........................... 117
4.2.1.5.4. Sequence Driving Direction ......................... 118
4.2.1.5.5. Sequence Diagram Lihat Peta ...................... 119
4.2.1.5.6. Sequence Diagram View Sektor ................... 120
4.2.1.5.7. Sequence Diagram Tempat Pada Sektor ...... 121
4.2.1.5.8. Sequence Diagram View Kategori ............... 122
4.2.1.5.9. Sequence Diagram View Kategori Bank ...... 123
4.2.1.5.10. Sequence Diagram View Tempat Ibadah ..... 124
4.2.1.5.11. Sequence Diagram View Sekolah ................ 125
4.2.1.5.12. Sequence Diagram View Tempat Makan ..... 126
4.2.1.5.13. Sequence Diagram Pencarian ...................... 127
4.2.1.6. Class Diagram ......................................................... 128
4.2.2. Desain Basis Data .................................................................. 129
4.2.2.1. Tabel Tempat ........................................................... 129
4.2.2.2. Tabel Kategori ......................................................... 129
4.2.2.3. Tabel Sektor ............................................................. 130
4.2.3. Desain Interface ..................................................................... 131
4.2.3.1. Desain Interface Tab Sektor .................................... 131
4.2.3.2. Desain Interface Tab Kategori ................................. 132
4.2.3.3. Desain Interface Tab Cari ........................................ 133
xvi
4.2.3.4. Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah........ 134
4.2.3.5. Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan ....... 135
4.2.3.6. Desain Interface Tab Kategori Bank ....................... 136
4.2.3.7. Desain Interface Tab Kategori Sekolah ................... 137
4.2.3.8. Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor .............. 138
4.2.3.9. Desain Interface Detail Tempat ............................... 139
4.2.3.10. Desain Interface Tab Terdekat ................................ 140
4.3. Fase Konstruksi .................................................................................. 142
4.3.1. Implementasi Coding.............................................................. 142
4.3.2. Spesifikasi Software dan Hardware........................................ 142
4.4. Fase Pelaksanaan ................................................................................ 143
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 149
5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 149
5.2. Saran ................................................................................................... 150
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 151
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Penyebaran market smartphone ...................................................... 2
Gambar 1.2 Perbandingan pengguna android di Indonesia ................................ 3
Gambar 2.1 Contoh Smartphone yang ada di pasaran ....................................... 16
Gambar 2.2 Emulator Phone ............. ............................................................... 18
Gambar 2.3 Arsitektur Platform Andorid……………………. ......................... 19
Gambar 2.4 Import Project Eclipse…………………. ...................................... 26
Gambar 2.5 Membuat Project Java Baru ........................................................... 27
Gambar 2.6 Lembar Kerja Eclipse……………………….. ............................... 28
Gambar 2.7 Lbs merupakan kombinasi dari beberapa disiplin ilmu ................. 30
Gambar 2.8 Komponen Location Based Service ............................................... 35
Gambar 2.9. Cara kerja Location Based Service ............................................... 36
Gambar 2.10. Notasi Aktor ................................................................................. 51
Gambar 2.11. Notasi Kelas ................................................................................ 52
Gambar 2.12. Notasi Usecase ............................................................................ 53
Gambar 2.13. Notasi Interaction........................................................................ 54
Gambar 2.14. Notasi Interface ......................................................................... 55
Gambar 2.15. Notasi Package……………………………………………………… .. 55
Gambar 2.16. Notasi Note………………………………………………………56
Gambar 2.17. Notasi Dependency ...................................................................... 57
Gambar 2.18. Notasi Association ....................................................................... 58
xvii
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 83
Gambar 4.1. Use case Sistem yang diajukan ...................................................... 91
Gambar 4.2. Activity Diagram View Terdekat .................................................... 101
Gambar 4.3. Activity Diagram Detail Tempat .................................................... 102
Gambar 4.4. Activity Diagram Review................................................................ 103
Gambar 4.5. Activity Diagram Driving Direction .............................................. 104
Gambar 4.6. Activity Diagram Lihat Peta ........................................................... 105
Gambar 4.7. Activity Diagram View Sektor ........................................................ 106
Gambar 4.8. Activity Diagram Tempat Pada Sektor ........................................... 107
Gambar 4.9. Activity Diagram View Kategori .................................................... 108
Gambar 4.10. Activity Diagram View Kategori Bank ......................................... 109
Gambar 4.11. Activity Diagram View Kategori Tempat Ibadah ......................... 110
Gambar 4.12. Activity Diagram View Kategori Sekolah .................................... 111
Gambar 4.13. Activity Diagram View Kategori Tempat Makan ......................... 112
Gambar 4.14. Activity Diagram View Search ..................................................... 114
Gambar 4.15. Sequence Diagram View Terdekat ............................................... 115
Gambar 4.16. Sequence Diagram Detail Tempat ............................................... 116
Gambar 4.17. Sequence Diagram Riview ........................................................... 117
Gambar 4.18. Sequence Diagram Driving Direction ......................................... 118
Gambar 4.19. Sequence Diagram Lihat Peta ...................................................... 119
Gambar 4.20. Sequence Diagram View Sektor ................................................... 120
Gambar 4.21. Sequence Diagram Tempat Pada Sektor ...................................... 121
Gambar 4.22. Sequence Diagram View Kategori ............................................... 122
xviii
Gambar 4.23. Sequence Diagram Kategori Tempat Ibadah ............................... 123
Gambar 4.24. Sequence Diagram Kategori Tempat Makan ............................... 124
Gambar 4.25. Sequence Diagram Kategori Bank ............................................... 125
Gambar 4.26. Sequence Diagram Kategori Sekolah .......................................... 126
Gambar 4.27. Sequence Diagram Pencarian ...................................................... 127
Gambar 4.28. Class Diagram ............................................................................. 128
Gambar 4.29. Desain Interface Tab Sektor......................................................... 131
Gambar 4.30. Desain Interface Tab Kategori ..................................................... 132
Gambar 4.31. Desain Interface Tab Cari ............................................................ 133
Gambar 4.32. Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah ............................ 134
Gambar 4.33. Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan ............................ 135
Gambar 4.34. Desain Interface Tab Kategori Bank............................................ 136
Gambar 4.35. Desain Interface Tab Kategori Sekolah ....................................... 137
Gambar 4.36. Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor .................................. 138
Gambar 4.37. Desain Interface Detail Tempat ................................................... 139
Gambar 4.38. Desain Interface Tab Terdekat ..................................................... 140
xix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol Penghubung Flowchart ......................................................... 40
Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart ... ............................................................... 41
Tabel 2.3 Simbol Input Output Flowchart ……………………. ....................... 43
Tabel 4.1 Penentuan Actor…………………. .................................................... 90
Tabel 4.2 Narasi Use Case View Terdekat ......................................................... 92
Tabel 4.3 Narasi Use Case View Posisi Kita……………………….. ............... 93
Tabel 4.4 Naskah Use Case View Jarak Terdekat ............................................... 93
Tabel 4.5 Naskah Use Case View Semua Sektor ................................................ 94
Tabel 4.6 Naskah Use Case View Driving Direction.......................................... 95
Tabel 4.7 Narasi Use Case View Kategori .......................................................... 96
Tabel 4.8 Narasi Use Case View Search Engine ............................................... 96
Tabel 4.9 Narasi Use Case View Detail Tempat ................................................. 97
Tabel 4.10 Narasi Use Case Edit Data ............................................................... 98
Tabel 4.11 Narasi Use Case Create / Update Data ............................................ 99
Tabel 4.12 Narasi Use Case View …………………………………………………… 100
Tabel 4.13 Tabel Pengujian ................................................................................ 144
Tabel 4.14 Penentuan Jumlah Sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan .. 145
Tabel 4.15 Tabel Hasil Pengujian Lapangan ................................................................. 147
XX
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A (Surat-surat)
Lampiran B (Kuisioner dan Wawancara)
Lampiran C (Screenshot Aplikasi)
Lampiran D (Source Code)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Handphone telah menjadi satu hal yang mewarnai kehidupan setiap
orang saat ini, sehingga evolusi yang terjadi sangat cepat, bukan hanya
perangkat yang digunakan untuk berkomunikasi, tetapi handphone juga telah
terlibat jauh dalam wilayah life style, hingga multimedia (Mulyadi, 2010).
Smartphone merupakan istilah dari handphone (cellular phone) dengan
kemampuan multimedia dan komputing yang lebih advance daripada
handphone pada umunya. Ini dikarenakan adanya kombinasi antara sistem
operasi, Hardware, dan aplikasi yang jauh lebih bagus pada smartphone.
Terdapat banyak platform smartphone pada saat ini, dilihat dari sistem operasi
dan spesfifikasi hardware yang digunakan. Misalnya platform Symbian, RIM,
Windows Phone, Iphone, dan Android. (Nielsen, 2011)
Android merupakan platform lengkap mulai dari sistem operasi, aplikasi,
tool developing, aplikasi, market aplikasi, dukungan vendor industri mobile,
bahkan dukungan dari komunitas Open System. Tentu ini merupakan
keunggulan yang tidak dimiliki oleh platform lain. Dengan melihat
perkembangan pada saat ini, android telah menjadi kekuatan yang luar biasa.
Pada tahun 2009, dilaporkan oleh canalys estimates, market smartphone untuk
android tumbuh 1073,5% disaat platform lain tidak ada yang mencapai
2
pertumbuhan 100% (Mulyadi, 2010: 5). Pada diagram dibawah ini dapat
diketahui jumlah para pengguna smartphone android dan perangkat
smartphone lainnya di Amerika berdasarkan survey yang dilakukan oleh
Nielsen.
Gambar 1.1 Penyebaran market smartphone
Sumber : Nielsen, 2011
Sedangkan untuk jumlah pengguna smartphone android di Indonesia,
seperti berita yang dikutip dari Tempo Interaktif (www.tempo.co) berdasarkan
data yang didapatkan dari salah satu operator telekomunikasi di Indonesia yaitu
Telkomsel yang menyebutkan bahwa jumlah pengguna android telah
3
mengungguli salah satu pesaingnya, iPhone berdasarkan kategori jumlah
pengguna layanan data yang ditawarkan oleh Telkomsel.
Gambar 1.2 Perbandingan Pengguna Android di Indonesia
Sumber : Telkomsel, 2011
Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola,
Qualcomm, T-Mobile, Nvidia yang tergabung dalam OHA (Open Handset
Alliance) dengan tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat
bergerak (mobile device) (Mulyadi, 2010: 5).
Sering kali saat berada di suatu tempat yang baru dan membutuhkan
informasi tentang tempat tersebut, misalnya di mana letak restoran atau tempat
ibadah terdekat, banyak orang seperti masyarakat di luar daerah atau pun
masyarakat lokal yang kesulitan harus bertanya kemana atau kepada siapa.
Biasanya orang menggunakan peta untuk menentukan arah, tetapi peta
bisa juga digunakan untuk mengetahui lokasi sarana-sarana umum seperti
4
tempat ibadah atau restoran yang sulit dicari dan ditentukan dengan tepat,
karena sarana-sarana umum tersebut biasanya tidak dicantumkan dalam peta.
Pada era digital ini, banyak perangkat yang dibuat untuk membantu
memudahkan pekerjaan manusia. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya
kebutuhan akan hal-hal yang praktis dan cepat. Demikian juga dalam kasus
sulitnya mencari lokasi dari sarana-sarana umum yang ada, para pengembang
smartphone mulai memikirkan cara-cara yang mudah dipahami dan digunakan
dalam membuat perangkat dan menyediakan layanan yang dapat membantu
dalam mencari atau menentukan posisi seseorang. Bintaro merupakan
merupakan wilayah yang strategis yang banyak dikunjungi oleh masyarakat,
selain untuk bekerja, masyarakat berkunjung ke Bintaro juga untuk berbelanja,
sekolah, dan lain-lain (Direktori Pengelola Kawasan Bintaro, 2010:10).
Dari hasil penyebaran kuisioner, banyak masyarakat Kawasan Bintaro
belum mengetahui persis letak dari fasilitas umum yang di Kawasan Bintaro.
76% masyarakat Kawasan Bintaro belum mengetahui letak posisi dari fasilitas
umum yang ada di Kawasan Bintaro, dan 24% dari penduduk Kawasan Bintaro
Sektor 1 sampai dengan Sektor 9 mengetahui letak dari fasilitas umum yang
ada di Kawasan Bintaro.
Oleh sebab itu perlu adanya aplikasi berbasis smartphone yang ditujukan
untuk mengetahui lokasi dari fasilitas yang ingin dikunjungi oleh masyarakat
sekitar Bintaro ataupun masyarakat yang berada di luar Bintaro.
Dari permasalahan tersebut, penulis termotivasi untuk membuat sebuah
aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam menentukan fasiltas umum
5
yang dapat dilihat melalui handphone yang menggunakan operating system
Android dengan menggunakan akses internet. Oleh karena itu, maka dalam
penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul “Aplikasi Local
Directory Fasilitas Umum Berbasis Smart Phone Android”
1.2 Perumusan Masalah
Dalam penyusunan penelitian ini, peneliti menyimpulkan perumusan
masalah yaitu bagaimana membuat aplikasi local directory yang dapat
memberikan informasi mengenai fasilitas umum yang ada di Bintaro Sektor 1
sampai dengan Bintaro Sektor 9 dengan menggunakan bantuan android.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan penelitian ini, penulis membatasi pembahasannya
hanya pada :
1. Aplikasi ini diperuntukkan kepada user (pengguna handphone android)
untuk mengetahui fasilitas umum yang ada di Bintaro Sektor 1 sampai
dengan Bintaro Sektor 9.
2. Fasilitas umum yang dapat diketahui yaitu restoran, sekolah, bank, dan
tempat-tempat ibadah yang ada di Bintaro Sektor 1 sampai dengan Bintaro
Sektor 9.
3. Cara pengaksesan aplikasi local directory ini harus online dan untuk
mengetahui letak dari posisi fasilitas umum menggunakan bantuan Google
Map.
6
4. Software pendukung yang digunakan yaitu, Eclipse SDK 3.5.2, Android
SDK r-10, Android Emulator.
5. Aplikasi ini tidak membahas secara terperinci detail dari tempat yang akan
ditampilkan.
6. Tidak ada feature call pada aplikasi ini
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka tujuan penyusunan
Tugas Akhir ini adalah :
1. Menghasilkan aplikasi yang berguna untuk mengetahui fasilitas umum
yang terdapat di Bintaro Sektor 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9.
2. Bagi masyarakat yang berada di luar Bintaro dapat mengetahui keberadaan
fasilitas umum yang terdapat di wilayah Bintaro 1 sampai dengan Bintaro
Sektor 9.
3. Bagi masyarakat yang berada di wilayah Bintaro dapat lebih mengetahui
keberadaan fasilitas umum yang terdapat di wilayah Bintaro 1 sampai
dengan Bintaro Sektor 9.
4. Menghasilkan aplikasi yang mudah diakses dalam keadaan darurat.
5. Mengenalkan pada masyarakat aplikasi pencarian fasilitas umum yang
berupa pencarian tempat ibadah, tempat makan (restoran), bank dan
sekolah.
7
1.5 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi User (pengguna handphone android)
1. Memberikan informasi letak fasilitas umum yang ingin diketahui oleh
user.
2. Memudahkan user dalam mencari informasi fasilitas umum dengan
tidak bertanya kepada orang lain.
3. Membuat user lebih mengenal tata letak fasilitas umum di wilayah
wilayah Bintaro 1 sampai dengan Bintaro Sektor 9.
4. Membuat handphone lebih mempunyai banyak manfaat.
b. Bagi Penulis
1. Lebih mengerti dan memahami bahasa pemograman yang digunakan
oleh penulis, yaitu Eclipse SDK 3.5.2, Android SDK r-10 dan teknik
pemrograman Java.
2. Lebih mengenal juga letak fasilitas umum yang ada di wilayah Bintaro
1 sampai dengan Bintaro Sektor 9.
3. Memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai sistem kerja
handphone android
c. Bagi Universitas :
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
8
3. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja yang sebenarnya.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Aplikasi Local
Directory Fasilitas Umum Berbasis SmartPhone Android” penulis melakukan
pengumpulan data dengan menggunakan metode :
a. Metode Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
2. Kuisioner
3. Interview
b. Metode Pengembangan Sistem
Untuk metode pengembangan sistem informasi ini penulis
menggunakan metode Rapid Application Development (RAD), yang
memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut (Kendall & Kendall, 2008: 183):
1. Fase Perencanaan Syarat-syarat
2. Fase Perancangan
3. Fase Konstruksi
4. Fase Pelaksanaan
1.7 Sistematika
Dalam penelitian ini pembahasan terbagi dalam lima bab yang secara
singkat akan diuraikan sebagai berikut:
9
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penulisan Tugas Akhir,
batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika
penulisan yang merupakan gambaran menyeluruh dari penulisan Tugas Akhir
ini.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dibahas mengenai berbagai teori yang mendasari analisis
permasalahan dan berhubungan dengan topik yang dibahas.
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan dalam
mengembangkan sistem informasi.
BAB 4 ANALISIS, PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
Pada bab ini membahas mengenai hasil dari analisis, perancangan,
impelementasi sesuai dengan metode yang dilakukan pada sistem yang dibuat.
BAB 5 PENUTUP
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat dan
juga saran yang dapat digunakan untuk pengembangan sistem ini ke arah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Application (Aplikasi)
Application adalah software yang dibuat oleh suatu perusahaan komputer
untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu, misalnya Ms-Word, Ms-Excel (Misky,
2005 : 11).
2.2 Local Directory
Menurut kamus komputer dan teknolosi informasi, local adalah lingkungan
sekitar menerangkan dimana sistem berada.
Directory adalah Attribut dari file yang berupa directory. Informasi
mengenai lokasi dari suatu file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan
penyimpanan. Directory ini sebenarnya adalah sejenis file, dimiliki sistem operasi
dan dapat diakses dengan rutin-rutin di sistem operasi, dan dianggap oleh manusia
sebagai suatu tempat penempatan file atau dokumen. (Maseleno, 2003).
2.3 Fasilitas Umum
Fasilitas Negara adalah sarana dan prasarana yang dibiayai dari APBN
dan/atau APBD (Ps. 1 angka 3 PP No. 14 Tahun 2009 ttg Tata Cara Bagi Pejabat
Negara Dalam Melaksanakan Kampanye Pemilihan Umum)
11
Fasilitas yang dikuasai oleh negara/pemerintah, dibiayai oleh APBN atau
APBD, dibawah pengurusan lembaga-lembaga negara dalam arti yang luas, tidak
termasuk barang ata kekayaan yang dimiliki oleh BUMN/BUMD, yang
pemanfaatannya ditujukan secara khusus untuk kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan negara dan pemerintahan. (Kepmen
Keuangan No. 225/MK/V/4/1971 tentang Pedoman Pelaksanaan Inventarisasi
Barang-barang Milik Negara)
Fasilitas umum adalah barang yang dikuasai negara, dibiayai sebagian atau
seluruhnya oleh anggaran dan belanja negara yang pemakaiannya atau
peruntukkannya oleh pemerintah atau negara (bestemming atau bestimmung) bagi
umum. ( Hukum Administrasi Negara).
2.3.1 Restoran
Restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa
pelayanan makan dan minum bagi umu dan dikelola secara professional
(Soekresno, 2000)
Menurut Ninemeier dan Hayes (2006), berdasarkan operasionalnya ada
4 tipe restoran, yaitu:
1. Upscale (High-Check Average) Restaurant
Restoran ini biasanya juga identik dengan kemewahan. Tipe restoran ini
menawarkan kualitas layanan dan produk makanan dan minuman yang
tinggi. Biasanya menyediakan minuman yang beralkohol dan menawarkan
wine. Pemilik dari tipe restoran ini biasanya seorang pengusaha.
12
Perputaran tamu di restoran jenis ini biasanya lebih sedikit dibandingkan
dengan tipe restoran lainnya.
2. Casual – Service (Midscale) Restaurants
Biasanya menawarkan menu yang lebih banyak dan kurang formal
dibandingkan dengan upscale restoran, namun harga yang ditawarkan
adalah sedang. Tipe restoran ini biasanya juga memberikan suasana yang
tidak terlalu formal dan seringkali memberikan kesan ethnic atau bertema.
Biasanya restoran tipe ini menyajikan minuman beralkohol. Perputana
tamu di casual restoran ini lebih banyak dibandingkan dengan di upscale
restoran, namun lebih sedikit dibandingkan dengan family service restoran
dan quick service restoran.
3. Family – Service Restaurants
Sesuai dengan namanya, jenis restoran ini menarik dan memberikan
makanan yang sudah umum. Dengan menonjolkan menu “California-
Style” dimana menu yang ditawarkan sama untuk sarapan pagi, makan
siang dan makan malam, dan menu tersebut bisa disajikan di segala
waktu. Biasanya restoran tipe ini tidak menyediakan minuman beralkohol.
4. Quick - Service Restaurants
Identik dengan menu yang terbatas atau makanan cepat saji. Tipe restoran
ini menyediakan menu yang terbatas, begitu juga dengan pelayanannya
(biasanya melayani diri sendiri di counters atau drive-throught tanpa
memasuki restoran tersebut) dengan harga di bawah rata-rata. Perputaran
13
tamu di quick service restoran lebih banyan dibandingkan dengan di
upscale, casual-service, atau family restoran.
2.3.2 Biro Perjalanan (Travel)
Perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen
perjalanan.
Kegiatan usaha biro perjalanan wisata:
1. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.
2. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise).
3. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas
dasar permintaan.
4. Menyelenggarakan pemanduan wisata.
5. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.
6. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain.
7. Mengadakan pemesanan sarana wisata.
8. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
2.4 Smartphone
Smatphone menjadi generasi berikutnya dari komputasi bergerak (mobile)
yang akan mendorong konvergensi antara komunikasi, komputer, dan penggunaan
perangkat elektronik, tiga ciri industri tradisional yang berbeda dengan
interoperabilitas cukup rendah. Pada akhirnya, sebuah ponsel pintar (smartphone)
kemungkinan menjadi terminal bergerak universal (universal mobile terminal)
14
dengan membawa fungsionalitas terpadu ditambah dengan mobilitas dan akses
jaringan di mana-mana.
PcMag Encyclopedia memberikan definisi smartphone sebagai Sebuah
telepon selular dengan built-in aplikasi dan akses internet. Smartphone
menyediakan layanan suara digital serta pesan teks, e-mail, Web browsing, dan
kamera video, pemutar MP3 dan video dan bahkan menonton TV. Selain fungsi
built in yang ada, smartphone dapat menjalankan berbagai aplikasi, mengubah
ponsel anda menjadi komputer bergerak (mobile computer). (Ziff, 2011)
Selain itu Pei Zheng dan Lionel Ni mendefinisikan smartphone sebagai
sebuah kelas baru pada teknologi telepon seluler yang mampu memfasilitasi akses
data dan pemrosesan informasi dengan kemampuan komputasi secara signifikan.
Selain memiliki fungsi tradisional yang terdapat pada telepon selular seperti
menelpon dan sms, smartphone dilengkapi dengan manajemen informasi personal
(PIM) dan dan komunikasi ke beberapa media akses nirkabel .
Pada dasarnya, sebuah smartphone adalah seperti komputer jaringan yang
berukuran kecil dalam bentuk ponsel. Versi generasi pertama telepon seluler,
meskipun ukuran besar mereka, hampir tidak bisa menawarkan apa pun selain
membuat panggilan telepon. Kemudian, karena kemajuan luar biasa dalam
teknologi semikonduktor, ponsel yang umumnya dilengkapi dengan prosesor yang
jauh lebih kuat, media penyimpanan yang lebih besar, dan LCD, layar yang
memungkinkan untuk melakukan beberapa tugas komputasi lokal. Aplikasi umum
telepon selular, secara kolektif disebut sebagai aplikasi PIM, meliputi kalender,
15
contact person, agenda, dan fungsi kalkulator. Kemampuan akses ke jaringan data
umumnya sangat terbatas pada teknologi ponsel ini.
Intinya, generasi ponsel ini dapat dianggap kombinasi
telepon seluler dan PDA. Sebagai kebutuhan untuk akses data pada ponsel menjadi
jelas, Generasi berikutnya yaitu smartphone muncul. Sebuah smartphone biasanya
mendukung satu atau lebih teknologi nirkabel jarak pendek seperti Bluetooth dan
inframerah, sehingga memungkinkan untuk mentransfer data melalui koneksi
nirkabel di samping untuk koneksi data selular. Smartphone dapat memberikan
mobilitas layaknya sebuah komputer, akses data di mana-mana, dan kecerdasan
yang menyeluruh untuk hampir setiap aspek proses bisnis dan kehidupan sehari-
hari. Selain dari aplikasi ponsel tradisional seperti PIM, aplikasi lainnya yang
menjadi khas untuk ponsel pintar meliputi game sederhana, built-in dengan
kamera, pemutaran audio / video dan rekaman, instant messaging, e-mail, dan
akses internet nirkabel. Selain itu, ponsel cerdas ini bisa digunakan sebagai
terminal untuk layanan e-commerce, aplikasi perusahaan, dan, layanan berbasis
lokasi (Location Based Service). Singkatnya, smartphone menjadi masa depan
pada teknologi selular saat ini, karena menawarkan berbagai fitur dalam
meningkatkan kemampuan nirkabel, daya komputasi, dan penyimpanan on-board.
Saat ini, masyarakat merasakan smartphone sebagai high-end, multifungsi,
ponsel berorientasi bisnis dengan menampilkan warna resolusi tinggi dan
dukungan procesor yang setara dengan teknologi komputer.
16
Seperti banyak perangkat komputer populer lainnya, bagaimanapun juga
smartphone akan pasti mengikuti jalur yang sama dan dirangkul oleh pasar secara
massal sebagai akibat dari menurunya harga hardware serta maraknya layanan dan
aplikasi powerful yang bermunculan.
Visi "kapan saja, di mana saja, dari perangkat" untuk
komputasi mobile secara alami mengarah pada issue membangun platform mobile
secara universal untuk komputasi berperforma tinggi yang handal dan dengan
berbagai macam variasi, akses jaringan nirkabel yang lancar melalui sumber daya
komputasi yang terbatas. Pada umumnya smartphone dianggap sebagai salah satu
yang menjanjikan kandidat untuk mencapai tujuan tersebut. (Zheing, 2006)
Contoh – contoh smartphone diantaranya adalah : Smartphone berbasis
operating system Android, Blackberry, iPhone, Smartphone berbasis Symbian,
Smartphone berbasis BREW dan Smartphone berbasis Windows Mobile.
Gambar 2.1 Contoh Smartphone yang ada di pasaran
17
2.5 Android
Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi inti yang dirilis oleh Google.
Sedangkan Android SDK (Software Development Kit) menyediakan Tools dan API
yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java.
Dikembangkan bersama antara Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,
T-Mobile, Nvidia yang tergabung dalam OHA (Open Handset Alliance) dengan
tujuan membuat sebuah standar terbuka untuk perangkat bergerak (mobile device).
2.5.1 Features
Features yang tersedia pada platform Android saat ini antara lain :
1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan
reusable.
2. Mesin virtual Dalvik berjalan di atas Linux kernel yang dioptimalkan
untuk perangkat mobile.
3. Integrated browser berdasarkan open source engine WebKit.
4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang
terkustomisasi, grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0
(Opsional Akselerasi Hardware).
5. SQLite untuk penyimpanan data.
6. Media support yang mendukung audio, video, dan gambar (MPEG4,
H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).
18
7. GSM Telephoning (tergantung hardware).
8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware).
9. Dukungan perangkat tambahan, android dapat memanfaatkan kamera,
layar sentuh, accelerometers, magnetometers, GPS, akselerasi 2D (dengan
perangkat orentasi, scalling, konversi format piksel) dan Akselerasi grafis
3D.
10. Multi-touch, kemampuan layaknya handset modern yang dapat
menggunakan dua jari atau lebih untuk berinteraksi dengan perangkat.
11. Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat
emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin
untuk Eclipse IDE.
12. Market, seperti kebanyakan Handphone yang memiliki tempat penjualan
aplikasi, Market pada android merupakan katalog aplikasi yang dapat di
download dan diinstall pada Handphone melalui internet.
Gambar 2.2 Emulator Phone
19
2.5.2 Arsitektur Android
Pada gambar 2.3 berikut ini menunjukkan komponen utama dari sistem
operasi Android.
Gambar 2.3 Arsitektur Platform Android
1. Linux Kernel
Android bukan Linux, akan tetapi android dibangun diatas Linux
Kernel yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk inti
sistem servis linux yang digunakan seperti keamanan, manajemen memori,
20
proses manajemen, network, dan driver model. Seperti yang terlihat
digambar, Linux Kernel menyediakan Driver Layar, Kamera, Keypad,
WiFi, Flash Memory, Audio, dan IPC (Interprocess Communication) untuk
mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga bertindak sebagai lapisan
antara hardware dan software stacknya.
2. Libraries
Android menyertakan libraries C / C++ yang digunakan oleh berbagai
komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan kepada
Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android. Beberapa inti
libraries tercantum di bawah ini :
a. System C Library – Variasi dari Implementasi BSD-berasal
pelaksanaan sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat
embedded berbasis Linux.
b. Media Libraries – PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library
video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR,
JPG, dan PNG.
c. Surface Manager – Mengelola akses ke subsitem layar, lapisan
komposit 2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.
d. LibWebCore – Mesin web modern yang powerfull yang baik browser
Android embedded web.
e. SGL – Mesin grafis 2D.
21
f. 3D Libraries – sebuah pelaksanaan berdasarkan opengl ES 1.0 API;
perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D (pabila
tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D software rasterizer.
g. FreeType – Bitmap dan vektor font rendering.
h. SQLite – Mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung
tersedia untuk semua aplikasi.
3. Android-Runtime
Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian
besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa
pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam
Android, dengan masing-masing instan dari virtual Dalvik (Dalvik VM).
Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara
efisien.
Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable
(.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Delvik
VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang
telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool “dx” yang telah
disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk berfungsi,
seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.
4. Framework-Aplikasi
Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang
sama, dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi
22
dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah.
Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini dan aplikasi yang lain
mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan bantuan
keamanan yang didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama
memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna. Semua aplikasi
merupakan rangkaian set layanan dan sistem termasuk :
a. Views yang kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk
membangun aplikasi, termasuk list, grids, kotak, teks, tombol, dan
bahkan sebuah embedded web.
b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data
(seperti data dari daftar kontak telephon) atau membagi data tersebut.
c. Resource Manager yang menyediakan akses ke kode non sumber local
seperti string, gambar, dan tata letak file.
d. Notification Manager yang memungkinkan semua aplikasi
menampilkan alert yang bisa dikustomisasi di dalam status bar.
e. Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan
menyediakan navigasi umum backstack.
5. Applications
Android telah menyertakan aplikasi ini seperti email client, SMS,
kalender, peta, browser, kontak, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut
ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer inilah
developer atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang isitmewa
23
adalah pada android semua aplikasi baik aplikasi inti (native) maupun
aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan menggunakan
library API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang dibuat untuk
android akan memiliki hak akses yang setara dalam mengakses seluruh
aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dalam kata lain dengan platform
android ini, Programmer atau Developer secara penuh akan bisa
mengkustomisasi perangkat android-nya.
2.5.3 Fundamental Aplikasi
Aplikasi android ditulis dalam bahasa pemrograman Java, yaitu kode
Java yang terkompilasi – bersama-sama dengan data dan file resources yang
dibutuhkan oleh aplikasi – yang digabungkan oleh aapt tools menjadi paket
Android, sebuah file yang ditandai dengan suffix .apk. File inilah yang
didistribusikan sebagai aplikasi dan diinstall pada perangkat mobile, file ini
yang didownload oleh pengguna ke perangkat mobile mereka. Semua kode
dijadikan satu file .apk, dan kemudian kita sebut sebagai sebuah aplikasi.
Dalam banyak cara, masing-masing aplikasi android aktif dalam
lingkungannya sendiri :
1. Secara default, semua aplikasi berjalan sendiri dalam proses Linux.
Android memulai proses ketika salah satu dari kode aplikasi harus
dijalankan, dan menutup proses saat tidak lagi diperlukan dan sumber
daya sistem tersedia untuk aplikasi lain.
24
2. Setiap proses memiliki Virtual Machine (VM) sendiri, maka kode aplikasi
yang dijalankan diisolasi dari semua kode aplikasi lain.
3. Secara default, setiap aplikasi diberikan sebuah user ID Linux yang unik.
Perizinan (Permission) diatur agar aplikasi dari file tersebut terlihat hanya
untuk user yang memiliki izin untuk aplkasi itu sendiri, meskipun ada cara
untuk mengekspornya ke aplikasi lain juga, dan bisa berjalan dengan baik.
Sangat mungkin mengatur dua aplikasi yang sama untuk berbagai user
ID, dalam hal ini masing-masing mereka akan dapat melihat file mereka satu
sama lain. Untuk menjaga sumber daya sistem, aplikasi dengan ID yang sama
juga dapat diatur untuk menjalankan proses Linux yang sama, dan berbagi VM
yang sama.
2.6 Eclipse
Eclipse merupakan komunitas open source yang bertujuan
menghasilkan platform pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework
yang dapat dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat dan
memanage software sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung
oleh ekosistem besar yang terdiri dari vendor tekonologi, start-up inovatif,
universitas, riset institusi serta individu.
Banyak orang mengenal Eclipse sebagai IDE (integrated development
environment) untuk bahasa Java, tapi Eclipse lebih dari sekedar IDE untuk
Java.
25
Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek open source. Proyek-
proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori :
1. Enterprise Development
2. Embedded and Device Development
3. Rich Client Platform
4. Rich Internet Applications
5. Application Frameworks
6. Service Oriented Architecture (SOA)
Secara umum Eclipse digunakan untuk membangun software inovatif
berstandar industri, dan alat bantu beserta frameworknya membantu pekerjaan
menjadi lebih mudah.
2.6.1 Lisensi
Eclipse menggunakan EPL (Eclipse Public License), yaitu
lisensi yang memungkinkan organisasi untuk menjadikan Eclipse
sebagai produk komersialnya, dan pada saat yang sama meminta orang
yang melakukan perubahan untuk mengkontribusikan hasilnya
kembali kepada komunitas.
2.6.2 Instalasi
1. Anda membutuhkan Java 5 JRE untuk menjalankan Eclipse.
2. Download Eclipse IDE for Java Developers untuk menggunakan
kode pada situs Belajar Java ini.
26
3. Gunakan utility pada sistem operasi anda untuk membuka
kompresi file tersebut ke dalam hard disk anda.
4. Catatan untuk Windows: Apabila Anda menggunakan utilitas
kompresi file yang berasal dari Windows XP atau Windows Vista
itu sendiri, kadang kala utilitas tersebut tidak berhasil membuka
file dengan nama yang panjang. Jika Anda mengalami masalah
dekompresi Eclipse pada Windows, letakkan hasil dekompresi
pada root directory (misalnya C:\eclipse).
Gambar 2.4 Import Project Eclipse
27
Gambar 2.5 Membuat Project Java baru
28
Gambar 2.6 Lembar kerja Eclipse
2.7 Konsep Location Based Service
2.7.1 Definisi Location Based Service
Location Based Service (LBS) atau Layanan Berbasis Lokasi
merupakan layanan informasi yang dapat diakses melalui perangkat
mobile melalui jaringan selular dan memiliki kemampuan untuk
memanfaatkan lokasi posisi perangkat mobile (Virrantaus et al. 2001).
Pengertian yang sama juga diberikan oleh OpenGeospatial Consortium
(OGC, 2005) mengenai LBS yaitu sebuah layanan IP – nirkabel yang
menggunakan informasi geografi untuk memberikan layanan kepada
pengguna perangkat mobile. Setiap layanan aplikasi yang memanfaatkan
29
posisi terminal mobile (OGC, 2005). Location Based Service (LBS)
adalah sebuah nama umum untuk sebuah layanan baru dimana informasi
lokasi menjadi parameter utamanya (Kupper, 2005) pengertian lain juga
diberikan, bahwa LBS sebenarnya salah satu nilai tambah dari layanan
seluler GSM. LBS bukanlah sistem, tetapi merupakan layanan yang
menggunakan sistem tambahan penunjang sistem GSM. Jadi jelas, bisa
jadi ada beberapa opsi sistem yang dapat mengirim layanan LBS ini
dengan teknologi bervariasi. Tetapi pada dasarnya, sistem-sistem
tersebut menggunakan prinsip dasar yang sama, yaitu: Triangulasi. Jadi,
prinsipnya tidak jauh beda dengan sistem GPS, hanya saja fungsi satelit
digantikan oleh BTS (Riyanto, 2011).
Dari beberapa definisi diatas dapat menggambarkan bahwa LBS
sebagai gabungan tiga teknologi (Gambar 1). Hal ini diciptakan dari
konsep baru Teknologi Informasi dan Komunikasi (NICTS) seperti
sistem telekomunikasi selular dan perangkat mobile atau perangkat
genggam, dari Internet dan dari Sistem Informasi Geografis (GIS)
dengan database spasial (Shiode et al 2004.).
30
Gambar 2.7 Lbs merupakan kombinasi dari beberapa disiplin ilmu
(Sumber : Shiode Et Al, 2004)
Untuk dapat menjangkau wilayah yang luas dan memberikan
posisi yang akurat, otomatis operator GSM harus menyebar BTS yang
cukup, baik jangkauan maupun densitasnya. Perbedaan lain antara LBS
dan GPS adalah pemrosesan posisi. Pada peralatan GPS, penggunalah
yang mengukur dan mengolah suatu posisi. Sistem back-end satelit
hanya memberikan info posisi satelit, kecepatan dan waktu. Sedangkan
pada sistem LBS, yang melakukan kalkulasi posisi adalah back-end
sistem GSM, bukan handset pengguna. Informasi akan dicatat oleh BTS
yang terdekat kemudian data dikirim ke sistem LBS untuk dikalkulasi
dan dikirimkan ke channel yang dituju (SMS, MMS, email atau yang
lain). Perbedaan ini dimungkinkan karena pengguna GSM tercatat
sebagai pelanggan yang seluruh aktifitasnya terekam oleh sistem back-
end. Metode ini memberikan fleksibilitas bagi operator GSM atas
31
layanan LBS apa yang ingin diluncurkan , tanpa perlu takut handset
tidak mengakomodasinya. Pada perangkat GPS, hal ini tidak
dimungkinkan. Perangkat harus memiliki aplikasi khusus di dalamnya
untuk melakukan kalkulasi berdasarkan hasil yang dibutuhkan.(Riyanto,
2011)
2.7.2 Relasi antara GIS dan LBS
Pada gambar dapat dilihat bahwa terdapat beberapa fitur umum
yang memiliki kesamaan antara LBS dan SIG yakni pada penanganan
data yang terkait posisi (Reference Positional) dan fungsi analisis
spasial (layanan LBS) yang mampu memberikan jawaban pada
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Dimana posisi saya sekarang ?
2. Apa yang terdekat dari posisi saya ?
3. Bagaimana saya bisa menuju ke suatu tempat ?
Tetapi LBS dan GIS memiliki asal yang berbeda dan kelompok
yang berbeda sebagaimana dijelaskan oleh Virrantaus et al (2001).
Mereka menganalis bahwa Sistem Informasi Geografi telah berkembang
selama beberapa dekade pada basis profesional aplikasi data geografi.
Sedangkan LBS lahir baru-baru ini oleh evolusi layanan perangkat
mobile publik. Sehubungan dengan kelompok pengguna, GIS terlihat
sebagai "profesional" sistem tradisional ditujukan untuk pengguna
berpengalaman dengan berbagai macam fungsi. Selanjutnya SIG
32
membutuhkan sumber daya komputasi yang besar. Sebaliknya, aplikasi
LBS dikembangkan sebagai layanan terbatas untuk kelompok pengguna
non-profesional. Seperti aplikasi LBS dioperasikan dengan keterbatasa
lingkungan komputasi pada perangkat mobile seperti daya komputasi
rendah, tampilan kecil atau ketahanan baterai yang berjalan pada
perangkat mobile.
LBS merupakan salah satu bagian dari implementasi mobile GIS
yang lebih cenderung memberikan fungsi terapan sehari-hari seperti
menampilkan direktori kota, navigasi kendaraan, pencarian alamat serta
jejaring sosial dibanding fungsionalitas pada teknologi GIS populer
untuk Field Based GIS (Riyanto, 2011).
2.7.3 Komponen serta Arsitektur Location Based Service
Saat ini, banyak industri telekomunikasi yang “mengawinkan”
layanan geoinformasi dengan teknologi perangkat bergerak dalam
bentuk Location Based Service (LBS). Secara umum, LBS dapat
didefinisikan sebagai utilitas layanan yang secara dinamis mampu
membedakan dan mentransmisikan posisi seseorang dalam jaringan
mobile (mobile network). LBS menyediakan informasi khusus dan
relevan berupa posisi saat ini pada pengguna.
LBS atau aplikasi mobile meliputi beberapa aspek berhubungan
dengan mobilitas manusia, seperti : navigasi, kesehatan, keamanan,
kedaruratan, hiburan, dan lain-lain. Sebagai contoh, seorang pengunjung
33
ingin mencari hotel terdekat, dia tidak memiliki informasi apapun
mengenai nama dan alamat hotel yang dimaksud, LBS akan
memberitahu dia, misalkan hotel apa saja yang berada 1 km dari
posisinya, dan lain-lain.
LBS terdiri dari beberapa komponen, berikut penjabaran
kompen-kompone LBS :
1. Perangkat Mobile
Sebuah perangkat pengguna yang berfungsi untuk meminta informasi
yang dibutuhkan. Hasilnya bisa ditampilkan dalam bentuk suara,
gambar, teks dan lainnya. Perangkat yang mungkin seperti PDA,
Smartphone, Laptop, Handphone dan alat navigasi pada kendaraan.
2. Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi menjadi media mengirimkan data pengguna dan
meminta layanan dari terminal perangkat mobile ke provider pemberi
layanan dan kemudian informasi yang diperoleh dikirimkan kembali
ke pengguna.
3. Komponen Pengambil Posisi
Location Based Service membutuhkan data posisi pengguna yang
berupa koordinat yang diperoleh dari perangkat pengambil posisi
seperti GPS untuk mendapatkan informasi dari layanan Location
Based Service dari provider. Selain GPS media pengambil possisi
34
bisa ditentukan oleh Cell Tower dan kombinasi antara GPS dan Cell
Tower (aGPS).
4. Provider Layanan dan Aplikasi
Provider informasi ini memberikan informasi berdasarkan
permintaan pengguna berdasarkan informasi lokasi atau informasi
yang dikirimkan oleh pengguna. Provider melakukan proses
komputasi seperti menemukan rute perjalanan, informasi tempat
terdekat, mencari ke database external seperti yellow pages atau
google API untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna.
5. Data dan Provider Konten
Penyedia layanan biasanya tidak menyimpan dan mempertahankan
semua informasi yang dapat diminta oleh pengguna. Oleh karena itu
basis data geografi dan data informasi lokasi biasanya diminta atau
berasal dari otoritas penyedia peta (misalnya lembaga pemetaan) dan
mitra industri (misalnya yellow pages).
6. WMS (Web Map Server)
Dapat dipilih untuk digunakan sebagai server dari LBS, salah satu
sistem LBS umumnya mampu melakukan hal berikut. Pengguna
memiliki suatu perangkat (misalkan GPS), maka GPS akan
mengirimkan parameter posisi pengguna (melalui aplikasi klien) ke
WMS melalui jaringan nirkabel, WMS akan merespon dengan
35
memproses data posisi tadi ke dalam database, kemudian data dapat
diterima dari database (misalkan, oracle spatial data atau google
maps). Terakhir, data yang diminta akan dikirimkan kembalik ke
aplikasi klien sebagai peta dalam bentuk gambar (Riyanto, 2011)
Gambar 2.8 Komponen Location Based Service
Berdasarkan informasi yang dikirim oleh pengguna layanan LBS bisa
dibedakan menjadi :
a. Pull Services
Pengguna secara aktif mengirimkan informasi yang
dibutuhkan. Ini sama dengan ketika kita mengakses sebuah halaman
website melalui browser. Kita memasukan alamat website yang dituju
kemudian kita memperoleh informasi dari halaman website yang
tampil di browser. Untuk Pull Services bisa dibagi lagi menjadi dua
yaitu berdasarkan layanan fungsional seperti mememsan taksi atau
36
ambulan dengan menekan tombol pada device atau layanan service
seperti mencari lokasi restoran terdekat dari posisi kita.
b. Push Services
Memberikan informasi kepada pengguna yang mana tidak
secara langsung diminta oleh pengguna. Karna metode ini diaktifkan
berdasarkan sebuah event, yang mana bisa dipicu oleh sesuatu seperti
memasuki sebuah wilayah tertentu. Contohnya adalah ketika aplikasi
LBS kita dapat memdeteksi bahwa kita telah memasuki sebuah kota
dan secara otomatis aplikasi LBS tersebut akan memberikan informasi
aktual yang terkait kota tersebut. Metode ini lebih kompleks.
2.7.4 Cara Kerja Location Based Service
Gambar 2.9 Cara kerja Location Based Service
(Sumber: Riyanto, 2011)
37
Untuk menggambarkan cara kerja LBS, anggaplah aplikasi LBS
akan mencarikan informasi mengenai lokasi restoran yang berada di sekitar
posisi kita sekarang.
1. Anggaplah sekarang fungsi pencarian telah diaktifkan, posisi pengguna
sebenarnya dari perangkat mobile diperoleh dari Positioning Service.
Hal ini dapat dilakukan baik oleh perangkat menggunakan GPS sendiri
atau layanan posisi jaringan yang berasal dari provider (Cell Tower).
Setelah itu perangkat mobile pengguna mengirimkan permintaan
informasi, yang berisi tujuan untuk mencari dan mengirimkan posisi
melalui jaringan komunikasi ke gateway telekomunikasi.
2. Gateway memiliki tugas untuk bertukar pesan di antara jaringan
komunikasi selular dan internet. Oleh karena itu dia tahu alamat web
dari beberapa aplikasi server dan rute permintaan ke spesifik server
tertentu. Gateway akan menyimpan juga informasi tentang perangkat
mobile yang telah meminta informasi.
3. Aplikasi server membaca permintaan dan mengaktifkan layanan yang
terkait-dalam kasus ini layanan pencarian.
4. Sekarang, service menganalisis lagi pesan dan memutuskan mana
informasi tambahan selain dari kriteria pencarian (restoran + padang)
dan posisi pengguna diperlukan untuk menjawab permintaan
pengguna. Dalam kasus ini service akan menemukan bahwa pengguna
membutuhkan informasi tentang restoran dari database yellow pages
38
pada wilayah tertentu dan kemudian service tersebut akan meminta
penyedia data untuk memberika data tersebut.
5. Selanjutnya service akan menemukan bahwa informasi tentang jalan,
jarak dan cara yang diperlukan untuk memeriksa apakah restoran dapat
dicapai (misalnya kadang-kadang sebuah restoran di sisi sungai lain
mungkin tidak bisa dicapai karena tidak ada jembatan dekat dengan).
6. Setelah sekarang semua Informasi service akan melakukan buffer
spasial dan query routing (seperti kita tahu dari SIG) untuk
mendapatkan beberapa restoran terdekat. Setelah menghitung daftar
restoran terdekat, hasil dikirim kembali ke pengguna melalui internet,
gateway dan jaringan mobile.
Informasi mengenai restoran sekarang akan disampaikan kepada
pengguna baik sebagai daftar teks (disusun berdasarkan jarak) atau
ditampilkan dalam peta. Setelah itu pengguna dapat meminta informasi
lebih lanjut tentang restoran (misalnya menu dan harga), yang
mengaktifkan jenis layanan yang berbeda. Akhirnya jika pengguna
memilih restoran tertentu dia bisa meminta rute ke restoran itu. (Virrantaus
et al. 2001).
39
2.7.5 Kelebihan dan Kekurangan LBS
Kelebihan LBS, tetap berfungsi bila berada di dalam gedung dan
pengaruh medan elektromagnetik lain yang tidak terlalu besar.
Sedangkan, kekurangan LBS adalah jangkauan area yang sangat
bergantung pada jangkauan selular.
2.8 Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart
merupakan cara penyajian dari suatu algoritma (Ladjamudin, 2005 : 263).
Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer,
yaitu :
1. Sistem Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan
alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses
pengolahan data.
2. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan
simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program
(Ladjamudin, 2005 : 263).
40
2.8.1 Simbol-Simbol Flowchart
Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini dipakai sebagai alat bantu
menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu :
1. Flow Direction Symbols (Simbol Penghubung atau Alur)
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang
satu dengan simbol yang lain. Simbol ini disebut juga connecting line,
simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.1 Simbol Penghubung Flowchart
No Symbol Nama dan Keterangan
1
1.
Symbol Arus Flow
Untuk menyatakan jalannya arus suatu
proses
2. Simbol Communication Link
Untuk menyatakan bahwa ada suatutransisi
suatu data / informasi dari satulokasi ke
lokasi lainnya
3.
Simbol Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam halaman /
41
lembar yang sama
4. Simbol Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya dalam halaman /
lembar yang berbeda
(Sumber : Ladjamudin, 2005 : 266)
2. Processing Symbols (Simbol Proses)
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses /
prosedur, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.2 Simbol Proses Flowchart
No Symbol Nama dan Keterangan
1
1.
Simbol Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu
proses ke proses lainnya kedalam
halaman/lembar yang berbeda
2. Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses)
yang tidak dilakukan oleh komputer
(manual)
42
3. Simbol Decision/logika
Untuk menunjukan suatu kondisi tertentu
yang akan menghasilkan dua kemungkinan
jawaban, ya/tidak
4.
Simbol Predefined Proses
Untuk menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk
member harga awal
5.
Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir
suatu program
6.
Simbol Keying Operation
Untuk menyatakan segala jenis operasi
yang diproses dengan menggunakan suatu
mesin yang mempunyai keyboard
7. Simbol Off-line Storage
Untuk menunjukkan bahwa data dalam
symbol ini akan disimpan ke suatu media
tertentu
43
8.
Simbol Manual Input
Untuk memasukkan data secara manual
dengan menggunakan online keyboard
(Sumber : Ladjamudin, 2005 : 267)
3. Input-output Symbols
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau output, simbol-simbol tersebut adalah :
Tabel 2.3 Simbol Input Output Flowchart
No Symbol Nama dan Keterangan
1. Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan output
tanpa tergantung dengan jenis peralatannya
2.
Simbol Punched Card
Untuk menyatakan input berasal dari kartu
atau output ditulis ke kartu
3.
Simbol Magnetic-tape Unit
Untuk menyatakan input berasal dari pita
magnetik atau output disimpan ke pita
44
4.
Simbol Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari disk
atau output disimpan ke disk
5.
Simbol document
Untuk mencetak laporan ke printer
6.
Simbol display
Untuk menyatakan peralatan output yang
digunakan berupa layar (video, komputer)
(Sumber : Ladjamudin, 2005 : 268)
2.9 UML (Unified Modelling Language)
2.9.1 Definisi
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML
berorientasi objek menerapkan banyak level abstraksi, tidak bergantung
proses pengembangan, tidak tergantung pada bahasa dan teknologi,
pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha bersama dari
banyak pihak. Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management
Group) (Heriyanto,2004).
45
UML adalah bahasa pemodelan untuk menspesifikasikan,
memvisualisasikan, membangun dan mendokumentasikan artifak-
artifak dari sistem. Kelebihan UML diantaranya:
1. Di dalam (system intensive process), metode diterapkan sebagai
proses untuk menurutkan atau mengevolusikan sistem.
2. Sebagai bahasa UML digunakan untuk komunikasi, yaitu alat
untuk menangkap pengetahuan (semantik) mengenai suatu subjek
dan mengapresiasikan yang memperdulikan subjek sebagai suatu
komunikasi. Subjek merupakan sistem yang dibahas.
3. Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subjek
melalui formulasi model dari subjek (dan konsep yang terhubung).
Model memuat pengetahuan pada subjek, dan aplikasi dari
pengetahuan ini berkaitan dengan intelejensia.
4. Berkaitan dengan unifikasi, UML memadukan praktek rekayasa
terbaik sistem informasi dan industri, meliputi beragam tipe sistem
(perangkat lunak dan non lunak), domain (bisnis, perangkat lunak)
dan proses siklus hidup.
5. Ketika diterapkan untuk menspesifikasikan sistem,UML dapat
digunakan untuk mengkomunikasikan “apa” yang diperlukan dari
sistem dan “bagaimana” sistem dapat direalisasikan.
46
6. Ketika diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat
digunakan untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum
direalisasikan.
7. Ketika diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat
digunakan untuk memandu realisasi sistem serupa dengan
“blueprint”.
8. Ketika diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat
digunakan untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada
seluruh siklus hidup (Hariyanto, 2004).
Diagram-diagram yang terdapat pada pemodelan UML sebagai
berikut :
1. Usecase Diagram
Usecase diagram merupakan salah satu diagram untuk
memodelkan aspek perilaku sistem. Masing-masing diagram
usecase menunjukan sekumpulan usecase, aktor dan hubungannya.
Diagram usecase digunakan untuk memvisualisasikan,
menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku
sistem. Diagram-diagram usecase merupakan pusat permodelan
perilaku sistem, subsistem dan kelas.
47
2. Class Diagram
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi
akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram
menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan
tersebut (metode atau fungsi). Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan
satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-
lain.
Class diagram memiliki tiga area pokok :
1. Nama (dan stereotype)
2. Atribut
3. Metoda
3. Statechart Diagram
Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan
keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem
sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya
statechart diagram menggambarkan class tertentu (satu class
dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).
48
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam
sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur
berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses
paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana
sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-
trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing).
Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan perilaku
internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak,
tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas
dari level atas secara umum.
5. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di
dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan
sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu.
Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan
dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).
49
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan
skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai
respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
Diawali dari apa yang menjadi trigger aktivitas tersebut, proses
dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa
yang dihasilkan.
6. Collaboration Diagram
Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar
objek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada
peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian
message.
Setiap message memiliki sequence number, di mana message
dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari level yang
sama memiliki prefiks yang sama.
7. Component Diagram
Component diagram menggambarkan struktur dan hubungan
antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan
(dependency) di antaranya. Komponen piranti lunak adalah modul
berisi code, baik berisi source code maupun binary code, baik
library maupun executable, baik yang muncul pada compile time,
50
link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari
beberapa class dan, atau package, tapi dapat juga dari komponen-
komponen yang lebih kecil.
8. Deployment Diagram
Deployment/physical diagram menggambarkan detail
bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di
mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti
keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,
spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisik. Sebuah node
adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan
untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya.
Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat
juga didefinisikan dalam diagram ini.
2.9.2 Notasi UML
Notasi UML diturunkan dari tiga notasi yang sudah ada
sebelumnya yaitu Grady Booch OOD (Object Oriented Design), Jim
Rumbough OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson
OOSE (Object Oriented Sofware Engineering). Notasi UML yang
digunakan sekarang merupakan penggabungan dari tiga notasi tersebut,
yang terdiri dari:
51
1. Aktor (actor)
Dalam pemodelan sistem dengan UML, aktor adalah
seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem yang
sedang kita kembangkan. Aktor berada diluar lingkup sistem atau
perangkat lunak yang sedang kita kembangkan; bersifat eksternal
(Hermawan, 2006).
Secara prinsip dapat kita kenali 3 jenis aktor untuk hampir
semua sistem atau perangkat lunak yang kita kembangkan: para
pengguna sistem, perangkat lunak lain yang berinteraksi dengan
sistem, dan perangkat lunak yang kita kembangkan serta waktu.
Jadi aktor ini bisa berupa orang, perangkat keras atau mungkin
juga objek lain dalam sistem yang sama. Biasanya yang dilakukan
oleh aktor adalah memberikan informasi pada sistem dan atau
memerintahkan sistem untuk melakukan sesuatu.
Gambar 2.10 Notasi Aktor
Sumber: (Nugroho, 2005)
52
Kelas seperti juga objek, adalah sesuatu yang membungkus
(encapsulate) informasi dan perilaku dalam dirinya (Hermawan,
2006). Dalam pengembangan sistem tradisional, kita mengadakan
pendekatan dengan cara memisahkan informasi-informasi pada
sisi basis data dan perilaku yang mengaksesnya di sisi aplikasi
pemasup atau pengakses. Pendekatan berorientasi objek berbeda,
yaitu menggabungkan potongan-potongan informasi dengan
perilaku yang akan mengaksesnya dalam apa yang dinamakan
kelas.
Gambar 2.11 Notasi Kelas
Sumber: (Nugroho, 2005)
2. Usecase
Usecase adalah peringkat tertinggi dari fungsional yang
dimiliki sistem (Hermawan, 2006). Dengan kata lain, usecase
menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan sistem.
Usecase menjelaskan suatu urutan kegiatan yang dilakukan oleh
Nama Kelas
Atribut
Operasi
Notasi Kelas
53
Nama Use Case
aktor dan sistem untuk mencapai tujuan tertentu walaupun
menjelaskan kegiatan namun usecase hanya menjelaskan apa
yang dilakukan oleh aktor dan sistem, bukan bagaimana aktor dan
sistem melakukan kegiatan tersebut.
Keunggulan dari cara memandang sistem sebagai kumpulan
usecase adalah kemampuannya untuk memisahkan implementasi
sistem dari alasan mengapa sistem harus ada. Ia akan membantu
kita untuk berfokus pada apa yang paling penting, yaitu
menentukan apa yang dibutuhkan serta apa harapan pengguna
terhadap sistem atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan.
Gambar 2.12 Notasi Usecase
Sumber: (Nugroho, 2005)
54
3. Interaction
Menurut Hermawan (2004) interaction digunakan untuk
menunjukan baik aliran pesan atau informasi antar objek maupun
hubungan antar objek. Biasanya interaction ini dilengkapi juga
dengan teks bernama operation signature yang tersusun dari
nama operasi, parameter yang dikirim dan tipe parameter yang
dikembalikan.
Gambar 2.13 Notasi Interaction
Sumber : ( Nugroho, 2005)
4. Interface
Interface merupakan kumpulan operasi tanpa implementasi
dari suatu class. Implementasi operasi dalam interface dijabarkan
dalam operasi dalam class. Oleh karena itu keberadaan interface
selalu disertai oleh class yang mengimplementasikan operasinya
(Hermawan, 2004). Interface ini merupakan salah satu cara
mewujudkan prinsip enkapsulasi dalam objek.
55
Gambar 2.14 Notasi Interface
Sumber: (Nugroho, 2005)
5. Package
Package adalah container atau wadah konseptual yang
digunakan untuk mengelompokkan elemen-elemen dari suatu
sistem yang sedang dibangun, sehingga bisa dibuat model yang
lebih sederhana. Tujuannya adalah untuk mempermudah
penglihatan (visibility) dari suatu model yang sedang dibangun.
Gambar 2.15 Notasi Package
Sumber: (Nugroho, 2005)
6. Note
Note dibangun untuk memberikan keterangan dan komentar
tambahan dari suatu elemen sehingga bisa langsung terlampir
Package(from Use Case View)
56
dalam model. Note ini bisa ditempelkan ke semua elemen notasi
yang lain.
Gambar 2.16 Notasi Note
Sumber: (Nugroho, 2005)
7. Dependency
Merupakan relasi yang menunjukan bahwa perubahan pada
suatu elemen memberikan pengaruh pada elemen yang lain.
Elemen yang ada di bagian tanda panah adalah elemen yang
tergantung pada elemen yang ada di bagian tanpa ada tanda
panah.
Terdapat dua stereotype dari dependency, yaitu include dan
extend. Include menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen
(yang ada di garis tanpa panah) memicu eksekusi bagian dari
elemen yang lain (yang ada di garis dengan panah), misalnya
untuk notasi A B operasi yang ada di class A memicu
dieksekusinya operasi yang berada di class B.
Note
57
Extend menunjukan bahwa suatu bagian dari elemen di garis
tanpa panah bisa disiapkan ke dalam elemen yang ada di gari
dengan panah, misalnya untuk notasi AB suatu fungsi dari
usecase A bisa disisipkan ke dalam usecase B atau dengan kata
lain A optional untuk B.
Ke dua stereotype ini di representasikan dengan
menambahkan text include atau extend di notasi dependency.
Gambar 2.17 Notasi Dependency
Sumber: (Nugroho, 2005)
8. Association
Association menggambarkan navigasi antar class
(navigation), berapa banyak objek lain yang bisa berhubungan
dengan satu objek (multiplicity antar class) dan apakah suatu class
menjadi bagian dari class lainnya (aggregation).
Navigation di lambangkan dengan penambahan tanda panah
di akhir garis. Bidirectional navigation menunjukan bahwa
dengan mengetahui salah satu class bisa didapatkan dari
58
informasi lainnya. Sementara dengan unidirectional navigation
hanya dengan mengetahui class di ujung garis association tanpa
panah kita bisa mendapatkan informasi dari class di ujung dengan
panah, tetapi tidak sebaliknya.
Gambar 2.18 Notasi Association
Sumber: (Nugroho, 2005)
Pada penelitian kali ini penulis menggunakan Visual Paradigm untuk
merancang aplikasi. Visual Paradigm adalah perangkat lunak yang digunakan
untuk perancangan aplikasi dengan tools UML.
2.10 JAVA
Java merupakan inovasi sebuah bahasa pemrograman yang dapat menjadi
pilihan untuk program yang akan berjalan pada berbagai sistem operasi. Java
dapat digunakan untuk internet dan aplikasi yang berbasis jaringan. Java juga
mengijinkan para penulis program untuk digunakan pada aplikasi berskalabesar
yang dapat dijalankan tanpa terjadi perubahan pada komputer dengan system
operasi yang mendukung Java. Hal ini yang banyak diaplikasikan pada
komputer saat ini (Horton, 2005 : 1). Java memiliki beberapa keutamaan,
antara lain (Friesen 2007 : 2) :
59
1. Compatibility dan stability. Kode program Java dapat berjalan pada sistem
operasi yang memiliki runtime environment. Dan telah banyak kesalahan
yang telah dibenahi, serta keberadaan sebuah virtual machine juga
mendukung stabilitas java.
2. Monitoring dan management. Java menyediakan fungsi untuk memonitor
dan mengelola aplikasi yang biasanya mempunyai skala enterprise dengan
menggunakan teknologi java management extension.
3. Enterprise desktop. Java menyediakan integrasi dengan fasilitas desktop
untuk mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh aplikasi berbasis browser.
4. XML. Java juga menyediakan mendukung penggunaan XML diantaranya
adalah digital signature dan streaming API untuk XML.
2.11 Studi Sejenis
Berdasarkan pengamatan penulis, pada penelitian sebelumnya terdapat
beberapa penelitian yang hampir serupa dengan judul perancangan sistem
informasi pencarian lokasi fasilitas umum menggunakan mobile phone,
diantaranya yang pertama adalah Membangun Sistem Informasi Spasial
Fasilitas Umum Kesehatan (Studi Kasus : Puskesmas dan Rumah Sakit Kota
Administrasi Jakarta Selatan) ( Yuli Rahmawati, 2008). Dalam penelitian ini,
penulis menggunakan System Development Life Cycle (SDLC) sebagai
metode pengembangan sistem. Aplikasi dari penelitian ini berbasis web
dengan mengunakan bahasa pemograman PHP (Pre Processor Hypertext)
serta Mapserver sebagai alat untuk menampilkan data spasial. Sistem yang
60
dibuat adalah sistem informasi spasial, karena menampilkan peta wilayah
Jakarta Selatan. Informasi spasial dibuat dengan menggunakan ArcView dab
Ms4w, sedangkan data yang dibutuhkan adalah peta administrasi Jaksel,
Koordinat FUK.
Analisi dan Implementasi Informasi Pembayaran Rekening Air Berbasis
Mobile (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja Kab.
Tangerang) (Syukrina Irfiyanda, 2009). Penelitian ini menghasilkan aplikasi
mobile dengan memafaatkan layanan SMS (Short Message Service), yang
merupakan sebuah teknologi layanan untuk penyampaian pesan dengan
singkat. Sistem informasi pembayaran rekening air pada PDAM Tirta Kerta
Raharja ini akan me-replay setiap SMS yang dikirimkan oleh pelanggan
sesuai dengan format SMS yang telah ditentukan.Bahasa pemograman yang
dipakai adalah PHP. Penyimpanan basis data menggunakan MySQL dan
Engine SMS Gateway menggunakan Gammu.
Impelementasi Simulator Optimasi Rute Terpendek Berbasis Mobile
menggunakan metode Greedy dengan pendekatan Manhattan Distance (Studi
Kasus : Jalur Transportasi Darat Wilayah Administrasi Jakarta Barat)
(Muhammad Zahrudin, 2010). Penelitian ini dibuat berdasarkan kurangnya
informasi para pengguna jalur transportasi darat di wilayah Jakarta Barat,
khususnya para pendatang baru, dalam menentukan rute terpendek suatu
daerah. Pemilihan rute terpendek menjadi solusi awal dalam pencarian nilai
optimal yang efektif dan efisien.Algoritama Greedy merupakan metode yang
61
paling umum digunakan untuk memecahkan permasalahan optimasi yaitu
dengan membentuk solusi langkah per langkah. Bahasa pemograman yang
digunakan adalah Java Mobilr Aplication (J2ME). Rapid Application
Development (RAD) sebagai metode pengembangan sistem dalam pembuatan
aplikasi ini.
Pembangunan Aplikasi Event Calender Pada Platform Android Dengan
Dukungan Web Service (Egi Adtya Pratama Putra, 2011).Aplikasi ini
menjelaskan tentang bagaimana cara memberikan informasi event-event apa
yang ada di kota Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam
pengembangan system yaitu menggunakan metode waterfall dengan
pembuatan model datanya menggunakan metode berorientasi objek yaitu
Unified Modelling Language (UML).
Aplikasi Transport Guide di Jakarta Pada Platform Android (Tigor,
2011). Aplikasi ini menjelaskan tentang rute transportasi di daerah Jakarta
dengan memanfaatkan google maps yang akan memberikan rute transportasi
ke daerah yang dituju. Tahap pengembangan system ini menggunakan metode
waterfall dengan 6 tahap proses yaitu system engineering, analisis, design,
coding, testing, dan maintenance.
Rancang Bangun Aplikasi Fasilitas Umum Berbasis Lokasi Pada Platform
Android Studi Kasus Kota Bandung (Apip Nugraha, 2011). Aplikasi ini
menjelaskan tentang lokasi fasilitas umum yang berada di daerah Kota
Bandung. Pembuatan model data pada system ini menggunakan metode
62
berorientasi objek yaitu Unified Modelling Language (UML). Lokasi fasilitas
yang ditampilkan berupa lokasi yang diambil dari servis google map.
Pembangunan Sistem Pelacakan Dan Penelusuran Memanfaatkan Global
Positioning System Pada Platform Mobile Google Android (Morenvino
Mochtar, 2011). Aplikasi dapat melakukan pelacakan yaitu identifikasi lokasi
perangkat mobile dengan menyediakan informasi posisi yang dapat diakses
secara remote melalui jaringan misalnya melalui SMS. Secara umum,
aplikasi menyediakan fitur auto-reply dimana ketika pengguna melakukan
query lokasi terhadap mobile object, maka aplikasi akan melakukan
penentuan lokasi melalui GPS. Hasil GPS yang masih berupa koordinat ini
kemudian dikirim kembali kepada pengguna. Lalu di sisi pengguna posisi
diproses melalui informasi yang didapat dari Geographic Information System
(GIS) Server untuk mendapatkan lokasi yang lebih bermakna. Hasil informasi
lokasi inilah yang ditampilkan. Selain menyediakan fungsi pelacakan, aplikasi
juga menyediakan fungsi penelusuran dimana pengguna bisa mendapatkan
histori posisi perangkat mobile per satuan waktu. Secara umum, aplikasi
mencatat (log) posisi mobile object secara kronologis dari waktu ke waktu.
Aplikasi juga dilengkapi dengan fasilitas security terutama untuk memastikan
hanya pengguna yang memiliki otoritaslah yang dapat mengakses informasi
lokasi dari mobile object sehingga informasi posisi tidak disalahgunakan oleh
pihak yang tidak berkepentingan.
63
Membangun Aplikasi Content Aggregator Pada Mobile Android
(Arief Nur Hakim, 2011). Dunia komputer dan perangkat-perangkat lainnya
sudah bukan lagi menjadi sesuatu yang asing dewasa ini. Sebut saja misalnya
handphone, laptop, notebook, dan mobile device. Hingga akhirnya pihak
pengembang pun semakin berlomba-lomba untuk mengembangkan teknologi
yang sudah ada sehingga memungkinkan masyarakat untuk dapat
memanfaatkan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaannya, ataupun
memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan dan lainnya. Kebutuhan akan
informasi terbaru sangat di perlukan bagi para pencari berita untuk
kebutuhannya, sehingga banyak dari situs web site yang menyediakan feed
RSS agar bisa di akses bagi mereka yang membutuhkannya untuk keperluan
tertentu Oleh karena itu, banyak dari pengembang aplikasi terutama para
pengembang aplikasi Android yang membuat aplikasi untuk mengumpulkan
berita dari berbagai sumber yang ada seperti Content Aggregator, RSS
Reader, News Reader dll. Aplikasi Content Aggregator adalah aplikasi yang
memanfaatkan RSS berupa aplikasi desktop atau web-based sehingga
pengguna bisa mengumpulkan dan meng-customize berbagai macam berita
dari berbagai website di dalam satu lokasi halaman.
Rancang Bangun Perangkat Lunak Androislam Berbasis Platform
Mobile Android (Kemas Fei Roniawan, 2011). Seiring dengan perkembangan
teknologi Informasi, maka kebutuhan akan informasi yang akurat juga
semakin dibutuhkan. Salah satunya adalah informasi mengenai jadwal shalat,
64
penunjuk arah kiblat dan informasi islami lainnya. Pemanfaatan perangkat
handphone sebagai pendamping dalam melakukan kegiatan sehari-hari sudah
menjadi hal yang tidak asing lagi. Hal ini disebabkan karena handphone
bukan lagi hanya menjadi alat berkomunikasi. Maka untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi islami dengan memafaatkan teknologi handphone
dibutuhkan sebuah aplikasi androiIslam. Aplikasi ini dibangun mengikuti
perkembangan teknologi mobile yang berkembang saat ini, yaitu dibangun
pada platform mobile android. Dengan adanya aplikasi dapat mempermudah
umat muslim dalam mendapatkan informasi islami.
Pembangunan Aplikasi Package Tracking Management Di PT. Pandu
Siwi Sentosa Bandung (Dicky Erlangga, 2011). Belum tersedianya informasi
lokasi keberadaan paket pengiriman yang sedang diproses secara real time di
PT. PANDU SIWI SENTOSA Bandung membuat pengirim menjadi khawatir
akan paket kiriman yang sedang diproses. Berdasarkan fenomena tersebut,
maka PT. PANDU SIWI SENTOSA membutuhkan suatu aplikasi yang
diharapkan memberikan informasi yang akurat dan real time, sehingga
menghilangkan kekhawatiran akan barang yang sedang dikirim. Metodologi
penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi Package Tracking
Management menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari analisis,
perancangan, pengkodean, pengujian serta pemeliharaan. Aplikasi Package
Tracking Management merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang
dikembangkan berbasis mobile dengan sisten operasi Android yang dapat
65
memberikan informasi secara visual lokasi keberadaan paket kiriman.
Aplikasi ini terbagi 2 sisi yaitu sisi kurir dan pengirim, dimana pengirim bisa
melakukan cek pengiriman dan harga pengiriman, serta kurir bisa melakukan
update posisi dan update pengiriman. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi
dapat digunakan untuk mengetahui informasi paket kiriman yang sedang
diproses secara real time baik dari sisi pengirim maupun perusahaan.
Pengembangan Library Yahoo! Messenger Pada Platform Android
(Ahmy Yulrizka, 2008). Android merupakan suatu platform untuk mobile
device yang dikembangkan oleh Google dan perusahaan-perusahaan yang
tergabung ke dalam OpenHandset Alliance. Merupakan sebuah software stack
yang berisi Sistem Operasi dengan kernel Linux 2.6. Yahoo! Messenger
merupakan suatu layanan messaging yang disediakan oleh Yahoo!. Pengguna
Yahoo! Messenger dapat berkomunikasi dengan user lain dengan
mengirimkan pesan, bergabung ke dalam conference, menambah daftar
teman, merubah status dan masih banyak lagi. Dalam Tugas Akhir ini telah
dibangun sebuah library Yahoo! Messenger pada platform Android. Dengan
library ini, user dapat mengembangkan client messenger pada Android, baik
yang hanya menggunakan protokol Yahoo! Messenger atau memadukan
dengan protokol messaging lain. Untuk melakukan pengujian terhadap library
ini, telah dibuat suatu aplikasi client messenger sederhana yang
memanfaatkan library ini. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat
66
dilihat bahwa semua fungsi yang terdapat dalam library tersebut berjalan
dengan baik.
Pengembangan Library Persistent Database Connection Untuk
Transaksi Basis Data Pada Platform Mobile Android (Heryanto, 2009). Tugas
akhir ini akan membahas bagaimana cara menangani kendala transaksi basis
data pada jaringan mobile dengan cara membuat library atau API pada
platform mobile Android yang mendukung persistent database connection
terhadap DBMS MySQL. Persistent database connection adalah koneksi basis
data yang mampu melanjutkan transaksi dalam keadaan terputus. Untuk
mengembangkannya, telah dikaji dua buah solusi, namun solusi yang
diimplementasikan hanya solusi menggunakan API JDBC Android. Solusi ini
selain memerlukan pembangunan library di client, juga memerlukan
modifikasi DBMS MySQL.
Pembuatan Aplikasi Ensiklopedia Tanaman Obat Tradisional Berbasis
Sistem Operasi Android (Manopo, 2010). Berbagai daya dan upaya dilakukan
orang untuk menjaga kesehatan, mulai dari tindakan preventif dan kuratif.
Salah satu dari tindakan kuratif itu adalah dengan menggunakan obat. Harga
obat yang mahal mulai membuat orang melirik ke obat dari tanaman
tradisional yang lebih murah. Tanaman tradisional dapat ditemukan dengan
mudah di pasar bahkan beberapa tanaman tradisional dapat didapatkan dengan
gratis karena tumbuh di sekitar kita. Informasi tanaman yang dapat digunakan
menjadi obat tentu sangat dibutuhkan. Aplikasi ensiklopedia tanaman obat
67
tradisional ini dapat menampilkan informasi berbagai tanaman yang dapat
dijadikan sebagai obat tradisional. Informasi tersebut termasuk gambar
tanaman, nama ilmiah, nama daerah, penyakit yang dapat diobati, dan cara
mengolah tanaman tersebut menjadi obat. Aplikasi akan dibangun pada sistem
operasi android yang merupakan sistem operasi mobile menawarkan mobilitas
dibandingkan aplikasi berbasis web. Diharapkan dengan aplikasi ini dapat
memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi tanaman obat
tradisional.
Perancangan Dan Pembuatan Sistem Informasi Lokasi Friend Finder
Berbasis Gps Pada Sistem Operasi Android (Raka, 2011). Pada tugas akhir
ini, akan dibangun sistem informasi lokasi pada suatu perangkat bergerak
berbasis sistem operasi Android yang memungkinkan pengguna untuk
mengetahui posisi keberadaannya berdasarkan informasi lokasi dari sebuah
built-in GPS, lalu aplikasi ini juga memungkinkan pengguna untuk berbagi
koordinat lokasinya dengan pengguna lain, selain itu aplikasi ini
memungkinkan untuk mengetahui alamat aktual dari suatu koordinat lokasi,
mengetahui posisi pengguna lain, mengetahui jarak dengan pengguna lain,
dan menulis lokasi user pada status Facebook. Dalam tugas akhir ini, hal-hal
yang menjadi permasalahan adalah bagaimana mengambil lokasi user melalui
GPS, bagaimana menampilkan peta lokasi dalam aplikasi, bagaimana berbagi
lokasi dengan user lain, dan bagaimana mendapatkan data dari server. Dengan
adanya permasalahan di atas, maka akan dibangun suatu sistem informasi
68
lokasi dengan memanfaatkan perangkat bergerak berbasis Android dan built-
in GPS sehingga handphone android bisa menikmati layanan serupa.
Aplikasi Bulletin Board Mobile Berbasis Android (Arya, 2011). Di era
yang semakin modern pemakaian internet sebagai salah satu media telah
menjadi salah satu kebutuhan di berbagai kalangan. Tidak hanya sebagai
media untuk memperoleh informasi secara cepat dan mudah, internet juga kini
telah mulai berkembang menjadi sebuah sistem yang menyediakan perangkat
lunak di dalamnya dan bisa di akses oleh pengguna secara mudah. Aplikasi
berbasis web dan berbasis mobile ini bertujuan untuk memberikan informasi
kepada masyarakat kampus, sehingga dapat mengetahui perkembangan
kampus ataupun perkembangan suatu mata kuliah secara online. Dengan
menggunakan aplikasi ini,pengguna dapat mengaksesnya di mana dan kapan
saja melalui telepon genggam ataupun laptop. Uji coba yang dilakukan pada
aplikasi tugas akhir ini, bertujuan untuk menunjukkan sinkronisasi antara
aplikasi website dan aplikasi mobile yang berjalan di android. Sehingga
pengguna yang mengakses menggunakan webiste ataupun menggunakan
telepon genggam berbasis android dapat mendapatkan data yang sama. Hasil
uji coba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sinkronisasi telah berhasil
dilakukan.
Penentuan Jalur Terpendek Menggunakan Teknologi Google Maps
Mashups Dengan Mobile System Android (Satria, 2011). Penentuan jalur
(rute) terpendek diperlukan karena dalam kehidupan sering dilakukan
69
perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
mempertimbangkanefisiaensi waktu, jarak tempuh dan biaya. secara umum,
terdapat dua metode yang dapat digunakan untuk menentukan jalur terpendek,
yaitu metode konvensional dan metode heuristik. untuk menghitung rute yang
lebih besar digunakan metode heuristik karena waktu yang dibutukan lebih
singkat . Salah satu mtode yang terkenal baik dalam perhitungan rute
terpendek yang termasuk dalam metode heuristik adalah metode Ant Colony
Optimization yang diambil dari perilaku koloni semut dalam pencarian jalur
terpendek antara sarang dan sumber makanan.Terinspirasi dari hal tersebut
dalam makalah ini akan diimplementasikan sebuah aplikasi yang berjalan
pada mobile system android. Aplikasi ini memanfaatkan metode ant colony
optimization dalam pencarian rute terpendek dengan menggunakan teknologi
Google Maps. User Google Map dirasa tepat mengingat google menyediakan
informasi map yang paling lengkap diantara penyedia map yang lain. Selain
itu Google Maps akan menghasilkan sebuah aplikasi pencarian rute terpendek
yang memudahkan user karena akan mendapat gambaran yang lebih detail
tentang rute yang dicari. User dapat melakukan pencarian rute jalur terpendek
yang dituju dengan memasukkan kota asal dan kota-kota tujuan. Uji coba ini
di lakukan melalui beberapa skenario, yang mencerminkan fitur fitur yang ada
di aplikasi. Hasil uji coba pada tugas akhir ini juga menunjukkan adanya
efisiensi waktu dengan menggunakan aplikasi karena terdapat perkiraan
waktu yang disediakan oleh Google Map sehingga berguna bagi user.
70
Sistem Pelaporan Dan Informasi Posisi Kereta Api Berbasis Global
Positioning System (Gps) Pada Device Berbasis Android (Adhitya, 2011).
Kereta api merupakan salah satu transportasi publik yang paling banyak
memiliki konsumen di Indonesia. Harga tiket yang relatif murah dan
kemampuannya untuk mengangkut orang dalam jumlah besar, membuat
kereta api menjadi sarana transportasi favorit publik. Namun, banyaknya
jumlah konsumen tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan
perkeretaapian di Indonesia. Berbagai masalah sering muncul. Mulai dari
keterlambatan jadwal datang kereta di stasiun sampai masalah kecelakaaan.
Masalah keterlambatan jadwal seringkali dikeluhkan pelanggan. Seringkali
pelanggan harus menunggu cukup lama di stasiun karena kereta api datang
terlambat ke stasiun. Belum lagi akses informasi masyarakat terhadap sarana
kereta api masih cukup kurang. Masyarakat harus bertanya langsung ke
stasiun untuk mengetahui dimana posisi kereta sekarang. Untuk masalah
kecelakaan sendiri, pada tahun 2008 saja terdapat 117 kasus kecelakaan kereta
api dengan faktor terbesar adalah faktor SDM dan prasarana. Oleh karena itu,
sistem ini dibangun dengan tujuan untuk mengetahui posisi akurat dari
masing-masing kereta api yang terlibat dalam sistem. Dari data yang didapat,
dapat diolah oleh sistem. Jika jarak kereta mendekati suatu perlintasan kurang
dari 20 km, maka akan dikirim sms notifikasi ke penjaga pintu perlintasan
kereta api. Selain itu, dengan mengetahui posisi kereta api, calon penumpang
dapat mengetahui estimasi waktu sampai kereta api ke suatu stasiun, sehingga
71
mereka tidak perlu berlama-lama menunggu di tasiun. Dari hasil implementasi
dan pengujian, sistem yang dibangun dengan teknologi perangkat mobile
berbasis Android yang dilengkapi dengan GPS sudah dapat memenuhi
kebutuhan untuk melakukan proses update informasi posisi kereta api dari
perangkat mobile dengan GPS ke server penyimpanan data. Sistem yang
dibuat juga telah memenuhi kebutuhan pengguna untuk dapat mengakses peta
dan posisi kereta api melalui aplikasi berbasis mobile dan web. Selain itu,
sistem juga sudah terintegrasi dengan perangkat peringatan dengan teknologi
sms gateway.Hasil pengujian juga membuktikan bahwa sistem ini memiliki
akurasi dan reliabilitas yang cukup baik untuk menyediakan informasi yang
akurat tentang posisi kereta api.
Pengembangan Aplikasi Penentu Waktu Shalat Otomatis Pada
Smartphone Berbasis Android Dengan Penggunaan Global Positioning
System (GPS) (Fauzi, 2011). Shalat fardhu lima waktu merupakan kewajiban
setiap muslim. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, banyak
aplikasi yang dapat membantu muslim dalam mengatur waktu shalat. Akan
tetapi, aplikasi penentu waktu shalat yang ada selama ini belum bisa
menyediakan layanan yang otomatis up to date bila kita berpindah tempat ke
kota atau negara lain. Kebanyakan aplikasi yang ada harus mensetting ulang
kota user. Padahal user yang memiliki mobilitas tinggi membutuhkan aplikasi
yang tidak perlu mengganti settingan apapun jika berpindah ke tempat lain.
Dalam Tugas Akhir ini penulis akan mengimplementasikan sebuah aplikasi
72
penentu waktu shalat otomatis pada smartphone berbasis Android dengan
menggunakan Global Positioning System (GPS) yang diberi nama
SholluDroid. Aplikasi ini dapat menentukan waktu shalat di manapun user
berada dengan cara yang sangat mudah dan tidak perlu melakukan settingan
apapun. Aplikasi SholluDroid ini memerlukan GPS untuk mengambil
koordinat lintang dan bujur lokasi user yang akan dipakai untuk menghitung
waktu shalat berdasarkan perhitungan secara astronomi. Hasil perhitungan
tersebut akan menghasilkan jadwal shalat tempat user berada. Hasil uji coba
menunjukkan bahwa perhitungan waktu shalat dengan menggunakan aplikasi
SholluDroid tidak memiliki perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan
jadwal shalat menurut Departemen Agama dan hampir sama persis dengan
jadwal shalat dari aplikasi penentu waktu shalat yang lain seperti Islamic
Finder, Saalat Time dan Prayer Time PC.
Aplikasi Sistem Informasi Kartu Tanda Penduduk (Ktp) Berbasis
Sistem Operasi Android Mobile (Murwanto, 2011). Di era modern seperti saat
ini, pengurusan administrasi kependudukan yang digunakan oleh
pemerintahan masih konvensional. Belum ada tanda-tanda perubahan
teknologi yang dialami oleh pemerintah saat ini terkait dengan administrasi
kependudukan. Padahal dengan adanya teknologi, proses birokrasi yang
panjang dapat dikurangi. Penduduk saat ini seharusnya mendapatkan
kemudahan dalam mengurus perpindahannya. Sistem Informasi
Kependudukan (SIK) dapat menampilkan informasi penduduk yang menghuni
73
pada suatu wilayah RW tertentu. Informasi yang ditampilkan yaitu daftar
penghuni di setiap rumah. SIK juga menyediakan kemudahan bagi pengguna
dalam mengurus administrasi kependudukan.Untuk mengurus KTP, pengguna
cukup menggunakan aplikasi SIK yang terdapat pada ponsel Android-nya lalu
mengisi data diri yang sudah tersedia sesuai dengan KSK pengguna. Setelah
itu form terkirim via internet dan tersimpan di database server yang dipegang
oleh pejabat RT dan RW. Lalu pejabat RT dan RW tersebut mengisi nomor
surat untuk keperluan data historis. Setelah selesai, pengguna nantinya akan
diberi nomor tiket untuk kemudian mendaftar di kantor kelurahan yang juga
memiliki akses terhadap aplikasi web-server tersebut dengan menggunakan
nomor tiket tersebut. Setelah nomor tiket yang dibawa pengguna cocok
dengan data yang diakses pejabat kelurahan, maka pihak kelurahan akan
mengeluarkan surat pengantar menuju kantor kecamatan untuk proses
selanjutnya (foto, cetak ktp, dan lain lain).
Pembuatan Aplikasi Mobile Client Traffic Report System Berbasis
Sistem Operasi Android (Kusuma, 2011). Tingkat kepadatan arus lalu-lintas
di daerah perkotaan yang tidak pasti dan kerap berubah secara drastis
mengakibatkan kekhawatiran dari pengguna kendaraan bermotor di jalan atas
kemungkinan munculnya kemacetan arus lalu-lintas. Bagi masyarakat modern
yang memiliki aktifitas yang sangat banyak tentu saja kemacetan lalu-lintas
adalah suatu hal yang ingin dihindari. Cara terbaik untuk menghindari
kemacetan adalah dengan mengetahui daerah mana saja yang sedang terjadi
74
kemacetan lalu-lintas dan mengetahui tingkat kemacetannya. Namun hal
tersebut bukanlah perkara mudah karena belum ada sistem yang
memungkinkan penguna jalan raya dalam mengakses informasi kemacetan
arus lalu-lintas tersebut. Informasi yang disediakan oleh server Traffic Report
System sendiri adalah data informasi arus lalu-lintas di sekitar pengguna yang
mengakses Traffic Report System. Untuk menentukan posisi pengguna,
penulis digunakan GPS dengan pertimbangan tingkat keakuratan informasi
yang tinggi.Aplikasi mobile client Traffic Report System yang dibangun di
atas sistem operasi android ini dapat mengirimkan laporan kepada server
berupa area yang dipantau serta tingkat kemacetan arus lalu-lintasnya.
Informasi yang diolah server kemudian dikembalikan ke aplikasi grafis untuk
diterjemahkan ke dalam tampilan antar muka yang memudahkan pengguna
dalam memahami informasi yang diberikan server. Sistem informasi yang
dimasukkan kepada server merupakan kumpulan dari informasi pengguna lain
sehingga arus informasi akan berjalan dari pengguna kepada pengguna.
Dari beberapa penelitian sejenis yang dijadikan sebagai perbandingan
dengan penelitian ini, terdapat beberapa kekurangan yang kemudian dijadikan
sebagai acuan untuk pengembangan yang lebih baik pada aplikasi yang
dirancang ini. Dari hasil studi penelitian sejenis yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan beberapa kelebihan yang ada pada penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
75
1. Pengembangan aplikasi yang pernah dibuat sebelumnya baik dalam
platform mobile (J2ME) memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan
diantaranya pada platform mobile memiliki kelebihan dimana aplikasi
dapat dibawa kemanapun pengguna pergi membawa perangkat mobile
tersebut. Namun memiliki kekurangan kurang leluasanya memasukkan
elemen multimedia kedalam platform J2ME ini. Dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi, smartphone android menjadi salah satu solusi
untuk pengembangan pemrograman berbasis mobile.
2. Seperti halnya pengembangan aplikasi dalam perangkat mobile,
pengembangan aplikasi pada platform desktop juga memiliki kelebihan
dan kekurangan. Kelebihannya yaitu pengembangan aplikasi pada
platform desktop memiliki keleluasaan pengembang dalam hal jumlah
data storage untuk memasukkan data-data maupun elemen multimedia
didalamnya untuk mendukung konten aplikasi. Sedangkan,
kekurangannya yaitu dimana aplikasi ini tidak bersifat mobile sehingga
aplikasi pencarian fasilitas umum ini kurang dapat membantu jika si
pengguna berada jauh dari platform desktop. Dengan adanya
pengembangan berbasis smartphone android, diharapkan user dapat
mengetahui letak fasilitas umum di mana saja, khususnya di wilayah
Bintaro.
3. Pada studi sejenis lainnya dalam konteks pengembangan aplikasi
melalui platform android terdapat fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan
76
dalam pengembangan aplikasi pencarian fasilitas umum yang peneliti
lakukan, salah satunya yaitu pemanfaatan fitur GPS (Global Positioning
System) dan Googlemaps yang terdapat pada smatrphone android.
Berdasarkan dari perbandingan di atas maka peneliti dapat mengetahui
kelebihan serta kekurangan penelitian sebelumnya. Maka peneliti mencoba
melengkapi kekurangan yang terdapat pada penelitian sebelumnya dengan cara
memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam smartphone android untuk
memaksimalkan aplikasi yang peneliti kembangkan.
77
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dua aspek
yaitu:
3.1.1 Interview (Wawancara)
Pada tahap awal perancangan aplikasi ini, terlebih
dahulu dilakukan wawancara dengan pihak terkait guna
mendapatkan informasi tentang permasalahan dan kebutuhan
aplikasi yang akan dirancang. Pihak yang dimaksud adalah
Manajaer dari Kantor Pengelola Kawasan Bintaro yaitu Ir.
Riyaldi Lokaputra. Hasil wawancara dapat dilihat pada bagian
Lampiran.
3.1.2 Kuisioner
Selain melakukan wawancara langsung, tahap
selanjutnya yang peneliti lakukan adalah menyebarkan
kuisioner. Untuk mengetahui permasalahan dan keinginan yang
diharapakan oleh calon pengguna aplikasi, maka dilakukan
penyebaran kuisioner kepada responden yang akan dijadikan
sampel data. Sampel yang di ambil sebanyak 50, peneliti
membaginya ke dalam dua bagian yaitu 15 responden yang
sudah mengetahui tentang hal seputar letak fasilitas umum
78
yang ada di Kawasan Bintaro, untuk kasus ini yaitu masyarakat
sekitar Bintaro Sektor1 sampai dengan Sektor 9. Selanjutnya 35
responden ditujukan kepada masyarakat pengguna
smarthphone android.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sampling
Purposive. Sampling Purposive adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah,
maka sampel datanya adalah orang yang ahli politik (Sugiyono,
2009). Alasan penggunaan teknik ini karena peneliti akan
mengembangkan aplikasi Local Directory yang berhubungan
dengan Fasilitas Umum yang ada di Kawasan Bintaro, maka
responden yang dipilih adalah masyarakat yang berada di
wilayah Bintaro Sektor 1 sampai dengan Sektor 9. Kemudian
aplikasi ini dikembangkan dalam media platform android,
maka peneliti perlu mengambil data sampel dari para pengguna
smartphone android yang nantinya sebagai pengguna aplikasi
3.1.3 Studi Pustaka
Pada tahapan pengumpulan data dengan cara penelitian
kepustakaan, penulis mencari referensi-referensi yang relevan
dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan
di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui
internet. Setelah mendapatkan referensi-referensi yang relevan
79
tersebut, penulis lalu mencari informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini dari referensi-referensi
tersebut. Informasi yang didapatkan digunakan dalam
penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta
pengembangan sistem secara langsung. Pustaka-pustaka yang
dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam
penelitian ini adalah metode Rapid Application Development (RAD).
Metode ini memiliki empat tahap siklus pengembangan, yaitu fase
perencanaan syarat-syarat, fase perancangan, fase konstruksi, dan fase
pelaksanaan.
Pemilihan metode ini dikarenakan sistem ini diharapkan
mempunyai suatu desain yang dapat diterima oleh konsumen dan dapat
dikembangkan dengan mudah karena perancangan sistem sekarang ini
masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Alasan lain pemilihan
metode ini adalah adanya batasan-batasan sistem yang dibutuhkan yang
bertujuan agar sistem tidak mengalami perubahan. Selain itu, Rapid
Application Development (RAD) dipilih karena aplikasi yang akan
dibangun merupakan aplikasi yang sederhana.
Di bawah ini fase-fase yang dilakukan dalam pembangunan aplikasi
ini sesuai dengan fase-fase RAD yang telah digambarkan pada gambar 2.11:
80
1. Fase perencanaan syarat-syarat
Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa
kebijakan pemakai menjadi spesifikasi yang terstruktur dengan
menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk mengetahui kebutuhan
pemakai. Dari analisis sistem tersebut dapat ditetapkan tujuan
perancangan, pengajuan usulan informasi yang layak dapat diterima.
Tahap yang dilakukan antara lain :
1. Gambaran Umum Fasilitas, yang bertujuan untuk mengetahui
data-data seputar fasilitas yang akan dimasukkan dalam aplikasi
yang akan dibuat dan secara detail dapat dilihat di Bab IV sub
bab 4.1.1.
2. Identifikasi Masalah atau analisa masalah. Identifikasi masalah
atau analisa masalah bertujuan untuk mengetahui masalah-
masalah yang ada, yang berkaitan dengan aplikasi yang dibuat.
3. Pemecahan Masalah. Merupakan usulan penyelesaian dari
permasalahan-permasalahan dalam pencarian lokasi fasilitas
umum yang berupa restoran (tempat makan yang unik), tempat
ibadah, sekaloh, dan bank.
2. Fase Perancangan
Setelah disusun sistem yang ada termasuk penyelesaian kendala-
kendala atau permasalahan-permasalahan yang ada, tahap selanjutnya
adalah mendesain sistem yang diusulkan agar dapat berjalan lebih baik
dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada.
81
Menerapkan model yang diinginkan pemakai, tahapan yang
dilakukan yaitu:
1. Perancangan proses-proses yang akan terjadi didalam sistem
menggunakan diagram UML yaitu dengan membuat Activity
Diagram dengan jumlah 13 Activity Diagram dan dapat dilihat
pada sub Bab 4.2.1.4.1 sampai dengan sub Bab 4.2.1.4.13, Use
Case Diagram dengan jummlah 1 Use Case Diagram dan dapat
dilihat pada sub Bab 4.2.1.2, Class Diagram dengan jumlah 1
Class Diagram dan dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.6, dan
Sequence Diagram dengan jumlah 13 Sequence Diagram dan
dapat dilihat pada sub Bab 4.2.1.5. Dalam perancangan dengan
UML ini, penulis menggunakan software Visual Paradigm.
2. Perancangan spesifikasi proses yang dibutuhkan, dengan
menerjemahkan proses-proses yang terjadi di dalam sistem ini ke
dalam bentuk algoritma sederhana yang akan diimplementasikan
dalam bentuk program.
3. Perancangan interface, dengan membuat rancangan layar
tampilan yang berupa input-output yang bertujuan untuk
memfasilitasi komunikasi antara user dengan sistem. Setelah
rancangan layar tampilan terbentuk maka dilakukan tahap
konstruksi.
82
3. Fase konstruksi
Pada tahapan ini merupakan presentasi dari hasil perancangan ke
dalam program. Dalam tahap ini penulis menggunakan bahasa
pemrograman Java dengan menggunakan platform Eclipse Galileo dan
Android Emulator.
4. Fase Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi dengan melakukan
dua tahapan pengujian, yaitu pengujian mandiri yang akan dilakukan
penulis dan pengujian yang akan dilakukan oleh user yaitu pengguna
smartphone android yang nantinya akan menggunakan sistem ini.
Tahap ini memfokuskan suatu pengujian pada persyaratan fungsional
perangkat lunak, yaitu memastikan bahwa input akan diproses menjadi
output yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik pengujian yang dipakai
adalah teknik black box testing yaitu metode pengujian perangkat lunak
yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur
internal atau kerja pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur
internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak
diperlukan.
83
Merumuskan masalah
wawancara, kuisioner,
studi pustaka
Pembuatan Kesimpulan dan
Saran Pengembangan Sistem
Tanggapan
User
Baik Perbaikan atau Tambahan Kurang
Fase perencanaan
syarat-syarat
Fase perancangan Visual Paradigm
Analisa masalah,
kebutuhan, tujuan,
syarat
Usecase
Diagram
Fase konstruksi J2ME for Android,
SQL server Aplikasi
Fase pelaksanaan Pengujian mandiri
oleh penulis dan user
Activity
Diagram
Sequance
Diagram
Perancangan
Menggunakan
UML
Perancangan
Struktur Data
Perancangan
Interface
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
84
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat
4.1.1 Gambaran Umum Bintaro Jaya
Bintaro Jaya merupakan sebuah kawasan pemukiman yang kian
lengkap, terintegrasi, dan mandiri dalan usianya yang menginjak 30
tahun. Bintaro Jaya yang dikembangkan pada tahun 1979 dan tercatat
sebagai anggota REI Nomor 1, dikelola oleh PT Jaya Real Property,
Tbk.
Saat ini, telah dibangun puluhan ribu unit rumah dan dihuni oleh
lebih dari 22.000 kk. Membentang luas dari sector 1 yang masih
termasuk wilayah selatan Jakarta, hingga Graha Raya, yang masuk
dalam wilayah adminitrasi pemerintahan Kabupaten Tangerang.
Sebagai sebuah kawasan pemukiman yang sudah sangat dikenal,
Bintaro Jaya sebagai tempat tinggal sudah dilengkapi dengan berbagai
fasilitas, seperti kawasan niaga, perkantoran, sarana olahraga,
pendidikan, kesehatan, pusat perbelanjaan, tempat ibadah, sarana
transportasi, dan lain-lain. Semua ini mejadikan Bintaro Jaya sebagai
tempat tinggal pilihan para professional, sehingga tidah berlebihan jika
disebut The Professional’s City.
85
Lebih penting lagi, PT Jaya Real Property,Tbk selalu
menempatkan konsumen sebagai prioritas utama sesuai dengan visi
perusahaan, yaitu menjadi salah satu pengembang dan properti terbaik
di Indonesia. Perusahaan juga senantiasa menyajikan pelayanan purna
jual, pengolaan air bersih, perawatan, dan pemeliharaan lingkungan.
PT Jaya Real Property,Tbk, bukan hanya menyediakan fasilitas
sosial dan umum, tapi juga sangat memperhatikan kualitas fisik rumah.
Setiap bangunan dirancang sesuai dengan cita rasa seni arsitektur yang
memiliki nilai estetika tinggi. Kenyataan ruang, baik hunian maupun
lingkungan, senantiasa mengedepankan keserasian, keasrian,
keindahan, dan kenyamanan bagi para penghuninya.
Sejak dikembangkan tiga dasawarsa lalu PT Jaya Real
Property,Tbk, telah mempersembahkan karya-karya sesuai dengan tren
desain yang diminati konsumen. Beberapa gaya arsitektur yang pernah
dikembangkan, kian menambah khazanah estetika selaras dengan
perjalanan panajang kawasan pemukiman ini. Mulai dari desain
arsitektur Country, Art Deco, Mediterania, Minimalis Modern, hingga
Yankee.
Demi kenyamanan dan keamanan para warga, lingkungan hunian
pun didesain dengan sistem cluster. Maka muncullah beberapa nama
cluster yang menghiasi hunian Bintaro Jaya. Antara lain, Taman Puri
86
Bintaro, Puri Town House, Kebayoran Height, Emerald Residence,
Taman Senayan, Graha Taman, Permata Bintaro, Althia Park, dan
masih banyak lagi.
1. Akses Mobilitas Warga
Lokasi kawasan pemukiman ini terbilang strategis. Hanya
memerlukan jarak tempuh kurang lebih 5 menit dari Pondok
Indah. Keberadaan jalan tol Bintaro – Pondok Indah kian
memudahkan mobilitas warga. Apalagi, jalan bebas hambatan ini
terhubung langsung dengan jalan tol Jakarta Outer Ring Road
(JORR), Jakarta – Cikampek, Jagorawi, dan Cipularang. Rencana
jalan tol Jakarta Outer Ring Road II yang bakal melalui kawasan
pemukiman ini menambah akses keluar – masuk Bintaro Jaya.
Untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas seiring dengan
pertumbuhan warga yang terus menignkat, PT Jaya Real
Property,Tbk telah mempersiapkan jalan arteri baru bernama
Boulevard Bintaro Jaya yang akan menghubungkan jalan tol
BIntaro – Pondok Indah, Pusat Kawasan Niaga (CBD) Sektor 7
hingga Graha Bintaro dan rencana tol JORR II.
PT Jaya Real Property,Tbk juga telah merancang sistem
transportasi makro untuk memudahkan mobilitas warga. Sistem
ini akan memadukan moda transportasi bus, kereta api, dan
87
transportasi internal Bintaro. Kini telah tersedia moda transportasi
yang nyaman, Trans Bintaro Jaya sebagai feeder Trans Jakarta,
dan KRL Ekspres AC jurusan Bintaro – Sudirman. Kelak, Bintaro
Jaya juga akan memiliki Terminal Termoda Terpadu, sebagai
pusat moda transportasi umum.
Rancangan sistem transportasi makro merupakan salah satu
upaya manajemen menyediakan sarana transportasi umum yang
representative, sekaligus meminimalkan efek pemanasan global
dengan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan probadi.
Dalam kaitan itu, PT Jaya Real Property,Tbk meluncurkan
gaya hidup baru yang lebih ramah dan peduli lingkungan yang
dikemas dalam program ECOmmunity Lifestyle. Meliputi gagasan
Earth Care, Health Care, dan Energy Care. Dengan gaya hidup
baru ini, manajemen bersama seluruh warga bergandeng tangan
berupaya menciptakan kawasan pemukiman yang bersih, sehat,
hijau, asri, dan nyaman.
2. Pengelola Kawasan Bintaro
PT Jaya Real Property,Tbk telah mengembangkan kawasan
pemukiman Bintaro Jaya sejak tahun 1979, disebuah daerah yang
bernama Bintaro . Dari tahun ke tahun, pengembangannya begitu
pesat. Kini Bintaro Jaya memiliki land bank sekitar 1500 hektar.
88
Baru setengahnya saja yang sudah dibangun hunian, area
komersial, dan fasilitas umum serta social. Area kawasan meliputi
Sektor 1 hingga Graha Raya.
Sebagai pengembang, PT Jaya Real Property,Tbk tidak hanya
sekedar menjual produk rumah. Estate management menjadi
pelayanan purna jual bagi para penghuni perumahan Bintaro Jaya.
Pelayanan ini ditangani oleh sebuah unit bernama Pengelolaan dan
Perawatan Lingkungan Bintaro Jaya, yang belakangan berganti
nama menjadi unit Pengelola Kawasan Bintaro (PKB).
PKB inilah yang melaksanakan pengelolaan dan perawatan
lingkungan kawasan pemukiman seluruh Bintaro Jaya. Mulai dari
perawtan jalan, lampu penerang jalan umum, penanaman pohon,
mempercantik lingkungan hunian, pengelolaan sampah, air bersih,
fasilitas umum dan sosial, keamanan kawasan, penyediaan dan
pengaturan transportasi umum, hingga kegiatan kehumasan.
Mengingat begitu luasnya skala estate management yang
berada di bawah kendali PKB, pendelegasian wewenang dibagi ke
dalam empat sub unit. Yaitu, unit Tata Lingkungan, Air Bersih,
Fasilitas dan Transportasi, serta sub unit Hubungan Masyarakat
dan Keamanan. Masing-masing sub unit memiliki wewenang dan
tanggung jawab sendiri dan dipimpin oleh seorang manajer.
89
4.1.2 Identifikasi Masalah
Dalam mencari sebuah informasi fasilitas umum yang
terdapat di Bintaro, masyarakat yang datang ke daerah tersebut merasa
bingung untuk menentukan lokasi yang ingin dituju karena mereka
belum tahu letak posisi dari fasilitas umum itu berada, sehingga
menyulitkan mereka. Tak sedikit orang pun yang enggan untuk
membawa peta kemana-mana dikarenakan ukuran yang terlalu besar,
sulit untuk membaca arah peta itu sendiri, dan tidak lengkapnya letak
fasilitas umum yang berada di peta.
4.1.3 Usulan Penyelesaian Masalah
Dari permasalahan yang tersebut di atas, maka dibutuhkan
suatu aplikasi yang dapat memberikan informasi letak fasilitas umum
yang berada di kawasan Bintaro Jaya. Aplikasi yang nantinya dapat
digunakan semua pengguna handphone yang menggunakan operating
system Android. Dengan aplikasi ini diharapkan permasalahan yang
tersebut di atas, dapat teratasi.
4.2 Fase Perancangan
Pada tahapan desain ini, penulis akan merancang sistem guna
menyelesaikan masalah yang ada. Adapun rancangan sistem yang penulis buat
meliputi rancangan penentuan actor, perancangan usecase, perancangan
90
usecase scenario atau narasi usecase, activity diagram, sequence diagram,
class diagram, dan design Interface.
4.2.1 Desain Aplikasi
4.2.1.1 Penentuan Actor
Adapun aktor yang terlibat pada aplikasi ini adalah user dan
admin. User adalah actor yang menggunakan handphone berbasis
smartphone android. User hanya bisa melihat data yang terdapat
pada aplikasi ini. Sedangkan admin memiliki hak penuh atas data
dan aplikasi ini, meliputi edit data, update data, dan melihat semua
isi data pada aplikasi.
Tabel 4.1 Penentan Actor
No. Actor Keterangan
1 User User adalah actor yang menggunakan
handphone berbasis smartphone android. User
hanya bisa melihat data yang terdapat pada
aplikasi ini
2 Admin admin memiliki hak penuh atas data dan aplikasi
ini, meliputi edit data, update data, dan melihat
semua isi data pada aplikasi.
91
4.2.1.2 Perancangan Use Case
Gambar 4.1 Use case Sistem yang diajukan
4.2.1.3 Perancangan Use Case Scenario
Usecase scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci
mengenai masing-masing usecase yang terjadi di dalam sistem.
Usecase diagram terdiri dari :
a. Nama usecase : nama usecase yang dideskripsikan
b. Actor yang terlibat
92
c. Description : deskripsi usecase
d. Trigger : tujuan dari usecase
e. Pre Condition : syarat penting bagi usecase untuk memulai
f. Action : kegiatan yang dilakukan oleh usecase
g. Post condition : kegiatan setelah usecase dilaksanakan
Berikut adalah usecase scenario dari diagram usecase di atas :
4.2.1.3.1 Use Case View Terdekat
Tabel 4.2 Narasi Use Case View Terdekat
Use Case Name Use Case View Terdekat
Use Case Id 1
Actor User
Description
Use Case ini menggambarkan user atau actor yang
dapat mengetahui tempat apa saja (tempat ibadah, bank,
sekolah, dan restoran) yang terdekat dari posisi user.
Pre Condition User atau actor belum menjalankan aplikasi dan masih
berada pada tampilan menu pada smartphone Android.
Trigger User dapat mengetahui letak terdekat suatu tempat dari
posisi user itu berada.
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik tab terdekat
2. menampilkan listview
dari tempat-tempat
yang terdekat dari
posisi user.
Post Condition User dapat memilih tempat ibadah yang ingin diketahui
93
dengan masuk ke halaman tempat ibadah
4.2.1.3.2 Use Case View Posisi Kita
Tabel 4.3 Naskah Use Case View Posisi Kita
Use Case Name Use Case View Posisi Kita
Use Case Id 2
Actor User
Description Use Case ini menggambarkan alamat dari posisi kita
berada
Pre Condition User atau actor belum mengetahui posisi kita berada
Trigger User yang ingin mengetahui letak posisi user
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. Klik tab menu terdekat
2. menampilkan
keterangan posisi user
Post Condition Actor atau user mengetahui posisinya berada
4.2.1.3.3 Use Case View Jarak Terdekat
Tabel 4.4 Naskah Use Case View Jarak Terdekat
Use Case Name Use Case View Jarak Terdekat
Use Case Id 3
Actor User
Description
Use Case ini menggambarkan jarak yang terdekat antara
suatu tempat yang telah ada pada tab menu terdekat
dengan posisi user berada
94
Pre Condition User atau actor belum mengetahui jarak antara tempat
terdekat dengan posisi user
Trigger User yang ingin mengetahui jarak antara user dengan
tempat yang terdekat dari user
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik tab menu terdekat
2. menampilkan listview
tempat terdekat beserta
jarak tempuhnya
Post Condition User dapat mengetahui jarak antara posisi user dengan
tempat user berada
4.2.1.3.4 Use Case View Semua Sektor
Tabel 4.5 Naskah Use Case View Semua Sektor
Use Case Name Use Case View Semua Sektor
Use Case Id 4
Actor User
Description Use Case ini menggambarkan listview dari semua sektor
yang ada di Bintaro Jaya
Pre Condition User atau actor belum mengetahui sektor yang ada di
kawasan Bintaro Jaya
Trigger User yang ingin mengetahui sektor-sektor yang ada di
kawasan Bintaro Jaya
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik tab menu sektor
2. menampilkan listview
dari sektor yang ada di
95
kawasan Bintaro Jaya
Post Condition User dapat memilih sektor berapa saja di Bintaro
4.2.1.3.5 Use Case View Driving Direction
Tabel 4.6 Naskah Use Case View Driving Direction
Use Case Name Use Case View Driving Direction
Use Case Id 5
Actor User
Description
Use Case ini menggambarkan driving direction atau
penunjuk perjalan dari posisi user ke tempat tujuan yang
diinginkan
Pre Condition User atau actor belum mengetahui penunjuk perjalan
Trigger User yang ingin mengetahui rute perjalanan dari posisi
user menuju tempat tujuan
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik salah satu tempat
tujuan
3. klik button driving
direction
2. menampilkan
listviewdetail pilihan
dari tempat yang dipilih
4. menampilkan reute
perjalan ke tempat
tujuan
Post Condition User dapat mengetahui rute perjalan dari posisi user
menuju tempat yang di tentukan
96
4.2.1.3.6 Use Case View Kategori
Tabel 4.7 Narasi Use Case View Kategori
Use Case Name Use Case View Kategori
Use Case Id 6
Actor User
Description Use Case ini menampilkan listview berbagai macam
kategori yang ada pada aplikasi
Pre Condition User case dilakukan ketika user memasuki homepage
lalu memilih tab menu kategori
Trigger User yang ingin mengetahui kategori apa saja yang ada
pada aplikasi
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik tab menu pada
kategori
2. menampilkan listview
dari kategori yang ada
pada aplikasi
Post Condition User dapat mengetahui kategori apa saja yang ada pada
aplikasi ini
4.2.1.3.7 Use Case View Seacrh Engine
Tabel 4.8 Narasi Use Case View Search Engine
Use Case Name Use Case View Search Engine
Use Case Id 7
Actor User
Description Use Case ini melakukan pencarian terhadap tempat-
97
tempat yang berada pada database
Pre Condition User case dilakukan ketika user memasuki homepage
lalu memilih tab menu cari
Trigger User yang ingin mencari tempat-tempat yang berada
pada aplikasi ini
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik tab menu pada cari
3. klik image button yang
ada di samping box
pencarian
2. menampilkan box
untuk menginput data
yang ingin di cari
4. menampilkan data yang
telah diinputkan
Post Condition User dapat mencari tempat-tempat yang ingin dicari
4.2.1.3.8 Use Case View Detail Tempat
Tabel 4.9 Narasi Use Case View Detail Tempat
Use Case Name Use Case View Detail Tempat
Use Case Id 8
Actor User
Description Use Case ini menampilkan listview dari detail tempat
yang telah dipilih oleh user
Pre Condition
User case dilakukan ketika user memasuki homepage
lalu memilih salah satu tab menu, lalu muncul list dari
tempat dan memilih salah satu tempat yang diinginkan
Trigger User dapat mengetahui penjelasan lebih detail dari
tempat yang telah dipilih
98
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. klik tab menu pada
terdekat
3. klik salah satu tempat
yang diinginkan
2. menampilkan listview
dari tempat yang
terdekat dengan posisi
user
4. menampilkan detail
dari tempat yang telah
dipilih
Post Condition User dapat mengetahui detail tempat
4.2.1.3.9 Use Case Edit Data
Tabel 4.10 Narasi Use Case Edit Data
Use Case Name Use Case Edit Data
Use Case Id 9
Actor Admin
Description Use Case ini menggambarkan kondisi dimana admin
dapat merubah data yang ada
Pre Condition User case dilakukan ketika terdapat data yang salah
ataupun tidak sesuai
Trigger Tujuan dari usecase ini adalah agar data yang diterima
oleh user dapat tersampaikan dengan baik
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. Admin menuju file
database yang ada di
server
2. menampilkan database
mobile
5. menampilkan form
99
3. Klik tombol edit pada
salah satu data yang
akan dirubah
4. Merubah data yang
diinginkan dan
menekan tombol Go
editor untuk merubah
data
6. kembali ke database
mobile
Post Condition Diperoleh data baru
4.2.1.3.10 Use Case Create / Update Data
Tabel 4.11 Narasi Use Case Create / Update Data
Use Case Name Use Case Edit Data
Use Case Id 10
Actor Admin
Description
Use Case ini menggambarkan kondisi dimana admin
dapat menambahkan data baru yang belum ada di
penyimpanan data
Pre Condition User case dilakukan ketika terdapat data baru yang
belum terdapat pada database
Trigger Tujuan dari usecase ini adalah agar data yang diterima
oleh user semakin lebih banyak dan up to date
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. Admin menuju file
database yang ada di
server
3. Klik tombol Go pada
2. menampilkan database
mobile
4. menampilkan form
penambahan data baru
100
salah satu tabel yang
akan ditambahkan
datanya
5. Menambahkan data
baru dan menekan
tombol go untuk
menambah
6. kembali ke database
mobile
Post Condition Diperoleh data baru
4.2.1.3.11 Use Case View
Tabel 4.12 Narasi Use Case View
Use Case Name Use Case Edit Data
Use Case Id 11
Actor Admin
Description
Use Case ini menggambarkan kondisi di mana admin
dapat melihat seluruh isi dari tempat, sektor, kategori,
dan sub kategori
Pre Condition User case dilakukan ketika semua data telah valid terisi
penuh
Trigger Tujuan dari usecase ini adalah melihat data apakah
semua data telah terisikan dengan benar
Typical Course of Event
Actor Action System Response
1. Admin membuka mozilla
firefox
3. Memasukkan address
2. Menampilkan
halaman utama
mozilla firefox
101
http://localhost/mobile/inde
x.php pada address bar
mozilla firefox
4. menampilkan
JSON data yang
telah terisikan
seluruhnya
Post Condition Menampilkan seluruh data yang telah terisi
4.2.1.4 Activity Diagram
4.2.1.4.1 Activity Diagram View Terdekat
Gambar 4.2 Activity Diagram View Terdekat
Dalam activity diagram view terdekat ini,
menjelaskan urutan aktivitas yang harus dilakukan oleh
user saat ingin mengetahui letak terdekat tempat-tempat
umum dari posisi user. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah dengan membuka aplikasi
102
BintaroDirectory setelah membuka aplikasi user
langsung dihadapkan dengan home page yaitu tab menu
terdekat. Sehingga user dapat melihat list dari tempat-
tempat terdekat dari posisi user.
4.2.1.4.2 Activity Diagram View Detail Tempat
Gambar 4.3 Activity Diagram Detail Tempat
Dalam activity diagram view detail tempat ini,
menjelaskan hal-hal terperinci mengenai tempat yang
telah dipilih. Hal-hal tersebut adalah peta, review,
driving direction, serta alamat lengkap dari posisi
103
tempat tujuan. Langkah untuk mengetahui detail tempat
tersebut yakni setelah kita memasuki home page
aplikasi kita memilih salah satu tempat dari tab terdekat
yang ada. Setelah itu kita dapat melihat detail tempat
yang ada.
4.2.1.4.3 Activity Diagram Review
Gambar 4.4 Activity Diagram Review
104
Dalam activity diagram review ini, menjelaskan
tentang seputar informasi dari tempat tujuan yang
dipilih. Informasi itu berisikan tentang keterangan-
keterangan tempat, letak tempat pada peta, dan driving
direction menuju tempat tujuan.
4.2.1.4.4 Activity Diagram Driving Direction
Gambar 4.5 Activity Diagram Driving Direction
105
Dalam activity diagram driving direction ini,
menjelaskan tentang bagaimana user tahu untuk
menuju tempat yang telah dipilih.
4.2.1.4.5 Activity Diagram Lihat Peta
Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Peta
Dalam activity diagram lihat peta ini, user dapat
mengetahui posisi dari tempat yang akan dituju. Pada
106
beberapa tab pilih lokasi tujuan, lalu dengan memilih
tombol lihat peta, maka user dapat mengetahui posisi
dari tempat yang akan dituju.
4.2.1.4.6 Activity Diagram View Sektor
Gambar 4.7 Activity Diagram View Sektor
Dalam activity diagram view sektor ini, user
akan diarahkan untuk melihat sector-sektor yang
berada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke
menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada
107
activity diagram di atas. Ketika user memasuki home
page, user memilih tab sector yang berada di bagian
atas aplikasi, sehingga dapat terlihat sektor-sektor
yang ada.
4.2.1.4.7 Activity Diagram Tempat Pada Sektor
Gambar 4.8 Activity Diagram View Tempat Pada Sektor
Dalam activity diagram view tempat pada sektor
ini, user akan diarahkan untuk melihat sektor-sektor
yang berada di kawasan Bintaro Jaya dan tempat-
108
tempat apa saja yang ada pada sector-sektor tersebut.
Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti
langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika
user memasuki home page, user memilih tab sektor
yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat
terlihat sektor-sektor yang ada, lalu pilih salah satu
sektor yang ada, maka akan terlihat list dari tempat
berdasarkan sektor yang dipilih.
4.2.1.4.8 Activity Diagram View Kategori
Gambar 4.9 Activity Diagram View Kategori
Dalam activity diagram view kategori ini, user
akan diarahkan untuk melihat kategori-kategori yang
ada, seperti bank, restoran, sekolah dan tempat ibadah
109
yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke
menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada
activity diagram di atas. Ketika user memasuki home
page, user memilih tab kategori yang berada di bagian
atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori
yang tersedia.
4.2.1.4.9 Activity Diagram View Kategori Bank
Gambar 4.10 Activity Diagram View Kategori Bank
Dalam activity diagram view kategori bank ini,
user akan diarahkan untuk melihat kategori bank yang
ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu
110
ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity
diagram di atas. Ketika user memasuki home page,
user memilih tab kategori yang berada di bagian atas
aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori yang
tersedia, kemudian pilih kategori bank, kemudian akan
tampil list dari bank-bank apa saja yang berada di
kawasan Bintaro Jaya.
4.2.1.4.10 Activity Diagram View Kategori Tempat Ibadah
Gambar 4.11 Activity Diagram View Tempat Ibadah
Dalam activity diagram view kategori tempat
ibadah ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori
111
tempat ibadah yang ada di kawasan Bintaro Jaya.
Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti
langkah-langkah pada activity diagram di atas. Ketika
user memasuki home page, user memilih tab kategori
yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat
terlihat list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih
kategori tempat ibadah, kemudian akan tampil list dari
tempat ibadah-tempat ibadah apa saja yang berada di
kawasan Bintaro Jaya.
4.2.1.4.11 Activity Diagram View Kategori Sekolah
Gambar 4.12 Activity Diagram View Kategori Sekolah
112
Dalam activity diagram view kategori sekolah
ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori sekolah
yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke
menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada
activity diagram di atas. Ketika user memasuki home
page, user memilih tab kategori yang berada di bagian
atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori
yang tersedia, kemudian pilih kategori sekolah,
kemudian akan tampil list dari sekolah-sekolah.
4.2.1.4.12 Activity Diagram View Kategori Tempat Makan
Gambar 4.13 Activity Diagram View Kategori Tempat Makan
113
Dalam activity diagram view kategori tempat
makan ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori
tempat makan atau restoran yang ada di kawasan
Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus
mengikuti langkah-langkah pada activity diagram di
atas. Ketika user memasuki home page, user memilih
tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi,
sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia,
kemudian pilih kategori tempat makan, kemudian akan
tampil list dari tempat makan apa saja yang berada di
kawasan Bintaro Jaya. User dapat memilih tempat
makan yang berada di Kawasan Bintaro Jaya mulai dai
restoran, cafe, sampai bakery yang dapat memuaskan
para pengunjung daerah kawasan Bintaro Jaya.
114
4.2.1.4.13 Activity Diagram View Search
Gambar 4.14 Activity Diagram View Search
Dalam activity diagram view search ini, user
akan diarahkan untuk menggunakan fungsi pencarian
pada aplikasi.User dapat mencari lokasi tempat yang
ada di wilayah Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu
ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada activity
diagram di atas. Ketika user memasuki home page,
115
user memilih tab search yang berada di bagian atas
aplikasi, sehingga dapat form pencarian, kemudian
ketikkan nama tempat yang ingin dicari, kemudian klik
tombol cari, maka akan tampil nama tempat yang
dicari.
4.2.1.5 Sequence Diagram
4.2.1.5.1 Sequence Diagram View Terdekat
Gambar 4.15 Sequence Diagram View Terdekat
Pada sequence diagram view tedekat ini,
menerangkan serangkaian hubungan yang terjadi antara
aktor dan objek-objek serta kelas objek pada saat
memulai aplikasi. Dalam diagram ini aktor yang terlibat
adalah user yang menggunakan smartphone android.
Sedangkan objek yang berinteraksi dengan aktor
tersebut adalah objek yang ditemani oleh beberapa kelas
yaitu MainActivit, dan Terdekat. Adapun interaksi
116
antara aktor dan objek beserta kelas tersebut dapat
dilihat pada sequence diagram view terdekat di atas.
4.2.1.5.2 Sequence Diagram Detail Tempat
Gambar 4.16 Sequence Diagram Detail Tempat
Pada sequence diagram detail tempat ini,
menerangkan serangkaian hubungan yang terjadi antara
aktor dan objek-objek serta kelas objek pada saat user
atau aktor ingin mengetahui detail dari suatu tempat.
Dalam diagram ini aktor yang terlibat adalah user yang
menggunakan smartphone android. Sedangkan objek
yang berinteraksi dengan aktor tersebut adalah objek
yang ditemani oleh beberapa kelas yaitu Main Activity,
Terdekat, dan Obyek_Wisata. Adapun interaksi antara
117
aktor dan objek beserta kelas tersebut dapat dilihat pada
sequence diagram view terdekat di atas.
4.2.1.5.3 Sequence Diagram Review
Gambar 4.17 Sequence Diagram Review
Dalam sequence diagram review ini,
menjelaskan tentang seputar informasi dari tempat
tujuan yang dipilih. Informasi itu berisikan tentang
keterangan-keterangan tempat, letak tempat pada peta,
dan driving direction menuju tempat tujuan.
118
4.2.1.5.4 Sequence Diagram Driving Direction
Gambar 4.18 Sequence Diagram Driving Direction
Dalam activity diagram driving direction ini,
menjelaskan tentang bagaimana user tahu untuk menuju
tempat yang telah dipilih. User harus memilih terlebih
dahulu tempat yang akan dituju, setelah itu user dapat
mengetahui driving direction menuju tempat yang
diinginkan.
119
4.2.1.5.5 Sequence Diagram Lihat Peta
Gambar 4.19 Sequence Diagram Lihat Peta
Dalam sequence diagram lihat peta ini, user
dapat mengetahui posisi dari tempat yang akan dituju.
Pada beberapa tab pilih lokasi tujuan, lalu dengan
memilih tombol lihat peta, maka user dapat mengetahui
posisi dari tempat yang akan dituju.
120
4.2.1.5.6 Sequence Diagram View Sektor
Gambar 4.20 Sequence Diagram View Sektor
Dalam sequence diagram view sektor ini, user
akan diarahkan untuk melihat sector-sektor yang berada
di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini,
user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence
diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user
memilih tab sector yang berada di bagian atas aplikasi,
sehingga dapat terlihat sektor-sektor yang ada.
121
4.2.1.5.7 Sequence Diagram Tempat Pada Sektor
Gambar 4.21 Sequence Diagram Tempat Pada Sektor
Dalam sequence diagram view tempat pada
sektor ini, user akan diarahkan untuk melihat sektor-
sektor yang berada di kawasan Bintaro Jaya dan tempat-
tempat apa saja yang ada pada sektor-sektor tersebut.
Untuk sampai ke menu ini, user harus mengikuti
langkah-langkah pada sequence diagram di atas. Ketika
user memasuki home page, user memilih tab sektor
yang berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat
terlihat sektor-sektor yang ada, lalu pilih salah satu
sektor yang ada, maka akan terlihat list dari tempat
berdasarkan sektor yang dipilih.
122
4.2.1.5.8 Sequence Diagram View Kategori
Gambar 4.22 Sequence Diagram View Kategori
Dalam sequence diagram view kategori ini, user
akan diarahkan untuk melihat kategori-kategori yang
ada, seperti bank, restoran, sekolah dan tempat ibadah
yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke
menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada
sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home
page, user memilih tab kategori yang berada di bagian
atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori
yang tersedia.
123
4.2.1.5.9 Sequence Diagram Kategori Tempat Ibadah
Gambar 4.23 Sequence Diagram Kategori Tempat Ibadah
Dalam sequence diagram kategori tempat
ibadah ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori
tempat ibadah yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk
sampai ke menu ini, user harus mengikuti langkah-
langkah pada sequence diagram di atas. Ketika user
memasuki home page, user memilih tab kategori yang
berada di bagian atas aplikasi, sehingga dapat terlihat
list dari kategori yang tersedia, kemudian pilih kategori
tempat ibadah, kemudian akan tampil list dari tempat
124
ibadah-tempat ibadah apa saja yang berada di kawasan
Bintaro Jaya.
4.2.1.5.10 Sequence Diagram Kategori Tempat Makan
Gambar 4.24 Sequence Diagram Kategori Tempat Makan
Dalam sequence diagram kategori tempat
makan ini, user akan diarahkan untuk melihat kategori
tempat makan atau restoran yang ada di kawasan
Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini, user harus
mengikuti langkah-langkah pada sequence diagram di
atas. Ketika user memasuki home page, user memilih
tab kategori yang berada di bagian atas aplikasi,
sehingga dapat terlihat list dari kategori yang tersedia,
kemudian pilih kategori tempat makan, kemudian akan
125
tampil list dari tempat makan apa saja yang berada di
kawasan Bintaro Jaya.
4.2.1.5.11 Sequence Diagram Kategori Bank
Gambar 4.25 Sequence Diagram Kategori Bank
Dalam sequence diagram kategori bank ini,
user akan diarahkan untuk melihat kategori bank yang
ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu
ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada
sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home
page, user memilih tab kategori yang berada di bagian
atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori
yang tersedia, kemudian pilih kategori bank, kemudian
akan tampil list dari bank-bank apa saja yang berada di
kawasan Bintaro Jaya.
126
4.2.1.5.12 Sequence Diagram Kategori Sekolah
Gambar 4.26 Sequence Diagram Kategori Sekolah
Dalam sequence diagram kategori sekolah ini,
user akan diarahkan untuk melihat kategori sekolah
yang ada di kawasan Bintaro Jaya. Untuk sampai ke
menu ini, user harus mengikuti langkah-langkah pada
sequence diagram di atas. Ketika user memasuki home
page, user memilih tab kategori yang berada di bagian
atas aplikasi, sehingga dapat terlihat list dari kategori
yang tersedia, kemudian pilih kategori sekolah,
127
kemudian akan tampil list dari sekolah-sekolah apa saja
yang berada di kawasan Bintaro Jaya.
4.2.1.5.13 Sequence Diagram Pencarian
Gambar 4.27 Sequence Diagram Pencarian
Dalam sequence diagram pencarian ini, user
akan diarahkan untuk menggunakan fungsi pencarian
pada aplikasi.User dapat mencari lokasi tempat yang
ada di wilayah Bintaro Jaya. Untuk sampai ke menu ini,
user harus mengikuti langkah-langkah pada sequence
diagram di atas. Ketika user memasuki home page, user
memilih tab search yang berada di bagian atas aplikasi,
sehingga dapat form pencarian, kemudian ketikkan
128
nama tempat yang ingin dicari, kemudian klik tombol
cari, maka akan tampil nama tempat yang dicari.
4.2.1.6 Class Diagram
Class diagram ini digunakan untuk menggambarkan kumpulan
dari class dan hubungannya. Diagram ini merupakan diagram yang
paling umum ditemukan dalam pemodelan sistem berorientasi objek.
Class menggambarkan keadaan suatu sistem, sekaligus layanan untuk
memanipulasi keadaaan metode atau fungsi sehingga class memiliki
tiga area pokok, yaitu: nama, atribut, dan metode. Selain itu setiap
class yang dapat menjadi sebuah form saat pembuatan program. Class
diagram yang diusulkan dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.28 Class Diagram
129
4.2.2 Desain Basis Data
Pada database ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses
yang terjadi, dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :
4.2.2.1 Tabel Tempat
Table Name : tempat
Primary Key : id_tempat
Foreign Key : id_kategori
Tabel 4.10 Tabel tempat
No. Field Type Extra
1 id_tempat INT(11) Auto_Increment
2 nama VARCHAR (255)
3 alamat VARCHAR (255)
4 telp VARCHAR (255)
5 longitude VARCHAR (255)
6 latitude VARCHAR (255)
7 sektor INT (11)
8 id_kategori VARCHAR (11)
4.2.2.2 Desain Tabel Kategori
Table Name : kategori
Primary Key : id_kategori
Foreign Key : -
130
Tabel 4.11 Tabel kategori
No Field Type Extra
1 Id_kategori INT (11) Auto_increment
2 Kategori VARCHAR (255)
4.2.2.3 Tabel Sektor
Table Name : sektor
Primary Key : id_Sektor
Foreign Key : -
No Field Type Extra
1 Id_sektor INT(11) Auto_increment
2 sektor VARCHAR (255)
131
4.2.3 Desain Interface
4.2.3.1 Desain Interface Tab Sektor
Gambar 4.29 Desain Interface Tab Sektor
HEADER
Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro
Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro
Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro
Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro
Listview Sektor-sektor yang ada di Bintaro
132
4.2.3.2 Desain Interface Tab Kategori
Gambar 4.30 Desain Interface Tab Kategori
HEADER
Listview Kategori dari Fasilitas Umum
Listview Kategori dari Fasilitas Umum
Listview Kategori dari Fasilitas Umum
Listview Kategori dari Fasilitas Umum
133
4.2.3.3 Desain Interface Tab Cari
Gambar 4.31 Desain Interface Tab Cari
HEADER
Text input
Button
Cari
134
4.2.3.4 Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah
Gambar 4.32 Desain Interface Tab Kategori Tempat Ibadah
Tempat Ibadah
HEADER
Listview Kategori Tempat Ibadah
(berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak)
Listview Kategori Tempat Ibadah
(berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak)
Listview Kategori Tempat Ibadah
(berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak)
Listview Kategori Tempat Ibadah
(berisikan nama tempat ibadah,alamat dan jarak)
135
4.2.3.5 Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan
Gambar 4.33 Desain Interface Tab Kategori Tempat Makan
Tempat Makan
HEADER
Listview Kategori Tempat Makan
(berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak)
Listview Kategori Tempat Makan
(berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak)
Listview Kategori Tempat Makan
(berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak)
Listview Kategori Tempat Makan
(berisikan nama tempat makan,alamat dan jarak)
136
4.2.3.6 Desain Interface Tab Kategori Bank
Gambar 4.34 Desain Interface Tab Kategori Bank
Bank
Listview Kategori Bank
(berisikan nama bank,alamat dan jarak)
HEADER
Listview Kategori Bank
(berisikan nama bank,alamat dan jarak)
Listview Kategori Bank
(berisikan nama bank,alamat dan jarak)
Listview Kategori Bank
(berisikan nama bank,alamat dan jarak)
137
4.2.3.7 Desain Interface Tab Kategori Sekolah
Gambar 4.35 Desain Interface Tab Kategori Sekolah
Sekolah
HEADER
Listview Kategori Sekolah
(berisikan nama sekolah,alamat dan jarak)
Listview Kategori Sekolah
(berisikan nama sekolah,alamat dan jarak)
Listview Kategori Sekolah
(berisikan nama sekolah,alamat dan jarak)
Listview Kategori Sekolah
(berisikan nama sekolah,alamat dan jarak)
138
4.2.3.8 Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor
Gambar 4.36 Desain Interface Tab Tempat Pada Sektor
Sektor 1
(Salah satu contoh dari list tempat yang berada di setiap pilihan sektor)
Nama Tempat
Alamat dari tempat
Jarak dari posisi pengguna android
HEADER
Nama Tempat
Alamat dari tempat
Jarak dari posisi pengguna android
Nama Tempat
Alamat dari tempat
Jarak dari posisi pengguna android
139
4.2.3.9 Desain Interface Detail Tempat
Gambar 4.37 Desain Interface Detail Tempat
HEADER
Lihat Peta
140
Splash Screen
4.2.3.10 Desain Interface Splash Screen
Gambar 4.38 Desain Interface Tab Terdekat
141
4.2.3.11 Desain Interface Menu Utama
Gambar 4.39 Desain Interface Menu Utama
HEADER
Menu Utama Sektor
Menu Utama Kategori
Menu Utama Pencarian
142
4.3 Fase Konstruksi
4.3.1 Implementasi Coding
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi dari rancangan-
rancangan basis data, rancangan sistem, maupun rancangan tampilan.
Bahasa pemrograman yang digunakan pada perancangan sistem ini
adalah menggunakan PHP dan Java. Untuk basis data menggunakan
MySQL Server sebagai media penyimpanan data. Untuk menjalankan
code diperlukan application server, pada perancangan sistem ini
digunakan Apache. Untuk editor dan unit test digunakan Eclipse
Galileo. Pada tahap debugging penulis menggunakan plugin dari
eclipse yaitu Android Emulator dengan memanfaatkan sdk yang telah
diberikan. Untuk hasil kode dapat dilihat pada lampiran akhir
penulisan skripsi ini.
4.3.2 Spesifikasi Software dan Hardware
Agar aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan benar maka
dibutuhkan perangkat yang mampu mendukung aplikasi ini, baik dari
software ataupun dari hardware. Untuk itu perlu diperhatikan kategori
dari perangkat yang dapat menjalankan aplikasi ini.
1. Handphone dengan OS Android atau biasa disebut Smartphone
Android
2. Smartphone Android dengan minimal API adalah 7
143
4.4. Fase Pelaksanaan
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan.
Dan agar bebas dari kesalahan maka perlu dilakukan pengujian untuk
menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi seperti dalam kesalahan
bahasa, kesalahan logika program dan kesalahan analisis. Tahap ini dilakukan
agar aplikasi dapat terus digunakan dan berjalan dengan baik. Adapun yang
penulis lakukan adalah pemeliharaan aplikasi, pemeliharaan ini dilakukan
terhadap kemungkinan kesalahan ( error ) yang terjadi pada aplikasi yang sudah
berjalan, sehingga perlu adanya pengecekkan atau pengontrolan secara berkala.
Pelaksanaan aplikasi diterapkan dengan testing aplikasi yang telah dibangun,
apakah yang dibangun sudah sesuai dengan harapan dari user, pada tahap ini
jika sistem yang dikembangkan belum sesuai dengan yang diharapkan maka
penulis melakukan revisi terhadap aplikasi. Pemeriksaan dilakukan pada semua
hal yang berkaitan dengan aplikasi. Pengujian aplikasi dengan metode blackbox.
Pengujian dilakukan dalam dua tahap yaitu testing mandiri dan testing oleh user.
1. Testing Mandiri
Pengujian mandiri dilakukan dengan menjalankan aplikasi bintaro
direktori dan melihat aplikasi ini apakah sesuai dengan domain masalah serta
kesimpulan yang diharapkan. Hasil pengujian mandiri bisa dilihat pada tabel
4.13.
144
Tabel 4.13 Tabel Pengujian Aplikasi
No. Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil
Pengujian
1 Interface halaman Splash Screen Interface halaman Splash Screen dengan
tulisan Bintaro Directory
OK
2 Interface halaman utama aplikasi Interface menu utama dengan 4 button OK
Interface halaman pada tab Sektor Menampilkan list dari sektor-sektor
yang ada di Bintaro Jaya
OK
4
Tombol sektor pada tab Sektor User dapat memilih sektor yang ada, dan
memilih tempat yang ada pada sektor
yang dipilih
OK
5 Tab Kategori pada aplikasi User dapat melihat kategori apa saja
yang terdapat pada aplikasi
OK
6 Tombol perkategori User dapat memillih kategori apa saja
yang akan dilihat
OK
7 Tombol Cari User dapat mencari tempat di dalam
aplikasi
OK
145
2. Pengujian Lapangan
Pengujian lapangan dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan pada aplikasi ini. Penulis melakukan pengujian terhadap 50 orang
yang ditentukan dengan menggunakan Nomogram Herry King seperti pada
Tabel 4.14.
Tabel 4.14 Penentuan Jumlah Sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan
1%, 5%, dan 10%
N
s
1% 5% 10%
10 10 10 10
15 15 14 14
20 19 19 19
25 24 23 23
30 29 28 27
35 33 32 31
40 38 36 35
45 42 40 39
50 47 44 42
55 51 48 46
60 55 51 49
65 59 55 53
70 63 58 56
146
(Sumber : Sugiyono, 2009 : 71)
Pengujian lapangan dari aplikasi ini bisa dilihat pada lampiran C. Hasil
yang didapat dari pengujian lapangan dapat dilihat pada tabel 4.10.
75 67 62 59
80 71 65 62
85 75 68 65
90 79 72 68
95 83 75 71
100 87 78 73
… … … …
10000 622 336 263
15000 635 340 266
20000 642 342 267
147
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Lapangan
No. Pertanyaan Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
1.
Bagaimana
penilaian Anda
tentang aplikasi
ini?
- 47
(94%)
3
(6%) - -
2.
Bagaimana
penilaian anda
tentang fitur user
aplikasi ini?
- 35
(70%)
15
(30%) - -
3.
Bagaimana
penilaian Anda
tentang
kelengkapan
fasiltas umum yang
ada di aplikasi ini?
-
38
(76%)
10
(20%)
2
(4%) -
4.
Bagaimana
penilaian Anda
tentang fasilitas
jarak terdekat yang
di berikan oleh
aplikasi ini?
- 45
(90%)
5
(10%) - -
5.
Bagaimana
penilaian Anda
tentang menu
pendukung
(driving direction)?
- 42
(84%)
8
(16%) - -
6. Bagaimana
penilaian Anda - 30 15 5 -
148
tentang antarmuka
aplikasi ini?
(60%) (30%) (10%)
7.
Bagaimana
penilaian Anda
tentang akses ke
menu dalam
aplikasi ini?
- 36
(72%)
12
(24%)
2
(4%) -
8.
Bagaimana
penilaian Anda
tentang kesesuaian
aplikasi dengan
kebutuhan user?
- 45
(90%)
5
(10%) - -
Setelah melakukan pengujian mandiri maupun pengujian lapangan, penulis
mengambil kesimpulan aplikasi ini berjalan dengan baik. 94% masyarakat
Kawasan Bintaro mengatakan aplikasi ini baik untuk digunakan dalam
pencarian fasilitas umum yang berada di Kawasan Bintaro Sektor 1 sampai
dengan Sektor 9.
149
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian dan penulisan yang telah penulis uraikan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan menganalisa dan merancang aplikasi Bintaro Directory maka
tersedia aplikasi yang memberikan informasi seputar Bintaro,
khususnya tempat makan, tempat ibadah, bank, dan sekolah.
2. Aplikasi ini dapat menentukan jarak dari posisi user dengan posisi
tempat yang akan dituju dengan memanfaatkan akses internet.
3. Aplikasi ini menggunakan IDE Java dengan Framework Eclipse Galileo
dan SDK Android.
4. Selain dapat menentukan jarak, aplikasi ini dapat juga memberikan
driving direction atau penunjuk arah dari posisi user ke posisi tempat
yang dituju.
5. Penentuan jarak diambil dari longitude dan latitude user dan tempat
yang dituju.
6. Pada halaman admin, admin dapat menambahkan tempat baru yang
belum terdaftar dalam database server.
150
5.2. Saran
Aplikasi ini tentu saja masih belum sempurna. Masih banyak hal
yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aplikasi ini agar menjadi
lebih baik lagi, antara lain:
1. Penulis mengharapkan untuk perkembangan yang lebih lanjut lagi,
aplikasi ini dapat menginputkan data ke dalam database melalui gadget
yang dimiliki oleh user. Sehingga user dapat menambahkan beberapa
tempat yang belum terdaftar oleh penulis
2. Pada aplikasi ini belum adanya fitur call yang dapat menghubungi
langsung tempat yang ditujtu. Penulis berharap adanya pengembangan
dalam permasalahan ini.
151
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010. Direktori Pengelola Kawasan Bintaro
Hariyanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data : Pemodelan,
Perancangan, dan Terapannya. Bandung: Informatika.
Hariyanto, Bambang. 2004. Rekayasa Sistem Berorientasi Objek. Bandung:
Informatika.
Irfiyanda, Syukrina. 2009. Analisi dan Implementasi Informasi Pembayaran
Rekening Air Berbasis Mobile (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum
Kerta Raharja Kab. Tangerang). Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi tidak diterbitkan.
Kendall, K.E., dan Kendall, J.E. 2008. System Analysis and Design
7th Edition.New Jersey: Prentice Hall.
Ladjamudin, Al Bahra Bin. 2005. Analisi Dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Maseleno, Andino. 2003. Kamus Istilah Komputer dan Informatika. Dokumen
tidak diterbitkan.
Misky, Dudi. 2005. Kamus Informasi & Teknologi. Jakarta: EDSA Mahkota
Mulyadi, 2010. Membuat Aplikasi Untuk Android
Nugroho, Bunafit. 2005. Database Relation Dengan MySQL. Yogyakarta : Andi
Sugiyono, Prof. DR. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alvabeta
Suryadi, I Gede Iwan. Kepariwisataan. STMIK STIKOM bali. Dokumen tidak
diterbitkan.
152
Rahmawati, Yuli. 2008. Membangun Sistem Informasi Spasial Fasilitas Umum
Kesehatan (Studi Kasus : Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Administrasi
Jakarta Selatan). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi tidak diterbitkan.
Wulandari, Sri. 2010. Aplikasi Proses Hierarki Analitik (PHA) Dalam Memilih
Handphone. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Zahrudin, Muhammad. 2010. Impelementasi Simulator Optimasi Rute Terpendek
Berbasis Mobile menggunakan metode Greedy dengan pendekatan
Manhattan Distance (Studi Kasus : Jalur Transportasi Darat Wilayah
Administrasi Jakarta Barat). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Skripsi tidak diterbitkan.
LAMPIRAN A
B-1
LAMPIRAN - B
B-2
KUESIONER 1: KEBUTUHAN APLIKASI
Nama :
Alamat :
Isilah dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu kolom pilihan jawaban
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah Anda pengguna fasilitas umum yang
ada di bintaro?
2. Apakah Anda mengetahui persis letak fasilitas
umum yang ada bintaro?
3. Apakah Anda memanfaatkan fasilitas umum
itu dengan baik?
4. Apakah menurut Anda fasilitas yang
disediakan tersebut efektif?
5.
Apakah menurut Anda perlu adanya aplikasi
yang memberitahukan anda letak fasilitas
umum yang ada di bintaro?
No. Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Mobile
Aplikasi
Aplikasi
Desktop
1.
Fasilitas pencarian
informasi apa yang
efektif menurut anda?
2.
Fasilitas pencarian
informasi apa yang
mudah anda akses?
B-3
HASIL KUESIONER 1
Judul Kuesioner : Kuesioner Kebutuhan Aplikasi
Jumlah Responden : 50 orang
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Ya Tidak
1. Apakah Anda pengguna fasilitas umum yang
ada di bintaro?
50
(100%)
-
(0%)
2. Apakah Anda mengetahui persis letak fasilitas
umum yang ada bintaro?
12
(24%)
38
(76%)
3. Apakah Anda memanfaatkan fasilitas umum
itu dengan baik?
50
(100%)
-
(0%)
4. Apakah menurut Anda fasilitas yang
disediakan tersebut efektif?
50
(100%)
-
(0%)
5.
Apakah menurut Anda perlu adanya aplikasi
yang memberitahukan anda letak fasilitas
umum yang ada di bintaro?
45
(90%)
5
(10%)
No. Pertanyaan
Pilihan Jawaban
Mobile
Aplikasi
Aplikasi
Desktop
1.
Fasilitas pencarian
informasi fasiltas
umum apa yang efektif
menurut anda?
30
(60%)
20
(40%)
2.
Fasilitas pencarian
informasi fasilitas
umum apa yang mudah
anda akses?
47
(94%)
3
(6%)
B-4
KUESIONER 2: PENGUJIAN APLIKASI BINTARO DIRECTORY
Nama :
Alamat :
Isilah dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban
No. Pertanyaan Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
1.
Bagaimana penilaian
Anda tentang aplikasi
ini?
2.
Bagaimana penilaian
anda tentang fitur user
aplikasi ini?
3.
Bagaimana penilaian
Anda tentang
kelengkapan fasiltas
umum yang ada di
aplikasi ini?
4.
Bagaimana penilaian
Anda tentang fasilitas
jarak terdekat yang di
berikan oleh aplikasi ini?
5.
Bagaimana penilaian
Anda tentang menu
pendukung (driving
direction)?
6.
Bagaimana penilaian
Anda tentang antarmuka
aplikasi ini?
7.
Bagaimana penilaian
Anda tentang akses ke
menu dalam aplikasi ini?
B-5
8.
Bagaimana penilaian
Anda tentang kesesuaian
aplikasi dengan
kebutuhan user?
HASIL KUESIONER 2
Judul Kuesioner : Kuesioner Pengujian Aplikasi Simulasi TOEFL
Jumlah Responden : 50 orang
No. Pertanyaan Sangat
Baik Baik Cukup Kurang
Sangat
Kurang
1.
Bagaimana penilaian
Anda tentang aplikasi
ini?
- 47
(94%)
3
(6%) - -
2.
Bagaimana penilaian
anda tentang fitur user
aplikasi ini?
- 35
(70%)
15
(30%) - -
3.
Bagaimana penilaian
Anda tentang
kelengkapan fasiltas
umum yang ada di
aplikasi ini?
-
38
(76%)
10
(20%)
2
(4%) -
4.
Bagaimana penilaian
Anda tentang fasilitas
jarak terdekat yang di
berikan oleh aplikasi ini?
- 45
(90%)
5
(10%) - -
5.
Bagaimana penilaian
Anda tentang menu
pendukung (driving
direction)?
- 42
(84%)
8
(16%) - -
6.
Bagaimana penilaian
Anda tentang antarmuka
aplikasi ini?
- 30
(60%)
15
(30%)
5
(10%) -
7. Bagaimana penilaian
Anda tentang akses ke -
36
(72%)
12
(24%)
2
(4%) -
B-6
menu dalam aplikasi ini?
8.
Bagaimana penilaian
Anda tentang kesesuaian
aplikasi dengan
kebutuhan user?
- 45
(90%)
5
(10%) - -
WAWANCARA
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Oktober 2011
Narasumber : Ir. Riyaldi Lokaputra
Jabatan : Manajer Kantor Pengelola Kawasan Bintaro
1. Apakah di wiliayah Bintaro ini sudah ada aplikasi local directory berbasis
smartphone android?
Jawab :
Di wilayah ini belum ada aplikasi local directory berbasis smartphone android
yang memberi penjelasan informasi seputar letak dari fasilitas umum yang
ada di sini.
2. Apabila ada aplikasi yang dapat memberikan informasi letak fasilitas umum
dapat berguna bagi masyarakat di luar kawasan bintaro pada khususnya dan
masyarakat di kawasan bintaro pada umumnya?
Jawab :
Saya kira itu akan sangat membantu bagi masyarakat yang belum tahu letak
fasilitas umum yang ada di wilayah bintaro ini terkhusus bagi masyarakat
pendatang yang ingin mengetahui letak dari fasilitas tersebut.
3. Menurut bapak feature apa saja yang dapat mendukung aplikasi yang
memberikan informasi letak fasilitas umum ini dapat menghasilkan aplikasi
yang sangat berguna bagi para penggunanya atau user?
Jawab :
Untuk menu yang dapat mendukung aplikasi tersebut yang pastinya menu
yang dapat mempermudah langsung mengetahui letak fasilitas tersebut dari
posisi user itu berada. Jadi user dapat langsung mengetahui tempat-tempat
apa saja yang berada di dekat user. Untuk menu yang lain mungkin dapat
diberikan berupa keterangan kategori tempat yang akan dimunculkan pada
aplikasi tersebut, sektor-sektor yang ada di kawasan bintaro ini, dan tempat-
tempat apa saja yang berada pada sektor tersebut, dan menu pencarian untuk
dapat mempermudah user dalam mencari fasilitas yang ingin di cari. Mungkin
untuk menu-menu yang ditampilkan di dalam aplikasi tersebut sudah cukup
mewakili apa yang ada dalam aplikasi bintaro directory ini.
4. Untuk tempat-tempat yang sering di kunjungi oleh masyarakat bintaro pada
umumnya dan di luar bintaro pada khususnya, lebih dominan mereka
mengunjungi tempat-tempat umum seperti apa?
Jawab :
Untuk tempat-tempat yang biasanya dikunjungi oleh masyarakat yang ada di
bintaro maupun di luar bintaro itu adalah tempat-tempat dimana banyak
menyediakan kebutuhan masyarakat, misalkan mal, pasar swalayan, bank,
sekolah dan restaurant.
LAMPIRAN C
SCREENSHOT APLIKASI
1. Menu Utama
2. View Terdekat
3. View Sektor
4. View Tempat Pada Sektor
5. View Kategori
6. View Tempat Kategori
7. View Cari
8. View Tempat Pencarian
LAMPIRAN D
Source Code Menu Utama.Java
package com.chery.ta;
import android.app.Activity;
import android.content.Intent;
import android.os.Bundle;
import android.view.View;
import android.view.View.OnClickListener;
import android.widget.ImageButton;
public class Menu_Utama extends Activity {
private ImageButton b1, b2, b3, b4;
/** Called when the activity is first created. */
@Override
public void onCreate(Bundle savedInstanceState) {
super.onCreate(savedInstanceState);
setContentView(R.layout.menu_utama);
b1 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton1);
b1.setOnClickListener(new OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View v) {
// TODO Auto-generated method stub
go_dekat ();
}
private void go_dekat(){
Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, dekat.class);
startActivity(i);
}
});
b2 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton2);
b2.setOnClickListener(new OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View v) {
// TODO Auto-generated method stub
go_sektor();
}
private void go_sektor(){
Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, sektor.class);
startActivity(i);
}
});
b3 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton3);
b3.setOnClickListener(new OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View v) {
// TODO Auto-generated method stub
go_kategori ();
}
private void go_kategori(){
Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, kategori.class);
startActivity(i);
}
});
b4 = (ImageButton)findViewById(R.id.imageButton4);
b4.setOnClickListener(new OnClickListener() {
@Override
public void onClick(View v) {
// TODO Auto-generated method stub
go_cari ();
}
private void go_cari(){
Intent i = new Intent(Menu_Utama.this, cari.class);
startActivity(i);
}
});
}}