upperline.id · 2020-01-02 · 002 pt industri telekomunikasi indonesia (persero) laporan tahunan...

358

Upload: others

Post on 14-Aug-2020

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 2: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

001PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

A N N U A L R E P O R TL A P O R A N T A H U N A N

Page 3: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)002

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan Pengembangan New Revenue Stream

Pada 2018 strategi yang dijalankan perusahaan adalah Penguatan Struktur Keuangan melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan Pengembangan New Revenue Stream, yang bermakna perusahaan berusaha untuk melalui prioritas peningkatan volume bisnis eksisting serta mengembangkan new revenue stream dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampulabaan Perusahaan.

Untuk mewujudkan target tahun 2018, perusahaan menjalankan sejumlah strategi bisnis melalui peningkatan bisnis eksisting seperti INTIPay, Instalasi Kabel Rumah/Migrasi, dan sebagainya. Di samping itu, pengembangan bisnis baru (new revenue stream) dan model bisnis baru, terutama di bidang digital business, peningkatan kontribusi revenue dari recurring business, serta kontrak dengan Contribution Margin yang lebih baik terus dilaksanakan.

Untuk mendukung strategi tersebut, PT INTI (Persero) pun melakukan pengembangan model pendanaan baru, di antaranya melalui kemitraan, untuk mengembangkan new revenue stream. Lalu, revitalisasi manufaktur dengan model investasi baru, serta Sinergi Badan Usahan Milik Negara (BUMN) untuk meningkatkan value creation. Hal ini dibarengi pula dengan pengembangan sumber daya manusia yang fokus pada manajemen proyek dan engineering.

Berbekal strategi ini, PT INTI (Persero) siap menghadapi tantangan industri dan mengamankan keberlanjutan bisnis Perusahaan.

In the year 2018, the Company executed Strengthening Financial Structure by Scaling-Up Existing Businesses and Developing New Revenue Streams, meaning that the Company strives to prioritise increasing the volume of existing businesses and developing new revenue streams in order to increase the capacity and profitability of the Company.

To realize the target in 2018, the company runs a number of business strategies through improving existing businesses such as INTIPay, Home Cable Installation/Migration, and so on. In addition, development of new revenue streams and new business models, especially in the digital business field, enhancement of revenue contributions from recurring business and contracts with better Contribution Margin continued.

To support this strategy, PT INTI (Persero) also developed a new funding model, including through partnerships, to develop new revenue streams. Then, the revitalisation of manufacturing with new investment models, as well as the Synergy of State Owned Enterprises (SOEs) to increase value creation. This is also accompanied by development of human resources with a focus on project management and engineering.

Armed with this strategy, PT INTI (Persero) is ready to face industry challenges and secure the Company’s business sustainability.

Page 4: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

003PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Strengthening Financial Structure

by Scaling-Up Existing Businesses andDeveloping New Revenue Streams

Page 5: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)004

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Ikhtisar KeuanganLima TahunFive Years Financial Highlights

KEUANGAN(Dalam Juta Rupiah) 2018 2017 2016 2015 2014 FINANCIAL

(In Million Rupiah)

LABA RUGI INCOME STATEMENT

Pendapatan 847,756 1,308,680 681,078 420,991.7 815,947.8 Revenue

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 463 6,611.0 (316,199) (283,660.7) (315,906.2) Profit (Loss) Current Period

Laba (Rugi) Komprehensif 5,594 16,931 (17,367) 482,320.4 (303,567.4) Comprehensive Profit (Loss)

Laba (Rugi) Per Saham (Dalam Rupiah Penuh) 1,321.90 18,888 (903,424) 810,459.0 (902,589.0) Profit (Loss) per Share (Full Amount)

ASET ASSETS

Investasi Pada Entitas Asosiasi 20,867 21,443.0 21,443.0 21,443.0 21,443.0 Investment in an Associate

Jumlah Aset 1,829,674 2,026,984 1,366,833 1,869,763.7 1,571,762.6 Total Assets

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Jumlah Liabilitas 1,608,107 1,812,701 1,176,092 1,345,457.4 1,530,205.6 Total Liabilities

Jumlah Ekuitas 221,568 214,283 190,741 524,306.3 41,557.0 Total Stockholder’s Equity

Jumlah Liabilitas & Ekuitas 1,829,674 2,026,984 1,366,833 1,869,763.7 1,571,762.6 Total Liabilities & Equity

RASIO KEUANGAN FINACIAL RATIO

Laba Kotor Terhadap Penjualan (%) 23.2 13.6 (17.7) 0.7 (1.8) Gross Profit to Sales

Current Rasio (%) 65.8 68.0 45.9 78.4 95.9 Current Ratio

EBITDA Margin (%) 11.8 6.1 (32.2) (32.7) (25.4) EBITDA Margin

Return On Assets (ROA) (%) 0.0 0.3 (23.1) (15.2) (19.6) Return on Assets (ROA)

Return On Equity (ROE) 4.9 4.6 (15.7) (35.3) (123.3) Return on Equity (ROE)

Page 6: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

005PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Liabilitas & EkuitasLiabilities & Equity

Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

2014 2015 2016 2017 2018

1,829,674

1.800.000

20.000.000

1,571,762.6

1,869,763.7

1,366,833

2,026,984

AsetAsets

Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

2014 2015 2016 2017 2018

1,829,674

1.800.000

20.000.000

1,571,762.6

1,869,763.7

1,366,833

2,026,984

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.600.000

815,948

2014

420,992

2015 2018

PendapatanRevenue

Dalam Jutaan RupiahIn Million Rupiah

681,078

2016

1,308,680

2017

847,756

Page 7: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)006

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

IkhtisarTata Kelola PerusahaanCorporate Governance Highlights

Sesuai ketentuan Pasal 44 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance atau GCG) pada BUMN perlu dilakukan Assessment dan/atau evaluasi penerapan GCG. Berdasarkan Self-Assessment yang dilakukan atas penerapan praktik-praktik GCG, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada perusahaan mencapai predikat kategori Baik dengan skor 83,148.

According to the provisions of Article 44 paragraph (1) letter a Regulation of the Minister of State Owned Enterprises State No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs necessary assessment and/or evaluation of the application GCG. Based on Self-Assessment that was done on the application of corporate governance practices, it can be concluded that the conditions for the application of the company GCG predicate category of “Good” with a score of 81,632.

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara BerkelanjutanCommitment to implementation of Good Corporate Governance Sustainably

Pemegang Saham dan RUPSShareholders and RUPS (GMS)

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

DireksiBoard of Directors

Aspek lainnyaOther aspects

Bobot : 7Value

Capaian :Score

Percentage

6,366

Bobot : 9Value

Capaian :Score

Percentage

7,970Presentase 88,55%

Bobot : 35Value

Capaian :Score

Percentage

30,436Presentase 86,96%

Bobot : 35Value

Capaian :Score

Percentage

30,666Presentase 87,62%

Bobot : 9Value

Capaian :Score

Percentage

7,710

Bobot : 5Value

Capaian :Score 0,000

Bobot : 95Value

Capaian :Score 83,148

SUB TOTALSub-Total

Bobot : 100Value

Capaian :Score 83,148

TOTALTotal

Pengungkapan Informasi dan TransparansiDisclosure of Information and Transparency

Presentase 90,95%

Presentase 85,66%

Page 8: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

007PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Peristiwa Penting Tahun 2018Significant Events During 2018

12-01-2018Ttd PKS ADSB Papua

INTI-Airnav

15-01-2018Leadership Endurance

Test Batch 1

09-02-2018Peresmian PLTS Takalar

Sulawesi Selatan

01-02-2018Radin INTI 2018

08-04-2018BUMN Operasi Bersih

Ciliwung

12-04-2018Kunjungan Badiklat

Kemhan

08-03-2018Workshop I-SLC

Pekalongan

20-04-2018Pameran Indonesia Science Day 2018

Page 9: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)008

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

30-04-2018Apresiasi PKBL Indonesia

2018

25-04-2018Revolusi Mental Award

2018

02-05-2018Orientasi MT7

25-06-2018HBH INTI 1440H

17-07-2018Kongres Teknologi

Nasional 2018

03-08-2018Lomba Rakyat HUT

RI 73

03-06-2018Sehari Bersama Anak Panti Asuhan 1440H

05-06-2018Pembagian Sembako

01-08-2018TTD Kontrak

Pemasangan PJU Tahap II Wilayah Sulawesi

02-08-2018PKS INTI-Yalong

Intelligent

Page 10: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

009PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

07-08-2018Launching Expanding Production Capacity

17-08-2018Upacara HUT RI 73

21-09-2018Peresmian Kancab MT

Haryono

26-10-2018Training Center

Pendidikan Vokasi INTI Smart Didactic

07-11-2018Indodefence 2018

09-08-2018Anugerah BUMN Award

2018

10-08-2018Hakteknas 2018 Riau

27-09-2018Upacara Hari Bhakti

Postel 2018

03-10-2018IBD Expo 2018

28-12-2018HUT INTI ke-44

Page 11: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)010

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Daftar ISITable of Content

Ikhtisar Keuangan Lima TahunFive Years Financial Highlights

Ikhtisar Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Highlights

Peristiwa Penting 2018Significant Events During 2017

Daftar IsiTable of Content

Profil PerusahaanCompany Profile

Nama dan Alamat Lengkap PerusahaanCompany Name and Domicile

Sekilas PT INTI (Persero)PT INTI (Persero) in Brief

Riwayat Singkat PerusahaanCompany Brief History

Visi, Misi dan Tata Nilai PerusahaanCompany Vision, Mision and Value

Bidang UsahaBusiness Fields

Informasi Pemegang SahamInformation on Shareholder’s

Sertifikat dan PenghargaanCertificates and Awards

Daftar Entitas AnakList of Subsidiaries

Struktur Grup PerusahaanStructure of Company Group

004

006

007

010

014

016

020

023

033

035

041

013

044

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

Laporan Dewan KomisarisReport From Board of Commissioner’s

Profil Dewan KomisarisCommissioner’s Profile

Laporan DireksiReport From Board of Director’s

Profil DireksiDirectors Profile

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas Laporan TahunanStatement Letters of The Member of The Board of Commissioners and Board of Directors

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

Tinjauan Lingkungan UsahaBusiness Environment Overview

Strategi Bisnis dan Aspek PemasaranBusiness Strategy and Marketing Aspect

Tinjauan Operasi Per Segmen UsahaOperational Overview Per Business Segment

Prospek UsahaBusiness Prospects

Tinjauan KeuanganFinancial Overview

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resource Overview

Tinjauan Teknologi InformasiInformation Technology Overview

046

052

056

067

071

073

081

091

106

116

135

148

Page 12: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

011PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

PendahuluanPreliminary

Implementasi Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Implementation

Bahasan Mengenai Kode EtikDiscussion on Code of Conduct

Pengungkapan Mengenai Whistle-Blowing SystemDisclosure about Whistle Blowing System

Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Uraian Tentang Dewan KomisarisDescription on Board of Commissioners

Uraian Tentang DireksiDescription on Board of Directors

Pengungkapan Remunerasi Disclosure of Remuneration

Independensi, Benturan Kepentingan dan Pengungkapan Hubungan AfiliasiIndependency, Conflict of Interest and Disclosure of Affiliation

Uraian Tentang Sekretaris PerusahaanDescription on Corporate Secretary

Akuntan PerseroanCorporate Accountant

151

126

165

173

175

179

193

217

209

219

223

129

Perkara Penting yang Sedang DihadapiImportant Matters that are Being Faced

Uraian Tentang Audit InternalDescription on Internal Audit

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

PendahuluanPreliminary

Dasar Penerapan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanBasic Application of Corporate Social Responsibility

Program Kemitraan dan Bina LingkunganPartnership Program and Community Development

Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Bidang Lingkungan HidupCorporate Responsibility in Environment

Tanggung Jawab Perusahaan Kepada PelangganCorporate Responsibility to Customer

Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaCorporate Responsibility in Employment, Occupational Health and Safety

Laporan Keuangan KonsolidasiConsolidated of Financial Statements

224

225

237

245

257

243

246

252

254

251

Page 13: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)012

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

P R O F I L P E R U S A H A A NC O M P A N Y P R O F I L E

Page 14: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

013PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)Limited Liability Company (Persero)

PT INDUSTRITELEKOMUNIKASI

INDONESIA

Kantor PusatHeadquartersJl. Moch. Toha No. 77 Bandung 40253Tlp : (+62-22) 5201501 (10 Saluran)Fax : (+62-22) 5202444E-mail : [email protected] : www.inti.co.id

Fasilitas ProduksiProduction FacilityJl. Moch. Toha No. 225 BandungTlp : (+62-22) 5206510

Kantor Cabang JakartaJakarta Branch OfficeGedung Setiabudi 2, Lantai 2, Suite 201Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 KuninganJakarta 12920Tlp : (+62-21) 52900829Fax : (+62-21) 52900826

Seluruh kegiatan operasional Kantor Cabang Jakarta PT INTI (Persero) per Senin, 11 Februari 2019, telah dipindahkan ke lokasi yang baru.

Kantor Cabang Lokasi BaruNew Location Branch OfficeMenara MTH, Lantai 7 Suite 706-707Jl. Let. Jend. M.T. Haryono, Kav.23Jakarta SelatanTlp : (+62-21) 22833799

Nama & Alamat lengkap

PerusahaanCompany Name and Domicile

Page 15: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)014

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Perusahaan didirikan sebagai evolusi dari kerja sama PN Telekomunikasi dan Siemens AG pada tahun 1966. Kerja sama ini berlanjut pada pembentukan Pabrik Telepon dan Telegraf (PTT) sebagai bagian dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pos dan Telekomunikasi (LPP Postel) pada tahun 1968.

Pada tahun 1974, bagian ini dipisahkan dari LPP Postel menjadi sebuah Perseroan Terbatas yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Postel. Pendirian Perusahaan ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No: 34 tahun 1974 tertanggal 23 September 1974 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Industri Telekomunikasi dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.: Kep- 1771/MK/IV/12/1974 tertanggal 28 Desember 1974 tentang Penetapan Modal Perusahaan Perseroan.

Anggaran Dasar Perusahaan dibuat oleh Akta Notaris Pengganti Warda Sungkar Alurmei, S.H., Nomor 322 tanggal 30 Desember 1974 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.: Y.A.5/273/10 tertanggal 1 Agustus 1975, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Akta Notaris Muhammad Hanafi, S.H., Nomor: 34 tanggal 28 Februari 2017, dan telah mendapat persetujuan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. : AHU-AH.01.03-0114165, tahun 2017 tertanggal 07 Maret 2017.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No.: 036/MPBUMN/1988, PT INTI (Persero) dimasukkan ke dalam kelompok Industri Strategis. Pada 17 Januari 1998 dikeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 tahun 1998 yang menghilangkan peran departemen teknis dalam mengelola badan usaha milik negara (BUMN). Sebagai tindaklanjutnya, pembinaan PT INTI (Persero) beralih ke Kementerian Negara Pendayagunaan BUMN.

Pada tahun yang sama BPIS beralih status menjadi sebuah holding company dengan nama PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) atau PT BPIS, dan sepuluh BUMN strategis di bawahnya menjadi anak perusahaan.

Kondisi ini berakhir pada tahun 2002, saat PT BPIS dibubarkan pada Maret 2002 sesuai Peraturan Pemerintah Nomor: 52 Tahun 2002. Selanjutnya pengelolaan PT INTI (Persero) beralih kembali ke Kementerian Negara Pendayagunaan BUMN.

The company was founded as the evolution of PN Telecommunications and Siemens AG cooperation in 1966. This cooperation continued with the formation Factory Telephone and Telegraph (PTT) as part of the Post and Telecommunications Research and Development Institute (PTRDI) in 1968.

In 1974, this part of the LPP Postel separated into a Limited Liability Company under the auspices of the Directorate General of Post and Telecommunication. The company is based on the Indonesian Government Regulation No: 34 of 1974 dated 23 September 1974 on remittance of capital for the establishment of state-owned enterprise (Persero) in telecommunications industry and the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.: Kep-1771/MK/IV/12/1974 dated December 28, 1974 on the Determination of the Company’s Capital.

Articles of Association of the Company made by a Deed in Lieu Warda Alurmei Sungkar, S.H., No. 322 dated December 30, 1974 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No.: YA5/273/10 dated August 1, 1975, as amended several times, most recently by Deed Notary Muhammad Hanafi, S.H., No. 34 dated February 28, 2017, and was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.03-0114165, Year 2017 dated March 07, 2017.

Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No.: 036/M-PBUMN/1988, PT INTI (Persero) is included in the Strategic Industry groups. On January 17, 1998 a Government Regulation of the Republic of Indonesia No. 12 of 1998 was issued, which eliminated the role of the technical ministry in state-owned enterprise (SOE) management. As a follow-up, coordination and nurture of PT INTI (Persero) was switched to the Ministry of SOE Empowerment.

In the same year BPIS switched its status to a holding company under the name of PT Bahana Pakarya Industri Strategis (Persero) or PT BPIS, and ten strategic SOEs became its subsidiaries.

This condition ended in 2002, where PT BPIS was dissolved in March 2002 according to Government Regulation No.: 52 of 2002. Furthermore PT INTI (Persero) nurture and coordination was reverted back to the Ministry of SOE Empowerment.

SekilasPT INTI (Persero)PT INTI (Persero) in Brief

Page 16: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

015PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

KerjasamaPN Telekomunikasi

dan Siemen AG

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 2002,

Pembubaran PT BPIS dan PT INTI di bawah KN.BUMN

Dibentuk bagian Pabrik Telepon dan

dipersiapkan Industri Telekomunikasi

PT INTI resmi berdiri pada tanggal 30 Desember 1974

Berdasarkan KepMen.036/M-PBUMN/1988, PT INTI masuk dalam Industri Strategis

1966

1968

1974

1988

2002

Page 17: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)016

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Riwayat SingkatPerusahaanCompany Brief History

1974 - 1984PT INTI (Persero) resmi berdiri pada 30 Desember 1974. Bidang usaha INTI meliputi produk-produk radiosonde, Radio High Frequency (HF), Radio Very High Frequency (VHF), pesawat telepon, dan stasiun bumi untuk Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa. Produk stasiun bumi yang disebut terakhir ini mencatatkan sejarah dalam perkembangan INTI dengan memberikan kontribusi pada prestasi penjualan tertinggi di periode ini, yaitu sebesar Rp 24,3 milyar di 1981.

Fasilitas produksi yang dimiliki PT INTI (Persero) pada periode ini antara lain:• Pabrik Perakitan Telepon• Pabrik Perakitan Peralatan Transmisi• Pabrik Mekanik dan Plastik• Laboratorium Software Komunikasi Data

(PACKSATNET) bekerjasama dengan Logitech.

Kerja sama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain dengan Siemens AG, BTM, PRX, JRC. Pada era tersebut produk Pesawat Telepon Umum Koin (PTUK) PT INTI (Persero) menjadi standar Perum Telekomunikasi (sekarang Telkom).

1985 - 1998Diawali oleh rencana pemerintah untuk melakukan digitalisasi infrastruktur telekomunikasi di Indonesia dan menunjuk PT INTI (Persero) sebagai pemasok tunggal Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) yang dilaksanakan berdasarkan Technical and Business Cooperation Agreement (TBCA) dengan Siemens AG.

Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki PT INTI (Persero) pada masa ini, di samping fasilitas-fasilitas yang sudah ada sebelumnya, antara lain Pabrik Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Through Hole Technology (THT).

Pabrik STDI berkapasitas 150.000 Satuan Sambungan Telepon (SST) ini dibangun pada tahun 1984 dan produksi pertamanya sebesar 10.000 SST diluncurkan pada tahun 1985. Di kemudian hari kemampuan pabrik ini dilengkapi juga dengan teknologi produksi Surface Mounting Technology (SMT). Produk STDI ini berkontribusi sangat signikan bagi pertumbuhan penjualan dan laba PT INTI (Persero).

Walaupun pada tahun 1990 pemerintah membuka persaingan dengan mengijinkan dua pemasok sentral digital lainnya, yaitu AT&T dan NEC. Namun, sampai

1974 - 1984PT INTI (Persero) was officially established on December 30, 1974, INTI business line includes products radio sonde, Radio High Frequency (HF), Very High Frequency Radio (VHF), telephone, and satellite earth station for Domestic Satellite Communication System (DSCS) Palapa. The earth station mentioned the latter recorded in the history of the development of PT INTI (Persero) with contributing to achievement of the highest sales in this period, which amounted to Rp 24.3 billion in 1981.

PT INTI (Persero) owned production facilities in this period include:• Phone Assembly Plant• Transmission Assembly Plant Equipment• Mechanical and Plastic Factory• Data Communications Software (PACKSATNET) in

collaboration with Logitech.

Technology collaboration undertaken in this era, among others, with Siemens AG, BTM, PRX, JRC. In this era products Coin Public Telephone (PTUK) PT INTI (Persero) became Perum Telekomunikasi (now Telkom) standard.

1985 - 1998Initiated by government plans to undertake digitization of telecommunications infrastructure in Indonesia and appointed PT INTI (Persero) as sole supplier Digital Telephone Central Indonesia (DTCI) carried out by the Technical and Business Cooperation Agreement (TBCA) with Siemens AG.

Latest production facilities owned by PT INTI (Persero) at this time, in addition to the facilities already existing, such as Factory Digital Telephone Central Indonesia (DTCI) in Indonesia with production technology Through Hole Technology (THT).

Plant with a capacity of 150,000 STDI Phone Line Unit (SST) was built in 1984 and first production of 10,000 SST was launched in 1985. Later the plant capability was also equipped with Surface Mounting Technology (SMT). These STDI products contributed significantly to PT INTI (Persero) growth in sales and profits.

Although in 1990 the government opened the competition by permitting two other digital central supplier, namely AT&T and NEC. However, until the PT INTI (Persero) 1998

Page 18: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

017PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

dengan tahun 1998 PT INTI (Persero) masih tetap menjadi market leader dalam hal pangsa pasar infrastruktur telekomunikasi, yaitu sebesar 60% dari total pasar nasional.

Dengan memanfaatkan fasilitas pabrik ini pula, ruang lingkup produk PT INTI (Persero) dilengkapi oleh Pulse Code Modulation (PCM), Private Automatic Branch Exchange (PABX), dan pesawat telepon meja INTI 111 yang semuanya merupakan produk lisensi dari Siemens AG.

Di samping itu PT INTI (Persero) juga memproduksi perangkat-perangkat hasil pengembangan sendiri seperti Stasiun Bumi Kecil (SBK), High Frequency (HF) Radio, Digital Microwave Radio (DMR), Sistem Telepon Kendaraan Bergerak (STKB), Pesawat Telepon Umum Coin Box, dan Pesawat Telepon Umum Swalayan (PTUS).

Sejak tahun 1989, produk INTI dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Produk sentral;2. Produk transmisi; dan3. Produk terminal atau CPE.

Kerjasama teknologi yang pernah dilakukan pada periode ini antara lain :• Bidang sentral dengan Siemens AG.• Bidang transmisi dengan Japan Radio Company.• Bidang CPE dengan Siemens AG, BTM, Tamura,

Syapura, dan Tatung TEL.

Dari ketiga kategori produk tersebut, produk yang memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan INTI adalah produk sentral.

Pada era ini, INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu:• Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem dan

jaringan telekomunikasi di Indonesia.• Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek

otomatisasi telepon di ensio seluruh ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

Pada periode ini, tepatnya tahun 1988, berdasarkan KEPMEN 036/M-PBUMN/1988, PT INTI (Persero) masuk ke dalam Industri Strategis. Bisnis Terbesar pada periode ini adalah Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI). Pada periode ini pula PT INTI (Persero) berhasil mengembangkan produk SBK 3 Kanal dan Sentral Telepon Digital Indonesia Kecil (STDI-K).

1998 - 2002Dengan berakhirnya TBCA dengan Siemens AG, PT INTI (Persero) mengukuhkan diri sebagai penyedia solusi engineering, terutama sebagai sistem integrator untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, tidak terkecuali pembangunan infrastruktur telekomunikasi seluler. Tidak kurang dari 2000 BTS telah dibangun oleh PT INTI (Persero) di seluruh penjuru Indonesia.

still remained the market leader in terms of market share of telecommunications infrastructure, amounting to 60% of the total national market.

By utilizing this same plant facility, the scope of PT INTI (Persero) products complemented by Pulse Code Modulation (PCM), Private Automatic Branch Exchange (PABX), and INTI 111 table telephones, which are all licensed product from Siemens AG.

Besides, PT INTI (Persero) also manufactured products of its own development such as Small Earth Stations (SBK), High Frequency (HF) Radio, Digital Microwave Radio (DMR), Telephone System Moving Vehicle (TSMV), Public Telephone Box, and Coin Public Telephone self (CPTS).

Since 1989, PT INTI (Persero) products were grouped into three, namely:1. Switching products;2. Transmission products, and3. Terminal products or CPE.

Technology collaboration undertaken in this period include:

• Switching sector with Siemens AG.• Transmission sector with the Japan Radio Company.• CPE sector with Siemens AG, BTM, Tamura, Syapura,

and Tatung TEL.

Among the three product categories, the biggest contribution in PT INTI (Persero) sales as given by the exchange products.

In this era, PT INTI (Persero) had significant reputation and achievements, namely:• Being a pioneer in the digitization of telecommunication

systems and networks in Indonesia.• Together with Telkom successfully completed

telephone automation projects in almost all the distric and sub-distric capital throughout Indonesia.

In this period, precisely in 1988, based on KEPMEN 036/MPBUMN/1988, PT INTI (Persero) was included into the Strategic Industries. The biggest business in this period was the Digital Telephone Central Indonesia (DTCI). At this period PT INTI (Persero) also successfully developed 3-Channels Small Earth Station and Small Digital Telephone Central of Indonesia (S-DTCI) products.

1998 - 2002By the end of TBCA with Siemens AG, PT INTI (Persero) established its position as engineering solution provider, especially as system integrator for telecommunications infrastructure development in Indonesia, including mobile telecommunications infrastructure development. Not less than 2000 base stations have been built by PT INTI (Persero) throughout Indonesia.

Page 19: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)018

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Pada periode ini aktivitas manufaktur dipersiapkan untuk dipindahkan kepada anak perusahaan PT INTI (Persero). Pada tahun 2002, berdasarkan peraturan Pemerintah No.: 52 Tahun 2002, dilakukan Pembubaran PT BPIS dan PT INTI (Persero) kembali dibina oleh Kementerian Negara Pendayagunaan BUMN. Bisnis terbesar pada periode ini adalah pembangunan jaringan seluler.

2003 - 2008Pada era ini kerja sama teknologi tidak lagi terkonsentrasi pada Siemens, tetapi dilakukan secara berimbang (multi- principal) dengan beberapa perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh PT INTI (Persero), tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti:• Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT

Inti Pisma International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di Cileungsi Bogor.

• Bidang mekanik dan plastik, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD bernama PT Inti Pindad Mitra Sejati, berkedudukan di Bandung, yang resmi berdiri di Juli 2004.

• Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional seperti SAGEM, MOTOROLA, ALCATEL, Ericsson, Samsung.

Bisnis terbesar pada periode ini adalah CDM, Regional Metro Junction (RMJ) dan jaringan akses serat optik serta Out Site Plant (OSP), digital microwave link, pembangunan tower nasional, CME dan power supply, serta indoor coverage.

2009 - 2013PT INTI (Persero) menghidupkan kembali bisnis manufaktur untuk menopang keberlanjutan perusahan. Melahirkan produk-produk genuine seperti Smart PBX, General Purpose Agent dengan produk-produk turunannya INTI Power Utilities Monitoring and Control (IPUMC), Flood Forecasting and Warning System (FFWS), I-Perisalah, KWh Meter, dan MSAN.

Sebagai sistem integrator, PT INTI (Persero) memfokuskan diri pada segmen pasar TELCO, CELCO dan Private Enterprise. Untuk pasar TELCO, PT INTI (Persero) menginisiasi ide Modernisasi Jaringan akses tembaga milik PT Telkom, Tbk di seluruh Indonesia menjadi jaringan akses serat optik dengan menggunakan teknologi MSAN, GPON dan FTTH (Fiber to The Home) dengan pola Trade in Trade off atau lebih dikenal dengan nama proyek TITO. Proyek TITO ini telah memodernisasi jaringan akses lebih dari 400 ribu sambungan di delapan Sentral Telepon Otomat (STO) pada akhir tahun 2012.

Di sektor CELCO, PT INTI (Persero) menginisiasi proyek Rural BTS untuk PT Indosat, membangun OSP (Out Site Plant) fiber optic backbone untuk BTS milik PT Telkomsel dan PT XL Axiata, serta menyediakan antena untuk operator selular tersebut. Untuk pelanggan korporasi,

In this period, manufacturing activity was prepared to be transferred to PT INTI (Persero) subsidiary. In 2002, based on Government Regulation No. 52 of 2002, PT BPIS as strategic industry holding company was dissolved and PT INTI (Persero) was developed and nurtured again by the Ministry of SOE Empowerment. The largest business in this period was the development of cellular networks.

2003 - 2008In this era, technology cooperation is no longer concentrated on Siemens, but done in balanced (multi-principal) with several multinational companies from Europe and Asia. Manufacturing activity was no longer handled by PT INTI (Persero), but through spin-off by setting up subsidiaries and joint ventures, such as:

• CPE sector, formed a subsidiary named PT Inti Pisma Internasional with JItech International, located in Cileungsi, Bogor.

• Mechanics and plastic sector, formed a joint venture with PT PINDAD named PT Inti Pindad Mitra Sejati, based in Bandung, which was officially established in July 2004.

• Switching, access and transmission sector, pioneered co-operations with some multinational companies such as SAGEM, MOTOROLA, ALCATEL, Ericsson, Samsung.

The largest business in this period were CDMA, Regional Metro Junction (RMJ) and fiber optic access network as well as Out Site Plant (OSP), digital microwave link, tower construction nationwide, CME and power supply, and indoor coverage.

2009 - 2013PT INTI (Persero) revitalized its manufacturing business to accommodate the company’s sustainability. PT INTI (Persero) delivered genuine products such as Smart PBX, General Purpose Agent and its derivatives INTI Power Utilities Monitoring and Control (IPUMC), Flood Forecasing and Warning System (FFWS, I-Perisalah, KWh Meter, dan MSAN.

As system integrator, PT INTI (Persero) was focusing on market segments TELCO, CELCO and Private Enterprise. For TELCO market, PT INTI (Persero) initiated the idea of modernising copper access network owned by PT Telkom, Tbk to become fiber optic access network using MSAN, GPON and FTTH (Fiber to The Home) technology and with Trade in Trade off business model, better known as TITO project. This TITO project has modernized access network by over 400 thousand connections at eight Sentral Telepon Otomat (STO) at the end of 2012.

In CELCO sector, PT INTI initiated Rural BTS project for PT Indosat, building OSP (outside plant) fiber optic backbone for BTS of PT Telkomsel and PT XL Axiata, as well as providing antennas for the cellular operators. For private enterprise customers, PT INTI (Persero) provided IT device managed

Page 20: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

019PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

service for PT Telkom management model, with around 35,000 seats (including computers, laptops, printers and projectors), from installation, application management, to dismantling. Other than that, PT INTI (Persero) caters Smart Clinic solution intended for health service providers such as hospitals and clinics.

2014 - PresentPT INTI (Persero) is stabilizing its steps to enter the business of engineering solutions, system integrators and development of genuine products. Not only in Information and Communication Technology (ICT) sector, PT INTI (Persero) is expanding its portfolio to Energy, Digital Service and Internet of Things, as well as pioneering new business in Defense sector.

Development of PT INTI (Persero) genuine products continues, as Conversion Kit for Fuel to Gas, Smart Meters for gas and electricity, Mobile Point of Sales, Electronic ID Card Reader, etc. PT INTI (Persero) also works in cooperation for development and production of transport system with Agency for Assessment and Application of Technology for Automatic Dependent Surrveillance Broadcast (ADSB), as well as with Ministry of Public Works and Housing for Early Traffic Information System (SINDILA) and Structure Health Management System (SIMBAGAS).

In Energy sector, PT INTI (Persero) provides Solar Power Plants for PT PLN and Ministry of Energy and Mineral Resources.

PT INTI (Persero) menyediakan layanan pengelolaan perangkat IT bagi PT Telkom dengan pola seat management yang berupa pengelolaan sekitar 35.000 seat (meliputi komputer, laptop, printer maupun proyektor) dari mulai instalasi, application management, hingga dismantling. Selain itu, PT INTI (Persero) memiliki solusi Smart Clinic yang diperuntukkan bagi pengelola layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun klinik.

2014 - SekarangPT INTI (Persero) memantapkan langkahnya untuk memasuki bisnis solusi engineering, sistem integrator dan pengembangan produk-produk genuine. Tidak hanya sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), PT INTI (Persero) memperluas portofolionya ke sektor Energi, Digital Service dan Internet of Things, serta merintis bisnis baru dalam bidang Pertahanan dan Keamanan.

Pengembangan produk-produk genuine PT INTI (Persero) lainnya masih berlanjut, seperti Converter Kit untuk BBM ke Gas, Smart Meter untuk Gas dan Listrik, Mobile Point of Sales, Pembaca KTP Elektronik, dan sebagainya. PT INTI (Persero) juga bekerja sama dalam pengembangan dan produksi untuk sistem transportasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi untuk produk Automatic Dependent Surrveillance Broadcast (ADSB), serta dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA) dan Structure Health Management System (SIMBAGAS).

Dalam sektor Energi, PT INTI (Persero) menyediakan solusi PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) untuk PT PLN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Page 21: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)020

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Visi, Misi& Tata Nilai PerusahaanCompany Vision, Mission and Value

Best SmartDigital Devices Provider

in the Region

Visi

Sebagai landasan dan tujuan utama PT INTI (Persero) untuk terus bergerak dan berkembang, Visi dan Misi Perusahaan mengalami aktualisasi di tahun 2016. Visi dan Misi baru ini telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris dalam Rapat Gabungan Direksi dan Komisaris tertanggal 23 Oktober 2016.

As the driving force of PT INTI (Persero), the Company’s vision and mission statement was redefined in 2016. The redefined version of the vision and mission statement has been approved by the Board of Commissioners through the Joint Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors dated October 23, 2016.

Page 22: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

021PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

• Membangun sinergi inovasi nasional dalam rangka menyediakan solusi cerdas di bidang telekomunikasi, informatika, elektronika dan energi bagi peningkatan hidup masyarakat yang lebih baik.

• Membangun kemandirian nasional di bidang ICT untuk mewujudkan industri strategis yang profesional, efektif, efisien, terintegrasi dan inovatif.

• Memaksimalkan nilai perusahaan serta mengupayakan pertumbuhan yang berkesinambungan.

• Berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri.

Perwujudan visi Perusahaan sebagaimana dituangkan di atas akan dicapai melalui upaya-upaya yang terkandung dalam misi Perusahaan sebagai berikut:

Misi

Tujuan Jangka Panjang PerusahaanTujuan perusahaan jangka panjang yang merupakan penjabaran dari visi dan misi perusahaan adalah sebagai berikut:1. Menjadi perusahaan yang memiliki kinerja yang baik,

ditinjau dari perspektif keuangan, pelanggan, proses internal maupun organisasi dan SDM.

2. Menjadi perusahaan yang mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan.

3. Memberikan nilai yang tinggi untuk produk dan jasa kepada pelanggan.

4. Memberikan nilai kembali yang memadai atas saham.5. Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan

dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan khususnya di bidang industri telekomunikasi, pertahanan, elektronika dan informatika dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi Perseroan Terbatas.

Long-Term Company ObjectivesLong-term company objectives which elaborate the vision and mission of the company are as follows:

1. To become a company with good performance, viewed from financial, customer, internal process, organizational and human resource perspectives.

2. To become a company which is able to improve the welfare of employees.

3. To deliver high values of products and services to the customers.

4. To provide adequate return value on shares.5. To implement and support government policies

and programs in the fields of economics and national development in general, particularly in the telecommunications industry, defense, electronics, information technology, electrical or energy by applying the principles of limited liability companies.

• To build national innovation synergies in order to provide smart solutions in the field of telecommunications, information technology, electronics and energy in order to improve the nation’s quality of life.

• To build national autonomy in the field of ICT to realize professional, effective, efficient, integrated and innovative strategic industry.

• To maximize the company value and to undertake sustainable company growth.

• To serve as the prime mover of domestic industry.

The manifestation of the Company’s vision as outlined above will be achieved through the means contained in the Company’s mission as follows:

Mission

Page 23: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)022

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Tata Nilai PerusahaanCorporate Value

IntegritasIntegrity

Konsisten dalam tindakan maupun ucapan dengan berdasarkan pada norma-norma, nilai moral, etika profesi dan bisnis yang berlaku,

selalu jujur dan terbuka.

Maintain consistency between actions and words based on applicable norms, moral values, professional ethics and businesses, and strive to

always be honest and open.

NetworkNetwork

Membangun, memelihara dan memanfaatkan jaringan kerja yang luas dan mendayagunakan kontak bisnis yang luas demi kepentingan

organisasi.

Build, maintain and utilise an extensive network of working and business relationships across the

industry for the organization’s interests.

TrustTrust

Kemampuan untuk bisa mempercayai orang lain termasuk kepercayaan pada prosedur dan aturan

main.

The capacity for trust, both to trust others, as well as procedures and regulations.

TeamworkTeamwork

Bekerja dengan kooperatif dan menempatkan diri dan kelompok secara sinergi sebagai bagian

perusahaan.

Ability to work cooperatively and collaboratively, create and maintain team synergy as part of the

company.

InovatifInovative

Menemukan atau menciptakan ide, pemikiran dan cara baru yang lebih baik dari sebelumnya.

Find or create new ideas, new way of thinking and new way to do works better.

Page 24: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

023PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Business Fields

Dalam Akta Pendirian Perusahaan, dinyatakan bahwa tujuan pendirian perusahaan adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya di bidang industri telekomunikasi, elektronika, informatika, kelistrikan atau energi, pertahanan, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, untuk meningkatkan nilai perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PT INTI (Persero) melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut:

Tujuan PendirianAs stated in the Deed of Establishment, the purpose of the Company is to implement and support the Government’s policies and programmes in the area of economics and national development, particularly in the area of telecom, electronics, information technology, electricals or energy, and defense industry and to gain profits by producing high quality and competitive products/services through optimal use of resources, for the sake of increasing company value by applying the principles of limited liability company.

To achieve the above purpose and objectives, PT INTI (Persero) runs the following activities:

Purpose of Establishment

Bidang Usaha

Page 25: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)024

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Selain itu, sesuai dengan Anggaran Dasar, maka dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, PT INTI (Persero) dapat melakukan kegiatan usaha pendukung antara lain dalam bentuk kerja sama dan/atau penyewaan asset, lahan, gedung, gudang, ruang perkantoran, bengkel dan property lainnya, serta kerja sama dan/atau penyewaan mesin-mesin, alat ukur dan peralatan produksi lainnya.

Atas dasar tujuan pendirian tersebut, PT INTI (Persero) menawarkan produk dan layanan jasa, yang dikelola oleh tiga Strategic Business Unit (SBU) yaitu:

Additionally, pursuant to the Articles of Association, PT INTI (Persero) may perform any supporting activities, among others, in the form of partnerships and/or leasing of assets, such as land, buildings, warehouses, office space, workshops and other types of property, and also partnerships and/or rental of machines, measuring instruments and other production equipments.

Based on the purpose of establishing the Company, products and services of PT INTI (Persero) are organised into the following three Strategic Business Units (SBUs):

Penyediaan jasa yang berkaitan dengan produksi dan perdagangan di atas, termasuk jasa desain dan rekayasa, perakitan, instalasi dan tes, pemborongan, konstruksi, pengangkutan, pemeliharaan, purna jual, managed service, penelitian dan pengembangan, konsultasi, manajemen proyek, pelatihan, dan sebagainya.

Provision of services which are linked to the manufacture and trading activities, including design and engineering services, assembling, installation and testing, contracting, construction, transportation, maintenance, after-sales services, managed services, research and development, consulting, project management, etc.

Perdagangan alat/perangkat sebagaimana disebutkan di atas baik hasil produk sendiri maupun hasil produk pihak lain, juga melakukan pemasokan di bidang telematika, perhubungan, energi dan kelistrikan, serta melakukan perdagangan umum termasuk ekspor impor, distribusi dan keagenan.

Trading of the above devices/equipments, both produced solely or through partnerships, supplying products in the area of telematics, transportation, energy and electricals, and conducting general trading activities, including export-import operations, distribution and agency.

Produksi alat/perangkat bidang telekomunikasi, elektronika, informatika, termasuk piranti lunak yang berkaitan, juga untuk diaplikasikan dalam bidang energi, perhubungan, infrastruktur, pertahanan keamanan, dan lain-lain.

Manufacture of telecom, electronics, and informatics devices/equipments and their related softwares, including those applied to various areas, such as energy, transportation, infrastructures, defence & security and so on.

Page 26: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

025PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Defense &Digital ServicesSmart EnergyBroadband

Strategic Business Unit (SBU)

Page 27: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)026

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

SBU

Broa

dban

d

Page 28: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

027PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

SBU Broadband adalah unit bisnis yang menyediakan layanan sistem integrator, perangkat cerdas dan aplikasi pada ekosistem Broadband.

PT INTI (Persero) telah memiliki rekam jejak yang panjang dalam manufaktur dan penyelesaian proyek-proyek di bidang industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sebut saja produk Sentral Telepon Digital Indonesia (STDI) yang merupakan produk andalan pada masanya.

Seiring perjalanan waktu, pesawat telepon telah tergantikan oleh telepon genggam sehingga provider telekomunikasi beralih dari jaringan tembaga ke serat optik untuk mendapatkan kapasitas penyampaian data yang lebih besar. Hal inilah yang ditangkap oleh PT INTI (Persero) sebagai peluang bisnis.

Kegiatan SBU Broadband pada tahun 2017 dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu sebagai penyedia jasa sistem integrator bidang telekomunikasi dan sebagai penyedia perangkat cerdas telekomunikasi. Jasa dan produk ini khususnya ditujukan bagi operator telekomunikasi dan operator seluler.

Sebagai sistem integrator di bidang Broadband, PT INTI (Persero) menyediakan layanan Instalasi Kabel Rumah (IKR) atau Pasang Baru (PSB), pelolosan dan penjualan scrap kabel tembaga, pengerjaan dan pemeliharan Outside Plan (OSP) termasuk OSP Serat Optik dan Multi Service Access Node (MSAN) Overlay, Spare Part Management System (SPMS), Bantuan Teknis, Site Acquisition, dan sebagainya.

SBU Broadband juga melaksanakan program-program pemerintah khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait konektivitas pita lebar dan digitalisasi penyiaran. Proyek-proyek yang dikerjakan di tahun 2017 terkait program-program tersebut adalah pembangunan jaringan Radio Microwave Palapa Ring Timur, penyewaan tower dan power Base Station Tranceiver (BTS) untuk ketersediaan jaringan seluler di daerah terpencil, serta pembangunan infrastruktur televisi digital.

Sebagai penyedia perangkat cerdas untuk sektor telekomunikasi, PT INTI (Persero) melalui SBU Broadband menyediakan perangkat-perangkat jaringan serat optik (Fiber to The Home - FTTH) seperti Optical Network Terminal (ONT), Set Top Box (STB), Home LTE, dan antena untuk jaringan seluler.

SBU Broadband is a business unit which offers system integration services, smart devices and broadband ecosystem applications.

PT INTI (Persero) has long track records of manufacturing and delivering projects across a number of industrial sectors including telecommunications and information technology (IT). Just to name one quite obvious example: The Digital Telephone Exchange of Indonesia (STDI), which was a highly reliable product of its time.

Over the course of time, mobile phones have been replacing fixed phone lines, thus telecommunications providers are shifting their infrastructures from copper-based to fiber-based connectivity to get more data delivery capacity. It’s a business opportunity that PT INTI (Persero) has taken advantage of.

SBU Broadband’s activities in 2017 are divided into two main groups, i.e. provision of telecommunications integration services and provision of smart telecommunications devices. These products and services are specifically aimed at telecommunications and cellular operators.

As a broadband system integrator, PT INTI (Persero) provides home cabling installation (IKR), or new installation (PSB) services, dismantling and selling of copper-cable scraps, operations and maintenance of outside plans (OSP) including fibre optic OSP and Multi Service Access Node (MSAN) Overlay, Spare Part Management System (SPMS), Technical Consulting, Site Acquisition, and so on.

SBU Broadband also implements various Government’s programmes, particularly of the Ministry of Communications and Informatics pertaining to broadband connectivity and broadcasting digitalization. Several projects undertaken in 2017, which are linked to these programmes, include east Palapa Ring microwave radio network construction, tower and power leasing for cellular network (Base Station Tranceiver - BTS) in remote areas and digital television infrastructure development.

As a provider of smart telecommunications devices, PT INTI (Persero), through SBU Broadband, provides networking devices for Fiber to The Home (FTTH), such as Optical Network Terminal (ONT) devices, Set Top Box (STB) devices, LTE home devices and cellular network antennas.

Page 29: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)028

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Smar

t Ene

rgy

Page 30: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

029PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

SBU Smart Energy adalah unit bisnis yang menyediakan layanan sistem integrator, perangkat cerdas, dan aplikasi pada ekosistem Energi.

Dalam strategi pembangunan yang digariskan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, salah satu dimensi pembangunan adalah Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, di mana salah satu sektor unggulan adalah kedaulatan energi dan ketenagalistrikan. Konsumsi energi final yang meningkat hampir 3% per tahun dan produksi minyak yang menurun, membuat PT INTI (Persero) melihat peluang bisnis untuk lebih memberdayakan energi baru terbarukan.

Sejak tahun 2011, PT INTI (Persero) telah berkontribusi sebagai sistem integrator atau engineering procurement contractor pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di berbagai pelosok Indonesia dan memberikan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk menikmati listrik. Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sekaligus merupakan proyek andalan dengan nilai realisasi penjualan di tahun 2016, yaitu Rp 166,36 milyar.

Selain PLTS, PT INTI (Persero) juga menjadi sistem integrator dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Sebagai sistem integrator, PT INTI (Persero) menyediakan jasa survei dan desain, instalasi, test and commissioning, sampai dengan layanan purna jual.

Untuk perangkat cerdas di bidang energi, PT INTI (Persero) di tahun 2017 mengembangkan produk-produk yang potensial untuk menjadi produk unggulan yaitu INTI Gas Meter (Meter Gas Prabayar Berbasis Token), Converter Kit, dan Energy Limiter.

SBU Smart Energy is a business unit which offers system integration services, smart energy devices and applications for energy-related ecosystems.

According to the Government’s development strategy as described in the Medium-Term Development Plan (RPJMN) 2015-2019, a part of the development dimensions is the Development of Primary Sectors, one of which is energy sovereignty and electricity. An increase in final energy consumption of almost 3% per year and decreasing oil production has been seen by PT INTI (Persero) as a business opportunity to further utilise renewable energy resources.

Since 2011, PT INTI (Persero) has contributed as a system integrator or engineering procurement contractor of solar power plant (SPP) development across Indonesia and has given local people the opportunity to access electricity. Solar power plant development project becomes a leading project of PT INTI, with a revenue figure of Rp 166.36 billion in 2016.

In addition to the SPP, PT INTI (Persero) also serves as a system integrator for development of micro hydro power plant (MHPP). Services offered by PT INTI (Persero) range from survey and design, installation, test and commissioning, to after-sales service.

In terms of smart energy devices, in 2017 PT INTI (Persero) successfully developed potential products as featured products, including INTI Gas Meter (Token Based Prepaid Gas Meter), Converter Kit, and Energy Limiter.

Page 31: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)030

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Defe

nse &

Dig

ital S

ervic

e

Page 32: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

031PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

SBU Defense and Digital Service adalah unit bisnis yang menyediakan layanan sistem integrator dan layanan digital, perangkat cerdas, serta aplikasi pada berbagai ekosistem terutama pertahanan keamanan (termasuk kepolisian dan intelijen), teknologi finansial, infrastruktur, dan transportasi.

Teknologi finansial adalah bisnis yang menyediakan jasa keuangan dengan memanfaatkan perangkat lunak dan teknologi modern. Dari berbagai subsektor teknologi finansial, pembayaran digital masih mendominasi transaksi teknologi finansial di dunia. PT INTI (Persero) menyediakan perangkat INTIPay yang merupakan Mobile Point of Sales (MPOS) dengan kemampuan membaca Kartu Tanda Penduduk Elektronik. Perangkat ini mendukung kemudahan transaksi finansial digital yang dilengkapi dengan verifikasi data pelaku transaksi, sehingga mendukung berbagai program pemerintah seperti transaksi dalam program subsidi komoditas tertentu seperti bahan bakar minyak (BBM), serta Layanan Keuangan Tanpa Kantor untuk Keuangan Inklusif (Laku Pandai).

Infrastruktur dan Transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi barang dan mobilitas yang berperan penting dalam mendorong dan menunjang segala aspek kehidupan. Menurut World Economic Forum (WEF), Global Competitiveness Index (CGI) Indonesia masih berada pada peringkat 34 dari 144 negara di dunia, di mana salah satu penyebab belum maksimalnya daya saing Indonesia adalah kualitas infrastruktur.

Mengingat pentingnya infrastruktur dan transportasi bagi negara, PT INTI (Persero) memberikan kontribusi melalui salah satu lini bisnis yang memiliki produk unggulan seperti:

• Radar Cuaca, yaitu radar untuk mencari curah hujan, menghitung gerakannya dan memperkirakan jenisnya.

• Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA).• SIMBAGAS, yaitu perangkat untuk memonitor

kesehatan struktur jembatan.• Automatic Dependent Surveillance Broadcast (ADS-B).

Pertahanan dan keamanan merupakan bidang yang diamanatkan kepada PT INTI (Persero) sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang tergabung dalam cluster National Defence and High-Technology Industry (NDHI). Kontribusi PT INTI (Persero) difokuskan pada bidang teknologi informasi, komunikasi dan elektronika, seperti alat komunikasi, aplikasi, integrated communication system, encryption algorithm and system, cyber defense, anti jammer, dan radar.

Sebagai sistem integrator dan penyedia perangkat di bidang Defense and Digital Service, PT INTI (Persero) menyediakan layanan dan perangkat seperti Sistem Teknologi Informasi Pertahanan, Seat Management, INTIPay, SHMS dan SINDILA, Smart City, Building Energy Management System (BEMS) dan Smart Light, i-Perisalah (perangkat sistem pengonversi suara menjadi teks), BAP Elektronik (laporan investigasi polisi secara elektronik), dan sebagainya.

SBU Defense and Digital Service is a business unit dedicated to providing smart system integration services and digital services, smart devices, and applications for various ecosystems, mainly of security and defense (including those used by police forces and intelligence agencies), financial technology, infrastructures, and transportation.Financial technology describes a business that aims at providing financial services by making use of software and modern technology. Of the financial technology subsectors, digital payment still represents the major contributor to the worldwide financial technology transactions. In this regard, PT INTI (Persero) provides INTIPay device, a mobile point-of-sales (MPOS) device with the capability to read electronic identity cards. This device offers easy-to-use digital financial transaction with data verification for personal identification, thus supporting government programmes, such as transactions involved in subsidy programme of specific commodities, such as fuel oil, and officeless financial services in connection with financial inclusion.

Infrastructure and transportation system is one of the chains of goods distribution channel and mobility that is essential to drive and support all aspects of life. Based on the World Economic Forum (WEF), Indonesia’s Global Competitiveness Index (GCI) was ranked 34th among 144 countries. One of the reasons for the low competitiveness is the Country’s poor quality of infrastructure.

Considering the importance of infrastructure and transportation for the Country, PT INTI (Persero) contributes through one of its business lines that offers leading products, such as the followings:• Weather Radar is weather surveillace radar used to locate

precipitation, calculate its motion, and estimate its type.• Smart traffic information system (SINDILA).• SIMBAGAS (SHMS), a device used to monitor and

detect damage to bridges.• Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B).

The field of security and defence has been mandated to PT INTI (Persero) as one of the state owned enterprises (SOEs) incorporated in the National Defence and High-Technology Industry (NDHI) cluster. PT INTI (Persero)’s contribution focuses on information technology, communications and electronics, such as communications devices, applications, integrated communications systems, encryption algorithms and systems, cyber defense, anti-jam system, and radar.

As a system integrator and device provider in the line of Defense and Digital Service, PT INTI (Persero) serves as a device and service provider of Defence Information Technology Systems, Seat Management, INTIPay, SHMS and SINDILA, Smart City Systems, Building Energy Management System (BEMS) and Smart Light, i-Perisalah (speech to text converter), e-BAP (electronic police investigation report), and so on.

Page 33: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)032

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Untuk mendukung perwujudan Visi Perusahaan sebagai “Best Smart Digital Device Provider in The Region”, maka revitalisasi manufaktur menjadi salah satu strategi utama perusahaan yang dilakukan mulai tahun 2017. Revitalisasi manufaktur meliputi fasilitas dan aktivitas produksi dari mulai desain produk, pengadaan material, inserting komponen sampai final assembly, dan pengetesan produk.

Fasilitas manufaktur yang akan kembali dibangkitkan oleh PT INTI (Persero) akan menggunakan aset berupa bangunan dan tanah milik perusahaan yang berlokasi di Jl. Moch. Toha No 225, Dayeuhkolot, Bandung. Area tersebut sebelumnya merupakan fasilitas manufaktur yang beroperasi pada akhir dekade 1980-an sampai dengan awal dekade 2000-an.

Saat ini area tersebut digunakan oleh anak perusahaan yaitu PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan perusahaan joint venture PT INTI GOC. Revitalisasi fasilitas manufaktur tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih maksimal pada peningkatan aset tetap Perusahaan. Dengan kembali beroperasinya fasilitas manufaktur sesuai dengan standar industri pada saat ini, diharapkan Perusahaan akan mampu mewujudkan visinya sebagai Penyedia Perangkat Cerdas Digital.

In order to achieve the Company’s vision to be “The Best Smart Digital Devices Provider in The Region”, one of the Company’s main strategies has been the manufacturing revival, which started in 2017. The revival covers facilities and production activities, ranging from product design, material procurement, component insertion to final assembly, and product testing.

The manufacturing facilities to be revived by PT INTI (Persero) occupy the Company’s buildings and land assets located at Jl. Moch.Toha No 225, Dayeuhkolot, Bandung. The same area was PT INTI’s former manufacturing plant that operated from the late 1980s to early 2000s.

Currently the area is used by subsidiaries, namely PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) and a joint venture company, PT INTI GOC. The revitalisation of those manufacturing facilities is expected to maximize the value of the Company’s fixed assets. It is expected that, by bringing the manufacturing facilities back to operation in line with current industry standards, the Company will be able to manifest its vision as a Smart Digital Devices Provider.

Revitalisasi Pabrik Palasari

Pabrik PalasariPalasari FactoryJl. Moch. Toha No. 225, Dayeuhkolot, BandungTlp : (62-21) 5202685

Page 34: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

033PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pemerintah Republik IndonesiaGovernment of The Republic of Indonesia

100%

InformasiPemegang SahamInformation on Shareholders

Komposisi Kepemilikan SahamShare Ownership Composition

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan saham 100% dimiliki oleh Negara

Republik Indonesia.

Limited Liability Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) is a State-Owned Enterprise with 100% shares owned by the Government of

the Republic of Indonesia.

Kronologis Pencatatan Saham dan Aksi KorporasiShare Listing Chronology and Corporate Actions

Sampai dengan 31 Desember 2018 PT INTI (Persero) merupakan Perusahaan Non-Listed sehingga belum melakukan mencatatan saham di Bursa Efek Indonesia dan tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, tidak terdapat informasi mengenai nama bursa saham, jumlah saham yang beredar, kapitalisasi pasar, harga saham, volume perdagangan saham dan aksi korporasi yang terkait saham. Juga informasi kronologis pencatatan saham dan jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah

saham tidak tersedia.

Until 31 December 2018, PT INTI (Persero) constituted a Non-Listed Company as it had not yet been listed on the Indonesia Stock Exchange and did not sell its shares to public investors. Therefore, information regarding name of stock exchange, number of outstanding shares, market capitalisation, share price, trading volume, corporate actions on shares as well as any information regarding the listing chronology and types of corporate actions that prompt changes in the number of shares, is not available.

Page 35: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)034

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kronologis Pencatatan Efek LainnyaListing Chronology of Other Securities

Sampai dengan 31 Desember 2018, PT INTI (Persero) tidak mencatatkan efek lainnya pada Bursa Efek Indonesia. Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, tanggal jatuh tempo efek lainnya, serta jenis aksi korporasi yang menyebabkan

perubahan jumlah efek lainnya tidak tersedia.

Until 31 December 2018, PT INTI (Persero) did not list any other securities on the Indonesia Stock Exchange. Therefore, information regarding listing chronology of other securities, interest/return of other securities, maturity date of other securities, and types of corporate actions that cause changes

in the number of other securities, is not available.

Aksi Penghentian Sementara Perdagangan Saham (Suspension) dan/atau Penghapusan Pencatatan

Saham (Delisting)Suspension and/or Delisting

Sampai dengan Desember 2018, PT INTI (Persero) tidak pernah dikenakan sanksi penghentian sementara perdagangan saham (suspension) dan/atau penghapusan

pencatatan saham (delisting).

Until 31 December 2018, PT INTI (Persero) never experienced any suspension of trading and/or delisting of

stock.

Informasi Obligasi, Sukuk dan/atau Obligasi Konversi

Information Related to Bonds, Sukuk, or Convertible Bonds

Sampai dengan 31 Desember 2018, PT INTI (Persero tidak menerbitkan obligasi/sukuk/obligasi konversi sehingga tidak terdapat informasi mengenai jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (Outstanding), tingkat bunga/imbalan, tanggal jatuh tempo, dan peringkat

obligasi/sukuk.

Until 31 December 2018, PT INTI (Persero) never issued bonds, sukuk or convertible bonds. Therefore, information related to the number of bonds/sukuk/convertible bonds outstanding, interest/return, maturity date and bond/sukuk

rating, is not available.

Informasi Sumber Pendanaan LainnyaInformation on Other Funding Sources

Sampai dengan 31 Desember 2018, PT INTI (Persero tidak memiliki pendanaan lainnya yang bersumber dari public.

Until 31 December 2018, PT INTI (Persero) did not have any other sources of funding from the public entity.

Page 36: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

035PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Sertifikat & PenghargaanCertificates and Awards

Menyatakan bahwa PT INTI (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang memenuhi persyaratan ISO 9001:2015 sebagai pengganti ISO 9001:2008 dengan ruang lingkup sertifikasi sebagai berikut:

• Pengembangan, Produksi, Instalasi dan Commissioning of Smart PBX, NMS Tools, Sistem Energi Tenaga Surya, Smart Meeting, kWH meter dan Smart Monitoring, Identification and Control System.

• Instalasi dan Commissioning Insfrastruktur Telekomunikasi.

• Spare Parts Management System.• Pemeliharaan dan Perbaikan Perangkat

Telekomunikasi.

Certifies that PT INTI (Persero) has implemented Quality Management System that complies with ISO 9001:2015 requirements as replacement to ISO 9001:2008 with the scope of certification as follow:

• Development, Production, Installation and Commissioning of Smart PBX, NMS Tools, Solar Power Energy System, Smart Meeting, kWH meter and Smart Monitoring, Identification and Control System.

• Installation & Commissioning of Telecomunication Infrastructure.

• Spare Parts Management System.• Maintenance and Repair of Telecomunication

Equipment

Sucofindo International Certification Services

QSC 01480 16 Agustus 2017 - 15 Agustus 2020

ISO 9001:2015

Page 37: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)036

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Menyatakan bahwa PT INTI (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu yang memenuhi persyaratan ISO 14001:2015 sebagai pengganti ISO 14001:2004 dengan ruang lingkup sertifikasi sebagai berikut:

• Pengembangan, Produksi, Instalasi dan Commissioning of Smart PBX, NMS Tools, Sistem Energi Tenaga Surya, Smart Meeting, kWH meter dan Smart Monitoring, Identification and Control System.

• Instalasi dan Commissioning Insfrastruktur Telekomunikasi.

• Spare Parts Management System.• Pemeliharaan dan Perbaikan Perangkat

Telekomunikasi.

Certifies that PT INTI (Persero) has implemented Quality Management System that complies with ISO 14001:2015 requirements as replacement to ISO 14001:2004 with the scope of certification as follow:

• Development, Production, Installation and Commissioning of Smart PBX, NMS Tools, Solar Power Energy System, Smart Meeting, kWH meter and Smart Monitoring, Identification and Control System.

• Installation & Commissioning of Telecomunication Infrastructure.

• Spare Parts Management System.• Maintenance and Repair of Telecomunication

Equipment

Sucofindo International Certification Services

EMS 00270 16 Agustus 2017 - 15 Agustus 2020

ISO 14001:2015

Page 38: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

037PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Menyatakan bahwa PT INTI (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja yang memenuhi persyaratan OHSAS 18001:2007 dengan ruang lingkup sertifikasi sebagai berikut:

• Pengembangan, Produksi, Instalasi dan Commissioning of Smart PBX, NMS Tools, Sistem Energi Tenaga Surya, Smart Meeting, kWH meter dan Smart Monitoring, Identification and Control System.

• Instalasi dan Commissioning Insfrastruktur Telekomunikasi.

• Spare Parts Management System.• Pemeliharaan dan Perbaikan Perangkat

Telekomunikasi.

Certifies that PT INTI (Persero) has implemented Occupational Health and Safety Management System that complies with OHSAS 18001:2007 with the scope of certification as follow:

• Development, Production, Installation and Commissioning of Smart PBX, NMS Tools, Solar Power Energy System, Smart Meeting, kWH meter and Smart Monitoring, Identification and Control System.

• Installation & Commissioning of Telecomunication Infrastructure.

• Spare Parts Management System.• Maintenance and Repair of Telecomunication

Equipment

Sucofindo International Certification Services

OSH 00452 16 Agustus 2017 - 15 Agustus 2020

OHSAS18001:2007

Page 39: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)038

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Menyatakan bahwa PT INTI (Persero) telah mengimplementasikan standar sistem mutu jaringan akses telekomunikasi yang memenuhi Cable Implementation Quality System 2000 sebagai pelaksana bidang pabrikan, distributor dan kontrak (Jaringan Lokal Akses Tembaga, Jaringan Lokal Akses Fiber Optik, Jaringan Lokal Akses Radio).

Certifies that PT INTI (Persero) has implemented telecommunication access network quality system that complies with Cable Implementation Quality System 2000 as as implementor of the field of manufacturers, distributors and contracts (Copper Local Access Network, Fiber Optic Local Access Network, Radio Local Access Network).

Telkom Professional Certification Center

4 September 2017 - 4 September 2020

CIQS 2000:2009

Page 40: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

039PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Menyatakan bahwa PT INTI (Persero) telah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan hasil pencapaian 85% untuk kategori tingkat lanjutan.

Certifies that PT INTI (Persero) has implemented Occupational Health and Safety Management System with audit result of 85% for advanced level category.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia

16 Mei 2016 - 16 Mei 2019

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Bendera EmasGold Flag

Page 41: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)040

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Penghargaan kepada PT INTI (Persero) atas prestasinya dalam melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga mencapai 14.696.574 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja, terhitung sejak 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2015.

The award to PT INTI (Persero) for its achievement in implementing the occupational health and safety (K3) program so as to reach 14,696,574 man hours without any work accident, from 1 January 2010 to 31 December 2015.

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Penghargaan Kecelakaan Nihil

Page 42: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

041PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Daftar Entitas AnakList of Subsidiaries

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT INTI INTI PINDAD MITRA SEJATI dengan Nomor 20 tertanggal 21 Maret 2005 dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia No.: C-21806.HT.01. 01.TH.2005 tertanggal 5 Agustus 2005, sebagaimana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 23 tertanggal 20 Maret 2007.

Based on the Deed of Company Limited PT INTI PINDAD MITRA SEJATI by No.20, dated March 21,2005 and the Decree of the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. C-21806.HT.01. 01.TH.2005, dated August 5, 2005 as publicly notified in State News of Republic of Indonesia No. 23 dated March 20, 2007.

Komposisi SahamComposition of Shares

• PT INTI (Persero) 86,15% = Rp. 16.800.582.000,-• PT Pindad (Persero) 13,85%= Rp. 2.700.000.000,-

Jumlah 100% = Rp. 19.500.582.000,-

• PT INTI (Persero) 86.15% = Rp.16,800,582,000.-• PT Pindad (Persero) 13.85% = Rp. 2,700,000,000.-

Total 100% = Rp. 19,500,582,000.-

Bidang UsahaLine of Business

Produksi Plastik, Produksi Logam, SITAC, Civil Mechanical Electrical (CME) dan Out Site Plan.Kondisi Perusahaan : Beroperasi

Production of Plastic, Metal Production, SITAC, Civil Mechanical Electrical (CME) and Out Site Plan.Company Condition: Operating

PT Inti Pindad Mitra Sejati (IPMS)

AlamatAddress

Gedung Kantor Pusat PT INTI (Persero), Lantai 4Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung, 40253

www.ipms.co.id

Page 43: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)042

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT INTI KONTEN INDONESIA dengan Notaris Humberg Lie, S.H., S.E., MKn Nomor 52, tertanggal 11 Mei 2010 dan Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia No.: AHU-10.AH.02.02-Tahun 2010, tertanggal 9 Februari 2010.

Based on the Deed of Company Limited PT INTI KONTEN INDONESIA by Notary Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn No. 52, dated May 11, 2010 and the Decree of the Minister of Law and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-10.AH.02.02-Year 2010, dated February 9, 2010.

Komposisi SahamComposition of Shares

Modal Dasar Perseroan sebesar Rp. 20 miliar, terbagi atas 20 juta lembar saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp. 1.000,- (seribu rupiah), dengan komposisi :• PT INTI (Persero) = Rp.19.999.999.000,-• PT WBI = Rp. 1.000,-Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dandisetor sebesar 50% atau sejumlah Rp. 10 miliar.

Company’s authorized capital of Rp. 20 billion, divided into 20 million shares, each share has a nominal value of Rp. 1,000.- (one thousand rupiah), with the composition:PT INTI (Persero) = Rp.19,999,999,000.-PT WBI = Rp. 1,000,-Of the authorized capital has been subscribed and paid up by 50% or Rp. 10 billion.

Bidang UsahaLine of Business

Out Site Plan (OSP), Civil Mechanical Electrical (CME), Jasa Instalasi Perangkat, Maintenance dan Manage Service, Software Development, Content Management.Kondisi Perusahaan : Beroperasi

Out Site Plan, Civil Mechanical Electrical (CME), Hardware Installation Services, Maintenance and Manage Service, Software Development, Content ManagementCompany Condition: Operating

AlamatAddress

Gedung Kantor Pusat PT INTI (Persero), Lantai 2Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung, 40253

PT Inti Konten Indonesia (INTENS)

www.intens.co.id

Daftar Entitas AnakList of Subsidiaries

Page 44: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Profil PerusahaanCompany Profile

043PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

PerusahaanPatunganJoint Venture

PT PEMBANGUNAN TELEKOMUNIKASI INDONESIA (BANGTELINDO)

PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) berdiri sejak tahun 1995 dan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa konstruksi, jasa instalasi, sarana telekomunikasi, dan sistem jaringan kabel bawah tanah. Kepemilikan saham INTI pada Bangtelindo adalah senilai 2,65% sejak

Juli 2007.

PT Pembangunan Telekomunikasi Indonesia (Bangtelindo) was founded in 1995 and is engaged in the business of construction services, installation services, telecommunications facilities, and underground cable network system. INTI’s shares on Bangtelindo is valued

at 2.65% since July 2007.

PT SMART TELECOM

PT Smart Telecom (sebelumnya bernama PT Indoprima Mikroselindo atau Primasel) didirikan pada tahun 1996. Keikutsertaan PT INTI (Persero) dilatarbelakangi oleh keberhasilan Perusahaan dalam menguasai dan mengembangkan sistem telekomunikasi cordless dengan teknologi PHS. Kepemilikan Perusahaan pada PT Smart Telecom saat ini

sebesar 0,06%.

PT Smart Telecom (formerly PT Indoprima Mikroselindo or Primasel) was established in 1996. PT INTI (Persero)’s participation is motivated by its success in mastering and developing a cordless telecommunications system with PHS technology. The company’s ownership in

PT Smart Telecom is currently at 0.06%.

PT INTI PISMA INDONESIA

Pada tahun 2005 Perusahaan berinvestasi pada saham PT Inti Pisma International (IPI), suatu Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi perangkat CDMA, GSM dan

lain-lain, dengan kepemilikan 22%.

In 2005 the Company invested in PT Inti Pisma International (IPI), a company engaged the production of CDMA, GSM and other

devices, with 22% ownership.

Page 45: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)044

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Struktur Grup PerusahaanStructure of Company Group

PT Smart TelecomINTI 0,06%Operator Selular CDMA20001x

PT BangtelindoINTI 2,65%Konstruksi, Instalasi, OSP, CME

PT Inti Pisma InternationalINTI 22%Manufaktur Terminal CDMA

PT INTI GOCProduksi Serat Optic

PT JK INETProduksi Accessories FO

PT ISOProduksi Serat Optic

PT Inti Pindad Mitra SejatiINTI 87%, Pindad 13%Produksi plastik, Logam,

CME, OSP, Niaga

PT Inti Konten Indonesia

INTI 99.99%, WBI 0.01%IT Content, IT Solution, IT

Managed Service, Appl. Dev.

PT MITRA BHAKTI INTI PERDANAOSP, CME, Konstruksi

PTI Ltd.Desain Mobile Phone

PT INTI S2INFOAplikasi Fiber Termination

PT INTI BISA FINTECHPembayaran Elektronik

PT INTI SMART TEKNOLOGI

PT INTI (Persero)

Page 46: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

045PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

L A P O R A NK E PA D A P E M E G A N G S A H A M

R E P O R T T O S H A R E H O L D E R S

Page 47: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)046

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Laporan Dewan KomisarisStructure of Company Group

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, khususnya kepada seluruh insan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau INTI, sehingga dapat menyelesaikan tugas dan menutup tahun 2018 dengan baik. Hal ini tentu merupakan hasil dari kerja keras yang tak henti-henti dibangun oleh seluruh insan Perseroan.

Sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang tercantum pada Undang-undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Dewan Komisaris senantiasa menjalankan fungsi pengawasan atas kebijakan pengurusan Perseroan, jalannya pengurusan pada umumnya, maupun usaha Perseroan, dengan sebaik-baiknya, serta memberikan nasihat ataupun masukan kepada Direksi untuk tercapainya kinerja Perseroan yang optimal dengan tetap menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.

Selanjutnya, perkenankan kami untuk menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengawasan dan Pemberian Nasihat atas pengelolaan Perusahaan yang dilakukan oleh Direksi selama tahun 2018. Kegiatan ini dilakukan dengan selalu mengedepankan semangat pola hubungan kerja check and balances sekaligus menghormati tugas dan wewenang Direksi dalam pengelolaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan.

Penilaian Atas Kinerja DireksiLaporan Keuangan Tahun Buku 2018 PT INTI (Persero) yang telah selesai diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kanaka Puradiredja Suhartono dengan opini ”Wajar Dalam Semua Hal yang Material”, sedangkan Tingkat Kesehatan diperoleh skor ”39,7” dan diklasifikasikan sebagai BUMN dengan kategori tingkat kesehatan Kurang Sehat ”B”.

Capaian ini merupakan penurunan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan oleh Direksi beserta seluruh jajarannya dalam upayanya sehingga PT INTI (Persero) tetap menjadi perusahaan berkinerja positif sepanjang tahun 2018.

Perekonomian Indonesia di tahun 2018 menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,17%, yang merupakan tertinggi sejak tahun 2014. Nilai tukar dollar mengalami penurunan

Dear respected Shareholders and Stakeholders,

Praise and gratitude be to God the Almighty for His blessings and grace bestowed upon us all, in particular all individuals of PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) or INTI, as the Company has successfully passed 2018. It is undoubtedly the result of persistent hard work of all the Company individuals.

In accordance with the duties and responsibilities contained in Law No.19 of 2003 on State Owned Enterprises (SOEs) and Law No.40 of 2007 on Limited Liability Companies, the Board of Commissioners continues to make utmost efforts to supervise the Company’s management policy, the general management of the Company as well as the Company’s business, and provides advice to the Board of Directors to achieve the Company’s optimum performance by maintaining good corporate governance.

Furthermore, we would like to present the Supervisory and Advice Provision Report on the management of the Company conducted by the Board of Directors in 2018. This activity is carried out by always prioritising checks and balances patterns of working relationships and at the same time respecting the duties and authority of the Board of Directors in the management of the Company in accordance with laws and regulations and the Company’s Articles of Association.

Assessment of the Performance of the Board of DirectorsFinancial Statements for the Fiscal Year 2018 of PT INTI (Persero) have been audited by the Public Accountant Firm Kanaka Puradiredja Suhartono with the opinion of “Fairly in all Material Respects” and the Health Level score of “39.7”, thus classified as a SOE in the category of Less Healthy “B”.

In spite of a decrease in the Company’s achievement compared to the previous years, the Board of Commissioners would like to convey its utmost appreciation to all members of the Board of Directors for their best hard work that enabled PT INTI (Persero) to remain as a positive performance Company throughout 2018.

Indonesia’s economy in 2018 grew by 5.17%, the highest growth since 2014. The U.S. dollar exchange rate decreased from Rp13,384.00 in 2017 to Rp14,481.00 in 2018, and

Page 48: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

047PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

dari Rp13.384,00 di tahun 2017 menjadi Rp14.481,00 di tahun 2018, dan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen mengalami penurunan dari 3,61% di tahun 2017 menjadi 3,13% di tahun 2018.

Berbagai kondisi sosial politik dan ekonomi memberikan dampak yang kurang menggembirakan bagi perusahaan. Oleh karena itu, kinerja operasional perusahaan terutama pada aspek pemasaran pada tahun 2018 mengalami penurunan, dengan nilai kontrak penjualan yang diperoleh tidak mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 dan sedikit di bawah realisasi tahun 2017, yaitu sebesar Rp1,65 triliun secara konsolidasian. Kontrak-kontrak yang diperoleh sampai dengan dan pada tahun 2018 tersebut sebagiannya dapat dilaksanakan dengan tepat waktu oleh Perseroan sesuai komitmen di dalam kontrak, dan sebagiannya menjadi carry over di tahun 2019. Hal ini diharapkan sangat membantu perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tahun mendatang.

Perolehan kontrak yang di bawah target ini mengakibatkan pencapaian penjualan 2018 pun mengalami penurunan. Dewan Komisaris dapat memahami adanya faktor-faktor eksternal yang menyebabkan tertundanya realisasi penjualan.

Terhadap kontrak-kontrak yang telah diperoleh dan masih berlangsung pengerjaannya, Dewan Komisaris menyarankan agar pelaksanaannya sesuai kualitas yang diperjanjikan, dengan tingkat biaya yang terkendali dan waktu penyerahan yang tepat waktu, sehingga perusahaan dinilai baik di mata para pelanggan dan terhindar dari denda atau pinalti.

Pencapaian kinerja operasional ini juga didukung oleh produk genuine yang dapat diserap pasar seperti INTIPay (Mobile Point of Sales - MPOS), INTI Converter Kit yang berkemampuan konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG), radar Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA), dan sebagainya. Khususnya untuk penjualan INTIPay yang signifikan terhadap kinerja Perseroan di tahun 2018, Dewan Komisaris memberikan apresiasinya.

Kinerja keuangan pada tahun 2018 pun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Pendapatan tahun 2018 hanya mencapai 42% dari RKAP dan mengalami penurunan sebesar 35% dibandingkan tahun 2017. Sementara beban-beban yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti beban pokok penjualan, beban usaha dan beban pendanaan dapat dikelola lebih efisien dan dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran.

Dewan Komisaris mengapresiasi bahwa Perusahaan membukukan laba tahun berjalan secara konsolidasi sebesar Rp0,46 milyar sehingga masih tetap menjadi perusahaan dengan kinerja positif.

the Consumer Price Index inflation rate decreased from 3.61% in 2017 to 3.13% in 2018.

Various socio-political and economic conditions have had less favourable impacts on the Company, resulting in a decrease in the Company’s operational, particularly marketing performance, where the sales contracts did not reach the 2018 Company Work Plan and Budget (WPB), slightly below the 2017 realisation of Rp1.65 trillion in a consolidated manner. Of all the contracts obtained until and throughout 2018, some are implemented on time by the Company according to the contractual commitments, and some others are carried-over to 2019. These are expected to help the Company maintain its business continuity in the coming years.

Due to the contract acquisition that falls below the target, the Company reported a sales decline in 2018. The Board of Commissioners understands the presence of external factors which cause delays in the sales realisation.

With regards to the achieved and ongoing contracts, the Board of Commissioners suggests that their deliveries are made in accordance with the agreed quality, on-budget and on-schedule, in order to earn the customers’ trust and avoid fines/penalties.

The operational performance achievement is also supported by innovative products that have been absorbed by the market, such as, INTIPay (Mobile Point of Sales - MPOS), INTI Converter Kit that has the ability to convert from fuel oil to gas fuel, Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), SINDILA (Real-Time Traffic Information Systems) and so on. In particular, the Board of Commissioners appreciates the sales achievements of INTIPay as well as the significant contribution it has made to the overall Company’s performance in 2018.

The 2018 financial performance also decreased compared to 2017. The 2018 revenue was only 42% of the WPB, decreased by 35% compared to 2017 while expenses incurred by the Company, such as cost of goods sold, operating expenses and funding expenses, can be managed more efficiently by following the principle of prudence in budget management.

The Board of Commissioners appreciates that the Company was able to record a consolidated profit for the year amounting to Rp0.46 billion, allowing it to remain as a positive performance Company.

Page 49: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)048

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Menilik rendahnya perputaran piutang perusahaan yang berdampak pada arus kas, Dewan Komisaris menyarankan agar penagihan piutang dilakukan secara lebih intensif, sehingga likuiditas Perusahaan meningkat guna mendukung kegiatan usaha perusahaaan.

Pengawasan Terhadap Implementasi Strategi DireksiPengawasan terhadap implementasi strategi Direksi dilakukan melalui pertemuan-pertemuan dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, laporan pengawasan yang dilakukan Komite di bawah Dewan Komisaris serta kegiatan-kegiatan Dewan Komisaris lainnya melalui kunjungan kerja atau pertemuan dengan organ-organ pengelola lainnya.

Sampai dengan akhir tahun buku 2018, Dewan Komisaris telah melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemberian nasihat seperti:

1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan pengurusan Perusahaan sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan RKAP, serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan peraturan perundang-undangan, terutama dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

2. Meneliti dan menelaah RKAP yang disusun oleh Direksi kemudian menyampaikan Tanggapan Dewan Komisaris atas RKAP tersebut serta memberikan pendapatan dan saran kepada RUPS.

3. Meneliti dan menelaah laporan berkala (bulanan, triwulanan) dan laporan tahunan yang disiapkan oleh Direksi. Laporan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik disampaikan kepada RUPS, disertai Tanggapan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris juga memberikan penjelasan, pendapat, dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan.

4. Memantau dan memastikan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) diterapkan secara efektif dan berkelanjutan di dalam Perseroan serta memperhatikan dan mengadakan perbaikan sesuai rekomendasi atas hasil assessment penerapan GCG tahun sebelumnya.

Dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap jalannya operasi Perusahaan tahun 2018. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, telah memberikan berbagai arahan kebijakan kepada Direksi untuk pembenahan dan perbaikan kinerja Perusahaan agar tetap bertahan dalam menghadapi kendala usaha dan modal kerja yang sangat berat. Selain itu, mendorong untuk memupuk budaya kekompakan tim dan profesionalisme di lingkungan Perseroan agar dapat terwujud tata kelola perusahaan yang lebih baik di masa mendatang. Dewan Komisaris juga telah melakukan monitoring tindak lanjut atas hasil temuan baik audit internal (Satuan Pengawasan Intern) maupun audit eksternal (Kantor Akuntan Publik).

Given the Company’s low receivable turnover which affects the cash flows, the Board of Commissioners suggests that collection of receivables be carried out in a more intensive way to increase liquidity and hence will be able to support the Company’s business activities.

Supervision of the Board of Directors Strategy ImplementationOversight of the implementation of the Board of Directors strategy is conducted through meetings in the Joint Meetings of the Boards of Commissioners and Board of Directors, supervisory reports conducted by the Committees under the Board of Commissioners and other Board of Commissioners activities including work visits or meetings with other management organs.

As of the end of 2018 fiscal year, the Board of Commissioners has managed to conduct several supervisory and advisory activities such as:

1. Advise the Directors in carrying out the management of the Company in accordance with the Company Long Term Plan (CTLP) and WPB as well as the Articles of Association and Resolution of the General Meetings of Shareholders (GMS) and the laws and regulations, particularly in the Joint Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors.

2. Examine and review WPB proposed by the Board of Directors and submit the Board of Commissioners’ Comments on the WPB as well as provide opinions and suggestions to the GMS.

3. Examine and review periodic reports (monthly, quarterly) and annual reports proposed by the Board of Directors. The annual report which has been audited by a Public Accounting Firm shall be submitted to the GMS, accompanied by the Board of Commissioners’ comments on the report. The Board of Commissioners also provides explanations, opinions and suggestions to the GMS on the Annual Report.

4. Monitor and ensure that Good Corporate Governance (GCG) practices have been implemented effectively and sustainably by the Company, and to observe and make improvements based on the recommendation of the previous year’s GCG assessment results.

In running its duties in supervising the operations of the Company in fiscal year 2018, the Board of Commissioners, with the assistance of the Audit Committee, has provided policy directives to the Board of Directors towards the improvement of Company performance so as to survive tough business and working capital constraints, and to encourage better team work and higher professionalism within the Company to achieve better corporate governance in the future. The Board of Commissioners has also conducted a monitoring on the follow-up of the audit findings reported by both Internal Auditor Unit and external auditor (Public Accountant Firm).

Page 50: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

049PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Untuk lebih mendapatkan gambaran atas kegiatan usaha Perseroan, Dewan Komisaris sepanjang tahun 2018 beberapa kali melakukan kunjungan lapangan baik ke lokasi proyek maupun mitra kerja perusahaan, sehingga dapat memberikan arahan dan nasihat yang tepat saat diperlukan.

Pandangan atas Prospek Usaha PerusahaanDewan Komisaris menilai prospek usaha Perseroan di masa mendatang sangat menjanjikan untuk segera dapat mewujudkan visi perusahaan yaitu “Best Smart Digital Devices Provider in the Region”. Dalam sektor infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Broadband antara lain pembangunan jaringan broadband baik melalui jaringan kabel serat optik maupun radio (4G/5G dan satelit) sebagai prasyarat terealisasinya Industry 4.0, Internet of Things, e-Government, dan e-Commerce, Dewan Komisaris melihat bahwa bisnis di bidang Broadband memiliki potensi besar ke depan.

Penetrasi Pengguna Internet sekitar 132,7 juta orang dan perilakunya merupakan kesempatan yang besar bagi Perusahaan untuk menyediakan perangkat cerdas. Layanan digital seperti Network Termination Equipment, perangkat monitoring dan pengawasan, serta Internet of Things menjadi trend ke depan yang harus dimanfaatkan sebagai peluang usaha Perseroan.

Dalam lini bisnis Smart Energy, Perseroan harus mampu menyerap peluang-peluang dengan produk-produk genuine-nya dapat berperan pada penyediaan Internet of Things untuk infrastruktur gas kota, penyediaan perangkat-perangkat energi baru dan terbarukan, serta penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan.

Tergabungnya PT INTI (Persero) dalam klaster badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertahanan dan industri teknologi tinggi (National Defence and Hightech Industry - NDHI) menjadi peluang bagi Perseroan untuk memperbesar perannya di bidang pertahanan keamanan khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dan bisnis Perseroan di bidang TIK.

Di sektor Keuangan, pembayaran digital akan mendominasi Financial Technology, yang telah direspons oleh PT INTI (Persero) dengan mengembangkan pembayaran digital berupa perangkat cerdas bernama INTIPay. Dewan Komisaris yakin perangkat ini mampu menarik pasar dengan kemampuannya melakukan pembacaan KTP Elektronik, di samping berfungsi sebagai mobile point of sales.

Prospek usaha yang luas di berbagai sektor usaha Perseroan tersebut agar disertai dengan semakin baiknya pengelolaan risiko, sejak masih dalam tahap rencana perolehan kontrak hingga tahap penyelesaian proyek. Risiko yang mungkin terjadi sedapat mungkin telah dikenali, dikendalikan, dan bila perlu dimitigasi sehingga kerugian yang mungkin timbul dapat diminimalisir dan/atau diantisipasi.

To obtain better view on the Company’s business activities, the Board of Commissioners throughout 2018 has made several field visits to project sites and the Company’s partners so as to be able to provide appropriate direction and advice when required.

View of the Company’s Business ProspectsThe Board of Commissioners considers the Company’s business prospects in the future very promising towards immediate realisation of the Company’s vision, “Best Smart Digital Devices Provider in the Region.” In the area of information and communication technology (ICT) Broadband infrastructure sector, including development of fiber optic based and radio (4G/5G, satellite) broadband networks as prerequisites for the implementation of Industry 4.0, Internet of Things, E-Government, and E-Commerce, The Board of Commissioners sees that Broadband business has big potential going forward.

Penetration of internet users approximately 132.7 million people and their behaviour is a great opportunity for the Company to provide smart devices. Digital services such as Network Termination Equipment, monitoring and control devices, and Internet of Things are becoming future trends that should be viewed as the Company’s business opportunities.

In the Smart Energy business line, the Company should be able to grab the opportunities through its genuine products by providing Internet of Things devices for municipal gas infrastructures, new and renewable energy devices, and electricity infrastructures.

The incorporation of PT INTI (Persero) into the National Defence and High-tech Industry (NDHI) State Owned Enterprises (SOEs) cluster is an opportunity for the Company to expand its role in the area of defence and security, particularly related to the Company’s competencies and business in ICT field.

In the Finance sector, digital payments will dominate Financial Technology, which has been responded by PT INTI (Persero) by developing INTIPay, a type of smart digital-payment device. The Board of Commissioners believes this device will be able to generate a good market with its ability to read electronic Identification Cards (KTPs) in addition to its function as a mobile point of sales.

The large business prospects arising in various Company’s business sectors should be accompanied by a better risk management, from early stages of contract acquisition plans to project completion stages. Any possible risks should be identified as early as possible, controlled, and then mitigated when necessary to minimise and/or anticipate possible losses.

Page 51: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)050

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Dewan Komisaris menyambut baik rencana Perusahaan untuk kembali merevitalisasi fasilitas manufaktur yang dimiliki, sehingga visi Perusahaan sebagai penyedia perangkat cerdas digital dapat segera terwujud dan PT INTI (Persero) dapat kembali berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri dan dapat mengembalikan jati dirinya sebagai Perusahaan industri manufaktur bidang telekomunikasi. Terbangunnya kembali fasilitas manufaktur juga akan memastikan tercapainya target perolehan pendapatan pada tahun 2019 khususnya yang bersifat recurring untuk menutup biaya-biaya tetap Perusahaan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris menyarankan agar revitalisasi tersebut dilaksanakan sesuai jadwal yang direncanakan.

Merangkum berbagai prospek usaha di atas, dan sebagai pedoman kerja Perusahaan di tahun 2019, Dewan Komisaris telah menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2019 yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 20 Desember 2018.

Pandangan Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang BaikDewan Komisaris menilai bahwa penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance-GCG) di lingkungan PT INTI (Persero) sepanjang 2018 telah berjalan dengan efektif dan internalisasi atas prinsip-prinsip GCG yang ada telah dilakukan dengan menyeluruh. Hal ini terbukti dengan hasil self-assessment GCG di Perusahaan yang menunjukkan skor 83,148% atau predikat “Baik”, meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 81,6%.

Dalam rangka mewujudkan tata kelola perusahaan yang professional, berkelanjutan, serta sesuai dengan pemenuhan atas prinsip-prinsip GCG, Dewan Komisaris senantiasa melakukan pengawasan dan memberikan masukan agar pemenuhan prinsip-prinsip GCG terus terjaga. Dewan Komisaris bersama dengan Direksi terus berkomitmen untuk melakukan perbaikan berdasarkan masukan-masukan hasil self-assessment agar penerapan GCG dapat menjadi budaya bagi seluruh insan Perseroan serta berdampak positif dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perseroan.

Di samping itu, Dewan Komisaris memberikan penghargaan atas perolehan skor hasil Penilaian Implementasi Kriteria Penilaian Kriteria Unggul (KPKU) 2017 yang mencapai 491,25 dan berada di level Good Performance, yang merupakan lompatan besar dari pencapaian tahun sebelumnya. Demikian pula keberhasilan Perusahaan mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan OHSAS 18001:2007 yang menunjukkan komitmen Perusahaan pada praktik-praktik pengelolaan Perusahaan yang baik dan berkinerja unggul.

The Board of Commissioners supports the Company’s plan to revitalise its manufacturing facilities towards early transformation of the Company’s vision as a digital smart devices provider into reality and PT INTI (Persero) will ultimately reposition itself as a main driver of the rise of domestic industry and regain its identity as a telecommunications manufacturer. The rebuilding of manufacturing facilities will also ensure the achievement of target revenue in 2019, particularly recurring revenue, that will help cover the Company’s fixed costs. Therefore, the Board of Commissioners suggests that the revitalisation be executed according to the planned schedule.

Summing up the various business prospects mentioned previously, and as the Company’s 2019 Working Guidelines, the Board of Commissioners has approved the Company’s 2019 Work Plan and Budget, which has been ratified by the General Meeting of Shareholders on 20 December, 2018.

View of the Implementation of The Company’s Good Corporate GovernanceThe Board of Commissioners considers the implementation of Good Corporate Governance (GCG) within PT INTI (Persero) throughout 2018 effective and the incorporation of GCG principles has been carried out thoroughly. This is evidenced by the Company’s GCG self-assessment results, in which the conditions for implementing GCG within the Company has reached “Good” category with a score of 83.148%, higher than the previous year’s score of 81.6%.

In order to implement a professional and sustainable corporate governance and in compliance with the principles of Good Corporate Governance (GCG), the Board of Commissioners consistently monitors and gives feedbacks to ensure consistent implementation of GCG principles. The Board of Commissioners, together with the Board of Directors, are always committed to making improvements based on self-assessment results to enable GCG implementation to become the culture of all Company individuals and have a positive impact of turning the Company’s vision and mission into reality.

In addition, the Board of Commissioners would like to convey its utmost appreciation for the score obtained from the 2017 Evaluation of Criteria for Excellent Performance Appraisal (CEPA which reached 491.25 and was at the level of Good Performance level, which was a big leap achievement from the previous year. Likewise the success of the Company maintains ISO 9001: 2015, ISO 14001: 2015, and OHSAS 18001: 2007 certificates that shows the Company’s commitment to good and superior performance management practices.

Page 52: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

051PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pandangan atas Penerapan Whistle Blowing System

Perusahaan telah menetapkan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan dalam Surat Keputusan Direksi No. KN.026/2009 tertanggal 30 Desember 2009 tentang Kebijakan Whistle-Blowing System (WBS) sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi No. KN.024/2014 tertanggal 28 November 2014 yang memuat prosedur kebijakan, pelaksanaan, dan pelaporan WBS. Dengan demikian pada saat ini Perusahaan telah menyediakan sarana komunikasi untuk mendukung pelaksanaan kebijakan WBS berupa Kotak WBS, email dan SMS center, serta jaminan perlindungan bagi Whistle-Blower, tim WBS, dan kerahasiaan.

Pada tahun 2018 tidak terdapat laporan pengaduan melalui saluran WBS terkait adanya dugaan pelanggaran atau kecurangan yang dilakukan oleh karyawan Perusahaan. Dewan Komisaris telah menelaah dan menyimpulkan bahwa nihilnya jumlah pengaduan yang masuk lebih disebabkan oleh tingkat kepatuhan dan kedisiplinan yang tinggi dari pegawai Perseroan dalam menjalankan kode etik kerja yang ditetapkan.

PenutupAkhir kata, kami mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para pemegang saham dan juga pemangku kepentingan serta mitra usaha yang terus memberikan kepercayaannya kepada PT INTI (Persero) di tengah kondisi yang penuh tantangan, sehingga PT INTI (Persero) berhasil membukukan hasil kinerja yang membanggakan di tahun 2018.

Bagi segenap Direksi dan karyawan, kami mengucapkan terima kasih atas etos kerja yang telah ditunjukkan dengan penuh semangat untuk tetap berjuang dengan sebaik-baiknya sehingga PT INTI (Persero) berhasil bangkit dari kondisi yang kurang menggembirakan. Kami berharap bahwa kinerja di tahun 2018 bisa dipertahankan dan bahkan menjadi semakin baik di masa yang akan datang.

View of the Implementation of the Whistleblowing SystemThe Company has established a policy on the reporting system for alleged irregularities in the Company through Decree of the Board of Directors No. KN.026/2009 dated December 30, 2009 on Whistle-Blowing System (WBS) Policy as amended by Decree of the Board of Directors No. KN.024/014 dated November 28, 2014 which contains Whistle-Blowing System (WBS) policy, implementation, and reporting procedures. Thus, the Company has provided various WBS Channels to support the WBS policy implementation, including WBS Box, email and SMS center, WBS team, as well as guarantee of protection and confidentiality of the whistle-blower.

In 2018 there is no complaint report submitted through WBS channels regarding any suspected fraud committed by the Company’s employees. The Board of Commissioners has reviewed and concluded that the lack of incoming complaints is due to the high level of compliance and discipline of the Company’s employees in carrying out the established working code of ethics.

ClosingFinally, we would like to extend our greatest appreciation to our shareholders as well as stakeholders and business partners who always put their trust in PT INTI (Persero) amidst the challenging conditions, so that PT INTI (Persero) has managed to achieve a proud performance in 2018.

We would like to thank the Board of Directors and all employees for showing their strong work ethic by consistently putting in their greatest efforts to work hard and passionately, that PT INTI (Persero) is able to rise above difficult circumstances. We expect to be able to maintain, and even improve, the 2018 performance in the future.

Bandung, Mei 2019Dewan Komisaris PT INTI (Persero)

Board of Commissioners

Unggul PriyantoKomisaris Utama

President Commissioner

Page 53: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)052

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Commissioner’s Profile

Susunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Nomor: KEP-49/MBU/2011 tanggal 23 Februari 2011, SK-179/MBU/2012 tanggal 30 April 2012 dan SK-142/MBU/2013 tanggal 14 Februari 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, maka susunan Dewan Komisaris PT INTI (Persero) sebagai berikut:

Composition of the Board of Commissioners of the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia by the Statement of Minister of State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia No. KEP-49/MBU/2011 dated February 23, 2011, SK-179/MBU/2012 dated April 30, 2012 and SK-142/MBU/2013 dated February 14, 2013 on Termination and Appointment of Members of the Board of Commissioners of the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, the composition of the Board of Commissioners of PT INTI (Persero) as follows:

Profil Dewan Komisaris

Page 54: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

053PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Unggul PriyantoKomisaris Utama

Chief of BOC

Tempat & Tanggal LahirPlace & Date of BirthMalang, 30 September 1958

Riwayat JabatanHistory of Position• Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, BPPT (2014 -

Sekarang)• Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material, BPPT

(2010 - 2014)• Kuasa Pengguna Anggaran, BPPT (2009)• Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Energi, BPPT (2006 - 2010)

Riwayat PendidikanHistory of Education• S1 Teknik Kimia, ITB Bandung, Indonesia• S2 Chemical Engineering, University of Leeds, Inggris• S3 Electronic & Material, Kyushu University, Jepang

KewarganegaraanCitizenshipIndonesia

Page 55: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)054

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Djoko Agung HarijadiKomisarisCommissioner

Tempat & Tanggal LahirPlace & Date of BirthKediri, 17 Mei 1956

Riwayat JabatanHistory of Position• Staff Ahli Bidang Sosial, Ekonomi dan Budaya, Kementerian

Komunikasi dan Informatika RI

Riwayat PendidikanHistory of Education• S1 Teknik Industri, ITB Bandung, Indonesia• S2 Manajemen, Universitas Padjajaran, Indonesia

KewarganegaraanCitizenshipIndonesia

Page 56: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

055PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Nuning Sri RezekiKomisarisCommissioner

Tempat & Tanggal LahirPlace & Date of BirthBogor, 6 Juli 1963

Riwayat JabatanHistory of Position• Kepala Kantor Wilayah DJKN Jawa Barat, Kementerian Keuangan

RI (2015 - Sekarang)• Dewan Pengawas Perum LKBN Antara (2012 - 2013)• Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan

Negara (2011 - 2012)

Riwayat PendidikanHistory of Education• S1 Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia• Pre-MBA Preparation Program, San Diego State University,

California, USA• S2 Finance, University of Detroit, Michigan, USA

KewarganegaraanCitizenshipIndonesia

Page 57: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)056

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Laporan DireksiReport From Board of Director’s

Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang kami hormati,

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, karena dengan izin-Nya PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), atau selanjutnya disebut INTI, dapat melalui tahun 2018 dan menghadapi seluruh tantangan yang ada, serta mendapat limpahan karunia-Nya yang tidak berkesudahan.

Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2018 telah selesai diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka, Puradiredja, Suhartono pada 22 Februari 2019, dengan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”. Laporan Keuangan tersebut menunjukkan kinerja Perusahaan yang cukup menggembirakan, di mana pada tahun 2018 Perusahaan berhasil membukukan kontrak baru dan penjualan yang menghasilkan kinerja positif di akhir tahun.

Hasil ini tidak lepas dari upaya maksimal dari jajaran Direksi dan seluruh insan Perusahaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan. Seluruh insan Perusahaan, termasuk dari Entitas Anak, telah berperan aktif dalam merealisasikan pencapaian kinerja Perusahaan secara konsolidasian.

Prestasi ini tentu akan menjadi aset berharga bagi kelangsungan bisnis Perusahaan dan transformasi menjadi Perusahaan inovatif yang menyediakan smart digital device yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dengan lebih baik.

Analisis atas Kinerja Perusahaan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2014Perekonomian Indonesia di tahun 2018 menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,17%, yang merupakan tertinggi sejak tahun 2014. Nilai tukar dollar mengalami penurunan dari Rp13.384,00 di tahun 2017 menjadi Rp14.481,00 di tahun 2018, dan tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen mengalami penurunan dari 3,61% di tahun 2017 menjadi 3,13% di tahun 2018.

Capaian ini menunjukkan perekonomian indonesia melanjutkan momentum perbaikan yang telah dibangun dalam empat tahun terakhir, dan merupakan yang tertinggi selama lima tahun belakangan.

Di sisi lain ketidakpastian perekonomian global meningkat, dengan melambatnya perdagangan dunia, menurunnya harga-harga komoditas nonmigas, adanya kenaikan Fed Fund Rate, dan ketegangan hubungan dagang yang semakin meningkat.

Dear Esteemed Shareholders and Stakeholders,

Praise be to Allah SWT, The Almighty God, for His permission that enabled PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), or hereinafter called INTI, to face all challenges and make it through 2018 and for His abundant grace.

The Company’s Financial Statements in 2018 have been audited by the Public Accountant Firm Kanaka, Puradiredja, Suhartono on February 22, 2019, with an “Unqualified Opinion”. The Financial Statements revealed an exciting Company performance, where in 2018 the Company managed to record new contracts and sales that yielded a positive performance at the end of the year.

This result is inseparable from the maximum efforts of the Board of Directors and all the Company individuals to perform their mandated duties and responsibilities. The entire Company individuals, including those that belong to Subsidiaries, have played an active role towards achieving the Company’s consolidated performance.

This achievement will certainly be a valuable asset for the business sustainability of the Company and its transformation into an innovative Company which provides smart digital devices that will make human life better.

Company Performance Analysis

Indonesia’s Highest Economic Growth Since 2014Indonesia’s economy in 2018 grows 5.17%, the highest growth since 2014. The U.S. dollar exchange rate has decreased from Rp13,384.00 in 2017 to Rp14,481.00 in 2018, and the Consumer Price Index inflation rate decreased from 3.61% in 2017 to 3.13% in 2018.

This achievement shows the Indonesia’s economy continues the momentum of improvement which has been built in the past four years, and is the highest in the past five years.

On the other hand, global economic uncertainty is increasing, with the slowdown in global trade, declining non-oil commodity prices, a rise in the Fed Funds Rate and increasing tensions in trade relations.

Page 58: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

057PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pemerintah telah terus berusaha memperkuat stabilitas ekonomi serta mendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan daya saing dan produktifitas. Di antara kebijakan tahun 2018 adalah dengan tidak adanya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P), yang cukup berdampak pada rencana perolehan kontrak perusahaan.

Strategi Bisnis dan Inisiatif PerusahaanTema Strategi Manajemen pada tahun 2018 adalah Penguatan Struktur Keuangan melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan Pengembangan New Revenue Stream.

Realisasi dari strategi dan hasilnya secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Strategi peningkatan kontribusi pendapatan dari recurring business menghasilkan proyek-proyek Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), Spare Part Management System (SPMS), Mobile Point of Sales (MPOS), dan Sewa Tower Power (TOPO) untuk Base Tranceiver Station (BTS) sebesar total 24% dari total Penjualan 2018.

2. Strategi peningkatan kontrak proyek dengan Contribution Margin yang lebih baik menghasilkan Laba Kotor sebesar 23,2%.

3. Strategi pengembangan new revenue stream dan model bisnis baru, terutama di bidang digital business menghasilkan 5,9% Penjualan pada Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) untuk AirNav Indonesia, Penerangan Jalan Umum (PJU), Managed Service VSAT, dan Sewa TOPO.

4. Strategi pengembangan model pendanaan baru, di antaranya berupa Equity dan Loan Financing pada Anak Perusahaan untuk pendanaan dengan bentuk kontrak yang sesuai.

5. Strategi Investasi dengan memprioritaskan pengembalian yg cepat dan cost of capital rendah, merintis realisasi kerja sama dengan investor untuk revitalisasi pabrik.

6. Strategi Sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang digunakan untuk meningkatkan penciptaan nilai dicapai menggunakan sinergi strategis seperti dengan PT Len Industri (Persero), maupun dengan model transaksional seperti dengan BRI, Telkom Group, Airnav Indonesia, PT Pelindo II (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero)

7. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kepemimpinan, engineering, manajemen proyek, dan account management, dengan realisasi pencapaian kebutuhan pelatihan sebesar 101,4% dihasilkan dengan melakukan sinergi dengan BUMN lainnya, Leadership Endurance Training (LET), serta realisasi Training Need Analysis (TNA).

8. Pengembangan Produk Baru, terutama produk unggulan 2018 yaitu Radar Hujan bekerja sama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Strategi Restrukturisasi Bisnis yang dilakukan di perusahaan meliputi 3 (tiga) aspek utama yaitu aspek pemasaran, produk, dan operasi.

The government has continued to strive to strengthen economic stability and encourage domestic industries to increase competitiveness and productivity. Among the policies in 2018 is the absence of the Revised State Expenditure and Revenue Budget, that had an impact on the planned acquisition of the Company’s contracts.

Business Strategy and Corporate InitiativesThe Management’s Strategic Theme in 2018 is Strengthening Financial Structure by Scaling-Up Existing Businesses and Developing New Revenue Streams.

The realisation of the strategy and the results can be briefly described as follows:

1. Strategy to increase revenue contribution from recurring business generated projects of Hospital Management Information System (SIMRS), Spare Part Management System (SPMS), Mobile Point of Sales (MPOS), and Tower Power (TOPO) Leases for Base Tranceiver Station (BTS) totaling 24% of 2018 total Sales.

2. Strategy to increase project contracts with better Contribution Margin resulted in a Gross Profit of 23.2%.

3. Strategy to develop new revenue streams and new business models, especially in the digital business sector, generated 5.9% sales of Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) for AirNav Indonesia, Public Street Lighting, VSAT Managed Services, and TOPO Leases.

4. Strategy to develop new funding models, including in the form of Equity and Loan Financing for subsidiaries for funding with appropriate contract forms.

5. Investment Strategy is realised by prioritising quick returns and low cost of capital, and pioneering the realisation of cooperation with investors to revitalise factories.

6. The State Owned Enterprises (SOEs) Synergy Strategy to increase value creation is achieved using the strategic synergy such as with PT Len Industri (Persero) and using transactional models such as with BRI, Telkom Group, Airnav Indonesia, PT Pelindo II (Persero), and PT Angkasa Pura II (Persero).

7. The Human Resources Development Strategy in the areas of leadership, engineering, project management, and account management, with the realisation of the training needs of 101.4%, was generated by synergising with other SOEs, the Leadership Endurance Training, and Training Need Analysis Realisation.

8. Development of New Products, especially 2018 flagship products, such as Rain Radar in collaboration with National Aeronautics and Space Institute.

Business Restructuring Strategies carried out in the Company covered 3 (three) main aspects, namely the marketing, product and operations aspects.

Page 59: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)058

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Dalam aspek pemasaran, Perusahaan melakukan pengembangan portofolio pasar dan produk pada bisnis eksisting maupun bisnis baru, serta melakukan inovasi pemasaran untuk membangun image sebagai innovation leading company. Penciptaan pasar baru khususnya dilakukan pada sektor pemerintahan dengan memanfaatkan sinergi BUMN.

Dalam aspek produk, Perusahan mengembangkan produk-produk yang inovatif, memiliki kehandalan tinggi dan time-to-market yang cepat dengan tidak melepaskan diri dari kompetensi perusahaan di bidang telekomunikasi dan elektronika;

Dalam aspek operasi, pembangunan rantai pasokan yang baik, kemitraan strategis dengan pemilik teknologi, peningkatan kualitas pengelolaan proyek, dan dengan pengendalian resiko operasi secara konsisten. Perusahaan di tahun ini juga meningkatkan porsi bisnis manufaktur sambil menerapkan proses-proses bisnis yang mendukung pengendalian operasi dan manajemen bahan baku yang lebih baik.

Ketiga aspek tersebut merupakan pilar utama yang dibangun di atas landasan aspek efisiensi dan optimalisasi, aspek finansial dan aspek sumber daya manusia.

Perusahaan melaksanakan efisiensi dan optimalisasi semua sumber daya yang ada untuk kelangsungan hidup Perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik disadari sangat membantu Perusahaan dalam mengantisipasi tekanan pendanaan. Oleh karenanya, dalam aspek finansial, Perusahaan menjalankan program efisiensi keuangan berupa percepatan perputaran modal kerja dengan menjaga perolehan proyek yang memiliki turnover yang baik, perbaikan payable turnover, pengupayaan kolektibilitas pada tingkat yang menguntungkan, serta perolehan sumber pendanaan baru yang menguntungkan Perusahaan baik dalam bentuk perbaikan pola pembayaran (term of payment) maupun pola-pola vendor financing. Pengendalian risiko keuangan dilakukan secara konsisten.

Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan untuk meningkatkan produktivitas karyawan melalui program-program peningkatan kompetensi SDM, pembangunan budaya, peningkatan kualitas proses dan sistem kerja, pemberdayaan teknologi informasi dalam proses bisnis, serta peningkatan penyebaran pengetahuan melalui sistem knowledge management yang semakin ditingkatkan kualitasnya.

Perusahaan di tahun ini juga terus meningkatkan porsi bisnis manufaktur sebagai cikal bakal bisnis baru ke depan, khususnya untuk memproduksi genuine product Perusahaan dengan mengutamakan kebutuhan pasar (market-driven). Hal ini dilakukan secara parallel dengan penerapan proses-proses bisnis yang mendukung pengendalian operasi dan manajemen bahan baku yang lebih baik.

In the marketing aspect, the Company develops market and product portfolios in existing and new business, as well as marketing innovations to build an image as a leading innovation company. The creation of new markets is especially done in the government sector by utilising the Synergy of SOEs.

In the product aspect, the Company develops products that are innovative, have high reliability and fast time-to-market without releasing itself from the Company’s competencies in the field of telecommunications and electronics.

In the operations aspects, the strategy is done by building a good supply chain, strategic partnerships with technology owners, improving the quality of project management, and controlling operational risk consistently. The Company this year also increases the portion of its manufacturing business while implementing business processes that support better operational control and raw material management.

These three aspects are the main pillars that are built on the foundation of aspects of efficiency and optimisation, financial aspects and aspects of human resources.

The Company carries out efficiency and optimises all available resources for the survival of the Company. Good management of working capital is recognised greatly to help the Company in anticipating funding pressures. Therefore, in the financial aspect, the Company runs a financial efficiency program in the form of accelerating working capital turnover by maintaining project acquisition with good turnover, debt turnover improvement, seeking collectibility at a favourable level, and acquiring new funding sources that benefit the Company in the form of improved payment patterns (terms of payment), and vendor financing patterns. Financial risk control is carried out consistently.

Transformation of Human Resources is carried out to improve employee productivity through programs to improve Human Resources competency, cultural development, improving the quality of work processes and systems, empowering information technology in business processes, and increasing knowledge dissemination through knowledge management systems that are increasingly improved in quality.

This year the Company also continues to increase the portion of its manufacturing business as the forerunner of new businesses in the future, especially for producing genuine products of the Company in market-driven manner. This is done in parallel with the implementation of business processes that support better operational control and raw material management.

Page 60: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

059PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan Perusahaan juga melakukan inovasi-inovasi cerdas bagi peningkatan kehidupan yang lebih baik dengan mengembangkan strategi parenting yang baik antara Induk dan Anak Perusahaan. Parenting strategy dikembangkan oleh Perusahaan untuk memberdayakan secara optimal sumber daya dan kapabilitas Perusahaan bagi pembangunan nilai setiap lini bisnis Perusahaan dan sekaligus pula menghasilkan sinergi di antara berbagai lini bisnis tersebut. Strategi ini fokus pada kompetensi inti Perusahaan Induk dan pada nilai yang diciptakan melalui hubungan antara Induk dan Anak Perusahaan.

Induk Perusahaan memiliki tiga unit bisnis strategis yaitu Broadband, Smart Energy, Defense and Digital Service, dan dua anak perusahaan yaitu PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) yang bergerak di sektor manufaktur dan out side plant, serta PT INTI Konten Indonesia (INTENS) yang bergerak di sektor teknologi information dan komunikasi (TIK).

Sinergi BUMN dilaksanakan melalui klaster National Defence and Hightech Industry (NDHI) dan dengan BUMN yang terkait dengan lini bisnis perusahaan.

Analisis Kinerja PerusahaanRealisasi perolehan Penjualan Induk Perusahaan tahun 2018 sebesar Rp 847,76 miliar. Penjualan ini berasal dari Strategic Business Unit (SBU) Broadband sebesar Rp404,87 miliar, berasal dari proyek Instalasi Kabel Rumah/Pasang Baru (Supply Services), Radio, Scrap Cable, Sewa, Out Site Plant (OSP), dan proyek lainnya. SBU Defense and Digital Services mengkontribusikan Penjualan sebesar Rp125,65 miliar, yang berasal dari MPOS, pemeliharaan, Sistem Persinyalan PT Kereta Api Indonesia (Persero), INTI Smart Meeting, dan proyek lainnya. Sementara itu, SBU Smart Energy sebesar Rp145,08 miliar, berasal dari proyek Penerangan Jalan Umum (PJU), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), INTI Converter Kit, dan proyek lainnya.

Realisasi Penjualan Anak Perusahaan tahun 2018 yang dapat dikonsolidasikan sebesar Rp261,25 miliar berasal dari PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) sebesar Rp43,07 miliar yang berasal dari Jasa Repair Modul, OSP, Produksi Logam & Plastik, dan proyek lainnya, serta PT Inti Konten INTENS sebesar Rp.218,18 miliar berasal dari MPOS, e-Voting, Solusi Data Analysis (SAS), Managed Service dan proyek lainnya.

Realisasi Penjualan tahun 2018 sebesar Rp847,76 miliar atau tercapai 42,38% terhadap anggarannya, turun sebesar Rp460,92 miliar atau 35,22% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017. Realisasi Beban Pokok Penjualan tahun 2018 sebesar Rp651,41 miliar atau 76,84% terhadap Penjualan, turun sebesar Rp.479,11 miliar atau 42,38% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun 2017.

To realise sustainable growth, the Company also makes smart innovations to improve a better life by developing a good parenting strategy between the Parent and its Subsidiaries. The parenting strategy was developed by the Company to optimally empower the Company’s resources and capabilities for the development of the value of each Company’s business line and at the same time generate synergies between the various lines of business. This strategy focuses on core competencies of the Parent Company and on the value created through the relationship between the Parent and the Subsidiary.

The Parent Company has three strategic business units, namely Broadband, Smart Energy, Defence and Digital Services, and two subsidiaries, namely PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) that is engaged in the manufacturing and outside plant sectors, as well as PT INTI Konten Indonesia (INTENS) that is engaged in the information and communication technology (ICT) sector.

The SOEs Synergy is carried out through National Defence and Hightech Industry (NDHI) clusters and with SOEs that are related to the Company’s business lines.

Company Performance AnalysisRealisation of the Parent Company’s Sales in 2018 amounted to Rp847.76 billion. This Sales came from SBU Broadband in the amount of Rp404.87 billion, originating from the Home Cable Installation/New Installation (Supply Services), Radio, Cable Scrap, Lease, Out Site Plant (OSP), and other projects. SBU Defence and Digital Services contributed Sales of Rp125.65 billion, which came from MPOS, maintenance, Signaling Systems of PT Kereta Api Indonesia (Persero), INTI Smart Meeting, and other projects. Meanwhile, the SBU Smart Energy earned Rp145.08 billion, originating from the Public Street Lighting, Solar Power Plant, INTI Converter Kit, and other projects.

Realisation of the Subsidiary’s Sales in 2018 which can be consolidated in the amount of Rp261.25 billion came from PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) in the amount of Rp43.07 billion originating from Repair Module Services, OSP, Metal & Plastic Production, and other projects and also came from PT INTI Konten Indonesia (INTENS) of Rp218.18 billion from MPOS, E-Voting, Data Analysis Solutions (SAS), Managed Services, and other projects.

In 2018 the Company managed to achieve Sales of Rp847.76 billion, or 42.38% of the budget, decreased by Rp460.92 billion or 35.22% compared to the same period in 2017.

Cost of Sales in 2018 was Rp651.41 billion or 76.84% of the sales amount, down by Rp479.11 billion or 42.38% compared to the same period in 2017.

Page 61: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)060

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Perusahaan memperoleh Laba Kotor sebesar Rp196,35 miliar yang diperoleh dari beberapa proyek terutama proyek MPOS, Radio Micowave, Set Top Box, Scrap Cable, dan Instalasi Kabel Rumah/Pasang Baru (Supply Services).

Realisasi Beban Usaha tahun 2018 sebesar Rp96,53 miliar, terdiri dari Beban Usaha Induk sebesar Rp88,75 miliar dan Beban Usaha Anak sebesar Rp7,78 miliar. Beban Usaha Konsolidasi 65,09% dari anggarannya, atau lebih rendah sebesar Rp2,22 miliar atau 22,25% dibandingkan periode yang sama pada di tahun 2017 yang sebesar Rp98,74 miliar.

Beban Pendanaan tahun 2018 sebesar Rp68,25 miliar terdiri dari Beban Pendanaan Induk sebesar Rp65,48 miliar dan Beban Pendanaan Anak sebesar Rp.277 miliar. Beban Pendanaan Konsolidasi ini lebih tinggi sebesar Rp2,80 miliar dari periode yang sama di tahun 2017. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penambahan pinjaman kepada lembaga perbankan dan non-perbankan untuk modal kerja perusahaan.

Pada tahun 2018, Perusahaan membukukan Pendapatan Lain-lain sebesar Rp16,39 miliar, terutama berasal dari Reimburse, Optimalisasi Aset (sewa lahan dan bangunan), Laba Selisih Kurs, Pendapatan Denda dan Diskon, Insentif Pengembangan Produk dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, dan pendapatan lainnya yang berasal dari Entitas Anak yaitu PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan PT INTI Konten Indonesia (INTENS).

Sementara itu Beban Lain-lain sebesar Rp30,02 miliar berasal dari Imbalan Pasca Kerja, Rugi Selisih Kurs, dan beban lainnya dari Entitas Anak yaitu PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan PT INTI Konten Indonesia (INTENS).

Dengan perolehan Laba Kotor sebesar Rp196,35 miliar, total Beban Usaha dan Beban Pendanaan sebesar Rp164,78 miliar, ditambah Beban Lain-lain sebesar Rp13,62 miliar dan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp.17,48 miliar, maka Perusahaan membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp462,66 juta.

Berdasarkan Laporan Aktuaris Bestama Aktuaria tahun 2018, Perusahaan membukukan Penghasilan Komprehensif Lain yang berasal dari Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti sebesar Rp5,59 miliar, sehingga total Laba dan Penghasilan Komprehensif tahun 2018 adalah sebesar Rp6,06 miliar, mengalami penurunan dari periode yang sama di tahun 2017 yang membukukan total Laba dan Penghasilan Komprehensif sebesar Rp23,54 miliar.

Realisasi Investasi Konsolidasi Perusahaan Tahun 2018 sebesar Rp7,38 miliar atau 12,27% terhadap anggarannya. Relatif rendahnya penyerapan Investasi ini terutama disebabkan oleh upaya Perusahaan untuk selektif dalam merealisasikan investasi sesuai dengan kebutuhan kontrak yang diperoleh, mengingat kemampuan pendanaan yang masih terbatas. Investasi ini terutama berasal dari Aset Tetap Bangunan dan Emplasemen dalam rangka renovasi bangunan pabrik tahap 1, mesin dan instalasi untuk produk INTI Gas Meter Prabayar dan INTI Converter Kit,

The Company recorded a Gross Profit of Rp196.35 billion, which was generated from several projects, particularly the MPOS project, Microwave Radio, Set-Top Box, Cable Scrap, and Home Cable Installation/New Installation (Supply Services).Operating Expenses in 2018 were recorded at Rp96.53 billion, consisting of Parent Company Operating Expenses of Rp88.75 billion and Subsidiary Companies Operating Expenses of Rp7.78 billion. Consolidated Operating Expenses were 65.09% of the budget, decreased by Rp2.22 billion or 22.25% compared to the same period in 2017 which stood at Rp98.74 billion.

Financing Expenses in 2018 amounted to Rp68.25 billion, consisting of Parent Company Financing Expenses of Rp65.48 billion and Subsidiary Companies Financing Expenses of Rp2.77 billion. Consolidated Financing Expenses were increased by Rp2.80 billion compared to the same period last year due to additional loans from banking and non-banking parties to finance the Company’s Working Capital.

In 2018 the Company posted Other Revenues of Rp16.39 billion mainly from Reimbursement, Optimisation of Assets (land and building leases), Profit from Foreign Exchange Differences, Income from Fines and Discounts, Incentives for Product Development from the Ministry of Research, Technology and Higher Education, and other income from Subsidiaries, namely PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) and PT INTI Konten Indonesia (INTENS).

Meanwhile, Other Expenses of Rp30.02 billion came from Post-Employment Benefits, Foreign Exchange Losses and other expenses from Subsidiaries, namely PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) and PT INTI Konten Indonesia (INTENS).

With Gross Profit of Rp196.35 billion, the total Operating Expenses and Funding Expenses amounted to Rp164.78 billion, plus Other Expenses of Rp13.62 billion and Income Tax Expense of Rp17.48 billion, then the Company booked Profit for the Year amounting to Rp462.66 million.

Based on the Bestama Aktuaria Actuary Report in 2018, the Company posted Another Comprehensive Income derived from the Remeasurement of the Defined Benefit Program of Rp5.59 billion, so that the total Profit and Comprehensive Income in 2018 was Rp6.06 billion, a decrease from the same period in 2017 which posted a total Profit and Comprehensive Income of Rp23.54 billion.

The Company’s Consolidated Investment realisation in 2018 amounted to Rp7.38 billion or 12.27% of its budget. The relatively low absorption of this Investment is mainly due to the Company’s efforts to be selective in realising investments in accordance with the contractual requirements obtained given the limited funding capacity. This Investment mainly comes from the Fixed Assets of Buildings and Emplacement in the framework of the renovation of the factory stage 1, machinery and installations for Prepaid INTI Gas Meter products and INTI Converter Kit, Bench Radio Test

Page 62: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

061PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

alat ukur Test Bench Radio serta pengembangan produk terutama dari Uji Coba Implementasi ADS-B, Smart Levels Crossing, dan Smart Card Reader.

Tantangan yang DihadapiTantangan utama yang dihadapi oleh Perusahaan adalah di bidang Keuangan, di mana struktur permodalan yang dimiliki PT INTI (Persero) masih belum ideal akibat adanya akumulasi kerugian di tahun-tahun sebelumnya. Rasio Utang terhadap Ekuitas dan Beban Pendanaan masih tinggi sebagai dampak dari besarnya pinjaman bank untuk pembiayaan proyek-proyek multiyears di tahun-tahun sebelumnya. Direksi berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan baru agar kelangsungan hidup Perusahaan tidak terganggu, di antaranya dengan menekan pinjaman baru kepada lembaga keuangan dan mengutamakan kemitraan sebagai sumber pendanaan. Dari sisi pendanaan operasional, Perusahaan seringkali mengalami tekanan Arus Kas terutama akibat perputaran proyek yang panjang.

Perusahaan juga menghadapi tantangan akibat komposisi demografi Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak ideal, di mana banyak karyawan yang memegang posisi kunci telah memasuki masa pensiun pada tahun 2017 dan kondisi ini masih akan terus berlangsung sampai dengan beberapa tahun ke depan. Untuk itu, Perusahaan telah memulai proses rekruitasi, baik karyawan tetap maupun kontrak, agar transfer pengetahuan terus berlangsung secara berkesinambungan.

Dari aspek pemasaran, tertundanya lelang pekerjaan-pekerjaan yang potensial bagi Perusahaan hingga paruh kedua tahun 2018, bahkan beberapa kontrak besar baru diperoleh di menjelang akhir tahun, sehingga pelaksanaannya bergeser ke tahun 2019 dan tidak dapat membukukan Penjualan di tahun 2018. Perolehan kontrak yang kurang lancar berakibat pada penurunan angka Penjualan yang dibukukan Perusahaan di tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017.

Pelaksanaan Sinergi BUMN yang diharapkan dapat memberikan peluang lebih besar belum menunjukkan kontribusi yang signifikan, mengingat sinergi yang terbangun di tahun 2018 masih banyak yang bersifat transaksional. Diharapkan di tahun-tahun mendatang, Sinergi BUMN dapat lebih bersifat kolaboratif yang mengarah pada joint operation atau production, strategic alliance, serta joint venture.

Tantangan berikutnya adalah fasilitas manufaktur yang memerlukan perbaikan agar Perusahaan dapat memperbesar kapasitas produksi sesuai dengan daya serap pasar. Besarnya pendanaan untuk melakukan Revitalisasi Manufaktur ini mengakibatkan proses revitalisasi belum dapat dilaksanakan sepenuhnya dengan menggunakan anggaran investasi Perusahaan di tahun 2018. Saat ini Perusahaan masih melaksanakan pembahasan mengenai skema kerjasama dengan investor yang sesuai untuk melaksakan revitalisasi ini.

Smart Levels Crossing, and Smart Card Reader.

Challenges FacedThe main challenge faced by the Company is in the field of Finance, where the capital structure owned by PT INTI (Persero) is still not ideal due to accumulated losses in previous years. The Debt to Equity Ratio and Funding Costs are still high as a result of the size of bank loans to finance multiyears projects in previous years. The Board of Directors strives to make new breakthroughs so that the survival of the Company is not disturbed, including by pressing new loans to financial institutions and prioritising partnerships as a source of funding. In terms of operational funding, the Company often experiences cash flow pressures mainly due to long project turnover.

The Company also faces challenges due to the demographic composition of Human Resources which is not ideal, with many employees holding key positions entering retirement in 2017 and this condition will continue for the next few years. For this reason, the Company has begun the process of recruiting, both permanent and contract employees, so that transfer knowledge continues on an ongoing basis.

From the aspect of marketing, the delay in the auction of potential jobs for the Company until the second half of 2018, even several new large contracts were obtained towards the end of the year, so the implementation shifted to 2019 and could not record Sales in 2018. The non-smooth contract acquisition resulted in a decrease in the Sales figures recorded by the Company in 2018 compared to 2017.

The implementation of SOEs Synergies which is expected to provide greater opportunities has not yet shown a significant contribution, considering that the synergies that have been built in 2018 are mostly transactional-based. It is expected that in the coming years, the synergy of SOEs can become more collaborative which leads to joint operation or production, strategic alliance, and joint ventures.

The next challenge is manufacturing facilities that require improvement so that the Company can expand production capacity in accordance with market absorption capacity. The amount of funding to carry out the Revitalisation of Manufacturing has resulted in the revitalisation process not being fully implemented using the Company’s investment budget in 2018. Currently the Company is still carrying out discussions on the scheme of cooperation with appropriate investors to carry out this revitalisation.

Page 63: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)062

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Defense &Digital ServicesSmart EnergyBroadband

Analisis Prospek UsahaTahun 2018 merupakan tahun dimulainya mewujudkan visi perusahaan yaitu “Best Smart Digital Devices Provider in the Region”. Berdasarkan bidangnya, bisnis Perusahaan di tahun 2018 dibagi menjadi Broadband, Smart Energy, dan Defense and Digital Service. Ketiga lini bisnis ini merupakan perwujudan visi misi Perusahaan, melalui program prioritas pembangunan nasional yaitu Nawacita yang terdiri dari beberapa sektor antara lain kedaulatan pangan, energi, kemaritiman, pariwisata dan industri, infrastruktur, sumber daya manusia, dan perbatasan.

Untuk proyek unggulan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) infrastruktur Pitalebar (Broadband), antara lain pembangunan jaringan broadband dan 4G/5G, digitalisasi, dan hal-hal yang berhubungan. Perusahaan melihat bahwa bisnis di bidang Broadband memiliki potensi besar ke depan.

Masyarakat Indonesia ke depannya akan menjadi masyarakat dengan kebutuhan yang spesifik akan teknologi efisien dan cerdas. Layanan digital seperti monitoring, kontrol, Internet of Things berbasiskan teknologi informasi dan komunikasi menjadi semakin dibutuhkan. Demikian juga alat bantu pengambilan keputusan berbasis analisis big data.

Semua ini merupakan peluang bagi Perusahaan untuk semakin mengembangkan usahanya untuk mewujudkan visi dan misinya.

Analysis on Business ProspectsThe year 2018 is the year to realise the Company’s vision of “Best Smart Digital Devices Provider in the Region”. Based on its field, the Company’s business in 2018 is divided into Broadband, Smart Energy and Defence & Digital Services. These three lines of business represent the embodiment of the Company’s vision and mission, by means of the national development priority program, Nawacita, consists of several sectors such as food sovereignty, energy, maritime, tourism and industry, infrastructure, human resources, and border.

For leading projects in the Broadband infrastructure information and communication technology (ICT) sector, include the construction of broadband and 4G/5G networks, and digitalisation, and related matters. The Company sees that business in the field of Broadband has great potential going forward.

Indonesian society in the future will become a society with specific needs for efficient and intelligent technology. Digital services such as monitoring, control, Internet of Things based on information and communication technology are becoming increasingly needed. Likewise, decision-making tools based on big data analysis.

All this is an opportunity for the Company to further develop its business to realise its vision and mission.

Page 64: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

063PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Lini Bisnis BroadbandPemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membuat Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019, yang merupakan kesempatan bagi PT INTI (Persero) untuk mengimplementasikan Out Side Plant (OSP), pemeliharaan serat optik, Antenna, perangkat sewa, optimalisasi bahan optik, dan menyediakan jasa instalasi, uji commissioning, perawatan, dan produk yang berkaitan dengan konektivitas pitalebar.

Penetrasi Pengguna Internet sekitar 132,7 juta orang dan perilakunya merupakan kesempatan yang besar bagi Perusahaan untuk menyediakan perangkat cerdas. Infrastruktur pitalebar menjadi syarat utama untuk penggunaan aplikasi-aplikasi terbaru.

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pitalebar (Broadband), maka keadaan tersebut dilihat sebagai prospek usaha yang besar bagi Perusahaan untuk melakukan inovasi cerdas yang dapat menjawab segala kebutuhan yang muncul. Produk dan layanan PT INTI (Persero) dalam sektor TIK, baik yang mendukung infrastruktur TIK maupun yang bersifat memanfaatkan infrastruktur Broadband tersebut, memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang di sektor ini.

Lini Bisnis Smart EnergyProspek Energi Indonesia 2017 yang digambarkan pada Indonesia Outlook Energi diterbitkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), menjelaskan kebutuhan pembangkit listrik tenaga (PLT) hidro dan energi terbarukan (PLT Surya, PLT Bayu, dan lain-lain) sangat besar.

Pemerintah RI melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyusun Rencana Strategis 2014-2019 dengan salah satu rencananya adalah akses dan infrastruktur ketenagalistrikan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, pembangunan-pembangunan yang terkait dengan energi penggunaan gas bumi, energi baru dan terbarukan, terutama untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).

PT INTI (Persero) dapat berperan pada penyediaan Internet of Things untuk infrastruktur gas kota, penyediaan perangkat-perangkat energi baru dan terbarukan, penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, misalnya dengan produk-produk INTI Meter Gas Prabayar dan KwH Meter Berbasis Token dengan kemampuan Internet of Things, serta produk INTI Converter Kit.

Broadband Business LineThe Government of Indonesia through the Ministry of National Development Planning/National Development Planning Agency has made the Indonesia Broadband Plan 2014-2019. Indonesia Broadband Plan 2014-2019 is an opportunity for PT INTI (Persero)e to implement Out Side Plant (OSP), fiber optic maintenance, Antenna, lease devices, optical material optimization, and to provide installation services, test commissioning, maintenance, and also products related to broadband connectivity.

The number of Internet User Penetration around 132.7 million people and its behaviour is a great opportunity for the Company to provide smart devices. Broadband infrastructure is the main requirement for the use of the latest applications.

As one of the Companies engaged in the field of Broadband information and communication technology (ICT), the situation is seen as a great business prospects for the Company to make intelligent innovation that can answer all the needs that arise. Products and services of PT INTI (Persero in the ICT sector, both those supporting ICT infrastructure and utilising the Broadband infrastructure, have great potential to continue to grow in this sector.

Smart Energy Business LineIndonesia’s Energy Prospects 2017, as described in Indonesia Energy Outlook published by Agency for the Assessment and Application of Technology, explains that the needs of hydro and renewable energy based power generator (Solar Power Plant, Wind Power Plant, and others) is very large.

The Government of Indonesia through the Ministry of Energy and Mineral Resources drafted the Strategic Plan 2014-2019 with one of the plans being the Access and Electricity Infrastructure to increase the electrification ratio, the development related to energy use of natural gas, new and renewable energy, especially for underdeveloped, leading and outermost areas.

PT INTI (Persero) may contribute to the provision of IoT for municipal gas infrastructure, the provision of new and renewable energy devices, the provision of electricity infrastructure, for example with Prepaid INTI Gas Meter and KwH Meter Token based products with Internet of Things capability, and INTI Converter Kit products.

Page 65: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)064

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Lini Bisnis Defence and Digital ServicesTergabungnya PT INTI (Persero) dalam cluster badan usaha milik (BUMN) sektor Pertahanan dan Industri Teknologi Tinggi (National Defence and Hightech Industry - NDHI) memberikan peluang sekaligus tanggung jawab bagi Perusahaan untuk memperbesar perannya di bidang pertahanan dan keamanan. Khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dan bisnis inti Perusahaan di bidang teknologi informasi dan komunikasi serta elektronika.

Alokasi Pendanaan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui penambahan infrastruktur jalan, jembatan, air, dan perumahan merupakan peluang bagi Perusahaan. PT INTI (Persero) melakukan kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian PUPR berupa pengembangan produk dan produksi. Hasil kerja sama dengan Balitbang PUPR adalah produk-produk yang bersifat monitoring dan kontrol seperti Structural Health Monitoring System (SHMS) atau Sistem Informasi Manajemen Bagas (SIMBAGAS), Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA), dan Penerangan Jalan Umum (PJU) dapat dipasarkan ke Kementerian PUPR.

Di sektor transportasi udara, pengembangan bandara dan peningkatan lalu lintas bandara, membuka peluang bagi produk-produk PT INTI (Persero). Peluang untuk produk Riset dan Pengembangan gabungan PT INTI (Persero) dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan lainnya, seperti Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), dan pemantauan cuaca (Weather Radar).

Di sektor keuangan, Pembayaran digital akan mendominasi Financial Technology. PT INTI (Persero) mengembangkan Pembayaran Digital berupa perangkat cerdas Mobile Point of Sales (MPOS) yang dapat diintegrasikan dengan pembaca KTP-elektronik yang dikenal dengan nama INTIPay. Perangkat ini sudah mulai diperkenalkan kepada institusi keuangan dan perbankan, serta dapat disediakan dalam model bisnis seperti managed service yang menarik bagi kastemer.

Perusahaan berencana untuk kembali merevitalisasi manufaktur dan meningkatkan daya guna atas sumber daya yang selama ini tidak produktif. Dengan demikian diharapkan PT INTI (Persero) dapat berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industri dalam negeri dan dapat mengembalikan jati dirinya sebagai Perusahaan industri manufaktur bidang telekomunikasi.

Tata Kelola PerusahaanBagi PT INTI (Persero), komitmen terhadap penerapan instrumen Tata Kelola Perusahaan tidak hanya mewakili kewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku, tapi diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien, serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi persaingan pasar.

Defence and Digital Services Business LineThe incorporation of PT INTI (Persero) into the National Defence and High-Tech Industries (NDHI) sector provides both opportunities and responsibility for the Company to enlarge its role in the field of defence and security. Particularly related to the Company’s core competencies and business in information and communication technology and electronics.

Allocation of Funding in the Ministry of Public Works and People’s Housing through the addition of road infrastructure, bridges, water, and housing infrastructure is an opportunity for Company. PT INTI (Persero) has been cooperating with Research and Development Agency of Ministry of Public Works and People’s Housing in the form of product and production development. The results of cooperation with Research and Development Agency of Ministry of Public Works and People’s Housing are products for monitoring and control such as Structural Health Monitoring System (SHMS) or Bridge Information System Bagas (SIMBAGAS), Early Information System Traffic (SINDILA), and Public Street Lighting can be marketed to the Ministry of Public Works and People Housing.In the Air Transportation sector, the development of airport and increased airport traffic, opens opportunities for products of PT INTI (Persero). Opportunities for PT INTI (Persero)’s products Joint Research and Development with Indonesian Institute of Sciences, Bandung Institute of Technology, National Aeronautics and Space Institute, and many more, such as Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), and weather monitoring (Weather Radar).

In the finance sector, digital Payments will dominate Financial Technology. PT INTI (Persero) develops Digital Payments in the form of Mobile Point of Sales (MPOS) smart devices that can be integrated with electronic Identification Card readers known as INTIPay. This device has already been introduced to financial and banking institutions, and can be provided in business models such as managed services that appeal to customers.

The Company plans to re-revitalise manufacturing and increase the efficiency of resources that have been unproductive. Thus, it is expected that PT INTI (Persero) can act as the main driver of the rise of domestic industry and can restore its identity as a manufacturing company in the field of telecommunication.

Corporate GovernanceFor PT INTI (Persero), commitment to the implementation of Corporate Governance instruments does not only represent the obligation to comply with applicable regulations but is believed to be the key to success in efforts to achieve effective, efficient and sustainable business performance that is indispensable in winning market competition.

Page 66: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

065PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Kinerja usaha Perusahaan merupakan suatu refleksi dari adanya upaya secara terus menerus dari organ-organ perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas tata kelola. Perusahan meyakini bahwa tata kelola perusahaan yang baik akan dapat menurunkan biaya, meningkatkan kepercayaan stakeholder dan praktik-praktik bisnis terbaik (best practices).

Salah satu bentuk penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) adalah adanya kewajiban penandatanganan Pakta Integritas bagi setiap Insan PT INTI (Persero) mulai dari Karyawan, Direksi, sampai dengan Dewan Komisaris. Penandatanganan Pakta Integritas ini dilaksanakan setiap tahun secara konsisten dan berkesinambungan pada triwulan I.

Berdasarkan Self-Assessment yang dilakukan atas penerapan praktik-praktik GCG, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada perusahaan mencapai predikat kategori Baik dengan skor 83,148.

Di samping itu, pada tahun 2018 Perusahaan melaksanakan Asesmen Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) tahun 2017, di mana sesuai Nota Forum Ekselen BUMN (FEB) No. 084.FEB.KPKU.III.2018 tertanggal 16 Maret 2018, skor yang diperoleh adalah 491,25 yang berada pada level Good Performance. Ini adalah sebuah lompatan besar bagi Perusahaan, di mana skor pada tahun sebelumnya (2016) sebesar 353 berada di level Early Result.

Peningkatan skor penerapan GCG dan KPKU ini merupakan bukti komitmen Perusahaan untuk senantiasa meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta proses-proses yang terus diperbaiki dan saling terintegrasi, sehingga berdampak pada kinerja Perusahaan.

Tanggung Jawab SosialPerusahaan berkomitmen untuk turut serta mewujudkan tanggung jawab sosial yang menekankan bahwa Perusahaan harus mengembangkan etika dan praktek bisnis yang berkesinambungan (sustainable) secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Program ini diharapkan dapat memperkuat keberlanjutan Perusahaan dengan jalan membangun kerja sama antar pemangku kepentingan dan menyusun program-program pengembangan masyarakat di sekitarnya.

Realisasi kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi diwujudkan melalui pemberian pinjaman dana bergulir sebagai tambahan modal usaha. Sepanjang tahun 2018 Perusahaan telah menyalurkan Rp2,5 miliar kepada 62 mitra binaan. Di samping itu, dana Bina Lingkungan sebesar Rp62,1 juta telah digunakan untuk pembangunan sarana ibadah, pelestarian alam, kesehatan masyarakat, pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.

The Company’s business performance is a reflection of the ongoing efforts of the Company’s organs to maintain and improve the quality of corporate covernance. The Company believes that good corporate governance will be able to reduce costs, increase stakeholder trust, and improve best business practices (best practices).

One form of implementation of Good Corporate Governance (GCG) is the obligation to sign an Integrity Pact for every PT INTI (Persero) personnel, from Employees, Directors, to the Board of Commissioners. The signing of the Integrity Pact is carried out annually on a consistent and continuous basis in the first quarter.

Based on the Self-Assessment carried out on the implementation of GCG practices, it can be concluded that the conditions for applying GCG to the Company reached the category of Good category with a score of 83.148.

In addition, in 2018 the Company carried out the Implementation Assessment of the Criteria for Excellent Performance Appraisal (CEPA) in 2017, where according to the Memorandum of Letter from Chairman of SOEs Excellent Forum (SEF) No. 084.FEB.KPKU.III.2018 dated March 16, 2018, the score obtained was 491.25 at the level of Good Performance. This is a big leap for the Company, where the score in the previous year (2016) was 353 in the Early Result level.This increase in the score of the implementation of GCG and CEPA is a testament to the Company’s commitment to continually improve the implementation of good corporate governance as well as continuous improvement and integrated processes so as to have an impact on the Company’s performance.

Social ResponsibilityThe Company is committed to participating in realising social responsibility that emphasises that companies must develop business ethics and economically, socially and environmentally sustainable business practices. This program is expected to strengthen the sustainability of the Company by building cooperation between stakeholders and developing community development programs around it.

The realisation of the Company’s concern for society and the environment in the form of economic empowerment is realised through the provision of revolving fund loans in addition to business capital. Throughout 2018 the Company has distributed Rp2.5 billion to 62 of its assisted partners. In addition, Community Development funds of Rp62.1 million have been used for the construction of religious facilities, nature conservation, public health, education and training, and others.

Page 67: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)066

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

PenutupDireksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh karyawan atas komitmen yang telah diberikan dalam upaya-upaya pencapaian kinerja Perusahaan tahun 2018. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dewan Komisaris atas masukan- masukan dan dukungannya, serta kepada pemangku kepentingan lainnya, tidak terbatas pada Pemegang Saham, Mitra Usaha, Pelanggan, serta masyarakat luas atas kepercayaan dan dukungan yang telah diberikan. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, Direksi yakin bahwa Perusahaan akan terus dapat meraih kinerja usaha yang lebih baik lagi di tahun-tahun yang akan datang.

ClosingThe Board of Directors expresses our gratitude and appreciation to all employees for their commitment in achieving the Company’s performance in 2018. Acknowledgments are also conveyed to the Board of Commissioners for their inputs and support, and to other stakeholders, not limited to Shareholders, Business Partners, Customers, and the wider community for the trust and support provided. With the commitment of all stakeholders, the Board of Directors believes that the Company will continue to achieve better business performance in the years to come.

Bandung, Mei 2019Direksi PT INTI (Persero)

Board of Directors

Darman MappangaraDirektur Utama

President Director

Page 68: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

067PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Director’s Profile

Susunan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor SK-31/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia tertanggal 14 Februari 2017, Surat Dewan Komisaris Nomor: S-38/DEKOMINTI/XII/2011 tanggal 14 Desember 2011 tentang Perubahan Struktur Organisasi, Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : SK-56/MBU/2014, tanggal 18 Maret 2014 tentang Pemberhentian & Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, dan SKD No. KN.001/2017 Tentang Struktur Organisasi Perusahaan tanggal 12 Januari 2017 mengenai Perubahan Struktur Organisasi yang telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris, maka susunan Direksi PT INTI (Persero) menjadi sebagai berikut :

Composition of Board of Directors of the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia by virtue of Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. SK-31/MBU/02/2017, on the Termination and Appointment Member of the Board of Directors Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, dated February 14, 2017, virtue of the Board of Commissioners Number: 4320/KP.00/010500/dekom-INTI/XII/2011 dated December 14, 2011 of Organizational Structure Changes, the Decree of the Minister of SOEs Number: SK-56/MBU/2014, dated March 18, 2014 on Termination and Appointment of Members of Board of Directors of the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, and SKD No. KN 001/2017 on Organization Structure Changes, January 12, 2017 about changes in organizational structure of which has been approved by the Board of Commissioners, the Board of Directors of PT INTI (Persero) is as follows:

Profil Direksi

Page 69: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)068

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Darman MappangaraDirektur UtamaPresident Director

Tempat & Tanggal LahirPlace & Date of BirthMakassar, 11 Januari 1968

Riwayat JabatanHistory of Position• Direktur Utama PT INTI (Persero), (2017 - Sekarang)• Direktur Operasi 1 PT Len Industri (Persero), (2016 - 2017)• Direktur Teknologi & Manufaktur PT Len Industri (Persero), (2007

- 2016)

Riwayat PendidikanHistory of Education• S1 Teknik Mesin,University of Manchester of Science & Technology

(UMIST), Manchester, Inggris• S2 MBA, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

S2 Teknik Mesin, Teknik Produksi, Melbourne University, Australia• S3 Ilmu Manajemen, Universitas Padjajaran, Indonesia

KewarganegaraanCitizenshipIndonesia

Page 70: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

069PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Teguh Adi SuryandonoDirektur Bisnis

Business of Director

Tempat & Tanggal LahirPlace & Date of BirthMalang, 28 Januari 1969

Riwayat JabatanHistory of Position• Direktur Bisnis PT INTI (Persero), (2017 - Sekarang)• Kepala Divisi Corporate Services, PT INTI (Persero), (2017)• Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Umum, PT INTI (Persero),

(2016 - 2017)• Kepala Divisi Akuntansi, PT INTI (Persero), (2015 - 2016)• Kepala Divisi Corporate Planning, PT INTI (Persero), (2014 - 2015)

Riwayat PendidikanHistory of Education• S1 Elektro, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Indonesia

KewarganegaraanCitizenshipIndonesia

Page 71: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)070

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Nilawati DjuandaDirektur KeuanganFinancial of Director

Tempat & Tanggal LahirPlace & Date of BirthBandung, 29 September 1960

Riwayat JabatanHistory of Position• Direktur Keuangan PT INTI (Persero), (2014 - Sekarang)• Direktur Finance & Administration, PT Indonusa Telemedia, (2013

- 2014)• Senior Advisor, PT Multi Media Nusantara (Holding), 2013• Senior General Manager Maintenance Service Center, PT Telkom

Indonesia, (2009 - 2013)• Senior General Manager Support, PT Telkom Indonesia, (2004 -

2009)

Riwayat PendidikanHistory of Education• S1 Akuntansi, Universitas Padjajaran, Indonesia• S2 Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen Bandung, Indonesia

KewarganegaraanCitizenshipIndonesia

Page 72: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Laporan Kepada Pemegang SahamReport to The Shareholder’s

071PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Komisaris UtamaChief of BOC

Unggul Priyanto

KomisarisCommissioner

Djoko Agung Harijadi

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi Atas Laporan TahunanStatement Letters of The Member of The Board of Commissioners and Board of Directors

Surat PernyataanAnggota Dewan Komisaris dan Direksi

Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2018PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Statement LetterMembers of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Regarding Responsibility For Annual Report 2018PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tahun 2018 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We the undersigned declare that all the information included in the annual report 2018 of PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) has been fully disclosed and we are responsible for the truthfulness of the content of the company’s annual report. This is our declaration, which has been made truthfully.

KomisarisCommissioner

Nuning Sri Rezeki Wulandari

Direktur UtamaPresident Director

Darman Mappangara

Direktur BisnisBusiness of Director

Teguh Adi Suryandono

Direktur KeuanganFinancial of Director

Nilawati Djuanda

Page 73: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)072

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

A N A L I S I S & T I N J A U A N M A N A J E M E N ATA S K I N E R J A

P E R U S A H A A N

M A N A G E M E N T D I S C U S S I O N A N D A N A L Y S I S O F C O M P A N Y ’ S P E R F O R M A N C E

Page 74: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

073PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pencapaian Kinerja Perusahaan sangat dipengaruhi kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2018. Pada kenyataannya, terjadi perbedaan antara realisasi kondisi makro ekonomi Indonesia dengan asumsi yang digunakan pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

Selain dipengaruhi oleh kondisi perekonominian, Pencapaian Kinerja 2018 juga dipengaruhi oleh lingkungan usaha. Analisis lingkungan usaha dilakukan sebagai studi dan interpretasi dari peristiwa dan tren politik, ekonomi, sosial, dan teknologi yang berpengaruh terhadap bisnis, industri, atau bahkan total pasar yang berkaitan dengan bisnis Perusahaan. Pendekatan yang dipilih dalam melakukan analisis lingkungan usaha adalah analisis PEST yang terdiri dari analisis faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.

The Company’s performance was strongly influenced by Indonesia’s macroeconomic conditions in 2018. There are differences between the actual Indonesia’s macroeconomic conditions and the assumptions used in the Company’s Work Plan and Budget (WPB) for year 2018, as given in the following table:

Besides the influence of economic conditions, the Company’s 2018 performance was also affected by its business environment. The business environment analysis is done as a study and interpretation of the political, economic, social and technological events and trends that give influence to business, industry, or even the total market related to the Company’s business. The chosen approach in analysing the business environment is PEST analysis, which consists of political, economic, social, and technological analysis.

No UraianDescription

2018 Realisasi Realisation

2018 RKAP WBP

2017 Realisasi Realisation

1 Pertumbuhan Ekonomi NasionalNational Economic Growth 5,17* 5,4 5,07

2 Tingkat Inflasi IHKInflation Rate based on Consumption Price Index 3,13** 3,5 3,61

3 Tingkat Suku Bunga Dana/Deposito (IDR)Funds/Deposit Interest Rate (IDR) 5,0** 5,0 5,0

4 Tingkat Suku Bunga Kredit (KMK) (IDR)Loan (Working Capital Loan) Interest Rate (IDR) 9,0-12,5*** 10,5 10,5

5 Suku Bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN)Government Treasury Bills Interest Rate (IDR) 5,80** 5,3 4,98

6 Nilai Tukar Valas (IDR per USD)Exchange Rates (Rp./USD) : 1 USD 14.481,00*** 15.000,00 13.384,00

Sumber: *Badan Pusat Statistik, **Bank Indonesia, *** Laporan Keuangan Konsolidasian

Indikator Ekonomi 2018Economic Indicator 2018

Tinjauan Lingkungan UsahaBusiness Environment Overview

Page 75: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)074

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Analisis Sosial EkonomiPenetrasi penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia saat ini sudah menyebar hampir di seluruh wilayah tanah air. Sampai dengan akhir tahun 2013 telah tergelar infrastruktur TIK berupa sistem komunikasi pita lebar tetap (fixed broadband) yang layanannya digunakan oleh 5% populasi di Indonesia, dan mobile broadband yang digunakan oleh sekitar 12% populasi di Indonesia.

Peraturan Presiden RI Nomor 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia 2014–2019 menyatakan bahwa pemanfaatan TIK khususnya pitalebar (broadband) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Yang dimaksud dengan jaringan pitalebar adalah akses internet dengan jaminan konektivitas yang selalu tersambung, terjamin ketahanan dan keamanan informasinya, serta memiliki kemampuan triple-play dengan kecepatan minimal 2 Megabit per second (Mbps) untuk akses tetap dan 1 Mbps untuk akses bergerak.

Target pembangunan infrastruktur TIK nasional pada 2019 adalah 30% populasi di Indonesia dapat menikmati layanan akses fixed broadband dan 100% populasi untuk mobile broadband di area urban.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 mencapai 5,07%, lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang mencapai 5,02%. Angka ini lebih tinggi dari 2015 yaitu sebesar 4,88% dan juga dari 2014 yang sebesar 5,01%, meski masih lebih rendah dari 2013 yang berada pada posisi 5,56%. Pertumbuhan ekonomi nasional antara lain dipengaruhi kondisi perekonomian global di kuartal IV yang menunjukkan peningkatan, walaupun pertumbuhannya belum merata di semua wilayah dan sektor.

Dari faktor sosial dan demografi, hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia akan terus meningkat yaitu dari 238,5 juta pada tahun 2010 menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. Penurunan tingkat kelahiran yang lebih cepat daripada penurunan tingkat kematian di Indonesia sangat mempengaruhi susunan umur penduduk. Proporsi anak-anak berumur 0-14 tahun diprediksi menurun, namun kelompok usia 15-64 tahun dan 65 tahun ke atas naik cukup pesat.

Analisis TeknologiFaktor pendukung lingkungan usaha lainnya adalah perkembangan internet, e-commerce, media sosial, dan media elektronik yang semakin marak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, persaingan yang tinggi dari raksasa-raksasa teknologi, serta semakin mudahnya akses kepada teknologi tersebut, membuat masyarakat menjadi fasih dalam menggunakannya. Hal ini menimbulkan perubahan paradigma jaringan telekomunikasi dari voice-centric menjadi data-centric atau yang dulunya kita hanya dapat

Social Economy AnalysisToday, provision of information and communication technology (ICT) infrastructures has penetrated into almost all regions of the Country. As of the end of 2013, the successfully-developed ICT infrastructures took form of fixed broadband communication systems, that served 5% of Indonesian population, and mobile broadband, which served approximately 12% of the population.

Presidential Regulation No. 96 Year 2014 on Indonesian Broadband Plan 2014-2019 states that the utilisation of information and communication technologies, especially of broadband technology, is an integral part of the strategy to boost economic growth and national competitiveness, as well as to improve the Nations’ quality of life. Accordingly, broadband is defined as internet access with guaranteed connectivity, durability and information security, and the ability to support triple-play service with a minimum speed of 2 Mbps (megabits per second) for fixed access and 1 Mbps for mobile access.

The 2019 penetration target of the national ICT infrastructure development is set at 30% of the total Indonesian population for fixed broadband access services and 100% of urban population for mobile broadband services.

The Central Bureau of Statistics (BPS) reported that Indonesia’s economic growth in 2017 reached 5.07%, higher than the 5.02% rate in 2016. This rate was higher than the 4.88% rate in 2015 and the 5.01% rate in 2014, although still lower than 5.56% rate in 2013. The national economic growth was influenced by, among other things, the global economic situation in the fourth quarter, which showed an increase, although the growth had not been fairly distributed across all regions and sectors.

Socio-demographic factors are worth to be considered, as projected results show that the total Indonesian population will steadily increase from 238.5 million in 2010 to 305.6 million in 2035. A faster decline in birth rates than in the death rates greatly affects the age composition of the Indonesian population. The number of children aged 0-14 years is predicted to decrease, while the number of people aged 15-64 years and the number of people aged 65 years and over is projected to rise quite rapidly.

Technology AnalysisAnother environmental analysis factor is the development of internet, e-commerce, social media, and electronic media that become more widely-used by Indonesian people. Rapid development of technology, intense competition among the tech giants, and easier access to these technologies have led to people becoming more fluent in using technology. This has led to a paradigm shift from voice-centric to data-centric telecommunications network, in other words, a revolution of the way we communicate to each other, from merely voice in the past to the emerging demand for digital

Page 76: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

075PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

berkomunikasi melalui suara, tetapi sekarang muncul kebutuhan pertukaran sebuah data digital.

Penggunaan internet di Indonesia mengalami peningkatan tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 telah mencapai 143,26 juta. Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), angka ini naik 10,56 juta dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 132,7 juta pengguna. Angka tersebut juga menunjukkan jumlah pengguna internet yang melampaui setengah total penduduk Indonesia, yaitu sekitar 51,8%. Hasil survei juga mengungkapkan bahwa 70% pengguna internet tersebut paling sering akses dari mobile gadget.

Beberapa tren teknologi informasi yang cukup menjanjikan di antaranya adalah sebagai berikut:

• Internet of Thing (IoT)Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Perangkat-perangkat fisik, kendaraan, alat-alat rumah tangga, dan lainnya terkoneksi dengan jaringan internet dan memiliki komponen elektronika, piranti lunak, sensor, sehingga perangkat-perangkat tersebut dapat bertukar data.

• Intelligence of ThingIntelligence of Things adalah perangkat-perangkat dengan IoT dan kecerdasan artifisial. Data analytics menjadi prediktif sehingga terjadi optimalisasi dan peningkatan produktivitas.

data exchange.

Internet usage in Indonesia has been increasing in recent years. The number of internet users in Indonesia in 2017 reached 143.26 million. Based on the results of the Indonesian Internet Service Provider Association (IISPA) survey, this figure rose by 10.56 million compared to 2016 of 132.7 million. The figure also shows the number of Internet users of about 51.8% - exceeding half - of Indonesia’s total population. The survey also reveals that Internet is accessed through mobile gadgets by 70% of Internet users.

Some promising information technology trends include the following:

• Internet of Things (IoT)Internet of Things also known as IoT, is a concept that aims to expand the benefits of continuously connected internet connectivity. Physical equipment, vehicles, household appliances, and other devices are connected to internet network and equipped with electronic components, software, and sensors which enable these devices to exchange data.

• Intelligence of ThingsIntelligence of Things are devices with IoT and artificial intelligence technology. Data analytics becomes more predictive, leading to optimisation and higher productivity.

Page 77: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)076

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Bisnis IoT sedang mengalami puncak (gambar yg menonjol) dan sedang masa penurunan dalam 5-10 tahun mendatang. Sementara tiga industri yang akan menghabiskan sekitar 50% belanja IoT meliputi discrete manufacturing, transportasi dan logistik, serta utilitas seperti penyediaan listrik, air, dan energi.

IoT ini membuka peluang penyediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan data. Selain infrastruktur, kebutuhan smart device juga akan meningkat. Kebutuhan smart device tersebut akan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik kastemer. Perusahaan perlu menggabungkan produk yang sudah ada seperti INTI kWh Meter, INTI Gas Meter, Sindila, SHMS, dan sebagainya, dengan teknologi IoT.

• Big DataBig Data adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik data yang terstruktur maupun data yang tidak terstruktur. Big Data ini telah banyak digunakan dalam berbagai bisnis. Tidak hanya besar data yang menjadi poin utama, tetapi apa yang harus dilakukan organisasi dengan data tersebut. Big Data dapat dianalisis untuk wawasan yang mengarah pada pengambilan keputusan dan strategi bisnis yang lebih baik.

Big Data ini membuka peluang penyediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi maupun jaringan data. Selain infrastruktur, kebutuhan software dan aplikasi juga akan meningkat. Kebutuhan data tersebut akan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik kastemer. Hal ini memberikan peluang bagi Perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur dan software Big Data.

IoT business is experiencing a peak (prominent image) and is in a downturn in the next 5-10 years. While three industries will spend around 50% of IoT spending: discrete manufacturing, transportation and logistics, as well as utilities such as electricity, water and energy supply.

This IoT opens opportunities for providing telecommunications network infrastructure and data. In addition to infrastructure, the need for Smart Devices will also increase. Smart Device Requirements will vary according to customer characteristics. Companies need to combine existing products such as Kwh metering, Gas metering, Sindila, SHMS and so on with IoT Technology.

• Big DataBig Data is a term that describes a large volume of data, both structured and unstructured data. Big Data has been used in many businesses. Not only is the amount of data the main point, but what should the organization do with the data. Big Data can be analysed for insights that lead to better business decision making and strategies.

Big data opens up opportunities to provide telecommunications and data network infrastructures. In addition to infrastructures, the demand for software and applications will continue to grow. Data requirements will vary depending on customer characteristics. There is an opportunity for the Company to develop Big Data infrastructures and software.

Page 78: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

077PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

• Financial TechnologyFinancial Technology (Fintech) adalah bisnis yang menyediakan jasa keuangan dengan memanfaatkan perangkat lunak dan teknologi modern. Fintech berkembang karena organisasi perbankan tradisional terhalang perkembangannya akibat warisan sistem operasional, kapasitas untuk berinovasi, kelincahan dan keahlian teknologi.

• Financial TechnologyFinancial Technology (Fintech) describes a business that provides financial services by making use of software and modern technology. FinTech is rapidly developing because traditional banking organisations are hindered by legacy operating systems, capacity to innovate, agility and technology expertise.

Menurut McKinsey, telah terjadi lonjakan investasi fintech secara global pada tahun 2014 sebanyak lebih dari 205%. Hal ini menunjukkan perkembangan fintech yang pesat dan masih akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Menurut Trendforce, NFC World+, volume transaksi tahunan melalui pembayaran mobile diperkirakan akan melampaui US$ 1 trilyun pada 2019, dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) mencapai 20%. Porsi pembayaran digital masih mendominasi Fintech. Selanjutnya, peningkatan akan terjadi pada penggunaan mobile wallet, platform pinjaman, dan investasi.

Fintech ini membuka peluang penyediaan infrastruktur dan smart device. Perangkat jaringan dan pelanggan harus mampu menjamin keamanan dan transaksi elektronik yang terjadi. Perusahaan dapat mengembangkan lebih lanjut teknologi yang digunakan pada produk KTP-el Reader, terutama teknologi sensor untuk diimplementasikan pada Fintech.

McKinsey reported that global Fintech investment increased substantially by 205% in 2014 and will continue to grow rapidly over the coming years. According to Trendforce, NFC World+, annual mobile payments volume is expected to exceed US$ 1 trillion by 2019 at a Compound Annual Growth Rate (CAGR) of 20%. Digital payments will continue to dominate Fintech, with an increase in the use of mobile wallets and loan and investment platforms.

Fintech opens up opportunities to provide infrastructures and smart devices. Network and customer devices must ensure secure electronic transactions. The Company seeks to further develop the technologies used in KTP-el Reader, particularly sensor technology, that can be implemented in Fintech.

Page 79: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)078

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Analisis Posisi PerusahaanCompany Positioning Analysis

Sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka Perusahaan harus merespon kondisi politik, ekonomi, sosial dan teknologi sebagai prospek usaha yang besar untuk melakukan inovasi cerdas yang dapat menjawab segala kebutuhan yang muncul akibat perubahan perilaku dan budaya telekomunikasi tanah air.

Dalam lingkup industri, PT INTI (Persero) berperan sebagai BUMN yang akan membangun kemandirian nasional dan penggerak utama industri dalam negeri di bidang telekomunikasi, informatika, elektronika dan smart energy melalui sinergi nasional, termasuk di dalamnya teknologi Internet of Things (IoT), Big Data, dan Financial Technology (fintech).

PT INTI (Persero) juga bertindak sebagai mitra strategis, melalui kemitraan dengan pemilik teknologi, serta kerja sama pengembangan produk. Kemitraan ini memiliki fokus kastemer yaitu BUMN, pemerintahan, pertahanan, serta operator telekomunikasi.

Peran PT INTI (Persero) Sebagai Penggerak Utama Industri Dalam NegeriUntuk membangun kemandirian nasional di bidang industri dan sebagai penggerak industri, maka PT INTI (Persero) melakukan optimalisasi aset dengan melakukan revitalisasi manufaktur di lahan pabrik Jalan Moch. Toha No. 225 Bandung (area Palasari).

Optimalisasi aset ini dilakukan melalui pemanfaatan lahan dan bangunan yang tidak digunakan oleh perusahaan di area PT INTI (Persero) yang berlokasi di Jalan Moch. Toha No. 77 Bandung dan area Palasari untuk disewakan. Dari luas bangunan yang tersedia sebesar 46.859 m2, sebanyak 3.460 m2 disewa oleh anak perusahaan dan 12.335 m2 disewa oleh pihak lain dan afiliasi, dengan durasi kontrak bervariasi antara 1 bulan hingga 5 tahun.

Perusahaan akan lebih mengoptimalkan lahan yang tidak terpakai di area kantor pusat. Adapun lokasi Palasari tengah menjalani proses renovasi dan akan direvitalisasi untuk mendukung produksi yang diharapkan berasal dari Kontrak Penjualan Produk Tahun 2018, melalui kerja sama strategis dengan beberapa pihak. Kerja sama tersebut antara lain:1. Kerja sama operasi industri perakitan lampu LED

2. Kerja sama operasi produksi MPOS.3. Anak perusahaan produksi logam dan plastik

untuk aksesoris senjata nasional, transportasi, dan telekomunikasi.

4. Anak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi dan konten atau aplikasi software.

As one of state-owned enterprises (SOE) that engages in information and communication technology (ICT) field, the above factors, in other words, political, economic, social and technological factors, are viewed as great business opportunities for the Company to develop smart innovations that address all the needs arising from changes of the Country’s telecommunication culture and behaviour.

PT INTI (Persero)’s position in the industry is as an industrial SOE that aims at building national autonomy and as the prime mover of domestic industry in the field of telecommunications, informatics, electronics and smart energy, including IoT technology, Big Data, and Financial Technology through national innovation synergies.

PT INTI (Persero) also maintains strategic partnerships with technology owners, including product development cooperation, with emphasis on targeting SOEs, government, defense, and telecommunications operators as its main customers.

PT INTI (Persero)’s Role as the Prime Mover of Domestic IndustryIn order to build the national autonomy in industrial sector and position itself as the prime mover of domestic industry, PT INTI (Persero) performs asset optimisation by revitalising its manufacturing facility on Moch. Toha Street 225 Street, Bandung (Palasari area).

The aset optimisation is currently performed through renting out its property, in other words, some idle land plots and buildings at PT INTI (Persero)’s headquarters compound in Mohamad Toha 77 Street, Bandung and at its Palasari factory site. About 3,460 sqm area of the total 46,859 sqm area of PT INTI (Persero)’s available building space has been rented by its subsidiaries, while an area of about 12,335 sqm has been rented by its affiliates and other parties, with the rental contract period ranging from 1 month to 5 years. The Company will continue optimising its vacant properties located in the headquarters area. Meanwhile, the Palasari manufacturing area is currently under renovation and will be revitalised for the new production plant that will support the expected 2018 Product Sales Contracts through strategic collaborations with several parties. Some of the area of activities of the collaborations are as follows:1. Collaborative operations of a LED light manufacturing

industry.2. Collaborative operations for MPOS production.3. Metal and plastic production subsidiaries that produce

weapon accessories and other accessory eqiuipments for transportations and telecommunications sectors.

4. Subsidiaries supplying software and information technology services.

Page 80: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

079PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Peran PT INTI (Persero) Sebagai Mitra Strategis Pemilik Teknologi dan KastemerSinergi dan kemitraan juga sudah menjadi strategi PT INTI (Persero) dalam menjalankan bisnisnya. Perusahaan melihat potensi sinergi yang lebih luas lagi, tidak hanya antar BUMN tapi juga dengan perguruan tinggi, lembaga riset, industri lokal, kementerian, dan lembaga negara lainnya. Kemitraan tersebut dapat berupa sinergi inovasi dengan lembaga riset, sinergi produksi dengan industri hulu dan komponen, kolaborasi baik joint venture maupun joint operation dengan industri lain yang sejenis atau saling melengkapi, serta sinergi bisnis transaksional ataupun kontraktual dengan BUMN lain atau kementerian yang membutuhkan produk atau layanan PT INTI (Persero). Sinergi BUMN tersebut antara lain dengan BUMN:

1. Telkom Group : Instalasi Kabel Rumah (IKR) Migrasi dan Repair modul dengan PT Telkom, Tbk.

2. PT Pelindo (Persero) : Pengadaan perangkat otomatisasi identifikasi CTT dengan PT Pelindo.

3. BNI 46 : KTP El-Reader dengan BNI.4. Perum LPPNPI / Airnav : ADS-B.5. PT Angkasa Pura II (Persero) : alat bantu parkir

pesawat terbang (VDGS) dan alat pencegahan Bird Strike di bandar udara.

Mitra strategis dengan pemilik teknologi dituangkan dalam bentuk perjanjian, di antaranya dalam bentuk memorandum of understanding (MoU), non-disclosure agreement (NDA), dan cooperation agreement. Perjanjian dengan pemilik teknologi itu di antaranya :

1. ST ELECTRONICS (INFO-COMM SYSTEMS) Pte Ltd untuk area Defense.

2. NDA Octopus International Project Ltd. untuk bidang Smart Card Sollution for Public Transportation dan Ticketing.

3. NDA & Master Cooperation Agreement IDS INGEGNERIA DEI SISTEMI S.P.A untuk Satelit Komunikasi Pertahanan.

4. Mou Sagem Com Energy & Telecom SAS untuk pabrik baterai.

Mitra strategis dengan pengembang teknologi bekerja sama dengan lembaga penelitian atau perguruan tinggi. Kerja sama itu di antaranya :

1. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengembangan KTP-el Reader dan e-Voting.

2. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) untuk pengembangan prototipe sistem pemantauan hujan spasial.

3. Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk pengembangan Base Station LTE e-Node B Small-Cell.

PT INTI (Persero)’s Role as Strategic Partner to Customers and TechnologySynergy and partnerships remain part of PT INTI (Persero)’s business strategy. The Company views potential synergy in a broader perspective that involve, not only PT INTI (Persero) and other SOEs but also universities, research agencies, domestic industries, government ministries, and other government organisations. Such partnerships may take form of innovation synergy with research agencies, production synergy with component manufacturers and upstream industries, joint arrangements - either joint ventures or joint operations - with peers or complementary partners, and transactional business (or contractual) business synergies with other SOEs or government ministries who require PT INTI’s products and services. So far, the SOE synergy programs that have been implemented include those between PT INTI and the following SOEs: 1. Telkom Group : Home Cable Installation (IKR)

Migration project and module repair services with PT Telkom, Tbk.

2. PT Pelindo (Persero) : Procurement of automated CTT identification equipment with PT Pelindo;

3. BNI 46 : Electronic ID Reader (KTP El-Reader) with BNI4. Perum LPPNPI / Airnav: Radar5. PT Angkasa Pura II (Persero) : automatic aircraft parking

system (VDGS) and airport bird-strike avoidance system.

Strategic partnerships with technology owners are formulated in the form of contract agreements, MoU, NDA, and cooperation agreements, such as:

1. ST ELECTRONICS (INFO-COMM SYSTEMS) Pte Ltd for Area Defence.

2. NDA, Octopus International Project Ltd. for Smart Card Solutions for Public Transport and Ticketing System.

3. NDA & Master Cooperation Agreement, INGEGNERIA IDS DEI SISTEMI S.P.A for SATKOMHAN Program.

4. MoU, Sagem Com Energy & Telecom SAS for Battery Manufacturing Plant.

Strategic Research & Development (R&D) partnerships are made between INTI and various research agencies and universities, such as:

1. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) for the development of electronic identification reader (KTP El-Reader) and e-Voting.

2. Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) for the development of a prototype of a spatial rain monitoring system.

3. Institut Teknologi Bandung (ITB) for the development of LTE e-Node B Small-Cell Base Station.

Page 81: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)080

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kontribusi PT INTI (Persero) di IndonesiaKontribusi nyata PT INTI (Persero) di Indonesia, selain dinikmati oleh kastemer bisnis, juga dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat. Kontribusi yang diterima melalui pola Business to Business (B2B) tersebut di antaranya :

1. Membangun infrastuktur jaringan broadband2. Membangun infrastruktur sumber energi baru dan

terbarukan beserta smart metering.3. Membangun infrastruktur transaksi elektronik.4. Mendukung produksi industri komponen senjata

dalam negeri.

Kontribusi yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di antaranya :

1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk masyarakat di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T).

2. Penerangan Jalan Umum menggunakan PhotoVoltaic (PJU-PV) di daerah yang tidak terjangkau listrik PT Perusahaan Listrik Nasional (Persero).

3. Perangkat sistem e-Voting untuk pemilihan secara elektronik. Perangkat sistem ini telah digunakan pada pelaksanaan e-Voting kepala desa di daerah Jawa Tengah.

4. Converter Kit yaitu perangkat konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) untuk kapal nelayan kecil.

5. Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) untuk memantau pergerakan pesawat.

PT INTI (Persero)’s Contributions in IndonesiaPT INTI (Persero)’s real contributions in Indonesia have been received by its business customers, as well as by the community. Some of the Business-to-Business (B2B) contributions are as follows:

1. Building broadband network infrastructures.2. Building new and renewable energy infrastructures,

including smart metering system.3. Building electronic transaction infrastructure.4. Supporting domestic weapon component industries.

Whereas direct contributions to the community include as follows:

1. Solar Power Plant for people in Indonesia’s 3T (underdeveloped, frontier and outermost) areas.

2. Public Street Lighting using PhotoVoltaic in areas without access to electricity, i.e. the underdeveloped, frontier and outermost (3T) areas.

3. Electronic Voting (E-voting) System for elections, such as used during Village Head elections in certain Central Java regions.

4. Small-Scale Fishing Boats Oil-Fuel-to-LPG Converters.

5. Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) Radar for aircraft movement monitoring system.

Page 82: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

081PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Strategi Bisnis dan Aspek PemasaranBusiness Strategy and Marketing Aspect

Strategi PerusahaanTema Strategi Manajemen pada tahun 2018 adalah “Penguatan Struktur Keuangan melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan Pengembangan New Revenue Stream”.

Realisasi dari strategi dan hasilnya secara singkat dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Strategi Peningkatan kontribusi pendapatan dari recurring business menghasilkan proyek-proyek Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), Spare Part Management System (SPMS), Mobile Point of Sales (MPOS), dan Sewa Tower Power (TOPO) untuk Base Tranceiver Station (BTS) sebesar total 24% dari total penjualan 2018.

2. Strategi Peningkatan kontrak proyek dengan Contribution Margin yang lebih baik menghasilkan laba kotor sebesar 23,2%.

3. Strategi Pengembangan new revenue stream dan model bisnis baru, terutama di bidang digital business menghasilkan 5,9% Penjualan pada Automatic Dependent Surveillance - Broadcast (ADS-B) untuk AirNav, Penerangan Jalan Umum, Managed Service VSAT, dan Sewa TOPO.

4. Strategi pengembangan model pendanaan baru, di antaranya berupa Equity dan Loan Financing pada anak perusahaan untuk pendanaan dengan bentuk kontrak yang sesuai.

5. Strategi Investasi dengan memprioritaskan pengembalian yg cepat dan cost of capital rendah, direalisasikan dengan skema Build-Operation-Transfer (BOT) untuk revitalisasi pabrik

6. Strategi sinergi badan usaha milik negara (BUMN) yang digunakan untuk meningkatkan penciptaan nilai dicapai menggunakan model Sinergi Strategis seperti dengan model sinergi LEN maupun dengan model transaksional seperti model sinergi dengan Bank BRI, Telkom Group, Airnav, PT Pelindo (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero).

7. Strategi pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kepemimpinan, engineering, manajemen proyek, dan account management, dengan realisasi pencapaian kebutuhan pelatihan sebesar 101,4%. Hal tersebut diperoleh dengan melakukan sinergi dengan BUMN lainnya dan pelatihan Leadership Endurance Training serta Realisasi Training Needs Analysis (TNA).

8. Pengembangan produk baru, terutama produk unggulan 2018 yaitu Radar Hujan, kerja sama PT INTI (Persero) dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Strategi PerusahaanThe Management Strategic Theme for 2018 is “Strengthening Financial Structure by Scaling-Up Existing Business Activities and Developing New Revenue Streams.”

Realisation and outcomes of the corporate strategy can be described briefly as follows:

1. Increasing revenue contribution from recurring business has resulted in 24% of the total sales revenue in 2018 coming from the following projects: Hospital Management Information System (SIMRS), Spare Part Management System (SPMS), Mobile Point of Sales (MPOS), and Base Tranceiver Station (BTS) Tower Power (TOPO) Leasing Services.

2. Improving project profitability by increasing the number of contracts with higher Contribution Margin has resulted in a gross profit of 23.2%.

3. Developing new revenue streams and new business models, notably in digital business line, has led to 5.9% of the total sales revenue coming from the following projects: Automatic Dependent Surveillance - Broadcast (ADS-B) for AirNav, Public Street Lighting, VSAT Managed Services and TOPO Leasing.

4. Developing new financing models, such as Equity and Loan Financing for the subsidiary companies by using appropriate form of contract.

5. Making priorities on investments with fast returns and low cost of capital, has been implemented by using Build-Operate-Transfer (BOT) scheme for INTI’s manufacturing plant revitalisation.

6. State owned enterprise (SOE) Synergy, which is aimed at value creation, has been achieved by using strategic synergy models, such as the LEN synergy model, and transactional models, such as those made with BRI, Telkom Group, Airnav, Pelindo, and PT Angkasa Pura II (Persero).

7. Human Resources Development in the area of leaderships, engineering, project management, and account management, has resulted in the achievement of 101.4% of the training needs performance target, which has been done by making synergies with other SOEs, as well as performing the Leadership Endurance training and Training Needs Analysis (TNA) programs.

8. Developing new product, particularly 2018 Outstanding Products, has led to a new product called Rain Radar, which has been developed together by PT INTI (Persero) and Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN.

Page 83: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)082

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Strategi Restrukturisasi Strategi restrukturisasi bisnis meliputi 3 (tiga) aspek utama yaitu:

1. Aspek PemasaranMelakukan pengembangan portofolio pasar dan produk pada bisnis eksisting maupun bisnis baru, dan inovasi pemasaran untuk membangun image sebagai innovation leading company. Penciptaan pasar baru khususnya dilakukan pada sektor pemerintahan dan memanfaatkan sinergi BUMN.

2. Aspek ProdukMengembangkan produk-produk yang inovatif, memiliki kehandalan tinggi, dan time to market yang cepat dengan tidak melepaskan diri dari kompetensi perusahaan di bidang telekomunikasi dan elektronika.

3. Aspek OperasiPembangunan rantai pasokan yang baik, kemitraan strategis dengan pemilik teknologi, peningkatan kualitas pengelolaan proyek, dan pengendalian risiko operasi secara konsisten. Di tahun ini, Perusahaan juga meningkatkan porsi bisnis manufaktur sambil menerapkan proses-proses bisnis yang mendukung pengendalian operasi dan manajemen bahan baku yang lebih baik.

Ketiga aspek tersebut merupakan pilar utama yang dibangun di atas landasan aspek efisiensi dan optimalisasi, aspek finansial, dan aspek sumber daya manusia sebagai berikut:

1. Aspek Efisiensi dan OptimalisasiEfisiensi sumber daya dan optimalisasi semua sumber daya yang ada untuk kelangsungan hidup perusahaan.

2. Restrukturisasi FinansialDilakukan dengan program efisiensi keuangan, percepatan perputaran modal kerja proyek, perbaikan struktur permodalan, menjaga aliran kas baik dari sisi perputaran payable maupun receivable, inovasi sumber pendanaan baru, serta pengendalian risiko keuangan secara konsisten.

3. Transformasi Sumber Daya ManusiaPenguatan kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja), membangun kesadaran akan manfaat dan risiko bisnis, serta budaya perusahaan.

Strategi lainnya yang dijalankan Perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan melalui inovasi cerdas bagi peningkatan kehidupan yang lebih baik adalah melakukan parenting strategy. Parenting strategy dikembangkan Perusahaan untuk memberdayakan sumber daya dan kapabilitas perusahaan secara optimal bagi pembangunan nilai setiap lini bisnis perusahaan dan sekaligus menghasilkan sinergi di antara berbagai lini bisnis tersebut. Strategi ini fokus pada kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan nilai yang diciptakan melalui hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.

Strategi RestrukturasiThe business restructuring strategy covers three (3) main aspects, namely :

1. Marketing AspectDeveloping product and market portfolios for existing and new businesses, and marketing innovation to build an image as a leading innovation company. New market creation is achieved, in particular, by taking advantage of SOE synergies and focusing on the government sector.

2. Product AspectDeveloping innovative products with high reliability and quick time-to-market by taking into account the Company’s competencies in telecommunications and electronics.

3. Operational AspectDeveloping good supply chain, strategic partnerships with technology owners, improving project management quality, and consistent control of operational risk. This year the Company successfully increased its portion of manufacturing business by applying business processes that support better operational control and raw material management.

All of the above three aspects are the main pillars which are built on three foundational aspects, that are efficiency and optimisation, financial, and human resource aspects, as described below:

1. Efficiency and Optimisation Using resources efficiently and optimising all available resources to achieve company sustainability.

2. Financial RestructuringDeveloping financial efficiency programs, accelerating project working capital turnover, improving capital structure, maintaining cash flows in terms of payables and receivables turnover, finding new financing sources, as well as consistent control of financial risk.

3. Human Resources TransformationEnhancing employee competencies (knowledge, skill, and attitude), and developing awareness of business risk and benefit, and awareness of corporate culture.

Another corporate strategy, which is aimed at achieving sustainable growth through smart innovations for better life, is by developing a corporate parenting strategy. The parenting strategy is pursued to optimise the Company’s resources and capabilities to drive the most value in all business lines, as well as to create synergy among the business lines. The strategy focuses on parent corporation’s core competencies and on value-creating relationships between the parent corporation and its business units.

Page 84: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

083PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Strategi Pemasaran Produk dan LayananPersaingan bisnis dalam industri telekomunikasi menuntut PT INTI (Persero) tidak hanya berinovasi, tapi juga memilih strategi pemasaran produk yang tepat. Pemilihan produk untuk pasar yang tepat, dan demikian juga sebaliknya, akan sangat menentukan keberhasilan PT INTI (Persero) dalam meraih target penjualan yang telah dicanangkan.

Konsep strategi pemasaran produk dan layanan yang digunakan oleh PT INTI (Persero) melalui Ansoff’s Matrix adalah sebagai berikut:

Product & Service Marketing StrategyDue to stiff business competition in telecommunication industry, PT INTI (Persero) decided not just to innovate, but to go beyond innovation by adopting the right product marketing strategy. Selecting the right product for the right market, and vice versa, will greatly determine the success in achieving PT INTI (Persero)’s sales targets.

The concept of product and service marketing strategy adopted by PT INTI can be described using the following Ansoff Matrix:

Strategi Bisnis PerusahaanCompany Business Strategic

Page 85: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)084

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Penjabaran strategi pemasaran tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. PENETRASI PASARPenerimaan produk dan layanan PT INTI (Persero) oleh kastemer telah menunjukkan pertumbuhan yang positif melalui pertumbuhan penjualan perusahaan dari tahun ke tahun. Optimalisasi penerimaan pasar terhadap produk dan layanan PT INTI (Persero) dilakukan melalui kegiatan penetrasi pasar dalam beberapa produk dan layanan.

2. PENGEMBANGAN PRODUK DAN LAYANANSelain melakukan kegiatan penetrasi pasar eksisting, PT INTI (Persero) melakukan pengembangan produk dan layanan baru untuk para pelanggannya. PT INTI (Persero) juga terus mengembangkan teknologi yang menjadi bisnis utama perusahaan yaitu telekomunikasi.

Pengembangan produk dan layanan bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan pada setiap dimensi kualitas, yaitu: performa (performance), keistimewaan (features), kehandalan (reliability), konformasi (conformance), daya tahan (durability), kemampuan pelayanan (service ability), estetika (aesthetics), dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).

PT INTI (Persero) secara terus-menerus memperbaiki proses dan sistem penelitian dan pengembangan produk untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan time-to-market yang dijadwalkan. Kerja sama pengembangan bersama dengan berbagai institusi, termasuk lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, dan operator terbesar di Indonesia, khususnya pada bidang komunikasi Machine-to-Machine (M2M) dan Internet of Things (IoT), adalah salah satu bentuk pengembangan produk sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.

3. PENGEMBANGAN PASARSelain melakukan pengembangan produk untuk pelanggannya, PT INTI (Persero) juga melakukan upaya pengembangan cakupan pasar sebagai bagian dari strategi pemasaran. Terdapat beberapa upaya pengembangan pasar untuk produk dan layanan eksisting.

4. DIVERSIFIKASI Melengkapi susunan strategi pemasaran produk yang dilakukan, PT INTI (Persero) saat ini fokus untuk menjalankan strategi diversikasi melalui pengembangan produk baru untuk wilayah pasar yang belum dijajaki sebelumnya, misalnya dalam bidang teknologi finansial serta pertahanan dan keamanan negara serta navigasi udara.

Diversifikasi produk dan pasar yang dilakukan oleh PT INTI (Persero) terutama melalui pengembangan produk bersama dengan mitra produk. Pengembangan produk bersama dengan mitra membuka peluang diversikasi pasar yang baru untuk PT INTI (Persero) dengan memperhatikan mitra kerjasama yang berasal dari Negara asing dengan cakupan pasar di luar Indonesia.

The marketing strategies are elaborated as follows:

1. MARKET PENETRATIONCustomer acceptance of PT INTI (Persero)’s products and services has shown a positive growth which is proven by the Company’s sales growth year-on-year. The market acceptance of PT INTI (Persero)’s products and services are optimised through market penetration of some products and services.

2. PRODUCT AND SERVICE DEVELOPMENTOther than conducting an existing product penetration into existing markets, PT INTI (Persero) continues to develop new products and services to meet customer’s needs and constantly develop technologies which are in line with its core business, that is telecommunications.

Product and service development is aimed at improving product and service competitive advantages in terms of all quality dimensions, that are performance, features, reliability, conformance, durability, service ability, aesthetics, and perceived quality.

PT INTI (Persero) is continuously improving product research and development process and system to create high-quality products at the right time-to-market. Joint development cooperation with several institutions, including government agencies, universities, and the largest operator in Indonesia, notably in the field of Machine-to-Machine (M2M) communications and Internet of Things (IOT), is a type of product development which corresponds with recent advances in technology.

3. MARKET DEVELOPMENTIn addition to product development to meet customer’s requirement, PT INTI (Persero) also undertakes efforts to expand its market coverage as part of its marketing strategy. There are several market development efforts on existing products and services.

4. DIVERSIFICATIONAs a completion of the product marketing set of strategies, PT INTI (Persero) is now focusing on implementing a diversification strategy by developing new products which are targeted at new markets, e.g. in the areas of financial technology, national defence and security, and air navigation.

Product and market diversification carried out by PT INTI is mainly done through joint product development with product partners. This type of partnership opens up new opportunities for market diversification for PT INTI (Persero), taking into account partners in foreign countries with market coverage outside Indonesia.

Page 86: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

085PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Strategic Business UnitKonsep strategi pembagian pasar berbasis produk dan layanan diwujudkan ke dalam tiga strategic business unit (SBU), yaitu SBU Broadband, SBU Smart Energy, SBU Defense & Digital Service. Setiap SBU memiliki account manager yang bertanggung jawab atas kastemer tertentu. Dengan demikian diharapkan lebih terjamin adanya kedekatan dengan kastemer (customer intimacy) yang merupakan salah satu strategi utama pemasaran produk dan layanan PT INTI (Persero).

SBU Broadband adalah lini bisnis perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk jaringan pita lebar, terutama pasar telekomunikasi. Produk disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang atau barang dengan nilai tambah dalam bentuk survei dan desain. Layanan jasa yang ditawarkan seperti, instalasi, uji dan commissioning, hingga layanan purnajual.

SBU Smart Energy adalah lini bisnis perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat TIK untuk jaringan yang terkait dengan sektor energi. Produk disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang atau barang dengan nilai tambah dalam bentuk survei dan desain, serta Layanan jasa seperti, instalasi, uji dan commissioning, hingga layanan purna jual.

SBU Defense and Digital Services adalah lini bisnis perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat TIK untuk jaringan yang terkait dengan sektor Defense dan Digital Services. Produk disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang atau barang dengan nilai tambah berupa bentuk survei dan desain, serta layanan jasa seperti, instalasi, uji dan commissioning, hingga layanan purna jual.

PT INTI (Persero) melakukan inovasi terhadap jalannya bisnis perusahaan dengan melakukan berbagai macam strategi untuk dapat melakukan pengembangan bisnis. Saat ini PT INTI (Persero) melakukan pendekatan terhadap industri pertahanan seperti Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia, dan Polisi Republik Indonesia.

Kegiatan PemasaranKonsep strategi pembagian pasar berbasis produk dan layanan diwujudkan ke dalam tiga SBU, yaitu SBU Broadband, SBU Energy, SBU Defense & Digital Service. Setiap SBU memiliki account manager yang bertanggung jawab atas kastemer tertentu. Dengan demikian diharapkan lebih terjamin adanya kedekatan dengan kastemer (customer intimacy) yang merupakan salah satu strategi utama pemasaran produk dan layanan PT INTI (Persero).

SBU Broadband adalah lini bisnis perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat TIK untuk jaringan pita lebar, terutama pasar telekomunikasi. Produk disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang atau barang dengan nilai tambah dalam bentuk survei dan desain. Layanan jasa seperti, instalasi, uji dan commissioning, hingga layanan purnajual.

Strategic Business UnitThe concept of marketing segmentation strategy on the basis of products and services is manifested in three Strategic Business Units (SBUs), which are, SBU Broadband, SBU Smart Energy, and SBU Defence & Digital Services. Each SBU has several account managers who are responsible for specific customers, thus helps bring the customers closer (customer intimacy), which is one of PT INTI (Persero),s main strategies of product and services marketing.

SBU Broadband is the Company’s business line which provides information and communication technology (ICT) systems and/or devices for broadband networks, especially telecommunications market. The products are delivered to customers as goods or goods with added value, that is, in the form of survey and design, installation, test and commissioning, and after sales services.

SBU Smart Energy is the Company’s business line which offers ICT systems and/or devices for any types of networks related to energy sectors. The products are delivered to customers as goods or goods with added value, e.g. in the form of survey and design, installation, test and commissioning, and after sales services.

SBU Defense and Digital Services is the Company’s business line which provides ICT systems and/or devices for any types of networks related to Defense and Digital Services sectors. The products are delivered to customers as goods or goods with added value, which is in the form of survey and design, installation, test and commissioning, and after sales services.

PT INTI (Persero) continues to innovate and increase its business performance by implementing various business development strategies. At present, PT INTI (Persero) is making business approaches towards key stakeholders in defence industry, including the Ministry of Defence, Indonesian Army, and Indonesian National Police.

Marketing ActivityThe concept of marketing segmentation strategy on the basis of products and services is manifested in three Strategic Business Units (SBUs), that are SBU Broadband, SBU Energy, and SBU Defence & Digital Services. Each SBU has several account managers who are responsible for specific customers, thus helps bring the customers closer (customer intimacy), which is one of PT INTI’s main strategies of product and services marketing.

SBU Broadband is the Company’s business line which provides ICT systems and/or devices for broadband networks, especially telecommunications market. The products are delivered to customers as goods or goods with added value, which is in the form of survey and design, installation, test and commissioning, and after sales services.

Page 87: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)086

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

SBU Smart Energy adalah lini bisnis perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat TIK untuk jaringan yang terkait dengan sektor energi. Produk disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang atau barang dengan nilai tambah dalam bentuk survei dan desain, serta Layanan jasa seperti, instalasi, uji dan commissioning, hingga layanan purnajual.

SBU Defense and Digital Services adalah lini bisnis perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat TIK untuk jaringan yang terkait dengan sektor Defense dan Digital Services. Produk disampaikan kepada pelanggan dalam bentuk barang atau barang dengan nilai tambah dalam bentuk survei dan desain, serta layanan jasa seperti, instalasi, uji dan commissioning, hingga layanan purnajual.

SBU Smart Energy is the Company’s business line which offers ICT systems and/or devices for any types of networks related to energy sectors. The products are delivered to customers as goods or goods with added value, e.g. in the form of survey and design, installation, test and commissioning, and after sales services.

SBU Defense and Digital Services is the Company’s business line which provides ICT systems and/or devices for any types of networks related to Defence and Digital Services sectors. The products are delivered to customers as goods or goods with added value, that is in the form of survey and design, installation, test and commissioning, and after sales services.

Pemetaan Produk dan Layanan Berdasarkan Strategi PemasaranMapping of Products and Services Based on Marketing Strategies

Existing Product New Product

Exist

ing M

arke

t

Market PenetrationSBU Defense and Digital Services• Fingerprint reader – Bank BRI• SMKS - Ministry of Public Works &

People’s Housing (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

• Radio Frequency Management System - Ministry of Communications & Informatics (Kementerian Komunikasi dan Informatika)

• Managed Services – Bank BRI

SBU Smart Energy • Fishing Boat Converter Kit – PT Pertamina• Public Street Lighting – Ministry of Energy

& Mineral Resources (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

• Solar Power Plant – PT Pertamina

SBU Broadband• Antenna - Ericsson• Power Supply, Rectifier, Inverter Battery,

Genset - ICON+• FOC, FOT – ICON+, Telkom Group• Fiber to the Home - Telkom Group, PT

IBS• BTS Tower/Power Leasing - BAKTI

Ministry of Communications & Informatics (Kementerian Komunikasi dan Informatika)

• SPMS - Huawei, NEC, Sagem, Indosat• Radio Equipment Leasing - MORATEL

and Telco• NI / TI Service - PT Nokia Siemens

Network• ITC Radio Microwave - PT NEC, PT SGI• NI / TI Service - PT Nokia Siemens

Network• ITC Radio Microwave - PT NEC, PT SGI

Market PenetrationSProduct DevelopmentSBU Defense and Digital Services• VTS – Ministry of Transportation

(Kementerian Perhubungan)

SBU Smart Energy• Solar Power Plant - Ministry of

Transportation (Kementererian Perhubungan)

• Rooftop Solar Power Plant – Ministry of Energy & Mineral Resources (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)

SBU Broadband• CPE Box - PT ICON+• Set Top Box – ZTE Corporation

Page 88: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

087PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

New

Mark

etMarket Development

SBU Defence & Digital Services• Information & Communications

Technology, National Police Force (POLDA-POLRI)

• Data Communications Network - Ministry of Internal Affairs (Kementerian Dalam Negeri)

• Fibre Optic Network – Regency Government of Bandung

• KTP El Reader - BNI, Regency Government of Banjar, BPJS Ketenagakerjaan (Workers’ Social Security Provider Agency), AirNav Indonesia, PT Angkasa Pura II

• Public Street Lighting - Regency Government of Badung

• Smart Meeting – DPRD Wakatobi

SBU Smart Energy • Solar Power Plant – Provincial

Governments of Kepulauan Riau, Kalimantaran Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara

Diversification

SBU Defence & Digital Services• CTT and Gate Automation - PT Pelindo III• Building Automation System - Halim

Airport PT Angkasapura II• Bird Strike Avoidance System - PT Angkasa

Pura II• VDGS (Visual Docking Guidance System) –

PT Angkasa Pura II• ADS-B Radar – AirNav Indonesia• VMS - PT Jasa Marga

SBU BroadbandFokus utama pada kegiatan pemasaran SBU Broadband adalah berupa usaha-usaha maksimal untuk menangkap peluang pada kastemer operator telekomunikasi seperti Telkom Group, Indosat, XL Axiata. Selain itu, pada kastemer vendor telekomunikasi seperti Huawei Technologies, ZTE Corporation, Ericsson, PT Nokia Siemens Network, serta kastemer pada kementerian, Kepolisian Republik Indonesia maupun BUMN, baik melalui tender maupun sinergi BUMN.

Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Perusahaan selama tahun 2018 membawa hasil kontrak penjualan dan adapula usaha yang belum menghasilkan kontrak penjualan. Kegiatan pemasaran maksimal berdasarkan produk dan kastemer per segmen tersebut meliputi:

1. Antenna Tongyu, PT Ericsson2. Power System

a. Battery untuk seluruh regional, PT ICON +b. Pengadaan Genset PT ICON +c. Power system POP, CCTV, Switch POE & IP Phone

POP, Mini POP External Alarm Mini POP, PT ICON +

d. Power Supply IPVN SCADA PLN, PT ICON +e. Rectifier PT Aplikanusa Nusantara, Rectifier,

Inverter, Baterai PT PT ICON+, Modul Controller dan Photovoltaic Site seluruh regional Telkom Group

f. Solar Cell Telkom Regional Kalimantan

SBU BroadbandThe main focus of SBU Broadband marketing activities is spending maximum efforts to capture business opportunities according to the needs of the customers, for example, telco operators such as Telkom Group, Indosat, and XL Axiata. In addition, telecommunication vendors such as Huawei Technologies, ZTE Corporation, Ericsson, PT Nokia Siemens Network, and also government ministries, Indonesian National Police and SOEs, whether through bidding or SOE synergy schemes.

Some of the marketing activities carried out by the Company in 2018 already booked sales contracts and some others not yet. The overall marketing activities, based on each product and customer segment, are listed as follows:

1. Tongyu Antenna, PT Ericsson2. Power System

a. Battery for all regions, PT ICON+b. PT ICON+ Genset Procurementc. Power system POP, CCTV, POE Switch & IP Phone

POP, Mini POP External Alarm Mini POP, PT ICON +

d. SCADA PLN IPVN Power Supply, PT ICON+e. PT Aplikanusa Nusantara Rectifier, Rectifier,

Inverter, PT PT ICON+ Battery, Controller Module and Photovoltaic Site, all regions of Telkom Group

f. Solar Cell, Kalimantan Region of PT Telkom

Page 89: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)088

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

3. Jaringan serat optik a. FOC & FOT ICON, FOC TELKOMSELb. FTTH PT IBS, FTTH Telkom Group (WILTEL NTT) c. Out Side Plan : PT IBS, PT SDI, PT Indosat Tbk,

Telkom Group4. Box CPE GHGD PT ICON + (PT PLN)5. ITC Radio Microwave: PT NEC, PT SGI6. Jaringan Seluler : BTS Mitra Solusi Akses Telekomunikasi

dan Informasi (MOLEK) untuk proyek BTS Sinyal Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) - Kementerian Komunikasi dan Informatika, PUMA SWAP, ZTE/Telkomsel

7. Badan Usaha Pelaksana Satelit Multifungsi Pemerintah, Kementerian Komunikasi dan Informatika

8. Sewa: Pengadaan Jasa Layanan Penyewaan Power, Tower, BSS, dan Transmisi BAKTI - Kementerian Komunikasi dan Informatika

9. Jartel GH/GD PLN Disjaya, PT ICON +10. Pengadaan Material dan Jasa Kabel Antirodent

Backbone Kalimantan Link Kuaro – Petung PT ICON +

11. Maintenance OSP : PT Dayamitra Telekomunikasi, Telkom Group

12. Jasa OSP : a. Modernisasi Granular, Telkom Group b. Jartel GH/GD PLN Distribusi Jakarta Raya, PT

ICON+13. MSC / NI / TI Service PT Nokia Siemens Network14. Jasa Instalasi, Migrasi, Upgrade dan Deaktivasi, PT

ICON +15. Testing Lab & Refurbish Service, PT Indosat TBK16. Perangkat Pengukuran Kualitas Layanan Selular

(Autonomous System Backpack) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sewa Perangkat ke MORATEL, Sewa OTDR & Splicer PT Solusi Tunas Pratama Tbk, XL Axiata Tbk, PT Indosat Tbk, Telkom Group

17. SPMS & Spareparts Warehouse Rental : Huawei, NEC, Sagem Indosat

18. STB (Set Top Box) ZTE

SBU Defense and Digital ServiceFokus utama pada kegiatan pemasaran SBU Defense and Digital Service adalah berupa usaha-usaha maksimal untuk menangkap peluang pada kastemer pada kementerian, Kepolisian Republik Indonesia maupun BUMN, baik melalui tender maupun sinergi BUMN, serta kastemer perbankan.

Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Perusahaan selama tahun 2018 membawa hasil kontrak penjualan dan ada pula usaha yang belum menghasilkan kontrak penjualan. Kegiatan pemasaran maksimal berdasarkan produk dan kastemer per segmen tersebut meliputi:

1. Bird Strike Deterrent Bandara PT Angkasa Pura II

3. Fibre Optic networka. FOC & FOT ICON+, FOC TELKOMSELb. FTTH PT IBS, FTTH Telkom Group (WILTEL NTT)c. Out Side Plan : PT IBS, PT SDI, PT Indosat Tbk,

Telkom Group4. GHGD CPE Box PT ICON+ (PT PLN)5. ITC Radio Microwave: PT NEC, PT SGI6. Cellular Network : BTS Signal Project (MOLEK) - BAKTI

, Ministry of Communication and Informatics, PUMA SWAP - ZTE/Telkomsel

7. Government Multifunctional Satellite (SMF) project, Ministry of Communication and Informatics

8. Procurement of Rental Services for Power, Tower, BSS, and Transmission, BAKTI-Ministry of Communication and Informatics

9. Jartel GH / GD PLN Disjaya, PT ICON +10. Procurement of Material and Services for Kalimantan

Link Kuaro-Petung Antirodent Backbone Cable project, PT ICON+

11. OSP Maintenance for PT Dayamitra Telekomunikasi, Telkom Group

12. OSP Services for :a. Granular Modernisation, Telkom Group b. Jartel GH/GD PLN Distribusi Jakarta Raya, PT

ICON+3. MSC / NI / IT Service, PT Nokia Siemens Network4. Installation, Migration, Upgrade and Deactivation

Services, PT ICON+5. Testing Lab & Refurbish Service, PT. INDOSAT TBK6. Cellular Service Quality Measurement Tool

(Autonomous System Backpack), KEMKOMINFO; Device Rental Service, MORATEL; OTDR & Splicer Device Rental Service, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, XL Axiata Tbk, INDOSAT Tbk, and Telkom Group

7. SPMS & Spare Parts Warehouse Rental Service, Huawei, NEC, Sagem, and Indosat

8. STB (Set-Top Box), ZTE

SBU Defence and Digital ServicesThe main focus of SBU DDS marketing activities is to spend maximum efforts to capture business opportunities based on the needs of the customers, i.e. government ministries, National Police Force of Indonesia (POLRI), banking entities and SOEs, whether through bidding or SOE synergy schemes.

Some of the marketing activities carried out by the Company in 2018 already booked sales contracts and some others not yet. The overall marketing activities, based on each product and customer segment, are listed as follows:

1. Airport Bird Strike Avoidance System, PT Angkasa Pura II Airport

Page 90: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

089PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

2. Finger print Bank BRI 3. IT System

a. Jaringan teknologi informasi dan aplikasi Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS)

b. Aplikasi layanan perlindungan warganegara Indonesia (WNI) di luar negeri, Kementerian Luar Negeri

c. Teknologi Informasi & Komunikasi Kepolisian Daerah – Kepolisan Republik Indonesia

d. CTT dan Gate Automation PT Pelindo IIIe. Building Automation System Bandara Halim PT

AP IIf. Modul SIMS (SIM Spektrum), KEMKOMINFOg. Jaringan Komunikasi Data, KEMENDAGRIh. Jaringan FO Pemkab Badung

4. KTP-el Readera. Mesin KTP el Reader BNI 46 b. Mesin KTP el Reader Pemkab Banjarc. Mesin KTP el Reader Sidik jari BPJS

KETENAGAKERJAANd. KTP el Reader (Mobile Tower) PERUM LPPNPI /

AirNave. KTP el Reader (Explosive Containtment) Bandara

Soetta PT AP

5. Managed Service BRI a. Kerja sama Managed Service Partner BRIBox b. VSAT Remote Terminal BRIc. Jasa Pembenahan PMS-LAN

6. RADAR ADS-B di Papua dan Jayapura Perum LPPNPI/AirNav Indonesia

7. Penerangan Jalan Umum (PJU) Pemerintah Kabupaten Badung

8. Smart Meeting Pemerintah Kabupaten atau DPRD9. Pemeliharaan Sistem Monitoring Kehandalan

Struktur (SMKS), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

10. VTS Kementerian Perhubungan11. VMS PT Jasa Marga12. Sistem Pengelolaan Frekuensi Radio

a. Pemeliharaan SIMS Kementerian Komunikasi dan Informatika

b. Portable DF Kementerian Komunikasi dan Informatika

c. SMSFR bergerak Kementerian Komunikasi dan Informatika

13. Visual Docking Guidance System (VDGS) PT Angkasa Pura II

SBU Smart EnergyFokus utama pada kegiatan pemasaran SBU Smart Energy adalah berupa usaha-usaha maksimal untuk menangkap peluang pada kastemer pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten atau Pemerintah Kota, dan BUMN Energi, baik melalui tender maupun sinergi BUMN serta kastemer perbankan.

2. Fingerprint Reader, Bank BRI3. IT System

a. IT Network and BASARNAS Application, BASARNAS

b. Safe Travel App to Protect Indonesians Abroad, Ministry of Foreign Affairs

c. ICT Regional Police – National Indonesia d. CTT and Gate Automation, PT Pelindo III e. Building Automation System, Halim PT Angkasa

Pura II Airportf. SIMS Module (SIM Spectrum), Ministry of

Communications & Informatics (KEMKOMINFO)g. Data Communications Network, Ministry of

Internal Affairs (KEMENDAGRI)h. FO Network, Regency Government of Badung

9. KTP-El Readera. KTP-El Reader, BNI 46b. KTP-El Reader, Regency Government of Banjarc. KTP-El Reader Fingerprint, BPJS

KETENAGAKERJAANd. KTP-El Reader (Mobile Tower), PERUM LPPNPI/

AirNave. KTP-El Reader (Explosive Containment), Soetta

Airport PT AP II

5. BRI Managed Servicesa. BRIBOX Managed Services b. VSAT Remote Terminalc. PMS-LAN Improvement Services

6. RADAR ADS-B in Papua and Jayapura, Perum LPPNPI/AirNav Indonesia

7. Public Street Lighting, Regency Government of Badung

8. Smart Meeting, Regency Government/DPRD9. Maintenance of Structure Performance Monitoring

System (SMKS), Ministry of Public Works & People’s Housing

10. VTS, Ministry of Transportation11. VMS, PT Jasa Marga12. Radio Frequency Management System

a. SIMS Maintenance, Ministry of Communications & Informatics

b. Portable DF, Ministry of Communications & Informatics

c. Mobile SMSFR, Ministry of Communications & Informatics

13. Visual Docking Guidance System (VDGS), PT Angkasa Pura II

SBU Smart EnergyThe main focus on the marketing activities of SBU Smart Energy is in the form of maximum efforts to capture opportunities for customers in the Ministry of Energy and Mineral Resources, Provincial Government, Regency or City Government and Energy SOEs, both through tenders and BUMN Synergy and banking customers.

Page 91: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)090

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Perusahaan selama tahun 2018 membawa hasil kontrak penjualan dan ada pula usaha yang belum menghasilkan kontrak penjualan. Kegiatan pemasaran maksimal berdasarkan produk dan kastemer per segmen tersebut meliputi:

1. Converter Kit PT Pertamina, perangkat konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi gas untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di wilayah tertentu.

2. Penerangan Jalan Umum (PJU) menggunakan Photo Voltaic (PV).PJU pada Kementerian ESDM di wilayah Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Sulawesi, Kalimantan, serta Kabupaten/Kota Sawahlunto, Bantaeng, Manggarai Barat, Pacitan, Kota Padang, Kabupaten Luwu Timur.

3. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)a. PLTS di Lokasi PT Pertamina EP Field Tanjung 1

MWp dan Field Lirik 0.87 MWpb. Penambahan Kapasitas PLTS 20KWP

Kementerian Perhubunganc. PLTS Kepulauan Riau

i. PLTS Terpusat 15 kWP di Dusun II Teluk Kelimpan Desa Telaga Kecamatan Siantan Selatan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau.

ii. PLTS Terpusat 20 kWP di Desa Pulau Sandam Kec. Durai Kabupaten Karimun.

iii. PLTS Terpusat 30 kWP di Dusun I Pasir Panjang Desa Telaga Kecamatan Siantan Selatan Kabupaten Kepulauan Anambas

d. PLTS Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara di Desa Tias

e. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

i. PLTS Terpusat di Desa Sungai Tuat, Kecamatan Lamandau Kabupaten Lamandau.

ii. PLTS Terpusat di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Lamandau Kabupaten Lamandau.

f. Pemerintah Sulawesi UtaraPLTS Terpusat Desa Taduasa Kecamatan Batu Atas Kabupaten Buton Selatan

4. PLTS Rooftop Kementerian ESDM untuk lokasi :

a. Gedung Sekretariat Wakil Presidenb. Gedung Istana Negarac. Gedung Sekretariat Negarad. Markas Besar TNI Jakarta Timur

Perbaikan PLTS PT PLN di wilayah Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali dan Bangka Belitung.

Some of the marketing activities carried out by the Company in 2018 already booked sales contracts and some others not yet. The overall marketing activities, based on each product and customer segment, are listed as follows:

1. Converter KitPT Pertamina’s Oil-Fuel-to-LPG Converter Kits Installation for small-scale fishermen’s vessels in certain regions.

2. Photovoltaics (PV)-Based Public Street Lighting (PJU) Installation for the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) in Java, Sumatra, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sawahlunto, Bantaeng, West Manggarai, Pacitan, Padang, and East Luwu.

3. Solar Power Plant (PLTS) Installation and Maintenancea. PT Pertamina EP’s PLTS installation at Field

Tanjung (1 MWp) and Field Lirik (0.87 MWp)b. 20 KWp capacity increase of Ministry of

Transportation’s PLTSc. KEPRI Provincial Government’s PLTS Installation:

i. 15 KWp Centralised PLTS at Teluk Kelimpan II, Telaga Village, Siantan Selatan, Kepulauan Anambas.

ii. 20 KWp Centralised PLTS at Pulau Sandam Village, Durai, Karimun.

iii. 30 KWp Centralised PLTS at Pasir Panjang I, Telaga Village, South Siantan, Kepulauan Anambas.

d. Kalimantan Utara Provincial Government’s PLTS Installation in Tias Village

e. Kalimantan Tengah Provincial Government’s PLTS Installationi. Centralised PLTS at Sungai Tuat Village,

Lamandau, Lamandau.

ii. Centralised PLTS at Tanjung Beringin Village, Lamandau, Lamandau.

f. Sulawesi Utara Provincial Government’s Centralised PLTS Installation at Taduasa Village, Batu Atas, Buton Selatan.

4. Rooftop Solar Power Plant (PLTS) Installation, for the Ministry of Energy and Mineral Resources at the following spots:a. Vice President Secretariat Buildingb. State Palace Buildingc. State Secretariat Buildingd. TNI Headquarters, Jakarta Timur

Repair Services of PLN’s Solar Power Plants (PLTS) in P2B Regions and Bangka Belitung Province.

Page 92: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

091PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Segmen Usaha Perusahaan dikelompokkan menjadi tiga lini bisnis utama, yaitu Lini Bisnis Broadband, Lini Bisnis Defense and Digital Service, serta Lini Bisnis Smart Energy. Sementara itu, anak perusahaan yaitu PT INTI Konten Indonesia (INTENS) bergerak di bidang Software dan Aplikasi, dan PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) bergerak di bisnis Penyediaan Infrastruktur beserta Jasa Instalasi, serta Test & Commissioning.

Kinerja Perusahaan diukur dengan pencapaian Kontrak Penjualan dan Penjualan, yang merupakan pencapaian dari kerja Lini Bisnis Utama.

Kontrak Penjualan Perusahaan Konsolidasi Kinerja Perusahaan diukur dengan pencapaian Kontrak Penjualan dan Penjualan, yang merupakan pencapaian dari kerja Lini Bisnis Utama.

The Company’s Business Segments are grouped into three main business lines, namely the Broadband Business Line, Defense and Digital Services Business Line, and the Smart Energy Business Line. Whereas PT INTI Konten Indonesia (INTENS) subsidiaries are engaged in the Software and Application business line, while PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) is engaged in the Infrastructure Provision business line along with Installation, and Test & Commissioning Services.

The Company’s performance is measured by the achievement of the Sales and Sales Contract, which is the achievement of the three Main Business Lines.

Kontrak Penjualan Perusahaan KonsolidasiThe acquisition of the Consolidated Sales Contract in 2018 is Rp1.65 trillion with the following details:

0 500 1000 1500 2000 2500

INTENS

IPMS

SMART ENERGY

DEFENSE &DIGITAL SERVICES

BROADBAND

TOTAL KONSOLIDASI * )

INTENS IPMS SMARTENERGY

DEFENSE &DIGITAL

SERVICESBROADBAND

TOTALKONSOLIDASI

* )Realisasi 2017 125.49 58.82 245.29 624.28 846.72 1,900.60RKAP 2018 92.3 66.13 434.5 435.57 1,272.72 2,301.21Realisasi 2018 218.75 43.41 166.39 594.21 721.1 1,655.14

Kontrak Penjualan Konsolidasi 2018

*) Setelah Eliminasi /After Elimination

Tinjauan Operasi Per Segmen UsahaOperational Overview Per Business Segment

Page 93: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)092

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Penjualan Perusahaan KonsolidasiPerolehan Penjualan Konsolidasi Tahun 2018 adalah sebesar Rp847,75 milyar dengan rincian sebagai berikut:

Perolehan Penjualan Induk Perusahaan Realisasi perolehan penjualan tahun 2018 sebesar Rp847,75 milyar, dengan ringkasan untuk setiap Strategic Business Unit (SBU) adalah sebagai berikut: 1. SBU Broadband sebesar Rp404,87 milyar, berasal dari

proyek Instalasi Kabel Rumah (IKR) dan Pasang Baru (PSB) (Supply Services), Radio, Scrap Cable, Sewa, Out Side Plan (OSP), dan proyek lainnya.

2. SBU Defense and Digital Services sebesar Rp125,65 milyar, berasal dari produk MPOS, Maintenance, Sistem Persinyalan PT Kereta Api Indonesia (KAI), INTI Smart Meeting, dan proyek lainnya.

3. SBU Smart Energy sebesar Rp145,08 milyar, berasal dari proyek Penerangan Jalan Umum (PJU), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), INTI Converter Kit, dan proyek lainnya.

Penjualan Perusahaan KonsolidasiThe acquisition of Consolidated Sales in 2018 is Rp847.75 billion with the following details:

Acquisition of Parent Company SalesRealization of sales proceeds in 2018 amounted to Rp847,75 billion, with summaries per Strategic Business Unit (SBU) as follows:1. SBU Broadband amounting to Rp404.87 billion,

originating from the Home Cable Installation/New Installation (Supply Services), Radio, Scrap Cable, Rental, Out Side Plan (OSP), and other projects.

2. SBU Defense and Digital Services amounting to Rp125.65 billion, originating from MPOS, Maintenance, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Signaling Systems, INTI Smart Meeting, and other projects.

3. Smart Energy SBU of Rp145.08 billion, originating from the Public Street Lighting, Solar Power Plant, Converter Kit, and other projects.

0 500 1000 1500 2000 2500

INTENS

IPMS

SMART ENERGY

DEFENSE &DIGITAL SERVICES

BROADBAND

TOTALKONSOLIDASI * )

INTENS IPMS SMARTENERGY

DEFENSE &DIGITAL

SERVICESBROADBAND

TOTALKONSOLIDASI

* )Realisasi 2017 124,86 55,98 175,43 588,21 364,21 1.308,68RKAP 2018 87,99 65,5 483,12 564,6 799,07 2.000,29Realisasi 2018 218,18 43,07 145,09 125,65 404,87 847,76

Penjualan Konsolidasi 2018

*) Setelah Eliminasi /After Elimination

Page 94: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

093PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Perolehan Penjualan Anak Perusahaan Realisasi Penjualan Anak Perusahaan tahun 2018 yang dapat dikonsolidasikan sebesar Rp261,25 milyar berasal dari :1. PT IPMS sebesar Rp43,07 milyar berasal dari Jasa

Repair Modul, OSP, Produksi Logam & Plastik dan proyek lainnya.

2. PT INTENS sebesar Rp.218,18 milyar berasal dari MPOS, e-Voting, Solusi Data Analisis, Managed Service, dan proyek lainnya.

Analisis Terhadap Target RKAP 2018Pencapaian Kontrak dan Penjualan Konsolidasi tahun 2018 tersebut adalah pencapaian maksimal terhadap target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018, yang disebabkan kondisi sebagai berikut:

1. Kontrak Penjualan a. Pembatalan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara-Perubahan (APBN-P) 2018, sehingga potensi-potensi kontrak seperti Information Technology (IT) System Badan Intelijen Negara (BIN) sebesar Rp 500 milyar tertunda.

b. Penundaan kontrak-kontrak besar seperti Set-Top Box sebesar Rp445 milyar, Base Tranceiver Station (BTS) Universal Service Obligation (USO) sebesar Rp 300 milyar dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar Rp255 milyar.

c. Contigency Plan terealisasi di akhir tahun seperti Visual Docking Guidance System (VDGS) dan Birdstrike dengan total sebesar Rp129 milyar, serta Very Small Aperture Terminal (VSAT) sebesar Rp110 milyar.

2. Penjualana. Perolehan Kontrak 2018 tidak tercapai sehingga

tidak dapat dikonversi menjadi penjualan.b. Penyerapan kontrak carry over terbesar tidak

optimal dikarenakan hal berikut : - Target Scrap Cable sebesar Rp250 milyar,

hanya terealisasi Rp54 milyar karena harus menunggu pekerjaan Instalasi Kabel Rumah (IKR) selesai, dan ekspor tembaga tertunda.

- Instalasi Kabel Rumah (IKR)/Pasang Baru (PSB) yang ditargetkan sebesar Rp149 milyar, hanya terealisasi Rp105 milyar karena tertundanya pembayaran dari kastemer.

- Radio yang ditargetkan sebesar Rp92 milyar, hanya terealisasi sebesar Rp56 milyar karena kesiapan lokasi kastemer.

- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ditargetkan sebesar Rp66 milyar, hanya terealisasi Rp52 milyar karena adanya pengurangan pekerjaan.

Sales of SubsidiariesRealization of Subsidiary Sales in 2018 which can be consolidated in the amount of Rp261.25 billion comes from:1. PT IPMS amounting to Rp43.07 billion came from

Repair Module Services, OSP, Metal & Plastic Production and other projects.

2. PT INTENS amounting to Rp.218.18 billion came from MPOS, E-Voting, Data Analysis Solutions (SAS), Managed Services, and other projects.

Sales of SubsidiariesThe achievement of the 2018 Consolidated Contract and Sales is the maximum achievement of the 2018 Corporate Work Plan and Budget (WPB) Target, due to the following conditions

1. Sales Contracta. Cancellation of State Income and Expenditure

Budget-Change (SIEB-C) 2018, so that potential contracts such as Intelligent State Agency’s Information Technology (IT) System in amount of Rp500 billion are delayed.

b. Postponement of large contracts such as Set-Top Box (IDR 445 M), Universal Service Obligation (USO) Base Tranceiver Station (BTS) Rp300 billion, and Solar Power Plant Rp255 billion.

c. The realization plan was realized at the end of the year such as Visual Docking Guidance System (VDGS) and Birdstrike in amount of total Rp129 billion, and also Very Small Aperture Terminal (VSAT) Rp110 billion.

2. Salesa. The acquisition of the 2018 Contract is not

achieved so it cannot be converted into salesb. The biggest absorption of carry over contracts is

not optimal:- Scrap Cable (Rp. 250 M realized Rp. 54

billion) because it must be done after the IKR work is completed, and copper exports are delayed

- Home Cable Installation/New Installation (Rp149 billion realized Rp105 billion) due to delayed payments from customers

- Radio Rp92 billion, realized Rp56 billion due to readiness of customer location.

- Solar Power Plant Rp66 billion, realized Rp52 billion due to reduced work.

Page 95: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)094

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Pencapaian Penjualan SBU BroadbandKinerja Penjualan SBU Broadband adalah 50,67%, dengan Top 3 nilai Penjualan meliputi Instalasi Kabel Rumah (IKR)/Pasang Baru (PSB) sebesar Rp105,47 milyar, Scrap Cable sebesar Rp68,59 milyar, dan Radio sebesar Rp57,294 milyar.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018, maka Penjualan IKR/PSB tercatat sebesar 112% dari target, Scrap Cable 62,62% dari target, dan Radio 164% dari target.

SBU Broadband Sales AchievementSBU Broadband Sales Performance is 50.67%, with Top 3 Sales values being Home Cable Installation/New Installation Rp105,47 billion, Scrap Cable Rp68.59 billion, Radio (Rp 57,294 billion.

When compared with the 2018 Corporate Work Plan (CWP) target, then the Home Cable Installation/New Installation sales are 112% of the target, Scrap Cable is 62.62% of target, Radio 164% of the target.

SBU BroadbandBisnis Unit Broadband merupakan sektor bisnis Perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat information and communication technology (ICT) untuk sektor pasar Operator Telekomunikasi, yang disampaikan pada pelanggan baik dalam bentuk barang ataupun dengan nilai tambahnya yang dapat berupa produk barang maupun jasa seperti survei dan desain, instalasi, test and commissioning, migrasi, hingga layanan purnajual.

Pencapaian Kontrak Penjualan SBU Broadband

SBU BroadbandThe Broadband Business Unit is the Company’s business sector in the form of providing perangkat information and communication technology (ICT) systems and/or devices for the Telecommunications Operator sector market, which are delivered to customers in the form of goods or with added value which can be products or services such as surveys and designs, installations, test and commissioning, migration, up to after-sales services.

SBU Broadband Sales Contract Achievement

SBU 2018 Realisation 2018 WPB Target 2017 Realisation% of 2018 WPB

Target% Increase/Decrease to

2017 Realisation

Broadband 721.103,69 1.272.718,82 846.719,86 56,66 (14,84)

ONT Device 192.500,00 111.250,00 3.367,37 173,03 5.616,63

VSAT 182.700,00 - - -

OSP 101.183,13 79.800,00 38.640,80 126,80 161,86

RADIO 97.117,93 - 92.003,15 - 5,56

Leasing 42.439,32 3.240,00 1.446,01 1.309,86 2.834,92

SPMS 24.055,91 41.500,00 20.412,39 57,97 17,85

Set Top Box (STB) 22.785,56 445.975,00 1.825,40 5,11 1.148,25

Box CPE 18.864,49 - - -

Maintenance 16.438,79 9.900,00 15.071,73 166,05 9,07

Mini POP 9.546,10 - - -

FOC 8.002,00 - - -

NI TI Service 2.290,20 1.000,00 - 229,02 -

Rectifier 1.456,10 - 150,00 - 870,73

IKR/PSB Supply Services 976,92 75.383,33 168.462,51 1,30 (99,42)

Genset 355,52 - - -

Power Supply 258,60 15.000,00 - 1,72 -

Antenna 133,11 10.300,00 10.300,50 1,29 (98,71)

Others - 474.370,48 144.935,28 - -

Page 96: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

095PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Aktivitas OperasiAktivitas operasi utama pada SBU Broadband adalah Pemasaran untuk memperoleh kontrak penjualan baru dan manajemen proyek untuk memenuhi target Penjualan sesuai RKAP 2018.

Pemasaran dilakukan untuk memasarkan produk baru maupun recurring ke pelanggan baru maupun pelanggan eksisting. Pemasaran dilakukan sepanjang tahun 2018 dengan pola customer intimacy sebagai berikut :

1. KastemerLembaga pemerintah seperti Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika, operator telekomunikasi tetap dan seluler seperti PT Telkom Tbk., PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk., PT Indosat Tbk., PT Icon+, penyedia solusi dan perangkat seperti PT Aplikanusa Lintas Arta, Huawei Tech Investment, Ericsson, PT IBS, PT Indo Pratama Teleglobal, PT Mora Telematika Indonesia, PT NEC, PT SGI, PT Solusi Tunas Pratama Tbk., ZTE Corporation, PT Dayamitra Telekomunikasi, Nokia Networks, serta PT SDI.

2. ProdukProduk meliputi Antenna Tongyu, Fiber Management Modul, Fiber Termination Module, IKR/PSB (Supply Services), Infrastruktur (Out Side Plan, Radio, dan lainnya), layanan maintenance, Managed Service, NI TI Service, sewa dan Spare Part Management System (SPMS), perangkat Optical Network Terminal (ONT), power supply, Set Top Box, Box Customer Premises Equipment (CPE), and Rectifier.

Operating ActivitiesThe main operating activity at SBU Broadband is Marketing to obtain new sales contracts and project management to meet Sales targets in accordance with the 2018 Corporate Work Plan and Budget (WPB).

Marketing is done to market new and recurring products to new customers and existing customers. Marketing is carried out throughout 2018 with a customer intimacy pattern which includes:

1. CustomersGovernment agencies such as Telecommunications and Information Accessibility Agency, Ministry of Communication and Informatics, fixed and cellular telecommunication operators, for examples, PT Telkom Tbk., PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk., PT Indosat Tbk., PT Icon+, solution and devices providers such as PT Aplikanusa Lintas Arta, Huawei Tech Investment, Ericsson, PT IBS, PT Indo Pratama Teleglobal, PT Mora Telematika Indonesia, PT NEC, PT SGI, PT Solusi Tunas Pratama Tbk., ZTE Corporation, PT Dayamitra Telekomunikasi, Nokia Networks, and PT SDI.

2. ProductsProducts include Tongyu Antenna, Fiber Management Modul, Fiber Termination Module, Home Cable Installation/New Installation (Supply Services), Infrastructure (Out Side Plan, Radio, and many more), maintenance services, Managed Service, NI TI Service, rental and Spare Part Management System, Optical Network Terminal (ONT) devices, power supply, Set Top Box, Customer Premises Equipment (CPE) Box, and Rectifier.

SBU 2018 Realisation 2018 WPB Target 2017 Realisation % of 2018 WPB Target

% Increase / Decrease to 2017 Realisation

1 2 3 4 5=4/3 6=(2-4)/4

Broadband 404.871,40 799.067,19 364.214,86 50,67 11,16

IKR/PSB (Supply Services) 105.477,57 94.088,90 19.753,49 112,10 433,97

Cable Scrap 68.598,77 109.550,83 99.953,24 62,62 (31,37)

Radio 57.294,59 34.835,87 - 164,47 -

Leasing 46.778,55 12.153,72 1.386,61 384,89 3.273,58

OSP 35.086,16 34.828,93 24.747,25 100,74 41,78

SPMS 25.218,77 2.089,40 52.132,75 1.206,99 (51,63)

Set Top Box (STB) 22.787,38 280.198,65 1.823,57 8,13 -

Box CPE 16.558,74 - - -

Maintenance 15.729,49 25.350,42 14.676,35 62,05 7,18

Infrastructure 6.955,84 75.000,00 51.436,94 9,27 -

NI TI Services 1.797,94 666,67 - 269,69 -

Rectifier 1.316,10 - 271,66 - 384,46

Antenna 1.012,89 10.300,00 9.406,83 9,83 (89,23)

Power Supply 258,60 12.000,00 - 2,16 -

Page 97: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)096

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kegiatan Penjualan yang dilaksanakan tahun 2018 adalah untuk menyelesaikan Carry Over 2017 dan Kontrak 2018. Aktivitas manajaemen proyek tersebut adalah :1. Instalasi Kabel Rumah/Pasang Baru

Pengadaan barang dan jasa Instalasi Kabel Rumah untuk memenuhi kebutuhan akses broadband pelanggan PT Telkom.

2. Scrap CablePenjualan kabel-kabel tembaga bekas hasil dari pelolosan kabel tembaga PT Telkom.

3. Pemeliharaan Radio SAGEMOptimalisasi sumber daya yang digunakan untuk pemeliharaan SAGEM, baik dalam bentuk komponen maupun sumber daya manusia.

4. SPMSUpaya peningkatan kinerja service level agreement (SLA) Spare Part Management System (SPMS) dengan Huawei, yang dilakukan dengan hal berikut :• Rekomit dengan barang ekspedisi• Rekomit dengan Manager Sumber Daya Manusia

(SDM) SPMS• Fitur tambahan dari Aplikasi Sistem Informasi

dan Keamanan• Mengoptimalkan Kolam CWH dan Mini dengan

meningkatkan Keamanan, pengumpulan data, dan restrukturisasi gudang sentral

5. Antenna TongyuMeningkatnya kecepatan pengiriman antena ke pelanggan dan pengaturan antena di gudang.

6. Out Side Plan (OSP) Fiber Optic Mempersiapkan sumber daya optimal yang dibutuhkan untuk OSP, yaitu:• Kantor manajemen proyek• Sumber daya manusia• Tools

SBU Defense and Digital ServiceBisnis unit Defense and Digital Service merupakan sektor bisnis Perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pasar sektor pertahanan, kepolisian, intelijen, teknologi finansial, infrastruktur dan transportasi, dan sebagainya, yang disampaikan pada pelanggan baik dalam bentuk barang ataupun dengan nilai tambahnya yang dapat berupa jasa survei dan desain, instalasi, test and commissioning, migrasi, hingga layanan purna jual.

Teknologi yang menjadi kunci dalam bisnis Digital Service adalah Internet of Things dan Intelligence of Things. Dalam hal ini maka sensor-sensor, modul komunikasi dan jaringan atau platform, serta proses lanjutan dengan menggunakan Big Data menjadi aspek-aspek utama sebagaimana dijabarkan pada Bab 3. Model bisnis dalam sektor bisnis Defense and Digital Service ini dapat berupa managed service, progress payment, turnover key project, atau Trade-In Trade-Off.

Sales activities carried out in 2018 are to complete Carry Over 2017 and 2018 Contracts. The project management activities are:1. Home Cable Installation/New Installation

Procurement of goods and House Cable Installation Services to meet broadband access needs of PT Telkom.

2. Scrap CableSales of used copper cables as a result of escaping the copper cable of PT Telkom.

3. Maintenance of Radio SAGEMResource optimization used for SAGEM maintenance, both in the form of components and human resources.

4. SPMSService level agreement (SLA) Spare Part Management System (SPMS) performance improvement efforts with Huawei Parties, carried out with the following :• Re-commit with freight forwarders• Commit with the SPMS Human Resource Manager

• Additional features of the Information and Security System Application

• Optimizing CWH and Mini Ponds by enhancing security, data collection, and central warehouse restructuring

5. Tongyu AntennaIncreased speed of transmission of antennas to customers and antenna settings in warehouses.

6. Out Side Plan (OSP) Fiber Optic Prepare the optimal resources needed for OSP, namely:

• Project management office• Human resources• Tools

SBU Defense and Digital ServiceThe Defense and Digital Service business unit is the Company’s business sector in the form of providing information and communication technology (ICT) systems and/or devices for the defense, police, intelligence, financial technology, infrastructure and transportation, and other sector markets, which are delivered to customers in the form of goods or with added value can be in the form of survey and design services, installation, test and commissioning, migration, up to aftersales services.

The technology that is key in the Digital Service business is Internet of Things and Intelligence of Things. In this case, sensors, communication modules and networks or platforms, as well as advanced processes using Big Data are the main aspects as described in chapter 3. This business model in the Defense and Digital Service Business Sector can be managed service, payment progress, turnover key project, or Trade-In Trade-Off.

Page 98: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

097PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pencapaian Kontrak Penjualan SBU Defense and Digital ServiceKinerja Kontrak Penjualan di lini bisnis Defense and Digital Service adalah 122,2% dengan Top 3 Kontrak Penjualan adalah Mobile Point of Sales (MPOS) sebesar Rp342,18 milyar, Visual Docking Guidance System (VDGS) sebesar Rp106,48 milyar, Bird Strike sebesar Rp22,85 milyar.

Jika dibandingkan dengan target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018, maka Kontrak Penjualan MPOS, VDGS, dan Bird Strike berada di luar RKAP 2018.

SBU Defense and Digital Service Sales Contract Achievement

The Sales Contract Performance in the Defense and Digital Service business line is 122.2% with the Top 3 Sales Contracts are Mobile Point of Sales (MPOS) as much as Rp342.18 billion, Visual Docking Guidance System (VDGS) amount of Rp106.48 billion, and Bird Strike Rp22.85 billion.

When compared with the 2018 Corporate Work Plan and Budget (WPB) target, then the sales contracts for MPOS, VDGS, and Bird Strike are in the 2018 WBP release.

Pencapaian Penjualan SBU Defense and Digital ServiceKinerja Penjualan SBU Defense and Digital Service adalah 6,77% dengan Top 3 nilai Penjualan Maintenance Rp11,20 milyar, Sistem Persinyalan Kereta Api sebesar Rp5,27 milyar, dan INTI Smart Meeting Rp4,63 milyar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2018, maka Penjualan Maintenance adalah 84,04% dari target, Sistem Persinyalan Kereta Api berada di luar target RKAP dan INTI Smart Meeting 41,91%.

SBU Defense and Digital Service Sales AchievementSBU Defense and Digital Service Sales Performance is 6.77%, with Top 3 values of Maintenance Sales as much as Rp11.20 billion, Railway Signaling System Rp5.27 billion, and INTI Smart Meeting Rp 4.63 billion. When compared with the 2018 WPB target, Maintenance Sales are 84.04% of the target, the Railway Signaling System is outside the RKAP and INTI Smart Meeting’s target 41.91%.

SBU2018

Realisation2018 WPB Target

2017 Realisation

% of 2018 WPB Target

% Increase/Decrease to 2017 Realisation

1 2 3 4 5=4/3 6=(2-4)/4

Defense & Digital Services 594.213,00 435.566,25 624.280,77 136,42 (4,82)

MPOS (Mobile Point of Sales) 404.144,36 - - - -

VDGS (Visual Docking Guidance System) 106.480,35 - - - -

Bird Strike 22.850,00 - - - -

Radar 16.608,18 20.000,00 409,22 83,04 3.958,51

Finger Print 13.660,36 - - - -

IT System 12.087,78 246.081,25 348.114,07 4,91 (96,53)

SINDILA (Early Traffic Information System) 5.677,64 - 3.059,78 - 85,56

Smart Meeting 4.397,50 11.025,00 5.303,02 39,89 (17,08)

KTP El Reader (Electronic ID Reader) 3.117,09 35.050,00 25.983,62 8,89 (88,00)

Smart Clinic 2.271,89 - 100,91 - 2.151,42

Maintenance Services 1.822,92 20.000,00 - 9,11 -

KAI Railway Signaling System 703,83 - 4.576,09 - (84,62)

E-TILANG (Electronic Traffic Ticket) 269,09 - - - -

SCU (Smart Control Unit) 122 13.250,00 173,98 0,92 (29,88)

Others - 90.160,00 236.560,09 - -

Page 99: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)098

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

SBU 2018 Realisation 2018 WBP Target2017

Realisation

% of 2018 WBP

Target

% Increase/Decrease

to 2017 Realisation

1 2 3 4 5=4/3 6=(2-4)/4

Defense And Digital Service 125.651,55 564.604,91 603.756,58 22,25 (79,19)

MPOS (Mobile Point of Sales) 93.463,80 - - -

Maintenance Services 11.205,66 13.333,33 - 84,04 -

KAI Railway Signaling System 5.279,92 - - -

Smart Meeting 4.639,71 11.070,00 5.258,02 41,91 (11,76)

KTP El Reader (Electronic ID Reader) 3.506,73 35.080,54 17.626,38 10,00 (80,11)

Smart Clinic 2.488,68 110,91 - 2.143,89

IT System 2.396,87 217.081,25 347.952,07 1,10 -

SINDILA (Early Traffic Information System) 2.143,10 3.058,02 - -

E-TILANG (Electronic Traffic Ticket) 269,09 - -

Smart Level Crossing 136,00 - - - -

Smart Control Unit 122,00 13.250,00 140,48 0,92 (13,15)

Others - 274.789,79 229.610,71 - -

Aktivitas OperasiAktivitas operasi utama pada SBU Defense and Digital Service adalah Pemasaran untuk memperoleh kontrak penjualan baru dan manajemen proyek untuk memenuhi target Penjualan sesuai RKAP 2018.

Pemasaran dilakukan untuk memasarkan produk baru maupun recurring ke pelanggan baru ataupun pelanggan existing. Pemasaran dilakukan sepanjang tahun 2018 dengan pola customer intimacy yang meliputi :

1. KastemerAirnav Indonesia, PT Angkasa Pura II, PT Pelindo III, Bank BNI, Bank BRI, BPJS Ketenagakerjaan, PT Jasa Marga, Mabes Polri, Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Kabupaten Banjar, dan DPRD Wakatobi.

2. ProdukMobile Tower, Building Automation System, Explosive Containtment, VDGS, Bird Strike, Jaringan Teknologi Informasi, e-KTP Reader, VSAT Remote Terminal, INTI Smart Meeting, VMS, Aplikasi Manajemen Sistem Informasi, Sistem Monitoring Struktur, SPFR, Aplikasi Quick Count, Gate Automation, ADS-B, AFIS, Solar Sel, dan jaringan optik.

Operating ActivitiesThe main operating activity of the SBU Defense and Digital Service is Marketing to obtain new sales contracts and project management to meet sales targets in accordance with the 2018 WPB.

Marketing is done to market new and recurring products to new customers and existing customers. Marketing is carried out throughout 2018 with a customer intimacy pattern which includes:

1. CustomersAirnav Indonesia, PT Angkasa Pura 2, PT Pelindo III, Bank BNI, Bank BRI, BPJS Ketenagakerjaan, PT Jasa Marga, National Police Headquarters, Search and Rescue Agency, Ministry of Home Affairs, Ministry of Foreign Affairs, Ministry of Public Works and Public Housing, Ministry of Communication and Information, Ministry of Transportation, Badung Regency Government, Banjar Regency Government, and DPRD Wakatobi.

2. ProductsMobile Tower, Building Automation System, Explosive Containment, VDGS, Bird Strike, Information Technology Network, e-KTP Reader, VSAT Remote Terminal, INTI Smart Meeting, VMS, Information System Management Application, Structure Monitoring System, SPFR, Quict Count Application, Gate Automation, ADS-B, AFIS, Solar Cells, optical networks.

Page 100: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

099PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Kinerja Penjualan yang dilaksanakan tahun 2018 adalah untuk menyelesaikan Carry Over 2017 dan Kontrak 2018. Aktivitas manajemen proyek tersebut adalah :

1. MaintenanceJasa perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan produk-produk telekomunikasi, informasi dan komunikasi seperti transmisi radio.

2. Sistem Persinyalan Kereta ApiMerupakan implementasi dan pengembangan produk dari produk Sistem Pencegahan Pelanggaran Sinyal Kereta Api (GARANSI). Sistem ini dikembangkan untuk memenuhi persinyalan kereta api dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan layanan perjalanan kereta api.

3. MPOS (Mobile Point of Sales)Pengadaan perangkat dan jasa MPOS untuk perbankan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan transaksi pembayaran lainnya.

4. Pembaca KTP ElektronikPerangkat pembaca yang setiap komponennya terintegrasi dalam satu kesatuan menjadi sebuah perangkat pembaca KTP-Elektronik secara mandiri tanpa harus terhubung dengan perangkat komputer.

5. INTI Smart MeetingImplementasi INTI Smart Meeting yang merupakan kelanjutan dari proyek-proyek sebelumnya. Untuk meningkatkan kehandalan produknya maka peningkatan kinerja dilakukan dengan membuat sistem baru.

6. Layanan Seat ManagementSeat Management merupakan layanan bagi pelanggan dalam kepemilikan perangkat teknologi informasi (TI) dikarenakan investasi pada perangkat TI relatif mahal dan usia teknologinya yang relatif pendek. Sehingga kecenderungan pelanggan lebih ingin melakukan sewa perangkat IT. Adapun beberapa perangkat IT yang dapat disewakan adalah laptop, desktop, printer, proyektor, server, aplikasi, dan lainnya.

7. Sistem Informasi Manajemen Bagas/Sistem Monitoring Kehandalan Struktur Jembatan (SIMBAGAS)Implementasi SIMBAGAS di beberapa jembatan di Indonesia, sangat membantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memantau dan mendapatkan data kesehatan jembatan. Data jembatan diperlukan untuk analisis jembatan dan perawatan jarak jauh.

8. Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA) Implementasi SINDILA mampu memberikan informasi kepadatan lalu lintas dan ukuran kendaraan. Data ini digunakan untuk analisis kemacetan lalu lintas dan prediksi, serta dapat menampilkan informasi lalu lintas secara online.

The sales performance carried out in 2018 is to complete Carry Over 2017 and the 2018 Contract. The project management activities are:

1. MaintenanceTreatment services, maintenance, and repair of telecommunications, information and communication products such as radio transmissions.

2. Railway Signaling SystemIt is the implementation and development of products from the Railway Signal Violation Prevention System product (GARANSI). This system was developed to meet train signaling with consideration of the security and safety of train travel services.

3. MPOS (Mobile Point of Sales)Procurement of MPOS equipment and equipment for banking, micro small and medium enterprises (MSMEs) and other payment transactions.

4. Electronic KTP ReaderA reader device which each component is integrated in one unit which becomes an Electronic KTP Reader device independently without having to be connected to a computer device.

5. INTI Smart MeetingINTI Smart Meeting implementation is a continuation of previous projects. To improve product reliability, performance improvements are made by creating a new system.

6. Seat Management ServicesSeat Management is a service for customers in ownership of information technology (IT) devices, because investment in devices is relatively expensive and the technology age is relatively short. So, the tendency of more customers to want to rent IT devices. As for some IT devices that can be rented are laptops, desktops, printers, projectors, servers, applications, and many more.

7. Bridge Information System Bagas (SIMBAGAS)The implementation of SIMBAGAS on several bridges in Indonesia greatly helped the Ministry of Public Works and People’s Housing to monitor and obtain bridge health data. Bridge data is needed for bridge analysis and remote maintenance.

8. Early Information System Traffic (SINDILA)SINDILA implementation is able to provide information on traffic density and vehicle size. This data is used for analysis of traffic jams and predictions, and can display traffic information online.

Page 101: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)100

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

9. Radar CuacaPengembangan satu unit produk Radar Cuaca, yang merupakan hasil kerja sama antara ABG (Akademisi, Bisnis, Pemerintah) yaitu PT LAPI ITB, PT INTI (Persero), dan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Produk ini digunakan untuk mendeteksi cuaca di Indonesia.

10. Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B)Pengembangan produk ADS-B bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Produk ADS-B akan dipasarkan di sektor transportasi udara di Kementerian Perhubungan dan PT Angkasa Pura II.

SBU Smart EnergyUnit bisnis Energi merupakan sektor bisnis Perusahaan dalam bentuk penyediaan sistem dan/atau perangkat untuk pasar sektor energi, yang disampaikan pada pelanggan baik dalam bentuk barang ataupun dengan nilai tambahnya yang dapat berupa jasa survei dan desain, instalasi, test and commissioning, hingga layanan purnajual. Model dalam sektor bisnis ini dapat berupa turn-key project atau engineering, procurement and construction (EPC).

Pencapaian Kontrak Penjualan SBU Smart EnergyKinerja kontrak penjualan di lini bisnis Smart Energy adalah 38,3% dengan Top 3 nilai Kontrak Penjualan berasal dari Penerangan Jalan Umum (PJU) sebesar Rp89,46 milyar, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar Rp45,51 milyar, dan Converter Kit sebesar Rp27,07 milyar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2018, maka Penjualan PJU tercatat sebesar 894,66% dari target, PLTS sebesar 16,86% dari target, dan INTI Converter Kit sebesar 38,3% dari target.

9. Weather RadarDevelopment of one unit of Weather Radar products, which is the result of cooperation between ABG (Academics, Business, Government), namely LAPI ITB, PT INTI (Persero), and Meteorology, Climatology and Geophysics Agency. This product is used to detect weather in Indonesia.

10. Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B)

ADS-B Product Development in collaboration with Indonesian Institute of Sciences. ADS-B products will be marketed in the Air Transportation sector at the Ministry of Transportation and PT Angkasa Pura II.

SBU Smart EnergyThe Energy business sector is the Company’s business sector in the form of providing systems and/or devices for the energy sector market, which are delivered to customers in the form of goods or with added value which can be in the form of survey services and design, installation, test and commissioning, up to aftersales service. This business model in the business sector can be either turn-key project or engineering, procurement and construction (EPC).

SBU Smart Energy Sales Contract AchievementThe sales contract performance in the Smart Energy business line is 38.3% with the Top 3 Sales Contract value are Public Street Lighting as much as Rp89.46 billion, Solar Power Plant Rp45.51 billion, and INTI Converter Kit as much as Rp27.07 billion. When compared with the 2018 WPB target, then Public Street Lighting sales are 894.66% of the target, PLTS is 16.86% of the target, and INTI Converter Kit is 38.3% of the target.

SBU 2018 Realisation

2018 WPB Target 2017 Realisation % of 2018 WPB Target % Increase/DecreaseTo

2017 realisation

Smart Energy 166.393,33 434.500,00 245.292,24 38,30 (32,17)

INTI Converter Kit 27.076,77 80.000,00 - 33,85 -

Gas Meter 3,30 74.500,00 52.600,68 0,00 (99,99)

PJU (Public Street Lighting) 89.465,68 10.000,00 - 894,66 -

Energy Limiter 6,65 369,39 - (98,20)

PLTS (Solar Power Plant) 45.510,90 270.000,00 166.365,25 16,86 (72,64)

Battery 4.295,62 25.956,92 - (83,45)

Panel Surya (Solar Panel) 34,40 - -

Grand Total 1.419.757,78 2.142.785,07 1.716.292,87 66,26 (17,28)

Page 102: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

101PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pencapaian Penjualan SBU Smart EnergyKinerja Penjualan SBU Smart Energy terhadap Perusahaan adalah 30,03%, dengan Top 3 nilai Penjualan berasal dari Penerangan Jalan Umum (PJU) Rp58,82 milyar, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar Rp54,84 milyar, dan INTI Converter Kit sebesar Rp27,076 milyar. Jika dibandingkan dengan target RKAP 2018, maka Penjualan PJU berada di luar target RKAP, PLTS tercatat sebesar 16,69% dan INTI Converter Kit sebesar 33,85% dari target.

SBU Smart Energy Sales AchievementSBU Smart Energy’s Sales Performance is 30.03%, with Top 3 values of Public Street Lighting sales as much as Rp58.82 billion, Solar Power Plant as much as Rp54.84 billion and INTI Converter Kit as much as Rp27.076 billion. When compared with the 2018 WPB target, then Public Street Lighting’s sales are outside the WPB target, Solar Power Plant is 16.69% and the INTI Converter Kit is 33.85% of target.

Aktivitas Operasi Aktivitas operasi utama pada SBU Smart Energy adalah Pemasaran untuk memperoleh kontrak penjualan baru dan manajemen Proyek untuk memenuhi target Penjualan sesuai RKAP 2018. Pemasaran dilakukan untuk memasarkan produk baru maupun recurring ke pelanggan baru ataupun pelanggan existing. Pemasaran dilakukan sepanjang tahun 2018 dengan pola customer intimacy yang meliputi :1. Kastemer

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Perhubungan, PT Pertamina, PT PLN, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

2. Produk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), INTI Converter Kit, INTI Gas Meter, Penerangan Jalan Umum (PJU), Energi Limiter, dan Panel Surya.

Kegiatan Penjualan yang dilaksanakan tahun 2018 adalah untuk menyelesaikan Carry Over 2017 dan Kontrak 2018. Aktivitas Manajaemen proyek tersebut adalah :1. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pemasangan PLTS untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, di daerah terpencil seperti Lampung, Bengkulu, Sulawesi Tenggara, Papua, dan Sulawesi.

2. Penerangan Jalan Umum (PJU) Pemasangan PJU untuk mendukung program Indonesia Terang dengan menyediakan penerangan jalan yang menggunakan sumber listrik PLTS.

Operating ActivitiesThe main operating activity in SBU Smart Energy is Marketing to obtain new sales contracts and project management to meet Sales targets in accordance with the 2018 WPB.

Marketing is done to market new and recurring products to new customers and existing customers. Marketing is carried out throughout 2018 with a customer intimacy pattern which includes:1. Customer

Ministry of Energy and Mineral Resources, Ministry of Transportation, PT Pertamina, PT PLN, provincial government, and regency/city government.

2. ProductsSolar Power Plant, INTI Converter Kit, INTI Gas Meter, Public Street Lighting, Energy Limiter, and Solar Panel.

Sales activities carried out in 2018 are to complete Carry Over 2017 and 2018 Contracts. The project management activities are:1. Solar Power Plant

Installation of Solar Power Plant to improve the economy of the community, in remote areas such as Lampung, Bengkulu, Southeast Sulawesi, Papua and Sulawesi.

2. Public Street LightingInstallation of Public Street Lighting to support the Bright Indonesia program by providing street lighting using Solar Power Plant electricity sources.

SBU 2018 Realisation 2018 WPB Target 2017 Realisation % of 2018 WPB Target % Increase/Decrease To 2017 Realisation

1 2 3 4 5=4/3 6=(2-4)/4

Smart Energy 145.085,32 483.124,92 175.427,08 30,03 (17,30)

INTI Converter Kit 27.076,77 80.000,00 25.956,92 33,85 4,31

INTI Gas Meter 3,30 74.500,00 52.600,68 0,00 (99,99)

PJU (Public Street Lighting) 58.820,52 - - - -

Energy Limiter 6,65 369,39 - (98,20)

PLTS (Solar Power Plant) 54.848,05 328.624,92 96.500,09 16,69 (43,16)

Battery 4.295,62 - - -

Panel Surya (Solar Panel) 34,40 - - -

Page 103: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)102

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

3. INTI Converter Kit Sinergi BUMN menghasilkan penjualan INTI Converter Kit untuk PT Pertamina. Penjualan INTI Converter Kit ini merupakan hasil dari pengembangan produk sendiri disertai dengan revitalisasi manufaktur dan edukasi pasar.

4. INTI Gas Meter Penjualan INTI Gas Meter hasil pengembangan produk tersebut. Penjualan INTI Gas Meter adalah hasil dari pengembangan produk sendiri disertai dengan revitalisasi manufaktur dan juga edukasi pasar.

Divisi ProduksiDivisi Produksi adalah unit bisnis yang menjalankan fungsi produksi untuk memenuhi kebutuhan produk barang dan jasa dari unit bisnis lainnya dan dapat berupa pengembangan sendiri atau bekerja sama maupun Original Equipment Manufacturer (OEM).

Realisasi Produksi Barang dan Jasa induk perusahaan tahun 2018 sebagai berikut :

3. INTI Converter KitBUMN synergy produces sales of INTI Converter Kit for PT Pertamina. The sale of this INTI Converter Kit is the result of developing its own products accompanied by Manufacturing revitalization as well as market education.

4. INTI Gas MeterSales of INTI Gas Meter from the product development itself. INTI Gas Meter sales are the result of developing own products accompanied by manufacturing revitalization as well as market education.

Production DivisionProduction Division is a division that runs production functions to meet the needs of goods and services from other business units and can be in the form of self-development, cooperation or OE M.

Realization of the parent company’s Goods and Services Production in 2018 as follows:

No Description Unit 2018 Realisation 2018 WPB Target 2017 Realisation% of 2018 WPB

Target% Increase/Decrease

To 2017 Realisation

2 3 4 5 6=3/4 7=(3-5)/5

Goods Production

1 Smart Control Unit (SCU) Unit - 50 - - -

2 INTI Smart Meeting Unit - 20 20 - (100,00)

3 INTI Gas Meter Unit 4.417 50.000 28.297 8,83 (84,39)

4 KTP El-Reader (Bank) Unit 878 6.000 400 14,63 119,50

5 SINDILA, SIMBAGAS System - 50 - - -

6 Radar / ADS-B Unit 7 - - - -

7 Sysmin (SHMS Sensor) Unit - 50 48 - (100,00)

8 MPOS Unit 5.060 - - - -

9 KWH (Electricity) Meter Unit 173 - - -

10 Antenna Unit - 1.475 390 - (100,00)

11 e-Voting Unit 210 - - -

12 Pyranometer Module System - - - -

Services Production

1 Out Side Plant Site 4 - 2 - 100,00

2 SPMS Transaction 117.138 252.000 132.890 46,48 (11,85)

3 Suca, Repair, Bantek Set - 6 - (100,00)

4 Manage Services Site - - 1 - (100,00)

5 MSC Installation Site 64 90 60 71,11 6,67

6 Maintenance, Sagem/Indosat Package 1 1 3 100 (66,67)

Table Goods And Services Production

Page 104: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

103PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Aktivitas yang dilakukan oleh Divisi Produksi yaitu : 1. Setup lini produksi baru untuk Mobile Point of

Sales (MPOS), Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B), dan e-Voting.

2. Melaksanakan proses produksi INTI Gas Meter, MPOS, ADS-B KTP-el Reader, KWH Meter, dan e-Voting.

3. Menyampaikan produk sesuai dengan kontrak produksi.

Divisi Pengembangan ProdukRealisasi investasi konsolidasi tahun 2018 untuk Pengembangan Produk sebesar Rp2,22 milyar terutama dari Uji Coba Implementasi ADS-B, Smart Levels Crossing, dan Smart Card Reader. Sementara itu, investasi untuk software lisensi Office dan Windows OS Pro sebesar Rp983,92 juta.

Pencapaian kinerja Perusahaan dalam perolehan kontrak penjualan dan penjualan tahun 2018 merupakan implementasi dari strategi Perusahaan. Kontrak Penjualan yang diperoleh induk perusahaan pada tahun 2018 adalah Rp1.655 milyar atau 71,92% dari target RKAP 2018 sebesar Rp2.301,2 milyar. Sementara itu, Penjualan induk perusahaan tahun 2018 tercatat sebesar Rp847,76 milyar atau 42,38% dari target RKAP 2018 sebesar Rp2.000 milyar. Kontrak Penjualan anak perusahaan yang dapat dikonsolidasikan sebesar Rp262,15 milyar, dengan Penjualan sebesar Rp261,25 milyar.

Activities carried out by the Production Division are:1. Setup a new production line for Mobile Point of

Sales (MPOS), Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B), dan e-Voting.

2. Carry out the INTI Gas Meter production process, MPOS, ADS-B, KTP-el Reader, KWH Meter, and e-Voting.

3. Delivery of products in accordance with the production contract.

Product Development DivisionConsolidated investment realization in 2018 for product development amounting to Rp2.22 billion, mainly from the ADS-B Implementation Test, Smart Levels Crossing, and Smart Card Reader. While for software licenses amounting to Rp983.92 comprising of Office and Windows OS Pro licenses.

The Company’s Sales Contract and Sales performance in 2018 is the outcome resulting from the implementation of the Company’s strategies. The Sales Contract achieved by the parent company in 2018 was Rp1,655 billion or 71.92% of the 2018 WPB target amounted to Rp2,301.2 billion. Whereas the Sales achieved by the parent company in 2018 amounted to Rp847.76 billion or 42.38% of 2018 WPB target as much as Rp2,000 billion. Additionally, consolidated Sales contract achieved by the subsidiary companies amounted to Rp262.15 billion, with sales amounting to Rp261.25 billion.

Realisation 2017 Realisation 2018WPB 2018

Page 105: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)104

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Pencapaian kinerja menjadikan Perusahaan secara konsolidasi mampu membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp586,32 juta dengan rincian sebagai berikut:

The Company successfully booked consolidated profit for the year of Rp586,32 million. Details are given in the table below:

Uraian/Description Realisasi 2018 Realisation

RKAP 2018 WPB Target

Realisasi / 2017 Realisation

% terhadap RKAP 2018 WPB Target

% Kenaikan/ Penurunan terhadap

Realisasi 2017 Increase/Decrease To

2017 Realisation

1 2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4

Pendapatan Revenues 847.756,33 2.000.285,40 1.308.680,04 42,38 (35,22)

Harga Pokok Penjualan Cost of Sales (651.409,84) (1.711.306,56) (1.130.519,08) 38,07 (42,38)

Laba Kotor Gross Profit 196.346,50 288.978,84 178.160,96 67,94 10,21

Beban Usaha Operating Expenses

(96.527,49) (148.291,76) (98.745,53) 65,09 (2,25)

Laba (Rugi) Operasi Sebelum Beban Pendanaan Operating Income (Loss) Before Financing Expenses

99.819,00 140.687,08 79.415,43 70,95 25,69

Beban Pendanaan Financing Expenses

(68.252,25) (73.053,72) (65.448,56) 93,43 4,28

Laba (Rugi) setelah Beban Pendanaan Income (Loss) After Financing Expenses

31.566,75 67.633,35 13.966,86 (46,67) 126,01

Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expenses)

(13.619,39) (22.239,75) 9.972,26 61,24 (236,57)

Pendapatan Sebelum Pajak Earnings Before Income Tax

17.947,36 45.393,61 23.939,12 39,54 (25,03)

Pendapatan (Beban) Pajak Penghasilan Total Income (Expense) Tax

(17.484,71) (35.334,54) (17.328,16) 49,48 0,90

Laba (Rugi) Tahun Berjalan Net Income (Loss) For The Year

462,66 10.059,07 6.610,96 (4,60) (93,00)

Penghasilan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income:

Pos-pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi Items that Will not be rReclassified to Profit or Loss

Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti Re-measurements of Defined Benefit Plans

5,593.51 1.816,13 16.930,56 307,99 (66,96)

Total Penghasilan Komprehensif Lain Total of Other Comprehensive Income

5,593.51 1.816,13 16.930,56 307,99 (66,96)

Total Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif Lain Total of Net Income (Loss) and Other Comprehensive Incomes

6.056,16 11.875,19 23.541,51 (51,00) (74,27)

Page 106: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

105PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Realisasi Penjualan tahun 2018 sebesar Rp847,76 milyar atau tercapai 42,38% terhadap anggarannya, turun sebesar Rp460,92 milyar atau 35,22% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.

Realisasi Beban Pokok Penjualan tahun 2018 sebesar Rp651,41 milyar atau 76,84% terhadap Penjualan, turun sebesar Rp479,11 milyar atau 42,38% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama di tahun 2017. Perusahaan memperoleh Laba Kotor sebesar Rp196,35 milyar dengan jumlah tersebut diperoleh dari beberapa proyek terutama proyek MPOS, Radio Micowave, Set Top Box, Scrap Cable, dan Instalasi Kabel Rumah/Pasang Baru Supply Services.

Realisasi Beban Usaha tahun 2018 sebesar Rp96,53 milyar, terdiri dari Beban Usaha Induk sebesar Rp88,75 milyar dan Beban Usaha Anak sebesar Rp.7,78 milyar. Beban Usaha konsolidasi 65,09% dari anggarannya, atau lebih rendah sebesar Rp2,22 milyar atau 22,25% dibandingkan periode yang sama pada di tahun 2017 yang sebesar Rp98,74 milyar.

Beban Pendanaan tahun 2018 sebesar Rp68,25 milyar terdiri dari Beban Pendanaan Induk sebesar Rp65,48 milyar dan Beban Pendanaan Anak sebesar Rp2,77 milyar. Beban Pendanaan Konsolidasi ini lebih tinggi sebesar Rp2,80 milyar dari periode yang sama di tahun 2017. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penambahan pinjaman kepada lembaga perbankan dan non-perbankan untuk modal kerja perusahaan.

Pada tahun 2018, Perusahaan membukukan Pendapatan Lain-lain sebesar Rp16,39 milyar terutama berasal dari Reimburse, Optimalisasi Aset (sewa lahan dan bangunan), Laba Selisih Kurs, Pendapatan Denda dan Diskon, Insentif Pengembangan Produk dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta Pendapatan Lainnya yang merupakan pendapatan dari entitas anak yaitu PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan PT INTI Konten Indonesia (INTENS). Sementara itu Beban Lain-lain sebesar Rp30,02 milyar berasal dari Imbalan Pasca Kerja, Denda Keterlambatan Proyek (Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Spare Part Management System (SPMS)), Rugi Selisih Kurs, dan Beban Lainnya dari entitas anak yaitu PT IPMS dan PT INTENS.

Dengan perolehan laba kotor sebesar Rp196,35 milyar, total Beban Usaha dan Beban Pendanaan sebesar Rp164,78 milyar, ditambah Beban Lain-lain sebesar Rp.13,62 milyar dan beban pajak penghasilan sebesar Rp.17,48 milyar, maka Perusahaan membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp462,66 juta.

Berdasarkan laporan aktuaris Bestama Aktuaria tahun 2018, Perusahaan membukukan Penghasilan Komprehensif Lain yang berasal dari Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti sebesar Rp.5,59 milyar, sehingga total Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain menjadi Rp6,06 milyar. Laba tersebut berasal dari total Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain Induk sebesar Rp6,94 milyar dan Laba Tahun Berjalan dari entitas anak PT INTENS Rp8,06 milyar dan PT IPMS mencatatkan Rugi Tahun Berjalan sebesar Rp8,95 milyar.

In 2018 the Company managed to achieve sales of Rp847.76 billion, or 42.38% of the budget, decreased by Rp.460.92 billion or 35.22% compared to the same period in 2017.

Cost of Sales in 2018 was Rp651.41 billion or 76.84% of the Sales amount, down by Rp479.11 billion or 42.38% compared to the same period in 2017. The Company recorded a Gross Profit amounted to Rp196.35 billion, which was generated from several projects, particularly the MPOS project, Microwave Radio, Set Top Box, Cable Scrap, and Home Cable Installation/New Installation Supply Services.

Operating Expenses in 2018 were recorded at Rp96.53 billion, consisting of Parent Company Operating Expenses of Rp88.75 billion and Subsidiary Companies Operating Expenses of Rp7.78 billion. Consolidated Operating Expenses were 65.09% of the budget, decreased by Rp2.22 billion or 22.25% compared to the same period in 2017 which stood at Rp98.74 billion.Financing Expenses in 2018 amounted to Rp68.25 billion, consisting of Parent Company Financing Expenses of Rp65.48 billion and Subsidiary Companies Financing Expenses of Rp2.77 billion. Consolidated Financing Expenses were increased by Rp2.80 billion compared to the same period last year due to additional loans from banking and non-banking parties to finance the Company’s working capital.

In 2018, the Company booked Other Income of Rp16.39 billion, mainly from Reimbursement, Asset Optimisation (land and building leases), Gain from Changing Foreign Exchange Rates, Income from Fines and Discounts, Incentives for Product Research and Development from the Ministry of Research, Technology and Higher Education, and Other Income coming from subsidiary companies, which are PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) and PT INTI Konten Indonesia (INTENS). Furthermore, Other Expenses of Rp30.02 billion were generated from Post-Employment Benefits, Penalties for Late Delivery of a project (Solar Power Plant, Telecommunications and Information Accessibility Agency, Spare Part Management System (SPMS)), Foreign Exchange Losses, and Other Expenses from subsidiary companies, whic PT IPMS and PT INTENS.

With a Gross Profit of Rp196.35 billion, total Operating Expenses and Financing Expenses amounted to Rp164.78 billion, plus Other Expenses of Rp13.62 billion and Income Tax Expense of Rp17.48 billion, the Company managed to book a Net Income for the Year of Rp462.66 million.

According to Actuarial Bestama Actuarial Report in 2018, the Company recorded Other Comprehensive Income from Re-measurements of Defined Benefit Plans of Rp5.59 billion, thus generating a total of Net Income and Other Comprehensive Income amounting to Rp6.06 billion. The Profit came from the Parent Company’s Total Net Income and Other Comprehensive Income of Rp6.94 billion and current year’s profit/loss from the Subsidiary Companies, which are PT INTENS’ Profit amounting to Rp8.06 billion and PT IPMS’ Loss of Rp8.95 billion.

Page 107: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)106

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Prospek UsahaBusiness Prospects

Rencana Kerja Pemerintah tahun 2018 bertemakan “Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”. Sembilan agenda Nawa Cita yang merupakan rangkuman program-program yang tertuang dalam Visi-Misi Presiden Joko Widodo/Wakil Presiden Jusuf Kalla dijabarkan dalam strategi pembangunan yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang terdiri dari empat bagian utama yakni:

1. Norma Pembangunan2. Tiga Dimensi Pembangunan3. Kondisi yang perlu agar pembangunan dapat

berlangsung, serta4. Program-program Quick Wins

Salah satu dimensi pembangunan adalah Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan berkaitan dengan prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan ketenagalistrikan, kemaritiman, pariwisata, industri, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

PT INTI (Persero) sebagai salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri berteknologi tinggi menjadi bagian dari sektor ini, dan dengan demikian memiliki potensi yang besar di masa datang.

The Government Work Plan for 2018 theme is “Spurring Investment and Infrastructure for Growth and Equity”. Nine agenda Nawa Cita which is a summary of the programs contained in the Vision-Mission of President Joko Widodo/Vice President Jusuf Kalla outlined in the development strategy outlined in the 2015-2019 National Medium-Term Development Plan (NMTDP) consisting of four main parts namely:

1. Development Norms2. Three Dimensions of Development3. Conditions necessary for development to take place,

as well as4. Quick Wins programs

One dimension of development is the Superior Sector Development Dimension. The Development Dimensions of the Leading Sector relate to the priorities of food sovereignty, energy and electricity sovereignty, maritime affairs, tourism, and also your knowledge security industry and technology.

PT INTI (Persero) as one of the state-owned enterprises (SOE) engaged in high-tech industries is part of this sector, and thus has great potential in the future.

Page 108: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

107PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Lini Bisnis BroadbandPemerintah RI melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah membuat Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019. Bappenas membuat Enam Program Unggulan dan Prioritas Lima Sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai berikut:

Broadband Business LineThe Government of Indonesia through the Ministry of National Development Planning (NDP)/National Development Planning Agency (NDPA) has made the Indonesia Broadband Plan 2014-2019. NDPA makes Six Priority and Priority Five Information and Communication Technology (ICT) Sectors as follows:

Pendanaan Broadband 2014-2019Broadband Funding 2014-2019

Program Unggulan/Priority Programs Sektor/Sector (dalam juta rupiah)(in million rupiah)

Source: Bappenas – Indonesia Broadband Plan 2014-2019

Indonesia Broadband Plan 2014-2019 merupakan kesempatan bagi PT INTI (Persero) untuk mengimplementasikan proyek Trade In Trade Off (TITO), Out Side Plan (OSP), maintenance fiber optic, antenna, perangkat sewa, optical material optimization dan penyedia jasa instalasi, uji commissioning, serta perawatan dan produk yang berkaitan dengan konektivitas pita lebar.

Indonesia Broadband Plan 2014-2019 is an opportunity for PT INTI (Persero) to implement in Trade Off (TITO), Out Side Plan (OSP), Maintenance Fiber Optic, Antenna, lease devices, optical material optimization and provider of installation services, test commissioning, and also maintenance and products related to Broadband Connectivity.

Rencana Pembangunan Jaringan Optik IndonesiaPlan for the Development of Indonesian Optical Networks

Page 109: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)108

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Penetrasi Pengguna Internet dan Perilakunya merupakan kesempatan yang besar bagi Perusahaan untuk menyediakan smart devices. Infrastruktur Broadband menjadi syarat utama untuk penggunaan aplikasi-aplikasi terbaru.

Internet User Penetration and Its Behavior is a great opportunity for the Company to provide smart devices. Broadband infrastructure is the main requirement for the use of the latest applications.

Perilaku Pengguna InternetInternet User Behavior

Page 110: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

109PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Peluang Usaha Lini Bisnis BroadbandPeluang Usaha dalam lini bisnis Broadband sekaligus untuk mewujudkan visi PT INTI (Persero) sebagai penyedia smart device dan membangkitkan kembali manufaktur. Dalam lini bisnis broadband pun PT INTI (Persero) menyediakan perangkat cerdas berupa Set Top Box, dan Optical Network Termination bagi pemlik merk. Dalam hal ini PT INTI (Persero) berperan sebagai penyedia jasa assembly perangkat elektronik, lengkap dengan penyediaan bahan baku dan quality control. Pada tahun-tahun mendatang diharapkan penyediaan layanan semacam ini dapat menjadi salah satu tulang punggung keberlangsungan perusahaan, baik untuk perangkat jaringan optik maupun radio dan satelit.

Dalam bisnis Fiber to the Home (FTTH), PT INTI (Persero) masih akan berperan dalam Instalasi Kabel Rumah dan Migrasi, serta akan mengembangkan layanan Managed Service perangkat Network Termination. Selain itu, Perusahaan juga terus akan mengembangkan produk-produk sendiri di sektor telekomunikasi.

Lini Bisnis Smart EnergyProspek Energi Indonesia 2018 yang digambarkan pada Indonesia Outlook Energi diterbitkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), menjelaskan kebutuhan pembangkit listrik berbasis hidro dan energi terbarukan (PLT Surya, PLT Bayu, dan lain-lain) sangat besar. Kebutuhan pembangkit listrik tersebut merupakan peluang bagi PT INTI (Persero) untuk memasarkan produk seperti PLT Surya, INTI Gas Meter, dan INTI Converter Kit.

Business Opportunities For Broadband Business Lines Business Opportunities in the Broadband business line and also in order to realize the vision of PT INTI (Persero) as a provider of smart devices and revive manufacturing. In the broadband business line PT INTI (Persero) also provides smart devices in the form of Set Top Box for brand owners. In this case PT INTI (Persero) plays a role as a provider of electronic device assembly services, complete with the provision of raw materials and quality control. In the coming years it is expected that the provision of such services can become one of the backbone of the company’s sustainability Company, both for optical network devices, also radio and satellite.

In the Fiber to the Home (FTTH) business, PT INTI (Persero) will still play a role in Cable Home Installation and Migration, and will develop the Network Termination Managed Service service. In addition, the Company will continue to develop its own products in the telecommunications sector.

Smart Energy Business LineIndonesia Energy Outlook 2018 described in Indonesia Energy Outlook published by Agency for the Assessment and Application of Technology (AAAT), explaining the needs of hydro-based power generation and renewable energy (Solar Power Plant, Wind Power Plan, and others) is very large. The Power Generation requirement is an opportunity for PT INTI (Persero) to market products such as Solar Power Plant, INTI Gas Meter, and INTI Converter Kit.

BPPT – Outlook Energi Indonesia 2016

Page 111: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)110

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyusun Rencana Strategis 2014-2019 dengan salah satu rencananya adalah akses dan infrastruktur ketenagalistrikan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, pembangunan-pembangunan yang terkait dengan energi penggunaan gas bumi, energi baru dan terbarukan terutama untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

The Government of Indonesia through the Ministry of Energy and Mineral Resources drafted the Strategic Plan 2014-2019 with one of the plans being the Access and Electricity infrastruktur to increase the electrification ratio, the development related to energy use of natural gas, new and renewable energy especially for left behind, frontier and outermost area.

Rencana Pembangunan Jaringan Gas KotaPlan for the Construction of the City Gas Network

Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), rencana Kementerian ESDM pada Rencana Strategis 2014-2019 adalah sebagai berikut :

For Solar Power Plant, the plan of the Ministry of Energy and Mineral Resources in the Strategic Plan 2014-2019 is as follows :

Rencana Strategis Kementerian ESDM 2014-2015Strategic Plan of the ESDM Ministry for 2014-2015

Page 112: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

111PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Internet of Things atau dikenal juga dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Perangkat-perangkat fisik, kendaraan, alat-alat rumah tangga, dan lainnya terkoneksi dengan jaringan internet dan memiliki komponen elektronika, piranti lunak, sensor, sehingga perangkat-perangkat tersebut dapat bertukar data.

PT INTI (Persero) dapat berperan pada penyediaan IoT untuk infrastruktur gas kota, penyediaan perangkat-perangkat energi baru dan terbarukan, penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, misalnya dengan produk-produk INTI Gas Meter dan kWh Meter dengan kemampuan IoT, serta produk INTI Converter Kit.

Internet of Things also known as the IoT, is a concept that aims to expand the benefits of continuously connected Internet connectivity. Physical devices, vehicles, household appliances, and others are connected to the Internet and have electronic components, software, sensors, so they can exchange data.

PT INTI (Persero) may contribute to the provision of IoT for municipal gas infrastructure, the provision of new and renewable energy devices, the provision of electricity infrastructure, for example with INTI Gas Meter and kWh Meter products with IoT capability, and INTI Converter Kit product.

Rencana Implementasi IoT dan Jaringan GasPlans for Implementing IoT and Gas Network

Peluang Lini Bisnis EnergiKebijakan pemerintah untuk melakukan efisiensi anggaran baik di tingkat pusat maupun daerah dilakukan salah satunya dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) khususnya solar kepada masyarakat membuat penggunaan bahan bakar gas (BBG) akan meningkat di kemudian hari. Efisiensi BBM ini juga diinginkan oleh industri terutama yang bergerak dalam bidang transportasi. Terkait kebijakan ini, PT INTI (Persero) menyediakan INTI Converter Kit dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang mencapai 40%. Pada tahun 2016 produk INTI Converter Kit ini memperoleh sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), yang artinya baik proses produksi maupun produk tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Dengan demikian, target pasar bagi produk ini selain masyarakat umum adalah perusahaan energi, pertambangan, atau mineral, perusahaan jasa transportasi, dan sebagainya.

Energy Business OpportunitiesGovernment policy to make budget efficiency both at the central and regional levels is done, one of which is by reducing fuel subsidies, especially diesel fuel, to the public, making gas oil use increase in the future. This fuel efficiency is also desired by industry, especially those engaged in transportation. Related to this policy, PT INTI provides a INTI Converter Kit with a Domestic Content that reaches 40%. In 2016 the INTI Converter Kit product obtained the Indonesian National Standard (INS) certification, which means that both the production process and the product itself have met the standards set by the National Standardization Agency (NSA). Thus the market target for this product other than the general public is energy, mining, or mineral companies, transportation service companies, and so on.

Page 113: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)112

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Program Indonesia Terang dan Elektrifikasi merupakan peluang bagi PT INTI (Persero) untuk memasarkan produk Penerangan Jalan Umum (PJU). PJU ini dilengkapi dengan sistem PLTS, sehingga dapat diimplementasikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). PJU menjadi produk andalan Strategic Business Unit (SBU) Smart Energy pada tahun 2018 dan masih akan terus dikembangkan di masa mendatang.

Di samping itu, sebagai rintisan produk IoT perusahaan untuk jaringan listrik dan juga jaringan gas, PT INTI (Persero) mengembangkan INTI Gas Meter Prabayar. Produk ini muncul dari adanya kebutuhan perangkat INTI Gas Meter yang berbasiskan “token entry” (prabayar), serta kebutuhan monitoring data pelanggan BBG. Pelanggan yang disasar adalah operator jaringan gas BUMN dan swasta, termasuk pengembang atau kontraktor properti.

Produk dan jasa yang menjadi peluang utama SBU Smart Energy di tahun berikutnya yaitu pembangunan jaringan pipa gas, pembangkit listrik dengan energi terbarukan, serta smart metering (gas, listrik, dan lainnya).

Lini Bisnis Defense And Digital ServiceAlokasi pendanaan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui penambahan infrastruktur jalan, jembatan, air dan perumahan merupakan peluang bagi PT INTI (Persero). PT INTI (Persero) melakukan kerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) PUPR berupa pengembangan produk dan produksi. Hasil kerja sama dengan Balitbang PUPR adalah produk-produk yang bersifat monitoring dan kontrol seperti Structural Health Monitoring System (SHMS) atau Sistem Informasi Manajemen Bagas (SIMBAGAS), Sistem Informasi Dini Lalu Lintas (SINDILA), dan Penerangan Jalan Umum (PJU) dapat dipasarkan ke Kementerian PUPR.

The Bright Indonesia and Electrification Program is an opportunity for PT INTI (Persero) to market Public Street Lighting products. This Public Street Lighting is equipped with a Solar Power Plant system, so that it can be implemented in the left behind, frontier and outermost area. PJU is the flagship product of Strategic Business Unit (SBU) Smart Energy in 2018.

Besides that, as a pioneer of the company’s IoT products for the electricity network and also the gas network, PT INTI (Persero) developed the INTI Gas Meter Prepaid. This product arises from the need for a token entry based INTI Gas Meter device, as well as the need for monitoring gas fuel customer data. The targeted customers are state-owned and private gas network operators, including property developers or contractors.

Products and services are the main opportunity for SBU Smart Energy in the following year, namely the construction of gas pipelines, power plants with renewable energy, and smart metering (gas, electricity and others).

Defense And Digital Service Business LineAllocation of funding in the Ministry of Public Works and People Housing through the addition of road infrastructure, bridges, water and housing infrastructure is an opportunity for PT INTI (Persero). PT INTI (Persero) cooperates with Research and Development Agency (R & D Agency) of Public Works and People Housing in the form of product and production development. The results of cooperation with R & D Agency of Public Works and People Housing are products that are monitoring and control such as Structural Health Monitoring System (SHMS) or Bridge Information System Bagas (SIMBAGAS), Early Information System Traffic (SINDILA), and Public Street Lighting can be marketed to the Ministry of Public Works and People Housing.

Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatStrategic Plans Ministry of Public Works and People Housing

Page 114: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

113PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Di sektor Transportasi Udara, pengembangan bandara dan peningkatan lalu lintas bandara, membuka peluang bagi produk-produk PT INTI (Persero). Pemantauan cuaca pun menjadi peluang bisnis PT INTI (Persero) ke depan, terutama bekerja sama dengan lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan. Peluang untuk produk riset dan pengembangan gabungan PT INTI (Persero) dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan lainnya. Di antaranya Automatic Dependence Surveillance-Broadcast (ADS-B) serta pemantauan cuaca dengan Radar Cuaca, Radar Curah Hujan, dan Radio Sonde.

In the Air Transportation sector, the development of airport and increased airport traffic, opens opportunities for PT INTI (Persero) products. Weather monitoring is also a future PT INTI (Persero) business opportunity, especially working with research and development institutions. Opportunities for PT INTI (Persero)’s joint research and development products with LIPI, ITB, LAPAN, including Automatic Dependence Surveillance Broadcasting (ADS-B) and weather monitoring with Weather Radar, Rainfall Radar, and Radio Sonde.

Integrasi ADS-B di IndonesiaADS-B Integration in Indonesia

Di sektor Keuangan, pembayaran digital akan mendominasi financial tehcnology (Fintech). Fintech adalah bisnis yang menyediakan jasa keuangan dengan memanfaatkan perangkat lunak dan teknologi modern. Peningkatan akan terjadi pada penggunaan mobile wallet, platform pinjaman, dan investasi. Sebab, organisasi perbankan tradisional terhalang berkembang akibat warisan sistem operasional, kapasitas untuk berinovasi, serta kelincahan dan keahlian teknologi.

PT INTI (Persero) mengembangkan pembayaran digital berupa perangkat cerdas yang menggunakan QR Code yang diberi nama Mobile Point of Sales (MPOS). Perangkat ini sudah mulai diperkenalkan pada institusi keuangan dan perbankan. Perangkat ini dapat diintegrasikan dengan KTP Electronic Reader.

In the Finance sector, digital payments will dominate Financial Technology (Fintech). Fintech is a business that provides financial services by utilizing modern software and technology. The increase will occur in the use of mobile wallets, loan and investment platforms. Because, traditional banking organizations are hampered to develop due to the legacy of the operational system, the capacity to innovate, agility, and technological expertise.

PT INTI (Persero) develops digital payments in the form of smart devices using QR Code called Mobile Point of Sales (MPOS). This device has been introduced to financial institutions and banking. This device can be integrated with Electronic Identification Reader.

Page 115: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)114

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Bisnis Financial TechnologyFinancial Technology Business

Saat ini penyelenggaraan teknologi finansial diatur oleh Bank Indonesia, tentang Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial yang tertuang pada Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No. 19/14/PADG/2017, dan tentang Tata Cara Pendaftaran, Penyampaian Informasi, dan Pemantauan Penyelenggara Teknologi Finansial yang tertuang pada PADG No. 19/15/PADG/2017.

Peluang Usaha Lini Bisnis Defense and Digital ServicePT INTI (Persero) memasuki sektor teknologi finansial, yaitu bisnis yang menyediakan jasa keuangan dengan memanfaatkan perangkat lunak dan teknologi modern, melalui produknya Mobile Point of Sales (MPOS). Produk ini memiliki kemampuan pembacaan KTP Elektronik yang memungkinkan adanya verifikasi terhadap identitas pelaku transaksi. Target pasar produk ini adalah sektor perbankan dan penyaluran subsidi pemerintah.

Produk dan jasa yang menjadi peluang utama SBU Defense and Digital Service di tahun berikutnya adalah sistem dan teknologi informasi pertahanan, perangkat digital untuk perbankan, dan aplikasi pemerintahan.

Peluang Usaha Anak PerusahaanProduk dan jasa yang menjadi peluang utama SBU Defense and Digital Service di tahun berikutnya adalah sebagai berikut:

PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS)1. Produksi Metal (tower, PV support) 2. Produksi Plastik (komponen senjata, railpad)3. Perdagangan part plastik dan metal

PT INTI Konten Indonesia (INTENS)1. Call Centre 2. E-Voting3. Managed Service SIMRS

Currently, the implementation of financial technology is regulated by Bank Indonesia, concerning Regulatory Sandbox of Financial Technology as stipulated in the Regulation of Board Member of Governor (PADG) No. 19/14/PADG/2017, and on the Procedures for Registration, Delivery of Information, and Monitoring of Financial Technology Providers as stipulated in PADG. 19/15/PADG/2017.

Business Opportunities Defense and Digital Service Business LinePT INTI (Persero) entered the financial technology sector, which is a business that provides financial services by utilizing modern software and technology, with its Mobile Point of Sales (MPOS) product. This product is a mobile point of sales with the ability to read Electronic KTP that allows verification of the identity of the transaction agent. The market target of this product is the banking sector and the distribution of government subsidies.

Products and services that are the main opportunities for SBU Defense and Digital Service in the following year are defense information systems and technology, digital devices for banking, and government applications.

Opportunities For Subsidiary BusinessProducts and services that are the main opportunities for SBU Defense & Digital Services in the following year are as follows:

PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS)1. Metal Production (tower, PV support)2. Plastic production (weapon components, railpad)3. Trading of metal and plastic parts

PT INTI Konten Indonesia (INTENS)1. Call Center2. E-Voting3. SIMRS Managed Service

Page 116: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

115PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Strategi Ke DepanUntuk mewujudkan visi Best Smart Digital Devices in the Region seperti yang tertuang pada Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2018–2022, maka perusahaan mencanangkan program untuk tahun berikutnya sebagai berikut:1. Pertumbuhan Penjualan dan Laba Bersih

Melakukan penjualan project-based dengan memperhatikan profitabilitas dan term of payment.

2. Investasi Selektif untuk Pengembangan UsahaProduk-produk hasil pengembangan yang dapat mendukung recurring business secara market-driven dan dengan tetap fokus pada pengembang-an kompetensi inti (core competences). Seangkan Pengembangan usaha, dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan pola KSO maupun Joint Venture.

3. Keseimbangan Penerimaan dan Pengeluaran RutinUntuk menjaga keseimbangan penerimaan dengan pengeluaran, maka diusahakan Penerimaan recurring untuk menutup beban (termasuk beban pendanaan dan PPN) per bulan.

4. Penyelesaian Hutang NonproduktifPenyelesaian hutang nonproduktif dengan melakukan optimalisasi aset, disertai dengan restrukturisasi hutang atau terobosan lainnya.

Strategi ke depan untuk pengembangan bisnis Perusahaan antara lain sebagai berikut:

1. Pengembangan usaha dan revenue stream baru melalui kerja sama dengan selective strategic partners.

2. Revitalisasi pabrik dengan fokus pada manufaktur produk-produk andalan yang akan menjadi kontributor utama pendapatan perusahaan.

3. Fokus pada penjualan yang bersifat recurring dan repeat order

4. Penguatan sinergi badan usaha milik negara (BUMN) dengan pola kemitraan strategis untuk memperbaiki struktur bisnis perusahaan.

5. Penyediaan modal kerja proyek melalui berbagai model pendanaan.

6. Perbaikan profitabilitas proyek dengan memperhatikan term of payment dari customer, kepada vendor dan kewajiban perpajakan.

7. Perbaikan cost behavior untuk efisiensi terutama dalam tiga kontributor utama beban pokok penjualan (material, jasa subkontraktor, sewa).

8. Penyelesaian hutang nonproduktif melalui restrukturisasi hutang dan optimalisasi aset.

Future StrategiesTo realize the vision of Best Smart Digital Devices in the Region as stated in the Company Long Term Plan (CLTP) 2018-2022, the company launched the program for the following year as follows:

1. Sales Growth and Net IncomeConduct project-based sales by paying attention to profitability and term of payment.

2. Selective Investment for Business DevelopmentDevelopment products that can support recurring business in a market-driven manner and remain focused on developing core competencies. As for business development, it is carried out in various ways, both with KSO and Joint Venture patterns.

3. Balance of Routine Receipts and ExpensesTo maintain the balance of revenues with expenditures, recurring revenues are sought to cover expenses (including funding and VAT) per month.

4. Settlement of Nonproductive DebtSettlement of nonproductive debt by conducting asset optimization, accompanied by debt restructuring or other breakthrough.

The future strategies for the development of the Company’s business are as follows:

1. Business development and new revenue streams through cooperation with selective strategic partners.

2. Revitalizing factories with a focus on manufacturing reliable products that will be the main contributors to the company’s revenue.

3. Focus on recurring sales and repeat orders.

4. Strengthening the synergy of state owned enterprises (SOEs) with strategic partnership patterns to improve the company’s business structure.

5. Provision of project working capital through various funding models.

6. Improving project profitability by paying attention to customer terms of payment, to vendors and tax obligations.

7. Improved cost behavior for efficiency, especially in the three main contributors to cost of goods sold (material, subcontracting services, rental).

8. Settlement of nonproductive debt through debt restructuring and asset optimization.

Page 117: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)116

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Tinjauan KeuanganFinancial Overview

Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu pada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik dan mendapat opini wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT INTI (Persero) pada 31 Desember 2018 dan 2017 serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Posisi Keuangan

The financial reviews described below refer to the Financial Statements for the years ended 31 December 2018 and 2017 presented in this Annual Report. The Financial Report has been audited by the Public Accountant Office and obtain fair opinion in all material respects, PT INTI (Persero)’s financial position as of December 31, 2018 and 2017 as well as financial performance and cash flows for the year ended that date in accordance with the Financial Accounting Standards in Indonesia.

Financial Position Report

Rp (Juta) Realisasi

per 31 Desember

2018

RKAPTahun2018

RealisasiPer 31

Desember2017

% PencapaianThd RKAP

Tahun 2018

% Naik/TurunThd RealisasiTahun 2017

2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4A ASETI Aset Lancar

1 Kas setara kas 49.285,95 48.620,89 439.994,17 101,37 (88,80) 2 Piutang usaha 451.800,87 145.440,38 375.425,49 310,64 20,34 3 Persediaan 265.713,50 211.250,35 173.007,37 125,78 53,59 4 Pajak dibayar dimuka 30.577,38 114.744,23 60.558,32 26,65 (49,51) 5 Beban dibayar dimuka dan uang muka - 5.471,06 - - - 6 Aset Keuangan Lancar Lainnya 4.588,10 2.342,33 4.799,07 195,88 (4,40)

Total Aset Lancar 801.965,79 527.869,24 1.053.784,43 239,59 (23,90)

II Aset Tidak Lancar1 Aset Tetap 770.536,25 809.677,29 767.813,48 95,17 0,35 2 Investasi pada entitas asosiasi 28.915,47 28.915,47 28.915,47 100,00 (0,00) 3 Properti investasi 0,00 0,00 - 100,00 - 4 Aset tak berwujud 2.089,28 4.744,70 - 44,03 - 5 Aset pajak tangguhan 40.947,55 80.737,93 63.029,06 50,72 (35,03) 6 Aset Tidak Lancar Lainnya 12.601,46 14.875,54 10.828,42 84,71 16,37

Total Aset Tidak Lancar 855.090,01 938.950,92 870.586,43 91,07 (1,78) TOTAL ASET 1.657.055,79 1.466.820,16 1.924.370,86 112,97 (13,89)

U r a i a n

1

Tabel Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Pt Inti (Persero)

Page 118: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

117PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Per 31 Desember 2018, posisi Aset sebesar Rp1,66 triliun, Liabilitas sebesar Rp1,43 triliun, dan Ekuitas sebesar Rp230,15 milyar. Nilai Ekuitas naik sebesar Rp6,94 milyar atau 3,11% dibandingkan dengan posisi realisasi akhir tahun 2017.

As of December 31, 2018 the position of Assets amounted to Rp1.66 trillion, Liabilities of Rp1.43 trillion, and Equity of Rp230.15 billion. The value of Equity increased by Rp6.94 billion or 3.11% compared to the realization position at the end of 2017.

Rp (Juta) Realisasi

per 31 Desember

2018

RKAPTahun2018

RealisasiPer 31

Desember2017

% PencapaianThd RKAP

Tahun 2018

% Naik/TurunThd RealisasiTahun 2017

2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4

B LIABILITAS I Liabilitas Jangka Pendek

1 Utang usaha 402.112,67 375.149,30 627.985,58 107,19 (35,97) 2 Beban Akrual 52.006,62 108.782,79 123.359,73 47,81 (57,84) 3 Utang bank 723.284,32 487.993,09 678.688,31 148,22 6,57 4 Utang Lembaga Keuangan Non Bank 10.781,36 - 5 Utang pajak 15.655,00 44.216,21 48.447,65 35,41 (67,69) 6 Liabilitas imbalan pasca kerja jangka pendek 8.373,28 5.979,39 9.883,90 140,04 (15,28) 7 Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 109.187,08 91.883,09 121.667,11 118,83 (10,26)

Total Liabilitas Jangka Pendek 1.321.400,33 1.114.003,89 1.610.032,28 118,62 (17,93)

II Liabilitas Jangka Panjang1 Utang lembaga keuangan non bank 23.200,91 - - - - 2 Liabilitas imbalan pasca Kerja 82.308,22 140.384,50 90.264,98 58,63 (8,81) 3 Pendapatan ditangguhkan - hak pakai lahan - - 870,06 - (100,00)

Total Liabilitas Jangka Panjang 105.509,13 140.384,50 91.135,04 75,16 15,77 Total Liabilitas 1.426.909,46 1.254.388,39 1.701.167,32 113,75 (16,12)

III Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilikentitas induk:1 Modal dasar 1.000.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 100,00 - 2 Modal belum ditempatkan (650.000,00) (650.000,00) (650.000,00) 100,00 -

Modal Saham 350.000,00 350.000,00 350.000,00 100,00 - Saldo laba:Telah ditentukan penggunaannya:

3 Cadangan umum 67.928,40 67.928,40 67.928,40 100,00 - 4 Cadangan tujuan 11.542,72 11.542,72 11.542,72 100,00 -

Belum ditentukan penggunaannya:5 Saldo laba (rugi) tahun lalu (915.317,31) (917.414,63) (915.903,63) 99,77 (0,06) 6 Saldo laba (rugi) tahun berjalan 1.349,29 2.532,14 586,32 53,29 130,13

Jumlah Saldo Laba (834.496,90) (835.411,37) (835.846,19) 99,89 (0,16) Modal Saham dan saldo laba (484.496,90) (485.411,37) (485.846,19) 99,81 (0,28)

7 Komponen Ekuitas lainnya : - Selisih revaluasi aset 756.742,17 756.742,17 756.742,17 100,00 - - Keuntungan (kerugian) aktuarial Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) (42.098,94) (58.899,02) (47.692,45) 71,48 (11,73) Jumlah Ekuitas lainnya 714.643,24 697.843,15 709.049,73 102,41 0,79

Total Ekuitas 230.146,33 212.431,78 223.203,53 108,34 3,11 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 1.657.055,79 1.466.820,16 1.924.370,86 112,97 (13,89)

1

U r a i a n

Page 119: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)118

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain KonsolidasianLaporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Tahun 2018 menunjukkan Perusahaan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp462,66 juta dengan rincian sebagai berikut:

Consolidated Income Statement and Other Comprehensive Income Consolidated Statements of Profit and Loss and Other Comprehensive Income 2018 show that the Company posted profit for the year amounting to Rp462.66 million with details as follows:

Page 120: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

119PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tabel Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain KonsolidasianRealisasi Tahun 2018, Rkap Tahun 2018, Dan Realisasi Tahun 2017

Report Table For Loss Profits And Consolidated Other Comprehensive IncomeRealization In 2018, 2018 Rkap, And 2017 Realization

Realisasi Penjualan tahun 2018 sebesar Rp847,76 milyar atau tercapai 42,38% terhadap anggarannya, turun sebesar Rp460,92 milyar atau 35,22% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.

Realisasi Beban Pokok Penjualan tahun 2018 sebesar Rp651,41 milyar atau 76,84% terhadap Penjualan, turun sebesar Rp479,11 milyar atau 42,38% dibandingkan dengan realisasi pada periode

Realization of Sales in 2018 amounted to Rp847.76 billion or reached 42.38% of its budget, down by Rp460.92 billion or 35.22% compared to the same period in 2017.

The realization of the Cost of Sales in 2018 amounted to Rp651.41 billion or 76.84% of Sales, a decrease of Rp479.11 billion or 42.38% compared to the realization in the same period in 2017. The

(Rp Juta)

2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4

Pendapatan 847.756,33 2.000.285,40 1.308.680,04 42,38 (35,22) Beban pokok penjualan (651.409,84) (1.711.306,56) (1.130.519,08) 38,07 (42,38) Laba kotor 196.346,50 288.978,84 178.160,96 67,94 10,21

Beban usahaBeban penjualan (18.385,07) (31.271,27) (19.368,81) 83,02 (5,08) Beban umum dan administrasi (67.248,67) (99.013,08) (66.945,20) 97,96 0,45 Beban pengembangan (10.893,75) (18.007,41) (12.431,52) 92,81 (12,37)

Beban usaha (96.527,49) (148.291,76) (98.745,53) 65,09 (2,25)

Laba (rugi) usaha sebelum beban pendanaan 99.819,00 140.687,08 79.415,43 70,95 25,69 Beban pendanaan (68.252,25) (73.053,72) (65.448,56) 93,43 4,28 Laba (rugi) usaha setelah beban pendanaan 31.566,75 67.633,35 13.966,86 (46,67) 126,01

Pendapatan (beban) lain-lain: (13.619,39) (22.239,75) 9.972,26 61,24 (236,57)

Laba sebelum pajak 17.947,36 45.393,61 23.939,12 39,54 (25,03)

Pendapatan (beban) pajak penghasilan (17.484,71) (35.334,54) (17.328,16) 49,48 0,90 - -

Laba (rugi) tahun berjalan 462,66 10.059,07 6.610,96 (4,60) (93,00)

Penghasilan komprehensif lain:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:

Pengukuran kembali program imbalan pasti 5.593,51 1.816,13 16.930,56 307,99 (66,96) PPajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

- - - - -

Total penghasilan komprehensif lain 5.593,51 1.816,13 16.930,56 307,99 (66,96)

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 6.056,16 11.875,19 23.541,51 (51,00) (74,27)

Laba yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 1.702,02 8.033,49 6.370,36 (21,19) (73,28) Kepentingan non pengendali (1.239,37) 2.025,57 240,60 (61,19) (615,12)

462,66 10.059,07 6.610,96 (4,60) (93,00) Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 7.295,53 9.849,62 23.300,92 (74,07) (68,69) Kepentingan non pengendali (1.239,37) 2.025,57 240,60 (61,19) (615,12)

Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensiflain 6.056,16 11.875,19 23.541,51 (51,00) (74,27)

1

RKAPTahun 2018

RealisasiTahun 2017

% PencapaianThd RKAP

Tahun 2018

% Naik/TurunThd RealisasiTahun 2017

U r a i a n Realisasi

Tahun 2018

Page 121: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)120

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

yang sama di tahun 2017. Perusahaan memperoleh Laba Kotor sebesar Rp196,35 milyar dengan Laba Kotor tersebut diperoleh dari beberapa proyek terutama proyek Mobile Point of Sales (MPOS), Radio Microwave, Set Top Box, Scrap Cable, dan Instalasi Kabel Rumah (IKR)/Pasang Baru (PSB) Supply Services.

Realisasi Beban Usaha tahun 2018 sebesar Rp96,53 milyar, terdiri dari Beban Usaha Induk sebesar Rp88,75 milyar dan Beban Usaha Anak sebesar Rp7,78 milyar. Beban Usaha Konsolidasi tercatat sebesar 65,09% dari anggarannya, atau lebih rendah sebesar Rp.2,22 milyar atau 22,25% dibandingkan periode yang sama pada di tahun 2017 yang sebesar Rp98,74 milyar.

Beban Pendanaan tahun 2018 sebesar Rp68,25 milyar terdiri dari Beban Pendanaan Induk sebesar Rp65,48 milyar dan beban pendanaan anak sebesar Rp2,77 milyar. Beban Pendanaan Konsolidasi ini lebih tinggi sebesar Rp2,80 milyar dari periode yang sama di tahun 2017. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya penambahan pinjaman kepada lembaga perbankan dan nonperbankan untuk modal kerja perusahaan.

Pada tahun 2018, Perusahaan membukukan Pendapatan Lain-lain sebesar Rp16,39 milyar terutama berasal dari Reimburse, Optimalisasi Aset (sewa lahan dan bangunan), Laba Selisih Kurs, Pendapatan Denda dan Diskon, Insentif Pengembangan Produk dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, serta Pendapatan Lainnya yang merupakan pendapatan dari entitas anak yaitu PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) dan PT INTI Konten Indonesia (INTENS). Sementara itu Beban Lain-lain sebesar Rp30,02 milyar berasal dari Imbalan Pasca Kerja, Denda Keterlambatan Proyek (Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Spare Part Management System (SPMS)), Rugi Selisih Kurs, dan Beban Lainnya dari entitas anak yaitu PT IPMS dan PT INTENS.

Dengan perolehan laba kotor sebesar Rp196,35 milyar, total Beban Usaha dan Beban Pendanaan sebesar Rp164,78 milyar, ditambah Beban Lain-lain sebesar Rp13,62 milyar dan Beban Pajak Penghasilan sebesar Rp17,48 milyar, maka Perusahaan membukukan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp462,66 juta.

Berdasarkan Laporan Aktuaris Bestama Aktuaria tahun 2018, Perusahaan membukukan Penghasilan Komprehensif Lain yang berasal dari Pengukuran Kembali Program Imbalan Pasti sebesar Rp5,59 milyar, sehingga total Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain menjadi Rp6,06 milyar. Laba tersebut berasal dari total Laba dan Penghasilan Komprehensif Lain Induk sebesar Rp6,94 milyar dan Laba Tahun Berjalan dari entitas anak PT INTENS sebesar Rp8,06 milyar dan PT IPMS mencatatkan Rugi Tahun Berjalan sebesar Rp8,95 milyar.

Company obtained Gross Profit of Rp196.35 billion where the Gross Profit was obtained from several projects, especially the Mobile Point of Sales (MPOS) project, Microwave Radio, Set Top Box, Scrap Cable, and Home Cable Installation/New Installation Supply Services.

The realization of Operating Expenses in 2018 amounted to Rp96.53 billion, consisting of the Parent Operating Expenses Rp88.75 billion and Operating Expenses of Subsidiary of Rp7.78 billion. The Consolidated Operating Expenses were 65.09% of the budget, or lower by Rp2.22 billion or 22.25% compared to the same period in 2017 which amounted to Rp98.74 billion.

Funding expenses in 2018 amounting to Rp68.25 billion consisted of a Parent Funding Expense amounted to Rp65.48 billion and a Subsidiary Funding Expense of Rp2.77 billion. This Consolidated Funding Expense was higher by Rp2.80 billion from the same period in 2017. The increase was due to additional loans to banking and nonbanking institutions for the company’s working capital.

In 2018, the Company booked Other Income of Rp16.39 billion, mainly from Reimbursement, Asset Optimisation (land and building leases), Gain from Changing Foreign Exchange Rates, Income from Fines and Discounts, Incentives for Product Research and Development from the Ministry of Research, Technology and Higher Education, and Other Income coming from subsidiary companies, which are PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS) and PT INTI Konten Indonesia (INTENS). Furthermore, Other Expenses of Rp30.02 billion were generated from Post-Employment Benefits, Penalties for Late Delivery of a project (Solar Power Plant, Telecommunications and Information Accessibility Agency, Spare Part Management System (SPMS)), Foreign Exchange Losses, and Other Expenses from subsidiary companies, whic PT IPMS and PT INTENS.

With a Gross Profit of Rp196.35 billion, total Operating Expenses and Financing Expenses amounted to Rp164.78 billion, plus Other Expenses of Rp13.62 billion and Income Tax Expense of Rp17.48 billion, the Company managed to book a Net Income for the Year of Rp462.66 million.

According to Actuarial Bestama Actuarial Report in 2018, the Company recorded Other Comprehensive Income from Re-measurements of Defined Benefit Plans of Rp5.59 billion, thus generating a total of Net Income and Other Comprehensive Income amounting to Rp6.06 billion. The Profit came from the Parent’s Total Net Income and Other Comprehensive Income of Rp6.94 billion and current year’s Profit/Loss from the Subsidiary Companies, which are Profit of PT INTENS amounting to Rp8.06 billion and the Loss of PT IPMS amounting to Rp8.95 billion.

Page 122: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

121PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Laporan Arus Kas KonsolidasianArus Kas Konsolidasi tahun 2018 defisit sebesar Rp388,64 milyar dengan rincian sebagai berikut :

Consolidated Cash Flow StatementThe 2018 Consolidated Cash Flow deficit of Rp388.64 billion, with details as follows:

Tabel Arus Kas KonsolidasianRealisasi Tahun 2018, Rkap Tahun 2018, Dan Realisasi Tahun 2017

Consolidated Cash Flow TablesRealization In 2018, 2018 Wbp, And 2017 Realization

Rp (Juta)

2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan dari Pelanggan 748.446,82 1.960.404,21 1.463.441,1 38,18 (48,86) Penerimaan Restitusi Pajak 57.487,91 - 64.302,6 - (10,60) Penerimaan Bunga Giro dan Deposito Berjangka 480,31 1.013,41 970,6 47,40 (50,51) Pembayaran Kepada Pemasok dan Beban Lainnya (956.538,71) (1.544.603,86) (857.545,4) 61,93 11,54 Pembayaran Kepada Karyawan (96.063,34) (119.705,89) (114.701,4) 80,25 (16,25) Pembayaran Beban Pendanaan (68.132,28) (70.381,95) (68.792,1) 96,80 (0,96) Pembayaran Pajak (146.290,53) (83.086,69) (72.959,1) 176,07 100,51 Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (460.609,82) 143.639,24 414.716,26 (320,67) (211,07)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIBeban Pengembangan (1.770,30) (6.660,59) (2.534,91) 26,58 (30,16) Pembelian Asset (136,53) (39.232,86) (807,72) 0,35 (83,10) Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Investasi (1.906,83) (45.893,45) (3.342,63) 4,15 (42,95)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan Pinjaman Bank 355.108,06 1.402.964,71 197.640,39 25,31 79,67 Penerimaan Pinjaman Lembaga Keuangan Non Bank 55.182,95 - - - - Penerimaan Deviden 28,55 - 15,62 - 82,76 Pembayaran Pinjaman Bank (315.241,58) (1.479.989,24) (222.832,50) 21,30 41,47 Pembayaran Pinjaman Lembaga Keuangan Non Bank (21.200,68) - - - - Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 73.877,30 (77.024,53) (25.176,48) (95,91) (393,44)

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (388.639,36) 20.721,27 386.197,15 (1.875,56) (200,63) Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs yang belum direalisasi (2.261,22) 65,00 23,05 (3.478,80) (9.909,50) Kas dan setara kas awal periode 442.425,01 37.634,56 56.204,80 1.175,58 687,17 KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 51.524,43 58.420,83 442.425,01 88,20 (88,35)

1

U r a i a n RKAP

Tahun 2018 Realisasi

Tahun 2017

% PencapaianThd RKAP

Tahun 2018

% Naik/TurunThd RealisasiTahun 2017

RealisasiTahun 2018

Dari Aktivitas Operasi defisit sebesar Rp460,61 milyar terutama akibat dari pembayaran kepada pemasok yang telah jatuh tempo dan pembayaran pajak dengan sumbernya berasal dari saldo kas awal tahun 2018 dan penerimaan dari kastemer.

Aktivitas Investasi defisit sebesar Rp1,91 milyar merupakan Beban Pengembangan. Aktivitas Pendanaan surplus Rp73,88 milyar, berasal dari penerimaan pinjaman baru underlying proyek baru Rp. 410,29 milyar serta sebagian penerimaan pinjaman tersebut digunakan untuk pembayaran utang vendor dari proyek yang telah selesai. Adapun pelunasan pinjaman bank dan lembaga keuangan nonbank sebesar Rp336,44 milyar.

From Operational Activities a deficit of Rp460.61 billion was mainly due to payments to suppliers that had matured and payment of taxes where the source was from the initial cash balance of 2018 and receipts from customers.

Investment activities a deficit of Rp1.91 billion is a Burden of Development. Funding activities surplus of Rp73.88 billion, originating from loan receipts, new underlying projects are Rp. 410.29 billion and part of the loan receipts are used for vendor debt payments from completed projects. The repayment of loans from banks and nonbank financial institutions was Rp336.44 billion.

Page 123: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)122

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

LIKUIDITAS1 Cash Ratio (%) 3,5 5,0 26,0 2 Current Ratio (%) 65,8 51,0 68,0

SOLVABILITAS1 Asset to Debt Ratio (%) 113,8 115,8 111,8 2 Debt to Equity Ratio (%) 725,8 634,7 845,9

RENTABILITAS1 ROE (%) 0,2 5,5 3,4 2 ROI (%) 4,9 8,2 4,6 3 Operating Margin (%) 3,7 3,4 1,1 4 EPS (earning per share) Rp. 1.321,9 28.740,2 18.888,4

AKTIVITAS1 Collection Periods (Hari) 244 35,0 129 2 Inventory Turnover (Hari) 115 39,0 49 3 Working Capital Turnover (Kali) (1,7) (3,5) (2,4)

U R A I A NRealisasi Tahun

2018RKAP Tahun

2018Realisasi Tahun

2017

Kemampuan Membayar Utang dan Kolektibitas PiutangPerseroan senantiasa memantau tingkat pemenuhan kewajiban dapat berjalan dengan lancar. Kemampuan Perseroan dalam membayar utang yang jatuh tempo dapat diukur melalui rasio-rasio likuiditas dan solvabilitas. Berdasarkan analisis atas laporan keuangan tersebut di atas yang mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-100/MBU/2002, rasio-rasio keuangan dapat digambarkan pada tabel di bawah ini:

Debt Paying Ability and Collectibility of ReceivablesThe Company always monitors the level of fulfillment of obligations that can run smoothly. The Company’s ability to pay maturing debts can be measured through liquidity and solvency ratios. Based on the analysis of the financial statements mentioned above which refers to the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002, financial ratios can be illustrated in the table below:

Tabel Rasio Keuangan KonsolidasiRealisasi Tahun 2018, Rkap Tahun 2018, Dan Realisasi Tahun 2017

Consolidated Financial Ratio TablesRealization In 2018, 2018 Wbp, And 2017 Realization

Page 124: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

123PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Kemampuan Membayar Utang Jangka Pendek (Likuiditas)Rasio Likuiditas menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek antara lain dapat diukur melalui rasio kas (cash ratio) dan rasio lancar (current ratio). Rasio kas dihitung dengan cara membandingkan kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan dengan jumlah liabilitas jangka pendeknya, sedangkan rasio lancar dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah liabilitas jangka pendeknya.

Rasio likuiditas 2018 diukur dengan menggunakan Rasio Kas dan Rasio Lancar dengan pencapaian secara berurutan antara lain 3,5%, dan 65,80%.

Kemampuan Membayar Utang Jangka Panjang (Solvabilitas)Rasio solvabilitas menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang, antara lain melalui rasio aset terhadap liabilitas (asset to debt ratio) dengan cara membandingkan total aset terhadap total liabilitasnya, dan rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity ratio) dengan cara membandingkan jumlah liabilitas terhadap jumlah ekuitasnya.

Rasio asset terhadap liabilitas per 31 Desember 2018 adalah sebesar 113,8%, meningkat dibandingkan nilai per 31 Desember 2017 yang sebesar 111,8%. Di sisi lain, terjadi penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas, yaitu sebesar 726% per 31 Desember 2018 dari 849% per 31 Desember 2017.

RentabilitasRasio rentabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba tahun 2018 secara umum di bawah anggaran 2018.

Kolektibitas PiutangKolektibilitas Piutang dipengaruhi oleh kemampuan PT INTI (Persero) dalam menagih piutang usahanya. Piutang usaha adalah jumlah tagihan yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Piutang yang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang dikelompokkan sebagai Aset Lancar. Jika tidak, Piutang tersebut dapat diklasifikasikan sebagai Aset Tidak Lancar.

Kolektibilitas Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tak tertagih, dihapuskan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Pada akhir tahun 2018, Collection Period adalah 244 hari, jauh di bawah Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Ability to Pay Short-Term Debt (Liquidity)

The Liquidity Ratio shows the level of the company’s ability to fulfill its short-term obligations. The liquidity ratio that shows the company’s ability to meet its short-term liabilities, can be measured, among others, through cash ratio and current ratio. The cash ratio is calculated by comparing the company’s cash and cash equivalents with the amount of its short-term liabilities, while the current ratio can be calculated by comparing the current assets amount with its short-term liabilities.

The 2018 liquidity ratio is measured using the Cash Ratio and Current Ratio with successive achievements of 3.5%, and 65.80%.

Ability to Pay Long-Term Debt (Solvabilitas)

The solvency ratio shows the Company’s ability to pay its short-term and long-term obligations, including through asset to debt ratios by comparing total assets to total liabilities, and debt-to-equity ratios by comparing the amount of liabilities to the amount of its equity.

The assets to liabilities ratio as at December 31, 2018 was 113.8%, increasing from the December 31, 2017 value of 111.8%. On the other hand, there was a decrease in the ratio of liabilities to equity, which amounted to 726% as at December 31, 2018 from 849% as of December 31, 2017.

RentabilityProfitability ratio that shows the ability of a company to generate profits in 2018 in general under the 2018 budget.

Receivables CollectibilityThe collectibility of Accounts Receivable is influenced by PT INTI (Persero)’s ability to collect trade receivables. Accounts Receivable expected to be completed in one year or less are classified as Current Assets. Otherwise, the Receivables may be classified as Non-Current Assets.

The collectibility of Trade Receivables and Non-Performing Receivables is reviewed periodically. Receivables known to be uncollectible, written off directly reduce their carrying amount. At the end of 2018, the Collection Period is 244 days, far below the Company Work Plan and Budget (WPB).

Page 125: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)124

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Struktur ModalStruktur Modal adalah gabungan sumber-sumber pendanaan yang digunakan oleh Perusahaan. Liabilitas menyumbang 86,12% terhadap jumlah sumber pendanaan perusahaan, sementara 13,89% berbentuk Ekuitas.

Ikatan Material Investasi Barang ModalINVESTASI BARANG MODAL

Struktur Modal adalah gabungan sumber-sumber pendanaan yang digunakan oleh Perusahaan. Liabilitas menyumbang 86,12% terhadap jumlah sumber pendanaan perusahaan, sementara 13,89% berbentuk Ekuitas.

Capital StructureCapital structure is a combination of funding sources used by the Company. Liabilities accounted for 86.12% of the Company’s total funding sources, while 13.89% was in the form of Equity.

Capital Goods Invesment MaterialsINVESTMENT IN CAPITAL GOODS

Capital structure is a combination of funding sources used by the Company. Liabilities accounted for 86.12% of the Company’s total funding sources, while 13.89% was in the form of Equity.

Tabel Investasi Dan PenyertaanRealisasi Tahun 2018, Rkap Tahun 2018, Dan Realisasi Tahun 2017

Investment And Participation TablesRealization In 2018, 2018 Wbp, And 2017 Realization

(Rp Juta)

RealisasiTahun 2018

RKAPTahun 2018

RealisasiTahun 2017

% PencapaianThd RKAP

Tahun 2018

% Naik/TurunThd RealisasiTahun 2017

2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4

I Aset Tetap1 Bangunan dan Emplasemen 3.344,32 24.392,40 - 13,71 - 2 Mesin dan instalasi 506,31 6.416,00 84,98 7,89 495,84 3 Alat Ukur & Perkakas Kerja 71,73 10.752,22 599,40 0,67 (88,03) 4 Alat Olah Data/Sistem informasi 44,11 6.934,87 95,00 0,64 (53,57) 5 Inventaris Kantor & Gudang 213,23 718,40 131,02 29,68 62,74

Jumlah Aset Tetap 4.179,70 49.213,89 910,40 8,49 359,11 II Aset Tak Berwujud :1 Aset Dalam Pembangunan Pengembangan Produk 2.221,48 5.483,85 2.939,23 40,51 (24,42) 2 Software (SAP) Ltsensi, Merk, HAKI 983,92 2.972,10 - 33,11 - 3 Lisensi, Merk, HAKI - 2.500,00 - - -

Jumlah Aset Tak Berwujud 3.205,40 10.955,95 2.939,23 29,26 9,06 Total 7.385,10 60.169,84 3.849,63 12,27 91,84

1

U r a i a n

Investasi ini terutama berasal dari Pembelian Aset Tetap yaitu Bangunan dan Emplasemen sebesar Rp3,34 milyar untuk Renovasi Bangunan Pabrik, Mesin dan Instalasi sebesar Rp506,31 juta, Inventaris Kantor dan Gudang sebesar Rp213,23 juta, Alat Olah Data Rp44,1 juta, dan Alat Ukur Rp72,73 juta.

This investment mainly came from the Purchase of Fixed Assets, namely Buildings and Emplacement amounting to Rp3.34 billion for the Renovation of Factory Buildings, Machinery and Installation amounting to Rp506.31 million, Office and Warehouse Inventory amounting to Rp213.23 million, Data Oversight Rp44.1 million, and a Measuring Instrument amounting to Rp72.73 million.

(Rp. Milyar) (Rp. Billion)

Struktur Modal Capital Structure

2018 %

Liabilitas / Liabilities 1427 86,12%

Equitas / Equity 230,1 13,89%

Aset / Assets 1657 100%

Page 126: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

125PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Dan untuk Aset Tak Berwujud untuk Pengembangan Produk sebesar Rp2,22 milyar, terutama dari Uji Coba Implementasi Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B), INTI Smart Levels Crossing (I-SLC), dan Smart Card Reader, sedangkan untuk software lisensi sebesar Rp983,92 juta yaitu lisensi Office dan Windows OS Pro.

Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Diventasi, Akuisisi, Atau Restrukturasi Hutang dan ModalEKSPANSISampai 31 Desember 2018, PT INTI (Persero) tidak melakukan kegiatan ekspansi.

DIVESTASISampai 31 Desember 2018, PT INTI (Persero) tidak melakukan kegiatan divestasi.

AKUISISISampai 31 Desember 2018, PT INTI (Persero) tidak melakukan kegiatan akuisisi.

RESTRUKTURISASI HUTANG DAN MODALSampai 31 Desember 2018, P T INTI (Persero) tidak melakukan transaksi restrukturisasi utang dan/atau restrukturisasi modal.

Pencapaian dan Target Ke DepanPencapaian Target 2018Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Tahun 2018 menunjukkan Perusahaan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp462,66 juta dengan rincian sebagai berikut:

Realisasi penjualan tahun 2018 sebesar Rp847,76 milyar atau tercapai 42,38% terhadap anggarannya, turun sebesar Rp460,92 milyar atau 35,22% dibandingkan periode yang sama di tahun 2017.

And for Intangible Assets for Product Development of Rp2.22 billion, mainly from the ADS-B Implementation Test, INTI Smart Levels Crossing (I-SLC), and Smart Card Reader, while for software licenses amounting to Rp983.92 million which is Office licenses and Windows OS Pro.

Material Information Regarding Investment, Expansion, Divestment, Acquisition, or Debt and Capital RestructuringEXPANSIONUntil December 31, 2018, PT INTI (Persero) did not carry out expansion activities.

DIVESTASIUntil December 31, 2018, PT INTI (Persero) did not conduct divestment activities.

ACQUISITIONAs of December 31, 2018, PT INTI (Persero) did not conduct acquisition activities.

DEBT AND CAPITAL RESTRUCTURINGUntil December 31, 2018, PT INTI (Persero) did not conduct debt restructuring transactions and/or capital restructuring.

Achievement and Target AheadAchievement of 2018 TargetConsolidated Statements of Profit and Loss and Other Comprehensive Income 2018 show that the Company posted Profit for the year amounting to Rp462.66 million with details as follows:

Realization of sales in 2018 amounted to Rp847.76 billion or reached 42.38% of its budget, down by Rp460.92 billion or 35.22% compared to the same period in 2017.

Page 127: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)126

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Tabel Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain KonsolidasianRealisasi Tahun 2018, Rkap Tahun 2018, dan Realisasi Tahun 2017

Report Table For Loss Profits And Consolidated Other Comprehensive IncomeRealization In 2018, 2018 Wbp, And 2017 Realization

(Rp Juta)

2 3 4 5=2/3 6=(2-4)/4

Pendapatan 847.756,33 2.000.285,40 1.308.680,04 42,38 (35,22) Beban pokok penjualan (651.409,84) (1.711.306,56) (1.130.519,08) 38,07 (42,38) Laba kotor 196.346,50 288.978,84 178.160,96 67,94 10,21

Beban usahaBeban penjualan (18.385,07) (31.271,27) (19.368,81) 83,02 (5,08) Beban umum dan administrasi (67.248,67) (99.013,08) (66.945,20) 97,96 0,45 Beban pengembangan (10.893,75) (18.007,41) (12.431,52) 92,81 (12,37)

Beban usaha (96.527,49) (148.291,76) (98.745,53) 65,09 (2,25)

Laba (rugi) usaha sebelum beban pendanaan 99.819,00 140.687,08 79.415,43 70,95 25,69 Beban pendanaan (68.252,25) (73.053,72) (65.448,56) 93,43 4,28 Laba (rugi) usaha setelah beban pendanaan 31.566,75 67.633,35 13.966,86 (46,67) 126,01

Pendapatan (beban) lain-lain: (13.619,39) (22.239,75) 9.972,26 61,24 (236,57)

Laba sebelum pajak 17.947,36 45.393,61 23.939,12 39,54 (25,03)

Pendapatan (beban) pajak penghasilan (17.484,71) (35.334,54) (17.328,16) 49,48 0,90 - -

Laba (rugi) tahun berjalan 462,66 10.059,07 6.610,96 (4,60) (93,00)

Penghasilan komprehensif lain:Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:

Pengukuran kembali program imbalan pasti 5.593,51 1.816,13 16.930,56 307,99 (66,96) PPajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi

- - - - -

Total penghasilan komprehensif lain 5.593,51 1.816,13 16.930,56 307,99 (66,96)

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 6.056,16 11.875,19 23.541,51 (51,00) (74,27)

Laba yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 1.702,02 8.033,49 6.370,36 (21,19) (73,28) Kepentingan non pengendali (1.239,37) 2.025,57 240,60 (61,19) (615,12)

462,66 10.059,07 6.610,96 (4,60) (93,00) Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 7.295,53 9.849,62 23.300,92 (74,07) (68,69) Kepentingan non pengendali (1.239,37) 2.025,57 240,60 (61,19) (615,12)

Total laba (rugi) dan penghasilan komprehensiflain 6.056,16 11.875,19 23.541,51 (51,00) (74,27)

1

RKAPTahun 2018

RealisasiTahun 2017

% PencapaianThd RKAP

Tahun 2018

% Naik/TurunThd RealisasiTahun 2017

U r a i a n Realisasi

Tahun 2018

Proyeksi 2019Manajemen Perusahaan telah menyusun Rencana Bisnis Perusahaan untuk tahun 2019 dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini dan proyeksi perekonomian di tahun 2019, baik dari segi makro maupun mikro. Rencana Bisnis Perusahaan tersebut diuraikan sebagai berikut:

Proyeksi 2019The Company’s management has compiled a Corporate Business Plan for 2019 taking into account the current economic conditions and economic projections in 2019, both in terms of macro and micro. The Company’s Business Plan is described as follows:

Page 128: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

127PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Untuk memenuhi sasaran Perusahaan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, secara umum dapat dikemukakan beberapa indikator ekonomi makro yang digunakan sebagai asumsi perhitungan sebagai berikut:

• Inflasi 3,5%• Nilai Tukar Rupiah Rp 15.000 per USD• Pertumbuhan ekonomi 5,3%.• Tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 5,3%.

Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan AkuntanManajemen Perusahaan telah menyusun Rencana Bisnis Perusahaan untuk tahun 2019 dengan mempertimbangkan kondisi.

Kebijakan dan Jumlah DividenSeluruh perolehan Laba Bersih tahun 2018 dimasukkan ke dalam Cadangan untuk mengompensasi Saldo Rugi tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 26, Perusahaan tidak melakukan pembagian Dividen pada tahun 2018 karena Perusahaan masih memiliki saldo kerugian dari Rugi Bersih tahun 2014-2016.

Pada tahun 2017 pun Perusahaan masih memiliki saldo kerugian sehingga tidak melakukan pembagian Dividen. Dengan demikian, tidak terdapat informasi mengenai Total Dividen yang dibagikan, jumlah Dividen Kas per Saham, payout ratio dan tanggal pengumuman, serta pembayaran Dividen kas untuk tahun 2017 dan 2018.

In order to fulfill the Company’s objectives, it is strongly influenced by various factors, in general, it can be stated several macroeconomic indicators that are used as calculation assumptions as follows:

• 3.5% inflation.• Rupiah Exchange Rate of Rp 15,000 per USD• 5.3% economic growth.• The 3-month SPN interest rate is 5.3%

Material Information and Facts After The Accountant’s Report DateDuring 2018, the Company did not have material information and facts that occurred after the date of the accountant’s report.

Policies and Amount of DividendThe whole net profit of 2018 is included in the Reserve to compensate the balance of Loss in previous years. As set forth in the Articles of Association of the Company Article 26, the Company did not disburse any Dividend in 2018 because the Company still has accumulative Loss from the Net Loss of year 2014-2016.

In 2017, the Company still also had accumulative Loss that did not disburse any Dividend. Therefore information on Total Dividend disbursement, Total Cash Dividend per Share, payout ratio, announcement date and cash Dividend payout for year 2017 and 2018 is not available.

Uraian Proyeksi 2019

Pendapatan 2.736.195,00

Beban Pokok Penjualan ( 2.473.657,00)

Laba (Rugi) Kotor 262.538,00

Jumlah Beban usaha ( 148.675,00)

Beban Pendanaan ( 88.287,00)

Jumlah Pendapatan (Beban) lain-lain 4.593,00

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 30.170,00

Manfaat (beban) pajak penghasilan ( 21.856,00)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan 8.313,00

Total penghasilan komprehensif lain 878,00

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan 9.191,00

Tabel Proyeksi 20192019 Projection Table

Page 129: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)128

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Rp (Juta)

Nilai

I Penerimaan Pusat

1. PPh Pasal 21 3.278,06

2. PPh WP Badan :

- PPh Pasal 22 Impor 866,06

- PPh Pasal 22 Dalam Negeri 1.526,06

- PPh Pasal 23 (WABA) 1.978,36

- PPh Pasal 4 (2) (WABA) 2.041,21

3. PPh Pasal 22 (WAPU) 8.158,44

4. PPh Pasal 23 (WAPU) 2.984,98

5. PPh Pasal 4 Ayat 2 (WAPU) 1.469,99

6. PPN Keluaran 77.678,75

7. PPh Pasal 25 699,58

100.681,47

II Penerimaan DaerahPBB : - Tegallega 913,68

- Palasari 256,02

1.169,70

101.851,18

Uraian

Jumlah I

Jumlah II

JUMLAH ( I + II )

Program Kepemilikan SahamPT INTI (Persero) adalah Perusahaan yang seluruh kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia sehingga sebagian sahamnya tidak dimiliki oleh karyawan dan/atau manajemen melalui pelaksanaan program kepemilikan saham (ESOP/MSOP).

Dengan demikian, tidak terdapat informasi mengenai jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya, jangka waktu, dan persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak atas saham, serta harga pelatihan program.

Realisasi Hasil Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumPT INTI (Persero) tidak melakukan Penawaran Umum di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018. Dengan demikian, tidak terdapat informasi mengenai total perolehan dana hasil penawaran umum, rencana dan rincian realisasi penggunaan dana, saldo dana, dan tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), serta perubahan penggunaan dana.

Aspek PerpajakanPenerimaan negara yang berasal dari kegiatan operasional PT INTI (Persero) berupa Pajak dan Retribusi. Besarnya kontribusi Pajak kepada Pemerintah Pusat dan Daerah tahun 2018 adalah sebagai berikut:

Stock Ownership ProgramPT INTI (Persero) is a Company whose all shares are owned by the Republic of Indonesia so that some of its shares are not owned by employees and/or management through the implementation of share ownership program (ESOP/MSOP).

Therefore, information on the number of shares of ESOP/MSOP and its execution, period, eligible employee and/or management, and exercise price is not available.

Realization of The Results of Use of Public Offering FundsPT INTI (Persero) did not make Public Offering on the Indonesia Stock Exchange in 2018. Therefore, information on total fund raised from initial public offering proceeds, plan and details of realization of fund allocation, balance of funds, date of Annual General Meeting (AGM) or Bonds General Meeting (BGM) approval, and also changes in the allocation of fund is not available.

Aspect of TaxationState revenues derived from PT INTI (Persero)’s operational activities in the form of taxes and levies. The amount of Tax contributions to the Central and Regional Governments in 2018 is as follows:

Tabel Kontribusi Pajak Ke Negara Tahun 20182018 Tax Contribution Tables

Page 130: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

129PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak AfiliasiTransaksi dengan pihak-pihak berelasi, didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 (Revisi 2010), tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, bahwa pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan Pelapor”):

1) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor, jika orang tersebut:a. Memiliki pengendalian atau pengendalian

bersama atas Perusahaan Pelapor.b. Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan

Pelapor.c. Personal manajemen kunci Perusahaan Pelapor

atau Perusahaan Induk Perusahaan Pelapor. 2) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan Pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: a. Entitas dan Entitas Pelapor adalah anggota dari

kelompok usaha yang sama, artinya Entitas Induk, Entitas Anak, dan Entitas Anak Berikutnya terkait dengan Entitas Lain.

b. Entitas tersebut adalah Entitas Asosiasi atau Ventura Bersama dari Entitas Lain, atau merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas Lain tersebut adalah anggotanya.

c. Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

d. Entitas tersebut adalah ventura bersama dari Entitas Ketiga dan entitas yang lain adalah Entitas Asosiasi dari Entitas Ketiga tersebut.

e. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka Entitas Sponsor juga berelasi dengan Perusahaan.

f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1).

g. Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) huruf (a) memiliki pengaruh signifikan atas Entitas atau merupakan personel manajemen kunci entitas (Entitas Induk dari Entitas).

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga normal, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Information Material Transactions Which Contain Conflict of Interest and/or Transaction With AffiliatesTransactions with related parties, defined in Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 7 (Revised 2010) about the Related Party Disclosures, that the related party is a person or company associated with the Company prepares its financial statements (“Company Complainant “):

1) Person or immediate family member who has a relationship with the reporting entity if the person is:a. Have control or joint control over the Reporting

Entity.b. Have a significant influence on the Reporting

Entity.c. Key management personnel of the Reporting

Entity or Parent Entity of the Reporting Entity.

2) An entity is related to the Reporting Entity if it meets one of the following:a. Reporting Entities are entities and members of

the same business group, means Parent Entity, Subsidiary Entity, and the Next Subsidiary Entity associated with Another Entity.

b. The entity is an Associate Entity or Joint Venture of Other Entities, or is a member of a business group, for which the Other Entity is a member.

c. The second party is a joint venture of the same third party.

d. The entity is a joint venture of the Third Entity and the other entity is the Associate Entity of the Third Entity.

e. The entity is a post-employment benefit program for employee benefits from the Company or entity related to the Company. If the Company is the entity that organizes the program, the Sponsor Entity is also related to the Company.

f. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1).

g. Orang yang diidentifikasi dalam angka (1) huruf (a) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personel manajemen kunci entitas (Entitas Induk dari Entitas).

All significant transactions with related parties, whether committed by or with the interest rate or the normal price, terms and conditions as with third parties, are disclosed in consolidated financial statements.

Page 131: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)130

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Utang piutang yang timbul dari transaksi dengan entitas afiliasi diperlukan sebagaimana transaksi kepada pihak ketiga secara normal.

Pihak-pihak berelasi bagi PT INTI (Persero), sifat hubungan dan jenis transaksinya dapat dilihat pada tabel berikut:

Payable and receivable from affiliated party transaction are required as other normal transactions with third party.

Related parties to PT INTI (Persero), their natures of relationship and the types of transaction can be taken from the following table:

Dari semua transaksi yang terkait dengan pihak berelasi, manajemen menganggap bahwa semua transaksi masih dalam batas wajar sesuai dengan PSAK No.7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Manajemen telah melakukan mekanisme review atas transaksi dengan pihak berelasi melalui proses audit, baik yang dilakukan oleh auditor internal maupun auditor eksternal. Guna memastikan tingkat kewajaran transaksi dan kesesuaian dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, laporan transaksi afiliasi di atas telah diaudit oleh Auditor Kantor Akuntan Publik.

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Dan Dampaknya Terhadap Perusahaan

From all related party transaction, the management considered that all transactions were under fair limit according to SFAS No.7 about the Related Party Disclosures. The management has implemented review mechanism to related party transaction through audit process both carried out by internal and external aprties. To ensure transaction fairness and compliance with accounting standard that is generally applied in Indonesia, above affiliated transaction report has been audited by Auditor of the Public Accounting Firm.

Changes to Law Regulations and Its Impact on Companies

Pihak-pihak Berelasi Related Parties

Sifat Hubungan Nature of Relationship

Jenis Transaksi Type of Transaction

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Dikendalikan oleh Pemerintah Indonesia

Controlled by the Government of Indonesia

Penempatan Giro, Deposito, Fasilitas Pinjaman

Placement Accounts, Deposits, Credit Facility

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Transaksi Usaha Business Transactions

PT Pertamina

PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS)

Entitas Anak Subsidiaries & Associates

PT INTI Konten Indonesia (INTENS)

PT INTI Global Optical Communication (INTI GOC)

PT Mitra Bhakti Inti Persada (MBIP)

Peraturan BaruNew Rules

Dampak Effect

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital (IKD) di Sektor Jasa Keuangan.Financial Services Authority (FSA) Regulation No. 13/POJK.02/2018 about Digital Financial Innovation (IKD) in the Financial Services Sector.

Berpengaruh kepada proses perijinan penyelenggara dan juga penyedia perangkat.Influence the licensing process of operators and device providers.

Page 132: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

131PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Perubahan Kebijakan

Perubahan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan Dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan

1) Penerapan dari standar, interpretasi baru atau revisi standar berikut yang berlaku untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan efek atas jumlah yang dilaporkan pada tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

a) Amandemen Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 1 : Penyajian Laporan Keuangan

b) Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 31: Intepretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti investasi

c) ISAK 32 : Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi

d) PSAK 3 : Laporan Keuangan Interime) PSAK 24 : Imbalan Kerjaf) PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk

Dijual dan Operasi yang Dihentikang) Amandemen PSAK 60 : Instrumen Keuangan :

Pengungkapan

2) Standar baru, amandemen dan interpretasi yang telah diterbitkan, tetapi yang berlaku untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018 sebagai berikut:• Amandemen PSAK 2 : Laporan Arus Kas• Amandemen PSAK 15 : Investasi pada Entitas

Asosiasi• Amandemen PSAK 16 : Aset Tetap tentang

Agrikultur: Tanaman Produktif• Amandemen PSAK 46 : Pajak Penghasilan• Amandemen PSAK 67 : Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain

3) Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 31 Desember 2017 dan belum diterapkan secara dini oleh Perseroan sebagai berikut:• PSAK 71 : Instrumen Keuangan• PSAK 72 : Pendapatan dari Kontrak dengan

Pelanggan• PSAK 73 : Sewa

Standar ini harus diterapkan pada atau setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperbolehkan khusus bagi entitas yang telah menerapkan.

Sementara ini, Perseroan belum melakukan kajian yang terperinci atas dampak penerapan standar akuntansi baru tersebut dan tidak bermaksud untuk mengadopsi standar ini sebelum tanggal efektifnya.

Change of Accounting Policies

Changes to Statements of Finanial Accounting Standards and Interpretations of Statements From Financial Accounting Standards1) The adoption of the following standard, new or revised

standard interpretations applicable to the book year beginning on or after 1 January 2017, does not result in substantial changes to the Company’s accounting policies and effects on the amounts reported in the current year or prior year.

a) Amendment of Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) 1 : Presentation of Financial Statements

b) Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) 31: Interpretation of the Scope of PSAK 13: Investment Properties

c) IFAS 32: Definition and hierarchy of Accounting Standards

d) SFAS 3: Interim Financial Statementse) SFAS 24: Employee Benefitsf) SFAS 58: Non-Current Assets Held for Sale and

Discontinued Operationsg) Amendment of SFAS 60: Financial Instruments:

Disclosures

2) New standards, amendments and interpretations that have been issued, but which apply to the book year beginning on or after 1 January 2018 are as follows:

• Amendment of SFAS 2 : Statements of Cash Flows• Amendment of SFAS 15 : Investments in

Associated• Amendment of SFAS 16 : Fixed Assets on

Agriculture: Plants Productive• Amendment of SFAS 46 : Income Tax• Amendment of SFAS 67 : Disclosure of Interests

in Other Entities

3) The standards and interpretations of certain new accounting standards have been issued but are not required to be applied for the book year beginning on or after 31 December 2017 and have not been applied in advance by the Company as follows:• SFAS 71 : Financial Instruments• SFAS 72 : Revenue from Contract with Customer

• SFAS 73 : Leased

This standard shall be applied on or after 1 January 2020. Early application is permitted specifically for entities that have applied.

In the meantime, the Company has not undertaken a detailed review of the impact of the adoption of the new accounting standards and does not intend to adopt these standards before their effective date.

Page 133: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)132

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kelangsungan UsahaPerseroan selalu melakukan evaluasi atas capaian kinerja jangka panjang lima tahunan sebelum membuat rencana jangka panjang tahunan ke depan. Hasil evaluasi tersebut merupakan lesson learned yang akan menjadi pertimbangan untuk menetapkan strategi dan sasaran jangka panjang.

Melalui upaya-upaya strategis yang telah diterapkan di tahun 2018, Perseroan telah berhasil meningkatkan kinerja keuangannya sehingga membukukan Laba Bersih melebihi rencana yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta menjadikan titik balik dari kinerja beberapa tahun sebelumnya yang membukukan kerugian.

Berdasarkan kemampuan dalam meraih kontrak dan penjualan serta mencapai laba yang ditargetkan, dapat disimpulan bahwa Perseroan telah kembali mendapatkan kepercayaan pelanggan, mampu memperluas jangkauan usaha secara agresif, konsisten menekan biaya-biaya, serta mengelola risiko secara terukur.

Kekuatan Dan KelemahanPT INTI (Persero) di usianya yang ke-44 tahun memiliki berbagai basis kekuatan untuk menjaga kelangsungan usahanya di masa datang. Kelemahan yang dimiliki senantiasa diinventarisasi dan disolusikan agar tidak menjadi kendala dalam pengembangan usaha ke depan.

Reputasi Perusahaan pada bidang telekomunikasi di Indonesia masih sangat baik berkat track record dan pengalamannya, baik dalam manufaktur perangkat maupun jasa system integrator.

Secara umum, beban usaha Perusahaan yang bersifat rutin memang sudah terlanjur besar. Namun, Perusahaan terus mengembangkan berbagai produk dan layanan serta model bisnis untuk memperoleh pendapatan yang bersifat recurring, sehingga dapat menutup beban usaha tersebut. Produk-produk unggulan terus dikembangkan dengan didorong oleh kebutuhan pasar (market driven), agar menjadi sumber penghasilan perusahaan dengan profitabilitas yang semakin baik.

Ketersediaan modal kerja dan pengembangan usaha sangat terbatas, baik untuk mendanai biaya tetap maupun modal kerja proyek. Namun, aset perusahaan yang cukup besar sehingga memudahkan dan meningkatkan kredibilitas dalam memperoleh dukungan baik dari perbankan maupun mitra non-perbankan.

Untuk mengatasi tantangan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) karena banyaknya yang akan memasuki masa purna bhakti, serta penguasaan akan teknologi terkini, maka Perusahaan melakukan rekrutasi setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh tenaga-tenaga fresh graduate maupun professional.

SDM ahli yang berpengalaman dalam bisnis telekomunikasi (desain, instalasi, test & commissioning, repair & maintenance, dan managed services), serta kapasitas

Business ContinuityThe Company always evaluates the achievements of fiveyear long term performance, before making future long term plans. The results of these evaluations are lessons learned which will be a consideration for setting long term strategies and goals.

Through the strategic efforts that have been implemented in 2018, the Company has successfully improved its financial performance so that it posted a net profit exceeding the plan contained in the Corporate Work Plan and Budget (WPB), as well as making a turning point from the performance of previous years that posted losses.

Based on our ability to book contracts and sales and also to achieve targeted profits, it can be concluded that the Company has regained the trust of its customers, is able to expand its business reach aggressively, consistently reduce costs, and manage risk measurably.

Strengths and WeaknessesPT INTI (Persero) at the age of 44 years has various strength bases to maintain the continuity of its business in the future. Weaknesses are always to be identified and solutions are to be found as the weaknesses not to become an obstacle in the development of business going forward.

The Company’s reputation in telecommunication in Indonesia is still very good thanks to its track record and experience in both device manufacturing and system integrator services.

In general, the Company’s routine operating expenses have already been large. But the Company continues to develop various products and services and also business models to generate recurring income, which can cover the operating expenses. Superior products continue to be developed driven by market driven needs, to become a source of revenue for companies with better profitability.

The availability of working capital and business development is very limited, both to finance the fixed costs and working capital of the project, but the company’s assets are large enough to increase the credibility in obtaining support from both banks and non-banking partners.

To overcome the challenges of human resource limitations due to the large number who will enter the retirement, as well as the mastery of the latest technology, the Company performs recruitment annually, both to obtain fresh graduate and professional staff.

Experts who are experienced in the telecommunications business. (design, installation, test & commissioning, repair & maintenance, and managed services), and also technology

Page 134: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

133PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

teknologi (produksi dan pengembangan produk) terus didorong untuk melakukan alih pengetahuan kepada para junior.

Kapasitas produksi akan ditingkatkan secara signifikan dengan rencana revitalisasi fasilitas manufaktur perusahaan yang terletak di kawasan Dayeuhkolot, Bandung, mulai tahun 2018.

Peluang Dan TantanganBerkat statusnya sebagai badan usaha milik negara (BUMN) dan adanya kedekatan historis dengan kastemer utama, Perusahaan mudah memperoleh informasi terkait program pemerintah dan kebutuhan kastemer. Adanya peraturan-peraturan tentang Sinergi BUMN membuka peluang bagi PT INTI (Persero) untuk meningkatkan kerja sama baik yang bersifat transaksional, kerja sama operasi, aliansi strategis, maupun pembentukan perusahaan joint venture untuk mengembangkan bisnis perusahaan.

Potensi pasar bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di dalam dan luar negeri masih menjanjikan untuk digarap, baik dari sektor telekomunikasi itu sendiri, juga energi, transportasi, infrastruktur, serta pertahanan keamanan dan intelijen. Sektor-sektor tersebut juga mendapatkan perhatian utama pemerintah melalui program Nawacita dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Di lain pihak, berbagai tantangan tentu masih dihadapi perusahaan dalam upayanya untuk terus berkembang. Isu globalisasi di area pasar ASEAN yang lebih luas dan bebas (ASEAN Free Trade Area/AFTA) dengan kompetisi lebih keras karena adanya persaingan dengan produk asing, pesaing baru yang lebih inovatif dan lebih lincah di pasar memang sudah ada di depan mata.

Intensitas persaingan (hypercompetition) dalam industri telekomunikasi yang sangat tinggi (termasuk persaingan harga dan layanan) serta perubahan teknologi TIK yang sangat cepat membuat operator terus menekan anggaran belanjanya. Pola bisnis kastemer membuat Perusahaan harus semakin kreatif menciptakan model-model bisnis baru yang tidak memberatkan terutama dari sisi modal kerja, namun memberikan pendapatan yang optimal.

Perubahan ekonomi makro termasuk selisih kurs, peningkatan suku bunga, aksesibiltas ke pasar uang atau modal masih menjadi tantangan, mengingat masih adanya ketergantungan pada bahan baku impor serta pendanaan dari pihak ketiga.

Kesehatan PerusahaanBerdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. KEP-100/MBU/2002 tertanggal 4 Juni 2002 tentang penilaian tingkat kesehatan BUMN, maka realisasi kinerja Perusahaan selama tahun 2018 pada kriteria Kurang Sehat B dengan skor 39,7.

capacity (production and product development) are continuously encouraged to transfer knowledge to juniors.

The production capacity will be significantly increased with the revitalization plan of the company’s manufacturing facility located in Dayeuhkolot, Bandung, starting in 2018.

Opportunities and ChallengesThanks to its status as a state owned enterprise (SOE) and historical closeness to key customers, the Company is easily informed of government programs and customer needs. The existence of regulations on SOEs Synergy opens opportunities for PT INTI (Persero) to enhance cooperation both transactional, joint operations, strategic alliances, or the establishment of a joint venture company to develop the company’s business.

The market potential of domestic and foreign information (ICT) sectors is still promising to be worked on, both from the telecommunications sector itself, as well as energy, transportation, infrastructure, and defense of security and intelligence. These sectors are also getting the government’s main attention through the Nawacita program and the National Medium Term Development Plan (NMTDP).

On the other hand, various challenges are still faced by the company in its efforts to continue to grow. The issue of globalization where the wider and free market (ASEAN Free Trade Area/AFTA) is tougher competition due to competition with foreign products, a more innovative and more agile new competitor in the market is already in sight.

The intensity of competition (hypercompetition) in the very high telecommunication industry (including price and service competition) and the rapidly changing ICT technology make operators keep pressing their spending budgets. Customer’s business patterns make Company must to be more creative to create new business models that are not burdensome, especially in terms of working capital, but provide optimal revenue.

Macroeconomic changes including foreign exchange differences, interest rate increases, access to money or capital markets, remain a challenge given the reliance on imported raw materials and third party funding.

Company HealthBased on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 concerning the assessment of the health status of SOEs, the realization of the Company’s performance during 2018 on the B Unhealthy criteria with a score of 39.7.

Page 135: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)134

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

NILAI SKOR NILAI SKOR

I ASPEK KEUANGAN1 Return On Equity (ROE) 5,5 8,5 0,2 2,0 2 Return On Investment (ROI) 8,2 6,0 4,9 4,0 3 Cash Ratio 5,0 - 3,5 - 4 Current Ratio 51,0 - 65,8 - 5 Collection Periods 35,0 5,0 243,9 1,2 6 Inventory Turn Over 39,0 5,0 115,1 4,0 7 Total Aset Turn Over (TATO) 132,1 5,0 45,9 2,5 8 Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset 12,0 6,0 12,1 6,0

Jumlah Aspek Keuangan 35,5 19,7

II ASPEK OPERASIONAL1 Increasing order/contract booked (%) 10,3% 5,0 -12,9% - 2 Order fulfillment rate (%) 55,2% 5,0 36,1% 2,5 3 Percentage of Government Contract 20,0% 5,0 9,7% 2,5

Jumlah Aspek Operasional 15,0 5,0

III ASPEK ADMINISTRASI1 Laporan Keuangan Tahun Buku 2018 3 Bulan 3,0 3 Bulan 3,0

2 RKAP tahun 2018 2 Bulan 3,0 2 Bulan 3,0

3 Keterlambatan Laporan Manajemen/Triwulan 0 Hari 3,0 0 Hari 3,0 4 Kinerja PKBL

a. Efektivitas Penyaluran Dana 91,0 3,0 92,6 3,0 b. Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Dana 73,0 3,0 73,1 3,0 Jumlah Aspek Administrasi 15,0 15,0 TOTAL SKOR 65,5 39,7 GOLONGAN TINGKAT KESEHATAN

KURANG SEHAT, terdiri dari :“BBB” : apabila 50 < TS<= 65“BB” : apabila 40 < TS <= 50“B” : apabila 30 < TS <= 40

SEHAT A KURANG SEHAT B

RKAP REALISASIURAIAN

Tabel Indikator Kesehatan PerusahaanCompany Health Indicator Table

Page 136: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

135PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tinjauan Sumber Daya ManusiaHuman Resource Overview

Sumber daya manusia (SDM) diyakini merupakan aset utama yang dibutuhkan untuk menjabarkan strategi dan melaksanakan misi dalam rangka mewujudkan visi perusahaan. Dengan visi Perseroan untuk menyediakan “Best Smart Digital Devices Provider in the Region“, Perseroan membutuhkan tenaga kerja dengan tingkat kompetensi dan motivasi berprestasi yang tinggi.

Dalam upaya penyediaan SDM terhadap kebutuhan bisnis, sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2018, Perseroan terus melanjutkan program pengembangan SDM secara efektif baik bagi peningkatan hard competences maupun soft competence yang pada akhirnya dapat berujung pada peningkatan produktivitas setiap individu karyawan.

Pengembangan kompetensi menuju peningkatan produktivitas ini juga didorong secara bersamaan dengan implementasi sistem remunerasi berbasis kinerja atau pay for performances yang merupakan satu komponen remunerasi karyawan di samping pay for person dan pay for position.

Profil Sumber Daya ManusiaPada tahun 2018 jumlah tenaga kerja adalah sebesar 567 orang atau berkurang 2,7% dibanding tahun sebelumnya, yang terdiri atas karyawan tetap, karyawan yang dikontrak melalui Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), dan karyawan entitas anak.

Human resources are believed to be the key asset required to spell out the strategy and carry out the mission in order to realize the company’s vision. With the vision to provide “Best Smart Digital Devices Provider in the Region“, a highly motivated workforce with high level of competence is becoming a necessity.

As an effort to provide human resources to business needs, as stated in the Corporate Work Plan and Budget (WPB) 2018, Company consistently and effectively continue the human resources development program in order to increase both hard competences and soft competence which are believed to ultimately lead to the improvements of the productivity of each individual employee.

This competence development towards increased productivity is also encouraged simultaneously with the implementation of performance-based remuneration system or pay for performances as one component of employee remuneration in addition to pay for person and pay for position.

Human Capital ProfileBy 2018 the workforce consists of 567 people or 1% less over the previous year, consisting of permanent employees, employees hired through time-based contract (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu - PKWT), and employees of its subsidiaries.

STATUS KEPEGAWAIANEmployment Status

2018 2017

PriaMale

WanitaFemale

TotalPriaMale

WanitaFemale

Total

Karyawan TetapPermanent Employees

365 120 485 398 101 499

Karyawan Tidak TetapNon-permanent Employees

53 20 73 46 18 64

Direksi, Dewan Komisaris, dan Staff Dewan KomisarisDirectors, Board of Commissioners, and Board of Commissioners Staff

6 3 9 6 3 9

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Status KepegawaianTable of Employee Composition Based on Staffing Status

Page 137: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)136

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Karyawan Berdasarkan Level OrganisasiSebaran karyawan pada berbagai level organisasi baik jabatan structural, fungsional dan staf adalah seperti pada tabel berikut:

Employees by Organization Level The distribution of employees at various levels of the organization both structural, functional and staff positions is as in the following table:

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Level OrganisasiTable of Employee Composition Based on Organizational Level

Level OrganisasiOrganizational Level

2018 2017

PriaMale

WanitaFemale

TotalPriaMale

WanitaFemale

Total

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

3 1 4 3 1 4

DireksiDirectors

2 1 3 2 1 3

Kepala Strategic Business UnitHead of Strategic Business Unit

3 0 3 3 0 3

Kepala DivisiHead of Division

4 2 6 3 1 4

DeputiDeputy

2 0 2 3 0 3

Kepala BagianHead of Departement

30 17 47 26 15 41

Kepala UrusanHead of Affairs

52 44 96 50 42 92

Pejabat KeahlianExpertise Officer

56 11 67 72 11 83

Pejabat ProyekProject Officer

37 0 37 23 0 23

Pendukung Dewan KomisarisSupporting of the Board of Commissioners

1 1 2 1 1 2

Dipekerjakan/DitugaskanEmployed/Assigned

10 1 11 12 2 14

StafStaff

171 70 241 215 45 260

Masa Persiapan PensiunRetirement Preparation Period

43 5 48 38 2 40

Page 138: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

137PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Karyawan Berdasarkan UsiaBerdasarkan usia karyawan, Perseroan terus memperbanyak karyawan di rentang usia di bawah usia 30 tahun, yang memiliki etos kerja tinggi, inovatif, dan produktif. Hal ini juga sejalan dengan program regenerasi untuk segera melakukan transfer of knowledge dari karyawan yang akan memasuki masa persiapan pensiun. Komposisi karyawan berdasarkan usia adalah sebagai berikut:

Employees by AgeBased on the age of the employee, the Company continued to expand in the age range of employees under the age of 30 years, which has a high work ethic, innovative, and productive. It is also in line with the regeneration program for the immediate transfer of knowledge of employees who will be entering the retirement preparation period. Composition of employees by age is as follows:

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Rentang UsiaEmployee Composition Table Based on Age Range

Rentang UsiaReach of Age

2018 2017

PriaMale

WanitaFemale

TotalPriaMale

WanitaFemale

Total

21-25 23 19 42 13 9 22

26-30 55 37 92 51 31 82

31-35 37 28 65 30 22 52

36-40 15 1 16 13 0 13

41-45 7 2 9 6 2 8

46-50 69 13 82 127 25 152

>50 219 42 261 211 32 243

Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanPeningkatan kompetensi karyawan tercermin di antaranya dalam sebaran karyawan berdasarkan pendidikan, dimana persentase karyawan dengan tingkat pendidikan D3 dan S1 meningkat dari tahun sebelumnya.Jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

Employees by Education LevelIncreased competence among employees is as well reflected in the distribution of employees by education, where the percentage of employees with the D3 and S1 level of education increased from the previous year.The number of employees by education level is as shown in the following table:

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat PendidikanTable of Employee Composition Based on Education Level

PendidikanEducation

2018 2017

PriaMale

WanitaFemale

TotalPriaMale

WanitaFemale

Total

S3 3 0 3 3 0 3

S2 20 4 24 21 4 25

S1 164 87 251 153 65 218

D3 32 13 45 34 13 47

SLTA 202 38 240 235 40 275

SLTP 4 0 4 4 0 4

Page 139: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)138

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Karyawan Berdasarkan Masa KerjaKomposisi karyawan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 65% dari tahun sebelumnya pada kelompok masa kerja 31-35 tahun yang sudah memasuki masa persiapan pensiun. Jumlah karyawan berdasarkan masa kerja adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

Employees Based on Work PeriodThe composition of employees in 2018 has increased by 65% from the previous year in the 31-35 year service group that has entered the retirement preparation period. The number of employees based on years of service is as shown in the following table:

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa KerjaTable of Employee Composition Based on Work Period

Masa KerjaWork Period

2018 2017

PriaMale

WanitaFemale

TotalPriaMale

WanitaFemale

Total

< 5 77 53 130 75 41 116

5-10 68 37 105 47 28 75

11-15 8 3 11 5 1 6

16-20 12 1 13 12 1 13

21-25 58 18 76 80 23 103

26-30 34 8 42 114 15 129

31-35 166 22 188 111 13 124

> 35 2 0 2 6 0 6

Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminKomposisi karyawan berdasarkan kelamin mengalami peningkatan pada karyawan perempuan dan penurunan pada karyawan laki-laki. Jumlah karyawan berdasarkan jenis kelamin adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

Employees by GenderThe composition of employees based on gender has increased for female employees and a decrease in male employees. The number of employees by gender is as shown in the following table:

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminTable of Employee Composition Based on Gender

Jenis KelaminGender

2018 2017

PriaMale

424 450

WanitaFemale

143 122

Page 140: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

139PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Karyawan Berdasarkan Job Stream Komposisi karyawan berdasarkan Job Stream mengalami penurunan sebesar 1,2% dari tahun sebelumnya Jumlah karyawan berdasarkan Job Stream adalah seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

Employees by Job StreamThe composition of employees based on job stream has decreased by 1,2% for the previous year. The number of employees by Job Stream is as shown in the following table:

Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Aliran PekerjaanEmployee Composition Tables Based on Job Stream

Jenis PekerjaanType of Work

2018 2017

Masa Persiapan PensiunRetirement Preparation Period

47 40

Audit dan Manajemen RisikoAudit and Risk Management

26 13

Bisnis dan Manajemen ProdukBusiness and Product Management

52 47

KeuanganFinance

41 44

UmumGeneral Affair

76 84

Teknologi Informasi dan TeknikInformation Technology and Engineering

66 70

LogistikLogistic

35 46

ProduksiProduction

11 14

Manajemen Proyek dan OperasiProject Management and Operation

95 106

Penjualan dan PemasaranSales and Marketing

45 44

Page 141: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)140

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Pengembangan KaryawanTantangan bisnis dan perkembangan teknologi menuntut penyesuaian dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan. Karyawan harus selalu dikembangkan agar memiliki kompetensi unggul di bidang kepemimpinan ataupun teknis sesuai tingkat dan lingkup tanggung jawabnya. Untuk itu Perseroan melaksanakan program pengembangan sumber daya manusia (SDM) mulai dari penyusunan perencanaan, penyempurnaan sistem, sampai pada pelaksanaan sertifikasi dan pelatihan dengan bekerja sama dengan pihak internal maupun eksternal Perseroan.

Program pengembangan SDM mencakup pula tugas belajar berupa pendidikan lanjutan, pelatihan, dan workshop yang dilaksanakan berdasarkan analisis kebutuhan pelatihan untuk setiap individu karyawan. Program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan dirancang secara berkesinambungan untuk menjaga kualitas kinerja dan meningkatkan kompetensi. Kebijakan internal mengenai pengembangan kompetensi karyawan diatur dalam Surat Keputusan Direksi (SKD) Nomor KN 001/2010 tertanggal 4 Januari 2010 tentang Pokok-pokok Kebijakan Manajemen Sumber Daya Manusia dan Nomor KN 017/2018 tertanggal 8 November 2018 tentang Pendidikan Lanjutan dan Pelatihan Kerja bagi Karyawan.

Perseroan juga memastikan bahwa seluruh karyawan pada setiap level jabatan memperoleh kesempatan yang setara dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan potensi, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki. Perusahaan menyelenggarakan berbagai bentuk pelatihan yang dilaksanakan secara in-house maupun di lembaga pendidikan atau pelatihan luar.

Employees DevelopmentBusiness challenges and technological development requires realignment and improvement of competences on an ongoing basis. Employees should be continuously developed in order to have special competence in the field of technical or leadership depends on their level and scope of responsibilities. Therefore, the Company implement human resource development programs ranging from the preparation of planning, improvement of the system, to the implementation of certification and training by working with Corporate internal and external parties.

Human resource development program is as well including assignment on further education, training, and workshops whose implementation is based on the training need analysis for each individual employee. Training and education programs for employees are designed on an ongoing basis to maintain the quality of performance and improve competence. Internal policies regarding the development of employee competencies are regulated in Directors’ Decree No. KN 001/2010 dated January 4, 2010 concerning the Principles of Human Resource Management and Number Policies KN 017/2018 dated November 8, 2018 concerning Continuing Education and Job Training for Employees.

The Company also ensures that all employees at each position level have equal opportunities to improve competencies in accordance with their potential, abilities and skills. The company organizes various forms of training conducted both in-house and outside education or training institutions.

Di samping itu, Perseroan juga memfasilitasi penangkapan, penyimpanan, dan penyebarluasan pengetahuan dalam sebuah mekanisme pengelolaan (knowledge management) yang terencana dan terukur. Sepanjang tahun 2018 telah diselenggarakan sebanyak 68 In House Training kegiatan sharing session di seluruh stream kompetensi melalui media online.

Perusahaan juga melakukan sertifikasi keahlian bagi karyawan yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh Perusahaan.

In addition, the Company is as well facilitating the capture, storage, and dissemination of knowledge throughout the company using a systematic mechanism of knowledge management. Throughout 2018, a total of 68 sharing session events has been organized in order to disseminate knowledge throughout all streams of competence.

The Company also certifies expertise for employees who possess certain skills required by the Company.

No.Jenis Pelatihan

GenderJumlah Peserta (Orang)Number of Participants

1Pelatihan In House Training (iknow, knowledge sharing, & learning)

17

2Pelatihan PublikPublic Training

68

3SertifikasiCertification

17

Total 102

Page 142: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

141PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

No.Level JabatanLevel Position

Bidang KompetensiArea Of Competence

Jenis PelatihanCertification

Peserta/OrangParticipant Per

Person

1

BO

D-

1AUDITOR

DIKLAT KHUSUS BAGI KEPALA SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI)

1

2 AUDITORASSESSMNET SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

1

3 MANAJEMEN PROYEK SERTIFIKAT KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK MADYA 2

4 MANAJEMEN PROYEK AWARENESS PROJECT MANAGEMENT 1

5 MANAJEMEN PROYEK SERTIFIKASI PROJECT MANAGEMENT PROFESSIONAL 1

6 MANAJEMEN ELEKTRIK INFINEON TECHNICAL TRAINING 2

7 PEMASARAN SUCCESS NEGOTIATION TO ACHIEVE GOALS 1

8 SUMBER DAYA MANUSIA LEADERSHIP ENDURANCE TEST 25

9 SUMBER DAYA MANUSIADASAR MANAJEMEN PROYEK, SISTEM MANAJEMEN TERINTREGRASI, AFTER ACTION REVIEW

1

10 SUMBER DAYA MANUSIA DESIGN PRINT 2

11 SUMBER DAYA MANUSIA GOOD CORPORATE COMMISSIONSHIP AND DIRECTORSHIP 4

12 SUMBER DAYA MANUSIA LET’S CREATE FUTURE BUSSINESS IDEA WITH DESIGN SPRINT 2

13 SUMBER DAYA MANUSIAUNDERSTANDING PEOPLE, EFFECTIVE COMMUNICATION, MANAGING DIFFERENT GENERATION IN THE WORKPLACE

1

14

BO

D-

2

ADMINISTRASI UMUM MICROSOFT EXCEL ADVANCE 1

15 AKUNTANSIMEMAHAMI ASPEK LEGAL DAN ASPEK SKEMA-SKEMA KERJA SAMA BISNIS TERKAIT ASET BADAN USAHA MILIK NEGARA

1

16 AUDITOR SPI CHARTER (PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL) 1

17 AUDITORSEMINAR NASIONAL INSECT 2.0 2018 FINTECH SEBAGAI TANTANGAN PERKEMBANGAN AUDIT BERBASIS TEKNOLOGI

1

18 AUDITORASSESSMENT SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

1

19INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INSTALLATION

PELATIHAN PENGOPERASIAN INFRASTRUKTUR PUSAT DATA 1

20INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INSTALLATION

PELATIHAN PENGOPERASIAN INFRASTRUKTUR PUSAT KENDALI

2

21 MANAJEMEN KEUANGAN DEBT COLLECTOR OFFICE YANG PROFESIONAL 1

22 MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN PROYEK - MADYA 2

23 MANAJEMEN PROYEK AWARENESS PROJECT MANAGEMENT 5

24 MANAJEMEN ELEKTRIKMEMASANG ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) FASE 3 PENGUKURAN LANGSUNG

1

Page 143: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)142

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

No.Level JabatanLevel Position

Bidang KompetensiArea Of Competence

Jenis PelatihanCertification

Peserta/OrangParticipant Per Person

25

BO

D-

2MANAJEMEN ELEKTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK) JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

1

26 MANAJEMEN ELEKTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK) JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEGANGAN MENENGAH & SKTTK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

1

27 MANAJEMEN ELEKTRIK INFINEON TECHNICAL TRAINING 1

28 PEMASARAN SUCCES NEGOTIATION TO ACHIEVE GOALS 7

29 PEMASARAN KEY ACCOUNT MANAGEMENT 2

30 PROPERTIAHLI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN-MADYA

2

31

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

MANAGEMENT RESIKO 3

32

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

KNOWLEDGE SHARING : INFORMATION TECHNOLOGY MANAGEMENT (ITRM)

1

33 SUMBER DAYA MANUSIA LEADERSHIP ENDURANCE TEST 28

34 SUMBER DAYA MANUSIALET’S CREATE FUTURE BUSSINESS IDEA WITH DESIGN SPRINT

7

35 SUMBER DAYA MANUSIADASAR MANAJEMEN PROYEK, SISTEM MANAJEMEN TERINTREGRASI AFTER ACTION REVIEW

1

36 SUMBER DAYA MANUSIA DESIGN PRINT 6

37 SUMBER DAYA MANUSIA HIDUP DI ERA DIGITAL MULAI 2020 1

38 SUMBER DAYA MANUSIAGOOD CORPORATE COMMISSIONSHIP AND DIRECTORSHIP

2

39

BO

D-

3

ADMINISTRASI UMUM MICROSOFT EXCEL ADVANCE 12

40 AKUNTANSIMEMAHAMI ASPEK LEGAL DAN ASPEK SKEMA-SKEMA KERJA SAMA BISNIS TERKAIT ASET BUMN

1

41 AUDITORASSESSMENT SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

6

42 AUDITORCERTIFIED PROFESIONAL MANAGEMENT ACCOUNTANT REVIEW (CPMA)

2

43 AUDITOR DASAR DASAR AUDIT 2

44 AUDITORGOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) INTERNALIZATION BY CORPORATE CULTURE

1

45 AUDITORPENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PENGENDALIAN INTERNAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KEUANGAN PERUSAHAAN

1

46 AUDITORSEMINAR NASIONAL INSECT 2.0 2018 FINTECH SEBAGAI TANTANGAN PERKEMBANGAN AUDIT BERBASIS TEKNOLOGI

2

47 AUDITORSPI CHARTER (PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL)

4

Page 144: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

143PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

No.Level JabatanLevel Position

Bidang KompetensiArea Of Competence

Jenis PelatihanCertification

Peserta/OrangParticipant Per

Person

48

BO

D-

3INFORMATION TECHNOLOGY (IT) DESIGN

DESIGNING GAMIFICATION LEVEL 2 1

49INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INSTALLATION

MEMASANG INSTALASI LAMPU PENERANGAN PADA BANGUNAN GEDUNG

1

50INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INSTALLATION

PELATIHAN PENGOPERASIAN INFRASTRUKTUR PUSAT DATA

2

51INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INSTALLATION

PELATIHAN PENGOPERASIAN INFRASTRUKTUR PUSAT KENDALI

4

52INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INTEGRATION

SERTIFIKASI CISCO CERTIFIED NETWORK ASSOCIATE (CCNA)

1

53 MANAJEMEN KEUANGAN DEBT COLLECTOR OFFICE YANG PROFESIONAL 2

54 MANAJEMEN PROYEK AWARENESS PROJECT MANAGEMENT 11

55 MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN PROYEK - MADYA 8

56 MANAJEMEN ELEKTRIK INFINEON TECHNICAL TRAINING 3

57 MANAJEMEN ELEKTRIKMEMASANG ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) FASE 3 PENGUKURAN LANGSUNG

3

58 MANAJEMEN ELEKTRIKMEMASANG PAPAN HUBUNG BAGI UTAMA TEGANGAN RENDAH (LOW VOLTAGE MAIN DISTRIBUTION BOARD)

2

59 MANAJEMEN ELEKTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK) JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEGANGAN MENENGAH & SKTTK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

3

60 MANAJEMEN ELEKTRIKSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK) JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

3

61 MANAJEMEN ELEKTRIKTRAINING CISCO CERTIFIED NETWORK ASSOCIATE (CCNA)

1

62 PEMASARAN KEY ACCOUNT MANAGEMENT 11

63 PEMASARAN SUCCES NEGOTIATION TO ACHIEVE GOALS 15

64 PROPERTIAHLI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN-MADYA

5

65

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

CYBER SECURITY INDONESIA 2018 2

66

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

INFORMATION TECHNOLOGY RISK MANAGEMENT (ITRM)

1

Page 145: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)144

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

No.Level JabatanLevel Position

Bidang KompetensiArea Of Competence

Jenis PelatihanCertification

Peserta/OrangParticipant Per

Person

67

BO

D-

3QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

KNOWLEDGE SHARING : INFORMATION TECHNOLOGY MANAGEMENT (ITRM)

4

68

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

MANAGEMENT RESIKO 16

69

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

MARKETING TO ASEAN MILLENNIALS 1

70

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

WORKSHOP BEGINNERS GUIDE TO CODING RASBERRY PI 3 DAN INTERNET OF THINGIS

3

71 SUMBER DAYA MANUSIA ASSESSMENT CENTER ASSESSOR CERTIFICATION 1

72 SUMBER DAYA MANUSIABUILDING DISRUPTIVE INNOVATION BY DESIGN SPRINT FOR HUMAN CAPITAL MANAGER

1

73 SUMBER DAYA MANUSIA DESIGN PRINT 14

74 SUMBER DAYA MANUSIA HIDUP DI ERA DIGITAL MULAI 2020 7

75 SUMBER DAYA MANUSIA INTI LEADERSHIP PROGRAM WEEK 2 25

76 SUMBER DAYA MANUSIA KNOWLEDGE SHARING : ASSESSMENT CENTER 4

77 SUMBER DAYA MANUSIALET’S CREATE FUTURE BUSSINESS IDEA WITH DESIGN SPRINT

48

78 SUMBER DAYA MANUSIA TRAINING LEADERSHIP PROGRAM 25

79

BO

D-

4

ADMINISTRASI UMUM MICROSOFT EXCEL ADVANCE 9

80 AUDITORASSESSMENT SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

1

81 AUDITOR DASAR-DASAR AUDIT 1

82 AUDITORSEMINAR NASIONAL INSECT 2.0 2018 FINTECH SEBAGAI TANTANGAN PERKEMBANGAN AUDIT BERBASIS TEKNOLOGI

2

83 AUDITORSPI CHARTER (PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL)

2

84INFORMATION TECHNOLOGY (IT) INTEGRATION

SERTIFIKASI CISCO CERTIFIED NETWORK ASSOCIATE (CCNA)

1

85 MANAJEMEN PROYEK AWARENESS PROJECT MANAGEMENT 8

86 MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN PROYEK - MADYA 1

87 MANAJEMEN ELEKTRIKMEMASANG ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP) FASE 3 PENGUKURAN LANGSUNG

1

88 MANAJEMEN ELEKTRIKMEMASANG PAPAN HUBUNG BAGI UTAMA TEGANGAN RENDAH (LOW VOLTAGE MAIN DISTRIBUTION BOARD)

1

Page 146: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

145PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

89B

OD

-4

MANAJEMEN ELEKTRIK

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK) JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEGANGAN MENENGAH DAN SKTTK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

1

90 MANAJEMEN ELEKTRIKSTANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK) JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TEGANGAN RENDAH

1

91 PEMASARAN KEY ACCOUNT MANAGEMENT 7

92 PEMASARAN SUCCES NEGOTIATION TO ACHIEVE GOALS 10

93 PROPERTIAHLI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN BANGUNAN-MADYA

1

94

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

KNOWLEDGE SHARING : INFORMATION TECHNOLOGY MANAGEMENT (ITRM)

2

95

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

MANAGEMENT RESIKO 1

96

QUALITY ASSURANCE (QA)/KESEHATAN KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

WORKSHOP BEGINNERS GUIDE TO CODING RASBERRY PI 3 DAN INTERNET OF THINGS

1

97 SUMBER DAYA MANUSIA DESIGN PRINT 8

98 SUMBER DAYA MANUSIAGOOD CORPORATE COMMISSIONSHIP AND DIRECTORSHIP

3

99 SUMBER DAYA MANUSIA HIDUP DI ERA DIGITAL MULAI 2020 2

100 SUMBER DAYA MANUSIA KNOWLEDGE SHARING : ASSESSMENT CENTER 1

101 SUMBER DAYA MANUSIA LEADERSHIP ENDURANCE TEST BATCH 1 3

102 SUMBER DAYA MANUSIALET’S CREATE FUTURE BUSSINESS IDEA WITH DESIGN SPRINT

45

TOTAL 496

RemunerasiStruktur remunerasi disusun berdasarkan konsep 3P, yaitu Pay for Person, Pay for Position, dan Pay for Performance. Pay for Person artinya remunerasi harus seimbang dengan kompetensi karyawan. Pay for Position berarti remunerasi harus seimbang dengan tanggung jawab yang diamanatkan oleh jabatan, untuk menghargai tingkat kebijakan, kepakaran dan akuntabilitas yang dipersyaratkan oleh suatu jabatan. Pay for Position diberikan dalam bentuk Tunjangan Jabatan Struktural, Keahlian atau Proyek yang bersifat tetap dan melekat pada Jabatan atau posisi tersebut. Pay for Performance menunjukkan bahwa remunerasi harus seimbang dengan pencapaian kinerja karyawan dalam memenuhi target yang ditetapkan dalam suatu periode tertentu. Pay for Performance bersifat variabel seusai dengan nilai prestasi kinerja karyawan.

RemunerationThe remuneration structure is based on 3P concept, which is Pay for Person, Pay for Position, and Pay for Performance. Pay for Person means that remuneration must be balanced with employee competency. Pay for Position means that remuneration must be balanced with the responsibilities mandated by the position, to appreciate the level of policy, expertise and accountability required by a position. Pay for Position is given in the form of Structural, Expertise or Project Job Allowance that is fixed and attached to position.

Pay for Performance shows that remuneration must be balanced with achievement of employee performance in fulfilling target specified in a certain period. Pay for Performance is variable after the performance value of employees.

Page 147: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)146

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Remunerasi berdasarkan konsep 3P ini diharapkan dapat memotivasi karyawan untuk memiliki kinerja dan kompetensi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

Manfaat lain yang diberikan Perusahaan adalah jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Khusus untuk fasilitas kesehatan, Perusahaan juga memberikan fasilitas rawat jalan dan rawat inap bagi karyawan dan keluarganya yang dikelola oleh PT Widya Bhakti Inti.

Jaminan Hari Tua yang diberikan PT INTI (Persero) bagi karyawannya berupa Program Pensiun Manfaat Pasti bagi karyawan tetap yang mulai bergabung dengan Perusahaan sebelum tahun 2009. Manfaat Pasti dikelola oleh Dana Pensiun INTI yang didirikan oleh Perusahaan, dan besarnya manfaat ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun, dihitung berdasarkan Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) terakhir dan masa kerja karyawan. Bagi seluruh karyawan tetap, Perusahaan juga menyediakan Program Pensiun Iuran Pasti bekerja sama dengan lembaga keuangan pengelola dana pensiun.

Di samping remunerasi berupa gaji dan tunjangan, Perusahaan memberikan penghargaan berdasarkan masa kerja dalam bentuk Penghargaan Masa Kerja 5 tahun, 10 tahun, dan seterusnya kelipatan 5 tahun. Selain itu Perusahaan memberikan penghargaan secara tematik dan eventual pada kegiatan tertentu.

Penghargaan lainnya yang diberikan untuk mendorong semangat inovasi dengan memberikan Penghargaan Inovasi Produk dan Proses, serta menetapkan ketentuan terkait dengan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dengan memberikan Insentif terhadap penemuan atau hasil pengembangan yang dilakukan oleh karyawan.

Hubungan KerjaPT INTI (Persero) menempatkan pegawai sebagai mitra strategis bagi keberlanjutan usaha. Perusahaan menjamin kekebasan karyawan untuk berserikat, yang merefleksikan kepatuhan Perseroan atas Undang-undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan International Labour Organization Convention 87 yang menjamin kebebasan semua pekerja untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola secara profesional sebagai sarana penghubung antar pekerja dan perusahaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan saling menguntungkan semua pihak.

Untuk menjembatani kepentingan Perusahaan dan kepentingan Karyawan, terutama yang terkait kebijakan sumber daya manusia (SDM), Perusahaan dan Serikat Pekerja menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) setiap dua tahun, dan didaftarkan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Perusahaan menerapkan prinsip non diskriminasi yang ketat dan konsisten dalam pengelolaan SDM. PT INTI (Persero) memiliki kebijakan rekrutasi, penilaian kinerja, remunerasi dan pengembangan karier

Remuneration based on 3P concept is expected to motivate employees to have the performance and competence so as to increase productivity.

Other benefits provided by the Company are employee and health social securities in accordance with prevailing laws and regulations from Social Security Administrator (SSA) Employment and SSA Health. Especially for health facilities, the Company also provides outpatient and inpatient facilities for employees and their families managed by PT Widya Bhakti Inti.

The Pension Plan provided by PT INTI (Persero) for its employees is defined as a defined benefit pension plan for permanent employees who started joining the company prior to 2009. The defined benefits are managed by the INTI Pension Fund established by the Company, and the amount of benefits stipulated in the Pension Fund Regulations, Basic Pension Income, and employment period. For all permanent employees, the Company also provides a definite Contribution Pension Program in cooperation with a pension fund management institution.

In addition to remuneration in the form of salaries and benefits, the Company provides Awards Based on Years of Service in the form of 5-year, 10-year, and 5-year multiplication awards. In addition, the Company awards thematic and eventual awards at certain events.

Other awards were given to encourage the spirit of innovation by providing Product and Process Innovation Awards, as well as establishing provisions relating to Intellectual Property Rights (IPR) by providing incentives for the discovery or results of development carried out by employees

Industrial RelationshipPT INTI (Persero) places its employees as a strategic partner for business sustainability. The Company guarantees employees’ freedom to associate which reflects the Company’s compliance to the Law No. 21 Year 2000 on Worker Union/Labor Union and ILO Convention 87 which guarantees the freedom of employees to join professionally managed labour union, which serves as communication media between worker and company to create harmonious and mutually beneficial relationship.

To bridge the interests of the Company and the interests of the Employees, especially those related to human resources policy, the Company and the Workers Union formulate Collective Labor Agreements (CLA) every two years, and are registered with the Manpower and Transmigration Office. The Company applies a strict and consistent non-discrimination principle in human resources management. PT INTI (Persero) has a professional recruitment, performance appraisal, remuneration and career development policies

Page 148: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

147PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

yang profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, dan kondisi fisik.

Indikator baiknya hubungan kerja di antaranya adalah dengan tidak adanya pemogokan kerja karyawan dan insiden yang disebabkan oleh diskriminasi selama periode pelaporan.

Penilaian KaryawanPenilaian karyawan dilakukan dengan menilai dua unsur yaitu prestasi kerja dan kompetensi karyawan. Penilaian prestasi kerja karyawan dilakukan dengan cara membandingkan realisasi program kerja berdasarkan Sasaran Kerja Individu (SKI) dengan target yang ditetapkan. SKI merupakan turunan dari Sasaran Kerja Unit (SKU) masing-masing unit kerja, yang disusun pada awal tahun untuk mendukung pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan diajukan oleh Kepala Divisi atau Strategic Business Unit (SBU) untuk disahkan Direksi dalam Rapat Dinas. Dengan demikian, SKI harus disusun mendukung SKU dan dilakukan secara hierarkis. Setiap karyawan memiliki kewajiban untuk menyusun SKI, disahkan oleh Pejabat Pemberi Tugas (atasan langsung) dan diserahkan kepada unit yang menangani pengelolaan sumber daya manusia.

Penilaian prestasi kerja dilakukan berdasarkan pencapaian realisasi SKI setiap triwulan, oleh Pejabat Pemberi Tugas dan disahkan oleh atasan langsung dari Pejabat Pemberi Tugas. Nilai rata-rata SKI karyawan pada satu unit kerja maksimal sama dengan nilai SKI Pejabat Pemberi Tugas di unit kerja tersebut.

Dalam rangka penerapan manajemen kinerja yang lebih efektif, dan terjadinya keselarasan sasaran kinerja di seluruh unit kerja, Perusahaan membentuk Komite Kinerja yang terdiri dari perwakilan seluruh unit kerja. Penilaian kompetensi karyawan dilakukan dengan membandingkan level kompetensi karyawan tersebut dengan level kompetensi yang dipersyaratkan pada jabatannya.

regardless of ethnicity, religion, race, class, gender, and physical condition.

An indicator of good employment relationship is the absence of work strikes of employees and incidents caused by discrimination during the reporting period.

Employess AssessmentAssessment of employees is done by assessing the two elements, namely work performance and employee competency. Assessment of employee performance is done by comparing the realization of work programs based on Individual Work Objectives (IWO) with the target set. SKI is a derivative of the Unit Work Objectives (UWO) of each work unit, prepared at the beginning of the year to support the achievement of the Corporate Work Plan and Budget (WPB) and submitted by the Head of Division or Strategic Business Unit (SBU) to be approved by the Board of Directors in the Office Meeting. Thus, the IWO must be compiled in favor of the UWO and done in a hierarchical manner. Each employee has an obligation to prepare their IWO, authorized by the Assignor (direct superior) and submitted to the unit handling the human resources management.

Performance appraisal is performed based on the achievement of IWO realization quarterly, by the Assignor and authorized by the direct superior of the Assignor. The average IWO value of employees in a single work unit is equal to the IWO value of the Assignor in the work unit.

In in order to implement performance management more effectively, and to align performance targets in all work units, the Company established a Performance Committee consisting of representatives of all work units. Employee competency assessment is done by comparing the competency level of the employee with the competence level required in their position.

Page 149: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)148

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Tinjauan Teknologi Informasi Information Technology Overview

Unit Pengelola Teknologi Informasi di Perusahaan bertugas untuk menyediakan layanan teknologi informasi (TI) yang handal dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Perusahaan. Menjaga keamanan, integritas dan ketersediaan data, dan informasi dari berbagai potensi risiko pun menjadi tanggung jawab unit ini. Dengan demikian, maka unit ini berperan aktif dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Perusahaan, serta mendukung pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan akurat.

Layanan Teknologi Informasi di Perusahaan di antaranya berupa layanan email, sarana internet, web hosting, dan cloud server untuk keperluan internal, penyediaan layanan alat olah data (AOD) & infrastruktur jaringan, serta melakukan inovasi proses dalam rangka meningkatkan produktifitas layanan TI.

Implementasi System Application And Product In Data Processing (SAP)Perusahaan telah mengimplementasikan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) System Application and Product in Data Processing (SAP) sejak tahun 2011, yaitu modul-modul Financial and Controlling (FICO), Project System (PS), Material Management (MM), Controlling and Profitability Analysis (COPA), Human Resources (HR), Sales Distribution (SD), dan Production Planning (PP). Perubahan-perubahan dilakukan untuk mengakomodasi perubahan proses bisnis dan prosedur yang berlaku di Perusahaan, serta adanya kebutuhan-kebutuhan baru untuk peningkatan produktivitas dan pengambilan keputusan.

Request for Change (RFC) berupa perubahan atau penambahan baru pada aplikasi SAP sepanjang tahun 2018 di antaranya:

a. Report Master Data Project Definitionb. Print Out Berita Acara Serah Terima (BAST) Asetc. Report Maintain Asetd. Report Display Monitoring Aset

The Information Technology Management Unit at the Company is tasked with providing reliable information technology (IT) services that fit the business needs of the Company. Maintaining the security, integrity and availability of data, and information from various potential risks is the responsibility of this unit. Thus, this unit plays an active role in maintaining accountability and transparency of the management of the Company, as well as supporting rapid, precise and accurate decision making.

Information Technology Services in the Company include email services, internet tools, web hosting, and cloud servers for internal purposes, data processing tool & network infrastructure provision, and performing business process innovation processes in order to improve the productivity of IT services.

Implementation Of System Application And Product In Data Processing (SAP)The company has implemented System Application and Product in Data Processing (SAP) Enterprise Resource Planning (ERP) applications since 2011, namely Financial and Controlling (FICO), Project System (PS), Materials Management (MM), Controlling and Profitability Analysis (COPA), Human Resources (HR), Sales Distribution (SD) and Production Planning (PP). Changes are made to accommodate changes in business processes and procedures applicable to the company, as well as new needs for increased productivity and decision making.

Request for Change (RFC) in the form of changes or new additions to SAP applications throughout 2018 are:

1. Report of Master Data Project Definition2. Print Out of Asset Hand Over Minutes 3. Report of Asset Maintenance4. Report of Asset Display Monitoring

Page 150: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Analisis dan Tinjauan Manajemen atas Kinerja PerusahaanManagement Discussion and Analysis of Company’s Performance

149PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Dukungan Terhadap Proses Bisnis Dan Layanan Teknologi Informasi LainnyaBagian Information Technology (IT) Service memberikan dukungan pembuatan berbagai aplikasi sebagai enabler untuk berbagai proses bisnis perusahaan.

a. Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis sesuai dengan aturan yang telah dirumuskan Arsip Nasional Republik Indonesia

b. Aplikasi Employee Self Service – Survey Internalc. Aplikasi Employee Self Service – IT Helpdesk Onlined. Aplikasi Production Line

Di samping itu, Bagian IT Service memberikan layanan infrastruktur teknologi informasi dan alat olah data (AOD) baik sesuai dengan perencanaan maupun atas dasar permintaan, yaitu Request for Services (RFS) dan Request for Maintenance (RFM). Rata-rata Persetujuan Tingkat Layanan penyediaan infrastruktur teknologi informasi mencapai 99,97%, sementara rata-rata response time dan resolved time penyelesaian RFS adalah di bawah 1 jam.

Support To Other Business Processes And Technology ServicesThe Information Technology (IT) Service Section provides support for creating various applications as enablers for various business processes.

1. Application of Dynamic Archive Information System in accordance with the rules formulated by the National Archives of the Republic of Indonesia

2. Employee Self Service – Internal Survey Application3. Employee Self Service – IT Helpdesk Online Application4. Production Line Application

In addition, IT Service provides information technology infrastructure and data processing tools (workstations), either in accordance with the plan or on request, namely Request for Services (RFS) and Request for Maintenance (RFM). The average Service Level Agreement for providing information technology infrastructure reaches 99.97%, while the average response time and resolved RFS resolution time is under 1 hour.

Page 151: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)150

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

TATA K E L O L A P E R U S A H A A NC O R P O R A T E G O V E R N A N C E

Page 152: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

151PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Konsep penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance atau GCG) dalam organisasi Perusahaan berlandaskan pada komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang transparan, akuntabel, dan terpercaya melalui manajemen bisnis yang dapat dipertanggungjawabkan. Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi Perusahaan untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan, mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan.

The concept of the application of the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the Company’s organization is based on the Company’s commitment to creating a transparent, accountable and trustworthy through business management that can be justified. Application of GCG practices is one important step for the Company to increase and maximize the value of the Company, the Company’s management encourages professional, transparent and efficient by increasing the principles of openness, accountability, trustworthy, responsible, and fair so that it can better fulfill its obligations to Shareholders, the Board of Commissioners, business partners, and stakeholders.

Preliminary

Pendahuluan

Page 153: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)152

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Lebih lanjut, Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan berkomitmen untuk menerapkan praktik-praktik GCG dalam pengelolaan kegiatan usaha Perusahaan. Kesadaran akan pentingnya GCG bagi Perusahaan adalah karena keinginan untuk menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat dan berkesinambungan.

Bagi PT INTI (Persero), komitmen terhadap penerapan instrumen ini tidak hanya mewakili kewajiban untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Namun, diyakini sebagai kunci sukses dalam upaya pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien, serta berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangi persaingan pasar. Pelaksanaannya bahkan menjadi bagian dari budaya Perusahaan sehingga tercermin pada sikap dan tingkah laku sehari-hari. Hal ini tidak hanya tercermin di tingkatan Komisaris, dan Direksi, tapi hingga ke tingkatan karyawan agar tercipta keselarasan guna mencapai visi, misi, dan tujuan Perusahaan yang akan melindungi kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dalam jangka panjang. Kami juga mengomunikasikan dan melakukan sosialisasi dan pelatihan, serta memetakan akuntabilitas dan tanggung jawab untuk memastikan setiap karyawan memahami dan mengetahui tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya sesuai perubahan bisnis dan organisasi dalam Perusahaan.

Prinsip Dasar Good Corporate GovernanceSebagai landasan utama dalam menetapkan kebijakan tata kelola dan menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menetapkan kebijakan tata kelola yang berlaku dengan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tertanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional Perseroan dengan berpegang pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian, dan kewajaran.”

1. Transparansi Perseroan senantiasa menerapkan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Perusahaan memberikan informasi yang benar dan akurat kepada seluruh pemangku kepentingan melalui berbagai jalur informasi, seperti melalui situs web Perseroan, siaran pers, dan laporan-laporan berkala.

2. AkuntabilitasSeluruh organ tata kelola Perseroan memiliki kejelasan fungsi, metode dan sistem pelaksanaan, serta pertanggungjawaban yang sistematis sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Hal ini dapat terlihat melalui pengelolaan Perseroan yang memisahkan tugas dan tanggung jawab serta menguraikan secara jelas mengenai tugas pokok, fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang masing-masing organ tata kelola.

Furthermore, the Board of Commissioners, Board of Directors, and employees are committed to implementing GCG practices in the management of the Company’s operations. Awareness of the importance of good corporate governance for the Company is due to the desire to uphold integrity in running the business healthy and sustainable.

For PT INTI (Persero), a commitment to the implementation of this instrument does not only represent an obligation to comply with regulations. But is believed to be the key to success in achieving business performance effective, efficient, and sustainable indispensable in winning market competition. Its implementation even becomes part of a company culture that is reflected in the attitudes and behavior in every day. This is not only reflected at the level of the Commissioner, and the Board of Directors, but to all levels of employees, in order to create harmony to achieve the vision, mission, and objectives of the Company which will protect the interest of shareholders and other stakeholders in the long term. We also communicate and implement socialization and training, as well as map of accountability and responsibility to ensure that every employee understands and knows the duties, functions, and responsibilities according to changes in the Company’s businesses and organizations.

Good Corporate Governance Basic Principles As the main foundation in establishing governance policy and conducting business activities, the Company sets out the prevailing governance policy with reference to the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) No. PER-09/MBU/2012 concerning Amendment to the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance at SOEs, which states that “SOEs are required to implement the Company’s operations by adhering to Good Corporate Governance (GCG) principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.”

1. TransparencyThe Company constantly implements disclosure in the process of decision-making and disclosure in disclosing material and relevant information about the company. The Company provides true and accurate information to all stakeholders through various information channels, such as through the Company’s website, press releases, and periodic reports.

2. AccountabilityAll of the Company’s governance organs have clear functions, methods and systems of execution, as well as systematic accountability so that the management of the company is implemented effectively. This can be seen through the management of the Company that separates duties and responsibilities and outlines clearly the main tasks, functions, rights, obligations and authority of each governance organ.

Page 154: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

153PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

3. PertanggungjawabanBentuk pertanggungjawaban Perseroan adalah kesesuaian pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Hal ini dapat dibuktikan melalui kepatuhan Perseroan terhadap peraturan yang berlaku, seperti pengadaan, pembayaran pajak, kesehatan dan keselamatan kerja, hubungan industrial, perlindungan terhadap lingkungan hidup, dan program tanggung jawab sosial perusahaan yang berkelanjutan.

4. KemandirianPengelolaan Perseroan dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.

5. KewajaranPerseroan memberikan perlakuan adil dan setara dalam memenuhi hak seluruh pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku. Melalui prinsip ini, manajemen melakukan pengelolaan terhadap seluruh jalannya Perseroan dengan kehati-hatian dan memperhatikan norma-norma kewajaran sehingga memunculkan perlindungan kepentingan pemegang saham secara jujur dan adil.

Dasar Penerapan Good Corporate GovernanceUntuk mewujudkan tujuan penerapan Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan, terdapat sejumlah acuan peraturan yang melandasi sebagai berikut:

1. Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Pasal 5 ayat 3).

2. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.

3. Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 06 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.

4. Undang Undang No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang diperbaharui oleh Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tertanggal 16 Agustus 2007.

3. Responsibility The Company’s form of responsibility is the conformity of the Company’s management to the laws and principles of a healthy corporation. This can be proven through the Company’s compliance with applicable regulations, such as procurement, tax payment, occupational health and safety, industrial relations, environmental protection, and sustainable corporate social responsibility programs.

4. IndependenceThe Company’s management is carried out professionally without any conflict of interest and the influence or pressure of any party that is inconsistent with legislation and sound corporate principles.

5. FairnessThe Company provides fair and equitable treatment in fulfilling the rights of all stakeholders arising under the applicable laws and regulations and regulations. Through this principle, management manages all the Company’s operations with due care and observes norms of fairness so as to raise the protection of shareholders’ interests honestly and fairly.

Good Corporate Governance Implementation BasisTo achieve the objectives of Good Corporate Governance (GCG) implementation in the Company, there are several reference regulations that underlie, as follows:

1. Law No. 19 of 2003 on State Owned Enterprises (SOEs) (Article 5 paragraph 3).

2. State Owned Enterprises Minister’s Regulation No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance at State Owned Enterprises subsequently amended with State Owned Enterprises Minister’s Regulation No. PER-09/MBU/2012 dated 06 July 2012.

3. State Owned Enterprises Ministry Secretary’s Decision No. SK-16/S.MBU/2012 dated 06 June 2012 on Indicators/Parameters for the Assessment and Evaluation of Good Corporate Governance at State Owned Enterprises.

4. Law No. 1 of 1995 on Limited Liability Company subsequently amended with Law No. 40 of 2007 dated August 16, 2007.

Page 155: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)154

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

ImplementasiTata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance Implementation

Kinerja usaha Perusahaan merupakan suatu refleksi dari adanya upaya secara terus-menerus dari organ-organ perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG). Perusahaan meyakini bahwa dengan GCG akan dapat menurunkan biaya (cost), meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, dan meningkatkan praktik-praktik bisnis terbaik (best practices). Dengan demikian, GCG merupakan perangkat yang handal bagi Perusahaan dalam menjawab perubahan lingkungan bisnis dan persaingan yang semakin kompetitif.

Dengan komitmen yang tinggi, Perusahaan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja usaha dan pertumbuhan jangka panjang yang dapat meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan para stakeholder lainnya. Sistem pengelolaan untuk mendukung hal tersebut di atas meliputi beberapa hal sebagai pondasi bagi kokohnya penerapan GCG di Perusahaan yaitu:

• Pelaksanaan kode etik dan pedoman perilaku yang di dalamnya memuat tata nilai budaya Perusahaan yang telah dikomunikasikan kepada karyawan dan pemangku kepentingan lainnya melalui kegiatan sosialisasi.

• Pengelolaan kebijakan dan prosedur kerja yang efektif atau sesuai dengan tuntutan bisnis melalui penerapan manajemen kualitas atau International Organization for Standardization (ISO) dengan membentuk Manajemen Representative, sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan dan menjadi panduan bekerja untuk karyawan.

• Pembentukan Komite Manajemen Risiko.

• Pengawasan internal dan penerapan pengendalian internal.

• Pemanfaatan teknologi informasi pada proses bisnis berupa System Application and Product in Data Processing (SAP).

• Pemantauan Kinerja Individu, berupa pembuatan sasaran kerja individu dan rencana kerja tahunan bagi setiap karyawan perusahaan.

The Company’s business performance is a reflection of their continuous efforts of the organs of the company to maintain and improve the quality of Good Corporate Governance (GCG). The Company believes that the GCG will be able to lower the cost, increase stakeholder confidence and improve the best business practices (best practices). Thus, GCG is a powerful device for the Company in responding to changes in the business environment and competition is increasingly competitive.

Company with a strong commitment. to make efforts to improve business performance and long term growth that can increase value for shareholders and other stakeholders. Management system to support the above covers some of the strong foundation for the implementation of GCG, namely:

• Implementation of ethic code and code of conduct which includes the Company’s cultural values that have been communicated to employees and other stakeholders through socialization.

• Management policies and procedures are effective or in accordance with the demands of the business through the implementation of quality management or International Organization for Standardization (ISO) to form a Management Representative, as guidelines for the management of the Company and to guide the work of employees.

• Establishment of Risk Management Committee.

• Internal controls and implementation of internal control.

• Utilization of information technology in business processes such as System Application and Product in Data Processing (SAP).

• Individual Performance Monitoring, in the form of defining individual work target and the annual work plan for each employee of the company.

Page 156: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

155PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Penandatanganan Pakta IntegritasSebagai bentuk komitmen atas Kebijakan Kode Etik Perusahaan, segenap lnsan INTI diwajibkan untuk menandatangani Pakta lntegritas secara tahunan.

1. Seluruh lnsan INTI wajib menandatangani Pakta lntegritas yang merupakan komitmen untuk melaksanakan Kebijakan Kode Etik Perusahaan.

2. Direksi bertanggung jawab atas terlaksananya Pakta lntegritas bagi seluruh lnsan INTI.

3. Setiap lnsan INTI menerima satu salinan Pakta lntegritas dan menandatangani formulir Pakta lntegritas bahwa yang bersangkutan telah menerima, memahami dan setuju untuk mematuhi Kebijakan Kode Etik Perusahaan yang didokumentasikan oleh fungsi yang menangani GCG di Perusahaan.

4. Kebijakan Kode Etik Perusahaan harus disosialisasikan kepada seluruh lnsan INTI dan dipahami oleh seluruh lnsan INTI.

5. Seluruh atasan bertanggung jawab dan memberi keteladanan bagi bawahannya atas penerapan Kebijakan Kode Etik Perusahaan tersebut.

Self-Assessment Penerapan GCG 2018Sesuai ketentuan Pasal 44 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara perlu dilakukan penilaian dan/atau evaluasi penerapan GCG.

Berdasarkan Self-Assessment yang dilakukan atas penerapan praktik-praktik GCG, dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG pada perusahaan mencapai predikat kategori “Baik” dengan skor 83,148.

Signing of Integrity PactAs a form of commitment to the Company’s Code of Ethics, all INTI employees are required to sign the Integrity Pact on an annual basis.

1. All INTI employees must sign an Integrity Pact which is a commitment to implement the Company’s Code of Ethics.

2. The Board of Directors is responsible for the implementation of the Integrity Pact for all INTI agencies.

3. Each INTI agency receives a copy of the Integrity Pact and signs an Integrity Pact form stating that the person has received, understands and agrees to comply with the Company’s Code of Ethics which is documented by the function that handles GCG in the Company.

4. The Company’s Code of Ethics policy must be socialized to and understood by all INTI agencies.

5. All superiors are responsible and exemplify their subordinates for the implementation of the Company’s Code of Ethics.

Self-Assessment of GCG Implementation 2018According to the provisions of Article 44 paragraph (1) letter a Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State Owned Enterprises necessary assessment and/or evaluation of the application GCG.

Based on Self-Assessment that was done on the application of GCG practices, it can be concluded that the conditions for the application of the company GCG predicate category of “Good” with a score of 83,148.

Aspek Pengujian/Indikator Parameter BobotCapaian Tahun 2017

PenjelasanSkor % Capaian

1 Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yangBaik Secara Berkelanjutan 7,000 6,366 90,95%

2 Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal 9,000 7,970 88,55%

3 Dewan Komisaris/Dewan Pengawas 35,000 30,436 86,96%

4 Direksi 35,000 30,666 87,62%

5 Pengungkapan Informasi dan Transparansi 9,000 7,710 85,66%

6 Aspek Lainnya 0,000 0,000

Skor Keseluruhan 83,148 Baik

Page 157: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)156

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

SosialisasiPada tahun 2018, telah diadakan sosialisasi kepada karyawan PT INTI (Persero) dengan tema Penerapan GCG di lingkungan Perusahaan yang dilakukan pada Oktober 2018. Selain sosialisasi secara tatap muka, juga dilaksanakan sosialisasi secara tertulis kepada masing-masing karyawan dengan mengirimkan tautan melalui surat elektronik untuk mengunduh buku elektronik (e-book) yang berisi kebijakan tentang:

1. Benturan Kepentingan2. Kode Etik3. Larangan Pemberian Hadiah dan Penerimaan Hadiah

Suap dan sejenisnya4. Pedoman GCG5. Whistle Blowing System

Soft Structture Berdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) juncto Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) terdapat lima dokumen Soft Structure GCG yang terdiri dari:

1. Surat Keputusan Direksi No: KN.021/2014 tentang Pengendalian Gratifikasi.Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang dan/atau mencegah terjadinya Gratifikasi yang dianggap suap.

2. Surat Keputusan Direksi No: KN.023/2014 tentang Kebijakan Benturan Kepentingan.Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengatur perihal Benturan Kepentingan serta prosedur pengungkapan kemungkinan adanya Benturan Kepentingan dalam rangka menjamin pengelolaan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

3. Surat Keputusan Direksi No: KN. 024/2014 tentang Whistle Blowing System.Kebijakan ini bertujuan untuk memenuhi standar kepatuhan yang telah ditetapkan dan mengikat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari Perusahaan serta untuk menjamin pengelolaan Perusahaan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.

4. Surat Keputusan Direksi No: KN.025/2014 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance).

Kebijakan ini bertujuan untuk memaksimalkan nilai Perusahaan bagi pihak yang berkepentingan.

SocializationIn the year 2018, socialization on GCG Implementation in Corporate Environment has been held to PT INTI (Persero) employees conducted in October 2018. In addition to face to face socialization, written socializaion was also performed to each employee by sending a link via email to download e-book containing the policy about:

1. Conflict of Interest2. Code of Conduct3. Prohibition on the Granting of Rewards and Receipt of

Bribe Gifts and the like4. GCG Guidelines5. Whistle Blowing System

Soft StructtureBased on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in conjunction with Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-09/MBU/2012 on the Amendment to the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-01/MBU/2011 on the Application of Good Corporate Governance (GCG), there are five documents Soft Structure of GCG which, consisting of:

1. Decree of Directors No: KN.021/2014 on Gratuities Control.This policy is intended to prohibit and/or prevent Gratuities are considered bribery.

2. Decree of Directors No: KN.023/2014 on Conflict of Interest Policy.This policy is intended to regulate the conflict of interest and procedures regarding disclosure of the possibility of conflict of interest in order to ensure the company’s management based on the principles of Good Corporate Governance.

3. Decree of Directors No: KN.024/2014 on Whistle Blowing System.This policy aims to meet compliance standards that have been set and are binding in carrying out daily activities of the Company and to ensure the Company’s management based on the principles of good corporate governance.

4. Decree of Directors No: KN.025/2014 on Code of Corporate Governance (GCG).

This policy aims to maximize value for the Company’s stakeholders.

Page 158: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

157PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

5. Surat Keputusan Direksi Nomor: KN.026/2014 tentang Kode Etik.Kebijakan ini bertujuan untuk menetapkan nilai-nilai budaya Perusahaan dan sebagai pedoman bagi Perusahaan untuk memastikan kegiatan usaha Perusahaan dijalankan dengan penuh integritas serta sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

6. Surat Keputusan Direksi No: KN.020/2018 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).Kebijakan ini bertujuan untuk memaksimalkan nilai Perusahaan bagi pihak yang berkepentingan.

Selain Soft Structure sebagaimana disebutkan di atas, Perusahaan juga melakukan evaluasi serta penyesuaian terhadap Board Manual yang telah ada sebelumnya.

Survey Persepsi Pemangku Pemangku Kepentingan Terhadap Penerapan Good Corporate GovernanceSurvey Persepsi Pemangku Kepentingan dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT INTI (Persero) yang dilakukan oleh Divisi Sekretaris Perusahaan adalah salah satu cara untuk mengetahui persepsi pemangku kepentingan terhadap penerapan GCG di Perusahaan.

Secara keseluruhan dari hasil survei dimaksud dapat diperoleh gambaran bahwa tingkat persepsi Stakeholders terhadap materi survey yakni, Pengungkapan Informasi, Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham, Komitmen, Kebijakan GCG serta Penerapan GCG yang dilakukan Perusahaan mencapai nilai rata-rata 83,148 atau masuk dalam kategori “Baik”.

5. Decree of Directors No: KN.026/2014 of the Code of Conduct.This policy aims to establish cultural values of the Company and as a guideline for the Company to ensure the Company’s operations are run with integrity and in accordance with the provisions of the laws and regulations in force.

6. Decree of Directors No: KN.020/2018 on Code of Corporate Governance (GCG).

This policy aims to maximize value for the Company’s stakeholders.

Besides Soft Structure as mentioned above, the Company also conducts evaluations and adjustments to the Board Manual that has been there before.

Stakeholders Perception Survey on Implementation of Good Corporate GovernanceStakeholders Perception Survey on the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in PT INTI (Persero) conducted by Corporate Secretary Division is one way to find out about the perception of stakeholders on the Implementation of Good Corporate Governance in the Company.Overall the results of the survey is to obtain information that the level of perception of stakeholders on the survey material, Disclosure, Rights and Responsibilities of Shareholders, Commitment, and GCG policy of the Company reached an average value of 83,148 or in the category “Good”.

Page 159: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)158

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Bahasan Mengenai Kode EtikDiscussion on Code of Conduct

Untuk mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi korporasi, Direksi dan seluruh karyawan, serta mengembangkan hubungan yang baik dengan pihak eksternal berlandaskan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance - GCG), maka PT INTI (Persero) menetapkan Kebijakan Kode Etik Perusahaan melalui Surat Keputusan Direksi No. KN.026/2014 tertanggal 8 Desember 2014 sebagai penyempurnaan dari Surat Keputusan Direksi No. KN.018/2011 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Kode Etik ini sejalan dengan Sarbanes-Oxley Act (SOA) Section 406.

Kode Etik yang ditetapkan ini dimaksudkan agar menjadi pedoman dan berlaku bagi seluruh Insan INTI, yaitu seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan serta personil lainnya yang secara langsung bekerja untuk dan atas nama Perusahaan, untuk memastikan bahwa kegiatan usaha Perusahaan dijalankan dengan penuh integritas, berlandaskan prinsip-prinsip GCG dan sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian juga akan tercipta suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan Perusahaan.

Isi Kode EtikKode Etik Perusahaan merupakan nilai dan norma moral yang harus diperhatikan dalam interaksi internal maupun eksternal Perusahaan. Kode Etik Perusahaan terdiri dari Etika Bisnis Perusahaan dan Etika Perilaku Insan INTI.

Etika Bisnis Perusahaan dalam Kebijakan Kode Etik ini merupakan penjelasan tentang deskripsi Perusahaan sebagai suatu entitas bisnis bersikap, beretika, dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan segenap para pemangku kepentingan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan nilai-nilai korporasi yang sehat dengan tetap menjaga profitabilitas Perusahaan.

Etika Bisnis Perusahaan dijabarkan menjadi hal berikut:1. Kepatuhan terhadap perundang-undangan

dalam artian setiap insan INTI harus memahami dan mematuhi peraturan perundang-undangan merupakan elemen utama yang harus dijaga dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh setiap Insan INTI.

To develop good behavior in accordance with high ethical standards for the corporation, the Board of Directors and all employees, as well as to develop good relationships with external parties on the principles of Good Corporate Governance (GCG), PT INTI (Persero) sets Policy of Code of Conduct based on Directors of Decree No. KN.026/2014 dated 8 December 2014 as a refinement of Directors Decree No. KN.018/2011 in accordance with the Regulation of the Minister of SOE Nomor PER-09/MBU/2012 on Amendments to the Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-01/MBU/2011 on Implementation of Good Corporate Governance. The Code is in line with the Sarbanes-Oxley Act (SOA) Section 406.

Code of Conduct set is intended to be a guideline and applies to all INTI personnel, that is all members of the Board of Commissioners, Directors, and Employees and other personnel who directly works for and on behalf of the Company, to ensure that the business of the Company is run with integrity, based on GCG principles and in accordance with the legal provisions and the applicable legislation. Thus also a healthy and comfortable working atmosphere is created within the Company.

Content of Code of ConductCode of Ethics are moral values and norms that must be considered in the Company’s internal and external interactions. Code of Ethics consists of Corporate Business Ethics and Ethical Behavior of INTI personnel.

Corporate Business Ethics in this Policy of Code of Conduct is a description of how the Company as a business entity should behave ethically and act as its effort to balance the interests of the Company and the interests of all stakeholders in accordance with the principles of GCG and healthy corporate values while maintaining Company profitability.

Corporate Business Ethics are described as follows:1. Compliance with Laws and Regulations, means that

every INTI’s person should understand and obey legislation which is the key element that must be maintained in any action taken by any INTI personnel.

Page 160: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

159PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

2. Larangan pemberian dan/atau penerimaan gratifikasi, dengan memperhatikan sejumlah kebijakan berikut:• Kebijakan Pemberian kepada Pihak Ketiga

a. Insan INTI dilarang memberikan atau menjanjikan hadiah, suap, dan sejenisnya, baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelenggara negara, mitra bisnis, dan pihak- pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan, dimana pemberian tersebut diketahui atau patut diduga digunakan untuk mempengaruhi atau menggerakkan pihak-pihak tersebut melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya.

b. Segala hal menyangkut pemberian sesuatu pada pihak-pihak yang berhubungan dengan Perusahaan wajib mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan gratifikasi sebagaimana yang dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Tindak Pidana Korupsi.

• Kebijakan Penerimaan Hadiah, Suap, dan Sejenisnya.a. Insan INTI dilarang melakukan hal berikut:

i. Menerima gratifikasi yang dianggap suap dari pihak manapun yang diterima secara langsung maupun tidak langsung.

ii. Meminta gratifikasi yang dianggap suap dari pihak manapun baik secara langsung maupun tidak langsung, atau dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri yang diketahui atau patut diduga digunakan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan atau untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, ketentuan Peraturan Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

iii. Penerima gratifikasi yang dianggap suap, wajib melaporkan pada atasan langsung, serendah-rendahnya setingkat Kepala Bagian dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya gratifikasi dimaksud.

iv. Memotong atau menerima sebagian jumlah pembayaran pada pihak ketiga sebagai imbalan atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya.

2. Prohibition of Giving and/or Reception of Gratuities, having regard to the following policies:• Granting to Third Parties Policies

a. INTI personnel are prohibited from giving or promising gifts, bribes, and its kind, either directly or indirectly to state officials, business partners, and other parties related to the Company, in which the giving is known or reasonably suspected to be used to influence or move these parties to do or to not do something in his position, which is contrary to his obligations.

b. All matters concerning the giving to the parties relating to the Company shall refer to the provisions of the applicable legislation, including gratuities provisions referred to in the legislation in the field of Corruption.

• Policies Receiving Gifts, Bribes, and Its Kind.

a. INTI personnel are prohibited to do as follow:i. Accept gratification considered bribes

received from any party directly or indirectly.

ii. Ask for gratuity is considered a bribe of any party either directly or indirectly, or by abusing his power to force someone to give something, pay, or do something for themselves that are known or reasonably suspected to be used to influence decision-making or to move in order to perform or not perform something in his position, which is contrary to its obligations, Company Regulations, and existing laws.

iii. Gratuity recipients considered bribes, shall report to the direct supervisor, at least to head of unit (Manager) within 30 days of receipt of gratuities intended.

iv. Cut or accept partial payments amount to a third party in return for the performance of duties and obligations.

Page 161: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)160

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

v. Larangan sebagaimana dimaksud pada butir (i) sampai dengan (iii), juga berlaku bagi keluarga insan INTI, sepanjang hal tersebut dapat atau patut diduga dapat mempengaruhi Insan INTI dalam pelaksanaan tugas atau pengambilan kebijakan dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya, ketentuan Peraturan Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Penerima gratifikasi yang dianggap suap, wajib melaporkan pada atasan langsung serendah-rendahnya setingkat Kepala Bagian dalam jangka waktu 30 hari sejak diterimanya pemberian.

c. Setelah menerima laporan sebagaimana dimaksud butir (b) di atas, atasan langsung meneliti gratifikasi yang diterima tersebut untuk menentukan apakah gratifikasi yang diterima tersebut diklasifikasikan atau dianggap suap atau bukan dengan sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Jika pemberian yang diterima dianggap suap, maka kewajiban bagi penerima pemberian untuk mengembalikan kepada si pemberi dalam jangka waktu 30 hari kerja sejak diterimanya pemberian dimaksud, disertai penjelasan mengenai kebijakan ini dengan menggunakan Formulir Pengembalian sebagaimana dimaksud pada Surat Keputusan Direksi tentang Pengendalian Gratifikasi.

e. Jika alamat si Pemberi sebagaimana dimaksud butir (d) di atas berada di tempat yang jauh atau di luar negeri, maka cukup Formulir tersebut di atas yang dikirimkan, sedangkan pemberiannya diberikan kepada lembaga sosial yang ditentukan oleh Perusahaan.

• Kepedulian terhadap Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan, harus dilakukan oleh semua insan INTI melalui hal-hal berikut:a. Senantiasa menjaga dan memelihara

keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Setiap Insan INTI merupakan aset penting, karenanya pengelolaan dan pemeliharaan aset tersebut senantiasa memperhatikan kesehatan dan keselamatan serta hubungannya dengan lingkungan di sekitarnya.

c. Bertanggung jawab untuk memelihara lingkungan kerja yang aman dengan mematuhi peraturan dan praktik-praktik mengenai keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan.

v. The prohibition referred to point (i) to (iii), also applies to family of INTI personnel, the extent they may or should be expected to affect of INTI personnel to the performance of duties or the policy in his position as opposed to their obligations, Company Regulations, and existing laws.

b. The recipient of gratuity that considered bribes, shall report to direct supervisor at least Department Head, within 30 days of the receipt.

c. Upon receipt of the report as referred to in point b) above, the direct supervisor examines the gratuities which received to determine whether the received gratuities are classified/considered bribes or not in accordance with company rules and existing laws.

d. If the gift received is considered a bribe, it is an obligation for the recipient to return the gift to the giver within 30 working days of receipt, along with an explanation of this policy, by using the Returns Form referred to in the Decree of the Board of Control Gratification.

e. If the address of the giver referred to point (d) above is in distant place or abroad, then it suffices to send the Form above, while the gift is given to social institutions determined by the Company.

• Concern for Health, Safety, and Environment, shall be done by all members of INTI through the following:a. Always keep and maintain the safety, health

and environment in accordance with existing laws.

b. Each INTI personnel is an important asset to the Company, hence the management and supervision the assets always considered safety and health and the relation to the environment.

c. Responsible for maintaining a safe work environment by complying with the rules and practices on safety, occupational health and environment.

Page 162: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

161PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

d. Melaporkan apabila terjadi kecelakaan, Iuka atau cacat fisik, dan adanya peralatan kerja yang tidak aman, pada pimpinan atau pihak yang ditunjuk untuk itu.

e. Memiliki komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari bahaya, serta senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.

f. Memahami dan mematuhi seluruh prosedur keselamatan kerja yang telah ditetapkan.

g. Menangani masalah pencemaran lingkungan yang terjadi dengan efektif dan efisien.

• Lingkungan kerja yang baik, termasuk tentang privasi, keragaman, praktik hubungan kerja yang adil dan saling menghormati tanpa adanya diskriminasi dan pelecehan serta tindakan lainnya yang tidak menyenangkan.

• Standar Etika dalam berhubungan dengan Pemangku Kepentingan, Stakeholders, menjadi pernyataan jaminan Perusahaan dalam rangka pemenuhan hak-hak dan kepentingan pada para pemangku kepentingan yang dijalankan pada hubungan berikut:a. Hubungan dengan Insan INTI, yang diatur

tersendiri dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

b. Hubungan dengan Kastemer, yang dilakukan untuk membangun hubungan jangka panjang dengan kastemer berdasarkan kejujuran dan integritas. Segala bentuk promosi Perusahaan dilakukan secara terukur dan jujur. Pelaksanaannya diatur tersendiri dalam Kebijakan Kastemer.

c. Hubungan dengan Pemasok, yang diatur tersendiri dalam Kebijakan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Perusahaan.

d. Hubungan dengan Kreditur, yang diatur tersendiri dalam Kebijakan Kreditur.

e. Hubungan dengan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar, yang diatur tersendiri dalam Pedoman Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.

f. Hubungan dengan Pemerintah, selalu didasarkan pada standar etika bisnis dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g. Hubungan dengan Pemegang Sahami. Jaminan Perlindungan bagi Pemegang

Saham.Insan INTI berkomitmen untuk senantiasa berusaha keras agar Perusahaan mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan berdasarkan standar bisnis yang saling menguntungkan hingga dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi Pemegang Saham. Hubungan dengan Pemegang Saham dapat terjalin dengan baik dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Reported if any event accident, injury or physical disabilities occurs, and their equipment work unsafe, to the leader or the party designated for it.

e. Committed to create a work environment that is free from danger, and to always preserve the environment.

f. Understand and comply with all safety procedures that have been established.

g. Deal with environmental pollution problem effectively and efficiently.

• Good working environment, including privacy, diversity, fair labor practices and a relationship of mutual respect without any discrimination and harassment and other acts that are not pleasant.

• Standard Ethics in Dealing with Stakeholders, become a statement of the Company in order to guarantee the fulfillment the rights and interests of the stakeholders run on the relations of follow:

a. Relationship with INTI personnel, which is regulated separately in the Collective Labour Agreement (PKB).

b. Relationship with the Customer, which is performed to establish a long term relationship with the customer based on honesty and integrity. All forms of the Company’s promotion should be measurable and honest. Its implementation regulated separately in the Customer Policy.

c. Relationship with Suppliers, regulated separately in the Procurement of Goods and/or Services Company.

d. Relationship with the Creditor, regulated separately in Creditor Policy.

e. Relationship with the Community and Neighborhood, regulated separately in the Guidelines for the Management of Partnership Program and Community Development Program.

f. Relationship with the Government, always based on business ethics standards and existing laws.

g. Relations with Shareholdersi. Guarantees for the Protection of

Shareholders INTI personnel is committed to continually strive for the Company continuous growth based on mutual business standards to be able to give a maximum contribution to the Shareholders. Relations with Shareholders can be established in compliance with the provisions of legislation.

Page 163: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)162

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

ii. Prinsip Jaminan Bagi Pemegang Saham » Setiap Insan INTI bertanggung

jawab untuk melindungi aset Pemegang Saham yang dipercayakan pada Perusahaan dari kehilangan, kerusakan, penyalahgunaan, atau pencurian.

» Saham-saham berupa Dana, Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), prototype, produk, ataupun peralatan, hanya dapat digunakan untuk usaha dan tujuan yang disetujui manajemen.

» Setiap Insan INTI dilarang menggunakan aset-aset Perusahaan untuk tujuan yang bertentangan dengan hukum dan melanggar peraturan Perusahaan.

» Setiap Insan INTI wajib segera memberitahu terjadinya pencurian, kehilangan, atau penyalahgunaan aset Perusahaan pada fungsi general affair/umum atau pihak yang ditunjuk untuk itu.

iii. Keakuratan Dokumen-Dokumen PerusahaanSegala dokumen, catatan-catatan, dan akun-akun harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi dan sistem internal kontrol Perusahaan.

iv. Audit dan Investigasi » Setiap Insan INTI diharuskan

bekerja sama dengan tim pemeriksa dan investigasi yang dilakukan oleh Perusahaan, Instansi pemeriksa, dan regulator.

» Seluruh informasi yang diberikan harus benar dan akurat.

» Seluruh Insan INTI tidak akan menyembunyikan, mengubah, memusnahkan dokumen atau catatan-catatan sehubungan dengan adanya kegiatan investigasi atau adanya permintaan yang sah untuk itu.

» Setiap Insan INTI disarankan untuk berkonsultasi dengan fungsi hukum sebelum merespon segala permintaan audit, investigasi atau informasi lain di luar kebiasaan.

h. Hubungan dengan Mitra Bisnis, mengedepankan asas manfaat, sinergi, tidak merugikan perusahaan, mematuhi kode etik, transparan, sesuai kontrak, dan memastikan telah memenuhi kebijakan Perusahaan.

i. Hubungan dengan Pesaing, patuh pada ketentuan mengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat yang berlaku.

ii. Shareholders Guarantee Principle » Each INTI personnel is responsible

to protect the Shareholders assets entrusted to the Company from loss, damage, misuse, or theft.

» Shares in the form of funds, Intellectual Property Rights (IPR), prototype, product, or equipment, may only be used for business and purposes approved by the management.

» Each INTI personnel is prohibited from using the Company’s assets for purposes contrary to the law and violates the Company rules.

» Each INTI personnel shall immediately notify the occurrence of theft, loss, or misuse of company assets to the function of general affairs or other party assigned for it.

iii. The accuracy of Company DocumentsAll documents, records, and accounts must be in accordance with the principles of accounting and internal control systems of the Company.

iv. Audit and Investigation » Each INTI personnel is required to

cooperate with the inspection and investigations team conducted by the Company, inspectorate, and regulators.

» All information provided must be truthful and accurate.

» All INTI personnel will not hide, alter, destroy documents or records in connection with the activities of the investigation or any valid request for it.

» Each INTI personnel is advised to consult with legal function before responding to any request of audits, investigations or other information out of the ordinary.

h. Relations with Business Partners, promote the principle of benefits, synergy, not detrimental to the company, adhering to code of conduct, transparent, based on the contract, and ensured has meet the company’s policy.

i. Relations with Competitors, comply with the provisions on the prohibition of monopolistic practices and unfair business competition regulations.

Page 164: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

163PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

j. Hubungan dengan Media Massa, senantiasa menyampaikan informasi secara terbuka dan bertanggung jawab dalam rangka membangun citra Perusahaan yang positif dengan tetap menghormati kode etik jurnalistik.

k. Hubungan dengan Anak Perusahaan, harus dilakukan dengan baik dalam rangka membangun sinergi dan citra yang lebih baik dan dapat meningkatkan kinerja Perusahaan.

6. Standar Etika Insan, penting bagi Perusahaan untuk mengatur perilaku yang beretika dalam pelaksanaan aktivitas sehari-hari dalam proses pekerjaan. Hal itu mengatur hal berikut:• Perilaku Sebagai Atasan Terhadap Bawahan• Perilaku Sebagai Bawahan Terhadap Atasan• Perilaku sebagai Rekan Kerja• Hak atas Kekayaan Intelektual

Etika Perilaku Insan INTI diharapkan menjadi pedoman untuk mengembangkan perilaku yang baik baik di lingkup eksternal maupun internal. Hal ini dijalankan dengan hal berikut:1. Komitmen Insan INTI2. Menjaga nama baik perusahaan3. Menjaga hubungan baik antar insan INTI4. Menjaga kerahasiaan perusahaan5. Menjaga dan menggunakan aset perusahaan6. Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja serta

lingkungan7. Menghindari perilaku asusila, narkotika, obat

terlarang, perjudian dan hanya merokok di tempat yang disediakan

8. Melakukan pencataan data perusahaan dan penyusunan laporan

9. Menghindari benturan kepentingan (conflict of interest)

10. Jaminan dan batasan tentang aktivitas politik

Ketaatan Pada Kode Etik dan Pelanggaran Terhadap Kode Etik PerusahaanAkses terhadap Kode Etik Perusahaan tersedia melalui website internal yaitu portal-hukum.inti.net yang dapat diakses oleh seluruh karyawan dan Direksi PT INTI (Persero).

Setiap Insan INTI dari seluruh tingkatan dan fungsi organisasi wajib mentaati Kode Etik yang telah ditetapkan, dan dilarang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Kode Etik. Hal ini ditandai dengan wajibnya seluruh Insan INTI untuk menandatangani Pakta Integritas yang merupakan bukti komitmen untuk melaksanakan Kebijakan Kode

j. Relations with the Mass Media, always convey information openly and responsibly in order to build a positive image of the company while respecting the journalistic code of ethics.

k. Relationship with Subsidiaries, must be done in order to build synergies and better image and may improve the the Company performance.

6. Individual Ethical Standards, it is important for the Company to regulate ethical behavior in the implementation of daily activities in the work process. It set as follows:• Behaviour as Supervisor Toward Subordinate• Behaviour as Subordinate Toward Supervisor• Behaviour as Colleagues• Intellectual Property Rights

Behavior Ethics is expected to be a guideline to develop good behavior in both external and internal sphere. It runs by following:

1. INTI personnel Commitment2. Keeping Company reputation3. Keeping good relations among INTI personnel4. Keeping company confidentiality5. Maintaining and Using company Assets6. Maintaining Health and Occupational Safety, and

Environment7. Avoiding immoral behavior, Narcotics, Drugs,

Gambling, and Smoking

8. Recording Company Data and Report

9. Avoiding conflict of Interest

10. Guarantee and limitation of political activities

Compliance to Code of Conducts and Violation of Company’s Code of ConductsAccess to the Company Code of Conduct is available through internal website portal-hukum.inti.net that can be accessed by all employees and members of the Board of Directors of PT INTI (Persero).

Each INTI personnel from all levels and functions of the organization has to comply with the Code of Ethics that has been defined, and is prohibited from doing things that are contrary to the provisions described in the Code of Conduct Policy. It is characterized by the necessity of the whole personnel INTI to sign the Integrity Pact, which is proof of commitment to the Company’s Code of Conduct

Page 165: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)164

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Etik Perusahaan. Setiap Insan INTI menerima satu salinan Pakta Integritas dan menandatangani bahwa yang bersangkutan telah menerima, memahami dan setuju untuk mematuhi Kebijakan Kode Etik Perusahaan, dan kemudian didokumentasikan oleh fungsi yang menangani tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance - GCG) di Perusahaan.

Pelaksanaan Kebijakan Kode Etik Perusahaan merupakan komitmen dan tanggung jawab seluruh Insan INTI. Seluruh atasan bertanggung jawab dan memberi keteladanan bagi bawahannya atas penerapan Kebijakan Kode Etik Perusahaan tersebut.

Insan INTI dapat menyampaikan laporan mengenai terjadinya atau dugaan terjadinya pelanggaran terhadap Kode Etik melalui mekanisme pelaporan yang berlaku. Pelaporan dapat disampaikan kepada atasan langsung dari Insan INTI yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik atau melalui Whistle Blowing System.

Sehubungan dengan pelaporan tersebut, seorang pelapor harus memenuhi hal berikut:1. Menyebutkan secara jelas identitas pelaku

pelanggaran dan tindak pelanggaran yang dilakukan.2. Menyebutkan secara jelas identitas pelapor.

Direksi menjamin perlindungan terhadap pelapor atas pelaporan pelanggaran atau dugaan pelanggaran terhadap Kebijakan Kode Etik Perusahaan kepada Direksi. Kerahasiaan laporan akan dijamin kecuali jika pengungkapan diperlukan dalam rangka pelaksanaan penyidikan dan untuk kepentingan Perusahaan.

Semua pengaduan yang dilakukan dengan itikad baik akan diselidiki secara adil dan komprehensif dengan dukungan internal dan/atau eksternal yang relevan. Pelanggaran terhadap Kode Etik ditindaklanjuti secara tegas dan konsisten.

Atasan langsung dari karyawan yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik wajib memanggil dan memeriksa yang bersangkutan serta melaporkan hasil pemeriksaan kepada pejabat yang berwenang menghukum, sesuai dengan ketentuan Hukuman Disiplin yang tertuang dalam Lampiran II Perjanjian Kerja Bersama. Insan INTI yang terbukti melakukan kecurangan dan/atau pelanggaran dikenai sanksi sesuai dengan peraturan Perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pada tahun 2018, tidak terdapat pelanggaran Kode Etik yang menyangkut pelanggaran Etika Bisnis Perusahaan atau Etika Perilaku Insan Perusahaan oleh lnsan INTI dan afiliasi, Pemegang Saham ataupun Pemangku Kepentingan PT INTI (Persero).

Policy. Each INTI personnel receives a copy of the Integrity Pact and signs that he/she has accepted, understood and agrees to abide the Corporate Code of Ethics Policy, and then documented by the function that handles the good corporate governance (GCG).

Implementation of the Code of Ethics Policy is the commitment and responsibility of all INTI personnel. All superiors are responsible and shall set an example for his subordinates on the application of the Company’s Code of Conduct Policy.

INTI personnel can submit a report on the occurrence of actual or suspected violations of the Code of Conduct through existing reporting mechanisms. Reporting can be delivered to the direct superior of INTI personnel who is suspected on violating of the Code or through the Whistle Blowing System.

In connection with the reporting, a reporter must fulfill as follows:1. State clearly the identity of the perpetrator of the

violation and the act of violation committed.2. Mention the identity of the reporter clearly.

The Board of Directors guarantees the protection of whistleblowers for reporting violations or suspected violations of the Company’s Code of Ethics to the Directors. The confidentiality of the report will be guaranteed unless disclosure is needed in the context of conducting an investigation and for the benefit of the Company.

All complaints made in good faith will be investigated fairly and comprehensively with the support of relevant internal and/or external parties. Violations of the Code of Conduct shall be followed up rigorously and consistently.

Direct supervisor of the employee who allegedly committed violations of the Code is obliged to summon and investigate the employee in question, and report the investigation results to the official authorized to punish, in accordance with the provisions of the Disciplinary Punishment contained in Appendix II of the Collective Labor Agreement. INTI personnel convicted of fraud and/or violation shall be penalized in accordance with Regulation of the Company and applicable law.

In 2018, there was no violation of the Code of Ethics concerning the violation of the Company’s Business Ethics or the Conduct Ethics of the Company by INTI staff and affiliates, Shareholders or Stakeholders of PT INTI (Persero).

Page 166: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

165PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Whistle-Blowing System (WBS) adalah saluran untuk menerima pelaporan, mengevaluasi, menindaklanjuti dugaan adanya pelanggaran dan/atau kecurangan atau adanya praktik yang menyimpang dan mengancam kepentingan Perusahaan.

Prinsip utama dari WBS ini adalah bahwa kegiatan Perusahaan harus senantiasa dalam keadaan tertib, bersih dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun (independen), serta bertindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

WBS harus senantiasa dilaksanakan secara konsekuen sehingga dapat membantu meningkatkan kinerja Perusahaan secara keseluruhan dalam pengelolaan aset Perusahaan, baik tangible maupun intangible. Untuk melaksanakan WBS dibentuk Tim WBS yang pembentukannya dilakukan melalui Keputusan Direksi. Setiap potensi maupun terjadinya pelanggaran dan/atau kecurangan dapat diungkapkan/dilaporkan kepada Tim WBS. Tim WBS dan/atau Direksi memutuskan apakah pelanggaran dan/atau kecurangan tersebut dapat dan/atau terbukti dan dapat berakibat merugikan kepentingan Perusahaan atau tidak, baik secara materil maupun immateril, langsung maupun tidak langsung.

Dasar hukum penerapan WBS adalah Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) pada BUMN jo. Peraturan Menteri BUMN No. Per-09/MBU/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) pada BUMN dan Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG pada BUMN.

Perusahaan juga telah menetapkan kebijakan atas sistem pelaporan atas dugaan penyimpangan pada perusahaan dalam Surat Keputusan Direksi No. KN.026/2009 tertanggal 30 Desember 2009 tentang Kebijakan WBS sebagaimana telah diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.KN.024/2014 tertanggal 28 November 2014 yang memuat prosedur kebijakan, pelaksanaan, dan pelaporan Whistle-Blowing System (WBS), jaminan perlindungan bagi Whistle-Blower, tim WBS, dan kerahasiaan. Selain itu, Perusahaan telah menyediakan sarana komunikasi untuk mendukung pelaksanaan kebijakan WBS berupa Kotak WBS, email [email protected], dan SMS center.

The Whistle-Blowing System (WBS) is a channel for receiving reporting, evaluating, following up on allegations of violations and/or fraud or the existence of practices that deviate and threaten the interests of the Company.

The main principle of the WBS is that the activities of the Company shall constantly be orderly, clean, and independent by any party, and act in accordance with applicable regulations, including but not limited to the Statutes and GMS decisions, the implementation is done in accordance with the principls of GCG.

WBS must always be carried out consistently so that it can help improve the overall performance of the Company in the management of Company assets, both tangible and intangible. To implement the WBS a WBS Team is formed which is formed through a Decree of the Board of Directors. Any potential or occurrence of Violations and/or Fraud can be disclosed/reported to the WBS Team. The WBS team and/or the Board of Directors decides whether the Abuse and/or Fraud can and/or is proven and can result in damaging the interests of the Company, whether materially or immaterial, directly or indirectly.

The legal basis for implementing the WBS is Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. Per-01/MBU/2011 concerning Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs jo.Regulation of the Minister of SOEs No. Per-09/MBU/2012 concerning Amendments to Regulation of the Minister of SOEs No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs and Decree of the Secretary of the Ministry of SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 concerning Indicators/Parameters for Appraisal and Evaluating GCG Implementation in SOEs.

The company has also set up a reporting system policy on alleged irregularities in the Decree of BOD No. KN.026/2009 about WBS Policy dated December 30, 2009, as amended by Decree of the Board No.KN.024/2014 dated November 28, 2014 containing the policy procedure, execution and reporting of WBS, guarantees protection for Whistle-Blower, WBS team, and confidentiality. In addition, the Company has provided a means of communication to support the implementation of policies in the form of Box WBS, email [email protected], and SMS center.

Pengungkapan MengenaiWhistle-Blowing SystemDisclosure about Whistle Blowing System

Page 167: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)166

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Fraud (Kecurangan) dapat terjadi di Perusahaan melalui pihak eksternal maupun internal Perusahaan. Fraud yang dilakukan jajaran Perusahaan dapat mengakibatkan kerugian dan mempengaruhi citra (image) Perusahaan yang berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran maupun kelangsungan usaha Perusahaan secara keseluruhan. Manajemen PT INTI (Persero) mendorong Insan INTI berperan aktif untuk mencegah bahkan memberantas dan “memusuhi” Fraud secara bersama-sama melalui komitmen bersama bahwa “Fraud adalah musuh INTI”.

Wujud keseriusan PT INTI (Persero) dalam memberantas Fraud ditunjukkan dengan adanya sarana pelaporan WBS yang digunakan seluruh Insan INTI untuk melaporkan setiap menemukan dan melihat perbuatan Fraud yang dilakukan oleh Insan INTI. WBS dirancang sebagai sarana pelaporan yang bersifat confidential (rahasia) untuk memudahkan Insan INTI melaporkan setiap kejadian internal fraud tanpa harus merasa takut.

Tindakan atau Perbuatan yang Dapat DilaporkanTindakan atau perbuatan yang dapat dilaporkan adalah antara lain:

1. Pencurian dan/atau penggelapan aset Perusahaan.2. Suap/penyuapan dan/atau pemberian/penerimaan

hadiah (Gratifikasi).3. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.4. Benturan Kepentingan.5. Pelanggaran terhadap peraturan Perusahaan termasuk

pelanggaran terhadap Kode Etik Perusahaan, hasil ketetapan RUPS, Anggaran Dasar Perusahaan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Bentuk Kecurangan lainnya.

Kegiatan yang berkaitan dengan WBS dicatat dan didokumentasikan secara khusus untuk kepentingan tersebut oleh Sekretaris Tim WBS.

Prosedur PelaporanPelaporan yang dilakukan oleh Pelapor (Whistle-Blower) dapat dilaksanakan melalui 3 (tiga) cara yaitu:

1. Melalui surat yang berisikan uraian pelaporan dan bukti-bukti, yang ditujukan langsung kepada “Ketua Tim WBS” dalam format tertentu, dan dimasukkan ke kotak WBS.

2. Melalui e-mail yang berisikan uraian pelaporan ke [email protected].

3. Melalui SMS kepada Ketua Tim WBS (nomor khusus belum efektif).

Guna mendukung cara pelaporan tersebut, Perusahaan telah menyediakan 1 (satu) buah “Kotak WBS” yang ditempatkan di Lobby Gedung Kantor Pusat (GKP) sebagai sarana untuk menampung surat pelaporan yang dikirimkan oleh Whistle-Blower.

Fraud can occur in the Company through internal and external parties of the Company. Fraud committed by the Company employee could result in losses and affect the image of the Company which can have an impact on labor productivity and the Company’s overall viability. The management of PT INTI (Persero) encourages INTI Personnel to have an active role in preventing and even eradicating and fighting against Fraud together through a joint commitment that “Fraud is INTI’s enemy”.

The seriousness of PT INTI (Persero) in the fight against fraud is indicated by the reporting facility WBS which is used throughout the INTI personnel to report whenever any Fraud is found and seen committed by INTI personnel. WBS is designed as a means of reporting that is confidential to facilitate INTI personnel to report any internal fraud incident without fear.

Action or Devotion that May be ReportedActions or actions that can be reported include:

1. Theft and/or embezzlement of Company assets.2. Bribery and/or giving/receiving gifts (Gratification).

3. Corruption, Collusion, and Nepotism.4. Conflict of Interest.5. Violations of Company regulations including violations

of the Company’s Code of Ethics, the results of the resolutions of the GMS, the Company’s Articles of Association, and applicable laws and regulations.

6. Other forms of cheating.

Activities related to the WBS are specifically recorded and documented for this purpose by the WBS Team Secretary.

Reporting ProcedureReporting by Whistle-blowers can be implemented through 3 (three) ways:

1. Through a letter containing a description of reporting and evidence, which is addressed directly to “WBS Team Leader”, with a particular format, and put into a box of WBS.

2. Via e-mail that contains a description reporting to [email protected].

3. Via SMS to the Chairman of the WBS (the number will be informed later).

To support the reporting method, the Company has provided 1 (one) “WBS Box” placed in the Lobby of the Central Office Building as a means to accommodate a reporting letter sent by the Whistle-Blower.

Page 168: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

167PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pelaporan dilakukan dengan mencantumkan identitas pelapor yaitu nama, nomor induk pegawai (NIP), jabatan, dan unit kerja untuk memudahkan tindak lanjut. Pelaporan yang disampaikan tanpa identitas tetap diproses setelah mempertimbangkan kesungguhan isi laporan, kredibilitas, bukti-bukti yang diajukan, serta kemungkinan untuk melakukan konfirmasi.

Pelaporan yang disampaikan oleh Whistle-Blower wajib memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan, meliputi:

• Uraian pelanggaran/kecurangan dan kerugian (apabila dapat ditentukan) yang ditimbulkan dari pelanggaran dan/atau kecurangan tersebut.

• Pihak yang terlibat, yaitu siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas pelanggaran dan/atau kecurangan tersebut, termasuk saksi-saksi dan pihak yang diuntungkan atau dirugikan.

• Lokasi pelanggaran dan/atau kecurangan, termasuk nama, jabatan, dan unit kerja.

• Waktu pelanggaran dan/atau kecurangan.• Bagaimana pelanggaran dan/atau kecurangan terjadi

dan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung, berupa bukti tulisan baik di atas kertas atau dalam bentuk data elektronik yang dapat dibaca, bukti audio (rekaman suara) dan/atau video (rekaman gambar).

• Apakah pelanggaran dan/atau kecurangan tersebut pernah dilaporkan kepada pihak lain.

• Apakah Pelanggaran dan/atau Kecurangan tersebut pernah terjadi sebelumnya maupun bukti kesaksian.

Apabila Pelaporan Pelanggaran dan/atau Kecurangan diajukan oleh orang atau badan hukum atau lembaga di luar Perusahaan, maka juga diserahkan bukti-bukti lainnya yaitu:

• Fotokopi bukti identitas pelapor; atau• Surat Kuasa dari Whistle-Blower di luar Perusahaan

kepada penerima kuasa yang menyatakan memberikan kewenangan bertindak untuk dan atas nama yang bersangkutan; atau

• Jika perwakilan Whistle-Blower di luar Perusahaan adalah lembaga atau badan hukum, maka harus melampirkan dokumen yang menyatakan bahwa pihak yang mengajukan Pelaporan Pelanggaran dan/atau Kecurangan berwenang untuk mewakili lembaga atau badan hukum tersebut.

Jika pelaporan dilakukan melalui e-mail atau SMS, bukti-bukti sebagaimana dimaksud dimintakan oleh Tim WBS pada tahap proses Evaluasi Kelayakan.

Reporting is done by stating the identity of the complainant: name, employee identification number, position, and unit, to facilitate follow-up. Reporting delivered without identity will still be processed, however, after considering the sincerity of the report sincerity, credibility, and the evidence submitted, as well as the possibility to confirm the report.

Reporting done by Whistle-blowers required to provide an early indication of which can be accounted for, includes:

• Description of violation and/or fraud that occurs and loss (if can be determined) arising from the violation and/or the fraud.

• Parties involved, ie who should be responsible for Violation and/or fraud, including witnesses and parties who benefited or harmed by violation and/or the Fraud.

• Violation and/or fraud location, which includes the name, place, and units work or function.

• Violation and/or fraud time.• How the violation and/or fraud occurs and whether

there is supporting evidence, in form of written evidence set forth in any form on paper or in the form of electronic data that can be read, audio evidence (sound recording), evidence of video (image recording), or testimonial evidence;

• If the violation and/or fraud is never reported to the other party.

• If the violation and/or fraud is happened before.

If the Reporting of Violations and/or Fraud submitted by a person or legal entity or institution outside the Company, then additionally other evidence shall be submitted, namely:

• Copy of proof of identity of the complainant; or• Power of Attorney from the Whistle-blower outside the

Company to the proxy stating authority person to act for and on behalf of the concerned; or

• If the representative of Whistle-Blower outside the institution or company is a legal entity, he/she must attach a document stating that the person/party reporting Violations and/or Fault is authorized to represent the organization or legal entity.

If reporting is done through e-mail or SMS, the evidence referred will be requested by WBS team at the Feasibility Evaluation process.

Page 169: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)168

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

1. Identitas Pelapor (apabila pelapor berasal dari internal INTI):a. Nama :b. NIP :c. Pangkat/Jabatan :d. Divisi/Unit Kerja :

2. Identitas Pelapor (apabila pelapor berasal dari eksternal INTI):a. Nama :b. Alamat :c. Perusahaan/Instansi :d. Alamat Perusahaan/Instansi :e. Hubungan dengan PT INTI (Persero) :

3. Penjelasan Singkat tentang Pelanggaran dan Kecurangan:

Laporan Whistle-Blower

No. Jenis Informasi Uraian

a. Jenis Pelanggaran dan/atau Kecurangan

b. Tempat dan waktu kejadian

c. Nama dan Jabatan/Pangkat terlapor

d. Proses kejadian

e. Menimbulkan kerugian finansial Ya / Tidak

f. Besarnya perkiraan kerugian

g. Peristiwa yang sama pernah terjadi sebelumnya Ya / Tidak

Jika Ya, kapan peristiwa tersebut terjadi

h. Saksi atau bukti pendukung agar disebutkan dan dilampirkan

i. Pengungkapan identitas pelapor Keberatan / Tidak

j. Pernah diungkapkan kepada pihak lain Ya / Tidak

Jika Ya, kepada siapa

k. Saran/tanggapan dari pihak pada huruf j

l. Pernah melaporkan kepada penegak hukum atas Pelanggaran dan/atau Kecurangan yang diungkapkan pada laporan ini Ya / Tidak

Jika Ya, kepada Instansi mana

__________, _________Pelapor

Catatan: Format ini dapat disesuaikan dengan materi laporan

Page 170: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

169PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Jaminan Perlindungan Bagi Whistle-BlowerWhistle-Blower mendapat jaminan perlindungan dari tim WBS, terhitung sejak laporan diterima sampai dengan laporan tersebut dinyatakan ditutup dan/atau selesainya proses pengungkapan laporan yang disampaikan. Jaminan perlindungan ini bertujuan agar yang bersangkutan dapat terhindar dari intimidasi, pemerasan, ancaman, dan kekerasan dari seseorang, kelompok maupun institusi berbadan hukum.

Jaminan perlindungan dapat berupa antara lain:• Memperoleh perlindungan serta bebas dari ancaman

yang berkenaan dengan kesaksian yang akan, sedang atau telah diberikannya.

• Memberikan pernyataan tanpa tekanan.• Mendapat penerjemah (bila perlu).• Mendapatkan informasi dari perkembangan kasus.• Mendapatkan informasi mengenai putusan

pengadilan.• Memperoleh penggantian biaya transportasi (bila ada)

sesuai dengan kebutuhan.• Mendapat nasihat/bantuan hukum.

Perusahaan juga memberikan perlindungan kepada Whistle-Blower yang laporannya terbukti benar atas tindakan sebagai berikut:• Pemecatan yang tidak adil.• Penurunan jabatan atau pangkat.• Catatan yang merugikan dalam file data pribadinya.

Dalam hal laporan diselesaikan melalui jalur hukum di luar Perusahaan, maka jaminan perlindungan sebagaimana dimaksud tidak berlaku. Whistle-Blower akan mendapatkan jaminan perlindungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penghargaan diberikan kepada Whistle-Blower apabila materi laporan yang disampaikan mempengaruhi kepentingan proses bisnis perusahaan secara signifikan. Penghargaan diberikan secara rahasia setelah kasus yang dilaporkan dinyatakan resmi terbukti dan dinyatakan selesai.

Evaluasi KelayakanPelaporan yang masuk akan dievaluasi kelayakannya oleh Tim WBS dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja. Pada tahap ini, Tim WBS melakukan pemeriksaan atas adanya Indikasi Awal atau kesesuaian kriteria Pelaporan dan membuat ringkasannya. Tim WBS dapat meminta bukti atau keterangan tambahan dari Pelapor jika bukti atau keterangan yang disampaikan sebelumnya dinilai belum cukup. Teknik dan/atau tata cara evaluasi ditetapkan oleh Tim WBS.

Apabila di dalam Pelaporan tersebut terdapat Indikasi Awal atau sesuai dengan kriteria Pelaporan dan dapat ditindaklanjuti, maka Tim WBS memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama untuk menindaklanjuti sesuai hasil evaluasi, yang dituangkan dalam laporan hasil evaluasi.

Berdasarkan laporan hasil evaluasi Tim WBS, Direktur Utama dapat memutuskan apakah proses pemeriksaan dihentikan (jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal)

Whistle-Blower Protection AssuranceWhistle-Blowers receives protection assurance from WBS team, starting from receipt of the report by the WBS team until the report is declared closed and/or the disclosure of the submitted report is completed. The protection assurance given to the Whistle-Blower is intended that he/she can be protected from intimidation, extortion, threats and violence from a person, group or legal entity.

Protection assurance can be, among others:• Protection and freedom from threats associated

with the testimony that will be, is being or has been rendered.

• Providing a statement without pressure.• Obtaining an interpreter (if necessary).• Getting information from the case progress.• Obtaining information about court decisions.

• Obtaining reimbursement for transportation costs (if any) as needed.

• Receiving advice/legal assistance.

The Company also provides protections to the Whistle-Blowers whose report is proved to be true, from actions as follows:• Unfair dismissal.• Demotion of position or rank.• Note that could harm his/her personal file record.

If the report resolved through legal recourse outside the Company, the protection assurance referred to herein does not apply. Whistle-Blower protection is instead guaranteed in accordance with the applicable legislation.

Award is given to the Whistle-Blower if the submitted report materials affect the company business process significantly. Awards shall be given in secret after the reported cases have been declared officially as proven and finished.

Feasibility EvaluationSubmitted report will be evaluated for feasibility by WBS Team within 14 (fourteen) working days. At this stage, WBS team shall conduct an examination of the preliminary indications or conformity to report criteria and create a summary. The WBS team may request additional evidence or statements from the Reporter, if the evidence or information submitted previously is considered insufficient. Evaluation techniques and/or procedures shall be determined by WBS Team.

If the report contains Preliminary Indications or complies the reporting criteria and is actionable, then the WBS Team shall provide recommendations to the President Director, which shall be contained in an evaluation report, for appropriate follow-up of evaluation result.

Based on the WBS Team evaluation report, President Director shall decide if the inspection process shall be stopped (if the preliminary indications are not qualified),

Page 171: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)170

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

atau dilanjutkan ke proses investigasi. Keputusan dituangkan dalam Berita Acara sesuai format sebagaimana dimaksud pada Lampiran 2 Surat Keputusan Direksi tentang Kebijakan WBS.

Apabila Direktur Utama memutuskan untuk menghentikan proses pemeriksaan, maka Tim WBS akan mendokumentasikan data yang telah diperoleh sebagai arsip. Apabila Direktur Utama memutuskan untuk melanjutkan proses investigasi, maka Tim WBS akan melakukan investigasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Rekomendasi Tim WBS ditindaklanjuti oleh:• Direksi, jika Terlapor adalah Karyawan.• Dewan Komisaris, jika Terlapor adalah anggota

Direksi.• Rapat Umum Pemegang Saham, jika terlapor adalah

anggota Dewan Komisaris.

InvestigasiBerdasarkan Keputusan Direktur Utama sebagaimana dimaksud pada ayat (6) Pasal 7 Kebijakan WBS, Tim WBS melakukan investigasi lebih lanjut atas Indikasi Awal Adanya Tindak Pelanggaran dan/atau Kecurangan. Pada tahap ini Tim WBS dapat meminta bukti atau keterangan tambahan yang diperlukan dari pihak-pihak yang terkait. Teknik dan/atau tata cara investigasi ditetapkan oleh Tim WBS.

Seluruh proses Investigasi atas Pelaporan wajib dibuatkan Berita Acara dan/atau Laporan serta ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proses Investigasi. Proses Investigasi harus didokumentasikan dengan baik, sehingga jika diperlukan untuk peninjauan ulang dapat dengan mudah dilakukan penelaahan kembali atas fakta, bukti, analisa, rekomendasi, dan juga keputusan-keputusan penting yang diambil selama proses berlangsung.

Laporan hasil Investigasi harus disertai beberapa bukti pendukung yang merupakan bukti fisik serta bukti non fisik. Laporan Hasil Investigasi tidak berupa opini atau pendapat, tapi berupa kesimpulan akhir mengenai hasil Investigasi yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan. Laporan Hasil Investigasi Tim WBS harus diselesaikan dalam waktu selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kerja sejak keputusan untuk melakukan investigasi diterima oleh tim WBS. Laporan kemudian disampaikan dan dipresentasikan oleh Tim WBS kepada Direksi.

Berdasarkan hasil laporan sebagaimana dimaksud di atas, Direksi menggunakan Berita Acara sesuai format sebagaimana dimaksud pada Lampiran 3 Kebijakan WBS dan memutuskan hal berikut:a. Menutup permasalahan yang diinvestigasi, jika tidak

terbukti benar; ataub. Memerintahkan kepada atasan langsung Terlapor

untuk melakukan proses penjatuhan hukuman disiplin sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan, jika terbukti terjadi Pelanggaran dan/atau Kecurangan; atau

or proceed with investigation. The decision shall be contained in Minutes according to the format as described in Appendix 2 of Board of Directors Decree on WBS Policy.

If the President Director decides to stop the inspection process, then the WBS team shall document the data that has been obtained as archive. If the President Director decides to proceed with the investigation, the WBS team will conduct an investigation according to established procedures.

WBS Team recommendation shall be followed-up by:• Board of Directors, if the reported is an employee.• Board of Commissioners, if the reported is a member

of the Board of Directors.• General Meeting of Shareholders, if the reported is a

member of the Board of Commissioners.

InvestigationBased on Decree of President Director as referred in paragraph (6) article 7 of WBS Policy, the WBS Team performs further investigation on Preliminary Indications of Violation and/or Fraud. At this stage, the WBS Team may request additional evidence or statements from the involved parties. Evaluation techniques and/or procedures shall be determined by WBS Team.

The entire investigation process of the Report must be made into Minutes and/or report, then signed by the parties involved in the investigation process. The investigation process shall be well documented, so if needed for reconsideration, reviewing of facts, evidence, analysis, recommendations and also important decisions taken during the process can be easily reviewed.

Investigation report shall be accompanied by some supporting evidence, which is physical and non-physical evidence. Report of Investigation shall not represent opinions or views, but in the form of a final conclusion on the investigation results that will be used as a basis for taking action. Investigation Report made by the WBS Team must have been completed within a maximum period of 90 (ninety) working days after the decision to conduct investigations received from/by WBS Team. The Report shall then be submitted and presented by WBS Team to the Board of Directors.Based on the report referred above, the Board of Directors shall use Minutes according to the format as described in Appendix 3 of WBS Policy and decide as following:

a. To close the investigated problems, if not proven to be true; or

b. To order the immediate supervisor of the Reported to perform disciplinary punishment process according to applicable regulations of the Company, if there is evidence of Violation and/or Fraud; or

Page 172: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

171PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

c. Jika dinilai lebih baik bagi Perusahaan, dapat meneruskan kepada penyidik untuk proses lebih lanjut, apabila terbukti terkait dengan tindak pidana; atau

d. Huruf (b) dan (c) harus ditetapkan sesuai dengan ketentuan Hukuman Disiplin yang berlaku di Perusahaan.

Bila hasil Investigasi mengindikasikan adanya tindakan kriminal, maka Direksi dapat memutuskan untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut melalui jalur hukum sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tim WBS dapat menyampaikan laporan hasil Investigasi secara langsung kepada:• Dewan Komisaris melalui Komisaris Utama jika

terdapat indikasi kuat adanya Pelanggaran dan/atau Kecurangan yang dilakukan oleh anggota Direksi. Komisaris Utama membuat laporan kepada Dewan Komisaris, setelah terlebih dahulu menugaskan Komite Audit untuk mengkaji ulang hasil Investigasi Tim WBS dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya laporan tersebut.

• Pemegang Saham/Rapat Umum Pemegang Saham jika terdapat indikasi kuat adanya Pelanggaran dan/atau Kecurangan yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris.

c. If considered better for the company, to continue to investigators for further proceedings, provided proven to be associated with criminal act; or

d. Letter (b) and (c) must be determined in accordance with the applicable provisions of Disciplinary Sanctions in the Company.

If the investigation results indicate the existence of a criminal act, then the Board of Directors may decide to follow-up the matter through legal recourse according to law and legislation.

WBS Team submit a report of investigation directly to:

• The Board of Commissioners (BOC) through the Commissioner if there are strong indications of Violations and/or Fraud committed by members of the Board of Directors. The President Commissioner reports to the BOC, after first assigning the Audit Committee to review the results of Investigations WBS team within 14 (fourteen) working days from the receipt of the report.

• Shareholders/General Meeting of Shareholders if there are strong indications of violations and/or fraud committed by members of the Board of Commissioners.

PELAPORReporter /

Whistleblower

TIM WBSWBS Team

Direktur UtamaPresident Director

DIREKSIBoard of Directors

ATASAN LANGSUNGTERLAPORSupervisor

of The Reported

LAPORAN

PERMINTAANDATA

TAMBAHAN

EVALUASIKELAYAKAN

YATIDAK

INVESTIGASI

BA UNTUKDILAKUKANINVESTIGASI

YA

TIDAK

PRESENTASIDAN EVALUASI

BAPENETAPAN

HASILINVESTIGASI

YA

TIDAK

ARSIP

PERINTAHUNTUKPROSESHUKDIS

LAPORANLAPORAN DANREKOMENDASI

LAPORANHASIL

INVESTIGASIREPORTS

ADDITIONAL DATA

INVESTIGATION

REC

OM

END

ATIO

N

YESNO

RECORDS

YES

NO

INVE

STIG

ATIO

N R

EPO

RTS

YES

NO

FEAS

IBIL

ITIE

SEV

ALU

ATIO

N

CO

MM

AND

S FO

R LE

GAL

AN

D D

ISC

IPLI

NAR

Y PR

OC

ESSE

S

MIN

UTE

SD

ETER

MIN

ATIO

NO

F IN

VEST

IGAT

ION

SRE

SULT

S

MIN

UTE

S FO

RIN

VEST

IGAT

ING

PRES

ENTA

TIO

NAN

D E

VALU

ATIO

N

WBS System Procedures of Report

Page 173: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)172

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Sebagai perwujudan terciptanya penyelenggaraan Good Corporate Governance yang efektif dan baik maka sosialisasi dan penegakan penerapan terhadap WBS akan selalu terus ditingkatkan. Perusahaan melakukan evaluasi, pemutakhiran, dan penyempurnaan Kebijakan WBS dalam rangka perbaikan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan bisnis Perusahaan dan menyesuaikan dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Detail laporan yang masuk melalui saluran WBS selama tahun 2017 dan 2018 adalah sebagai berikut:

As an embodiment of effective and good implementation of Good Corporate Governance, the dissemination and enforcement of the application to the WBS will always be improved. The company evaluates, updates, and refines WBS Policies in order to continually improve in accordance with the development of the Company’s business and adapts to the applicable laws and regulations.

Details of report submitted through WBS during 2017 and 2018 is as follows:

No. UraianDescription

Jumlah LaporanNumber of Report

1 Laporan MasukSubmitted Reports 0

2 Tindak Lanjut PelaporanReport Follow-Ups

a. Investigasi tim WBSa. WBS Team Investigation 0

b. Internal Perusahaanb. Company Internals 0

c. Eksternal Perusahaan dan Kepolisianc. Company Externals and Police 0

3 Jenis Kasus yang DilaporkanType of Reported Cases

a. Kecurangan internala. Internal Fraud 0

b. Kecurangan eksternalb. External Fraud 0

c. Kegagalan sistemc. System Failure 0

d. Kegagalan transaksi dan manajemen operasionald. Transaction Failure and Operational Management 0

e. Kegagalan hubungan ketenagakerjaan dan keamanan kerjae. Labor Relations and Work Security Failure 0

f. Kegagalan praktik bisnis, produk dan hubungan dengan kastemerf. Failure of Business Practices, Products, and Relationships with Customers 0

g. Lain-laing. Others 0

Pada tahun 2017 dan 2018 tidak terdapat laporan pengaduan melalui saluran WBS terkait adanya dugaan pelanggaran atau kecurangan yang dilakukan oleh Insan INTI.

In 2017 and 2018 there were no reports of complaints through the WBS channel related to the alleged violations or fraud committed by INTI person.

“ “

Page 174: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

173PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Struktur Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance Structure

Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri atas:1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)2. Dewan Komisaris3. Direksi4. Organ pendukung dan komite-komite di bawah

Dewan Komisaris5. Sekretaris Perusahaan

Adapun perincian lebih lanjut sebagai berikut:

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB) bertindak sebagai forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap Perusahaan. RUPS Tahunan terdiri dari RUPS mengenai Persetujuan Laporan Keuangan dan RUPS mengenai Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), sedangkan RUPSLB dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Dalam RUPST dan RUPSLB, setiap pemegang saham berhak memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang, terutama dalam menyuarakan pendapatnya dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan penting dan strategis terkait dengan:

• Perubahan Anggaran Dasar• Persetujuan Laporan Tahunan, RKAP, serta Rencana

Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)• Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan

Komisaris dan Direksi.• Penentuan dan persetujuan terhadap penggunaan

laba perusahaan• Hal-hal lain yang menjadi kewenangan RUPS

KomisarisSusunan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia No. SK-99/MBU/05/2017 tertanggal 23 Mei 2017, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Keputusan Dewan Komisaris PT Industri Telekomunikasi Indonesia No. KEP-49/DK-INTI/VI/2017 tertanggal 1 November 2017, dan Keputusan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia No. SK-131/MBU/05/2018 tertanggal 17 Mei 2018, maka susunan Dewan Komisaris PT INTI (Persero) sebagai berikut:

Komisaris Utama : Unggul PriyantoKomisaris : Djoko Agung HarijadiKomisaris : Nuning Sri Rejeki Wulandari

Governance Structure consists of:1. General Meeting of Shareholders (GMS)2. The Board of Commissioners3. The Board of Directors4. Supporting organs and Committees under the Board

of Commissioners5. Corporate Secretary.

As for further details as follows:

General Meeting of Shareholders (GMS)Based on the Company’s Articles of Association, the General Meeting of Shareholders (GMS) both of Annual General Meeting (AGM) and Extraordinary General Meeting (EGM) to act as the main forum for shareholders to exercise their rights and authority over the Company. AGM consists of GMS to Approval of the Financial Statements and the GMS on the agreement Work Plan and Company Budget (WPB), whereas the EGM can held at any time if necessary. In the GMS and EGM, shareholders are entitled to equal treatment and a balanced position, especially in voicing their opinions and contribute to the decision making process of strategic importance related to:

• Amendments to the Articles of Association.• Approval of the Annual Report, WPB, and Company

Long Term Plan (CLTP).• Appointment and Dismissal of Members of the Board

of Commissioners and Directors.• Determination and approval of the use of corporate

profits.• Other things that the authority of the GMS

Board of CommissionersComposition of the Board of Commissioners of the Limited Liability Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia based on the Ministry of State Owned Enterprises (SOEs) of the Republic of Indonesia No. SK-99/MBU/05/2017 dated 23 May 2017, on Discharge and Appointment of Members of the Board of Commissioners of the Limited Liability Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, Decision of the Board of Commissioners of PT Indonesian Telecommunications Industry No. KEP-49/DK-INTI/VI/2017 dated November 1, 2017, and Decree of the Minister of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia Number SK-131/MBU/05/2018 dated May 17, 2018 the Board of Commissioners of PT INTI (Persero) are as follows:President Commissioner : Unggul PriyantoCommissioner : Djoko Agung HarijadiCommissioner : Nuning Sri Rejeki Wulandari

Page 175: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)174

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

DireksiBerdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-292/MBU/12/2017 tertanggal 28 Desember 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, maka susunan Direksi PT INTI (Persero) adalah sebagai berikut:

Direktur Utama : Darman MappangaraDirektur Keuangan : Nilawati DjuandaDirektur Bisnis : Teguh Adi Suryandono

Organ Pendukung dan Komite-Komite di Bawah Dewan KomisarisBerdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 Dewan Komisaris dapat mengangkat organ pendukung dan komite-komite di bawah Dewan Komisaris yaitu:

• Sekretaris Dewan Komisaris, jika diperlukan;• Komite Audit;• Satu komite lain, jika diperlukan.

Sekretaris Dewan Komisaris PT INTI (Persero) berdasarkan KEP-49/DK-INTI/VI/2017 tanggal 1 Nopember 2017 dijabat oleh Suripto.

Perusahaan juga telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-01/DEKOM/INTI/IV/2018 tertanggal 2 April 2018 tentang Pengangkatan Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia yang beranggotakan:

Ketua : Nuning Sri Rejeki WulandariAnggota : Endarjono.

Selain Komite Audit, PT INTI (Persero) belum membentuk komite lain di bawah Dewan Komisaris.

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan merupakan Organ Pendukung Direksi yang bertindak sebagai pejabat penghubung (liaison officer) serta bertugas menatausahakan dan menyimpan dokumen Perusahaan, tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perusahaan, dan Risalah Rapat Direksi, Dewan Komisaris, maupun RUPS. Fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh organ struktural setingkat di bawah Direksi dan bertanggung jawab kepada Direksi Perusahaan.

Sekretaris Perusahaan harus memastikan bahwa Perusahaan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta.

Board of DirectorsBased on the Decree of the Minister of SOEs No. SK-292/MBU/12/2017, dated 28 December, 2017 on Termination and Appointment of Members of Board of Directors of the Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, the Board of Directors of PT INTI (Persero) is as follows:

President Director : Darman MappangaraDirector of Finance : Nilawati DjuandaDirector of Business : Teguh Adi Suryandono

Supporting Organ and Committees Under the Board of CommissionersAccording to Regulation of Ministry of SOE No. PER-12/MBU/2012, the Board of Commisioners can appoint supporting organ and committees under the BOC as follows:

• Secretary of BOC, if necessary;• Audit Committee;• Another committee, if necessary.

Secretary of BOC by KEP-49/DK-INTI/VI/2017 dated 1 November 2017 is chaired by Suripto.

The Company has also established an Audit Committee by the Decree of Board of Commisioners No. KEP-01/DEKOM/INTI/IV/2018 dated 2 April 2018 on the Appointment of the Company’s Audit Committee of the Limited Liablity Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia, consists of:Chairwoman : Nuning Sri Rejeki WulandariMember : Endarjono.

Other than the Audit Committee, PT INTI (Persero) has not established any other committee under the Board of Commisioners.

Corporate SecretaryCorporate Secretary is Board of Directors supporting organ that acts as a liaison officer to administer and store the documents of the Company, but not limited to the Register of Shareholders, Special Register Company, and Minutes of Meetings of the Board of Directors, Board of Commissioners, and the RUPS. The Corporate Secretary is run by structural organ level under the Board of Directors and is responsible to the Board of Directors of the Company.

Corporate Secretary shall ensure that the Company comply with the applicable disclosure requirements and shall provide all relevant information to the Board of Directors on a regular basis and to the Board of Commisioners upon request.

Page 176: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

175PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ tertinggi di Perusahaan, merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya serta mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan kepemilikan saham di Perusahaan.

RUPS mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan Direksi, menetapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta meminta pertanggungjawaban terkait dengan pengelolaan Perusahaan mengubah Anggaran Dasar, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur, dan lain-lain.

Dalam melaksanakan wewenangnya, RUPS harus memperhatikan kepentingan pengembangan dan kesehatan Perseroan, kepentingan para stakeholders, serta hak-hak Perseroan.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, terdapat dua jenis RUPS yaitu:

1. RUPS TahunanRUPS Tahunan diadakan tiap-tiap tahun meliputi:• RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan,

diadakan paling lambat pada bulan Juni, setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan, di mana disampaikan Laporan Tahunan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, Usulan Penggunaan Laba Bersih, dan hal-hal lain yang perlu diputuskan oleh RUPS.

• RUPS mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), diadakan paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran berjalan (tahun anggaran RKAP yang bersangkutan), di mana Direksi menyampaikan RKAP, dan hal lainnya yang perlu diputuskan oleh RUPS.

2. RUPS Luar Biasa (RUPSLB)RUPS Luar Biasa yang dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perseroan.

RUPS dapat mengambil keputusan jika keputusan tersebut disetujui dengan suara bulat.

Pada tahun 2018 PT INTI (Persero) melakukan RUPS sebanyak dua kali, yaitu RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku2017 tanggal 4 Mei 2018 dan RUPS Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 pada 15 Desember 2018.

General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest organ in the Company, is the main forum for shareholders to exercise their rights and authority as well as taking vital decisions relating to the ownership of shares in the Company.

GMS has the authority not granted to the Board of Commissioners or Board of Directors within the limits prescribed in the statutes and regulations that apply. Such authorities include appointing and dismissing the Board of Commissioners and Board of Directors, setting the Corporate Work Plan and Budget (WPB) and asking for accountability regarding the management of the Company, revising the Articles of Association, deciding the division of roles and responsibilities among the Board of Directors, and others.

In exercising its authority, the GMS must consider the interests of the Company’s development and health, the interests of stakeholders and rights of the Company.

In accordance with the Articles of Association, there are two types of GMS, namely:

1. Annual General Meeting (AGM)The Annual General Meeting is held each year include:• AGM regarding the approval of the Annual

Report, held at the latest in June, after the close of the fiscal year concerned, which the Annual Report, the Supervisory Report of the Board of Commissioners, the Proposed Use of Net Profit, and other things that need to be decided by the AGM are conveyed at the meeting.

• AGM regarding the approval of the Corporate Work and Budget Plan (CBP), held no later than 30 (thirty) days after the current fiscal year (the fiscal year concerned CBP), in which the Board of Directors to convey CBP and other things that need to be decided by the AGM.

2. The Extraordinary General Meeting (EGM)The Extraordinary General Meeting (EGM) can be held at any time based on the needs for the benefit of the Company.

GMS can make a decision if the decision was approved unanimously.

In year 2018 PT INTI (Persero) held two GMS, namely GMS on Approval of Annual Report and Ratification of Financial Statements of Fiscal Year 2017 on 4 May 2018, and GMS on Ratification of Corporate Work Plan and Budget (WPB) 2019 on December 15, 2018.

Page 177: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)176

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Rups Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2017Sesuai undangan Direksi PT INTI (Persero) No. 1347/ST.03/010500/2018 tertanggal 13 April 2018, telah diadakan rapat bersama Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media (PISM) yang mendapat kewenangan sebagai kuasa pemegang saham sesuai Surat Kuasa No. SKU-99/MBU/04/2018 tertanggal 23 April 2018 untuk melaksanakan RUPS pada 4 Mei 2018 di Bandung.

Pokok-pokok Keputusan RUPS tertuang dalam Risalah RUPS dengan uraian sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan mengenai keadaan dan jalannya perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2017.

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tahun Buku 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Djoko, Sidik & lndra sebagaimana dimuat dalam laporannya No. DSI.IS/H0/030-INTI.LAI/18 tertanggal 15 Februari 2018 yang memberikan opini laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (Persero) dan entitas anak tertanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2017, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan serta bukan merupakan tindak pidana dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. RUPS juga mengesahkan Penyajian Kembali (Restatement) Laporan Keuangan Tahun Buku 2016 sebagaimana dimuat dalam laporannya No. DSI.IS/H0/030-INTI.LAI/18 tertanggal 15 Februari 2018.

3. Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2017 telah diaudit oleh KAP Djoko, Sidik & lndra sebagaimana dimuat dalam laporannya No. DSI.IS/H0/030C-lNTI.PKBL/18 tertanggal 15 Februari 2018 yang memberikan opini laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (Persero) tertanggal 31 Desember 2018, laporan aktivitas, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Direksi dan

GMS on Approval of Annual Report and Ratificaton of Financial Statements of Fiscal Year 2017In accordance to invitation of Board of Directors of PT INTI (Persero) No. 1347/ST.03/010500/2018 dated 13 April 2018, a meeting was held with Deputy Minister of State-Owned Enterprises (BUMN) in the Field of Mining, Strategic Industry and Media (MSIM), who was authorized as endorsee of shareholders according to Power of Attorney No. SKU-99/MBU/04/2018 dated 23 April 2018 to execute the GMS on May 4, 2018 in Bandung.

The principal decisions of GMS contained in the Minutes of the GMS with the following description:

1. Approve the Corporate Annual Report on the circumstances and the course of the Company, including the Supervisory Report of the Board of Commissioners during the fiscal year 2017.

2. Ratify the Corporate Financial Report of the Fiscal Year 2015 audited by Public Accounting Firm Djoko, Sidik & Indra as contained in their report No. DSI.IS/HO/030-INTI-LAI/18 dated 15 February 2018, which provide an opinion that the financial statements present fairly in all material aspects, including the statement of consolidated financial position of PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (Persero) and its subsidiaries as of 31 December 2017, as well as the statement of financial performance and cash flow statement for the year ended on that date, and also grant a full release and discharge (volledig acquit et decharge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners on the management and supervision during the fiscal year 2017, provided that all the actions are not criminal offense or violating rules and procedures of applicable laws, while recorded in the Company’s Financial Statements and do not conflict with the legislation. The GMS also ratifies the Restatement of the Financial Statements for Fiscal Year 2016 as published in the report No. DSI.IS/H0/030-INTI.LAI/18 dated February 15, 2018.

3. Ratify the Financial Report of the Community Development and Partnership Program (CDPP) of the Fiscal Year 2017 audited by KAP Djoko, Sidik & Indra as contained in their report No. DSI.IS/HO/30C-INTI.PKBL/18 dated 15 February 2018, which provide an unqualified opinion in all material aspects, including the statement of financial position of CDPP of PT INTI (Persero) as of 31 December 2018, as well as the activity report and cash flow statement for the year ended on that date, in compliance with Accounting Standards for Entity without Public Accountability can be ratified, and also grant a full release and discharge (volledig acquit et decharge) to the Board of Directors and the Board of Commissioners on the management and supervision during the fiscal

Page 178: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

177PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku 2018, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada Laporan Keuangan PKBL serta bukan merupakan tindak pidana dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

4. Menetapkan Laba Bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 6.370.358.431 digunakan untuk Cadangan dengan proporsi 100% dari laba bersih tahun buku 2018.

5. Menetapkan tentang Gaji/Honorarium, Tunjangan, dan Fasilitas untuk tahun 2019 bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam ketetapan tersendiri.

6. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja Suhartono untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) untuk tahun buku 2018 serta melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya, serta menunjuk kantor aKuntan publik pengganti apabila kantor akuntan publik yang telah ditetapkan tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun, termasuk alasan hukum dan peraturan perundangan.

Rups Tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2019Sesuai undangan Direksi PT INTI (Persero) No. 4734/TU.02/010100/2018 tertanggal 6 Desember 2018, telah diadakan rapat bersama Deputi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media (PISM) yang mendapat kewenangan sebagai kuasa pemegang saham sesuai Surat Kuasa nomor SKU-206/MBU/12/2018 tertanggal 12 Desember 2018 untuk melaksanakan RUPS pada tanggal 20 Desember 2018 di Wisma Antara Jakarta.

Pokok-pokok Keputusan RUPS tertuang dalam Risalah RUPS dengan uraian sebagai berikut:

1. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan PT INTI (Persero) Tahun 2019.

2. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia Tahun 2019, sesuai dengan Hasil Telaahan Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) No. RIS-33/D7.MBU.3/12/2018 tentang Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA-PKBL) Tahun 2019 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero).

year 2086, provided that all the actions are not criminal offense or violating rules and procedures of applicable laws, while recorded in the CDPP Financial Statements and do not conflict with the legislation.

4. Determine the current year’s Net Income attributable to the Owner of the Parent Entity amounting to Rp 6,370,358,431, - used for Reserves with a proportion of 100% of net income for the fiscal year 2018.

5. Determine the Salary/Honorarium, Benefits, and Ffacilities for 2019 for the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company in a separate provision.

6. Appoint Public Accounting Firm Kanaka Puradiredja Suhartono to audit the Company’s Financial Statements and Financial Report of Partnership Program and Community Development PT INTI (Persero) for the fiscal year 2018, as well as delegate authority to the Board of Commissioners to determine the honorarium and other requirements, and appoint a substitute public accounting firm if the public accounting firm that has been appointed is not able carry out or perform its duties for any reason, including legal and regulatory reasons.

GMS on Ratification of Corporate Work Plan and Budget (CPB) of Fiscal Year 2017In accordance to invitation of Board of Directors of PT INTI 4734/TU.02/010100/2018 dated 6 December 2018, a meeting was held with Deputy Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) in the Field of Mining, Strategic Industry and Media (MSIM), who was authorized as endorsee of shareholders according to Power of Attorney No. SKU-206/MBU/12/2018 dated 12 December 2018 to execute the GMS on 20 December 2018 at Wisma Antara, Jakarta.

The principal decisions of GMS contained in the Minutes of the GMS with the following description:

1. Ratify the Corporate Work and Budget Plan of the Fiscal Year 2019

2. Ratify the Work Plan and Budget of Partnership Program and Community Development (WPB-PPCD) of PT INTI (Persero) of the Fiscal Year 2098, according to Study Result of Deputy Assistant for Social and Environmental Responsibility (SER) No. RIS-33/D7.MBU.3/12/2018 on the Work and Budget Plan of Partnership Program and Community Development (WPB-PPCD) of PT INTI (Persero) of the Fiscal Year 2019.

Page 179: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)178

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

3. Menetapkan Indikator Aspek Operasional Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia Tahun 2019 untuk perhitungan tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 dan Surat Dewan Komisaris PT INTI (Persero) No 49a/DEKOM/INTI/XI/2018 tertanggal 26 November 2018.

4. Menyetujui menetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang tertuang dalam Kontrak Manajemen Tahun 2019 antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (Persero) yang telah mengacu pada Kriteria Penilaian Kinerja Unggul sesuai surat Menteri BUMN No. S-564/MBU/08/2018 tanggal 31 Agustus 2018 tentang Penyampaian Aspirasi Pemegang Saham atau Pemilik Modal untuk Penyusunan RKAP Tahun 2019.

5. Menetapkan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris Tahun 2019.

6. Persetujuan penjaminan aset perusahaan berupa aset tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 19, 44, dan 48 di Jalan Moch Toha No. 225 Desa Pesawahan dan Desa Citereup Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung (total luas tanah 79.417 m2) dan SHGB No. 8 di Jalan Moch Toha No. 77 Kelurahan Cigereleng Kecamatan Regol Kota Bandung (total luas tanah 45.957 m2) dalam rangka penarikan pinjaman kepada perbankan dan sumber pendanaan lainnya dengan plafon keseluruhan sebesar Rp1.400 miliar.

3. Determine Indicators of the Operational Aspects of Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia in 2019 for the calculation of the company’s health level based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 and the letter of the Board of Commissioners of PT INTI (Persero) No. 49a/DEKOM/INTI/XI/2018 dated November 26, 2018.

4. Assign Key Performance Indicators (KPI) as contained in the Management Contract In 2019 between the Board of Directors and Board of Commissioners with the Shareholders of PT lndustri Telekomunikasi Indonesia (Persero), which has referred to the appropriate Excellent Performance Assessment Criteria according to the letter of Minister of SOE No.:S-564/MBU/08/2018 dated 31 August 2018 concerning the Submission of Shareholders or Capital Owner’s Aspiration for Preparation of CBP Year 2019.

5. Assign the Board of Commissioners’ Key Performance Indicators (KPI) in 2019.

6. Approve collateralize fixed assets in forms of land and building with Certificate of Building Rights Title No. 19, 44 and 48 at Jalan Moch Toha No.225, Village of Pasawahan and Village of Citeureup, Subdistrict of Dayeuhkolot Regency of Bandung (total area of 79,417 m2) and Certificate of Building Rights Title No. 8 at Jalan Moch Toha No.77, Village of Cigereleng, Subdistrict of Regol, City of Bandung (total area of 45,957 m2) in order to withdraw loan from financial institutions or other funding resources with total loan limit of Rp1,400 billion.

Page 180: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

179PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Uraian Tentang Dewan KomisarisDescription on Board of Commissioners

Dewan Komisaris adalah Organ Perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar, memberikan nasihat kepada Direksi, serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG). Untuk

Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang Saham dalam hal mengawasi kebijakan Direksi terhadap operasional Perusahaan secara umum yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan Komisaris dan Pemegang Saham, serta memastikan kepatuhan terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Setiap anggota Dewan Komisaris harus memiliki integritas yang tinggi, pengetahuan, kemampuan, dan komitmen untuk menyediakan waktu dalam menjalankan tugasnya. Dengan demikian, peran Dewan Komisaris sangat strategis. Oleh karena itu, komposisi Dewan Komisaris Perusahaan harus memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat. Selain itu, Dewan Komisaris juga dituntut untuk dapat bertindak secara independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan (conflict of interest) yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap direksi.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengangkatan Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan umum dan khusus yang ditetapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Referensi Peraturan • Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara

Nomor: PER-01/MBU/2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara,

• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara,

The Board of Commissioners is the Corporate Organ that is responsible collectively to supervise and to give advice to the Board of Directors as well as ensuring that the Company implements Good Corporate Governance (GCG) to all levels on the organization.

The Board of Commissioners is responsible to the Shareholders in terms of submitting Board of Directors’ policies regarding the Company’s operations related to business plans that have been approved by the Board of Commissioners and Shareholders, as well as those related to the applicable laws and regulations.

Every member of the Board of Commissioners must have high integrity, knowledge, ability, and commitment for providing time in carrying out their duties. Thus, the role of the Board of Commissioners is very strategic. Therefore, the composition of the Board of Commissioners must enable effective, appropriate, and fast decision makers. In addition, the Board of Commissioners is also required to be able to act independently, in the sense of having no conflict of interest which can interfere with its ability to carry out tasks independently and critically, both in relation to each other and the relationship with the directors.

To support the implementation of its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Secretary of the Board of Commissioners and the Audit Committee.

Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (GMS) in accordance with the laws and regulations. Appointment of the Board of Commissioners must meet the general and specific requirements set by the Minister of State Owned Enteprises (SOEs).

Regulation Reference• Regulation of the State Minister for State-Owned

Enterprises Number: PER-01 / MBU / 2011 dated 1 Agust 2011, concerning Implementation of (Good Corporate Governance) in State-Owned Enterprises,

• Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises Number: PER09 / MBU / 2012 dated 6 July 2012, concerning Amendments to the Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises Number: PER-01 / MBU / 2011 concerning Implementation of (Good Corporate Governance) in State-Owned Enterprises,

Page 181: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)180

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

• Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-02/MBU/02/2015 Tanggal 17 Februari 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

• Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-12/MBU/2012 tertanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, setiap anggota Dewan Komisaris wajib melakukan hal berikut:

1. Mematuhi Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan, serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan, serta sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

Kewajiban Dewan KomisarisDalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berkewajiban untuk:

1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan.

2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

3. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai RJPP dan RKAP serta alasan Dewan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP.

4. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan.

5. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala penurunan kinerja Perusahaan.

• Regulation of Minister of State-Owned Enterprises No. PER-02/MBU/02/2015 dated February 17, 2015, concerning Requirements and Procedures for Appointment and Dismissal of Members of the Board of Commissioners and Supervisory Board of State-Owned Enterprises.

• Regulation of the State Minister for State-Owned Enterprises No. PER-12/MBU/2012 dated 24 August 2012, concerning Supporting Organs of the Board of Commissioners or Supervisory Board of State Owned Enterprises.

Duties and Responsibilities of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners has the duty to supervise management policies, the general management of both the Company and the Company’s business as well as provide advice to the Board of Directors. Including supervision of the implementation of the Company’s Long Term Plan, Company Work Plan and Budget as well as the Articles of Association and Resolutions Shareholders, as well as applicable laws and regulations, for the benefit of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company.

In carrying out its duties, each member of the Board of Commissioners must do the following:

1. Comply with the Articles of Association, laws and regulations, and the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, accountability, and fairness.

2. Good-willed, prudent, and responsible in carrying out the supervisory duties and giving advice to the Board of Directors for the interests of the Company, and also in accordance with the purposes and objectives of the Company.

Obligations of the Board of CommissionersIn carrying out its duties, the Board of Commissioners is obliged to:

1. Providing advice to the Board of Directors in carrying out the management of the Company.

2. Research and review and sign the Company Long Term Plan (CLTP) and the Company Work Plan and Budget (WPB) prepared by the Board of Directors, in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.

3. Provide opinions and suggestions to the General Meeting of Shareholders (GMS) regarding the CLTP and WPB regarding the reasons for the Board of Commissioners to sign CLTP and WPB.

4. Keep abreast of developments in the Company’s activities, provide opinions and suggestions to the GMS regarding any issues deemed important for the management of the Company.

5. Report immediately to the GMS in the event of symptoms of a decline in the Company’s performance.

Page 182: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

181PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan.

7. Memberikan penjelasan, pendapat, dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta.

8. Menyusun RKAP tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RKAP.

9. Membentuk Komite Audit. 10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS. 11. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan

menyimpan salinannya. 12. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai

kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan tersebut dan Perusahaan lain.

13. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru terjadi pada RUPS.

14. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberi nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.

15. Dewan Komisaris harus memantau bahwa Good Corporate Governance (GCG) telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan. Selain itu, mengusulkan Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicator/KPI) Dewan Komisaris kepada RUPS.

16. Menyajikan laporan triwulan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicator) kepada Pemegang Saham.

Terkait dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Dewan Komisaris mengkaji dan memberikan pendapat mengenai RJPP yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama.

Terkait dengan Rencana Kerja Perusahaan dan Anggaran Perusahaan (RKAP)• Dewan Komisaris mengkaji dan memberikan

pendapat mengenai RKAP yang disiapkan Direksi sebelum ditandatangani bersama.

• Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi atas implimentasi rencana dan kebijakan Perusahaan yang tercantum dalam RKAP yang merupakan penjabaran dari RJPP.

Terkait dengan Penyusunan Laporan Tahunan• Dewan komisaris melakukan telaahan atas Rancangan

Laporan Tahunan termasuk laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik.

• Direksi dan Dewan Komisaris menandatangani Laporan Tahunan untuk selanjutnya oleh Direksi disampaikan kepada Pemegang Saham.

Terkait dengan Pengelolaan Manajemen RisikoDewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi secara berkala mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko.

6. Research and review periodic reports and Annual Report prepared by the Board of Directors and sign annual reports.

7. Provide explanations, opinions, and suggestions to the GMS regarding the Annual Report, if requested.

8. Prepare the annual work plan and budget of the Board of Commissioners which is an integral part of the WPB.

9. Establish an Audit Committee.10. Propose a Public Accountant to the GMS.11. Make Minutes of Meeting of Board of Commissioners

and keep copies.12. Report to the Company regarding its share ownership

and/or family to the Company and other Companies.

13. Provide a report on supervisory duties that have been carried out during the recent financial year to the GMS.

14. Carry out other obligations in the framework of supervisory and advisory duties, insofar as they do not conflict with legislation, Articles of Association and/or GMS decisions.

15. The Board of Commissioners must monitor that Good Corporate Governance (GCG) has been implemented effectively and continuously. Other than that, propose the Board of Commissioners’ Performance (Key Performance Indicators/KPI) to the GMS.

16. Presents quarterly progress reports on the realization of Performance Performance Indicators (Key Performance Indicators) to Shareholders.

Related to The Company Long Term Plan (CLTP)The Board of Commissioners reviews and provides opinions on the Company Long Term Plan (RJPP) prepared by the Board of Directors before being signed together.

Related to The Company Work Plan and Budget (WPB)

• The Board of Commissioners reviews and provides opinions on the RKAP prepared by the Board of Directors before being signed together.

• The Board of Commissioners provides direction to the Board of Directors on the implementation of the Company’s plans and policies stated in the RKAP which are the elaboration of the RJPP.

Related to Annual Report Preparation• The board of commissioners reviews the Draft Annual

Report including financial statements audited by public accountants.

• The Board of Directors and the Board of Commissioners sign the Annual Report for the next by the Directors to be conveyed to the Shareholders.

Related to Risk ManagementThe Board of Commissioners has an obligation to supervise and provide advice to the Board of Directors on a regular basis regarding the effectiveness of the application of risk management.

Page 183: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)182

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Terkait dengan Sistem Pengendalian Internal Dewan Komisaris dengan dibantu oleh Komite Audit mempunyai kewajiban untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi agar menetapkan sistem pengendalian internal yang efektif.

Terkait Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi• Dewan Komisaris harus memastikan bahwa dalam

Laporan Tahunan Perusahaan telah memuat informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di Perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi), serta honorarium, fasilitas, dan/atau tunjangan lain yang diterima dari Perusahaan.

• Dewan Komisaris wajib melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perusahaan dan Perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya.

• Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Perusahaan untuk menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan.

• Informasi yang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan Perusahaan merupakan informasi rahasia yang berkenaan dengan Perusahaan, harus dirahasiakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau ketentuan Perusahaan.

• Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Dewan Komisaris harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Wewenang Dewan KomisarisDalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk:

1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan.

2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan.

3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.

4. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi.

5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.

6. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu.

7. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

8. Membentuk komite-komite lain, selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.

9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika dianggap perlu.

Associated with The Internal Control SystemThe Board of Commissioners assisted by the Audit Committee has the obligation to supervise and provide advice to the Board of Directors to establish an effective internal control system.

Related to Openness And Information Confidentiality• The Board of Commissioners must ensure that in the

Annual Report the Company contains information about the identity, main works, positions of the Board of Commissioners in other companies, including meetings conducted in one financial year (internal meetings or joint meetings with the Board of Directors), and honorarium, facilities and/or other benefits received from the Company.

• The Board of Commissioners must report to the Company regarding its share ownership and/or family to the Company and other Companies, including any amendments.

• The Board of Commissioners is responsible to the Company for maintaining the confidentiality of Company information.

• Information, which is based on statutory provisions and/or Company provisions, is confidential information relating to the Company, must be kept confidential in accordance with the provisions of the laws and/or Company provisions.

• Confidential information obtained while serving as a Board of Commissioners must be kept confidential in accordance with applicable laws and regulations.

Authority of the Board of CommissionersIn carrying out its duties the Board of Commissioners is authorized to:

1. Look at books, letters, and other documents, check cash for verification purposes and other securities and check Company assets.

2. Enter the yard, building and office used by the Company.

3. Request an explanation from the Directors and/or other officials regarding all matters relating to the management of the Company.

4. Knowing all policies and actions that have been and will be carried out by the Board of Directors.

5. Requesting Directors and / or other officials under the Board of Directors with the knowledge of the Board of Directors to attend Board of Commissioners meetings.

6. Appoint and dismiss the Secretary of the Board of Commissioners, if deemed necessary.

7. Temporarily dismissing members of the Board of Directors in accordance with the provisions of the Articles of Association.

8. Establish other committees other than the Audit Committee, if deemed necessary by taking into account the Company’s capabilities.

9. Use experts for certain matters and within a certain period of time at the Company’s expense, if deemed necessary.

Page 184: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

183PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

10. Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

11. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan.

12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

Dewan Komisaris berwenang untuk menyetujui atau menolak secara tertulis rencana Direksi dalam hal berikut:1. Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit

jangka pendek.2. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha

atau pihak lain berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, kerja sama operasi (KSO), Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BOwT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO), dan kerja sama lainnya dengan ketentuan sebagai berikut: • Menyewakan asset: Direksi harus mendapat

persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk menyewakan Aset Perusahaan dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan nilai sewa/transaksi lebih dari 1% sampai dengan 2,5% dari Pendapatan (Revenue), atau lebih dari 2% sampai dengan 5% dari Ekuitas Perusahaan, mana yang lebih kecil.

• Kerjasama Operasi dan Kerjasama Usaha: Direksi harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk melakukan Kerja Sama Operasi dan Kerja Sama Usaha dengan jangka waktu lebih dari 5 (lima) tahun sampai dengan 10 (sepuluh) tahun dengan nilai penyertaan (aset Perusahaan yang dikerjasamakan) lebih dari 2,5% sampai dengan 5% dari Pendapatan (Revenue), atau lebih dari 5% sampai dengan 10% dari Ekuitas Perusahaan, mana yang lebih kecil.

• Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BowT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO): Direksi harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk melakukan Kerja Sama Bangun Guna Serah (Build Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Build Own Transfer/BowT), Bangun Serah Guna (Build Transfer Operate/BTO) dengan jangka waktu lebih dari 10 (sepuluh) tahun sampai dengan 20 (dua puluh) tahun dengan nilai Aset Perusahaan yang dikerjasamakan lebih dari 6% sampai dengan 12,5% dari Pendapatan atau lebih dari 6,5% sampai dengan 13% dari Ekuitas Perusahaan, mana yang lebih kecil.

10. Perform management actions of the Company in certain circumstances for a certain period of time in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association.

11. Attending Board of Directors meetings and giving views on matters discussed.

12. Carry out other oversight authorities insofar as they do not conflict with statutory regulations, Articles of Association, and/or decisions of the General Meeting of Shareholders. Companies in certain circumstances for a certain period of time in accordance with the provisions of the Articles of Association of the Company.

The Board of Commissioners is authorized to approve or reject in writing the Board of Directors’ plans in terms of follows:1. Applying fixed assets for short-term credit withdrawals.

2. Organize cooperation with business entities or other parties in the form of licensing cooperation, management contracts, asset leasing, Joint Operation (JO), Build Operate Transfer (BOT), Build Own Transfer (BOwT), Build Build Transfer Operate (BTO), and other cooperation with the following conditions:

• Renting out assets: The Board of Directors must obtain written approval from the Board of Commissioners to lease the Company’s Assets with a period of more than 3 (three) years up to 5 (five) years with more than 1% to 2.5% of rent/transaction value from Revenue, or more than 2% to 5% of the Company’s Equity, whichever is smaller.

• Cooperation in Operations and Business Cooperation: The Board of Directors must obtain written approval from the Board of Commissioners to conduct Joint Operations and Business Cooperation with a period of more than 5 (five) years up to 10 (ten) years with more than 2.5% to 5% of Revenue, or more than 5% to 10% of the Company’s Equity, whichever is smaller.

• Build Operate Transfer (BOT), Build Own Transfer (BowT), Build Transfer Operate (BTO): The Board of Directors must obtain written approval from the Board of Commissioners to cooperate Operate Transfer / BOT), Build Own Transfer (BowT), Build Transfer Operate (BTO) with a period of more than 10 (ten) years up to 20 (twenty) years with the value of the Company’s Assets cooperation is more than 6% to 12.5% of Income or more from 6.5% to 13% of the Company’s Equity, whichever is smaller.

Page 185: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)184

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

• Kontrak Manajemen dan Kerja Sama Lainnya: Direksi harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk melakukan Kontrak Manajemen dan kerja sama lainnya dengan jangka waktu lebih dari 10 (sepuluh) tahun dengan nilai penyertaan (Aset Perusahaan yang dikerjasamakan) lebih dari 2,5% sampai dengan 5% dari pendapatan atau lebih dari 5% sampai dengan 10% dari ekuitas Perusahaan, mana yang lebih kecil.

• Pelaksanaan tindakan tersebut di atas harus disertai dengan Pakta Integritas yang berisi pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris bahwa pelaksanaan tindakan tersebut telah dipertimbangkan dengan cermat dan dengan itikad baik, tanpa pengaruh pihak lain dan tanpa Benturan Kepentingan, serta dengan penuh kehati-hatian untuk kepentingan terbaik bagi Perusahaan dengan mengindahkan ketentuan yang berlaku dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

3. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, kecuali pinjaman (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan dari Perusahaan, dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan dari Perusahaan dilaporkan kepada Dewan Komisaris;

4. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati;

5. Melepaskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun;

6. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi;

7. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Satuan Pengawasan Intern;

8. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen secara lengkap dari Direksi, Dewan Komisaris harus memberikan Keputusan atas permohonan Direksi sebagaimana dimaksud di atas.

Kriteria Anggota Dewan KomisarisBerdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-02/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris BUMN, Kriteria Anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

1. Persyaratan FormalPersyaratan formal anggota Dewan Komisaris, yaitu:

• Orang perseorangan.• Cakap melakukan perbuatan hukum.• Tidak pernah dinyatakan pailit dalam waktu 5

(lima) tahun sebelum pencalonan.

• Management Contracts and Other Cooperation: The Board of Directors must obtain written approval from the Board of Commissioners to conduct Management Contracts and other cooperation with a period of more than 10 (ten) years with the value of investments (Company Assets cooperated) of more than 2.5% up to 5 % of income or more from 5% to 10% of the Company’s Equity, whichever is smaller.

• The implementation of the above actions must be accompanied by an Integrity Pact which contains the statement of the Board of Directors and/or Board of Commissioners that the implementation of these actions has been carefully considered and in good faith, without the influence of other parties and without Conflict of Interest, and with full care for the best interests Company with heed the applicable provisions and the principles of Good Corporate Governance (GCG).

3. Receiving or providing medium or long term loans, except loans (debt or receivables) arising from business transactions and loans given to subsidiaries of the Company, with the terms of loans to subsidiaries of the Company reported to the Board of Commissioners.

4. Eliminate from bookkeeping of bad debts and dead goods inventory.

5. Releasing movable fixed assets with an economic age that is generally applicable in the industry in general up to 5 (five) years.

6. Establish the organizational structure 1 (one) level below the Board of Directors.

7. Appoint and dismiss the Head of the Internal Audit Unit.

8. Appoint and dismiss the Corporate Secretary.

Within 30 (thirty) days of receipt of the application or explanation and documents in full from the Board of Directors, the Board of Commissioners must provide a decision at the request of the Board of Directors as referred to above.

Criteria of the Board of CommissionersBased on the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. PER-02/MBU/02/2015 concerning Requirements, Procedures for Appointment and Dismissal of Board of Commissioners of SOEs, the Criteria for Members of the Board of Commissioners are as follows:

1. Formal RequirementsFormal requirements for members of the Board of Commissioners, namely:• Individuals.• Can carry out legal actions.• Never been declared bankrupt within 5 (five)

years before nomination.

Page 186: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

185PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

• Tidak pernah menjadi anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perusahaan Umum dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan.

• Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan.

2. Persyaratan MateriilPersyaratan materiil anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas yaitu: • Integritas• Dedikasi• Memahami masalah-masalah manajemen

perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen

• Memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha Perseroan atau Perusahaan Umum yang bersangkutan dicalonkan

• Dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya

3. Persyaratan Lain Persyaratan lain anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas, yaitu:• Bukan pengurus partai politik dan/atau calon

anggota legislatif dan/atau anggota legislatif. Calon anggota legislatif atau anggota legislatif terdiri dan calon/ anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), DPR Daerah (DPRD) Tingkat I, dan DPRD Tingkat II.

• Bukan calon kepala/wakil kepala daerah dan/atau kepala/wakil kepala daerah.

• Tidak menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas pada BUMN yang bersangkutan selama 2 (dua) periode berturut-turut.

• Sehat jasmani dan rohani (tidak sedang menderita suatu penyakit yang dapat menghambat pelaksanaan tugas sebagai anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas), yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari Dokter.

• Bagi bakal calon dari kementerian teknis atau instansi pemerintah lain, harus berdasarkan surat usulan dan instansi yang bersangkutan.

• Never been a member of the Board of Directors or a member of the Board of Commissioners or Supervisory Board which was found guilty of causing a Company or Public Company to be declared bankrupt within 5 (five) years prior to nomination.

• Never been convicted of committing a criminal offense that is detrimental to the state’s finances and/or related to the financial sector within 5 (five) years prior to nomination.

2. Material RequirementsThe material requirements of the members of the Board of Commissioners and the Supervisory Board are:• Integrity• Dedication• Understand the company’s management

problems relating to one of the management functions

• Have adequate knowledge in the business sector of the Company or Public Company where the relevant person is nominated

• Can provide sufficient time to carry out their duties

3. Other RequirementsOther requirements are members of the Board of Commissioners and the Supervisory Board, namely:• Not administrators of political parties and/

or legislative candidates and/or legislators. Candidates for legislative members or legislative members consist of candidates/members of the House of Representative, Regional Representative Council, Level I Regional People’s Representative Assembly, and Level II Regional People’s Representative Assembly.

• Not a prospective head/deputy regional head and /or head/deputy regional head.

• Not serving as a member of the Board of Commissioners or Supervisory Board in the relevant SOEs for 2 (two) consecutive periods.

• Physically and mentally healthy (not suffering from an illness that can hinder the implementation of duties as a member of the Board of Commissioners or Supervisory Board), which is proven by a health certificate from the Doctor.

• For prospective candidates from the technical ministry or other government agencies, it must be based on the proposal letter and the relevant agency.

Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dilaksanakan oleh Kementerian BUMN sebagai Wakil Pemerintah sebagai Pemegang Saham BUMN.

Capability and Compliance Assessment was carried out by the Ministry of BUMN as a Government Representative as a BUMN Shareholder.

“ “

Page 187: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)186

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Komposisi Dewan KomisarisPada tahun 2018 komposisi Dewan Komisaris PT INTI (Persero) adalah sebagai berikut:

Composition of the Board of CommissionersIn 2018 the composition of the Board of Commissioners of PT INTI (Persero) is as follows:

No. NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanAppointment Ratification

1 Unggul Priyanto Komisaris UtamaPresident Commissioner

Surat Keputusan MenteriMinisterial Decree

SK-99/MBU/05/2017tertanggal/dated 23 Mei 2017

2 Djoko Agung Harijadi KomisarisCommissioner

Surat Keputusan MenteriMinisterial Decree

SK-62/MBU/03/2016tertanggal/dated 22 Maret 2016

3 Nuning Sri Rejeki Wulandari KomisarisCommissioner

Surat Keputusan MenteriMinisterial Decree

SK-142/MBU/2013tertanggal/dated 14 Februari 2013

4 Suripto Sekretaris Dewan KomisarisSecretary of Board of Commisioners

Keputusan Dewan KomisarisDecree of Board of Commisioners

KEP-49/DK-/INTI/VI/2017tertanggal/dated 1 November 2017

Keberagaman Anggota Dewan Komisaris

Perusahaan meyakini bahwa keragaman keahlian, pengalaman, dan latar belakang pendidikan sangat diperlukan untuk efektivitas pelayanan tugas pengawasan Dewan Komisaris dan pengurusan Perusahaan oleh Direksi.

Dewan Komisaris dan Direksi PT INTI (Persero) yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Perusahaan memiliki komposisi yang cukup beragam, baik berdasarkan usia, latar belakang pendidikan, keahlian, serta pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-02/MBU/02/2015 untuk Dewan Komisaris dan PER-03/MBU/02/2015 untuk Direksi yang menyatakan bahwa sumber calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat berasal dari berbagai institusi berikut dengan ketentuan-ketentuannya.

Susunan dan keberagaman komposisi Dewan Komisaris Perseroan tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, dan usia, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:

Diversity of the Board of Commissioners CompositionThe Company believes that the diversity of expertise, experience, and educational background is indispensable for the effectiveness of the supervisory services of the Board of Commissioners and the management of the Company by the Board of Directors.The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT INTI (Persero) appointed by the General Meeting of Shareholders’ resolutions, taking into consideration the needs and complexities of the Company, has considerable composition based on age, educational background, expertise and experience required in the performance of its duties and responsibilities. This is in line with the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. PER-02/MBU/02/2015 for the Board of Commissioners and PER-03/MBU/02/2015 for the Board of Directors stating that the source of the candidate members of the Board of Commissioners and the Board of Directors may come from various institutions and the conditions.

The composition and diversity of the composition of the Company’s Board of Commissioners reflected in education, work experience, and age, can be seen as in the table below:

Page 188: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

187PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

NamaName

JabatanPosition

Tempat Tanggal Lahir

Date of Birth

Jenis KelaminGender

PendidikanEducation

Pengalaman KerjaWork Experience

Unggul Priyanto

Komisaris Utama

Malang30 September

1958

PriaMale

• S1 Teknik KimiaBachelor Degree of Chemical Engineering

• S2 Chemical Engineering

• S3 Electronic & Material

• Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan TeknologiHead of the Technology Assessment and Application Agency

• Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan MaterialDeputy for Information, Energy, and Material Technology

• Kuasa Pengguna AnggaranBudget User Proxies

• Direktur Pusat Teknologi Sumberdaya EnergiDirector of the Energy Resources Technology Center

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Anggota Dewan

Komisaris

Bogor6 Juli 1963

PerempuanFemale

• S1 Fakultas PertanianBacherol Degree of Agriculture

• Pre-MBA Preparation Program

• S2 Business Administration

• Tenaga Pengkaji Harmonisasi KebijakanAssessor of Policy Harmonization

• Dewan Pengawas Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) AntaraBoard of Trustees of Public Company National News Agency (NNA) AntaraAssessor of Restructuring, Privatization, and Effectiveness of State Assets Separated of Directorate General of State Assets (DGSA)

• Kepala Bagian Kepegawaian DJKNHead of Personnel Section DGSA

• Kepala Bagian Kepegawaian Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)Head of Staffing Section of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency

• Kepala Subbagian Kelembagaan, Bagian Organisasi dan Tata Laksana Bapepam-LKHead of Institutional Subdivision, Organization and Governance Section of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency

Djoko Agung

Harijadi

Anggota Dewan

Komisaris

Kediri17 Mei 1956

PriaMale

• S1 Teknik Industri

• S2 Magister Manajemen

• Sekretaris Direktur Jenderal Aplikasi InformatikaSecretary of the Directorat General of Information Applications

• Sekretaris Direktorat Jenderal Aplikasi TelematikaSecretary of the Directorat General of Telematics Applications

• Direktur E-GovernmentDirector of e-Government

• Asisten Deputi Bidang Pengembangan e-GovernmentAssistant Deputy for e-Government Development

• Kepala Bidang Audit Teknologi Mekanik dan Energi.Head of Audit of Mechanical and Energy Technology

• PIt. Direktur Usaha Industri StrategisActing Director of Strategic Industrial Business

• Koordinator Pusat Peningkatan Pertumbuhan Produktivitas Prestasi Perusahaan BUMN Industri Strategis, dan Koordinator Pusat Peningkatan Pengendalian Kualitas BUMN Industri StrategisCoordinator of Center for Increasing Productivity Growth in Achievements of SOEs Strategic Industries, and Coordinator of Center for Improving Quality Control of Strategic Industrial SOEs

• Kepala Program F16 Co Production dan Asisten Umum Direktur ProduksiHead of the F16 Co Production Program and General Assistant to the Production Director

Page 189: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)188

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Rapat Dewan KomisarisUntuk mengambil segala keputusan yang dipandang perlu, Dewan Komisaris menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris. Keputusan dapat pula diambil di luar Rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju tentang cara dan materi yang diputuskan.

Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, di mana dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintan tertulis dari Pemegang Saham dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Semua rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.

Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan rapat Dewan Komisaris diambil dengan suara terbanyak.

Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan. Risalah rapat ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seluruh Komisaris yang hadir dalam rapat.

Kehadiran Rapat Dewan Komisaris

Board of Commisioners MeetingTo take any decisions deemed necessary, the Board of Commisioners holds Board of Commisioners meetings. The decision can also be taken outside the Board of Commisioners meetings as long as the Board of Commisioners agrees on how and materials to be decided.

The Board of Commisioners shall hold a meeting at least once every month, at which the Board of Commisioners may invite the Board of Directors. Board of Commisioners can be convened at any time at the request of 1 (one) or several members of the Board of Commisioners, the Board of Directors request, or upon written at the demand of Shareholders mentioning the things that will be discussed.

All board meetings chaired by the President Commissioner. In the event that the President Commissioner is absent or unavailable, board meetings chaired by a member of the Board of Commisioners appointed by the President Commissioner.

The Board of Commisioners Meeting is valid and may take binding decisions if attended or represented by more than 1/2 (one half) the number of members of the Board of Commissioners. All decisions taken by the Board of Commisioners meeting are through consensus decision-making. If the consensus is not reached, then the decision of the Board of Commissioners meeting taken by a majority vote.

In each meeting of the Board of Commissioners, minutes of meetings must be made, containing things that are discussed and decided. Minutes of the meeting signed by the Chairman of the Meeting and all Commissioners present in the meeting.

Presence of BOC in Meetings

No. NamaName

Jumlah RapatNumber of Meeting

KehadiranAttendance

KeteranganNote

PersentasePercentage

1 Unggul Priyanto 12 12 - 100%

2 Djoko Agung Harijadi 12 12 - 100%

3Nuning Sri Rejeki Wulandari

12 9

• Bulan Februari 2018 masa Jabatan telah berakhirIn February 2018 the term of office has ended(Periode 14 Feb 2013 sd 14 Feb 2018).(Period February 14, 2013-February 14, 2018)

• Masa Jabatan Periode 14 Februari 2018- 14 Februari 2023 ditetapkan pada 17 Mei 2018Term of office for the period February 14, 2018- February 14, 2023 is set on May 17, 2018

75%

Page 190: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

189PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Organ Pendukung dan Komite-Komite di Bawah KomisarisSesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-12/MBU/2012, Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris. Sekretaris Dewan Komisaris PT INTI (Persero) diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Komisaris PT INTI (Persero) No. KEP-49/DK-INTI/VI/2017 tertanggal 1 November 2017 dan dijabat oleh Suripto.

Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas sebagai berikut:1. Mempersiapkan rapat, bahan rapat, dan risalah rapat

Dewan Komisaris.2. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris.3. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran

dan Rancangan Laporan-laporan Dewan Komisaris.4. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi

peraturan perundang-undangan dan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).

5. Memberikan informasi yang dibutuhkan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau apabila diminta.

6. Mengkoordinasikan anggota Komite jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris.

7. Menjadi penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak luar.

8. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.

Komite AuditUntuk lebih meningkatkan kinerjanya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit yang beranggotakan satu atau lebih anggota Dewan Komisaris serta kalangan luar dengan berbagai keahlian dan kualifikasi yang dibutuhkan. Komite Audit harus bebas dari pengaruh Direksi maupun Auditor Eksternal. Dengan demikian, Komite Audit hanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Penggantian anggota Komite Audit yang belum habis masa jabatannya dan pengangkatan anggota Komite Audit yang baru harus mendapat persetujuan paling sedikit 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Komite Audit dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. : KEP-01/DEKOM/INTI/IV/2018 tertanggal 2 April 2018 tentang Pengangkatan Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia.

Komite Audit PT INTI (Persero) berjumlah 2 (dua) orang, yaitu 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris merangkap menjadi Ketua Komite Audit dan 1 (satu) orang anggota Komite Audit. Susunan Komite Audit sebagaimana dimaksud Keputusan Dewan Komisaris tersebut adalah sebagai berikut:

• Nuning Sri Rejeki Wulandari sebagai Ketua.• Endarjono sebagai Anggota.

Supporting Organ and Commitees Under the Board of CommissionersIn accordance with Regulation of Ministry of SOE No. PER-12/MBU/2012 that Board of Commissioners can appoint Secretary of B Board of Commissioners, the Secretary of Board of Commissioners of PT INTI (Persero) was appointed by the Decree of Board of Commissioners of PT PT INTI (Persero) No. KEP- KEP-49/DK-INTI/VI/2017 dated 1 November 2017 and chaired by Suripto.

Secretary of Board of Commissioners has the following tasks:1. To prepare meetings, meeting materials and minutes of

meetings of the Board of Commissioners.2. To administer Board of Commissioners documents.3. To prepare drafts of Work and Budget Plan and Reports

of Board of Commissioners.4. To ensure that the Board of Commissioners complies to

regulations and applies Good Corporate Governance (GCG) principles.

5. To provide information needed by the Board of Commissioners regularly and/or upon request.

6. To coordinate Committee members if needed, to facilitate the tasks of the Board of Commissioners.

7. To play the role of liaison officer between the BOC and external parties.

8. To implement other tasks assigned by the Board of Commissioners.

Audit CommitteeTo further improve their performance, the Board of Commissioners shall establish an Audit Committee consisting of one or more members of the Board of Commissioners and outer circles with a variety of skills and qualifications required. The Audit Committee shall be free from the influence of the Board of Directors and the External Auditors. Thus only the Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners.Replacement of members of the Audit Committee whose term is not yet expired and appointment of new member of the Audit Committee must be approved by at least 50% of the total number of Board of Commissioners.

The Audit Committee was established by the Decree of BOC No. KEP-01/DEKOM/INTI/IV/2018 dated 02 April 2018 on the Appointment of the Company’s Audit Committee of the Limited Liablity Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia.

Audit Committee of PT INTI (Persero) consists of 2 (two) members, namely 1 (one) member of the Board of Commissioners concurrently as Chairman and 1 (one) member of the Audit Committee. The composition of the Audit Committee referred to the decision of the Board of Commissioners are as follows:

• Nuning Sri Rejeki Wulandari as Chairwoman.• Endarjono as Member.

Page 191: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)190

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kualifikasi Anggota Komite Audit• Ketua Komite Audit

Nuning Sri Rejeki Wulandari, warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung, lahir di Bogor 6 Juli 1963. Sarjana Pertanian lulusan Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, tahun 1987. Kemudian pernah mengikuti Pre-MBA Preparation Program, San Diego State University, California, Amerika Serikat, 1992, dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA) University of Detroit, Michigan, USA, 1994, peminatan tentang Finance.

Pada tahun 2011-2012 menjabat sebagai tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). Tahun 2012-2013 pernah menjabat sebagai Dewan Pengawas Perum LKBN Antara. Saat ini, terhitung tanggal 10 Juni 2015, menjabat sebagai Kepala Perwakilan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementrian Keuangan Wilayah Jawa Barat.

• Anggota Komite AuditEndarjono, warga negara Indonesia, berdomisili di Jakarta, lahir 3 Oktober 1962. Lulus dari pendidikan strata-1 Akuntansi di Fakultas Diponegoro pada tahun 1987 dan S2 Manajemen Bisnis Administrasi di Institut Teknologi Bandung pada tahun 2005. Memiliki pengalaman kerja sebagai Direktur di Perum Produksi Film Negara (2011-2013), Direktur Administrasi dan Keuangan di Perum Produksi Film Negara (2001-2011), Kepala Subdirektorat Pendukung Jasa Konstruksi di Kementerian Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara (2000-2001), Kasubdit Perusahaan Manufaktur Strategis di Kementerian Kementerian Pendayagunaan BUMN (2000-2001), dan Kepala Bagian Pendanaan di Badan Pengelola Industri Strategis (1992-1999).

Independensi Anggota Komite AuditBerdasarkan Piagam Komite Audit PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), Komite Audit adalah organ pendukung komisaris di dalam infrastruktur Good Corporate Governance (GCG) yang bekerja secara kolektif dan bersifat independen baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan.

Kedudukan Komite Audit berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Komisaris. Ketua Komite Audit dijabat oleh salah seorang anggota Komisaris Perseroan. Personil Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Komisaris dan dilaporkan ke Rapat Umum pemegang Saham (RUPS). Dalam melaksanakan tugasnya, anggota komite audit harus tidak memiliki benturan kepentingan terhadap perusahaan.

Independensi Komite Audit ditetapkan untuk menjalankan segala tugas dan tanggung jawabnya atau hubungan dengan pihak lain secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain atau yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar perusahaan

Qualification of Audit Committee Members• Chairman of Audit Committee

Nuning Sri Rejeki Wulandari, an Indonesia citizen, born in Bogor on 6 July 1963. Graduated as Bachelor of Agriculture of the Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University, in 1987. Then attended the Pre-MBA Preparation Program, San Diego State University, California, United State of Amerika, 1992, and received a Master of Business Administration (MBA) from University of Detroit, Michigan, USA, 1994, majoring in Finance.

In 2011-2012 served as Assessor of Restructuring, Privatization, and the Effectiveness of Separated State Property of Directorate General of State Assets (DGSA). In year 2012-2013 she served as member of Board of Trustees of Public Company National News Agency (NNA) Antara. Currently, commencing on June 10, 2015, served as Chief Representative of the Directorate General of State Asset Ministry of Finance for West Java Area.

• Audit Committee MemberEndarjono, an Indonesian citizen, domiciled in Jakarta, born on October 3, 1962. Graduated as Bachelor of Accounting at Diponegoro Faculty in 1987 and holds a Masters in Business Administration at the Bandung Institute of Technology in 2005. Having work experience as a Director of Public Company of State Film Production (2011-2013), Director of Administration and Finance at the State Film Production Corporation (2001-2011), Head of Subdirectorate of Construction Services Support at the Ministry of Investment and Development of State Owned Enterprises (2000-2001), Head of Subdirectorate of Strategic Manufacturing Companies in the Ministry of SOE Empowerment (2000-2001), and Head of Funding Section at the Strategic Industry Management Agency (1992-1999).

Independence of the Audit Committee MemberBased on the Audit Committee Charter PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), the Audit Committee is a supporting organ to the Board of Commissioners in the Good Corporate Governance (GCG) infrastructure that works collectively and independent both in the execution of its tasks and in reporting.

The position of the Audit Committee is subordinate and reporting to the Commissioner. Chairman of the Audit Committee is held by a member of the Board of Commissioners. The personnel of the Audit Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners and reported to the General Meeting of Shareholders (GMS). In performing their duties, members of the audit committee must have no conflict of interest to the company.

Independence The Audit Committee is determined to carry out all of its duties and responsibilities or relations with other parties independently without interference from other parties or contrary to the laws and regulations and the Articles of Association that can materially interfere with

Page 192: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

191PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

yang secara material dapat mengganggu objektivitas dan kemandirian tugas Komite Audit yang dijalankan untuk kepentingan perusahaan.

Antar Anggota Komite Audit, serta Komite Audit dengan Anggota Komite Risiko Pengembangan dan GCG, Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali tidak memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan.

Tugas Komite Audit dan Pelaksanaannya di Tahun 2018Berdasarkan Piagam Komite Audit, tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebaai berikut:

1. Membantu Dewan Komisaris melakukan penelaahan atas informasi keuangan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan lainnya.

2. Menyeleksi dan mengusulkan calon auditor independen dan melakukan evaluasi untuk memberikan persetujuan awal terhadap jasa auditor independen.

3. Melakukan penelaahan atas efektivitas sistem pengendalian intern dan pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor.

4. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal.

5. Melakukan menelaahan atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

6. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang mungkin dihadapi oleh Perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi.

7. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan rapat Direksi.

8. Menerima, menelaah dan memantau tindak lanjut pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan, Manajemen, atau Pegawai.

9. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris lainnya.

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Melakukan evaluasi terhadap efektivias pelaksanaan tugas dan memutakhirkan Piagam Komite Audit.

Komite Audit melakukan komunikasi dengan Direksi dan jajaran Manajemen mengenai masalah laporan keuangan dan pelaporan, menyangkut kebijakan dan praktik pelaporan akuntansi dan keuangan termasuk adanya perubahan yang signifikan, dasar pertimbangan dari alternatif perlakuan akuntansi yang dipergunakan, standar pelaporan akuntansi, laporan keuangan triwulan maupun tahunan.

the objectivity and independence of the duties of the Audit Committee carried out for the benefit of the Company.

Inter-members of the Audit Committee, as well as the Audit Committee with Members of the Development Risk Committee and GCG, the Board of Directors, the Board of Commissioners and the Main Shareholders and/or Controllers having no family relationship to the third degree, either in straight lines or side lines including relationships that arises because of marriage.

Tasks of Audit Committee and Implementation in 2018Based on the Audit Committee Charter, the duties and responsibilities of the Audit Committee are as follows:

1. Helping the Board of Commissioners to review financial information such as financial reports, projections and others.

2. Select and propose independent auditor candidates and conduct evaluations to provide initial approval to the services of independent auditors.

3. Reviewing the effectiveness of the internal control system and the implementation of external auditor and internal auditor duties.

4. Assessing the implementation of activities and the results of audits carried out by the Internal Audit Unit and external auditors.

5. Conducting a review of the Company’s compliance with laws and regulations relating to company activities.

6. Report to the Commissioner various risks that may be faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors.

7. Conduct an examination of the alleged error in the decision of the Board of Directors meeting.

8. Receiving, reviewing and monitoring the follow up of complaints relating to the Company, Management, or Employees.

9. Identifying matters that require the attention of the Board of Commissioners as well as other Board of Commissioners’ duties.

10. Carrying out other duties given by the Commissioner based on applicable laws and regulations.

11. Evaluate the effectiveness of the implementation of tasks and update the Audit Committee Charter.

The Audit Committee communicates with the Board of Directors and Management on the issue of financial statements and reporting, policies and practices regarding accounting and financial reporting, including any significant changes, considerations taken for used alternative accounting treatment, accounting reporting standards, quarterly, and annual financial reports.

Page 193: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)192

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

No. Tanggal RapatDate Of Meeting

Agenda RapatMeeting Agenda

JabatanPosition

Peserta RapatParticipant

1 2 Februari 2018

• Pembahasan Progress General Audit Tahun 2017Discussion of 2017 General Audit Progress.

• Pembahasan mengenai realisasi pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) tahun 2017.Discussion of the realization of the implementation of the Annual Audit Work Program (AAWP) in 2017.

• Pembahasan mengenai rencana pelaksanaan PKPT tahun 2018.Discussion of the AAWP implementation plan for 2018.

Ketua Komite AuditAudit Committee Chairwomen

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Anggota Komite AuditAudit Committee Members

Husni Sidik Sodikin

2 25 April 2018

Pembahasan mengenai Laporan Realisasi Program Kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) hingga Triwulan I 2018 dan Rencana Kegiatan SPI di Triwulan II 2018.Discussion on the Realization Report of the Internal Audit Unit (IAU) Work Program until the First Quarter of 2018 and the IAU Activity Plan in the Second Quarter of 2018.

Plt. Ketua Komite AuditActing Audit Committee Chairman

Djoko Agung Harijadi

Anggota Komite AuditAudit Committee Members Endarjono

3 23 Juli 2018

Pembahasan mengenai Laporan Realisasi Program Kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) hingga Triwulan I 2018 dan Rencana Kegiatan SPI di Triwulan II 2018.Discussion on the Realization Report of the Internal Audit Unit (IAU) Work Program until the First Quarter of 2018 and the IAU Activity Plan in the Second Quarter of 2018.

Ketua Komite AuditAudit Committee Chairwomen

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Anggota Komite AuditAudit Committee Members Endarjono

4 27 Agustus 2018

Rapat Gabungan Komisaris, Direksi, dan SPI terkait Laporan Hasil Audit, Hasil Evaluasi Kajian dan Monitoring Tindak Lanjut.Joint Meetings of Commissioners, Directors, and IAU related to Audit Results Reports, Follow-Up Evaluation Results and Monitoring.

Ketua Komite AuditAudit Committee Chairwomen

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Anggota Komite AuditAudit Committee Members Endarjono

5 08 November 2018

Pembahasan mengenai Laporan Realisasi Program Kerja SPI hingga Triwulan III 2018 dan Rencana Kegiatan SPI Triwulan IV 2018.Discussion on the Realization Report of the IAU Work Program until the Third Quarter of 2018 and the Plan of Activities of the IAU for Quarter IV of 2018.

Ketua Komite AuditAudit Committee Chairwomen

Nuning Sri Rejeki Wulandari

Anggota Komite AuditAudit Committee Members Endarjono

Tidak ada Komite Nominasi dan Remunerasi serta Komite lainnya di bawah Dewan Komisaris.

There is no Nomination and Remuneration Committee and other Committees under the Board of Commissioners.“

Secara berkala, Komite Audit dan Satuan Pengawasan Intern melakukan rapat koordinasi yang membahas antara lain struktur pengendalian intern, laporan keuangan, kebijakan akuntansi, laporan hasil audit, kinerja audit, dan lain-lain.

Sepanjang tahun 2018, tanggal pelaksanaan, agenda, dan peserta rapat Komite Audit, sebagai berikut:

Periodically, the Audit Committee and Internal Audit Unit hold a coordination meeting which discusses among other things the structure of internal control, financial reporting, accounting policies, report the results of audits, performance audits, and others.

Throughout 2018, the implementation date, meeting agenda, and participants of the Audit Committee meeting are as follows:

Pelatihan Bagi Dewan KomisarisPada 11 Oktober 2018, Nuning Sri Rejeki Wulandari dan Djoko Agung Harijadi mengikuti Pelatihan Penerapan Good Corporate Governance (GCG).

Training for Board of CommissionersOn October 11, 2018 Nuning Sri Rejeki Wulandari and Djoko Agung Harijadi attended the Good Corporate Governance (GCG) Implementation Training.

Page 194: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

193PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Uraian Tentang DireksiDescription on Board of Directors

Direksi merupakan Organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan PT INTI (Persero) serta melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance - GCG) pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.

Direksi terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 2 (dua) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris, atau berdasarkan keputusan RUPS.

Pengangkatan Direksi telah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan GCG. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai.

Komposisi DireksiPada tahun 2018 komposisi Direksi PT INTI (Persero) adalah sebagai berikut:

The Board of Directors is the Corporate Organ which is collectively tasked and responsible on managing PT INTI (Persero) and implementing Good Corporate Governance (GCG) at all organization levels. In carrying out the tasks, the Directors are responsible to the GMS. Their responsibility to General Meeting of Shareholders (GMS) embodies the accountability of corporate management in accordance to GCG principles.

The Board of Directors consists of 3 (three) people, namely 1 (one) President Director and 2 (two) Directors. All Directors domiciled in Indonesia. They are promoted by GMS, with respective tenure of 5 (five) years, and can be re-promoted according to GMS’ decision. Position of members of the Board of Directors will end when they resign, no longer qualified, pass away, or terminated by the Board of Commissioners or based on GMS’ decision.

The Directors’ promotions have gone through the fit and proper test process according to the applicable regulations and GCG principles. All members of Board of Directors have adequate integrity, competence, and reputation.

The Composition of Board of DirectorsIn year 2018, the composition of PT INTI (Persero) Board of Directors (BOD) is as follows:

No. NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanAppointment Ratification

1 Darman Mappangara Direktur UtamaPresident Director

Surat Keputusan MenteriMinisterial Decree

SK-31/MBU/02/2017tertanggal/dated 14 Februari/February 2017

2 Nilawati Djuanda Direktur KeuanganFinance Director

Surat Keputusan MenteriMinisterial Decree SK-56/MBU/2014

tertanggal/dated 18 Maret/March 2014

3 Teguh Adi Suryandono Direktur BisnisBusiness Director

Surat Keputusan MenteriMinisterial Decree

SK-292/MBU/12/2017tertanggal/dated 28 Desember /December 2017

Page 195: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)194

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Keberagaman Anggota DireksiPerusahaan meyakini bahwa keragaman keahlian, pengalaman, dan latar belakang pendidikan sangat diperlukan untuk efektivitas pelayanan tugas pengawasan Direksi dan pengurusan Perusahaan oleh Direksi.

Dewan Komisaris dan Direksi PT INTI (Persero) yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kompleksitas Perusahaan memiliki komposisi yang cukup beragam, baik berdasarkan usia, latar belakang pendidikan, keahlian, serta pengalaman yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini selaras dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor PER-02/MBU/02/2015 untuk Dewan Komisaris dan PER-03/MBU/02/2015 untuk Direksi yang menyatakan bahwa sumber calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat berasal dari berbagai institusi berikut dengan ketentuan-ketentuannya.

Susunan dan keberagaman komposisi Direksi PT INTI (Persero) tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, dan usia, dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:

Diversity of the Board of Directors CompositionThe Company believes that the diversity of expertise, experience, and educational background is indispensable for the effectiveness of the supervisory services of the Board of Directors and the management of the Company by the Board of Directors.The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT INTI (Persero) appointed by the General Meeting of Shareholders (GMS) resolutions, taking into consideration the needs and complexities of the Company, has considerable composition based on age, educational background, expertise and experience required in the performance of its duties and responsibilities. This is in line with the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) Number PER-02/MBU/02/2015 for the Board of Commissioners and PER-03/MBU/02/2015 for the Board of Directors stating that the source of the candidate members of the Board of Commissioners and the Board of Directors may come from various institutions and the conditions.

The composition and diversity of the composition of the Company’s Board of Directors reflected in education, work experience, and age, can be seen as in the table below:

NamaName

JabatanPosition

Tempat Tanggal LahirDate of Birth

Jenis KelaminGender

PendidikanEducation

Pengalaman KerjaWork Experience

Darman Mappangara

Direktur Utama

President Director

Makassar, 11 Januari 1968

PriaMale

• S1 Teknik MesinBachelor Degree of Machine Engineering

• S2 Business Administration

• S2 Teknik Mesin (Teknik Produksi)S2 Machine Engineering (Production Engineering)

• Direktur Operasi 1 PT Len Industri (Persero)Operational Director 1 PT Len Industri (Persero)

• Direktur Teknologi dan Manufaktur PT Len Industri (Persero)Director of Technology and Manufacturing PT Len Industri (Persero)

• Komisaris Utama PT Surya Energi IndotamaPresident Commissioner of PT Surya Energi Indotama

Nilawati Djuanda

Direktur KeuanganFinance Director

Bandung, 29 September

1960

PerempuanFemale

• S1 AkuntansiBachelor Degree of Accounting

• S2 Magister Manajemen

• Direktur Administrasi dan Keuangan, PT Indonusa TelemediaDirector of Administration and Finance of PT Indonusa Telemedia

• Komisioner PT Pasifik Satelit NusantaraCommisioner of PT Pasifik Satelit Nusantara

• Senior GM Maintenance Service Center, Direktorat Network & Solution, PT Telkom Indonesia, Tbk.

• Senior Manager General Support, Maintenance Service Center, PT Telkom Indonesia, Tbk

• Kepala Bidang Keuangan, Divisi Network, PT Telkom Indonesia, TbkHead of Finance Network Division of PT Telkom Indonesia, Tbk

• Kepala Bagian Sarana, Divisi Pelatihan, PT Telkom Indonesia, TbkHead of Facilities Training Division of PT Telkom Indonesia, Tbk

• Assistant Vice President Logistic Corporate Office, Corporate Secretary, PT Telkom Indonesia (Persero)

• Manager Pengadaan Jasa & PKS, Direktorat Pembangunan, PT Telkom Indonesia, (Persero)Service Procurement & PKS Manager Development Directorate PT Telkom Indonesia (Persero)

Page 196: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

195PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

NamaName

JabatanPosition

Tempat Tanggal LahirDate of Birth

Jenis KelaminGender

PendidikanEducation

Pengalaman KerjaWork Experience

Nilawati Djuanda

Direktur KeuanganFinance Director

Bandung, 29 September

1960

PerempuanFemale

• S1 AkuntansiBachelor Degree of Accounting

• S2 Magister Manajemen

• Senior Assistant Manager Administrasi Perlengkapan, Regional 5, PT Telkom Indonesia (Persero)Service Procurement & PKS Manager Development Directorate PT Telkom Indonesia (Persero)

• Kepala Urusan Anggaran Kantor Pusat, Direktorat Perlengkapan, PT Telkom Indonesia (Persero)Service Procurement & PKS Manager Development Directorate PT Telkom Indonesia (Persero)

Teguh Adi Suryandono

Direktur Bisnis

BusinessDirector

Malang, 28 Januari 1969

PriaMale • S1 Teknik Elektro

• Kepala Divisi Corporate Services PT INTI (Persero)Head of Corporate Services Division of PT INTI (Persero)

• Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Umum PT INTI (Persero)Head of Information Technology and General Affairs Division of PT INTI (Persero)

• Kepala Divisi Akuntansi PT INTI (Persero)Head of Accounting Division of PT INTI (Persero)

• Kepala Divisi Corporate Planning PT INTI (Persero)Head of the Corporate Planning Division of PT INTI (Persero)

• Kepala Divisi Sistem Teknologi Informasi PT INTI (Persero)Head of Information Technology System Division of PT INTI (Persero)

• Direktur Utama PT Inti Konten Indonesia.President Director of PT Inti Konten Indonesia

• Komisaris Utama PT Inti Konten Indonesia.President Commisioner of PT Inti Konten Indonesia

• Komisaris Utama PT Mitra Graha Inti UtamaPresident Commisioner of PT Mitra Graha Inti Utama

Tugas dan Kewajiban Direksi1. Tugas dan Kewajiban Direksi dalam mengurus

Perusahaan adalah sebagai berikut:a. Melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk

kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, serta memastikan agar Perusahaan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Mencurahkan tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian maksud dan tujuan.

c. Mematuhi Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

d. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.

e. Membuat daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Risalah Rapat Direksi.

f. Melaporkan kepada Perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya (istri/suami dan anak-anaknya) pada Perusahaan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya.

Duties and Obligations of Board of Directors1. Duties and Obligations of Directors in managing

the Company are follows:a. Carry out their duties in good faith for the benefit

of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company, as well as ensure that the Company exercises its social responsibility and considers the interests of the various stakeholders in accordance with the provisions of the legislation.

b. Give full energies, thoughts, attention, and devotion to duty, obligation, and the achievement of the purpose and objectives of the Company.

c. Comply with the Company’s Articles of Association and regulations, and shall implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness.

d. Seek and guarantee the implementation of the business and activities of the Company in accordance with the purpose and business activities.

e. Create a list of Shareholders, the Special Register, Minutes of the General Meeting of Shareholders (GMS), and Minutes of Board of Directors of Meetings.

f. Report to the Company regarding his/her share ownership and/or his family (wife/husband and children) in the Company and other companies, including any amendments thereto.

Page 197: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)196

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

g. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perusahaan serta dokumen keuangan Perusahaan, serta dokumen keuangan Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.

h. Memelihara dan menyimpan di tempat kedudukan Perusahaan: Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perusahaan serta dokumen Perusahaan lainnya.

i. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris.

j. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perusahaan.

k. Menerapkan Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan dengan berpedoman pada ketentuan GCG yang berlaku, dengan tetap memperhatikan ketentuan dan norma serta Anggaran Dasar Perusahaan.

l. Memastikan bahwa Auditor Eksternal, Auditor Internal, dan Komite Audit, serta komite lainnya jika ada, memiliki akses terhadap catatan akuntansi, data penunjang, dan informasi mengenai Perusahaan, sepanjang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.

m. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan.

n. Melakukan pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas tersebut.

o. Anggota Direksi tidak dapat dibebankan tanggung jawab atas kerugian Perusahaan, apabila yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa:• Kerugian tersebut bukan karena kesalahan

atau kelalaiannya.• Telah melakukan pengurusan dengan itikad

baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.

• Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian.

• Telah mengambil tindakan untuk mencegah berlanjutnya kerugian tersebut.

2. Terkait dengan Pemegang Saham atau Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)a. Menyelenggarakan dan menyimpan Daftar

Pemegang Saham dan dokumen-dokumen terkait dengan RUPS sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

g. Create Annual Report as a form of accountability of Company management and the Company’s financial documents as mentioned in the Law on Corporate Documents.

h. Maintain and store the domicile of the Company: Register of Shareholders, the Special Register, Minutes of the GMS, the Minutes of the Board of Commissioners Meetings and Board of Directors Meetings, the Annual Report and financial documents as well as other company documents.

i. Provide regular reports in the manner and time in accordance with applicable regulations as well as other reports whenever requested by the Board of Commissioners.

j. Hold and maintain the Company’s accounting and administration in accordance with the standards in force for the Company.

k. Apply Good Corporate Governance (GCG) consistently and continuously, guided by the applicable GCG regulations, with regard to regulations and norms as well as the Articles of Association of the Company.

l. Ensure that the External Auditors, Internal Auditors, and the Audit Committee, and other committees if any, have access to the accounting records, supporting data, and information about the Company, to the extent necessary to perform their duties.

m. Each member of the Board of Directors personally takes full responsibility if the concerned makes mistakes or is negligent in performing their duties for the Company’s benefit and business.

n. Divide roles and responsibilities among the Board of Directors, determined by Decree of Directors in the case of the GMS does not determined the division of roles.

o. Members of the Board of Directors can not be held responsible for the loss of the Company, if such person can prove that:• The loss is not due to his/her error or

negligence.• The management has been performed in

good faith and prudence to the benefit of and in accordance with the Company’s purposes and objectives.

• He/she does not have a conflict of interest, whether directly or indirectly, for the management resulting losses.

• He/she has taken action to prevent the continuation of such losses.

2. Related to the Shareholders atau General Meeting of Shareholders (GMS)a. Organize and store the Register of Shareholders

and documents relating to the GMS in accordance with laws and regulations.

Page 198: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

197PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

b. Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan kepada RUPS setelah ditelaah oleh Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Perusahaan berakhir.

c. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan.

d. Menyusun Laporan Tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk diajukan dalam RUPS. Laporan Tahunan tersebut harus sudah disediakan di Kantor Perusahaan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS diadakan dan dapat diperoleh untuk diperiksa oleh Pemegang Saham dengan permintaan tertulis. Dalam hal ada anggota Direksi atau Anggota Dewan Komisaris tidak menandatangani laporan tahunan sebagaimana dimaksud di atas, harus disebutkan alasannya secara tertulis.

e. Memanggil dan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Luar Biasa.

f. Mengumumkan Laporan Tahunan Perusahaan dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang terbit dan beredar luas/nasional di wilayah Republik Indonesia dan dalam satu surat kabar untuk rencana penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan Perusahaan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum pemanggilan RUPS, jika dianggap perlu oleh Direksi.

g. Meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan hutang lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah Kekayaan Bersih Perusahaan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak.

h. Menyediakan bahan RUPS kepada Pemegang Saham di Kantor Perusahaan dan diberikan secara cuma-cuma jika diminta.

i. Membuat risalah RUPS yang sekurang-kurangnya memuat waktu, agenda, peserta, pendapat-pendapat yang berkembang dalam RUPS, dan keputusan RUPS.

j. Memberikan salinan Risalah RUPS kepada Pemegang Saham.

k. Meminta persetujuan RUPS jika Perusahaan ingin membeli kembali saham yang telah dikeluarkan, termasuk pengalihannya.

l. Mendapat persetujuan dari RUPS untuk melakukan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) karyawan yang berkaitan dengan penghasilan karyawan yang tidak diwajibkan oleh atau melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan.

m. Meminta persetujuan RUPS jika Perusahaan ingin menambah besarnya jumlah modal Perusahaan. RUPS dapat melimpahkan kewenangan tersebut kepada Dewan Komisaris untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.

n. Menyampaikan dokumen Perusahaan yang diperlukan dalam RUPS.

o. Dalam pemungutan suara, anggota Direksi yang mewakili Pemegang Saham dilarang bertindak sebagai kuasa dari Pemegang Saham.

b. Develop and submit the Annual Report to the GMS after review by the Board of Commissioners at the latest within a period of five (5) months after the Company fiscal year ends.

c. Give explanations to the GMS regarding the Annual Report.

d. Prepare an Annual Report in accordance with the legislation in force, signed by all the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners to be submitted at the GMS. The annual report must be provided in the Company’s office no later than 14 (fourteen) days prior to the date of the GMS held, and available for inspection by the shareholders with a written request. In case that any member of the Board of Directors or members of the Board of Commissioners did not sign the Annual Report, the reason should be written.

e. Call and organize the Annual General Meeting and/or Extraordinary General Meetings of Shareholders.

f. Publish the Company’s Annual Report in 2 (two) daily newspaper in Indonesian language which is published and circulated widely / nationally in the territory of the Republic of Indonesia, and in a newspaper for a planned merger, consolidation and acquisition of the Company no later than 30 (thirty) calendar days before the GMS, if deemed necessary by the Board of Directors.

g. Request approval of the GMS to divert or make more than 50% (fifty percent) of the Company’s total Net Assets as debt collateral, in one or more transactions, whether in relation to one another or not.

h. Provide materials to the Shareholders General Meeting at the Corporate Office and provided free of charge if requested.

i. Make Minutes of GMS which at least contain the time, agenda, participants, opinions developed in the GMS, and the decision of the GMS.

j. Provide a copy of the Minutes of the GMS to shareholders.

k. Ask for approval of the GMS if the Company intends to buy back shares that have been issued, including their transfer.

l. Ask for approval of the GMS to make a Collective Labor Agreement (CLA) with the employees associated with the employee wages which are not required by or exceed the provisions of the legislation.

m. Ask for approval of the GMS if the Company intend to increase the amount of Company capital. GMS may delegate this authority to the Board of Commissioners for a maximum period of 1 (one) year.

n. Deliver Company documents required in the GMS.

o. In the voting, members of the Board of Directors representing Shareholders are prohibited from acting on behalf of Shareholders.

Page 199: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)198

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

3. Terkait dengan Strategi dan Rencana Kerja Perusahaana. Menyiapkan visi, misi, tujuan, strategi dan

budaya Perusahaan.b. Menyiapkan rancangan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk ditelaah dan ditandatangani sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham. Rancangan RKAP yang telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris disampaikan kepada Pemegang Saham paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tahun buku RKAP yang bersangkutan untuk mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

c. Menyiapkan rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sebelum berakhirnya periode RJPP dan diajukan kepada Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum periode RJPP berakhir.

d. Melaksanakan dan mengupayakan tercapainya sasaran-sasaran jangka panjang yang tercantum dalam RJPP.

e. Melaksanakan dan mengupayakan tercapainya target-target jangka pendek yang tercantum dalam RKAP melalui penetapan target kinerja yang diturunkan di tingkat satuan kerja dan jabatan dalam struktur organisasi Perusahaan.

f. Menerima, menampung dan membahas usulan peluang bisnis yang disampaikan oleh karyawan, anggota Direksi, atau Dewan Komisaris.

g. Menyampaikan kepada Dewan Komisaris, usulan peluang bisnis sebagaimana dimaksud butir (f) di atas disertai studi kelayakan untuk dibahas dengan Dewan Komisaris, khususnya untuk peluang bisnis yang apabila ditindaklanjuti oleh Direksi memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar.

h. Membahas isu-isu perubahan lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja Perusahaan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh Direksi. Apabila, menurut pendapat Direksi, perubahan lingkungan bisnis tersebut berdampak besar pada usaha dan kinerja Perusahaan, Direksi menyampaikan isu-isu tersebut kepada Dewan Komisaris untuk meminta arahan Dewan Komisaris atas isu-isu tersebut.

3. Related to the Company Strategy and Work Plan

a. Set out the corporate vision, mission, goals, strategy and culture.

b. Prepare a draft of Company Work Plan and Budget (WPB) which has been signed by all members of the Board of Directors to be submitted to the Board of Commissioners for review and signing before being submitted to the Shareholders. WPB draft which has been signed by all the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners shall be submitted to the Shareholders no later than 60 (sixty) days prior to the relevant fiscal year WPB for approval by the General Meeting of Shareholders (GMS) with regard of the applicable regulations.

c. Prepare a plan of the Company Long Term Plan (CLTP) which is a strategic plan that includes goals and objectives to be achieved within a period of 5 (five) years, within a period of one (1) year prior to the expiration of the current CLTP and submitted to the Board no later than 60 (sixty) days before the current CLTP expires.

d. Implement and facilitate the long-term goals listed in CLTP.

e. Implement and facilitate the short-term targets are listed in the WPB through establishing performance targets derived in the work unit and position level in the Company organizational structure.

f. Accept, accommodate and discuss business opportunities proposals submitted by employees, members of the Board of Directors, atau Board of Commissioners.

g. Deliver to the Board of Commissioners, the proposed business opportunities referred in point (f) above with a feasibility study to be discussed with the Board of Commissioners, especially for business opportunities that require the approval of the Board of Commissioners when followed-up by the Board of Directors, as set out in the Articles of Association.

h. Discuss issues of the changing business environment and its problems, which could have an impact on the business and performance of the Company at any time deemed necessary by the Board of Directors. If, in the opinion of the Board of Directors, changes in the business environment have a major impact on the operations and performance of the Company, the Board of Directors convey these issues to the Board of Commissioners to request directions from the Board of Commissioners on these issues.

Page 200: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

199PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

4. Terkait dengan Sumber Daya Manusiaa. Menetapkan susunan organisasi Perusahaan

lengkap dengan perincian dan tugasnya.b. Menyusun dan melaksanakan pedoman

pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi sistem perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, penempatan Karyawan dan jabatan dalam struktur organisasi Perusahaan, promosi dan demosi serta mutasi.

c. Memastikan penempatan Karyawan sesuai dengan kriteria jabatan dalam struktur organisasi Perusahaan.

d. Menyampaikan kepada Dewan Komisaris atas rencana promosi Pejabat satu level di bawah Direksi.

e. Memastikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Karyawan sesuai dengan kompetensi jabatan.

f. Melaksanakan pengukuran dan penilaian kinerja untuk satuan kerja dan jabatan dalam organisasi secara obyektif dan transparan.

5. Terkait dengan Pengelolaan Manajemen RisikoMembangun, melaksanakan dan mengembangkan sistem manajemen risiko Perusahaan agar Direksi dalam mengambil setiap keputusan atau tindakan dapat mempertimbangkan risiko usaha secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program Good Corporate Governance (GCG).

6. Terkait dengan Teknologi Informasia. Menetapkan tata kelola teknologi informasi yang

efektif.b. Menyampaikan laporan pelaksanaan tata kelola

teknologi informasi kepada Dewan Komisaris.c. Menjaga dan mengevaluasi kualitas fungsi tata

kelola teknologi informasi di Perusahaan.

7. Terkait dengan PKBL, Pengadaan Barang, dan Pencatatan serta KualitasDalam melaksanakan kegiatan usaha Perusahaan lainnya, Direksi berkewajiban atas hal-hal berikut:a. Membuat dan melaksanakan kebijakan, Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).b. Membuat dan melaksanakan kebijakan

pengadaan barang dan/atau jasa.c. Membuat kebijakan mutu serta pelaksanaannya

di Perusahaan.

8. Terkait dengan Etika Berusaha dan Anti Korupsia. Memastikan seluruh anggota Dewan Komisaris,

Direksi, dan Pejabat satu level di bawah Direksi telah melaporkan harta kekayaan kepada lembaga pemerintah yang berwenang.

b. Melakukan sosialisasi atas program pengendalian gratifikasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

9. Terkait dengan Sistem Pengendalian Internala. Menetapkan kebijakan tentang Sistem

Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan.

4. Related to the Human Resourcesa. Establish the Company organizational structure

complete with details and duties descriptions.b. Develop and implement guidelines for human

resources management including systems of manpower planning, recruitment, selection, placement of employees and positions within the Company’s organizational structure, promotion and demotion as well as transfer.

c. Ensure placement of employees in accordance with the job specifications within the Company’s organizational structure.

d. Deliver to the Board of Commissioners on promotional plans for Officials one level below the Board of Directors.

e. Ensure the implementation of the education and training of employees in accordance with the job competency.

f. Implement performance measurement and assessment for work units and positions within the organization objectively and transparently.

5. Related to the Management of RiskBuild, implement and develop the Company’s risk management system so that the Board of Directors in making any decision or action may consider business risks in an integrated manner which is part of the Good Corporate Governance (GCG) program implementation.

6. Related to Information Technologya. Establish governance effective information

technology.b. Submit the information technology governance

report to the Board of Commissioners.c. Maintain and evaluate the quality of information

technology governance functions in the Company.

7. Related to CDPP, Procurement, and Recording and QualityIn carrying out business activities other company, the Board of Directors liable for the following:a. Create and implement policies of Community

Development and Partnership Programs (CDPP).b. Create and implement procurement policies and/

or services.c. Create a quality policy and its implementation in

the Company.

8. Related to Business Ethics and Anti-Corruptiona. Ensure that all members of the Board of

Commissioners, Directors and Officers of one level below the Board of Directors have reported assets of the authorized government agency.

b. Perform socialization of gratification control program in accordance with applicable laws and regulations.

9. Related to Internal Control Systema. Establish a policy on effective internal control

system to secure investments and assets of the Company.

Page 201: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)200

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

b. Membangun Sistem Pengendalian Internal sehingga mampu mengarahkan dan membimbing bawahan dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan, serta mampu mencegah terjadinya tindakan penyimpangan pada Perusahaan.

c. Memberikan arahan pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan serta melakukan tindak lanjut dan monitoring atas rekomendasi yang diberikan oleh Sistem Pengendalian Internal.

d. Memastikan sistem pengendalian internal perusahaan berjalan efektif.

e. Menyampaikan hasil audit dan laporan kegiatan Sistem Pengendalian Internal kepada Dewan Komisaris.

f. Penjabaran lebih lanjut tugas dan fungsi Satuan Pengawasan Intern diatur dalam Piagam Satuan Pengawasan Intern yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi.

10. Terkait dengan Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasia. Mengungkapkan penerapan GCG di Perusahaan

dan informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan dan informasi lainnya kepada pihak lain, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif.

b. Menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain, termasuk rapat-rapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris), serta Penghasilan yang diterima dari Perusahaan dan anak perusahaan/perusahaan patungan, untuk dimuat dalam Laporan Tahunan Perusahaan.

c. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Direksi Perusahaan harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Dalam hal menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan, Direksi dituntut untuk mengutamakan kepentingan Perusahaan daripada kepentingan individu atau kelompok.

11. Terkait Hubungan dengan Pemangku Kepentingana. Memastikan terjaminnya hak-hak Pemangku

Kepentingan yang timbul berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau perjanjian yang dibuat oleh Perusahaan dengan Karyawan, Pengguna Jasa, Pemasok dan Pemangku Kepentingan lainnya.

b. Memastikan bahwa aset dan lokasi usaha serta fasilitas Perusahaan lainnya, memenuhi peraturan perundang-undangan berkenaan dengan kesehatan dan keselamatan kerja, serta pelestarian lingkungan.

c. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang kebudayaan seseorang.

b. Build Internal Control System that is able to direct and guide subordinates in the execution of their duties to achieve the goals and objectives of the organization that has been established, and is able to prevent the occurrence of irregularities in the actions of the Company.

c. Provide direction for implementation of the Company’s internal control systems, and perform follow-up and monitoring of the recommendations given by the Internal Control Systems.

d. Ensure the company’s internal control systems are effective.

e. Deliver the Internal Control Systems audit results and activity reports to the Board of Commissioners.

f. Further elaboration of the duties and functions of the Internal Audit Unit is set in the Internal Audit Charter which has been established by the Decree of the Board of Directors.

10. Related to Disclosure and Confidentiality of Informationa. Reveal the implementation of GCG and important

information in the Annual Report and Financial Statements and other information to other parties, according to applicable laws and regulations in a timely, accurate, clear and objective.

b. Convey information about the identity, the main occupations, and positions of the Board of Commissioners in subsidiary/joint ventures and/or other companies, including meetings conducted in one fiscal year (internal meetings and joint meetings with the Board of Commissioners), as well as income received of the Company and its subsidiaries/joint venture, to be published in Company Annual Report.

c. Confidential information obtained while serving as a member of Board of Directors of the Company shall remain confidential in accordance with the legislation in force.

d. In terms of maintaining the confidentiality of information of the Company, the Directors are required to give priority to the interests of the Company rather than the interests of individuals or groups.

11. Related Relationships with Stakeholdersa. Ensure the security of Stakeholder rights arising

under the laws in force and/or agreements made by the Company with Employees, Service Users, Suppliers, and other Stakeholders.

b. Ensure that the assets and business locations as well as other Company facilities, comply with legislation relating to health and safety and environmental protection.

c. Provide a work environment which is free from all forms of pressure (harassment) which may arise as a result of differences in character, personal circumstances and cultural background of a person.

Page 202: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

201PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

12. Terkait dengan Sistem Akuntansi dan Pembukuana. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada akuntan publik untuk diaudit.

b. Menyusun sistem akuntansi sesuai Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.

c. Memastikan kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perusahaan untuk menghasilkan penyelenggaraan pembukuan yang tertib, kecukupan modal kerja dengan biaya modal yang efisien, struktur neraca yang baik dan kokoh, penyajian laporan dan analisa keuangan tepat waktu dan akurat serta prinsip-prinsip lain sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu Perusahaan.

13. Terkait dengan Tugas dan Kewajiban LainMenjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar atau yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pembagian Tugas Pokok Direksi1. Tugas Pokok Direktur Utama adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan dan menetapkan arah, strategi dan kebijakan pengelolaan Perusahaan serta mengendalikan implementasinya.

b. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh proses bisnis dan fungsi-fungsi di Perusahaan.

c. Di samping melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud huruf (a) dan (b) ayat ini, Direktur Utama juga merencanakan dan menetapkan arah, strategi, dan kebijakan pengelolaan proses bisnis dan fungsi di bidang pengembangan bisnis dan produk, pengawasan internal, sekretaris perusahaan, serta mengendalikan implementasinya.

d. Memimpin dan mengorganisasikan proses bisnis dan fungsi-fungsi sebagaimana dimaksud huruf (c) ayat ini.

e. Menjalin dan mengembangkan hubungan baik dengan pemegang kepentingan, meliputi Karyawan/Serikat Pekerja, Pemegang Saham, Komisaris, Pemerintah/Regulator, Pelanggan, Pemasok, Kreditor, Mitra Usaha/Kerja, Konsultan, Lembaga Pendidikan/Pelatihan, Lembaga Keuangan, Masyarakat Lingkungan Perusahaan dan Pemegang Kepentingan Lainnya.

2. Tugas Pokok Direktur Keuangan adalah sebagai berikut:a. Merencanakan dan menetapkan arah, strategi

dan kebijakan pengelolaan proses bisnis dan fungsi di bidang keuangan Perusahaan, pelayanan korporasi yang meliputi fungsi di bidang pengelolaan kualitas dan risiko, pengelolaan sumber daya manusia, pelayanan teknologi informasi, pelayanan umum, pengadaan korporasi, serta mengendalikan implementasinya.

12. Related to Other Accounting and Bookkeepinga. Develop Financial Statements based on Financial

Accounting Standards and submit to the public accountant to audit.

b. Develop appropriate accounting system based on the Financial Accounting Standards and the principles of internal control, especially the function of obtaining, recording, storage, and supervision.

c. Ensure accounting policies and the preparation of financial statements in accordance with accounting standards generally accepted in Indonesia.

d. Hold and maintain the Company’s accounting and administration to produce an orderly bookkeeping administration, the adequacy of working capital to capital cost efficient, good structure and a solid balance sheet, statements and analysis of timely and accurate financial and other principles in accordance with the standards in force for a company.

13. Related to Other Duties and ObligationsRun other obligations in accordance with the provisions regulated in the Articles of Association or determined by the General Meeting of Shareholders based on the legislation.

Distribution of Main Duties of Board of Directors1. Main Duties of the President Director are follows:

a. Plan and define the Company’s management directions, strategies and policies and control its implementation.

b. Lead and coordinate all business processes and functions in the Company.

c. In addition to the activities referred to in point (a) and (b) above, President Director also plan and define the direction, strategy and policy of business process management and functions in the field of business and product development, internal control, corporate secretary, and controls its implementation.

d. Lead and organize the business processes and functions referred to in item ( c ) of this paragraph.

e. Establish and develop good relationships with stakeholders, such as Employees/Labor Unions, Shareholders, Commissioners, Government/Regulators, Customers, Suppliers, Creditors, Business/Work Partners, Consultants, Education/Training Institutions, Financial Institutions, Society in the Corporate Environments and other Stakeholders.

2. Main Duties of the Financial Director are follows:a. Plan and define the direction, strategy and policy

of business process management and functions in the field of corporate finance and corporate services, which includes functions in quality and risk management, human capital management, information technology services, general affairs, corporate procurement, and control its implementations.

Page 203: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)202

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

b. Memimpin dan mengorganisasikan semua proses bisnis dan fungsi-fungsi yang sebagaimana dimaksud huruf (a) ayat ini.

c. Menjalin dan mengembangkan hubungan baik dengan pemegang kepentingan: Karyawan/Serikat Pekerja, Pemegang Saham, Komisaris, Pemerintah/Regulator, Pelanggan, Pemasok, Kreditor, Mitra Usaha/Kerja, Konsultan, Lembaga Pendidikan/ Pelatihan, Lembaga Keuangan, Masyarakat Lingkungan Perusahaan dan Pemegang Kepentingan Lainnya.

3. Tugas Pokok Direktur Bisnis adalah sebagai berikut:a. Merencanakan dan menetapkan arah, strategi

dan kebijakan pengelolaan proses bisnis dan fungsi di bidang bisnis strategis, yang meliputi fungsi di bidang pengelolaan account, komersial, engineering, implementasi proyek, jasa, produksi, pengadaan, keuangan Strategic Business Unit (SBU), serta mengendalikan implementasinya.

b. Memimpin dan mengorganisasikan seluruh proses bisnis dan fungsi-fungsi yang sebagaimana dimaksud huruf (a) ayat ini.

c. Menjalin dan mengembangkan hubungan baik dengan pemegang kepentingan, meliputi Karyawan/Serikat Pekerja, Pemegang Saham, Komisaris, Pemerintah/Regulator, Pelanggan, Pemasok, Kreditor, Mitra Usaha/Kerja, Konsultan Lembaga Pendidikan/ Pelatihan, Lembaga Keuangan, Masyarakat Lingkungan Perusahaan dan Pemegang Kepentingan Lainnya.

Rapat DireksiUntuk mengambil segala keputusan yang dipandang perlu, Direksi menyelenggarakan Rapat Direksi. Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan materi yang diputuskan.

Direksi dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih Dewan Komisaris, atau atas permintan tertulis dari Pemegang Saham dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

Semua Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi.

Semua keputusan dalam Rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan rapat Direksi diambil dengan suara terbanyak. Dalam setiap Rapat Direksi, harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan. Risalah Rapat ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seluruh Direksi yang hadir dalam rapat.

b. Lead and organize the business processes and functions referred to in item (a) of this paragraph.

c. Establish and develop good relationships with stakeholders, such as Employees/Labor Unions, Shareholders, Commissioners, Government/Regulators, Customers, Suppliers, Creditors, Business/Work Partners, Consultants, Education/Training Institutions, Financial Institutions, Society in the Corporate Environments and other Stakeholders.

3. Main Duties of the Business Director are follows:a. Plan and define the direction, strategy and policy of

business process management and functions in the field of strategic business, which includes functions in account management, commercial, engineering, project implementation, services, production, procurement, finance in Strategic Business Units (SBUs), and control its implementations.

b. Lead and organize the business processes and functions referred to in item (a) of this paragraph.

c. Establish and develop good relationships with stakeholders, such as Employees/Labor Unions, Shareholders, Commissioners, Government/Regulators, Customers, Suppliers, Creditors, Business/Work Partners, Consultants, Education/Training Institutions, Financial Institutions, Society in the Corporate Environments and other Stakeholders.

Board of Directors MeetingsTo take any decisions deemed necessary, the Board of Directors holds Board of Directors Meetings. The decision can also be taken outside the Board of Directors Meetings as long as the member of Board of Directors agrees on how and materials to be decided.The Board of Directors can be convened at any time at the request of 1 (one) or several members of the Board of Directors, upon written demand of one or more members of the Board of Directors, or upon written demand of Shareholders mentioning the things that will be discussed.

All board meetings chaired by the President Director. In the event that the President Director is absent or unavailable, Board of Directors Meetings chaired by a member of the Board of Directors appointed by the President Director. The Board of Directors Meeting is valid and may take binding decisions if attended or represented by more than 1/2 (one half) the number of members of the Board of Directors.

All decisions taken by the Board of Directors Meeting are through consensus decision-making. If the consensus is not reached, then the decision of the Board of Directors Meeting taken by a majority vote. In each Meeting of the Board of Directors, Minutes of Meetings must be made, containing things that are discussed and decided. Minutes of the meeting signed by the Chairman of the Meeting and all Directors present in the meeting.

Page 204: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

203PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Sepanjang tahun 2017, Direksi telah membuat 104 keputusan dalam Rapat Direksi yang menyangkut berbagai aspek seperti bisnis, finansial dan investasi, hukum, dan sumber daya manusia.

Throughout the year 2017, the Board of Directors has made 104 decisions in the Board of Directors Meeting on various aspects such as business, finance and investment, law, and human resources.

No. NamaName

Jumlah RapatNumber of Meeting

KehadiranAttendance

KeteranganNote

PersentasePercentage

1 Darman Mappangara 82 82 - 100%

2 Nilawati Djuanda 82 82 - 100%

3 Teguh Adi Suryandono 82 82 - 100%

Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Untuk menyatukan pandangan dan memutuskan suatu persoalan penting menyangkut kelangsungan usaha dan operasional Perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mengagendakan pertemuan berkala dalam forum Rapat Gabungan Dewan Komisaris Direksi. Penyelenggara rapat berkala ini adalah Dewan Komisaris guna membahas berbagai agenda menyangkut rencana kerja, operasional, peluang usaha, serta isu-isu strategis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris.

Rapat ini adalah sebagai bentuk koordinasi dalam rangka membahas laporan-laporan periodik Direksi dan memberikan tanggapan, catatan, dan saran yang dituangkan dalam risalah rapat.

Kehadiran Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Board of Commisioners and Board of Directors Joint MeetingIn order to unify the views and decides an important matter related to the continuity of business and operational of the Company, the Board of Commissioners and Directors schedule a regular meeting in Board of Commissioners and Directors Joint Meeting forum. This regular meeting organizer is the Board of Commissioners, to discuss various agendas related to work plan, operational, business opportunity, and strategic issues that need approval from the Board of Commissioners.

This meeting is a form of coordination in order to discuss the Board of Directors’ periodic reports and to give response, notes, and advice written in the minutes of meeting.

Presence of Commisioners and Board of Directors Joint Meetings

No. NamaName

Jumlah RapatNumber of Meeting

KehadiranAttendance

KeteranganNote

PersentasePercentage

1 Unggul Priyanto 12 12 - 100%

2 Djoko Agung Harijadi 12 12 - 100%

3 Nuning Sri Rejeki Wulandari 12 9

• Bulan Februari 2018 masa Jabatan telah berakhir (Periode 14 Feb 2013 sd 14 Feb 2018).The February 2018 term has expired (14 February 2013 - 14 February 2018).

• Masa Jabatan Periode 14 Februari 2018 sd 14 Februari 2023 ditetapkan tanggal 17 Mei 2018Term of office for the period February 14, 2018- February 14, 2023 is set on May 17, 2018

75%

4 Darman Mappangara 12 12 - 100%

5 Nilawati Djuanda 12 12 - 100%

6 Teguh Adi Suryandono 12 11

Tanggal 18 Oktober 2018 Menghadiri rapat progress proyek di Kementerian ESDMOn October 18, 2018 attended a project progress meeting at the Ministry of Energy and Mineral Resources (EMR).

92%

Page 205: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)204

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Pendelegasian WewenangDireksi dapat mendelegasikan kewenangan kepada anggota Direksi lainnya dan pejabat lainnya di lingkungan Perusahaan. Pendelegasian wewenang meliputi tugas, tanggung jawab, serta kewenangan, yang dibuat secara tertulis. Setiap pendelegasian wewenang dilakukan dengan mempertimbangkan lingkup pekerjaan yang akan didelegasikan, kompetensi dan tugas, serta wewenang orang yang akan menerima pendelegasian wewenang.

Pada tahun 2018 terdapat 7 (tujuh) kali pendelegasian wewenang anggota Direksi kepada anggota Direksi lainnya dan karyawan Perusahaan melalui surat kuasa.

Pelatihan Bagi DireksiDalam rangka peningkatan kompetensi anggota Direksi, yang dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme, kinerja, pengembangan potensi diri dan menunjang pelaksanaan tugas Direksi, maka sepanjang tahun 2018, anggota Direksi telah mengikuti program pelatihan dan seminar sebagai berikut:

Delegation of AuthorityThe Board of Directors may delegate authority to the other Board members and other officials of the Company. Delegation of authority includes the duties, responsibilities and authority, and made in writing. Each delegation of authority is done by considering the scope of the work to be delegated, the competence and the duty and authority of people who will receive the delegation of authority.

By 2018 there are 7 (seven) delegations of authority from a Board of Directors member to another Board members and employees of the Company through a power of attorney.

Training for Board of DirectorsIn order to increase the competence of the members of the Board of Directors, which is intended to improve the professionalism, performance, development potential and support the execution of duties of the Board of Directors, during 2018 the Board of Directors have attended training programs and seminars as follows:

No. PesertaAttendee

TanggalDate

TopikTopic

1 Darman Mappangara

2 Teguh Adi Suryandono

3 Nilawati Djuanda

11 Oktober 2018

Pelatihan Penerapan Good Corporate Governance Bagi Dewan Komisaris dan Anak Perusahaan PT INTI (Persero)Training on the Implementation of Good Corporate Governance for the Board of Commissioners and Subsidiaries of PT INTI (Persero)

21 November 2018

Professional Recognition Program Certified Professional Management Accountant (PRP CPMA), Hotel Borobudur Jakarta

22-23 November 2018

Sharing Session Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Session IV Hotel Rinra Makassar

Penilaian Terhadap Kinerja Direksi

Key Performance Indicator dan Kontrak ManajemenKriteria yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian atas kinerja Direksi adalah kriteria yang terdapat dalam Kontrak Manajemen yang disepakati dalam (RUPS) Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2018. Pelaksanaan pengesahan hasil penilaian kinerja Direksi dilakukan pada saat RUPS Pertanggungjawaban Laporan Tahunan.

Indikator penilaian kinerja Direksi tahun 2018 adalah pencapaian kontrak kerja manajemen dalam Key Performance Indicators (KPI) yang merupakan penjabaran dari RKAP. Penyusunan KPI mengacu pada Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: S-676/MBU/2004 tertanggal 22 Desember 2004 tentang Penerapan Key Performance Indicators dan No. S-08/S.MBU/2013 tertanggal 16 Januari 2013 tentang Penyampaian Pedoman Penentuan KPI dan Kriteria Penerapan Kinerja Unggul (KPKU) pada BUMN, di mana KPI disusun berdasarkan pada metode KPKU.

Appraisal on Board of Directors Performance

Key Performance Indicator and Management ContractSeveral indicators utilized on Board of Directors performance appraisal are the indicators stated on Management Contract determined in General Meeting of Shareholder (GMS) for Establishment of Company Work Plan and Budget (WPB) 2018. Authorization of Board of Directors performance appraisal result is carried during the Annual Report Accountability GMS.

Board of Directors performance appraisal indicator for 2018 is management contract realization on Key Performance Indicators (KPI) which are derivatives of the Corporate Work and Budget Plan. The KPI shall be prepared according to Minister of State Owned Enteprises (SOEs) Letter No. S-676/MBU/2004 dated 22 December 2004 on Implementation of Key Performance Indicators and No. S-08/S.MBU/2013 dated 16 January 2013 on Delivery of Guidelines of Key Performance Indicators Determination and Criteria for Excellent Performance Appraisal (CEPA) at SOEs, where KPI is prepared based on the method of CEPA.

Page 206: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

205PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Penyusunan KPI Perusahaan tahun 2018 juga didasarkan pada Aspirasi Pemegang Saham tahun 2018 sebagaimana disampaikan dalam Surat Menteri BUMN No. S-487/MBU/08/2017 tertanggal 31 Agustus 2017 tentang Aspirasi Pemegang Saham atau Pemilik Modal untuk Penyusunan RKAP Tahun 2018.

KPI Perusahaan tahun 2018 mencakup fokus efektivitas produk dan proses, fokus pelanggan, fokus tenaga kerja, fokus kepemimpinan, tata kelola dan tanggung jawab sosial, serta fokus keuangan dan pasar.

Tiap-tiap unit kerja kemudian melakukan penjabaran dari KPI Perusahaan pada Rapat Dinas yang diselenggarakan setiap awal tahun. Pada tahun 2018 Rapat Dinas diselenggarakan pada 01 Februari 2018, dan menetapkan Sasaran Kinerja Unit (SKU) setiap unit kerja satu tingkat di bawah Direksi. SKU ini kemudian diturunkan sampai ke level individu dalam bentuk Sasaran Kinerja Individu (SKI) yang menggambarkan target kerja setiap karyawan PT INTI (Persero) dalam tugas dan wewenangnya untuk mendukung kinerja perusahaan.

Proses penilaian KPI dan Kontrak Manajemen dilakukan untuk mengukur pencapaian kinerja Perusahaan sesuai dengan realisasi dan pencapaian target yang telah ditentukan di atas. Angka yang digunakan dalam mengukur realisasi KPI adalah angka yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

KPI tahun 2018 dan pencapaiannya dapat dijabarkan sebagai berikut:

The KPI shall also be prepared according to the Shareholder Aspiration of 2017 as delivered in Minister of SOE Letter No. S-487/MBU/08/2017 dated 31 August 2017 on Shareholder or Capital Owner Aspiration for Preparation of WPB 2018.

The Company KPI of 2017 includes product and process effectiveness focus, customer focus, employee focus, leadership, governance and social responsibility focus, and financial and marketing focus.

Each work unit then derives of the company KPI at the Annual Office Meeting held at the beginning of each year. In 2018 the Annual Office Meeting is held on 01 Februari 2018, and set the Unit Performance Indicators (UPI) of each work unit one level below the Board of Directors. The UPI is then derived further to the individual level in the form of Individual Performance Indicators (IPI) that describes the work target of each PT INTI (Persero) employee in their duties and authority to support the Company’s performance.

KPI and Contract Management assessment process are conducted to measure the realization of the Company’s performance and achievement of targets specified above. The number used in measuring the realization of KPI is the number that has been audited by the Public Accounting Firm.

KPI for 2018 and their realization can be described as follows:

No. IndikatorIndicator

SatuanUnit

RKAP 2018WBP 2018

Realisasi 2018Realization 2018

TargetTarget

BobotWeight

TargetTarget

BobotWeight

Fokus Keuangan dan PasarFinance and Market Focus 35 18,4

1 Pertumbuhan Pendapatan UsahaOperating Revenue Growth % 47,7 6 -35 0,0

2 EBITDA Margin % 6,2 4 11 4,8

3 Penjualan terhadap Rata-rata AsetSales to Average Asset % 134,1 3 44 1,0

4 Hutang terhadap EkuitasDebt-to-Equity Ratio % 634,7 3 726 3,4

5 Imbalan AsetReturn on Asset % 0,5 3 0,03 0,1

6 Imbalan InvestasiReturn on Investment % 8,2 3 4,9 1,8

7 Margin Laba BersihNet Profit Margin % 0,5 4 0,1 0,4

8 Rasio LancarCurrent Ratio % 50,9 2 65,8 2,4

9 Debt to Service Coverage Ratio % 21,4 4 11,1 2,1

10 EBITDA to Interest KaliTimes 1,7 3 1,31 2,3

Page 207: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)206

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

No. IndikatorIndicator

SatuanUnit

RKAP 2018WBP 2018

Realisasi 2018Realization 2018

TargetTarget

BobotWeight

TargetTarget

BobotWeight

Fokus PelangganCustomer Focus 5 5,3

11 Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction % 70,0 5 113 5

Fokus Efektivitas Produk dan ProsesProduct and Process Effectiveness Focus 30 14,1

12 Investasi Barang ModalCapital Expenditure % 75,0 6 12,3 1,0

13 Percentage of Government Contract % 20,0 6 9,7 2,9

14 Increasing OrderContract Booked % 10,3 6 -12,9 0,0

15 Rasio Pemenuhan KontrakOrder Fulfillment Rate % 55,2 6 36,1 3,9

16 Tingkat Kandungan Dalam NegeriLevel of Domestic Content % 25,0 6 33,0 6,3

Fokus Tenaga KerjaEmployee Focus 17 14,5

17 Produktivitas UsahaBusiness Productivity Rp 3,290 milyar 6 1,72 3,1

18 Peningkatan Kompetensi PegawaiIncrease of Employee Competencies % 70,0 6 101,4 6,1

19 Tenaga Kerja Lokal untuk Proyek di DaerahAgent of Development % 3,0 5 25,0 5,3

Fokus Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab KemasyarakatanLeadership, Governance, and Social Responsibility Focus

13 10,2

20

Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)Performance of Partnership and Community Development Program (PCDP)

a. Efektivitas Penyaluran DanaFund Distribution Effectiveness % 91,0 2 92,6 2,1

b. Kolektibilitas PinjamanLoan Collectibility Effectiveness % 73,0 2 73,1 2,1

21 Index GCGGCG Index

SkorScore Min 81,6 2 83,148 2,0

22 Penyampaian Laporan ElektronikElectronic Report Submission % 100 2 100,0 2,0

23 Sinergi BUMNSynergy of SOEs (Agent of Development) Unit 5

• TransaksionalTransactional Unit 4 3 2 2,0

• KolaborasiCollaboration Unit 1 2 0 0,0

Total 100,0 62,5

Page 208: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

207PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tingkat Kesehatan PerusahaanDi samping itu kinerja Direksi juga dinilai berdasarkan Tingkat Kesehatan Perusahaan yang diukur berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Menteri BUMN melalui Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tertanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Aspek-aspek yang dinilai mencakup:1. Aspek Keuangan, terdiri dari 8 indikator2. Aspek Operasional, terdiri dari 2 indikator3. Aspek Administrasi terdiri dari 4 indikator

Corporate Health LevelOther than that, Board of Directors performance is also appraised based oh Corporate Health Level, which are measured based on guidance issued by Minister of SOEs through Decree of Minister of SOE No. KEP-100/MBU/2002 dated 4 June 2002 on Appraisal of Corporate Health Level of SOEs. Aspects measured comprise:1. Financial Aspect, consists of 8 indicators2. Operational Aspect, consists of 2 indicators3. Administrative Aspect, consists of 4 indicators

No. IndikatorIndicator

SatuanUnit

RKAP 2018WBP 2018

Realisasi 2018Realization 2018

TargetTarget

BobotWeight

TargetTarget

BobotWeight

Aspek KeuanganFinancial Aspect 35,5 19,7

1 Imbalan kepada Pemegang SahamReturn on Equity % 5,5 8,5 0,2 2,0

2 Imbalan InvestasiReturn on Investment % 8,2 6,0 4,9 4,0

3 Rasio KasCash Ratio % 5,0 0,0 3,5 0,0

4 Rasio LancarCurrent Ratio % 51,0 0,0 65,8 0,0

5 Periode Penagihan PiutangCollection Period

HariDays 35,0 5,0 243,9 1,2

6 Perputaran PersediaanInventory Turnover

HariDays 39,0 5,0 115,1 4,0

7 Perputaran Total AsetTotal Asset Turnover

HariDays 132,1 5,0 45,9 2,5

8 Rasio Modal Sendiri terhadap Total AsetEquity to Total Asset % 12,0 6,0 12,1 6,0

Aspek OperasionalOperational Aspect 15,0 5,0

1 Increasing Order / Contract Booked % 10,3 5,0 -12,9 0,0

2 Order Fulfillment Rate % 55,2 5,0 36,1 2,5

3 Percentage of Government Contract % 20,0 5,0 9,7 2,5

Aspek AdministrasiAdministration Aspect 15,0 15,0

1 Laporan Keuangan TahunanAnnual Financial Report

BulanMonth 3 3,0 3 3,0

2 Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)Company Work Plan and Budget (WPB)

BulanMonth 2 3,0 3 3,0

3 Laporan PeriodikPeriodic Reports

HariDays 0 3,0 0 3,0

4 Kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)Performance of Partnership and Community Development Program (PCDP)

a. Efektivitas Penyaluran DanaFund Distribution Effectiveness % 91,0 3,0 92,6 3,0

b. Kolektibilitas PinjamanLoan Collectibility Effectiveness % 73,0 3,0 73,1 3,0

Total SkorTotal Score

65,5 39,7

Golongan Tingkat KesehatanCorporate Health Level Group

SEHAT “A”Healthy “A”

Kurang Sehat “B”Less Healthy “B”

Page 209: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)208

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Kriteria Penilaian Kinerja UnggulKriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) merupakan suatu kriteria yang komprehensif untuk mengukur sekaligus sebagai referensi dalam pengelolaan BUMN menuju pencapaian kinerja unggul. KPKU yang diadopsi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence dapat meningkatkan daya saing BUMN dengan cara membantu memperbaiki kapasitas dan kinerja BUMN, memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi mengenai praktik-praktik terbaik, dan berfungsi sebagai alat mengelola kinerja dan memandu perencanaan serta pembelajaran organisasi.

Assessment KPKU BUMN dilakukan berdasarkan pada 7 (tujuh) kategori penilaian, yaitu Kepemimpinan, Perencanaan Strategis, Fokus Pelanggan, Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan, Fokus Tenaga Kerja, Fokus Operasi dan Hasil-hasil Usaha. Faktor yang digunakan untuk menilai proses adalah Metode/Sistem (Approach), Penerapan (Deployment), Pembelajaran (Learning) dan Integrasi (Integration) atau disingkat ADLI. Sementara itu, faktor yang digunakan untuk mengevaluasi hasil-hasil perusahaan adalah level, trend, comparison dan integration atau disingkat LeTCI.

Merujuk surat Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN No. S-017 tertanggal 7 Oktober 2017 tentang Pelaksanaan Asesmen Implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN tahun 2017, dan Surat dari Ketua Umum Forum Ekselen BUMN (FEB) No. FEB.077.KPKU.X.2017 perihal Informasi Tambahan untuk Pelaksanaan Asesmen Implementasi KPKU BUMN tahun 2017, PT INTI (Persero) akan melaksanakan asesmen pada Februari 2018.

Dalam mendukung asesmen tersebut, Bagian Quality & Risk Management telah mempersiapkan penyusunan laporan KPKU 2017 dengan membentuk panitia tim penyusun KPKU yang terdiri dari perwakilan setiap unit sehingga pelaksanaan asesmen dapat berjalan dengan baik.

Sesuai Nota FEB BUMN No. 084.FEB.KPKU.III.2018 pada 16 Maret 2018 PT INTI (Persero) telah mendapat Hasil Penilaian Implementasi KPKU 2017. Adapun skor yang diperoleh yaitu 491.25 berada di level Good Performance dengan skor pada tahun sebelumnya (2016) yaitu 353 berada di level Early Result.

Tindak lanjut dari kegiatan asesmen KPKU yaitu Perusahaan melaksanakan kegiatan identifikasi Opportunity For Improvement to Action For Improvement (OFI to AFI) yang diharapkan dapat membawa Perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik lagi. Untuk kegiatan OFI to AFI tersebut adalah Kick Off Tim KPKU 2018 dilakukan pada 4 September 2018.

Pengesahan Tim Penyusunan KPKU Tahun Buku 2019 pada 5 September 2018 dan dilanjutkan Pembekalan Materi KPKU secara internal di Bagian Quality & Risk Management oleh asesor internal.

Criteria for Excellent Performance AppraisalCriteria for Excellent Performance Evaluation (CEPA) is a comprehensive set of criteria to measure as well as to serve as a reference in managing SOEs to achieve Excellent Performance. The CEPA adopted from Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence can enhance the competitiveness of SOEs by helping to improve the capacity and performance of SOEs, facilitating communication and sharing of information on best practices, and serving as a tool for managing performance and guiding organizational planning and learning.

Assessment of SOEs CEPA is based on 7 (seven) assessment categories, namely Leadership, Strategic Planning, Customer Focus, Measurement, Analysis and Management of Knowledge, Focus of Labor, Focus of Operations and Business Results. Factors used to assess the process are the Method/System (Approach), Application (Deployment), Learning and Integration abbreviated as ADLI. While the factors used to evaluate the company’s results are level, trend, comparison and integration or abbreviated LeTCI.

Referring to letter from Deputy of Infrastructure Business Division of Ministry of SOEs No. S-017 dated October 07, 2017 on Performing Assessment on Implementation of Criteria for Excellence Performance Evaluation (CEPA) SOEs Year 2016, and Letter from Chairman of SOEs Excellent Forum (SEF) No.FEB.077.KPKU.X.2017 regarding Additional Information for Performing Assessment on Implementation of CEPA at SOEs Year 2017, PT INTI (Persero) will conduct the assessment in February 2018.

To support the assessment, the Quality & Risk Management Department has set up the preparation of the 2017 CEPA report by forming a CEPA drafting committee consisting of representatives from each unit so that the assessment can run well.

In accordance with the Memorandum of SEF No. 084.FEB.KPKU.III.2018 on March 16, 2018, PT INTI (Persero) has received the 2017 CEPA Implementation Assessment Results. The score obtained is 491.25 at the level of Good Performance with the score in the previous year (2016) is 353 is on the level Early Result.

The follow-up of the CEPA assessment activity, namely the Company carried out an Opportunity Identification for Improvement to Action For Improvement (OFI to AFI) activity which was expected to bring the Company to have a better performance. For the OFI to AFI activities, the 2018 CEPA Team Kick-Off was held on September 4, 2018.

Ratification of the CEPA Preparation Team for Book Year 2019 on September 5, 2018, and continued Debriefing The CEPA Material is internally in the Quality & Risk Management Section by an internal assessor.

Page 210: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

209PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pengungkapan RemunerasiDisclosure of Remuneration

Mengacu pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-06/MBU/06/2018 Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/06/2016 tertanggal 20 Juni 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN, maka remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris PT INTI (Persero) dapat terdiri dari:

• Gaji/Honorarium• Tunjangan• Fasilitas, dan• Tantiem/Insentif Kinerja

Penetapan Remunerasi yang berupa Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor skala usaha, kompleksitas usaha, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan, faktor-faktor lain yang relevan, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Penetapan Remunerasi yang berupa Tantiem/Insentif Kinerja yang bersifat variabel (merit rating) dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan Perusahaan, serta faktor-faktor lain yang relevan.

Gaji/HonorariumAnggota Direksi dan Dewan Komisaris diberikan Gaji/Honorarium yang ditetapkan oleh Pemegang Saham untuk satu tahun buku sejak Januari tahun berjalan.

Gaji/Honorarium Dasar ditetapkan berdasarkan pedoman internal Menteri BUMN.

Faktor Penyesuaian Inflasi dapat ditetapkan oleh Sekretaris Kementerian BUMN (0-50% dari inflasi tahun sebelumnya berdasarkan penetapan Bank Indonesia).

Besaran Faktor Jabatan sebagaimana ditetapkan dengan komposisi sebagai berikut:a. Faktor Jabatan Direktur Utama: 100%b. Faktor Jabatan Anggota Direksi: 90% dari Direktur

Utama.c. Faktor Jabatan Honorarium Komisaris Utama/Ketua:

45% dari Direktur Utama.

d. Faktor Jabatan Honorarium anggota Dewan Komisaris: 90% dari Komisaris Utama.

Referring to the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) Regulation No. PER-06/MBU/06/2018 Third Amendment to the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-04/MBU/2014 concerning Guidelines for Determining the Income of Board of Directors, Board of Commissioners, and Business Entity Supervisory SOEs, Ministerial Regulation of SOEs No. PER-02/MBU/06/2016 dated June 20, 2016 concerning Amendments to Minister of SOEs Regulation No. PER-04/MBU/2014 concerning Guidelines for Determining the Income of Directors, Board of Commissioners and The Supervisory Board of the SOEs, the remuneration of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT INTI (Persero) can consist of:

• Salary/Honorarium• Allowance• Facilities, and• Tantiem/Performance-based Incentives

Remuneration in the form of Salary/Honorarium, Allowance and Facilities which are fixed, are determined by considering the business scale, the business complexity, inflation rate, conditions and financial ability of the Company, other relevant factors, and also shall not be inconsistent with the laws and regulations.

Determination of Remuneration in the form of variable Performance Tantiem/Incentive (merit rating) is carried out by considering the factors achieving the target, the level of health and financial capacity of the Company, and other relevant factors.

Salary/HonorariumMember of the Board of Directors and the Board of Commissioners are granted Salary/Honorarium are determined by the Shareholders for a fiscal year starting from January the current year.Basic Salary/Honorarium is set according to internal guidance of Minister of SOEs.

Inflation Adjustment Factor is set by Secretary of Ministry of SOEs (0% to 50% of the previous year inflation specified by Indonesian Central Bank)

Magnitude of Position Factor is set ith the following composition:a. President Director: 100%b. Members of The Board of Directors: 90% of the

President Director.c. Position Factor Honorarium of the President

Commissioner/Chairperson: 45% of the President Director of the Board of Directors.

d. Members of Board of Commissioners: 90% of the President Commissioner.

Page 211: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)210

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Menteri dapat menetapkan besaran faktor jabatan yang berbeda, apabila dipandang lebih dapat merefleksikan keadilan dan kewajaran dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta kemampuan perusahaan.

Seseorang yang mempunyai kemampuan khusus yang mendapat tugas menjadi Direksi untuk penyehatan atau restrukturisasi atau peningkatan kinerja luar biasa pada suatu BUMN, dapat diberikan penghasilan tambahan di atas gaji berdasarkan keputusan RUPS atau Menteri. Penghasilan tambahan sebagaimana dimaksud di atas dikaitkan dengan ekspektasi pencapaian Ukuran Kinerja Utama (Key Performance Indicators/KPI) yang berisi target-target tahunan yang harus dicapai oleh anggota Direksi dimaksud. Pencapaian KPI tersebut dievaluasi setiap akhir tahun buku untuk menentukan besaran penghasilan yang wajar berdasarkan capaian target yang dicapai oleh anggota Direksi dimaksud.

Dewan Komisaris PT INTI (Persero) telah mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris. Sesuai Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012, maka Faktor Jabatan, untuk Sekretaris Dewan Komisaris adalah maksimal 15% dari Direktur Utama.

Pajak atas Gaji/Honorarium ditanggung dan menjadi beban Perusahaan. Besarnya Gaji/Honorarium anggota Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS atau Menteri setiap tahun dengan daya laku selama satu tahun buku Perusahaan terhitung sejak Januari tahun berjalan.

Dalam hal RUPS atau Menteri tidak menetapkan besarnya Gaji/Honorarium anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk tahun tertentu, maka besarnya Gaji/Honorarium menggunakan besaran yang paling akhir ditetapkan dan diberlakukan oleh RUPS atau Menteri.

TunjanganAnggota Direksi dan Dewan Komisaris dapat diberikan Tunjangan yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Pajak atas Tunjangan ditanggung dan menjadi beban perusahaan.

1. Tunjangan Hari Raya KeagamaanTunjangan Hari Raya Keagamaan dapat diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris dapat diberikan. Besaran Tunjangan Hari Raya Keagamaan adalah 1 (satu) kali Gaji/ Honorarium.

2. Santunan PurnajabatanKepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris dapat diberikan Santunan Purnajabatan, dalam bentuk Asuransi Purnajabatan, Asuransi Dana Pensiun atau bentuk lainnya.

General Meeting of Shareholders (GMS) or Minister may determine a different position factor, if deemed better reflecting the justice and fairness in the implementation of the tasks and responsibilities of each member of the Board of Directors and the Board of Commissioners and company ability.

Person who has a special ability assigned to the Board of Directors for restructuring or extraordinary performance improvements to SOEs may be awarded additional income above the salary based on a GMS or Minister decision. The additional income referred to above is attributed to the expectation of the achievement of Key Performance Indicators (KPI) which contains the annual targets to be achieved by the members of the Board of Directors. The achievement of the KPI is evaluated at the end of each financial year to determine the fair amount of income based on the achievement of the targets achieved by the members of the Board of Directors.

Board of Commissioners of PT INTI (Persero) has appointed a Secretary of Board of Commissioners. According to Regulation of Minister of SOEs No. PER-12/MBU/2012, the Position Factor for Secretary of Board of Commissioners is at maximum 15% of the President Director.

Taxes on Wages are borne by and become expenses of the Company. The amount of salary/honorarium of the Board of Directors and Board of Commissioners determined by the GMS or Minister each year with a validity of the Company’s fiscal year since January of the current year.

In the case of GMS or Minister does not specify the amount of honorarium of the Board of Commissioners and/or Board of Directors for a particular year, then the last honorarium set and enforced by the GMS or Minister will be used.

AllowanceTo the members of the Board of Directors and Board of Commissioners, allowances may be given, which are tailored to the Company’s financial condition and ability and must not conflict with laws and regulations. Taxes on Allowance are borne by and become expenses of the company.

1. Religious Holiday AllowanceReligious Holiday Allowance may be given to the members of the Board of Directors and Board of Commissioners. The amount of Religious Holiday Allowance is 1 (one) time of Salary/Honorarium.

2. Pension RewardsMembers of the Board of Directors and Board of Commissioners may be granted Pension Rewards in the form of Pension Insurance, Pension Fund Insurance, or any other form.

Page 212: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

211PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pemberian Santunan Pumajabatan atau bentuk lainnya diatur sebagai berikut :

a. Diberikan selama menjabat (mulai diangkat sampai berhenti).

b. Premi, iuran atau istilah lain yang relevan yang dapat ditanggung oleh perusahaan paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari Gaji/Honorarium dalam satu tahun yang dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) setiap tahun anggaran.

c. Pemilihan program untuk Santunan Pumajabatan ditetapkan oleh masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris setelah ditetapkan anggarannya oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

d. Pemberian premi, iuran atau istilah lain yang relevan sebagaimana dimaksud sudah termasuk di dalamnya premi untuk asuransi kecelakaan dan kematian.

Tunjangan Khusus Dewan KomisarisKepada Anggota Dewan Komisaris diberikan pula tunjangan lain yang dapat berupa Tunjangan Cuti Tahunan, Tunjangan Cuti Besar, Tunjangan Perumahan termasuk Biaya Utilitas.

3. Tunjangan TransportasiKepada Anggota Dewan Komisaris dapat diberikan Tunjangan Transportasi yang besarnya setiap bulan paling banyak 20% (dua puluh persen) dari Honorarium masing-masing Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.

Tunjangan Khusus DireksiKepada Anggota Direksi diberikan pula Tunjangan Perumahan termasuk Biaya Utilitas.

4. Tunjangan PerumahanTunjangan Perumahan termasuk biaya utilitas diberikan bagi Direksi Perusahaan karena Perusahaan tidak menyediakan fasilitas Rumah Jabatan. Tunjangan Perumahan diberikan secara bulanan sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) mengingat PT INTI (Persero) berkedudukan di Bandung yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Barat.

FasilitasKepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dapat diberikan Fasilitas yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan keuangan Perusahaan dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Pajak yang timbul akibat pemberian Fasilitas sebagaimana dimaksud ditanggung dan menjadi beban Perusahaan.

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dilarang melakukan penyalahgunaan Fasilitas sebagaimana dimaksud di atas. Pemegang Saham dapat menuntut secara hukum terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris, yang melakukan penyalahgunaan Fasilitas.

Provision of Pension Insurance or any other form is arranged as follows:

a. Given during his tenure (from appointment to termination).

b. Premiums, dues or other relevant terms that can be borne by the company are at most 25% (twenty five percent) of Salary/Honorarium in one year is budgeted in the Company Work Plan and Budget (WPB) of each fiscal year.

c. The selection of Pension Reward programs is determined by each member of the Board of Directors and Board of Commissioners after the budget set by the General Meeting of Shareholders (GMS).

d. Premiums, dues or other relevant terms referred above shall already include accident and death insurance premium.

Allowances for Board of Commissioner OnlyTo the Member of Board of Commissioner are given also other Allowances, such as in form of Annual Leave Allowances, Long Vacancy Allowance, Housing Allowance including Cost Utility.

3. Transportation AllowancesTo the Members of the Board of Commissioners may be given Transport Allowance which is set for each month at most 20% (twenty percent) of the Salary/Honorarium of each member of the Board of Commissioners concerned.

Allowances for Board of Directors OnlyTo the Board of Directors are given Housing Allowance including Cost Utility.

4. Housing AllowanceHousing allowances including utility costs are granted for the Company’s Board of Directors because the Company does not provide Official Residences. Housing allowances are given on a monthly basis amounted Rp. 25,000,000.00 (twenty five million Rupiah) since PT INTI (Persero) is located in Bandung, the capital of West Java Province.

FacilitiesTo the members of the Board of Directors and Board of Commissioners may be given Facilities adjusted to the conditions and financial capability and must not conflict with laws and regulations. Taxes arising from the provision of facilities as mentioned above are borne by and become expenses of the Company.

Members of the Board of Directors and Board of Commissioners are prohibited to misuse Facilities referred above. Shareholders may litigate against Board of Directors and Board of Commissioners and member misusing the Facility.

Page 213: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)212

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

1. Fasilitas KesehatanPerusahaan memberikan Fasilitas Kesehatan kepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam bentuk asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan (at cost).

Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud diberikan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Fasilitas Kesehatan diberikan kepada anggota

Direksi dan Dewan Komisaris beserta seorang istri atau suami dan maksimal 3 (tiga) orang anak yang belum mencapai usia 25 tahun, dengan ketentuan apabila anak yang belum berusia 25 tahun tersebut pernah menikah atau pernah bekerja maka yang bersangkutan tidak berhak mendapatkan Fasilitas Kesehatan.

b. Fasilitas Kesehatan diberikan dengan menggunakan dasar pengobatan dan perawatan di dalam negeri, yang meliputi :• Rawat jalan dan obat• Rawat inap dan obat• Medical check-up

c. Dalam hal dokter yang merawat memberikan rujukan untuk berobat di luar negeri, pemberian Fasilitas Kesehatan dapat diberikan penuh atau sebagian dengan memperhatikan kemampuan keuangan Perusahaan.

d. Medical chek-up sebagaimana dimaksud pada huruf (b) angka (3) dan Fasilitas Pengobatan di luar negeri sebagaimana dimaksud pada huruf (c) tidak diberikan kepada isteri, suami, dan anak.

e. Medical check-up diberikan 1 (satu) kali setiap tahun.

f. Dalam hal anggota Direksi atau Dewan Komisaris merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada anak perusahaan/perusahaan patungan, maka kepada yang bersangkutan harus memilih satu Fasilitas Kesehatan yaitu dari PT INTI (Persero). Apabila anggota Dewan Komisaris merangkap sebagai anggota Dewan Komisaris pada BUMN lain, maka hanya diberikan satu fasilitas kesehatan.

2. Fasilitas Bantuan HukumPerusahaan wajib memberikan Fasilitas Bantuan Hukum kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris dalam hal terjadi tindakan/perbuatan untuk dan atas nama jabatannya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan.

Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang akan menggunakan Fasilitas Bantuan Hukum, wajib membuat Surat Pernyataan di atas kertas bermeterai cukup yang menerangkan posisi yang bersangkutan dalam kasus tertentu bukan sebagai pribadi, dan bersedia mengembalikan Fasilitas Bantuan Hukum tersebut kepada Perusahaan apabila ternyata terbukti sebaliknya.

Fasilitas Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud diberikan dalam bentuk pembiayaan 1 (satu) jasa kantor pengacara/konsultan hukum untuk setiap

1. Health FacilitiesThe company provides Health Facilities to the members of Board of Directors and Board of Commissioners in the form of health insurance or reimbursement of medical expenses.

Health facilities mentioned above are granted with the following conditions:a. Health facilities are granted to the members of

Board of Directors and Board of Commissioners and a wife or a husband and a maximum of 3 (three) children who have not reached the age of 25 years, provided that if the child under 25 years old has been married or worked, then the concerned child is not entitled to Health Facilities.

b. Health Facilities are given based on domestic health treatment and medical care, which includes:• Outpatient and medicines• Hospitalization and medicines• Medical check-ups

c. In case of the treating physician providing referrals for treatment abroad, the provision of health facilities can be granted fully or partially by taking Company financial capabilities into account

d. Medical check-ups as referred to in point (b) number (3) and treatment facilities abroad as referred to in point (c) are not provided to wife, husband, and children.

e. Medical check-ups are given 1 (one) times each year.

f. In case of of Board of Directors and Board of Commissioners member having a concurrent position as a Board of Commissioner member in subsidiaries or joint ventures, then the concerned shall choose one Medical Facility, which is from PT INTI (Persero). If a Board of Commissioner member is concurrently a member of Board of Commissioner in another SOEs, only one Medical Facility will be given.

2. Legal Aid FacilityThe Company shall provide Legal Aid Facility to the members of Board of Directors and Board of Commissioners in case of actions or acts happened for and on behalf of his/her position which are relevant to the company’s purposes and objectives as well as business activities.Members of the Board of Directors and Board of Commissioners intending to make use of the Legal Aid Facility, shall make a Statement on stamped paper explaining that his/her position in a particular case is not in an unofficial capacity, and is willing to return the Legal Aid Facility if proven otherwise.

Legal Aid Facilities mentioned above are provided in the form of financing of 1 (one) lawyer’s / legal consultant office service for each particular case, covering the

Page 214: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

213PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

kasus tertentu, yang meliputi proses pemeriksaan sebagai saksi, tersangka, dan terdakwa di lembaga peradilan. Penunjukan kantor pengacara/konsultan hukum dilakukan oleh Perusahaan sesuai prosedur pengadaan barang/jasa yang berlaku.

Dalam hal anggota Direksi atau Komisaris yang bersangkutan dinyatakan bersalah dan dihukum dengan putusan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, atau yang bersangkutan menggunakan kantor pengacara /bantuan hukum atas pilihannya sendiri, maka seluruh biaya pengacara/konsultan hukum, baik yang sudah maupun belum dibayarkan, menjadi beban yang bersangkutan.

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-06/MBU/02/2016, Fasilitas Bantuan Hukum ini tidak berlaku jika penggugat atau tergugat adalah PT INTI (Persero), Negara (Negara sebagai Badan Hukum atau Lembaga Negara atau Lembaga Pemerintah), atau pihak lain yang ditetapkan oleh RUPS atau Menteri.

Fasilitas Khusus DireksiKhusus untuk anggota Direksi diberikan fasilitas sebagai berikut:

3. Fasilitas KendaraanApabila Perusahaan mempunyai kondisi keuangan yang sehat dan mampu, dengan persetujuan RUPS atau Menteri, Perusahaan dapat menyediakan Fasilitas Kendaraan kepada Anggota Direksi sebanyak satu unit kendaraan dinas beserta biaya pemeliharaan dan operasional.

Dalam hal Perusahaan menyediakan Fasilitas Kendaraan, dan Anggota Direksi tidak mau menggunakan kendaraan tersebut, maka kepada Anggota Direksi, yang bersangkutan tidak diberikan Tunjangan Transportasi maupun biaya penggantian lainnya. Spesifikasi dan standar kendaraan sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan oleh RUPS atau Menteri.

Dalam hal Anggota Direksi tidak lagi menjabat, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari setelah tidak menjabat, wajib mengembalikan kendaraan sebagaimana dimaksud kepada Perusahaan.

Dalam hal anggota Direksi merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada anak perusahaan/perusahaan patungan, maka yang bersangkutan harus memilih satu Fasilitas Kendaraan.

TantiemPerusahaan dapat memberikan Tantiem/Insentif Kinerja kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan penetapan RUPS atau Menteri dalam pengesahan laporan tahunan, apabila:

a. Opini yang diterbitkan oleh auditor adalah paling sedikit Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

examination process as witnesses, suspects, and the defendant in court. Appointment of attorney/law consultant is carried out by the Company according to the procedure of procurement of goods/services that applies.

In the event that the member of the Board of Directors atau Board of Commissioners concerned is declared guilty and sentenced by a decision that has had permanent legal force, or he/she uses a lawyer’s / legal consultant office of his/her choice, then the entire costs of lawyer/legal consultant, either already or have not been paid, will be borne by the concerned.

According to Regulation of Ministry of SOEs No. PER-06/MBU/02/2016, the Legal Aid Facility is not valid if the plaintiff or the defendant is PT INTI (Persero), the Country (as legal entity or state institution or government institution) or other parties that is determined by the GMS or Minister of SOEs.

Facility for Board of Directors OnlyExclusively for members of the Board of Directors granted the following facilities:

3. Vehicle FacilityIf the Company has a healthy financial condition and is capable, with the approval of the GMS or Minister, Perusahaan can provide facilities to the members of the Board of Directors by one unit of official vehicle including maintenance and operating costs.

In case the Company provides Vehicle Facility, and a member of Board of Directors does not want to use the vehicle, then to that concerned member is not to be given any transportation allowance or other reimbursement costs. Vehicle specifications and standards as mentioned above is designated by the GMS or Minister.

In the case of a member of Board of Directors is no longer in office, within 30 (thirty) days after being terminated, the vehicle must be returned to the Company.

In case of a member of Board of Directors having a concurrent position as a Board of Commisioners member in subsidiaries or joint ventures, then the concerned shall choose one Vehicle Facility.

TantiemThe Company can give Tantiem/Performance-based Incentives to the members of the Board of Directors and Board of Commisioners determined by the GMS or Minister in the annual report approval, if:

a. Opinions published by the auditor are at least Qualified Opinion.

Page 215: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)214

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

b. Realisasi Tingkat Kesehatan paling rendah dengan nilai 70. Pencapaian dimaksud tidak memperhitungkan beban/keuntungan akibat tindakan direksi sebelumnya.

c. Capaian Key Performance Index (KPI) paling rendah sebesar 80%. Pencapaian dimaksud tidak memperhitungkan faktor di luar pengendalian Direksi.

d. Kondisi Perusahaan tidak semakin merugi dari tahun sebelumnya untuk perusahaan dalam kondisi rugi, atau perusahaan tidak menjadi rugi dari sebelumnya dalam kondisi untung. Kerugian tersebut tidak memperhitungkan faktor di luar pengendalian Direksi.

Tantiem/Insentif Kinerja merupakan beban biaya tahun buku yang bersangkutan, dan oleh karenanya harus dianggarkan secara spesifik dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun tersebut. Anggaran Tantiem/Insentif Kerja tersebut harus dikaitkan dengan target-target Ukuran Kinerja Utama atau KPI yang ditetapkan dalam RKAP tahun yang bersangkutan.

Apabila Pemberian Tantiem/Insentif Kinerja sebagaimana dimaksud di atas melebihi anggaran Tantiem/IK dalam RKAP maka kekurangan anggaran dimaksud diperhitungkan sebagai biaya dalam tahun buku yang bersangkutan.

Penetapan anggaran Tantiem/Insentif Kinerja menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri.

Pemberian Tantiem/Insentif Kinerja diberikan secara proporsional berdasarkan capaian KPI pada tahun yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa mulai tahun buku 2017, KPI juga harus mempertimbangkan kriteria pencapaian pelaksanaan tugas selaku agen pembangunan (agent of development) yang akan ditetapkan oleh Menteri secara tersendiri, dengan memuat unsur-unsur berikut:a. Sinergi antar BUMNb. Hilirisasi dan kandungan lokalc. Pembangunan ekonomi daerah terpadud. Kemandirian keuangan dan penciptaan nilaie. Penugasan Pemerintah

Dengan mempertimbangkan kepantasan, dan/atau kualitas laba yang dibukukan, dan/atau kemampuan keuangan Perusahaan, dan/atau faktor-faktor lain yang relevan, RUPS atau Menteri dapat menetapkan Tantiem/Insentif Kinerja yang lebih rendah dari perhitungan atau anggaran.

Komposisi besarnya Tantiem/Insentif Kinerja ditetapkan sebagai berikut : a. Direktur Utama : 100%b. Anggota Direksi : 90% dari Direktur Utama

c. Komisaris Utama atau Ketua Dewan Komisaris : 45% dari Direktur Utama

d. Anggota Dewan Komisaris : 90% dari Komisaris Utama

Dalam hal terdapat jabatan lain yang tidak tercantum dalam komposisi Faktor Jabatan sebagaimana dimaksud pada butir (6), besaran Faktor Jabatan ditetapkan oleh RUPS atau Menteri.

b. Realization of Corporate Health Level with a value of 70. The achievement does not take into account the burden/profit due to the actions of previous directors.

c. Key Performance Index (KPI) achievement is lowest by 80%. Such achievement does not take into account factors beyond the control of the Board of Directors.

d. The condition of the Company does not lose more than the previous year for the company in a loss condition, or the company does not lose from the previous condition of profit. The loss does not take into account factors beyond the control of the Board of Directors.

Tantiem/Performance-based Incentives is a cost burden of the fiscal year concerned, and therefore shall be budgeted specifically within the Company Work Plan and Budget (WPB) of the concerned year. The Tantiem/Performance-based Incentives budget shall be linked to the Key Performance Indicators (KPI) targets set in the WPB concerned.

If the grant of Tantiem/Performance-based Incentives as mentioned above exceeds the Tantiem/Performance-based Incentives budget in the WPB, the shortfall of the budget shall be calculated as the cost in the relevant fiscal year.

The determination of the Tantiem/Performance-based Incentives budget uses the internal guidance set by the Minister.The granting of Tantiem/Performance-based Incentives shall be proportionately based on KPI’s performance in the year concerned, provided that starting from the fiscal year 2017, KPI shall also consider the criteria for achievement of the duties of the agent of development to be determined by the Minister in isolation, include the elements follow:

a. Synergy among SOEsb. Downstream and local contentc. Integrated regional economic developmentd. Financial independence and value creatione. Government assignments

By considering the propriety and/or quality of earnings recorded, and/or the Company’s financial ability, and/or other relevant factors, GMS or Minister may assign lower Tantiem/Performance-based Incentives than calculations or budget.

Composition magnitude Tantiem/Performance-based Incentives defined as follows:a. President Director : 100%b. Members of the Board of Directors : 90% of the

President Directorc. President Commissioner or Chairman of the Board of

Commisioners : 45% of the President Directord. Commissioners/Members of the Board of Commisioners

: 90% of the President Commisioners.

In case there are other positions that are not listed in the composition Occupation factor referred to in point (6), the scale factor determined by the GMS or Minister.

Page 216: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

215PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Dalam hal masa jabatan anggota Direksi atau Dewan Komisaris tidak sampai 12 (dua belas) bulan dalam tahun buku yang bersangkutan, maka besaran Tantiem/Insentif Kinerja dihitung secara proporsional dengan masa jabatan yang bersangkutan.

Pajak Penghasilan atas Tantiem/Insentif Kinerja ditanggung dan menjadi beban masing-masing Anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang bersangkutan.

Biaya Operasional LainnyaBerdasarkan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER-04/MBU/2014, Perusahaan dapat menganggarkan biaya operasional:

1. Untuk anggota Direksi : biaya komunikasi, pakaian seragam, keanggotaan perkumpulan profesi, club membership/corporate member, dan biaya representasi dalam bentuk corporate credit card.

2. Untuk anggota Dewan Komisaris: pakaian seragam dan keanggotaan perkumpulan profesi.

In case of the tenure of a Board of Directors or Board of Commisioners member is less than 12 (twelve) months in the concerned fiscal year, the amount of Tantiem/Performance-based Incentive is calculated in proportion to the term of office concerned.

Income Tax on Tantiem and Performance-based Incentive is borne by each member of the Board of Directors or Board of Commisioners.

Other Operating CostsAccording to Regulation of Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. PER-04/MBU/2014, the Company can budget operating expenses:

1. For members of Board of Directors : communication fees, uniforms, membership of professional associations, club membership/corporate members, and the cost of representation in the form of corporate credit card.

2. For members of BOC: uniforms and professional association membership.

Gaji Per TahunSalary per Year

TunjanganAllowances

FasilitasFacilities

Direktur UtamaPresident Director • Tunjangan Hari Raya Keagamaan : 1 (satu)

kali gajiReligious Holidays Allowance: 1 (one) Salary period

• Tunjangan Purna Jabatan: Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25% dari gaji dalam 1 tahunFull Position Benefits: The premium borne by the company is 25% of the Salary in 1 year.

• Tunjangan Perumahan : Rp 25.000.000,-per bulanHousing Allowance: Rp25,000,000 per month

• Fasilitas Kendaraan : 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan biaya operasional, dengan memperhatikan kondisi perusahaan.Vehicle Facilities: 1 (one) unit along with maintenance costs and operational costs, taking into account the condition of the Company.

• Fasilitas kesehatan: dalam bentuk asuransi kesehatan atau pengganti biaya pengobatan (at cost)Health Facilities: in the form of health insurance or medical expenses replacement (at cost).

• Fasilitas bantuan hukum: sebesar pemakaian (at cost)Legal Assistance Facilities: amount of use (at cost)

DireksiDirectors

85% dari Direktur Utama85% from Presiden Director

Komisaris UtamaPresident Commisioner

45% dari Direktur Utama45% from President Director

• Tunjangan Hari Raya Keagamaan : 1 (satu) kali gajiReligious Holidays Allowance: 1 (one) Salary period.

• Tunjangan Purna Jabatan: Premi yang ditanggung oleh perusahaan sebesar 25% dari gaji dalam 1 tahunFull Position Benefits: The Premium borne by the Company is 25% of the Salary in 1 year.

• Tunjangan Transportasi : 20% dari honorarium per bulanTransportation Allowances: 20% of monthly Honorarium

• Fasilitas kesehatan: dalam bentuk asuransi kesehatan atau pengganti biaya pengobatan (at cost)Health Facilities: in the form of health insurance or medical expenses replacement (at cost).

• Fasilitas bantuan hukum: sebesar pemakaian (at cost)Legal Assistance Facilities: amount of use (at cost)

Anggota Dewan KomisarisMember of Board Commisioners

90% dari Komisaris Utama90% from President Commisioner

Resume Struktur Gaji, Tunjangan dan Fasilitas DireksiResume of Directors’ Salary Structure, Benefits and Facilities

Page 217: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)216

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

HonorariumHonorarium

TunjanganAllowances

Tunjangan LainnyaOther Allowances

Asuransi PurnajabatanPension Insurance

Dewan Komisaris (Dalam Rupiah)Board of Commissioners (in Rupiah)

1.831.224.000 221.150.000 0 375.525.000

Direksi (Dalam Rupiah)Board of Directors (in Rupiah)

3.554.507.143 392.000.000 0 588.000.000

NamaName

Gaji Per TahunSalary per Year

Tunjangan per Tahun

Allowances per Year

Potongan DinasService Piece

Gaji Bersih per Tahun

Net Salary per Year

Tantiem THRHolidays Tantiem

JumlahTotal

1 2 3 4 = 1+2+3 5 6 = 4+5

Darman Mappangara 960.000.000 300.000.000 20.160.000 1.239.840.000 80.000.000 1.319.840.000

Nilawati Djuanda 816.000.000 300.000.000 17.280.000 1.098.720.000 68.000.000 1.166.720.000

Teguh Adi Suryandono 816.000.000 300.000.000 17.280.000 1.098.720.000 68.000.000 1.166.720.000

Realisasi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2018Realization of Board of Commisioners and Board of Directors in 2018

Remunerasi Direksi Tahun 2018 (Dalam Rupiah)Remuneration of the Board of Directors in 2018 (in Rupiah)

NamaName

Gaji Per TahunSalary per Year

Tunjangan per Tahun

Allowances per Year

Potongan DinasService Piece

Gaji Bersih per Tahun

Net Salary per Year

Tantiem THRHolidays Tantiem

JumlahTotal

1 2 3 4 = 1+2+3 5 6 = 4+5

Unggul Priyanto 432.000.000 86.400.000 8.640.000 509.760.000 36.000.000 545.760.000

Nuning Sri Rejeki Wulandari 388.800.000 77.760.000 77.760.000 458.784.000 32.400.000 491.184.000

Djoko Agung Harijadi 388.800.000 77.760.000 77.760.000 458.784.000 32.400.000 491.184.000

Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2018 (Dalam Rupiah)Remuneration of the Board of Commisioners in 2018 (in Rupiah)

Page 218: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

217PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Independensi, Benturan Kepentingan dan Pengungkapan Hubungan AfiliasiIndependency, Conflict of Interest and Disclosure of Affiliation

Tiap anggota Dewan Komisaris Perusahaan dituntut untuk bTiap anggota Dewan Komisaris Perusahaan dituntut untuk bertindak secara independen, tanpa adanya benturan kepentingan yang dapat mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam hubungan dengan pihak manapun yang berkaitan dengan Perusahaan maupun hubungan dengan Direksi. Seluruh anggota Dewan Komisaris PT INTI (Persero) bertindak independen dan bebas intervensi dari pihak manapun.

Sampai dengan akhir Desember 2018, PT INTI (Persero) belum menunjuk Komisaris Independen.

Berdasarkan surat Wakil Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas nama Menteri Negara BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 tertanggal 5 Desember 2011 dinyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas BUMN hanya diperkenankan menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas pada 1 (satu) BUMN. Dalam tahun 2018, tidak ada anggota Dewan Komisaris PT INTI (Persero) yang memiliki jabatan rangkap di BUMN lain.

Untuk menjamin tercapainya independensi dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang objektif dan menempatkan kewajaran di antara beragam kepentingan serta senantiasa terbebas dari benturan kepentingan (conflict of interest). Untuk meminimalisasi terjadinya benturan kepentingan, setiap Komisaris dan Direktur diwajibkan untuk melaporkan kepemilikan saham setiap Komisaris dan Direktur dan/atau keluarganya pada PT INTI (Persero) maupun perusahaan lain. Daftar Kepemilikan Saham ini disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan.

Kriteria hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali meliputi:

• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya.

• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

• Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.

• Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya.

• Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.

Each member of the Board of Commissioners of the Company is required to act independently, without any conflict of interest that can interfere with his ability to carry out tasks independently and critically, both in relation to any party related to the Company and relations with the Board of Directors. All members of the Board of Commissioners of PT INTI (Persero) act independently and are free from intervention from any party.

Until the end of December 2018, PT INTI (Persero) has not yet appointed Independent Commissioners.

Based on the letter of Vice Minister of State Owned Enterprises (SOEs) on behalf of the Minister of SOEs Number S-375/MBU.Wk/2011 dated on 5th of December 2011 it is stated that the members of Board of Commissioners or Board of Supervisors of a SOEs are only allowed to serve as members of Board of Commissioners or Board of Supervisors in 1 (one) SOEs. In 2018, no member of Board of Commissioners of PT INTI (Persero) runs double position at other SOEs.

To ensure the achievement of independence in carrying out its duties, the Board of Commissioners and Board of Directors encourage the creation of an objective climate and work environment and place fairness between various interests and always be free from conflict of interest. To minimize the conflict of interest, every Commissioner and Director shall report their share ownership of every Commissioner and Director and/or their families at PT INTI (Persero) or other companies. The List of Share Ownership is kept and administered by the Corporate Secretary.

Criteria for affiliation between members of the Board of Directors, Board of Commissioners, and Controlling Shareholders include:• Affiliation between members of the Board of Directors

and other members of the Board of Directors.• Affiliation between members of the Board of Directors

and members of the Board of Commissioners.• Affiliation between members of the Board of Directors

with Major Shareholders and/or Controllers.• Affiliation between members of the Board of

Commissioners and other Commissioners.• Affiliation between members of the Board of

Commissioners and the Main Shareholders and/or Controllers.

Page 219: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)218

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan akibat pernikahan.

Among members of Board of Commissioners and between members of Board of Commissioners and members of Board of Directors there are no blood relations up to third degree, either according to straight line, or side line, or related by marriage.

NamaName

Hubungan Keluarga dan/atau KeuanganFamily and/or Financial Relations

DireksiBoard of Directors

Dewan KomisarisBoard of Commisioners

Pemegang SahamShareholders

Ya / Yes Tidak / No Ya / Yes Tidak / No Ya / Yes Tidak / No

Unggul Priyanto X X X

Nuning Sri Redjeki Wulandari X X X

Djoko Agung Hariyadi X X X

Darman Mappangara X X X

Nilawati Djuanda X X X

Teguh Adi Suryandono X X X

Anggota Direksi, Komisaris, maupun keluarganya, tidak memiliki saham di Perusahaan lain.

Members of the Board of Directors, Board of Commissioners, or their families, do not have shares in another company.

Page 220: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

219PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Uraian TentangSekretaris PerusahaanDescription on Corporate Secretary

Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia No. KN.025/2014 tentang Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), dijelaskan hal-hal berikut mengenai Sekretaris Perusahaan:

Fungsi dan PeranPerseroan memiliki Sekretaris Perusahaan yang menjalankan peran sebagai berikut:

• Bertindak sebagai pejabat penghubung (liaison officer) untuk berkoordinasi dan memfasilitasi komunikasi antara perusahaan dengan seluruh pemangku kepentingan.

• Menatausahakan dan menyimpan dokumen Perseroan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perseroan dan Risalah Rapat Direksi, Komisaris, maupun Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

• Memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan perundang-undangan dan tata kelola yang baik (compliance and good governance), termasuk tentang persyaratan keterbukaan yang berlaku dan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Komisaris apabila diminta.

Fungsi Sekretaris Perusahaan dijalankan oleh organ struktural setingkat di bawah Direksi, yang diangkat dan bertanggung jawab kepada Direksi Perseroan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-01/MBU/2011 Pasal 28 (3).

Terhitung mulai 5 Januari 2017, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Endang Yuliawaty, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KD 01/KP.00/020800/2017.

QualificationsSekretaris Perusahaan harus memiliki kualifikasi akademis yang memadai agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Selain itu harus mampu berkomunikasi, bekerja dalam tim dan membangun hubungan kerja yang baik, serta mempunyai pemikiran analitis dan konseptual. Komitmen kepada organisasi, kepedulian pada aturan dan kualitas serta orientasi pada hasil pencapaian turut menjadi penentu keberhasilan Sekretaris Perusahaan dalam menjalankan tugasnya.

Based on the Decision of the Board of Directors of the Limited Liability Company (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia No. KN.025/2014 about Implementation Guidelines of Good Corporate Governance, the following is described on the Corporate Secretary:

Function And RolesThe Company has a Corporate Secretary who performs the role as follows:

• Acts as liaison officer to coordinate and facilitate communication between the Company with all stakeholders.

• Administers and stores documents of the Company, including but not limited to the Register of Shareholders, the Special Register of the Company and minutes of meetings of the Board of Directors, Commissioners, and the General Meeting of Shareholders (GMS).

• Ensures that the Company complies with the legislation and good governance, including applicable disclosure requirements, and shall provide all relevant information to the Board of Directors regularly and to the Board of Commissioners upon request.

The function of Corporate Secretary is run by a structural organ one level under the Board of Directors, who is appointed by and responsible to the Board of Directors, as regulated in Regulation of Minister of State Owned Enterprises (SOEs) No. PER-01/MBU/2011 Article 28 (3).

Starting on 5 January 2017, Head of Corporate Secretary Division is held by Endang Yuliawaty, who was appointed by virtue of Decree of the Board of Directors No. KD.01/KP.00/020800/2017.

QualificationsCorporate Secretary must have adequate academic qualifications in order to carry out the duties and responsibilities well. Other than that he/she must be able to communicate, work in team and build good working relationship, as well as have analytic and conceptual thinking. Organizational commitment, concern for order and quality as well as achievement orientation are also critical to Corporate Secretary’s success in performing his/her duties.

Page 221: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)220

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

AccountabilitySekretaris Perusahaan dibentuk dengan tujuan untuk mendukung dan membantu Direksi Perseroan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perseroan meliputi bidang Hubungan Masyarakat (Humas), Biro Direksi, Hukum dan Kepatuhan, Perencanaan dan Pengendalian Strategis, serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

AccountabilityCorporate Secretary is formed with the aim to support and assist the Board of Directors of the Company in managing and running the Company’s activities, including the field of Public Relations, Directors’ Office, Legal and Compliance, Strategic Planning and Control, as well as Partnership Program and Community Development (PPCD).

DivisiSekretaris Perusahaan

KelompokAhli Strategis

KelompokAhli Hukum

Bagian Perencanaandan Pengendalian

Strategis

BagianPublic Relation Bagian Hukum Bagian PKBL

Urusan PendukungPerencanaan dan

Pengedalian Strategis

UrusanInternal & External

Relation

UrusanMedia Handling &

Marketing Support

UrusanSekretariat Direksi

UrusanPengelolaan Informasi &

Dukungan Hukum

UrusanPerencanaan &

Pengendalian GCG

UrusanPerencanaan &

Pengendalian PKBL

UrusanOperasional PKBL

Profil Sekretaris PerusahaanEndang Yuliawaty adalah warga negara Indonesia, lahir di Bandung, pada 18 Juli 1965 meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 1989.

Dia mulai bekerja di PT INTI (Persero) sebagai Ahli Muda Bidang Penjualan tahun 1995, Ahli Muda Bidang Hukum tahun 1995, Manager Pelayanan Personalia tahun 2001-2004, Manager SDM tahun 2004-2006, Manager Pengembangan dan Pelayanan SDM tahun 2006-2009, Kepala Divisi Hukum dan Kepatuhan tahun 2009-2010, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan tahun 2012-2015, Kepala Divisi Human Capital Management tahun 2016, dan kembali sebagai Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan tahun 2017 sampai sekarang.

Corporate Secretary ProfileEndang Yuliawaty is an Indonesian Citizen, born in Bandung, on July 18, 1965 earned a law degree from Padjadjaran University Bandung in 1989.

She began to work at PT INTI (Persero) as Junior Sales Associate in 1995, Junior Law Associates 1995, Personnel Service Manager 2001-2004, HR Manager year 2004-2006, Human Resources Development and Service Manager year 2006-2009, Law and Compliance Division Head in year 2009-2010, Head of Corporate Secretary Division of 2012-2015, Head of Human Capital Management Division in 2016, and return as Head of Corporate Secretary Division in 2017 until now.

Page 222: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

221PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Pada Tahun 2018Selama tahun 2018 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut, antara lain:

1. Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertanggungjawaban Laporan Tahunan 2017.

2. Menyelenggarakan Forum Komunikasi Manajemen dengan Karyawan.

3. Menyelenggarakan Rapat Dinas 2018 sebagai sarana penetapan Sasaran Kinerja Unit serta Program Kerja bagi seluruh unit kerja di tahun 2018.

4. Menyusun Laporan Tahunan (Annual Report) tahun 2017.

5. Menyelenggarakan RUPS Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2019.

6. Menyelenggarakan pelaksanaan konferensi pers dan siaran pers terkait dengan kinerja dan perkembangan PT INTI (Persero).

7. Memberikan dukungan pengambilan Keputusan Direksi, yaitu 104 keputusan dalam 36 Rapat Direksi sepanjang tahun 2018.

8. Menyelenggarakan 12 Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris sepanjang tahun 2018

9. Dukungan dokumen Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) tahun 2018.

10. Menindaklanjuti hasil rekomendasi assessment GCG tahun 2017 dimana 46 dari 84 rekomendasi telah ditindaklanjuti.

11. Memberikan dukungan dalam pemasaran, di antaranya penyiapan marketing kit dan keikutsertaan Perusahaan dalam pameran serta eksebisi yang berkaitan dengan bisnis Perusahaan.

12. Mengembangkan materi komunikasi korporasi PT INTI (Persero) seperti publikasi laporan keuangan melalui media massa, iklan hari besar, dan lain-lain.

13. Mewakili perusahaan dalam hubungannya dengan stakeholder dalam mengkomunikasikan kegiatan perseroan terutama terkait keterbukaan informasi sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).

14. Menyiapkan strategi dan mengelola Komunikasi Eksternal dan Internal:• Pengelolaan Media Internal (laman intranet

Jaring, Radio, e-magazine, majalah dinding, dan TV Internal)

• Pengelolaan Media Eksternal (Website, Portal Publik, Facebook, Twitter, Instagram).

• Penanganan Keprotokoleran perusahaan15. Mengembangkan dan mengimplementasikan

kegiatan sponsorship PT INTI (Persero) seiring dengan kebijakan Perusahaan.

16. Mengembangkan sarana komunikasi dan kegiatan internal, seperti perayaan ulang tahun PT INTI (Persero), silaturahmi purnabakti PT INTI (Persero), dan halal bihalal dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri.

17. Penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi di perusahaan.

Brief Description of Duties Corporate Secretary in 2018During 2018 the Corporate Secretary has carried out the following activities, including:

1. Holding the General Meeting of Shareholders (GMS) of 2017 Annual Report Responsibility.

2. Organizing a Management Communication Forum with Employees.

3. Organizing Corporate Annual Meeting 2018 as a means of determining the Unit Performance Target and Work Program for all work units in 2018.

4. Preparing the Annual Report 2017.

5. Conducting GMS for Ratification of Work Plan and Corporate Budget 2019

6. Organizing the implementation of Press Conference and press releases related to the performance and development of PT INTI (Persero).

7. Providing support for the decision of the Board of Directors, which is 104 decisions in 36 Board of Directors Meeting throughout 2018.

8. Organizing 12 Joint Meetings of Directors and Board of Commissioners throughout 2018.

9. Supporting documents of Self Assessment document Implementation of Good Corporate Governance (GCG) 2018.

10. Following up the results of GCG assessment recommendations in 2017 where 46 of the 84 recommendations have been followed up.

11. Providing marketing support, including preparation of marketing kits and the Company’s participation in exhibitions related to the Company’s business.

12. Developing corporate communications materials of PT INTI (Persero) such as the publication of financial statements through mass media, advertisment for holidays, and others.

13. Representing the company in relation to its stakeholders in communicating the company’s activities mainly related to information disclosure (as Information and Documentation Management Officer (PPID).

14. Preparing strategy and managing External and Internal Communication:• Internal Media Management (intranet site Jaring,

Radio, e-magazine, wall magazine, and internal TV)

• External Media Management (Website, Public Portal, Facebook, Twitter, Instagram),

• Implementing corporate protocols15. Developing and implementing sponsorship activities of

PT INTI (Persero) in accordance with corporate policy.

16. Developing communication and internal events such as anniversary of PT INTI (Persero), pensioners gathering, dan event in commemoration of Eid al-Fitr.

17. Implementing Integrated Management System in the company.

Page 223: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)222

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Di samping itu, karena Divisi Sekretaris Perusahaan pada tahun 2018 juga menjalankan fungsi Legal dan PKBL di Perusahaan, maka kegiatan-kegiatan berikut telah dilaksanakan pada tahun 2018:

1. Pembuatan dan review dokumen hukum Perusahaan seperti Perikatan, termasuk namun tidak terbatas pada Perikatan Penjualan, Perikatan Pembelian, Perikatan Kerjasama, Addendum Perjanjian, Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, dan Distributor Agreement.

2. Mengembangkan dan mengimplementasikan program kemitraan dan bina lingkungan, sebagaimana diuraikan pada Bagian PKBL Laporan Tahunan PT INTI (Persero) ini.

Akses Informasi dan Data Perusahaan Penyebaran informasi kepada semua pemangku kepentingan merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari para stakeholder terhadap kebijakan dan kegiatan PT INTI (Persero).

Selain menerbitkan publikasi Laporan Keuangan Tahunan melalui media massa baik cetak nasional, juga memanfaatkan teknologi informasi dan media lainnya sebagai sarana penyebaran informasi bagi perusahaan, antara lain melalui:

• Situs internet www.inti.co.id• Radio internal• Portal internal (intranet) Jaring• Media Sosial Facebook PT INTI• Media Sosial Twitter @pt_inti • Media Sosial Instagram @pt_inti_persero• Portal Kementerian BUMN

In addition, since the Corporate Secretary Division in 2018 also carries out Legal and PKBL functions in the Company, the following activities have been implemented in 2018:

1. Preparation and review of legal documents of the Company such as Engagement, including but not limited to Sales Engagement, Purchase Engagement, Cooperation Agreement, Addendum Agreement, Working Agreement of Specific Time, and Distributor Agreement.

2. Develop and implement partnership programs and community development, as described in chapter of PKBL in this Annual Report.

Access to Information and Corporate DataDissemination of information to all stakeholders is an important part of the increase of transparency of information internally and externally, which is expected to help maintain and improve the knowledge, understanding and positive perceptions of stakeholders on the policies and activities of PT INTI (Persero).

In addition to the publication of annual financial statements published by the mass media both national print, also utilizing information technology and other media as a means of disseminating information for the company, including through:

• Internet site www.inti.co.id• Internal Radio• Internal portal (intranet) Jaring• Social Media Facebook PT INTI• Social Media Twitter @pt_inti • Social Media Instagram @pt_inti_persero• Portal Ministry of SOEs

Page 224: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

223PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Akuntan PerseroanCorporate Accountant

PT INTI (Persero) menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Kanaka, Puradiredja, Suhartono sebagai Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasian PT INTI (Persero) dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018. Penunjukan Kantor Akuntan Publik ini dilakukan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan ditetapkan dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perusahaan PT INTI (Persero) tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2017 No. RIS-5/D3.MBU/05/2018 tertanggal 4 Mei 2018.

Audit Fee atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT INTI (Persero) untuk tahun buku 2018 adalah sebesar Rp333.000.000,-. Sementara audit fee tahun-tahun sebelumnya dituangkan di dalam tabel berikut ini:

PT INTI (Persero) appointed Kanaka, Puradiredja, Suhartono as Public Accountant Office (KJPP) as a Public Accountant to audit PT INTI (Persero) ‘s Consolidated Financial Statements and the Annual Report for the Implementation of Partnership and Community Development Programs for the financial year ending December 31, 2018 The appointment of this Public Accountant Office is carried out by the Board of Commissioners at the General Meeting of Shareholders (GMS) and stipulated in the Minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) of PT INTI (Persero) concerning Approval of Annual Reports and Ratification of Financial Statements for 2017 Financial Year No. RIS 5/D3.MBU/05/2018 dated May 4, 2018.

Audit Fee for Consolidated Financial Statements of PT INTI (Persero) for the fiscal year 2018 was Rp333,000,000,-. While the audit fees of previous years are listed in the following table:

Tahun BukuFiscal Year

Kantor Jasa Penilai PublikOffice of Public Appraisal Service Audit Fee (Rp)

2013 Kanaka, Puradiredja, Suhartono (Partner: Andy Eldes) 255.000.000

2014 Kanaka, Puradiredja, Suhartono (Partner: Andy Eldes) 260.000.000

2015 Djoko, Sidik & Indra (Partner: Indra Soesetiawan) 250.000.000

2016 Djoko, Sidik & Indra (Partner: Indra Soesetiawan) 225.000.000

2017 Djoko, Sidik & Indra (Partner: Indra Soesetiawan) 245.000.000

2018 Kanaka, Puradiredja, Suhartono (Partner: Soehartono) 330.000.000

Page 225: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)224

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Perkara PentingYang Sedang DihadapiImportant Matters That are Being Faced

Pada tahun 2018, tidak terdapat perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, Entitas Anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

In the year 2018, there is no important case being faced by Companies, Subsidiaries, Members of the Board of Directors and/or members of the Board of Commissioners.

Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Perusahaan, Entitas Anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan.

Important matters that are being faced by Companies, Subsidiaries, Members of the Board of Directors and/or Members of the Board of Commissioners who served during a period of annual report.

“ “

Page 226: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

225PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Uraian Tentang Audit InternalDescription on Internal Audit

Fungsi Audit Internal PT INTI (Persero) dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Negara Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bab IV pasal 67, 68 dan 69. Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung pada Direktur Utama.

Kegiatan pengawasan internal difokuskan pada upaya untuk meningkatkan akuntabilitas Perusahaan dan perkuatan Sistem Pengendalian Manajemen. Hal ini merupakan suatu upaya dari fungsi Audit Internal untuk dapat memberikan kontribusi dalam pencapaian keberhasilan usaha dan peningkatan akuntabilitas perusahaan.

Untuk meningkatkan akuntabilitas perusahaan, kegiatan audit dilakukan antara lain melalui evaluasi atas penerapan manajemen risiko, evaluasi atas penerapan praktik Good Corporate Governance (GCG), evaluasi atas kewajaran laporan keuangan, penilaian pengendalian biaya, mendorong peningkatan kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta menjalin kemitraan auditor eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Kantor Akuntan Publik (KAP)), dan instansi terkait lainnya.

Penjelasan Tentang Sistem Pengendalian InternDalam Pasal 22 Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. Kep-117/MBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN dinyatakan bahwa:

1. Direksi harus menetapkan suatu Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset BUMN.

2. Sistem Pengendalian Internal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Lingkungan pengendalian internal dalam

perusahaan yang disiplin dan terstruktur, yang terdiri dari: • Integritas, nilai etika, dan kompetensi

karyawan.• Filosofi dan gaya manajemen.• Cara yang ditempuh manajemen dalam

melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya.

• Pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia.

• Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi.

Internal Audit function of PT INTI (Persero) is conducted by the Internal Audit Unit established under the Law of the Republic of Indonesia No. 19 of 2003 on State Owned Enterprises (SOEs), Chapter IV, Article 67, 68 and 69. The Internal Audit Unit is headed by a head responsible to the President Director.

Surveillance activities of internal audit are focused on efforts to enhance corporate accountability and strengthening of Management Control Systems. This is an attempt of the Internal Audit function to be able to contribute in achieving business success and increasing corporate accountability.

To improve corporate accountability, audit activities are conducted through evaluation of risk management implementation, evaluation of Good Corporate Governance (GCG) practices implementation, evaluation of the fairness of the financial statements, assessment of cost control, encouraging increase of compliance with the statutory provisions and regulations, and establishing partnerships with external auditor (The Supreme Audit Agency (SAA), the Financial and Development Supervisory Agency (FDSA), and the Public Accounting Office (PAO)), and other relevant agencies.

Description on Internal Control SystemIn Article 22 of the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) No. Kep-117/MBU/2002 concerning the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in SOEs, it is stated that:

1. The Board of Directors must establish an effective Internal Control System to secure investments and assets of SOEs.

2. The Internal Control System as referred to in paragraph (1), includes but is not limited to the following:

a. The internal control environment in the company

is disciplined and structured, which consists of:

• Integrity, ethical values, and employee competence.

• Management philosophy and style.• The method taken by management in

carrying out its authority and responsibility.

• Organizing and developing human resources.

• Attention and direction made by the Directors.

Page 227: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)226

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

b. Pengkajian dan pengelolaan resiko usaha yaitu suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola resiko usaha relevan.

c. Aktivitas pengendalian yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan Perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi BUMN, antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas, dan keamanan terhadap aset perusahaan.

d. Sistem informasi dan komunikasi yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, financial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku pada BUMN.

e. Monitoring yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi BUMN, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi dan tembusannya disampaikan kepada Komite Audit.

Dalam pasal 3 dan 6 Surat Keputusan Direksi KN. 024/2012 tentang Pedoman Sistem Pengendalian Intern yang disyahkan pada 24 Desember 2012, menyatakan bahwa:

Pasal 3 tentang Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Intern menyebut, terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam organisasi perusahaan, antara lain:• Dewan Komisaris• Direksi• Satuan Pengawasan Intern (SPI)• Karyawan• Pihak eksternal

Pasal 6 tentang Pengendalian Intern oleh Satuan Pengawasan Intern menyebut, “Satuan Pengawasan Intern (SPI) harus mampu mengevaluasi dan berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern secara berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional Perusahaan yang berpotensi menimbulkan kerugian dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam pelaksanaan audit internal, SPI harus bertindak secara independen dan memiliki jalur pelaporan yang memadai serta memiliki keahlian dalam praktek dan penerapan penilaian risiko”.

Pengendalian yang baik memungkinkan manajemen siap menghadapi perubahan situasi ekonomi yang dinamis, persaingan yang semakin ketat, pergeseran permintaan pelanggan dan prioritasnya, serta restrukturisasi untuk kemajuan yang akan datang.

Dengan demikian, pengendalian internal mengandung unsur-unsur berikut:

b. Assessment and management of business risk, namely a process to identify, analyze, assess and manage relevant business risks.

c. Control activities are actions carried out in a process of control of company activities at each level and unit in the organizational structure of the SOEs, including authority, authorization, verification, reconciliation, evaluation of work performance, division of tasks and security of Company assets.

d. Information and communication systems are a process of presenting reports on operational, financial and compliance with the rules and regulations that apply to SOEs.

e. Monitoring is the process of assessing the quality of the internal control system including the internal audit function at each level and unit of the SOEs organization, so that it can be implemented optimally, provided that the deviations are reported to the Board of Directors and the copies submitted to the Audit Committee.

In Article 3 and 6 Decree of the Board of Directors KN. 024/2012 concerning the Internal Control System Guidelines adopted on December 24, 2012, stating that:

Article 3 concerning the Scope of the Internal Control System said, the implementation of a reliable and effective Internal Control System is the responsibility of all parties involved in company organizations, including:

• Board of Commissioners• Board of Directors• Internal Control Unit• Employees• External party

Article 6 concerning Internal Control by the Internal Audit Unit said, “The Internal Audit Unit must be able to evaluate and play an active role in increasing the effectiveness of the Internal Control System on an ongoing basis in relation to the implementation of the Company’s operations that have the potential to cause losses in achieving the targets set by the Company. In conducting internal audits, Internal Audit Unit must act independently and have adequate reporting lines and have expertise in the practice and application of risk assessments”.

Good control enables management to be ready to face changes in the dynamic economic situation, increasingly fierce competition, shifting customer demand and priorities, and restructuring for future progress.

Thus, internal controls contain elements follows:

Page 228: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

227PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

1. Membantu manajemen atau organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan.

2. Suatu proses yang berisikan kegiatan-kegiatan Perusahaan.

3. Dilaksanakan oleh jajaran Perusahaan.4. Dapat memberikan jaminan yang masuk akal

mengenai efektivitas dan efisiensi operasional, reliabilitas pelaporan keuangan, serta kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku.

5. Disesuaikan dengan struktur organisasi.

Untuk memudahkan proses evaluasi atas pengendalian internal perusahaan, SPI menggunakan metodologi kerangka Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). Sesuai dengan definisi dari COSO, pengendalian internal adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh satu entitas direksi, manajemen dan personil-personil lain, yang dirancang untuk memberikan jaminan yang masuk akal tentang tercapainya tujuan-tujuan yang berkenaan dengan operasi, pelaporan dan kepatuhan.

Adapun materi-materi kerangka COSO yang digunakan, secara garis besar meliputi:

1. Lingkungan PengendalianBerdasarkan rumusan COSO, bahwa lingkungan pengendalian didefinisikan sebagai seperangkat standar, proses, dan struktur yang memberikan dasar untuk melaksanakan pengendalian internal di seluruh organisasi.

2. Aktifitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah tindakan-tindakan yang ditetapkan melalui kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen untuk mengurangi risiko terhadap pencapaian tujuan dilakukan. Aktivitas pengendalian dilakukan pada semua tingkat entitas, pada berbagai tahap dalam proses bisnis, dan atas lingkungan teknologi.

3. Penilaian RisikoPenilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan interaktif untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap pencapaian tujuan. Risiko itu sendiri dipahami sebagai suatu kemungkinan bahwa suatu peristiwa akan terjadi dan mempengaruhi pencapaian tujuan entitas.

4. Informasi dan KomunikasiInformasi yang diperlukan manajemen adalah informasi yang relevan dan berkualitas baik yang berasal dari sumber internal maupun eksternal dan informasi yang digunakan untuk mendukung fungsi komponen-komponen lain pengendalian internal. Informasi diperoleh ataupun dihasilkan melalui proses komunikasi antar pihak internal maupun eksternal yang dilakukan secara terus- menerus, berulang, dan berbagi.

1. Assist management or organization in achieving goals.

2. A process that contains Company activities.

3. Implemented by a range of Companies.4. Can provide reasonable assurance regarding

operational effectiveness and efficiency, reliability of financial reporting, compliance with applicable laws and regulations.

5. Adapted to the organizational structure.

To facilitate the evaluation process of the company’s internal control, Internal Audit Unit uses the methodology framework of Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO). In accordance with the definition of the COSO, internal control is a process carried out by an entity of directors, management and other personnel, designed to provide reasonable assurance about achieving goals the objectives relating to operations, reporting and compliance.

The COSO framework materials used, in general, include:

1. Environmental ControlBased on the COSO formula, that control environment is defined as a set of standards, processes, and structures that provide the basis for implementing internal controls throughout the organization.

2. Control Activities Control activities are actions that are established through policies and procedures that help ensure that management’s direction to reduce risks to the achievement of objectives is carried out. Control activities are carried out at all levels of the entity, at various stages in business processes, and over the technological environment.

3. Risk AssessmentRisk assessment involves a dynamic and interactive process for identifying and assessing risks towards achieving goals. Risk itself is understood as a possibility that an event will occur and affect the achievement of the entity’s objectives.

4. Information and CommunicationInformation needed by management is relevant and good quality information that comes from internal and external sources and information used to support the functions of other components of internal control. Information is obtained or generated through a process of communication between internal and external parties that is carried out continuously, repeatedly, and shared.

Page 229: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)228

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

5. PemantauanAktifitas pemantauan menurut COSO merupakan kegiatan evaluasi dengan beberapa bentuk apakah yang sifatnya berkelanjutan, terpisah maupun kombinasi keduanya yang digunakan untuk memastikan apakah masing-masing dari kelima komponen pengendalian internal mempengaruhi fungsi-fungsi dalam setiap komponen, ada dan berfungsi. Kegiatan pemantauan meliputi proses penilaian kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, dan memastikan apakah semuanya dijalankan seperti yang diinginkan serta apakah telah disesuaikan dengan perubahan keadaan.

Pimpinan Satuan Pengawasan InternSatuan Pengawasan Intern (SPI) dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direksi berdasarkan mekanisme internal Perusahaan dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

Sejak 1 Agustus tahun 2017, Kepala SPI dijabat oleh Rudy Lizwaril. Beliau meniti karir di PT INTI (Persero) sejak tahun 1991. Sebelum menjabat sebagai Kepala SPI, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan Strategic Business Unit (SBU) Jasa Integrasi Teknologi, Kepala Bagian Sistem Akuntansi, Kepala Bagian Biro Direksi, dan Kepala Divisi Umum.

Profil Kepala Satuan Pengawasan InternRudy Lizwaril adalah warga negara Indonesia, berdomisili di Bandung. Lahir di Tebing Tinggi, pada 21 April 1966.

Dia menyelesaikan studi Strata-1 di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Strata-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi, keduanya di Universitas Padjadjaran Bandung. Kemudian melanjutkan studi Strata-2 di Program Magister Management Keuangan Universitas Widyatama Bandung, dan saat ini sedang menyelesaikan Strata-3 pada Program Doktor Ilmu Akuntansi Universitas Padjadjaran Bandung.

Rudy Lizwaril memegang beberapa sertifikasi di bidang akuntansi dan audit antara lain Akuntan (Ak), Chartered Accountant (CA), Certified Professional Management Accountant (CPMA), Certified Public Accountant (CPA), Professional Internal Audit (PIA), dan terakhir terdaftar sebagai ASEAN Chartered Professional Accountant (ACPA).

Selama berkarir di PT INTI (Persero) sejak tahun 1991, Rudy pernah menempati posisi strategis, di antaranya sebagai Kepala Urusan Analisa & Pelaporan Keuangan serta Kepala Urusan Konsolidasi Laporan Keuangan. Kemudian menjadi Kepala Bagian pada beberapa Divisi yaitu Bagian Administrasi dan Keuangan, Bagian Sistem Akuntansi, dan Bagian Biro Direksi, dan kemudian menjadi Kepala Divisi Umum. Saat ini menjabat sebagai Kepala SPI sejak 1 Agustus 2017.

5. MonitoringMonitoring activities according to COSO are evaluation activities with several forms, whether those that are sustainable, separate or a combination of both are used to ascertain whether each of the five components of internal control affects the functions in each component, exists and functions. Monitoring activities include the process of assessing the quality of internal control performance over time, and ensuring that everything is carried out as desired and whether it has been adjusted to changes in circumstances.

Head of Internal Audit UnitThe Internal Audit Unit is headed by a head who is responsible to the President Director. Head of Internal Audit Unit is appointed and dismissed by the Board of Directors based on the internal mechanisms of the company and approved by the Board of Commissioners. Since August 1, 2017 Head of Internal Audit is chaired by Rudy Lizwaril. Rudy Lizwaril pursues his career at PT INTI (Persero) since 1991. Prior to his appointment as Head of Internal Audit, he served on several functions such as Head of Administration and Finance Department of Strategic Business Unit (SBU) Technology Integration Services, Head of Accounting System Department, Head of Section of the Director’s Bureau, and Head of General Affair Division.

Profile of Internal Audit Unit HeadRudy Lizwaril is an Indonesian citizen, domiciled in Bandung. Born in Tebing Tinggi, April 21, 1966.

He completed his undergraduate studies in the Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences and Bachelor Degree Accounting, Faculty of Economics, both at Padjadjaran University, Bandung. Then he continued his master’s degree in Widyatama University’s Masters in Financial Management, and is currently completing his doctorate in the Accounting Science Program at Padjadjaran University, Bandung.

Rudy Lizwaril holds several certifications in accounting and auditing including Accountants (Ak), Chartered Accountant (CA), Certified Professional Management Accountants (CPMA), Certified Public Accountants (CPA), Professional Internal Audit (PIA), and most recently registered as ASEAN Chartered Professional Accountant (ACPA).

During his career at PT INTI (Persero) since 1991, Rudy has held several strategic positions, including as Head of Financial Analysis & Reporting Affairs and Head of Consolidation of Financial Statements. Then he became the Department Head in several Divisions, namely the Administration and Finance Department, the Accounting System Department, and the Section of the Director’s Bureau, and then became the Head of the General Affair Division. Currently Rudy is serving as Head of SPI since August 01, 2017.

Page 230: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

229PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Di samping menjalankan tugas Perusahaan, Rudy juga pernah menjabat sebagai Ketua Koperasi INTI, Ketua Badan Pengawas Koperasi INTI, Sekretaris Dewan Komisaris PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS), dan Komisaris Utama PT INTI Bumi Perkasa (IBP). Rudy juga aktif dalam kegiatan organisasi profesi antara lain Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI), dan Forum Komunikasi SPI (FKSPI).

Jumlah dan Kualifikasi Personil Satuan Pengawasan InternJumlah personil Satuan Pengawasan Intern tahun 2018 berjumlah 10 (sepuluh) orang dengan rincian sebagai berikut:

In addition to carrying out the Company’s duties, Rudy also served as Chair of INTI Cooperative, Chairman of INTI Cooperative Supervisory Agency, Secretary of the Board of Commissioners of PT INTI Pindad Mitra Sejati (IPMS), and President Commissioner of PT Inti Bumi Perkasa (IBP). Rudy is also active in professional organization activities including the Indonesian Institute of Accountants, Indonesian Institute of Management Accountants, and SPI Communication Forum.

Number and Qualifications Personnel of the Internal Audit UnitThe number of personnel of the Internal Audit Unit in 2018 is 10 (sepuluh) with details as follows:

PosisiPosition

JumlahNumber of Personnel

Kepala SPI Internal Audit Division Head 1 orang/person

Kepala BagianDepartment Head 1 orang/person

Kepala UrusanSub-Department Head 2 orang/person

AuditorAuditor 6 orang/person

JumlahTotal

10 orang/person

Dalam rangka meningkatkan kompetensi auditor, PT INTI (Persero) telah melakukan program pelatihan bagi auditor. Sampai dengan tahun 2018 sertifikasi profesi yang dimiliki oleh auditor SPI adalah sebagai berikut:

1. Akuntan (AK) sebanyak 1 orang.2. Chartered Accountant (CA) sebanyak 1 orang.3. Certified Profesional Management Accountant (CPMA)

sebanyak 1 orang.4. Profesional Internal Auditor (PIA) sebanyak 1 orang.5. Program penjenjangan sertifikasi Profesional Internal

Auditor (PIA), yaitu meliputi Dasar-Dasar Audit sebanyak 5 orang serta Komunikasi dan Psikologi Audit sebanyak 3 orang.

6. Program penjenjangan sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA), yaitu meliputi Audit Intern Tingkat Dasar II sebanyak 1 orang serta Audit Intern Tingkat Lanjutan II sebanyak 1 orang.

Program pelatihan atau sharing session yang diikuti oleh auditor SPI adalah sebagai berikut:

Pelatihan internal di Divisi SPI terkait dengan analisis laporan keuangan pada 26 Januari 2017.

In order to increase the competence of auditors, PT INTI (Persero) has conducted training programs for auditors. Until 2018 professional certification which is owned by auditor are as follows :

1. Akuntan (AK) of 1 personnel.2. Chartered Accountant (CA) of 1 personnel.3. Certified Profesional Management Accountant (CPMA)

of 1 personnel.4. Profesional Internal Auditor (PIA) of 1 personnel.5. Staging program for Profesional Internal Auditor

(PIA) certification, which includes Basics of Auditing of 5 personnel, Communication and Psychology for Auditing, of 3 personnel.

6. Staging Program for Qualified Internal Auditor (QIA) certification, which includes Internal Audit Basic Level II of 1 personnel and Internal Audit Advanced Level II of 1 personnel.

The training or sharing session programs that were followed by the SPI auditors was as follows:

Internal Sharing in Internal Audit Unit related to the analysis of financial statements dated January 26, 2017.

Page 231: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)230

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

No. Jenis ProgramProgram Type

Judul Program Program Title

PenyelenggaraOrganizer

PartisipanParticipant

TanggalDate

1 Pelatihan InternalInternal Sharing Session

Risk Based Internal Audit, PT Petrokimia

SPI PT INTI (Persero)Audit Internal Unit of PT

INTI (Persero)

Seluruh karyawan Divisi SPI

All Internal Audit Unit employee

12 Januari 2018January 12, 2018

2 Pelatihan/ SeminarTraining/Seminar

Sosialisasi PMK 216/ PMK,01/ 2017: Akuntan Beregister. ASEAN CPA UPDATE. PSAK terkini: 72 (Revenue)

Institut Akuntan Manajemen Indonesia

(IAMI)Indonesian Institute of

Management Accountants

1 orang/person 27 Februari 2018February 27, 2018

3 PelatihanTraining Awareness Project Management PT INTI (Persero) 1 orang/person

27-28 Februari 2018

February 27-28, 2018

4 PelatihanTraining Microsoft Excel Advance PT INTI (Persero) 3 orang/person 6-7 Maret 2018

March 6-7, 2018

5 PelatihanTraining

Diklat Khusus bagi Kepala SPISpecial Training for Head of Internal Audit Unit

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan

(PPA & K)Center for Development

of Accounting and Finance (CDA & F)

1 orang/person 8-14 Maret 2018March 8-14, 2018

6 SeminarSaber Pungli dan Whistle Blowing System dalam meningkatkan Good Corporate Governance

Forum Komunikasi SPI Wilayah Jabar & Banten

West Java & Banten Internal Audit Unit

Communication Forum

7 orang/person 29 Maret 2018March 29, 2018

7 PelatihanTraining Dasar-Dasar Audit

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan

(PPA & K)Center for Development

of Accounting and Finance (CDA & F)

1 orang/person 2-12 April 2018April 2-12, 2018

8 Benchmarking Benchmarking ke SPI PT Krakatau Steel (Persero), Tbk

SPI PT INTI (Persero)Audit Internal Unit of PT

INTI (Persero)6 orang/person 17-18 April 2018

April 17-18, 2018

9 PelatihanTraining

Pengukuran Maturity Level Implementasi Manajemen Risiko

SPI PT INTI (Persero)Audit Internal Unit of PT

INTI (Persero)2 orang/person 7-8 Mei 2018

May 7-8, 2018

10 PelatihanTraining Dasar-Dasar Audit

Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan

(PPA & K)Center for Development

of Accounting and Finance (CDA & F)

2 orang/person 7-17 Mei 2018May 7-17, 2018

11 Seminar

Sinergi Auditor Internal dan Eksternal Auditor dalam Rangka Penguatan Kapabilitas Pengawasan Keuangan Negara

Forum Komunikasi SPI Internal Audit Unit 2 orang/person 7 Juni 2018

June 7, 2018

12 Seminar

Penerapan Prinsip-Prinsip Pengendalian Internal Untuk Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan

Institut Akuntan Manajemen Indonesia

(IAMI)Indonesian Institute of

Management

3 orang/person 30 Juni 2018June 30, 2018

13 SeminarFraud Risk Control: Mitigating & Stay Ahead of Change In An Evolving Ecosystem

Forum Komunikasi SPIInternal Audit Unit 2 orang/person 9 Juli 2018

July 9, 2018

Page 232: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

231PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

No. Jenis ProgramProgram Type

Judul Program Program Title

PenyelenggaraOrganizer

PartisipanParticipant

TanggalDate

14 Seminar Asessment SPI untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Forum Komunikasi SPI Wilayah Jabar & Banten

West Java & Banten Internal Audit Unit

Communication Forum

10 orang/person 12 Juli 2018July 12, 2018

15 PelatihanTraining i-Lead function PT INTI (Persero) 2 orang/person

30 Juli-3 Agustus 2018

July 30-August 3, 2018

16 Seminar

Strategi Transformasi Korporasi Dalam Menghadapi Ekonomi DigitalCorporate Transformation Strategy in Facing a Digital Economy

Institut Akuntan Manajemen Indonesia

(IAMI)Indonesian Institute of

Management Accountants

1 orang/person 30 Agustus 2018August 30, 2018

17 Sharing Session Internal

Komunikasi & Psikologi Audit : Modul I-VICommunication & Audit Psychology: Module I-VI

SPI PT INTI (Persero)Audit Internal Unit of PT

INTI (Persero)

Seluruh Karyawan Internal SPI

All Internal Audit Unit employee

31 Agustus 2018-23 November

2018August

31-November 23, 2018

18 PelatihanTraining

Certified Profesional Management Accountant (CPMA) Review

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Indonesia (FEB UI)Faculty of Economics and

Business, University of Indonesia

2 orang/person

01 September 2018–3 November

2018September

1-November 3, 2018

19 SeminarHidup di Era Digital Mulai 2020Life in the Digital Age Starting in 2020

Komisaris Telkom TelstraCommisioner of Telkom

Telstra1 orang/person

27 September 2018

September 27, 2018

20 Seminar IAI National Seminar and Competition (INSECT 2.0)

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Indonesian Institute of Accountants

5 orang/person

30 September 2018

September 30, 2018

21 Seminar GCG Internalization by Corporate Culture

Institut Akuntan Manajemen Indonesia

(IAMI)Indonesian Institute of

Management Accountants

2 orang/person 13 Oktober 2018October 13, 2018

22 PelatihanTraining Negotiation skill Mandiri University 1 orang/person

30-31 Oktober 2018

September 30-31, 2018

23 Seminar Pertamina Internal Audit PT Pertamina (Persero) 5 orang/person

30 November 2018

November 30, 2018

24 Seminar Audit “Cuci Tangan”

Yayasan Pendidikan Ilmu Administrasi dan

Akutansi (YPIA) Administrative and Accounting Science

Education Foundation

2 orang/person 7 Desember 2018December 7, 2018

25 Pelatihan InternalInternal Sharing Session Internal Audit Charter

SPI PT INTI (Persero)Audit Internal Unit of PT

INTI (Persero)

Seluruh Karyawan Internal SPI

All Internal Audit Unit employee

21 Desember 2018

December 21, 2018

Page 233: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)232

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Profil Sekretaris PerusahaanSatuan Pengawasan Intern adalah unit kerja yang mendukung Direktur Utama dalam melaksanakan evaluasi atas efektifitas pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perusahaan.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi KN. 001/2017 tentang Struktur Organisasi Perusahaan Tingkat Urusan, struktur organisasi Satuan Pengawasan Intern menjadi sebagai berikut:

Corporate Secretary ProfileInternal Control Unit is a unit that supports the President Director in carrying out an evaluation of the effectiveness of internal control, risk management, and corporate governance processes, in accordance with legislation and Company policies.

Based on the Decree of the Board of Directors KN. 001/2017 on Corporate Organizational Structure in Sub-Department Level, organizational structure of internal audit is as follows:

Tugas Satuan Pengawasan InternTugas Satuan Pengawasan Intern sebagaimana tercantum dalam Piagam Pengawasan Intern PT INTI (Persero), adalah sebagai berikut:1. Satuan Pengawasan Intern bertugas melaksanakan

evaluasi atas efektiftas pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko, dan proses tata kelola perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan perusahaan.

2. Satuan Pengawasan Intern bertugas melaksanakan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektifitas di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya.

Pemenuhan tugas Satuan Pengawasan Intern dilakukan melalui pemberian informasi, konsultasi dan rekomendasi atas aktifitas yang diaudit atau dievaluasi kepada manajemen, serta memastikan tindak lanjut atas rekomendasi hasil audit, untuk hal berikut:1. Meningkatkan kinerja usaha perusahaan secara

efektif, efisien dan ekonomis. 2. Menjaga ketaatan terhadap ketentuan dan prosedur

yang berlaku.3. Menjaga kejelasan fungsi, pelaksanaan, serta

pertanggungjawaban atas pengelolaan perusahaan, termasuk pengelolaan risiko.

Tasks of Internal Audit UnitInternal Audit Unit tasks as stated in the Charter of the Internal Audit of PT INTI (Persero), are as follows:

1. Internal Control Unit shall carry out an evaluation of the implementation of internal control, risk management and corporate governance processes in accordance with legislation and company policies.

2. Internal Control Unit shall carry out the examination and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, operations, human resources, information technology, and other activities.

Fulfillment of Internal Audit tasks are carried out through the provision of information, consultation and recommendations on activities to be audited or evaluated to the management, as well as ensuring follow-ups on audit recommendations, in order to:1. Improve the performance of the company effectively,

efficiently and economically.2. Maintain compliance with the provisions and

procedures.3. Maintain clarity of functions, implementation, and

accountability for the management of the company, including risk management.

SatuanPengawas Intern

KelompokAhli Audit

Bagian Perencanaandan Pengendalian

Audit

UrusanAdministrasi Perencanaan

dan Pengendalian Audit

UrusanPengembangan Audit

Page 234: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

233PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Adapun aktifitas Satuan Pengawasan Intern pada pokoknya meliputi:1. Penyusunan rencana kegiatan audit, baik Program

Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) maupun non-PKPT.

2. Penilaian terhadap kecukupan sistem/sarana pengendalian intern, ketaatan atau kepatuhan atas ketentuan yang berlaku, kinerja manajemen, pengamanan asset perusahaan, dan pengelolaan risiko.

3. Pengawasan terhadap kegiatan operasional atas fungsi unit kerja.

4. Mengidentifikasi hal–hal yang memerlukan perhatian manajemen, serta memberikan informasi, konsultasi, dan rekomendasi mengenai hal dimaksud.

5. Memastikan bahwa rekomendasi hasil audit telah ditindaklanjuti oleh manejemen dan/atau auditee.

6. Menyampaikan laporan kepada Direktur Utama atas hasil audit yang telah dilaksanakan, dan Satuan Pengawasan Intern dapat menyampaikan tembusan Laporan Hasil Audit kepada auditee, direktur dan/atau kepala yang membawahi auditee.

Uraian Pelaksanaan Tugas Satuan Pengawasan Intern Tahun 20181. Mendampingi Akuntan Publik dalam penyelesaian

general audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2017 dan interim audit berdasarkan Laporan Keuangan Triwulan 3 Tahun 2018.

2. Melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Program Kerja Pengawasan Tahunan 2018.

The Internal Audit activities principally include:

1. Planning of audit activities, both the Annual Audit Program (AAP) and non-AAP.

2. Assessment of the adequacy of the internal control system/tools, adherence or compliance with applicable regulations, performance management, company assets security, and risk management.

3. Monitoring of the operational activities according to functions of the units.

4. Identifying things that need to be considered by management, and also provide information, consultation, and the recommendation regarding the intent.

5. Ensuring that audit recommendations have been followed up by the management and/or auditee.

6. Delivering report to the Managing Director on the results of the audit that have been carried out, and the Internal Audit Unit shall submit a copy of the audit report to the auditee, the director and/or chief who supervises the auditee.

Internal Audit Unit Task Implementation in 2018

1. Assisting General Public Accountants in general audit of Financial Statements for Fiscal Year 2017 and interim audit of Financial Statements for Third Quarter of 2018.

2. Executing audit based on Annual Audit Program 2018.

No. Laporan Hasil PemeriksaanAudit Report

Nomor Surat PenugasanAssignment Letter Number

Nomor Laporan Hasil Pemeriksaan

Audit Result Report Number

Tanggal Penerbitan LaporanReport Issuance Date

1 Audit atas kegiatan SBU BroadbandAudit of SBU Broadband Activities 02/PS.11/010400/2018 01/PS.019/010400/2018 29 Juni 2018

June 29, 2018

2

Audit atas kegiatan SBU Defense and Digital ServiceAudit of SBU Defense and Digital Service activities

01/PS.11/010400/2018 02/PS.019/010400/2018 31 Juli 2018July 31, 2018

3 Audit atas kegiatan SBU Smart EnergyAudit of SBU Smart Energy activities 04/PS.11/010400/2018 03/PW.03/010400/2018 15 Oktober 2018

October 15, 2018

4

Audit atas Divisi Information Technology & UmumAudit of Information Technology and General Affairs Division activities

05/PS.11/010400/2018 04/PW.03/010400/2018 23 Oktober 2018October 23, 2018

5 Audit atas kegiatan Divisi Corporate FinanceAudit of Corporate Finance Division activities 03/PS.11/010400/2018 05/PW.03/010400/2018 2 November 2018

November 2, 2018

6

Audit atas kegiatan Divisi Pengembangan Bisnis dan ProdukAudit of Business and Product Development Division activities

07/PS.11/010400/2018 06/PW.03/010400/2018 21 Desember 2018December 21, 2018

7

Audit atas kegiatan Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)Audit of the Management of the Partnership and Community Development Program (PCDP)

06/PS.11/010400/2018 07/PW.03/010400/ 2018 28 Desember 2018December 28, 2018

Page 235: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)234

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

3. Melaksanakan pemeriksaan non Program Kerja Pengawasan Tahunan 2018.

4. Melakukan monitoring tindak lanjut atas hasil pemeriksaan internal Satuan Pengawasan Intern tahun 2018.

5. Melakukan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan eksternal tahun 2018.

6. Melakukan monitoring tindak lanjut hasil pemeriksaan Akuntan Publik tahun buku 2017.

7. Melakukan penyesuaian terhadap dokumen kualitas Satuan Pengawasan Intern.

8. Melaksanakan program pengembangan kompetensi untuk para personil Satuan Pengawasan Intern. Melaksanakan kajian evaluasi sesuai dengan arahan Direktur Utama sebagai berikut:

3. Executing audit which are not included in Annual Audit Program 2018.

4. Monitoring the follow-ups to Internal Audit Unit of 2018.

5. Monitoring follow-ups to external audit of 2018.

6. Monitoring follow-ups to Certified Public Accountants audit of financial year 2017.

7. Making adjustments on quality documents of Internal Audit Unit.

8. Implementing competency development program for personnel in Internal Audit Unit. Conduct evaluation studies in accordance with the direction of the President Director as follows:

No. Nama Program KajianName of Study Program

Nomor Surat Penugasan

Assignment Letter Number

Tanggal Surat Penugasan

Date of Assignment Letter

Nomor LaporanReport Number

Tanggal Penerbitan Laporan

Report Issuance Date

1

Kajian Terhadap Persediaan dan Aset PerusahaanStudy of Company Inventories and Assets

No. SP.14A/PS.11/010400/2018

30 Januari 2018January 30, 2018

No. 50/PS.19/010400/2018

7 Maret 2018March 7, 2018

2

Kajian Dampak Implementasi National Defense and High Technology Industry (NDHI) terhadap PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)Impact Assessment of National Defence and High Technology Industry (NDHI) Implementation on PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

No. SP.15/PS.11/010400/2018

30 Januari 2018January 30, 2018

No. 58/ PS.19/010400/2018

12 Maret 2018March 12, 2018

3

Kajian Hukum Proyek Sparelog Management SystemLegal Study of the Sparelog Management System Project

No. SP.16/PS.11/010400/2018

30 Januari 2018January 30, 2018

No. 54/ PS.19/010400/2018

8 Maret 20188 Maret 2018

4

Kajian Evaluasi Performansi Kinerja Cucu Perusahaan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)Study of the Performance Evaluation of the Grandchildren Company of the PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

No. SP.281/PS.11/010100/2018

30 Januari 2018January 30, 2018

No. 53/ PS.19/010400/2018

8 Maret 2018March 8, 2018

Page 236: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

235PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Hasil Ulasan yang Dilakukan atas Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada Tahun Buku 2018Dalam evaluasi pengendalian internal, Satuan Pengawasan Intern mengacu pada kerangka kerja Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO). Berdasarkan evaluasi yang dilakukan melalui kuesioner berbasis website sejak 25 Mei-25 Juni 2018 dapat disampaikan bahwa hasil penilaian atas pengendalian internal perusahaan tahun 2018 adalah 90,00 dengan kategori “Sangat Baik”, sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:

Results of the Review on the Implementation of the Internal Control System in the Book Year 2018In evaluating internal controls, the spi refers to the Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) framework. Based on evaluations conducted through web-based questionnaires since May 25-June 25, 2018, it can be stated that the results of the assessment of the Company’s internal control in 2018 are 90.00 in the “Very Good” category, as shown in the table below:

Evaluasi Pengendalian InternalLoan Distribution Internal Control Evaluation

BobotWeight

SkorScore

PersentasePercentage

I Lingkungan PengendalianControlling Scope 30 26,16 87,19%

1 Integritas dan Nilai EtikaIntegrity and Ethical Values 7 6.95 95.59%

2 Komitmen Terhadap KompetensiCommitment to Competence 4 2.92 80.25%

3 Filosofi Manajemen dan Gaya OperasiManagement Philosophy and Operation Style 5 4.59 96.64%

4 Struktur OrganisasiOrganizational Structure 5 3.66 67.09%

5 Tanggung Jawab dan WewenangResponsibility and Authority 5 4.25 95.11%

6 Praktik Pembinaan PersonilPersonnel Development Practices 5 4.00 88.07%

II Aktivitas PengendalianControlling Activities 20 18.51 92.56%

1 Pelaksanaan ReviewReview Implementation 6 5.50 96.22%

2 Pengelolaan InformasiInformation Management 6 5.15 90.15%

3 Pengendalian FisikPhysical Controlling 3 2.50 87.39%

4 Pemisahan Tugas dan FungsiTask and Function Separation 6 5.57 95.91%

III Penaksiran RisikoRisk Assessment 20 17,42 87.08%

1 Penetapan tujuanGoal Setting 3 2.65 92.10%

2 Identifikasi risikoRisk Identification 9 7.68 89.58%

3 Analisis risikoRisk Analysis 5 3.87 84.56%

4 Mengelola risiko akibat perubahanManaging Risk Due to Changes 4 3.24 95.91%

IV Informasi dan KomunikasiInformation and Communication 15 13.71 91.42%

1 Informasi / Information 6 5.55 87.61%

2 Komunikasi / Communication 9 8.18 4,19%

V Monitoring 15 14.20 94.68%

1 Monitoring 15 14.20 95.68%

Total 90.00

Page 237: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)236

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa presentase tiga terendah terdapat pada poin berikut:

• Sub kategori I.4. Struktur Organisasi, yakni 67,09%.

• Sub kategori III.3. Analisis Risiko, yakni 84,56%• Sub kategori III.4. Mengelola Risiko Akibat Perubahan,

yakni 81,03%.

From the table above can be submitted that the three lowest percentages are in this follows:

• Sub category I.3. Organizational structure, which is 67.09%%.

• Sub category III.3. Risk Analysis, which is 84,56%.• Sub category II.3. Managing Risk Due to Changes,

which is 81,03%.

Sedangkan efektifitas pengendalian internal tahun 2018 adalah 95,03% dengan kategori “SANGAT EFEKTIF”

While the effectiveness of internal control in 2018 is 95.03% with the category “VERY EFFECTIVE”.“ “

Hasil Pemeriksaan tahun 2015-2018 yang telah dan dalam proses ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:

Examination results for 2015-2018 that have been and are being followed up in the process are as follows:

PemeriksaanExamination

Jumlah RekomendasiNumber of

Recommendations

Dalam Prosesin the Process

Telah DitindaklanjutiFollowed up

% Telah DitindaklanjutiFollowed up

PKPT 2015 101 4 97 96,0%

PKPT 2016 61 27 34 55,7%

PKPT 2017 107 17 90 84,1%

PKPT 2018 127 87 40 31,5%

Jumlah 396 135 261 65,9%

Page 238: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

237PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Manajemen RisikoRisk Management

Perusahaan menyadari bahwa di dalam setiap langkah kegiatan usahanya terdapat sejumlah risiko yang perlu dihadapi. Oleh karena itu, Perusahaan telah membangun sebuah kerangka kerja pengendalian risiko, yang sekaligus merupakan bagian dari kerangka kerja Good Corporate Governance yang lebih luas, yang menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam menerapkan Pengelolaan Risiko di Perusahaan.

Manajemen Risiko Perusahaan ini dibangun dengan maksud menekan setiap dampak risiko sampai tingkat serendah mungkin sehingga setiap pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional dan usaha dapat mengarah pada pencapaian tujuan bisnis Perusahaan.

Kebijakan Manajemen RisikoPenerapan Pengelolaan risiko telah dilakukan secara formal sejak diterbitkannya Keputusan Direksi yang mengatur tentang Pedoman Umum Manajemen Risiko pada 31 Maret 2005 dan dilengkapi dengan Keputusan Direksi yang mengatur Kebijakan Operasional dan Panduan Manajemen Risiko yang diterbitkan pada 12 Oktober 2005. Dengan kebijakan tersebut maka penerapan Pengelolaan Risiko Perusahaan telah dilakukan secara komprehensif di seluruh fungsi dan area kerja Perusahaan, dengan pelaksanaannya senantiasa dikawal oleh sebuah Komite Manajemen Risiko yang dibentuk melalui sebuah Keputusan Direksi.

Kebijakan dan pedoman Pengelolaan Risiko senantiasa diperbaharui untuk penyempurnaan dengan menyesuaikan pada perubahan lingkungan internal dan eksternal Perusahaan. Mengacu kepada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No. PER-01/MBU/2011 tertanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN, maka sejak tahun 2014, Perusahaan mengubah Komite Pengelolaan Risiko menjadi sebuah struktur yang lebih permanen dalam struktur organisasi Perusahaan.

Kerangka Kerja Manajemen RisikoKerangka kerja Manajemen Risiko Perusahaan dibangun dengan berlandaskan ISO 31000:2009 tentang Risk Management-Principles and Guidelines. Penerapan kerangka kerja ini dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan dengan disertai oleh pembangunan budaya sadar risiko yang dintegrasikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Budaya Perseroan, yaitu integrity, network, trust and teamwork, dan innovative.

The company realizes that in every step of its business activities there are a number of risks that need to be addressed. Therefore the company has developed a risk control framework, an integral part of a broader framework of Good Corporate Governance, which guides all stakeholders in implementing risk management in the Company.

The Company’s Risk Management is built with the intention of suppressing any risk impact to the lowest possible level so that any decision making in operational and business activities can lead to the achievement of the Company’s business objectives.

Risk Management PolicyThe implementation of Risk Management has been formally established since the issuance of the Directors’ Decree which regulates the Risk Management General Guidelines as of March 31, 2005 which is complemented by the Directors’ Decree governing Operational Policy and Risk Management Guidance issued on October 12, 2005. Under the policies, the implementation of Risk Management has been carried out comprehensively throughout the Company’s functions and work areas, where its implementation is always guarded by a Risk Management Committee established through a decree of the Board of Directors.

Risk Management policies and guidelines are constantly updated for refinement by adjusting to changes in the Company’s internal and external environment. Referring to the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) No. PER-01/MBU/2011 dated 01 August 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance to SOEs, since 2014, the Company changed the Risk Management Committee into a more permanent structure In the organizational structure of the Company.

Risk Management FrameworkThe Company’s Risk Management framework is built on ISO 31000: 2009 on Risk Management-Principles and Guidelines. The implementation of this framework is implemented in phases and sustainable manner, accompanied by the development of risk consciousness culture which is integrated as an integral part of the global Corporate Culture, namely integrity, network, trust and teamwork, and innovative.

Page 239: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)238

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Menetapkan KonteksDetermination of the Context

Mengindentifikasi RisikoIdentifying the Risks

Menganalisis RisikoAnalyzing the Risks

Mengevaluasi RisikoEvaluating the Risks

Memperlakukan RisikoMitigating the Risks

Meng

kom

unik

asik

an da

n Men

gkon

sulta

sikan

Com

unic

atin

g an

d C

onsu

lting Mem

antau dan MereviewM

onitoring and Review

Asesmen RisikoRisk Assesment

Secara umum kerangka kerja Manajemen Risiko Perusahaan mencakup:

1. Penetapan Konteks, yaitu penetapan ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.

2. Penilaian Risiko, terdiri dari kegiatan:a. Identifikasi Risiko, yaitu proses mengenali

peristiwa atau kejadian yang memiliki kemungkinan terjadi dan berakibat mengganggu atau merugikan dengan mempertimbangkan aspek internal maupun eksternal serta memperhatikan sumber potensi risiko. Hasil proses ini adalah Daftar Risiko.

b. Analisis Risiko, yaitu proses menentukan tingkat kemungkinan atau frekuensi dan tingkat akibat atau konsekuensi dari suatu risiko. Hasil proses ini adalah Tingkat Risiko.

c. Evaluasi Risiko, yaitu proses perbandingan antara tingkat risiko terhadap selera risiko untuk memutuskan apakah menerima risiko atau tidak.

4. Perlakuan Risiko, yaitu proses untuk menentukan bagaimana risiko dimitigasi.

5. Pemantauan dan Review, yaitu proses pemantauan risiko, pengevaluasian risiko dan pelaksanaan mitigasinya, serta pengungkapan risiko.

6. Konsultasi dan Komunikasi yang dilakukan secara kontinyu dengan stakeholder untuk tindak lanjut dari hasil Manajemen Risiko yang dilakukan

In general, the Company’s Risk Management framework includes:

1. Determination of the Context, namely the determination of the scope of risk management to be performed.

2. Risk Assessment, consisting of activities:a. Risk Identification, which is the process of

identifying events that have the possibility of occurring and causing disturbing or disadvantage, by considering internal and external aspects as well as considering the potential sources of risk. Result of this process is the Risk List.

b. Risk Analysis, which is the process of determining the level of probability or frequency of occurences and as well the consequence level of the risk. Result of this process is the Risk Level.

c. Risk Evaluation, which is the process of comparison between the risk level and risk appetite to decide whether to accept the risk or not.

4. Risk Mitigation, which is a process to determine how risks are mitigated.

5. Monitoring and Review, which is the process of risk monitoring, risk evaluation and implementation of mitigation, and risk disclosure.

6. Continuous Consultation and Communication with stakeholders for follow-up of the results of Risk Management conducted.

Page 240: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

239PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Penerapan Manajemen RisikoImplementasi penilaian dan mitigasi risiko telah dijalankan di masing-masing strategic business unit (SBU) dan divisi dibuktikan dengan pengiriman hasil mitigasi yang dilakukan ke Bagian Quality & Risk Management. Dari hasil pemantauan dan pembahasan yang dilakukan terhadap kegiatan penilaian Manajemen Risiko, baik terhadap SBU maupun divisi menunjukkan bahwa terdapat beberapa profil risiko yang level risikonya turun maupun naik. Mitigasi telah dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Hasil mitigasi yang telah dilaporkan ke Bagian Quality & Risk Management akan diulas dan dipantau. Terdapat beberapa proyek yang telah selesai pekerjaannya dan beberapa proyek baru.

Implementasi Manajemen Risiko terhadap proyek baru sedang dilaksanakan. Hingga akhir Desember 2017, terdapat beberapa proyek yang masih dalam proses dan dilanjutkan ke tahun 2018.

Untuk meningkatkan awareness terhadap proses Manajemen Risiko, telah dilakukan sosialisasi pengelolaan Manajemen Risiko kepada Risk Representative di setiap divisi atau SBU dilanjutkan dengan evaluasi terhadap pengelolaan Manajemen Risiko. Selain itu juga telah dilakukan sosialisasi Manajemen Risiko khusus untuk Information Technology Risk Management.

Untuk meningkatkan kehandalan Manajemen Risiko di Perusahaan, penilaian dan mitigasi saat ini tidak hanya memandang sisi risiko saja, tapi juga peluang. Dengan adanya penilaian dan mitigasi peluang ini diharapkan Perusahaan mampu menangkap peluang-peluang bisnis yang baru dari aktivitasnya selama ini.

Untuk mengetahui cara pengukuran tingkat kematangan dari penerapan manajemen risiko di PT INTI (Persero), maka Bagian Quality & Risk Management mengadakan pelatihan. Dengan diadakannya pelatihan ini diharapkan PT INTI (Persero) dapat melakukan self assessment maturity level Manajemen Risiko.

Telah dilakukan penyusunan dan sosialisasi kepada Tim Risk Representative untuk prosedur pengukuran maturity level implementasi Manajemen Risiko.

Dengan pemahaman yang baik terhadap Manajemen Risiko selama tahun 2018, unit-unit kerja di Perusahaan melakukan manajemen risiko terhadap kegiatan operasional dan bisnisnya dalam tahapan-tahapan berikut:

Identifikasi RisikoIdentifikasi Risiko dilakukan dengan 2 (dua) pendekatan yaitu pendekatan pada tujuan (goal) untuk mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan pendekatan proses untuk mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang dapat menghambat pencapaian proses divisi atau SBU.

Risk Management ImplementationImplementation of risk assessment and mitigation has been carried out in each strategic business unit (SBU) and division as evidenced by the delivery of the results of mitigation carried out to the Quality & Risk Management Departement. From the results of monitoring and review conducted on Risk Management assessment activities, both SBUs and divisions showed that there were several risk profiles whose risk levels fell and rose. Mitigation has been carried out in accordance with the specified time.

The mitigation results that have been reported to the Quality & Risk Management Departement will be reviewed and monitored. There are several projects that have finished their work and several new projects.

Implementation of Risk Management for new projects is being implemented. As of the end of December 2017, there are several projects that are still in process and continued into 2018.

To increase awareness of the Risk Management process, socialization of Risk Management to Risk Representatives has been carried out in each division or SBU followed by an evaluation of Risk Management. In addition, Risk Management socialization specifically for Information Technology Risk Management has also been carried out.

To improve the reliability of Risk Management in the Company, current assessment and mitigation do not only look at the risk side, but also the opportunity. With this assessment and mitigation opportunity, the Company is expected to be able to capture new business opportunities from its activities so far.

To find out how to measure the maturity level of the application of risk management at PT INTI (Persero), the Quality & Risk Management Departement conducts training. With this training, PT INTI (Persero) is expected to be able to conduct a self-assessment of Risk Management maturity level.

The preparation and socialization have been carried out to the Risk Representative Team for procedures for measuring the maturity level of Risk Management implementation.

With a good understanding of Risk Management, throughout 2018 every unit has been managing its risks to operational and business activities in the following steps:

Risk IdentificationRisk identification is carried out with 2 (two) approaches, those are goal-approach to identify events that can hamper the achievement of the objectives and process-approaches to identify events that may hinder the achievement of the processes in divisions or SBUs.

Page 241: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)240

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Teknik yang digunakan dalam Identifikasi Risiko adalah sebagai berikut:a. Review dokumenb. Curah pendapatc. Workshop yang difasilitasid. Diskusi dengan kelompok terpilihe. Wawancaraf. Pengamatan (observasi)g. Analisis arus proses bisnish. Analisis pohon peristiwai. Diagram tulang ikanj. Penggolongan model risiko bisnis

Analisis RisikoDilakukan untuk menganalisis sumber risiko dan pemicu terjadinya risiko, dampak positif dan negatifnya, serta kemungkinan terjadinya. Risiko dianalisis dengan menentukan dampak dan kemungkinan terjadinya risiko. Hasil Analisis Risiko akan menjadi masukan bagi Evaluasi Risiko dan untuk proses pengambilan keputusan mengenai perlakuan terhadap risiko.

Suatu kejadian dapat mempunyai dampak yang beragam dan dapat mempengaruhi berbagai macam sasaran divisi atau SBU. Analisis dapat dilakukan secara kuantitatif atau kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan terlebih dahulu untuk mendapatkan indikasi umum tingkat kegawatan risiko. Setelah itu melakukan analisis yang lebih spesifik dan secara kuantitatif.

Evaluasi RisikoDilakukan untuk menentukan prioritas Manajemen Risiko dengan membandingkan tingkatan suatu risiko dengan standar atau target tingkatan risiko yang ditentukan sebelumnya, atau kriteria lain yang ditetapkan.

Evaluasi risiko dilakukan dengan terlebih dahulu memahami kriteria risiko untuk dilanjutkan dengan evaluasi terhadap penyebab dan konsekuensi atas peristiwa risiko yang teridentifikasi. Hasil dari evaluasi risiko adalah menentukan risiko mana yang memerlukan perlakuan dan bagaimana prioritas implementasi perlakuan risiko atau daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut.

Mitigasi RisikoDilakukan untuk menyeleksi pilihan-pilihan yang dapat mengurangi atau meniadakan dampak serta kemungkinan terjadinya risiko.

Mitigasi Risiko yang akan diberlakukan di Perusahaan adalah:a. Menghindari risiko yaitu membatalkan kegiatan yang

menimbulkan kemungkinan terjadinya risiko.b. Mengurangi risiko.c. Mengurangi kemungkinan.d. Memindahkan risiko.e. Menerima risiko, khusus untuk risiko dengan level

rendah yang membutuhkan biaya mitigasi lebih tinggi dibanding dampak risikonya.

f. Mengekploitasi risiko (eksploit) yaitu melakukan pengelolaan suatu Risiko dengan harapan akan mendatangkan keuntungan.

The techniques used in Risk Identification are as follows:

a. Document reviewb. Brainstromingc. Facilitated workshopd. Focus group discussione. Interviewf. Observationg. Analysis the business process flowh. Analysis tree of eventsi. Fish bone diagramj. Grouping of business risk models

Risk AnalysisConducted to analyze the source and trigger of the occurrence of risk, its positive and negative impacts, and the possibility of occurrence. Risks are analyzed by determining the impact and likelihood of risk occurring. Risk Analysis results will be inputed to risk evaluation for decision making process on risk treatment.

An event may have diverse impacts and may affect a wide range of division or SBUs targets. The analysis can be done quantitatively or qualitatively. Qualitative analysis is done first to obtain a general indication of risk urgency level, and a more specific quantitative analysis is done afterward.

Risk EvaluationDone to determine risk management priority by comparing the level of a risk to a predetermined standard or target level of risk, or other specified criteria.

Risk evaluation is performed by first understanding the risk criteria to be followed by an evaluation of the causes and consequences of identified risk events. The outcome of a risk evaluation is to determine which risks require treatment and how priorities for the implementation of risk treatment or risk priority list for further action.

Risk MitigationConducted to select options that can reduce or eliminate the impact and the likelihood of risk occurring.

Risk Mitigation to be applied in the Company are:

a. Risk avoidance, which is avoiding activities that have the possibility of risk occurring.

b. Reduce the impact of the risks.c. Reduce the likelihood of risk occurrence.d. Transfer the risk.e. Accepting Risks, especially for low-level risks that

require higher mitigation costs than its impacts.

f. Exploit Risk, which is managing the risk with an expectation of profit in return.

Page 242: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

241PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pemantauan dan PengkajianPemantauan terus-menerus dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan operasional dan bisnis masih relevan terhadap rencana awal. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemungkinan dan konsekuensi suatu hasil dapat saja berubah, seperti halnya faktor-faktor yang mempengaruhi kesesuaian dan biaya atas berbagai opsi mitigasi risiko.

Oleh karena itu, pengulangan siklus proses Manajemen Risiko secara reguler terus dilakukan. Tingkat risiko dan efektivitas tindakan pengendalian dipantau secara bulanan bersamaan dengan proses penilaian risiko dan penyampaian profil Manajemen Risiko untuk masing-masing divisi atau unit bisnis. Pengkajian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari rencana Mitigasi Risiko. Divisi yang menangani fungsi Manajemen Risiko menjadi fasilitator dalam tahapan Pengkajian ini. Risiko-risiko yang telah dipaparkan akan dipilih dan disaring untuk mendapatkan daftar yang menjadi perhatian utama Perusahaan.

Audit Berbasis RisikoPenerapan Manajemen Risiko dari masing-masing SBU dan divisi, khususnya pengelolaan terhadap risiko yang telah ditetapkan sebagai risiko-risiko terpilih, akan menjadi obyek pemeriksaan oleh fungsi Auditor Internal dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penerapan pengelolaan risiko di Perusahaan telah dilakukan dengan efektif.

Laporan hasil audit penerapan pengelolaan risiko disampaikan kepada Direksi oleh fungsi auditor interal sebagai bagian dari pelaksana pengawasan dan pengendalian intern. Selain itu, dalam rangka penerapan Good Corporate Governance, laporan hasil penerapan Manajemen Risiko juga disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang saham melalui Laporan Manajemen bulanan dan triwulanan sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri BUMN No. PER-l/MBU/2011 tertanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara.

Upaya Pengelolaan RisikoProfil Risiko yang dihasilkan dari proses penilaian risiko diklasifikasikan sebagai profil risiko dengan tingkat risiko ekstrim, tinggi, moderat, dan sedang.

Selama periode tahun 2018 telah dilakukan penilaian terhadap proyek penjualan utama, yang terdiri atas penjualan barang maupun penjualan jasa, juga terhadap fungsi-fungsi pendukung di Perusahaan.

Monitoring and ReviewContinuous Monitoring is conducted to ensure that operational and business activities are still relevant to the original plan. Factors that may affect the likelihood and consequence of an outcome may change, as do the factors affecting the suitability and cost of various risk mitigation options.

Therefore, regular repetition of the risk management process cycle continues. The level of risk and effectiveness of its control are monitored monthly along with the risk assessment process and the identification of Risk Management profiles for each division or business unit. Review is an integral part of Risk Mitigation plan. Unit that handles the Risk Management function becomes the facilitator in this stage of Review. The risks that have been presented will be selected and screened to obtain a list of risks that are of major concern to the Company.

Risk-Based AuditImplementation of Risk Management of each SBUs and divisions, in particular the management of selected defined risks, shall be the object of examination by the Internal Auditor in the Annual Audit Work Program. This is done to ensure that the implementation of risk management in the Company has been carried out effectively.

The audit report on the implementation of risk management is submitted to the Board of Directors by internal auditor as part of the internal control and oversight. In addition, as part of Good Corporate Governance practises, report on the implementation of Risk Management is as well submitted to the Board of Commissioners and Shareholders through monthly and quarterly Management Report as mandated by Regulation of the Minister of SOEs No. PER-l/MBU/ 2011 dated August 1, 2011 on Implementation Good Governance of State-Owned Enterprises.

Risk Management Effort Risk Profile resulting from the risk assessment process is classified as a risk profile with extreme, high, moderate, and moderate risk levels.

During the period of 2018 an assessment of the main sales projects, consisting of sales of goods and sales of services, was also carried out on the supporting functions in the Company.

Page 243: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)242

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

TA N G G U N G J A W A B S O S I A L P E R U S A H A A N

C O R P O R A T E S O C I A L R E S P O N S I B I L I T Y

Page 244: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

243PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

PendahuluanPreliminary

Tanggung jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibilty - CSR) merupakan konsep luas yang dapat dimaknai dalam berbagai bentuk tergantung pada perusahaan dan industri. Melalui program CSR, filantropi, dan upaya sukarela, suatu bisnis dapat memberi manfaat bagi masyarakat sambil meningkatkan merek mereka sendiri.

Pentingnya program CSR bagi masyarakat, tidak kalah pentingnya bagi perusahaan. Kegiatan CSR dapat membantu menjalin ikatan yang lebih kuat antara karyawan dan perusahaan, meningkatkan moral, serta membantu karyawan dan pengusaha merasa lebih terhubung dengan dunia di sekitar mereka.

Agar perusahaan bertanggung jawab secara sosial, pertama-tama perusahaan harus bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan pemegang sahamnya. Seringkali, perusahaan yang mengadopsi program CSR telah mengembangkan bisnis mereka ke titik sehingga dapat memberikan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian, program CSR merupakan strategi perusahaan besar. Selain itu, semakin terlihat dan sukses sebuah perusahaan, semakin besar pula tanggung jawabnya untuk menetapkan standar perilaku etis bagi rekan-rekan, persaingan, dan industrinya.

John Elkington pada tahun 1997 dalam (Wibisono 2007) melalui bukunya “Cannibals with Fork, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”, mengembangkan konsep triple bottom line dalam istilah economic prosperity, environmental quality dan social justice. Elkington memberikan pandangan bahwa perusahaan yang ingin berkelanjutan, harus memperhatikan “3P”. Selain mengejar profit, perusahaan juga harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Hubungan ini kemudian diilustrasikan dalam bentuk segi tiga sebagai berikut:

Corporate social responsibility (CSR) is a broad concept that can take many forms depending on the company and industry. Through CSR programs, philanthropy, and volunteer efforts, business can benefit society while boosting their own brands.

As important as CSR is for the community, it is equally valuable for a company. CSR activities can help forge a stronger bond between employee and corporation, boost morale, and also can help both employees and employers feel more connected with the world around them.

In order for a company to be socially responsible, it first needs to be responsible to itself and its shareholders. Often, companies that adopt CSR programs have grown their business to the point where they can give back to society. Thus, CSR is primarily a strategy of large corporations. Also, the more visible and successful a corporation is, the more responsibility it has to set standards of ethical behavior for its peers, competition, and industry.

John Elkington in 1997 in (Wibisono 2007) through his book “Cannibals with Fork, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”, develops the triple bottom line concept in terms of economic prosperity, environmental quality and social justice. Elkington gives the view that companies that want to be sustainable must pay attention to “3P”. In addition to pursuing profits, companies must also pay attention and be involved in fulfilling people’s welfare (people) and contribute actively in preserving the environment (planet). This relationship is then illustrated in the triangle form as follows:

Profit

People Planet

EQUITABLE VIABLE

BEAR

ABLE

Ethics Efficiency

Wellbeing

Page 245: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)244

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Dalam gagasan tersebut, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu aspek ekonomi yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan (Wibisono 2007:33).

Untuk mengambarkan betapa pentingnya CSR, sebuah studi tahun 2017 oleh Cone Communications menemukan bahwa lebih dari 60% orang Amerika berharap bisnis akan mendorong perubahan sosial dan lingkungan tanpa adanya peraturan pemerintah. Sebagian besar konsumen yang disurvei (87%) mengatakan bahwa mereka akan membeli produk karena perusahaan mendukung masalah yang mereka pedulikan. Lebih penting lagi, 76% akan menolak untuk membeli dari perusahaan jika tidak mendukung masalah yang bertentangan dengan keyakinan mereka sendiri.

PT INTI (Persero) berkomitmen untuk turut serta mewujudkan dan menyukseskan program CSR yang menekankan bahwa perusahaan harus mengembangkan etika bisnis dan praktek bisnis yang berkesinambungan (sustainable) secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konsep ini berkaitan dengan perlakuan terhadap stakeholder baik yang berada didalam dan di luar perusahaan dengan bertanggungjawab baik secara etika maupun sosial. Hal terpenting dari pelaksanaan tanggung jawab sosial adalah memperkuat keberlanjutan perusahaan itu sendiri dengan jalan membangun kerjasama antar stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut, dengan menyusun program-program pengembangan masyarakat di sekitarnya.

Program CSR PT INTI (Persero) terdiri atas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan tanggung jawab kepada konsumen. Dengan adanya program ini, diharapkan PT INTI (Persero) akan mempunyai citra yang positif di mata publik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

In this idea, the company is no longer faced with the responsibility that rests on the single bottom line, namely the economic aspects reflected in its financial condition, but also must pay attention to social and environmental aspects (Wibisono 2007: 33).

To illustrate how critical CSR has become, a 2017 study by Cone Communications found that more than 60 percent of Americans hope businesses will drive social and environmental change in the absence of government regulation. Most consumers surveyed (87 percent) said they would purchase a product because a company supported an issue they care about. More importantly, a whopping 76 percent will refuse to buy from a company if they learn it supports an issue contrary to their own beliefs.

PT INTI (Persero) is committed to participate in realizing and succeeding the CSR program which emphasizes that the company must develop business ethics and sustainable economic, social, and environmental practices. This concept related to the treatment to stakeholders both inside and outside the company with both ethically and socially. The most important aspect of the implementation of social responsibility is to strengthen the sustainability of the company itself by building cooperation among stakeholders facilitated by the company, by organizing community development programs in the vicinity.

CSR program PT INTI (Persero) consists of the Partnership Program and Community Development (PPCD), Occupational Health and Safety (OHS), and responsibility to consumers. With this program, it is expected PT INTI (Persero) will have a positive image in the public eye and give a positive impact for the community and the surrounding environment.

Page 246: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

245PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Dasar PenerapanTanggung Jawab Sosial PerusahaanBasic Application of Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang terbaru, yakni Undang-undang Nomer 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Melalui undang-undang ini, industri atau perusahaan wajib untuk melaksanakan CSR.

Meningkatnya tingkat kepedulian kualitas kehidupan, harmonisasi sosial, dan lingkungan juga mempengaruhi aktivitas dunia bisnis. Maka, lahirlah gugatan terhadap peran perusahaan agar mempunyai tanggung jawab sosial. Di sinilah salah satu manfaat yang dapat dipetik oleh perusahaan dari kegiatan CSR. Dalam konteks inilah aktifitas CSR menjadi menu wajib bagi perusahaan, di luar kewajiban yang digariskan undang-undang.

Dalam melaksanakan program kemitraan badan usaha milik negara (BUMN) dengan usaha kecil serta pembinaan masyarakat dan lingkungan sekitar BUMN, PT INTI (Persero) mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tertanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, No.PER-03/MBU/12/2016 tertanggal 16 Desember 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015, dan No. PER-02/MBU/07/2017 tertanggal 5 Juli 2017 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri BUMN.

Di samping itu, Perusahaan mengacu pada peraturan-peraturan terkait CSR dan pembangunan berkelanjutan yang berlaku seperti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Lalu, program Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilaksanakan oleh Perusahaan, mengacu pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2013 Pasal 87 ayat (2) dan Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Corporate Social Responsibility (CSR) is one of the obligations that must be carried out by the company in accordance with the contents of article 74 of the latest Company Law, namely Law Number 40 of 2007 about Limited Liability Company. Through this law, the industry or company is obliged to implement CSR.

Increased level of concern for quality of life, social, and environmental harmonization also affects the activities of the business world. Then, a lawsuit against the role of companies was born to have social responsibility. This is one of the benefits for the company can take from CSR activities. In this context, the activities of CSR become a mandatory menu for companies, beyond the obligations outlined by the law.

In implementing partnership programs of state owned enterprises (SOEs) with small businesses as well as community development and surrounding environment, PT INTI (Persero) refers to Regulation of the Minister of SOE No.PER-09/MBU/07/2015 dated 3 July 2015 about Partnership Program and Community Development Program of SOEs, No. PER-03/MBU/12/2016 dated 16 December 2016 on Amendments to the Regulation of the Minister of SOE No. PER-09/MBU/07/2015, and No. PER-02/MBU/07/2017 dated 5 July 2017 on Second Amendments to the Regulation of the Minister of SOEs.

In addition, the Company refers to regulations relating to CSR and sustainable development that apply such as the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 47 of 2012 concerning Limited Liability and Social Responsibility of the Company and Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 59 of 2017 concerning Implementation of Achievement of Sustainable Development Goals.

Then, the Occupational Health and Safety (OHS) program implemented by the Company, refers to the Manpower Act Number 13 of 2013 Article 87 paragraph (2) and Republic of Indonesia Government Regulation No. 50 of 2012 concerning Occupational Health and Safety Management System.

Page 247: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)246

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Program Kemitraan dan Bina LingkunganPartnership Program and Community Development

Program KemitraanRealisasi kepedulian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan dalam bentuk pemberdayaan ekonomi diwujudkan melalui pemberian pinjaman dana bergulir sebagai tambahan modal usaha. Dana ini diperoleh dari penyisihan sebagian dari Laba Perusahaan kemudian disalurkan kepada para mitra binaan PT INTI (Persero). Tata cara dan persyaratan untuk program ini sudah diatur secara jelas baik melalui peraturan menteri yang kemudian diterjemahkan secara detail di internal Perusahaan. Di dalam peraturan menteri telah diatur misalnya bahwa penerima manfaat betul-betul usaha kecil yang belum mampu dari sisi permodalan sehingga diharapkan di kemudian hari menjadi tangguh dan mandiri. Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk pinjaman, pinjaman khusus, serta pembinaan berupa pelatihan dan promosi produk.

Sebagai salah satu wujud tanggung jawab sosial perusahaan, PT INTI (Persero) telah ikut serta dalam upaya meningkatkan perkonomian nasional dengan pemberian pinjaman bergulir kepada kelompok usaha kecil dan melalui Program Kemitraan sejak tahun 1992. Untuk melaksanakan program tersebut, PT INTI (Persero) membentuk suatu unit yang disebut Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) pada tahun 1992.

Jumlah Penyaluran DanaJumlah akumulasi penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL sebesar Rp2.563.601.807 yang meliputi:

• Penyaluran Dana Program Kemitraan sebesar Rp2.502.500.000.

• Penyaluran Dana Bina Lingkungan sebesar Rp61.101.807.

Jumlah Penyaluran Dana Kemitraan digunakan untuk 62 usaha kecil yang meliputi sektor Usaha Industri, Perdagangan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, dan Jasa.

Di samping memberikan bantuan pinjaman, dalam rangka meningkatkan pemasaran dan kemampuan manajemen mitra binaan, maka diberikan juga bantuan hibah dengan mengikutsertakan mitra binaan dalam kegiatan pameran (pemasaran), serta pelatihan kepada mitra binaan.

Partnership ProgramThe realization of the company’s concern about community and environmental in form of economic empowerment is realized through the provision of revolving fund as additional capital. This fund is obtained from the provision of part of the Company’s Profits then distributed to the partners of PT INTI (Persero). The procedures and requirements for this program are clearly regulated either through ministerial regulations which are then translated in detail in the internal Company. In the ministerial regulation has been arranged for example that beneficiaries shall be small businesses that have not been able from the capital side which is expected later to become strong and independent. Partnership Program funds are distributed in the form of loans, special loans, and also partner development in the form of training and product promotions.

As one form of corporate social responsibility, PT INTI (Persero) has participated in efforts to improve the national economy by providing revolving loans to small business groups and through partnership programs since 1992. To implement the above program PT INTI (Persero) formed a unit called the Partnership and Community Development Program (PCDP) in 1992.

Amount of Fund DistributionThe amount of accumulated funds from the Partnership and Community Development Program (PCDP) is Rp2.502.500.000 which includes:

• Distribution of Partnership Program Funds of Rp2.502.500.000.

• Distribution of Community Development Funds of Rp61.101.807.

The amount of the Partnership Fund Distribution is used for 62 small businesses covering the Industrial, Trade, Plantation, Agriculture, Livestock, and Services business sectors.

In addition to providing loan assistance, in order to improve the marketing and management capabilities of the fostered partners, grant assistance is also provided by including fostered partners in exhibition events (marketing), and training to fostered partners.

Page 248: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

247PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

No. Penyaluran PinjamanLoan Distribution

Nilai (Rp)Value %

1 Sektor Industri Industry Sector 655.000.000 252%

2 Sektor PerdaganganTrade Sector 1.377.500.000 80%

3 Sektor PerkebunanPlantation Sector 40.000.000 160%

4 Sektor PertanianAgriculture Sector 110.000.000 275%

5 Sektor PeternakanLivestock Sector 65.000.000 34%

6 Sektor PerikananFisheries Sector

7 Sektor JasaService Sector 295.000.000 179%

8 Sektor LainnyaOther Sector

Total 2.502.500.000 105%

Tabel Penyaluran PinjamanTable of Loan Distribution

Penyaluran Dana Program Kemitraan Sampai 2018Distribution of Partnership Program Funds Until 2018

Sektor IndustriIndustry Sector

Sektor PerkebunanPlantation Sector

Sektor PeternakanLivestock Sector

Sektor JasaService Sector

Sektor PerdaganganTrade Sector

Sektor PertanianAgriculture Sector

26%

16%

4%

18%

8%

28%

Page 249: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)248

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Perusahaan melakukan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra binaan agar mampu meningkatkan usahanya dan perluasan pasar serta menjalin jejaring bisnis antar mitra binaan.

Activities to increase the knowledge and skills of foster partners to be able to improve their business and market expansion and establish business networks among fostered partners

Page 250: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

249PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Bina LingkunganTanggung jawab terhadap stakeholders masyarakat dan lingkungan dapat dimplementasikan dalam bentuk kepedulian antara lain pelestarian alam, sarana ibadah, kesehatan masyarakat, pendidikan, sarana prasarana, bencana alam dan pengentasan kemiskinan.

Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain adalah penyaluran dana Bina Lingkungan pada tahun 2018 adalah:

1. Bantuan Bencana Alam• Bantuan Kemanusiaan Musibah Gempa di

Lombok Nusa Tenggara Barat pada bulan September 2018

• Bantuan Kemanusiaan Musibah Gempa dan Tsunami di Palu, Donggala & Sigi Provinsi Sulawesi Tengah pada bulan Oktober 2018

• Bantuan Kemanusiaan Musibah Tsunami di Pandeglang, Provinsi banten pada bulan Desember 2018

2. Bantuan Peningkatan KesehatanBantuan sarana kesehatan masyarakat kepada lima pos pelayanan terpadu (Posyandu) di lingkungan sekitar perusahaan PT INTI (Persero) mulai Maret-Desember 2018.

3. Bantuan Sarana IbadahBantuan ini diberikan dalam bentuk perbaikan sarana dan prasarana masjid di wilayah Perusahaan.

4. Bantuan Pendidikan• Bantuan sarana pendidikan kepada Komite

Sekolah SMPN 2 Bandung untuk Pengadaan Sarana dan Prasarana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

• Bantuan dana pendidikan kepada 35 siswa berprestasi untuk tingkat SD, SMP, dan SMA pada sekolah yang berada di sekitar Perusahaan sebesar dalam acara Upacara Peringatan HUT Republik Indonesia ke-73.

5. Bantuan Pengentasan KemiskinanPartisipasi dalam kegiatan pengentasan kemiskinan yaitu Sehari Bersama Anak Panti Asuhan dan Dhuafa (SBAP) yang diselenggarakan oleh Yayasan Mesjid INTI (YMI) dan Panitia SBAP 2018 dalam mengisi bulan Ramadhan 1439 Hijriyah.Bantuan Program Pengentasan Kemiskinan dalam acara BUMN Hadir untuk Negeri di Kabupaten Subang.

Community DevelopmentResponsibility towards stakeholders, especially the society and environment can be implemented in various form of concern, among others, nature conservation, places of worship, public health, education, infrastructure, natural disasters and poverty alleviation.

Some of the activities that have been carried out include the distribution of Community Development funds in 2018 are:

1. Natural Disaster Assistance• Earthquake Relief in Lombok West Nusa Tenggara

in September 2018• Humanitarian Aid Earthquake and Tsunami

Disaster in Palu, Donggala & Sigi Province of Central Sulawesi in October 2018

• Tsunami Disaster Relief Aid in Pandeglang, Banten Province in December 2018

2. Health Improvement AssistanceCommunity health assistance to five integrated service post in the environment around the PT INTI (Persero) from March to December 2018.

3. Worship FacilitiesThis assistance is provided in the form of improvements to mosque facilities and infrastructure in the area of the Company.

4. Educational Assistance• Educational facilities assistance to the School

Committee of SMPN 2 Bandung 2 for Procurement of Computer-Based National Exam Facilities dan Infrastructure (UNBK)

• Education funding assistance to 35 (thirty-five) outstanding students at SD, SLP and SLA levels at schools around the company at the 73rd Indonesian Independence Day Commemoration Ceremony.

5. Poverty Alleviation AssistanceParticipation in poverty alleviation activities, namely a Day with the Children of the Orphanage and Dhuafa (Sehari Bersama Anak Panti Asuhan dan Dhuafa – SBAP) and organized by the INTI Mosque Foundation (YMI) and the 2018 SBAP Committee in filling Ramadhan month of 1439 Hijriyah.Poverty Alleviation Program Assistance in event of BUMN Hadir untuk Negeri in Kabupaten Subang.

Page 251: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)250

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

No. PerihalItem

Nilai (Rp)Value

1 Bencana Alam Natural Disaster 4.000.000

2 Sarana UmumPublic Facilities 1.000.000

3 Sarana IbadahWorship Facilities 18.752.307

4 Kesehatan MasyarakatPublic Health 12.000.000

5 Pelestarian AlamNature Conservation 15.000.000

6 Pendidikan dan PelatihanEducation and Training 10.500.000

7 Pengentasan KemiskinanPoverty Alleviation 849.500

Total 62.101.807

Penyaluran Dana Bina LingkunganDistribution of Community Development Funds

Thou

sand

s

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

Penyaluran Dana Bina LingkunganDistribution of Community Development Funds

Bencana Alam Natural Disaster

Sarana UmumPublic Facilities

Sarana IbadahWorship Facilities

Kesehatan MasyarakatPublic Health

Pelestarian AlamNature Conservation

Pendidikan dan PelatihanEducation and Training

Pengentasan KemiskinanPoverty Alleviation

Page 252: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

251PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tanggung Jawab Perusahaan dalamBidang Lingkungan HidupCorporate Responsibility in Environment

Dalam menjalankan bisnis sebagai industri telekomunikasi, PT INTI (Persero) menyadari adanya dampak yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan terhadap lingkungan. Untuk menjaga lingkungan hidup maka PT INTI (Persero) berkomitmen untuk mematuhi peraturan-peraturan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan, serta mencegah pencemaran lingkungan dan mengupayakan efisiensi energi.

Komitmen kebijakan ini telah dituangkan dalam Kebijakan Sistem Manajemen Terintergrasi dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan. Perusahaan telah memiliki sertifikasi ISO 14001:2015 tentang Sistem Manajemen Lingkungan dan OHSAS 18001:2007 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Di samping itu, Perusahaan memberikan Bantuan Pelestarian Alam berupa pembagian 1.000 batang pohon untuk tiga kecamatan di sekitar Perusahaan, yaitu kecamatan Regol, Kecamatan Astana Anyar, dan Kecamatan Dayeuhkolot dalam rangka perayaan Hari Jadi PT INTI (Persero) ke-44, dengan jumlah masing-masing sebanyak 300 pohon. Lalu, 100 pohon lainnya ditanam di kantor PT INTI (Persero).

Kegiatan itu diawali dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Direktur Utama PT INTI (Persero) Darman Mappangara, Direktur Bisnis PT INTI (Persero) Teguh Adi Suryandono, Direktur Keuangan PT INTI (Persero) Nilawati Djuanda, serta Komisaris PT INTI (Persero) Nuning Sri Rejeki Wulandari.

Usai perayaan Hari Jadi PT INTI (Persero) ke-44, PT INTI (Persero) langsung menyerahkan donasi bagi para korban tsunami Selat Sunda Banten sebesar Rp15 juta.

Tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap lingkungan hidup juga dilakukan dengan memberikan bantuan kemanusiaan berupa 150 unit lampu tenaga surya bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu.

In conducting business as a telecommunications industry, PT INTI is aware of the impact that has arisen from the company’s activities on the environment. To protect the environment, PT INTI (Persero) is committed to complying with regulations relating to environmental management, as well as preventing environmental pollution and seeking energy efficiency.

This policy commitment has been outlined in the Integrated Management System policy and socialized to all employees. The Company has ISO 14001: 2015 certification regarding Environmental Management Systems and OHSAS 18001: 2007 concerning Occupational Health and Safety Management Systems.

In addition, the Company provides Nature Conservation Assistance in the form of distributing 1,000 tree trunks for residents of three sub-districts around the company consisting of Sub-district Regol, Sub-district Astana Anyar, and Sub-district Dayeuhkolot in the framework of the 44th Anniversary of PT INTI (Persero), with a total of 300 trees each. Then, 100 other trees were planted in the PT INTI (Persero) office.

The activity was initiated symbolically by PT INTI (Persero) President Director Darman Mappangara, PT INTI (Persero) Business Director Teguh Adi Suryandono, PT INTI (Persero) Finance Director Nilawati Djuanda, and PT INTI (Persero) Commissioner Nuning Sri Rejeki Wulandari.

After the 44th PT INTI (Persero) Anniversary celebration, PT INTI (Persero) immediately handed over donations for victims of the Banten Sunda Strait tsunami of Rp15 million.

The Company’s social responsibility towards the environment was also carried out by providing humanitarian assistance in the form of 150 units of solar lights for victims of the earthquake and tsunami in Palu.

Page 253: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)252

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Analisis Peningkatan Pelayanan PelangganDalam melakukan analisis dan untuk meningkatkan pelayanan kepada Pelanggan, maka Perusahaan menggunakan dasar sebagai berikut:

1. Kemudahan Akses, yaitu ketersediaan atas berbagai informasi yang diperlukan Pelanggan dan kemudahan menghubungi baik melalui telepon, email, dan faksimili kepada unit yang menangani keluhan pelanggan, alamat kantor, dan website Perusahaan.

2. Kompetensi Karyawan yang diukur dari kemampuan dan pengetahuan Karyawan yang berhubungan langsung dengan Pelanggan.

3. Tingkat keramahan dan kemampuan berempati dari Karyawan yang berhubungan langsung dengan Pelanggan.

4. Kehandalan Produk atau Layanan, yaitu barang yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi, kuantitas, dan kualitas secara keseluruhan dan tingkat layanan yang memenuhi harapan Pelanggan.

5. Respon atas kebutuhan Pelanggan, yaitu tingkat kesigapan Perusahaan dalam menanggapi keluhan dan permintaan Pelanggan.

6. Kecepatan, yaitu waktu yang dibutuhkan dalam menindaklanjuti informasi, proses pembayaran, dan penanganan keluhan.

7. Keamanan, yaitu jaminan keamanan dalam menggunakan produk atau layanan yang diberikan oleh Perusahaan.

8. Layanan yang Terlihat, seperti fasilitas kantor perusahaan, loket pembayaran, penampilan pekerja, berbagai tampilan media serta lembaran promosi, dan lainnya yang dapat menciptakan citra Perusahaan.

Mekanisme Penanganan Keluhan Pelanggan1. Karyawan yang melaksanakan fungsi pemasaran,

sales engineering, manajemen proyek, dan operasi harus menetapkan dan menerapkan pengaturan efektif untuk berkomunikasi dengan Pelanggan yang berkaitan dengan hal berikut:• Informasi Produk melalui internet, brosur, atau

media lainnya.• Pertanyaan, penanganan kontrak atau pesanan,

perubahan kontrak atau pesanan, saran dari Pelanggan dan/atau keluhan Pelanggan melalui surat, telepon, e-mail, fax, kunjungan, rapat, dan lain-lain.

Analysis of Customer Service ImprovementIn conducting the analysis and to improve service to Customers, the company is using basic as follows:

1. Ease of Access, that is the availability of the necessary information and the ease of contacting Customers by phone, email, and fax to the unit that handles customer complaints, address and website of the Company.

2. Competence Employees, which is measured from the ability and knowledge of Employees who deal directly with Customers.

3. The level of friendliness and empathy ability of Employees who deal directly with Customers.

4. The Reliability of Products or Services, is produced in accordance to specifications, quantity, and also overall quality and level of service that meets Customer expectations.

5. Respond to the needs of Customers, that is the level of alertness of the Company in response to complaints and Customer demand.

6. The Speed, which is the time needed to follow up on information, payment processing, and handling of complaints.

7. Security, which guarantee safety in using the products or services provided by the Company.

8. Visible Services, such as Corporate office facilities, checkouts, appearance workers, various display media and promotional sheets, and others that can create Company image.

Customer Complaints Handling Mechanism1. Employees who carry out the functions of marketing,

sales engineering, project management, and operations shall establish and implement effective arrangements for communicating with customers in relation to:

• Product information via the Internet, brochures, or other media.

• Inquiries, contracts or order handling, changes in the contract or order, suggestions from customers and/or customer complaints by mail, telephone, e-mail, fax, visits, meetings, and others.

Tanggung Jawab Perusahaan Kepada PelangganCorporate Responsibility to Customer

Page 254: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

253PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

2. Mekanisme penerimaan dan penyampaian keluhan Pelanggan di Perusahaan dilakukan melalui unit yang ditunjuk untuk menangani keluhan Pelanggan.

3. Penanganan keluhan pelanggan pada prinsipnya dilakukan dengan cara sebagai berikut:• Penerimaan keluhan atau pengaduan dari

setiap malfungsi ataupun gangguan perangkat atau spesifikasi teknis yang berbeda setelah diserahterimakan dan dioperasikan oleh Pelanggan.

• Pencatatan dan registrasi keluhan dalamdaftar keluhan untuk keperluan pengendalian penyelesaian keluhan.

• Pendistribusian keluhan untuk dilakukanpenanganan yang tepat kepada unit kerja internal yang memiliki tanggung jawab atau kemampuan dalam menindaklanjuti keluhan yang diterima.

• Monitoringpenyelesaiankeluhansesuaidenganstandar layanan kualitas yang ditetapkan.

• Menutup permasalahan (closing) dan menyampaikan kepada Pelanggan tentang penyelesaian atau tindak lanjut atas keluhan yang disampaikan.

4. Proses pengaduan keluhan sampai dengan penyelesaian keluhan tersebut diatur tersendiri dalam prosedur operasi standar.

Garansi Produk1. Perusahaan senantiasa berusaha agar produk yang

diserahkan kepada Pelanggan memenuhi harapan pelanggan dan dilakukan dengan layanan yang terbaik dan senantiasa menghindari kemungkinan timbulnya kerugian pada pelanggan.

2. Perusahaan memberikan jaminan berupa perbaikan atau penggantian dengan produk baru dalam hal terjadi kerusakan pada produk yang masih dalam masa garansi.

3. Perusahaan akan mengganti kerugian yang dialami oleh Pelanggan yang disebabkan oleh produk yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau yang disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan Perusahaan atau Karyawan atau orang-orang yang bekerja untuk Perusahaan dalam implementasi atau penyerahan produk.

4. Perusahaan memberikan layanan purnajual atas produk setelah masa garansi berupa konsultasi teknis produk, perbaikan dan pemeliharaan, serta penyediaan suku cadang berbayar.

2. The mechanism of acceptance and delivery of Customer complaints in the Company carried through the unit designated to handle Customer complaints.

3. Handling Customer Complaints, in principle, be done in the following way:• Acceptance complaint or grievance of any

malfunctions or interference devices or different technical specifications after the handover and operated by the Customer.

• Recordingandregistrationofthecomplaintinthelist of complaints for control purposes complaint resolution.

• Distributionofcomplaintstobeprecisehandlingthe internal workings of the unit which has responsibility or ability to follow up on complaints received.

• Monitoringresolutionofcomplaintsinaccordancewith the specified quality of service standards.

• Closing the problem (Closing) and delivered tothe customer on completion or follow up on complaints submitted.

4. The process of grievance through the grievance resolution separately regulated in the standard operating procedure.

Product Warranty1. The Company is constantly trying to get products

delivered to Customers meet Customer expectations and performed with the best service and always avoid potential losses on Customers.

2. The Company provides collateral in the form of repair or replacement with new products in the event of damage to the product is still under warranty.

3. The Company will reimburse the losses suffered by the Customer due to the product not working properly or are caused by the negligence or fault of the Company or Employees or those who work for the Company in the implementation or delivery of products.

4. The Company provides aftersales service on products after the warranty period in the form of technical consultancy products, repairs and maintenance, as well as the provision of spare parts paid.

Page 255: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)254

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Tanggung Jawab Perusahaan Dalam Bidang Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan KerjaCorporate Responsibility in Employment, Occupational Health and Safety

Kualitas Lingkungan KerjaSelain pengembangan terhadap sumber daya manusia (SDM), Perusahaan juga melaksanakan peningkatan Kualitas Lingkungan Kerja. Hal ini mengingat SDM merupakan aset penting sekaligus modal utama (human capital) dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Perlindungan dan jaminan terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan sebagai komponen utama Kualitas Lingkungan Kerja akan berpengaruh terhadap peningkatan.

KebijakanKomitmen Perusahaan dalam pengelolaan lingkungan kerja yang baik tercantum dalam Kebijakan Sistem Manajemen Terintegrasi (SMT) No. QMS1-LDR05-001 Poin 3 yaitu “Berkomitmen untuk Mencegah Pencemaran Lingkungan dan Mencegah Kecelakaan Kerja serta Mencegah Penyakit Akibat Kerja”.

Untuk memastikan koordinasi dalam bidang keselamatan kerja, Perusahaan membentuk Tim Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3) melalui Surat Keputusan Direksi dan disahkan oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kota Bandung. Kompetensi karyawan di bidang K3, khususnya bagi mereka yang memiliki tugas di bidang K3 baik tugas utama maupun tambahan, terus ditingkatkan di tahun 2017 dengan adanya pelatihan-pelatihan Ahli K3 Umum, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), K3 Kelistrikan, serta K3 Konstruksi.

Bidang KesehatanUntuk menunjang kesehatan karyawan, Perusahaan menyediakan fasilitas poliklinik yang memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan rawat jalan (kuratif) sekaligus konsultasi untuk pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan (preventif). Pemeriksaan Kesehatan bagi karyawan yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun untuk karyawan yang bekerja pada posisi dan area tertentu, untuk antisipasi risiko dan potensi bahaya yang ada.

Quality of Work LifeIn addition to the development of its human resources, the Company also conducts improvements in the Quality of the Work Life. This is because human resources is an important asset as well as human capital in achieving the vision and mission of the Company. Employee occupational health and safety (OHS) protection and guarantee as the main component of Quality of Work Environment will influence to increase work productivity and employee’s welfare.

PolicyThe Company’s commitment to good working environment management is stated in Integrated Management System Policy No. QMS1-LDR05-001 point 3 “Committed to Prevent Environmental Pollution and Prevent Occupational Accidents and Prevent Occupational Diseases”.

To ensure coordination in the field of occupational safety, the Company established Committee for Health and Safety Management (P2K3 Team) through Directors Decree and authorized by the Head of Transmigration and Labor Office of Bandung. Employee competency in OHS field, especially for those who have duty in OHS field both main and additional tasks, are continuously improved in 2017 with the training of Occupational Safety Expert, First Aid in Accidents (P3K), Electric OHS, and Construction OHS.

HealthTo support employee health, the Company provides polyclinic facilities that provide both outpatient and curative services as well as consultations for disease prevention and health care (preventive). Medical Check Up for employees who are regularly conducted every year for employees that working in certain positions and areas, to anticipate risks and potential hazards.

Page 256: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

255PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pelaksanaan senam pagi bersama setiap Jumat pagi dilaksanakan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan karyawan. Selain itu, Perusahaan juga memfasilitasi sarana olah raga bagi karyawan seperti ruang fitness, tenis meja, senam aerobik, dan sebagainya. Lalu, untuk memastikan kualitas konsumsi bagi karyawan, Perusahaan menyediakan sarana kantin sehat bagi karyawan PT INTI (Persero).

Bidang Keselamatan KerjaPemeriksaan rutin sarana dan prasarana gedung, lift, hydrant, dan lainnya, dilaksanakan sebagai sarana penunjang keselamatan kerja. Termasuk pengecekan rutin sarana evakuasi keselamatan di gedung untuk menjaga agar kondisinya senantiasa siap dan siaga.

Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap K3, maka penyuluhan dan sosialisasi mengenai K3 kepada karyawan diadakan minimal satu tahun sekali. Pelaksanaan simulasi tanggap darurat bencana satu tahun sekali untuk melatih kesiagaan terhadap bencana baik kebakaran maupun gempa bumi dan bencana lainnya.

Setiap orang yang berada di area Perusahaan wajib mengetahui aspek K3 yang ada di wilayah Perusahaan. Oleh karena itu, di awal setiap acara yang melibatkan pihak eksternal, Perusahaan selalu menayangkan video Safety Induction. Tanda dan rambu K3 dipasang dan dipelihara di lingkungan Perusahaan, seperti tanda Dilarang Merokok, tanda wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), tanda Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Tanda Jalur Evakuasi, Tanda Arah Parkir, dan lain-lain.

Pengendalian dan pengelolaan limbah domestik dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) secara rutin dilakukan untuk menjamin baku mutu dan ketaatan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

SertifikasiSegala upaya yang dilakukan tersebut membuat PT INTI (Persero) berhasil mempertahankan predikat Bendera Emas dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk periode 2016-2019. Perusahaan juga telah memperpanjang Sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja Internasional OHSAS 18001:2007 pada 16 Agustus 2017. Hal ini membuktikan bahwa Perusahaan telah memiliki kebijakan, program, tujuan, dan sasaran yang sesuai terhadap implementasi Sistem Manajemen K3 termasuk pemenuhan kepatuhan perundangan, pengendalian risiko K3, dan kegiatan audit internal sebagai upaya perbaikan berkelanjutan.

Implementation of morning exercises together on every Friday morning carried out to maintain the fitness and health of employees. In addition, the Company also facilitates sports facilities for employees such as fitness room, table tennis, aerobic gymnastics, and so forth. To ensure the quality of consumption for employees, the Company provides a healthy canteen facility for PT INTI (Persero) employees.

Occupational SafetyRoutine inspections of facilities and infrastructure of buildings, elevators, hydrants, and many more, are carried out as a means of supporting occupational safety, including routine checks of safety evacuation facilities in the building to keep their condition ready and alert.

To improve awareness of OHS, the counseling and dissemination of OHS to employees at least once a year. Disaster emergency response simulation at least once a year is implemented to train disaster preparedness for both fire and earthquakes and also other disasters.

Every person who is in the Company area must know the OHS aspect in the Company’s territory. Therefore, at the beginning of every event involving external parties, the Company always shows video Safety Induction. OHS signs are installed and maintained within the Company, such as the No Smoking marks, mandatory markings of Personal Protective Equipment (APD), the Fire Extinguishers (APAR) marks, Evacuation Line Signs, Parking Directions, and others.

Control and management of domestic waste and B3 waste is routinely conducted to ensure quality standards and compliance with applicable legislation.

CertificationAll above efforts make PT. INTI successfully defended the title of Gold Flag from Ministry of Manpower and Transmigration for the period of 2016-2019. The Company has also extended the OHSAS 18001:2007 International Occupational Health and Safety Certificate on August 16, 2017. This proves that the Company has established policies, programs, objectives and targets for the implementation of OHSAS Management System including compliance with legislation, and internal audit activities as a continuous improvement effort.

Page 257: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)256

L a p o r a n Ta h u n a nAnnual Report

Hubungan KerjaPT INTI (Persero) menempatkan pegawai sebagai mitra strategis bagi keberlanjutan usaha. Perusahaan menjamin kebebasan karyawan untuk berserikat dan bergabung dalam Serikat Pekerja INTI (Sejati) sebagai sarana penghubung karyawan dengan Perusahaan dan sarana penyelesaian masalah karyawan. Untuk menjembatani kepentingan Perusahaan dan kepentingan karyawan, terutama yang terkait kebijakan sumber daya manusia (SDM), Perusahaan dan Sejati menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) setiap dua tahun, dan didaftarkan pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Perusahaan menerapkan prinsip nondiskriminasi yang ketat dan konsisten dalam pengelolaan SDM. PT INTI (Persero) memiliki kebijakan rekruitasi, penilaian kinerja, remunerasi dan pengembangan karier yang profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender dan kondisi fisik. Perusahaan juga senantiasa mengutamakan tenaga kerja lokal sebagai sumber daya utama dalam seluruh kegiatan operasional Perusahaan.

Hubungan kerja yang baik telah dikembangkan selama ini dan dinilai telah menghasilkan suasana kerja yang kondusif selama tahun 2017. Survey Karyawan 2017 tentang Keterikatan, Kepuasan, Psychological Capital dan Budaya Perusahaan dilaksanakan pada Desember 2017. Seluruh hasil survey ini melampaui target dan hasil tahun 2016, yang menunjukkan adanya perkembangan positif dalam hal keterikatan, kepuasan, serta perilaku karyawan. Indikator lain baiknya hubungan kerja adalah dengan tidak adanya pemogokan kerja karyawan dan insiden yang disebabkan oleh diskriminasi selama periode pelaporan.

Industrial RelationshipPT INTI (Persero) places its employees as a strategic partner for business sustainability. The Company guarantees employees’ freedom to associate and join the INTI Worker Union (Serikat Pekerja INTI – Sejati) as a means of liaison employees with Company and means of resolving employee issues. To bridge the interests of the Company and the interests of the employees, especially those related to human resources policy, the Company and the Sejati formulate Collective Labor Agreements (CLA) every two years, and are registered with the Manpower and Transmigration Office.

The Company applies a strict and consistent non-discrimination principle in human resources management. PT INTI (Persero) has a professional recruitment, performance appraisal, remuneration, and career development policies regardless of ethnicity, religion, race, class, gender and physical condition. The company also prioritizes local workforce as the main resource in all of the Company’s operational activities.

A good working relationship has been developed so far and is considered to have generated a conducive working environment during 2017. The Employee Survey 2017 on Engagement, Satisfaction, Psychological Capital and Corporate Culture was conducted in December 2017. All of the results of this survey exceeded the targets and results of 2016, which indicates a positive development in terms of engagement, satisfaction, and behavior of the employees. Another indicator of good employment relationship is the absence of work strikes of employees and incidents caused by discrimination during the reporting period.

Page 258: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

L A P O R A N K E U A N G A N K O N S O L I D A S I

C O N S O L I D A T E D O F F I N A N C I A L S T A T E M E N T S

Page 259: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 260: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 261: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 262: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 263: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 264: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 265: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 266: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 267: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 268: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 269: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 270: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 271: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 272: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 273: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 274: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 275: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 276: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 277: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 278: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 279: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 280: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 281: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 282: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 283: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 284: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 285: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 286: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 287: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 288: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 289: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 290: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 291: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 292: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 293: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 294: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 295: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 296: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 297: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 298: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 299: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 300: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 301: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 302: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 303: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 304: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 305: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 306: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 307: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 308: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 309: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 310: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 311: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 312: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 313: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 314: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 315: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 316: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 317: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 318: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 319: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 320: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 321: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 322: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 323: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 324: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 325: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 326: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 327: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 328: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 329: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 330: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 331: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 332: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 333: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 334: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 335: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 336: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 337: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 338: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 339: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 340: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 341: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 342: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 343: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 344: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 345: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 346: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 347: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 348: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 349: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 350: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 351: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 352: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 353: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 354: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 355: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 356: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 357: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan
Page 358: upperline.id · 2020-01-02 · 002 PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Laporan Tahunan Annual Report Penguatan Struktur Keuangan Melalui Scaling-Up Bisnis Eksisting dan

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Kantor PusatJl. Moch. Toha No. 77 Bandung 40253Tlp : (022) 5201501 (10 Saluran)Fax : (022) 5202444Email : [email protected]

Kantor Cabang JakartaMenara MTH, Lantai 7 Suite 706-707Jl. Let. Jend. M.T. Haryono, Kav.23Jakarta SelatanTlp : (021) 22833799