2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (ai) dalam aktivitas ekonomi akan...

122
2019

Upload: others

Post on 13-Aug-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

2019

Page 2: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

Scanned with CamScanner

Page 3: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

Scanned with CamScanner

Page 4: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

iii

Pencapaian Kinerja Badan PPSDM Kesehatan

Capaian Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun

2018 sebesar : 96,81 (AA =”Sangat

Memuaskan”). Jika capaian kinerja 2018

disandingkan dengan capaian kinerja tahun 2017

: 98,25% dan tahun 2016 : 99,00% ada

penurunan. Namun jika nilai kinerja Badan

PPSDM Kesehatan dilihat secara rata-rata tahun

2018 ada kenaikan sebesar 93,94% (0,52%) dibandingkan dengan rata-rata tahun 2017 sebesar

93,42%. Disamping itu di tahun 2018 terdapat kebijakan untuk mengurangi gap yang cukup

besar terhadap nilai evaluasi SAKIP Kemenkes (76) dengan unit eselon I dibawahnya, termasuk

nilai SAKIP Badan PPSDM Kesehatan sebagai eselon I.

Ikhtisar Eksekutif

Page 5: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

iv

LKj Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini merupakan wujud pertanggungjawaban atas

pencapaian kinerja dalam mewujudkan tujuan, sasaran, dan indikator yang dicapai selama

tahun 2019 sebagaimana digambarkan dalam alur berikut :

Pelaksanaan fungsi pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan

merupakan tugas Badan PPSDM Kesehatan. Seluruh kegiatan oleh Badan PPSDM Kesehatan

didasarkan pada tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi

Program (RAP) PPSDM Kesehatan Tahun 2015-2019 dan Perjanjian Kinerja Badan PPSDM

Kesehatan Tahun 2019.

Mengacu peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas RI No 1 thn 2017, secara umum rata rata

keseluruhan capaian kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 telah memenuhi target

kinerja yang diukur sebesar 125,63% dengan status hijau atau On Track, yang dicapai melalui

indikator sebagaimana berikut:

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA 2019

STATUS Target Capaian

Persentase Capaian

1. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

5.600 4.485 80,08%

2. Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

60% 62% 103,33%

3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya

10.200 56.910 193,49%

Page 6: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

v

Dari tabel diatas tiga dari indikator kinerja utama PPSDM Kesehatan tahun 2019, satu indikator

dengan status capaian KUNING yakni indikator “Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5

jenis tenaga kesehatan” tercapai 80,08% atau 4.485 dari target 5.600 Puskesmas sesuai

standar. Badan PPSDM Kesehatan telah melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja

utamanya dengan memperhitungkan target yang akan diukur di tahun 2020.

Serapan Anggaran

Serapan anggaran pada tahun 2019 sebesar Rp. 4.396.391.014.453,- atau 92,38% dari pagu

anggaran sebesar Rp. 4.759.014.792.000,-. Sebagai perbandingan, pada empat tahun

sebelumnya serapan anggaran di Badan PPSDM kesehatan pada tahun 2015 sebesar Rp.

2.730.621.312.824,- atau 89,21% dari Rp. 3.060.790.867.000,- Pada tahun 2016 terserap

sebesar Rp. 4.041.082.846.489,- atau 86,43% dari Rp. 4.675.642.654.000,- Pada tahun 2017

terserap sebesar Rp. 4.031.297.395.133,- atau 87,22% dari Rp 4.622.078.405.000,- dan pada

tahun 2018 dari pagu anggaran sebesar Rp. 4.891.123.067.000,- terserap sebesar 88,42% yakni

Rp. 4.324.581.776.424,-. Berikut grafik 1 terkait dengan penyerapan dari 2015 hingga 2019.

Grafik 1. Trend Perbandingan Penyerapan Anggaran

Badan PPSDM Kesehatan 2015-2019

Page 7: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

vi

Efesiensi penggunaan anggaran Badan PPSDM Kesehatan pada tahun 2019 adalah sebesar 20%,

nilai efesiensi ini dihitung secara sistem dari aplikasi SMART DJA yang dilihat berdasarkan

penyerapan anggaran, nilai konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan, capaian

keluaran program, capaian sasaran program, dan nilai rata-rata satker. Dari nilai efesiensi

anggaran tersebut diperoleh nilai kinerja badan PPSDM Kesehatan sebesar 92,60%. Nilai kinerja

dan tahun 2019 ini lebih baik dibandingkan tahun 2018 (81,35%), yang artinya outputnya

tercapai dengan penggunaan anggaran yang efesien.

Page 8: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

1

Bab 1

Pendahuluan

Page 9: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

2

A. UMUM

Ekonomi global saat ini pada titik puncak perubahan besar dengan berbagai tantangannya

yang harus dihadapi dengan berkembangnya revolusi Industri 4.0. Kehadiran revolusi

industri 4.0 atau disingkat RI keempat disatu sisi digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan

kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan

produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan kemudahan dan

kenyamanan bagi konsumen. Digital teknologi juga membantu proses pembangunan di

berbagai bidang termasuk bidang kesehatan. Namun di sisi lain, perkembangan revolusi

industri 4.0 berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan di dunia karena menghadirkan lini

usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang akan menggantikan tenaga manusia

dengan mesin artificial intelligence (AI) dan robot sehingga lebih murah, efektif, dan efisien.

Studi dari Mckinsey memperkirakan 60 persen jabatan pekerjaan di dunia akan tergantikan

oleh otomatisasi. Di Indonesia diperkirakan 51,8 persen potensi pekerjaan yang akan hilang.

Gambar 1.1 Ilustrasi Industri 4.0

Para ahli berpendapat bahwa transformasi baru ini akan sangat menguntungkan bagi sektor

kesehatan dan bioteknologi. Oleh karena itu, tantangan global tersebut harus direspon

sebagai peluang dan diarahkan agar berdampak positif pada bidang kesehatan untuk

mempersiapkan potensi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) yang kompetitif

Page 10: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

3

dapat memprediksi masa depan yang berubah sangat cepat dikarenakan persaingan kerja

menjadi tidak linear dengan otomatisasi dan konektivitas di semua bidang. Survei Nasional

Health Services (NHS) tahun 2019 juga menyatakan dengan tegas bahwa kemajuan teknologi

saat ini yang memberikan kontribusi lebih dari 80% terhadap layanan ataupun tenaga

kesehatan adalah kemampuan dalam menganalisis genomic, diikuti penggunaan perangkat

telepon pintar, teknologi pengenal suara, penggunaan kecerdasan buatan dalam

memprediksi, dan penggunaan perangkat diagnostic cerdas.

The Economist Intelligence Unit mengatakan bahwa 50% dari para dokter percaya bahwa

teknologi telepon pintar sangat memberdayakan pasien agar mereka berperan dalam

mengatur kesehatan mereka secara proaktif. Banyak penyedia layanan kesehatan saat ini

juga mengeksplorasi potensi telemedicine, yaitu suatu pemantauan dan pengobatan pasien

dari jarak jauh melalui sensor yang tersambung ke internet. Dimasa depan beberapa aplikasi

medis (telemedicine) dari penggabungan fisik, digital dan biologi yang sangat hebat, sangat

memungkinkan bagi warga senior menerima cek-up medis dengan kenyamanan di rumah

mereka sendiri. bahkan dapat membawa perawatan medis kepada masyarakat di lokasi

terpencil. Oleh karena itu jika kita tidak siap menghadapi RI keempat, peranan SDM

Kesehatan akan digantikan oleh pasukan dari startups digital yang sudah disiapkan.

Gambar 1.2 Ilustrasi SDM Kesehatan Industri 4.0

Page 11: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

4

Menghadapi tantangan global yang akan merubah berbagai bidang termasuk kesehatan

secara sistemik dengan konsep disrupsi teknologi, diperlukan SDM Kesehatan industri 4.0

yang kompetitif sesuai kebutuhan pasar kerja yang berbasis teknologi digital. Tersedianya

SDM Kesehatan industri 4.0 yang kompetitif merupakan pelaku utama dalam berhasilnya

pencapaian tujuan Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025. Sebagaimana diketahui

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 merupakan tahapan

terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga

menjadi sangat strategis. RPJMN 2020-2024 ini akan menentukan pencapaian target

pembangunan dalam RPJPN 2020-2024 terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis.

Gambar 1.3 Sasaran Strategis Badan PPSDM Kesehatan Dalam Revolusi Industri 4.0 Mewujudkan Tujuan RPJPN 2020-2024

Page 12: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

5

Kementerian Kesehatan RI dalam upaya mewujudkan pencapaian target RPJPN 2005-2024,

dengan Program Indonesia Sehat Industri 4.0 yang memotong mata rantai penyakit

degeneratif sejak di hulu melalui inovasi disrupsi dan penerapan bioinformatika. Untuk itu

perlunya dipersiapkan sumber daya peralatan dan teknologi terbaru (next generation

sequencing), maupun tenaga kesehatan yang siap untuk mendukung pengembangan

program pencegahan primer berbasis genomik.

Selain itu untuk mewujudkan Program Indonesia Sehat Industri 4.0 tersebut salah satu

sasaran strategis yang tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

dan menjadi tugas dan fungsi Badan PPSDM Kesehatan sebagai unit utama Kemenkes yang

mengelola pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan adalah :

Isu Strategis

Tantangan utama dan isu dalam mewujudkan sasaran strategis pengembangan dan

pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan yang harus dihadapi adalah belum

meratanya distribusi tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Gambar 1.4 Tenaga NS

di daerah

Page 13: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

6

Kondisi tenaga kesehatan di Indonesia saat ini terus membaik dalam jumlah, kualitas dan

penyebarannya, namun masih belum mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di

seluruh wilayah terutama pada daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.

Salah satunya disebabkan karena luasnya wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan

kondisi geografis sebagai negara maritim terbesar di dunia,yakni dengan luas wilayah

1.913.578,68 km2 dan terdiri dari 17.504 pulau (Biro Pusat Statistik, 2018).

Memperhatikan berbagai hal tersebut di atas dan sebagai perwujudan penerapan sasaran

strategis Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, telah disusun Rencana Aksi

Program (RAP) Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015-2019 yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019,

serta perubahan organisasi dan tata kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan. RAP Badan

PPSDM Kesehatan Tahun 2015-2019 pada Agustus 2017 sesuai dengan perkembangan dan

hasil midterm reviu telah dilakukan revisi terhadap RAP Badan PSDM Kesehatan Tahun 2015-

2019.

Gambar 1.5 Tenaga NS

Page 14: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

7

RAP revisi memuat tujuan, sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

sebagai upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan. Setiap kegiatan pada

Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan memiliki indikator dan target

kinerja kegiatan. Target kinerja kegiatan merupakan penilaian dari pencapaian kegiatan yang

selalu diukur atau dipantau secara berkala dan dievaluasi pada setiap tahunnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019,

merupakan wujud akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada

Badan PPSDM Kesehatan atas penggunaan anggaran tahun 2019.

Sedangkan tujuan penyusunan LKj ini adalah mengungkapkan (disclosure)

akuntabilitas hasil analisis terhadap pengukuran kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun

anggaran 2019. Penyusunan LKj Badan PPSDM Kesehatan ini mengacu pada Permenpan dan

RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja,

dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini diharapkan dapat

menjadi acuan dalam menyusun dan perbaikan rencana kinerja dan rencana anggaran di

tahun berikutnya.

C. ORGANISASI BADAN PPSDM KESEHATAN

Tugas Badan PPSDM Kesehatan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan adalah melaksanakan

pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan, yang terdiri

dari 1 Sekretariat, 5 unit eselon dua yakni Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber

Daya Manusia Kesehatan; Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Pusat

Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan; Pusat Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia

Kesehatan; dan Sekretariat KTKI.

Page 15: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

8

Dalam pelaksanaan tugasnya, Badan PPSDM Kesehatan menyelenggarakan beberapa fungsi

sebagaimana digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.4 Gambaran Fungsi Koordinasi Badan PSPDM Kesehatan

Page 16: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

9

Gambar 1.5 Jajaran Pimpinan Eselon I dan II Badan PPSDM Kesehatan

Page 17: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

10

Page 18: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

11

Page 19: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

12

Dengan terbitnya Peratuan Presiden Nomor 90 Tahun 2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan

Indonesia (KTKI) dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 29 Tahun 2018 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, maka bertambah 1 (satu) satuan

kerja setingkat eselon II di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan. Tugas dan fungsi KTKI

menggantikan tugas dan fungsi Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) yang selama ini

alokasi anggarannya ada di Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan. Dalam melaksanakan

tugasnya, Sekretariat KTKI bertangung jawab secara teknis fungsional kepada Ketua KTKI dan

secara teknis administrasi kepada Kepala Badan PPSDM Kesehatan. Ketentuan ini berlaku sejak

diundangkan pada tanggal 18 Juni 2018.

Page 20: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

13

Gambar 1.3 Struktur Organisasi Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia

Page 21: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

14

D. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan LKj Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019 ini mengacu Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Tehnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKjIP), dengan sistematika sebagai berikut :

Gambar 1.5 Sistematika LKjIP

Page 22: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

15

Bab 2

Perencanaan Kinerja

Page 23: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

16

A. RENCANA AKSI PROGRAM

Menghadapi industri 4.0 atau RI Keempat, Badan PPSDM Kesehatan telah mempersiapkan

program-program yang telah direncanakan dalam dokumen perencanaan 2020-2024.

Program-program tersebut mengacu keberhasilan dan kegagalan pencapaian programnya di

periode tahapan RPJMN sebelumnya 2015-2019. Hal ini dikarenakan tahapan RPJMN 2020-

2024 merupakan tahapan startegis dan penentuan terwujudnya tujuan pembangunan

kesehatan RPJPN 2020-2024 yakni mewujudkan masyarakat yang mandiri, maju, adil dan

makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dgn struktur perekonomian yg

kokoh berdasarkan keunggulan kompetitif. Khususnya SDM Kesehatan, dipersiapkan

menjadi SDM Kesehatan yang kompetitif menghadapi era digital sehingga tidak kehilangan

kesempatan dan digantikan dengan tenaga mesin artificial intelligence (AI) dan robot yang

lebih murah, efektif dan efisien.

Penyiapan program PPSDM Kesehatan menghadapi RI keempat ini sejalan dengan program

Pemerintah 2019 dan mendukung Program Indonesia Sehat Industri 4.0, dimana prioritas

tidak hanya investasi fisik, tapi juga investasi sumber daya manusia dengan terobosan-

terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mampu bersaing

di dunia Internasional. Sebagaimana diketahui, Indikator keberhasilan pembangunan suatu

wilayah/negara diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan

komposit dari indeks: (1) kesehatan; (2) pendidikan; dan (3) standar hidup.

Kesehatan menjadi salah satu modal dasar keberhasilan pembangunan negara, dimana

derajat kesehatan masyarakat sangat erat terkait dengan pembangunan ekonomi sosial dan

lingkungannya. Selain itu masyarakat yang sehat akan menunjang keberhasilan program

pendidikan, peningkatan produktivitas, dan juga mendorong pendapatan. Oleh karena itulah

terwujudnya pembangunan kesehatan memiliki peranan terhadap optimalnya keberhasilan

pembangunan nasional, yang pelaksanaanya ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM). Selain itu keberhasilan pembangunan nasional juga dipengaruhi pemenuhan tenaga

kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itulah satu dari 6 (enam) sasaran

pokok RPJMN 2015-2019 adalah terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin.

Page 24: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

17

Sasaran pokok yang tertuang dalam RPJMN Tahun 2015-2019 ini menjadi dasar Kementerian

Kesehatan dalam menyusun kegiatan Renstra Tahun 2015-2019 dan menjadi acuan bagi

Badan PPSDM Kesehatan dalam menyusun Rencana Aksi Program Tahun 2015-2019.

Rencana Aksi Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

ditetapkan dengan maksud memberikan arah dan acuan bagi semua satuan kerja di

lingkungan Badan PPSDM Kesehatan dan menggerakkan semua pemangku kepentingan

dalam upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan, yang meliputi : upaya

perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM

Kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Sebagaimana Renstra Kementerian Kesehatan, Visi dan Misi yang ditetapkan Presiden

Republik Indonesia menjadi Visi dan Misi pada Rencana Aksi Program (RAP) PPSDM

Kesehatan Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

Page 25: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

18

Upaya mewujudkan visi tersebut dilakukan melalui tujuh misi pembangunan sebagai berikut:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan

kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan

negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai

negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan

berbasiskan kepentingan nasional; serta

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

TUJUAN

Tujuan Program PPSDM Kesehatan, sebagaimana tertuang dalam RAP PPSDM Kesehatan

tahun 2015-2019 adalah menggerakkan semua pemangku kepentingan dalam upaya

pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yakni perencanaan, pengadaan,

pendayagunaan, serta pembinaan dan pengawasan mutu SDM Kesehatan untuk mendukung

penyelenggaraan pembangunan kesehatan dalam mendukung program Indonesia sehat

guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Page 26: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

19

SASARAN STRATEGIS

Sasaran strategis program PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019 yang menjadi tangggung

jawab Badan PPSDM Kesehatan merupakan perwujudan pelaksanaan sasaran strategis

Kementerian Kesehatan yang tertuang dalam Renstra Kemenkes, dan menjadi indikator

kinerja program 2015-2015. Berikut gambaran dalam skema :

Gambar 2.1 Sasaran Strategis Program PPSDM Kesehatan 2015-2019

Keterkaitan visi, misi dan sasaran strategis dapat dilihat pada gambar 2.2.berikut :

Page 27: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

20

Gambar 2.2. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran Startegis

RENCANA AKSI

PROGRAM

RENCANA AKSI PROGRAM PPSDM KESEHATAN PPSDM KESEHATAN

Page 28: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

21

Sebagaimana tertuang pada Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja-KL) Tahun

Anggaran 2019, maka sasaran strategis Badan PPSDM Kesehatan di capai melalui 7 (tujuh)

kegiatan yang dilaksanakan oleh masing – masing unit eselon II Badan PPSDM Kesehatan

dalam mewujudkan arah dan kebijakan pembangunan nasional yakni sebagai berikut :

STRATEGI

Strategi untuk mencapai sasaran strategis dan sasaran Program Pengembangan dan

Pemberdayaan SDM kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis Tim (Team Based), individu maupun

calon dokter spesialis (residen);

2. Wajib kerja sarjana bagi lulusan pendidikan dokter spesialis;

3. Peningkatan distribusi tenaga yang terintegrasi, mengikat dan lokal spesifik;

4. Pengembangan insentif baik material dan non material untuk tenaga kesehatan dan

SDM Kesehatan;

5. Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu;

6. Penerapan mekanisme registrasi dan lisensi tenaga dengan uji kompetensi pada

seluruh tenaga kesehatan;

7. Peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan;

8. Pengendalian peserta pendidikan dan hasil pendidikan;

9. Peningkatan pendidikan dan pelatihan jarak jauh;

10. Pengembangan sistem kinerja.

Page 29: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

22

B. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja tahun 2019

telah ditetapkan sebagai

komitmen pimpinan dalam

hal ini Kepala Badan PPSDM

Kesehatan dengan Menteri

Kesehatan RI untuk

berkinerja dengan baik.

Mengacu pada Peraturan

Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah,

Perjanjian Kinerja dibuat sebagai pernyataan komitmen pimpinan yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya.

Tujuan khusus Perjanjian Kinerja antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi,

dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan

pemberi amanah. Perjanjian Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. Perjanjian Kinerja Badan PPSDM Kesehatan

Tahun 2019 secara rinci pada tabel berikut :

Page 30: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

23

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019

Perjanjian Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 merupakan target kinerja tahun

kelima dari Rencana Aksi Program (RAP) Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan

dan Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015­2019 yang memuat sasaran strategis,

Indikator Kinerja Program (IKP) dan indikator lainnya yang terkait dengan tugas fungsi Badan

PPSDM Kesehatan. Perjanjian Kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 tersaji dalam

Lampiran.

Rincian Anggaran per kegiatan Tahun 2019 yang bersumber dari APBN sebagai berikut.

Page 31: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

24

Pagu anggaran Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 sebesar Rp. . 4.759.014.792.000,-

dengan proporsi anggaran per kegiatan sebagai berikut :

Dari grafik 2.1 diatas dapat dilihat proporsi anggaran Badan PPSDM Kesehatan per kegiatan

tahun 2019 yakni sebesar 40,61% untuk kegiatan dukungan manajemen dan pelaksanaan

Grafik 2.1 Proporsi Anggaran

Badan PPSDM Kesehatan per

Kegiatan tahun 2019

Anggaran

Page 32: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

25

tugas teknis lainnya pada program PPSDM kesehatan, sebesar 28,39% pada kegiatan

Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi, sisa anggaran sebesar 13,87% kegiatan

internship, sebesar 5,89% kegiatan peningkatan mutu SDM Kesehatan, sebesar 5,47% untuk

kegiatan Pelatihan SDM Kesehatan, sebesar 3,23% untuk kegiatan Perencanaan dan

Pendayagunaan SDM Kesehatan, dan sebesar 0,57% untuk kegiatan Registrasi, Standarisasi,

Pembinaasn dan Pengawasan Tenaga Kesehatan.

Alokasi pagu anggaran yang diperoleh Badan PPSDM Kesehatan selama 5 (lima) tahun 2015-

2019 dapat dilihat pada grafik berikut :

Dari grafik diatas terlihat fluktuatif pagu dan realisasi anggaran Badan PPSDM Kesehatan

selama 5 tahun periode 2015-2019, pagu pada tahun 2019 turun dibandingkan tahun

sebelumnya dikarenakan terdapat kebijakan alokasi pagu 2019 berdasarkan realisasi

anggaran T-1. Sedangkan anggaran Badan PPSDM Kesehatan jika berdasarkan belanja dapat

dilihat sebagaimana table berikut :

Grafik 2.2 Pagu Anggaran Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019

Page 33: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

26

Jika dilihat berdasarkan grafik, trend anggaran Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019

per belanja dapat dilihat sebagaimana berikut :

Dari grafik 2.3 diatas, rata- rata anggaran per belanja yang dimanfaatkan Badan PPSDM

Kesehatan dari tahun 2015-2019 untuk belanja pegawai sebesar 1,07 Trilyun, belanja barang

2,67 Trilyun, dan belanja modal sebesar 660 Milyar.

Sedangkan alokasi pagu anggaran per Indikator Badan PPSDM Kesehatan tahun 2017-2019

sebagai berikut:

Tahun Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Total

Rp Rp Rp Rp

2015 1.004.887 1.769.561 286.343 3.060.791

2016 1.016.126 2.630.351 1.029.166 4.675.643

2017 1.089.286 2.808.081 724.711 4.622.078

2018 1.147.057 3.060.398 683.669 4.891.123

2019 1.109.065 3.068.478 579.525 4.757.068

Rata-rata 1.073.284 2.667.374 660.683 4.401.341

Tabel 2.2 Anggaran Badan PPSDM Kesehatan per Belanja tahun 2015-2019

Grafik 2.3 Pagu Anggaran Badan PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019

Page 34: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

27

Dari tabel diatas terlihat fluktuatif pagu per indikator Badan PPSDM Kesehatan selama 3

tahun periode 2017-2019, pagu pada tahun 2019 turun dibandingkan tahun sebelumnya

dikarenakan terdapat kebijakan alokasi pagu 2019 berdasarkan realisasi anggaran T-1.

Tahun Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Total

Rp Rp Rp Rp

2017 2.275.970.913.000 180.647.050.000 2.165.460.442.000 4.622.078.405.000

2018 2.243.891.417.000 363.461.492.000 2.436.503.085.000 5.043.855.994.000

2019 1.363.106.777.000 54.188.606.000 1.462.969.742.000 2.880.265.125.000

Rata-rata 1.960.989.702.333 199.432.382.667 2.021.644.423.000

Tabel 2.3 Anggaran per Indikator Badan PPSDM Kesehatan per tahun 2017-2019

Page 35: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

28

Page 36: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

61

Bab 3

Akuntabilitas Kinerja

Page 37: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

62

Akuntabilitas kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 merupakan bentuk

pertanggungjawaban kinerja yang memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja

yang dijanjikan pada tahun anggaran 2019. Pengukuran capaian kinerja Badan

PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini dilakukan dengan cara membandingkan antara

target sasaran yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja dengan realisasinya.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Manifestasi akuntabilitas kinerja Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini dituangkan dalam

Laporan Kinerja (LKj) Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019. Laporan ini merupakan laporan

yang mengungkapkan secara sistematis informasi keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai

sasaran strategis program PPSDM Kesehatan tahun 2019, dengan menggunakan analisis atas

capaian indikator hasil (outcome) yakni Indikator Kinerja Utama (IKU) program PPSDM

Kesehatan. Analisa juga mengungkapkan apakah program/ kegiatan sudah sesuai dengan

tujuan, sasaran dan target yang telah ditetapkan. Termasuk didalamnya menguraikan

hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target kinerja yang

telah ditetapkan, serta langkah antisipatif yang akan diambil untuk perbaikan dan peningkatan

manajemen kinerja maupun kinerja Badan PPSDM Kesehatan secara berkelanjutan pada tahun-

tahun berikutnya.

Analisia yang disajikan dalam LKj Badan PPSDM Kesehatan tahun 2019 ini terbatas

pengungkapan isu-isu strategis sasaran program PPSDM Kesehatan yang terkait IKU, sedangkan

secara terperinci akan dituangkan pada LKj di masing-masing unit eselon II di lingkup Badan

PPSDM Kesehatan.

Mengacu pada peraturan Menteri PAN Nomor : 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, analisa pengukuran kinerja dapat menggunakan standar Nasional dalam rangka

memudahkan penilaian tingkat keberhasilan pelaksanaan sebuah program/ kegiatan. Standar

Nasional yang digunakan dalam Analisa LKj Badan PPSDM Kesehatan 2019 dalam menutup

Page 38: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

63

periode capaian Renstra 2015-2019 ini menggunakan notifikasi dari standar yang mengacu

pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional RI No 1 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembangunan Nasional.

Kriteria notifikasi ini digunakan sebagai cut off dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja

program PPSDM Kesehatan tahun 2019 yang merupakan periode akhir Renstra 2015-2019 dan

tahapan ke-empat pelaksanaan RPJMN 2015-2019. Notifikasi yang digunakan, dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kriteria Notifikasi Capaian Kinerja

Notifikasi Warna Kriteria Notifikasi Katagori

Hijau Apabila target tercapai ≥ 95%

Sudah tercapai atau On Track/ On Trend

Kuning

Apabila mencapai target < 95% dan ≥ 75%

Perlu kerja keras

Merah Apabila target mencapai < 75% Sulit tercapai

Sumber : Permen PPN/Kepala Bappenas RI No 1 thn 2017

Berdasarkan notifikasi capaian indikator tersebut, diperoleh status capaian IKU Program

PPSDM Kesehatan yang perlu ditindaklanjuti sebagai berikut :

1. Menjamin pencapaian tetap “HIJAU” di tahun 2019

2. Mengupayakan status indikator “KUNING” menjadi “HIJAU”

3. Mengurangi gap dengan sasaran RENSTRA dari pencapaian “MERAH”

Terkait kriteria status capaian tersebut, Bapak Presiden RI memberikan arahan pada rapat

terbatas (Ratas) Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 di Bappenas agar kementerian dan

lembaga kerja berupaya menghilangkan warna kuning dan merah pada status capain

indikatornya.

Page 39: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

64

Berdasarkan Revisi Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 capaian kinerja

program PPSDM Kesehatan tahun 2019 diukur melalui tiga Indikator Kinerja Utama (IKU)

sebagai berikut :

Page 40: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

65

Hasil pengukuran capaian kinerja program PPSDM Kesehatan tahun 2019 merupakan agregat

dari capaian kinerja kegiatan pada unit kerja eselon II dibawahnya. Untuk mengukur dan

penilaian indikator kinerja ini, sebelumnya dilakukan rekonsiliasi data capaian dengan

pelaksana program pada unit kerja eselon II. Adapun hirarki keterkaitan antara Indikator

Kinerja Utama (IKU) dengan Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) yang merupakan indikator kinerja

unit eselon II dilingkup Badan PPSDM Kesehatan dalam mendukung terwujudnya keberhasilan

pencapaian Indikator Kinerja Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Hirarki Keterkaitan Indikator Program dan Kegiatan di Badan PPSDM Kesehatan

Tahun 2015-2019

Page 41: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

66

Target dan capaian kinerja Program PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.2 Perkembangan 5 tahun Capaian Kinerja

Program Badan PPSDM Kesehatan 2015-2019

Sumber : Matrik Sandingan Capaian Indikator Renstra, Renja & RKP Program PPSDM Kesehatan, Desember 2019

Dari tabel diatas dapat dijabarkan persentase rata-rata keseluruhan capaian IKU program

PPSDM Kesehatan tahun 2019 sebesar 125,64%, artinya persentase rata-rata capaian IKU

PSSDM Kesehatan tahun 2019 On Track tercapai dan mendapatkan status HIJAU karena sudah

melampui standar 95% (Permen PPN/Kepala Bappenas RI No 1 thn 2017). Namun, dari tiga

Indikator Kinerja Program PPSDM Kesehatan tahun 2015-2019, satu IKU kurang optimal secara

absolut 100% yaitu “jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan”

dengan persentase capaian sebesar 80,08%.

Dapat dijabarkan pada tabel diatas capaian IKU kedua tahun 2019 yakni “persentase Rumah

Sakit Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki empat dokter spesialis dasar dan tiga dokter

spesialis penunjang” yang sudah tercapai sebesar 103,33%. Dan capaian IKU ketiga yakni

“Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya” yang tercapai sebesar 193,49%.

No Indikator

Tahun

Status 2015 2016 2017 2018 2019

T C T C T C T C T C

1. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

1.200 1.179

(98,25%) 2.000

1.618 (80,90%)

3.000 2.641

(88,03%) 4.200

4.029

(95,93%)

5.600 4.485

(80,08%)

2. Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

30% 35%

(116,66%) 35%

45,22% (129,20%)

40% 54,22 % 135,55%

50% 61,63%

(123,26%) 60%

62% (103,33%)

3. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya

10.200 13.000

(127,45%) 21.510

37.830 (175,87%)

33.060 65.573

(198,35%) 44.850

101.728 (226,82%)

56.910 110.120

(193,50%)

Page 42: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

67

Indikator Kinerja Utama Kesatu :

Jumlah Puskesmas Yang Minimal Memiliki 5 Jenis Tenaga

Kesehatan

Indikator ini merupakan capaian indikator program prioritas Nasional yang tertuang dalam

target indikator RPJMN 2015-2019, selain itu IKU kesatu ini juga merupakan indikator yang

mendukung tercapainya program Renstra Kemenkes 2015-2019 dalam mewujudkan Program

Indonesia Sehat dan GERMAS. Melalui IKU kesatu ini akan diperoleh gambaran terpenuhinya

tenaga kesehatan khususnya tenaga kesehatan promotif dan preventif dalam rangka

memperkuat pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas, keberhasilan

puskesmas dalam menjalankan program ditentukan oleh tenaga kesehatan dimana Puskesmas

bukan saja menjadi gate keeper untuk rujukan tetapi juga membina masyarakat umum untuk

mempunyai kemampuan untuk hidup sehat. Disamping itu Puskesmas juga sebagai fasilitas

kesehatan primer yang merupakan soko guru dari pelayanan kesehatan.

Gambar 3.2 Tenaga Kesehatan di Puskesmas

Page 43: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

68

Definsi Operasional IKU Kesatu :

Jumlah puskesmas yang telah memiliki tenaga sesuai standar ketenagaan berdasarkan PMK 75

tahun 2014 terutama untuk 5 jenis tenaga kesehatan promotif dan preventif yakni tenaga

kesehatan lingkungan, tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga kesehatan masyarakat, dan

tenaga ahli teknologi laboratorium medik (ATLM).

Tabel 3.3 Capaian IKU Kesatu 2015-2019

Tahun 2019 merupakan tahun berakhirnya pelaksanaan periode RPJMN 2015-2019,

berdasarkan tabel diatas dapat dijabarkan hasil evaluasi tahun 2019 capaian IKU kesatu yang

sudah tercapai 80,08% atau tercapai 4.485 Puskesmas dari target 5.600 Puskesmas dengan

ketersediaan tenaga sesuai standar.

Apabila capaian indikator ini sebanyak 4.485 (80,08%) dibandingkan dengan absolut target

indikator tahun 2019 (5.600), memang capaian angka indikator ini belum optimal tercapai

100%. Namun, bila mengacu Permenpan 53 tahun 2014 disebutkan bahwa analisa pengukuran

kinerja dapat menggunakan standar Nasional dalam rangka memudahkan penilaian tingkat

keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan dan mengacu standar Permen PPN/Kepala

Bappenas RI No 1 thn 2017 maka capaian Program PPSDM Kesehatan untuk IKU kesatu ini

tidak dapat dikatakan tidak tercapai akan tetapi belum tercapai optimal dikarenakan

capaiannya dalam katagori range < 95% dan ≥ 75% atau status capaian KUNING. Badan

PPSDM Kesehatan telah melakukan evaluasi terhadap indikator kinerja utamanya yang

belum tercapai ini, dengan memperhitungkan target yang akan diukur di tahun 2020.

Page 44: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

69

Berikut grafik target dan capaian IKU kesatu yakni Jumlah Puskesmas Yang Minimal Memiliki 5 Jenis Tenaga Kesehatan tahun 2015-2019 :

Grafik 3.1 Sandingan Target Dan Capaian IKU Kesatu Jumlah Puskesmas Yang Minimal Memiliki 5 Jenis Tenaga Kesehatan

Jika capaian tahun 2019 : 80,08% dibandingkan dengan capaian indikator pada tahun

sebelumnya 2018 : 95,93% maka persentase capaian indikator ini di tahun 2019 mengalami

penurunan sebanyak 15,85%. Namun, jika diakumulasi dari angka absolut capaian terdapat

kenaikan capaian per tahun-nya yakni pada capaian tahun 2019 sebesar 4.485 puskesmas

dibandingkan dengan capaian tahun 2018 sebanyak 4.029 puskesmas, terdapat kenaikan

sebanyak : 456 puskesmas telah terpenuhi ketersediaan tenaga kesehatan sesuai standard.

Berikut gambaran akumulasi kenaikan capaian :

Page 45: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

70

Tabel 3.4 Akumulasi capaian IKU Kesatu Tahun 2015-2019

Selama 5 (lima) tahun Badan PPSDM kesehatan telah berupaya keras dalam mewujudkan

tercapaianya target indikator yang telah ditetapkan yakni sebanyak 4.485 puskesmas telah

terpenuhi ketersediaan tenaga kesehatan sesuai standar. Namun pencapaian IKU kesatu ini

sangat ditentukan komitmen dan peranan daerah. Dalam upaya tercapainya pemenuhan 1.094

tenaga kesehatan yang belum terpenuhi melalui IKU kesatu ini, Badan PPSDM Kesehatan telah

menetapkan arah kebijakannya dan merumuskan program-programnya melalui Pemenuhan

dan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kesehatan melalui IKU kesatu di Tahun 2020.

Jika target capaian pada tahun 2020 sebesar 35% ini dikalikan dengan jumlah puskesmas tahun

2019 sebanyak 10.104 puskesmas, maka ada sebanyak 3.536 puskesmas harus terpenuhi

ketersediaan tenaga kesehatan sesuai standard di tahun 2020. Artinya pada lima tahun ke

depan Badan PPSDM harus lebih progresif sebagai unit pendukung yang siap untuk menjadi

salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program-program pembangunan kesehatan.

Angka capaian IKU kesatu ini diperoleh melalui proses pemutakhiran data PPSDM Kesehatan di

Provinsi, Kabupaten/Kota melalui dana dekonsentrasi. Penghitungan dan pengolahan data

eksisting SDM Kesehatan sebelumnya dilakukan pemutakhiran data tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota, dimana data diinput oleh pengelola data dan informasi Provinsi,

Kabupaten/Kota melalui aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SI SDMK).

Data dan informasi tersebut kemudian di finalisasi pada pertemuan pengelola data PPSDMK

daerah dan institusi secara Nasional. Berikut adalah tahapan dihasilkannya data eksisting SDM

Kesehatan :

Akumulasi 2015-2016 2016-2017 2017-2018 2018-2019 Akumulasi

Target

Kenaikan target per tahun

800 1.000 1200 1400 4.400

Kenaikan capaian per tahun

439 1.023 1.388 456 3.306

Selisih akumulasi target dan akumulasi capaian 1.094

Page 46: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

71

1) Pertemuan Pengelola data PPSDMK Daerah dan institusi

2) Fasilitasi Pemetaan SDMK

3) Penyusunan Pedoman Pengelolaan datin PPSDM Kesehatan

4) Penyusunan dokumen deskripsi

5) Rapat koordinasi dan konsultasi data dan informasi

Gambar 3.2. Supporting Aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SI SDMK) Terhadap Proses Hitung Capaian IKU Program PPSDMK

Landasan IKU kesatu menjadi salah satu indikator kinerja utama program PPSDM Kesehatan,

dilatarbelakangi IKU kesatu adalah gambaran terpenuhi dan pemerataan tenaga kesehatan

yang akan melakukan pelayanan promotive dan preventif di Puskesmas di seluruh Indonesia.

Sebagaimana diketahui Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat

pertama yang mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Page 47: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

72

Oleh karena itu, peranan Puskesmas sangatlah strategis dikarenakan fungsinya sebagai gate

keeper penyedia pelayanan kesehatan yang melakukan kontak pertama melayani kesehatan di

masyarakat, sehingga untuk keberhasilan program kesehatan di Puskesmas tersebut

ketersediaan jenis tenaga kesehatan di Puskesmas khususnya 5 (lima) jenis tenaga kesehatan

promotif dan preventif yang memadai sangat dibutuhkan. Lima jenis tenaga kesehatan yang

dbutuhkan ini adalah :

1) tenaga kesehatan lingkungan,

2) tenaga kefarmasian,

3) tenaga gizi,

4) tenaga kesehatan masyarakat dan

5) tenaga ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) di Puskesmas

Gambar 3.3 Perjuangan Tenaga Kesehatan Dalam Pemberian Imunisasi

di Pedalaman Papua

Berbagai studi menunjukkan bahwa tenaga kesehatan merupakan kunci utama dalam

keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan memberikan

kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan kesehatan. Kondisi tenaga

kesehatan di Indonesia sebenarnya terus membaik dalam jumlah, kualitas dan penyebarannya,

namun masih belum mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di seluruh wilayah

terutama pada daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan.

Page 48: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

73

Guna mengatasi permasalahan tersebut, upaya program pengembangan dan pemberdayaan

sumber daya manusia kesehatan perlu melibatkan semua komponen bangsa dalam mengatasi

permasalahan tersebut.

Kondisi distribusi ketenagaan yang kurang merata tersebut ditambah dengan adanya Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang membutuhkan upaya peningkatan akses dan mutu

pelayanan kesehatan, baik pada fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan

tingkat lanjutan, serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan. Dengan sistem JKN

beban kerja tenaga kesehatan semakin meningkat dengan meningkatnya demand masyarakat

terhadap layanan kesehatan, karena akses terhadap layanan yang makin baik. Masyarakat yang

tadinya tidak bisa berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) karena keterbatasan

biaya dengan adanya JKN menjadi bisa mengakses layanan. Harapannya melalui sistem JKN ini

adalah beban rumah sakit akan berkurang, artinya sebagian besar pelayanan kesehatan

diharapkan dapat diselesaikan di tingkat primer melalui pemenuhan SDM Kesehatan dan non

Kesehatan baik ketersediaan tenaga promotif dan preventif. Adapun rincian per jenis tenaga

sesuai dengan pengelompokkan dalam Undang Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga

Kesehatan, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5. Jenis Rumpun Tenaga Kesehatan

Sumber :Pemetaan Data SI DMK, Desember 2019

No Rumpun Ketenagaan Jumlah

1 Medis 133.151

2 Psikologi Klinis 973

3 Keperawatan 410.930

4 Kebidanan 237.324

5 Kefarmasian 68.279

6 Kesehatan Masyarakat 29.241

7 Kesehatan Lingkungan 17.942

8 Gizi 25.229

9 Keterapian Fisik 8.105

10 Keteknisian Medis 30.436

11 Teknik Biomedika 47.473

12 Tenaga Kesehatan Tradisional 892

13 Tenaga Penunjang Kesehatan 355.094

TOTAL 1.365.252

Page 49: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

74

Hasil pemetaan data Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan, mengacu standar Permenkes 75

tahun 2014 sebanyak 1.365.252 jumlah SDM Kesehatan yang tersedia di fasilitas pelayananan

kesehatan. Dan sebagian besar dari tenaga kesehatan tersebut bekerja di 10.104 puskesmas

yang terdiri dari tenaga promotif dan preventif yang tersedia dan tersebar di seluruh

puskesmas di Indonesia. Penentuan lima jenis tenaga kesehatan ini berdasarkan kebutuhan

jenis tenaga yang dibutuhkan di Puskesmas dalam menjalankan pelayanan promotif dan

preventif, diharapkan melalui IKU kesatu ini jumlah dan jenis tenaga kesehatan promotif dan

preventif dapat tersedia dan tersebar lebih merata di Puskesmas seluruh Indonesia.

Gambar 3.3 Kondisi Tenaga Kesehatan Di Puskesmas

Standar puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan ini mengacu Peraturan

Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 16

disebutkan bahwa sumber daya manusia Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan non

kesehatan. Tenaga kesehatan yang dimaksud Permenkes tersebut minimal terdiri atas :

a. dokter atau dokter layanan primer;

b. dokter gigi;

c. perawat;

Page 50: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

75

d. bidan;

e. tenaga kesehatan masyarakat;

f. tenaga kesehatan lingkungan;

g. ahli teknologi laboratorium medik;

h. tenaga gizi; dan

i. tenaga kefarmasian.

Sebagaimana diketahui, desentralisasi telah mengakibatkan perubahan-perubahan mendasar

dalam pelayanan kesehatan baik pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota,

sedangkan dalam UU nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah disebutkan bahwa

urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan konkuren yang dibagi antara Pemerintah

Pusat dan Daerah (Provinsi, Kabupaten/Kota), serta merupakan urusan pemerintah yang wajib

karena bersifat pelayanan dasar. Terkait SDM Kesehatan, dalam lampiran UU nomor 23 tahun

2014 juga disebutkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota wajib

melakukan perencanaan dan pengembangan SDM Kesehatan untuk UKM dan UKP daerah

Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pembagian urusan SDM Kesehatan ini juga dipertegas dalam

Undang Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Dalam Undang Undang

tersebut, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah bersama dengan Pemerintah Pusat

bertanggung jawab terhadap :

(a) pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan mutu Tenaga Kesehatan,

(b) perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga Kesehatan sesuai dengan

kebutuhan; dan

(c) pelindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik. Pada pasal 13, disebut

bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga

Kesehatan, baik dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi secara merata untuk

menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan.

Kemudian pada pasal 13, disebut bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi

kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi secara

merata untuk menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan.

Page 51: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

76

Dengan demikian, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus bekerja secara

sinergis melaksanakan pembangunan kesehatan yang terencana, terpadu dan

berkesinambungan dalam upaya mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-

tingginya. Ketidaktercapaian target IKU kesatu pada tahun 2019 ini dipengaruhi oleh beberapa

kendala dalam pelaksanaan kegiatan, diantaranya :

1) Upaya pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan selama ini masih merupakan

kontribusi dan peran dari Pemerintah Pusat, sedangkan secara konkuren dalam UU no 23

tahun 2014 seharusnya sudah dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Dengan

keterbatasan kewenangan dari regulasi yang ada tersebut pemerintah pusat hanya dapat

mengisi tenaga kesehatan untuk Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

saja, sedangkan untuk lokus daerah biasa dan pedesaan banyak yang masih belum

terpenuhi tenaga kesehatannya.

2) Badan PPSDM Kesehatan telah melakukan beberapa upaya untuk mengundang

pemerintah daerah untuk turut aktif lebih berperan dalam pemenuhan tenaga

kesehatan, khususnya di Puskesmas. Namun keberhasilan upaya ini kurang optimal,

disebabkan kurangnya komitmen dari Pemerintah Daerah khususnya dalam komitmen

pemenuhan ketersediaannya fasilitas sarana dan prasarana di daerah untuk penempatan

tenaga kesehatan di lokus yang telah ditetapkan.

3) Masih lemahnya penguatan Norma Standard Prosedur dan Kriteria (NSPK) yang mengatur

tentang pemenuhan tenaga Kesehatan Strategis di Kabupaten/ Kota. Sehingga belum

semua daerah mempunyai Rencana Aksi Daerah (RAD) untuk pemenuhan tenaga

kesehatan di daerahnya, walaupun ada sebagian daerah sudah melakukan.

4) Regulasi penguatan SI SDMK yang masih kurang, sehingga hasil pemetaan SDM

Kesehatan di puskesmas yang belum terpenuhi belum menjadi dasar dalam usulan

formasi kebutuhan tenaga kesehatan daerah. Selain itu tingginya aspek politis (banyak

intervensi kepentingan) terkait fomasi tenaga kesehatan di daerah, sehingga usulan

formasi kebutuhan tenaga kesehatan daerah tidak sesuai dengan perencanaan

kebutuhan.

Page 52: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

77

5) Kurang kondusifnya kondisi keamanan di daerah timur Indonesia, mengakibatkan minat

dari tenaga kesehatan yang akan mengikuti program penempatan tenaga kesehatan

menjadi berkurang. Hal ini berakibat beberapa lokus di daerah timur Indonesia tidak

dapat terisi sebagaimana yang telah direncanakan. Beberapa jenis tenaga kesehatan

untuk mengikuti program yang masih kurang terutama dokter dan dokter gigi termasuk

tenaga kesling, tenaga ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) dan tenaga gizi;

Untuk mengatasi kendala tersebut, telah dilakukan berbagai upaya tindak lanjut, seperti:

1) Badan PPSDM Kesehatan mengupayakan peningkatan peran serta pemerintah daerah

dalam pemenuhan tenaga kesehatan, khususnya di Puskesmas dengan memberikan

kesempatan kepada daerah untuk mengusulkan daerah atau lokus yang menjadi prioritas

penempatan tenaga kesehatan.

2) Untuk meningkatkan komitmen Pemerintah daerah perlu dilakukan sosialisasi dan

advokasi regulasi yang ada dan regulasi yang akan diterbitkan. Selain itu, setiap daerah

yang mengusulkan lokus pemenuhan tenaga kesehatan wajib menyertakan data dukung

terkait fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah daerah terhadap

tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di daerahnya

3) Perlu diterbitkannya regulasi baru yang mewajibkan Pemerintah Daerah memenuhi

kebutuhan tenaga kesehatan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau

puskesmas. Serta diperlukan upaya lebih progresif untuk menjadikan syarat pemenuhan

tenaga kesehatan dalam SPM, hal ini upaya yang telah dilakukan belum ada realisasi

dimana masih adanya anggapan tenaga kesehatan tidak termasuk dalam pelayanan

kesehatan.

4) Perlu diterbitkannya regulasi untuk penguatan SISDMK, selama ini penguatan SI SDMK

telah dilakukan dengan melakukan pemantauan data dan verifikasi data di setiap

provinsi.

5) Mendorong percepatan keluarnya regulasi yang mendukung penempatan tenaga

kesehatan diluar DTPK dan daerah konflik.

Page 53: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

78

Pada tahapan ke-4 RPJMN 2020-2024 yang strategis, Badan PPSDM Kesehatan beberapa upaya

program inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut seperti:

1. Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan/ Nusantara Sehat Berbasis Tim (Team Based) dan

Individu.

Program ini bertujuan memperkuat pelayanan kesehatan primer untuk mewujudkan Indonesia

Sehat melalui peningkatan jumlah, distribusi, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan. Mengacu

pada evaluasi permasalahan pada tahun sebelumnya, pada tahun 2020 program ini akan

mengembangkan model baru diantaranya penugasan dengan masa tugas 1 tahun dan

mekanisme seleksi dengan pilih minat/ formasi pra seleksi dengan fokus penempatan tenaga

kesehatan mengacu pada target tahun 2020 dari IKU program PPSDM Kesehatan.

Pada tahun 2019, jumlah tenaga kesehatan yang ditempatkan melalui tim Nusantara Sehat

sebanyak 173 tim atau sebanyak 990 orang. Sedangkan penempatan tenaga kesehatan dalam

rangka penugasan khusus individu di fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebanyak 3.574

orang.

Gambar 3.3 Pembekalan Nusantara Sehat

Page 54: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

79

Jumlah tenaga kesehatan untuk penugasan tenaga kesehatan secara team based (Nusantara

Sehat) minimal 5 orang dengan jenis tenaga kesehatan adalah dokter, dokter gigi, perawat,

bidan, tenaga kefarmasian, tenaga kesmas, tenaga kesling, tenaga gizi, dan tenaga teknis

laboratorium) yang mengikuti penugasan khusus berbasis tim (Tim Nusantara Sehat).

Sedangkan jenis tenaga kesehatan untuk penugasan khusus secara individu adalah tenaga

kesehatan (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kefarmasian, tenaga kesmas, tenaga

kesling, tenaga gizi, dan tenaga teknis laboratorium).

Selama tahun 2015 – 2019 melalui program Nusantara Sehat Team (NST) sudah sebanyak

4.370 tenaga kesehatan yang ditempatkan di 29 Provinsi, 190 Kabupaten dan 589 Puskesmas.

Berikut talel penempatan NST per tahun :

Tabel 3.6 Penempatan Nusantara Sehat Tim 2015-2019

URAIAN TAHUN TOTAL

2015 2016 2017 2018 2019

PESERTA 694 728 1064 894 990 4370

PUSKESMAS 120 131 188 156 173 589

KABUPATEN 65 73 106 86 77 190

PROVINSI 15 26 25 24 20 29

Adapun program penugasan khusus individu dimulai dari tahun 2017 – 2018 sudah di

tempatkan 7.571 tenaga kesehatan di 30 Provinsi, 277 Kabupaten dan 2.196 Puskesmas.

Berikut tabel penempatan NSI per tahun :

Tabel 3.7 Penempatan Nusantara Sehat Individu 2017-2019

URAIAN TAHUN TOTAL 2017 2018 2019

PESERTA 1663 2334 3574 7571

PUSKESMAS 871 1160 1500 2196

KABUPATEN 161 150 214 277

PROVINSI 28 28 30 30

Page 55: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

80

Gambar 3.4 Pelatihan Nusantara Sehat Individu

Beberapa permasalahan pada pelaksanaan program penugasan khusus tenaga kesehatan, yang

terjadi dalam rentang waktu tahun 2019 untuk antara lain :

a. Keterbatasan kewenangan pemerintah pusat yang hanya dapat mengisi lokus di daerah

DTPK saja, sehingga upaya pemenuhan tenaga kesehatan dfi fasyankes menjadi tidak

maksimal.

b. Lokus Nusantara Sehat Individu (NSI) tidak diminati/tidak dipilih peserta. Minat beberapa

jenis tenaga kesehatan untuk mengikuti penugasan khusus tenaga kesehatan (tim dan

individu) masih kurang terutama dokter dan dokter gigi termasuk tenaga kesling, tenaga

ahli teknologi laboratorium medik (ATLM) dan tenaga gizi;

c. Penyampaian calon lokus dari Unit Eselon 2 yang lain (Dit. Yankes Primer) melewati batas

waktu yang ditetapkan, sehingga beberapa lokus tidak dapat diakomodir pada saat seleksi

nakes Nusantara Sehat.

d. Tingkat ketidakhadiran peserta Nusantara Sehat Tim yang dipanggil saat pembekalan lebih

dari 7%.

Page 56: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

81

Upaya yang dilakukan Badan PPSDM Kesehatan dalam mengatasi permasalahan tersebut

adalah sebagai berikut :

a. Menerbitkan PMK nomor 33 tahun 2018 tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan

dalam Mendukung Program Nusantara Sehat, membuka peluang penempatan tenaga

kesehatan di daerah yang bukan DTPK.

b. Melakukan sosialisasi tentang Nusantara Sehat ke Mahasiswa Fakultas Kedokteran,

Kedokteran Gigi, Jurusan Teknik Laboratorium Medik, Kefarmasian, Kesehatan Lingkungan,

Gizi, Perwakilan Lintas sektor dan dokter pasca internsip.

c. Memanggil peserta pembekalan dengan metode “blind” sambil menunggu penentuan

lokus NST dari Dit. Yankes Primer.

d. Dilaksanakan penambahan kuota pada saat pemanggilan peserta.

2. Menerbitkan Norma Standar Prosedur dan Kriteria (NSPK) Yang Mengatur

Tentang Pemenuhan Kebutuhan Tenaga Kesehatan Di Daerah

Perlunya regulasi khusus pemenuhan tenaga kesehatan di Kabupaten/ Kota, dimana diwajibkan

masing-masing daerah untuk menyusun rencana Aksi Daerah (RAD) dalam rangka pemenuhan

kebutuhan tenaga kesehatan di FKTP di daerahnya. Perlu dipikirkan pula upaya penguatan

program Nusantara Sehat untuk meningkatkan motivasi tenaga kesehatan strategis misalnya

dukungan peraturan kepegawaian yang memberikan jaminan karier bagi para tenaga

kesehatan yang telah bersedia ditempatkan khususnya di DTPK.

Membuat regulasi yang memungkinkan daerah dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan

sesuai standar di daerahnya, dengan skema penugasan khusus individu yang ada. Selain itu

diperlukan sosialisasi dan advokasi regulasi yang ada ke Pemerintah Daerah dalam rangka

mempercepat penugasan khusus oleh daerah.

Page 57: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

82

3. Penguatan Regulasi SI SDMK

Membuat regulasi yang menghubungkan updating SI SDMK dengan usulan formasi kebutuhan

tenaga kesehatan daerah.

Informasi SDM Kesehatan Indonesia yang dimuat dalam web http://sisdmk.bppsdmk.kemkes.

go.id/ merupakan output Sistem Informasi SDM Kesehatan. Dinas Kesehatan Provinsi,

Kabupaten/Kota melakukan input data SDM Kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan baik

milik pemerintah maupun masyarakat (swasta) di wilayah kabupaten/kota dan provinsi. Hasil

input data SDM Kesehatan kemudian di integrasikan dengan data dari berbagai sistem

informasi dilingkungan Badan PPSDM Kesehatan, Unit Utama Kementerian Kesehatan, dan

stakeholder lintas program dan lintas sektor terkait. Data dan informasi yang disajikan

diharapkan bermanfaat bagi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dan

pembangunan kesehatan.

Disamping itu, upaya lainnya dari Badan PPSDM Kesehatan yang akan dilakukan pada tahun

2020 dalam rangka memperkuat pemenuhan tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan adalah

melalui program :

Pendayagunaan lulusan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di seluruh fasilitas

pelayanan kesehatan.

Politeknik Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Kementerian Kesehatan yang merupakan Unit

Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDM Kesehatan. Lulusan yang dihasilkan dari tahun 2015-2019

dari 38 Poltekkes Kemenkes rata-rata secara keseluruhan kurang lebih sebanyak 22.000 tenaga

kesehatan per tahunny yang diproduksi dari berbagai jurusan dan program studi yang ada.

Page 58: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

83

Gambar 3.5 Lulusan Politeknik Kesehatan Kemenkes Sorong Tahun 2019

Untuk tahun 2019, total jumlah lulusan tenaga kesehatan dari Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan adalah sebanyak 27.852 orang lulusan. Para lulusan Poltekkes

Kemenkes ini diharapkan siap didayagunakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.

Keberhasilan pelaksanaan program pendayagunaan lulusan Politeknik Kesehatan Kementerian.

Gambar 3.6 Lulusan Poltekkes Kemenkes Kupang Tahun 2019

Page 59: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

84

Kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan ini diperlukan sinergi semua pihak sehingga

permasalahan Surat Tanda Registrasi (STR) dan Uji Kompetensi (UKOM) bukan sebagai

hambatan dalam percepatan pendayagunaan lulusan.

Beberapa hal strategis yang perlu diupayakan kedepan sebagai berikut:

1. Memasukkan unsur pemenuhan 5 (lima) jenis tenaga kesehatan promotif dan preventif ke

dalam 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas di daerah, sehingga

secara otomatis akan menjadi masukan strategis bagi Kepala Daerah dalam penyusunan

RPJMN. Hal ini sekaligus mendorong daerah untuk menjalankan fungsinya dalam UU. No.

23 tahun 2014 dalam pemenuhan 5 (lima) jenis tenaga kesehatan promotif dan preventif di

seluruh wilayah nusantara.

2. Advokasi ke Pemerintah Daerah untuk mendorong dalam pemenuhan kebutuhan tenaga

kesehatan dengan skema penugasan khusus dan mengusulkan formasi CPNS tenaga

kesehatan promotif dan preventif di Puskesmas.

3. Pemanfaatan dan pendayagunaan lulusan Poltekkes dalam pemenuhan tenaga kesehatan

tahun 2019, dalam bentuk program ikatan dinas untuk mengikuti program Nusantara

Sehat dengan jangka waktu 1-2 tahun setelah setelah menyelesaikan pendidikan.

Page 60: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

85

Indikator Kinerja Utama Kedua :

Persentase RS Kabupaten/ kota kelas C yang memiliki 4 dokter

spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

Sumber Daya Manusia Kesehatan di Rumah Sakit (RS) merupakan hal penting yang mendukung

berkembangnya rumah sakit dan menjadi tolak ukur penting dalam penilaian pengembangan

mutu pelayanan di rumah sakit, dengan dasar itulah indikator ini bertujuan untuk

meningkatkan ketersediaan dan mutu SDM Kesehatan di RS sesuai dengan standar pelayanan

kesehatan spesialistik.

Sebagaimana diketahui bahwa, pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia

yang harus dipenuhi oleh Pemerintah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 28H ayat (1)

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam rangka untuk

mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah diterbitkan beberapa

kebijakan, seperti Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan Undang-

undang Nomor 36 Tahun 2014, dimana Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan

untuk pemerataan pelayanan kesehatan dan bersama dengan pemerintah daerah wajib

memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, baik dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi

secara merata untuk menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan.

Landasan perlunya IKU Kedua, berdasarkan pemenuhan pelayanan kesehatan di Indonesia

khususnya pelayanan spesialistik, memiliki dasar filosofis dan sosiologis untuk pemenuhan

kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan spesialistik, meningkatkan akses masyarakat

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di seluruh Indonesia, distribusi

dokter spesialis tidak merata, keberadaan banyak di kota-kota besar, serta keberadaaan dan

ketersediaan dokter spesialis di rumah sakit kurang dari standar minimal yang ditetapkan.

Page 61: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

86

Gambar 3.7 Pelayanan Dokter di RSUD

Definisi Operasional IKU Kedua : Persentase RS Kabupaten/ kota kelas C yang memiliki 4

dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

Yang dimaksud empat dokter spesialis dasar adalah dokter spesialis obstetri dan ginekologi,

dokter spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam, dan dokter spesialis bedah, sedangkan

tiga dokter spesialis penunjang yaitu dokter spesialis radiologi, dokter spesialis anastesi, dan

dokter spesialis patologi klinik.

Capaian indikator Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis penunjang pada tahun 2019 tercapai sebesar 103,33%, artinya capaian

IKU Kedua di tahun 2019 sudah On Track dengan kriteria notifikasi HIJAU.

Tabel 3.9 Sandingan Target, Capaian IKU Kedua Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang Memiliki 4 dokter spesialis dasar dan

3 dokter spesialis penunjang Tahun 2015 – 2019

Page 62: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

87

Proses perhitungan angka capaian IKU kedua ini sama seperti IKU kesatu yakni melalui proses

pemutakhiran data Provinsi, Kabupaten/Kota dengan dekonsentrasi. Hasil pengolahan data dan

Informasi PPSDM Kesehatan di Provinsi dan Kabupaten kemudian dilakukan pemutakhiran data

Nasional.

Angka capaian diperoleh dari menghitung jumlah rumah sakit kabupaten/kota kelas C yang

terdata tahun 2019 adalah 350 rumah sakit. Dari total 350 rumah sakit kabupaten/kota kelas C,

yang telah memiliki empat dokter spesialis dasar dan tiga spesialis penunjang sebanyak 216

rumah sakit atau tercapai sebanyak 62,00%.

Sehingga persentase capaian dibandingkan target (60%) adalah 103,33% RS Kabupaten/Kota

kelas C sudah memiliki dokter spesialis sesuai standar.

Berikut ilustrasi perhitungan :

Jumlah RS kabupaten/kota kelas C yang telah terpenuhi 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

X 100%

Total jumlah RSUD kabupaten/kota kelas C

Perhitungan :

216 = 62,00%

350

Dibandingkan target tahun 2019 : 60% 62,00% = 103,33%

60%

Rincian kenaikan capaian tahun 2016 dan 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.4 : Perbandingan Capaian Indikator Kedua Tahun 2016 – 2019

NO Keterangan Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018 Tahun 2019

1 Total Jumlah RSUD Kab/Kota Kelas C

314 332 344 350

2 RS Kab/Kota Kelas C yang memiliki 4 Dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

142 180 212 216

3 Capaian 45,22 % 54,22 % 61,63% 62,00%

4 Target Indikator 35 % 40 % 50% 60%

5 Persentase Capaian dari Target Indikator

129,20 %

135,55 % 123,26% 103,33%

Page 63: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

88

Dari tabel diatas dapat dijabarkan persentase capaian indikator kedua pada tahun

2019:103.33% mengalami penurunan sebesar 19,93% dibandingkan persentase capaian

tahun 2018 :123,26%. Sebaliknya apabila dihitung berdasarkan akumulasi angka absolut

capaian per tahunnya terdapat kenaikan capaian pada tahun 2019, dimana pada tahun

2019 terdapat penambahan jumlah RS tipe C sebanyak 6 RS, sedangkan jumlah RS tipe C

yang sudah memiliki 7 dokter spesialis dasar bertambah sebanyak 4 RS. Grafik capaiannya

dapat dilihat sebagai berikut :

Grafik 3.2 Sandingan Target Dan Capaian IKU Kedua Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang Memiliki 4 dokter spesialis dasar dan

3 dokter spesialis penunjang Tahun 2015 – 2019

Walaupun secara persentase dan capaian IKU kedua sudah tercapai di tahun 2019, namun

masih terdapat 134 RS yang belum terpenuhi tenaga dokter spesialis sesuai standard.

Capaian IKU kedua ini salah satunya diperoleh melalui pelaksanaan program

pendayagunaan dokter spesialis (PPDGS) dan penugasan khusus residen. Dalam rangka

upaya pemenuhan memenuhi kebutuhan pelayanan spesialisasi di daerah dan

meningkatkan akses masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan spesialistik,

Badan PPSDM Kesehatan telah menetapkan arah kebijakannya dan merumuskan program-

programnya di tahun 2020 terhadap indikator ini yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja

tahun 2010 dengan target 70%.

Page 64: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

89

Proyeksi capaian IKU kedua ini jika dibandingkan dengan target tahun 2020 : 70%, maka

indikator ini baru tercapai sebesar 88,57%. Badan PPSDM Kesehatan pada lima tahun ke

depan Badan PPSDM perlu memikirkan langkah yang progresif dan strategis dalam rangka

keberhasilan program-program pembangunan kesehatan melalui pencapaian indikatornya.

Sebagaimana ditetapkan dalam Permenkes Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan

Perizinan Rumah Sakit, bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Gambar 3.8 Dokter di RSUD Kab Lahat. Palembang

Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan rujukan utama bagi masyarakat yang ingin

memperoleh pelayanan kesehatan baik untuk pengobatan maupun untuk pemulihan

kesehatannya, apalagi perkembangan dunia kesehatan pada umumnya sudah banyak

mengalami perubahan, terutama sejak adanya undang-undang kesehatan dan undang-undang

rumah sakit tahun 2009. Sebagai pusat rujukan kesehatan utama, rumah sakit dituntut mampu

memberikan pelayanan yang optimal bagi setiap kebutuhan pasiennya. Untuk menyikapi hal

tersebut, seiring dengan persaingan yang semakin tajam karena perubahan teknologi dan

lingkungan yang cepat dan drastis pada setiap aspek kehidupan manusia maka setiap rumah

sakit membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompentensi agar dapat

memberikan pelayanan yang prima dan bernilai.

Page 65: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

90

Beberapa kendala dalam pencapaian IKU kedua diantaranya :

1) Berkurangnya penurunan capaian peserta pada tahun 2019 karena adanya perubahan

regulasi dari Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) menjadi Pendayagunaan Dokter Spesialis

(PGDS) yang tidak lagi bersifat wajib.

Terbitnya Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 62P/HUM/ 2018 tanggal 18 Desember

2018 tentang Permohonan Keberatan Hak Uji Materiil atas Peraturan Presiden Nomor 4

Tahun 2017 tentang Wajib Kerja Dokter Spesialis, telah dilakukan pembaruan terhadap

regulasi penempatan dokter spesialis yang semula WKDS menjadi Pendayagunaan Dokter

Spesialis (PGDS) melalui Peraturan Presiden No. 31 Tahun 2019 yang ditetapkan tanggal 14

Mei 2019. Pembaruan regulasi tersebut merubah mekanisme penempatan dokter spesialis,

sehingga adanya kekosongan penyesuaian regulasi.

2) Kurangnya komitmen beberapa daerah terhadap implementasi program WKDS/ PGDS

3) Berkurangnya lokus atau wahana RSUD/ RS untuk penugasan residen, disebabkan

overlaping pelaksanaan dilapangan antara kegiatan PGDS dan Residen.

Untuk mengatasi kendala tersebut, telah dilakukan berbagai upaya tindak lanjut, seperti:

1) Percepatan terbitnya regulasi program/ kegiatan PGDS dan residen

2) Melakukan advokasi ke Pemerintah Daerah (Kabupaten/Kota) untuk pemenuhan sarana

prasarana dan hak-hak peserta sesuai yang tertera dalam Perpres Nomor 31 Tahun 2019

termasuk percepatan penerbitan SIP

3) Kedepannya akan di rencanakan pemenuhan untuk lokus yang tidak diminati PGDS, akan

dipenuhi oleh residen

Upaya yang dilakukan Badan PPSDM Kesehatan untuk meningkatan capaian IKU kedua ini

melalui kegiatan sebagai berikut :

1. Penugasan Khusus Bagi Calon Dokter Spesialis (Residen)

Program penugasan khusus bagi calon dokter/ dokter gigi spesialis merupakan salah satu

pendayagunaan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan terutama di Rumah Sakit tipe C dan D, untuk meningkatkan kemampuan dan

keterampilan calon dokter spesialis. Untuk tahun 2019 ini, jumlah residen yang ditempatkan

Page 66: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

91

melalui penugasan khusus sebanyak 339 orang atau 46,43%. Sedangkan capaian residen 2017-

2019 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Capaian Residen 2016-2019

Bagi Dokter/Dokter Gigi yang menerima bantuan PPDS/PPDGS, disyaratkan untuk mengikuti

Program Penugasan Khusus, yang merupakan bagian dari tahapan pendidikan program

bantuan PPDS/PPDGS

Gambar 3.9 Dokter Residen

Dalam pelaksanaan program ini, kendala dan permasalahan penugasan residen dirangkum

sebagai berikut :

a. Adanya Program Wajib Kerja/ Pendayagunaan Dokter Spesialis menyebabkan

berkurangnya lokus atau wahana RSUD/ RS untuk penugasan residen

b. Penempatan residen bergantung pada usulan Fakultas Kedokteran dan Fakultas

Kedokteran Gigi yang berada dalam naungan Kemristekdikti (Program Lintas Kementerian)

c. Fakultas Kedokteran menjalin MoU dengan Rumah Sakit sehingga pengiriman residen

dilakukan langsung oleh Fakultas Kedokteran tanpa surat tugas dari Kapusrengun SDMK.

2016 2017 2018 2019

Target 800 800 730 123

Capaian 678 619 490 339

% Capaian 84,75% 77,38% 67,12% 46,44%

Page 67: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

92

Terobosan dan upaya yang dilakukan mengatasi permasalahan tersebut adalah : a. Mengembangkan Sistem Informasi Aplikasi Online Penugasan Khusus Residen untuk

mempermudah proses pengajuan usulan residen.

b. Melaksanakan sosialisasi penggunaan Aplikasi Online pada TKPPDS/DGS

c. Koordinasi lebih intens dengan TKPPDS dan FK

2. Program Pendayagunaan Dokter Spesialis (PGDS)

Pendayagunaan dokter spesialis merupakan program pemenuhan kebutuhan dan peningkatan

akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas di seluruh

Indonesia. Sejak tahun 2017, Kementerian Kesehatan telah menempatkan dokter spesialis

melalui program Wajib Kerja Dokter Spesialis sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 4

Tahun 2017.

Namun, dengan terbitnya Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 62P/HUM/ 2018 tanggal 18

Desember 2018 tentang Permohonan Keberatan Hak Uji Materiil atas Peraturan Presiden

Nomor 4 Tahun 2017 tentang Wajib Kerja Dokter Spesialis, telah dilakukan pembaruan

terhadap regulasi penempatan dokter spesialis yang semula WKDS menjadi Pendayagunaan

Dokter Spesialis (PGDS) melalui Peraturan Presiden No. 31 Tahun 2019 yang ditetapkan tanggal

14 Mei 2019. Program yang pada mulanya adalah program Wajib Kerja Dokter Spesialis atau

Wajib Kerja Sarjana (WKDS) menjadi sukarela.

Gambar 3.10 Persiapan Operasi oleh PGDS

Page 68: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

93

Pelaksanaan kegiatan Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) diawali dengan penentuan lokasi

berdasarkan usulan yang berikan oleh Rumah Sakit yang membutuhkan dokter spesialis anak,

Obgin, Penyakit Dalam, Bedah dan AnestesiPada tahun 2019, jumlah lulusan dokter spesialis

yang mengikuti program ini sebanyak 605 orang. Adapun capaian PGDS tahun 2015-2019

dapat dilihat pada 93nteg berikut :

Tabel 3.6 Capaian PGDS 2015-2019

Pada tahun 2019 telah didistribusikan penempatan WKS/ PGDS tahun 2019 yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7 Distribusi Penempatan Wajib Kerja Dokter Spesialis TA 2019

NO JENIS SPESIALIS PENEMPATAN WKDS (orang)

1 Spesialisa Anak 129

2 Spesialis Obstetri

Ginekologi 129

3 Spesialis Penyakit Dalam 142

4 Spesialis Bedah 136

5 Spesialis Anestesi 69

JUMLAH 605

Sumber: Pusrengun, Januari 2020

Dalam pelaksanaan program ini, kendala dan permasalahan dapat dirangkum sebagai berikut :

1) Kemananan daerah Papua dan Papua Barat belum kondusif sehingga terjadi penundaan

keberangkatan dan berdampak menurunnya pemilihan/ peminat.

2) Adanya perubahan regulasi dari wajib kerja dokter spesialis (WKDS) menjadi

pendayagunaan dokter spesialis (PGDS) yang bersifat sukarela.

2017 2018 2019

Target 1.000 1.000 1.000

Capaian 870 1.169 545

% Capaian 87% 116,90% 54,50%

Gambar 3.10

Page 69: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

94

Indikator Kinerja Utama Ketiga :

Jumlah SDM Kesehatan yang Ditingkatkan Kompetensinya Pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia 2025 yaitu menjadi negara maju pada tahun

2025. Namun pemerintah juga sepenuhnya menyadari bahwa kualitas Sumber Daya Manusia

(SDM) masih menjadi suatu tantangan dalam mewujudkan visi yang dimaksud. Para pakar di

bidang SDM menyatakan bahwa kualitas SDM secara dominan ditentukan oleh kemudahan

akses pada pelayanan dan fasilitas kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu peningkatkan

kapasitas SDM Kesehatan yang kompeten sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah

masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Saat ini yang dituntut bukan sekedar penyediaan

sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang merata namun SDM kesehatan yang mampu dan

kompeten dalam merespon cepat terhadap permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.

Definisi Operasional IKU Ketiga:

Jumlah aparatur, tenaga pendidik dan kependidikan serta tenaga kesehatan non aparatur dan

masyarakat yang telah ditingkatkan kemampuannya melalui Pendidikan dengan memperoleh

ijazah dari program studi pada perguruan tinggi yang terakreditasi dan atau memperoleh

sertifikat melalui pelatihan yang terakreditasi.

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya pada tahun 2019 tercapai sebesar

110.120 orang atau 193,49% dari target 56.910 orang, dengan persentase capaian tersebut

IKU ketiga ini sudah on track tercapai dengan kriteria notifikasi HIJAU.

Apabila capaian tahun 2019 :193,49% ini dibandingkan dengan Tahun 2018 terdapat

peningkatan capaian sebanyak 8.392 orang, yang dapat dilihat sebagaimana pada tabel

berikut:

Page 70: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

95

Tabel 3.8 Komposit Kenaikan Capaian Indikator Ketiga 2018-2019

Sumber Data Capaian Kenaikan/

Penurunan Tahun 2018 Tahun 2019

Data Pelatihan SDM Kesehatan Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis dan fungsional terakreditasi

66.792

69.614

2.822

Data Puskatmutu SDM - Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan

Pendidikan berkelanjutan (tugas belajar)

3.974

3.308

(666)

- Jumlah peserta penerima bantuan Pendidikan profesi kesehatan (PPDS/PPDGS)

2.572 2.570 (2)

Data Pusat Pendidikan SDM Kesehatan - Jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII

penerima program bantuan biaya Pendidikan

28.390

34.628

6.238

Total Keseluruhan 101.728 110.120 8.392

Dari tabel diatas dapat dijabarkan kenaikan IKU ketiga diperoleh dari kenaikan capaian pada

indikator komposit yang ada di eselon II di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan.

Pada tahun 2020, IKU kedua ini termasuk dalam indikator yang mendukung arah kebijakan

program PPSDM Kesehatan di tahun 2020 dengan target sebesar 41.669 orang. Jika angka

capaian tahun 2019 dibandingkan dengan target di tahun sebesar 2020. Jika capaian pada

tahun 2019 : 193,49 disandingkan dengan target indikator di tahun 2020, capaian pada tahun

2019 ini sudah menjamin tercapai sebesar 264,27%.

Terlampauinya target pada IKU ketiga ini sangat dimungkinkan, dikarenakan karakteristik

indikator ini terkait orang yang mengikuti pelatihan dan atau pendidikan pada saat tahun

berjalan, dengan banyaknya minat dan usulan dari unit untuk mengikuti pelatihan yang

dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan program dalam rangka meningkatkan kompetensi

tenaga kesehatan.

Page 71: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

96

Selain itu, kenaikan capaian 96ntegrase ini pada tahun 2019 dikarenakan telah tersusunnya

kebijakan teknis terkait penyelenggaraan pelatihan seperti penyusunan Norma, Standar,

Prosedur dan Kriteria (NSPK) serta penyusunan kurikulum dan modul pelatihan sebagai upaya

mendukung pencapaian indikator kinerja Pusat Pelatihan SDM Kesehatan pada tahun 2019.

Target dan capaian tahun 2015-2019 dapat dilihat pada grafik berikut:

Grafik 3.3 Target dan Capaian Indikator Jumlah SDM Kesehatan

yang Ditingkatkan Kompetensinya tahun 2015-2019

Sebagaimana diketahui bersama bahwa sumber daya manusia (SDM) memiliki peranan yang

sangat penting sebagai pilar utama sekaligus penggerak roda dalam upaya mewujudkan

tercapainya tujuan. Oleh karena itu peningkatan kompetensi SDM sangat diperlukan agar

optimalnya pencapaian tujuan organisasi. Dalam Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012

tentang Sistem Kesehatan Nasional, yang dimaksud dengan sumber daya manusia kesehatan

(SDMK) adalah tenaga kesehatan (termasuk tenaga kesehatan strategis) dan tenaga

pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam

upaya dan manajemen kesehatan. Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa sumber daya

manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga pendukung/penunjang kesehatan

wajib memiliki kompetensi untuk mengabdikan dirinya di bidang kesehatan.

Page 72: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

97

Angka capaian IKU ketiga ini merupakan komposit dari angka capaian indikator jumlah SDM

Kesehatan yang mendapatkan sertifikat pada pelatihan tekhnis dan fungsional terakreditasi

(orang), ditambah jumlah peserta penerima program bantuan pendidikan kesehatan

berkelanjutan (orang), ditambah jumlah peserta penerima bantuan profesi kesehatan (orang)

dan jumlah tenaga kesehatan yang belum DIII penerima program bantuan 97ntegrase97.

Berikut tabel perhitungan komposit indikator :

Tabel 3.9 Komposit Indikator IKU Ketiga Jumlah SDM Yang Ditingkatkan Kompetensinya

Beberapa upaya yang telah dilakukan melalui program yang dijalankan oleh Badan PPSDM

Kesehatan dalam pencapaian IKU ketiga ini sebagai berikut :

1. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapatkan sertifikat pada pelatihan tekhnis dan

fungsional terakreditasi

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapatkan sertifikat pada pelatihan teknis dan fungsional

terakreditasi pada tahun 2019 adalah sebanyak 69.614 orang.

Capaian 97ntegrase ini diperoleh dengan menghitung jumlah sertifikat yang diterbitkan untuk

peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan terakreditasi. Pelaksanaan pelatihan dilaksanakan

dengan bersinergi dan bekerja sama dengan UPT di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan yaitu

Komposit Indikator Capaian

1. Data Puskat Mutu SDMK

Jumlah SDM Kesehatan penerima program bantuan pendidikan berkelanjutan (orang)

3.308

Jumlah peserta penerima bantuan 97ntegrase97 profesi kesehatan (orang)

2.570

2. Data Pusdik SDMK

Jumlah tenaga kesehatan yang belum D3 penerima program bantuan 97ntegrase97

34.628

3. Data Puslat SDMK

Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis dan fungsional terakreditasi (orang)

69.614

Total Capaian 110.120

Target 56.910

% capaian 193,50

Page 73: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

98

3 (tiga) Balai Besar Pelatihan Kesehatan yaitu BBPK Jakarta, BBPK Ciloto, BBPK Makassar dan

3 (tiga) Balai Pelatihan Kesehatan, Bapelkes Cikarang, Bapelkes Semarang dan Bapelkes Batam

serta pelaksanaan pelatihan yang dilakukan dengan dana dekonsentrasi di 34 provinsi di

Indonesia.

Gambar 3.11 Pelatihan Latsar CPNS

Adapun jenis pelatihan yang diselenggarakan terdiri dari :

Pre service

a. Prajabatan

b. Pratugas

In Service

a. Penjenjangan

b. Manajemen

- Manajemen Kesehatan

- Manajemen non Kesehatan

c. Teknis

- Teknis Profesi Kesehatan

- Teknis Program Kesehatan

- Teknis Umum/Administrasi dan Manajemen

- Fungsional Kesehatan

Page 74: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

99

Tabel 3.9 Sebaran Capaian Indikator Pelatihan Teknis dan Fungsional Terakreditasi Berdasarkan Jenis Pelatihan

Table 3.10 Sebaran Capaian Indikator Pelatihan Teknis dan Fungsional Terakreditasi Berdasarkan Unit Pelaksana Pelatihan

Dalam pelaksanaannya tahun 2019, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi

diantaranya sebagai berikut :

1) Kebijakan perubahan jenis pelatihan mengakibatkan perlu adanya revisi yang

mengakibatkan pelaksanaan pelatihan tertunda menunggu revisi terbit atau adanya

perubahan jenis pelatihan;

2) Dinas Kesehatan Provinsi mempunyai program sendiri yang harus dijalankan sehingga

melaksanakan program provinsi terlebih dahulu;

3) Adanya revisi target pelatihan yang membutuhkan proses sehingga pelaksanaan pelatihan

baru selesai menjelang akhir tahun;

4) Pelaksanaan pelatihan berbarengan dengan pelaksanaan akreditasi puskesmas sehingga

ada beberapa peserta yang tidak dapat mengikuti pelatihan;

No. Jenis Pelatihan Jumlah

1 Teknis Fungsional Kesehatan 5.556

2 Teknis Manajemen Kesehatan 12.865

3 Teknis Profesi Kesehatan 19.018

4 Teknis Upaya Kesehatan 32.175

TOTAL 69.614

No. Penyelenggara Pelatihan (Pelatihan Teknis dan Fungsional bagi SDM

Kesehatan)

1 BBPK dan Bapelkes 14.591

2 Dinkes Provinsi (dana dekonsentrasi) 12.678

3 Unit Program Kementerian Kesehatan 23.946

4 Swasta 18.399

TOTAL 66.614

Page 75: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

100

Sebagai upaya memastikan bahwa penyelenggaraan pelatihan sesuai dengan mutu dan

strandar yang telah ditetapkan dan sesuai dengan komponen akreditasi pelatihan, maka

dilakukan monitoring dan evaluasi pelatihan, untuk pelatihan yang diselenggarakan oleh unit

program, swasta, rumah sakit ataupun provinsi dengan dana dekonsentrasi. Evaluasi pasca

pelatihan dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana manfaat pelatihan yang telah

diselenggarakan.

2. Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan Berkelanjutan

Pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan

mutu SDM Kesehatan. Tujuan dari pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan adalah

meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan

pembangunan dan pelayanan kesehatan. Program tugas belajar (tubel) Kementerian Kesehatan

diselenggarakan dalam rangka menyediakan SDM Kesehatan yang mempunyai kompetensi

yang dibutuhkan oleh pembangunan dan pelayanan kesehatan.

Gambar 3.12 Peserta Program Tugas Belajar

Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan berasal dari peserta lama

(aktif) dan peserta baru. Peserta lama adalah peserta penerima bantuan 100ntegrase100

berkelanjutan yang belum menyelesaikan pendidikan dan masih mendapatkan bantuan

100ntegrase100 dari Kementerian Kesehatan. Sedangkan peserta baru adalah peserta

Page 76: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

101

penerima bantuan pendidikan tugas belajar SDM Kesehatan tahun 2019 yang ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan. Pada tahun 2019, jumlah SDM Kesehatan

penerima bantuan 101ntegrase101 berkelanjutan tercapai 3.308 orang atau 114,07% dari

target sebesar 2.900 orang. Perhitungan capaian kinerja sebanyak 3.308 orang tersebut terdiri

dari peserta lama sebanyak 2.801 orang dan peserta baru reguler sebanyak 466 orang dan

peserta baru dari pasca Nusantara Sehat sebanyak 41 orang, hal ini berdasarkan SK penetapan

oleh Menteri Kesehatan tahun 2019.

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan tahun 2019 adalah sebagai

berikut :

1) Rendahnya Tingkat kelulusan akademik calon peserta tubel SDM Kesehatan.

2) Perencanaan kebutuhan tubel SDMK di satker pengusul belum diselenggarakan secara

online, sehingga mengakibatkan kebutuhan tubel SDMK dengan peminatan program

studi sering berubah-ubah atau tidak konsisten.

3) Belum terintegrasinya perencanaan kebutuhan tubel SDMK di satuan kerja.

Upaya yang telah dan akan dilakukan badan PPSDM Kesehatan diantaranya adalah :

1) Memberikan informasi secara luas terkait rekrutmen tubel SDMK melalui SE Badan

PPSDMK kepada Dinkes Prov, Dinkes Kab/Kota dan UPT melalui media 101ntegr.

2) Dibangunnya aplikasi perencanaan tubel SDM Kesehatan scr online yang diintegrasikan

dgn perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan di Satuan Kerja. Menginformasikan

persyaratan sebagai peserta tugas belajar SDMK melalui Surat Edaran secara detail dan

jelas.

3) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penempatan paska tugas belajar di unit

kerjanya sesuai dengan perjanjian pada saat akan mengikuti tugas belajar.

3. Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Profesi Kesehatan

Bantuan pendidikan profesi kesehatan merupakan bantuan pendidikan dokter

spesialis/dokter gigi spesialis diselenggarakan dalam rangka memenuhi kebutuhan

pelayanan kesehatan spesialistik di tanah air.

Page 77: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

102

Capaian indikator jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan tahun

2019 sebesar 88,62% atau sebanyak 2.570 orang dari target 2.900 orang. Capaian kinerja

sebanyak 2.570 orang tersebut, berasal dari peserta PPDS/PDGS lama/lanjutan Angkatan X-

XXI sebanyak 2.250 orang dan peserta PPDS/PDGS baru berasal dari Angkatan XXII tahun

2019 sebanyak 152 orang, peserta PPDS/PDGS baru berasal dari Angkatan XXIII tahun 2019

sebanyak 158 orang dan peserta PPDS/PDGS baru berasal dari pasca penugasan Nusantara

Sehat sebanyak 10 orang.

Gambar 3. 13 Peserta Program Bantuan PPDS

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekunder dan tersier di Rumah Sakit Rujukan

Nasional, Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional dibutuhkan

tenaga dokter sub spesialis sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan. Untuk memenuhi

kebutuhan dokter sub spesialis tersebut, diperlukan pendidikan dokter sub spesialis yang

saat ini masih terbatas di Indonesia yakni hanya diselenggarakan di Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya.

Selain itu untuk menyelesaikan pendidikan dokter sub spesialis membutuhkan waktu cukup

lama. Oleh sebab itu diperlukan pemenuhan kompetensi dokter spesialis melalui

fellowship. Fellowship merupakan upaya pemenuhan kompetensi dokter spesialis yang

Page 78: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

103

diselenggarakan di Rumah Sakit tipe A dalam jangka waktu 6 bulan sampai 1 tahun oleh

Kolegium dan Organisasi Profesi terkait.

Permasalahan yang dihadapi selama tahun 2019 dirangkum sebagai berikut :

1) Masih rendahnya jumlah peserta bantuan PPDS/PPDGS yang berasal dari daerah terpencil,

perbatasan dan kepulauan (DTPK), dan rendahnya tingkat kelulusan seleksi akademik

calon peserta PPDS/PPDGS dari wilayah timur Indonesia.

2) Kurangnya dukungan Pemerintah Daerah dalam penyiapan sarana prasarana di rumah

sakit untuk penempatan kembali dokter spesialis dan tidak adanya formasi serta insentif

bagi lulusan PPDS/PPDGS non PNS.

3) Rendahnya kepatuhan dokter spesialis/dokter gigi spesialis untuk ditempatkan di DTPK

atau daerah yang kurang diminati.

4) Masih kurangnya kecukupan jumlah dokter spesialis sesuai dengan jenis klasifikasi

Rumah Sakit.

Upaya yang telah dan akan dilakukan oleh Badan PPSDM Kesehatan dalam mengatasi

permasalahan adalah sebagai berikut :

1) Akan diselenggarakannya peningkatan kemampuan calon peserta PPDS/PPDGS dari

DTPK (Papua dan Papua Barat) melalui program pemantapan/peningkatan kompetensi

bagi calon peserta PPDS/PPDGS

2) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lokasi penempatan dokter spesialis pasca

tugas belajar di unit kerja penempatan dan melakukan advokasi utnuk peningkatan

dukungan pemerintah daerah dalam menyiapkan sarana, prasarana dan intensif bagi

dokter spesialis yang ditempatkan di daerahnya.

3) Memperkuat regulasi dan perjanjian kerja sama sebelum calon PPDS/PPDGS diberikan

beasiswa bantuan pendidikan PPDS/PPDGS.

4) Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dalam hal regulasi penyiapan sarana dan

prasarana di rumah sakit untuk penempatan lulusan PPDS/PPDGS.

5) Berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dalam rangka meningkatkan jenjang karir bagi lulusan PPDS/PPDGS non PNS dan

mempercepat proses status kepegawaian menjadi PNS.

Page 79: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

104

4. Jumlah Tenaga Kesehatan Yang Belum D-III Penerima Program Bantuan

Pendidikan

Program bantuan pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum DIII, merupakan

program yang dijalankan Poltekkes Kemenkes dalam rangka menghasilkan tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi yang professional.

Gambar 3.14 Lulusan Poltekkes Kemenkes Papua

Tahun 2019 merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan program bantuan biaya 104ntegrase104

bagi tenaga kesehatan yang belum D-III. Pada tahun 2017 telah tercapai 15.388 orang (95.04 %)

dari target 16.190 orang, dan di tahun 2018 ini telah tercapai sebanyak 28.390k) orang (92.72

%) dari target 30.620k) orang, sedangkan di tahun 2019 ini telah tercapai sebanyak 34.628 k)

orang (91,56%) dari target 37.819 k) orang.

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan tahun 2019, dikarenakan jumlah calon

peserta yang belum D-III disebabkan karena meninggal, sudah melanjutkan pendidikan secara

mandiri dan tidak berminat melanjutkan pendidikan. Serta adanya peserta yang

mengundurkan diri pada saat assessment maupun setelah assessment atau tidak melakukan

pendaftaran ulang.

Page 80: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

105

Upaya yang sudah dilakukan dalam mengatasi permasalahan adalah :

1) Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi terkait kuota yang sudah

ditetapkan. Namun pada kenyataannya jumlah peserta yang mengikuti assessment tidak

sesuai kuota.

2) Penggantian peserta yang tidak mengikuti assessment tidak dimungkinkan karena proses

pembelajaran sudah dimulai. Selain itu tahun 2020 merupakan akhir dari pelaksanaan

program bantuan pendidikan bagi tenaga kesehatan yang belum D-III sehingga tindak

lanjut yang dilakukan melakukan pembayaran untuk peserta semester II dan

mengupayakan agar jumlah peserta program percepatan tahun 2019 – 2020 tidak

berkurang, serta mengingatkan Poltekkes Kemenkes untuk merealisasikan anggaran

sebelum maasiswa tahun anggaran 2019 -2020 dinyatakan lulus selesai pendidikan.

Page 81: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

106

Pencapaian Nilai Kinerja Badan PPSDM Kesehatan juga dapat dilihat pada nilai kinerja Sistem

Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu Kementerian Keuangan (SMART DJA Kemenkeu). Nilai

Kinerja SMART DJA Badan PPSDM Kesehatan dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Nilai Kinerja SMART DJA Badan PPSDM Kesehatan

Nilai kinerja SMART DJA Badan PPSDM Kesehatan sebesar 92,4,83%. Pasca Penetapan PMK No.

214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-

K/L, aplikasi ini menghitung nilai kinerja secara keseluruhan berdasarkan perhitungan

geometris dengan berdasarkan : 1) Capaian keluaran program, 2) Penyerapan anggaran, 3)

Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan, 4) Efesiensi, 5) Sasaran Program, dan

6) Rata-rata nilai satker.

Page 82: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

107

Serapan Anggaran Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2019

Dalam mendukung pencapain indikator tahun 2019 Badan PSPDM Kesehatan terdapat 7

kegiatan yang masing-masing dilaksanakan oleh unit eselon II di lingkungan Badan PPSDM

Kesehatan. Tujuh kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.8. Alokasi, Realisasi Anggaran Per Kegiatan Tahun 2019

Kegiatan Pagu Realisasi %

1) Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 280.312.718.000 253.953.681.535 90,60

2) Pelatihan SDM Kesehatan 260.212.945.000 240.263.879.880 92,33

3) Pendidikan SDM Kesehatan 93.868.493.000 84.409.861.775 89,92

4) Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

153.612.544.000 127.143.674.911 82,77

5) Dukungan Manaemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program PPSDM Kesehatan

1.932.512.747.000 1.825.086.919.888 94,44

6) Pembinaan dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi

1.351.054.700.000 1.215.173.275.879 89,94

7) Pelaksanaan Insternship Tenaga Kesehatan 660.148.202.000 623.982.460.116 94,52

Jumlah 4.759.014.792.000 4.396.391.014.453 92,38

SMART DJA, 21 Januari 2020

Akuntabilitas Keuangan

Page 83: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

108

Tahun 2019 menjadi tahun yang optimal dalam serapan anggaran, dimana pada tahun

tersebut Badan PPSDM Kesehatan dapat menyerap anggaran secara signifikan meningkat

dibandingkan 4 (empat) tahun sebelumnya. Trend kenaikan realisasi anggaran per tahun

dari tahun 2015-2019 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :

Grafik 3.4 Realisasi Anggaran Badan PPSDM Kesehatan 2015-2019

Meningkatnya serapan anggaran pada tahun 2019 jika dilihat per belanja terdapat pada

belanja barang dan belanja pegawai yang serapannya pada tahun 2019 sangat optimal.

Grafik 3.5 Realisasi Anggaran Badan PPSDM Kesehatan Per Belanja 2015-2019

Page 84: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

109

Dari keseluruhan alokasi anggaran yang diperoleh Badan PPSDM Kesehatan TA 2019

dimanfaatkan untuk mendukung dalam mencapai tujuan dan sasaran program

pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan, yang apabila

anggaran tersebut dirinci berdasarkan indikator dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9. Alokasi, Realisasi Anggaran Per Indikator

Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

1. Jumlah Puskesmas yang minimal

memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 813.760.746.000 751.126.135.027 92,30

2. Persentase RS Kabupaten/kora kelas C

yang memiliki 4 dokter spesialis dasar

dan 3 dokter spesialis penunjang

307.605.161.000 280.330.942.004 91,13

3. Jumlah SDM Kesehatan yang

ditingkatkan kompetensinya 3.637.648.885.000 3.364.933.937.422 92,50

Jumlah 4.759.014.792.000 4.396.391.014.453 92,38

Dapat dijabarkan bahwa alokasi anggaran yang mendukung program pengembangan dan

pemberdayaan SDM Kesehatan yang diperjanjikan tahun 2019 sesuai DIPA awal adalah sebesar

Rp.4.320.688.417.000,-. Selama pelaksanaan program terdapat tambahan pagu yang

bersumber dari PNBP dan BLU pada Satker dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan

PSDM Kesehatan, sehingga alokasi pagu menjadi Rp.4.759.014.792.000,- .

Pada tahun anggaran 2019 terdapat revisi anggaran antar unit utama di lingkungan

Kementerian Kesehatan berdasarkan surat Sekretaris Jenderal Kemenkes RI nomor SP DIPA-

024.12-0/2019 tanggal 5 Desember 2108 perihal : Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (SP-DIPA) Induk Tahun Anggaran 2019, kemudian pada bulan Oktober 2019 ada

penambahan pagu berdasarkan PER-4/ PB/ 2019 Perihal : Teknis Revisi Anggaran yang menjadi

kewenangan Dirjen Perbendaharaan tahun 2019 lampiran X-XVI sehingga pagu Badan PPSDM

Kesehatan TA 2019 menjadi sebesar Rp4.759.014.792.000,- .

Page 85: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

110

Disamping itu keberhasilan pada tahun 2019 Badan PPSDM Kesehatan juga di dukung oleh

anggaran dekonsentrasi yang serapannya juga meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar

92,74% atau Rp 123.072.719.294,- dari pagu Rp. 123.072.715.294,-

Tabel 3.10. Alokasi, Realisasi Anggaran Dekonsentrasi Program PPSDM Kesehatan

OUTPUT ALOKASI (Rp) REALISASI (Rp) %

1. Pelatihan Strategis Sumber Daya

Manusia Kesehatan 67.818.057.000 63.543.556.590 93,70

2. Pelatihan SDM Kesehatan 11.323.886.000 10.292.679.467 90,89

3. Perencanaan Kebutuhan SDM

Kesehatan 14.089.088.000 13.058.280.325 92,68

4. Data dan Informasi Tenaga Kesehatan

di Seluruh Provinsi 21.748.843.000 20.372.594.768 93,67

5. Layanan Dukungan Manajemen Satker 17.723.504.000 15.805.604.144 89,18

TOTAL DEKONSENTRASI 132.703.378.000 123.072.715.294 92,74

Pelaksanaan dekonsentrasi program PPSDM Kesehatan selama 5 (lima) tahun dari tahun 2015-

2019 dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Page 86: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

78

Grafik 3.6 Realisasi Anggaran Dekonsentrasi Program PPSDM Kesehatan 2015-2019

Page 87: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

113

Salah satu unsur penting yang mempengaruhi kinerja suatu organisasi adalah sumber daya

manusia. Agar organisasi memiliki kinerja yang baik, dibutuhkan SDM yang cukup secara jumlah

serta berkompeten dan berkualitas. Hingga akhir tahun 2019 jumlah pegawai negeri sipil yang

bekerja di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan berjumlah 9.452 orang. Pegawai ini tersebar di

Kantor Pusat dan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan PPSDM Kesehatan. Rincian jumlah

pegawai negeri sipil di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan dapat dilihat pada grafik sebagai

berikut :

Grafik 3.6. Jumlah PNS di Lingkungan BPPSDMK Berdasarkan Jabatan Tahun 2019

Jumlah pegawai dengan jabatan pelaksana lebih besar 56% atau sebanyak 5.330 orang dari

keseluruhan pegawai sebanyak 9.452 orang, jabatan fungsional 41% atau sebanyak 3.884

orang, dan jabatan struktural sebesar 3% atau 238 orang.

SUMBER DAYA MANUSIA

Page 88: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

113

Jumlah Pegawai Badan PPSDM Kesehatan berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 3.14. Jumlah PNS Di Lingkungan BPPSDMK Berdasarkan Golongan

Per Unit Kerja Tahun 2019

Unit Kerja Golongan Total

IV III II I

1. Sekretariat Badan PPSDMK 21 86 11 2 120

2. Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK

14 50 6 0 70

3. Pusat Pendidikan SDMK 11 49 5 0 65

4. Pusat Pelatihan SDMK 15 56 9 1 81

5. Pusat Peningkatan Mutu SDMK 14 40 2 1 57

6. Sekretariat KTKI 4 11 0 0 15

7. BBPK dan Bapelkes Nasional 95 273 90 15 473

8. Poltekkes Kemenkes 1253 6156 1021 141 8571

Total 1427 6721 1144 160 9452

Sedangkan pegawai Badan PPSDM Kesehatan berdasarkan pendidikan per unit kerja dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.15. Jumlah PNS Di Lingkungan BPPSDMK Berdasarkan Pendidikan

Per Unit Kerja Tahun 2019

Unit Kerja Pendidikan

S3 S2 Sp 1/2A.V S1 D IV D III D II D I SMA SMP SD JUMLAH

1. Sekretariat Badan PPSDMK 0 43 0 41 1 17 0 0 16 1 1 120

2. Pusat Perencanaan dan PendayagunaanSDMK

2 32 1 23 0 4 0 0 8 0 0 70

3. Pusat Pendidikan SDMK 0 27 0 20 1 2 0 0 15 0 0 65

4. Pusat Pelatihan SDMK 0 29 0 26 0 2 0 0 23 1 0 81

5. Pusat Peningkatan Mutu SDMK

0 30 0 18 1 5 0 0 2 0 1 57

6. Sekretariat KTKI 0 9 0 5 0 1 0 0 0 0 0 15

7. BBPK dan Bapelkes Nasional 2 174 0 118 14 28 0 0 103 15 19 473

8. Poltekkes Kemenkes 231 4595 34 1374 454 534 7 23 1079 145 95 8571

Total 235 4939 35 1625 471 593 7 23 1246 162 116 9452

Page 89: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

114

Bab 4 Penutup

Page 90: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

115

Pencapaian kinerja Badan PPSDM Kesehatan melalui indikator-indikatornya sudah

menggambarkan banyak peningkatan dan keberhasilan, walaupun pada lima tahun ke depan

Badan PPSDM harus lebih progresif sebagai unit pendukung yang siap untuk menjadi salah satu

faktor yang menentukan keberhasilan program-program pembangunan kesehatan. Pada tahun

2019 secara keseluruhan persentase capaian kinerja rata- rata 125,63% atau On Track artinya

sejalan dengan apa yang direncanakan. Walaupun ada indikator yang belum mencapai target

100% yakni capaian 4.485 atau tercapai 80,08% dengan status capaian KUNING pada indikator

kesatu : Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan.

Peningkatkan kapasitas SDM Kesehatan yang kompeten sangat diperlukan dalam

menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, saat ini

yang dituntut bukan sekedar penyediaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang merata

namun SDM kesehatan yang mampu dan kompeten dalam merespon cepat terhadap

permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat. Capaian kinerja program PPSDM Kesehatan

jika dibandingkan dengan target selama RPJMN tahun 2015-2019, maka persentase rata-rata

keseluruhan capaian dari 3 indikator program PPSDM Kesehatan ini telah tercapai 125,63%,

yang menggambarkan bahwa program PPSDM Kesehatan selama tahun 2015-2019 berjalan

dengan baik.

Belum tercapainya 100% pencapaian IKU kesatu merupakan upaya Pusat dan Daerah yang

sampai saat ini program pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan masih merupakan

upaya Pusat yang menjadi tugas dan fungsi Badan PPSDM Kesehatan melalui Program

Nusantara Sehat. Permasalahan utama pelaksanaan program ini diantaranya dikarenakan

minat beberapa jenis tenaga kesehatan untuk mengikuti penugasan khusus tenaga kesehatan

baik tim dan individu yang masih kurang, tingkat kelulusan calon peserta masih rendah, dan

tidak optimalnya komitmen daerah. Oleh karena itu Badan PPSDM Kesehatan mengajak peran

serta pemerintah daerah dalam pemenuhan tenaga kesehatan, khususnya di Puskesmas.

Page 91: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

116

Dengan berakhirnya periode RPJMN tahun 2015 - 2019, sekaligus memasuki tahapan ke IV

RPJMN yang tentu saja diwarnai dengan kebijakan strategis yang lebih menantang. Badan

PPSDM Kesehatan mengangkat isu strategis yaitu pemenuhan kebutuhan dan peningkatan

kualitas SDM Kesehatan dalam mendukung suksesnya program-program prioritas untuk

peningkatan akses pelayanan Kesehatan yang membutuhkan kerjasama, singkronisasi, serta

sinergis berkomitmen dalam pemenuhan dan pemerataan tenaga kesehatan antara pemangku

kepentingan di setiap tingkat adminsitrasi baik pemerintah Pusat dan Daerah.

Oleh karena upaya nyata Badan PPSDM Kesehatan dalam rangka pemenuhan tenaga kesehatan

di pelayanan kesehatan adalah menyelenggarakan program pendayagunaan lulusan Politeknik

Kesehatan Kementerian Kesehatan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan tahun 2019 ini dan

tahun yang akan datang.

Page 92: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 93: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 94: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 95: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 96: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 97: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 98: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 99: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 100: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 101: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 102: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 103: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 104: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 105: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 106: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PROGRAM PPSDM KESEHATAN TAHUN 2019

NO SASARAN INDIKATOR RENSTRA

TARGET CAPAIAN % CAPAIAN

1 Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan

Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

5.600 4.485 80,08

Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang

60% 216/350 (62,00%)

103,33

Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan Kompetensinya

56.910 110.120 193,49

Dengan ini, menyetujui dan mengesahkan capaian Indikator Kinerja Utama

Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan tahun 2019. Adapun

capaian tersebut telah melalui proses pengukuran berdasarkan Revisi I Renstra

Kementerian Kesehatan Tahun 2017 Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017 tentang

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019.

Jakarta, Januari 2020 Plh. Kepala Badan PPSDM Kesehatan dr. Trisa Wahjuni Putri, M.Kes NIP. 196304121989032001

Page 107: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM PPSDM KESEHATAN TAHUN 2019

Indikator 1: Berdasarkan hasil pengolahan data dari Sistem Informasi SDM Kesehatan per Januari 2020 untuk Indikator Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 (lima) jenis tenaga kesehatan, didapatkan capaian sebagai berikut:

JENIS TENAGA KESEHATAN JUMLAH SELURUH PUSKESMAS

PUSKESMAS DENGAN KETERSEDIAAN NAKES

JUMLAH

DOKTER UMUM

10.104

1.084

DOKTER GIGI 3.901

PERAWAT 57

BIDAN 77

KEFARMASIAN 1.576

KESEHATAN MASYARAKAT 2.385

KESLING 2.243

GIZI 1.738

AHLI TEK. LAB. MEDIK 2.964

Jumlah Puskesmas memiliki 5 jenis Nakes

4.485

Dari 10.104 Puskesmas yang terdapat dalam data SI SDMK, ada 4.485 Puskesmas yang minimal memiliki 5 (lima) jenis tenaga kesehatan (tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga sanitarian, tenaga gizi dan ahli teknik laboratorium medik).

Page 108: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

Indikator 2: Sementara untuk Indikator Persentase RS Kab/Kota Kelas C yang memiliki 4 Dokter Spesialis Dasar dan 3 Dokter Spesialis Penunjang, didapatkan capaian sebagai berikut:

NO NAMA PROV MEMENUHI BELUM MEMENUHI TOTAL 1 Aceh 7 8 15

2 Sumatera Utara 19 2 21

3 Sumatera Barat 9 6 15

4 Riau 10 1 11

5 Jambi 4 5 9

6 Sumatera Selatan 4 5 9

7 Bengkulu 3 4 7

8 Lampung 9 3 12

9 Kepulauan Bangka Belitung 3 4 7

10 Kepulauan Riau 3 2 5

11 DKI Jakarta 1 1

12 Jawa Barat 11 3 14

13 Jawa Tengah 20 7 27

14 DI Yogyakarta 3 1 4

15 Jawa Timur 20 5 25

16 Banten 2 2 4

17 Bali 2 1 3

18 Nusa Tenggara Barat 8 2 10

19 Nusa Tenggara Timur 5 12 17

20 Kalimantan Barat 6 6 12

21 Kalimantan Tengah 4 8 12

22 Kalimantan Selatan 8 3 11

23 Kalimantan Timur 5 4 9

24 Kalimantan Utara 3 1 4

25 Sulawesi Utara 5 5 10

26 Sulawesi Tengah 7 5 12

27 Sulawesi Selatan 14 8 22

28 Sulawesi Tenggara 5 4 9

29 Gorontalo 2 3 5

30 Sulawesi Barat 3 1 4

31 Maluku - 5 5

32 Maluku Utara 2 3 5

33 Papua Barat 2 4 6

34 Papua 7 1 8

Total 216 134 350

Dari 350 RS Kab/Kota kelas C yang memiliki 4 Dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebanyak 216 RS, yang belum memenuhi sebanyak 134 RS.

Page 109: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

Indikator 3: Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya, capaian sebesar 110.120 orang. Capaian indikator ini diperoleh dari 4 (empat) komposit indikator sebagai berikut:

No Indikator Capaian Eselon II Terkait

1. Jumlah tenaga Kesehatan yang belum D-III penerima program bantuan biaya pendidikan.

34.628 Pusat Pendidikan SDMK

2. Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan (orang)

3.308 Pusat Peningkatan Mutu SDMk

3. Jumlah peserta penerma bantuan pendidikan profesi kesehatan

2.570 Pusat Peningkatan Mutu SDMK

4. Jumlah SDM Kesehatan yang mendapat sertifikat pada pelatihan teknis dan fungsional terakreditasi.

69.614 Pusat Pelatihan SDMK

Jumlah 110.120

Page 110: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 111: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 112: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 113: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 114: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 115: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 116: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan
Page 117: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

Scanned by CamScanner

Page 118: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

1 DKI JAKARTA Dokumen 274,494,000 273,343,000 1 1 100

2 JAWA BARAT Dokumen 492,030,000 467,365,000 2 2 100

3 JAWA TENGAH Dokumen 616,284,000 522,361,200 1 1 100

4 YOKYAKARTA Dokumen 203,652,000 188,735,800 1 1 100

5 JATIM Dokumen 999,760,000 906,633,760 1 1 100

6 ACEH Dokumen 468,542,000 430,711,000 1 1 100

7 SUMATERA UTARA Dokumen 635,950,000 596,437,200 2 2 100

8 SUMBAR Dokumen 377,452,000 331,174,758 1 1 100

9 RIAU Dokumen 291,930,000 274,344,200 1 1 100

10 JAMBI Dokumen 329,766,000 309,136,500 1 1 100

11 SUMSEL Dokumen 617,398,000 596,855,100 1 1 100

12 LAMPUNG Dokumen 310,928,000 307,503,400 1 1 100

13 KALBAR Dokumen 330,860,000 250,771,846 1 1 100

14 KALTENG Dokumen 415,926,000 374,251,400 1 1 100

15 KALSEL Dokumen 334,742,000 303,281,000 1 1 100

16 KALTIM Dokumen 275,513,000 267,469,400 1 1 100

17 SULWESI UTARA Dokumen 379,530,000 375,453,900 1 1 100

18 SULAWESI TENGAH Dokumen 318,288,000 303,524,200 1 1 100

19 SULAWESI SELATAN Dokumen 617,398,000 596,855,100 1 1 100

20 SULAWSI TENGGARA Dokumen 391,408,000 340,943,597 1 1 100

21 MALUKU Dokumen 358,864,000 293,264,250 1 1 100

22 BALI Dokumen 370,858,000 347,569,750 1 1 100

23 NTB Dokumen 286,628,000 274,825,600 1 1 100

24 NTT Dokumen 482,438,000 439,544,130 1 1 100

25 PAPUA Dokumen 1,190,552,000 1,177,693,766 1 1 100

26 BENGKULU Dokumen 304,870,000 304,210,000 1 1 100

27 MALUKU UTAA Dokumen 331,535,000 301,313,000 1 1 100

28 BANTEN Dokumen 267,322,000 231,478,500 1 1 100

29 BANGKABELITUNG Dokumen 262,668,000 245,380,850 1 1 100

30 GORONTALO Dokumen 322,994,000 309,705,400 1 1 100

31 KEPULAUAN RIAU Dokumen 214,418,000 205,875,300 1 1 100

32 PAPUA BARAT Dokumen 564,560,000 563,795,000 1 1 100

33 SULAWESI BARAT Dokumen 225,364,000 202,151,600 1 1 100

34 KALTARA Dokumen 224,166,000 144,321,818 1 1 100

14,089,088,000 13,058,280,325 36 36 100

Pagu RealisasiTarget

RVK

Realisasi

RVK %

TOTAL

DEKONSENTRASI PERENCANAAN DAN PENDAYAGUNAAN SDM KESEHATAN

Capaian Output 2078.601 Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan (Dokumen)

NODINAS KEEHATAN

PROVINSISATUAN

Page 119: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

1 DKI JAKARTA Orang 792,768,000 629,619,600 132 120 90.91

2 JAWA BARAT Orang 2,410,168,000 2,225,810,343 600 600 100.00

3 JATENG Orang 2,547,795,000 2,501,595,700 690 715 103.62

4 YOKYAKARTA Orang 814,635,000 736,073,050 121 121 100.00

5 JATIM Orang 3,504,724,000 3,388,009,350 868 865 99.65

6 ACEH Orang 1,971,352,000 1,738,075,100 450 450 100.00

7 SUMATERA UTARA Orang 649,932,000 539,695,000 90 76 84.44

8 SUMATERA BARAT Orang 1,639,870,000 1,556,458,400 440 440 100.00

9 RIAU Orang 1,725,960,000 1,562,336,600 330 330 100.00

10 JAMBI Orang 1,191,881,000 1,084,377,000 240 240 100.00

11 SUMSEL Orang 2,278,802,000 2,090,950,400 570 564 98.95

12 LAMPUNG Orang 1,993,323,000 1,847,907,300 475 475 100.00

13 KALBAR Orang 2,026,770,000 1,823,720,750 390 390 100.00

14 KALTENG Orang 2,019,964,000 1,964,225,400 430 430 100.00

15 KALSEL Orang 726,423,000 593,300,000 90 90 100.00

16 KALTIM Orang 1,764,137,000 1,646,408,500 289 289 100.00

17 SULAWESI UTARA Orang 1,380,374,000 1,330,131,900 230 230 100.00

18 SULAWES TENGAH Orang 1,296,031,000 1,293,302,526 194 194 100.00

19 SULAWESI SELATAN Orang 2,278,802,000 2,090,950,400 570 564 98.95

20 SULAWESI TENGGARA Orang 3,438,897,000 3,321,525,746 660 656 99.39

21 MALUKU Orang 2,838,122,000 2,674,110,450 410 408 99.51

22 BALI Orang 589,183,000 548,883,350 115 115 100.00

23 NTB Orang 475,180,000 448,944,200 60 60 100.00

24 NTT Orang 2,176,910,000 2,065,667,500 370 370 100.00

25 PAPUA Orang 7,944,187,000 7,523,959,873 780 712 91.28

26 BENGKULU Orang 2,482,644,000 2,347,758,400 480 480 100.00

27 MALUKU UTARA Orang 1,133,537,000 1,122,303,050 100 100 100.00

28 BANTEN Orang 2,430,410,000 2,041,718,000 340 298 87.65

29 BANGKA BELITUNG Orang 185,036,000 160,243,200 30 30 100.00

30 GORONTALO Orang 1,080,822,000 1,072,226,930 95 95 100.00

31 KEPUALAUAN RIAU Orang 932,291,000 888,247,400 110 104 94.55

32 PAPUA BARAT Orang 5,940,434,000 5,939,667,100 518 458 88.42

33 SULAWESI BARAT Orang 1,574,376,000 1,423,313,073 151 149 98.68

66,235,740,000 62,221,515,591 11,418 11,218 98.248

Pagu Realisasi Target

RVK

Realisasi

RVK%

TOTAL

DEKONSENTRASI PELATIHAN SDM KESEHATAN

Capaian Output 2076. 503 Pelatihan Strategis Sumber Daya Manusia Kesehatan

NODINAS KESEHATAN

PROVINSISatuan

Page 120: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

1 DKI JAKARTA Orang 129,009,000 101,004,400 34 30 88.24

2 JAWA BARAT Orang 98,481,000 88,355,000 30 30 100.00

3 JATENG Orang 116,714,000 97,304,660 30 30 100.00

4 YOKYAKARTA Orang 96,894,000 81,421,600 30 30 100.00

5 JATIM Orang 128,853,000 114,952,000 30 30 100.00

6 ACEH Orang 139,260,000 112,110,000 30 30 100.00

7 SUMATERA UTARA Orang 221,562,000 196,260,000 60 58 96.67

8 SUMATERA BARAT Orang 110,377,000 87,965,000 35 30 85.71

9 RIAU Orang 130,059,000 116,523,600 30 30 100.00

10 JAMBI Orang 103,224,000 93,697,500 30 30 100.00

11 SUMSEL Orang 121,792,000 107,468,000 30 30 100.00

12 LAMPUNG Orang 513,024,000 498,994,850 120 120 100.00

13 KALBAR Orang 125,563,000 109,834,200 30 30 100.00

14 KALTENG Orang 145,231,000 134,528,000 30 30 100.00

15 KALSEL Orang 127,573,000 108,398,000 30 30 100.00

16 KALTIM Orang 125,554,000 110,046,000 30 30 100.00

17 SULAWESI UTARA Orang 144,418,000 137,120,000 30 90 300.00

18 SULAWES TENGAH Orang 929,663,000 745,669,500 180 180 100.00

19 SULAWESI SELATAN Orang 121,792,000 107,468,000 30 30 100.00

Orang 119,915,000 100,458,000 30 30 100.00

Orang 3,438,897,000 3,321,525,746 660 656 99.39

21 MALUKU Orang 187,146,000 165,105,900 30 29 96.67

22 BALI Orang 132,734,000 113,819,900 35 30 85.71

23 NTB Orang 648,536,000 605,558,900 120 120 100.00

24 NTT Orang 177,443,000 136,438,700 30 31 103.33

25 PAPUA Orang 295,093,000 248,806,085 30 25 83.33

26 BENGKULU Orang 134,296,000 126,292,250 30 30 100.00

27 MALUKU UTARA Orang 282,620,000 267,726,200 30 30 100.00

28 BANTEN Orang 203,630,000 183,186,000 30 30 100.00

29 BANGKA BELITUNG Orang 139,444,000 125,322,950 30 30 100.00

30 GORONTALO Orang 200,775,000 198,194,500 30 30 100.00

31 KEPUALAUAN RIAU Orang 182,165,000 174,671,400 30 30 100.00

32 PAPUA BARAT Orang 373,589,000 372,869,000 32 32 100.00

33 SULAWESI BARAT Orang 696,580,000 652,959,015 120 118 98.33

34 KALIMANTAN UTARA Orang 481,980,000 350,624,611 66 42 63.64

11,323,886,000 10,292,679,467 2,182 2,191 100.41

DEKONSENTRASI PELATIHAN SDM KESEHATAN

Capaian Output 2076. 501 Pelatihan SDM Kesehatan

NODINAS KESEHATAN

PROVINSISatuan Pagu Realisasi

Target

RVK

Realisasi

RVK%

20 SULAWESI TENGGARA

TOTAL

Page 121: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

1 DKI JAKARTA Dokumen 358,014,000 347,550,800 1 1 100

2 JAWA BARAT Dokumen 1,180,510,000 1,174,033,000 1 1 100

3 JAWA TENGAH Dokumen 1,316,360,000 1,246,436,700 1 1 100

4 YOKYAKARTA Dokumen 255,050,000 230,760,000 1 1 100

5 JATIM Dokumen 1,451,773,000 1,327,975,404 1 1 100

6 ACEH Dokumen 837,152,000 640,938,400 1 1 100

7 SUMATERA UTARA Dokumen 1,133,590,000 1,112,733,900 1 1 100

8 SUMBAR Dokumen 678,270,000 662,762,000 1 1 100

9 RIAU Dokumen 458,757,000 376,303,000 1 1 100

10 JAMBI Dokumen 426,875,000 406,684,000 1 1 100

11 SUMSEL Dokumen 951,015,000 912,390,900 1 1 100

12 LAMPUNG Dokumen 575,001,000 573,560,000 1 1 100

13 KALBAR Dokumen 538,989,000 463,274,200 1 1 100

14 KALTENG Dokumen 546,962,000 532,569,680 1 1 100

15 KALSEL Dokumen 514,296,000 466,021,000 1 1 100

16 KALTIM Dokumen 456,245,000 439,187,900 1 1 100

17 SULAWESI UTARA Dokumen 624,284,000 623,179,000 1 1 100

18 SULAWESI TENGAH Dokumen 510,191,000 505,823,500 1 1 100

19 SULAWESI SELATAN Dokumen 951,015,000 912,390,900 1 1 100

20 SULAWESI TENGGARA Dokumen 716,645,000 682,903,600 1 1 100

21 MALUKU Dokumen 469,923,000 406,538,850 1 1 100

22 BALI Dokumen 401,015,000 390,094,700 1 1 100

23 NTB Dokumen 418,940,000 409,387,000 1 1 100

24 NTT Dokumen 831,900,000 769,881,200 1 1 100

25 PAPUA Dokumen 1,684,175,000 1,664,916,534 1 1 100

26 BENGKULU Dokumen 422,170,000 421,851,000 1 1 100

27 MALUKU UTARA Dokumen 469,923,000 446,666,000 1 1 100

28 BANTEN Dokumen 373,263,000 234,178,000 1 2 200

29 BANGKA BELITUNG Dokumen 326,784,000 305,868,300 1 1 100

30 GORONTALO Dokumen 282,361,000 273,806,800 1 1 100

31 KEPULAUAN RIAU Dokumen 317,117,000 300,561,500 1 1 100

32 PAPUA BARAT Dokumen 773,440,000 765,870,000 1 2 200

33 SULAWESI BARAT Dokumen 266,028,000 260,297,000 1 1 100

34 KALTARA Dokumen 230,810,000 85,200,000 1 1 100

21,748,843,000 20,372,594,768 34 36 105.88

%

Grand Total

DEKONSENTRASI SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN

Capaian Output 2079.501 Data dan Informasi Tenaga Kesehatan di Seluruh Provinsi (Dokumen)

NO Dinas Kesehatan Provinsi Satuan Pagu RealisasiTarget

RVK

Realisasi

RVK

Page 122: 2019 - kemkes.go.id · kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) dalam aktivitas ekonomi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam produksi modern, serta memberikan

1 DKI JAKARTA Layanan 424,656,000 340,737,895 1 1 100

2 JAWA BARAT Layanan 442,284,000 377,226,300 1 1 100

3 JAWA TENGAH Layanan 471,208,000 396,932,900 1 1 100

4 YOKYAKARTA Layanan 480,524,000 355,682,525 1 1 100

5 JAWA TIMUR Layanan 495,286,000 440,197,000 1 1 100

6 ACEH Layanan 559,294,000 454,203,000 1 1 100

7 SUMATERA UTARA Layanan 547,460,000 478,096,600 1 1 100

8 SUMATERA BARAT Layanan 526,240,000 466,189,456 1 1 100

9 RIAU Layanan 515,422,000 479,198,716 1 1 100

10 JAMBI Layanan 500,570,000 465,931,000 1 1 100

11 SUMATERA SELATAN Layanan 523,304,000 457,320,400 1 1 100

12 LAMPUNG Layanan 485,788,000 475,611,550 1 1 100

13 KALBAR Layanan 511,094,000 387,024,730 1 1 100

14 KALTENG Layanan 514,090,000 494,334,380 1 1 100

15 KALSEL Layanan 515,070,000 416,783,200 1 1 100

16 KALTIM Layanan 529,962,000 477,122,700 1 1 100

17 SULAWESI UTARA Layanan 552,232,000 550,427,900 1 1 100

18 SULAWESI TENGAH Layanan 552,532,000 543,708,600 1 1 100

19 SULAWESI SELATAN Layanan 523,304,000 457,320,400 1 1 100

20 SULAWESI TENGARA Layanan 540,462,000 493,840,069 1 1 100

21 MALUKU Layanan 611,060,000 558,934,951 1 1 100

22 BALI Layanan 496,412,000 439,538,070 1 1 100

23 NTB Layanan 512,760,000 488,156,700 1 1 100

24 NTT Layanan 553,682,000 516,316,782 1 1 100

25 PAPUA Layanan 667,102,000 654,702,500 1 1 100

26 BENGKULU Layanan 503,624,000 499,610,650 1 1 100

27 MALUKU UTARA Layanan 570,132,000 543,107,000 1 1 100

28 BANTEN Layanan 438,624,000 264,370,650 1 1 100

29 BANGKA BELITUNG Layanan 465,966,000 412,855,400 1 1 100

30 GORONTALO Layanan 530,084,000 501,861,231 1 1 100

31 KEPULAUAN RIAU Layanan 513,432,000 463,284,100 1 1 100

32 PAPUA BARAT Layanan 621,140,000 617,792,200 1 1 100

33 SULAWESI BARAT Layanan 526,400,000 488,274,847 1 1 100

34 KALTARA Layanan 502,304,000 348,909,742 1 1 100

17,723,504,000 15,805,604,144 34 34 100

%

GRAND TOTAL

DEKONSENTRASI SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN

Capaian Output 2079.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

No Dinas Kesehatan Provinsi Satuan Total Pagu (Rp.) Total Realisasi (Rp.)Target

RVK

Realisas

i RVK