Representasi Pengetahuan Tree untuk Menemukan Jalur Terpendek Dari Kota

Malang ke JakartaOleh :

Elok Amalia R. (08.52.0005)

Novi Aienur Rofiq H. (08.52.0011)

Dion A. Webiaswara (08.52.0018)

M. Fery Rijal (08.52.0020)

STMIK Pradnya Paramitha

Malang Jawa Timur

Tree adalah struktur data yang menyerupai pohon, di mana simpul internal (node) menandakan suatu tes pada atribut, setiap cabang (arc) merepresentasikan hasil tes, dan simpul daun merepresentasikan kelas atau distribusi kelas.

Tree merupakan tipe khusus dari jaringan semantic, yang setiap nodenya kecuali akar, mempunyai satu node orang tua dan mempunyai nol atau lebih node anak.

Analisis pohon keputusan (decision tree analysis) merupakan salah satu alat pengambilan keputusan dari berbagai alternatif yang tersedia. Analisis pohon keputusan biasanya digambarkan dengan simbol standar misalnya lingkaran, garis lurus, dll.

Node / Vertex

Arc / Edge

Seseorang bersama dengan teman-temannya akan melakukan perjalanan darat dari Kota Malang ke Jakarta.

Terdapat banyak kemungkinan jalur yang akan dilewati untuk sampai ke tujuan.

Karena keterbatasan sumber daya, mereka (seseorang dengan temannya) menginginkan untuk menempuh jalur terpendek.

Semua kemungkinan kota hanya dapat dilewati dari satu arah saja (menuju arah jakarta).

Menyajikan suatu solusi pemecahan masalah untuk proses mendukung keputusan dalam rangka pemilihan rute dapat berlangsung dengan cepat & mudah.

Mojokerto

Ponorogo

Pekalongan

Blitar

Bojonegoro

Sragen

Kebumen

Demak

Boyolali

Madiun

Malang

Subang

Jakarta

Purwakarta

89

174

82

65

35

93

86 7193

135

10295

74173

183

115

205220

106

219

3692

131

62

Identifikasi semua titik keputusan dan kemungkinan lain yang akan terjadi.

Identifikasi alternative keputusan untuk setiap titik keputusan.

Identifikasi apa yang mungkin terjadi dari setiap keputusan yang diambil.

Membuat sebuah diagram pohon yang menunjukkan urutan keputusan dan kejadian yang mungkin.

Estimasi kemungkinan hasil yang akan diperoleh dari berbagai kejadian yang mungkin terjadi.

Estimasi konsekuensi dari setiap hasil yang mungkin dari berbagai alternatif keputusan.

Perhitungkan nilai yang diharapkan dari setiap alternatif keputusan.

Pilih alternatif keputusan yang menawarkan nilai paling optimal.

1.Kota Malang 9.Kota Boyolali 2.Kota Ponorogo 10.Kota Demak 3.Kota Blitar 11.Kota Purwakarta 4.Kota Mojokerto 12.Kota Subang 5.Kota Sragen 13.Kota Pekalongan 6.Kota Madiun 14.Kota Jakarta 7.Kota Bojonegoro 8.Kota Kebumen

Hill climbing (mendaki bukit) merupakan salah satu variasi metode buat dan uji (generate and test) dimana umpan balik yang berasal dari prosedur uji digunakan untuk memutuskan arah gerak dalam ruang pencarian (search).

Dalam prosedur buat dan uji yang murni, respon fungsi uji hanyalah ya atau tidak.

Dalam prosedur Hill Climbing, fungsi uji dikombinasikan dengan fungsi heuristik yang menyediakan pengukuran kedekatan suatu keadaan yang diberikan dengan tujuan (goal).