2018 halo vale...a / or kirimkan kritik, saran, dan tanggapan anda tentang halo vale ke internal....

Halo Vale

INTERNAL MAGAZINEPT VALE INDONESIA Tbk201820

Intranet Kolaboratif PT Vale

Kiln 4 Terpasang ESP Baru

Langkah Perusahaan untuk Pelestarian Biodiversitas

Wawancara Dani Widjaja

Serasa Media Sosial

Pelindung/Patron: Board of Directors PT Vale Indonesia Tbk, Penasihat/Advisor: Gunawardhana Vinyaman (Director of Communications & External Affairs), Penanggung jawab/Editors in Chief: Bayu Aji Suparam (Senior Manager of Communications), Redaksi Pelaksana/ Managing Editor: Ann Sjamsu, Redaksi/ Editors: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi, Andi M. Fauzi Ramadhan Fotografer/Photographer: Harris Gunawan, Desain & Tata Letak/Design & Layout: Andi Ashari Saputra Djalil, Alamat Redaksi/Address: Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Telp. 021-5249100, Ext. 9628 & 9888, Fax. 021-5289587.

Redaksi Halo Vale menerima sumbangan naskah dari pembaca. Naskah ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan populer. Panjang naskah maksimal satu setengah halaman kuarto, spasi satu setengah. Sertakan foto atau ilustrasi baik gambar maupun grafik jika diperlukan. Saran dan naskah dikirimkan ke alamat email [email protected].

Readers are welcome to contribute articles for publication in Halo Vale. Articles should be written using easy to understand language with 1.5 line-spacing and a maximum length of 1.5 A4 pages. Include photos or illustrations, drawings or graphs, if necessary. Please send suggestions and articles to the [email protected].

Anda dapat mengunduh Halo Vale edisi digital (PDF) di vale.com/indonesia pada bagian Pers/Publikasi. The Digital version of Halo Vale can be downloaded from vale.com/indonesia on Press/Publication section.

Pembaca yang Budiman,

Pada edisi kali ini kami mengangkat laporan utama kehadiran intranet kolaboratif bagi perusahaan kita. Karena hal tersebut adalah salah satu milestone dan terobosan bagi Vale dalam meng-adopsi kemajuan teknologi informasi dan digital ke dalam aktivitas komunikasi dan interaksi perusahaan menjadi lebih baik dan maju. Kehadiran intranet kolaboratif diharapkan memberikan penga-laman pengguna, dan interaksi antar kanal komunikasi perusahaan yang lebih transparan dan menyenangkan. Pada laporan juga kami sampaikan beberapa hal-hal yang perlu Anda perhatikan sebagai pengguna intranet kolaboratif agar komunikasi internal di peru-sahaan menjadi lebih efektif dan sesuai dengan etika.

Sebagai laporan pendukung, beberapa peristiwa penting peru-sahaan yang berlangsung selama enam bulan terakhir sepanjang 2017 kami kemas dalam tiga rubrik; kinerja, interaksi dan wa-wancara. Beberapa artikel di antaranya adalah tentang pemasangan ESP model baru di Kiln Nomor 4 sebagai salah satu proyek capital.

Ada pula tentang upaya perusahaan dalam pelestarian alam dengan menjalin kerjasama dengan Lembaga IBCSD untuk menyusun Dokumen Pengelolaan Biodiversitas Area Tambang. Tak luput kami sorot tentang kinerja program sosial perusahaan khususnya keberhasilan dalam pertanian sehat ramah lingkungan berkelanjutan di judul artikel “Buangin, Desa SRI Organik ke Sem-bilan di Wilayah Pemberdayaan PT Vale”.

Tak kalah menarik adalah wawancara kami dengan Director of Process Plant PT Vale Dani Widjaja tentang peluang perusahaan meningkatkan produksi dan nilai kompetisi melalui implementasi continuous improvement project.

Selamat membaca.

Editorial Editorial

Dear Readers,

For this edition, we highlight the upgrade of the collaborative intranet in our company in the main report. Its facelift is one of the milestones and a breakthrough for Vale in adopting the new devel-opment of digital information technology into the communication and interaction activities within the company to become better and more advanced. The presence of the collaborative intranet is expected to provide a more transparent and enjoyable user experi-ence and interaction among corporate communication channels. In our report we also share some things you need to consider as a collaborative intranet user to make internal communication in the company more effective and ethical.

In the other three sections i.e. Performance, Interaction and Inter-view, we report several key corporate events held in the past six months of 2017. For instance the installation of the new model ESP at the Kiln Number 4 as one of the capital projects.

There is also an article about the company's efforts in the nature conservation; this time in the form of cooperation with the IBCSD Institution to prepare the Document of Biodiversity Management in a Mining Area. Surely, we won’t forget to report the performance of the company's social programs, especially the success in the sustainable green healthy farming in the article titled "Buangin, the ninth Organic SRI Village in the Empowerment Area of PT Vale".

No less interesting is our interview with Process Plant Director of PT Vale Dani Widjaja about the company's opportunity to increase production and competitiveness level through the implementa-tion of continuous improvement projects.

Happy reading!

2 Halo Vale 20 I Tahun 2018

DAFTAR ISI CONTENT 3

LAPORAN UTAMA COVER STORY Serasa Media Sosial 5

Feels Like Social Media 9

Kata Mereka tentang Intranet Kolaboratif 12

What They Say 14

Praktik Intranet Kolaboratif yang Menginspirasi

16

Inspiring Collaborative Intranet Practices 18

6 Manfaat Intranet Kolaboratif bagi Karyawan

20

6 Collaborative Intranet Benefits for Employees

22

Buang Waktu atau Katalis Produktivitas? 24

Time-Waster or Productivity Catalyst? 26

KINERJA PERFORMANCEPenghargaan-penghargaan di Tahun 2017 29

Awards Received in 2017 31

Terpapar Getaran Gempa, PT Vale Inspeksi Bendungan

33

Exposed to Earthquakes, PT Vale Inspects the Dams

34

Memoles Unit Haulmaster 35

Polishing Up Haul Master Units

Kiln 4 Terpasang ESP Model

Kiln 4 Gets New ESP Model

Selamat Datang Operator Baru Mines

Welcoming Mines’ New Operators

Hot Seat Shift Change Berikan Hasil

Signifikan

Hot Seat Shift Change Provides Significant

Results

37

39

42

44

46

48

50

INTERAKSI INTERACTIONLangkah Perusahaan untuk Pelestarian Biodiversitas

52

The Company’s Steps to Preserve the Biodiversity

54

Choir PT Vale Meriahkan Event Global 56

PT Vale's Choir Enlivens Global Event 58

Bukti Dedikasi dan Loyalitas 60

An Evidence of Dedication and Loyalty 62

Buangin, Desa SRI Organik ke Sembilan di Wilayah Pemberdayaan PT Vale

64

Buangin, the Ninth Organic SRI Village in PT Vale's Empowerment Area

66

WAWANCARA INTERVIEWDani Widjaja Director of Process Plant PT Vale

68

Kehadiran intranet kolaboratif membuat interaksi dan komunikasi internal peru-sahaan lebih menyenangkan, transparan dan real time.

The collaborative intranet makes the interac-tion and internal communication more fun, transparent and real time.

Cover Design : Andi Ashari Saputra Djalil

3Tahun 2018 I Halo Vale 20

DAFTAR ISI/ CO N T E N T

SURAT PEMBACA / NOTE TO EDITOR

Kirimkan kritik, saran, dan tanggapan Anda tentang Halo Vale ke [email protected] atau kirimkan surat ke DP 23B. Surat yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik. Pengirim surat pembaca yang dimuat, silahkan mengambil suvenir di Communications & External Affairs Department pada hari dan jam kerja.

Send your opinion, comment and feedback about Halo Vale to [email protected] DP 23B.. Each letter published will receive a souvenir. Kindly pick up your souvenir at Communications & External Affairs Department during working hours.

Video Project di IntranetSaya melihat ada beberapa video yang ditampilkan di intranet. Di antaranya tentang CI Project. Menurut saya ini bagus agar seluruh karyawan PT Vale mengetahui perkembangan proyek yang ada dan berlangsung. Namun menurut saya durasinya lumayan lama mem-buat ukuran filenya besar sehingga ketika menonton streaming jadi tersendat-sendat. Saran saya mungkin materinya bisa dipadatkan agar tidak terlalu panjang, file-nya juga lebih kecil dan nyaman ke-tika menontonnya. Juga bisa ditambahkan animasi atau sejenisnya yang sesuai agar video lebih menarikW a y a n D e w a n t a r a , H R D e p a r t e m e n t

Terima kasih masukannya. Akan kami pertimbangkan hal tersebut untuk pembuatan video selanjutnya.

Media Sosial PT ValeSaya lihat tahun baru PT Vale punya hal yang baru, yakni berupa me-dia sosial resmi perusahaan yang ada di Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube. Saya kira ini hal yang bagus sekali dilakukan perusa-haan di era digital dan teknologi informasi yang serba cepat ini. Ini upaya perusahaan menjadi lebih transparan dan interaktif. Sebagai netizen dan pengguna media sosial, publik juga dapat memperoleh informasi yang valid dan cepat melalui kanal media sosial yang ada. Saya ucapkan selamat kepada PT Vale atas launching akun resmi media sosialnya tanggal 2 Januari 2018 lalu!. S a m s u d d i n , F i r e & E m e r g e n c y S e r v i c e s

Terima kasih atas apresiasinya. Kanal media sosial ini memang kami persiapkan untuk kebutuhan informasi publik yang cepat, akurat dan terpercaya. Sekaligus sebagai saluran interaksi antara perusahaan dengan publik netizen.

Dapat info update berkat socmedSenang euy sekarang PT Vale punya akun socmed resmi. Jadi kita bisa update berita meskipun sedang tidak di site. Semoga banyak informasi bermanfaat yang ditebar. S u z a n n a Z a s , M e d i c a l S e r v i c e s

Terima kasih atas apresiasinya. Viralkan!

Video Project on the IntranetI noticed there are some videos featured on the intranet, such as videos about the CI. I think those videos are great for enabling all PT Vale’s employees to know the progress of existing projects currently being implemented. However, I think the duration is quite long, so the size becomes too large and results in buffering problems. I suggest that , maybe it is better to compress the material so that the duration is not too long, the file is also made smaller to make it easier to watch. And maybe animations or something similar can be added to make the videos more interesting.W a y a n D e w a n t a r a , H R D e p a r t e m e n t

Thank you for your feedback. We will consider your input for future video production

PT Vale’s Social MediaThis new year PT Vale has a new breakthrough, the Company’s offici-al social media on Facebook, Twitter, Instagram and YouTube. I think it’s a great thing to do in the digital and fast-paced information technology are. This is a good effort from the Company to be more transparent and interactive. As netizens and social media users, the public can also obtain valid and fast information through social me-dia channels. I congratulate PT Vale on launching its official social media account on January 2nd, 2018! S a m s u d d i n , F i r e & E m e r g e n c y S e r v i c e s

Thank you for your appreciation. We prepare these social media channels to meet the needs of fast, accurate and reliable public informations as well as a channel of interaction between companies and netizens.

Updated Information from Social MediaI am glad that PT Vale now has its own official social media acco-unts. Now we can receive news update even though we are not on site. Hopefully lots of useful information are being spread.S u z a n n a Z a s , M e d i c a l S e r v i c e s

Thank you for your appreciation. Make it viral!


Intranet Kolaboratif PT Vale

Serasa Media SosialKehadiran intranet kolaboratif membuat interaksi dan komunik asi internal perusahaan lebih menyenangk an, transparan dan real time .


L APOR AN UTAMA

Setelah melakukan persiapan hampir selama setengah tahun, akhirnya wajah intranet baru PT Vale diluncurkan pada pertengahan September 2017 silam. Intranet ini kemudian diberi nama intranet kolaboratif. Tidak hanya namanya, informasi, tampilan, panduan pengelolaannya juga mengacu pada Vale Global. Intranet kolaboratif ini ibarat kapal yang menampung seluruh informasi internal unit Vale di dunia. Selain Indonesia dan Brasil, ada Kanada, Swiss, Inggris, Oman, Malaysia, Kaledonia Baru, dan Mozambik. Bagi PT Vale, kehadiran intranet kolaboratif ini menggantikan intranet sebelumnya yang telah berusia sembilan tahun.

Intranet kolaboratif tampil dengan memberikan ruang interaksi pengguna yang luwes dan menyenangkan. Layaknya sebuah media sosial. Setiap posting dilengkapi dengan fitur “komentar” dan tombol “like”. Pengguna juga dapat memfokuskan interaksi dengan membuat grup-grup terbatas dan dimoderasi penuh oleh para penggunanya. Kostumisasi juga berlaku pada isian profil pengguna yang dapat dilengkapi informasi diri maupun foto diri. Bahkan intranet kolaboratif dapat diakses me-lalui ponsel.

Tidak hanya itu, intranet kolaboratif ini juga menampilkan konten yang lebih informatif. Pengguna dapat melirik konten global dan unit-unit bisnis Vale lainnya cukup melalui satu kanal. Juga dibenamkan sejumlah aplikasi dan menu yang user friendly dan memudahkan dalam pencarian konten (“search”), layaknya mesin pencarian Google.

“Indonesia mengadopsi intranet kolaboratif agar sinergis dengan Vale Global. Hal ini bukan cuma soal perubahan wajah. Namun juga pengalaman pengguna, interaksi antar kanal komunikasi perusahaan yang lebih transparan. Kehadiran intranet kolaboratif ini juga sejalan dengan tren interaksi di era digital saat ini yang membutuhkan kecepatan dan real time,” papar Senior Manager Commu-nications PT Vale Bayu Aji.

Kehadiran intranet kolaboratif ini, tambah Bayu, juga sangat membantu komunikasi dan interaksi di internal perusahaan yang mengedepankan keterlibatan penggu-nanya. Interaksi juga menjadi lebih menyenangkan karena tampilannya seperti media sosial.

Hal tersebut dibenarkan oleh Senior Manager Infor-mation Technology Yudy Setyawan. “Intranet yang ada sebelumnya sudah berusia 10 tahun. Secara filosofis sudah sangat berbeda. Sekarang transaksional. Sehingga informasi bisa lebih baik. Sifat kolaboratif ini karena ada aspek engagement dan sosial,” papar Yudy.

Di sisi lain, lantaran berbasis cloud based, intranet kolabo-ratif ini juga memerlukan persiapan khusus sebelum pe-luncurannya. Hal-hal yang dipersiapkan Tim Communica-tions dan Tim IT tidak hanya berupa change management. Namun juga menyampaikan perubahan ini dengan baik kepada para pengguna yang selama ini sudah nyaman dengan intranet sebelumnya. “Yang menjadi perhatian kami dalam migrasi ini adalah performance, user expe-riences dan kecepatan internet dalam jaringan Vale,” tambah Yudy.

Fitur-fiturSeperti disebutkan sebelumnya, intranet kolaboratif hadir dengan sejumlah fitur yang memberikan pengalaman baru bagi penggunanya. Sebut saja menu "Institutional and Services", dimana penguna dapat memperoleh informasi, form, regulasi, sampai data-data yang berhu-bungan dengan peru-sahaan dan Vale global maupun hal teknis terkait pekerjaan.

Ada pula menu "News" yang berisi tentang berita-berita yang berhubungan dengan opera-sional peru-sahaan, kam-panye maupun event. Serta peringatan maupun materi edukasi yang


L APOR AN UTAMA

dikemas dalam sebuah pengumuman.

Selain itu ada menu yang berisi tentang pengalaman dan ce-rita-cerita yang dibagi para karyawan Vale di unit lainnya yang terdapat di “Story Bank”. Di sini Anda dapat melihat seluruh cerita unik, lucu dan menginspirasi yang terjadi di unit-unit Vale di dunia. Mulai dari hal yang serius tentang operasional perusahaan hingga yang santai seperti aktivitas karyawan di dalam suatu event, hobi maupun hal berbau sosial.

Pengalaman penggunaPasca peluncuran intranet kolaboratif, kami mendapat sejumlah komentar dari para pengguna. Salah satunya adalah Silvia Riani, Manajer Management Accounting PT Vale. “Awalnya saya kehilangan jejak untuk mencari aplikasi atau source yang biasa saya buka. Mungkin akan lebih memu-dahkan user jika dibuatkan guidance mapping, terutama untuk fitur-fitur yang umum digunakan oleh user. Intranet Kolabo-ratif sangat menarik karena web-based, tampilan yang lebih kekinian, dan menampilkan informasi dari Vale global,” ujar dia.


L APOR AN UTAMA

Tidak boleh berjualan.

Tidak diperkenankan menyinggung agama atau isu politik.

Mengomentari tentang berita kematian.

Komentar tentang masalah personal seseorang.

Kanal postingan tentang donasi, amal atau su-karela baru dapat dibuat setelah disetujui oleh admin intranet kolaboratif.

Kampanye penggalangan dana untuk kar-yawan.

Donor darah atau organ tubuh. Akan dievaluasi berdasarkan kasus per kasus dan disetujui oleh admin area.

Mengirimkan atau memposting informasi atau foto terkait kecelakaan. Kecuali dilakukan admin area berdasarkan kepentingan dan pertimban-gan tertentu.

Proyeksi hasil kinerja finansial, pangsa pasar, presentasi yang bersifat rahasia maupun informasi yang dapat menarik bagi kompetitor bisnis.

Topik sensitif seperti perpindahan eksekutif, pergantian struktur organisasi, memperkerja-kan profesional baru atau pemutusan hubun-gan kerja.

Mengkritik kompetitor bisnis.

Topik yang menunjukkan suatu nama tertentu.

Rumor atau fakta yang belum tentu benar.

Selfie atau foto di area yang berisiko bahaya atau ketika berkendara.

Apa yang tidak boleh diposting dan komentari?

Pengalaman menggunakan intranet kolaboratif dalam sebuah perusahaan memang memberikan dampak yang berbeda-beda. Perusahaan telekomunikasi multinasional asal Inggris Cable & Wireless, misalnya adalah salah satu peru-sahaan yang memanfaatkan hal ini sebagai perangkat komu-nikasi untuk membangun transparansi di dalam organisasi dengan memberi akses kepada karyawan untuk mengajukan pertanyaan kepada para manajer senior melalui intranet.

Dalam sebuah wawancara pihak Cable & Wireless menye-butkan bahwa forum ini secara khusus telah meningkatkan kolaborasi antara anggota tim dan manajer. Karyawan senang memberi komentar, berbagi pandangan, dan para manajer senior menjawab pokok-pokok penting yang muncul dalam diskusi. Jika sebuah posting mendapat 20 suara, maka diskusi akan diteruskan ke tim manajemen untuk ditinjau yang artinya karyawan di semua level orga-nisasi bisa berkontribusi pada sukses perusahaan.

“Indonesia mengadopsi intranet kolaboratif agar sinergis dengan Vale Global. Hal ini bukan cuma soal perubahan wajah. Kehadiran intranet kolaboratif ini juga sejalan dengan tren interaksi di era digital saat ini yang membutuhkan kecepatan dan real time,”


L APOR AN UTAMA

After being prepared for almost half a year, finally the new face of PT Vale’s intranet was launched in mid-September 2017. The intranet was then renamed Collaborative Intranet. Not only its name, but the information on it, its appear-ance, and the guidance to manage it also changed and referring to Vale Global. This collaborative intranet is like a ship that intercepts all the internal information on the Vale units in the world. Besides Indonesia and Brazil, there are Canada, Switzerland, UK, Oman, Malaysia, New Caledonia, and Mozambique. The col-laborative intranet has replaced the pre-vious nine-year-old intranet of PT Vale.

The collaborative intranet provides a flexible and fun interaction room, just like social media. Each post comes with a "comment" feature and a "like" button. The users can also focus on certain topics by creating limited groups which are fully moderated by them. The customization also applies to the user profile feature which can be filled in with self-informa-tion and self-portrait. Futhermore, the collaborative intranet can be accessed via mobile phones.

Not only that, this collaborative intranet also presents more informative contents. The users can look at the contents of Vale Global and its business units through one channel. It also contains a number

Feels Like Social MediaPT Vale Collaborative Intranet

The collaborative intranet makes the interac tion and internal communic ation more fun, transparent and real time.

of applications and menus which are user friendly, including the tool for searching the contents easily, just like the Google search engine.

“Indonesia has adopted the collaborative intranet to be synergistic with Vale Global. The changes do not happen only on the ap-pearance, but also on the user experience and the interaction among the company’s communication channels which becomes more transparent. The presence of this collaborative intranet is also in line with the trend of interaction in today's digital era that requires speed and real time," said Senior Manager Communications of PT Vale Bayu Aji.

According to Bayu, the collaborative intranet is also very helpful in the internal communication and interaction of the company which emphasizes the involve-ment of the users. The interaction also becomes more fun because it looks like a social media.

Senior Manager of Information Technology Yudy Setyawan supports the statement of Bayu. "The previous intranet was 10 years old. Philosophically it was very different. Now it is transactional. So, the informa-tion can be made better. This collaborative nature is due to social and engagement aspects," says Yudy.

On the other hand, due to the use of cloud as the host, this collaborative intranet need-ed special preparation before its launch. Preparation by the Communications Team


COVER STORY

and the IT Team were not only in term of the changes in manag-ing it, but also to present the changes well enough to the users who was already comfortable with the previous intranet. "Our concern in this migration is performance, user experience and internet speed in the Vale network," Yudy added.

FeaturesAs mentioned earlier, the collaborative intranet comes with a number of features that provide a new experience for its users. Let’s take the "Institutional and Services" menu, where users can get information, forms, regulations, and data about the com-pany and Vale Global as well as technical matters related to their respective job.

In the meantime, the "News" menu contains the news related to

company’s operations, campaigns and events, as well as warnings and educational materials presented in announcement format.

There is also a menu about experiences and stories shared by the Vale employees in other units highlighted in the "Story Bank". Here you can see all the unique, funny and inspiring stories told by all the Vale units in the world; from serious matters about the company's regular operations to something trivial such as em-ployee activities in an event, hobbies and social occasions.

User ExperienceOnce the collaborative intranet was launched, we gathered comments from the users. One of them is Silvia Riani, Accounting Manager of PT Vale. "At first I lost track to find the applications or sources I used to open. Maybe for users it will be easier if there is


COVER STORY

Selling things.

Offending a religion or bring up a political issue.

Commenting on an obituary.

Commenting on someone's personal probrlem.

A channel for donation, charity or volunteers must first get approval from the collaborative area administrator before developing one.

Campaigning to raise funds for an employee.

Donation of blood or body organs. It will be evaluatied case by the case and require ap-proval from the area administrator.

Sending or posting information or pictures of an accident, unless it is posted by area administrator based on certain interests and considerations.

Projected financial performance figures market share, confidential presentations as well as information that may be used by business competitors for their interests.

Sensitive topics such as the transfers of execu-tives, changes in organizational structure, hiring processes of new employees or lay off.

Criticizing business competitors.

A topic which indicates a certain name.

A rumor or information that hasn’t been veri-fied yet whether it’s true or not.

Selfie photos in a dangerous area or while driving.

a guidance map, especially for the features commonly used by the users. The Collaborative Intranet is very interesting because it's web-based, look more modern, and displays information from Vale Global," she said.

The use of the collaborative intranet within a company may generate different impacts as used by the British multinational telecommunications company Cable & Wireless, for example. The company uses the collaborative intranet as a communication tool to build transparency within the organization by giving access to the employees to ask questions directly to the senior managers via the intranet.

In an interview, Cable & Wireless said that the intranet has par-ticularly increased the collaboration between the team members and the managers. Employees like to comment, share views, and senior managers answer the important points that come up in the discussion. If a post gets 20 votes, then the discussion will be forwarded to the management team for review which means employees at all levels of the organization can contribute to the company's success.[]

Indonesia has adopted the collaborative intranet to be synergistic with Vale Global. The changes do not happen only on the appearance, but also on the user experience and the interaction among the company’s communication channels which becomes more transparent.

Dos & Don'ts - Posting and Commenting


COVER STORY

Kata Mereka tentang Intranet KolaboratifWhat They Say

“Bagi saya Intranet Kolaboratif memang agak lebih sulit digunakan dibandingkan intranet sebelumnya, terutama saat memilih fitur-fitur. Sampai saat ini saya belum bisa melihat harga nikel dan kurs rupiah. Di sisi lain, intranet baru lebih menarik tampilannya karena banyak gambar, tidak hanya tulisan. Setiap announcement juga sudah dibuat desain yang menarik dan komunikatif.”

Apa pendapat Anda tentang intranet baru kita? Mungkin opini sejumlah rekan berikut ini mewakili pendapat Anda.

What do you think about our new intranet? The opinions of these colleagues might represent what's on your mind.

Idham Nur Aslam, Manager Facility Ser vices"For me the Collaborative Intranet is a bit more difficult to use than the previous one, especially when select-ing the features. Until now I have not been able to find the price of nickel and the rupiah exchange rate. On the other hand, the new intranet is more interesting because of the many images, not just words like before. Every announcement has also been made in an interesting and communicative design."

Halo Vale 20 I Tahun 201812

L APOR AN UTAMA/ CO V E R S TO RY

“Pada dasarnya intranet baru mudah digunakan. Tapi karena tidak ada sosialisasi sehingga membingungkan kita mencari lokasi file dari intranet yang lama. Saya merasa kesulitan mencari link dokumen, folder, atau file dari Intranet lama. Intranet baru ini menarik dari sisi penampilan dan juga keterhubungannya dengan Vale global. Tentang fitur media sosial, bagi saya tidak terlalu berpengaruh. Mungkin lagi-lagi ini karena kurangnya sosialisasi.”

“Awalnya saya kehilangan jejak untuk mencari aplikasi atau source yang biasa saya buka. Mungkin akan lebih memu-dahkan user jika dibuatkan guidance mapping, terutama untuk fitur-fitur yang umum digunakan oleh user. Intranet Kolaboratif sangat menarik karena web-based, tampilan yang lebih kekinian, dan menampilkan informasi dari Vale global. Hanya saja, menurut saya, perlu dipisahkan antara local news dan global supaya eye-catching kalau ada berita-berita baru

dari global. Menurut pendapat saya, bagian “comment” atau “like” seperti umumnya media sosial tidak perlu ya. Karena selain bisa menimbulkan konflik jika ada komentar yang tidak konstruktif, dari pengamatan saya benefit-nya juga kurang dan jadinya terlalu ramai. Jadi sebaiknya bisa diisi atau diman-faatkan untuk informasi lain yang lebih bermanfaat. Satu lagi saran saya, kalau bisa ketika Intranet Kolaboratif dibuka atau di refresh, proses loading-nya bisa agak dipercepat.”

Topan Prasetyo, Senior Manager of Capital & Project Management

Silvia Riani, Manajer Management Accounting

"Basically, the new intranet is easy to use. But since there is no socialization prior to the launch, we become confused when looking for files from the old intranet. I find it difficult to get the links of documents, folders, or files from the old Intranet. The new intranet is appeal-ing in terms of looks and its connectivity with the Vale Global. While the social media features, for me they do not matter that much. Perhaps again, this is due to lack of socialization."

Intranet baru ini menarik dari sisi penampilan dan juga keterhubungannya dengan Vale global.


L APOR AN UTAMA / CO V E R S TO RY

“Saya belum pernah membaca cross reference antara satu link di intranet lama dengan yang baru yang menurut saya penting. Fitur interaksi di In-tranet Kolaboratif menarik karena kita bisa meng-etahui respons dari karyawan lain tentang sebuah isu. Seharusnya ada peran untuk knowledge shar-ing dari apa yang sedang dikerjakan oleh seorang karyawan. Dan bagus juga jika bisa dilakukan kolaborasi satu tim melalui intranet baru, misalnya dalam pembuatan reporting, project management, document sharing, dan sebagainya.”

Wayan Dewantara, Senior Manager of HRBP & Process Management

"I have never found a cross reference between one link on the old intranet and the new one which I think is important. The interaction fea-tures on the Collaborative Intranet are interesting because we can find out responses from other employees about an issue. There should be a fa-cility for sharing knowledge on what an employ-ee is doing. And it is good if the collaboration of a team can be done through the new intranet, for example in preparing a report, project manage-ment, document sharing, and functions."

"At first I lost track of searching for the applications or source I used to open. It may be easier for users if there is a guide map, especially for the features commonly used by the users. The Collaborative Intranet is very interesting because it is web-based, the look is more modern, and it displays informa-tion from Vale Global. However, in my opinion, the local news need to be separated from the global ones so that if there is a new article from the global it will be eye-catching. I think

the "comment" or "like" features like in the social media are not that necessary. Because they can lead to a conflict if the comments are not constructive. From my observations the benefit is also not significant and even make the page too crowded. So the space is better to be used for posting more useful information. One more suggestion, if it is possible, is to speed up the loading process when we open or refresh the Collaborative Intranet.




“Pertama-tama saja saya rasakan kesulitan, perlu familiarisasi. Setelah itu oke. Secara tampilan, intranet baru jauh meningkat. Ten-tang fitur yang mirip-mirip media sosial, saya sendiri belum pernah menggunakan fitur ini karena alasan load pekerjaan. Kalau pendapat saya, ini positif namun perlu dikelola risikonya, antara lain harus disaring komentar yang sifatnya negatif dan dari sisi pengguna harus lebih bijaksana menggunakan waktu untuk commenting. Hal baiknya, karyawan lebih inter-aktif karena ada fitur “medsos” di intranet. Lebih lanjut bisa di aktualkan dengan kolaborasi di dunia nyata, tidak hanya di dunia maya.”

Anang Krisnocahyo, Senior Coordinator EHS System & Development

"At first I felt the difficulty and needed to familiar-ize for a while. Afterwards, it is okay. In the look, the new intranet is much improved. About the social media-like features, I myself have not used them as I’m too busy with my work load. In my opinion this is positive, but the risks need to be managed well, especially in filtering the negative comments and the users should be wise in using the time for commenting. The good thing is, the employees are more interactive with the exist-ence of social media-like features on the intranet. Futhermore the collaboration can be actualized in the real world, not just in cyberspace."




Semakin banyak perusahaan di dunia telah mengadopsi intranet kolaboratif sebagai media komunikasi internal. Dengan intranet yang memiliki berbagai fitur, mereka mendapatkan banyak manfaat mulai dari penyeder-hanaan dan otomasi proses kerja, transparansi di internal perusahaan lebih kentara, hingga perubahan cara ko-munikasi karyawan. Mari melihat contoh praktik intranet kolaboratif di perusahaan lain sehingga kita bisa memetik inspirasi.

Mengubah Budaya PerusahaanNew Seasons Market membuka gerai pertamanya di Portland, Amerika Serikat, pada tahun 2000. Jaringan supermarket tersebut terus berkembang dan kini sudah mengoperasikan 17 gerai di wilayah sekitar, dengan jumlah pegawai mencapai 3.000 orang. Pertumbuhan itu membawa berbagai tantangan, salah satunya memas-tikan karyawan bisa saling berkomunikasi dari banyak lokasi.

Menjawab persoalan itu, departemen Internal Commu-nications memimpin inisiatif intranet yang mereka beri nama The Pantry. Memasang intranet baru memang mudah, tapi proses adopsinya cukup menantang karena 50% karyawan New Season Market tidak punya alamat email atau meja kerja sehingga komunikasi dilakukan semata-mata melalui tatap muka. Lalu mereka memper-kenalkan kios intranet yang unik dan inovatif. Intranet dengan layar sentuh ditempatkan di ruang makan dan di ruang rapat di seluruh lokasi supermarket. Budaya komu-nikasi karyawan berubah menjadi lebih rapi, fleksibel, dan modern.

The Pantry dengan cepat menjadi pusat informasi dan data, serta terintegrasi dengan budaya perusahaan. Selain itu, intranet juga memfasilitasi keterlibatan karyawan

dengan menghadirkan fitur seperti “Grab & Go Easy Service Links”, tautan langsung ke seluruh informasi penting, “From Our Customers”, cerita tentang pelanggan yang puas, dan “Classified Buy & Sell Exchange”, wadah bagi sesama karyawan untuk kegiatan jual-beli barang.

Memastikan Komunikasi Internal yang Transparan Perusahaan telekomunikasi multinasional asal Inggris Cable & Wireless menggunakan perangkat komunikasi internal untuk membangun transparansi di dalam orga-nisasi dengan memberi akses kepada karyawan untuk mengajukan pertanyaan kepada para manajer senior melalui intranet. Inilah contoh penerapan komunikasi bottom-up yang baik.

Dalam sebuah wawancara mereka menyebutkan, “Forum ini secara khusus telah meningkatkan kolaborasi antara anggota tim dan manajer. Karyawan senang memberi komentar, berbagi pandangan, dan para manajer senior menjawab pokok-pokok penting yang muncul dalam diskusi. Jika sebuah posting mendapat 20 suara, maka diskusi akan diteruskan ke tim manajemen untuk ditinjau yang artinya karyawan di semua level organisasi bisa berkontribusi pada sukses perusahaan.”

Maxxam Analytics—penyedia jasa analisis di sektor in-dustri, lingkungan, pangan, dan higinitas industri—punya pendekatan berbeda untuk konsep serupa melalui blog CEO. Hal itu merupakan cara menghubungkan karyawan level atas dengan seluruh bagian perusahaan. Ini contoh kolaborasi tingkat tinggi, untuk memastikan seluruh karyawan memahami visi CEO tentang organisasi. CEO menggunakan blog untuk berbagi informasi strategis dan untuk mempromosikan efisiensi dan inisiatif layanan pelanggan di seluruh lini bisnis.

Praktik Intranet Kolaboratif yang Menginspirasi


L APOR AN UTAMA

Menyebarkan Berita Baik Pekerjaan tentu memberi tekanan. Itu sudah pasti. Membaca berita seputar capaian perusahaan bisa menjadi angin segar dan mengangkat moral karyawan karena prestasi itu terukir berkat kontribusi setiap individu. Menye-barkan berita-berita seputar perusahaan juga efektif untuk membangun keterlibatan karyawan.

Ada contoh ringan dan menarik dari Houson Zoo. Karena pekerjaan yang beragam, tidak semua staf di kebun bi-natang itu bisa hadir secara rutin di acara rapat atau diskusi tatap muka. Padahal itulah saatnya pengumuman penting disampaikan. Mereka menggunakan intranet untuk meng-atasi kendala komunikasi itu yaitu dengan mengunggah berita terkini setiap dua minggu. Topiknya bervariasi, seperti kedatangan spesies baru di kebun binatang atau kelahiran satwa. Hal itu membuat para staf gembira dan antusiasme terhadap pekerjaan bisa dijaga. Apalagi mereka bisa memberi komentar, like, dan ikut menambahkan informasi penting lainnya.

Selain menyebarkan berita baik, intranet di Houston Zoo juga digunakan untuk mengotomasi tugas-tugas admi-nistratif yang menyita waktu namun tidak bisa dihindari. Misalnya melakukan reservasi ruang rapat atau mengisi absensi. Intranet mereka juga punya tombol “I Want To” yang bisa dimanfaatkan staf untuk melakukan berbagai pemesanan barang, mulai dari kereta wisata untuk pe-ngunjung, kartu nama, seragam, hingga meminta bantuan ke tim IT. “Menyelesaikan tugas rutin menjadi lebih cepat dan lebih mudah sehingga kami bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaan yang kami sukai: merawat satwa dan melayani para pengunjung,” kata Kara Masharani, web developer di Houston Zoo.

Mungkin ini bukanlah kolaborasi yang setara dengan kar-yawan saling bertukar gagasan untuk proyek besar. Namun dalam hal menyatukan berbagai departemen (misalnya IT dan departemen-departemen lain) untuk membuat proses kerja lebih efisien, Houston Zoo adalah contoh sempurna untuk sebuah kolaborasi yang bermakna.

“Menyelesaikan tugas rutin menjadi lebih cepat dan lebih mudah sehingga kami bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan pekerjaan yang kami sukai: merawat satwa dan melayani para pengunjung,”

Tampilan Intranet PT Vale sebelum

berubah wajah menjadi kolaboratif.

Intranet versi lawas ini pertama kali

dibuat pada tahun 2007


L APOR AN UTAMA

More and more companies in the world have been using the collaborative intranet as their internal communication platform. Since the intranet has many features, they get more benefits ranging from the simplification and automation in working processes, better transparency within the company, to the change of the way the employees communicate. Let's look at the examples of collaborative intranet practices in other companies so we can get some inspiration.

Changing the Corporate CultureNew Seasons Market opened its first outlet in Portland, USA, in 2000. The supermarket chain continues to grow and now op-erates 17 outlets in the surrounding area, with the employees up to 3,000. The growth brings many challenges, one of which is how to ensure the employees to be able to communicate with each other from many different locations.

To answer the challenge, the Internal Communications depart-ment initiated to develop the intranet which they named it The Pantry. Installing a new intranet is easy, but the familiari-zation process is quite challenging because 50% of the New Season Market employees did not have email address or work desk so the communication had to be done mostly face-to-face. They then set up unique and innovative intranet kiosks. Intranets with touch screens are placed in the dining room and in the meeting room of all the supermarket buildings. The culture in communicating among the employees changed to be more orderly, flexible, and modern.

The Pantry quickly became an information and data center, in-tegrated with the corporate culture. Additionally, the intranet also facilitates the engagement of employees by providing the features like "Grab & Go Easy Service Links", a direct link to all important information; "From Our Customers", stories about satisfied customers; and "Classified Buy & Sell Exchange", a room for the employees for selling and buying their own goods.

Ensuring Transparent Internal Communications British multinational telecommunications company Cable & Wireless uses the internal communication tool to build trans-parency within the organization by giving the employees the access to ask questions directly to the senior managers via the intranet. This is a good example for bottom-up communica-tion practices.

In an interview they said, "This forum has particularly in-creased the collaboration between the team members and the managers. Employees like to comment, share views, and senior managers answer to the important points that come up in the discussion. If a post gets 20 votes, then the discussion will be forwarded to the management team for review which means the employees at all levels of the organization can contribute to the success of the company.”

Maxxam Analytics - a provider of analytic services in the sectors of industry, environment, food, and hygiene - has a different approach to the similar concept but through the CEO blog. It is a way of connecting the top-level employees with all others in the company. This is an example of high-level collaboration to ensure all the employees understand the CEO's vision for the organization. The CEO uses the blog to share strategic information and to promote the efficiency and customer service initiatives in all the business lines.

Spreading the Good NewsAny job surely has a pressure. This is true. Reading good news about the company's achievements can become fresh air and lift the spirit of the employees because each of them must have contributed to the achievements. Spreading the news about the company is also effective to encourage the employee engagement.

There is a good and interesting example from the Houson Zoo. Due to the wide diversity of works, not all staff at the zoo can

Inspiring Collaborative Intranet Practices


CO V E R S TO RY

regularly attend the meetings or face-to-face discus-sions. In fact, that is when important announcements are made. They then use the intranet to overcome the communication obstacle, by uploading the latest news every two weeks. The topics vary, such as the arrival of new species in the zoo or the birth of animal. It makes the staff happy and keeps the enthusiasm in doing their jobs stay high. Especially because they can post their com-ments, likes, and even add some other important information.

In addition to spreading the good news, the intranet at the Houston Zoo is also used to automate the time-consuming but unavoidable administra-tive tasks. For example, making a reservation for a meeting room or filling out the attendance form. Their intranet also has a "I Want To" button that can be used by the employees for various things, from booking the tour train for visitors, ordering business card or uniform, to ask-ing for help to the IT team. "Completing rou-tine tasks is becoming faster and easier so we can spend more time doing the works we love: caring for the animals and the visitors," says Kara Masharani, the web developer at Houston Zoo.

Perhaps this is not the same collaboration as when employees exchanging ideas for big projects. But in terms of bringing together different departments (like IT and other departments) to make the work processes more efficient, the Houston Zoo is a perfect example for a meaningful collaboration


CO V E R S TO RY

Efisiensi Proses

6 Manfaat Intranet Kolaboratif bagi Karyawan

1

2

Mungkin ada banyak karyawan yang bersikap skeptik dengan intranet baru. Beberapa karyawan telah bekerja di perusahaan untuk jangka waktu yang lama dan mengetahui segala hal tentang bisnis, operasional, dan sudah punya cara berkomu-nikasi serta mendapat informasi melalui satu platform yang “mapan”. Mereka mungkin resisten terhadap perubahan secara umum dan tidak yakin bahwa intranet kolaboratif akan memberi perbedaan.

Ternyata manfaat intranet kolaboratif langsung bisa dirasakan semua karyawan. Pekerjaan sehari-hari akan berubah ke arah yang lebih baik. Berikut adalah enam manfaat utama dari intranet yang dibawa ke organisasi Anda.

Komunikasi yang Lebih Baik

Intranet kolaboratif menawarkan kesempatan dialog langsung antara staf dan manajemen. Dengan login setiap hari, karyawan bisa membaca pengumuman terbaru, mengetahui kebijakan atau inisiatif baru, serta mendapat berita dan update peristiwa dari unit bisnis lain di berbagai belahan dunia. Karyawan punya kesempatan untuk memberi masukan kepada mana-jemen melalui komentar news feed atau bahkan survei

dan jajak pendapat.

Bagi perusahaan besar, proses komunikasi bisa menyita waktu. Meskipun intranet tidak akan menghi-langkan kebutuhan terhadap komunikasi tatap muka, namun keberadaannya akan memudahkan penye-baran pesan-pesan utama dari korporat ke seluruh perusahaan.

Intranet perusahaan lebih dari sekadar pusat informasi. Intranet berisi perangkat aktual yang diperlukan karyawan untuk menyelesaikan pe-kerjaan. Banyak perusahaan menggunakan intranet untuk melakukan otomatisasi dan menyederha-nakan proses kerja. Hal itu berlaku untuk berbagai

proses, mulai dari pengajuan cuti tahunan, memesan katering untuk kegiatan pelatihan, pendelegasian tugas, hingga reporting dan manajemen keuangan. Dengan demikian, kertas dan frekuensi pengiriman surel bisa dipangkas, begitu pun waktu yang terpakai dalam prosesnya.


L APOR AN UTAMA

Meningkatkan Keterlibatan Kar yawan

Membuka Peluang Fleksibilitas Kerja

Meningkatkan Produktivitas

Berbagi Wawasan

Karyawan yang aktif dan punya rasa memiliki ter-hadap perusahaan adalah orang yang bahagia dan produktif. Menemukan cara untuk meningkatkan ke-terlibatan karyawan merupakan tantangan konstan bagi perusahaan. Selain mengoptimalkan komu-nikasi dalam organisasi, intranet juga mendorong keterhubungan.

Ruang kerja kolaboratif di intranet memungkinkan kerja sama yang lebih erat di seluruh rantai bisnis dan akan membantu mencairkan ego departemen. Karyawan dapat bekerja sama dalam mengerjakan

tugas sehari-hari atau mengerjakan proyek jangka panjang. Ruang kerja kolaboratif tersebut me-mungkinkan karyawan untuk berbagi dokumen, melakukan percakapan produktif, dan mengakses data-data yang diperlukan dengan mudah.

Perangkat dan forum diskusi memungkinkan kar-yawan untuk berbagi data dan informasi di seluruh rantai bisnis, serta gagasan dan inisiatif terbaik. Wujud kolaborasi itu juga dapat dibagikan ke mana-jemen.

Pernahkah Anda mengalami kesulitan untuk mem-berikan approval penting karena terkendala akhir pekan atau sedang berada di luar kantor? Berada jauh dari komputer menjadi kendala besar yang akhirnya membuat pekerjaan tertunda. Dengan intranet kolaboratif, semua tinggal cerita masa lalu.

Intranet berbasis cloud bisa diakses 24 jam 7 hari melalui tablet, PC di rumah, atau ponsel pintar. Karyawan masih terhubung dan produktif meskipun sedang berada di rumah atau di jalan. Memberikan kebebasan kepada karyawan dan membiarkan mereka mengendalikan kehidupan kerja merupakan manfaat penting intranet yang patut disoroti.

Tentu kita semua merasa senang jika performa kita baik dan mencatatkan pencapaian positif di tempat kerja. Melalui platform tunggal, intranet memberi akses ke seluruh aplikasi dan informasi yang dibu-tuhkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan secara lebih efisien. Jadi alih-alih menggunakan banyak platform, email, dan kertas, karyawan dapat memanfaatkan intranet untuk mengerjakan

berbagai tugas, seperti mendapatkan persetujuan keluar-masuk barang, mengikuti survei karyawan, atau membentuk grup kolaborasi.

Peluang penggunaannya tanpa batas. Hasil akhirnya adalah peningkatan produktivitas dan rasa pencapaian yang lebih besar di kalangan karyawan.

Tidak diragukan lagi bahwa ketika karyawan saling berbagi wawasan dengan benar, maka akan memberi manfaat bagi bisnis perusahaan. Meng-gunakan alat komunikasi internal serupa jejaring sosial adalah cara yang baik untuk berbagi wawasan karena memungkinkan karyawan untuk mem-bentuk kelompok dan berbagi pengetahuan yang

spesifik. Karyawan dari seluruh departemen punya suara dan wadah untuk berbagi ide dan opini. Mereka bisa mengunggah, memberi komentar, dan mengajukan pertanyaan. Keterbukaan dan rasa saling percaya terjalin antara manajer dan anggota tim. Hasilnya, perusahaan mengembangkan budaya yang lebih modern dan berorientasi masa depan.

32

4

5

6


L APOR AN UTAMA

2

Improved Communication

Streamlined Processes

6 Collaborative Intranet Benefits for Employees

1

2

There may be many employees who are skeptical with the new intranet. Some employees have been with the company for several years and know pretty much everything about the business and its operations and already have a way to communicate and get information through an “established” platform. They may be resistant to change generally and are not

convinced that the intranet will make a difference.

It turns out that the benefits of collaborative intranets can be felt directly by all employees. The daily working lives will be improved. Here are six key benefits of what a collaborative intranet bring to your organization.

The collaborative intranet offers the opportunity for a direct dialog between staff and management. By logging on everyday staff will be kept up to date with important announcements, any new company policies or initiatives, and reading other business unit’s news and events from across the world. Staff will have the opportunity to feedback to manage-ment through the option of commenting on the

news feed or even surveys and opinion polls.

For a big company, the whole process of communi-cation can be time-consuming. While the intranet will not do away with the need for face-to-face communication, it will make it much easier and quicker to disseminate those key corporate mes-sages throughout the company.

The company intranet will be much more than just an information hub. It contains the actual tools that employees need to use in order to complete the jobs. Many companies are using the intranet to au-tomate and streamline work processes. It applies to various processes, ranging from annual leave appli-

cations, ordering catering for training, delegation of authorities, to reporting and financial management. In this way, the paper and email trails in the office are substantially reduced along with the amount of time that they involve.


CO V E R S TO RY

Improved Employee Engagement

Increased Opportunities for Flexible Working

Have you ever had trouble getting important ap-provals on weekends or while out of the office? Being away from the computer becomes a major obstacle that, at the end, will delay your works. With a collaborative intranet, it’s just a story of the past.

Cloud-based intranets can be accessed 24/7 from a tablet, PC or smartphone. Employees can still be connected and productive whether we are at home or on the road. Giving employees this freedom and allowing them to take control of their working lives is an important intranet benefit worth highlighting.

Improved Productivity

Sharing Knowledge

Engaged employees are happy and productive ones. Finding ways to improve employee engagement is a constant challenge for companies. As well as increas-ing organizational communications, the company intranet will also promote connectedness.

Collaborative workspaces on the intranet will enable more joint working across the business and will help to break down any departmental egos. Employees can team up and work together on daily tasks or on

long-term projects. These collaborative workspaces will enable employees to share files, conduct pro-ductive conversations and reference pertinent data easily.

Tools and discussion forums enable employees to share data and information across the business, as well as best practice ideas and initiatives. Those collaboration practices can also be shared with management.

We all like to feel being productive and achieving something positive at work. In a single platform, the company intranet will provide employees access to all the applications and information they need to get the job done more efficiently. So instead of using multiple platforms, emails and papers, employees can take advantage of the intranet to do various tasks, such

as getting exit and entry permit for materials, take part in employee surveys, or forming a collaboration group.

The possibilities are endless. The end result is an increase in productivity and a greater sense of accom-plishment among employees.

There is no question that when employees sharing knowledge properly, it will benefit the company’s business. Using internal communications tools like social networks are a good way of accomplishing this as they allow employees to form communities and share specific knowledge. Employees across the

business have a voice and a place where they can share their ideas and opinions. They can post, com-ment and ask questions. It sets for greater openness and trust between managers and team members. Companies are developing a more contemporary and forward-looking business culture as a result.

3

4

5

6


CO V E R S TO RY

Buang Waktu atau Katalis Produktivitas?Menciptakan lingkungan “sosial” membawa konotasi negatif bagi sebagian kalangan. Mungkin ada sebagian manajer yang berpikir, “Saya mau karyawan lebih produktif, bukan lebih banyak bersosi-alisasi.” Dikhawatirkan karyawan akan membuang waktu dengan mengunggah foto dan membicarakan hal-hal tidak penting melalui intranet kolaboratif. Pandangan semacam itu bukanlah tanpa dasar. Sebuah survei di situs salary.com menyebutkan 89% karyawan mengaku bahwa mereka banyak membuang waktu di kantor. Majalah Inc. pada 2014 me-nyebut Facebook sebagai alasan terbesar karyawan membuang waktu percuma, dan dikalahkan oleh pencarian Google pada 2015.

Namun apakah aktivitas sosial serta-merta menurunkan produktivitas? Tentu saja tidak. Bayangkan sebuah lingkungan kerja di mana karyawan bisa berbagi ide secara spontan, menerima update tentang status proyek, dan mengkoordinasikan tanggung jawab melalui sebuah media. Hasilnya: ide menyebar dan proyek maju lebih cepat. Penelitian membuktikan bahwa keterli-batan sosial meningkatkan produktivitas.

Jejaring sosial memicu kolaborasi. Komunikasi yang lebih baik pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Memiliki platform yang mudah diakses dan didedikasikan sebagai kanal komunikasi akan memberdayakan karyawan untuk berbagi gagasan serta opini. Ini mendorong kontribusi karyawan di semua level, meningkatkan inovasi dan produk-tivitas.

Majalah Forbes membahas sebuah laporan yang fokus pada pentingnya karyawan terlibat secara sosial. Periset mene-mukan bahwa 59% karyawan menggunakan media sosial

untuk membangun hubungan di dalam perusahaan. Ke-lompok karyawan tersebut lebih cenderung merasa bangga dengan rekan kerja dan pimpinan perusahaan mereka. Forbes menyimpulkan bahwa keterlibatan media sosial berkontribusi pada keunggulan kompetitif sebuah perusahaan.

Bagian "Home" Intranet Kolaboratif yang menampilkan

informasi yang terintegrasi antara Vale Indonesia dengan Vale

Global dengan tampilan minimalis.


L APOR AN UTAMA

Creating a “social” environment carries a nega-tive connotation to some. Many managers think, “I want my employees to be more productive, not socialize more.” One big concern managers fear is that employees will waste time posting photos and chatting about inconsequential matters via their social intranet. Their fears are not unfounded. A survey conducted by salary.com conclude that 89% of workers admit to wasting time at work. Inc. magazine named Fa-cebook as the biggest time waster in 2014, beat out only by Google searches in 2015.

However, does increased social activity decrease productivity? The answer is simply no. Imagine a work environment where employees can instantly share ideas, receive updates on the status of projects and coordinate responsibilities on a single platform. The result: ideas spread and projects advance more quickly. Research backs up the idea that social engagement increases productivity.

A social network spurs collaboration. Better communication in turn increases productivity. Having an accessible platform dedicated to communication empowers employees to share their ideas and opinions. It encourages employ-ees at all levels to contribute, increasing innova-tion and productivity.

Forbes recently discussed a report that focused on the importance of socially engaged employ-ees. Researchers found that 59% of engaged employees used social media to build relation-ships within the company. Those employees were more likely to feel proud about their workmates and the leadership of the company. They concluded that social media engage-ment contributes to a company’s competitive advantage.

Time-Waster or Productivity Catalyst?

The Collaborative Intranet provides interaction between

employees in every feed. This feature will help corporate to raise

important issues or engagement.


CO V E R S TO RY

Perusahaan yang memprioritaskan kolaborasi:

Fakta Seputar Teknologi, Fitur Sosial, dan Kolaborasi

84%

20-25%

45%

Pekerja merasa penting bagi perusahaan untuk mengadopsi teknologi terkini yang tersedia.

Peningkatan produktivitas karena penggunaan teknologi sosial dalam komunikasi internal.

(Riset Deloitte 2017, diikuti oleh 2.013 responden)

(McKinsey Global Institute research)

Responden menyatakan teknologi sosial sangat terintegrasi dengan pekerjaan sehari-hari.

(McKinsey Global Survey 2016, diikuti 2.200 responden dari berbagai perusahaan)

Komunikasi satu arahInformasi terpusatTampilan kunoAkses tidak fleksibelTampilan dan menu seragamTidak punya fitur kolaborasi

Komunikasi dua arahKonten dihasilkan oleh penggunaTampilan kekinianBisa diakses dari seluruh jaringan internetTampilan dan menu lebih personalWadah kolaborasi

Intranet VS Intranet Kolaboratif

2x lebih menghasilkan keuntungan2x lebih berpeluang mengalahkan pesaing(riset Deloitte)


L APOR AN UTAMA

Companies that prioritize collaboration are:

84%

20-25%

45%

Intranet VS Collaborative intranet

Facts on Technology, Social Features and Collaboration

Of all workers think it ’s important for their companies to use the latest technology available to them.

(Deloitte research 2017, followed by 2,013 respondents)

(McKinsey Global Institute research)

Productivity raised by the usage of social tools to boost internal communications.

Respondent said social technologies are ver y or extremely integrated into day-to-day work at their companies.

(McKinsey Global Survey 2016, followed by 2,200 respondents from various compa-nies)

One-way communicationInformation pushOutdated interfacesLimited portabilityLess personalizedNot equipped with collaboration tools

Two-way communicationUser generated contentUpdated user interfaceUnlimited access from any networkMore personalizedCollaboration hub

2x as likely to be profitable2x as likely to outgrow competitors(Deloitte research)


CO V E R S TO RY

Kepala Teknik Tambang Roimon Barus dan Director of Engineering, Construction & EHS

Abu Ashar ketika menerima penghargaan Adhitama di Jakarta (13/11/2017)

Secara berturut-turut, PT Vale kembali meraih pengakuan dari para pemangku kepentingan terhadap kinerja peru-sahaan di berbagai sektor. Pada bulan Juli, misalnya, Per-usahaan mendapat penghargaan kategori Platinum dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia atas prestasinya sebagai perusahaan yang aktif dalam pence-gahan dan penanggulangan HIV dan AIDS di tempat kerja. Upaya PT Vale ini sesuai dengan ketentuan pemerintah yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 68 Tahun 2004. Sebelumnya, PT Vale juga telah mendapatkan penghargaan dan kategori serupa pada September 2015 silam.

PT Vale secara konsisten dan aktif sejak 2008 menyeleng-garakan berbagai sosialisasi, pelatihan dan kampanye untuk pencegahan penularan dan penindakan HIV-AIDS baik di lingkungan perusahaan maupun masyarakat. Bahkan program pencegahan penularan HIV-AIDS ini me-rupakan bagian dari fokus implementasi program sosial perusahaan di sektor kesehatan. Di sisi lain, RS Inco yang berada di dalam naungan PT Vale telah menjadi rumah sakit di Kabupaten Luwu Timur yang menyediakan obat ARV (antiretroviral) gratis bagi penderita HIV/AIDS. Se-dangkan akhir tahun 2016 PT Vale mendorong upaya pen-cegahan dan penularan TB-HIV melalui skema kemitraan strategis dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Timur melalui pembentukan Pokja TB-HIV.

Dari aspek kinerja keselamatan, Perusahaan kembali meraih penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja menyerahkan Penghargaan K3 Tahun 2017 sebagai per-usahaan yang nihil kecelakaan. Kinerja keselamatan dan kesehatan kerja 2016 memang menunjukan hasil yang menggembirakan. Tingkat kekerapan terjadinya kece-lakaan (Total Recordable Injury Frequency Rate-TRIFR) pada tahun 2016 berada di bawah angka satu. Bahkan hingga semester kedua 2017 ini, PT Vale masih bertahan tanpa

Per foma perusahaan di mata pemangku kepentingan.

adanya kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian.

Sedangkan di kinerja lingkungan, PT Vale juga kembali meraih penghargaan Perusahaan Terbaik dalam Pengelolaan Kese-lamatan dan Lingkungan versi Kementerian ESDM Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM.


KINER JA

Penghargaan-penghargaan di Tahun 2017

PT Vale memperoleh dua penghargaan yakni dalam hal Pengelolaan Ling-kungan Pertambangan dan Peng-hargaan Keselamatan Pertambangan dengan predikat Adhitama (emas) untuk periode 2016-2017. “Namun yang paling bergengsi dari semua itu adalah karena PT Vale yang menerima trofi Best of The Best 2016-2017 di antara para penerima predikat Adhitama/emas dan penghargaan itu hanya ada satu,” ujar Senior Manager of Environment PT Vale Aris Prio Ambodo.

Pada Desember, PT Vale kembali meraih peringkat Biru Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Mengelola Lingkungan (PROPER) untuk periode 2016-2017. Hasil ini diu-mumkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada tanggal 15 Desember 2017 di Jakarta. Hal ini membuat PT Vale kembali mem-pertahankan rapor biru untuk keenam kalinya berturut-turut (2011 – 2017).

Kemudian, PT Vale memenangi Sus-tainable Business Awards (SBA) untuk kategori Keberlanjutan di Kategori Business Responsibility and Ethics yang diberikan oleh Global Initiatives bersama PricewaterhouseCoopers (PwC) dan IBCSD (Indonesia Business Council for Sustainable Development) pada (4/12/2017).

CFO PT Vale Febriany

Eddy menerima

penghargaan SBA

2017 dari Menteri

Perencanaan

Pembangunan

Nasional Bambang

Brodjonegoro di

Jakarta (4/12/2017).


KINER JA


P E R F O R M A N C E

Awards Received in 2017The company ’s per formance in the eyes of stakeholders

PT Vale has again achieved recognition from stakeholders for its performances in various fields. In July, for exam-ple, the Company earned the Platinum Award from the Indonesian Ministry of Manpower and Transmigration for being active in preventing and controlling the spread of HIV and AIDS in the workplace. The activities conducted by PT Vale are in accordance with the government regulation of the Minister of Manpower Decree No. 68 of 2004. Previously, PT Vale also received the same award in September 2015.

PT Vale has been consistently and actively conducting various socialization activities since 2008, training and campaigning on the prevention of HIV-AIDS transmission as well as its treatments both within the company and the community. The HIV/AIDS prevention programs are part of the focus in implementing the corporate social programs in the health sector. On the other hand,the Inco Hospital, under the management of PT Vale, has become one of the public hospitals in East Luwu Regency that pro-vides free

PT Vale's Chief Financial Officer Febriany Eddy and team when accepting the SBA 2017

Award in Jakarta (4/12/2017).

ARV(antiretroviral) drugs for the people with HIV/AIDS. At the end of 2016 PT Vale supported the prevention of TB-HIV spread through a strategic partnership scheme with the Health Office of East Luwu Regency through the formation of TB-HIV Working Group.

On the safety performance, the Company again received the Occupational Health and Safety(K3) Award from the Directorate General of Supervision of Labor Inspection and Occupational Health and Safety who presented the K3 Award 2017 as a zero-accident company. The performance of occupational health and safety in 2016 was encouraging. The total recordable injury fre-

quency (TRIFR) in 2016 was less than one. Even until the second half of 2017, PT Vale still kept the status of without any work accident resulting in death.

For the environmental performance, PT Vale received once again the award of the Best Company in Safety and Environmental Management from the Directorate General of Mineral and Coal, the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM).

PT Vale received two awards, for the Environmental Min-ing Management and the Mining Safety with the predi-cate of Adhitama (gold) for the period of 2016-2017. "The most prestigious of all is that PT Vale received the Best of the Best 2016-2017 Trophy beating the other recipients of Adhitama/gold and the trophy is the one and only," said Environment Senior Manager of PT Vale Aris Prio Ambodo.

In December, PT Vale regained the Blue rating of Cor-porate Performance Rating Program in Managing the Environment (PROPER) for the 2016-2017period. This result was announced by the Minister of Environment and Forestry Siti Nurbaya on December 15th, 2017 in Jakarta. This marks the sixth time in a row (2011 – 2017) PT Vale achieved the blue rating.

PT Vale also won the Sustainable Business Awards (SBA) for the Sustainability category in the Business Respon-sibility and Ethics Category organized by the Global Initiatives with PricewaterhouseCoopers (PwC) and IBCSD (Indonesia Business Council for Sustainable Develop-ment) on December 4, 2017.

"The most prestigious of all is that PT Vale received the Best of the Best 2016-2017 Trophy beating the other recipients of Adhitama/gold and the trophy is the one and only,"



Terpapar Getaran Gempa, PT Vale Inspeksi BendunganTiga bendungan PT Vale memiliki desain konstruksi sesuai potensi gempa di Sesar Matano.

Gempa yang berpusat di Morowali sepanjang Mei-Juni 2017 membuat getarannya terasa hingga Sorowako. Getaran itu tepatnya terjadi pada 24 Mei dan 17 Juni dengan kekuatan 5,7 SR dan 5,1SR. Akibat gempa tersebut, muncul kekhawatiran di kalangan masyarakat yang dikonfirmasi melalui media kepada PT Vale terkait kondisi dan kekuatan tiga bendungan Perusahaan pasca terjadinya goncangan.

Berdasarkan pernyataan perusahaan yang dirilis pada 19 Juni 2017 melalui Senior Manager Communications PT Vale Bayu Aji menyebutkan bahwa tiga bendungan PT Vale dalam kondisi prima dan tidak terdampak dari terjadinya dua kali gempa yang getarannya memang cukup keras dirasakan di area konsesi PT Vale di Blok So-rowako tersebut. “Ketiga bendungan PT Vale dibangun dengan memperhitungkan potensi gempa maksimum yang mungkin terjadi di suatu wilayah dengan memper-timbangkan seismisitas,” papar Bayu Aji.

Konstruksi dan desain tiga bendungan PT Vale di-bangun sesuai desain kegempaan atau seismic design yang mengacu pada MCE atau Maximum Credible Earthquake. MCE merupakan kondisi gempa maksimum yang mungkin terjadi di suatu wilayah dengan mem-pertimbangkan seismisitas (misalnya patahan ataupun tektonik) dari wilayah tersebut dan disesuaikan dengan target risiko.

Sedangkan spesifikasi MCE tiga bendungan PT Vale berupa; 0,2g (Larona), 0,6g (Balambano) dan 0,4g (Karebbe). Di mana dasar pertimbangan penentuan

MCE masing-masing bendungan tersebut adalah jarak bendungan dari patahan (Sesar Matano).

Sebagai ilustrasi gempa terbesar yang pernah terjadi di daerah Sorowako adalah gempa dengan magnitude 6,1SR pada 15 Februari 2011, atau dapat dipadankan sekitar 0,09g dan yang terjadi pada April 2012 dengan kekuatan 5,8SR atau sekitar 0,02-0,06g. Itupun dengan asumsi apabila pusat gempa terletak langsung di ben-dungan yang dimaksud.

SUB JUDUL : Prosedur Standar

Pasca terjadinya gempa, PT Vale juga telah melakukan serangkaian aktivitas memonitor kondisi bendungan yang merupakan salah satu operasi standar. Menurut Manager Operation of Hydro Plant Yusri Yunus beberapa aktivitas yang dilakukan seperti;

Pertama, melakukan inspeksi visual untuk mendapatkan gambaran terutama alat dan area kritikal yang meme-ngaruhi kerja operator. Beberapa hal yang dicek untuk poin ini seperti data kebocoran head pond, kondisi fisik tubuh bendung, bangunan power house, dan penstock.

Kedua, pengambilan data dari alat ukur bendungan dan fasilitasnya yang dilakukan oleh operator surveil-lance. Pengambilan data alat ukur gempa dilakukan oleh team maintenance, pengolahan data dan analisis oleh civil engineer dan memberikan laporan tersebut kepada Balai Keamanan Bendungan.


KINER JA

Exposed to Earthquakes, PT Vale Inspects the Dams

The earthquakes hitting Morowali in May-June 2017 sent the tremors up to Sorowako. The seismic activities occurred on May 24 and June 17 measuring 5.7 SR and 5.1 SR. The earthquakes triggered a concern among the people about the condition of PT Vale’s three dams which turned out to be okay and proved able to sustain the shocks.

The Company’s statement released on June 19, 2017 by Communications Senior Manager of PT Vale, Bayu Aji, said that the three dams of PT Vale were in top condition and not affected by the two earthquakes with the tremors strong enough to be felt in the concession area of PT Vale in the Sorowako Block. "The three dams of PT Vale were built by taking into account the maximum scale of earthquakes that may occur in the area by considering the seismicity," said Bayu Aji.

The construction and design of the three dams of PT Vale ref-fered to the MCE or Maximum Credible Earthquake. MCE is the maximum possible seismic condition in an area by considering the seismicity (for example the fault or tectonic) of the region and adjusted to the target risk.

Meanwhile the MCE specifications of PT Vale’s three dams are 0.2g (Larona), 0.6g (Balambano) and 0.4g (Karebbe). The MCE determination of each dam was based on the distance of res the pective dams to the fault line (Matano Fault).

As an illustration, the largest earthquake ever occurred in the Sorowako area was with the magnitude of 6.1 SR on February 15, 2011. It can be equated to 0.09g and the one striking in April 2012 with the magnitude of 5.8 SR was equal to 0.02-0.06g. The equation is with an assumption that the epicenter is located right under the dam in question.

The standard procedureAfter the earthquake, PT Vale also conducted a series of activities to monitor the condition of the dams as part of the standard operation. According to Operation Manager of Hydro Power Plant Yusri Yunus, the activities carried out included:

First of all, performing a visual inspection to get an overview, especially on the tools and critical areas that may affect the operators’ works. Some measures to be checked here were whether there was a leak at the head pond, the physical condi-tion of the body weir, power house building, and penstock.

Second, collecting data from the dam measuring equipment and facilities conducted by the surveillance operators.

The data collection from the earthquake gauge was conduct-ed by the maintenance team, while the data processing and analysis were done by the civil engineer who then submitted the report to the Dam Safety Department.

The struc ture of PT Vale’s three dams is designed to sur vive the ear thquakes potentially hitting Matano Fault.

"The three dams of PT Vale were built by taking into account the maximum scale of earthquakes may occur in the area by considering the seismicity,"



Chief Operating Officer PT Vale Lovro Paulic didampingi Director of Maintenance & Utilities Andi Suntoro bersama kru MEM dan Process Plant Furnace &Slag Handling melihat seka-ligus melakukan uji coba unit haulmaster 2101 di area MEM workshop, 7 September 2017 silam. Haulmaster berusia lebih dari 12 tahun ini berhasil diperbarui (refurbished) oleh Tim MEM melalui Program Haulmaster Refurbished Improvement Project yang merupakan bagian dari inisiatif continuous impro-vement project perusahaan.

Haulmaster Refurbished Project merupakan inisiatif Tim MEM untuk melakukan penghematan anggaran dalam perawatan unit haulmaster dengan cara refurbished. Dengan inisiatif ini perusahaan mampu melakukan penghematan kas dibanding bila perusahaan melakukan peremajaan (replacement) unit dengan cara pembelian unit baru.

Menurut Team Leader Haul Master Refurbished Project Muhammad Gazali,

implementasi proyek ini memiliki anggaran sebesar 1,2 juta dollar AS (600 ribu dollar AS per unit) pada tahun 2017 ini untuk menggarap dua unit haulmaster. “Tujuannya adalah mengembalikan kondisi unit menjadi seperti unit baru dan tidak melebihi bujet yang yang diberikan,” ujar Gazali.

Hasilnya, project ini tidak hanya sukses dalam hal mengem-balikan kinerja dan kondisi unit. Namun target penyerapan anggaran berada di bawah yang dianggarkan. “Pengeluaran aktualnya sekitar 450.000 ribu dollar AS per unit. Sedangkan bila beli unit baru bisa mencapai 1,6 juta dollar AS per unitnya,” tambah Gazali.

Namun tim improvement bukan tanpa tantangan merea-lisasikan proyek ini. Beberapa problem di antaranya adalah

Memoles Unit HaulmasterCONTINUOUS IMPROVEMENT

Proyek kolaborasi MEM dengan Central Maintenance.

Tahun 2018 I Halo Vale 20 35

KINER JA

terkait pengadaan suku cadang dari principal Haulmaster yang tidak menentu lead time-nya. Hal ini akibat adanya ketentuan soal impor besi baja. “Namun kendala tersebut berhasil kita carikan solusi dengan cara melakukan subtitusi parts dengan buatan Indonesia maupun internal PT Vale,” ujar Gazali.

Proyek ini merupakan kolaborasi antara MEM dan Central Maintenance yang bertugas merekondisi bagian frame dan struktur unit. Proyek ini dimulai pada pertengahan Juni 2017 dan ditargetkan pada Desember 2017 juga terdapat tambahan satu unit refurbished haulmaster lagi (unit HM 2001).

Target lainSenior Manager MEM Engineering, Planning & Contract PT Vale I Dewa Wirantaya mengapresiasi dan salut dengan prestasi tim proyek ini yang berhasil mencapai target peru-sahaan dalam inisiatif cost saving dan perbaikan yang berke-lanjutan. “Semangat teman-teman dalam proyek ini meru-pakan bukti semangat kolaborasi dan continuous improvement

yang terus bergulir. Juga sesuai dengan motto MEM yakni Bersama MEM Pasti Bisa,” ungkap dia.

Setelah sukses dengan unit haulmaster ini, selanjutnya MEM menargetkan kembali menambah unit refurbished, di antaranya 2 unit haulmaster, 1 unit motor grader, dan 1 unit dozer D8. Namun proyeksi ini masih menunggu persetujuan anggaran capital tahun 2018.

Tujuannya adalah mengembalikan kondisi unit menjadi seperti unit baru dan tidak melebihi bujet yang yang diberikan.


KINER JA

PT Vale's COO Lovro Paulic checking and testing the refurbished haulmaster unit at the MEM

Workshop.

Chief Operating Officer of PT Vale LovroPaulic, ac-companied by the Director of Maintenance & Utilities Andi Suntoro with the crew of MEM and Process Plant Furnace & Slag Handling, checked on and tested the haulmaster 2101 unit in the MEM workshop area on September 7, 2017. The haulmaster was more than 12 years old and was successfully refurbished by the MEM Team through the Haul Master Refurbished Improve-ment Project which is part of the Company's continuous project initiative.

The Haul Master Refurbished Improvement Project is an MEM Team initiative to save the budget for haulmaster unit maintenance by refurbishment. With this initiative, the Company is able to save cash compared to when the company replaced the unit by purchasing a new one.

According to the Haul Master Refurbished Project Team Leader Muhammad Gazali, the implementation of this project was budgeted at 1.2 million US dollars (600,000 US dollars per unit) for two haulmaster units in 2017. "The goal is to restore the condition of the units into the new ones’ without spending too much money or more than the allocated budget," Gazali said.

As a result, this project is not only successful in terms of returning the performance and condition of the units,but the budget absorption is also below the allo-cation. "The actual spending is about 450,000 thousand US dollars per unit. Meanwhile, if we buy new units we have to pay 1.6 million US dollars per unit," he added.

In realizing the project, surely the improvement team faced some challenges. One of the problems they had to solve was related to the procurement of spare parts from the haulmaster's principal whose lead time was uncertain. This was due to the provisions concerning

Polishing Up Haul Master UnitsA collaboration projec t between MEM and Central Maintenance.



the import of steel. "However, the constraint was successfully solved by substituting the parts with the ones made in Indo-nesia and internally from PT Vale," said Gazali.

This project was carried out in collaboration between the MEM and Central Maintenance who is in charge for reconditioning the frame and unit structures. The project commenced in mid-June 2017 and by December 2017 it is targeted to have one more haul master unit refurbished (HM 2001).

Other targets Senior Manager of MEM Engineering, Planning & Contract

of PT Vale I Dewa Wirantaya appreciated and applauded the achievement of this project team in successfully delivering the Company’s target in cost saving initiative and continuous improvement. "The team’s spirit in realizing this project is an evidence of the spirit of continuous collaboration and continu-ous improvement. It is also in accordance with MEM’s motto of Together MEM Can," he said.

After the success of the haulmasters, MEM has then targeted to refurbish more units among them are 2 units of haulmaster, 1 unit of motor grader, and 1 unit of D8 dozer. However this plan is still waiting for approval in the 2018 capital budget.



Pengelolaan lingkungan di area ope-rasional merupakan fokus PT Vale agar sejalan dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengelolaan emisi dan partikulat debu yang berada di area pabrik pengolahan. Untuk pengendalian dan mengurangi debu pabrik tersebut, PT Vale telah memiliki alat penyaring debu elektrik (electro static precipitator/ESP) yang terpasang sejak 1991 yang berada di Kiln.

Capital Project

Kiln 4 Terpasang ESP Model Baru

Memiliki per forma lebih baik dan hemat daya. ESP model baru ini diprediksi mampu menghemat biaya operasional sebesar 600 ribu dollar AS per tahun.


KINER JA

Pada tahun 2017, ESP yang berada di Kiln 4 tersebut diperbarui dengan model terkini guna meningkatkan kinerjanya. Menurut Senior Project Manager ESP Kiln 4 Ganda Subrata proyek ini dimulai dengan tahapan basic engineering sejak Juli 2014. Dilanjutkan tahap detail engineering design dan procurement pada Agustus 2015. Sementara proses konstruksi proyek ESP ini telah ber-langsung sejak September 2016.

Dengan model ESP yang baru ini, nantinya PT Vale Indonesia Tbk selangkah lebih maju dalam mengurangi emisi debu dari pabrik pengolahannya dengan mengikuti standar emisi yang ditetapkan oleh World Bank sebesar 50 miligram/Nm3.

Model ESP baru ini memiliki kemampuan menyaring partikulat debu lebih optimal sebesar 50 miligram/Nm3 dari model sebelumnya. Sedangkan model sebelumnya yang telah terpasang sejak tahun 1991 hanya memiliki kapasitas menyaring debu sebesar 400 miligram/Nm3.

Target nilai emisi sebesar 50 miligram/Nm3 tersebut lebih baik dari apa yang diatur pemerintah dalam hal batas emisi partikulat yakni 250 miligram/Nm3 sesuai regulasi pemerintah pusat yakni Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 4 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan atau Kegiatan Pertam-bangan. “Selain itu penggunaan daya listrik ESP model baru ini lebih hemat 11% dari model sebelumnya. Kalau dikonversi ke biaya operasional sebesar 600 ribu dollar AS per tahunnya,” ungkap Ganda.

Melibatkan multidepartemenProyek dengan nilai kapital sebesar 23 juta dollar AS ini melibatkan multidepartemen, seperti Engineering & Construction untuk urusan desain dan konstruksi, SCM untuk urusan procurement, Process Plant Operation dan Plant Maintenance untuk mendukung commissi-oning dan operation readiness serta kalibrasi peralatan instrument, Fabrication Shop Departemen Support Service yang melakukan fabrikasi inlet ducting ESP dan stack (komponen fabrikasi terbesar yang pernah dibuat Shop PT Vale karena berukuran tinggi 75 meter dengan diameter 6 meter), EHS yang memonitor kinerja safety, Communications & External Affairs dan HR untuk urusan perizinan, ketenagakerjaan dan regulasi.

“Untuk proyek sebesar ini sebelumnya banyak menggu-nakan konsultan asing. Namun kali ini kita menggunakan sumberdaya internal Departmen Engineering & Cons-truction sehingga tantangannya perlu pengaturan yang baik berhubung mereka juga menjalankan proyek lain,”ujar Project Engineer Wafir.

Selain itu, proyek juga melibatkan perusahaan kontraktor lokal maupun nasional. Sebut saja PT Thiess sebagai kon-traktor utama, PT Indolok sebagai perencana dan pemasok material untuk fire protection system dan PT Biro Klasifikasi Indonesia sebagai verifikator independen terhadap fasilitas dan struktur bangunan. Instalasi ESP baru ini ditargetkan beroperasi penuh pada awal November 2017 dan dilan-jutkan dengan pembongkaran ESP yang lama dengan target penyelesaian pada Maret 2018.


KINER JA

Tantangan proyekDi luar itu, pelaksanaan proyek tentu memiliki tantangan tersendiri. Misalnya terkait isu safety, yang menjadi perhatian adalah mengenai bekerja di ketinggian dan pekerjaan pengangkatan material.

Disamping itu juga ada tantangan dari sisi procurement dimana kebijakan PT Vale semua procurement harus lewat departemen SCM. Sementara Tim Procurement tidak hanya untuk mendukung proyek ini. Tapi juga termasuk pem-belian material dari semua departemen di perusahaan. “Sehingga jadwal pengadaan material kurang sejalan dengan jadwal yang telah dirancang untuk implementasi proyek,” ujar Ganda.

Proyek ini juga menuntut kompetensi khusus karena

pekerjaannya yang cukup spesifik. Hal itu juga berimbas pada perusahaan rekanan yang sesuai kualifikasi yang dapat diundang untuk mengikuti tender pekerjaan. “Dari 6 kontraktor nasional, hanya 3 yang sesuai yang diundang,” tambah Ganda.

Generasi pertamaESP Kiln 4 pertama kali dibangun PT Vale pada tahun 1991. Terhitung 2017, usianya telah 26 tahun. “Usia sudah tua. Suku cadangnya juga sudah ketinggalan zaman dan semakin langka di pasar,” ujar Ganda.

Padahal dari kinerja, ESP model lama ini masih mumpuni. Kapasitas memfilter debunya mencapai 400 miligram/Nm3. Kemampuannya lebih besar dari apa yang diatur pemerintah dalam hal batas emisi partikulat yakni 250 miligram/Nm3.

Perjalanan Proyek ESP Kiln 4 ▶ 17 April 2015: Pengusulan anggaran ▶ 21 Juni 2015: Persetujuan anggaran ▶ 31 Juli 2015: Rancangan komplit dari

engineering ▶ 31 Agustus 2017: Proses procurement

komplit ▶ 25 September 2017: Pemasangan

alat komplit ▶ 10 Oktober 2017: Uji coba ESP baru ▶ Januari 2018: Pemusnahan ESP lama ▶ Maret 2018: Proyek komplit (ESP baru

beroperasi penuh)

▶ 296 orang, Jumlah pekerja kon-traktor

▶ 364,4 jam kerja▶ 20.564 meter kubik, konsumsi air


KINER JA

Having better per formance and power saving, this new ESP model is expec ted to save operational cost at 600,000 US dollars per year.

The ESP Kiln 4 Project Journey▶ April 17, 2015: Budget Proposal ▶ June 21, 2015: Budget Approval ▶ July 31, 2015: Engineering design completed▶ August 31, 2017: Procurement process completed ▶ September 25, 2017: Instrument installation com-

pleted▶ October 10, 2017: Trial of new ESP ▶ January 2018: Demolition of old ESP ▶ March 2018: Project completed (New ESP fully

operational



Environment management in the operational area is the fo-cus of PT Vale in order to comply with the government regula-tion. One of the concerns is the management of emission and dust particulates in the processing plant area. To control and reduce the dust emitted by the plant, PT Vale has installed an electro static precipitator (ESP) since 1991 in the Kiln.

In 2017, the ESP in the Kiln 4 has been replaced with the lat-est model to improve its performance. According to Senior Project Manager of ESP Kiln 4, Ganda Subrata, this project started with basic engineering stages in July 2014. It was then followed by detailed engineering design and procure-ment process in August 2015. Meanwhile the ESP installation process commenced in September 2016.

With this new ESP model, PT Vale Indonesia Tbk will be one step ahead in reducing dust emission from its processing plant and meet the World Bank’s emission standard set at 50 milligrams/Nm3.

This new ESP model is capable to filter the dusts more op-timally than the previous one, at the level of 50 milligrams/Nm3. The previous model installed since 1991, was only able to filter the dusts at the level of 400 milligrams/Nm3.

The emission measurement of 50 milligrams/Nm3 is better than what is set in the government regulation on particulate emission limit at 250 milligrams/Nm3, stipulated in the De-cree of Environment Minister No. 4 Year 2014 on the Quality Standard of Emissions from Stationary Sources for Business and or Mining Activities. "This new ESP model also consumes less electricity, about 11% more efficient than the previous model. If we convert it to the operating costs, it’s 600,000 US dollars saving per year," said Ganda.

Multi-department Involvement

Capital Project

Kiln 4 Gets New ESP Model

▶ 296 people, the number of contractors’ workers

▶ 364.4 working hours▶ 20,564 cubic meters,

water consumption



The 23 million US dollars project involves multi-departments, such as Engineering & Construction for design and construc-tion matters, SCM for procurement, Process Plant Operation and Plant Maintenance to support the commissioning and operation readiness as well as calibration of instruments, Fabrication Shop of the Support Service Department which fabricates the ESP inlet ducting and stack (the largest fabrica-tion component ever made by PT Vale’s Shop given its height is 75 meters with a diameter of 6 meters), EHS that monitors the performance of safety, Communications & External Affairs and HR for licensing, manpower and regulatory affairs.

"For a project of this size, we used to hire foreign consultants. However, this time we utilized our internal resources from the Department of Engineering & Construction of which they needed to make a good arrangement to face the challenges since they are also running other projects," said Project Engi-neer Wafir.

In addition, the project also involved the local and national contractor companies. PT Thiess was the main contractor, PT Indolok was the planner and material supplier for the fire protection system and PT Biro Klasifikasi Indonesia as the independent verifier for the facility and building structure. The new ESP installation is targeted to operate fully in early November 2017 and continued with dismantling the old ESP which will be completed by March 2018.

Project challengesThe project implementation certainly has its own challenges. For instance, related to the issue of safety, the concern was about working at heights and lifting the materials.

Besides, there are also challenges in the procurement since under the policy of PT Vale all the procurements must be through the SCM department, meanwhile the Procurement Team was not working on this project only. They also had to handle the purchase of materials from all departments in the company. "Thus, the schedule of material procurement became a little bit missed from the timeline for the project implementation," said Ganda.

The project also required special competencies due to the specific works. It affected the number of qualified partner companies invited to participate in the tender. "Out of the 6 national contractors, only 3 were considered suitable for the tender invitation," he added.

The first generationThe ESP Kiln 4 was the first built by PT Vale in 1991. By 2017, it is 26 years old. "It’s already old. Its spare parts are also outdated and increasingly rare in the market," said Ganda.

Yet the performance of the old model ESP is still good. The dust filtering capacity reaches 400 milligrams/Nm3. This figure is higher than what the government regulates in limiting the par-ticulate emissions at 250 milligrams/Nm3.

Babak akhir rekrutmen karyawan baru Departemen Mines berlangsung pada 28 Juli 2017 silam. Hal ini ditandai dengan pengarahan dan penandatanganan kontrak kerja antara PT Vale dengan 140 orang peserta rekrutmen yang dinyatakan diterima sebagai karyawan perusahaan. Selanjutnya, mulai tanggal 31 Juli, mereka akan memulai hari pertama kerja untuk menjalani tiga bulan masa percobaan. “Selama masa percobaan nanti, mereka akan melakukan refreshing berbagai standar dan teknis yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan mereka di area mining,” ujar M. Rizal Baslang, Manager Dispatch & Disposal Operation, salah satu anggota

dari Tim Penguji Rekrutmen ketika memberikan pengarahan. Pengarahan dan penandatanganan kontrak kerja berlangusng di Ruang HRPD A1, Sorowako, 28 Juli 2017 yang terbagi dalam empat sesi dari pagi hingga sore.

Para karyawan baru ini nantinya memiliki nomor badge mulai dari 11333 dan selanjutnya. Selain penandatanganan kontrak, mereka juga diminta mengisikan formulir informasi dan iden-titas diri menyangkut keperluan administrasi dan penyiapan perlengkapan kerja seperti seragam, sepatu dan sebagainya.

Selamat Datang Operator Baru MinesTanggal 31 Juli 2017 mulai bekerja.

Psikotes dan tes pengetahuan teknis operator alat berat untuk

area mining yang dilakukan di Gedung Matano Player, Sorowako

(28/4/2017).


KINER JA

Proses seleksi kar yawan baru Departemen Mines 2017

▶ 31 Maret: Pengumuman lowongan kerja.

▶ 10 – 13 April: Seleksi berkas ▶ 21 April: Tes teori (982 orang)▶ 28 April: Tes logika dasar (373

orang)▶ 14 – 18 Juli: Wawancara (145

orang)▶ 15 – 22 Juli: Pemeriksaan kese-

hatan (145 orang).▶ 28 Juli: Tandatangan kontrak (140

orang)▶ 31 Juli: Hari kerja pertama. ▶ 1 – 24 Agustus: Training.

Tes wawancara yang dilakukan Departemen HR, Mining dan didampingi oleh Dinas Tenaga

Kerja Kabupaten Luwu Timur.

Meski mereka sudah resmi dinyatakan sebagai karyawan non staf PT Vale namun selama masa percobaan tiga bulan, mereka akan kembali diuji kemampuan teknis dan kompetensinya. Pada masa percobaan tersebut juga akan dilakukan penilaian dan uji kompetensi untuk memastikan ketika melewati masa percobaan, para pekerja ini sudah 100% siap menyokong kerja Departemen Mines.

Yos Rizal, salah satu karyawan baru untuk posisi operator dozer mengatakan pengalaman ini sungguh luar biasa dan membanggakan dirinya dan keluarga. “Ini seperti kado ulang tahun saya ke 40 tahun ini. Ternyata saya masih bisa bersaing dengan yang muda-muda,” ujar Rizal.

Yos Rizal bertekad akan menggunakan peluang ini dengan bekerja sungguh-sungguh dan mengikuti peraturan perusahaan. “Saya optimistis akan melalui masa percobaan dengan baik,” tambah pria yang sebelumnya bekerja sebagai secondee untuk PT Vale melalui perusahaan kon-traktor PT Minja.

Kebahagiaan dan rasa syukur juga diungkapkan Ernawati yang melamar sebagai operator haul truck. Wanita yang juga pernah menjadi secondee PT Vale di area tambang melalui PT Saweri Gading ini mengatakan dia siap bekerja di perusahaan. “Strategi saya adalah memprioritaskan untuk menjaga fisik dan mengutamakan safety untuk menjalani amanah pekerjaan ini,” ujar dia.

Selama masa percobaan nanti, mereka akan melakukan refreshing berbagai standar dan teknis yang berhubungan dengan masing-masing pekerjaan mereka di area mining.


KINER JA

Heavy equipment operators recruitment participats during the physical test

at Persesos Field, Sorowako, (20/5/2017).

Welcoming Mines’ New OperatorsStar t to work on July 31st, 2017. The final round of the recruitment of new employees for the Mines Department was held on July 28, 2017. It was marked by the signing of the contract between PT Vale and 140 ap-plicants who passed the test and accepted as employees of the Company. Then, starting on July 31 they began their first day at work for a three-month probation periode. "During the probation period, they will refresh their knowledge on various standards and techniques related to their respective jobs in the mining site," said M. Rizal Baslang, Dispatch & Disposal Operation Manager, one of the members of the Recruitment Team while conducting the briefing. The briefing and signing of the employment contract took place at Room HRPD A1, So-

rowako, on July 28, 2017 which was divided into four sessions from morning to evening.

These new employees will each be given their badge number starting from 11333. In addition to the contract signing, they were also required to fill in the personal information form for the administration requirement and preparation of working kit such as uniforms, shoes etc.

Although they have been officially announced as non-staff employees of PT Vale, but during the three-month trial period they will be tested again on their technical ability and compe-



New Mines Operator signing contract at HRPD, Sorowako (28/7/2017).

Selection process of new employees for the Mines Department 2017

▶ March 31: Job opening announce-ment.

▶ April 10 – 13: Administrative selec-tion.

▶ April 21: Test on theory (982 peo-ple).

▶ April 28: Basic logic test (373 peo-ple).

▶ July 14 – 18: Interview (145 people).▶ July15 – 22: Health test (145 peo-

ple).▶ July 28: Contract signing (140 peo-

ple)▶ July 31: First day at work. ▶ August1 – 24. Training.



tency. During the probation, competence assess-ments and tests will also be conducted to ensure when they passed the probation, these workers are 100% ready to carry out the jobs in the Department of Mines.

Yos Rizal, one of the new employees for the dozer operator position, said he got an extraordinary experience for himself and his family. "This is like my 40th birthday present this year. Apparently, I can still compete with the young candidates," said Rizal.

Yos Rizal is determined to use this opportunity to work earnestly and follow the company's rules. "I am optimistic I will go through the probation period well," added the man who previously worked as a secondee for PT Vale through PT Minja contractor.

Happiness and gratitude was also expressed by Ernawati who applied for the haul truck operator. The woman who was also a secondee for PT Vale in the mining site through PT SaweriGading said she was ready to work for the Company. "My strategy is to prioritize on keeping my physic fit and put safety forward to carry out the mandate of this job," she said.

Hot Seat Shift Change Berikan Hasil Signifikan

Tantangan terbesar perusahaan ke depan adalah bagaimana meningkatkan volume produksi. Hal ini krusial karena untuk mengantisipasi merosotnya kinerja perusahaan akibat harga nikel yang rendah dan biaya produksi – terutama biaya bahan bakar – yang terus melambung.

Departemen Mines, sebagai lini perusahaan yang menyuplai bahan mentah ke pabrik pengolahan memiliki forecast menghasilkan 145 ribu ton OB ROM per hari pada tahun 2017. Namun pada kenyataannya, yang baru dapat dipenuhi adalah antara 120-130 ribu ton per hari. “Artinya setiap hari kita masih

di bawah target 20.000 ton atau sebulan 600.000 ton. Oleh karena itu, kita perlu melakukan suatu inisiatif bersama-sama agar bisa mencapai target produksi tersebut dan membuat perusahaan dapat bangkit,” ujar Senior Manager of Mine Pro-duction Sorowako Agung Nugroho Sriwidodo.

Untuk mencapai target tersebut, salah satu strategi yang dilakukan adalah melakukan continuous improvement (CI)/per-baikan berkelanjutan dalam hal mekanisme kerja di lapangan. Salah satunya adalah dengan implementasi “Hot Seat Shift Change” (HSSC).

Ditargetk an menambah volume OB ROM 9.000 ton per hari.

KINER JA


HSSC bertujuan untuk mereduksi potensi hilangnya waktu produksi lebih kurang 30 menit dari tiap shift aktivitas antar jemput karyawan. Dari hilangnya waktu tersebut, dalam Tinjauan Produksi Departemen Mines 2017, diketahui jumlah OB ROM yang tidak dapat diangkut tiap harinya sebesar 9.393 ton. Dengan rincian 4.272 ton dari 3 unit shovel di Nickel Hill, 2.326 ton dari 3 unit backhoe di Nickel Hill, 2.037 ton dari 2

shovel di Konde dan 758 ton dari 1 backhoe di Konde.

“CI merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk men-dukung target volume produksi sebesar 90.000 ton. Dimana HSSC merupakan bagian dari fokus peningkatan daily rate sebesar 10.000 ton OB ROM per hari,”ujar Senior Manager of Dispatch & Mining Improvement Cosmas Martanto Tri-baskoro.

Sejak diterapkan pada April 2017, tambah Cosmas, HSSC telah memberikan hasil siginifikan yakni meningkatkan pa-sokan OB dan ROM sebesar 9.000 ton per hari.

ImplementasiLalu seperti apa penerapan HSSC? Menurut Manager Dispatch & Disposal Operation PT Vale M. Rizal Baslang inti mekanisme ini adalah tidak membolehkan adanya unit yang menunggu operator seperti yang selama ini terjadi. Namun sebaliknya, yakni operator yang menunggu unit datang.

HSSC diberlakukan kepada seluruh unit alat berat yang ada di area Mining. Seperti backhoe (18 unit), shovel (5 unit), loader (11 unit), dozer (51 unit), grader (16 unit) dan dump truck (105 unit). Implementasi HSSC diberlakukan kepada sekitar 900 orang operator alat berat di Mining yang terbagi dalam empat shift setiap harinya.

“Sebenarnya HSSC bukanlah sesuatu yang baru. Mekanisme ini sudah diterapkan sejak 2007. Kemudian direvisi pada 2010. Tahun ini diperbarui kembali karena implementasinya dipadukan dengan penggunaan Pitstop dan mines caravan yang ada di Blok Petea dan Blok Sorowako.

Tantangan pelaksanaan HSSC adalah banyaknya variabel yang perlu dieliminasi. Termasuk komitmen operator, super-visor dan pelaksana di Departemen Mines. Selain itu juga perlu dukungan dari GFS terhadap konsistensi keberang-katan bus karyawan sehingga tidak terjadi delay. Ditambah dukungan dari MEM untuk ketersediaan unit LV atau mini bus untuk mengangkut operator dalam pergantian shift.

“Program ini hanya dapat berhasil bila kita bersama-sama komit untuk melakukannya dan punya satu tujuan, bersama sama menjadi lebih baik untuk mewujudkan tujuan adalah value kita” tambah Agung Nugroho Sriwidodo.

Dalam penerapannya, tambah Cosmas, inisiatif di Mining tidak hanya berhenti di situ saja. Karena dalam penerapannya HSSC disertai inisiatif lainnya di area Mining.

KINER JA

Tahun 2018 I Halo Vale 20 49

Targeted to add the OB ROM volume up to 9.000 tons per day.

The company's biggest challenge ahead is how to increase the production volume. This is crucial to anticipate the decline in the company’s performance due to the low nickel prices while the production costs - especially for fuel - continue to soar.

The Mines Department, as the company’s line for supplying raw materials to the processing plant, has targeted to produce 145 thousand tons of OB ROMs per day in 2017. However, the reality is only 120-130 thousand tons per day that can be met. "This means we are short of 20,000 tons per day or 600,000 tons per month from the target. Therefore, we need to do an

initiative together to achieve these production target and arise the company’s performance," said Senior Manager of Sorowako Mine Production Agung Nugroho Sriwidodo.

To achieve the target, one of the strategies carried out is by conducting continuous improvement (CI) in terms of working mechanisms in the field. One of them is the implementation of "Hot Seat Shift Change" (HSSC).

HSSC aims to reduce the potential loss of production time to approximately 30 minutes from each of employee shuttling

Hot Seat Shift Change Provides Significant Results



activities shift. Due to the lost time, based on the Produc-tion Review of Mines Department 2017, it is known that the volume of OB ROM unable to be transported per day is 9,393 tons. The details are 4,272 tons from 3 shovel units at Nickel Hill; 2,326 tons from 3 backhoe units in Nickel Hill; 2,037 tons from 2 shovels in Konde and 758 tons from 1 backhoe in Konde.

"CI is part of the company's strategy to support its produc-tion volume target of 90,000 tons. Meanwhile HSSC is part of the focus to increase OB ROM by 10,000 tons per day," said Senior Manager of Dispatch & Mining Improvement Cosmas Martanto Tribaskoro.

Since its implementation in April 2017, Cosmas added, the HSSC has delivered a significant result, increasing the supply by 9,000 tons of OB ROM per day.

The implementationSo, what is the HSSC implementation like? According to Dispatch & Disposal Operations Manager of PT Vale M. Rizal

Baslang, the core of this mechanism is not to allow any unit to wait for operators like they used to. On the contrary, it is the operators who have to wait for the units.

HSSC is applied to all heavy equipment units in the Mining area. They are the back-hoe (18 units), shovel (5 units), loader (11 units), dozer (51 units), grader (16 units) and dump truck (105 units). The HSSC is implemented on around 900 heavy equip-ment operators in Mining site divided into four shifts each day.

Actually,the HSSC is not something new. This mechanism has been implemented since 2007. It was revised in 2010. This year it is renewed further because its implementation is combined with the use of Pitstop and mines caravan in the Petea Block and Sorowako Block.

The challenge in implementing the HSSC is too many variables that needed to be eliminated. That includes the commitment of operators, supervisors and executors at the Mines Department. Futhermore, it also needs the support from GFS in terms of consistency in departing the employee buses so that no delay ever occurs. Also, the support from MEM for the availability of LV units or mini buses to transport the operators during their shift turns.

"This program can only succeed if we com-mit to do it together and have one goal, together to be better to achieve the goal is our value," said Agung Nugroho Sriwidodo.

In its implementation, Cosmas added, the initiative at the Mining site does not stop there. Because in its implementation, HSSC is accompanied by other initiatives in the Mining area.



Tim Indonesia Business Council for Sustainable Deve-lopment (IBCSD) berkunjung ke area operasi PT Vale di Sorowako selama dua hari (13 – 14 September 2017). Kunjungan ini bertujuan melakukan pengumpulan data dan melihat aktivitas bisnis-operasi PT Vale yang berhu-bungan dengan implementasi pelestarian keanekara-gaman hayati. Nantinya data tersebut akan menjadi re-ferensi Tim IBSCD untuk menyusun “Dokumen Panduan Pengelolaan Biodiversitas di Perusahaan Tambang” yang ditargetkan rilis pada paruh pertama tahun 2018 nanti.

PT Vale terpilih sebagai perusahaan tempat IBCSD melakukan pengumpulan data berdasarkan kerja sama dan kesepakatan yang terjalin sejak 2013 lalu. IBCSD merupakan konsorsium perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang memiliki komitmen pada warisan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan.

Untuk penyusunan dokumen panduan ini, IBCSD juga menjalin kerja sama dengan Indonesia Mining Associ-ation, Kementerian ESDM, Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE) Kementerian Kehutanan dan

Lingkungan Hidup, Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan.

“Tujuan dokumen ini nantinya dapat digunakan PT Vale untuk kebutuhan pelestarian biodiversitas dan program keberlanjutannya. Namun bila dipandang perlu dan diizinkan PT Vale, dokumen ini juga dapat digunakan perusahaan tambang lainnya sebagai referensi ter-hadap isu yang serupa. Selain itu, tentunya juga dapat berperan dalam meningkatkan penilaian PROPER,” ujar Yoesman Nurzaman Tanjung, salah satu dari tiga tim IBCSD.

Menurut Yoesman, selama ini isu keberlanjutan, khu-susnya pengelolaan lingkungan masih sebatas menjadi komponen compliances agar perusahaan sejalan dengan regulasi. “Seharusnya bisa lebih dari itu. Isu-isu kelestarian lingkungan yang dimotori perusahaan memiliki efek ekonomi dan bisnis bagi perusahaan tersebut. Hal ini yang sedang kami rancang dan dorong melalui buku pedoman itu nantinya,” tambah dia.

Langkah Perusahaan untuk Pelestarian BiodiversitasPT Vale dan IBCSD berkolaborasi menyusun Dokumen Pengelolaan Biodiversitas Area Tambang.


INTER AKSI

Isu internasionalIsu keanekaragaman hayati dalam bisnis pertambangan merupakan isu internasional yang sebenarnya telah disepakati oleh Indonesia Mining Association untuk diimplementasikan oleh para anggotanya.

Kunjungan dimulai dengan focus group discussion sekaligus pre-sentasi pengelolaan lingkungan, proses bisnis dan operasi PT Vale oleh Senior Manager Environment Aris Prio Ambodo dan Senior Coordinator Publications, Reporting & PR Ann Sjamsu. Pertemuan berlangsung di ruang rapat Taman Antar Bangsa, Sorowako.

Selain soal proses bisnis dan operasi, Aris Ambodo juga menjelaskan upaya-upaya PT Vale dalam menjalankan regulasi terkait lingkungan dan keselamatan. Hal tersebut kemudian digunakan untuk penilaian PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan).

Untuk PT Vale, Yoesman menilai komitmen PT Vale terhadap isu pelestarian lingkungan sebenarnya sudah baik. “Hal ini dapat dilihat dari keberadaan kebun pembibitan dan pengelolaannya, termasuk manajemen revegetasi dan rehabilitasi di area pasca tambang."

Tujuan dokumen ini nantinya dapat digunakan PT Vale untuk kebutuhan pelestarian biodiversitas dan program keberlanjutannya.


INTER AKSI

PT Vale and IBCSD collaborate in preparing the Document of the Management of Biodiversity in Mining Area.

The IBCSD Team when attending in Sorowako.

The Indonesian Business Council for Sustainable Development (IBCSD) team visited PT Vale's operation area in Sorowako for two days (September 13 – 14, 2017). This visit aims to collect data and see PT Vale's business-operating activities related to the implementation of biodiversity conservation. The data will be used as a reference for the IBSCD team to prepare the "Guideline on Biodiversity Management for Mining Companies" targeted for release in the first half of 2018.

PT Vale was chosen as the company where IBCSD

collects data based on the cooperation and agreement signed in 2013. IBCSD is a consortium of companies operating in Indonesia committed to sustainable heritages and environment conservation.

For the preparation of the guideline document, IBCSD also cooperates with the Indonesia Mining Association, Ministry of ESDM, Directorate of Essential Ecosystem Management (BPEE) of the Forestry and Environment Ministry, Indonesian Mining Experts Association (Perhapi), Financial Services Authority and Fiscal Policy Office of the Finance Ministry.

The Company’s Steps to Preserve Biodiversity


I N T E R AC T I O N

“The document will be used by PT Vale for the environment conservation and sustainability programs. However, if deemed necessary and permitted by PT Vale, this document may also be used by other mining companies as a reference to the similar issues. Besides that, of course, it also can play a role in increasing the assessment of PROPER," said Yoesman Nurzaman Tanjung, one of the three members of IBCSD team.

According to Yoesman, sustainability issues, especially environment management, are still merely a component of compliances for a company to comply to regulation. "It should be more than that. The environment sustainability issues driven by a company have economic and business effects for the company. This is what we are designing and pushing, through this guideline later," he added.

International issues

Biodiversity in the mining business is an international issue that has actually been agreed by the Indonesia

Mining Association to be implemented by its members.

The visit started with a forum discussion group as well as presentations on environment management, business processes and operations of PT Vale by Senior Manager of Environment Aris Prio Ambodo and Senior Coordinator Publications, Reporting & PR Ann Sjamsu. The occasion took place in the Taman Antar Bangsa meeting room, Sorowako.

In addition to the business processes and operations, Aris Ambodo also explained PT Vale's efforts in implementing environmental and safety regulations. That is also for the PROPER (Corporate Performance Rating Program in Environment Management) assessment later. Yoesman assessed that PT Vale's commitment to the environment conservation is already carried out well. "This can be seen from the existence of nursery garden and its management, including the management of revegetation and rehabilitation in the post-mining areas.”



Day of Reflection 2017

Choir PT Vale Meriahkan Event GlobalDiskusi, evaluasi dan bernyanyi.

Setiap tahun, Vale Global mendedikasikan Hari Merenung atau Day of Reflection. Event tersebut telah menjadi agenda rutin di seluruh unit bisnis Vale sejak 2011. Pada hari yang telah ditetapkan, karyawan menghentikan aktivitas sejenak untuk berdiskusi seputar kesehatan dan keselamatan. Hari itu me-rupakan sebuah upaya mewujudkan nihil celaka dan, di atas itu semua, sebuah komitmen menghidupkan nilai utama Vale: Kehidupan adalah hal terpenting.

Jika tahun-tahun sebelumnya peringatan Hari Merenung diisi dengan diskusi dalam kelompok-kelompok kecil di tiap departemen, mengevaluasi dan menganalisis insiden dalam satu tahun terakhir, atau menonton video dengan pesan-pesan keselamatan. Bukan melulu soal kesehatan dan keselamatan kerja, Day of Reflection juga mengangkat isu keselamatan yang dialami sehari-hari.

Berbeda dari pelaksanaan Hari Merenung yang lalu, ada yang unik di 2017. Untuk pertama kali, karyawan Vale di seluruh dunia “ditantang” untuk membentuk choir dan menyanyikan sebuah lagu tema. Sejak Maret, personel dari Departemen Ko-munikasi Vale Global mengirimkan tiga lagu tema untuk selan-jutnya dipilih salah satunya. Satu bulan kemudian, terpilihlah lagu bergenre pop-reggae dengan judul Please Care for Me, I will Care for You sebagai lagu tema resmi Day of Reflection 2017. Di PT Vale, lagu itu diterjemahkan ke dalam Bahasa Indo-nesia menjadi Jaga Aku, Aku ‘kan Menjagamu.

Untuk mencari komposisi choir, PT Vale menggelar audisi pada 29 Mei hingga 2 Juni 2017. Hampir seluruh departemen me-ngirimkan wakilnya, mulai dari Mines, Process Plant, Proctech, Engineering & Construction, Utilities, MEM, Maintenance & Uti-lities, EHS, HR, IT, Capital Project, Communications & External Affairs, Procurement, Contract Administration, Hospital, dan


INTER AKSI

YPS. Karyawan dari perusahaan kontraktor, seperti Lusiana, Jasa Teknik, dan Suprabakti, juga mengikuti audisi yang dila-kukan di jam istirahat.

“Baru pertama kali ini Vale bikin yang begini. Menarik. Untuk cari penyegaran di antara kesibukan kerja,” kata Yulianti Esron, peserta audisi dari Departemen Process & Technology. Peserta audisi diminta mengambil vokalisasi dan menyanyikan sebuah lagu bebas. Yang ditunjuk sebagai juri adalah Yulius Erwin Tan-diayuk, Mechanical Engineer dari Departemen Maintenance & Utilities. “Lewat audisi, saya bisa klasifikasikan suara para peserta, masuk tenor, sopran, alto, atau bas. Harmonisasi ini penting karena mereka akan menyanyi dalam sebuah choir,” kata Erwin.

Setelah melewati audisi, 57 peserta dinyatakan lolos dan resmi menjadi anggota choir Hari Merenung. Selanjutnya, mereka memasuki sesi latihan yang dimulai pada 7 Juni 2017 di GIP Room, Departemen EHS. Anggota paduan suara melatih pernapasan, vokalisasi, dan akhirnya menyempurnakan lagu tema Day of Relection dalam sebuah harmonisasi yang meng-getarkan.

“Saya bangga bisa terpilih menjadi bagian dari choir ini. Saya jadi punya banyak teman akrab dalam satu tim, menambah kenalan yang semuanya jago menyanyi. Saya rindu dengan

choir seperti ini yang di dalamnya tidak melihat suku dan agama,” kata Yugustin Posi, Admin Officer HRBP & Process Management yang juga tergabung dalam Veritas Voice Community, paduan suara Luwu Timur yang kerap mengikuti berbagai ajang di tingkat provinsi, nasional, maupun dunia.

“Ini seru sekali! Pertama, untuk refreshing. Kedua, kita jadi lebih kenal teman-teman dari departemen lain. Kalau dulu ketemu di jalan hanya senyum-senyum saja, sekarang jadi punya banyak bahan obrolan karena kita punya pengalaman bersama yang tidak terlupakan. Ketiga, ini kebanggaan. Kita tidak pernah bertemu dengan karyawan Vale dari negara lain tapi kita bisa bersatu dalam lagu yang menyuarakan nilai-nilai Vale. Pengalaman berharga buat saya,” kata Lusia Nicholet, Assistant Admin Officer Mine Geology & Ore Quality.

Hasil rekaman dikirim ke Vale Global untuk di-mixing menjadi komposisi lagu tema Please Care for Me, I Will Care for You yang dinyanyikan dalam berbagai bahasa. Boleh dibilang, choir PT Vale kini telah mendunia. “Ada makna mendalam yang saya dapatkan dalam lirik lagu ini. Secara tidak langsung kita anggota choir sudah menjadi bagian dari Vale Global untuk berkampanye tentang pentingnya saling menjaga dan peduli terhadap rekan kerja,” kata Azriel Mourithz, Aux Plant Operator 1 dari Departemen Utilities Operation


INTER AKSI

Every year, Vale Global dedicates a Day of Reflection. The event has been a routine agenda throughout Vale's business units since 2011. On the appointed day, all the employees stop their activities for a moment to discuss about health and safety. That day is an attempt to achieve zero accident and, above all, a commitment to liven up Vale's value: Life matters most.

During the previous years the Day of Reflection was cel-ebrated with discussions in small groups in each department, evaluation and analyzes on the incidents in the past year, or

watching videos on the safety messages. Beside the health and safety issues at the work place, the Day of Reflection also raises the issues of safety experienced in daily life.

Unlike the last Day of Reflection, there is something unique in the 2017 event. For the first time, Vale’s employees around the world are "challenged" to form a choir and sing a theme song. In March, the personnel of the Vale Global Communications

Day of Reflection 2017

PT Vale's Choir Enlivens Global EventDiscussion, evaluation and singing.



Department sent three theme songs for the choirs to pick one. A month later, a pop-reggae genre was selected titled Please Care for Me, I will Care for You as the official theme song of the Day of Reflection 2017. In PT Vale, the song was translated into Bahasa Indonesia to Jaga Aku, Aku ‘kan Menjagamu.

Form the choir, PT Vale held an audition from May 29 to June 2, 2017. Almost all departments sent their representatives, from Mines, Process Plant, Proctech, Engineering & Construc-tion, Utilities, MEM, Maintenance & Utilities, EHS, HR, IT, Capital Project, Communications & External Affairs, Procurement, Contract Administration, Hospital, to YPS. The employees of contractor companies, such as Lusiana, Engineering Services, and Suprabakti, were auditioned during break hours.

"This is the first time Vale made such a thing. Interesting. To serve as refreshing during our the busy work" said Yulianti Esron, an audition participant from the Process & Technology Department. During the audition, the participants’ vocaliza-tion was tried out and they were asked to sing a song. The judges were Yulius Erwin Tandiayuk, Mechanical Engineer from the Maintenance & Utilities Department. "Through the audition, I can classify the voices of the participants into tenor, soprano, alto, or bass. Harmonization is important because they will sing in a choir," said Erwin.

As many as 57 participants passed the audition and they of-ficially became members of the Day of Reflection choir. Subsequently, they began the practice session on June 7, 2017 in the GIP Room, EHS De-partment. The choir members were trained in breathing, vocalization, and finally complete the Day of Reflection theme song in a thrilling harmonization.

"I am proud to be chosen as part of this choir. I have so many friends in the team, adding acquaintances who are all good at singing. I long

far this kind of choir which does not see race and religion," said Yugustin Posi, HRBP & Process Management Admin Of-ficer who is also a member of Veritas Voice Community, an East Luwu Choir who often participate in various events at provincial, national, and even international level.

"This is so exciting! First, for refreshing. Second, we become more familiar with friends from other departments. In the past we just exchanged smiles when seeing each other on the street, now we have a lot of subjects to chat about because we shared the same unforgettable experience. Third, this is our pride. We never met with Vale employees from other countries before, but we can unite in a song that voices Vale's values. A valuable experience for me," said Lusia Nicholet, Assistant Admin Officer of Mine Geology & Ore Quality.

The recording was sent to Vale Global to be mixed into the composition of the theme song Please Care for Me, I Will Care for You sung in various languages. It can be said that PT Vale choir has been gone global now. "There is a profound mean-ing that I got from the lyrics of this song. Indirectly we, choir the members, have become part of Vale Global to campaign on the importance of mutual care and care for colleagues," said Azriel Mourithz, Aux Plant Operator 1 from the Utilities Operations Department.



Ada yang datang dan ada yang pergi. PT Vale kembali di-tinggalkan pekerja-pekerjanya yang berdedikasi dan penuh loyalitas. Pasalnya, pada akhir September lalu (29/9/2017) sebanyak 21 karyawan memasuki masa pensiun. Acara perpi-sahan juga dibarengi dengan malam apresiasi bagi karyawan yang telah bekerja selama 25 tahun atau biasa disebut Quarter Century Club (QCC). Sebanyak 18 karyawan menerima QCC. Acara yang dihadiri oleh jajaran manajemen dan keluarga kar-yawan pensiun dan QCC berlangsung di Gedung Ontaeluwu, Sorowako.

Pada sambutannya Presiden Direktur & CEO PT Vale Nico Kanter menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada

seluruh karyawan yang telah mendedikasikan dirinya untuk berkarya bersama PT Vale.

Nico Kanter mengucapkan terima kasih kepada keluarga karyawan yang memberi dukungan dan dorongan sehingga anggota keluarganya yang merupakan karyawan dapat berkarya dalam waktu yang lama. “Hanya karena peran dan dukungan keluarga sehingga mereka dapat bekerja dengan dedikasi, loyalitas, integritas dan semangat. Kami atas nama manajemen mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga,” ujar dia.

Zem Pasanda Rapi pada sesi pesan kesan mewakili kar-

Sebanyak 21 k ar yawan masuki masa pensiun. Sedangk an 18 k ar yawan menerima Penghargaan QCC.

Event QCC & Pensiun

Bukti Dedikasi dan Loyalitas


INTER AKSI

yawan mengatakan pengalaman selama bekerja di PT Vale membuat dia dan rekan-rekan kerjanya mendapat pelajaran hidup yang sangat berharga. Zem telah bekerja selama 36 tahun dengan posisi terakhir di Departemen Medical Services. “Selama berkarir kami mendapat pela-jaran dari berbagai proses hidup dan mengerti berbagai karakter manusia. Perjalanan karir kami di PT Vale juga merupakan salah satu hal terindah dan hadiah terbesar yang kami nikmati,” ujar pria kelahiran 3 Desember 1962 yang bergabung dengan PT Vale sejak 26 Agustus 1981 ini.

Kesan yang membekas juga disampaikan oleh Abu Ashar, Director of Engineering & Construction yang dipercaya mewakili kelompok penerima QCC. “Segala situasi telah kami lalui bersama PT Vale. Susah, senang, ada keterba-

tasan dan kesuksesan memberi kesan yang sangat men-dalam bagi kami. Bila dibanding dulu, kini kesejahteraan karyawan semakin baik. Hal ini salah satu menunjukan kesuksesan Perusahaan,” ungkap dia.

Pada pesannya, Abu Ashar juga menyampaikan selamat dan sukses bagi para karyawan yang memasuki masa pensiun. “Semoga di masa pensiun tetap dapat berakti-vitas dan sehat selalu,” tambah dia.

Malam anugerah QCC dan pelepasan karyawan pensiun diisi makan malam bersama dan hiburan. Pada acara QCC dan pensiun ini, untuk pertama kalinya HR berinisiatif untuk menyertakan buku profil singkat karyawan QCC dan Pensiun sebagai suvenir acara.


INTER AKSI

SEHAT SEL AMAT

Some come and some go. PT Vale again bids farewell to its dedicated and loyal employees. At the end of September (9/29/2017) 21 employees retired. The farewell ceremony was held accompanied by a night of appreciation for the employees who have worked for 25 years or the Quarter Century Club (QCC). A total of 18 employees received the QCC award. The event was attended by the management and families of retired employees and QCC receivers, at the Ontaeluwu Building, Sorowako.

In his speech, President Director & CEO of PT Vale Nico Kanter expressed his appreciation and gratitude to all employees who have dedicated themselves to work with PT Vale.

Nico Kanter thanked the families of employees who have provided support and encouragement to make them able to work well for a long time. "Due to of the role and sup-port of the family can they work with dedication, loyalty, integrity and passion. I, on behalf of the management, would like to thank all of the families," he said.

Zem Pasanda Rapi in the testimonials session, represented the employees, told how the experiences of working at PT Vale has given him and his colleagues valuable life les-sons. Zem has worked for 36 years with the last position in the Department of Medical Services. "During our career, we learnt from various life processes and understood the diverse human characters. Our career at PT Vale is also one of the most beautiful things and greatest gift we enjoyed,"

An Evidence of Dedication and Loyalty

QCC & Pension Event

Twenty one employees entered the pension period, while 18 other employees received QCC Awards

said the man who was born on December 3, 1962 and joined PT Vale on August 26, 1981.

A deep impression was also felt by Abu Ashar, Director of Engineering & Construction who was picked to repre-sent the QCC receivers. "All the situations we have been through with PT Vale, whether sorrow or happiness, there are limitations and successes that generate a profound

Due to the role and support of the family so they can work with dedication, loyalty, integrity and passion. I, on behalf of the management, would like to thank you all of the families,



SEHAT SEL AMAT

impression in us. Compared to the time in the past, the welfare of employees is better now. This is one of the com-pany's successes," he said.

In his tribute, Abu Ashar also praised the retired employees. "Hopefully during retirement you will still be active and healthy always," he added.

The event of QCC award and retired employees farewell that night was followed with dinner and entertainment. For the QCC and retirement event, HR took an initiative for the first time to give away a book containing the short profiles of QCC and retired employees as a souvenir.



Petani Desa Buangin, Kecamatan Towuti didampingi fasilitator PTPM,

manajemen PT Vale, penyuluh pertanian dan perangkat desa ketika

tanam perdana padi SRI Organik, Agustus 2017 silam.

Langit Desa Buangin, Mahalona Raya, Kecamatan Towuti tampak cerah hari itu (awal Agustus 2017). Tampaknya alam pun menyambut gembira keputusan petani desa tersebut untuk memanfaatkan alam dengan cara yang lebih terpuji. Ya, hari itu mereka melakukan tanam perdana padi dengan metode SRI Organik untuk pertama kalinya. “Mulai hari ini kami akan bertani dengan cara organik. Tidak lagi menggu-

nakan pupuk kimia,” ujar Aep Saepuddin, salah satu petani.

Petani Desa Buangin sudah menanam padi sejak 12 tahun lalu. Ketika mereka pertama kali menetap di desa tersebut. Mereka adalah para keluarga petani yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Barat yang kemudian mengikuti program transmigrasi ke Kabupaten Luwu Timur. Sejak pertama kali

Buangin, Desa SRI Organik ke Sembilan di Wilayah Pemberdayaan PT ValeTerinspirasi kesuksesan Desa Libuk an yang lebih dulu membudidayak an SRI organik.


INTER AKSI

“nyawah” mereka melakukannya dengan mengandalkan pupuk kimia. Namun pasokan pupuk tersebut mulai surut dan sulit dicari hampir setahun terakhir. Alhasil, hampir setahun terakhir tersebut, mereka tidak punya pendapatan ataupun sumber makanan (beras) karena tidak bisa bercocok tanam.

Namun mereka sadar, situasi tersebut tidak bisa mereka biarkan begitu saja. Akhirnya warga petani pun mencari alternatif. Mereka penasaran dengan pertanian SRI organik yang berada di desa sebelah, yakni Desa Libukan Mandiri yang telah membudidayakan SRI sejak dua tahun lalu. “Kami lihat mereka sudah lama memulai dan berhasil. Panennya juga terus meningkat. Kami jadi terinspirasi pengen nyoba,” tambah Saepuddin mengisahkan awalnya.

Cerita punya cerita, akhirnya keinginan mereka untuk mencoba SRI itu pun difasilitasi PT Vale. Dalam hal ini dibantu fasilitator SRI organik Yayasan Aliksa Organik. “Pada Januari 2017, petani mengikuti persiapan budidaya dan pelatihan,” ujar Kariman, fasilitator SRI dari Aliksa. Ada 51 petani yang ikut pelatihan. Mereka berasal dari dua kelompok tani yakni Cahaya Organik dan Sumber Mukti. Selama dua bulan (Januari-Februari 2017), petani belajar mengobservasi lahan hingga pembuatan kompos dan MOL.

Menurut Kariman, tidak sulit mengajak petani Desa Buangin belajar SRI. Pasalnya, mereka sudah punya contoh dan in-spirasi di desa sebelah. Cerita-cerita sukses dan cara budidaya SRI – meski masih berupa wawasan umum – telah petani Buangin dengar. Hal itu pula yang membuat jadwal tanam perdana mereka tidak keluar dari prediksi, yakni Agustus 2017. Acara tanam perdana tersebut dilakukan dengan acara kecil-kecilan. Sebagai rasa syukur, warga petani mengundang perwakilan PT Vale, penyuluh pertanian dan Dinas Pertanian Luwu Timur ketika itu.

Areal terluasTanam perdana SRI organik Desa Buangin ini berada di lahan seluas 29,1 hektar. “Sebagai desa yang melakukan tanam perdana, Desa Buangin yang pegang rekor lahan terluas. Ini luar biasa. Namun justru hal ini yang menjadi tantangan besar mereka. Karena harus bisa memanennya di areal yang paling luas dibanding desa lainnya,” ujar Manager Social Development Program PT Vale Busman Dahlan Shirat ketika acara. Dalam kalender kegiatan ditargetkan petani akan menuai hasil pertamanya pada minggu ke-4 Desember 2017. Pada tanam perdana ini, petani juga telah memproduksi 203 ton kompos dan 3.480 liter MOL.

Catatan hingga Agustus 2017 terdapat 13 area di 8 keca-matan di Kabupaten Luwu Timur atau desa ke-9 area pem-berdayaan PT Vale yang telah membudidayakan padi dengan metode SRI organik. Dengan total luasan mencapai 82,4 hektar dan melibatkan 190 petani.

Introduksi pertanian SRI Organik pertama kali dilakukan PT Vale pada Februari 2015 melalui Program Pertanian Ramah Sehat Lingkungan Berkelanjutan (PRSLB) yang merupakan bagian dari program sosial PT Vale atau yang lebih dikenal dengan Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat (PTPM).

Pada Januari 2017, petani mengikuti persiapan budidaya dan pelatihan


INTER AKSI

The sky over Buangin Village, Mahalona Raya, Towuti Sub District, looked bright that day (early August 2017). It seems that nature welcomed the village farmers' decision to utilize the land in a more commandable way. Yes, that day they planted paddy using the Organic SRI method for the first time. "Starting from today we will be farming in an organic way. No longer using the chemical fertilizers," said Aep Saepuddin, one of the farmers.

The farmers in the Buangin Village have been planting paddy since 12 years ago when they first came and settled down in the village. They are farmer families who came from several areas in West Java under the government’s transmigration pro-gram to the East Luwu Regency. Since the first time "nyawah" (planting paddy) they relied heavily on the chemical fertilizers. Unfortunately, the supply of fertilizers began to recede and they were hard to find in the past year. As a result, for almost the last year, they had no income or source of food (rice) as they could not grow crops.

They realized they had to do something about it. In the end the farmers looked for an alternative. They were curious about organic SRI cultivation done by the farmers in the village Li-bukan Mandiri Village for the last two years. "We can see they have started quite long time ago and succeeded. The harvest are also increasing. We are so inspired to try," added Saepud-din, telling the initial reason.

To make a long story short, finally their desire to try SRI was facilitated by PT Vale. They were assisted directly by the

organic SRI facilitator Yayasan Aliksa Organik. "In January 2017, the farmers were trained to prepare the cultivation," said Kariman, SRI's facilitator from Aliksa. There were 51 farmers participating in the training. They came from two groups of farm-ers i.e Cahaya Organik and Sumber Mukti. For two months (January-February 2017), the farmers learned to observe the land as well as to make compost and MOL.

According to Kariman, it was not difficult to train the Buangin Village farmers to master SRI. The reason was that they have learnt from the example and inspiration in the next village. The suc-cess stories and the SRI cultivation - although still at a general scope - have been heard by the Buangin farmers. That is also what made the initial planting carried out according to the expected schedule, in August 2017. The first planting was conducted with a small event. To express their gratitude, the farmers invited representatives of PT Vale, the agricultural facilitators and the staff of East Luwu Agriculture Office.

The largest area

The initial planting of Organic SRI in the Buangin Village was conducted on a land area of 29.1 hectares. "As a village doing the first planting, Buangin Village holds the record for the

Buangin, the Ninth Organic SRI Village in PT Vale's Empowerment AreaInspired by the success of Libuk an Village as the first village to cultivate organic SRI.



largest field. This is amazing. But this also makes the challenge they have to face is bigger. That’s because they will have to harvest it in the largest area compared to the other villages," said Social Development Program Manager of PT Vale Busman Dahlan Shirat during the event. In the calendar of activities, it is targeted that farmers will harvest the rice in the 4th week of December 2017. During the event, the farmers have also produced 203 tons of compost and 3,480 liters of MOL.

The data showed that up to August 2017 there are 13 areas in

8 sub districts of East Luwu Regency or the 9th village in PT Vale’s empowerment area that have been cultivated paddy with organic SRI method. The total area is 82.4 hectares and involving 190 farmers.

The Organic SRI cultivation was first introduced by PT Vale in February 2015 through the Sustainable Healthy Environmen-tally Friendly Farming Program (PRSLB) which is part of PT Vale’s social program or better known as Integrated Commu-nity Empowerment Program (PTPM).



Sejak berjalan pada Maret 2017, Continu-ous Improvement (CI) menjadi strategi PT Vale untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan yang lebih efisien. Strategi ini utamanya dimainkan oleh tiga departemen “tulang punggung” perusahaan yakni Mines, Process Plant dan Maintenance & Utilities. Pertengahan Agustus 2017 lalu, kami berkesempatan mewawancarai Direktur Process Plant Dani Widjaja untuk mendapat kabar terbaru tentang implemen-tasi CI di departemen tersebut. Seperti apa perkembangannya? Simak wawancaranya.

Perusahaan punya target untuk meningkatkan volume produksinya menjadi 90 kilo ton dan strateginya melalui implementasi CI. Seper ti apa penerapan di area Anda?Pertama, saya akan menjelaskan posisi De-partemen Process Plant (PP) dalam kinerja perusahaan. Di PP, kami mengolah ore yang disuplai oleh Mines untuk dijadikan nikel dalam matte melalui empat alat utama yakni furnace, dryer, converter dan kiln.

Director of Process Plant PT Vale Dani Widjaja

CI KesempatanKita Meningkatkan

Produksi agarLebih Kompetitif


WAWANC AR A

Saat ini bottle neck ada di furnace. Maka solusinya harus meningkatkan produksi di furnace. Namun demikian di area lain harus ditingkatkan produksi. Pada intinya, project CI di PP dapat dibagi dalam dua jenis, pertama meningkatkan kapasitas terpa-sang dan mengurangi delay yang ada.

Untuk mengurangi delay yang ada lebih ban-yak project-nya. Karena selama beberapa tahun belakangan telah banyak dilakukan improvement berupa peningkatan kapasitas terpasang. Misalnya meng-upgrade bulgear dan main drive gearbox Dryer 3 sehingga bisa meningkatkan produksi dengan meningkatkan putaran dari 2,0 rpm menjadi 2,2 rpm.

Sayangnya, tidak banyak project di kategori ini karena sudah banyak project untuk meningkatkan kapasitas produksi. Maka fokusnya ke delay opera-tional dan maintenance.

Bagaimana peluang improvement di PP dan apa saja project-project yang dieksekusi pada tahun ini?Untuk kapital baru mulai tahun ini yakni berupa 3 proyek di area Dryer berupa penggantian bulgear, maindrive dan crusher. Kemudian di Furnace berupa perbaikan 300 ton dust bin.

Lainnya berupa project untuk mengurangi delay, misalnya di Dryer difokuskan untuk menstabilkan feed dengan cara pengambilan ore dari satu kom-partemen WOS (wet ore stock) dengan mengguna-kan dua loader. Sehingga operasi lebih stabil dan dapat mengurangi variabilitas.

Bagaimana proses CI di PP berjalan? Dari mana dan bagaimana inisiatif-inisiatif dan ide perbaikan itu muncul?Di PP, kami ada Adli Lubis sebagai project manager CI. Dari sana akan terjadi diskusi dan menjaring peluang-peluang CI di area PP. Kemudian kami olah bila memerlukan capital project. Untuk mendukung hal tersebut kami buatkan business case kalau perlu buat FEL 1, 2 dan 3 untuk menyiapkan kelayakan sekaligus meyakinkan bila proyek berjalan dipasti-kan sesuai dan menguntungkan.

Apa harapan Anda terhadap pelaksanaan CI ini?Saya melihat CI sebagai kesempatan yang baik agar dapat memproduksi lebih maksimal. Karena produksi beberapa tahun belakangan terus menin-gkat meski Lini Produksi 4 terakhir dibangun tahun 1998 dan targetnya adalah 70.000 metrik ton.

Namun kenyataaanya, selama ini Perusahaan meningkatkan kinerja alat dan manpower, hasilnya juga dapat semakin bagus. Artinya, perusahaan masih mempunyai banyak kesempatan untuk men-gurangi delay dan mendapatkan operasi yang lebih efisien dan stabil.

Dengan harga nikel yang rendah perlu memproduk-si nikel lebih banyak dan lebih efisien.

Seoptimis apa Anda dengan CI?Saya melihat ada peluang untuk mendapat quick win. Karena kami juga banyak belajar dari perusa-haan lain yang berhasil melakukan peningkatkan ki-nerja dengan penerapan teknologi baru. Ditambah lagi Perusahaan punya orang-orang yang kompe-ten, bertalenta dan fokus untuk tujuan ini.

Ini adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk meningkatkan produksi dan harus optimis dapat di-realiasikan bersama-sama. Mendukung perusahaan agar dapat survive karena harga nikel terus berada di titik rendah. Sementara biaya produksi, khususn-ya harga batubara dan minyak terus naik.

CI ini kesempatan kita untuk meningkatkan produksi agar lebih kompetitif.


WAWANC AR A

Since its roll out in March 2017, the Continuous Improvement (CI) has become the strategy of PT Vale to improve productivity and make the company’s performance more efficient. This strategy is primarily carried out by three departments as the "backbone" of the company i.e. Mines, Process Plant and Maintenance & Utilities. In mid August 2017, we had the opportunity to interview Process Plant Director Dani Widjaja to get the latest update on the CI implementation in his department. How is the development? Check it out in the interview below.

The company targets to increase its production volume to 90 kilo tons and its strategy is through the CI implementation. How does your depar tment implement the CI?First, I will explain the position of the Process Plant (PP) Department in the performance of the company. In PP, we process the ores supplied by Mines to make nickel in matte through four main instruments called furnace, dryer, converter and kiln.

Currently there is a bottle neck in the furnace. The solution should be to increased the pro-duction in the furnace. However, in the other areas the production should also be increased. The point is the CI implementation in the PP can be divided into two types, first increasing the in-stalled capacity and second reducing the existing delay.

PT Vale's Process Plant Director Dani Widjaja

CI is Our Chance to Increase Production to be More Competitive


I N T E R V I E W

I see an opportunity to get a quick win. Because we also learn a lot from other companies that managed to improve their performance with the application of new technology. Futhermore, our Company employs competent and talented people who are focused on the goal.

Reducing the delay needs many more projects. Since during the recent years we have done many improvements especial-ly to increase the installed capacity. For example, upgrading the bulgear and the main drive gearbox Dryer 3 to increase the production by enhancing the rotation from 2.0 rpm to 2.2 rpm.

Unfortunately, there are not many projects in this category because many other projects have already increased the pro-duction capacity. So, our focus is on the delay in operations and maintenance.

What is the chance for improvement in the PP and what are the projects executed this year?New capital projects starting this year are in the form of 3 projects in the Dryer area to replace bulgear, maindrive and crusher. Next is the repair of the 300-ton dust bin.

The other project is to reduce the delay, for example in the Dryer we focus on how to stabilize the feed by taking the ores from one compartment of WOS (wet ore stock) using two loaders. So, the operation is more stable and can reduce the variability.

How is the CI process running in the PP? Where and how do the initiatives and ideas come up?In the PP, we have AdliLubis as the project manager for CI. Discussions are held to explore the opportunities for CI in the PP area. Then we process it further if it needs capital project. To support it, we make a business case, also FEL 1, 2 and 3 if necessary to prepare the feasibility and at the same time to convince that if the project is to be implemented, it will certainly be appropriate and beneficial.

What are your expectations for this CI implementation?I see the CI implementation as a good opportunity to pro-duce in a more maximum way. Because the production in the recent years continues to increase even though the last 4 Production Lines were built in 1998 and the target was 70,000 metric tons.

In fact, the company has improved the performance of its equipment and manpower so far with results that can be considered better. It means the company still has many op-portunities to reduce the delay and achieve a more efficient and stable operation. With the low nickel prices, we need to produce more nickel in a more efficient way.

How optimistic are you about the CI?I see an opportunity to get a quick win. Because we also learn a lot from other companies that managed to improve their performance with the application of new technology. Futher-more, our Company employs competent and talented people who are focused on the goal.

This is a good opportunity for us to increase the production and we have to be optimistic that we can achieve it together. We support the Company to survive despite the low nickel prices which continue to be at the low point. Meanwhile the production costs, especially the coal and oil prices, continue to rise.

CI is our chance to increase the production to be more com-petitive.


I N T E R V I E W

@ptvaleindonesia@ptvaleindonesia @ptvaleid

2018 halo vale...a / or kirimkan kritik, saran, dan tanggapan anda tentang halo vale ke internal....

Documents