2015 - bab 2
DESCRIPTION
dfsewerTRANSCRIPT
BAB 2 : Prinsip dan Aplikasi Perpindahan Momentum
Mekanika Fluida Teknologi BioprosesDr. Ir. Nelson Saksono, M.T.BAB 2 : Prinsip dan Aplikasi Perpindahan MomentumBentuk Drag (form drag) merupakan friction loss yg terjadi pada aliran fluida melalui suatu benda sebagai berikut :
Aliran Melalui Immersed Object, Packed dan Fluidized Bed : Drag coefficient
Gaya drag yang dialami fluida ketika melalui suatu benda dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dimana : CD : Drag coefficient/Koefisien dragVo : Kecepatan aliran fluida : Densitas Fluida Ap : Luas selimut benda (wetted perimeter)Dp : Diameter Partikel Hukum Stoke untuk benda bulat/sphere : FD = 3 Dp Vo Sehingga CD=24/NRe
Drag coefficient
Drag coefficient
Example 3.1-1
Example 3.1-1 : SOlutionExample 3.1-2
Beberapa parameter dalam reaktor Packed :Fraksi kekosongan= volum kosong pada bed Total vol bed Permukaan spesifik partikel av = Sp/Vp (m-1)Untuk partikel bola Av = 6 / DpFraksi volume = (1 - ) a = total luas permukaan / total vol bed = av(1-)
Aliran Laminar pada packed bed
Example 3.1-3Example 3.1-3 : SOlution
Kecepatan Interstisial (V) = V/ dimana V= kecepatan superfisialRadius Hidrolik :Untuk packed bed , Ergun mendifinisikan bilangan Reynold :
Persamaan Hagen poiseuille untuk pressure drop:
Pers Blake Khozeny untuk aliran Laminar :
Aliran Laminar pada packed bed
< 0,5Dp , Nre,p < 10 Pers Burke Plummer untuk Nre,p > 1000
Ergun memberikan persamaan umum untuk semua bilangan Reynold :
Aliran Turbulen pada Packed Bed
Udara pada suhu 311 K dialirkan melalui packed bed dengan partikel berbentuk bola dan diameter 12,7 mm. Fraksi kekosongan dalam bed adalah 0,38 dan bed memiliki diameter 0,61 m dan tinggi 2,44 m. Udara masuk bed pada tekanan 1,1 atm dengan laju 0,358 kg/s, Hitung pressure drop udara dalam packed bed, jika diketahui BM udara 28,97.
Contoh soal (Example 3.1-4)
solutionFenomena fluidisasi kondisi dimana terjadi kesetimbangan antara gaya gravitasi partikel dalam bed dengan gaya drag partikel oleh fluida yang mengalir. Kondisi minimum agar terjadi proses fluidisasi disebut kecepatan minimum fluidisasi (Vmf), tinggi bed minimum fluidisasi (Lmf), dan porositas minimum fluidisasi (mf). Kondisi terfluidisasi merupakan kondisi yang optimal untuk terjadinya perpindahan massa dan energi dalam suatu reaktor.
Aliran pada bed terfluidisasi
Hubungan antara dua kondisi bed yang berbeda dapat dituliskan sebagai berikut :L1A(1 - 1) = L2A(1 - 2)
M1 M2
Pressure drop yg terjadi pada kondisi terfluidisasi :p = Lmf A(1 - mf)(p - )g
Aliran pada bed terfluidisasi
Aliran pada bed terfluidisasi
Example 3.1-6
Example 3.1-6 : solution
Alat ukur aliran fluida
Pitot TUbePersamaan Neraca Energi-Mekanik :
Dimana V2 = 0 maka V1 = V = Cp (2 (p2 p1)/)0,5
Dimana :Cp = Koefisien tak berdimensi bernilai antara (0,98 1,00) = densitas fluida yang mengalirA = Densitas cairan pada manometer
Pitot tube
Example 3.2-1Example 3.2-1 : Solution
Example 3.2-1 : Solution
Venturimeter
Neraca Mekanik-EnergiPersamaan konstanta p
Laju alir volumetrik
DimanaVenturimeter
ORificemeter
Orificemeter
OrificemeterSekian