201404

42
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 April 2014 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Dari Redaksi Kuasa Salib Kristus Di bulan April ini kembali kita mensyukuri penderitaan, kematian, dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan tema “Kuasa Salib Kristus” kita benar-benar mengerti dan memahami mukjizat terbesar melalui karya salib Kristus, yaitu karya keselamatan kekal yang di dalamnya kita mengalami: pengampunan 'forgiveness', penggantian ' substitution' , penebusan 'redemption', pembenaran 'justification', pengudusan ' sanctification', pendamaian ' reconciliation' , dan pembaharuan 'renewal'. Dengan menerima karya penebusan oleh salib Kristus ini kita diubahkan dari status sebagai musuh Allah menjadi anak-anak Allah. Dan sebagai rasa syukur atas karya terbesar ini kita patut mengasihi-Nya dengan menaati firman-Nya. Setiap hari kita siap menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia, sebagai murid-murid-Nya. Kuasa kebangkitan-Nya membuat kita tidak perlu cemas dan takut lagi, sebab Ia telah memberikan kemenangan itu kepada kita (1 Korintus 15:57)! Selamat Paskah 2014.

Upload: gia-pringgading

Post on 28-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201404.pdf

TRANSCRIPT

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar

Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C

7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 April 2014

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Dari RedaksiKuasa Salib KristusDi bulan April ini kembali kita mensyukuri penderitaan, kematian, dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan tema “Kuasa Salib Kristus” kita benar-benar mengerti dan memahami mukjizat terbesar melalui karya salib Kristus, yaitu karya keselamatan kekal yang di dalamnya kita mengalami: pengampunan 'forgiveness', penggantian 'substitution', penebusan 'redemption', pembenaran 'justification', pengudusan 'sanctification', pendamaian 'reconciliation', dan pembaharuan 'renewal'.

Dengan menerima karya penebusan oleh salib Kristus ini kita diubahkan dari status sebagai musuh Allah menjadi anak-anak Allah. Dan sebagai rasa syukur atas karya terbesar ini kita patut mengasihi-Nya dengan menaati firman-Nya. Setiap hari kita siap menyangkal diri, memikul salib, dan mengikut Dia, sebagai murid-murid-Nya. Kuasa kebangkitan-Nya membuat kita tidak perlu cemas dan takut lagi, sebab Ia telah memberikan

kemenangan itu kepada kita (1 Korintus 15:57)! Selamat Paskah 2014.

2 Samuel 13-15Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Rasul Paulus memberitakan mengenai salib Kristus yang dikatakan sebagai kekuatan Allah. Kata “kekuatan” dalam bahasa Yunaninya juga diterjemahkan “kuasa”. Itu sebab judul renungan hari ini adalah “Kuasa Salib Kristus”. Pertanyaannya, mengapa salib Kristus merupakan kekuatan atau kuasa Allah? Bukankah secara pemikiran manusia, salib merupakan kehancuran Yesus? Kekalahan Yesus? Tamat sudah riwayat Yesus. Jelas salib bukan merupakan kehancuran atau kekalahan Yesus. Sebaliknya, Yesus yang tersalib merupakan pernyataan kekuatan atau kuasa Allah. Mengapa? Karena di atas kayu salib, klimaks peperangan antara Yesus dan Iblis terjadi. Iblis sudah berusaha membunuh Yesus sejak Yesus dilahirkan di Betlehem. Raja Herodes telah dipakai Iblis untuk membunuh Yesus. Kemudian saat Yesus sehabis berpuasa panjang, kembali Iblis mencobai Yesus. Selanjutnya berkali-kali Iblis memakai pemimpin-pemimpin Yahudi untuk membunuh Yesus. Akhirnya, Iblis juga merasuk Yudas Iskariot, salah seorang murid Yesus untuk menyerahkan Yesus kepada pemimpin-pemimpin Yahudi. Berakibat Yesus disalibkan. Tujuan salib Yesus jelas yaitu membunuh Yesus. Memang, Yesus secara manusia mati di atas kayu salib. Namun, benarkah Yesus mati? Tubuh-Nya memang mati dan dikuburkan. Tapi ternyata Yesus bangkit dari kematian. Roh-Nya tidak mati. Di dalam Roh-Nya, Yesus tetap memberitakan Injil (1 Petrus 3:18-19). Berarti kuasa Allah telah mengalahkan Iblis. Kuasa Allah telah dinyatakan di salib Kristus. Kemenangan telak ada di pihak Yesus. Salib adalah kuasa Allah yang memberi kemenangan. Kemenangan atas maut, Iblis dan dosa. (IE)

Kuasa Salib Kristus1 Korintus 1:18-24

Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.1 Korintus 1:18

Form Berlangganan selasa, 1 april 2014

Salib Kristusmemberi

kemenangan abadi.

Terima kasih untuk pengorbanan Yesus di

atas kayu salib.

2 Samuel 13-15Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Rasul Paulus memberitakan mengenai salib Kristus yang dikatakan sebagai kekuatan Allah. Kata “kekuatan” dalam bahasa Yunaninya juga diterjemahkan “kuasa”. Itu sebab judul renungan hari ini adalah “Kuasa Salib Kristus”. Pertanyaannya, mengapa salib Kristus merupakan kekuatan atau kuasa Allah? Bukankah secara pemikiran manusia, salib merupakan kehancuran Yesus? Kekalahan Yesus? Tamat sudah riwayat Yesus. Jelas salib bukan merupakan kehancuran atau kekalahan Yesus. Sebaliknya, Yesus yang tersalib merupakan pernyataan kekuatan atau kuasa Allah. Mengapa? Karena di atas kayu salib, klimaks peperangan antara Yesus dan Iblis terjadi. Iblis sudah berusaha membunuh Yesus sejak Yesus dilahirkan di Betlehem. Raja Herodes telah dipakai Iblis untuk membunuh Yesus. Kemudian saat Yesus sehabis berpuasa panjang, kembali Iblis mencobai Yesus. Selanjutnya berkali-kali Iblis memakai pemimpin-pemimpin Yahudi untuk membunuh Yesus. Akhirnya, Iblis juga merasuk Yudas Iskariot, salah seorang murid Yesus untuk menyerahkan Yesus kepada pemimpin-pemimpin Yahudi. Berakibat Yesus disalibkan. Tujuan salib Yesus jelas yaitu membunuh Yesus. Memang, Yesus secara manusia mati di atas kayu salib. Namun, benarkah Yesus mati? Tubuh-Nya memang mati dan dikuburkan. Tapi ternyata Yesus bangkit dari kematian. Roh-Nya tidak mati. Di dalam Roh-Nya, Yesus tetap memberitakan Injil (1 Petrus 3:18-19). Berarti kuasa Allah telah mengalahkan Iblis. Kuasa Allah telah dinyatakan di salib Kristus. Kemenangan telak ada di pihak Yesus. Salib adalah kuasa Allah yang memberi kemenangan. Kemenangan atas maut, Iblis dan dosa. (IE)

Kuasa Salib Kristus1 Korintus 1:18-24

Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.1 Korintus 1:18

Form Berlangganan selasa, 1 april 2014

Salib Kristusmemberi

kemenangan abadi.

Terima kasih untuk pengorbanan Yesus di

atas kayu salib.

D O A

renungan

Sekitar 700 tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus, nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa suatu saat akan hadir 'Seseorang' yang diurapi dan dipakai oleh TUHAN untuk membawa kabar baik kepada semua orang. 'Seseorang' yang dimaksud itu tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus. Dialah Sang pembawa kabar baik itu.

Kabar baik apa yang dibawa oleh Tuhan Yesus? Kabar baik tentang kelepasan bagi orang-orang yang sengsara, yang remuk hati, yang berbeban berat, yang putus pengharapan, yang tertawan oleh dosa. Ia akan memberikan kelegaan. Yesuslah satu-satunya pribadi yang telah menggenapi nubuat nabi Yesaya tersebut. Di Injil Lukas 4:21 dengan tegas Tuhan Yesus katakan, “ … Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dunia dan memberikan diri-Nya mati di atas kayu salib untuk menebus kita yang berdosa. Sekalipun dosa kita merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Itu yang Tuhan Yesus sudah kerjakan bagi kita di atas salib Golgota. Kabar baik ini berlaku bagi setiap orang di seluruh dunia tanpa memandang suku, agama, ras dan bangsa apapun juga. Bagi mereka yang percaya, maka janji Tuhan ini akan digenapi.

Datanglah kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang pembawa kabar baik itu sekarang juga, maka hidup Saudara akan diubahkan. Yang sakit akan disembuhkan; yang lemah akan dikuatkan; yang miskin akan diberkati; bahkan ada jaminan keselamatan untuk masuk dalam Kerajaan Sorga berjumpa dengan Tuhan Yesus. (DI)

Kabar BaikYesaya 61:1-9

“ Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk

menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada

orang-orang tawanan… “ Yesaya 61:1

2 Samuel 19-212 Samuel 16-18 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebuah lagu romantis berjudul “Cinta” ciptaan Titik Puspa, sebait kalimatnya bertutur demikian: Ke gurun engkau ikut, ke kutub engkau turut/Bersama sehidup mati, demikian kau ucapkan janji/ menangis kita berdua, tertawa bersama/Tapi kini apa yang terjadi/Segalanya kau tak peduli lagi/Dan yang lebih menghancurkan kalbu/Kau bercumbu di depanku. Itulah cinta sepasang manusia yang mudah sekali mengingkari janji. Cinta yang pernah diungkapkan hanya meninggalkan kenangan pahit.

Bangsa Israel adalah “kekasih” Allah yang berkhianat. Mereka meninggalkan Allah dan berzinah dengan “banyak kekasih” (Yeremia 1:3). Mereka menyakiti hati Allah dengan menyembah ilah-ilah, sehingga Tuhan menghukum mereka. Kerajaan Israel dan Yehuda hancur dan mereka ditawan di negeri pembuangan. Tetapi hati Allah tetap berpaut pada mereka. Firman Tuhan yang diucapkan oleh nabi Yeremia merupakan ungkapan hati Allah yang begitu mengasihi umat-Nya dengan kasih yang kekal. Di Yesaya 49:16 Tuhan mengungkapkan kasih-Nya, “Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. Kasih setia Tuhan itu tidak hanya diucapkan tetapi benar-benar diwujudkan. Kasih itu terus berlanjut hingga Ia mengaruniakan Putra-Nya Yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia yang seharusnya dihukum. Dosa seluruh umat manusia ditanggung-Nya di atas kayu salib Kalvari. Kasih Allah sungguh luar biasa, benar-benar-benar tak terselami oleh pikiran kita! Jika Allah mengasihi kita dengan kasih yang kekal, bagaimana kita mengasihi Dia? Apakah cukup dengan kata-kata? Tentunya melalui seluruh kehidupan kita yang berkenan kepada-Nya. (LL)

Ungkapan Isi Hati AllahYeremia 31:1-9

Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Yeremia 31:3

kamis, 3 april 2014rabu, 2 april 2014

Kabar baik dariTuhan Yesus

menyejukkan hati.

Umat Tuhan memiliki kerinduan memberitakan

kabar baik kepada orang-orang.

Kata-kata manistanpa perbuatan tidak ada artinya.

Aku mau membalas kasih-Mu ya Tuhan melalui kehidupanku yang

menyenangkan hati-Mu.

D O A

renungan

Sekitar 700 tahun sebelum kelahiran Yesus Kristus, nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa suatu saat akan hadir 'Seseorang' yang diurapi dan dipakai oleh TUHAN untuk membawa kabar baik kepada semua orang. 'Seseorang' yang dimaksud itu tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus. Dialah Sang pembawa kabar baik itu.

Kabar baik apa yang dibawa oleh Tuhan Yesus? Kabar baik tentang kelepasan bagi orang-orang yang sengsara, yang remuk hati, yang berbeban berat, yang putus pengharapan, yang tertawan oleh dosa. Ia akan memberikan kelegaan. Yesuslah satu-satunya pribadi yang telah menggenapi nubuat nabi Yesaya tersebut. Di Injil Lukas 4:21 dengan tegas Tuhan Yesus katakan, “ … Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”

Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah datang ke dunia dan memberikan diri-Nya mati di atas kayu salib untuk menebus kita yang berdosa. Sekalipun dosa kita merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Itu yang Tuhan Yesus sudah kerjakan bagi kita di atas salib Golgota. Kabar baik ini berlaku bagi setiap orang di seluruh dunia tanpa memandang suku, agama, ras dan bangsa apapun juga. Bagi mereka yang percaya, maka janji Tuhan ini akan digenapi.

Datanglah kepada Tuhan Yesus Kristus, Sang pembawa kabar baik itu sekarang juga, maka hidup Saudara akan diubahkan. Yang sakit akan disembuhkan; yang lemah akan dikuatkan; yang miskin akan diberkati; bahkan ada jaminan keselamatan untuk masuk dalam Kerajaan Sorga berjumpa dengan Tuhan Yesus. (DI)

Kabar BaikYesaya 61:1-9

“ Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk

menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada

orang-orang tawanan… “ Yesaya 61:1

2 Samuel 19-212 Samuel 16-18 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebuah lagu romantis berjudul “Cinta” ciptaan Titik Puspa, sebait kalimatnya bertutur demikian: Ke gurun engkau ikut, ke kutub engkau turut/Bersama sehidup mati, demikian kau ucapkan janji/ menangis kita berdua, tertawa bersama/Tapi kini apa yang terjadi/Segalanya kau tak peduli lagi/Dan yang lebih menghancurkan kalbu/Kau bercumbu di depanku. Itulah cinta sepasang manusia yang mudah sekali mengingkari janji. Cinta yang pernah diungkapkan hanya meninggalkan kenangan pahit.

Bangsa Israel adalah “kekasih” Allah yang berkhianat. Mereka meninggalkan Allah dan berzinah dengan “banyak kekasih” (Yeremia 1:3). Mereka menyakiti hati Allah dengan menyembah ilah-ilah, sehingga Tuhan menghukum mereka. Kerajaan Israel dan Yehuda hancur dan mereka ditawan di negeri pembuangan. Tetapi hati Allah tetap berpaut pada mereka. Firman Tuhan yang diucapkan oleh nabi Yeremia merupakan ungkapan hati Allah yang begitu mengasihi umat-Nya dengan kasih yang kekal. Di Yesaya 49:16 Tuhan mengungkapkan kasih-Nya, “Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku. Kasih setia Tuhan itu tidak hanya diucapkan tetapi benar-benar diwujudkan. Kasih itu terus berlanjut hingga Ia mengaruniakan Putra-Nya Yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia yang seharusnya dihukum. Dosa seluruh umat manusia ditanggung-Nya di atas kayu salib Kalvari. Kasih Allah sungguh luar biasa, benar-benar-benar tak terselami oleh pikiran kita! Jika Allah mengasihi kita dengan kasih yang kekal, bagaimana kita mengasihi Dia? Apakah cukup dengan kata-kata? Tentunya melalui seluruh kehidupan kita yang berkenan kepada-Nya. (LL)

Ungkapan Isi Hati AllahYeremia 31:1-9

Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu. Yeremia 31:3

kamis, 3 april 2014rabu, 2 april 2014

Kabar baik dariTuhan Yesus

menyejukkan hati.

Umat Tuhan memiliki kerinduan memberitakan

kabar baik kepada orang-orang.

Kata-kata manistanpa perbuatan tidak ada artinya.

Aku mau membalas kasih-Mu ya Tuhan melalui kehidupanku yang

menyenangkan hati-Mu.

D O A

renungan

Kehidupan orang yang terikat oleh dosa dikuasai oleh kuasa gelap, sehingga apa yang dilakukan selalu perbuatan dosa. Inilah gambaran orang yang terikat oleh dosa dan menjadi hamba dosa. Betapa hebatnya kuasa dan tuntutan dosa! Selain dosa menguasai semua manusia, dosa juga menuntut kematian manusia. Oleh karena itu untuk bisa bebas dari dosa, dibutuhkan kuasa yang lebih kuat dari pada kuasa dosa. Kuasa itu adalah kuasa salib Kristus.

Melalui salib itulah Yesus Kristus mati menggantikan kita akibat tuntutan dosa. Dengan demikian Ia telah membebaskan kita dari segala dosa yang mengikat kita. Selama kita mengandalkan diri kita sendiri untuk dapat bebas dari ikatan dosa, maka selamanya juga kita akan gagal dan tetap terikat oleh dosa. Sebab tidak ada karya yang dapat membebaskan umat manusia dari dosa selain karya salib Yesus Kristus. Salib Kristuslah solusi kita menuju hidup berkemenangan. Kuasa salib Kristus membuat kuasa Iblis dilucuti. Iblis sudah tidak punya kuasa lagi terhadap hidup orang percaya, sehingga setiap orang percaya mengalami hidup bebas di dalam Tuhan. Bebas dari hukuman; bebas dari kematian; bebas dari kutukan; bebas dari ikatan dosa; dan hidup sebagai hamba kebenaran. Inilah kebebasan sejati yang kita terima lewat salib Tuhan.

Oleh karena itu, marilah kita hidup sebagai hamba kebenaran dan menyerahkan tubuh kita sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan. Jangan lagi hidup kita dikuasai dosa sebab kematian Tuhan Yesus di kayu salib hanya sekali untuk selamanya. Selamat menikmati hidup bebas di dalam Tuhan Yesus Kristus dan hidup sebagai hamba kebenaran. (ADL)

Salib MembebaskanRoma 6:6-14

Karena kita tahu, bahwa manusia lamakita telah turut disalibkan, supaya tubuh

dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Roma 6:6

1 Raja-Raja 1-22 Samuel 22-24 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan seseorang pada umumnya dimulai dari perubahan pada pola pikir 'mindset', kemudian pada sikap, dan akhirnya pada perilaku. Bentuk perubahan yang terjadi sangat beragam. Ada yang berubah hanya sebagian saja dan bersifat sementara, tetapi ada pula yang berubah secara total dan bersifat abadi. Prosesnya pun tidak sama, ada yang bertahap dan ada yang sekaligus. Salah satu contoh perubahan yang ajaib terjadi dalam proses metamorphose ulat menjadi kupu-kupu. Ini disebut dengan transformasi kehidupan. Transformasi kehidupan dialami oleh rasul Paulus sesudah ia dijumpai oleh Yesus Kristus di jalan menuju ke Damsyik. Sejak saat itu ia mengalami perubahan hidup secara total yaitu kehidupan yang baru di dalam Kristus. Apa saja ciri kehidupan yang baru itu? Pertama, imannya tidak sekedar wujud kewajiban agamawi melainkan berfokus pada karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib (ayat 12-13). Baginya yang penting adalah ciptaan baru atau “sunat hati” bukan sekedar “sunat lahiriah” (bdk. Roma 2:29). Kedua, dunia tersalib baginya dan ia mau tersalib bagi dunia (ayat 14). Dunia yang dimaksud di sini adalah “keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup” (1 Yoh. 2:16). Ia menang terhadap ketiga jenis pencobaan itu sama seperti Yesus Kristus telah menang saat Ia dicobai oleh Iblis. Ketiga, pada tubuhnya ada tanda-tanda milik Kristus. Istilah “tanda-tanda” berarti “parut-parut” yang ada pada tubuh Yesus Kristus ketika Ia menderita bagi kita. Jadi, rasul Paulus mau menderita bagi Kristus. Ia siap diolok, dicaci-maki, disiksa, dipenjara, dan sebagainya. Ia tahu bahwa di balik penderitaan ada kemuliaan. Sudahkah kita memiliki ketiga tanda hidup yang diubahkan oleh salib Yesus Kristus ini? (PF)

Salib MengubahkanGalatia 6:11-18

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Galatia 6:14

sabtu, 5 april 2014jumat, 4 april 2014

Tidak ada kebebasan sejati selain bebas dari

ikatan dosa.

Orang-orang yang masih terikat oleh dosa supaya

mengalami pembebasan dari Tuhan

Yesus Kristus.

Perubahan hidup oleh salib Kristus memampukan

kita memikul salib setiap hari.

Agar setiap anak Tuhan selalu bersyukur atas karya salib Kristus.

D O A

renungan

Kehidupan orang yang terikat oleh dosa dikuasai oleh kuasa gelap, sehingga apa yang dilakukan selalu perbuatan dosa. Inilah gambaran orang yang terikat oleh dosa dan menjadi hamba dosa. Betapa hebatnya kuasa dan tuntutan dosa! Selain dosa menguasai semua manusia, dosa juga menuntut kematian manusia. Oleh karena itu untuk bisa bebas dari dosa, dibutuhkan kuasa yang lebih kuat dari pada kuasa dosa. Kuasa itu adalah kuasa salib Kristus.

Melalui salib itulah Yesus Kristus mati menggantikan kita akibat tuntutan dosa. Dengan demikian Ia telah membebaskan kita dari segala dosa yang mengikat kita. Selama kita mengandalkan diri kita sendiri untuk dapat bebas dari ikatan dosa, maka selamanya juga kita akan gagal dan tetap terikat oleh dosa. Sebab tidak ada karya yang dapat membebaskan umat manusia dari dosa selain karya salib Yesus Kristus. Salib Kristuslah solusi kita menuju hidup berkemenangan. Kuasa salib Kristus membuat kuasa Iblis dilucuti. Iblis sudah tidak punya kuasa lagi terhadap hidup orang percaya, sehingga setiap orang percaya mengalami hidup bebas di dalam Tuhan. Bebas dari hukuman; bebas dari kematian; bebas dari kutukan; bebas dari ikatan dosa; dan hidup sebagai hamba kebenaran. Inilah kebebasan sejati yang kita terima lewat salib Tuhan.

Oleh karena itu, marilah kita hidup sebagai hamba kebenaran dan menyerahkan tubuh kita sebagai alat untuk kemuliaan Tuhan. Jangan lagi hidup kita dikuasai dosa sebab kematian Tuhan Yesus di kayu salib hanya sekali untuk selamanya. Selamat menikmati hidup bebas di dalam Tuhan Yesus Kristus dan hidup sebagai hamba kebenaran. (ADL)

Salib MembebaskanRoma 6:6-14

Karena kita tahu, bahwa manusia lamakita telah turut disalibkan, supaya tubuh

dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Roma 6:6

1 Raja-Raja 1-22 Samuel 22-24 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Perubahan yang terjadi dalam kehidupan seseorang pada umumnya dimulai dari perubahan pada pola pikir 'mindset', kemudian pada sikap, dan akhirnya pada perilaku. Bentuk perubahan yang terjadi sangat beragam. Ada yang berubah hanya sebagian saja dan bersifat sementara, tetapi ada pula yang berubah secara total dan bersifat abadi. Prosesnya pun tidak sama, ada yang bertahap dan ada yang sekaligus. Salah satu contoh perubahan yang ajaib terjadi dalam proses metamorphose ulat menjadi kupu-kupu. Ini disebut dengan transformasi kehidupan. Transformasi kehidupan dialami oleh rasul Paulus sesudah ia dijumpai oleh Yesus Kristus di jalan menuju ke Damsyik. Sejak saat itu ia mengalami perubahan hidup secara total yaitu kehidupan yang baru di dalam Kristus. Apa saja ciri kehidupan yang baru itu? Pertama, imannya tidak sekedar wujud kewajiban agamawi melainkan berfokus pada karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib (ayat 12-13). Baginya yang penting adalah ciptaan baru atau “sunat hati” bukan sekedar “sunat lahiriah” (bdk. Roma 2:29). Kedua, dunia tersalib baginya dan ia mau tersalib bagi dunia (ayat 14). Dunia yang dimaksud di sini adalah “keinginan mata, keinginan daging, dan keangkuhan hidup” (1 Yoh. 2:16). Ia menang terhadap ketiga jenis pencobaan itu sama seperti Yesus Kristus telah menang saat Ia dicobai oleh Iblis. Ketiga, pada tubuhnya ada tanda-tanda milik Kristus. Istilah “tanda-tanda” berarti “parut-parut” yang ada pada tubuh Yesus Kristus ketika Ia menderita bagi kita. Jadi, rasul Paulus mau menderita bagi Kristus. Ia siap diolok, dicaci-maki, disiksa, dipenjara, dan sebagainya. Ia tahu bahwa di balik penderitaan ada kemuliaan. Sudahkah kita memiliki ketiga tanda hidup yang diubahkan oleh salib Yesus Kristus ini? (PF)

Salib MengubahkanGalatia 6:11-18

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus,sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia. Galatia 6:14

sabtu, 5 april 2014jumat, 4 april 2014

Tidak ada kebebasan sejati selain bebas dari

ikatan dosa.

Orang-orang yang masih terikat oleh dosa supaya

mengalami pembebasan dari Tuhan

Yesus Kristus.

Perubahan hidup oleh salib Kristus memampukan

kita memikul salib setiap hari.

Agar setiap anak Tuhan selalu bersyukur atas karya salib Kristus.

D O A

renungan

Peristiwa bencana alam yang mengakibatkan puluhan bahkan ratusan nyawa melayang sering kita saksikan dan dengar melalui media massa. Terlebih lagi bagi kita yang mengalaminya, peristiwa bencana alam tentulah menyisakan trauma yang mendalam. Saat bencana terjadi, apakah yang menjadi prioritas penyelamatan kita? Diri sendiri, keluarga, atau harta benda? Tentulah yang menjadi prioritas utama penyelamatan adalah sesuatu yang paling berharga.

Bagi Yesus, manusia adalah ciptaan-Nya yang paling berharga. Cara yang harus ditempuh Yesus untuk menyelamatkan manusia adalah melalui salib. Salib Yesus begitu kasar. Bukan karena permukaan kayu itu yang membuat perihnya tiada terperi saat menyentuh kulit, namun karena Dia harus mati dengan cara yang paling hina yang dapat ditanggung oleh seorang manusia. Di atas salib yang kasar itu, Tuhan Yesus masih digoda untuk memilih tetap taat pada kehendak Allah atau mengikuti godaan para pemimpin agama untuk menyelamatkan diri (ayat 35). Namun, syukur kepada Allah karena dalam keadaan disiksa dan menderita pun Yesus masih memikirkan kita. Yesus bahkan mau mengingat orang yang mau bertobat sekalipun jalan hidupnya dipenuhi kejahatan (ayat 42-43). Salib tidak lagi menjadi lambang penyiksaan dan penderitaan, tetapi lambang kemenangan Yesus atas dosa dan maut, dan sekaligus menjadi lambang kemenangan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Jika Tuhan memandang kita begitu berharga untuk diselamatkan, apakah kita sudah menghargai karya Yesus yang mulia di atas salib? Marilah kita hargai salib Kristus dengan percaya penuh akan pengorbanan-Nya. (AW)

Salib yang KasarLukas 23:33-43

Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Lukas 23:34

1 Raja-Raja 6-71 Raja-Raja 3-5 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Kata “melepaskan” berarti upaya untuk menolong orang yang tidak berdaya melakukan apapun bagi diri sendiri, khususnya kita yang sudah sekian puluh tahun diselamatkan. Ada bahaya jika berpikir bahwa kita telah berjasa dalam keselamatan diri kita sendiri. Jangan lupa kondisi kita ketika kita diselamatkan adalah orang-orang yang tak berdaya. Hanya anugerah Allah yang melepaskan kita dari dunia jahat ini. Yesus Kristus berkorban mati untuk menebus dan menggantikan seluruh umat manusia agar mendapat pengampunan dosa. Itulah kebenaran yang melandasi seluruh iman kristiani.

Dalam sejarah, banyak orang percaya yang dengan senang hati telah memilih memberikan korban tertinggi demi keyakinannya dan membela perjuangan tertentu. Tetapi Yesus mati di kayu salib demi kita agar kita dapat hidup. Kita perlu memahami mengapa Kristus harus mati dan memahami makna pengorbanan-Nya itu sebagai inti dari keseluruhan iman kristiani. Dengan demikian, salib memiliki nilai yang sangat mahal yang tidak dapat dibeli dengan apapun.

Paulus katakan bahwa salib Kristus merupakan simbol kasih Allah yang sempurna dan terbesar. Mengapa? Pertama, Kristus secara sukarela menanggung penderitaan di kayu salib. Kedua, Kristus telah mati sebagai pengganti seluruh umat manusia. Ketiga, melalui kematian-Nya, Kristus menawarkan pengampunan dan keselamatan kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali, yaitu mereka yang percaya kepada-Nya.

Banyak umat Tuhan yang tidak memahami betapa berharganya salib Kristus. Ketika kita memahami salib Kristus sebagai ekspresi kasih terbesar-Nya yang secara sukareka mengorbankan diri-Nya, dan mati menggantikan seluruh umat manusia serta menawarkan pengampunan dan keselamatan, maka salib Kristus tidak akan lagi hanya sebagai perhiasan atau dekorasi, melainkan inti dari segala yang kita yakini. (AS)

Salib Yang MahalGalatia 1:1-5

Yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. Galatia 1:4

senin, 7 april 2014minggu, 6 april 2014

Salib bukan aksesoris namun lambang

kemenangan orang percaya.

Mohon ampun atas orang-orang yang menghina karya penyelamatan Tuhan di atas salib.

Salib Kristus merupakan landasan iman orang

percaya.

Ajarilah kami menghargai salib Kristus sebagai inti

keyakinan kami.

D O A

renungan

Peristiwa bencana alam yang mengakibatkan puluhan bahkan ratusan nyawa melayang sering kita saksikan dan dengar melalui media massa. Terlebih lagi bagi kita yang mengalaminya, peristiwa bencana alam tentulah menyisakan trauma yang mendalam. Saat bencana terjadi, apakah yang menjadi prioritas penyelamatan kita? Diri sendiri, keluarga, atau harta benda? Tentulah yang menjadi prioritas utama penyelamatan adalah sesuatu yang paling berharga.

Bagi Yesus, manusia adalah ciptaan-Nya yang paling berharga. Cara yang harus ditempuh Yesus untuk menyelamatkan manusia adalah melalui salib. Salib Yesus begitu kasar. Bukan karena permukaan kayu itu yang membuat perihnya tiada terperi saat menyentuh kulit, namun karena Dia harus mati dengan cara yang paling hina yang dapat ditanggung oleh seorang manusia. Di atas salib yang kasar itu, Tuhan Yesus masih digoda untuk memilih tetap taat pada kehendak Allah atau mengikuti godaan para pemimpin agama untuk menyelamatkan diri (ayat 35). Namun, syukur kepada Allah karena dalam keadaan disiksa dan menderita pun Yesus masih memikirkan kita. Yesus bahkan mau mengingat orang yang mau bertobat sekalipun jalan hidupnya dipenuhi kejahatan (ayat 42-43). Salib tidak lagi menjadi lambang penyiksaan dan penderitaan, tetapi lambang kemenangan Yesus atas dosa dan maut, dan sekaligus menjadi lambang kemenangan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.

Jika Tuhan memandang kita begitu berharga untuk diselamatkan, apakah kita sudah menghargai karya Yesus yang mulia di atas salib? Marilah kita hargai salib Kristus dengan percaya penuh akan pengorbanan-Nya. (AW)

Salib yang KasarLukas 23:33-43

Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Lukas 23:34

1 Raja-Raja 6-71 Raja-Raja 3-5 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Kata “melepaskan” berarti upaya untuk menolong orang yang tidak berdaya melakukan apapun bagi diri sendiri, khususnya kita yang sudah sekian puluh tahun diselamatkan. Ada bahaya jika berpikir bahwa kita telah berjasa dalam keselamatan diri kita sendiri. Jangan lupa kondisi kita ketika kita diselamatkan adalah orang-orang yang tak berdaya. Hanya anugerah Allah yang melepaskan kita dari dunia jahat ini. Yesus Kristus berkorban mati untuk menebus dan menggantikan seluruh umat manusia agar mendapat pengampunan dosa. Itulah kebenaran yang melandasi seluruh iman kristiani.

Dalam sejarah, banyak orang percaya yang dengan senang hati telah memilih memberikan korban tertinggi demi keyakinannya dan membela perjuangan tertentu. Tetapi Yesus mati di kayu salib demi kita agar kita dapat hidup. Kita perlu memahami mengapa Kristus harus mati dan memahami makna pengorbanan-Nya itu sebagai inti dari keseluruhan iman kristiani. Dengan demikian, salib memiliki nilai yang sangat mahal yang tidak dapat dibeli dengan apapun.

Paulus katakan bahwa salib Kristus merupakan simbol kasih Allah yang sempurna dan terbesar. Mengapa? Pertama, Kristus secara sukarela menanggung penderitaan di kayu salib. Kedua, Kristus telah mati sebagai pengganti seluruh umat manusia. Ketiga, melalui kematian-Nya, Kristus menawarkan pengampunan dan keselamatan kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali, yaitu mereka yang percaya kepada-Nya.

Banyak umat Tuhan yang tidak memahami betapa berharganya salib Kristus. Ketika kita memahami salib Kristus sebagai ekspresi kasih terbesar-Nya yang secara sukareka mengorbankan diri-Nya, dan mati menggantikan seluruh umat manusia serta menawarkan pengampunan dan keselamatan, maka salib Kristus tidak akan lagi hanya sebagai perhiasan atau dekorasi, melainkan inti dari segala yang kita yakini. (AS)

Salib Yang MahalGalatia 1:1-5

Yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. Galatia 1:4

senin, 7 april 2014minggu, 6 april 2014

Salib bukan aksesoris namun lambang

kemenangan orang percaya.

Mohon ampun atas orang-orang yang menghina karya penyelamatan Tuhan di atas salib.

Salib Kristus merupakan landasan iman orang

percaya.

Ajarilah kami menghargai salib Kristus sebagai inti

keyakinan kami.

D O A

renungan

Sejak manusia pertama, Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka setiap manusia yang dilahirkan dari benih laki-laki tidak bebas dari dosa. Pengetahuan dan peradaban manusia sampai abad 21 ini bisa semakin maju, tetapi manusia tetap tidak bisa bebas dari dosa. Etika dan sopan santun bisa dibuat oleh budaya manusia, tetapi dosa tetap ada di dalam diri manusia. Dosalah yang menyebabkan manusia memiliki kecenderungan hati untuk berbuat jahat. Siapa yang bisa membebaskan manusia dari hati seperti itu? Kejahatan terus menerus dilakukan oleh manusia baik mereka yang tinggal di pelosok maupun di kota besar dan modern. Ada dosa yang dilakukan secara terang-terangan seperti pembunuhan dan perampokan, tetapi ada dosa yang dilakukan secara tersembunyi dan rapi seperti korupsi, berzinah. Dosa dilakukan tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Kematian Yesus Kristus di atas salib adalah untuk menebus manusia dari cara hidup yang sia-sia. Dosa tidak pernah tuntas oleh korban bakaran berupa hewan seperti yang dipraktikkan di Perjanjian Lama. Hanya oleh darah Kristus yang sempurna, di mana manusia ditebus dari dosa-dosanya. Bukan usaha manusia yang sanggup menebus dosa, namun kemurahan Allah yang dinyatakan dalam kematian Kristus itulah, manusia diubahkan dari cemar menjadi kudus. Jikalau Saudara telah mengalami kuasa penebusan dalam Kristus, hiduplah dalam kekudusan. Ibarat Saudara mengenakan baju putih, tentu harus berhati-hati agar baju Saudara tidak terkena noda. Begitu juga hidup di dalam Kristus, perlu dijaga dengan bijaksana, yaitu selalu merenungkan firman Tuhan dan berdoa, maka Tuhan akan memberi kekuatan untuk menolak hidup lama yang kotor dan berdosa. (LB)

Penebusan1 Petrus 1:13-25

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebusdari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisidari nenek moyangmu itu bukan dengan barangyang fana, bukan pula dengan perak dan emas,

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 1 Petrus 1:18-19

1 Raja-Raja 10-121 Raja-Raja 8-9 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Semua orang pasti akan sangat bahagia apabila ketika ia berhutang terhadap orang lain lalu orang tersebut membebaskan. Demikian juga ketika orang lain memaafkan dan melupakan segala kesalahan yang dilakukannya. Tapi sepertinya sulit bagi manusia untuk menghapus hutang, mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain. Namun justru itulah yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus. Ia yang tidak berdosa mau mengampuni semua manusia yang berdosa.

Manusia berdosa memerlukan pengampunan dari Allah. Sebelum menerima pengampunan dari Allah, tidak mungkin manusia bisa hidup dalam damai sejahtera yang bersumber pada diri Allah. Pengampunan dari Allah ini akan memulihkan persekutuan manusia dengan Allah; manusia dengan sesamanya; manusia dengan diri sendiri; dan manusia dengan alam. Untuk memperoleh pengampunan dari Allah, maka manusia harus berani berkata jujur mengakui dosanya di hadapan Allah, dan menerima Tuhan Yesus yang mati di kayu salib melalui iman. Karena hanya oleh iman, anugerah pengampunan Allah diterima oleh setiap orang. Dengan demikian setiap orang yang sudah diampuni dosanya, maka ia harus terus hidup berdamai dengan Allah dan sesamanya. Ini berarti orang yang percaya harus juga mau mengampuni kesalahan orang lain. Sebab, bila tidak bisa mengampuni kesalahan sesama manusia, maka manusia akan tertuduh oleh hati nuraninya sendiri dan kehilangan damai sejahtera.

Oleh karena itu nikmatilah hidup dalam damai sejahtera Allah melalui pengampunan yang kita terima dari Allah dan pengampunan yang kita berikan kepada orang lain. (ADL)

PengampunanMatius 18:21-35

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

rabu, 9 april 2014selasa, 8 april 2014

Hidup kudus adalah tanggung jawab orang

yang telah ditebus.

Kesaksian hidup dari setiap orang-orang yang

telah ditebus oleh Kristus.

Tidak ada damai sejahtera tanpa hidup dalam

pengampunan.

Setiap orang percaya tetap bersedia memberikan

pengampunan dan tidakmenyimpan dendam.

D O A

renungan

Sejak manusia pertama, Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, maka setiap manusia yang dilahirkan dari benih laki-laki tidak bebas dari dosa. Pengetahuan dan peradaban manusia sampai abad 21 ini bisa semakin maju, tetapi manusia tetap tidak bisa bebas dari dosa. Etika dan sopan santun bisa dibuat oleh budaya manusia, tetapi dosa tetap ada di dalam diri manusia. Dosalah yang menyebabkan manusia memiliki kecenderungan hati untuk berbuat jahat. Siapa yang bisa membebaskan manusia dari hati seperti itu? Kejahatan terus menerus dilakukan oleh manusia baik mereka yang tinggal di pelosok maupun di kota besar dan modern. Ada dosa yang dilakukan secara terang-terangan seperti pembunuhan dan perampokan, tetapi ada dosa yang dilakukan secara tersembunyi dan rapi seperti korupsi, berzinah. Dosa dilakukan tidak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Adakah manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Kematian Yesus Kristus di atas salib adalah untuk menebus manusia dari cara hidup yang sia-sia. Dosa tidak pernah tuntas oleh korban bakaran berupa hewan seperti yang dipraktikkan di Perjanjian Lama. Hanya oleh darah Kristus yang sempurna, di mana manusia ditebus dari dosa-dosanya. Bukan usaha manusia yang sanggup menebus dosa, namun kemurahan Allah yang dinyatakan dalam kematian Kristus itulah, manusia diubahkan dari cemar menjadi kudus. Jikalau Saudara telah mengalami kuasa penebusan dalam Kristus, hiduplah dalam kekudusan. Ibarat Saudara mengenakan baju putih, tentu harus berhati-hati agar baju Saudara tidak terkena noda. Begitu juga hidup di dalam Kristus, perlu dijaga dengan bijaksana, yaitu selalu merenungkan firman Tuhan dan berdoa, maka Tuhan akan memberi kekuatan untuk menolak hidup lama yang kotor dan berdosa. (LB)

Penebusan1 Petrus 1:13-25

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebusdari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisidari nenek moyangmu itu bukan dengan barangyang fana, bukan pula dengan perak dan emas,

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 1 Petrus 1:18-19

1 Raja-Raja 10-121 Raja-Raja 8-9 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Semua orang pasti akan sangat bahagia apabila ketika ia berhutang terhadap orang lain lalu orang tersebut membebaskan. Demikian juga ketika orang lain memaafkan dan melupakan segala kesalahan yang dilakukannya. Tapi sepertinya sulit bagi manusia untuk menghapus hutang, mengampuni dan melupakan kesalahan orang lain. Namun justru itulah yang dilakukan Tuhan Yesus Kristus. Ia yang tidak berdosa mau mengampuni semua manusia yang berdosa.

Manusia berdosa memerlukan pengampunan dari Allah. Sebelum menerima pengampunan dari Allah, tidak mungkin manusia bisa hidup dalam damai sejahtera yang bersumber pada diri Allah. Pengampunan dari Allah ini akan memulihkan persekutuan manusia dengan Allah; manusia dengan sesamanya; manusia dengan diri sendiri; dan manusia dengan alam. Untuk memperoleh pengampunan dari Allah, maka manusia harus berani berkata jujur mengakui dosanya di hadapan Allah, dan menerima Tuhan Yesus yang mati di kayu salib melalui iman. Karena hanya oleh iman, anugerah pengampunan Allah diterima oleh setiap orang. Dengan demikian setiap orang yang sudah diampuni dosanya, maka ia harus terus hidup berdamai dengan Allah dan sesamanya. Ini berarti orang yang percaya harus juga mau mengampuni kesalahan orang lain. Sebab, bila tidak bisa mengampuni kesalahan sesama manusia, maka manusia akan tertuduh oleh hati nuraninya sendiri dan kehilangan damai sejahtera.

Oleh karena itu nikmatilah hidup dalam damai sejahtera Allah melalui pengampunan yang kita terima dari Allah dan pengampunan yang kita berikan kepada orang lain. (ADL)

PengampunanMatius 18:21-35

Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. Efesus 4:32

rabu, 9 april 2014selasa, 8 april 2014

Hidup kudus adalah tanggung jawab orang

yang telah ditebus.

Kesaksian hidup dari setiap orang-orang yang

telah ditebus oleh Kristus.

Tidak ada damai sejahtera tanpa hidup dalam

pengampunan.

Setiap orang percaya tetap bersedia memberikan

pengampunan dan tidakmenyimpan dendam.

D O A

renungan

Banyak orang merasa bangga jika mereka adalah keturunan dari orang terpandang, pahlawan, bangsawan, kaum ningrat, pemimpin keagamaan, dan sebagainya. Sayangnya kebanggaan itu tidak dilanjutkan dengan tekad dan prinsip yang sama yang dilakukan oleh pendahulu mereka. Pendahulu mereka berjiwa patriotik dan memiliki nasionalisme yang tinggi, bagaimana keturunannya? Lagu kebangsaan saja tidak hafal! Pendahulu mereka berhemat dan bekerja keras sehingga menjadi kaya. Keturunannya? Sangat boros dan tidak bisa bekerja. Orang-orang Yahudi pada zaman rasul Paulus sangat bangga akan keberadaan mereka sebagai keturunan Abraham, namun mereka tidak memahami mengapa Abraham disebut sebagai 'orang benar' dan 'sahabat Allah'. Abraham disebut sebagai orang benar bukan karena ia bersunat atau karena melakukan hukum Taurat, sebab ia telah beriman kepada TUHAN, Allah Yahweh, sebelum ia bersunat dan sebelum Taurat diberikan melalui nabi Musa. Abraham dibenarkan karena iman yang diwujudkan dengan ketaatan. Kita dapat disebut sebagai keturunan Abraham, jika kita beriman kepada Allah sehingga mengalami karya pembenaran dari Allah juga. Terhadap janji Allah, Abraham tidak bimbang. Ia percaya penuh bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya (ayat 19-21). Kini, kita pun harus hidup dalam iman, yaitu percaya kepada Bapa yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati (ayat 24). Kita mengalami pembenaran karena iman kepada karya penebusan Yesus Kristus, yaitu kepada kematian dan kebangkitan-Nya. Kini, kita terbebaskan dari kutuk dosa. Kita adalah hamba kebenaran, maka kita membenci dosa dan hidup dalam kebenaran! (PF)

PembenaranRoma 4:16-25

Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena

pembenaran kita. Roma 4:25

1 Raja-Raja 16-181 Raja-Raja 13-15 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa, kita mau mengatur kehidupan kita sendiri. Padahal semakin kita tidak mau diatur oleh Tuhan, semakin terpuruklah keadaan kita. Kristus mengasihi kita sehingga Ia menggantikan tempat kita untuk melakukan sesuatu yang tidak akan pernah dapat kita lakukan, yakni menyelamatkan hidup kita. Ia rela menanggung dosa kita di atas salib menggantikan posisi kita.

Itulah alasan mengapa Alkitab menyebut kita sebagai orang yang “lemah” yang telah jatuh dalam dosa. Yesus sebenarnya tidak layak mati karena Dia tidak pernah berbuat dosa, akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:8). Yesus telah menjadi pengganti yang sempurna. Yang perlu kita lakukan hanyalah percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Ketika kita telah menerima-Nya, maka kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (ayat 1). Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita (Roma 5:6).

Dengan kasih-Nya yang tanpa batas, Kristus berinisiatif melakukan pendamaian karena memang jarak tersebut tak akan dapat terjembatani dengan usaha dan kekuatan manusia. Tuhan berkehendak turun ke dunia menjadi sama dengan manusia untuk dapat menebus dosa seluruh umat manusia. Keberdosaan manusia tak akan pernah dapat tertebus oleh apapun dan oleh siapapun kecuali hanya oleh Kristus sendiri. Ketika kasih dan keadilan Tuhan bertemu hasilnya adalah salib Kristus. Ada harga mahal yang harus dibayar. Hubungan manusia dengan Tuhan yang selama ini telah terputus dan rusak karena dosa, akhirnya telah dibayar dengan kematian dan darah Kristus yang mahal. (AS)

PenggantianRoma 5:6-11

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

jumat, 11 april 2014kamis, 10 april 2014

Status kita sebagai orang yang dibenarkan

memampukan kita menyatakan kebenaran.

Agar perkataan dan perbuatan semua orang percaya sesuai dengan

firman Tuhan.

Terpisahnya hubungan manusia dengan Tuhan tak

perlu kita alami karena Yesus telah

membayarnya sebagai ganti kita.

Ajarilah kami menghargai

pengorbanan-Mu di atas kayu salib untuk kami.

D O A

renungan

Banyak orang merasa bangga jika mereka adalah keturunan dari orang terpandang, pahlawan, bangsawan, kaum ningrat, pemimpin keagamaan, dan sebagainya. Sayangnya kebanggaan itu tidak dilanjutkan dengan tekad dan prinsip yang sama yang dilakukan oleh pendahulu mereka. Pendahulu mereka berjiwa patriotik dan memiliki nasionalisme yang tinggi, bagaimana keturunannya? Lagu kebangsaan saja tidak hafal! Pendahulu mereka berhemat dan bekerja keras sehingga menjadi kaya. Keturunannya? Sangat boros dan tidak bisa bekerja. Orang-orang Yahudi pada zaman rasul Paulus sangat bangga akan keberadaan mereka sebagai keturunan Abraham, namun mereka tidak memahami mengapa Abraham disebut sebagai 'orang benar' dan 'sahabat Allah'. Abraham disebut sebagai orang benar bukan karena ia bersunat atau karena melakukan hukum Taurat, sebab ia telah beriman kepada TUHAN, Allah Yahweh, sebelum ia bersunat dan sebelum Taurat diberikan melalui nabi Musa. Abraham dibenarkan karena iman yang diwujudkan dengan ketaatan. Kita dapat disebut sebagai keturunan Abraham, jika kita beriman kepada Allah sehingga mengalami karya pembenaran dari Allah juga. Terhadap janji Allah, Abraham tidak bimbang. Ia percaya penuh bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya (ayat 19-21). Kini, kita pun harus hidup dalam iman, yaitu percaya kepada Bapa yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati (ayat 24). Kita mengalami pembenaran karena iman kepada karya penebusan Yesus Kristus, yaitu kepada kematian dan kebangkitan-Nya. Kini, kita terbebaskan dari kutuk dosa. Kita adalah hamba kebenaran, maka kita membenci dosa dan hidup dalam kebenaran! (PF)

PembenaranRoma 4:16-25

Yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena

pembenaran kita. Roma 4:25

1 Raja-Raja 16-181 Raja-Raja 13-15 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebagai manusia yang telah jatuh dalam dosa, kita mau mengatur kehidupan kita sendiri. Padahal semakin kita tidak mau diatur oleh Tuhan, semakin terpuruklah keadaan kita. Kristus mengasihi kita sehingga Ia menggantikan tempat kita untuk melakukan sesuatu yang tidak akan pernah dapat kita lakukan, yakni menyelamatkan hidup kita. Ia rela menanggung dosa kita di atas salib menggantikan posisi kita.

Itulah alasan mengapa Alkitab menyebut kita sebagai orang yang “lemah” yang telah jatuh dalam dosa. Yesus sebenarnya tidak layak mati karena Dia tidak pernah berbuat dosa, akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa (Roma 5:8). Yesus telah menjadi pengganti yang sempurna. Yang perlu kita lakukan hanyalah percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Ketika kita telah menerima-Nya, maka kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus (ayat 1). Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita (Roma 5:6).

Dengan kasih-Nya yang tanpa batas, Kristus berinisiatif melakukan pendamaian karena memang jarak tersebut tak akan dapat terjembatani dengan usaha dan kekuatan manusia. Tuhan berkehendak turun ke dunia menjadi sama dengan manusia untuk dapat menebus dosa seluruh umat manusia. Keberdosaan manusia tak akan pernah dapat tertebus oleh apapun dan oleh siapapun kecuali hanya oleh Kristus sendiri. Ketika kasih dan keadilan Tuhan bertemu hasilnya adalah salib Kristus. Ada harga mahal yang harus dibayar. Hubungan manusia dengan Tuhan yang selama ini telah terputus dan rusak karena dosa, akhirnya telah dibayar dengan kematian dan darah Kristus yang mahal. (AS)

PenggantianRoma 5:6-11

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

jumat, 11 april 2014kamis, 10 april 2014

Status kita sebagai orang yang dibenarkan

memampukan kita menyatakan kebenaran.

Agar perkataan dan perbuatan semua orang percaya sesuai dengan

firman Tuhan.

Terpisahnya hubungan manusia dengan Tuhan tak

perlu kita alami karena Yesus telah

membayarnya sebagai ganti kita.

Ajarilah kami menghargai

pengorbanan-Mu di atas kayu salib untuk kami.

D O A

renungan

Dalam rangka pemberantasan korupsi di negeri kita, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memburu orang-orang yang telah merugikan negara dan telah menyengsarakan seluruh rakyat Indonesia. Dengan melakukan tindak pidana korupsi, para koruptor ini memperkaya dirinya sendiri dengan uang rakyat. Akhir Januari 2014 yang lalu ada buronan yang berhasil ditangkap setelah menjadi buron selama sekitar lima tahun. Tentunya menjadi buronan tidak akan membuat seseorang tenang. Statusnya adalah musuh negara 'the enemy of the state'. Sebagai keturunan Adam dan Hawa, kita mewarisi dosa Adam dan berstatus sebagai musuh Allah. Dibutuhkan adanya proses pendamaian agar kita dapat kembali bersekutu dengan Allah. Proses pendamaian tidak akan bisa kita lakukan dari diri kita sendiri. Proses pendamaian dikerjakan oleh Yesus Kristus dengan kematian-Nya di kayu salib. Ketika Ia mati, tirai di Bait Allah tercarik menjadi dua. Artinya kita diperdamaikan dengan Allah, dan memiliki jalan masuk untuk menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Dalam karya pendamaian ini, Yesus Kristus melepaskan dan membebaskan kita dari kuasa kegelapan (ayat 13); mengampuni dosa-dosa kita (ayat 14); menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan (ayat 15-17); menempatkan kita sebagai anggota tubuh-Nya sehingga hidup kita berarti bagi-Nya (ayat 18-19); menempatkan kita kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan Bapa (ayat 21-22). Oleh sebab itu mari kita tetap kokoh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus karena karya pendamaian-Nya itu ajaib bagi kita. (PF)

PendamaianKolose 1:13-23

..., sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Kolose 1:20

1 Raja 21 - 2 Raja 21 Raja-Raja 19-21 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

minggu, 13 april 2014sabtu, 12 april 2014

Karya pendamaian Kristus memperdamaikan kita

dengan Allah dan manusia.

Agar semua orang mau diperdamiakan dengan Allah dan hidup dalam

damai dengan sesamanya.

Kata “pembaharuan” tentu tidak asing bagi perjalanan hidup manusia. Karena kata ini menyangkut banyak hal, baik dalam kehidupan sosial bermasyarakat, sifat karakter manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan. Di dalam kekristenan Tuhan Yesus telah memberikan anugerah terbesar melalui karya pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak mampu melakukan kehendak Allah karena kecenderungan manusia berbuat jahat (Roma 3:10-18). Tetapi setiap orang yang percaya kepada Kristus mengalami pembaharuan dalam hidupnya. Kehidupan lama yang berdosa diubah menjadi manusia baru yang dikuduskan.

Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Kolose supaya kehidupan mereka di dalam Kristus senantiasa diperbaharui dari hari ke sehari, sehingga kehidupannya mencerminkan gambar Allah di dalam Kristus Yesus. Paulus menyampaikan beberapa tips supaya hidup ini terus mengalami pembaharuan, pertama, mematikan segala sesuatu yang duniawi (ayat 5); kedua, menjaga perilaku dalam hidup; ketiga, menjaga lidah dalam berkata-kata; keempat, memikirkan perkara-perkara yang di atas yaitu yang bersifat rohani; dan kelima, memohon penyertaan Roh Kudus.

Banyak umat Tuhan yang akhir-akhir ini mengalami sakit. Bukan sakit secara fisik tetapi sakit karena lupa pada identitas dan jati dirinya sebagai seorang yang telah ditebus hidupnya dari dosa dan diperbaharui di dalam Kristus. Hidupnya dilalui begitu saja tanpa mencerminkan gambar Kristus dalam hidupnya.

Mari lakukan segala sesuatu sebagai pribadi yang telah diperbaharui oleh Kristus, sehingga Tuhan Yesus dimuliakan. (PS)

PembaharuanKolose 3:5-17

Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Kolose 3:10

Siapkan hidupmu untuk senantiasa diperbaharui Tuhan melalui Roh-Nya.

Perbaharui hidupku supaya Engkau tercermin

di dalamku.

D O A

renungan

Dalam rangka pemberantasan korupsi di negeri kita, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memburu orang-orang yang telah merugikan negara dan telah menyengsarakan seluruh rakyat Indonesia. Dengan melakukan tindak pidana korupsi, para koruptor ini memperkaya dirinya sendiri dengan uang rakyat. Akhir Januari 2014 yang lalu ada buronan yang berhasil ditangkap setelah menjadi buron selama sekitar lima tahun. Tentunya menjadi buronan tidak akan membuat seseorang tenang. Statusnya adalah musuh negara 'the enemy of the state'. Sebagai keturunan Adam dan Hawa, kita mewarisi dosa Adam dan berstatus sebagai musuh Allah. Dibutuhkan adanya proses pendamaian agar kita dapat kembali bersekutu dengan Allah. Proses pendamaian tidak akan bisa kita lakukan dari diri kita sendiri. Proses pendamaian dikerjakan oleh Yesus Kristus dengan kematian-Nya di kayu salib. Ketika Ia mati, tirai di Bait Allah tercarik menjadi dua. Artinya kita diperdamaikan dengan Allah, dan memiliki jalan masuk untuk menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Dalam karya pendamaian ini, Yesus Kristus melepaskan dan membebaskan kita dari kuasa kegelapan (ayat 13); mengampuni dosa-dosa kita (ayat 14); menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan (ayat 15-17); menempatkan kita sebagai anggota tubuh-Nya sehingga hidup kita berarti bagi-Nya (ayat 18-19); menempatkan kita kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan Bapa (ayat 21-22). Oleh sebab itu mari kita tetap kokoh dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus karena karya pendamaian-Nya itu ajaib bagi kita. (PF)

PendamaianKolose 1:13-23

..., sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Kolose 1:20

1 Raja 21 - 2 Raja 21 Raja-Raja 19-21 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

minggu, 13 april 2014sabtu, 12 april 2014

Karya pendamaian Kristus memperdamaikan kita

dengan Allah dan manusia.

Agar semua orang mau diperdamiakan dengan Allah dan hidup dalam

damai dengan sesamanya.

Kata “pembaharuan” tentu tidak asing bagi perjalanan hidup manusia. Karena kata ini menyangkut banyak hal, baik dalam kehidupan sosial bermasyarakat, sifat karakter manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan. Di dalam kekristenan Tuhan Yesus telah memberikan anugerah terbesar melalui karya pengorbanan-Nya di atas kayu salib. Manusia yang telah jatuh dalam dosa tidak mampu melakukan kehendak Allah karena kecenderungan manusia berbuat jahat (Roma 3:10-18). Tetapi setiap orang yang percaya kepada Kristus mengalami pembaharuan dalam hidupnya. Kehidupan lama yang berdosa diubah menjadi manusia baru yang dikuduskan.

Paulus menulis suratnya kepada jemaat di Kolose supaya kehidupan mereka di dalam Kristus senantiasa diperbaharui dari hari ke sehari, sehingga kehidupannya mencerminkan gambar Allah di dalam Kristus Yesus. Paulus menyampaikan beberapa tips supaya hidup ini terus mengalami pembaharuan, pertama, mematikan segala sesuatu yang duniawi (ayat 5); kedua, menjaga perilaku dalam hidup; ketiga, menjaga lidah dalam berkata-kata; keempat, memikirkan perkara-perkara yang di atas yaitu yang bersifat rohani; dan kelima, memohon penyertaan Roh Kudus.

Banyak umat Tuhan yang akhir-akhir ini mengalami sakit. Bukan sakit secara fisik tetapi sakit karena lupa pada identitas dan jati dirinya sebagai seorang yang telah ditebus hidupnya dari dosa dan diperbaharui di dalam Kristus. Hidupnya dilalui begitu saja tanpa mencerminkan gambar Kristus dalam hidupnya.

Mari lakukan segala sesuatu sebagai pribadi yang telah diperbaharui oleh Kristus, sehingga Tuhan Yesus dimuliakan. (PS)

PembaharuanKolose 3:5-17

Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Kolose 3:10

Siapkan hidupmu untuk senantiasa diperbaharui Tuhan melalui Roh-Nya.

Perbaharui hidupku supaya Engkau tercermin

di dalamku.

D O A

renungan

Pengudusan1 Petrus 1:13-19

Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.

1 Petrus 1:15

2 Raja-Raja 6-82 Raja-Raja 3-5 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Perjamuan Kudus adalah perintah Tuhan Yesus Kristus sendiri. Setiap orang percaya diminta mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, dengan cara makan roti dan minum anggur yang merupakan lambang tubuh dan darah Tuhan Yesus. Orang percaya senantiasa diingatkan bahwa Tuhan Yesus sudah menebus dosa dan kesalahannya. Perjamuan Kudus menjadi bukti pengorbanan Yesus Kristus di atas salib untuk menghapus dosa kita. Korban Yesus Kristus bukan hanya menghapus dosa. Paulus mengungkapkan bahwa Perjamuan Kudus mempersekutukan kita dengan tubah dan darah Kristus. Kita yang percaya dan mengikuti Perjamuan Kudus berolah persekutuan yaitu Tuhan Yesus di dalam kita dan kita di dalam Tuhan Yesus. Dan persekutuan dengan Tuhan Yesus membuat kita beroleh kekuatan ilahi dari Tuhan Yesus sendiri. Itu sebabnya di 1 Korintus 11:27-32 dikatakan agar kita memeriksa diri sebelum mengikuti Perjamuan Kudus agar tidak berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Jikalau kita memeriksa diri dan mohon ampun atas dosa dan kesalahan kita, maka persekutuan dengan Tuhan ini akan mendatangkan manfaat besar. Ada tantangan dalam hidup; ada kesulitan; bahkan sakit penyakit yang harus dihadapi sebagai orang percaya. Perjamuan Kudus yang diikuti dengan sungguh hati oleh seseorang, akan memberinya kesanggupan ilahi menanggung beban hidup yang harus ditanggung; beroleh jalan keluar dan pengharapan; bersukacita dan hati diliputi rasa syukur; bahkan tidak mustahil mukjizat kesembuhan bisa dialami. Hayati dan lakukan Perjamuan Kudus dengan penuh hormat terhadap tubuh dan darah Tuhan. Alami persekutuan dengan Tuhan yang membawa berkat besar. (LB)

Berkat Perjamuan KudusMatius 26:26-28

Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah perse-kutuan dengan darah Kristus? Bukankah rotiyang kita pecah-pecahkan adalah perse-kutuan dengan tubuh Kristus? 1 Korintus 10:16

selasa, 15 april 2014senin, 14 april 2014

Kekuatan Tuhan melampaui keterbatasan kesanggupan manusia.

Orang-orang Kristen yang hidup di negara-negara yang melarang orang

beribadah padaTuhan Yesus.

Dosa memisahkan manusia dari Allah. Tetapi darah Tuhan Yesus yang dicurahkan di salib Kalvari memperdamaikan manusia dengan Allah dan menyucikan manusia yang percaya kepada-Nya dari segala dosa.

Setelah manusia disucikan oleh darah Tuhan Yesus Kristus, Allah menghendaki anak-anak-Nya mengalami pengudusan. Apa artinya? Pengudusan berarti menjadikan kudus, dipisahkan dari dunia ini supaya dapat bersekutu dengan Allah yang Mahakudus. Di dalam proses pengudusan ada dua pihak yang saling bekerja sama yaitu dari pihak Allah yang mau menguduskan dan dari diri kita yang rindu mengalami pengudusan. Apa yang harus kita lakukan untuk menjadi kudus? Pertama, hidup dalam ketaatan kepada Allah yaitu mengikuti kehendak-Nya, melakukan firman-Nya, menjauhi kejahatan dan hidup di dalam kebenaran. Orang yang taat kepada Allah, hidupnya berkenan kepada Allah dan ia akan menikmati berkat-berkat Allah. Kedua, tidak menuruti hawa nafsu. Hawa nafsu yaitu keinginan-keinginan yang tidak terkendali untuk memuaskan diri sendiri. Hawa nafsu dunia ini mendatangkan kejahatan dan menimbulkan dosa. Ketiga, kudus di dalam seluruh hidup. Artinya mematikan segala keinginan duniawi dan menyerahkan seluruh keberadaan hidup ini untuk dikendalikan oleh Roh Kudus. Tubuh, jiwa dan roh dipersembahkan bagi Allah sebagai persembahan yang sejati.

Setelah kita mengalami pengudusan, mari kita terus menjaga hidup kita dari hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang anak Tuhan dan yang mempermalukan nama-Nya sampai kita memperoleh kesempurnaan sehingga kita didapati tak bercacat cela di hadapan-Nya. (LL).

Eksistensi Allahadalah

Mahakudus.

Jagai kami supayahidup kudus di

hadapan-Mu, Ya Bapa.

D O A

renungan

Pengudusan1 Petrus 1:13-19

Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.

1 Petrus 1:15

2 Raja-Raja 6-82 Raja-Raja 3-5 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Perjamuan Kudus adalah perintah Tuhan Yesus Kristus sendiri. Setiap orang percaya diminta mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, dengan cara makan roti dan minum anggur yang merupakan lambang tubuh dan darah Tuhan Yesus. Orang percaya senantiasa diingatkan bahwa Tuhan Yesus sudah menebus dosa dan kesalahannya. Perjamuan Kudus menjadi bukti pengorbanan Yesus Kristus di atas salib untuk menghapus dosa kita. Korban Yesus Kristus bukan hanya menghapus dosa. Paulus mengungkapkan bahwa Perjamuan Kudus mempersekutukan kita dengan tubah dan darah Kristus. Kita yang percaya dan mengikuti Perjamuan Kudus berolah persekutuan yaitu Tuhan Yesus di dalam kita dan kita di dalam Tuhan Yesus. Dan persekutuan dengan Tuhan Yesus membuat kita beroleh kekuatan ilahi dari Tuhan Yesus sendiri. Itu sebabnya di 1 Korintus 11:27-32 dikatakan agar kita memeriksa diri sebelum mengikuti Perjamuan Kudus agar tidak berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan. Jikalau kita memeriksa diri dan mohon ampun atas dosa dan kesalahan kita, maka persekutuan dengan Tuhan ini akan mendatangkan manfaat besar. Ada tantangan dalam hidup; ada kesulitan; bahkan sakit penyakit yang harus dihadapi sebagai orang percaya. Perjamuan Kudus yang diikuti dengan sungguh hati oleh seseorang, akan memberinya kesanggupan ilahi menanggung beban hidup yang harus ditanggung; beroleh jalan keluar dan pengharapan; bersukacita dan hati diliputi rasa syukur; bahkan tidak mustahil mukjizat kesembuhan bisa dialami. Hayati dan lakukan Perjamuan Kudus dengan penuh hormat terhadap tubuh dan darah Tuhan. Alami persekutuan dengan Tuhan yang membawa berkat besar. (LB)

Berkat Perjamuan KudusMatius 26:26-28

Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah perse-kutuan dengan darah Kristus? Bukankah rotiyang kita pecah-pecahkan adalah perse-kutuan dengan tubuh Kristus? 1 Korintus 10:16

selasa, 15 april 2014senin, 14 april 2014

Kekuatan Tuhan melampaui keterbatasan kesanggupan manusia.

Orang-orang Kristen yang hidup di negara-negara yang melarang orang

beribadah padaTuhan Yesus.

Dosa memisahkan manusia dari Allah. Tetapi darah Tuhan Yesus yang dicurahkan di salib Kalvari memperdamaikan manusia dengan Allah dan menyucikan manusia yang percaya kepada-Nya dari segala dosa.

Setelah manusia disucikan oleh darah Tuhan Yesus Kristus, Allah menghendaki anak-anak-Nya mengalami pengudusan. Apa artinya? Pengudusan berarti menjadikan kudus, dipisahkan dari dunia ini supaya dapat bersekutu dengan Allah yang Mahakudus. Di dalam proses pengudusan ada dua pihak yang saling bekerja sama yaitu dari pihak Allah yang mau menguduskan dan dari diri kita yang rindu mengalami pengudusan. Apa yang harus kita lakukan untuk menjadi kudus? Pertama, hidup dalam ketaatan kepada Allah yaitu mengikuti kehendak-Nya, melakukan firman-Nya, menjauhi kejahatan dan hidup di dalam kebenaran. Orang yang taat kepada Allah, hidupnya berkenan kepada Allah dan ia akan menikmati berkat-berkat Allah. Kedua, tidak menuruti hawa nafsu. Hawa nafsu yaitu keinginan-keinginan yang tidak terkendali untuk memuaskan diri sendiri. Hawa nafsu dunia ini mendatangkan kejahatan dan menimbulkan dosa. Ketiga, kudus di dalam seluruh hidup. Artinya mematikan segala keinginan duniawi dan menyerahkan seluruh keberadaan hidup ini untuk dikendalikan oleh Roh Kudus. Tubuh, jiwa dan roh dipersembahkan bagi Allah sebagai persembahan yang sejati.

Setelah kita mengalami pengudusan, mari kita terus menjaga hidup kita dari hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh seorang anak Tuhan dan yang mempermalukan nama-Nya sampai kita memperoleh kesempurnaan sehingga kita didapati tak bercacat cela di hadapan-Nya. (LL).

Eksistensi Allahadalah

Mahakudus.

Jagai kami supayahidup kudus di

hadapan-Mu, Ya Bapa.

D O A

renungan

Getsemani adalah taman yang ditumbuhi pohon-pohon zaitun. Terletak di bukit Zaitun. Konon, taman Getsemani berhadapan letaknya dengan taman Eden. Di taman inilah Yesus dan murid-murid-Nya sering berdoa. Sikap badan Yesus saat berdoa di taman Getsemani tertulis ada tiga macam. Penulis Injil Matius menuliskan Yesus sujud. Penulis Injil Markus menuliskan Yesus rebah ke depan. Penulis Injil Lukas menuliskan Yesus berlutut. Sikap badan Yesus saat berdoa telah dipergunakan oleh gereja Tuhan. Yang banyak digunakan yaitu berlutut sampai kini. Saat Yesus berdoa terakhir kali di Getsemani, Yesus mengucapkan kata-kata doa yang menjadi landasan nafas doa umat percaya. Yang diucapkan Yesus, “Bukan kehendak-Ku yang jadi tapi kehendak Bapa.” Di Getsemani, Yesus sedang menghadapi pergumulan kematian. Yesus menyerahkan pada kehendak Bapa. Karena kematiannya akan dialami melalui penderitaan salib. Manusia senang dengan keindahan. Melihat taman yang indah penuh bunga warna-warni tentu membawa hati manusia berbunga-bunga. Aroma yang wangi, segar dan menyejukkan hati. Namun taman Getsemani merupakan taman penderitaan. Seperti buah zaitun yang ditekan batu kisaran untuk diambil minyaknya. Getsemani merupakan gambaran kehidupan yang amat berat penuh tekanan. Apa yang harus kita perbuat ketika menghadapi tekanan hidup yang amat berat? Jawabnya cuma satu, yaitu doa. Ya, berdoa! Dengan doa, kita mempersilakan kehendak Bapa yang jadi dalam kehidupan kita. Itulah Getsemani! (IE)

GetsemaniMatius 26:36-46

Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-

murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Matius 26:36

2 Raja-Raja 12-142 Raja-Raja 9-11 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada banyak orang berada dekat salib Yesus ketika peristiwa penyaliban Yesus di Golgota. Mereka di antaranya adalah pertama, para prajurit yang bersikap kurang ajar kepada Yesus. Mereka membuang undi untuk membagikan pakaian-Nya. Mereka juga bertugas menjaga mayat Yesus setelah dikubur. Seringkali orang-orang zaman sekarang datang kepada Yesus hanya mencari berkat materi, mencari kesembuhan, dan keuntungan duniawi lainnya. Seharusnya mereka lebih mengutamakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Sang Sumber berkat. Kedua, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua yang mengolok-ngolok Yesus (Matius 27:41). Mereka tahu benar akan Kitab Suci bahwa Yesuslah Mesias yang dijanjikan, Juruselamat yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Namun mereka menyangkal-Nya. Di zaman sekarang pun tidak sedikit ahli-ahli teologia yang bersikap sama. Mereka belajar tentang kebenaran Alkitab namun dengan mudahnya mereka menyangkal Kristus dengan logika dan kepandaian mereka. Ketiga, seorang penjahat yang tidak menyadari kesalahannya dan mengejek Yesus. Sikap ini terkadang juga dilakukan jemaat Tuhan saat beribadah seperti mengobrol dengan teman, bermain handphone bahkan menerima telepon saat ibadah berlangsung. Keempat, seorang penjahat yang disalib yang menyadari kesalahan yang diperbuatnya (ayat 40, 41). Penjahat itu percaya kepada Yesus dan meminta-Nya untuk mengingat dirinya. Tuhan Yesus menghargai dan menyelamatkannya. Marilah kita terus mendekat pada salib Kristus dengan mengingat pengorbanan-Nya dan dengan motivasi yang murni. Kita mensyukuri akan karya-Nya di kayu salib yang telah menyelamatkan kita. (LP)

Dekat SalibLukas 23:33-43

Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”Lukas 23:42

kamis, 17 april 2014rabu, 16 april 2014

Kehendak Bapa selalu menghasilkan hidup yang

terbaik.

Ya Bapa, biar kehendak Bapa yang jadi, bukan

kehendakku.

Orang yang memakai atribut salib tidak

menjamin orang tersebut dekat dengan Yesus.

Ajar kami senantiasa dekat dengan-Mu,

ya Tuhan

D O A

renungan

Getsemani adalah taman yang ditumbuhi pohon-pohon zaitun. Terletak di bukit Zaitun. Konon, taman Getsemani berhadapan letaknya dengan taman Eden. Di taman inilah Yesus dan murid-murid-Nya sering berdoa. Sikap badan Yesus saat berdoa di taman Getsemani tertulis ada tiga macam. Penulis Injil Matius menuliskan Yesus sujud. Penulis Injil Markus menuliskan Yesus rebah ke depan. Penulis Injil Lukas menuliskan Yesus berlutut. Sikap badan Yesus saat berdoa telah dipergunakan oleh gereja Tuhan. Yang banyak digunakan yaitu berlutut sampai kini. Saat Yesus berdoa terakhir kali di Getsemani, Yesus mengucapkan kata-kata doa yang menjadi landasan nafas doa umat percaya. Yang diucapkan Yesus, “Bukan kehendak-Ku yang jadi tapi kehendak Bapa.” Di Getsemani, Yesus sedang menghadapi pergumulan kematian. Yesus menyerahkan pada kehendak Bapa. Karena kematiannya akan dialami melalui penderitaan salib. Manusia senang dengan keindahan. Melihat taman yang indah penuh bunga warna-warni tentu membawa hati manusia berbunga-bunga. Aroma yang wangi, segar dan menyejukkan hati. Namun taman Getsemani merupakan taman penderitaan. Seperti buah zaitun yang ditekan batu kisaran untuk diambil minyaknya. Getsemani merupakan gambaran kehidupan yang amat berat penuh tekanan. Apa yang harus kita perbuat ketika menghadapi tekanan hidup yang amat berat? Jawabnya cuma satu, yaitu doa. Ya, berdoa! Dengan doa, kita mempersilakan kehendak Bapa yang jadi dalam kehidupan kita. Itulah Getsemani! (IE)

GetsemaniMatius 26:36-46

Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-

murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa." Matius 26:36

2 Raja-Raja 12-142 Raja-Raja 9-11 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada banyak orang berada dekat salib Yesus ketika peristiwa penyaliban Yesus di Golgota. Mereka di antaranya adalah pertama, para prajurit yang bersikap kurang ajar kepada Yesus. Mereka membuang undi untuk membagikan pakaian-Nya. Mereka juga bertugas menjaga mayat Yesus setelah dikubur. Seringkali orang-orang zaman sekarang datang kepada Yesus hanya mencari berkat materi, mencari kesembuhan, dan keuntungan duniawi lainnya. Seharusnya mereka lebih mengutamakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Sang Sumber berkat. Kedua, imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua yang mengolok-ngolok Yesus (Matius 27:41). Mereka tahu benar akan Kitab Suci bahwa Yesuslah Mesias yang dijanjikan, Juruselamat yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa. Namun mereka menyangkal-Nya. Di zaman sekarang pun tidak sedikit ahli-ahli teologia yang bersikap sama. Mereka belajar tentang kebenaran Alkitab namun dengan mudahnya mereka menyangkal Kristus dengan logika dan kepandaian mereka. Ketiga, seorang penjahat yang tidak menyadari kesalahannya dan mengejek Yesus. Sikap ini terkadang juga dilakukan jemaat Tuhan saat beribadah seperti mengobrol dengan teman, bermain handphone bahkan menerima telepon saat ibadah berlangsung. Keempat, seorang penjahat yang disalib yang menyadari kesalahan yang diperbuatnya (ayat 40, 41). Penjahat itu percaya kepada Yesus dan meminta-Nya untuk mengingat dirinya. Tuhan Yesus menghargai dan menyelamatkannya. Marilah kita terus mendekat pada salib Kristus dengan mengingat pengorbanan-Nya dan dengan motivasi yang murni. Kita mensyukuri akan karya-Nya di kayu salib yang telah menyelamatkan kita. (LP)

Dekat SalibLukas 23:33-43

Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”Lukas 23:42

kamis, 17 april 2014rabu, 16 april 2014

Kehendak Bapa selalu menghasilkan hidup yang

terbaik.

Ya Bapa, biar kehendak Bapa yang jadi, bukan

kehendakku.

Orang yang memakai atribut salib tidak

menjamin orang tersebut dekat dengan Yesus.

Ajar kami senantiasa dekat dengan-Mu,

ya Tuhan

D O A

renungan

Seorang anak merasa begitu lega ketika ia menyelesaikan PR atau pekerjaan rumahnya. Seorang sekretaris juga bersukacita ketika ia selesai menyusun laporan untuk disampaikan kepada atasannya. Seorang ibu nampak riang setelah membersihkan dan merapikan perabot rumahnya. Seorang hamba Tuhan juga nampak bersukacita setelah selesai melayani jemaatnya. Semua orang senang setelah menyelesaikan suatu tugas dengan baik, karena kemudian mereka memperoleh kelegaan. Apa yang Yesus Kristus alami sangatlah berbeda. Ia memang datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, yaitu melakukan karya penebusan bagi seluruh umat manusia. Itulah sebabnya, kalimat terakhir yang diucapkan-Nya di atas kayu salib adalah “Sudah Selesai”. Namun, sesudah kalimat itu Ia menyerahkan nyawa-Nya. Sepintas peristiwa itu nampaknya suatu kekalahan, padahal itu justru merupakan peristiwa kemenangan besar. Mengapa? Pertama, karena Yesus Kristus menang atas kehendak-Nya sendiri, yaitu ketika terjadi pergumulan di Taman Getsemani. Ia menang karena memilih untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Kedua, karena Iblis telah dikalahkan. Kutukan dosa atas seluruh umat manusia telah dipatahkan! Kuasa salib Kristus menghancurkan semua rencana Iblis. Ketiga, karena karunia keselamatan disediakan bagi orang percaya tanpa dibutuhkan upaya manusia yang perlu ditambahkan. Sola fide, sola gratia, hanya oleh iman dan hanya oleh anugerah! Semuanya sudah genap, sudah selesai! Kita yang menerima karya Kristus ini pun telah mengalami kemenangan besar! (PF)

Kemenangan BesarYohanes 19:16-30

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia

menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.Yohanes 19:30

2 Raja-Raja 18-202 Raja-Raja 15-17 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Di beberapa daerah yang tertutup oleh Injil, ada orang-orang yang menjadi pengikut Kristus tetapi tidak berani diketahui publik atau keluarga karena takut dikucilkan atau kehilangan nyawa. Apalagi orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi, mereka takut kehilangan jabatan.

Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang baik dan benar yang menantikan Kerajaan Allah. Ia sebenarnya tidak setuju dengan keputusan dan tindakan Majelis yang menghukum mati Yesus di atas salib. Sebagai anggota Majelis Besar, Yusuf tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin ia juga takut berhadapan dengan masyarakat Yahudi yang sepakat menginginkan kematian Yesus. Di manakah Yusuf waktu itu? Mungkin Yusuf berada jauh dari salib Yesus sama seperti murid-murid Yesus. Mungkin hatinya sedih melihat Yesus menderita disiksa sampai kemudian meregang nyawa. Tetapi apa yang kemudian dilakukan Yusuf? Menjelang malam setelah kerumuman orang banyak pulang ke rumah masing-masing, Yusuf mendekati Yesus yang sudah mati. Setelah meminta izin kepada Pilatus untuk menurunkan mayat Yesus, kemudian ia mengapaninya dengan kain lenan dan membaringkannya di dalam sebuah kubur yang baru di bukit batu. Sekalipun dengan berbagai alasan entah takut atau ada alasan lain, yang pasti Yusuflah satu-satunya orang yang peduli dengan mayat Yesus.

Apapun alasan mengapa seseorang secara sembunyi-sembunyi menjadi pengikut Kristus, kita tidak perlu menghakiminya. Pasti jauh di lubuk hati yang paling dalam ada pergumulan dan alasan pribadi yang tidak perlu diketahui orang lain kecuali Tuhan Yesus sendiri. Kita hargai keputusannya. Kita doakan agar orang itu suatu hari nanti berani menyaksikan dirinya sebagai pengikut Kristus. (LL)

Yusuf dari ArimateaLukas 23:50-56b

Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Matius 27:57

sabtu, 19 april 2014jumat, 18 april 2014

Karya salib Kristus menuntut kita menjadi lebih dari pemenang.

Agar semua orang percaya mengalami kemenangan atas segala godaan.

Lebih penting berbuat sesuatu daripada tidak

berbuat apa-apa.

Orang-orang yang dikucilkan oleh

masyarakat atau keluarga karena menjadi pengikut Kristus.

D O A

renungan

Seorang anak merasa begitu lega ketika ia menyelesaikan PR atau pekerjaan rumahnya. Seorang sekretaris juga bersukacita ketika ia selesai menyusun laporan untuk disampaikan kepada atasannya. Seorang ibu nampak riang setelah membersihkan dan merapikan perabot rumahnya. Seorang hamba Tuhan juga nampak bersukacita setelah selesai melayani jemaatnya. Semua orang senang setelah menyelesaikan suatu tugas dengan baik, karena kemudian mereka memperoleh kelegaan. Apa yang Yesus Kristus alami sangatlah berbeda. Ia memang datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, yaitu melakukan karya penebusan bagi seluruh umat manusia. Itulah sebabnya, kalimat terakhir yang diucapkan-Nya di atas kayu salib adalah “Sudah Selesai”. Namun, sesudah kalimat itu Ia menyerahkan nyawa-Nya. Sepintas peristiwa itu nampaknya suatu kekalahan, padahal itu justru merupakan peristiwa kemenangan besar. Mengapa? Pertama, karena Yesus Kristus menang atas kehendak-Nya sendiri, yaitu ketika terjadi pergumulan di Taman Getsemani. Ia menang karena memilih untuk melakukan kehendak Bapa-Nya. Kedua, karena Iblis telah dikalahkan. Kutukan dosa atas seluruh umat manusia telah dipatahkan! Kuasa salib Kristus menghancurkan semua rencana Iblis. Ketiga, karena karunia keselamatan disediakan bagi orang percaya tanpa dibutuhkan upaya manusia yang perlu ditambahkan. Sola fide, sola gratia, hanya oleh iman dan hanya oleh anugerah! Semuanya sudah genap, sudah selesai! Kita yang menerima karya Kristus ini pun telah mengalami kemenangan besar! (PF)

Kemenangan BesarYohanes 19:16-30

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.” Lalu Ia

menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.Yohanes 19:30

2 Raja-Raja 18-202 Raja-Raja 15-17 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Di beberapa daerah yang tertutup oleh Injil, ada orang-orang yang menjadi pengikut Kristus tetapi tidak berani diketahui publik atau keluarga karena takut dikucilkan atau kehilangan nyawa. Apalagi orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi, mereka takut kehilangan jabatan.

Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang baik dan benar yang menantikan Kerajaan Allah. Ia sebenarnya tidak setuju dengan keputusan dan tindakan Majelis yang menghukum mati Yesus di atas salib. Sebagai anggota Majelis Besar, Yusuf tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin ia juga takut berhadapan dengan masyarakat Yahudi yang sepakat menginginkan kematian Yesus. Di manakah Yusuf waktu itu? Mungkin Yusuf berada jauh dari salib Yesus sama seperti murid-murid Yesus. Mungkin hatinya sedih melihat Yesus menderita disiksa sampai kemudian meregang nyawa. Tetapi apa yang kemudian dilakukan Yusuf? Menjelang malam setelah kerumuman orang banyak pulang ke rumah masing-masing, Yusuf mendekati Yesus yang sudah mati. Setelah meminta izin kepada Pilatus untuk menurunkan mayat Yesus, kemudian ia mengapaninya dengan kain lenan dan membaringkannya di dalam sebuah kubur yang baru di bukit batu. Sekalipun dengan berbagai alasan entah takut atau ada alasan lain, yang pasti Yusuflah satu-satunya orang yang peduli dengan mayat Yesus.

Apapun alasan mengapa seseorang secara sembunyi-sembunyi menjadi pengikut Kristus, kita tidak perlu menghakiminya. Pasti jauh di lubuk hati yang paling dalam ada pergumulan dan alasan pribadi yang tidak perlu diketahui orang lain kecuali Tuhan Yesus sendiri. Kita hargai keputusannya. Kita doakan agar orang itu suatu hari nanti berani menyaksikan dirinya sebagai pengikut Kristus. (LL)

Yusuf dari ArimateaLukas 23:50-56b

Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Matius 27:57

sabtu, 19 april 2014jumat, 18 april 2014

Karya salib Kristus menuntut kita menjadi lebih dari pemenang.

Agar semua orang percaya mengalami kemenangan atas segala godaan.

Lebih penting berbuat sesuatu daripada tidak

berbuat apa-apa.

Orang-orang yang dikucilkan oleh

masyarakat atau keluarga karena menjadi pengikut Kristus.

D O A

renungan

Masih banyak orang yang tidak percaya akan kebangkitan Yesus. Banyak yang mengajukan teori mengenai kubur Yesus yang kosong. Yang paling mutakhir, beberapa tahun yang lalu telah diketemukan sebuah peti kayu berisi tulang-tulang dengan tulisan “Yesus”. Sejumlah arkeolog menyatakan tulang-tulang tersebut benar-benar adalah tulang-tulang Yesus. Kesimpulannya kebangkitan Yesus merupakan berita bohong. Suatu kebohongan yang telah berlangsung berabad-abad. Kubur yang kosong tidak dapat diartikan Yesus telah bangkit dari kematian. Menurut arkeolog-arkeolog tersebut, beberapa orang mungkin dari pihak keluarga Yesus telah mengambil mayat Yesus. Selan-jutnya mayat Yesus ditempatkan di satu peti dan dikuburkan di tempat lain. Benarkah penemuan dan pernyataan arkeolog-arkeolog tersebut? Kalau memang benar, kekristenan merupakan agama kebohongan. Gereja merupakan lembaga kebohongan. Berarti tidak perlu ada kekristenan di bumi ini. Tidak perlu ada gereja. Tepat seperti yang dikatakan rasul Paulus, “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta…. Dan kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia” (1 Korintus 15:14-19). Lalu bagaimana dengan penemuan tulang-tulang Yesus tersebut? Sejumlah arkeolog lain juga menyelidiki dengan teliti. Hasil penyelidikan arkeolog-arkeolog yang lain tersebut menyimpulkan tulang-tulang yang dikategorikan merupakan tulang-tulang Yesus adalah tulang-tulang dari Yesus, nama yang banyak dipergunakan pada masa itu. Samasekali tidak terbukti bahwa tulang-tulang itu adalah tulang-tulang Yesus, Tuhan dan Juruselamat dunia. Yesus, Tuhan dan Sang Juruselamat memang benar-benar telah bangkit dari kematian. Kubur-Nya benar-benar kosong. Dan Yesus Kristus yang telah bangkit dari kubur akan datang kembali yang kedua kali. Semua lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. (IE)

Kubur Yang KosongLukas 24:1-6

dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.

Lukas 24 : 3

2 Raja-Raja 24-252 Raja-Raja 21-23 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Apakah hal yang sangat penting bagi Saudara? Sebagian orang berkata bahwa kekayaan dan kedudukan sangat penting. Apakah benar demikian? Sebenarnya jika manusia dalam hidupnya hanya memburu harta dan pangkat, sungguh sangat berbahaya! Akibatnya, seseorang menjadi egois dan menghalalkan segala cara demi mencapai ambisi untuk dapat menjadi kaya dan punya posisi tinggi. Masalah iman dianggap hal sepele, sehingga dengan mudah orang berpindah keyakinan gara-gara uang dan jabatan. Paulus mengungkapkan fakta yang paling penting dalam hidup manusia yaitu masalah dosa yang memperbudak manusia. Dosa begitu mengerikan! Hanya Kristus yang mampu menyelesaikan-Nya dengan satu-satunya cara yaitu melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Salib adalah cara kematian yang paling keji yang harus ditanggung oleh pribadi Kristus, supaya manusia berdosa beroleh pengampunan dosa. Kristus telah mati dan dikuburkan, namun Dia bangkit pada hari ketiga. Inilah faktanya! Setiap manusia hidupnya akan berakhir dengan kematian. Hanya Kristus satu-satunya yang pernah mati, kemudian bangkit dari kematian. Itu sebabnya, hanya Kristus yang memiliki kuasa untuk mengatakan, “Dosamu sudah diampuni!” Pengampunan dosa oleh Kristus adalah sah dan tuntas. Dosa, Iblis dan maut telah dikalahkan Kristus di atas salib! Adakah Saudara telah menerima fakta Kristus tersebut? Setiap orang perlu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya untuk memperoleh pengampunan atas dosa. Tanpa pengampunan dari Yesus Kristus, maka dosa tetap bekerja dengan dahsyatnya dalam hidup manusia. Dan dosa itu membawa kepada maut atau kematian kekal dalam penghukuman di neraka, karena upah dosa adalah maut. (LB)

Fakta Kristus1 Korintus 15:3-34

… bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.I Korintus 15:3-4

senin, 21 april 2014minggu, 20 april 2014

Tuhan tidak mati tapi tetap hidup sampai selama-lamanya.

Terima kasih Tuhan, kami memiliki Tuhan

yang hidup.

Salib Kristusmengubah dari maut

kepada hidup.

Roh Kudus kiranya membuka hati orang-orang untuk mengenal

fakta kebenaranSalib Yesus.

D O A

renungan

Masih banyak orang yang tidak percaya akan kebangkitan Yesus. Banyak yang mengajukan teori mengenai kubur Yesus yang kosong. Yang paling mutakhir, beberapa tahun yang lalu telah diketemukan sebuah peti kayu berisi tulang-tulang dengan tulisan “Yesus”. Sejumlah arkeolog menyatakan tulang-tulang tersebut benar-benar adalah tulang-tulang Yesus. Kesimpulannya kebangkitan Yesus merupakan berita bohong. Suatu kebohongan yang telah berlangsung berabad-abad. Kubur yang kosong tidak dapat diartikan Yesus telah bangkit dari kematian. Menurut arkeolog-arkeolog tersebut, beberapa orang mungkin dari pihak keluarga Yesus telah mengambil mayat Yesus. Selan-jutnya mayat Yesus ditempatkan di satu peti dan dikuburkan di tempat lain. Benarkah penemuan dan pernyataan arkeolog-arkeolog tersebut? Kalau memang benar, kekristenan merupakan agama kebohongan. Gereja merupakan lembaga kebohongan. Berarti tidak perlu ada kekristenan di bumi ini. Tidak perlu ada gereja. Tepat seperti yang dikatakan rasul Paulus, “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih dari pada itu kami ternyata berdusta…. Dan kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia” (1 Korintus 15:14-19). Lalu bagaimana dengan penemuan tulang-tulang Yesus tersebut? Sejumlah arkeolog lain juga menyelidiki dengan teliti. Hasil penyelidikan arkeolog-arkeolog yang lain tersebut menyimpulkan tulang-tulang yang dikategorikan merupakan tulang-tulang Yesus adalah tulang-tulang dari Yesus, nama yang banyak dipergunakan pada masa itu. Samasekali tidak terbukti bahwa tulang-tulang itu adalah tulang-tulang Yesus, Tuhan dan Juruselamat dunia. Yesus, Tuhan dan Sang Juruselamat memang benar-benar telah bangkit dari kematian. Kubur-Nya benar-benar kosong. Dan Yesus Kristus yang telah bangkit dari kubur akan datang kembali yang kedua kali. Semua lutut akan bertelut dan semua lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. (IE)

Kubur Yang KosongLukas 24:1-6

dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus.

Lukas 24 : 3

2 Raja-Raja 24-252 Raja-Raja 21-23 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Apakah hal yang sangat penting bagi Saudara? Sebagian orang berkata bahwa kekayaan dan kedudukan sangat penting. Apakah benar demikian? Sebenarnya jika manusia dalam hidupnya hanya memburu harta dan pangkat, sungguh sangat berbahaya! Akibatnya, seseorang menjadi egois dan menghalalkan segala cara demi mencapai ambisi untuk dapat menjadi kaya dan punya posisi tinggi. Masalah iman dianggap hal sepele, sehingga dengan mudah orang berpindah keyakinan gara-gara uang dan jabatan. Paulus mengungkapkan fakta yang paling penting dalam hidup manusia yaitu masalah dosa yang memperbudak manusia. Dosa begitu mengerikan! Hanya Kristus yang mampu menyelesaikan-Nya dengan satu-satunya cara yaitu melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Salib adalah cara kematian yang paling keji yang harus ditanggung oleh pribadi Kristus, supaya manusia berdosa beroleh pengampunan dosa. Kristus telah mati dan dikuburkan, namun Dia bangkit pada hari ketiga. Inilah faktanya! Setiap manusia hidupnya akan berakhir dengan kematian. Hanya Kristus satu-satunya yang pernah mati, kemudian bangkit dari kematian. Itu sebabnya, hanya Kristus yang memiliki kuasa untuk mengatakan, “Dosamu sudah diampuni!” Pengampunan dosa oleh Kristus adalah sah dan tuntas. Dosa, Iblis dan maut telah dikalahkan Kristus di atas salib! Adakah Saudara telah menerima fakta Kristus tersebut? Setiap orang perlu menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya untuk memperoleh pengampunan atas dosa. Tanpa pengampunan dari Yesus Kristus, maka dosa tetap bekerja dengan dahsyatnya dalam hidup manusia. Dan dosa itu membawa kepada maut atau kematian kekal dalam penghukuman di neraka, karena upah dosa adalah maut. (LB)

Fakta Kristus1 Korintus 15:3-34

… bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari ketiga, sesuai dengan Kitab Suci.I Korintus 15:3-4

senin, 21 april 2014minggu, 20 april 2014

Tuhan tidak mati tapi tetap hidup sampai selama-lamanya.

Terima kasih Tuhan, kami memiliki Tuhan

yang hidup.

Salib Kristusmengubah dari maut

kepada hidup.

Roh Kudus kiranya membuka hati orang-orang untuk mengenal

fakta kebenaranSalib Yesus.

D O A

renungan

Pada sekitar tahun 70-an di Singapura terdapat satu obyek wisata namanya Tiger Balm Garden. Di tempat obyek wisata tersebut diperlihatkan rangkaian hukuman di “neraka”. Hukuman berbentuk penganiayaan terhadap orang-orang yang perbuatannya amat jahat. Tentunya rangkaian hukuman tersebut merupakan hukuman di luar ajaran iman kristiani. Sayang, pemerintah Singapura telah mengganti obyek hukuman tersebut dengan obyek lain. Kini di Tiger Balm Garden sudah tidak dijumpai percontohan obyek hukuman setelah kematian manusia. Alkitab kita juga memperlihatkan hukuman setelah kematian. Ajaran Alkitab tersebut berbeda dengan ajaran hukuman seperti yang diperlihatkan di Tiger Balm Garden. Alkitab mengajarkan hukuman setelah kematin adalah lautan api (Wahyu 20:15). Hukuman di lautan api tersebut diistilahkan “maut” (Wahyu 20:15). Maut hanya diperuntukkan bagi mereka yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan. Secara akal sehat tidak ada manusia yang mau menerima hukuman. Untuk menghindar dari hukuman manusia di mana pun mereka berada wajib patuh, wajib taat pada undang-undang dan peraturan yang berlaku. Demikian juga dengan hukuman maut. Kita dapat terlepas dari maut apabila kita mau percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagai orang percaya, kita wajib patuh dan taat pada firman-Nya, Mengapa kita wajib percaya pada Yesus Kristus? Yesus Kristus yang adalah Tuhan telah mengalahkan maut. Tubuh jasmani-Nya telah berubah menjadi tubuh rohani. Yesus Kristus telah kembali ke sorga. Bagi kita yang percaya, kita telah menang atas maut. Kita akan memakai tubuh rohani dan tingal bersama Tuhan Yesus di Kerajaan Sorga. Sudahkah Saudara percaya? (IE)

Menang Atas Maut1 Korintus 15:54-57

Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan

genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.” 1 Korintus 15:54

1 Tawarikh 4-61 Tawarikh 1-3 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Pengorbanan Kristus di atas kayu salib tidak sia-sia. Meskipun orang Yahudi menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Yesus tetap taat pada kehendak Bapa-Nya. Bagi orang yang tidak percaya, kematian Yesus di atas kayu salib adalah kekalahan dan kebodohan. Tetapi bagi orang yang percaya kepada-Nya, salib adalah kemenangan dan cara Allah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman atau kematian kekal.

Yesus yang telah disalib tetapi dibangkitkan oleh Allah adalah Tuhan dan Kristus. Itulah yang disampaikan oleh Petrus untuk diketahui oleh seluruh orang Yahudi. Mereka yang tadinya menolak Yesus, akhirnya bertobat dan mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Tuhan. Mereka memberi diri dibaptis sebagai tanda menjadi pengikut Kristus. Khotbah Petrus yang pertama itu menghasilkan pertobatan yang sungguh-sungguh. Ada 3.000 orang yang bertobat dan mereka bersatu hati dalam persekutuan dan saling mengasihi. Bahkan tiap hari jumlah mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus terus bertambah (Kisah 2:41-47).

Kuasa Salib Kristus telah membuka jalan bagi manusia untuk berdamai dengan Allah. Manusia tidak lagi hidup di bawah kutuk dosa, tetapi beroleh berkat keselamatan karena Yesus telah menanggung kutuk itu seperti tertulis dalam Galatia 3:13, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Salib Kristus telah membuka jalan sehingga orang-orang yang percaya kepada-Nya terus bertambah sampai hari ini dan sampai nanti Tuhan datang kembali yang kedua kali. Mari kita pegang salib-Nya yang berkuasa yang memberikan kemenangan. (LL)

Salib Membuka JalanKisah Para Rasul 2:36-41

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. Kisah Para Rasul 2:36

rabu, 23 april 2014selasa, 22 april 2014

Kuasa maut telah dikalahkan oleh kuasa

kebangkitan Yesus.

Aku percaya akan kuasa

kebangkitan Yesus.

Salib Kristus sangat berarti bagi orang yang percaya kepada-Nya.

Jadikan kami alat-Mu ya Tuhan, supaya semakin

banyak orangpercaya kepada-Mu.

D O A

renungan

Pada sekitar tahun 70-an di Singapura terdapat satu obyek wisata namanya Tiger Balm Garden. Di tempat obyek wisata tersebut diperlihatkan rangkaian hukuman di “neraka”. Hukuman berbentuk penganiayaan terhadap orang-orang yang perbuatannya amat jahat. Tentunya rangkaian hukuman tersebut merupakan hukuman di luar ajaran iman kristiani. Sayang, pemerintah Singapura telah mengganti obyek hukuman tersebut dengan obyek lain. Kini di Tiger Balm Garden sudah tidak dijumpai percontohan obyek hukuman setelah kematian manusia. Alkitab kita juga memperlihatkan hukuman setelah kematian. Ajaran Alkitab tersebut berbeda dengan ajaran hukuman seperti yang diperlihatkan di Tiger Balm Garden. Alkitab mengajarkan hukuman setelah kematin adalah lautan api (Wahyu 20:15). Hukuman di lautan api tersebut diistilahkan “maut” (Wahyu 20:15). Maut hanya diperuntukkan bagi mereka yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan. Secara akal sehat tidak ada manusia yang mau menerima hukuman. Untuk menghindar dari hukuman manusia di mana pun mereka berada wajib patuh, wajib taat pada undang-undang dan peraturan yang berlaku. Demikian juga dengan hukuman maut. Kita dapat terlepas dari maut apabila kita mau percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagai orang percaya, kita wajib patuh dan taat pada firman-Nya, Mengapa kita wajib percaya pada Yesus Kristus? Yesus Kristus yang adalah Tuhan telah mengalahkan maut. Tubuh jasmani-Nya telah berubah menjadi tubuh rohani. Yesus Kristus telah kembali ke sorga. Bagi kita yang percaya, kita telah menang atas maut. Kita akan memakai tubuh rohani dan tingal bersama Tuhan Yesus di Kerajaan Sorga. Sudahkah Saudara percaya? (IE)

Menang Atas Maut1 Korintus 15:54-57

Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan

genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.” 1 Korintus 15:54

1 Tawarikh 4-61 Tawarikh 1-3 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Pengorbanan Kristus di atas kayu salib tidak sia-sia. Meskipun orang Yahudi menolak Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, Yesus tetap taat pada kehendak Bapa-Nya. Bagi orang yang tidak percaya, kematian Yesus di atas kayu salib adalah kekalahan dan kebodohan. Tetapi bagi orang yang percaya kepada-Nya, salib adalah kemenangan dan cara Allah untuk menyelamatkan manusia dari hukuman atau kematian kekal.

Yesus yang telah disalib tetapi dibangkitkan oleh Allah adalah Tuhan dan Kristus. Itulah yang disampaikan oleh Petrus untuk diketahui oleh seluruh orang Yahudi. Mereka yang tadinya menolak Yesus, akhirnya bertobat dan mengambil keputusan menerima Yesus sebagai Tuhan. Mereka memberi diri dibaptis sebagai tanda menjadi pengikut Kristus. Khotbah Petrus yang pertama itu menghasilkan pertobatan yang sungguh-sungguh. Ada 3.000 orang yang bertobat dan mereka bersatu hati dalam persekutuan dan saling mengasihi. Bahkan tiap hari jumlah mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus terus bertambah (Kisah 2:41-47).

Kuasa Salib Kristus telah membuka jalan bagi manusia untuk berdamai dengan Allah. Manusia tidak lagi hidup di bawah kutuk dosa, tetapi beroleh berkat keselamatan karena Yesus telah menanggung kutuk itu seperti tertulis dalam Galatia 3:13, "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"

Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang hidup. Salib Kristus telah membuka jalan sehingga orang-orang yang percaya kepada-Nya terus bertambah sampai hari ini dan sampai nanti Tuhan datang kembali yang kedua kali. Mari kita pegang salib-Nya yang berkuasa yang memberikan kemenangan. (LL)

Salib Membuka JalanKisah Para Rasul 2:36-41

Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus. Kisah Para Rasul 2:36

rabu, 23 april 2014selasa, 22 april 2014

Kuasa maut telah dikalahkan oleh kuasa

kebangkitan Yesus.

Aku percaya akan kuasa

kebangkitan Yesus.

Salib Kristus sangat berarti bagi orang yang percaya kepada-Nya.

Jadikan kami alat-Mu ya Tuhan, supaya semakin

banyak orangpercaya kepada-Mu.

D O A

renungan

Dalam pengalaman melayani orang-orang yang berduka karena ada anggota keluarga atau sahabat yang meninggal dunia, saya melihat ada beberapa reaksi dari orang-orang terdekat yang meninggal. Ada yang terus-menerus menangis tersedu-sedu disertai rasa ketidakrelaan ditinggalkan; yang lain justru bersukacita karena dalam iman mereka tahu bahwa kekasih mereka meninggal di dalam Tuhan. Kematian bukan akhir segala-galanya, melainkan awal masuk ke dalam kekekalan. Kebangkitan Yesus Kristus yang akan kita rayakan bukan saja memberikan kepada kita kemenangan selama kita hidup di muka bumi ini, melainkan juga memberikan pengharapan kepada kita bahwa akan ada kebangkitan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Mengenai hal itu, rasul Paulus mengingatkan kita beberapa hal penting. Pertama, kita tidak boleh berduka seperti orang yang tidak berpengharapan (ayat 13). Berduka atau berkabung adalah sesuatu yang manusiawi, namun tidak boleh berlarut-larut sama seperti mereka yang tidak punya pengharapan. Kedua, kita harus percaya bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus membuat semua orang yang meninggal di dalam Kristus dikumpulkan Tuhan bersama-Nya (ayat 14). Ketiga, berita tentang kebangkitan orang-orang kudus pada waktu Tuhan Yesus Kristus datang kembali memberikan penghiburan dan pengharapan yang luar biasa (ayat 18). Oleh sebab itu kita tidak perlu takut lagi akan kematian. Kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan juga semuanya akan kembali kita tinggalkan ketika Tuhan memanggil kita. Mari kita selalu siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali. (PF)

Kebangkitan Orang-orang Kudus1 Tesalonika 4:13-18

..., maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 1 Tesalonika 4:16

1 Tawarikh 10-121 Tawarikh 7-9 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Tuhan menciptakan manusia pertama, Adam dari debu tanah. Adam memakai tubuh alamiah. Semua manusia di dunia memiliki tubuh alamiah. Namun ada manusia lain yang tidak berasal dari debu tanah melainkan dari Roh. Proses keberadaan kemanusiaannya tidak terbentuk dari hubungan suami istri, namun langsung terbentuk dari Roh Tuhan sendiri. Berarti berasal dari sorga. Dia dinamakan Yesus. Roh dalam diri Yesus yang telah membangkitkan-Nya dari kematian. Keberadaan kemanusiaan Yesus yang alamiah berubah menjadi kemanusiaan yang rohaniah. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus memakai tubuh rohaniah. Dimensi tubuh-Nya yang rohaniah berbeda dengan dimensi tubuh-Nya yang alamiah. Namun wujud tubuh rohaniah Yesus masih tetap sama dengan wujud tubuh-Nya secara alamiah. Murid-murid-Nya yang pada awalnya tidak mengenali wujud tubuh Yesus yang rohaniah akhirnya mereka mengenali-Nya. Wujud Yesus tidak berubah. Dengan tubuh rohaniah, Yesus tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan segala sesuatu yang ada di dunia. Lalu bagaimana dengan kita, orang-orang percaya? Jelas bagi kita yang memiliki Kristus, kita pun memiliki Roh yang berkuasa membangkitkan kita dari kematian. Kita juga akan menanggalkan tubuh alamiah dan memakai tubuh rohaniah yang bersifat kekal. Apakah dengan memakai tubuh rohaniah, kita masih dapat saling mengenal? Jawabannya jelas kita masih dapat saling mengenal. Musa dan Elia tetap dapat dikenal oleh Petrus dan teman-temannya saat transfigurasi Yesus. Lazarus masih dapat dikenal oleh orang kaya sekalipun tempatnya berbeda. Satu kali tubuh alamiah kita akan ditanggalkan. Kita yang percaya pada Kristus akan memakai tubuh rohaniah. Sudahkah kita percaya pada Kristus? (IE)

Tubuh Rohaniah1 Korintus 15:35-49

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. 1 Korintus 15:44

jumat, 25 april 2014kamis, 24 april 2014

Yang mati dalam Kristus akan kembali bangkit oleh

kuasa Roh Kristus.

Agar setiap orang percaya memiliki pengharapan akan

kebangkitan kelak.

Tubuh rohaniahadalah tubuh yang

bersifat kekal.

Ya Tuhan, aku percaya kelak aku akan memakai

tubuh rohaniah.

D O A

renungan

Dalam pengalaman melayani orang-orang yang berduka karena ada anggota keluarga atau sahabat yang meninggal dunia, saya melihat ada beberapa reaksi dari orang-orang terdekat yang meninggal. Ada yang terus-menerus menangis tersedu-sedu disertai rasa ketidakrelaan ditinggalkan; yang lain justru bersukacita karena dalam iman mereka tahu bahwa kekasih mereka meninggal di dalam Tuhan. Kematian bukan akhir segala-galanya, melainkan awal masuk ke dalam kekekalan. Kebangkitan Yesus Kristus yang akan kita rayakan bukan saja memberikan kepada kita kemenangan selama kita hidup di muka bumi ini, melainkan juga memberikan pengharapan kepada kita bahwa akan ada kebangkitan orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Mengenai hal itu, rasul Paulus mengingatkan kita beberapa hal penting. Pertama, kita tidak boleh berduka seperti orang yang tidak berpengharapan (ayat 13). Berduka atau berkabung adalah sesuatu yang manusiawi, namun tidak boleh berlarut-larut sama seperti mereka yang tidak punya pengharapan. Kedua, kita harus percaya bahwa kematian dan kebangkitan Yesus Kristus membuat semua orang yang meninggal di dalam Kristus dikumpulkan Tuhan bersama-Nya (ayat 14). Ketiga, berita tentang kebangkitan orang-orang kudus pada waktu Tuhan Yesus Kristus datang kembali memberikan penghiburan dan pengharapan yang luar biasa (ayat 18). Oleh sebab itu kita tidak perlu takut lagi akan kematian. Kita tidak membawa apa-apa ke dalam dunia ini, dan juga semuanya akan kembali kita tinggalkan ketika Tuhan memanggil kita. Mari kita selalu siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali. (PF)

Kebangkitan Orang-orang Kudus1 Tesalonika 4:13-18

..., maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit. 1 Tesalonika 4:16

1 Tawarikh 10-121 Tawarikh 7-9 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Tuhan menciptakan manusia pertama, Adam dari debu tanah. Adam memakai tubuh alamiah. Semua manusia di dunia memiliki tubuh alamiah. Namun ada manusia lain yang tidak berasal dari debu tanah melainkan dari Roh. Proses keberadaan kemanusiaannya tidak terbentuk dari hubungan suami istri, namun langsung terbentuk dari Roh Tuhan sendiri. Berarti berasal dari sorga. Dia dinamakan Yesus. Roh dalam diri Yesus yang telah membangkitkan-Nya dari kematian. Keberadaan kemanusiaan Yesus yang alamiah berubah menjadi kemanusiaan yang rohaniah. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus memakai tubuh rohaniah. Dimensi tubuh-Nya yang rohaniah berbeda dengan dimensi tubuh-Nya yang alamiah. Namun wujud tubuh rohaniah Yesus masih tetap sama dengan wujud tubuh-Nya secara alamiah. Murid-murid-Nya yang pada awalnya tidak mengenali wujud tubuh Yesus yang rohaniah akhirnya mereka mengenali-Nya. Wujud Yesus tidak berubah. Dengan tubuh rohaniah, Yesus tidak dibatasi oleh waktu, tempat dan segala sesuatu yang ada di dunia. Lalu bagaimana dengan kita, orang-orang percaya? Jelas bagi kita yang memiliki Kristus, kita pun memiliki Roh yang berkuasa membangkitkan kita dari kematian. Kita juga akan menanggalkan tubuh alamiah dan memakai tubuh rohaniah yang bersifat kekal. Apakah dengan memakai tubuh rohaniah, kita masih dapat saling mengenal? Jawabannya jelas kita masih dapat saling mengenal. Musa dan Elia tetap dapat dikenal oleh Petrus dan teman-temannya saat transfigurasi Yesus. Lazarus masih dapat dikenal oleh orang kaya sekalipun tempatnya berbeda. Satu kali tubuh alamiah kita akan ditanggalkan. Kita yang percaya pada Kristus akan memakai tubuh rohaniah. Sudahkah kita percaya pada Kristus? (IE)

Tubuh Rohaniah1 Korintus 15:35-49

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah. 1 Korintus 15:44

jumat, 25 april 2014kamis, 24 april 2014

Yang mati dalam Kristus akan kembali bangkit oleh

kuasa Roh Kristus.

Agar setiap orang percaya memiliki pengharapan akan

kebangkitan kelak.

Tubuh rohaniahadalah tubuh yang

bersifat kekal.

Ya Tuhan, aku percaya kelak aku akan memakai

tubuh rohaniah.

D O A

renungan

Kita semua pernah mengalami saat-saat yang menekan dalam hidup ini. Hal tersebut bisa disebabkan oleh sahabat, kesulitan ekonomi, atau lainnya. Sebagai anak-anak Allah, kita bisa tetap bersukacita karena mengetahui penderitaan kita bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain. Melalui sikap kita terhadap kesulitan dan penderitaan dalam hidup ini, iman kita kepada Yesus Kristus menjadi nyata bagi orang-orang di sekitar kita. Orang yang sudah percaya akan dikuatkan, dan orang yang belum percaya akan tahu rahasia iman kita.

Firman Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk mengabaikan situasi yang menyebabkan hati kita terluka, ragu, takut atau khawatir. Sebaliknya justru memberitahu bagaimana sikap kita sebagai orang yang berkomitmen kepada Tuhan terhadap hal tersebut. Tuhan Yesus menyatakan, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (ayat 33). Penderitaan sebagai orang Kristen akan semakin nyata ketika kita masuk dalam realitas kehidupan, karena dunia tidak memahami motivasi kita dan karenanya seringkali menentang kita. Lalu bagaimana kita sebagai anak-anak Allah menyikapi hal tersebut? Melalui penderitaan kitalah Kristus menyatakan diri-Nya dalam kehidupan kita. Di tengah penderitaan itu kita mengalami bagaimana Tuhan Yesus menguatkan kita.

Jadi, karena kita menjalani hidup di dunia yang rapuh ini, kita dapat mengalami kuasa Yesus Kristus dengan jelas. Melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, kita dimampukan dalam menghadapi penderitaan. Hal ini bisa terjadi sebab kita tidak hanya memiliki jaminan bahwa Tuhan akan menolong, namun kita pun dapat percaya bahwa saat kita berjalan bersama Dia, kita akan dipersiapkan dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan berikutnya. (YR)

Penderitaan Orang KristenYohanes 16:29-33

... Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu,

Aku telah mengalahkan dunia. Yohanes 16:33

1 Tawarikh 17-201 Tawarikh 13-16 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Soren Kierkegaard adalah seorang teolog yang membagi perilaku manusia ke dalam tiga tingkatan. Pertama, aesthetic yaitu orang melakukan suatu hal berdasarkan apa yang dia suka. Level ini bicara soal perasaan nyaman. Kedua, rasional yaitu menilai sesuatu berdasar masuk akal atau tidak; benar atau salah. Sesuatu akan dilakukan jika dinilai masuk akal dan benar. Ketiga, iman. Kehendak Tuhan yang menjadi prioritas. Merasa nyaman itu perlu. Bertindak rasional juga dibutuhkan. Tetapi ada satu hal yang tidak boleh diabaikan, yaitu kehendak Tuhan.

Tomas adalah salah satu murid Tuhan Yesus yang sulit sekali percaya, karena ia tidak melihat sendiri kebangkitan Kristus dari kematian. Mungkin Tomas diliputi kekecewaan yang amat dalam. Perasaannya tergoncang melihat Yesus ditangkap, diadili, disiksa dan digantung pada kayu salib hingga mati. Tomas berpikir dengan logikanya sendiri, sehingga dia menolak saat murid-murid lain memberi kesaksian bahwa mereka telah melihat Yesus bangkit.

Banyak peristiwa dalam hidup manusia yang bisa menggoncangkan perasaan. Manusia bisa hilang pengharapan; dan pikirannya tak mampu melihat segala kemungkinan yang Allah dapat lakukan. Bahkan sebagian orang Kristen ketika dirundung dukacita atau ditimpa masalah berat, bersikap dan bertindak sebatas perasaan dan logikanya saja. Tuhan Yesus menegur Tomas dan menyatakan berbahagia orang yang tidak melihat namun percaya. Orang Kristen harus memiliki penilaian berdasarkan pertimbangan iman. Iman melampaui perasaan dan logika manusia, karena iman bersumber dari perkataan firman Tuhan. Dan orang Kristen yang memiliki iman teguh, akan menjadi orang-orang yang berbahagia. (LB)

Tak Melihat Namun PercayaYohanes 20 :19-31

Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Yohanes 20:29

minggu, 27 april 2014sabtu, 26 april 2014

Bila kita mengadapi suatu masalah bersama Tuhan, kita akan memperoleh

stamina rohani.

Terima kasih Tuhan, Engkau sudah memakai penderitaan ini untuk

mendatangkan kebaikan yang bernilai kekal.

Sebagai pengikut Kristus, mintalah mata iman

sehingga dapat melihat yang tak terlihat.

Ketekunan para pelajar Kristen dalam

merenungkanfirman Tuhan.

D O A

renungan

Kita semua pernah mengalami saat-saat yang menekan dalam hidup ini. Hal tersebut bisa disebabkan oleh sahabat, kesulitan ekonomi, atau lainnya. Sebagai anak-anak Allah, kita bisa tetap bersukacita karena mengetahui penderitaan kita bisa mendatangkan manfaat bagi orang lain. Melalui sikap kita terhadap kesulitan dan penderitaan dalam hidup ini, iman kita kepada Yesus Kristus menjadi nyata bagi orang-orang di sekitar kita. Orang yang sudah percaya akan dikuatkan, dan orang yang belum percaya akan tahu rahasia iman kita.

Firman Tuhan tidak pernah menyuruh kita untuk mengabaikan situasi yang menyebabkan hati kita terluka, ragu, takut atau khawatir. Sebaliknya justru memberitahu bagaimana sikap kita sebagai orang yang berkomitmen kepada Tuhan terhadap hal tersebut. Tuhan Yesus menyatakan, “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan” (ayat 33). Penderitaan sebagai orang Kristen akan semakin nyata ketika kita masuk dalam realitas kehidupan, karena dunia tidak memahami motivasi kita dan karenanya seringkali menentang kita. Lalu bagaimana kita sebagai anak-anak Allah menyikapi hal tersebut? Melalui penderitaan kitalah Kristus menyatakan diri-Nya dalam kehidupan kita. Di tengah penderitaan itu kita mengalami bagaimana Tuhan Yesus menguatkan kita.

Jadi, karena kita menjalani hidup di dunia yang rapuh ini, kita dapat mengalami kuasa Yesus Kristus dengan jelas. Melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita, kita dimampukan dalam menghadapi penderitaan. Hal ini bisa terjadi sebab kita tidak hanya memiliki jaminan bahwa Tuhan akan menolong, namun kita pun dapat percaya bahwa saat kita berjalan bersama Dia, kita akan dipersiapkan dengan lebih baik untuk menghadapi tantangan berikutnya. (YR)

Penderitaan Orang KristenYohanes 16:29-33

... Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu,

Aku telah mengalahkan dunia. Yohanes 16:33

1 Tawarikh 17-201 Tawarikh 13-16 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Soren Kierkegaard adalah seorang teolog yang membagi perilaku manusia ke dalam tiga tingkatan. Pertama, aesthetic yaitu orang melakukan suatu hal berdasarkan apa yang dia suka. Level ini bicara soal perasaan nyaman. Kedua, rasional yaitu menilai sesuatu berdasar masuk akal atau tidak; benar atau salah. Sesuatu akan dilakukan jika dinilai masuk akal dan benar. Ketiga, iman. Kehendak Tuhan yang menjadi prioritas. Merasa nyaman itu perlu. Bertindak rasional juga dibutuhkan. Tetapi ada satu hal yang tidak boleh diabaikan, yaitu kehendak Tuhan.

Tomas adalah salah satu murid Tuhan Yesus yang sulit sekali percaya, karena ia tidak melihat sendiri kebangkitan Kristus dari kematian. Mungkin Tomas diliputi kekecewaan yang amat dalam. Perasaannya tergoncang melihat Yesus ditangkap, diadili, disiksa dan digantung pada kayu salib hingga mati. Tomas berpikir dengan logikanya sendiri, sehingga dia menolak saat murid-murid lain memberi kesaksian bahwa mereka telah melihat Yesus bangkit.

Banyak peristiwa dalam hidup manusia yang bisa menggoncangkan perasaan. Manusia bisa hilang pengharapan; dan pikirannya tak mampu melihat segala kemungkinan yang Allah dapat lakukan. Bahkan sebagian orang Kristen ketika dirundung dukacita atau ditimpa masalah berat, bersikap dan bertindak sebatas perasaan dan logikanya saja. Tuhan Yesus menegur Tomas dan menyatakan berbahagia orang yang tidak melihat namun percaya. Orang Kristen harus memiliki penilaian berdasarkan pertimbangan iman. Iman melampaui perasaan dan logika manusia, karena iman bersumber dari perkataan firman Tuhan. Dan orang Kristen yang memiliki iman teguh, akan menjadi orang-orang yang berbahagia. (LB)

Tak Melihat Namun PercayaYohanes 20 :19-31

Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” Yohanes 20:29

minggu, 27 april 2014sabtu, 26 april 2014

Bila kita mengadapi suatu masalah bersama Tuhan, kita akan memperoleh

stamina rohani.

Terima kasih Tuhan, Engkau sudah memakai penderitaan ini untuk

mendatangkan kebaikan yang bernilai kekal.

Sebagai pengikut Kristus, mintalah mata iman

sehingga dapat melihat yang tak terlihat.

Ketekunan para pelajar Kristen dalam

merenungkanfirman Tuhan.

D O A

renungan

Tiada kasih yang lebih suci/Tiada kasih lebih sempurna/Tiada kasih yang lebih abadi/Dari kasih Yesus Tuhanku. Deretan kata-kata ini adalah sebait lagu yang menggambarkan tentang kasih Allah pada kita. Lagu ini menunjukkan bahwa kasih Allah tidak dapat dibandingkan dengan apapun, karena kasih-Nya bersifat suci, sempurna dan abadi.

Kematian Kristus menjadi bukti dari kasih Allah yang suci, sempurna dan abadi. Paulus mengatakan dalam Roma 5:7, “Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati.” Paulus bermaksud mengatakan bahwa hanya Kristus yang mau mati untuk orang yang berdosa seperti kita. Siapa yang peduli kalau kita akan binasa karena dosa? Tidak ada seorang pun kecuali Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya supaya kita tidak mati binasa. Kita yang seharusnya binasa menjadi tidak binasa karena Dia mau mati bagi kita. Benarlah yang dikatakan bahwa kasih Yesus itu suci, sempurna dan abadi. Kasih-Nya begitu besar, begitu sempurna ! Hutang dosa kita telah dibayar lunas dengan darah-Nya. Kasih-Nya abadi karena kasih-Nya tidak pernah berubah.

Pengorbanan Kristus adalah sebuah karya yang terbesar, yang telah dilakukan oleh Allah kepada manusia. Allah mengorbankan Anak-Nya yang tunggal mati di salib untuk menebus dosa kita. Hanya Kristus yang dapat melakukan karya penyelamatan ini.

Mengingat akan kasih dan karya Tuhan yang begitu besar bagi kita, sepatutnyalah kita lebih mengasihi Dia dan menghargai pengorbanan-Nya dengan cara menjaga kesucian hidup kita. Jangan membuat sia-sia karya terbesar yang telah Ia kerjakan! (YL)

Karya TerbesarRoma 5:6-11

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah

mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

1 Tawarikh 24-261 Tawarikh 21-23 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada sebagian orang berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan sukacita dalam hidupnya. Ada yang menghabiskan waktu dengan bermain game; jalan-jalan ke mal; nonton bioskop; liburan ke luar negeri; bahkan ada yang mencari hiburan di dunia malam dengan istilah “dugem” (dunia gemerlap) seperti ke diskotik, karaoke, yang kemudian jatuh pada pergaulan bebas dan menjadi pecandu narkotik atau obat-obatan terlarang. Namun sukacita yang mereka dapatkan bersifat semu. Setelah mereka melakukan semua kegiatan tersebut dan kembali pada kehidupan nyata, mereka kembali merasakan kekosongan jiwa. Lalu di mana sesungguhnya letak sukacita yang sejati? Rasul Petrus dengan tegas mengatakan bahwa kebangkitan Kristus membawa pengharapan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Pengharapan ini adalah pengharapan yang tidak dapat binasa, tidak cemar dan tidak layu yaitu pengharapan hidup kekal di sorga (ayat 4). Pengharapan ini bertujuan, pertama untuk memampukan kita menghadapi pencobaan yang ada di dalam dunia (ayat 6). Kedua, untuk membuktikan kemurnian iman kita di dalam Tuhan Yesus Kristus (ayat 7). Artinya saat kita didapati tetap setia mengiring Tuhan Yesus Kristus selama hidup di dunia maka kita akan beroleh pujian, kemuliaan, dan kehormatan pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali. Ketiga, pengharapan akan hidup kekal membawa sukacita yang tak terkatakan yaitu keselamatan jiwa (ayat 8, 9). Sesungguhnya banyak orang yang sedang menantikan berita sukacita tersebut (Roma 10:14, 15). Jadi, sukacita inilah yang seharusnya kita beritakan kepada orang-orang khususnya kepada mereka yang belum mendengar berita tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. (LP)

Berita Sukacita1 Petrus 1:3-9

Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1 Petrus 1:8b, 9

selasa, 29 april 2014senin, 28 april 2014

PengorbananKristus

menyelamatkan kita.

Untuk jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih dan karya penebusan

Kristus.

Sudahkah kita menjadi pembawa berita sukacita sejati?

Orang-orang yang hidup di dunia malam yang mencari kesenangan

duniawi.

D O A

renungan

Tiada kasih yang lebih suci/Tiada kasih lebih sempurna/Tiada kasih yang lebih abadi/Dari kasih Yesus Tuhanku. Deretan kata-kata ini adalah sebait lagu yang menggambarkan tentang kasih Allah pada kita. Lagu ini menunjukkan bahwa kasih Allah tidak dapat dibandingkan dengan apapun, karena kasih-Nya bersifat suci, sempurna dan abadi.

Kematian Kristus menjadi bukti dari kasih Allah yang suci, sempurna dan abadi. Paulus mengatakan dalam Roma 5:7, “Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang benar – tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati.” Paulus bermaksud mengatakan bahwa hanya Kristus yang mau mati untuk orang yang berdosa seperti kita. Siapa yang peduli kalau kita akan binasa karena dosa? Tidak ada seorang pun kecuali Yesus yang rela mengorbankan diri-Nya supaya kita tidak mati binasa. Kita yang seharusnya binasa menjadi tidak binasa karena Dia mau mati bagi kita. Benarlah yang dikatakan bahwa kasih Yesus itu suci, sempurna dan abadi. Kasih-Nya begitu besar, begitu sempurna ! Hutang dosa kita telah dibayar lunas dengan darah-Nya. Kasih-Nya abadi karena kasih-Nya tidak pernah berubah.

Pengorbanan Kristus adalah sebuah karya yang terbesar, yang telah dilakukan oleh Allah kepada manusia. Allah mengorbankan Anak-Nya yang tunggal mati di salib untuk menebus dosa kita. Hanya Kristus yang dapat melakukan karya penyelamatan ini.

Mengingat akan kasih dan karya Tuhan yang begitu besar bagi kita, sepatutnyalah kita lebih mengasihi Dia dan menghargai pengorbanan-Nya dengan cara menjaga kesucian hidup kita. Jangan membuat sia-sia karya terbesar yang telah Ia kerjakan! (YL)

Karya TerbesarRoma 5:6-11

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah

mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Roma 5:8

1 Tawarikh 24-261 Tawarikh 21-23 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada sebagian orang berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkan sukacita dalam hidupnya. Ada yang menghabiskan waktu dengan bermain game; jalan-jalan ke mal; nonton bioskop; liburan ke luar negeri; bahkan ada yang mencari hiburan di dunia malam dengan istilah “dugem” (dunia gemerlap) seperti ke diskotik, karaoke, yang kemudian jatuh pada pergaulan bebas dan menjadi pecandu narkotik atau obat-obatan terlarang. Namun sukacita yang mereka dapatkan bersifat semu. Setelah mereka melakukan semua kegiatan tersebut dan kembali pada kehidupan nyata, mereka kembali merasakan kekosongan jiwa. Lalu di mana sesungguhnya letak sukacita yang sejati? Rasul Petrus dengan tegas mengatakan bahwa kebangkitan Kristus membawa pengharapan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Pengharapan ini adalah pengharapan yang tidak dapat binasa, tidak cemar dan tidak layu yaitu pengharapan hidup kekal di sorga (ayat 4). Pengharapan ini bertujuan, pertama untuk memampukan kita menghadapi pencobaan yang ada di dalam dunia (ayat 6). Kedua, untuk membuktikan kemurnian iman kita di dalam Tuhan Yesus Kristus (ayat 7). Artinya saat kita didapati tetap setia mengiring Tuhan Yesus Kristus selama hidup di dunia maka kita akan beroleh pujian, kemuliaan, dan kehormatan pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali. Ketiga, pengharapan akan hidup kekal membawa sukacita yang tak terkatakan yaitu keselamatan jiwa (ayat 8, 9). Sesungguhnya banyak orang yang sedang menantikan berita sukacita tersebut (Roma 10:14, 15). Jadi, sukacita inilah yang seharusnya kita beritakan kepada orang-orang khususnya kepada mereka yang belum mendengar berita tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus. (LP)

Berita Sukacita1 Petrus 1:3-9

Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan, karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu. 1 Petrus 1:8b, 9

selasa, 29 april 2014senin, 28 april 2014

PengorbananKristus

menyelamatkan kita.

Untuk jiwa-jiwa yang belum mengenal kasih dan karya penebusan

Kristus.

Sudahkah kita menjadi pembawa berita sukacita sejati?

Orang-orang yang hidup di dunia malam yang mencari kesenangan

duniawi.

D O A

renungan

Dosa menyebabkan manusia berhadapan dengan murka Allah. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindarkan diri dari murka Allah, karena semua orang telah berbuat dosa. Dan upah dosa adalah maut! Manusia berdosa adalah orang-orang durhaka yang layak dihukum. Jika demikian, apakah berarti tidak ada masa depan yang baik bagi setiap orang? Paulus sendiri pernah berseru: “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Dosa telah mencenderungkan hati manusia melakukan hal yang buruk dan jahat. Dosa membawa manusia pada jalan menuju kebinasaan. Itu sebabnya, Paulus menyebut dirinya sebagai manusia celaka! Artinya, bahwa dari dalam diri manusia sendiri tidak dapat memperoleh jalan keluar. Jadi, harus bagaimana? Satu-satunya jalan yang bisa menghindarkan manusia dari murka Allah adalah pengampunan dosa dari Allah sendiri. Allah begitu mengasihi manusia. Ia rela menjadi sama dengan manusia dalam diri Tuhan Yesus Kristus dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia. Hanya melalui korban Yesus Kristus, maka pengampunan dosa terjadi. Manusia hanya perlu menerima dan percaya saja! Pemberian Allah dalam Yesus Kristus itu disebut anugerah terbesar! Mengapa? Karena tidak pernah kita bisa membayar atau mengupayakan dengan cara seperti apapun. Anugerah Allah membuat kita tidak lagi berada di bawah murka tetapi kasih karunia. Hidup di dalam anugerah Allah memanggil setiap orang percaya untuk melakukan pekerjaan baik dan hidup dalam segala perbuatan yang baik. (LB)

Anugerah TerbesarEfesus 2:1-10

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil

usahamu, tetapi pemberian Allah.Efesus 2:8

1 Tawarikh 27-29Bacaan Alkitab Setahunrabu, 30 april 2014

Perbuatan baik orang Kristen adalah bukti

ucapan syukur kepada Allah.

Kesaksian orang Kristen melalui perbuatan baik

kepada orang di sekitarnya.

Oleh : Pdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MA

Artikel Lepas

D O A

renungan

Dosa menyebabkan manusia berhadapan dengan murka Allah. Tidak ada seorang pun yang bisa menghindarkan diri dari murka Allah, karena semua orang telah berbuat dosa. Dan upah dosa adalah maut! Manusia berdosa adalah orang-orang durhaka yang layak dihukum. Jika demikian, apakah berarti tidak ada masa depan yang baik bagi setiap orang? Paulus sendiri pernah berseru: “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Dosa telah mencenderungkan hati manusia melakukan hal yang buruk dan jahat. Dosa membawa manusia pada jalan menuju kebinasaan. Itu sebabnya, Paulus menyebut dirinya sebagai manusia celaka! Artinya, bahwa dari dalam diri manusia sendiri tidak dapat memperoleh jalan keluar. Jadi, harus bagaimana? Satu-satunya jalan yang bisa menghindarkan manusia dari murka Allah adalah pengampunan dosa dari Allah sendiri. Allah begitu mengasihi manusia. Ia rela menjadi sama dengan manusia dalam diri Tuhan Yesus Kristus dan mati di atas kayu salib untuk menebus dosa manusia. Hanya melalui korban Yesus Kristus, maka pengampunan dosa terjadi. Manusia hanya perlu menerima dan percaya saja! Pemberian Allah dalam Yesus Kristus itu disebut anugerah terbesar! Mengapa? Karena tidak pernah kita bisa membayar atau mengupayakan dengan cara seperti apapun. Anugerah Allah membuat kita tidak lagi berada di bawah murka tetapi kasih karunia. Hidup di dalam anugerah Allah memanggil setiap orang percaya untuk melakukan pekerjaan baik dan hidup dalam segala perbuatan yang baik. (LB)

Anugerah TerbesarEfesus 2:1-10

Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil

usahamu, tetapi pemberian Allah.Efesus 2:8

1 Tawarikh 27-29Bacaan Alkitab Setahunrabu, 30 april 2014

Perbuatan baik orang Kristen adalah bukti

ucapan syukur kepada Allah.

Kesaksian orang Kristen melalui perbuatan baik

kepada orang di sekitarnya.

Oleh : Pdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MAPdt. Lukas Budijana, MA

Artikel Lepas

P e r k a ta a n orang -o rang penting umumnya memiliki bobot dan pengaruh. Bahkan perkataan menjelang kematian adalah wasiat untuk orang-orang yang akan ditinggalkannya. Yesus Kristus selama pelayanan-Nya di bumi, banyak menyampaikan kata-kata yang sangat penting! Kata-kata-Nya telah mengubah h idup , mengarahkan dan memberi terang kepada banyak orang. Kata-kata Yesus Kristus adalah sabda atau firman yang leb ih unggu l d iband ing perkataan manusia siapapun juga. Yesus K r i s tu s juga mengucapkan tujuh kata yang maha penting ketika tergantung di atas kayu salib. Dalam tulisan singkat ini, mari kita mencermati tujuh perkataan pendek Yesus Kristus ini. Apa yang diucapkan dan perenungan apa yang dapat kita ambil dari tujuh perkataan Yesus Kristus tersebut.

1. Ya B a p a , a m p u n i l a h mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat – Lukas 23:34.

Pe n y a l i b a n a d a l a h pende r i t aan yang pa l i n g mengerikan! Penderitaan fisik yang amat berat, tetapi juga penderitaan mental karena dilecehkan, direndahkan, dihina.

Situasi penyaliban Yesus Kristus disertai hujatan dari orang-orang y a n g m e n y a l i b k a n d a n mendukungnya. Tubuh-Nya penuh luka dan darah, sementara hujan penghinaan kepada-Nya makin kuat bergemuruh. Bahkan penjahat yang disalib di samping Yesus, ikut mengolok-olok dan dengan sinis menghina Yesus yang menyebut diri-Nya “Anak Allah” itu.

L e n g k a p s u d a h penderitaan yang Yesus Kristus alami di atas kayu salib itu. Tetapi ketika Yesus berdoa, “Ampunilah mereka”, mampu membuat seorang penjahat lain di samping Yesus, menerima Dia s e b a g a i T u h a n d a n Juruselamatnya.

U c a p a n “ a m p u n i mereka” menunjukkan bahwa “mereka” yaitu manusia adalah orang yang berdosa! Banyak orang tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia berdosa. Mereka menghujat dan menghakimi sesamanya bahkan berani melecehkan dan menyalibkan Yesus Kristus “Anak Allah”. Yesus berkata, “Ampuni mereka,” berarti Yesus Kristus tidak membalas kebencian mereka, m e l a i n k a n m e m b e r i k a n pengampunan! Pengampunan yang Yesus Kristus ucapkan menunjukkan kasih-

Nya yang tidak ada bandingannya. Y e s u s K r i s t u s

mengajarkan hal pengampunan karena orang yang berbuat kejam, sadis dan jahat tidak tahu apa yang diperbuatnya! Mengapa? Karena dosa yang membuat s e s eo r ang t i d a k me l i h a t kebenaran. Matanya dibutakan! Itu sebabnya hanya Kristus yang bisa mengampuni dan kita yang telah percaya Yesus Kristus dipanggil untuk bertindak sama seperti Dia yaitu memberikan pengampunan terhadap orang yang bersalah kepada kita.

2. Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus – Lukas 23 :43.

In i perkataan yang berotoritas, bukan janji kosong tetapi sebuah undangan untuk menikmati Firdaus. Perkataan Yesus Kristus ini ditujukan kepada seorang penjahat yang bertobat saat dia juga tergantung di kayu salib sebagai seorang penjahat. Penjahat itu dengan rendah hati memohon supaya diingat saat Yesus datang sebagai Raja! Dia mengakui Yesus sebagai seorang Raja. Dia sadar diri sebagai pendosa yang butuh pertolongan dan kelepasan dari Yesus yang berkuasa itu!

Tuhan Yesus menghargai orang yang rendah hati seperti penjahat ini. Berkat Tuhan tidak akan ditunda, tetapi Yesus berkata: “Hari ini juga...” Perkataan Yesus Kristus ini m e n u n j u k k a n b a h w a D i a “pemilik kuasa penuh” yang sanggup membawa seseorang masuk ke dalam Firdaus. Firdaus berarti taman. Konsep ini berasal dari taman Eden, tempat manusia pernah tinggal, berjalan dan berbicara akrab dengan Allah. Orang berdosa telah diusir dari taman ini, tetapi Yesus Kristus berkata: “Hari ini juga....” Yesus K r i s t u s b e r k u a s a u n t u k mengampuni dosa dan membawa mereka masuk ke Firdaus. Keselamatan adalah bagi manusia berdosa yang telah diampuni dosa-dosanya. Penjahat itu adalah seorang yang rendah hati, menyadari kehinaannya karena dosa-dosanya, dan dia datang kepada Yesus kristus! Yesus Kristus berkenan memberikan Firdaus kepada orang jahat yang bertobat ini.

3. Ibu, inilah anakmu! Inilah ibumu! – Yohanes 19:26-27.

U c a p a n k e t i g a i n i m e n g a j a r k a n p e n t i n g n y a membangun hubungan keluarga.

P e r k a ta a n orang -o rang penting umumnya memiliki bobot dan pengaruh. Bahkan perkataan menjelang kematian adalah wasiat untuk orang-orang yang akan ditinggalkannya. Yesus Kristus selama pelayanan-Nya di bumi, banyak menyampaikan kata-kata yang sangat penting! Kata-kata-Nya telah mengubah h idup , mengarahkan dan memberi terang kepada banyak orang. Kata-kata Yesus Kristus adalah sabda atau firman yang leb ih unggu l d iband ing perkataan manusia siapapun juga. Yesus K r i s tu s juga mengucapkan tujuh kata yang maha penting ketika tergantung di atas kayu salib. Dalam tulisan singkat ini, mari kita mencermati tujuh perkataan pendek Yesus Kristus ini. Apa yang diucapkan dan perenungan apa yang dapat kita ambil dari tujuh perkataan Yesus Kristus tersebut.

1. Ya B a p a , a m p u n i l a h mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat – Lukas 23:34.

Pe n y a l i b a n a d a l a h pende r i t aan yang pa l i n g mengerikan! Penderitaan fisik yang amat berat, tetapi juga penderitaan mental karena dilecehkan, direndahkan, dihina.

Situasi penyaliban Yesus Kristus disertai hujatan dari orang-orang y a n g m e n y a l i b k a n d a n mendukungnya. Tubuh-Nya penuh luka dan darah, sementara hujan penghinaan kepada-Nya makin kuat bergemuruh. Bahkan penjahat yang disalib di samping Yesus, ikut mengolok-olok dan dengan sinis menghina Yesus yang menyebut diri-Nya “Anak Allah” itu.

L e n g k a p s u d a h penderitaan yang Yesus Kristus alami di atas kayu salib itu. Tetapi ketika Yesus berdoa, “Ampunilah mereka”, mampu membuat seorang penjahat lain di samping Yesus, menerima Dia s e b a g a i T u h a n d a n Juruselamatnya.

U c a p a n “ a m p u n i mereka” menunjukkan bahwa “mereka” yaitu manusia adalah orang yang berdosa! Banyak orang tidak tahu bahwa dirinya adalah manusia berdosa. Mereka menghujat dan menghakimi sesamanya bahkan berani melecehkan dan menyalibkan Yesus Kristus “Anak Allah”. Yesus berkata, “Ampuni mereka,” berarti Yesus Kristus tidak membalas kebencian mereka, m e l a i n k a n m e m b e r i k a n pengampunan! Pengampunan yang Yesus Kristus ucapkan menunjukkan kasih-

Nya yang tidak ada bandingannya. Y e s u s K r i s t u s

mengajarkan hal pengampunan karena orang yang berbuat kejam, sadis dan jahat tidak tahu apa yang diperbuatnya! Mengapa? Karena dosa yang membuat s e s eo r ang t i d a k me l i h a t kebenaran. Matanya dibutakan! Itu sebabnya hanya Kristus yang bisa mengampuni dan kita yang telah percaya Yesus Kristus dipanggil untuk bertindak sama seperti Dia yaitu memberikan pengampunan terhadap orang yang bersalah kepada kita.

2. Sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus – Lukas 23 :43.

In i perkataan yang berotoritas, bukan janji kosong tetapi sebuah undangan untuk menikmati Firdaus. Perkataan Yesus Kristus ini ditujukan kepada seorang penjahat yang bertobat saat dia juga tergantung di kayu salib sebagai seorang penjahat. Penjahat itu dengan rendah hati memohon supaya diingat saat Yesus datang sebagai Raja! Dia mengakui Yesus sebagai seorang Raja. Dia sadar diri sebagai pendosa yang butuh pertolongan dan kelepasan dari Yesus yang berkuasa itu!

Tuhan Yesus menghargai orang yang rendah hati seperti penjahat ini. Berkat Tuhan tidak akan ditunda, tetapi Yesus berkata: “Hari ini juga...” Perkataan Yesus Kristus ini m e n u n j u k k a n b a h w a D i a “pemilik kuasa penuh” yang sanggup membawa seseorang masuk ke dalam Firdaus. Firdaus berarti taman. Konsep ini berasal dari taman Eden, tempat manusia pernah tinggal, berjalan dan berbicara akrab dengan Allah. Orang berdosa telah diusir dari taman ini, tetapi Yesus Kristus berkata: “Hari ini juga....” Yesus K r i s t u s b e r k u a s a u n t u k mengampuni dosa dan membawa mereka masuk ke Firdaus. Keselamatan adalah bagi manusia berdosa yang telah diampuni dosa-dosanya. Penjahat itu adalah seorang yang rendah hati, menyadari kehinaannya karena dosa-dosanya, dan dia datang kepada Yesus kristus! Yesus Kristus berkenan memberikan Firdaus kepada orang jahat yang bertobat ini.

3. Ibu, inilah anakmu! Inilah ibumu! – Yohanes 19:26-27.

U c a p a n k e t i g a i n i m e n g a j a r k a n p e n t i n g n y a membangun hubungan keluarga.

Yesus Kristus sewaktu hidup di dun i a s ampa i men je l ang kematian-Nya menunjukkan contoh yang baik. Dia memiliki hubungan yang harmonis dengan Bapa-Nya. Hubungan yang harmonis dengan Bapa Surgawi (hubungan vert ika l ) yang menyebabkan hubungan yang harmonis juga dengan anggota keluarga (hubungan horisontal). Bahkan seseorang bisa terus mengembangkan hubungan mengasihi sesama manusia secara benar!

Saat menderita di kayu Salib, Yesus Kristus tidak mengabaikan tanggung jawab sebagai anak sulung dari ibu-Nya, Maria. Yesus Kristus peduli terhadap orang tua-Nya. Dia menyerahkan ibu-Nya kepada salah seorang murid yaitu Yohanes agar menjaga dan menolong ibu-Nya. Demikian juga, Yesus Kristus mempercayakan ibu-Nya kepada Yohanes sang murid. Walaupun dunia sedang menunjukkan kekerasan dan kebencian, tetapi melalui kayu salib Yesus Kristus tetap menekankan kasih dan keharmonisan dalam membangun keluarga.

Zaman ini penuh dengan kekerasan. Orang mencintai diri sendiri dan mengabaikan kasih yang tulus dan kesetiaan dalam

rumah tangga. Suami istri mudah menjadi panas hati; tidak sabar terhadap kelemahan pasangan; cenderung mengingat hal-hal yang membuat sakit hati satu terhadap yang lain; penghargaan dan penerimaan antar anggota keluarga merosot. Kasih dalam keluarga menjadi tawar! Orang tua - anak hidup dalam konflik dan ketegangan dan emosi berkobar-kobar. Yesus Kristus di a t a s k a y u s a l i b p e n u h penderitaan, tetapi tetap member i perhat ian besar t e r h a d a p k e u t u h a n d a n kelangsungan hidup rumah tanggga agar berjalan harmonis. Itu sebabnya, sebagai pengikut Yesus Kristus yang hidup di zaman penuh kekerasan ini saat ini teladani sikap dan kepedulian Yesus terhadap keluarga.

4. A l l a h - K u , A l l a h - K u , m e n g a p a E n g k a u meninggalkan Aku? – Matius 27:46.

Ucapan ini diteriakkan oleh Yesus Kristus di atas salib antara pukul duabelas siang sampai pukul tiga sore. Saat itulah langit yang seharusnya terang karena siang hari, mendadak menjadi gelap pekat. Teriakan Yesus pasti menyayat hati banyak orang yang

mendengarkannya. Yesus tidak seperti biasanya saat berdoa memanggil “Bapa”, tetapi di atas kayu salib itu Dia berteriak, “Allah-Ku...Allah-Ku”.

Panggilan “Allah-Ku” menunjukkan bahwa Yesus Kristus berseru sama seperti manusia pada umumnya. Dia menyerukan kepedihan batin yang amat dalam. Dan pada saat itu langit mendadak gelap gulita seolah berbicara bahwa dosa isi dunia sedang ditimpakan kepada diri Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib. Teriakan Yesus yang memilukan hati karena dosa yang harus ditanggung-Nya. Dan sebagai pribadi yang harus menanggung dosa isi dunia, Yesus kristus benar-benar merasakan Allah begitu jauh dan meninggalkan-Nya. Inilah saat penderitaan Yesus Kristus yang tidak ada bandingnya, sehingga Dia berseru kepada Bapa-Nya “ . . . . . . m e n g a p a E n g k a u meninggalkan Aku?”

Yesus rela dalam keadaan hina-dina dan memikul dosa seisi dunia di atas kayu salib. Dia rela merasakan kesendirian dan kesepian bahkan ditinggalkan Allah! Dosa menyebabkan relasi dengan Bapa di surga rusak. Nubuatan Yesaya 53:3 -6 mengungkapkan penderitaan

yang diterima Yesus sungguh berat! Dia dihina, dihindari orang, penuh kesengsaraan, menderita kesakitan, ditikam. Semua hal yang menyesakkan itu ditanggung dengan penuh sengsara di atas salib demi manusia berdosa yang dicintai-Nya. Oleh-Nya kita beroleh selamat, disembuhkan, dan dipulihkan.

5. Aku haus! – Yohanes 19:28Rasa haus dapat dialami

oleh setiap orang. Tetapi kehausan yang dialami Yesus Kristus ketika tergantung di atas kayu salib dengan tubuh penuh luka dan letih itu merupakan kehausan yang amat hebat! Yesus benar-benar kekurangan cairan dalam tubuh-Nya, sehingga di tengah penderitaan yang hebat secara fisik Dia merasakan kehausan! Namun, kehausan yang terucap dapat dimaknai secara rohani, yaitu kehausan akibat penderitaan rohani ketika Dia harus menanggung dosa isi dunia. Dalam pelayanan-Nya Yesus Kristus pernah bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria yang datang ke sebuah sumur. Perempuan itu hidup di dalam dosa. Yesus mengatakan, “Barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak

Yesus Kristus sewaktu hidup di dun i a s ampa i men je l ang kematian-Nya menunjukkan contoh yang baik. Dia memiliki hubungan yang harmonis dengan Bapa-Nya. Hubungan yang harmonis dengan Bapa Surgawi (hubungan vert ika l ) yang menyebabkan hubungan yang harmonis juga dengan anggota keluarga (hubungan horisontal). Bahkan seseorang bisa terus mengembangkan hubungan mengasihi sesama manusia secara benar!

Saat menderita di kayu Salib, Yesus Kristus tidak mengabaikan tanggung jawab sebagai anak sulung dari ibu-Nya, Maria. Yesus Kristus peduli terhadap orang tua-Nya. Dia menyerahkan ibu-Nya kepada salah seorang murid yaitu Yohanes agar menjaga dan menolong ibu-Nya. Demikian juga, Yesus Kristus mempercayakan ibu-Nya kepada Yohanes sang murid. Walaupun dunia sedang menunjukkan kekerasan dan kebencian, tetapi melalui kayu salib Yesus Kristus tetap menekankan kasih dan keharmonisan dalam membangun keluarga.

Zaman ini penuh dengan kekerasan. Orang mencintai diri sendiri dan mengabaikan kasih yang tulus dan kesetiaan dalam

rumah tangga. Suami istri mudah menjadi panas hati; tidak sabar terhadap kelemahan pasangan; cenderung mengingat hal-hal yang membuat sakit hati satu terhadap yang lain; penghargaan dan penerimaan antar anggota keluarga merosot. Kasih dalam keluarga menjadi tawar! Orang tua - anak hidup dalam konflik dan ketegangan dan emosi berkobar-kobar. Yesus Kristus di a t a s k a y u s a l i b p e n u h penderitaan, tetapi tetap member i perhat ian besar t e r h a d a p k e u t u h a n d a n kelangsungan hidup rumah tanggga agar berjalan harmonis. Itu sebabnya, sebagai pengikut Yesus Kristus yang hidup di zaman penuh kekerasan ini saat ini teladani sikap dan kepedulian Yesus terhadap keluarga.

4. A l l a h - K u , A l l a h - K u , m e n g a p a E n g k a u meninggalkan Aku? – Matius 27:46.

Ucapan ini diteriakkan oleh Yesus Kristus di atas salib antara pukul duabelas siang sampai pukul tiga sore. Saat itulah langit yang seharusnya terang karena siang hari, mendadak menjadi gelap pekat. Teriakan Yesus pasti menyayat hati banyak orang yang

mendengarkannya. Yesus tidak seperti biasanya saat berdoa memanggil “Bapa”, tetapi di atas kayu salib itu Dia berteriak, “Allah-Ku...Allah-Ku”.

Panggilan “Allah-Ku” menunjukkan bahwa Yesus Kristus berseru sama seperti manusia pada umumnya. Dia menyerukan kepedihan batin yang amat dalam. Dan pada saat itu langit mendadak gelap gulita seolah berbicara bahwa dosa isi dunia sedang ditimpakan kepada diri Yesus Kristus yang tergantung di kayu salib. Teriakan Yesus yang memilukan hati karena dosa yang harus ditanggung-Nya. Dan sebagai pribadi yang harus menanggung dosa isi dunia, Yesus kristus benar-benar merasakan Allah begitu jauh dan meninggalkan-Nya. Inilah saat penderitaan Yesus Kristus yang tidak ada bandingnya, sehingga Dia berseru kepada Bapa-Nya “ . . . . . . m e n g a p a E n g k a u meninggalkan Aku?”

Yesus rela dalam keadaan hina-dina dan memikul dosa seisi dunia di atas kayu salib. Dia rela merasakan kesendirian dan kesepian bahkan ditinggalkan Allah! Dosa menyebabkan relasi dengan Bapa di surga rusak. Nubuatan Yesaya 53:3 -6 mengungkapkan penderitaan

yang diterima Yesus sungguh berat! Dia dihina, dihindari orang, penuh kesengsaraan, menderita kesakitan, ditikam. Semua hal yang menyesakkan itu ditanggung dengan penuh sengsara di atas salib demi manusia berdosa yang dicintai-Nya. Oleh-Nya kita beroleh selamat, disembuhkan, dan dipulihkan.

5. Aku haus! – Yohanes 19:28Rasa haus dapat dialami

oleh setiap orang. Tetapi kehausan yang dialami Yesus Kristus ketika tergantung di atas kayu salib dengan tubuh penuh luka dan letih itu merupakan kehausan yang amat hebat! Yesus benar-benar kekurangan cairan dalam tubuh-Nya, sehingga di tengah penderitaan yang hebat secara fisik Dia merasakan kehausan! Namun, kehausan yang terucap dapat dimaknai secara rohani, yaitu kehausan akibat penderitaan rohani ketika Dia harus menanggung dosa isi dunia. Dalam pelayanan-Nya Yesus Kristus pernah bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria yang datang ke sebuah sumur. Perempuan itu hidup di dalam dosa. Yesus mengatakan, “Barangsiapa minum air yang Kuberikan kepadanya, ia tidak

akan haus untuk selama-lamanya.” Yesus Kristus ingin mengatakan bahwa perempuan Samaria yang berdosa itu tidak akan pernah puas walaupun berulangkali menimba air sumur itu. Mengapa? Yang dibutuhkan perempuan itu adalah Air Hidup yang hanya ada di dalam Yesus kristus!

Jikalau Yesus Kristus rela d a l a m k e h a u s a n k a r e n a menanggung dosa manusia, maka p a t u t l a h o r a n g p e r c a y a bergantung kepada-Nya. Kita yang pe rcaya dan h idup bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus tidak akan mengalami kehausan lagi. Dosa sudah diselesaikan di atas kayu salib Kalvari. Jangan tinggal lagi di dalam dosa, supaya kehausan rohani tidak perlu kita alami. Sebaliknya dalam persekutuan rohani dengan Tuhan Yesus Kristus, kita selalu disegarkan dan dipuaskan.

6. Sudah selesai - Yohanes 19:30

Ucapan Yesus Kristus “sudah selesai” mengandung pengertian bahwa tugas yang dilakukan sudah berakhir. Tugas itu dikerjakan tepat di dalam waktu 'kairos' yang direncanakan Allah. Perkataan “sudah selesai”

ini diucapkan Yesus pada pukul tiga sore, sesaat sebelum Dia menghembuskan nafas-Nya yang terakhir kali.

Perkataan ini penting sekali untuk kita hayati, karena menunjukkan bahwa penderitaan menuju kematian yang dilakukan Tuhan Yesus di atas kayu salib itu tidak sia-sia. Kematian-Nya adalah kemenangan yang tidak ada bandingannya karena telah membuka pintu “anugerah” bagi manusia yang hidup di bawah kutuk dosa. Bukan kematian yang sia-sia dan bukan sebuah akhir atau kekalahan. Sebaliknya justru karena dari kematian inilah kemudian Dia bangkit dari kematian. Kematian-Nya di atas k a y u s a l i b m e n y i m p a n pengharapan pasti! Yesus Kristus telah menyelesaikan tugas sebagai Juruselamat dunia. Dia telah menang! Perkataan-perkataan-Nya di atas kayu salib adalah perkataan yang agung, yang membuktikan bahwa Dia adalah Sang Pemenang sejati, dan sanggup memberi kemenangan kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya.

7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku – Lukas 23:46.

Ucapan terakhir di atas

kayu salib ini diserukan dengan nyaring, sehingga banyak orang bisa mendengar termasuk prajurit Romawi. Sungguh luar biasa! Sisa-sisa tenaga dikerahkan dan Yesus menyerahkan nyawa kepada Bapa-Nya yang di surga. Menyaksikan semua itu sang prajur it Romawi berkata, “Sungguh, Ia ini adalah anak Allah.” Ini adalah pengakuan yang jujur. Prajurit Romawi itu menganggap kematian Yesus bukan sebagai penjahat, tetapi sebagai orang benar dan dia jakin Yesus adalah anak Allah!

Mengawali pelayanan-Nya, Yesus dicobai Iblis dengan segala tawaran kenikmatan dunia. Semua itu ditolak! Dan kini menjelang kematian-Nya yang penuh penderitaan, orang banyak melihat keadaan-Nya di atas kayu salib yang semakin m e n d e r i t a . T i d a k a d a pertolongan; tidak ada mukjizat dan keajaiban, seolah Allah telah meninggalkan dan membuang Dia. Dalam keadaan semacam ini umumnya orang akan menghujat dan meninggalkan imannya. Penderitaan yang amat hebat seringkali menggoncang iman seseorang. Namun, justru sebelum menghembuskan nafas terakhir Yesus Kristus berseru

dengan keras menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa-Nya!

Dalam kegelapan yang menyelubungi tempat Yesus di salib itu, Yesus justru melihat kemuliaan Bapa-Nya. Yesus melihat kesetiaan Bapa-Nya, sekalipun tidak ada mukjizat untuk diri-Nya ketika berada di atas salib itu. Tidak ada keajaiban yang dialami, namun Yesus sangat mantap menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya.

Merenungkan semua ini, kiranya setiap orang percaya tabah menghadapi kesulitan dan penderitaan seperti apapun di dalam dunia ini. Jangan pernah m e n y a n g k a l a p a l a g i meninggalkan Tuhan! Sampai nafas yang terakhir kita perlu menyerahkan nyawa kita hanya kepada Tuhan, Bapa surgawi. Ye s u s K r i s t u s m e n j a d i Juruselamat dengan mati di atas salib Golgota. Anugerah sudah disediakan untuk setiap orang yang membuka ha t i dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Tujuh perkataan Yesus di atas salib itu telah meninggalkan pelajaran dan teladan yang sangat mulia bagi setiap manusia sepanjang zaman.

akan haus untuk selama-lamanya.” Yesus Kristus ingin mengatakan bahwa perempuan Samaria yang berdosa itu tidak akan pernah puas walaupun berulangkali menimba air sumur itu. Mengapa? Yang dibutuhkan perempuan itu adalah Air Hidup yang hanya ada di dalam Yesus kristus!

Jikalau Yesus Kristus rela d a l a m k e h a u s a n k a r e n a menanggung dosa manusia, maka p a t u t l a h o r a n g p e r c a y a bergantung kepada-Nya. Kita yang pe rcaya dan h idup bergantung kepada Tuhan Yesus Kristus tidak akan mengalami kehausan lagi. Dosa sudah diselesaikan di atas kayu salib Kalvari. Jangan tinggal lagi di dalam dosa, supaya kehausan rohani tidak perlu kita alami. Sebaliknya dalam persekutuan rohani dengan Tuhan Yesus Kristus, kita selalu disegarkan dan dipuaskan.

6. Sudah selesai - Yohanes 19:30

Ucapan Yesus Kristus “sudah selesai” mengandung pengertian bahwa tugas yang dilakukan sudah berakhir. Tugas itu dikerjakan tepat di dalam waktu 'kairos' yang direncanakan Allah. Perkataan “sudah selesai”

ini diucapkan Yesus pada pukul tiga sore, sesaat sebelum Dia menghembuskan nafas-Nya yang terakhir kali.

Perkataan ini penting sekali untuk kita hayati, karena menunjukkan bahwa penderitaan menuju kematian yang dilakukan Tuhan Yesus di atas kayu salib itu tidak sia-sia. Kematian-Nya adalah kemenangan yang tidak ada bandingannya karena telah membuka pintu “anugerah” bagi manusia yang hidup di bawah kutuk dosa. Bukan kematian yang sia-sia dan bukan sebuah akhir atau kekalahan. Sebaliknya justru karena dari kematian inilah kemudian Dia bangkit dari kematian. Kematian-Nya di atas k a y u s a l i b m e n y i m p a n pengharapan pasti! Yesus Kristus telah menyelesaikan tugas sebagai Juruselamat dunia. Dia telah menang! Perkataan-perkataan-Nya di atas kayu salib adalah perkataan yang agung, yang membuktikan bahwa Dia adalah Sang Pemenang sejati, dan sanggup memberi kemenangan kepada siapa saja yang percaya kepada-Nya.

7. Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku – Lukas 23:46.

Ucapan terakhir di atas

kayu salib ini diserukan dengan nyaring, sehingga banyak orang bisa mendengar termasuk prajurit Romawi. Sungguh luar biasa! Sisa-sisa tenaga dikerahkan dan Yesus menyerahkan nyawa kepada Bapa-Nya yang di surga. Menyaksikan semua itu sang prajur it Romawi berkata, “Sungguh, Ia ini adalah anak Allah.” Ini adalah pengakuan yang jujur. Prajurit Romawi itu menganggap kematian Yesus bukan sebagai penjahat, tetapi sebagai orang benar dan dia jakin Yesus adalah anak Allah!

Mengawali pelayanan-Nya, Yesus dicobai Iblis dengan segala tawaran kenikmatan dunia. Semua itu ditolak! Dan kini menjelang kematian-Nya yang penuh penderitaan, orang banyak melihat keadaan-Nya di atas kayu salib yang semakin m e n d e r i t a . T i d a k a d a pertolongan; tidak ada mukjizat dan keajaiban, seolah Allah telah meninggalkan dan membuang Dia. Dalam keadaan semacam ini umumnya orang akan menghujat dan meninggalkan imannya. Penderitaan yang amat hebat seringkali menggoncang iman seseorang. Namun, justru sebelum menghembuskan nafas terakhir Yesus Kristus berseru

dengan keras menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Bapa-Nya!

Dalam kegelapan yang menyelubungi tempat Yesus di salib itu, Yesus justru melihat kemuliaan Bapa-Nya. Yesus melihat kesetiaan Bapa-Nya, sekalipun tidak ada mukjizat untuk diri-Nya ketika berada di atas salib itu. Tidak ada keajaiban yang dialami, namun Yesus sangat mantap menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa-Nya.

Merenungkan semua ini, kiranya setiap orang percaya tabah menghadapi kesulitan dan penderitaan seperti apapun di dalam dunia ini. Jangan pernah m e n y a n g k a l a p a l a g i meninggalkan Tuhan! Sampai nafas yang terakhir kita perlu menyerahkan nyawa kita hanya kepada Tuhan, Bapa surgawi. Ye s u s K r i s t u s m e n j a d i Juruselamat dengan mati di atas salib Golgota. Anugerah sudah disediakan untuk setiap orang yang membuka ha t i dan menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Tujuh perkataan Yesus di atas salib itu telah meninggalkan pelajaran dan teladan yang sangat mulia bagi setiap manusia sepanjang zaman.

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Akhir Januari 2013 badan saya demam dan saya merasakan leher sebelah kiri ada sesuatu yang menganggu. Saya biarkan karena saya pikir akan menghilang dengan sendirinya. Tetapi ternyata demam masih terasa dan saya menemukan ada benjolan di leher saya di bagian tengah. Kemudian pada bulan Februari saya memeriksakan diri ke dokter. Oleh dokter saya disuruh periksa laboratorium. Hasilnya, saya terkena sakit tiroid. Saat itu tenggorokan saya sakit karena ada radang. Selama tiga minggu saya minum obat yang diberikan dokter dan saya juga berdoa memohon jamahan Tuhan karena saya akan mengikuti tour ke Israel pada pertengahan Maret 2013. Saya memohon mukjizat kepada Tuhan agar sebelum berangkat, saya sudah sembuh. Dengan iman saya percaya Tuhan akan sembuhkan saya. Setelah tiga minggu kemudian tepatnya tanggal 8 Maret 2013 saya disuruh cek lagi ke laboratorium. Dan apa hasilnya? Tiroid saya sudah normal kembali. Saya sangat senang, tetapi sakit di tenggorokan belum hilang. Setiap kali menelan ludah terasa sakit dan badan masih demam khususnya pada malam hari. Selama sakit saya tidak berani mandi dengan air dingin dan tidak menghidupkan AC pada malam hari. Selain itu berat badan saya turun hingga lima kilogram dan saya tidak punya nafsu makan karena lidah saya tidak dapat menikmati makanan.

Pada hari Minggu, 11 Maret 2013 saya mengikuti Perjamuan Kudus. Saat itu saya berdoa supaya Tuhan nyatakan kuasa-Nya melalui Perjamuan Kudus. Apa yang terjadi? Pagi dini hari sewaktu saya bangun tidur, saya mencoba menelan ludah. Saya merasakan tidak sakit sama sekali dan sejak itu mulai timbul nafsu makan kembali. Pagi itu adalah hari pertama saya dapat menikmati makanan. Berikutnya saya semakin suka makan sampai kemudian tgl. 15 Maret saya bersama rombongan berangkat ke Israel. Selama dalam perjalanan saya benar-benar sehat. Saya dapat menikmati semua makanan. Di Israel waktu

Ruang Kesaksian

Berkat Perjamuan KudusLydia Lianawati - Semarang

itu cuaca masih dingin tetapi saya tidak mengalami demam. Saya buktikan bahwa saya benar-benar telah sembuh ketika berada di ketinggian di bukit Hermon yang masih bersalju. Saya telah menerima berkat dari Perjamuan Kudus yaitu mukjizat kesembuhan. Bahkan sepulang dari Israel berat badan saya naik dua kilogram. Dan sampai sekarang saya merasakan tubuh yang sehat. Saya mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan mukjizat kesembuhan. Puji Tuhan!

Berkat Tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkaudi kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6

Akhir Januari 2013 badan saya demam dan saya merasakan leher sebelah kiri ada sesuatu yang menganggu. Saya biarkan karena saya pikir akan menghilang dengan sendirinya. Tetapi ternyata demam masih terasa dan saya menemukan ada benjolan di leher saya di bagian tengah. Kemudian pada bulan Februari saya memeriksakan diri ke dokter. Oleh dokter saya disuruh periksa laboratorium. Hasilnya, saya terkena sakit tiroid. Saat itu tenggorokan saya sakit karena ada radang. Selama tiga minggu saya minum obat yang diberikan dokter dan saya juga berdoa memohon jamahan Tuhan karena saya akan mengikuti tour ke Israel pada pertengahan Maret 2013. Saya memohon mukjizat kepada Tuhan agar sebelum berangkat, saya sudah sembuh. Dengan iman saya percaya Tuhan akan sembuhkan saya. Setelah tiga minggu kemudian tepatnya tanggal 8 Maret 2013 saya disuruh cek lagi ke laboratorium. Dan apa hasilnya? Tiroid saya sudah normal kembali. Saya sangat senang, tetapi sakit di tenggorokan belum hilang. Setiap kali menelan ludah terasa sakit dan badan masih demam khususnya pada malam hari. Selama sakit saya tidak berani mandi dengan air dingin dan tidak menghidupkan AC pada malam hari. Selain itu berat badan saya turun hingga lima kilogram dan saya tidak punya nafsu makan karena lidah saya tidak dapat menikmati makanan.

Pada hari Minggu, 11 Maret 2013 saya mengikuti Perjamuan Kudus. Saat itu saya berdoa supaya Tuhan nyatakan kuasa-Nya melalui Perjamuan Kudus. Apa yang terjadi? Pagi dini hari sewaktu saya bangun tidur, saya mencoba menelan ludah. Saya merasakan tidak sakit sama sekali dan sejak itu mulai timbul nafsu makan kembali. Pagi itu adalah hari pertama saya dapat menikmati makanan. Berikutnya saya semakin suka makan sampai kemudian tgl. 15 Maret saya bersama rombongan berangkat ke Israel. Selama dalam perjalanan saya benar-benar sehat. Saya dapat menikmati semua makanan. Di Israel waktu

Ruang Kesaksian

Berkat Perjamuan KudusLydia Lianawati - Semarang

itu cuaca masih dingin tetapi saya tidak mengalami demam. Saya buktikan bahwa saya benar-benar telah sembuh ketika berada di ketinggian di bukit Hermon yang masih bersalju. Saya telah menerima berkat dari Perjamuan Kudus yaitu mukjizat kesembuhan. Bahkan sepulang dari Israel berat badan saya naik dua kilogram. Dan sampai sekarang saya merasakan tubuh yang sehat. Saya mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memberikan mukjizat kesembuhan. Puji Tuhan!

Berkat Tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan

kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6Berkat Tuhan