2014 kebijakan dividen
TRANSCRIPT
CONTOH SOAL SOAL KEBIJAKAN DIVIDEN
SOAL DAN PENYELESAIANNYASoal 1.Perusahaan “BEKA” mempunyai jumlah saham biasa 400.000 lembar dengan nilai nominal atau nilai pari sebesar Rp. 4.000,-, dan data keuangannya sebagai berikut:Modal saham (Rp. 4.000 x 400.000) Rp. 1.600.000.000Agio saham Rp. 800.000.000Laba ditahan Rp. 1.200.000.000Jumlah modal sendiri Rp. 3.600.000.000
Jika perusahaan akan mengadakan stock split dari satu saham menjadi dua lembar saham, maka tentukan struktur modal perusahaan yang baru.
Penyelesaiannya:Karena stock split-nya satu saham menjadi dua saham, maka jumlah lembar saham menjadi = 2 x 400.000 lembar = 800.000 lembar, sedangkan nominal per lembar saham berubah menjadi = Rp. 4.000 : 2 = Rp. 2.000,- per lembar. Sehingga struktur modal yang baru setelah stock splits adalah :Modal saham (Rp 2.000 x 800.000) Rp. 1.600.000.000Agio saham Rp. 800.000.000Laba ditahan Rp. 1.200.000.000Jumlah modal sendiri Rp. 3.600.000.000
Soal 2.Perusahaan “ABEKA” memiliki perkiraan informasi keuangan sebagai berikut:Saham biasa (nilai nominal Rp 6.400 per lembar) Rp. 160.000.000Penambahan modal Rp. 128.000.000Laba ditahan Rp. 672.000.000Total modal sendiri Rp. 960.000.000
Harga pasar saham saat ini adalah Rp 8.800,- per lembar saham.a. Apa yang terjadi terhadap perkiraan di atas dan jumlah lembar saham yang beredar jika
(1) dibagikan dividen saham 10%(2) dilakukan pemecahanl saham menjadi 2 saham(3) dilakukan kebalikan pemecahan 2 saham menjadi 1 saham.
b. Pada harga berapa saham bisa dijual setelah pembagian dividen 10%
Penyelesaiannya:a. Jumlah lembar saham saat ini = Nilai saham biasa : Nilai nominal
= 160.000.000 : 6.400 - 25.000 lembar Dividen saham 10% = 10% x 25.000 lembar = 2.500 lembar Nilai nominal dividen saham = 2.500 x Rp. 6.400 = Rp. 16.000.000 Nilai pasar dividen saham = 2.500 x Rp. 8.800 = Rp. 22.000.000Nilai dividen sebesar Rp. 22.000.000 ini diambil dari nilai laba ditahan, kemudian ditranfer ke saham biasa sebesar = 2.500 x Rp. 6.400 = Rp. 16.000.000 sebagai kenaikan saham biasa karena ada tambahan 2.500 lembar dividen saham. Sisanya sebesar Rp. 22.000.000 – Rp. 16.000.000 – Rp. 6.000.000 ditambahkan pada tambahan modal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Keterangan Jika ada dividen saham 10% (Rp)
Pemecahan saham (Rp)
Pemecahan kebalikan (Rp)
Saham biasa (nilai nominal)
176.000.000 (6.400)
160.000.000 (3.200)
160.000.000 (12.800)
Penambahan modal 134.000.000 128.000.000 128.000.000Laba ditahan 650.000.000 672.000.000 672.000.000Total modal sendiri 960.000.000 960.000.000 960.000.000
Jumlah lembar saham
27.500 lbr 50.000 lbr 12.500 lbr
b. Harga jual saham setelah pembagian dividenNilai pasar saham sebelum dividen saham secara total adalah:Nilai total Rp. 8.800 x 25.000 lembar = Rp. 220.000.000,-Sehingga tanpa adanya perubahan nilai total perusahaan, maka harga pasar per lembar saham setelah dividen saham = Rp. 220.000.000 : 27.500 lembar = Rp. 8.000,-
KEBIJAKAN DEVIDEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen mempunyai dua alternative perlakuan terhadap pengih setelah hasilan bersih setelah pajak
(EAT) perusahaan : 1) Dibagi kepada para pemegang saham perusahaan dalam bentuk deviden dan 2) di
investasikan kembali kepada perusahaan sebagai laba yang ditahan (retained earning). Pada umumnya sebagai EAT
(Earning After Tax) dibagi dalam bentuk deviden dan sebagian lagi diinvestasikan kembali, artinya manajemen
harus membuat keputusan tentang besarnya EAT yang dibagikan sebagai deviden. Pembuatan keputusan tentang
deviden ini disebut kebijakan deviden (Dividen Policy).
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kebijakan deviden menentuka berapa banyak laba yang harus dibayarkan dan berapa banyak yang harus
ditanam kembali didalam perusahaan (laba ditahan). Kebijakan deviden merupakan bagian integral dari keputusan
pembelanjaan perusahaan. Deviden payout ratio (DPR) menentukan laba yang ditahan perusahaan sebagai sumber
pembelanjaan.
Dalam penyusunan penulisan ini dapat diidentifikasikan masalah tentang :
Peranan deviden sebagai dasar penilaian saham
Perhitungan deviden dan modal sendiri yang diperoleh dengan menggunakan beberapa cara (stock splits
dan reverse splits)
C. PEMBATASAN MASALAH
Dalam makalah ini hanya membahas tentang teori-teori kebijakan deviden yang dikemukakan oleh
beberapa tokoh, perhitungan deviden dan jumlah modal sendiri yang diperoleh dari pembagian deviden tersebut.
D. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu kebijakan deviden dan deviden itu sendiri.
2. Untuk mengetahui perhitungan pembayaran deviden kepada pemegang saham dari laba yang diperoleh
perusahaan.
3. Apakah kebijakan deviden adalah suatu hal yang penting dalam artian mempengaruhi nilai perusahaan?
E. MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENULISAN
1. Manfaat akademis, untuk lebih memahami apa itu kebijakan deviden.
2. Manfaat praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para manajer
untuk lebih memahami perhitungan pembayaran deviden kepada pemegang saham sesuai
dengan haknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Salah satu kebijakan deviden yang harus diambil oleh manajemen adalah laba yang diperoleh oleh
perusahaan selama satu periode dan akan dibagikan sebagian untuk deviden dan sebagian lagi akan dibagi dalam
laba yang ditahan.
Kebijakan deviden adalah kebijakan untuk menetukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada
pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba yang ditahan).
Deviden adalah pendapatan pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan
persentasenya. Persentase dari laba yang dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut dengan
deviden payout ratio.
B. PERANAN DEVIDEN SEBAGAI DASAR PENILAIAN SAHAM
Suatu masalah lain adalah peranan deviden dalam penilaian saham. Menurut teeori yang sudah umum
diterima, harga saham ditentukan oleh nilai sekarang dari serangkaian aliran kas yang berupa deviden. Nilai atau
harga satu lembar saham dipandang sebagai nilai sekarang dari pembayaran deviden yang diterima untuk
selamanya.
Berdasarkan dengan rumus penilaian saham, baisanya dengan tingkat pertumbuhan konstan tersebut, kita
harus mengetahui hal-hal berikut :
a. Nilai masa yang diharapkan (Dn) dari suatu deviden saat ini (Do) pada beberapa periode waktu masa yang akan
dating (n) adalah Do dikalikan dengan compound growth factor.
Dn = Do + (1 + g) n
b. Jika diasumsikan Ke lebih besar dari g, persamaan diatas dapat dikurangi dengan apa yang disebut Gordon
Deviden Valuation Model menjadi (Marsh, 1995) :
V = D1/ (Ke – g)
Keterangan : Do = Nilai sekarang deviden
g = Tingkat pertumbuahn saham biasa
(1 + g) n = compound growth factor
Ke = Rate of return
Contoh :
1. Deviden saham biasa pada tahun pertama sebesar Rp. 1.600, tingkat return yang diharapkan oleh investor adalah
14% dan tingkat pertumbuhan saham tersebut 7%. Nilai sekarang saham biasa tersebut adalah :
Jawab :
V = 1600 / (0.14 – 0.07) =Rp. 22.857,1
Jika saham tersebut tidak ada tingkar pertumbuhan, nilai saham biasa sekarang adalah V = 1600 / 0.14 = Rp.
11.428,6
Penyusunan kembali persamaan diatas diperoleh rate of returnyang diinginkan oleh investor (Ke) yaitu : Ke = (D1 /
V) + g
= (1600 / 22.857,1) + 0.07 = 0.140
C. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DEVIDEN
Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya deviden yang dibayarkan oleh perusahaan
kepada pemegang saham, antara lain :
a. Posisi likuiditas perusahaan.
b. Kebutuhan dan untuk membayar hutang.
c. Tingkat pertumbuhan perusahaan.
d. Pengawasan terhadap perusahaan.
e. Kemempuan meminjam.
f. Tingkat keuntungan.
g. Stabilitas return.
h. Akses kepasar modal
i. Peraturan hukum.
D. MACAM-MACAM KEBIJAKAN DEVIDEN
Kebijakan deviden yang stabil
Jumlah deviden per lembar dibayarkan setiap tahun tetap selama jangka waktu tetrtentu meskipun
pendapatan per lembar saham per tahunnya berfluktuasi.
Kebijakan deviden dengan pnetapan jumlah deviden minimal ditambah jumlah ekstra tertentu.
Kebijakan itu menentukan jum;ah rupiah minimal deviden per lembar saham setiap tahunnya apabila
keuntungan oerusahaan lebih baik akan membayar deviden ekstra.
Kebijakan deviden dengan penetapan deviden payout ratio yang konstan
Kebijakan ini memberikan deviden yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh oleh
perusahaan, semakin besar laba yang diperoleh semakin besar deviden yang dibayarkan dan sebaliknya
Kebijakan deviden yang fleksibel
Besarnya setiap tahun disesuaikan dengan kondisi financial dan kebutuhan financil dari perusahaan yang
bersangkutan.
E. STOCK DEVIDEN
Tindakan perusahaan memberikan saham baru sebagai pembayaran deviden (deviden dalam bentuk saham)
kepada pemegang saham. Bagi investor, dengan adanya stock deviden tidak memperoleh apa-apa kecuali tambahan
saham, demikian proporsi kepemilikan tidak mengalami perubahan.
Tujuan perusahaan memberikan stock deviden adalah untuk menghematr kas karena adanya kesempatan
investasi yang lebih menguntungkan.
Pemberian deviden tidak
akan mengubah jumlah modal
sendiri, tetapi akan mengubah komposisi dari modal sendiri perusahaan yang bersangkutan.
F. STOCK SPILTS
a x jumlah lembar saham
b
Stockdeviden (SD) = % SD x Jumlah lembar saham
bx Jumlah lembar saham
a
Merupakan meningkatkan jumlah lembar saham dengan pengurangan nilai nominal saham yang lebih kecil secara proposional. Tujuannya adalah untuk menempatkan harga pasar saham dalam trading range tertentu.
G. REVERSE SPLITS
Kebijakan untuk menurunkan jumlah lembar saham dengan cara pengurangan nilai nominal per lembar
secara proposional.
a x Jumlah lembar saham
b
b x Jumlah Lembar saham
a
Keterangan :
a = Perbandingan terkecil b = perbandingan terbesar
H. CONTOH SOAL :
Diketahui struktur modal PT. Simply sebagai berikut :
Saham biasa (@10.000, 5000 lembar) 50.000.000
Agio saham 40.000.000
Laba di tahan 65.000.000
Jumlah modal sendiri 155.000.000
Tentukan :
a. Harga pasar saat ini Rp. 13.000, stock deviden 20 %. Tentukan struktur modal baru dan analisis
b. Stock splits “ four to one “
c. Reverse splits “ three to four “
Jawab :
Stock deviden = 20 % x 5000 = 1000
Saham biasa = 10.000 x (1000 + 5000) = 60.000.000
Agio saham = 40.000.000 + (1000(13.000- 10.000))
40.000.000 + 3.000.000 = 43.000.000
LYD = 65.000.000 – (1000 x 13.000)
= 52.000.000
Struktur modal baru PT. Simply sebagai berikut :
Saham biasa (@ 10.000, 6.000) = Rp. 60.000.000
Agio saham = Rp. 43.000.000
Laba ditahan = Rp. 52.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp.155.000.000
Analisa : Jika perusahaan melakukan stock deviden 20%, maka jumlah lembar saham akan bertambah
1000 lembar, agio saham bertambah menjadi Rp. 43.000.000 dan Laba yang ditahan berkurang Rp.
52.000.000.
b. Stock splits “four to one”
b x jumlah lembar saham = 4 x 5000 = 20.000
a 1
a x Nilai nominal = 1 x 10.000 = 2500
b 4
Jadi struktur modal baru PT. simply adalah :
Saham biasa (@2500, 20.000) = Rp. 50.000.000
Agio saham = Rp. 40.000.000
Laba yang ditahan = Rp. 65.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp. 155.000.000
Analisis : Jika perusahaan melakukan stock splits “fout to one”, maka jumlah lembar saham akan
bertambah sebesar Rp. 20.000 sedangkan nilai nominal akan berkurang sebesar Rp. 2500.
c. Reverse splits “three to four”
a x Jumlah lembar saham = 3 x 5000= 3750
b 4
b x Nilai nominal = 4 x 10.000 = 13.333,33333
a 3
jadi, struktur modal baru adalah sebagaui berikut :
Saham Biasa (@3750, 13.333,33333) = Rp.50.000.000
Agio saham = Rp.40.000.000
Laba yang ditahan = Rp. 65.000.000
Jumlah modal sendiri = Rp. 155.000.000
Analisis : Jika perusahaan melakukan reverse splits “three to four”, maka jumlah lembar saham akan
berkurang sebesar 3750 sedangkan nilai nominal akan bertambah menjadi sebesar Rp. 13.333,33333
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebijakan deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden)
kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba yang ditahan).
Ada cara perhitungan untuk menaikan dan menurunkan jumlah lembar saham dengan cara stock splits
dengan mengurangi nominal terkecil dan reverse splits dengan menambah nominal terkecil. Deviden juga memiliki
peranan sebagi dasar penilaian saham yang dihitung menurut nilai sekarang.
Pemegang saham mendapat deviden sesuai hak yang diperoleh dari laba yang didapat perusahaan, dengan
perhitungan yang sudah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia, Manajemen Keuangan – Edisi Revisi dilengkapi soal jawab/Lukas Setia Atmaja;- Ed. III,
Yogyakarta, Andi, 1999.
Miswanto, Manajemen Keuangan 2, Gunadarma, Depok, 1998