20130092 e i a 130606103003

34
Ringkasan Eksekutif Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla Kapasitas 330 MW Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara Agustus 2009

Upload: iwan-next-anaxandridas

Post on 20-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Ringkasan Eksekutif

Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla Kapasitas 330 MW

Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara

      

Agustus 2009

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

i

KATA PENGANTAR

Sarulla Operations Ltd., (SOL) adalah perusahaan konsorsium antara PT MEDCO GEOPOWER SARULLA, ORSARULLA INC., SARULLA POWER ASSET LTD., dan KYUDEN SARULLA Pte Ltd. berencana untuk melakukan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla kapasitas 330 MW di Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Pembangunan proyek ini akan memberikan dampak positif, namun di lain pihak adanya rencana ini tidak menutup kemungkinan akan munculnya dampak negatif terhadap komponen fisik-kimia, komponen biologi, komponen sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat.

Dokumen AMDAL kegiatan pengembangan lapangan Sarulla ini telah mendapat persetujuan dari Gubernur Sumatera Utara pada bulan November tahun 2005. Mengingat (a) adanya tambahan kegiatan seperti, pemboran dan pengoperasian sumur produksi; (b) adanya perubahan sistem pendingin uap dan brine dari sebelumnya menggunakan air menjadi menggunakan udara, perubahan ini bersifat lebih ramah lingkungan; (c) pembangunan dan pengoperasian transmisi listrik internal dari Silangkitang (SIL) ke Namora I Langit (NIL); (d) adanya perubahan pemrakarsa dari PT PLN (Persero) menjadi Sarulla Operations Ltd. (SOL) maka untuk mengakomodasi perubahan-perubahan tersebut, Dokumen AMDAL tahun 2005 perlu disempurnakan dalam rangka melanjutkan rencana kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla.

Sebagai tindak lanjut dari Kesepakatan KA ANDAL yang dibuat oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor: 973/BPDL-SU/BTL/2008 tertanggal 8 Agustus 2008 maka disusunlah Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), serta Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Dokumen ini disusun mengacu kepada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedomen Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Sarulla Operations Ltd., memiliki komitmen terhadap pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3L). Proyek ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pemangku kepentingan (stakeholders), terutama: masyarakat setempat, pemerintah daerah, para pekerja dan para pemegang saham.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

ii

Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Juni 2009

Pemrakarsa Proyek, Sarulla Operations Ltd., (SOL)

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. I

DAFTAR ISI ............................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................I-1

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................... I-1 1.2 URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN................... I-2

1.2.1 Lokasi Rencana Kegiatan dan/atau Kegiatan SOL ...I-2 1.2.2 Tahapan Rencana Kegiatan .......................................... I-2

1.2.2.1 Tahap Prakonstruksi......................................... I-4 1.2.2.2 Tahap Konstruksi .............................................. I-5 1.2.2.3 Tahap Operasi.................................................. I-11 1.2.2.4 Tahap Pasca Operasi....................................... I-11

1.2.3 Alternatif yang Dikaji Dalam ANDAL ..................... I-14 1.3 PEMRAKARSA KEGIATAN............................................................ I-14

BAB II DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP..................................................................................................... II-1

2.1 TAHAP PRAKONSTRUKSI..............................................................II-1 2.2 TAHAP KONSTRUKSI ....................................................................II-1

2.2.1 Komponen Fisika Kimia...............................................II-1 2.2.2 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya....................II-1

2.3 TAHAP OPERASI............................................................................II-2 2.3.1 Komponen Fisika Kimia...............................................II-2 2.3.2 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya....................II-2

2.4 TAHAP PASCA OPERASI ...............................................................II-2 2.4.1 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya....................II-2

BAB III UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP.....................................................................III-1

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel I-1 Jadwal Rencana Pengembangan Lapangan Panas Bumi

Sarulla .................................................................................................I-4

Tabel I-2 Jumlah Sumur yang akan Dibor di Silangkitang dan Namora I Langit .................................................................................I-6

Tabel III-1 Matriks Ringkasan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Sarulla Operations Limited (SOL)............. III-2

DAFTAR GAMBAR

Gambar I-3 Tipikal Jalur Transmisi yang Menghubungkan

Substasiun Silangkitang (SIL) dengan Namora I Langit .........I-13

Gambar II-1 Bagan Alir Dampak Penting Kegiatan Proyek Sarulla Tahap Prakonstruksi dan Konstruksi......................................... II-3

Gambar II-2 Bagan Alir Dampak Penting Kegiatan Proyek Sarulla Operasi............................................................................................ II-4

Gambar II-3 Bagan Alir Dampak Penting Kegiatan Proyek Sarulla Pasca Operasi ................................................................................. II-5

DAFTAR PETA

Peta I-1 Lokasi Proyek Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan

Pembangunan PLTP Sarulla................................................................... I-3

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla yang berlokasi di Kecamatan Pahae Julu dan Kecamatan Pahae Jae Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, telah dimulai sejak tahun 1993 oleh Unocal North Sumatera Geothermal (UNSG) yang secara resmi memperoleh kuasa sebagai kontraktor dari PERTAMINA untuk mengembangkan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla. Pemilik konsesi Wilayah Kerja Geothermal (Geothermal Working Area) Sarulla melalui Joint Operation Contract (JOC) dan juga hak langsung (melalui PERTAMINA) dapat menjual tenaga listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sesuai Energy Sales Contract (ESC). Antara tahun 1994 hingga tahun 1997, UNSG telah melakukan berbagai studi teknis dan lingkungan termasuk eksplorasi dan pengembangan potensi sumberdaya geothermal Sarulla serta pembangunan beberapa infrastruktur. Menurut JOC seluruh infrastuktur dan aset adalah milik PERTAMINA dimana UNSG mempunyai hak untuk menggunakan infrastruktur dan aset tersebut.

Dalam pelaksanaan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla dengan kapasitas 330 MW, Konsorsium dan Sarulla Operations Ltd. (SOL) telah menandatangani Deed of Assignment dengan PT. PLN (persero); Joint Operation Contract (JOC) dengan PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY; dan Energy Sales Contract (ESC) dengan PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY1 – dan PT. PLN (Persero) pada tanggal 14 Desember tahun 2007.

SOL adalah perusahaan operator yang dibentuk oleh konsorsium antara PT MEDCO GEOPOWER SARULLA, ORSARULLA INC., SARULLA POWER ASSET LTD., dan KYUDEN SARULLA Pte Ltd., berencana untuk melakukan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla di Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara.

PT PLN pada tahun 2005 telah menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) PLTP Sarulla dan telah mendapat persetujuan dari Gubernur Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 21 November 2005. Berdasarkan Pasal 24 Peraturan Pemerintah Negara Republik Indonesi (PP) No. 27 Tahun 1999 masa berlaku dokumen AMDAL adalah tiga (3) tahun. Mengingat (a) adanya tambahan kegiatan seperti, pemboran dan

1 PT Pertamina Geothermal Energy merupakan anak perusahaan dari Pertamina yang menangani bidang panas bumi.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-2

pengoperasian sumur produksi; (b) adanya perubahan sistem pendingin uap dan brine dari sebelumnya menggunakan air menjadi menggunakan udara, perubahan ini bersifat lebih ramah lingkungan; (c) pembangunan dan pengoperasian transmisi listrik internal dari SIL ke NIL; (d) adanya perubahan pemrakarsa dari PT PLN (Persero) menjadi Sarulla Operations Ltd. (SOL) maka untuk mengakomodasi perubahan-perubahan tersebut, Dokumen AMDAL tahun 2005 perlu disempurnakan dalam rangka melanjutkan rencana kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla.

1.2 URAIAN RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1.2.1 Lokasi Rencana Kegiatan dan/atau Kegiatan SOL

Kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla terletak di Kecamatan pahae Julu dan Kecamatan pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara (Peta I-1). Berdasarkan Perda Kabupaten Tapanuli Utara No. 21 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara menyebutkan bahwa Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu merupakan kawasan pengembangan lapangan panas bumi.

1.2.2 Tahapan Rencana Kegiatan

Kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla Kapasitas 330 MW meliputi kegiatan :

• Pengembangan Lapangan Panas Bumi Sarulla, yaitu: Silangkitang (SIL) dan lapangan Namora I Langit (NIL);

• Pembangunan dan Pengoperasian PLTP kapasitas 330 MW, masing-masing satu unit di Silangkitang dan dua unit di Namora I Langit dengan kapasitas satu unit 110 MW;

• Pembangunan jaringan transmisi 150 kV berupa Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dari lapangan Silangkitang (SIL-1) ke lapangan Namora I Langit (NIL-1) sepanjang lebih kurang 15 km;

• Bagian utama pengeboran sumur produksi dan sumur injeksi yang baru akan dikerjakan pada tapak yang sebelumnya telah dikembangkan oleh pengembang kegiatan terdahulu. Beberapa pengeboran akan dilakukan pada lokasi baru, seperti pada NIL. Area yang baru kini digunakan sebagai area pertanian; dan

• PLTP, baik SIL maupun NIL akan dibangun pada area semak belukar. Lokasi SIL diperkirakan berjarak 500 meter dari wilayah pemukiman terdekat. Lokasi NIL lebih terpencil dari area pemukiman. Rencana kegiatan untuk Lapangan Panas Bumi Sarulla dan Pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik Berdaya 330 MW ditunjukkan pada Tabel I-1.

Tanjung Balai

Barus

Pulau NiasNias Island

Sibolga

Binjai

Kisaran

Kutacane

Tarutung

Kabanjahe

Sidikalang

Singkil Baru

Tebing Tinggi

Pematangsiantar

Tete

SondiMerek

Maras

Tomok

Salak

Butar

Pebatu

Asahan

Porsea

Balige

Garoga

Begrun

Prapat

Mogang

Bakara

Mandoge

Bohorok

Kotarih

Rundeng

Laguboti

BekancanMartebing

Indrapura

Limapuluh

Tigadolok

Sipahutar

Kota Pari

Batangkus

Berastagi

Laubaleng

a

Serbelawan

Tigabalata

Lumbanjulu

Parsoburan

Perbaungan

Pancurbatu

Sibolangit

Pangururan

Parlilitan

Sialangbuah

Rantaulahan

Labuhanruku

Perdagangan Sungaihalai

Aek Kanopan

Pangaribuan

Lubuk Pakam

Bangunpurba

Tigabinanga

Saribudolok

Onanganjang

Parmonangan

Sungairampah

Dolokmerawan

Saran Padang

Lipat Kajang

Doloksanggul

Simpang Empat

Sabulus Salam

BandarkhalipahPangkalandodek

Tanjung Marowa

Siborongborong

Tanjungberingin

Pematangtanah J

Tanjung Langkat

Lawe Sigala-gala timur

DL. Bubun

G. Sinabung

DK. Sipajek

DK. Sibuaton

DK. Martujung

DK. Pusuk Bukit

DK. Karombatang

380000 430000 480000 530000 580000

2000

0025

0000

3000

0035

0000

4000

00

98°0'0"E 98°30'0"E 99°0'0"E

99°0'0"E

99°30'0"E

2°0'

0"N

2°30

'0"N

3°0'

0"N

3°30

'0"N

SAMUDERA HINDIAInd i an Oc ean

95°0'0"E

95°0'0"E

100°0'0"E

100°0'0"E

105°0'0"E

105°0'0"E

110°0'0"E

110°0'0"E

5°0'

0"S

5°0'

0"S

0°0'

0"

0°0'

0"

5°0'

0"N

5°0'

0"N

SUMATERA

Jakarta

Propinsi Nanggroe Aceh

Darusslam

Propinsi Sumatera

Utara Propinsi Riau

Propinsi Padang Propinsi

Jambi

Propinsi Bengkulu

Propinsi Lampung

Propinsi Sumatera

Selatan

MEDAN

Polonia Airport

PROPINSINANGGROE ACEH

DARUSSALAM

RINGKASAN EKSEKUTIF EXECUTIVE SUMMARY

LOKASI PROYEK PENGEMBANGAN PANAS BUMI DAN PEMBANGUNAN PLTP SARULLAPROJECT LOCATION OF GEOTHERMAL POWER PLANT

25/07/08

GGG

ERM

ABUI - 1Peta

Skala

Tanggal Revisi

Digambar Oleh

Diperiksa Oleh

Digabung Oleh

Map

Scale

Revision Date

Drawn By

Proofreader

Compilation

Sumber (Source) :Peta Rupa Bumi Indonesia (BAKOSURTANAL)The Shuttle Radar Topography Mission (SRTM), Resolusi 90 meter Iniversal Transverse Merecator (UTM), Zona 47 Utarah, Datum Reference WGS 84

LEGENDALegend

JalanRoad

Rel Kereta ApiRailway

Batas administrasi PropinsiProvince Administrative Boundary

Batas Administratif KabupatenRegency Administrative Boundary

Ibu Kota Kecamatan dllDistrict Capital

GunungMountain

Ibu Kota Kabupaten/KotamadyaRegency Capital/Municipality

SungaiRiver

Ibukota PropinsiProvincial Capital

0 25 5012.5 Kilometers

1:300.000

PROPINSISUMATERA UTARA

Lokasi Peta

Sarulla

LOKASI PROYEK

Sipirok

K a b u p a t e nTa p a n u l i U t a r a

K a b u p a t e nTa p a n u l i S e l a t a n

K a b u p a t e nA s a h a nK a b u p a t e n D a i r i

DANA U TOB A

Toba Lak e

PULAU SAMOS IR

Samo s i r Is l and

SE

LA

T

MA

LA

KA

Ma l a k a S t r a i t

K a b u p a t e nTa p a n u l i

Te n g a h

K a b u p a t e nL a b u h a n B a t u

K a b u p a t e n D e l i S e r d a n g

K a b u p a t e n L a n g k a t

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-4

Tabel I-1 Jadwal Rencana Pengembangan Lapangan Panas Bumi Sarulla

Bulan Waktu Kegiatan 0 +10 +20 +30 +40 +50 Pra konstruksi Konstruksi

SIL NIL1 NIL2

Operasi SIL

NIL1 NIL2

1.2.2.1 Tahap Prakonstruksi

1.2.2.1.1 Pengembangan Lapangan Panas Bumi Sarulla

Kegiatan ini meliputi studi pendahuluan, detail rancangan pembangunan, dan pembebasan lahan.

1.2.2.1.2 Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Sarulla Operations Ltd., akan membangun, mengoperasikan dan memelihara pembangkit listrik dengan total kapasitas terpasang 330 MW. Memenuhi kapasitas tersebut akan dibangun tiga unit pembangkit listrik, dengan produksi masing-masing unitnya sebesar sekitar 110 MW. Satu unit pertama akan dibangun di SIL dan dua unit lainnya akan dibangun di NIL.

1. Studi Pendahuluan

Proyek ini terdiri dari 3 tahap pembangunan pembangkit listrik, satu di SIL dan dua di NIL (pada lokasi yang sama). Masing-masing fase memiliki kapasitas yang sama (sekitar 110 MW, sehingga total sekitar 330 MW) dan terdiri dari satu unit Ormat Geothermal Combined Cycle Unit (GCCU) ditambah 2 unit Konverter Energi Ormat (Brine OEC). GCCU terdiri dari generator turbin steam tekanan balik (backpressure) dan empat Bottoming OEC.

2. Pembebasan Lahan

Kegiatan pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan PLTP sudah termasuk dalam kegiatan pembebasan lahan dalam kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi, dan jalan akses yang dibutuhkan. Dalam perencanaan akan dibangun satu unit di Silangkitang dan dua unit di Namora I Langit masing-masing dengan kapasitas 110 MW (Total

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-5

menjadi sekitar 330 MW). Kebutuhan lahan untuk PLTP adalah seluas kira-kira 7 Ha untuk di SIL dan 12 Ha untuk di NIL sehingga luas lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan PLTP adalah seluas 19 Ha.

1.2.2.1.3 Pembangunan Jaringan Transmisi dari Silangkitang ke Namora I Langit

1. Pembebasan Lahan

Kegiatan pengadaan lahan dilakukan dengan sistem langsung neegosiasi dan kesepakatan antara pemilik lahan dan SOL yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara. Lahan yang akan dibebaskan untuk digunakan sebagai tempat berdirinya menara transmisi, bukan sebagai jalur transmisi. Perkiraan jumlah menara yang dibutuhkan adalah 40 menara dengan perkiraan 3 menara untuk satu kilometer. Perkiraan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan menara transmisi adalah 2 ha.

1.2.2.2 Tahap Konstruksi

1.2.2.2.1 Pengembangan Lapangan Panas Bumi Sarulla

1. Penerimaan Tenaga Kerja

Bersama dengan kegiatan mobilisasi alat dilakukan mobilisasi tenaga kerja secara bertahap melalui perusahaan pelaksana konstruksi dan usaha sendiri. Kegiatan mobilisasi juga berlangsung dalam tapak proyek pada tahap konstruksi ini yang berupa pemindahan alat bor dari satu lokasi sumur ke lokasi sumur berikutnya, setelah proses pemboran di salah satu lokasi selesai. Pada saat perpindahan tersebut akan terjadi peningkatan frekuensi pengangkutan di sepanjang jalan antara lokasi-lokasi tersebut.

Tenaga kerja yang akan terlibat pada tahap konstruksi adalah sekitar 100-150 orang. Terdiri dari 5% untuk level administrasi, 30-40% untuk bagian teknisi dan pengawas, dan 55-65% untuk bagian staf.

2. Mobilisasi Alat dan Bahan

Kegiatan konstruksi diawali dengan kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk kegiatan proyek. Mobilisasi direncanakan melalui prasarana jalan yang telah tersedia, yaitu dari pelabuhan laut Belawan, alat dan bahan akan diangkut menuju lokasi melalui jalan lintas Sumatera (Medan – Tarutung).

3. Penyiapan Lahan

Kegiatan penyiapan lahan terdiri dari dua jenis kegiatan utama yang meliputi penebangan vegetasi, dan pengupasan dan pengurugan tanah.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-6

4. Konstruksi Sipil

Kegiatan konstruksi sipil terdiri dari dua jenis kegiatan utama yang meliputi perbaikan jalan dan jembatan yang ada di Lintas Sumatera di lokasi proyek dan pondasi tiang pancang.

5. Jalan Penghubung

Kegiatan pembangunan jalan penghubung meliputi 3 kegiatan sebagai berikut:

• Penguatan dan Pelebaran Jalan Penghubung ke Lokasi Namora I Langit;

• Jalan Penghubung ke Lokasi Silangkitang dan Perumahan Karyawan; dan

• Jalan Penghubung ke Masing-masing Tapak Sumur.

6. Persiapan Lokasi

Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan serta Pengoperasian PLTP Sarulla akan melakukan pemboran terhadap 10 sumur di SIL, dan 25 sumur di NIL yang merupakan sumur produksi dan sumur reinjeksi (Tabel I-2).

Sumur reinjeksi memiliki asumsi tingkat keberhasilan sumur produksi hingga 90%. Maka dari itu jumlah kegagalan produksi sumur diperkirakan 1 untuk SIL dan 2 untuk NIL.

Tabel I-2 Jumlah Sumur yang akan Dibor di Silangkitang dan Namora I Langit

Jumlah Sumur Lapangan

Eksisting Baru Total Target Kapasitas

Output (Mwe)

Kapasitas Sumur Rata-rata

(Mwe/Sumur) SIL

Produksi 2 3 (termasuk 1 kegagalan) 5 110 27,5

Reinjeksi 0 5 5 untuk total cairan

yang perlu diinjeksikan

-

NIL

Produksi 0 19 (termasuk 2 kegagalan) 19 220 12,9

Reinjeksi 0 6 6 untuk total cairan

yang perlu diinjeksikan

-

Sumber: West JEC Tabel 3.1.1-1

Catatan: Jumlah sumur disesuaikan dengan hasil uji sumur

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-7

7. Lokasi Sumur Produksi

Empat tapak sumur produksi mula-mula dibutuhkan untuk mengembangkan wilayah ini yang tiga diantaranya adalah tapak yang telah ada (SIL-1, NIL-1 dan NIL-2). Tapak baru yang diusulkan NIL WJ-P1 terletak sekitar 1 km sebelah selatan tapak NIL-1.

8. Lokasi Sumur Reinjeksi

Empat tapak sumur reinjeksi (2 tapak di SIL dan 2 tapak di NIL) diperlukan untuk sumur-sumur start-up., yang tiga di antaranya merupakan tapak yang sudah ada. Tapak-tapak ini akan terletak jauh dari wilayah produksi sedemikian rupa untuk meminimalkan risiko pendinginan lapangan sumur. Satu tapak baru yaitu NIL WJ-R1 direncanakan akan dibangun di lapangan NIL.

9. Fasilitas Konstruksi Sementara dan Tempat Tinggal Pekerja, Wilayah Kerja

Kontraktor akan menyediakan semua fasilitas bangunan sementara, meliputi perkantoran, tempat tinggal pekerja, tempat penyimpanan bahan dan wilayah kerja.

10. Tempat Pembuangan dalam Tanah

Semua bahan yang tidak terpakai dan berlebih dari pekerjaan yang berlangsung selama tahap konstruksi akan dikumpulkan dan ditimbun secara landfill di suatu tempat oleh kontraktor.

11. Drainase Sementara selama Pekerjaan Penyiapan Lokasi Proyek

Sistem drainase sementara akan disediakan oleh Kontraktor selama pekerjaan konstruksi penyiapan lokasi proyek dan pekerjaan konstruksi lainnya. Sistem drainase sementara akan meliputi selokan sementara, lubang pengumpul dan tanki sedimentasi untuk pengolahan air berlumpur.

12. Pemboran dan Uji Produksi

Pemboran sumur dilakukan baik untuk sumur produksi maupun sumur reinjeksi. Sebanyak 32 sumur akan dibor masing-masing di lokasi SIL dan NIL. Pekerjaan pemboran sumur akan dilakukan dengan alat bor (rig) konvensional yang mampu membor hingga kedalaman 3500 meter, alat bor akan dilengkapi dengan peralatan pencegahan semburan liar dan alat pendeteksi H2S.

Dalam proses pemboran akan menggunakan lumpur bor berupa water base mud (WBM) yang berfungsi menjaga agar dinding sumur tidak runtuh sewaktu dibor. Pada kedalaman tertentu akan dipasang selubung sumur guna menjaga keruntuhan dinding sumur dan mengatasi kebocoran dari

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-8

atau ke formasi. Setelah pemboran selesai akan dipasang kepala sumur yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengatur laju aliran fluida dari dalam sumur. Bahan-bahan kimia yang digunakan memiliki Material Safety Data Sheet (MSDS).

Tujuan dilakukan kegiatan pemboran adalah untuk membuat sumur produksi dan reinjeksi.

1.2.2.2.2 Pembangunan PLTP

1. Penerimaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan pada saat kegiatan puncak dapat mencapai sekitar total 750 orang.

2. Mobilisasi Peralatan dan Bahan

Peralatan besar akan didatangkan dari Medan. Mobilisasi direncanakan melalui prasarana jalan yang telah tersedia yaitu melalui jalan lintas Sumatera (Medan – Tarutung).

Material yang dapat diperoleh dari daerah setempat sedapat mungkin akan digunakan. Material dibawa melalui jalan darat dengan menggunakan truk berkapasitas memadai.

3. Penyiapan Lahan

Lahan yang disiapkan antara lain untuk pondasi bangunan di komplek PLTP yang terdiri dari bangunan PLTP, bangunan turbin, kondensor dengan pendingin udara, pemipaan, switchyard dan gedung kantor.

Pada pelaksanaan di lapangan, kegiatan penyiapan lahan ini dilakukan bersamaan dengan penyiapan lahan untuk kegiatan pengembangan lapangan panas bumi di Silangkitang dan Namora I Langit.

4. Penyiapan Lahan untuk Lokasi Pembangkit dan Perumahan Karyawan

Lokasi proyek akan disiapkan dengan memindahkan semua tanah pucuk, menimbun dan meratakan tanah ke tingkat ketinggian yang telah ditentukan. Di lokasi NIL, keberadaan pohon-pohon di dalam lokasi pembangkit telah diidentifikasi, kegiatan pembukaan lahan seperti penebangan pohon dan perataan lahan akan dilakukan sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku, seperti tidak melakukan pembakaran. Secara rinci masing-masing kegiatan untuk lokasi pembangkit dan perumahan karyawan dengan perincian sebagai berikut:

• Lokasi Pembangkit Silangkitang

Ruang Tata Letak : sekitar 260m x 260m

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-9

Ketinggian : 504 m dpl

• Lokasi Pembangkit Namora I Langit

Ruang Tata Letak : sekitar 260m x 385m

Ketinggian : 830 m dpl

• Perumahan Karyawan

Luas : sekitar 2 hektar

5. Konstruksi PLTP

Pada tahap konstruksi akan dilakukan kegiatan sipil dan bangunan konstruksi. Pembangunan pekerjaan konstruksi sipil dilaksanakan di lokasi jalan menuju PLTP dan sarana pendukung lainnya. Batu dan pasir yang diperlukan akan diperoleh dari quarry yang sudah memiliki ijin dari pemerintah yang berwenang. Kegiatan dalam konstruksi sipil terdiri dari :

• Persiapan tapak proyek, yang terdiri dari pembangunan jalan menuju lokasi PLTP, sarana pemisahan uap konstruksi PLTP dan sarana pendukung lainnya;

• Perbaikan jalan penghubung yang telah ada atau yang baru menuju lokasi pembangkit dan tapak-tapak sumur; dan

• Pembangunan konstruksi gedung PLTP dan pembangunan sarana pendukung.

Bangunan pada proyek ini akan didesain dan dibangun berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002 atau standar internasional lain yang setara.

6. Konstruksi Mekanik dan Listrik

Kegiatan konstruksi mekanik meliputi pekerjaan-pekerjaan: pemasangan peralatan PLTP, seperti: generator turbin uap dan alat-alat bantu, unit-unit OEC, kondensor dengan pendingin udara, overhead crane, dan lain-lain.

Pekerjaan konstruksi listrik meliputi: pekerjaan perakitan dan pemasangan generator, alat kontrol dan relay-relay, transformer, switchgear, dan fasilitas penerangan.

Pekerjaan lainnya adalah pengecatan dan pemasangan insulator pipa. Insulator pipa digunakan dengan tujuan menstabilkan suhu dan tekanan steam dan brine dari sumur menuju pembangkit listrik.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-10

1.2.2.2.3 Pembangunan Jaringan Transmisi dari SIL ke NIL

1. Penerimaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah untuk kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan, penyiapan lahan dan pemasangan transmisi. Tenaga kerja yang diperlukan untuk kegiatan ini adalah sekitar 60 orang.

2. Mobilisasi Peralatan dan Bahan

Mobilisasi direncanakan melalui prasarana jalan yang telah tersedia. Material yang diperlukan untuk kegiatan proyek sedapat mungkin akan didapat dari daerah setempat. Untuk material-material yang tidak terdapat di daerah setempat akan di datangkan luar. Material akan dibawa melalui jalan darat menggunakan truk-truk berkapasitas memadai melalui jalan menuju tempat penyimpanan (gudang atau laydown area) di sekitar lokasi proyek.

3. Penyiapan Lahan

Kegiatan penyiapan lahan terdiri dari 2 jenis kegiatan utama yaitu penebangan/pembersihan vegetasi, dan pengupasan tanah. Kegiatan penyiapan lahan ini tidak sepanjang rencana jaringan kabel transmisi (15 km) tetapi dalam bentuk spot-spot yaitu tempat untuk berdirinya menara-menara penyangga kabel. Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini meliputi mesin pemotong kayu, parang, alat pemadat, dan beberapa peralatan berat.

4. Pemasangan Menara Transmisi

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan meliputi pemasangan menara-menara tempat dudukan kabel Satuan Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Menara-menara ini dibangun dengan jarak tertentu. Jaringan transmisi ini dimulai dari stasiun SIL-1 menuju lapangan NIL-3 dengan tegangan 150 kV. Panjang jaringan transmisi ini sekitar 15 km.

Titik interkoneksi antara PLN dengan pembangkit-pembangkit Sarulla adalah pada menara akhir (dead end) di lapangan pembangkit NIL yang akan dipasang segera berdekatan dengan perbatasan pembangkit NIL.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-11

1.2.2.3 Tahap Operasi

1.2.2.3.1 Pengembangan Lapangan Panas Bumi Sarulla

Menurut pengoperasian suatu sistem produksi uap yang mampu memasok uap ke PLTP yang membangkitkan tenaga listrik, sistem produksi uap terdiri dari sumber produksi, kepala sumur, kran atau katup pengaman, sistem pipa sumur, pemisah uap, berupa separator dan brine accumulator serta peralatan kontrol.

Fluida panas bumi yang berasal dari resevoir akan dialirkan ke separator untuk memisahkan steam dan brine pada tekanan optimum. Steam dan brine digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik dengan kapasitas sekitar 330 MW. Secara skématis memperlihatkan hubungan antara komponen uap dan brine. Dalam keadaan darurat, kolam penampungan brine akan dipergunakan sebagai penampungan sementara sebelum dipompakan ke sumur reinjeksi. Perkiraan tenaga kerja yang akan diperlukan pada tahap ini adalah 200 orang.

1.2.2.3.2 Pembangunan PLTP

Uap yang dipasok dari lapangan panas bumi SIL dan NIL dieksploitasi dari suatu sistem panas bumi yang mengandung cairan panas bumi (brine) sekitar 70%. Sebelum dialirkan ke turbin, uap dimurnikan dengan alat pemisah (separator) sehingga memiliki kualitas kering sekitar 99,95% dan kandungan gas yang tak terkondensasi sekitar 2,1% berat di SIL dan sekitar 3,7% berat di NIL.

Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah penerimaan tenaga kerja, dan operasional turbin uap dan kondenser.

1.2.2.3.3 Pembangunan Jaringan Transmisi dari SIL ke NIL

Energi listrik yang dihasilkan oleh pembangkit SIL dan NIL akan dikirimkan ke jaringan kabel transmisi Sumatra milik PLN melalui substasiun yang akan dibangun oleh PLN di dekat pembangkit NIL. Kabel transmisi antara substasiun PLN dan lapangan pembangkit Namora I Langit akan bertegangan 150 kV, dua (2) sirkuit dengan kapasitas cukup per sirkuit untuk mengangkut listrik penuh dari unit-unit pembangkit Sarulla.

Kegiatan utama yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah penerimaan tenaga kerja dan pemeliharaan fasilitas transmisi.

1.2.2.4 Tahap Pasca Operasi

Tahap pasca operasi dilakukan pada akhir kegiatan proyek AMDAL. Tahap pasca operasi akan diambil alih oleh pihak kontraktor proyek.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-12

1.2.2.4.1 Penutupan Sumur Produksi dan Sumur Reinjeksi

Penonaktifan sumur akan dilakukan sesuai prosedur penutupan sumur. Penanaman kembali rumput dan tanaman lokal akan dilakukan pada lokasi tapak sumur. Adapun proses penutupan sumur adalah sebagai berikut :

• Pengisian kembali sumur bor. Sumur akan ditutup dengan semen berketebalan minimal 30 m. Lapisan semen akan berada di atas casing shoe. Lapisan semen lainnya akan diletakkan di atasnya. Lumpur dengan berat jenis sama atau lebih yang juga digunakan sebagai Lumpur pengeboran akan digunakan untuk mengisi lapisan diantara kedua lapisan semen; dan

• Sumur produksi dan sumur reinjeksi akan ditutup dengan prosedur penutupan permanen.

1.2.2.4.2 Penonaktifan Jaringan Pipa dan Fasilitas Pendukung

Setelah tahap operasi berakhir, jaringan pipa, pompa, dan alat pemisah akan tidak diaktifkan. Penonaktifan akan melalui tahapan berikut :

• Pipa, pompa, dan peralatan pendukung lainnya akan dibongkar kemudian diangkat dengan truk dan dibawa kepada pembeli besi bekas atau dibuang ke area pembuangan yang telah ditentukan; dan

• Tapak sumur akan ditanami dengan rumput dan tanaman lokal.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-13

Sumber: WestJEC, 2007

Gambar I-1 Tipikal Jalur Transmisi yang Menghubungkan Substasiun Silangkitang (SIL) dengan Namora I Langit

1.2.2.4.3 Penonaktifan PLTP

Seluruh pembangkit tenaga listrik tidak akan dipergunakan lagi setelah masa operasi berakhir.

• Seluruh peralatan yang masih dapat dipergunakan akan dibongkar dan dipergunakan kembali dalam proyek lainnya di dalam atau di luar Indonesia, dan yang sudah tidak dapat dipergunakan akan dijual;

• Sisa bangunan dan peralatan akan dihancurkan. Reruntuhannya akan dijual kepada pembeli puing bangunan atau dibuang ke tempat pembuangan yang telah ditentukan;

• Lokasi pembangkit tenaga listrik akan direhabilitasi melalui penanaman kembali dengan rumput dan tanaman lokal lainnya;

• Tanah akan dijual apabila sudah tidak diperlukan lagi; dan

• Pemberhentian tenaga kerja SOL sesuai dengan hukum dan peraturan tenaga kerja yang berlaku.

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

I-14

1.2.2.4.4 Pembongkaran Jaringan Transmisi dari SIL ke NIL

Pada tahap ini beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah pembongkaran jaringan transmisi dan pembersihan lokasi dari sisa sisa bahan yang dibongkar. Peralatan yang masih dapat digunakan akan dimanfaatkan di tempat lain atau oleh fihak lain. Revegetasi akan dilakukan bila pada saat tahap pasca operasi diperlukan.

1.2.3 Alternatif yang Dikaji Dalam ANDAL

Pengembangan Lapangan panas Bumi Sarulla dan PLTP di Kabupaten Tapanuli Utara sudah menentukan lokasi pengembangan lapangan dan teknologi PLTP dengan kata lain tidak memiliki alternatif yang akan dikaji dalam studi AMDAL. Lokasi kegiatan baik lapangan SIL maupun NIL masing-masing akan dikembangkan untuk dimanfaatkan potensi panas buminya sebagai PLTP. Listrik yang dihasilkan akan ditransmisikan ke jaringan PLN.

1.3 PEMRAKARSA KEGIATAN

Perusahaan : SARULLA OPERATIONS LTD., (SOL)

Alamat : Graha Niaga Lt. 8 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190 - Indonesia

Telpon : 021-2505459

Faksimili : 021-5225877

Penanggung Jawab : Aries Pardjimanto

Posisi : Direktur

DOKUMEN RINGKASAN EKSEKUTIF ANDAL, RKL & RPL SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

II-1

BAB II DAMPAK PENTING TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP

2.1 TAHAP PRAKONSTRUKSI

Pada tahap prakonstruksi, kegiatan yang menimbulkan dampak penting adalah pembebasan lahan terhadap kepemilikan dan pengusahaan lahan serta keresahan masyarakat.

Keresahan masyarakat yang ditimbulkan akibat kegiatan pembebasan lahan disebabkan oleh beberapa hal; ganti rugi tidak sesuai dengan keinginan masyarakat atau pendekatan yang digunakan tidak sesuai dengan gaya dan adat istiadat setempat.

2.2 TAHAP KONSTRUKSI

2.2.1 Komponen Fisika Kimia

Kualitas Udara. Dampak terhadap komponen lingkungan kualitas udara pada tahap konstruksi disebabkan kegiatan uji produksi. Kegiatan uji produksi akan memberikan dampak terhadap kualitas udara melalui emisi gas H2S.

Kebisingan. Kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan; pemboran sumur dan uji produksi dan konstruksi PLTP akan menimbulkan dampak penting terhadap kebisingan. Tingkat kebisingan yang akan timbulkan oleh kegiatan tersebut akan meningkat dari rona sebelum kegiatan dimulai. Sedangkan kebisingan yang timbul diperkirakan tidak akan mengganggu kenyamatan masyarakat sekitar proyek.

Transportasi. Dampak terhadap komponen lingkungan gangguan lalu lintas pada tahap konstruksi disebabkan kegiatan mobilisasi alat dan bahan dari dan ke lokasi pembengunan proyek. Kegiatan transportasi alat dan bahan ini akan memberikan dampak terhadap gangguan lalu lintas.

2.2.2 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

Komponen sosial ekonomi budaya yang terkena dampak penting kegiatan proyek ini adalah kesempatan kerja dan berusaha, pendapatan masyarakat, dan keresahan masyarakat. Pada kegiatan penerimaan tenaga kerja konstruksi akan menimbulkan dampak positif terhadap kesempatan kerja dan berusaha serta pendapatan masyarakat.

Penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan konstruksi diperkirakan akan menambah sekitar 960 orang tenaga kerja konstruksi, yang diprakirakan akan berlangsung selama satu dua tahun. Penambahan tenaga kerja ini pada

DOKUMEN RINGKASAN EKSEKUTIF ANDAL, RKL & RPL SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL)

II-2

akhirnya akan menambah peluang berusaha bagi masyarakat sekitarnya khususnya hal-hal yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan pekerja konstruksi seperti pemondokan, warung dan rumah makan, toko kelontong, serta jasa transportasi. Penambahan peluang bekerja dan usaha pada akhirnya akan membawa dampak pada bertambahkan pendapatan masyarakat baik melalui pendapatan langsung sebagai karyawan SOL atau kontraktor, sebagai pengusaha yang tumbuh sebagai pendukung kegiatan konstruksi maupun sebagai sebagai karyawan usaha sekunder.

2.3 TAHAP OPERASI

2.3.1 Komponen Fisika Kimia

Tahap operasional PLTP dapat menimbulkan dampak terhadap kualitas udara terutama H2S dan kebisingan. Dampak ini akan berlangsung terus menerus selama operasional PLTP berlangsung terus, dengan tingkat emisi tergantung dari komposisi gas yang dikeluarkan dari operasinal PLTP. Resiko dampak yang mungkin terjadi terhadap masyarakat dan makluk hidup disekitar proyek dinilai cukup tinggi.

2.3.2 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

Pada tahap operasi yang menimbulkan dampak penting terhadap kesempatan kerja dan berusaha, pendapatan masyarakat, dan keresahan masyarakat adalah kegiatan penerimaan tenaga kerja operasi. Jumlah tenaga kerja yang diterima pada tahap ini lebih sedikit dibandingkakan tahap konstruksi, mengingat pada tahap operasi lebih banyak memerlukan tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus.

Keresahan masyarakat disebabkan oleh proses seleksi tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap operasi. Proses seleksi tenaga kerja yang akan bekerja pada tahap operasi lebih membutuhkan keahlian khusus, sehingga jika warga yang merasa mampu dan memenuhi syarat untuk bekerja ternyata kemudian tidak dapat bekerja karena satu lain hal. Kedua, keresahan juga dapat terjadi jika penduduk merasa jumlah tenaga kerja pendatang lebih banyak dibanding tenaga kerja lokal.

2.4 TAHAP PASCA OPERASI

2.4.1 Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya

Komponen lingkungan yang terkena dampak penting pada tahap pasca operasi adalah kesempatan kerja dan berusaha, pendapatan masyarakat, dan keresahan masyarakat. Pekerja operasi akan dilepaskan dari pekerjaannya pada tahap pasca operasi. Proses pelepasan tenaga kerja ini pada akhirnya akan membawa dampak pada pengurangan peluang berusaha sehingga berdampak lanjutan terhadap penurunan pendapatan masyarakat.

Pembebasan lahan

TAHAP PRAKONSTRUKSI

Kepemilikan dan Penguasaan

lahan

Keresahan masyarakat

Gambar II-1 Bagan Alir Dampak Penting Kegiatan Proyek Sarulla Tahap Prakonstruksi dan Konstruksi

Penerimaan tenaga kerja

TAHAP KONSTRUKSI

Kesempatan kerja

TAHAP KEGIATAN

JENIS KEGIATAN

DAMPAK PRIMER

DAMPAK SEKUNDER

Mobilisasi peralatan dan

bahanPenyiapan lahan Pemboran dan uji

produksi

TSP dan kebisingan

Frekuensi lalu lintas darat

Angka kesakitan

Erosi tanah

TSS dalam air

Laju limpasan air

permukaanGas H2SKebisingan

pH, TSS, TDS, temperatur, H2S,

dan logam (As, Ba, B, Cd, Cr6+, Co, Cu, Fe, Pb, Mg, Mn, Hg,

Ni, K, Se, Na dan Zn)

Kelimpahan plankton dan bentos

DAMPAK TERSIER

Kesempatan usaha

Pendapatan masyarakat

Keresahan masyarakat

Komposisi jenis dan jenis-jenis

dilindungi

Lapangan Panas Bumi

Pemasangan Transmisi

Transmisi

Keresahan masyarakat

Konstruksi PLTP

PLTP

Laju aliran air sungai (debit air)

Gambar II-2 Bagan Alir Dampak Penting Kegiatan Proyek Sarulla Tahap Pasca Operasi

TAHAP KEGIATAN

JENIS KEGIATAN

DAMPAK PRIMER

DAMPAK SEKUNDER

Pembongkaran/perapihan lokasi lapangan panas bumi, PLTP dan transmisi Pelepasan tenaga kerja

Kesempatan kerja

DAMPAK TERSIER

Komposisi jenis dan jenis-jenis

dilindungi

TAHAP PASCA OPERASI

Rehabilitasi/revegetasi lahan

Pendapatan masyarakat

Kesempatan kerja

Keresahan masyarakat

Kesempatan usahaErosi tanah Laju aliran air permukaan

TSS dalam air

Kelimpahan plankton dan

bentos

Pendapatan masyarakat

Gambar III-3 Bagan Alir Dampak Penting Kegiatan Proyek Sarulla Tahap Operasi

Penerimaan tenaga kerja

TAHAP OPERASI

Kesempatan kerja

TAHAP KEGIATAN

JENIS KEGIATAN

DAMPAK PRIMER

DAMPAK SEKUNDER

DAMPAK TERSIER

Keresahan masyarakat

Kesempatan usaha

Reinjeksi air panas dan brine

Temperatur air

Lapangan Panas Bumi PLTP

Operasional turbin uap dan kondenser

Kebisingan

Penyaluran arus bertegangan tinggi

Tingkat medan listrik dan magnet

Transmisi

Keresahan masyarakat

pH, dan H2S dalam airGas H2S

RINGKASAN EKSEKUTIF SOL SARULLA OPERATION LIMITED (SOL

III-1

BAB III UPAYA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN

LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan Proyek Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla Kapasitas 330 MW, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap aspek lingkungan: fisika kimia, biologi, aspek lingkungan sosial budaya dan aspek lingkungan kesehatan masyarakat. Untuk itu disusun Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) untuk digunakan sebagai acuan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

Dampak penting yang diprakirakan akan terjadi, terhadap aspek lingkungan fisik-kimia, biologi, sosekbud dan kesmas akan diantisipasi dengan melakukan pengelolaan melalui pendekatan: pencegahan, penanggulangan (untuk dampak negatif) dan pengembangan (untuk dampak positif).

Tahap berikutnya dilakukan pemantauan dampak lingkungan, untuk mengetahui lebih lanjut tingkat keberhasilan dari program rencana pengelolaan yang dilakukan.

Secara detail Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup terhadap dampak lingkungan yang akan terjadi akibat kegiatan proyek, dapat dilihat dalam dokumen RKL dan RPL. Sedangkan Matriks RKL dan RPL dapat dilihat pada Tabel III-1.

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-2

Tabel III-1 Matriks Ringkasan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Sarulla Operations Limited (SOL)

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

A. Tahap Pra Konstruksi Komponen Ekonomi, Sosial dan Budaya Kepemilikan dan Penguasaan Lahan

Kegiatan pembebasan lahan

Kepemilikan lahan • Menyiapkan rencana kegiatan dan berkoordinasi dengan instansi terkait, terhadap areal yang akan dibebaskan.

• Melakukan sosialisasi publik pada setiap kegiatan pembebasan lahan

• Melakukan pendekatan secara persuasif kepada pengguna/pemilik hak atas lahan untuk mencari informasi tentang status kepemilikan hak dan luas lahan.

• Menelusuri, memastikan dan mencatat kepemilikan hak atas lahan.

• Proses pelepasan hak atas lahan akan diselenggarakan oleh perusahaan dan berkoordinasi dengan instansi yang berwenang (BPN Tapanuli Utara, Camat atau Kepala-kepala Desa).

• Melakukan kesepakatan bersama antara pemrakarsa dan pemilik hak atas lahan mengenai nilai dan bentuk kompensasi terhadap pelepasan hak atas lahan dan tanaman berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Luas dan tata letak areal lahan yang dibebaskan oleh SOL

• Mendata total kebutuhan lahan untuk proyek

• Mengumpulkan data kepemilikan tanah, luas tanah, status hukum tanah yang akan dibebaskan dari pemilik tanah dan Badan Pertanahan Nasional

• Membuat peta kepemilikan tanah bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional

Areal di wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan Pembangunan PLTP Sarulla yang terletak di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

Selama tahap prakonstruksi

Keresahan Masyarakat Kegiatan pembebasan lahan

Keresahan masyarakat. • Membuat rencana kerja (work plan) yang berisi mekanisme pembebasan lahan, sistem kompensasi lahan dan rencana pemantauan.

• Mensosialisasikan dan menyebarluaskan informasi secara akurat mengenai kegiatan pembebasan lahan

• Melakukan pembebasan lahan secara adil dan terbuka

Keresahan masyarakat

Mendata dan mencatat setiap keluhan yang timbul akibat proses pembebasan lahan

Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

Selama tahap pra konstruksi

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-3

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

B. Tahap Konstruksi Komponen Fisika - Kimia H2S Pemboran Sumur dan

Uji Produksi Konsentrasi H2S di udara ambien

• Mengamankan lokasi sumur dan membatasi zona aman untuk penduduk sekitar.

• Pekerja yang bekerja di sekitar lokasi sumur harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pekerja.

• Pada lokasi-lokasi uji produksi akan dipasang alat sistem pemantau H2S.

• Memasang rambu-rambu ”Dilarang Masuk” bagi mereka yang tidak berkepentingan pada saat dilakukan uji produksi.

• Mengevakuasi penduduk sekitar lokasi sumur jika paparan H2S melebihi ambang batas.

• Jika berdasarkan hasil pemantauan, konsentrasi H2S melebihi baku mutu yang ditetapkan, maka produksi sumur akan dikurangi sedemikian rupa sehingga konsentrasi H2S di udara ambien berada di bawah baku mutu.

Meningkatnya konsentrasi H2S di udara ambien

Mengukur konsentrasi H2S di udara ambien menggunakan alat pemantau Standard Nasional Indonesia

• Tapak-tapak sumur dan desa-desa di sekitar tapak-tapak sumur

• Pemantauan dilakukan satu minggu sekali selama kegiatan pengeboran dan uji produksi berlangsung

Kebisingan • Pemboran Sumur dan Uji Produksi

• Mobilisasi peralatan dan bahan

• Konstruksi PLTP

Kebisingan • Pemeliharaan kendaraan konstruksi. • Memperlambat laju kendaraan angkut

dengan kecepatan maksimum 40 km/jam. • Pemasangan silencer guna mereduksi

kebisingan. • Pemakaian ear muff bagi pekerja disekitar

lokasi uji produksi. • Memasang rambu rambu ” Dilarang

Masuk” bagi mereka yang tidak berkepentingan pada saat dilakukan pemboran sumur.

• Menanam pohon-pohon yang memiliki kanopi/tajuk yang lebar untuk mengurangi kebisingan seperti bambu.

• Sosialisasi kepada masyarakat sekitarnya, yang berdekatan dengan lokasi proyek.

Tingkat kebisingan Mengukur tingkat kebisingan di udara ambien menggunakan metode yang sesuai dengan SNI

• Tapak-tapak sumur • Desa-desa di sekitar tapak-

tapak sumur

Satu minggu sekali selama kegiatan uji produksi

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-4

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Komponen Sosial Ekonomi Budaya Kesempatan Kerja Penerimaan tenaga kerja

konstruksi Kesempatan kerja • Menyediakan kesempatan kerja kepada

masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi dari perusahaan

• Mendorong kontraktor-kontraktor untuk memperkerjakan sebanyak mungkin tenaga kerja lokal.

Kesempatan Kerja Mencatat jumlah, persentase, daerah asal tenaga kerja yang bekerja di SOL dan kontraktor melalui penelaahan data tenaga kerja yang tersedia di SOL dan kontraktor

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap konstruksi

Kesempatan Usaha Kegiatan-kegiatan konstruksi

Kesempatan usaha Menyediakan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk berpartisipasi dalam penyediaan barang dan jasa.

Kesempatan Usaha • Melakukan pengumpulan data mengenai pembelian barang dan jasa oleh SOL dan kontraktor serta kontrak-kontrak yang diberikan kepada pengusaha lokal oleh SOL

• Melakukan pengumpulan data mengenai pertumbuhan usaha-usaha lokal sebelum, selama dan setelah tahap konstruksi

Kabupaten Tapanuli Utara Satu kali per tahun selama tahap konstruksi

Pendapatan Masyarakat Kegiatan-kegiatan konstruksi

Pendapatan masyarakat

• Menyediakan kesempatan kerja kepada masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi dari perusahaan

• Menyediakan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk berpartisipasi dalam penyediaan barang dan jasa.

Pendapatan Masyarakat

Mengumpulkan data pendapatan masyarakat dari badan-badan pemerintah setempat

Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara.

Satu kali per tahun selama tahap konstruksi

Keresahan Masyarakat • Penerimaan tenaga kerja

• Pemboran sumur • Pemasangan Jaringan

Transmisi

Keresahan masyarakat • Membuat rencana kerja (work plan) penerimaan tenaga kerja lokal, kegiatan pemboran dan pemasangan jaringan transmisi

• Mensosialisasikan secara akurat mengenai kegiatan penerimaan tenaga kerja beserta persyaratannya secara terbuka dan adil

• Sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pemboran sumur

• Sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana pemasangan transmisi

Keresahan Masyarakat

Mencatat adanya keluhan tentang tenaga kerja lokal, pemboran sumur dan uji produksi dan pemasangan jaringan transmisi

Desa sekitar proyek (Desa Sibaganding, Desa Lumban Jaean, Desa Simataniari, Desa Silangkitang, Desa Sigurung-gurung, Desa Pardomuan Nainggolan, Desa Pardamean Nainggolan)

Satu kali per tahun selama tahap konstruksi

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-5

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Transportasi Mobilisasi peralatan dan bahan

Gangguan lalu lintas darat

• Memasang dan memelihara rambu-rambu lalu lintas

• Menutup bak truk guna menghindari ceceran material di sepanjang jalan

• Bekerja sama dengan kontraktor profesional dalam penyediaan jasa pengangkutan peralatan dan bahan

• Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) berkala untuk truk pengangkut dilakukan sesuai jadwal

• Melakukan inspeksi jalan secara reguler bekerjasama dengan instansi pemerintah yang berwewenang untuk memastikan kondisi jalan tetap baik dan tidak ada akivitas masyarakat disekitar jalan yang dapat mengganggu lalu lintas

• Mengoperasikan kendaraan-kendaraan berat selama non-peak-hour

Gangguan lalu lintas darat

Melakukan pengumpulan data jumlah kecelakaan lalu lintas yang dialalmi pekerja-pekerja SOL dan kontraktor serta rekaman kecelakaan di sepanjang jalan yang dilalui kendaraan proyek

Jalan-jalan yang dilalui kendaraan proyek di Kabupaten Tapanuli Utara

Satu kali per tahun selama tahap konstruksi

C. Tahap Operasi Komponen Fisika - Kimia H2S Pengoperasian PLTP

Konsentrasi H2S di udara ambien

• Jika konsentrasi H2S pada lokasi-lokasi pemantauan yang telah ditentukan melebihi baku mutu kebauan 0,02 ppm berdasarkan hasil pemantauan, emisi H2S dari PLTP akan dikontrol menggunakan teknologi seperti LO-CAT sulfur recovery unit sampai konsentrasi H2S memenuhi baku mutu kebauan tersebut.

• Mengamankan lokasi PLTP dan membatasi zona aman untuk penduduk sekitar.

• Pekerja yang bekerja di sekitar lokasi PLTP harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan pekerja.

• PLTP akan dilengkapi dengan alat pemantau H2S.

Konsentrasi H2S di udara ambien

Mengukur konsentrasi H2S di udara ambien menggunakan alat pemantau H2S sesuai dengan SNI

• Sumur-sumur produksi • Lokasi PLTP • Desa-desa di sekitar tapak-

tapak sumur

• Pada sumur-sumur produksi: sekali setiap tiga bulan

• Pada lokasi PLTP: sekali setiap tiga bulan

• Pada desa-desa: sekali setiap tiga bulan

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-6

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Kebisingan Pengoperasian PLTP Kebisingan • Pemakaian penutup telingan (ear-muff) bagi pekerja di sekitar PLTP

• Pemasangan peredam guna mengurangi kebisingan

• Menanam pohon-pohon yang memiliki kanopi/tajuk yang lebar untuk mengurangi kebisingan seperti bambu

Tingkat kebisingan Mengukur tingkat kebisingan di udara ambien menggunakan metode yang sesuai dengan SNI

• Sumur-sumur produksi • Lokasi PLTP • Desa-desa di sekitar tapak-

tapak sumur

• Pada sumur-sumur produksi: sekali selama tiga bulan denga masa pengukuran 24 jam selama tahap operasi

• Pada lokasi PLTP: sekali selama tiga bulan denga masa pengukuran 24 jam selama tahap operasi

• Pada desa-desa: sekali selama tiga bulan denga masa pengukuran 24 jam selama tahap operasi

Komponen Sosial Ekonomi Budaya Kesempatan Kerja Penerimaan tenaga kerja Kesempatan kerja • Menyediakan kesempatan kerja kepada

masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi dari perusahaan

• Mendorong kontraktor-kontraktor untuk memperkerjakan sebanyak mungkin tenaga kerja lokal.

Kesempatan Kerja Mencatat jumlah, prosentase, daerah asal tenaga kerja yang bekerja di SOL dan kontraktor melalui penelaahan data tenaga kerja yang tersedia di SOL dan kontraktor

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap operasi

Kesempatan Usaha Kegiatan-kegiatan operasi

Kesempatan usaha • Menyediakan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk berpartisipasi dalam penyediaan barang dan jasa.

• Menyediakan panduan untuk pengusaha-pengusaha lokal agar memenuhi standar perusahaan

Kesempatan Usaha • Melakukan pengumpulan data mengenai pembelian barang dan jasa oleh SOL dan kontraktor serta kontrak-kontrak yang diberikan kepada pengusaha lokal oleh SOL

• Melakukan pengumpulan data mengenai pertumbuhan usaha-usaha lokal sebelum, selama dan setelah tahap operasi

• Kabupaten Tapanuli Utara • Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap operasi

Pendapatan masyarakat Kegiatan-kegiatan operasi

Pendapatan masyarakat

• Menyediakan kesempatan kerja kepada masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi dari perusahaan

• Menyediakan kesempatan kepada pekerja lokal untuk berkembang.

Pendapatan Masyarakat

Mengumpulkan data pendapatan masyarakat dari badan-badan pemerintah setempat

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap operasi

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-7

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan Aktivitas

Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Keresahan Masyarakat • Penerimaan tenaga kerja • Pengoperasian jaringan

transmisi

Keresahan masyarakat • Membuat rencana kerja (work plan) penerimaan tenaga kerja lokal secara adil dan terbuka

• Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengoperasian pemasangan transmisi

Keresahan Masyarakat Mencatat adanya keluhan tentang tenaga kerja lokal dan pengoperasian jaringan transmisi

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap operasi

Kualitas Air Permukaan Sumur-sumur bor, sump pit, sumur-sumur produksi (selama uji produksi) yang berpotensi menghasilkan limbah bahan berbahaya beracun (B3) maupun non-B3

Logam-logam berat, bahan berbahaya dan beracun

Limbah Padat Domestik: • Membuang limbah padat di TPA (tempat

pembuangan akhir) • Limbah Cair: • Mengolah limbah cair domestik dari seluruh

aktivitas di wilayah proyek di Instalasi Pengolahan Limbah Cair Domestik

• Kondensat dan brine yang dihasilkan selama uji produksi dan operasional PLTP akan dinjeksikan ke dalam sumur reinjeksi.

• Membangun sump pit yang dilapisi lapisan kedap air. Air yang dikumpulkan di sump pit digunakan di proses pengeboran sebagai komponen lumpur bor, setelah itu dikembalikan ke dalam sumur.

Limbah B3: • Serpihan-serpihan di dalam lumpur bor

ditampung di dalam sump pit. • Lumpur bor akhir ditampung di dalam sump

pit • Memastikan bahwa peralatan dan bahan yang

dibeli oleh SOL tidak mengandung PCB, asbestos, ODS (ozone depleting substances) dan bahan lainnya yang dilarang untuk digunakan sesuai peraturan yang berlaku

• Menetralkan air aki dan menyimpan aki (lead acid batteries) bekas dengan aman

• Mengumpulkan minyak bekas dan menampungnya ke dalam drum dan menyerahkannya kepada perusahaan pengelola limbah B3 yang terdaftar untuk dikelola lebih lanjut

• Memasang pelapis sekunder (secondary containment)di sekitar bahan-bahan yang mudah terbakar dan berbahaya sesuai kebutuhan

• Secara berkala memberikan pelatihan kepada karyawan dalam penanganan limbah B3.

• Limbah padat: jenis dan jumlah limbah padat yang dikumpulkan, diangkut, dibuang di TPA dan didaur-ulang.

• Limbah cair domestik: BOD, COD, TSS dan pH.

• Jenis dan jumlah limbah B3

• Tumpahan: jenis dan jumlah tumpahan/ceceran

• Mengukur jumlah limbah padat yang dihasilkan dengan menghitung jumlah truk yang membawa limbah padat masuk dan membuang limbah ke TPA

• Mengumpulkan, menyiapkan dan menganalisis contoh air dari saluran keluar semua IPAL domestik sesuai dengan protokol SOL yang didasarkan kepada SNI , serta mengukur pH, konduktivitas, dan suhu pada saat pengambilan contoh air dilakukan (in situ).

• Memantau pelaksanaan prosedur operasi standar (SOP) pencegahan tumpahan oli dilakukan secara benar

• Memantau pelaksanaan SOP penanganan dan pembuangan limbah B3 dilakukan secara benar

• Melakukan uji TCLP terhadap lumpur bor, limbah lumpur dan serbuk bor

• Lokasi TPA limbah padat domestik

• Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik

• Lokasi sumur (sump pit dan pembuangan limbah lumpur)

• Sumur–sumur penduduk di SIL dan NIL

• Sungai Batang Toru

• Limbah Padat: Setiap saat limbah padat dibuang ke TPA

• Instalasi Pengelolaan Air Limbah Domestik: Satu kali per bulan

• Di lokasi sumur: 2 kali masing-masing saat pemboran dan setelah pemboran.

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-8

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Program Pengembangan Masyarakat Penyediaan Fasilitas dan Jasa Pendidikan

Meningkatnya kebutuhan akan layanan dan fasilitas pendidikan

Layanan dan fasilitas pendidikan bagi penduduk lokal

Bekerjasama dengan pihat terkait dalam bidang pendidikan formal dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat lokal

Penyediaan layanan dan fasilitas pendidikan bagi penduduk lokal.

Melakukan evaluasi terhadap efektivitas program dan implementasi proyek yang menggunakan dana yang disediakan oleh SOL

Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

Satu kali dalam setahun selama kegiatan pelaksanaan program pengembangan masyarakat berlangsung

Penyediaan Jasa Kesehatan Masyarakat

Meningkatnya permintaan lokal layanan dan fasilitas kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan masyarakat

Bekerjasama dengan pihak terkait dalam bidang kesehatan

Penyediaan layanan dan fasilitas kesehatan masyarakat.

Melakukan evaluasi terhadap efektivitas program dan implementasi proyek menggunakan dana yang disediakan oleh SOL

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Puskesmas-puskesmas di sekitar proyek

Satu kali dalam setahun selama kegiatan pelaksanaan program pengembangan masyarakat berlangsung

Inisiatif Peningkatan Usaha Pertanian dan Teknik Budidaya Pertanian

• Rendahnya pengetahuan mengenai komoditas pertanian yang bernilai ekonomi tinggi dikalangan pemuda tani

• Rendahnya ketertarikan generasi muda untuk menekuni bidang pertanian

• Terbatasnya input produksi pertanian

• Terbatasnya input sarana produksi pertanian berkualitas tinggi

• Tingkat penggunaan alat-alat pertanian yang rendah dikalangan petani

Produktivitas pertanian di areal SOL di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

Bekerjasama dengan pihat terkait dalam bidang pertanian setempat

Produktivitas pertanian di area SOL di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

Melakukan evaluasi terhadap efektivitas program dan implementasi proyek menggunakan dana yang disediakan oleh SOL

Desa sekitar Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

1 (satu) kali dalam setahun selama kegiatan pelaksanaan program pengembangan masyarakat berlangsung

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-9

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Kesempatan Usaha Lokal

• Kurangnya partisipasi masyarakat setempat secara penuh dan setara dalam kesempatan usaha lokal

• Rendahnya keterampilan usaha masyarakat lokal

• Keterbatasan akses terhadap sumber-sumber pendanaan dan modal

Tingkat partisipasi oleh masyarakat lokal dalam berbagai kegiatan ekonomi

• Mendorong penggunaan dan pembelian barang dan jasa lokal oleh SOL dan kontraktor

• Membantu pelatihan dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan usaha lokal

• Meningkatkan keterlibatan masyarakat lokal dalam kewirausahaan, melalui kegiatan-kegiatan usaha lokal

• Bekerjasama dengan masyarakat untuk meningkatkan kualitas barang dan jasa lokal

Tingkat partisipasi oleh masyarakat lokal dalam berbagai kegiatan ekonomi

• Melakukan pengumpulan data mengenai pembelian barang dan jasa oleh SOL dan kontraktor dan kontrak-kontrak yang diberikan kepada masyarakat setempat oleh SOL

• Melakukan pengumpulan data jumlah fasilitas ekonomi yang dikelola oleh masyarakat setempat

• Melakukan pengumpulan data tentang inisiatif pengembangan ekonomi dan bisnis yang dilakukan oleh SOL

Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

1 (satu) kali dalam setahun selama kegiatan pelaksanaan program pengembangan masyarakat berlangsung

Penyediaan Sarana dan Prasarana Umum

• Laju pertumbuhan pembangunan yang pesat

• Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap layanan sosial

Kebutuhan dan tuntutan pelayanan sosial kepada masyarakat

• Bekerjasama dengan pemerintah setempat dalam menentukan sarana dan prasarana yang akan disediakan

• Mendorong dan membantu pemerintah daerah untuk mengembangkan inisiatif pelayanan sosialnya sendiri

Kebutuhan dan tuntutan pelayanan sosial kepada masyarakat

• Mengumpulkan data mengenai ketersediaan sarana dan prasarana serta melakukan evaluasi terhadap efektifitas program dan implementasi proyek menggunakan dana yang disediakan oleh SOL

Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

1 (satu) kali dalam setahun selama kegiatan pelaksanaan program pengembangan masyarakat berlangsung

Pelestarian Budaya Meningkatnya keberadaan budaya modern serta prasarana dan barang-barang pendukung budaya modern yang menyertainya

Perubahan nilai-nilai tradisional, budaya dan adat istiadat

Mendukung program dan aktifitas etnis lokal, menjaga kebudayaan lokal termasuk aktivitas tradisional (tarian), festival budaya, seminar dan konferensi, buku dan monografi bahasa, sejarah, sosiologi, dan antropologi lokal

Aktivitas tradisional, festival budaya, buku dan monograf tentang bahasa, sejarah, sosiologi dan antropologi lokal

• Melakukan dokumentasi dan membuat laporan tentang program dan aktifitas etnis lokal

• Menjaga kebudayaan lokal termasuk aktivitas tradisional (tarian), festival budaya, seminar dan konferensi, buku dan monografi bahasa, sejarah, sosiologi, dan antropologi lokal.

Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

1 (satu) kali dalam setahun selama kegiatan pelaksanaan program pengembangan masyarakat berlangsung

E. Tahap Pasca Operasi Komponen Sosial Ekonomi Budaya Kesempatan Kerja Pelepasan tenaga kerja Keresahan Masyarakat Sosialisasi kepada pekerja mengenai

rencana pelepasan Kesempatan Kerja Mencatat jumlah, prosentase,

daerah asal tenaga kerja yang bekerja di SOL dan kontraktor melalui penelaahan data tenaga kerja yang tersedia di SOL dan kontraktor

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali dalam tahap pasca operasi

DOKUMEN RKL SOL SARULLA OPERATIONS LTD. (SOL)

III-10

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan Komponen dan

Aktivitas Lingkungan Sumber Dampak Parameter Dampak

Penting Rencana Pengelolaan Parameter Dampak Penting Metode Pemantauan Lokasi Pemantauan Jangka Waktu dan

Frekuensi

Kesempatan Usaha Berakhirnya tahap operasi proyek

Kesempatan usaha Sosialisasi kepada masyarakat mengenai berakhirnya kegiatan proyek

Kesempatan Usaha • Melakukan pengumpulan data mengenai pembelian barang dan jasa oleh SOL dan kontraktor serta kontrak-kontrak yang diberikan kepada pengusaha lokal oleh SOL

• Melakukan pengumpulan data mengenai pertumbuhan usaha-usaha lokal sebelum, selama dan setelah tahap konstruksi

• Kabupaten Tapanuli Utara • Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali dalam tahap pasca operasi

Pendapatan Masyarakat Berakhirnya kegiatan proyek

Pendapatan masyarakat • Sosialisasi kepada pekerja mengenai rencana pelepasan

• Memberikan kompensasi yang layak kepada pekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku

• Sosialisasi kepada masyarakat mengenai berakhirnya kegiatan proyek.

Pendapatan Masyarakat Mengumpulkan data pendapatan masyarakat dari badan-badan pemerintah setempat

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap operasi

Keresahan Masyarakat Pelepasan tenaga kerja Keresahan masyarakat • Membuat rencana pelepasan tenaga kerja • Sosialisasi rencana pelepasan kepada tenaga

kerja

Keresahan Masyarakat Mencatat adanya keluhan tentang tenaga kerja lokal, dan penyaluran arus listrik bertegangan tinggi.

• Desa-desa di sekitar wilayah kegiatan Pengembangan Lapangan Panas Bumi dan PLTP Sarulla yang terdapat di Kecamatan Pahae Jae dan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara

• Kantor SOL di lokasi proyek

Satu kali per tahun selama tahap operasi