2013-2015) skripsi diajukan untuk menempuh ujian sarjana ...repository.ub.ac.id/3700/1/husna...

121
ANALISIS PENGARUH FINANCIAL PERFORMANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya HUSNA FAUZIYAH 135030201111038 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS KONSENTRASI KEUANGAN MALANG 2017

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS PENGARUH FINANCIAL PERFORMANCE TERHADAP

    PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

    (Studi pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun

    2013-2015)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Menempuh Ujian Sarjana

    pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

    HUSNA FAUZIYAH

    135030201111038

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

    JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

    KONSENTRASI KEUANGAN

    MALANG

    2017

  • ii

    MOTTO

    “Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan

    penuh keihlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan.

    Yakin, Ikhlas, Istiqomah itu kunci dalam hidup”

    (Muhammad Zainuddin Abdul Madjid)

    “Bahwa tiada yang orang dapatkan, kecuali yang ia

    usahakan, Dan bahwa

    usahanya akan kelihatan nantinya.”

    (Q.S. An Najm: 39-40)

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    CURICULLUM VITAE

    DATA PRIBADI

    Nama : Husna Fauziyah

    No Induk Mahasiswa :135030201111038

    Tempat dan Taggal Lahir : Malang, 22 November 1994

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Jl. Ir Soekarno Rt/Rw 12/03 Desa

    Jatiguwi, Kec.

    Sumberpucung, Kab. Malang

    Email : [email protected]

    Nomor Telepon : 085655943706

    DATA PENDIDIKAN

    PENGALAMAN BEKERJA

    Magang di PT Telekominikasi Indonesia Witel Kediri

    PUBLIKASI / KARYA ILMIAH

    Analisis Pengaruh Financial Performance terhadap Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility (Studi pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI

    Periode Tahun 2013-2015).

    2000-2001 RA Darussalam Jatiguwi Malang

    2001-2007 MI Darussalam Jatiguwi Malang

    2007-2010 MTS Negeri Selorejo Blitar

    2010-2013 SMA Negeri 1 Sumberpucung Malang

    2013-2017 Universitas Brawijaya Malang

  • vii

    RINGKASAN

    Husna Fauziyah, 2017, Pengaruh Financial Performance Terhadap

    Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi pada Sektor

    Pertambangan yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2015), Drs.

    Achmad Husaini, M.AB, 188 Hal + xiii

    Para investor dalam melakukan pendanaanya terkadang tidak hanya

    melihat dari sisi Financial Performance saja namun, juga melihat dari sisi

    kegiatan sosial perusahaan yang biasa disebut Corporate Social Responsibility

    (CSR). Dalam hal ini sektor pertambangan adalah perusahaan yang kegiatan

    bisnisnya bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang

    mana akan berdampak langsung pada lingkungan pada sektor pertambangan

    dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan kinerja keuangan seiring dengan

    lemahnya harga komoditi, yang akan berdampak pada pengungkapan CSR.

    Dengan demikian Financial Performance dapat memberikan pengaruh tehadap

    pengungkapan CSR suatu perusahaan.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel ROA,

    DER dan Current Ratio berpengaruh secara simultan terhadap Corporate Social

    Responsibility dan untuk mengetahui variabel apakah yang berpengaruh dominan

    terhadap Corporate Social Responsibility.

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory research.

    Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor pertambangan

    yang terdaftar di BEI periode 2013-2015 sebanyak 42 perusahaan. Variabel

    independen dalam penelitian ini yaitu ROA (Return on Asset), DER (Debt to

    Equity Ratio), CR (Current Ratio) dan variabel dependen dalam penelitian ini

    adalah pengungkapan CSR (Corporate Social Responsibility). Metode analisis

    menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS Statistic

    versi 23.

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) Secara simultan variabel

    ROA, DER, dan CR berpengaruh terhadap pengungkapan CSR; 2) Dari ketiga

    variabel bebas tersebut yang dominan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR

    adalah DER karena memiliki nilai koefisien beta dan t hitung paling besar.

    Temuan dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa Finansial Performance

    berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Hasil tersebut juga memberikan

    kesimpulan bahwa perusahaan harus memperhatikan variabel-variabel independen

    tersebut demi tercapainya kesejahteraan perusahaan dan para stakeholder.

    Dari penelitian yang dilakukan peneliti bagi perusahaan harus mempunyai

    langkah-langkah antisipasi agar dapat tetap mempertahankan CSR meskipun

    mengalami penurunan kinerja keuangan, bagi investor, untuk lebih

    mempertimbangkan aspek-aspek sosial dan lingkungan sehingga dalam

    melakukan investasinya tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.

    Kata kunci: ROA, DER, CR, Pengungkapan Corporate Social Responsibility.

  • viii

    SUMMARY

    Husna Fauziyah, 2017, The Influence of Financial Performance Towards

    Disclosure Of Corporate Social Responsibility (Study on Mining Sector Listed

    on BEI Year period 2013-2015), Drs. Achmad Husaini, M.AB, 188 page + xiv.

    Investors in funding sometimes do not only see from the side of financial

    performance but also see fromh the side of social activity of company which is

    called corporate social responsibility (CSR). In this case the mining sector is a

    company whose business activities are in direct contact with the utilization of

    natural resources which will have a direct impact on the environmenth. In the

    mining sector in the last three years decreased financial performance in line with

    the weak of commodity prices, which will have an impact on CSR disclosure.

    Therefore, Financial Performance can give influence towards CSR disclosure of a

    company.

    The purpose of this reserach is to to know whether ROA, DER, and

    Current Rasio variables take effect simultaneosly towards Corporate Social

    Responsibility and to know which variable that have dominant effect towards

    Corporate Social Responsibility.

    The research type that used in this research is explanatory research. The

    population in this research is companies in the mining sector that listed on BEI

    year period 2013-2015 as much 42 companies. The independent variable in this

    research is ROA (Return on Asset), DER (Debt to Equity Ratio), CR (Current

    Ratio), The dependen variabel in this research is disclosure of CSR (Corporate

    Social Responsibility). The method that used is multiple linear regression using

    SPSS Statistic software version 23.

    The results of this research showing that; 1) simultaneosly ROA, DER,

    and CR variables give an effect towards CSR disclosure; 2) from the 3

    independent variables, DER is have dominant effect towards CSR disclosure

    because it has the biggest value of beta coefficient and t count. The finding in this

    research is indicate that finansial performance give effect towards CSR

    disclosure. That results also give conclusion that the company must pay attention

    about independent variables to achive company welfare and stakeolders.

    Company must have anticipatory steps in order to maintain CSR despite

    have financial performance degradation, and for investor to consider social

    aspects and environtment so when making investment is not fixated in sizes.

    Keywords: ROA, DER, CR, Corporate Social Responsibility disclosure.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayahNya, sehingga peeliti dapat menyelesaikan skripsi yang

    berjudul “Pengaruh Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok terhadap

    Perdagangan Internasional Negara ASEAN.”

    Skripsi ini diajukan untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ilmu

    Administrasi Universitas Brawijaya. Peneliti menyadari bahwa penyusunan

    skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai

    pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima

    kasih kepada yang terhormat:

    1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu

    Administrasi, Universitas Brawijaya.

    2. Ibu Prof. Dr. Endang Siti Astuti, M.Si dan Bapak Mohammad Iqbal, S.Sos,

    MIB selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas

    Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Ketua n sekretaris prodi

    3. Bapak Dr. Wilopo, M.AB dan Bapak Mukhammad Kholid Mawardi, S.Sos,

    M.AB, PhD selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Administrasi Bisnis,

    Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

    4. Bapak Drs. Achmad Husaini, M.AB selaku Dosen Pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan dan motivasi kepada peneliti.

    5. Kedua orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan kasih sayang,

    perhatian, doa, dan nasehat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi

    dengan lancar.

  • x

    6. Kakak tersayang (Mbk Zulfa) yang sudah dengan sabarnya menghadapi keluh

    kesah penulis dan selalu membantu setiap saat.

    7. Keluarga kecilku "JENG REM" yang super berisik dan selalu rempong

    (Ericha, Dyantri, Rafika, Risa) yang selalu saling support dan selalu bersama

    dalam suka maupun duka, persahabatan dan kebersamaan kita tak akan

    kulupakan.

    8. Sahabat sekamar (Ericha) yang kemama-mama selalu bareng sampai banyak

    orang bilang bagaikan perangko dan amplop yang tidak bisa dipisahkan dan

    teman-teman Kos Kertosentono 64 yang telah menjadi keluarga baru.

    9. Teman-teman semua yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah

    banyak membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

    10. Teman-teman Bisnis FIA UB 2013, terima kasih telah membantu serta

    memberikan dukungannya.

    11. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

    Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun

    sangat peneliti harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

    sumbangan yang berarti bagi pihak yang membaca.

    Malang, 01 Juni 2017

    Peneliti

  • xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    MOTTO ................................................................................................................. i

    TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................. ii

    TANDA PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... iii

    PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................... iv

    RINGKASAN ....................................................................................................... v

    SUMMARY ......................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

    DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................ 8 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 9 D. Kontribusi Penelitian ........................................................................... 9 E. Sistematika Pembahasan.................................................................... 10

    BAB II KAJIAN PUSTAKA

    A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 12 B. Laporan Keuangan ............................................................................. 20

    1. Pengertian Laporan Keuangan ..................................................... 20

    2. Komponen Laporan Keuangan .................................................... 20

    3. Tujuan laporan keuangan ............................................................. 21

    C. Financial Performance (Kinerja Keuangan) ..................................... 22 1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan ...................................... 22

    2. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan ....................... 22

    3. Analisis Rasio sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan

    Perusahaan .................................................................................... 23

    D. Corporate Social Responsibility (CSR) ............................................. 27 1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) ............... 28

    2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory) ............................................. 31

    3. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory) ......................................... 31

    4. Teori Kontrak Sosial (Social Contract Theory) ............................. 32

    5. Standarisasi Corporate Social Responsibility (CSR) ..................... 33

  • xii

    6. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) ................ 35

    7. Manfaat Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) ..... 36

    E. Global Reporting Initiative (GRI) ..................................................... 37 F. Pengaruh Financial Performance (Kinerja Keuangan) terhadap

    Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................... 38

    G. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian ............................................ 40 1. Model konsep .............................................................................. 40

    2. Model hipotesis............................................................................ 40

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian .................................................................................. 42 B. Lokasi Penelitian ............................................................................... 42 C. Variabel dan Pengukuran ................................................................... 43

    1. Variabel Independen .................................................................... 43

    2. Variabel Dependen ...................................................................... 45

    D. Populasi dan Sampel .......................................................................... 46 E. Sumber Data ...................................................................................... 50 F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 50 G. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 51 H. Analisis Data...................................................................................... 51

    1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................ 51

    2. Analisis Statistik Inferensial ............................................................. 52

    3. Uji Hipotesis ................................................................................ 55

    4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................ 57

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 58 B. Gambaran Umum Sampel Penelitian ................................................ 59 C. Peyajian Data .................................................................................... 68 D. Analisis Data ..................................................................................... 77

    1. Analisis Statistik Deskriptif ......................................................... 77

    2. Analisis Statistik Inferensial ........................................................ 83

    3. Uji Hipotesis ................................................................................ 90

    4. Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 91

    E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 92

  • xiii

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 99 B. Keterbatasan Peneliti ........................................................................ 99 C. Saran ............................................................................................... 100

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 102

    LAMPIRAN ..................................................................................................... 106

  • xiv

    DAFTAR TABEL

    No. Judul Halaman

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

    20

    21

    22

    Mapping Penelitian Terdahulu

    Populasi Penelitian Sektor Pertambangan yang Terdaftar

    di BEI Tahun 2013-2015

    Kriteria Pemilihan Sampel

    Pemilihan Sampel Perusahaan Sektor Pertambangan

    yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

    Pengambilan Keputusan Uji Korelasi

    Data untuk Menghitung Variabel Independen

    Data pengungkapan Corporate Social Responsibility

    (CSR)

    Perhitungan Return on Asset (ROA)

    Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)

    Perhitungan Current Ratio (CR)

    Indeks Pengungkapan Corporate Social Responsibility

    (CSR)

    Data Variabel Dependen Dan Variabel Indepenen

    Nilai ROA Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun

    2013-2015

    Nilai DER Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun

    2013-2015

    Nilai CR Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun 2013-

    2015

    Nilai CSRI Perusahaan Sektor Pertambangan Tahun

    2013-2015

    Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

    Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas

    Hasil Uji Asumsi Autokorelasi

    Hasil Analisis Regresi Berganda

    Hasil Uji Simultan

    Hasil Uji Parsial

    17

    46

    48

    49

    54

    68

    70

    72

    73

    74

    75

    76

    77

    79

    80

    82

    84

    85

    87

    88

    90

    91

  • xv

    DAFTAR GAMBAR

    No. Judul Halaman

    1

    2

    3

    4

    Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan dan

    Sektoral

    Model Konsep

    Model Hipotesis

    Scatter Plot Heteroskedasitas

    6

    40

    41

    86

  • xvi

    DAFTAR LAMPIRAN

    Judul Halaman

    Lampiran 1. List indikator-indikator pengungkapan CSR

    berdasarkan GRI G4

    Lampiran 2. Undang Undang Tentang CSR

    Lampiran 3. Output SPSS 23

    Lampiran 4. Laporan Keuangan Perusahaan Sampel

    Lampiran 5. Curriculum Vitae

    106

    112

    113

    117

    189

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Persaingan dunia usaha saat ini, menuntut perusahaan untuk terus bersaing

    dengan perusahaan lainnya agar lebih unggul dengan cara dan strategi yang sudah

    ditetapkan pada masing-masing perusahaan. Persaingan tersebut dapat juga dilihat

    dari hasil Fancial performance atau kinerja keuangan suatu perusahaan.Kinerja

    keuangan adalah prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu

    memaksimumkan nilai perusahaan (Darsono, 2005:288).Kinerja keuangan suatu

    perusahaan juga mempunyai arti yang sangat penting, karena dari kinerja

    keuangan perusahaan tersebut para investor dapat melihat sehat tidaknya suatu

    perusahaan. Faktor terpenting untuk dapat melihat sehat atau tidaknya kinerja

    keuangan perusahaan adalah dengan melihat pada unsur keuangan, karena dari

    unsur tersebut juga dapat mengevaluasi apakah kebijakan yang ditempuh suatu

    perusahaan sudah tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya

    permasalahan yang dapat menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya

    perusahaan yang akhirnya gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

    Salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kondisi keuangan, dalam

    hal ini tingkat kesehatan suatu perusahaan adalah berwujud laporan keuangan

    yang disusun pada setiap akhir periode yang berisi pertanggungjawaban dalam

    bidang keuangan. Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

    digunakan sebagai alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu

  • 2

    perusahaan dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan data atau

    aktivitas perusahaan tersebut(Munawir, 2012:2). Komponen laporan keuangan

    terdiri dari neraca, laporan laba/rugi, laporan ekuitas pemegan saham dan laporan

    arus kas.Analisis laporan keuangan merupakan sumber informasi akurat yang

    mencerminkan kondisi perusahaan, yang dapat menggambarkan tentang kinerja

    keuangan.Pengukuran financial performance atau kinerja keuangan dapat

    digunakan dengan alat analisis yang disebut analisis rasio keuangan.Rasio

    merupakan alat analisis keuangan yang bertujuan untuk memberikan penjelasan

    tentang posisi keuangan suatu perusahaan.Untuk melakukan analisis rasio

    keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan

    aspek-aspek tertentu (Husnan, 2002:69).

    Selain mengandalkan kinerja keuangan, perusahaan juga membutuhkan

    adanya informasi sosial dalam mengambil keputusan ekonomi. Informasi sosial

    tersebut dikenal dengan namaCorporate Social Responsibility (CSR). Lembaga

    internasional The Word Business Council for Sustainable Development

    (WBCSD)mendefinisikan (CSR) adalah komitmen dunia usaha untuk terus

    menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk

    meningkatkan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari

    karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan komunitas lokal dan

    masyarakat secara lebih luas (Wibisono, 2007:7). Kesadaran tentang pentingnya

    mempraktikkan CSR ini menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya

    tentang kepedulian sosial dan mengutamakan stakeholders.Di Indonesia,

    kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan tersebut diatur oleh undang-undang

  • 3

    perseroan terbatas No.40 pasal 74 tahun 2007, dimana perusahaan yang

    melakukan kegiatan usaha di bidang atau yang berkaitan dengan sumber daya

    alam wajib melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam pasal 66

    disebutkan bahwa semua perusahaan wajib untuk menyertakan informasi CSR

    dalam laporan tahunan direksi kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Besaran dana yang dikeluarkan untuk CSR minimal 5% dari laba bersih yang

    diperoleh perusahaan (www.dpr.go.id, 2017).

    Menurut William (2012) CSR amat erat hubungannya dengan

    sustainability.Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) saat ini

    merupakan sebuah kebutuhan. Laporan Global Reporting Innitiative (GRI) yang

    dinyatakan dalam Word Business Council for Sustainable Development (1999)

    merupakan sebuah standart panduan sustainability reporting yang dapat

    diterapkan dan diterima secara luas. Pedoman Global Reporting Innitiative

    (GRI),didalamnya menyebutkan tujuan dari pembangunan berkelanjutan adalah

    untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan

    generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Penelitian ini

    dilakukan dengan mengacu pada GRI Reporting sebagai pedoman pengungkapan

    (CSR Disclosure).Pedoman GRI Reporting yang paling terbaru adalah GRI G4

    (2013) yang disusun berdasarkan tiga komponen utama indikator kinerja yang

    perlu diungkapkan oleh perusahaan. Komponen tersebut yaitu ekonomi,

    lingkungan, dan sosial mencakup praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak, hak

    asasi manusia, masyarakat, dan tanggung jawab produk dengan total kinerja

    indikator mencapai 91 indikator (www.globalreporting.org, 2016).

  • 4

    Rasio keuangan yang digunakan, dalam hal ini untuk mengukur

    pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan atau dikenal dengan istilah

    Corporate Social Responsibility (CSR) adalah rasio profitabilitas yang diukur

    dengan menggunakan rumus Return On Assets (ROA), rasio leverage dengan

    menggunakan rumus Debt to Equity Ratio (DER)dan rasio likuiditas dengan

    menggunakan rumus Current Ratio. Rasio-rasio tersebut dapat menunjukkan

    seberapa besar pengaruh kinerja keuangan suatu perusahaan terhadap

    CSR.Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan rumus Return On Assets

    (ROA) bertujuan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan

    laba. Semakin besar ROA, berati semakin efisiensi penggunaan aktiva perusahaan

    (Sudana, 2009:26) dan bisa diartikan semakin besar pula CSR yang dikeluarkan

    oleh perusahaan, dengan demikian pengungkapan aktivitas CSR juga semakin

    banyak. Rasio leverage dengan menggunakan rumus Debt to Equity Ratio (DER)

    digunakan untuk mengukur keseimbangan antara hutang yang dimiliki perusahaan

    dengan modal sendiri. Semakin kecil rasio ini semakin baik. Dengan begitu bisa

    diartikan bahwa jika tingkat leverage suatu perusahaan tinggi, maka cenderung

    perusahaan akan mengeluarkan biaya CSR yang rendah sehingga pengungkapan

    kegiatan CSR juga semakin sedikit.Rasio likuiditas dengan menggunakan rumus

    Current Ratio bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan

    dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Perusahaan dengan tingkat Current

    Ratio yang tinggi berarti perusahaan tersebut akan mengeluarkan biaya CSR yang

    besar sehingga kegiatan CSR yang dilakukan juga semakin banyak.

  • 5

    Indonesia merupakan salah satu Negara dengan kekayaan sumber daya

    alam yang melimpah, salah satunya adalah bahan tambang.Industri pertambangan

    di Indonesia tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk

    berinvestasi di dalamnya. Sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat

    strategis untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri, memenuhi

    kebutuhan energi, menghasilkan devisa bagi pembangunan dan menyediakan

    lapangan pekerjaan. Itulah mengapa pertambangan menjadi salah satu pilar

    pembangunan ekonomi nasional.

    Perusahaan pertambangan dipilih karena dalam kegiatan bisnisnya yang

    bersentuhan langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang mana akan

    berdampak langsung pada lingkungan, selain itu pada tahun 2013 sampai tahun

    2015 merupakan tahun yang kurang baik bagi sektor pertambangan, karena pada

    tiga tahun tersebut sektor pertambangan mengalami penurunan kinerja

    keuangandibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Pada tahun 2013 penurunan

    kapitalisasi pasar keseluruhan perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa

    Efek Indonesia turun dari Rp. 259 triliun menjadi Rp. 255 triliun atau penurunan

    sebesar 1,5%. Penurunan kinerja keuangan tersebut berlangsung sampai tahun

    2015,namun pada tahun ini mengalami penurunan yang sangat drastis,seiring

    dengan lemahnya harga komoditi dan juga menurunnya permintaan dari beberpa

    negara seperti dari Tiongkok dan Negara berkembang lainnya.Penurunanharga

    komoditasdari tahun 2015 menurun sebesar 25% dibandingkan tahun

    sebelumnya.Pada tahun 2015 penurunan kapitalisasi pasar keseluruhan

    perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia turun dari Rp.

  • 6

    255 triliun menjadi Rp. 161 triliun atau penurunan sebesar 37% (Sumber:

    www.idx.co.id). Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik pergerakan indeks

    komposit gabungan dan sektoral (Jakarta Composite and Sectoral Indices

    Movement) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

    Sumber: IDX Statistics 2013-2015Gambar 1. Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan Dan

    Sektoral

    Seluruh perusahaan yang listing di BEI, sebagian besar sudah

    mengungkapkan CSR namun, ada beberapa perusahaan tambang di Indonesia

    yang legal hanya 10 perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosial atau

    serius melakukan program CSR secara berkelanjutan (www.finance.detik.com,

    2016). Perusahaan pertambangan baik kecil maupun besar seharusnya wajib untuk

    melakukan program CSR dengan serius dan berkelanjutan.CSR sendiri

    merupakan suatu manajemen untuk mengolah dampak dari aktivitas

    pertambangan, sehingga tidak ada pengecualian skala usaha.CSR juga sudah harus

    menjadi kebutuhan bagi perusahaan pertambangan agar mendapat dukungan dari

    masyarakat sekitar lokasi pertambangan pada khususnya.Perusahaan

    pertambangan termasuk dalam industri yang high profile. Perusahaan yang

    termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih

    banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006:4).

    6

    255 triliun menjadi Rp. 161 triliun atau penurunan sebesar 37% (Sumber:

    www.idx.co.id). Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik pergerakan indeks

    komposit gabungan dan sektoral (Jakarta Composite and Sectoral Indices

    Movement) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

    Sumber: IDX Statistics 2013-2015Gambar 1. Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan Dan

    Sektoral

    Seluruh perusahaan yang listing di BEI, sebagian besar sudah

    mengungkapkan CSR namun, ada beberapa perusahaan tambang di Indonesia

    yang legal hanya 10 perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosial atau

    serius melakukan program CSR secara berkelanjutan (www.finance.detik.com,

    2016). Perusahaan pertambangan baik kecil maupun besar seharusnya wajib untuk

    melakukan program CSR dengan serius dan berkelanjutan.CSR sendiri

    merupakan suatu manajemen untuk mengolah dampak dari aktivitas

    pertambangan, sehingga tidak ada pengecualian skala usaha.CSR juga sudah harus

    menjadi kebutuhan bagi perusahaan pertambangan agar mendapat dukungan dari

    masyarakat sekitar lokasi pertambangan pada khususnya.Perusahaan

    pertambangan termasuk dalam industri yang high profile. Perusahaan yang

    termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih

    banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006:4).

    6

    255 triliun menjadi Rp. 161 triliun atau penurunan sebesar 37% (Sumber:

    www.idx.co.id). Penurunan tersebut dapat dilihat dari grafik pergerakan indeks

    komposit gabungan dan sektoral (Jakarta Composite and Sectoral Indices

    Movement) yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

    Sumber: IDX Statistics 2013-2015Gambar 1. Grafik Pergerakan Indeks Komposit Gabungan Dan

    Sektoral

    Seluruh perusahaan yang listing di BEI, sebagian besar sudah

    mengungkapkan CSR namun, ada beberapa perusahaan tambang di Indonesia

    yang legal hanya 10 perusahaan yang sadar akan tanggung jawab sosial atau

    serius melakukan program CSR secara berkelanjutan (www.finance.detik.com,

    2016). Perusahaan pertambangan baik kecil maupun besar seharusnya wajib untuk

    melakukan program CSR dengan serius dan berkelanjutan.CSR sendiri

    merupakan suatu manajemen untuk mengolah dampak dari aktivitas

    pertambangan, sehingga tidak ada pengecualian skala usaha.CSR juga sudah harus

    menjadi kebutuhan bagi perusahaan pertambangan agar mendapat dukungan dari

    masyarakat sekitar lokasi pertambangan pada khususnya.Perusahaan

    pertambangan termasuk dalam industri yang high profile. Perusahaan yang

    termasuk dalam industri tersebut akan memberikan informasi sosial yang lebih

    banyak dibandingkan dengan perusahaan yang low-profile (Anggraini, 2006:4).

  • 7

    Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang terkadang dilakukan sampai puluhan

    tahun sering berdampak tidak baik bagi lingkungan sekitar.

    Banyak perusahaan tambang yang memiliki konflik antara perusahaan

    dengan masyarakat dan lingkungan yang diakibatkan karena masyarakat yang

    berada di sekitar perusahaan kurang merasakan manfaat dari keberadaan

    perusahaan di lingkungannya.Sepertikonflik yang terdapat pada PT Freeport

    Indonesia (FI) di Jaya Pura, PT Lapindo Brantas Inc. di kabupaten Sidoarjo dan

    kasus pada PT Arutmin Indonesia pada bulan Desember 2014 yang mencemari

    sungai di Kalimantan Selatan akibat aktivitas penambangan.Hal tersebut tentunya

    akan menjadi dampak negatif bagi perusahaan dan dapat mempengaruhi kinerja

    keuangan perusahaan.Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk terus

    melakukan aktivitas yang memberi dampak positif dan kontribusi yang nyata bagi

    kehidupan masyarakat, lingkungan dan sosial.

    Hasil penelitian empiris telah banyak dilakukan misalnya Bornin (2012)

    hasilnya menunjukkan bahwa kinerja keuangan yang diukur dengan ROA dan

    ROE menghasilkan bahwa ROA tidak mempengaruhi pengungkapan pertanggung

    jawaban sosial perusahaan (CSR) namun sebaliknya hasil pengujian ROE

    berpengaruh negatifsignifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

    Kurniawansyah (2013) menunjukan bahwa variabel NPL dan LDR tidak

    signifikan pada tingkat 5%, variabel NPL berpengaruh negatif signifikan dan LDR

    berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. Sedangkan variabel CAR dan ROA

    tidak berpengaruh terhdap CSR.Arini (2015) dalam hasil penelitiannya

    menyebutkan bahwa Financial Performanceyang di nilai melalui profitabilitas

  • 8

    dan leverage perusahaan secara signifikan tidak mempengaruhi CSR disclosure.

    Sedangkan dalam penelitian Rambe dan Wira (2013) hasil penelitiannya

    menyebutkan sebaliknya bahwa kinerja keuangan perbankkan yang di ukur

    dengan size perusahaan, (ROE), Net Profit Margin (NMP) dan Debt to Equity

    Ratio berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).Sejalan

    dengan pendapat Rambe dan Wira (2013), dalam penelitian Febrianti (2016)

    menyatakan bahwa Profitabilitas dan likuiditas secara positif dansecara signifikan

    berpengaruh terhadapCorporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.

    Adanya faktor-faktor permasalahan dari pengungkapan CSR yang

    dilakukan berbagai perusahaan di Indonesia dan masih kontradiktifnya hasil-hasil

    dari penelitian terdahulu.Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas

    maka, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar pengaruh kinerja keuangan

    perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan

    penjelasan tersebut penelitian ini berjudul :”ANALISIS PENGARUH

    FINANCIAL PERFORMANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN

    CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(Studi pada Sektor Pertambangan

    yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013-2015)”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan

    masalahdalam penelitian ini sebagai berikut :

    a. Apakah variabel ROA, DER danCurrent Ratioberpengaruh secara

    simultan terhadapCorporate Social Responsibility?

  • 9

    b. Variabel apakah yang berpengaruh dominan terhadap Corporate Social

    Responsibility?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan diatas, maka tujuan dari

    penelitian ini sebagai berikut :

    a. Untuk mengetahui apakah variabelROA, DER dan Current

    Ratioberpengaruh secara simultan terhadap Corporate Social

    Responsibility.

    b. Untuk mengetahui variabel apakah yang berpengaruh dominan

    terhadap Corporate Social Responsibility.

    D. Kontribusi Penelitian

    Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

    1. Aspek akademis

    Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi, acuan,

    atau referensi bagi kalangan akademis yang membutuhkan, terutama yang

    berkaitan dengan Financial Performancedan Corporate Social

    Responsibility (CSR).

    2. Aspek praktis

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan dan bahan

    pertimbangan oleh perusahaan dalam melakukan pengungkapan CSR

    dalam laporan keuangan tahunan untuk pengambilan kebijakan oleh

    manajemen perusahaan agar dapat menarik calon investor.

  • 10

    E. Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan diperlukan untuk memberikan gambaran secara

    menyeluruh mengenai pokok-pokok isi penelitian serta mempermudah dalam

    penelitian.

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang uraikan suatu gambaran umum mengenai

    latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kontribusi

    penelitian dan sistematika pembahasan.

    BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang uraian mengenai tinjauan pustaka atau

    teori-teori tentang financial performance, Corporate Social

    Responsibility (CSR), dan rumus-rumus yang mendukung serta

    digunakan dalam perhitugan maupun analisis data dan penelitian

    terdahulu.

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Bab ini menjelaskan mengenai bagaimana penelitian ini

    dilaksanakan, meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber

    data, teknik pengumpulan data, analisis data yang digunakan.

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  • 11

    Bab ini menguraikan tentang hasil dari analisis data yang telah

    diperoleh dengan menggunakan alat analisis yang diperlukan dan

    pembahasan hasil analisis tersebut.

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini menyajikan tentang kesimpulan dari hasil analisis pada

    bab sebelumnya dan saran-saran sehubungan dengan hasil

    penelitian analisis yang telah dilakukan.

  • 12

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Penelitian Terdahulu

    1. Bornin (2012)

    Judul penelitian Bornin adalah “Pengaruh Kinerja Keuangan

    terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan yang

    Berturut-turut Terdaftar pada Penghargaan ISRA 2009-2011”. Penelitian

    in bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on asset dan return on

    equity terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Populasi penelitian

    ini adalah perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut pada

    penghargaan ISRA periode 2009-2011. Jumlah sampel sebanyak 21, yang

    dipilih menggunakan purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan

    adalah teknik pengelohan data regresi. Hasil penelitian Bornin (2012)

    membuktikan bahwa ROA tidak mempengaruhi pengungkapan tanggung

    jawab sosial perusahaan namun dari hasil pengujian ROE membuktikan

    sebaliknya bahwa ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap

    pengungkapan tanggung jawab sosial.

    2. Kurniawansyah (2013)

    Judul penelitian Kurniawansyah adalah “Analisis Hubungan

    Financial Performance dan Corporate Social Responsibility”. Tujuan

    penelitian ini untuk mengetahui hubungan Financial Performance Dan

    Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan. Perusahaan

  • 13

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan

    yang listing pada tahun 2009-2011, maka dilakukan sensus dengan

    menggunakan seluruh perusahaan yang listing sebanyak 29 bank. Metode

    analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Dalam penelitian ini

    Financial Performance diukur dengan menggunakan Capital Adequancy

    Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return on Assets (ROA),

    Loan to Deposit Ratio (LDR). Kurniawansyah (2012) menggunakan dua

    model pengujian, model pertama yaitu financial performance sebagai

    variabel independen dan corporate social responsibility sebagai variabel

    dependen. Begitupun sebaliknya untuk model kedua corporate social

    responsibility digunakan sebagai variabel independen dan financial

    performance digunakan sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil

    pengujian, pada model pertama ditemukan bahwa variabel NPL

    berpengaruh negatif signifikan dan LDR berpengaruh positif signifikan

    terhadap CSR. Sedangkan variabel CAR dan ROA tidak berpengaruh

    terhadap CSR. Pada model kedua ditemukan bahwa variabel CSR

    berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA sedangkan variabel

    CSR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR. CSR tidak berpengaruh

    terhadap variabel CAR dan NPL.

    3. Arini (2015)

    Judul penelitian Arini adalah “Pengaruh Financial Performance

    dan Environmenta Performance terhadap Corporate Social Responsibility

    Disclosure (CSRD)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

  • 14

    financial performance (profitabilitas dan leverage) dan environmental

    performance terhadap CSR Disclosure dengan ukuran perusahaan dan

    kepemilikan saham publik sebagai variabel kontrol. Penelitian ini

    dilakukan di perusahaan manufaktur dan sumber daya alam yang listing di

    BEI dan tercantum sebagai anggota PROPER pada periode 2010-2013.

    Terdapat 139 perusahaan dan semuanya digunakan sebagi sampel

    penelitian (sensus sampling). Penelitian ini menggunakan pendekatan

    kuantitatif dan menggunakan metode analisis regresi linier berganda

    dibantu dengan menggunakan software SPSS. Hasil dari penelitian Arini

    (2015) membuktikan bahwa secara parsial environmental performance dan

    ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap CSRD,

    sedangkan financial performance yang dinilai melalui profitabilitas dan

    leverage perusahaan secara signifikan tidak mempengaruhi CSRD begitu

    juga dengan kepemilikan saham publik.

    4. Rambe dan Wira (2013)

    Judul penelitian Rambe dan Wira adalah “Analisis Pengaruh

    Kinerja Keuangan terhadap Corporate Social Responsibility pada

    Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Kinerja

    Keuangan terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan

    Perbankan dengan menggunakan pengukuran kinerja keuangan perbankan

    yang diukur dengan Size Perusahaan, Return On Equity (ROE), Net Profit

    Mergin (NPM), Debt to Equity Ratio (DER) dan Corporate Sosial

  • 15

    Responcibility (CSR) yang diukur dengan menggunakan indeks CSR

    dalam semua aspek CSR. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

    perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012,

    dengan menggunakan purposive sampling sehingga sampel yang dipakai

    penelitian adalah 26 perusahaan perbankan. Penelitian ini menggunakan

    uji statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Dari hasil penelitian Rambe

    dan Wira (2013) menggambarkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh

    terhadap Corporate Social Responsibility pada perusahaan perbankan yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

    5. Febrianti (2016)

    Judul penelitian Febrianti (2016) adalah "Pengaruh Kinerja

    Keuangan Terhadap Corporate Social Responsibility Expenditure Dan

    Corporate Social Responsibility Disclosure". Penelitian ini bertujuan

    untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, leverage, dan likuiditas

    terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure dan

    Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure. Variabel dependen

    dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

    Expenditure dan Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah profitabilitas, leverage, dan

    likuiditas. Sampel dalam penelitian ini adalah 55 perusahaan yang

    terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2015 dipilih melalui purposive

    sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dan likuiditas

    berpengaruh positif dan signifikan terhadap Corporate Social

  • 16

    Responsibility (CSR) Expenditure. Leverage tidak mempengaruhi

    Corporate Social Responsibility (CSR) Expenditure. Profitabilitas positif

    dan signifikan dipengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR)

    Disclosure. Leverage tidak mempengaruhi Corporate Social

    Responsibility (CSR) Disclosure. Likuiditas negatif dipengaruhi

    Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.

  • 17

    Tabel 1. Mapping Penelitian Terdahulu

    No. Nama,

    Tahun Judul Penelitian

    Variabel

    Penelitian

    Metode

    Analisis Hasil Penelitian

    1. Bornin

    (2012)

    Pengaruh Kinerja Keuangan

    Terhadap Pengungkapan

    Tanggung Jawab Sosial Pada

    Perusahaan yang Berturut-

    Turut Terdaftar Pada

    Penghargaan ISRA 2009-

    2011

    1. ROA 2. ROE 3. CSR

    Regresi

    Berganda

    1. ROA tidak mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial

    perusahaan

    2. ROE berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan tanggung

    jawab sosial

    2. Kurniawan

    syah

    (2013)

    Analisis Hubungan Financial

    Performance Dan Corporate

    Social Responsibility

    1. CAR 2. NPL 3. ROA 4. LDR 5. CSR

    Regresi

    Berganda

    1. Variabel NPL berpengaruh negatif signifikan dan LDR berpengaruh

    positif signifikan terhadap CSR.

    2. Variabel CAR dan ROA tidak berpengaruh terhadap CSR.

    3. Variabel CSR berpengaruh positif signifikan terhadap variabel ROA

    4. Variabel CSR berpengaruh positif signifikan terhadap LDR.

    5. CSR tidak berpengaruh terhadap variabel CAR dan NPL.

    Di lanjutkan...

  • 18

    Lanjutan tabel 1...

    No. Nama,

    Tahun Judul Penelitian

    Variabel

    Penelitian

    Metode

    Analisis Hasil Penelitian

    3. Rambe

    dan Wira

    (2013)

    Analisis Pengaruh Kinerja

    Keuangan Terhadap

    Corporate Social

    Responsibility pada

    Perusahaan Perbankan yang

    Terdaftar Di Bursa Efek

    Indonesia.

    1. Size 2. ROE 3. NPL 4. DER 5. CSR

    Regresi liner

    berganda

    dengan

    metode

    Ordinary

    Least Square

    (OLS)

    1. Kinerja keuangan berpengaruh terhadap Corporate Sosial

    Responsibility

    4. Arini

    (2015)

    Pengaruh Financial

    Performance dan

    Environmental Performance

    terhadap Corporate Social

    Responsibility Disclosure

    (CSRD)

    1. Profitabilitas 2. Leverage

    3. Environmental

    Performance

    4. CSRD

    Regresi

    Linear

    Berganda

    1. Secara parsial environmental performance dan ukuran perusahaan

    berpengaruh positif signifikan

    terhadap CSRD

    2. Financial performance yang dinilai melalui profitabilitas dan leverage

    perusahaan secara signifikan tidak

    mempengaruhi CSRD begitu juga

    dengan kepemilikan saham publik.

    5. Febrianti

    (2016)

    Pengaruh kinerja keuangan

    terhadap Corporate Social

    Responsibility Expenditure

    dan Corporate Social

    Responsibility Disclosure

    1. Profitabilitas 2. Leverage 3. Likuiditas 4. Corporate Social

    Responsibility

    Expenditure

    Regresi

    Linear

    Berganda

    1. Profitabilitas dan likuiditas secara positif dan secara signifikan berpengaruh

    terhadap Corporate Social Responsibility

    (CSR) Disclosure.

    2. Leverage tidak mempengaruhi Corporate Social Responsibility Expenditure.

    Di lanjutkan...

  • 19

    Lanjutan tabel 1...

    No. Nama,

    Tahun Judul Penelitian

    Variabel

    Penelitian

    Metode

    Analisis Hasil Penelitian

    5. Corporate Social

    Responsibility

    Disclosure

    3. Profitabilitas positif dan signifikan dipengaruhi Corporate Social

    Responsibility (CSR) Expenditure.

    4. Leverage tidak mempengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.

    5. Likuiditas negatif dipengaruhi Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure.

    Sumber : Data diolah, 2016

  • 20

    B. Laporan Keuangan

    1. Pengertian Laporan Keuangan

    Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil akhir dari proses

    akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan

    data keuangan atau aktivitas dari perusahaan kepada pihak-pihak yang

    berkepentingan (Hery, 2014:3). Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa,

    “Laporan keuangan merupakan suatu informasi tentang kondisi keuangan

    dan hasil operasi perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat

    dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan”.

    Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa laporan

    keuangan adalah suatu alat informasi yang menghubungkan perusahaan

    dengan pihak-pihak yang berkepentingan tentang hasil operasi selama

    tahun buku yang bersangkutan yang menunjukkan kondisi kesehatan dan

    kinerja keuangan suatu perusahaan.

    2. Komponen Laporan Keuangan

    a. Neraca

    Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada

    tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan buku,

    yang memuat aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan (Jumingan,

    2011:13 ).

    b. Laporan Laba Rugi

    Merupakan laporan yang sistematis tentang pendapatan dan beban

    perusahaan untuk satu periode waktu tertentu (Hery, 2014:4). Melalui

  • 21

    laporan laba investor dapat mengetahui besarnya tingkat profitabilitas

    yang dihasilkan dan kreditor juga dapat mempertimbangkan kelayakan

    kredit debitor.

    c. Laporan Ekuitas Pemegang Saham

    Sebuah laporan yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam pos-pos

    ekuitas suatu perusahaan untuk suatu periode tertentu. Perubahan

    ekuitas pemegang saham pada umumnya meliputi komponen modal

    saham, tambahan modal disetor, laba ditahan, akumulasi laba (rugi)

    komprehensif lainnya, dan saham yang diperoleh kembali (Hery,

    2014:6).

    d. Laporan Arus Kas

    Sebuah laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan arus kas

    keluar secara terperinci dari setiap aktivitas-aktivitas perusahaan

    (Hery, 2014:9). Laporan arus kas ini akan memberikan informasi yang

    berguna bagi kreditor dan investor dalam menilai tingkat likuiditas

    maupun potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

    3. Tujuan Laporan Keuangan

    Menurut Hery (2014:4) yang dikutip dari Standar Akuntansi Keuangan

    (SAK) dijelakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

    informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan

    posisi keuangan suatu perusahaan yang bemanfaat bagi sejumlah besar

    pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

  • 22

    C. Financial Performance (Kinerja Keuangan)

    1. Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

    Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan mengenai laporan keuangan

    serta komponen dalam laporan keuangan. Melalui laporan rugi laba dan

    neraca maka akan dapat dilakukan analisis kinerja keuangan untuk

    mengetahui gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dalam satu

    periode tertentu. Kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan dalam

    mengelola dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya (IAI,

    2007:4). Darsono (2005:288) menyatakan bahwa, "Kinerja keuangan ialah

    prestasi manajemen yang diukur dari sudut keuangan yaitu

    memaksimumkan nilai perusahaan".

    Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

    keuangan perusahaan adalah suatu kondisi dan prestasi yang telah dicapai

    dalam suatu periode tertentu dalam mengelola sumber daya keuangannya

    yang mencerminkan kondisi kesehatan perusahaan.

    2. Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan

    Menurut Jumingan (2014:239), ada beberapa tujuan yang berkaitan

    dengan pengukuran kinerja keuangan, yaitu:

    a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas yang dicapai

    dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.

    b. Untuk mengetahui kemampuan dalam mendayagunakan semua asset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.

    Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ukuran kinerja

    keuangan merupakan sebuah alat yang menentukan secara efektif dalam

  • 23

    pembangunan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi.

    3. Analisis Rasio sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan

    Perusahaan

    Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan

    membandingkan satu pos denggan pos laporan keuangan lainnya baik

    secara individu maupun bersama-sama guna mengetahui hubungan di

    antar pos tertentu, baik dalam neraca maupun laporan laba rugi (Jumingan,

    2014:242). Analisis rasio digunakan untuk mengukur kinerja keuangan

    suatu perusahaan. Untuk menilai kondisi keuangan atau prestasi

    perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur yang

    dapat dipakai. Tolak ukur tersebut biasanya berupa indeks atau rasio yang

    menghubungkan antara dua variabel data keuangan yang berbeda. Hasil

    dari perbandingan atau rasio tersebut akan memberikan gambaran atau

    pandangan tentang kondisi keuangan suatu perusahaan dan untuk menilai

    kinerja manajemen dalam suatu periode.

    Deanto (2003:162), menyebutkan ada dua jenis perbandingan analisis

    rasio keuangan yaitu:

    a. Perbandingan rasio sekarang dengan yang lalu dan yang akan datang untuk perusahaan yang sama.

    b. Perbandingan rasio di antara perusahaan yang satu dengan yang lain yang sejenis atau dengan rata-rata industry atau yang sering

    disebut dengan perbandingan eksternal. Perbandingan ini akan

    memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan

    perusahaan.

    Rodoni dan Ali (2014:25), analisis rasio memiliki keunggulan

    dibanding dengan teknik analisis lainnya. Keunggulan tersebut adalah

  • 24

    sebagai beikut :

    a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan.

    b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

    c. Mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lainnya. d. Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model

    pengambilan keputusan dan model prediksi.

    e. Menstandarisir ukuran (size) perusahaan. f. Lebih mudah memperbandingkan suatu perusahaan dengan

    perusahaan lain atau melihat perkembangan secara periodik.

    g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang.

    Ada beberapa jenis rasio keuangan yang sering digunakan, menurut

    (Riyanto, 2001:330) Apabila dilihat dari sumbernya dari mana rasio itu

    dibuat, maka rasio-rasio dapat digolongkan dalam 3 golongan, yaitu:

    a. Rasio-rasio Neraca, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya Current Ratio, Acid-test Ratio, dan

    lain sebagainya.

    b. Rasio-rasio Laporan Laba-Rugi, yaitu rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari Income Statement, misalnya Gross Profit

    Margin, Net Operating Margin, dan lain sebagainya.

    c. Rasio-rasio antar Laporan, yaitu rasio-rasio yan disusun dari data yang berasal dari neraca dan data lainnya berasal dari Income

    Statement, misalnya Assets Turnover, Inventory Turnover, dan lain

    sebagainya.

    Ada pula yang mengelompokan rasio kedalam rasio-rasio likuiditas,

    rasio-rasio leverage, rasio-rasio aktivitas, dan rasio-rasio profitabilitas

    (Riyanto, 2001: 331) :

    a. Rasio Likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (current ratio, acid test ratio).

    b. Rasio Leverage Adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh

    utang. (debt to total assets ratio, net worth to debt ratio dan lain

    sebagainya).

    c. Rasio-rasio Aktivitas yaitu rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam

  • 25

    mengerjakan sumber-sumber dananya (inventory turnover, average

    collection period, dan lain sebagainya).

    d. Rasio-rasio Profitabilitas yaitu rasio-rasio yang menunjukan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan (profit

    margin on sales. Return on total assets, return on net worth dan

    lain sebagainya.

    Dari uraian-uraian diatas jelas bahwa penggolongan angka ratio yang

    paling baik adalah yang disesuaikan dengan tujuan analisa (Munawir,

    2012:71). Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa besar

    pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan rasio terhadap CSR.

    Dengan demikian, rasio yang digunakan yaitu rasio profitabilitas dengan

    rumus Return On Assets (ROA), karena semakin tinggi ROA suatu

    perusahaan maka semakin besar pula biaya CSR yang dikeluarkan oleh

    perushaan, sehingga pengungkapan aktivitas CSR juga semakin banyak.

    Rasio leverage dengan rumus Debt to Equity Ratio (DER), karena semakin

    kecil DER maka perusahaan akan mengeluarkan biaya CSR yang tinggi,

    sehingga pengungkapan kegiatan CSR juga semakin banyak. Rasio

    likuiditas dengan rumus Current Rasio, karena perusahaan dengan tingkat

    Current Ratio yang tinggi berarti perusahaan tersebut akan mengeluarkan

    biaya CSR yang besar sehingga kegiatan CSR yang dilakukan juga

    semakin banyak. Melalui perhitungan rasio tersebut, maka akan dapat

    diketahui kemampuan perusahaan dalam hal Financial Performance

    (kinerja keuangan) dapat menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu

    perusahaan terhadap CSR. Rumus rasio yang digunakan adalah sebagai

    berikut:

  • 26

    1. ROA (Return on Asset)

    Return on Asset adalah salah satu bentuk rasio profitabilitas

    yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas

    keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas operasi

    perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan

    memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Dengan rumus sebagai

    berikut :

    (Syamsuddin, 2009:74)

    2. DER (Debt to Equity Ratio)

    Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk

    menilai utang dengan ekuitas (Kasmir, 2016:157). Rasio ini

    menggambarkan sampai sejauh mana ekuitas pemilik modal

    menutupi semua utang kepada pihak luar. Semakin kecil DER

    semakin baik kondisi suatu perusahaan. Rumus dari rasio ini

    adalah :

    (Syamsuddin, 2009:71)

    3. Current Ratio (CR)

    Current Ratio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk

    membayar utang lancar dengan menggunakan aktiva lancar yang

    ROA = Laba Bersih Sesudah Pajak

    Total Aktiva

    DER = Hutang Jangka Panjang

    Modal Sendiri

  • 27

    dimiliki (Sudana, 2009:24). Rasio ini merupakan salah satu rasio

    finansial yang sering digunakan. Rumus dari rasio ini adalah :

    (Munawir, 2012:104)

    D. Corporate Social Responsibility (CSR)

    Definisi CSR secara etimologis di Indonesia kerap diterjemahkan sebagai

    Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Setelah tanggal 16 Agustus

    2007, CSR di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 40 Tahun

    2007 tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan Undang-Undang Nomor 1

    Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang selanjutnya disingkat UU PT bahwa

    CSR yang dikenal dalam undang-undang ini sebagaimana yang termuat dalam

    Pasal 1 Ayat 3 yang berbunyi, “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah

    komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi

    berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang

    bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat

    pada umumnya”. Konsep CSR merupakan konsep yang sulit diartikan, karena

    masih terdapat banyak perbedaan perspektif tentang pandangan CSR dan

    mengakibatkan munculnya berbagai rumusan CSR dan berbagai elemen atau

    program yang terkandung di dalam aktivitas CSR. Pengungkapan CSR (CSR

    Disclosure) dihitung dengan mencari indeks menggunakan Content Analysis

    berdasakan acuan dari GRI G-4 Guidelines, yang dirumuskan sebagai berikut:

    Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

    𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

  • 28

    (Haniffa dan Cooke, 2005:406)

    Keterangan :

    CSDIj : Corporate Social Disclosure Index perusahaan j

    nj : jumlah item untuk perusahan, nj = 91

    Σxij : dummy variable, 1 = jika item diungkapkan, 0 = jika item tidak

    diungkapkan

    1. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR Disclosure)

    Pengungkapan CSR yang sering juga disebut sebagai social disclosure,

    corporate social reporting, social accounting (Mathews dalam Purnasiwi

    2010:6) atau corporate social responsibility (Hackston dan Milne dalam

    Purnasiwi 2010:6) adalah proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk

    mengkomunikasikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi

    organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap

    masyarakat secara keseluruhan. Pengungkapan CSR disajikan dalam

    laporan tahunan perusahaan. Pengungkapan CSR oleh perusahaan dalam

    laporan tahunan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi bagi

    stakeholders dan publik, sehingga perusahaan akan mendapatkan

    dukungan dalam usahanya mencapai tujuan (Sari 2016:76).

    Sejumlah Negara mempunyai definisi mengenai CSR. Uni Eropa (EU

    Green Paper on CSR) mengemukakan bahwa “CSR is a concept where by

    companies integrate social and environmental concerns in their business

    𝐶𝑆𝐷𝐼𝑗 = ∑ 𝑋𝑖𝑗

    𝑛𝑗

  • 29

    operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary

    basic.” (Wibisono, 2007:8). Maksud dari definisi tersebut CSR merupakan

    suatu konsep dimana perusahaan mengintegrasikan keprihatinan terhadap

    lingkungan dan sosial terhadap kegiatan bisnis dan interaksi mereka

    dengan stakeholders mereka berlandasan dasar sukarela.

    CSR didefinisikan sebagai tanggung jawab suatu organisasi atas

    dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan

    lingkungan sekitar perusahaan, melalui perilaku yang transparan dan etis

    yang dilaksanakan secara konsisten dengan pembangunan berkelanjutan

    dan kesejahteraan masyarakat, memperhatikan kepentingan para

    stakeholder, sesuai hukum yang berlaku dan konsisten dengan norma-

    norma internasional (ISO 26000 dalam Rusdianto, 2013:7).

    Lembaga The World Business Council for Sustainable Development

    (WBCSD, 2000) dalam Rusdianto (2013:7), mendefinisikan CSR sebagai

    berikut “Corporate social responsibility is the continuing commitment by

    business to behave ethical and contribute to economic development while

    improving the quality of live of the workforce and their families as well as

    of local community and society at large”. Maksud dari pengertian tersebut

    adalah komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis,

    beroperasi secara legal dan memberi kontribusi terhadap peningkatan

    ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup para karyawan

    beserta keluarganya, sekaligus juga peningkatan kualitas komunikasi lokal

    dan masyarakat lebih luas.

  • 30

    Versi lain mengenai CSR menurut World Bank dalam Wibisono

    (2007:7), lembaga keuangan global ini memandang CSR sebagai berikut

    “The commitment of business to contribute to sustainable economic

    development working with amployees and their representatives the local

    community and society at large to improve quality of life, in ways that are

    both good for business and good for development”. Maksud dari definisi

    World Bank tersebut adalah komitmen dunia usaha dalam memberikan

    kontribusi untuk membangun ekonomi berkelanjutan bekerjasama dengan

    para karyawan dan melibatkan komunitas lokal dan masyarakat luas untuk

    meningkatkan taraf hidup yang mana cara-cara ini baik untuk bisnis dan

    pembangunan. Pada intinya CSR tersebut baik bagi keduanya yaitu untuk

    dunia usaha maupun pembangunan ekonomi.

    Dari beberapa definisi CSR yang telah diungkapkan oleh para ilmuan

    tersebut diatas, maka tidak dapat secara ketat didefinisikan dalam satu

    pengertian. Dari beragamnya definisi CSR dapat diambil kesimpulan

    bahwa CSR idealnya adalah win-win solution dalam artian bahwa

    pelaksanaan CSR tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga

    dapat mensejahterakan masyarakat dan lingkungan perusahaan itu

    beroperasi. Ada satu kesamaan bahwa CSR tidak lepas dari kepentingan

    shareholder dan stakeholder perusahaan, mereka adalah pemilik

    perusahaan, karyawan masyarakat, Negara dan lingkungan. Konsep inilah

    yang kemudian diterjemahkan Elkington dalam Wibisono (2007:32)

    sebagai triple bottom line model, yang terdiri dari 3P yaitu Profit, People

  • 31

    dan Planet. Maksudnya, tujuan CSR tidak hanya mencari laba (Profit),

    tetapi juga mensejahterakan karyawan dan masyarakat (People), dan

    menjamin keberlanjutan hidup atau meningkatkan kualitas lingkungan

    (Planet).

    2. Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)

    Legitimasi merupakan keadaan psikolog keberpihakan orang dan

    kelompok orang yang sangat peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya

    baik fisik maupun nonfisik (Hadi, 2014:87). O'Donovan dalam Hadi

    (2014:87), juga berpendapat bahwa legitimasi organisasi dapat dilihat

    sebagai sesuatu yang diberikan masyarakat kepada perusahaan dan sesuatu

    yang diinginkan atau yang dicari perusahaan dari masyarakat. Berdasarkan

    hal tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan perusahaan harus memiliki nilai-

    nilai sosial yang selaras dengan nilai-nilai masyarakat. Teori legitimasi ini

    mengfokuskan pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat.

    3. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)

    Stakeholder atau pemangku kepentingan adalah pihak atau kelompok

    yang berkepentingan, baik secara langsung maupun tidak langsung

    terhadap eksistensi atau aktivitas perusahaan, dan karenanya kelompok-

    kelompok tersebut mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh perusahaan

    Wibisono (2007:96). Sedangkan menurut Rhenald Kasali dalam Wibisono

    (2007:96) yang menyatakan bahwa yang dimaksud oleh para pihak adalah

    setiap kelompok di dalam maupun luar perusahaan yang mempunnyai

    peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

  • 32

    Dalam konteks perusahaan, Clarkson (1994) dalam Rusdianto

    (2013:38) mendefinisikan stakeholder secara lebih khusus sebagai suatu

    kelompok atau individu yang menanggung resiko baik karena telah

    melakukan investasi diperusahaan tersebut (stakeholders sukarela) ataupun

    karena menghadapi resiko akibat kegiatan perusahaan tersebut

    (stakeholders non-sukarela). Selain itu Clarkson juga menegaskan kepada

    dunia usaha bahwa dengan memperhatikan stakeholders sebuah

    perusahaan dapat mencapai kinerja sosial yang tinggi. Berdasarkan pada

    teori stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan

    aktivitas yang dianggap penting oleh stakeholder.

    4. Teori Kontrak Sosial (Social Contract Theory)

    Kontrak sosial muncul adanya interelasi dalam kehidupan sosial

    masyarakat, agar terjadi keselarasan, keserasian dan keseimbangan,

    termasuk terhadap lingkungan. Untuk itu, agar terjadi keseimbangan,

    maka perlu kontrak sosial baik secara eksplisit maupun implisit sehinga

    terjadi kesepakatan-kesepakatan yang saling melindungi kepentingannya

    (Hadi, 2014:95). Social Contract dibangun dan dikembangankan, salah

    satunya untuk menjelaskan hubungan antara perusahaan terhadap

    masyarakat (society). Interaksi perusahaan dengan masyarakat akan selalu

    berusaha untuk memenuhi dan mematuhi aturan dan norma-norma yang

    berlaku di masyarakat, sehingga kegiatan perusahaan dapat dipandang

    legitimate (Deegan dalam Hadi, 2014:96).

  • 33

    5. Standarisasi Corporate Social Responsibility (CSR)

    Sejak tahun 1995, sejumlah standar dan code of conduct bermunculan

    dengan maksud untuk memberikan panduan bagi praktek CSR (Rusdianto,

    2013:9). Berikut standar terkait tentang CSR :

    a. Caux Principles for Business

    Prinsip ini merupakan sekumpulan rekomendasi yang mencangkup

    banyak wilayah dari coporate behavior. Ada 7 prinsip dalam Caux ini,

    yaitu sebagai berikut:

    1) Penghormatan terhadap pemegang kepentingan diatas pemegang

    saham

    2) Berpartisipasi dalam kemajuan ekomoni, sosial, dan lingkungan

    3) Mentaati hokum tersurat dan tersirat

    4) Mentaati peraturan dan konvensi

    5) Mendukung globalisasi

    6) Penghormatan terhadap lingkungan

    7) Penghindaran perbuatan ilegal

    b. Global Reporting Initiative (GRI)

    GRI adalah institusi independen yang memiliki misi untuk

    mengembangkan dan menyebarluaskan panduan pelaporan

    keberlanjutan (sustainability Reporting Guideline) yang aplikatif.

    Indikator-indikator GRI Standart Disclosure terdiri dari komponen

    ekonomi, sosial dan lingkungan.

  • 34

    c. Social Accountability 8000

    Social Accountability 8000 yang disusun oleh Social Accountability

    International (SAI), SA8000 merupakan standart aktivitas CSR yang

    terdiri dari 9 elemen yang meliputi:

    1) Tenaga kerja anak

    2) Tenaga kerja yang dipaksakan

    3) Kebebasan berasosiasi dan hak penawaran secara kolektif

    4) Kesehatan dan keselamatan

    5) Ptaktik-praktik kedisiplinan

    6) Diskriminasi

    7) Remunerasi

    8) Sistem manajemen

    9) Jam kerja

    d. United Nations Global Compact

    Global Compact (GC) dalam peta praktik dan panduan CSR hanya

    salah satu model yang diadopsi oleh banyak perusahaan dunia. Prinsip

    yang di dorong oleh GC untuk para pebisnis dunia meliputi 4 wilayah

    utama yaitu:

    1) HAM

    2) Tenaga kerja

    3) Lingkungan

    4) Anti korupsi

  • 35

    e. Good Corporate Government (GCG)

    GCG memiliki kaitan erat dengan CSR. GCG menekankan pada

    tindakan perusahaan bertanggung jawab terhadap dampak eksternal

    yang pada akhirnya mengarahkan kepada pertanggung jawaban sosial.

    GCG ini terdiri dari 5 prinsip yaitu :

    1) Keterbukaan informasi

    2) Akuntabilitas

    3) Pertanggungjawaban

    4) Kesetaraan dan kewajaran

    5) Kemandirian

    Selain standarisasi yang sudah dijelaskan diatas, sebagai panduan

    untuk melakukan CSR, International Standards Organisation (ISO) juga

    telah meluncurkan standar pertama didunia di bidang tanggung jawab

    sosial pada awal November 2010 yaitu standard ISO 26000: 2010

    Guidance on Social Responsibility.

    6. Prinsip-Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

    Crowther David (2008) dalam Hadi (2011:59) mengurai prinsip-

    prinsip tanggung jawab sosial menjadi 3 yaitu :

    1) Sustainability

    Berkaitan dengan bagaimana perusahaan dalam melakukan aktivitas

    tetap memperhitungkan keberlanjutan sumber daya dimasa depan.

    2) Accountability

    Merupakan upaya perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas

  • 36

    aktivitas yang telah dilakukan.

    3) Transparancy

    Merupakan satu hal yang amat penting bagi pihak eksternal, berperan

    untuk mengurangi asimetri informasi, kesalah fahaman, khususnya

    informasi pertanggung jawaban berbagai dampak dari lingkungan.

    7. Manfaat Pelaksanaan CSR

    Sejumlah besar literatur yang menunjukkan adanya korelasi antara

    kinerja sosial/lingkungan dengan kinerja finansial dari perusahaan.

    Dengan menjalankan CSR, diharapkan perusahaan tidak hanya mengejar

    keuntungan jangka pendek, namun juga harus berkontribusi bagi

    peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan

    sekitar untuk jangka panjang. Adapun manfaat CSR bagi perusahaan yang

    menerapkannya menurut Rusdianto (2013:13) yaitu :

    a. Membangun dan menjaga reputasi perusahaan b. Meningkatkan citra perusahaan c. Mengurangi resiko bisnis perusahaan d. Melebarkan cakupan bisnis perusahaan e. Mempertahankan posisi merek perusahaan f. Mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas g. Kemudahan memperoleh akses terhadap modal (capital) h. Meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang kritis i. Mempermudah pengelolaan manajemen resiko (risk

    management)

    Implementasi program CSR sangat berdampak positif bila dijalankan

    secara efektif dan akan menimbulkan efek lingkungan emas yang tidak

    hanya bermanfaat bagi perusahaan namun juga bermanfaat bagi para

    stakeholder.

  • 37

    E. Global Reporting Initiative (GRI)

    Global Reporting Initiative (GRI) adalah pelaporan pengungkapan standar

    yang berindikator tanggunga jawab sosial dapat diterapkan oleh perusahaan untuk

    menciptakan/memberikan manfaat pelaporan kepada para stakeholder perusahaan.

    GRI dibentuk oleh organisasi Amerika Serikat yang berbasis nirlaba pada tahun

    1997. GRI adalah multi stakeholder, organisasi berbasis jaringan. Sekretariat

    pusat berkantor di Amsterdam, Belanda. Sekretariat bertindak sebagai

    penghubung untuk mengkoordinasikan kegiatan banyak mitra jaringan GRI. GRI

    dirancang agar dapat diterapkan secara universal untuk semua organisasi, besar

    dan kecil, diseluruh dunia (www.globalreporting.org, 2016).

    Pedoman laporan Global Reporting Initiative GRI adalah landasan dari

    kerangka pelaporan keberlanjutan GRI. Pedoman GRI report ini diterbitkan pada

    tahun 2006. Seiring dengan perjalanannya, GRI terus disempurnakan hingga pada

    tanggal 22 Mei 2013 GRI G4 Guidelines diresmikan di Amsterdam. Standar GRI-

    G4 (2013) indikator kinerja dibagi menjadi 3 komponen utama, yaitu ekonomi,

    lingkungan, dan sosial mencakup praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan

    bekerja, hak asasi manusia, masyarakat, tanggung jawab atas produk dengan total

    kinerja indikator mencapai 91 indikator (www.globalreporting.org, 2016).

    Pengungkapan diukur berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing

    perusahaan yang dihitung melalui pembagian antara jumlah item yang

    diungkapkan perusahaan dengan jumlah kriteria pengungkapan CSR.

    http://www.globalreporting.org/http://www.globalreporting.org/

  • 38

    F. Pengaruh Financial Performance (Kinerja Keuangan) terhadap

    Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

    Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda-beda mengenai

    pengungkapan sosial sesuai dengan karakteristik perusahaan. Hal ini

    menimbulkan masalah dalam pengungkapan sosial. Oleh sebab itu, pengukuran

    pengungkapan tanggung jawab sosial dilakukan dengan menggunakan instrument

    penelitian berupa daftar item pengungkapan sosial berdasarkan penelitian yang

    dilakukan oleh Hacktson dan Milne 1996 dalam Bramantya (2010:19).

    a) Pengaruh Return on Asse (ROA) terhadap Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility (CSR)

    Profitabilitas menunjukan kinerja keungan yang baik (profit), dapat

    menjadi pertimbangan bagi para investor untuk tetap memberikan dana

    bagi perusahaan. Return on Asse (ROA) merupakan pengukuran

    kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan

    keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di perusahaan

    (Syamsudin, 2009:63). Hal ini menunjukan, ketika perusahaan memiliki

    ROA yang tinggi, dapat memungkinkan perusahaan menggunakan dana

    untuk melakukan lebih banyak kegiatan yang memberikan manfaat bagi

    stakeholder (masyarakat), misalnya kegiatan corporate social

    responsibility dari keuntungan yang dimiliki. Dengan semakin besarnya

    dana yang dimiliki perusahaan, modal yang dimiliki oleh perusahaan akan

    semakin besar dan diharapkan dana yang disalurkan oleh perusahaan

  • 39

    untuk kegiatan CSRnya akan semakin meningkat dengan demikian,

    pengungkapan aktivitas CSR juga semakin banyak.

    b) Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap pengungkapan Corporate

    Social Responsibility (CSR)

    Debt to Equity Ratio (DER) didefinisikan sebagai ukuran yang

    dipakai dalam menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan

    besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor (Fahmi, 2013:128). DER

    mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh

    kewajiban yang ditunjukkan berupa modal sendiri yang digunakan untuk

    membayar hutang. Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah

    pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah

    modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan (Syamsudin,

    2009:54). DER menunjukkan tentang imbalan antara beban hutang dan

    dibandingkan dengan modal sendiri. Semakin tinggi DER perusahaan

    maka, kemungkinan akan semakin sedikit perusahaan dalam

    mengeluarkan anggaran untuk CSRnya begitupun sebaliknya. DER yang

    tinggi mencerminkan perusahaan terlalu banyak hutang yang dimiliki.

    c) Pengaruh Current Ratio terhadap pengungkapan Corporate Social

    Responsibility (CSR)

    Current Ratio adalah rasio yang paling umum digunakan untuk

    menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan (Munawir, 2012:72).

    Current ratio bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

    perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Perusahaan dengan

  • 40

    tingkat Current Ratio yang tinggi berarti semakin besar kemampuan

    perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek (Deanto,

    2003:163). Dapat diartikan bahwa semakin tinggi current ratio maka,

    semakin besar pula pengeluaran biaya CSR yang harus dikeluarkan oleh

    perusahan dan kegiatan CSR yang dilakukan juga semakin banyak, karena

    aktifa lancar semakin besar nilainya dari pada hutang lancar yang dimiliki

    perusahaan. Perusahaan dianggap likuid jika mampu membayar hutang

    jangka pendeknya pada saat jatuh tempo, yang berarti perusahaan harus

    memiliki aktiva lancar yang dapat segera dikonversikan menjadi kas.

    G. Model Konsep dan Hipotesis Penelitian

    1. Model konsep

    Dalam suatu penelitian model konsep dapat menggambarkan

    fenomena dengan jelas dan mudah dimengerti sesuatu yang akan diteliti.

    (X) (Y)

    Gambar 2. Model Konsep

    Maksud dari model konsep diatas dapat dijelaskan bahwa dengan

    melakukan analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan akan

    mempengaruhi besarnya pengungkapan CSR yang di keluarkan oleh

    perusahaan.

    2. Model hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    Financial

    Performance

    (Kinerja

    Keuangan)

    Pengungkapan

    Corporate

    Social

    Responsibility

    (CSR)

  • 41

    penelitian (Sugiyono,2004:51). Berdasarkan model konsep diatas, maka

    dapat diturunkan pada model hipotesis. Adapun model hipotesis pada

    penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

    H1

    H2

    Gambar 3. Model Hipotesis

    Oleh karena itu dengan menggunakan ROA, DER dan Current Rasio

    sebagai ukuran kinerja keuangan perusahaan dan berdasarkan model hipotesis

    yang merupakan pengembangan dari model konsep, maka rumusan model

    hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

    H1 : Diduga bahwa variabel ROA, DER dan Current Rasio secara simultan

    berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan Corporate Social

    Responsibility (CSR).

    H2 : Diduga bahwa variabel Current Rasio merupakan variabel dominan

    dalam mempengaruhi pengungkapan Corporate Social

    Responsibility (CSR).

    (X1) ROA

    (Y) Pengungkapan

    Corporate Social

    Responsibility (CSR)

    (X2) DER

    (X3) CURRENT

    RASIO

  • 42

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial

    Performance terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Jenis

    penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory research

    (penelitian penjelasan). Penelitiaan penjelasan adalah penelitian yang bermaksud

    menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang ditelitiserta hubungan antara satu variabel

    dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2004:10). Fokus penelitian ini pada ukuran antar

    variabel. Melalui jenis penelitian ini, diharapkan dapat menguji secara empiris pengaruh

    Financial Performance terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

    (CSR) pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015.

    B. Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti mengadakan penelitian

    untuk mendapatkan data yang valid, dan akurat. Lokasi penelitian ditentukan agar

    tidak menimbulkan kekaburan dan ketidak jelasan daerah atau wilayah tertentu.

    Penelitian ini menggunakan objek perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar

    di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2013-2015. Sumber pengambilan

    data dalam penelitian ini adalah website Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

    beralamatkan di www.idx.co.id dan website Global Reporting Initiative (GRI)

    yaitu www.globalreporting.org. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut

    dikarenakan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tersedia secara

    http://www.idx.co.id/http://www.globalreporting.org/

  • 43

    lengkap di website tersebut. Selain itu dengan mengakses data melalui media

    internet dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi-informasi pendukung

    guna melengkapi penelitian ini, disamping kecepatan dan efisiensi dalam

    memperoleh data.

    C. Variabel dan Pengukuran

    Direktorat pendidikan tinggi Depdikbud dalam Narbuko dan Achmadi

    (2007:118), menjelaskan bahwa yang dimaksud variabel penelitian adalah segala

    sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Adapun variabel yang

    digunakan oleh peneliti adalah :

    1. Variabel Independen

    Variabel independen adalah kondisi-kondisi atau karakteristik-

    karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk

    menerangkan hubungannya dengan fenomena yang diobservasi (Narbuko

    dan Achmadi, 2007:119). Fungsi dari variabel independen sering disebut

    dengan variabel pengaruh, karena secara bebas berpengaruh terhadap

    variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

    1. ROA (X1)

    ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara

    keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan. Semakin besar

    ROA, maka semakin efisien penggunaan aktiva perusahaan atau

    dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan

    laba yang lebih besar, dan sebaliknya.

    Rumus dari rasio ini adalah :

  • 44

    (Syamsuddin, 2009:74)

    2. DER (X2)

    DER merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat

    penggunaan utang terhadap total ekuitas yang dimiliki perusahaan.

    Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana ekuitas pemilik

    modal menutupi semua utang kepada pihak luar. Semakin kecil

    DER semakin baik kondisi suatu perusahaan.

    Rumus dari rasio ini adalah :

    (Syamsuddin, 2009:71)

    3. Current Rasio (X3)

    Current Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

    kemampuan perusahaan membayar utang lancar dengan

    menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Rasio ini merupakan

    salah satu rasio finansial yang sering digunakan.

    Rumus dari rasio ini adalah :

    (Munawir, 2012:104)

    Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

    𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

    ROA = Laba Bersih Sesudah Pajak

    Total Aktiva

    DER = Hutang Jangka Panjang

    Modal Sendiri

  • 45

    2. Variabel Dependen

    Variabel dependen adalah kondisi atau karakteristik yang berubah atau

    muncul ketika penelitian mengintroduksi, mengubah atau mengganti

    variabel bebas (Narbuko dan Achmadi, 2007:119). Menurut fungsinya

    variabel ini dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

    bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengungkapan

    Corporate Social Responsibility (CSR) yang diukur menggunakan indeks

    Pengungkapan CSR dalam semua aspek yaitu aspek kinerja ekonomi,

    aspek lingkungan, dan aspek sosial.

    Variabel ini dapat diukur dengan melihat banyaknya item

    pengungkapan sosial yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.

    Pengungkapan CSR akan diukur dengan menggunakan Corporate Social

    Disclosure Index (CSDI). Item-item yang digunakan dalam pengukuran

    variabel ini didasarkan pada standar GRI (Global Reporting Initiative) G4.

    Jumlah item yang mungkin dipenuhi berdasarkan GRI G4 oleh perusahaan

    sebanyak 91 item (www.globalreporting.org, 2016). Dalam perhitungan

    indeks CSDI menggunakan pendekatan dikotomi yaitu dimana setiap item

    CSR dalam instrument penelitian diungkapkan oleh perusahaan diberi nilai

    1, dan jika tidak diungkapkan diberi nilai 0 (Haniffa et. al. , 2005). Rumus

    perhitungan CSDI adalah seagai berikut :

    𝐶𝑆𝐷𝐼𝑗 = ∑ 𝑋𝑖𝑗

    𝑛𝑗

    Keterangan :

    CSDIj : Corporate Social Disclosure Index perusahaan j

    http://www.globalreporting.org/

  • 46

    nj : jumlah item untuk perusahan, nj = 91

    Σxij : dummy variable, 1 = jika item diungkapkan, 0 = jika item tidak

    diungkapkan.

    D. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

    untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:72).

    Populasi yang menjadikan objek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan

    sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan

    menggunakan data laporan tahunan periode 2013-2015. Populasi dalam

    penelitian ini sebanyak 42 perusahaan sektor pertambangan, antara lain

    terlihat dalam tabel 2.

    Tabel 2. Populasi Penelitian Sektor Pertambangan yang Terdaftar di BEI

    Tahun 2