skripsilib.unnes.ac.id/33/1/7013.pdf · 2011. 3. 16. · i tingkat aktivitas dan perbedaan hasil...
TRANSCRIPT
i
TINGKAT AKTIVITAS DAN PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) DAN
MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW MATA PELAJARAN GEOGRAFI SMA NEGERI 1 LASEM-REMBANG
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1
Oleh Yuli Istiawati 3201406044
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 30 Desember 2010
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Drs. Hariyanto, M.Si NIP. 19620315 198901 1 001
Pembimbing II
Drs. Suroso, M.Si NIP. 19600402 198601 1 001
Mengetahui : Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 198901 1 001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 12 Januari 2011
Penguji Utama
Drs. Tukidi, M.Pd NIP. 19540310198303 1 002
Penguji I
Drs. Hariyanto, M.Si NIP. 19620315 198901 1 001
Penguji II
Drs. Suroso, M.Si NIP. 19600402 198601 1 001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Drs. Subagyo M.Pd NIP. 19510808 198003 1 003
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Desember 2010
Yuli Istiawati NIM 3201406044
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
- Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai
sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak
diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda
menunggu-nunggu (William Feather).
- Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama
untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri (Martin Vanbee).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Bapak dan ibu atas segala doa, kasih sayang,
dan bimbingannya.
2. Kakak2ku dan adikku yang telah memberikan
semangat untuk terus berusaha
3. Teman-teman Pendidikan Geografi angkatan
2006 terimakasih atas kebersamaan dan
dukungannya.
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tingkat Aktivitas
dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Learning Start with
a Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Geografi SMA
Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran 2010/2011”. Penyusunan skripsi ini
sebagai syarat akhir untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas
Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.
Penulis percaya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan
skripsi ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmojo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan untuk saya menempuh pendidikan di
Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
3. Drs. Apik Budi Santoso M.Si., Ketua Jurusan Geografi yang telah memberi
ijin untuk menyelesaikan Skripsi ini.
4. Drs. Hariyanto, M.Si., Dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
vii
5. Drs. Suroso, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Tukidi, M. Pd., Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
bimbingan kepada penyusun untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal kepada
penulis dalam menyusunan skripsi ini.
8. Dra. Sri Purwaningsih, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasem-Rembang yang
telah memberikan ijin penelitian.
9. Guru, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Lasem yang telah membantu
terlaksananya penelitian ini.
10. Semua teman-teman pendidikan geografi 2006 Universitas Negeri Semarang
yang telah memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas bantuan
baik materiil dan moril sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Semoga bantuan, doa, waktu dan jasa yang telah diberikan tersebut
mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa, peneliti berharap semoga laporan
penelitian ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Semarang, Desember 2010
Penulis
viii
SARI Istiawati, Yuli. 2010. “Tingkat Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Hariyanto, M. Si, Pembimbing II: Drs. Suroso, M. Si. Kata kunci : Tingkat Aktivitas, Hasil Belajar, Model Learning Start With A Question (LSQ) dan Jigsaw.
Pembelajaran Geografi yang selama ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Lasem masih sering disampaikan dengan ceramah. Guru jarang mencoba menggunakan model pembelajaran inovatif. Berdasarkan penelitian Chotimah dengan model pembelajaran LSQ pada mata pelajaran Biologi dan Bahriyatul Azizah dengan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran Ekonomi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar secara signifikan. Maka dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran LSQ dan jigsaw. Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi pada model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw?, (2) bagaimana perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ dengan model pembelajaran jigsaw?. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran geografi pada model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw, (2) mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ atau model pembelajaran jigsaw.
Populasi penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Lasem sebanyak 464 siswa yang terbagi dalam 14 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu teknik memilih sampel dilakukan secara bertujuan, tujuannya adalah pengambilan sampel utuh, karena penelitian eksperimen hanya bisa dilakukan di kelas utuh. Dari dua kelas tersebut kemudian diundi untuk menentukan kelas eksperimen, dan hasil undiannya adalah kelas X.C dengan model pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dengan jumlah siswa sebanyak 35 dan kelas X.B dengan model pembelajaran jigsaw dengan jumlah siswa sebanyak 35. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari empat variabel yakni aktivitas siswa dalam model pembelajaran LSQ, aktivitas siswa dalam model pembelajaran jigsaw, hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran LSQ, dan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran jigsaw. Pengumpulan data menggunakan metode angket, metode observasi, dan metode tes. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama tiga kali. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis frekuensi untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar dan uji t untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar antara dua model.
ix
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara model LSQ dan jigsaw. Hasil belajar berbeda disebabkan kondisi siswa yang mampu memahami materi namun kurang berani untuk mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan, dengan pembelajaran yang didahului tanya jawab akan menciptakan rasa ingin tahu siswa dan kesempatan untuk menjawab pertanyaan sedangkan pada model pembelajaran jigsaw lebih rendah disebabkan penggunaan waktu yang kurang efektif sehingga materi yang diberikan kurang dipahami oleh siswa. Aktivitas belajar siswa pada model Learning Start With A Question lebih unggul di indikator bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman. Sedangkan pada model jigsaw lebih unggul di indikator mendengarkan pertanyaan teman di kelompok asal, menyatakan pendapat dan mendengarkan pendapat teman di kelompok ahli sehingga rata-rata hasil belajar pada model pembelajaran LSQ lebih tinggi.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa pada pembelajaran geografi dengan model pembelajaran LSQ dan jigsaw keduanya termasuk dalam kriteria aktif. Terdapat perbedaan hasil belajar di kedua model. Saran yang diajukan berdasarkan penelitian adalah hendaknya guru mata pelajaran menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi dan menarik agar membuat siswanya aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dapat dijadikan sebagai alternatif dalam usaha peningkatan hasil belajar. Dalam pertemuan MGMP hendaknya disosialisaikan model-model pembelajaran sehingga pengetahuan guru mengenai model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN ............................................................................................ iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v PRAKATA....... ............................................................................................. vi SARI .............................................................................................................. viii DAFTAR ISI ................................................................................................. x DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................... 4 E. Penegasan Istilah ................................................................... 4 F. Sistematika Skripsi ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian .................................................................. 8
1. Hasil Belajar.......................................................................... 8 2. Aktivitas Belajar Siswa ........................................................ 10 3. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi ................................ 13 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ....................... 16 5. Model Pembelajaran LSQ ........................................ ........... 18 6. Model Pembelajaran Jigsaw ..................... .......................... 21 7. Tabel Perbedaan Model Pembelajaran................................ 24 8. Kerangka Berpikir ...................................................... ......... 25
B. Hipotesis ................................................................................... 26 BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 27 B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............... 27
1. Populasi ................................................................................ 27 2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........................... 28
C. Variabel Penelitian .................................................................. 29 D. Jenis Data ……………………………………………………. 30 E. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 31 F. Penyusunan Instrumen Penelitian ............................................ 32 G. Teknik analisis Data... .............................................................. 42 H. Pelaksanaan Penelitian………………………………………. 50
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian………………………...... 52 B. Hasil Penelitian ........................................................................ 57 C. Pembahasan ....................................................................... ...... 73
BAB V PENUTUP 1. Simpulan .................................................................................... 81 2. Saran ........................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................ 84
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Perbedaan model LSQ dan jigsaw.................................................... 24 3.1 Jumlah siswa dalam populasi...................…………………..…....... 28 3.2 Validitas soal……………………………………………………….. 39 3.3 Tingkat kesukaran …………………………………………………. 40 3.4 Daya pembeda ……………………………………………………... 42 3.5 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel LSQ..….. 43 3.6 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator LSQ…........ 44 3.7 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel jigsaw.... 44 3.8 Parameter aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator jigsaw…... 45 3.9 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel LSQ.….. 45 3.10 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator LSQ..……. 46 3.11 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel jigsaw.... 46 3.12 Frekuensi aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator jigsaw…… 46 3.13 Jadwal pelaksanaan penelitian ….…………………………….…… 50 4.1 Jumlah dan kondisi ruang SMA N 1 Lasem ……….…………....... 55 4.2 Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran .......... 58 4.3 Distribusi frekuensi aktivitas berbicara ………….……………....... 60 4.4 Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan ……………………… 61 4.5 Aktivitas belajar siswa di kelas LSQ................................................. 63 4.6 Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran …….. 64 4.7 Distribusi frekuensi aktivitas berbicara…………………………….. 66 4.8 Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan……………………….. 68 4.9 Aktivitas belajar siswa di kelas jigsaw……………………………… 69 4.10 Nilai ulangan harian............................................................................ 70 4.11 Uji perbedaan data hasil akhir belajar siswa……………………....... 72
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw ......….………………………………….. 23 2.2 Kerangka berfikir.………………….…..…………………………… 26 3.1 Alur penelitian ..……………….….………………............................ 51 4.1 Peta lokasi SMA N 1 Lasem………………..………………………. 53 4.2 Peta lokasi penelitian................................……………………….…. 54 4.3 Aktivitas belajar siswa mempersiapkan pembelajaran LSQ ..…....... 59 4.4 Diagram aktivitas berbicara siswa …………....………………........ 61 4.5 Diagram aktivitas mendengarkan siswa ....……………………........ 62 4.6 Aktivitas belajar siswa mempersiapkan pembelajaran jigsaw..……. 65 4.7 Diagram aktivitas berbicara siswa...................................................... 67 4.8 Diagram aktivitas mendengarkan siswa …….....………………..…. 69 4.9 Grafik hasil belajar pada model pembelajaran LSQ dan jigsaw..….. 72 4.10 Aktivitas siswa mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru pada model pembelajaran LSQ ….…………………......... 74 4.11 Aktivitas siswa mencoba mengungkapkan pendapat pada model
pembelajaran LSQ …………………...……………………………... 75 4.12 Siswa Aktivitas guru menjelaskan materi dan aktivitas guru dalam
membagi kelompok ………………………………..……….……… 77 4.13 Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli………...…............................ 77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Kisi-kisi angket pada model LSQ…………………………………...... 2. Angket pada model LSQ……………………………………………… 3. Kisi-kisi angket pada model jigsaw…………………………………... 4. Angket pada model jigsaw……………………………………………. 5. Kisi-kisi lembar observasi LSQ………………………………………. 6. Kisi-kisi lembar observasi jigsaw………………………………...…... 7. Instrumen penelitian LSQ ………………………………………......... 8. Instrumen penelitian jigsaw ………………………………………….. 9. Lembar observasi model LSQ ………………………………………... 10. Lembar observasi model jigsaw ……………………………………… 11. Tabel perhitungan validitas dan reliabilitas angket LSQ……………... 12. Perhitungan validitas angket LSQ………………………………….…. 13. Perhitungan reliabilitas angket LSQ………………………………….. 14. Data angket model LSQ………………………………………………. 15. Tabel perhitungan validitas dan reliabilitas angket jigsaw…………… 16. Perhitungan validitas angket jigsaw…………………………………... 17. Perhitungan reliabilitas angket jigsaw………………........................... 18. Data angket model jigsaw…………………………………………….. 19. Data uji coba observasi I LSQ………………………………………... 20. Data uji coba observasi II LSQ……………………………….………. 21. Perhitungan validitas observasi LSQ……………………………….… 22. Uji reliabilitas instrumen observasi LSQ……………………………... 23. Skor aktivitas belajar siswa pada observasi I (LSQ)……………..…… 24. Skor aktivitas belajar siswa pada observasi II (LSQ)………………… 25. Rekapitulasi dan rata-rata skor aktivitas belajar siswa LSQ…..……… 26. Data hasil penelitian LSQ (aktivitas berbicara)………………………. 27. Data hasil penelitian LSQ (aktivitas mendengarkan)…………………. 28. Data uji coba observasi I jigsaw……………………………………… 29. Data uji coba observasi II jigsaw……………………………………... 30. Perhitungan validitas observasi jigsaw……………………………….. 31. Uji reliabilitas instrumen observasi jigsaw…………………………… 32. Skor aktivitas belajar siswa pada observasi I (jigsaw)..………………. 33. Skor aktivitas belajar siswa pada observasi II (jigsaw)..……………... 34. Rekapitulasi dan rata-rata skor aktivitas belajar siswa jigsaw………... 35. Data hasil penelitian jigsaw (aktivitas berbicara)…………………….. 36. Data hasil penelitian jigsaw (aktivitas mendengarkan)…...…………... 37. Daftar nama siswa model LSQ……………………………………….. 38. Daftar nama siswa model jigsaw……………………………………... 39. Kisi-kisi soal tes uji…………………………………………………... 40. Soal tes uji……………………………………………………………. 41. Kunci jawaban soal uji……………………………………………….. 42. Analisis validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan
84 85 87 88 90 91 92 95 99 100 101 102 103 104 106 107 108 109 111 112 113 115 116 117 118 119 121 123 124 125 127 128 129 130 132 134 136 137 138 139 143
xv
reliabilitas soal tes…………………………………...……………….. 43. Perhitungan validitas butir soal……………………………………….. 44. Perhitungan reliabilitas instrumen……………………………………. 45. Perhitungan daya pembeda soal……………………………………… 46. Perhitungan tingkat kesukaran soal…………………………………… 47. Data nilai ulangan harian model LSQ dan jigsaw…………………… 48. Uji normalitas nilai ulangan harian model LSQ……………………… 49. Uji normalitas nilai ulangan harian model jigsaw…………………… 50. Uji kesamaan dua varians nilai ulangan harian model LSQ
dan jigsaw.............................................................................................. 51. Uji perbedaan dua rata-rata nilai ulangan harian model LSQ
dan jigsaw……………………………………………………………. 52. Rencana Pelaksanaan Pengajaran…………………………………….. 53. Surat Ijin Penelitian………………………………………………........ 54. Surat Bukti Penelitian…………………………………………………
144 147 149 150 151 152 154 155 156 157 158 166 167
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam hidup dan
kehidupan. Dalam pengertian yang sederhana, Pendidikan ialah suatu usaha atau
tuntunan yang dilakukan oleh pendidik dalam rangka pemberian bantuan yang
diberikan kepada individu dalam mengarahkan hidupnya agar dapat menggunakan
kemampuannya atau dapat mengembangkan pandangan secara maksimal pada
suatu kenyataan. Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk
perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Kemajuan suatu
masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.
Mengajar adalah membimbing siswa agar mengalami proses belajar.
Mengajar bukanlah tugas yang sederhana tetapi menuntut profesionalitas.
Aktivitas pengajaran adalah sangat urgen sebab berkaitan dengan upaya
mengubah, mengembangkan, dan mendewasakan peserta didik. Penggunaan suatu
strategi pembelajaran akan membantu kelancaran, efektivitas, dan efisiensi
pencapaian tujuan dalam suatu pembelajaran.
Mata pelajaran Geografi merupakan mata pelajaran yang membuat siswa
kontak langsung dengan realita yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
seharusnya dapat menjadi suatu mata pelajaran yang menarik. Namun pada
umumnya pelajaran geografi dianggap membosankan oleh siswa. Sehingga guru
harus bisa menentukan model pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah dalam
2
menerima materi. Kebanyakan siswa masih kurang dapat memahami pelajaran
karena mereka masih beranggapan bahwa pelajaran Geografi adalah pelajaran
hafalan, sehingga materi yang sudah mereka pelajari dan hafalkan tidak akan
bertahan lama untuk diingat.
Berdasarkan observasi dan informasi yang diperoleh dari guru di SMA N 1
Lasem diketahui bahwa selama ini proses belajar mengajar di SMA Negeri 1
Lasem untuk pembelajaran geografi, model pembelajarannya cenderung bersifat
kurang inovatif, yaitu guru menerangkan (ceramah), siswa lebih banyak
mendengarkan dan mencatat, selain itu guru kurang memberikan variasi dalam
pembelajaran, diskusi dengan teman lain cenderung kurang, sehingga kompetensi
siswa masih rendah. Dalam proses pembelajaran keaktivan siswa masih kurang
yang ditandai dengan sedikitnya siswa yang bertanya pada saat pelajaran
berlangsung, sehingga dalam pembelajaran hanya terjadi komunikasi satu arah,
kemampuan untuk bertanya siswa masih rendah. Meskipun rata-rata nilai ulangan
harian sudah cukup tinggi yaitu untuk kelas X: 74, kelas XI.IS: 75, dan kelas
XII.IS: 62 dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70. Untuk
mengatasi keaktivan siswa yang kurang dalam kegiatan belajar mengajar, maka
perlu digunakan suatu strategi pembelajaran yang menarik untuk mengaktivkan
siswa dalam proses belajar mengajar tersebut. Berdasarkan penelitian Chotimah
(2008) dengan model pembelajaran LSQ dan Bahriyatul Azizah (2006) dengan
model pembelajaran jigsaw menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
secara signifikan. Diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran LSQ
3
dan jigsaw, siswa lebih aktif dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran sehingga
kompetensi lebih cepat tercapai.
Peningkatan hasil belajar ini disebabkan karena adanya kesamaan aktivitas
dalam model pembelajaran tersebut yaitu aktivitas belajar siswa dalam
mempersiapkan pembelajaran, aktivitas berbicara, dan aktivitas mendengarkan.
Sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Tingkat
Aktivitas dan Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Model Pembelajaran
Learning Start With A Question (LSQ) dan Model Pembelajaran Jigsaw Mata
Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun Ajaran
2010/2011”.
B. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas,
maka permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Seberapa besar tingkat aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi
pada model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw?
2. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran LSQ
dengan model pembelajaran jigsaw?
C. TUJUAN
Berdasarkan judul dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui tingkat aktivitas siswa dalam pembelajaran geografi pada model
pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw.
4
2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada kelas model pembelajaran
LSQ atau model pembelajaran jigsaw.
D. MANFAAT
Manfaat dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber masukan bagi guru dengan menerapkan model pembelajaran
LSQ atau jigsaw, untuk lebih meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
proses pembelajaran dan lebih efektif untuk mencapai hasil belajar yang
optimal.
2. Memberi masukan pada siswa akan pentingnya keaktifan dalam kegiatan
belajar dengan model pembelajaran LSQ dan jigsaw untuk mencapai hasil
belajar yang optimal.
3. Memberi sumbangan pemikiran bagi penelitian lain yang relevan dengan
permasalahan penelitian ini.
E. PENEGASAN ISTILAH
Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran dan memudahkan
pemahaman, maka perlu adanya penjelasan istilah-istilah dalam judul penelitian
ini. Istilah yang perlu dijelaskan antara lain:
1. Perbedaan
Istilah perbedaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan selisih atau
halaman yang dijadikan berlainan antara benda yang satu dengan yang lain
(Depdikbud, 1995: 104-105). Perbedaan dalam penelitian ini adalah perbedaan
hasil belajar geografi siswa antara pengajaran yang menggunakan model
5
pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw pada mata pelajaran
geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang.
2. Hasil Belajar
Menurut Darsono (2000: 110) hasil belajar siswa merupakan perubahan-
perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/ kognitif, keterampilan/
psikomotorik dan nilai sikap/ afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan
lingkungan. Hasil belajar disini merupakan capaian oleh siswa terhadap
kompetensi dasar pada mata pelajaran geografi.
3. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan
keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja
(Sardiman, 2005: 94). Dimana indikator dalam aktivitas belajar mengajar
dalam model pembelajaran LSQ meliputi aktivitas belajar siswa dalam
mempersiapkan pembelajaran, menyatakan pendapat, bertanya, menjawab
pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru,
dan mendengarkan pertanyaan teman. Sedangkan dalam model pembelajaran
jigsaw yaitu: aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran,
presentasi, mendengarkan penjelasan teman, bertanya, mendengarkan
pertanyaan teman, menyatakan pendapat, menjawab pertanyaan, dan
mendengarkan pendapat teman.
Berdasarkan penegasan istilah di atas maksud dari judul skripsi ini yaitu
untuk mengetahui tingkat aktivitas dan perbedaan hasil belajar siswa antara Model
6
Pembelajaran Learning Start With A Question (LSQ) dan Model Pembelajaran
Jigsaw pada Mata Pelajaran Geografi SMA Negeri 1 Lasem-Rembang Tahun
Ajaran 2010/2011.
F. SISTEMATIKA SKRIPSI
Sistematika penulisan adalah tata urutan persoalan maupun langkah-
langkah pembahasan yang akan diuraikan dalam tiap-tiap bab yang akan
terangkum secara teratur dan sistematis. Adapun sistematika dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Bagian awal skripsi terdiri atas: Sampul Berjudul, Lembar Berlogo
(sebagai halaman pembatas), Halaman judul dalam, Persetujuan pembimbing,
Pengesahan lulusan, Pernyataan (keaslian karya ilmiah), Motto dan persembahan,
Prakata, Sari, Daftar isi, Daftar tabel, dan Daftar gambar.
Dalam pokok skripsi terdiri dari:
Bab Pertama Pendahuluan pada bagian ini berisi: latar belakang,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan
sistematika skripsi.
Bab Kedua Landasan Teori pada bagian ini membahas: teori hasil belajar,
aktivitas belajar, karakteristik mata pelajaran geografi, standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran geografi, model pembelajaran LSQ, model
pembelajaran jigsaw dan hipotesis.
Bab Ketiga Metodologi Penelitian pada bagian ini diuraikan tentang:
populasi, sampel dan teknik sampling, variabel penelitian, jenis data dan metode
7
pengumpulan data, kisi-kisi instrument penelitian, penyusunan instrumen
penelitian, dan teknik analisis data penelitian.
Bab Keempat Hasil Penelitian dan Pembahasan pada bab ini menjelaskan
mengenai hal-hal dari hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasannya.
Bab Kelima Simpulan, bab ini merupakan bab terakhir dari keseluruhan isi
skripsi dan di dalamnya menguraikan mengenai beberapa simpulan hasil
penelitian dan beberapa saran.
Selain sistematika skripsi yang pokok, pada akhir skripsi ini dicantumkan
daftar pustaka dan lampiran.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Hasil belajar
a. Pengertian belajar
Menurut Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan
proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari
pengalaman. Menurut Morgan et.al menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau
pengalaman. Menurut Slavin menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
individu yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Gagne menyatakan
bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang
berlangsung selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak
berasal dari proses pertumbuhan. Dari keempat pengertian tersebut tampak
bahwa konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:
1) Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku
2) Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.
3) Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen (Anni, 2006: 2-
3)
Jadi, belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
9
b. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah:
1) Perubahan terjadi secara sadar
2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003: 3-4)
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu:
1) Faktor-faktor intern merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Ada tiga faktor, yaitu:
a. Faktor jasmaniah, meliputi: faktor kesehatan dan cacat tubuh
b. Faktor psikologis, meliputi: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan
c. Faktor kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani
2) Faktor-faktor ekstern merupakan faktor yang ada di luar individu. Dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu:
a) Faktor keluarga, berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor sekolah, mencakup: metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,
10
waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
d. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu
apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan
perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajar
setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran
(Anni, 2006: 5).
2. Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan
keterampilan pada siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja
(Sardiman, 2005: 94). Pendidikan modern lebih menitik beratkan pada aktivitas
sejati, dimana siswa belajar sambil bekerja. Dengan bekerja, siswa memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk
sikap dan nilai. Sehubungan dengan hal tersebut, sistem pembelajaran dewasa ini
sangat menekankan pada pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses
belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Hamalik,
2008: 90).
11
Jenis-jenis aktivitas, Paul D. Dierich membagi kegiatan belajar dalam 8
kelompok, yaitu:
a. Kegiatan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi,
pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral)
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian,
mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara,
diskusi, dan interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi,
membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat
model, menyelenggarakan permainan, mencari dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental
Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor,
melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
12
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam
kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain
(Hamalik, 2009: 173).
Burahman menjelaskan bahwa aktivitas belajar yang menonjol dalam model
pembelajaran LSQ yaitu:
a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran meliputi: sumber
belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal.
b. aktivitas berbicara meliputi: menyatakan pendapat, bertanya, dan menjawab
pertanyaan
c. aktivitas mendengarkan meliputi: mendengarkan pendapat teman,
mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman.
Aktivitas belajar dalam model pembelajaran jigsaw, jigsaw pertama kali
dikembangkan dan diujicobakan oleh Elliot Aronson dan kemudian diadaptasi
oleh Slavin (Azizah, 2006: 29). Aktivitas belajar yang menonjol dalam model
pembelajaran jigsaw, sebagai berikut:
a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran meliputi: sumber
belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal.
b. aktivitas berbicara dalam kelompok asal, meliputi: presentasi dan bertanya.
Dalam kelompok ahli meliputi: menyatakan pendapat, bertanya, dan
menjawab pertanyaan
c. aktivitas mendengarkan dalam kelompok asal, meliputi: mendengarkan
penjelasan teman dan mendengarkan pertanyaan teman. Dalam kelompok ahli
13
meliputi: mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan teman,
dan mendengarkan pertanyaan teman.
3. Karakteristik Mata Pelajaran Geografi
Setiap mata pelajaran mempunyai ciri khasnya masing-masing. Demikian
juga dengan mata pelajaran geografi. Berdasarkan struktur keilmuannya, Geografi
adalah disiplin ilmu yang mengkaji tentang fenomena permukaan bumi atau
geosfer. Sedangkan menurut R. Bintarto Geografi pada dasarnya merupakan ilmu
yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam
dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari unsur-
unsur bumi dalam ruang dan waktu. Berdasarkan pengertian di atas dapat
dikatakan bahwa Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan,
melukiskan, atau mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan persamaan dan
perbedaan, baik yang terdapat di daratan, lingkungan perairan, lingkungan udara,
maupun lingkungan kehidupan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan.
Adapun karakteristik mata pelajaran geografi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Geografi terutama merupakan kajian tentang fenomena alam, dan kaitannya
dengan manusia di permukaan bumi.
b. Geografi mempelajari fenomena geosfer, yaitu lithosfer, hidrosfer, biosfer,
atmosfer, dan antroposfer.
c. Pendekatan yang digunakan dalam geografi adalah pendekatan keruangan,
pendekatan kelingkungan maupun analisis kompleks wilayah.
14
d. Tema-tema esensial dalam geografi dipilih dan bersumber serta merupakan
perpaduan dari cabang-cabang ilmu alam dan ilmu sosial atau humaniora.
e. Dalam teknik penyajiannya menggunakan cara identifikasi, inventarisasi,
analisis, sintesis, klasifikasi dan evaluasi dengan bantuan peta, teknologi
penginderaan jauh (inderaja), dan Sistem Informasi Geografi (SIG)
(Depdiknas, 2006: 4).
Fungsi pengajaran geografi, Jamer Fairgrive ( Sumaatmadja, 1996: 12)
mengemukakan fungsi pendidikan dan pengajaran geografi adalah membina
warga masyarakat yang akan datang, untuk sadar akan kedudukannya sebagai
insan sosial terhadap kondisi dan masalah kehidupan yang dihadapinya.
Pendidikan pengajaran geografi berfungsi mengembangkan kemampuan calon
warga masyarakat dan warga negara yang akan datang untuk berpikir kritis
terhadap masalah kehidupan yang terjadi di sekitarnya dan melatih mereka cepat
tanggap terhadap kondisi lingkungan serta kehidupan di permukaan bumi pada
umumnya. Lebih jauh lagi pengajaran geografi mempunyai nilai ekstensi yang
meliputi nilai-nilai teoritis, praktis, filofis, dan ketuhanan (Sumaatmadja, 1996:
13).
Dengan demikian, jika geografi diajarkan dan dipelajari secara terarah dan
baik, dapat membina anak didik berpikir integrative untuk dirinya sendiri dan
untuk kepentingan kehidupan pada umumnya. Dengan begitu, pendidikan dan
pengajaran geografi dapat dijadikan salah satu sarana “memanusiakan manusia”.
15
Tujuan Pembelajaran Geografi:
a. Pengetahuan
1) Mengembangkan konsep dasar geografi yang berkaitan dengan pola
keruangan dan proses-prosesnya.
2) Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang dan
keterbatasannya untuk dimanfaatkan.
3) Mengembangkan konsep dasar geografi yang berhubungan dengan
lingkungan sekitar, dan wilayah negara di dunia.
b. Ketrampilan
1) Mengembangkan ketrampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan
sosial dan lingkungan hidup.
2) Mengembangkan ketrampilan mengumpulkan, mencatat data dan informasi
yang berkaitan dengan aspek keruangan.
3) Mengembangkan ketrampilan analisis sintesis kecendrungan hasil-hasil dari
interaksi berbagai gejala geografi.
c. Sikap
1) Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan geografi yang terjadi
dilingkungan sekitar.
2) Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas
lingkungan hidup.
3) Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan terhadap pemanfaatan
sumber daya.
4) Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial budaya.
16
5) Mewujudkan rasa cinta tanah air dan bangsa (Depdiknas, 2002: 8).
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi
a) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mapel Geografi kelas X
1) Standar Kompetensi : Memahami konsep, pendekatan, prinsip dan aspek
geografi
Kompetensi dasar :
- Menjelaskan konsep geografi
- Menjelaskan pendekatan geografi
- Menjelaskan prinsip geografi
- Mendeskripsikan aspek geografi
2) Standar Kompetensi : Memahami sejarah pembentukan bumi
Kompetensi dasar :
- Menjelaskan sejarah pembentukan bumi
- Mendeskripsikan tata surya dan jagad raya
3) Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer
Kompetensi dasar :
- Menganalisis dinamika dan kecenderungan perubahan lithosfer dan
pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
- Menganalisis atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
- Menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi
b) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mapel Geografi kelas XI
1) Standar Kompetensi : Menganalisis fenomena biosfer dan antroposfer
17
Kompetensi dasar :
- Menjelaskan pengertian fenomena biosfer
- Menganalisis sebaran hewan dan tumbuhan
- Menjelaskan pengertian fenomena antroposfer
- Menganalisis aspek kependudukan
2) Standar Kompetensi : Memahami sumberdaya alam
Kompetensi dasar :
- Menjelaskan pengertian sumber daya alam
- Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam
- Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam secara arif
3) Standar Kompetensi : Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan
hidup
Kompetensi Dasar :
- Mendeskripsikan pemanfaatan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan
- Menganalisis pelestarian lingkungan hidup dalam kaitannya dengan
pembangunan berkelanjutan
c) Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar mapel Geografi kelas XII
1) Standar Kompetensi : Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan
pemetaan
Kompetensi dasar :
- Mendiskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan pemetaan
- Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan
18
- Menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan pemanfaatan peta
2) Standar Kompetensi : Memahami pemanfaatan citra penginderaaan jauh dan
Sistem Informasi Geografi (GIS)
Kompetensi dasar :
- Menjelaskan pemanfaatan citra penginderaan jauh
- Menjelaskan pemanfaatan Sistem Informasi Geografi
3) Standar Kompetensi : Menganalisis wilayah dan pewilayahan
Kompetensi Dasar :
- Menganalisis pola persebaran, spasial, hubungan serta interaksi spasial
desa dan kota
- Menganalisis kaitan antara konsep wilayah dan pewilayahan dengan
perencanaan pembangunan wilayah
- Menganalisis wilayah/ perwilayahan negara maju dan berkembang
(Depdiknas, 2006: 11-31).
5. Model Pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)
a. Pengertian model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)
Learning Start With a Question merupakan suatu strategi pembelajaran
aktif dalam bertanya. Agar siswa aktif dalam bertanya, maka siswa diminta
untuk mempelajari materi yang akan dipelajarinya, yaitu dengan membaca
terlebih dahulu. Dengan membaca maka siswa memiliki gambaran tentang
materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam membaca atau membahas
materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat dan dapat dibahas serta
dibenarkan secara bersama-sama. Untuk melihat apakah siswa telah
19
mempelajari materi tersebut, maka guru melakukan pre test. Selain itu, guru
memberi tugas kepada siswa untuk membuat rangkuman serta membuat daftar
pertanyaan, sehingga dapat terlihat berapa persen siswa yang belajar dan yang
tidak belajar. Dengan bertanya akan membantu siswa belajar dengan
kawannya, membantu siswa lebih sempurna dalam menerima informasi, atau
dapat mengembangkan keterampilan kognitif. Dengan demikian guru tidak
hanya akan belajar bagaimana bertanya yang baik dan benar, tetapi juga belajar
bagaimana pengaruh bertanya di dalam kelas. Kelancaran bertanya (fluency)
adalah merupakan jumlah pertanyaan yang secara logis dan relevan diajukan
guru kepada siswa di dalam kelas. Kelancaran bertanya ini sangat diperlukan
bagi guru di dalam proses belajar-mengajar. Pertanyaan yang disajikan guru
diarahkan dan ditujukan pada pelajaran yang memiliki informasi yang relevan
dengan materi pelajaran, untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan
pelajaran yang telah ditetapkan (Chotimah, 2008: 7).
b. Karakteristik model pembelajaran LSQ:
1. Merupakan model pembelajaran yang menekankan pada proses tanya jawab
diawal pembelajaran, agar siswa lebih memahami materi yang belum
dimengerti.
2. Peserta didik aktif bertanya tentang materi pelajaran sebelum ada penjelasan
dari guru, strategi ini dapat menggugah peserta didik.
c. Langkah-langkah pembelajaran LSQ sebagai berikut :
1. Guru memberi informasi materi apa yang akan dibahas.
20
2. Siswa mempelajari materi yang akan dipelajari dan menuliskan atau
memberi tanda pada bagian bacaan yang tidak dipahaminya di rumah.
3. Tanya jawab antara guru dan siswa mengenai materi yang kurang dipahami
pada saat membaca.
4. Guru mulai melakukan kegiatan sesuai yang direncanakan di dalam
rancangan pembelajaran.
d. Kelebihan dari model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)
adalah:
1. Pembelajaran dapat lebih menarik dan lebih interaktif
2. Penyampaian pesan pembelajaran dapat maksimal karena siswa lebih
memahami materi yang dianggap sulit
3. Peran guru berubah kearah yang positif, jadi guru tidak hanya sebagai
penceramah dan siswa tidak hanya menghafal tapi memahami materi
4. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
e. Kelemahan dari model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)
yaitu:
1. Peserta didik yang jarang memperhatikan akan bosan jika bahasan dalam
strategi tersebut tidak disukai
2. Pelaksanaan strategi harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal,
sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut
3. Menjadi hambatan dengan berbagai pola pikir dan karakter peserta didik
yang berbeda-beda (Burahman, 2009).
21
6. Model Pembelajaran Jigsaw
a. Pengertian model pembelajaran jigsaw
Model pembelajaran jigsaw merupakan suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif
dimana siswa belajar dalam kelompok kecil secara heterogen dan bekerja sama
saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan
bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi
tersebut kepada anggota kelompok yang lain. 2010. Cooperative Learning-
Teknik Jigsaw. http://hbis.wordpress.com/2010/01/05/cooperative-learning-
teknik-jigsaw/. (12 April 2010).
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja
sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. 2010.
CooperativeLearning-Teknik Jigsaw.
http://hbis.wordpress.com/2010/01/05/cooperative-learning-teknik-jigsaw/. (12
April 2010).
22
Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu
untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik
pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu
kembali pada tim atau kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota
kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada
pertemuan tim ahli.
Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok asal
dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa yang
beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga
yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli.
Kelompok ahli yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal
yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik
tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya
untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.
b. Karakteristik model pembelajaran jigsaw, sebagai berikut:
1) Merupakan model pembelajaran kooperatif yang berupa diskusi silang
2) Terdiri dari kelompok asal dan kelompok ahli yang saling bertanggung
jawab atas materi masing-masing
c. Langkah-langkah penerapan model pembelajaran jigsaw , yaitu:
1) Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang
2) Masing-masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk
membahas topik, wakil ini disebut dengan kelompok ahli
23
3) Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling
membantu untuk menguasai topik tersebut
4) Setelah memahami materi, kelompok ahli menyebar dan kembali ke
kelompok masing-masing, kemudian menjelaskan materi kepada rekan
kelompoknya
5) Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi
yang telah didiskusikan
d. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli digambarkan sebagai
berikut:
Kelompok Asal
KelompokAhli
Gambar 2.1: Ilustrasi Kelompok Jigsaw (Adi, 2009).
e. Kekurangan model pembelajaran jigsaw, antara lain:
1) Pembelajaran jigsaw memerlukan waktu yang lama
2) Adanya ketergantungan yang menyebabkan siswa yang lambat berpikir
tidak dapat berlatih belajar mandiri
24
3) Guru sulit dalam memonitor kegiatan siswa dalam kerjasama dengan
kelompok yang lain
4) Jigsaw tidak dapat untukmenerangkan materi pelajaran secara tepat, karena
banyak kelompok yang harus dimonitor
f. Kelebihan model pembelajaran jigsaw, antara lain:
1) Meningkatkan keaktifan siswa sehingga prestasi belajar siswa meningkat
2) Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis dan
kerjasama kelompok
3) Adanya ketergantungan tinggi antara kelompok yang satu dengan yang lain
4) Menyuburkan hubungan antar pribadi yang lebih antara siswa yang
mempunyai latar belakang yang berbeda (agama, umur, suku, rumah, dan
sebagainya).
5) Menerapkan bimbingan oleh teman
Tabel 2.1. Perbedaan model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) dan model pembelajaran jigsaw
Indikator Model Pembelajaran LSQ Model Pembelajaran Jigsaw
Tujuan Siswa aktif dalam bertanya Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran
Kelompok belajar
Kelompok belajar biasanya homogen
Kelompok belajar heterogen baik dalam kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, dan sebagainya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memiliki bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan
Proses Kurang adanya kegiatan saling bantu tetapi sudah cukup interaksi
Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi
Sumber: Peneliti, 2010
25
Keunggulan dalam model LSQ yaitu siswa menjadi lebih aktif karena tanya
jawab di awal pembelajaran sehingga siswa lebih memahami kompetensi,
aktivitas berbicara tinggi. Sedangkan keunggulan dalam model jigsaw yaitu
aktivitas berbicara dalam presentasi sehingga melatih siswa untuk berani berbicara
namun materi yang dibahas tidak bisa lebih mendalam yaitu terbatas dalam bahan
yang diberikan oleh guru.
7. Kerangka Berpikir
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan, melukiskan,
atau mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan persamaan dan perbedaan,
baik yang terdapat di daratan, lingkungan perairan, lingkungan udara, maupun
lingkungan kehidupan.
Pada waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung, akan lebih efektif jika
tercipta interaksi edukatif, interaksi yang dimaksud adalah komunikasi dua arah
antara guru dan murid, komunikasi ini sangat menunjang dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Cara pengajaran yang efektif akan terbentuk kalau pengajarnya
juga bertindak efektif, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran.
Model pembelajaran sangat beragam dan sebagai guru yang profesional dituntut
untuk mampu menerapkan sebagai model pembelajaran agar pencapaian belajar
siswa dapat maksimal.
Ketepatan menggunakan model pembelajaran dalam penyampaian materi
secara tidak langsung akan menimbulkan rangsangan bagi siswa untuk lebih aktif
mengikuti pembelajaran jika siswa aktif maka akan menimbulkan interaksi
pembelajaran yang baik antara guru dan murid.
26
Kerangka berpikir dalam penelitian
Gambar 2.2. Kerangka berfikir
Model pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran Geografi
Unggul dalam aktivitas berbicara
Tanya jawab, materi lebih mendalam
Diskusi silang, materi terpacu dari guru
Model pembelajaran LSQ
Perbedaan hasil belajar
27
B. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori di atas maka hipotesis yang dapat diambil
adalah: Ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran LSQ dengan yang diajar menggunakan model pembelajaran jigsaw
pada SMA N 1 Lasem-Rembang tahun ajaran 2010-2011.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X B dan X C SMA Negeri 1 Lasem yang
terletak di Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian di SMA Negeri 1 Lasem-Rembang dilaksanakan pada semester
pertama dengan materi konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010.
B. Populasi , Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 1 Lasem-
Rembang. Dengan karakteristik siswa yang sama yaitu siswa yang terdapat
dalam populasi tersebut diajar dengan menggunakan kurikulum sama, siswa
diajar menggunakan metode atau pendekatan yang sama, dalam pembagian
kelas tidak ada kelas unggulan atau percepatan dan latar belakang siswa rata-
rata dari kelas ekonomi yang sama.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 1 Lasem,
antara lain:
29
Tabel 3.1. Jumlah Siswa Dalam Populasi
No Kelas Jumlah 1 X.B 35 2 X.C 35 3 X.D 34 4 X.E 35 5 X.F 35 6 X.G 35 7 XI IS.1 32 8 XI IS.2 30 9 XI IS.3 30 10 XI IS.4 31 11 XII IS.1 33 12 XII IS.2 34 13 XII IS.3 32 14 XII IS.4 33
JUMLAH 464 Sumber: Dokumentasi Kesiswaan SMA Negeri 1 Lasem
2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006:
131). Teknik sampling yang digunakan adalah sampel bertujuan atau purposive
sampling, yaitu teknik memilih sampel bukan didasarkan pada strata tetapi atas
adanya tujuan tertentu. Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen,
yang membutuhkan kelas untuk penelitian yaitu menerapkan model
pembelajaran LSQ dan jigsaw, maka peneliti mengambil 2 kelas utuh. Satu
kelas eksperimen dengan model pembelajaran LSQ yaitu kelas X C dengan
jumlah siswa 35 siswa dan satu kelas eksperimen dengan model pembelajaran
jigsaw yaitu kelas X B dengan jumlah siswa 35 siswa. Waktu eksperimen
didasarkan waktu jam pelajaran geografi, penentuan menjadi eksperimen
model pembelajaran LSQ.
27
30
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2006: 118). Adapun variabel yang diteliti dalam
penelitian ini, yaitu:
1. Aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran LSQ, dengan subvariabel
sebagai berikut:
a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran dengan
indikator: sumber belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal.
b. aktivitas berbicara dengan indikator: menyatakan pendapat, bertanya, dan
menjawab pertanyaan.
c. aktivitas mendengarkan dengan indikator: mendengarkan pendapat teman,
mendengarkan penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman.
2. Aktivitas belajar siswa dalam model pembelajaran jigsaw, dengan subvariabel
sebagai berikut:
a. aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran dengan
indikator: sumber belajar, cara belajar, membuat catatan, dan latihan soal.
b. aktivitas berbicara dalam kelompok asal, meliputi indikator: presentasi dan
bertanya. Dalam kelompok ahli indikatornya meliputi: menyatakan
pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan
c. aktivitas mendengarkan dalam kelompok asal, meliputi indikator:
mendengarkan penjelasan teman dan mendengarkan pertanyaan teman.
Dalam kelompok ahli indikatornya meliputi: mendengarkan pendapat
31
teman, mendengarkan penjelasan teman, dan mendengarkan pertanyaan
teman.
3. hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran LSQ, indikatornya
adalah nilai yang didapatkan dari ulangan setelah penerapan model
pembelajaran LSQ.
4. hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran jigsaw,
indikatornya adalah nilai yang didapatkan dari ulangan setelah penerapan
model pembelajaran Jigsaw.
D. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu:
1. Data aktivitas belajar siswa
Data aktivitas belajar siswa adalah data yang diperoleh langsung dari
siswa terkait dengan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
dengan penerapan model pembelajaran LSQ meliputi aktivitas belajar siswa
dalam mempersiapkan pembelajaran, menyatakan pendapat, bertanya,
menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan
penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman. Sedangkan dalam model
pembelajaran jigsaw yaitu: aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan
pembelajaran, presentasi, mendengarkan penjelasan teman, bertanya,
mendengarkan pertanyaan teman, menyatakan pendapat, menjawab pertanyaan,
dan mendengarkan pendapat teman.
32
2. Data hasil belajar siswa
Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari penilaian adalah data hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi setelah dilaksanakan pembelajaran.
E. Metode Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2002:207), metode pengumpulan data adalah mengamati
variabel yang diteliti dengan menggunakan metode tertentu. Metode pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Angket
Angket yakni cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian
atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa
sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan
mudah dan cepat (Sudjana, 2005: 8). Metode ini digunakan untuk mengungkap
data dari variabel aktivitas belajar siswa yang tidak dapat diamati secara
langsung yang mencakup: aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan
pembelajaran (sumber belajar dan cara belajar). Metode ini ditujukan kepada
responden yaitu siswa pada kelas model pembelajaran LSQ dan jigsaw.
2. Metode Observasi
Observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan
pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indra (Arikunto, 2006: 156). Metode ini digunakan untuk mengetahui aktivitas
belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran geografi baik yang
menggunakan model pembelajaran LSQ (meliputi: menyatakan pendapat,
bertanya, menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman, mendengarkan
33
penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman) maupun yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw (meliputi: presentasi,
mendengarkan penjelasan teman, bertanya, mendengarkan pertanyaan teman,
menyatakan pendapat, menjawab pertanyaan, mendengarkan pendapat teman,
dan menulis laporan hasil diskusi) dengan cara skoring.
3. Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 2006: 150). Metode
tes digunakan oleh observer untuk memperoleh data hasil belajar geografi
materi konsep dan pendekatan geografi pada siswa kelas dengan model
pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dan siswa kelas dengan
model pembelajaran jigsaw. Tes yang digunakan adalah tes objektif berbentuk
pilihan ganda sesuai materi yang telah disampaikan oleh guru dalam
pembelajaran.
F. Penyusunan Instrumen Penelitian
1. Lembar angket
Angket digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dalam
mempersiapkan pembelajaran. Pada tahap awal yaitu membuat kisi-kisi angket
dan dijabarkan ke dalam bentuk soal objektif.
a. Uji validitas angket
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau
34
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006: 168). Rumus yang
digunakan dalam penelitian ini adalah rumus Product Moment.
Rumus Product Moment:
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyrΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
Keterangan :
N : banyaknya sampel yang diteliti
X : skor butir
Y : skor faktor
( )∑ x : jumlah skor butir
( )∑ y : jumlah skor faktor
Berdasarkan hasil uji validitas angket dengan taraf signifikansi 5%, N
35 rtabel: 0,334 dan rxy angket no.1 diketahui sebesar 0,6338 maka rhit > rtabel
sehingga dapat dikatakan bahwa intrumen angket mempunyai nilai valid
dan layak untuk dijadikan sebagai alat untuk mengumpulkan data.
b. Uji reliabilitas instrumen
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Fungsi
reliabilitas adalah untuk menyokong terbentuknya validitas. Untuk menguji
reliabilitas butir soal digunakan rumus K-R.20, sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11k
k
t
brσσ
35
Keterangan:
11r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb² : jumlah varians butir
σt² : varians total (Arikunto, 2006: 196)
Kriteria:
Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikan 5%, maka instrumen
tersebut reliabilitas. Nilai rhitung setelah diuji menggunakan rumus alpha
didapat 0,668 lebih besar dari rtabel dimana pada taraf signifikansi 5% dengan
N 35 diperoleh 0,334, untuk itu angket dapat dikatakan reliabel atau cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrument tersebut sudah baik.
Untuk mengetahui lebih rinci lembar angket, lihat lampiran 13
halaman 103.
2. Lembar Aktivitas Belajar Siswa
Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa
selama proses pembelajaran Geografi pada:
a. model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ).
1) menyatakan pendapat
2) mengajukan pertanyaan
3) menjawab pertanyaan
4) mendengarkan pendapat teman
5) mendengarkan penjelasan guru
6) mendengarkan pertanyaan teman
36
b. model pembelajaran jigsaw
1) presentasi di kelompok asal
2) bertanya di kelompok asal
3) mendengarkan penjelasan teman di kelompok asal
4) mendengarkan pertanyaan teman di kelompok asal
5) menyatakan pendapat di kelompok ahli
6) bertanya di kelompok ahli
7) menjawab pertanyaan di kelompok ahli
8) mendengarkan pendapat teman di kelompok ahli
9) mendengarkan penjelasan teman di kelompok ahli
10) mendengarkan pertanyaan teman di kelompok ahli
Rumus yang digunakan untuk menentukan validitas lembar observasi
aktivitas belajar siswa yaitu rumus Product Moment.
Rumus Product Moment:
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyrΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
Keterangan :
N : banyaknya sampel yang diteliti
X : skor butir
Y : skor faktor
( )∑ x : jumlah skor butir
( )∑ y : jumlah skor faktor
Berdasarkan hasil uji validitas lembar observasi aktivitas belajar
siswa dengan taraf signifikansi 5%, N 35 rtabel: 0,334 dan rxy no.1 diketahui
sebesar 0,699 maka rhit > rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa intrumen
lembar observasi mempunyai nilai valid dan layak untuk dijadikan sebagai
37
alat untuk mengumpulkan data. Untuk mengetahui lebih rinci lembar
observasi aktivitas belajar siswa, lihat lampiran 21 halaman 113.
Untuk menguji reliabilitas butir soal digunakan rumus Spearman-
Brown, sebagai berikut:
r11 = 2 rxy 1+ rxy
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
rxy =indeks korelasi antara dua belahan instrument ( Arikunto, 2006: 180)
Kriteria:
Jika r mendekati 1 berarti data tersebut reliabilitas karena r = 0,823
maka lembar observasi dapat dikatakan reliabel atau cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Untuk mengetahui lebih rinci perhitungan reliabilitas lihat
lampiran 22 halaman 115.
3. Lembar Tes
Lembar ini digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan kognitif belajar
siswa. Dimana hasilnya akan dibandingkan antara kedua kelas, guna untuk
mengetahui hasil pembelajaran antara penggunaan model pembelajaran
Learning Start with a Question (LSQ) dan jigsaw.
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk
obyektif pilihan ganda (multiple choice test). Instrumen tes tersebut digunakan
untuk mengukur tingkat penguasaan materi responden pada tes akhir kedua
kelompok.
38
Pembuatan instrumen ini diperlukan beberapa tahap antara lain:
a. Tahap Pembuatan Soal Uji
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1) Mengadakan pembatasan materi
Materi yang dijadikan sebagai bahan tes adalah materi konsep dan
pendekatan geografi yang merupakan materi Geografi kelas X semester 1.
2) Menentukan tipe soal
Bentuk soal yang akan digunakan adalah tes objektif tiap soal dilengkapi
dengan 5 pilihan jawaban.
3) Menentukan jumlah butir soal dan alokasi waktu
4) Menentukan kisi-kisi soal
5) Penyusunan butir soal
Untuk mengetahui lebih rinci lembar soal, lihat lampiran 39 halaman 138.
b. Tahap Pelaksanaan Uji Soal
Untuk mengetahui mutu perangkat tes, soal-soal yang telah dibuat
terlebih dahulu diuji cobakan. Uji coba instrumen yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah jenis uji coba terpakai, yakni soal tes yang diujicobakan
melalui test pada salah satu kelas di luar kelompok sampel.
Jumlah soal yang diuji cobakan sebanyak 25 butir soal. Hasil uji coba
tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas,
indeks kesukaran dan daya uji beda. Uji Coba Instrumen, meliputi:
39
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrument. Soal dikatakan valid jika soal tersebut dapat
mengukur apa yang ingin diukur.
Menurut Arikunto (2006: 283) rumus yang dipakai adalah:
Keterangan:
rpbis
= koefisien korelasi biserial
Mp
= rata- rata skor dari subyek yang akan menjawab benar
Mt
= rata- rata skor total
St
= standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar
∑=
siswawabbenarayangmenjaBanyaksiswP
q = proporsi siswa yang menjawab salah ( q =1- p )
Hasil rxy
dikonsultasikan dengan r yang sesuai pada tabel harga
koefisien korelasi r hitung
> r tabel
pada taraf signifikan 5% maka dapat
dikatakan valid. Contoh perhitungan validitas lembar soal untuk no.1
diketahui r = 0,735 sedangkan r tabel N 30 yaitu 0,361 karena r hitung
> r
tablemaka soal nomor 1 valid.
qP
SMM
rt
tppbis
−=
40
Tabel 3.2. Validitas Soal
Kriteria Nomor soal
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 dan 25
Tidak valid - 2) Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu
alat evaluasi yang dikatakan reliabel jika tes tersebut dapat dipercaya,
konsisten atau stabil dan produktif. Reliabilitas menunjuk pada pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk
menghitung reliabilitas suatu instrumen digunakan rumus K-R 21
(Arikunto, 2006: 189) yaitu:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Harga r11 selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel r dengan taraf
signifikan 5%. Jika r11 > r tab maka instrumen tersebut reliabel, dan tidak
reliabel jika berlaku sebaliknya. Perhitungan reliabilitas diperoleh sebesar
0,850 N 30, t tabel: 0,361 karena r11 > r tab maka reliabel. Perhitungan
reliabilitas dicantumkan pada lampiran 44 halaman 149.
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛=
kVtMM(k1
1-kk r11
41
3) Tingkat Kesukaran Soal
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut
indeks kesukaran.
Rumusnya sebagai berikut (Arikunto, 2002: 208):
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran soal:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
Tabel 3.3. Tingkat Kesukaran
Kriteria Nomor soal Jumlah Sukar 6, 9, 11, 13, 25 5 Sedang 2, 3, 4, 5, 7, 12, 14, 19, 21, 22, 23, 24 12 Mudah 1, 8, 10, 15, 16, 17, 18, 20 8
4) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan
siswa yang kurang pandai atau berkemampuan rendah. Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi,
disingkat D (Arikunto, 2002: 211).
Rumus untuk menentukan indeks daya pembeda menurut Arikunto
(2002: 213).
JSBP =
42
B
B
A
A
JB
JBD −=
Keterangan:
D = daya pembeda
BA = banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB =banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
Indeks daya pembeda berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Adapun klasifikasi daya pembeda adalah:
D = 0,00 – 0,20 = jelek
D = 0,21 – 0,40 = cukup
D = 0,41 – 0,70 = baik
D = 0,71 – 1,00 = sangat baik
Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai
indeks diskriminasi 0,4 sampai 0,7 (Arikunto, 2002: 218).
Untuk mengetahui lebih rinci hasil perhitungannya, lihat
lampiran 45 halaman 150.
Tabel 3.4. Daya Pembeda
Kriteria Nomor soal Jumlah Jelek - 0 Cukup 1, 2, 3, 5, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 25 19
Baik 4, 6, 7, 15, 16, 24 6 Baik sekali - 0
43
G. Teknik Analisis Data Penelitian
1. Analisis deskripsi tentang tingkat aktivitas belajar siswa dalam model
pembelajaran LSQ dan jigsaw
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik
deskriptif dengan menggunakan analisis frekuensi untuk mendeskripsikan hasil
pengamatan dan mengalami seberapa jauh aktivitas belajar siswa dalam model
pembelajaran LSQ dan jigsaw.
Data hasil observasi dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang
akan dianalisis secara deskriptif frekuensi, maka setiap subvariabel diungkap
dalam skor untuk selanjutnya dideskripsikan. Adapun langkah-langkah analisis
data yaitu sebagai berikut :
a. Tahap Skoring
Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dan menganalisis data,
caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh observer
sesuai panduan pengamatan. Kriteria pemberian skor yaitu :
Untuk hasil observasi kriteria sangat aktif diberi skor 4
Untuk hasil observasi kriteria aktif diberi skor 3
Untuk hasil observasi kriteria cukup aktif diberi skor 2
Untuk hasil observasi kriteria kurang aktif diberi skor 1
b. Menentukan parameter
Menentukan kriteria dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Model LSQ:
44
a) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel berbicara dan
mendengarkan:
(1) Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 3 x 4 = 12
(2) Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 3 x 1 = 3
(3) Range = skor maksimal - skor minimal = 12 – 3 = 9
(4) Interval = KriteriaBanyak
Rentang = = 2,25
(5) Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktif-4,
aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.
(6) Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model
pembelajaran LSQ. Tabel 3.5. Parameter aktivitas belajar siswa
No Skor Kriteria 1 2 3 4
>9,75 – 12 >7,5 – 9,75 >5,25 – 7,5
3 – 5,25
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif
b) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator:
(1) Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 6 x 4 = 24
(2) Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 6 x 1 = 6
(3) Range = skor maksimal - skor minimal = 24 – 6 = 18
(4) Interval = KriteriaBanyak
Rentang =
418 = 4,5
(5) Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktifi-4,
aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.
(6) Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model
pembelajaran LSQ. Tabel 3.6. Parameter aktivitas belajar siswa
94
45
No Skor Kriteria 1 2 3 4
>19,5 – 24 >15 – 19,5 >10,5 – 15
6 – 10,5
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif
2) Model jigsaw:
a) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan subvariabel berbicara dan
mendengarkan:
(1) Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 5 x 4 = 20
(2) Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 5 x 1 = 5
(3) Range = skor maksimal - skor minimal = 20 – 5 = 15
(4) Interval = KriteriaBanyak
Rentang = = 3,75
(5) Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktifi-4,
aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.
(6) Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model
pembelajaran LSQ. Tabel 3.7. parameter aktivitas belajar siswa
No Skor Kriteria 1 2 3 4
>16,25 – 20 >12,5 – 16,25 >8,75 – 12,5
5 – 8,75
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif
b) Kriteria aktivitas belajar siswa berdasarkan indikator:
(1) Skor maksimal = ∑ item indikator x skor tertinggi = 10 x 4 = 40
(2) Skor minimal = ∑ item indikator x skor terendah = 10 x 1 = 10
(3) Range = ∑ item indikator x skor terendah = 40 – 10 = 30
(4) Interval = KriteriaBanyak
Rentang =
154
30 : 7,54
46
(5) Menentukan kriteria, Kriteria dibagi menjadi 4 yaitu : sangat aktifi-4,
aktif-3, cukup aktif-2, kurang aktif-1.
(6) Menyusun parameter aktivitas belajar siswa dalam model
pembelajaran jigsaw. Tabel 3.8. parameter aktivitas belajar siswa
No Skor Kriteria 1 2 3 4
>32,5 - 40 >25 – 32,5 >17,5 - 25 10 – 17,5
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif
c. Menyusun tabel frekuensi
Tabel frekuensi disusun untuk mempermudah dalam menghitung
jumlah frekuensi dan kriteria yang ada dalam penelitian ini berdasarkan
subvariabel ataupun indikator.
1) Model LSQ
a) Aktivitas belajar berdasarkan subvariabel
Tabel 3.9. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >9,75 – 12 Sangat Aktif 2 >7,5 – 9,75 Aktif 3 >5,25 – 7,5 Cukup Aktif 4 3 – 5,25 Kurang Aktif
∑ Mean
b) Aktivitas belajar berdasarkan indikator
Tabel 3.10. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.
No. Skor Kriteria Frekuensi
47
Jumlah % 1 >19,5 – 24 Sangat Aktif 2 >15 – 19,5 Aktif 3 >10,5 – 15 Cukup Aktif 4 6 – 10,5 Kurang Aktif
∑ Mean
2) Model jigsaw
a) Aktivitas belajar berdasarkan subvariabel
Tabel 3.11. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >16,25 – 20 Sangat Aktif 2 >12,5 – 16,25 Aktif 3 >8,75 – 12,5 Cukup Aktif 4 5 – 8,75 Kurang Aktif
∑ Mean
b) Aktivitas belajar berdasarkan indikator
Tabel 3.12. Tabel frekuensi aktivitas belajar siswa.
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %*)
1 >32,5 - 40 Sangat Aktif 2 >25 – 32,5 Aktif 3 >17,5 - 25 Cukup Aktif 4 10 – 17,5 Kurang Aktif
∑ Mean
Untuk mengetahui Analisis frekuensi menggunakan rumus sebagai
berikut :
48
*)Persentase = %100xffΣ
Keterangan :
f : Jumlah frekuensi masing-masing kriteria
Σ f : Jumlah seluruh frekuensi (Ali, 1984: 184)
d. Deskripsi
Data yang ditabulasikan, kemudian dideskripsikan untuk menjawab
permasalahan pertama yaitu seberapa besar tingkat keaktifan belajar siswa
dalam model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran jigsaw yang dapat
dilihat dari nilai persentase yang terdapat dalam tabel distribusi frekuensi
aktivitas belajar siswa.
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Analisis ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kognitif siswa
model LSQ dan model jigsaw dengan mengunakan rumus Uji t. Namun
sebelum dilakukan Uji t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas hasil belajar
kognitif siswa dengan menggunakan rumus Chi Kuadrat. Bila data normal baru
dapat dilakukan Uji t.
a. Uji Normalitas
Untuk mengetahui data yang dianalisa berdistribusi normal atau
tidak. Digunakan rumus Chi-Kuadrat.
( )Ei
EiOixk
i
2
1
2 −= ∑
=
Keterangan:
49
χ² : chi kuadrat
E : frekuensi yang diharapkan
O : frekuensi pengamatan
Jika X² hitung < X² tabel dengan derajat kebebasan dk = k – 3 maka data
berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 273).
b. Uji Kesamaan Dua Varian
Untuk menguji kesamaan dua varians data dari kedua kelompok
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
terkecilVariansterbesarVarians
=F
Kriteria:
H0 ditolak jika F(1α)(n1-1) ≥ F 1 / 2α (n1-1,n2-2)
Terima H0 jika F(1α)(n1-1) < F1/2α (n1-1,n2-2) (Sudjana, 2005: 250).
c. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar siswa antar kelas eksperimen (uji
hipotesis)
Hipotesis
21: μμ =Ho
211 : μμ ≠H
keterangan:
μ1 = rata-rata nilai hasil belajar LSQ
μ2 = rata-rata nilai hasil belajar jigsaw
50
21: μμ =Ho , artinya rata-rata skor hasil belajar yang diajar menggunakan
LSQ tidak berbeda dengan rata-rata skor hasil belajar yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran jigsaw.
211 : μμ ≠H , artinya rata-rata skor hasil belajar yang diajar menggunakan
LSQ tidak sama dengan rata-rata skor hasil belajar yang
diajarkan menggunakan model pembelajaran jigsaw.
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t, rumus yang digunakan adalah:
21
21
11nn
s
xxt+
−=
( ) ( )2
11
21
222
211
−+−+−
=nn
SnSns
Keterangan:
s : varians gabungan
1x : nilai pada model LSQ
2x : nilai pada model LSQ 2
1S : simpangan baku nilai tes kelompok LSQ 22S : simpangan baku nilai tes kelompok jigsaw
n1 : banyaknya siswa dalam kelas LSQ
n2 : banyaknya siswa dalam kelas jigsaw
Kriteria pengujian adalah terima ho jika t < t1-α dan ditolak Ho jika
t mempunyai harga lain, t1-α didapat dari daftar distribusi t dengan dk
(n1+n2-2) dan peluang (1-α) (Sudjana, 2005: 239).
H. Pelaksanaan Penelitian
51
Pelaksanaan penelitian dimulai tanggal 24 Juli sampai dengan 13 Agustus
2010. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 5 di bawah
ini:
Tabel 3.13. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tanggal Kegiatan
6 Juli 2010 Penentuan sampel penelitian secara acak bertujuan
atau purposive sampling yaitu dilakukan secara
bertujuan. Hasilnya kelas X sebagai kelas eksperimen,
kelas X C sebagai kelas eksperimen model
pembelajaran LSQ dan kelas X B sebagai kelas
eksperimen model pembelajaran jigsaw.
27 Juli - 13 Agustus
2010
Setiap hari Selasa dan
Jumat
Penerapan model pembelajaran LSQ pada kelas X C
dan model pembelajaran Jigsaw pada kelas X B.
Pemberian soal bahasan pada pertemuan akhir sebagai
tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran.
16Agustus-
4September 2010
Analisis skor penerapan model (aktivitas belajar siswa
dan hasil belajar siswa).
Dari penjelasan tersebut dapat dibuat diagram alur penelitian sebagai
berikut:
siswa
Model Pembelajaran LSQ Model Pembelajaran Jigsaw
Tes
Hasil belajar model pembelajaran jigsaw
52
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Hasil belajar model pembelajaran LSQ
T-test
Perbedaan hasil belajar model pembelajaran
LSQ dan jigsaw
observasi
Aktifitas belajar siswa pada model pembelajaran LSQ
Aktifitas belajar siswa pada model pembelajaran jigsaw
Deskriptif kuantitatif
Tingkat aktivitas siswa pada model pembelajaran LSQ dan jigsaw
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Letak lokasi penelitian
Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Lasem yang
beralamatkan di Jl.Sunan Bonang Telp (0295) 531170 Kelurahan Ngemplak
Kabupaten Rembang. Letak Astronomis SMA Negeri 1 Lasem terletak pada
111°27’06’’ BT - 111°27’13’’ BT dan antara 6°41’32’’ LS - 6°41’38’’ LS.
Letak Geografis SMA Negeri 1 Lasem:
Sebelah utara : Jalan desa Ngemplak
Sebelah timur : Jalan desa Ngemplak
Sebelah selatan : Madrasah Aliyah Negeri I
Sebelah barat : Jalan Raya Lasem
SMA Negeri 1 Lasem berada di daerah pantura, dan berada tengah-tengah
kabupaten Rembang. Letaknya cukup strategis karena dekat dengan jalan utama
dan mudah dijangkau oleh kendaran umum maupun khusus. Banyak kendaran
umum yang menjadi sarana transportasi siswa ke sekolah ( Peta lokasi pada
halaman 53 dan 54). Di sekitar sekolah juga banyak fasilitas-fasilitas yang dapat
menunjang keperluan siswa yang diperlukan. Misalnya tempat fotocopy, warnet,
rental, toko-toko alat tulis, dll.
54
Sumber: Peta Kabupaten Rembang Gambar 4.1. Peta Lokasi SMA Negeri 1 Lasem
55
Sumber: Peta Kabupaten Rembang Gambar 4.2. Peta Lokasi Penelitian
56
2. Sarana dan Prasarana Sekolah
Secara keseluruhan situasi dan kondisi lokasi penelitian di SMA Negeri 1
Lasem sangat strategis dan aman untuk kegiatan belajar mengajar (KBM),
meskipun mempunyai area sangat luas SMA Negeri 1 Lasem hanya memiliki 25
ruangan, dan banyak areal lahan yang masih kosong yang digunakan sebagai
lapangan olah raga. Berikut ini fasilitas yang dimiliki SMAN 1 Lasem, antara
lain: ruang kelas cukup representatif, perpustakaan, laboratorium
multimedia/internet, laboratorium komputer, laboratorium IPS, laboratorium
fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, lapangan basket, volley, bulu
tangkis dan sepak bola. Jika dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jumlah dan kondisi ruang SMA N 1 Lasem
JENIS RUANG JUMLAH (ruang) LUAS (m2)
R. Teori 25 30.000 R. Praktik 3 a. Lab. Kimia b. Lab. Biologi c. Lab. Fisika d. Lab. Komputer e. Lab. Bahasa f. Ruang Koperasi g. Ruang BK h. Ruang TU i. Ruang Gudang j. Ruang Osis k. Ruang UKS l. Ruang Kepala Sekolah m. Ruang Parkir n. Ruang Musik o. Lapangan olah raga
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
Perpustakaan 1 216 R. Guru 1 216
Sumber : Profil Sekolah SMA Negeri 1 Lasem Tahun 2010
57
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam dua
kelompok yaitu kelas X.C sebagai kelompok model pembelajaran LSQ dan
kelas X.B sebagai kelompok model pembelajaran jigsaw. Kedua kelompok ini
melalui tahapan yang sama yaitu pembelajaran (2 x pertemuan) dan 1 kali
ulangan harian.
a. Proses pembelajaran pada model pembelajaran LSQ
Pembelajaran pada model pembelajaran LSQ, dimana pembelajaran
diawali dengan tanya jawab. Hal ini diharapkan agar siswa timbul rasa ingin
tahu dan berpikir untuk memecahkan suatu masalah. Selama proses belajar
mengajar guru memberikan materi seperti biasa, pertanyaan di awal
pembelajaran dapat digunakan sebagai penguatan. Pada akhir pertemuan
guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Pembelajaran seperti ini dilaksanakan setiap pertemuan
dengan materi yang ada dalam rencana pembelajaran. Tahap terakhir dari
penelitian ini diadakan ulangan harian. Ulangan ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan.
b. Proses pembelajaran pada model pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran pada model pembelajaran jigsaw, dimana
pembelajaran dilakukan dengan cara membagi siswa dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari kelompok ahli dan kelompok asal. Selama proses
belajar mengajar guru memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa
yang mengalami kesulitan atau kurang memahami materi. Pada akhir
58
pertemuan guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Pembelajaran seperti ini dilaksanakan setiap pertemuan
dengan materi yang ada dalam rencana pembelajaran. Tahap terakhir dari
penelitian diadakan ulangan harian. Ulangan ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan.
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan analisis deskripsi frekuensi untuk menguji dan
mencari jawaban dari tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar
aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran LSQ dan
dengan model pembelajaran jigsaw pada pembelajaran geografi di SMA Negeri 1
Lasem. Untuk data validitas instrumen diperoleh dari uji coba observasi yang
dilakukan selama dua kali dan diperoleh keterangan bahwa rxy > rtabel dan ini
menunjukan bahwa instrumen observasi ini valid (lampiran 21).
1. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran geografi
a. Aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran Learning Start with a
Question (LSQ)
1) Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
Distribusi frekuensi aktivitas siswa dalam mempersiapkan
pembelajaran terdiri dari: membaca, memcatat uraian, dan memecahkan
soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2. Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >32,5-40 Sangat tinggi 8 22,86
59
2 >25-32,5 Tinggi 19 54,293 >17,5-25 Rendah 7 20,00 4 10-17,5 Sangat rendah 1 2,86
∑ 35 100 Mean 28,57
Sumber: Hasil Penelitian, 2010
Berdasarkan data di atas, dari hasil analisis angket sebanyak 22,86%
siswa memiliki aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
tergolong dalam kategori sangat tinggi, kategori tersebut menunjukkan
bahwa dalam mempersiapkan pembelajaran siswa belajar dengan sumber
lebih dari yang di dapat di kelas dan siswa mencatat materi yang akan
dipelajari. Sebanyak 54,29% siswa memiliki aktivitas belajar siswa dalam
mempersiapkan pembelajaran tergolong dalam kategori tinggi, kategori
tersebut menunjukkan bahwa dalam mempersiapkan pembelajaran siswa
belajar dengan sumber yang di dapat di kelas dan siswa membaca materi
yang akan dipelajari. Sebanyak 20,00% siswa memiliki aktivitas belajar
siswa dalam mempersiapkan pembelajaran tergolong dalam kategori
rendah, kategori tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki catatan dan
tidak belajar dalam mempersiapkan pembelajaran. Sebanyak 2,86% siswa
memiliki aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
tergolong dalam kategori sangat rendah, kategori tersebut menunjukkan
bahwa siswa tidak memiliki catatan dan tidak belajar dalam
mempersiapkan pembelajaran. Untuk lebih jelasnya aktivitas belajar siswa
dalam mempersiapkan pembelajaran dapat dilihat pada diagram berikut.
60
Gambar 4.3. Aktivitas belajar siswa mempersiapkan pembelajaran LSQ
Berdasarkan perhitungan dengan rumus mean diketahui bahwa rata-
rata aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran LSQ
sebesar 28,57 tergolong dalam kategori tinggi, kategori tersebut
menunjukkan bahwa dalam mempersiapkan pembelajaran siswa belajar
dengan sumber yang di dapat di kelas dan siswa membaca materi yang
akan dipelajari.
2) Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran
Observasi model pembelajaran LSQ dalam penelitian ini terdiri dari
dua sub variabel, yaitu aktivitas berbicara dan aktivitas mendengarkan.
Berikut ini adalah deskripsi dari masing- masing sub variabel aktivitas
belajar siswa.
a) Aktivitas berbicara
Distribusi frekuensi aktivitas berbicara terdiri dari berbagai
indikator antara lain:menyatakan pendapat, bertanya, dan menjawab
pertanyaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
8
19
7
1
0
5
10
15
20
Sangattinggi
Tinggi Rendah Sangatrendah
61
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi aktivitas berbicara
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >9,75-12 Sangat aktif 15 42,86 2 >7,5-9,75 Aktif 4 11,43 3 >5,25-7,5 Cukup aktif 16 45,71 4 3-5,25 Kurang aktif 0 0,00
∑ 35 100 Mean 8,56
Sumber: Data Primer, Tahun 2010
Berdasarkan data di atas, dari hasil observasi sebanyak 42,86%
siswa kelas dengan model pembelajaran LSQ memiliki aktivitas
berbicara tergolong dalam kategori sangat aktif, kategori tersebut
menunjukkan bahwa siswa dalam menyatakan pendapat secara
sistematis dan dengan bahasa yang mudah dipahami, bertanya dengan
jelas dan kreatif, dan menjawab pertanyaan dengan logis dan sistematis.
Ada 11,43% siswa memiliki aktivitas berbicara tergolong dalam kategori
aktif, kategori tersebut menunjukkan bahwa siswa menyatakan pendapat
secara sistematis namun bahasa kurang bisa dipahami dengan logis.
Sebanyak 45,71% siswa memiliki aktivitas berbicara tergolong dalam
kategori cukup aktif, kategori tersebut menunjukkan bahwa siswa
mampu berpendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan tidak bisa
dipahami.
62
Gambar 4.4. Diagram aktivitas berbicara siswa
Berdasarkan perhitungan dengan rumus mean diketahui bahwa
rata-rata aktivitas berbicara siswa dalam pembelajaran LSQ sebesar 8,56
tergolong dalam kategori aktif, kategori tersebut menunjukkan bahwa
siswa menyatakan pendapat secara sistematis namun bahasa kurang bisa
dipahami dengan logis.
b) Aktivitas Mendengarkan
Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan terdiri dari berbagai
indikator anatara lain: mendengarkan pendapat teman, mendengarkan
penjelasan guru, dan mendengarkan pertanyaan teman. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >9,75-12 Sangat aktif 24 68,57 2 >7,5-9,75 Aktif 9 25,71 3 >5,25-7,5 Cukup aktif 2 5,71 4 3-5,25 Kurang aktif 0 0,00
∑ 35 100 Mean 9,94
Sumber: Data Primer, Tahun 2010
15
4
16
00
5
10
15
20
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurangaktif
63
Berdasarkan data di atas, dari hasil observasi diketahui bahwa
aktivitas mendengarkan siswa kelas dengan model pembelajaran LSQ
sebanyak 68,57% termasuk dalam kategori sangat aktif, menunjukkan
bahwa siswa mendengarkan pendapat teman dengan responsif,
mendengarkan dan menanggapi penjelasan guru, dan serius
mendengarkan pertanyaan teman. Sebanyak 25,71% termasuk dalam
kategori aktif, menunjukkan bahwa siswa dalam mendengarkan pendapat
teman kurang responsif, mendengarkan penjelasan guru dan
mendengarkan pertanyaan teman kurang serius. Sedangkan sebanyak
5,71% termasuk dalam kategori cukup aktif, kategori tersebut
menunjukkan bahwa siswa dalam mendengarkan pendapat teman,
penjelasan guru, dan pertanyaan teman dengan kurang serius dan tidak
responsif.
Gambar 4.5. Diagram aktivitas mendengarkan siswa
Berdasarkan perhitungan dengan rumus mean diketahui bahwa
rata-rata aktivitas mendengarkan siswa dalam pembelajaran LSQ sebesar
9,94 tergolong dalam kategori sangat aktif, kategori tersebut
menunjukkan bahwa siswa mendengarkan pendapat teman dengan
24
92 0
0
10
20
30
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurangaktif
64
responsif, mendengarkan dan menanggapi penjelasan guru, dan serius
mendengarkan pertanyaan teman.
Rata-rata aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran LSQ
adalah 18,50. Berikut hasil penelitian yang didapatkan:
Tabel 4.5. Aktivitas belajar siswa di kelas LSQ
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >19,5 - 24 Sangat aktif 14 40,002 >15 - 19,5 Aktif 18 51,433 >10,5 - 15 Cukup aktif 3 8,574 6 - 10,5 Kurang aktif 0 0,00
∑ 35 100 Mean 18,5
Sumber: Data Penelitian, 2010
Jika dianalisis menggunakan lembar observasi, maka aktivitas
belajar siswa pada model pembelajaran LSQ termasuk dalam kategori
aktif, kategori tersebut menunjukkan bahwa siswa menyatakan pendapat
secara sistematis namun bahasa kurang bisa dipahami dengan logis,
mendengarkan pendapat teman kurang responsif, mendengarkan
penjelasan guru dan mendengarkan pertanyaan teman kurang serius.
b. Aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran jigsaw
1) Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
Distribusi frekuensi aktivitas siswa dalam mempersiapkan
pembelajaran terdiri dari: membaca, memcatat uraian, dan memecahkan
soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
65
Tabel 4.6. Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >35,9-44,2 Sangat tinggi 5 14,29 2 >27,6-35,9 Tinggi 24 68,57 3 >19,3-27,6 Rendah 4 11,43 4 11-19,3 Sangat rendah 2 5,71
∑ 35 100 Mean 31,26
Sumber: Hasil Penelitian, 2010
Berdasarkan data di atas, dari hasil analisis angket sebanyak
14,29% siswa memiliki aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan
pembelajaran tergolong dalam kategori sangat tinggi, kategori tersebut
menunjukkan bahwa dalam mempersiapkan pembelajaran siswa belajar
dengan sumber lebih dari yang di dapat di kelas dan siswa mencatat materi
yang akan dipelajari. Sebanyak 68,57% siswa memiliki aktivitas belajar
siswa dalam mempersiapkan pembelajaran tergolong dalam kategori
tinggi, kategori tersebut menunjukkan bahwa dalam mempersiapkan
pembelajaran siswa belajar dengan sumber yang di dapat di kelas dan
siswa membaca materi yang akan dipelajari. Sebanyak 11,43% siswa
memiliki aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
tergolong dalam kategori rendah, kategori tersebut menunjukkan bahwa
siswa tidak belajar dalam mempersiapkan pembelajaran. Sebanyak 5,71%
siswa memiliki aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
tergolong dalam kategori sangat rendah, kategori tersebut menunjukkan
bahwa siswa tidak belajar dalam mempersiapkan pembelajaran dan tidak
66
mempunyai catatan. Untuk lebih jelasnya aktivitas belajar siswa dalam
mempersiapkan pembelajaran dapat dilihat pada diagram berikut.
Gambar 4.6. Aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
jigsaw Berdasarkan perhitungan dengan rumus mean diketahui bahwa
rata-rata aktivitas belajar siswa dalam mempersiapkan pembelajaran
jigsaw sebesar 31,26 termasuk dalam kategori tinggi, menunjukkan bahwa
dalam mempersiapkan pembelajaran siswa belajar dengan sumber yang di
dapat di kelas dan siswa membaca materi yang akan dipelajari.
2) Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran
Observasi model pembelajaran jigsaw dalam penelitian ini terdiri
dari dua sub variabel, yaitu aktivitas berbicara dan aktivitas mendengarkan
yang terdapat dalam kelompok asal dan kelompok ahli. Berikut ini adalah
deskripsi dari masing- masing sub variabel aktivitas belajar siswa.
a) Aktivitas berbicara
Distribusi frekuensi aktivitas berbicara terdiri dari berbagai
indikator antara lain: presentasi dan bertanya pada kelompok asal.
5
24
42
0
5
10
15
20
25
Sangattinggi
Tinggi Rendah Sangatrendah
67
Menyatakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan di kelompok
ahli. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.7. Distribusi frekuensi aktivitas berbicara
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >16,25 - 20 Sangat aktif 3 8,57 2 >12,5 – 16,25 Aktif 9 25,71 3 >8,75 – 12,5 Cukup aktif 21 60,00 4 5 – 8,75 Kurang aktif 2 5,71
∑ 35 100 Mean 12,26
Sumber: Data Primer, Tahun 2010
Berdasarkan data di atas, dari hasil observasi sebanyak 8,57%
siswa kelas dengan model pembelajaran jigsaw memiliki aktivitas
berbicara tergolong dalam kategori sangat aktif, kategori tersebut
menunjukkan bahwa siswa dalam presentasi dan menyatakan pendapat
secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami, bertanya dengan
jelas dan kreatif, dan menjawab pertanyaan dengan logis dan sistematis.
menyatakan pendapat secara sistematis dan dengan bahasa yang mudah
dipahami, bertanya dengan jelas dan kreatif, dan menjawab pertanyaan
dengan logis dan sistematis. Ada 25,71% siswa memiliki aktivitas
berbicara tergolong dalam kategori aktif, kategori tersebut menunjukkan
bahwa siswa presentasi tidak sistematis namun bahasa mudah dipahami,
menyatakan pendapat secara sistematis namun bahasa kurang bisa
dipahami dengan logis. Sebanyak 60,00% siswa memiliki aktivitas
berbicara tergolong dalam kategori cukup aktif, kategori tersebut
menunjukkan bahwa siswa presentasi dan menyatakan pendapat tidak
sistematis dan sulit dipahami, dan menjawab pertanyaan dengan logis
68
namun kurang sistematis dan inovatif. Sebanyak 5,71% siswa memiliki
aktivitas berbicara tergolong dalam kategori kurang aktif, kategori
tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak mampu presentasi, menyatakan
pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan.
Gambar 4.7. Diagram aktivitas berbicara siswa
Berdasarkan perhitungan dengan rumus mean diketahui bahwa
rata-rata aktivitas berbicara siswa dalam pembelajaran jigsaw sebesar
12,26 tergolong dalam kategori aktif, kategori tersebut menunjukkan
bahwa siswa presentasi tidak sistematis namun bahasa mudah dipahami,
menyatakan pendapat secara sistematis namun bahasa kurang bisa
dipahami dengan logis.
b) Aktivitas Mendengarkan
Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan terdiri dari berbagai
indikator anatara lain: mendengarkan penjelasan teman dan
mendengarkan pertanyaan teman di kelompok asal. Mendengarkan
pendapat teman, mendengarkan penjelasan teman dan mendengarkan
pertanyaan teman di kelompok ahli. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
39
21
2
05
10152025
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurangaktif
69
Tabel 4.8. Distribusi frekuensi aktivitas mendengarkan
No. Skor Kriteria Frekuensi Jumlah %
1 >16,25 - 20 Sangat aktif 4 11,43 2 >12,5 – 16,25 Aktif 21 60,00 3 >8,75 – 12,5 Cukup aktif 10 28,57 4 5 – 8,75 Kurang aktif 0 0,00
∑ 35 100 Mean 13,76
Sumber: Data Primer, Tahun 2010
Berdasarkan data di atas, dari hasil observasi diketahui bahwa
aktivitas mendengarkan siswa kelas dengan model pembelajaran jigsaw
sebanyak 11,43% termasuk dalam kategori sangat aktif, menunjukkan
bahwa siswa mendengarkan pendapat teman dengan responsif,
mendengarkan dan menanggapi penjelasan teman, dan serius
mendengarkan pertanyaan teman. Sebanyak 60,00% termasuk dalam
kategori aktif, menunjukkan bahwa siswa dalam mendengarkan pendapat
teman kurang responsif, mendengarkan penjelasan teman tanpa
menanggapi dan mendengarkan pertanyaan teman kurang serius.
Sedangkan sebanyak 28,57% termasuk dalam kategori cukup aktif,
kategori tersebut menunjukkan bahwa siswa dalam mendengarkan
pendapat teman, penjelasan teman, dan pertanyaan teman dengan kurang
serius dan tidak responsif.
70
Gambar 4.8. Diagram aktivitas mendengarkan siswa
Berdasarkan perhitungan dengan rumus mean diketahui bahwa
rata-rata aktivitas mendengarkan siswa dalam pembelajaran jigsaw
sebesar 13,76 tergolong dalam kategori aktif, kategori tersebut
menunjukkan bahwa siswa dalam mendengarkan pendapat teman kurang
responsif, mendengarkan penjelasan teman dan mendengarkan
pertanyaan teman kurang serius.
Dari hasil penelitian, didapat rata-rata aktivitas belajar siswa
dengan model pembelajaran jigsaw adalah 26,01. Berikut ini adalah
aktivitas belajar di kelas jigsaw:
Tabel 4.9. Aktivitas belajar siswa di kelas jigsaw
No. Skor Kriteria Frekuensi %
1 >32,5 - 40 Sangat aktif 3 8,572 >25 – 32,5 Aktif 16 45,713 >17,5 - 25 Cukup aktif 16 45,714 10 – 17,5 Kurang aktif 0 0,00
∑ 35 100 Mean 26,01
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 Jika dianalisis menggunakan lembar observasi, maka rata-rata
aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran jigsaw termasuk dalam
4
21
10
005
10152025
Sangat aktif Aktif Cukup aktif Kurangaktif
71
kategori aktif, kategori tersebut menunjukkan bahwa siswa presentasi
tidak sistematis namun bahasa mudah dipahami, menyatakan pendapat
secara sistematis namun bahasa kurang bisa dipahami dengan logis,
mendengarkan pendapat teman kurang responsif, mendengarkan
penjelasan teman tanpa menanggapi dan mendengarkan pertanyaan
teman kurang serius.
2. Hasil belajar pada model pembelajaran Learning Start with a Question
(LSQ) versus model pembelajaran jigsaw
Berdasarkan hasil nilai ulangan diperoleh rata-rata nilai pada model
pembelajaran LSQ mendapatkan nilai rata-rata 75,86, sedangkan pada model
pembelajaran jigsaw 70,63. Berikut tabel persebaran nilai ulangan harian
geografi pada pembelajaran LSQ dan jigsaw.
Tabel 4.10. Nilai ulangan harian
No. Model pembelajaran LSQ Model pembelajaran jigsaw
Nilai Frekuensi Nilai Frekuensi
1 2 3 4 5 6
85,00 - 90,00 80,00 - 84,00 75,00 - 79,00 70,00 - 74,00 65,00 - 69,00 60,00 - 64,00
3 10 11 6 2 3
83,00 - 88,00 77,00 - 82,00 71,00 - 76,00 65,00 - 70,00 59,00 - 64,00 53,00 - 58,00
2 8 10 5 6 4
Rata-rata: 75,86 Rata-rata: 70,63 KKM: 70,00
Sumber: Hasil penelitian, 2010
Rumus yang digunakan rumus uji t yaitu rumus parametrik dengan
syarat data berdistribusi normal dan memiliki kesamaan dua varians.
Menggunakan rumus uji t karena hanya untuk mengetahui ada atau tidak
perbedaan hasil belajar. Berdasarkan uji normalitas hasil belajar model
pembelajaran LSQ berdistribusi normal lihat lampiran 48 halaman 154. Uji
72
normalitas hasil belajar model pembelajaran jigsaw berdistribusi normal lihat
lampiran 49 halaman 155. Berdasarkan uji kesamaan dua varians kelas dengan
model LSQ dan jigsaw memiliki kesamaan varians yang sama atau tidak
berbeda lihat lampiran 50 halaman 156.
Data hasil belajar berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama
sehingga dapat menggunakan rumus parametrik yaitu t-test. Uji t (perbedaan
dua rata-rata) merupakan uji hipotesis yang berguna untuk mengetahui apakah
ada perbedaan nilai antara 2 model tersebut. Hipotesis yang diajukan dalam
uji perbedaan rata-rata adalah sebagai berikut:
Ho :
Ha :
Untuk uji perbedaan rata-rata nilai akhir model LSQ dan model jigsaw
yaitu kriteria pengujiannya Ho diterima jika -t(1-a)(n1+n2-2) < thitung < t(1-
a)(n1+n2-2) dengan = 5% dan dk = (n1 + n2-2) (Sudjana, 1996: 239-240).
Berdasarkan perolehan harga X1 = 75,86 dan X2 = 70,63 kemudian
= 43,3613 dan 74,4756 serta n1= 35 dan n2= 35, maka diperoleh harga
thitung 2,85 sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 68 diperoleh
t(0.95)(68) sebesar 1,67. Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaaaan rata-rata hasil belajar antara model
LSQ dan jigsaw. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 51
halaman 157 . Untuk lebih jelasnya lihat tabel 4.1.
73
Tabel 4.11. Uji Perbedaan Data Hasil Akhir Belajar Siswa
Data Kelompok Rata-rata dk thitung ttabel kriteria
Nilai ulangan
Model LSQ 75,86 68 2,85 1,67
Mempunyai rata-rata yang relatif berbeda Model jigsaw 70,63
Sumber: Hasil penelitian, 2010
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan
pembelajaran dengan model pembelajaran LSQ dan model pembelajaran
jigsaw diketahui terdapat perbedaan rata-rata nilai ulangan harian di kedua
model.
Untuk lebih jelasnya perbedaan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
grafik berikut.
Gambar 4.9. Grafik hasil belajar siswa pada model pembelajaran LSQ dan
pada model pembelajaran jigsaw
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dilihat bahwa rata-rata
hasil belajar pada model pembelajaran LSQ lebih tinggi daripada rata-rata
hasil belajar pada model pembelajaran jigsaw. Dari hasil di atas berarti dapat
menjawab hipotesis pada penelitian ini, yaitu ada perbedaan hasil belajar
75.86
70.63
68697071727374757677
LSQ Jigsaw
74
siswa dalam mata pelajaran geografi pada kelas dengan menggunakan model
pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ)dan kelas yang
menggunakan model pembelajaran jigsaw SMA Negeri 1 Lasem Kabupaten
Rembang Tahun Ajaran 2010/2011.
C. Pembahasan
1. Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Learning Start with a
Question (LSQ)
Model pembelajaran Learning Start with a Question merupakan suatu
strategi pembelajaran aktif dalam bertanya. Dengan membaca maka siswa
memiliki gambaran tentang materi yang akan dipelajari, sehingga apabila dalam
membaca atau membahas materi tersebut terjadi kesalahan konsep akan terlihat
dan dapat dibahas serta dibenarkan secara bersama-sama.
Pembelajaran pada model pembelajaran Learning Start with a Question
(LSQ) yaitu pembelajaran yang diawali dengan tanya jawab dalam penyampaian
materi. Dengan menggunakan angket dapat diketahui tingkat belajar siswa
dalam mempersiapkan pembelajaran, memiliki tingkat belajar di rumah rata-rata
tinggi. Di awal pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk mengetahui
kesiapan siswa dan mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang konsep
dan pendekatan geografi. Pada tahap selanjutnya, guru dan siswa melakukan
tanya jawab tentang konsep dan pendekatan geografi. Selama proses
pembelajaran guru memberikan isu dan pertanyaan yang mampu menarik
perhatian siswa dan menciptakan rasa ingin tahu siswa serta mengaitkan
pertanyaan dengan materi dan melakukan penekanan pada inti materi.
Diharapkan siswa mampu mengingat materi dengan adanya pertanyaan tersebut
75
siswa akan terpancing untuk berpikir. Dalam pembelajaran ini guru dan siswa
diharapkan sama-sama aktif selama pembelajaran. Pada tiap akhir pertemuan
guru dan siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Pembelajaran ini dilakukan setiap pertemuan dengan materi yang ada dalam
rencana pembelajaran. Tahap akhir dari penelitian ini, diadakan ulangan harian.
Ulangan harian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai
materi yang telah diajarkan. Aktivitas belajar siswa pada model Learning Start
With A Question unggul di indikator bertanya, menjawab pertanyaan,
mendengarkan pendapat teman, mendengarkan penjelasan guru, dan
mendengarkan pertanyaan teman. Di bawah ini beberapa gambar aktivitas siswa
dalam pembelajaran:
Gambar 4.10. Aktivitas siswa mencoba menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru pada model pembelajaran LSQ
76
Gambar 4.11. Aktivitas siswa mencoba mengungkapkan pendapat pada model
pembelajaran LSQ
Keunggulan model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ)
yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran lebih menarik dan lebih interaktif
2. Penyampaian pesan pembelajaran dapat maksimal karena siswa lebih
memahami materi yang dianggap sulit
3. Peran guru berubah kearah yang positif, jadi guru tidak hanya sebagai
penceramah dan siswa tidak hanya menghafal tapi memahami materi
Sementara itu ada beberapa kelemahan dalam model pembelajaran
Learning Start With a Question (LSQ), antara lain:
a. Peserta didik yang jarang memperhatikan akan bosan jika materi tersebut
tidak disukai
b. Pelaksanaan model harus dilakukan oleh pendidik yang kreatif dan vokal,
sedangkan tidak semua pendidik di Indonesia memiliki karakter tersebut
77
c. Menjadi hambatan dengan berbagai pola pikir dan karakter peserta didik
yang berbeda-beda.
2. Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Model Pembelajaran
Jigsaw
Pembelajaran pada model pembelajaran jigsaw yaitu dengan diskusi
silang dalam penyampaian materi kepada siswa. Dalam model jigsaw ini siswa
dibagi dalam kelompok-kelompok diskusi dengan dua tahap diskusi yaitu
diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal.
Model pembelajaran jigsaw, siswa dituntut bekerja dalam kelompok
yang heterogen. Guru membagi kelompok asal dan kelompok ahli serta
menentukan topik-topik berbeda yang harus dipelajari pada saat membaca.
Apabila siswa telah selesai membaca, selanjutnya anggota dari masing-masing
kelompok asal dengan topik yang sama bertemu (berkumpul) dalam kelompok
ahli, untuk mendiskusikan topik mereka selama waktu yang ditentukan.
Selanjutnya ahli-ahli ini kembali ke kelompok masing-masing untuk
menyampaikan kepada anggota yang lain dalam satu kelompok asal.
Berdasarkan hasil penelitian pada pertemuan I siswa masih belum begitu
memahami langkah-langkah model pembelajaran jigsaw sehingga masih
bingung mengikuti langkah-langkah dalam pembelajaran. Pada pertemuan
berikutnya hambatan-hambatan mulai berkurang dan proses pembelajaran dapat
berjalan dengan lancar karena siswa sudah benar-benar memahami langkah-
langkah dalam model pembelajaran tersebut. Aktivitas belajar siswa pada model
jigsaw lebih unggul di indikator mendengarkan pertanyaan teman di kelompok
78
asal, menyatakan pendapat dan mendengarkan pendapat teman di kelompok
ahli. Berikut contoh aktivitas guru dan siswa dalam model pembelajaran jigsaw.
Gambar 4.12. Aktivitas guru menjelaskan materi dan aktivitas guru dalam
membagi kelompok
Gambar 4.13. Siswa berdiskusi dalam kelompok ahli
Keunggulan model pembelajaran jigsaw yaitu:
a. Meningkatkan keaktifan siswa
b. Mengembangkan kerjasama kelompok
79
c. Interaksi siswa dengan siswa membuat pembelajaran lebih hidup. Hal ini
dikarenakan seorang siswa mempunyai tanggung jawab dalam berdiskusi
dalam kelompok ahli maupun kelompok asal
d. Siswa aktif membantu dan memotivasi sesama teman dalam satu kelompok.
Dalam hal ini masing-masing siswa bertanggung jawab saling membantu
agar anggota kelompoknya benar-benar menguasai materi.
Di lain sisi, ternyata model pembelajaran jigsaw juga mempunyai
beberapa kelemahan, diantaranya:
a. Suasana kelas sedikit gaduh apabila guru tidak mengawasi jalannya
pembelajaran pada saat pergantian diskusi kelompok ahli dan kelompok
asal. Hal tersebut dikarenakan tiap siswa mempunyai tanggung jawab di dua
kelompok diskusi yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.
b. Kesulitan membagi tugas untuk masing-masing siswa jika jumlah siswa
tidak bisa terbagi dengan jumlah anggota yang sama pada tiap-tiap
kelompoknya.
c. Konsentrasi siswa terpecah karena tiap siswa mempunyai tanggung jawab
pada dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.
Pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Start with a
Question (LSQ) rata-rata hasil belajar berbeda dengan rata-rata hasil belajar
model pembelajaran jigsaw. Nilai rata-rata dari model pembelajaran LSQ lebih
tinggi daripada nilai rata-rata model pembelajaran jigsaw. Hal ini disebabkan
oleh:
80
a. Kondisi siswa yang mampu memahami materi namun kurang berani untuk
mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan, dengan pembelajaran
yang didahului tanya jawab akan menciptakan rasa ingin tahu siswa dan
kesempatan untuk menjawab pertanyaan
b. Siswa belum terbiasa dengan belajar yang menggunakan model
pembelajaran jigsaw hal ini disebabkan karena kesulitan yang dialami siswa
pada saat mengatur situasi dan kondisi kelas pada saat siswa berada di dalam
kelompok dan pada saat perpindahan kelompok baik dari kelompok asal ke
kelompok ahli maupun dari kelompok ahli ke kelompok asal.
c. Tidak semua di kelompok asal mempunyai kemampuan verbal yang sama
untuk mentransfer materi yang telah didiskusikan di kelompok ahli.
Khususnya bagi siswa dengan kemampuan rendah diperlukan waktu yang
lama untuk mentransfer materi dengan baik.
d. Penggunaan waktu kurang efektif karena siswa harus berdiskusi dalam
kelompok ahli dan kelompok asal, sementara itu siswa juga harus
menyelesaikan lembar ahli yang dibagikan oleh guru. Sehingga waktu
diskusi di kelompok asal masih kurang dan materi yang diberikan kurang
dipahami siswa kelompok asal.
Setelah dua kelas mendapat perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran
dengan model pembelajaran Learning Start With a Question (LSQ) dan dengan
model pembelajaran jigsaw. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata nilai
ulangan harian diperoleh -t1-1/2a < t hit < t1-1/2a sehingga Ho ditolak, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara
81
kelompok LSQ dan jigsaw. Dengan rata-rata hasil belajar pada model
pembelajaran LSQ = 75,86 sedangkan rata-rata hasil belajar pada model
pembelajaran jigsaw = 70,63 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara kedua kelas tersebut. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran
dengan model diskusi silang siswa kurang tertarik pada proses pembelajaran
yaitu hanya siswa yang aktif yang mendominasi dan siswa yang kurang aktif
hanya sekedar menjalankan tugas yaitu menyampaikan materi ke teman yang
lain tapi tidak melakukan pengembangan materi.
82
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil penelitian aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menggunakan
model pembelajaran Jigsaw dan model pembelajaran Learning Start with a
Question (LSQ) mata pelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Lasem-Rembang
tahun ajaran 2010/2011, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Geografi materi konsep dan
pendekatan geografi dengan menggunakan model pembelajaran Learning
Start with a Question (LSQ) memiliki tingkat aktivitas rata-rata 18,50
sedangkan aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran Jigsaw
memiliki tingkat aktivitas rata-rata 28,59. Keduanya termasuk dalam kriteria
aktif.
2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran Geografi materi konsep dan pendekatan
geografi dengan menggunakan model pembelajaran Learning Start with a
Question (LSQ) mendapat nilai rata-rata 75,86 sedangkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Geografi materi konsep dan pendekatan geografi dengan
menggunakan model pembelajaran Jigsaw mendapat nilai rata-rata 70,63.
3. Berdasarkan uji t ulangan harian diperoleh thitung sebesar 2,85 lebih besar dari
ttabel = 1,67. Karena thitung > ttabel maka hipotesis diterima, ada perbedaan antara
rata-rata hasil belajar Geografi materi konsep dan pendekatan geografi dengan
model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dan dengan model
83
pembelajaran jigsaw. Rata-rata hasil belajar siswa pada model pembelajaran
LSQ lebih tinggi karena kondisi siswa yang mampu memahami materi namun
kurang berani untuk mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan dengan
pembelajaran yang didahului tanya jawab akan menciptakan rasa ingin tahu
siswa dan kesempatan untuk menjawab pertanyaan sehingga siswa akan
berpikir dan berusaha memecahkan masalah sedangkan pada model
pembelajaran jigsaw lebih rendah disebabkan penggunaan waktu yang kurang
efektif sehingga materi yang diberikan kurang dipahami oleh siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan:
1. Dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan model-model
pembelajaran yang bervariasi dan menarik agar membuat siswanya aktif
selama proses pembelajaran berlangsung.
2. Model pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) dapat dijadikan
sebagai alternatif dalam usaha peningkatan hasil belajar.
3. Dalam pertemuan MGMP hendaknya disosialisaikan model-model
pembelajaran sehingga pengetahuan guru mengenai model-model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar.
84
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Agus. 2009. Model Pembelajaran Jigsaw. http://ady-ajuz.blogspot.com/2009/03/model-pembelajaran-jigsaw.html. (12 April 2010)
Ali, Mohamad. 1984. PENELITIAN KEPENDIDIKAN prosedur dan strategi.
Bandung: Angkasa
Anni, Catharina Tri. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: UNNES Press
Anonim. 1988. Laporan Hasil Semlok Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi. Semarang: IKIP Press
Arikunto, Suharsimi. 2006a. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
_____ 2006b. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azizah, Bahriyatul. 2006. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Metode Konvensional Pokok Bahasan Jurnal Khusus sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas II MAN Suruh. Skripsi. Semarang: FE Unnes
Burahman, Hendi. 2009. Strategi Pembelajaran LSQ (Learning Start With a
Question) dan IS (Information Search) Di Sekolah. http://alone-education.blogspot.com/2009/07/strategi-pembelajaran-lsq-Learning.html (22 Februari 2010)
Chotimah. 2008. Penerapan strategi Learning Start With a Question dan
Information Search pada materi system reproduksi manusia di SMA Negeri 1 Comal. Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES
Daldjoeni, N. 1991. Pengantar Geografi. Bandung: Alumni
Darsono, Max dkk. 2000. Belajar Mengajar. Semarang: IKIP Semarang Press
Depdiknas. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Depdiknas. 2002a. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Geografi Sekolah
Menengah Atas dn Madrasah Aliyah. Departemen Pendidikan Nasional.
________. 2002b. Kurikulum Standar Kompetensi Mata Pelajaran Geografi. Depdiknas
Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: Andi
85
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ismail, Bustamam. 2010. Cooperative Learning-Teknik Jigsaw. http://hbis.wordpress.com/2010/01/05/cooperative-learning-teknik-jigsaw/. (12 April 2010)
Munib, Achmad. 2006. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo
Persada
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sumaatmaja, Nursid. 1996. Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung:
Angkasa
86
87
KISI-KISI ANGKET PADA MODEL PEMBELAJARAN LSQ
No. Variabel Sub Variabel Indikator No.item1. aktivitas belajar
siswa aktivitas mempersiapkan pembelajaran
a. sumber belajar 1, 3, 10
b. cara belajar
2, 9
c. membuat catatan
4, 5, 8
d. latihan soal 6, 7
ANGKET PADA MODEL LSQ Petunjuk: • Ada 10 pertanyaan dalam angket ini • Setiap pertanyaan terdapat 4 (empat) pilihan jawaban • Pernyataan di bawah ini menyatakan aktivitas belajar anda di rumah • Pilihlah jawaban dengan cara member tanda silang (X) pada lembar jawab
yang telah tersedia • Pilihlah jawaban yang sesuai atau hamper mendekati dengan diri anda pribadi • Angket ini tidak akan mempengaruhi penilaian anda terhadap mata pelajaran
Geografi
1. Saya membaca buku Geografi, dari: a. Buku paket c. Buku di perpustakaan b. LKS d. Buku tulis Geografi
2. Setelah mempelajari mata pelajaran Geografi di sekolah, saya mempelajarinya lagi dengan cara: a. Membacanya kembali c. Mengingat yang telah dijelaskan guru b. Mengerjakan soal yang ada d. Membuka-buka saja buku yang ada
3. Saya mempelajari gambar dan diagram yang berkaitan dengan mata pelajaran Geografi, dari: a. Ensiklopedi c. Surat kabar b. Peta/ Atlas d. Majalah
4. Saya biasanya melengkapi catatan pelajaran Geografi dengan cara: a. Mengambil dari buku paket c. Meminjam catatan teman b. Meminjam tulisan guru d. Memfotokopi catatan teman
5. Saya mencatat kembali hal-hal penting yang dikatakan oleh guru, dengan cara: a. Menulis setiap perkataan guru b. Menanyakan pada guru, manakah yang harus saya catat c. Menanyakan pada teman, manakah yang harus saya catat d. Meminjam tulisan teman
6. Saya mencoba memecahkan masalah/ soal Geografi, dengan cara: a. Mengerjakan sendiri sampai saya menemukan jawabannya b. Mengerjakan bersama teman belajar kelompok saya
88
c. Menanyakan pada orang rumah yang bisa mengerjakannya d. Mengerjakan yang mudah saja dan yang susah ditinggalkan
7. Saya mengerjakan sendiri soal-soal Geografi yang diberikan guru, dengan cara: a. Membaca dulu materi yang berhubungan dengan soal tersebut b. Mengingat apa yang telah dijelaskan oleh guru c. Mengerjakan soal yang mudah-mudah dulu d. Mengerjakan tetapi tidak dipikirkan benar tidaknya
8. Saya meringkas materi pelajaran Geografi yang ada di buku paket, dengan cara:
a. Membacanya dulu b. Menandai hal-hal penting yang perlu diringkas c. Memperhatikan gambar-ganbarnya dulu d. Meminta bantuan orang lain
9. Saya belajar Geografi dengan memahami saja, dengan cara: a. Membuat peta konsep b. Membuat catatan-catatan kecil c. Membacanya berulang-ulang d. Memperhatikan gambar di sebelahnya (jika ada)
10. Saya berusaha untuk memahami materi pelajaran Geografi, dengan bantuan: a. Buku paket/ buku apapun yang mempelajari Geografi b. Teman belajar kelompok c. Orang rumah yang lebih paham d. Tanpa bantuan siapapun
89
KISI-KISI ANGKET PADA MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
No. Variabel Sub Variabel Indikator No.item1. aktivitas belajar
siswa aktivitas mempersiapkan pembelajaran
a. sumber belajar 1, 3, 11
b. cara belajar
2, 4, 10
c. membuat catatan
5, 6, 9
d. latihan soal 7, 8
ANGKET PADA MODEL JIGSAW Petunjuk: • Ada 11 pertanyaan dalam angket ini • Setiap pertanyaan terdapat 4 (empat) pilihan jawaban • Pernyataan di bawah ini menyatakan aktivitas belajar anda di rumah • Pilihlah jawaban dengan cara member tanda silang (X) pada lembar jawab
yang telah tersedia • Pilihlah jawaban yang sesuai atau hamper mendekati dengan diri anda pribadi • Angket ini tidak akan mempengaruhi penilaian anda terhadap mata pelajaran
Geografi
2. Saya membaca buku Geografi, dari: a. Buku paket c. Buku di perpustakaan b. LKS d. Buku tulis Geografi
3. Setelah mempelajari mata pelajaran Geografi di sekolah, saya mempelajarinya lagi dengan cara: a. Membacanya kembali c. Mengingat yang telah dijelaskan guru b. Mengerjakan soal yang ada d. Membuka-buka saja buku yang ada
4. Saya mempelajari gambar dan diagram yang berkaitan dengan mata pelajaran Geografi, dari:
a. Ensiklopedi c. Surat kabar b. Peta/ Atlas d. Majalah
5. Saya biasanya menulis laporan tugas dengan cara: a. Mengerjakan sendiri c. Meminta bantuan teman b. Meminta bantuan guru d. Meminta bantuan keluarga
6. Saya biasanya melengkapi catatan pelajaran Geografi dengan cara: a. Mengambil dari buku paket c. Meminjam catatan teman b. Meminjam tulisan guru d. Memfotokopi catatan teman
7. Saya berusaha untuk merangkum kembali hasil dari diskusi pelajaran geografi, dengan cara:
a. membuat catatan hal-hal yang dianggap penting
90
b. membuat peta konsep c. membuat rangkuman pendek d. membuat rumus-rumus dan gambar/ diagram
8. Saya mencatat kembali hal-hal penting yang dikatakan oleh guru, dengan cara: a. Menulis setiap perkataan guru b. Menanyakan pada guru, manakah yang harus saya catat c. Menanyakan pada teman, manakah yang harus saya catat d. Meminjam tulisan teman
9. Saya mencoba memecahkan masalah/ soal Geografi, dengan cara: a. Mengerjakan sendiri sampai saya menemukan jawabannya b. Mengerjakan bersama teman belajar kelompok saya c. Menanyakan pada orang rumah yang bisa mengerjakannya d. Mengerjakan yang mudah saja dan yang susah ditinggalkan
10. Saya mengerjakan sendiri soal-soal Geografi yang diberikan guru, dengan cara: a. Membaca dulu materi yang berhubungan dengan soal tersebut b. Mengingat apa yang telah dijelaskan oleh guru c. Mengerjakan soal yang mudah-mudah dulu d. Mengerjakan tetapi tidak dipikirkan benar tidaknya
11. Saya belajar Geografi dengan memahami saja, dengan cara: a. Membuat peta konsep b. Membuat catatan-catatan kecil c. Membacanya berulang-ulang d. Memperhatikan gambar di sebelahnya (jika ada)
12. Saya berusaha untuk memahami materi pelajaran Geografi, dengan bantuan: a. Buku paket/ buku apapun yang mempelajari Geografi b. Teman belajar kelompok c. Orang rumah yang lebih paham d. Tanpa bantuan siapapun
91
Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi b. Model pembelajaran LSQ
No. Variabel Sub Variabel Indikator No. item
1. Aktivitas belajar siswa
a. Aktivitas berbicara
1) Menyatakan pendapat 2) Bertanya 3) Menjawab pertanyaan
1, 2, 3
b. Aktivitas mendengarkan
1) Mendengarkan pendapat teman
2) Mendengarkan penjelasan guru
3) Mendengarkan pertanyaan teman
4, 5, 6
c. Model pembelajaran jigsaw
No. Variabel Tahap Sub Variabel Indikator No. item
1. Aktivitas belajar siswa
a. KKelompok asal
1) Aktivitas berbicara
a) Presentasi b) bertanya
1, 2
2) Aktivitas mendengar- kan
a) mendengarkan penjelasan teman b) mendengarkan pertanyaan teman
3, 4
b. KKelompok ahli
1) Aktivitas berbicara
a) menyatakan pendapat b) bertanya c) menjawab pertanyaan
5, 6, 7
2) Aktivitas mendengar- kan
a) mendengarkan pendapat teman b) mendengarkan penjelasan teman c) mendengarkan pertanyaan teman
8, 9, 10
92
Menyusun Instrumen penelitian LEMBAR OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA PADA KELAS MODEL PEMBELAJARAN LSQ
No. Variabel Sub Variabel Indikator No. item
1. Aktivitas belajar siswa
a. Aktivitas berbicara
1) Menyatakan pendapat 2) Bertanya 3) Menjawab pertanyaan
1, 2, 3
b. Aktivitas mendengarkan
1) Mendengarkan pendapat teman
2) Mendengarkan penjelasan guru
3) Mendengarkan pertanyaan teman
4, 5, 6
INSTRUMEN PENELITIAN
Langkah-langkah yang diambil dalam menyusun instrumen penelitian adalah sabagai berikut: 1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan adalah membuat kisi-kisi dan pedoman observasi 2. Tahap pelaksanaan uji coba
Instrumen diujicobakan dua kali observer pada saat siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Tahap skoring Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dan menganalisis data, caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh observer sesuai panduan pengamatan. Kriteria pemberian skor yaitu : Untuk hasil observasi kriteria sangat aktif diberi skor 4 Untuk hasil observasi kriteria aktif diberi skor 3 Untuk hasil observasi kriteria cukup aktif diberi skor 2 Untuk hasil observasi kriteria kurang aktif diberi skor 1 Sebagai contoh dalam indikator bertanya, dalam pengamatan “aktivitas siswa dalam kelas model pembelajaran LSQ”. Jika hasil pengamatan: Sangat aktif maka diberi skor 4 Aktif maka diberi skor 3 Cukup aktif maka diberi skor 2 Kurang aktif maka diberi skor 1
4. Panduan observasi Kriteria penilaian lembar observasi aktivitas siswa dalam kelas dengan model pembelajaran jigsaw (selama 2 kali pertemuan) a. Aktivitas berbicara
1) Menyatakan pendapat
93
SA : Siswa menyatakan pendapat secara sistematis, kontekstual, dan dengan gaya bahasa yang mudah dipahami
A : Siswa menyatakan pendapat secara sistematis, kontekstual, tetapi kurang bisa dipahami
CA : Siswa menyatakan pendapat tetapi tidak kontekstual dan tidak bisa dipahami
KA : Siswa tidak bisa menyatakan pendapat 2) Bertanya
SA : Siswa selalu bertanya secara jelas dan penuh kreativitas A : Siswa bertanya dengan jelas hanya dua kali CA : Siswa bertanya dengan jelas hanya satu kali KA : Siswa tidak mampu bertanya dengan jelas
3) Menjawab pertanyaan SA : Siswa menjawab pertanyaan dengan logis, sistematis, dan inovatif A : Siswa menjawab pertanyaan dengan logis, sistematis, tetapi kurang
inovatif CA : Siswa menjawab pertanyaan dengan logis, tetapi kurang sistematis
dan inovatif KA : Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik
b. Aktivitas mendengarkan 1) Mendengarkan pendapat teman
SA : Siswa selalu mendengarkan pendapat teman dengan responsif dan tidak menyalahkan pendapat teman
A : Siswa mendengarkan pendapat teman kurang responsif tetapi tidak menyalahkan pendapat teman
CA : Siswa mendengarkan pendapat teman dengan tidak responsif KA : Siswa selalu menyalahkan pendapat teman
2) Mendengarkan penjelasan guru SA : Siswa selalu mendengarkan dan menanggapi penjelasan guru A : Siswa mendengarkan penjelasan teman tanpa menanggapinya CA : Siswa mendengarkan penjelasan teman sambil bercanda dan tidak
serius KA: Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru
3) Mendengarkan pertanyaan teman SA : Siswa mendengarkan pertanyaan teman dengan serius A : Siswa mendengarkan pertanyaan teman kurang serius CA : Siswa mendengarkan pertanyaan teman dengan tidak serius KA : Siswa tidak mendengarkan pertanyaan teman
94
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA PADA KELAS MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
No. Variabel Tahap Sub Variabel Indikator No. item
1. Aktivitas belajar siswa
a. Kelompok asal
1) Aktivitas berbicara a) Presentasi b) Bertanya
1, 2
2) Aktivitas mendengar- kan
a) Mendengarkan penjelasan teman
b) Mendengarkan pertanyaan teman
3, 4
b. Kelompok ahli
1) Aktivitas berbicara a) Menyatakan pendapat
b) Bertanya c) Menjawab
pertanyaan
5, 6, 7
2) Aktivitas mendengarkan
a) Mendengarkan pendapat teman
b) Mendengarkan penjelasan teman
c) Mendengarkan pertanyaan teman
8, 9, 10
95
INSTRUMEN PENELITIAN Langkah-langkah yang diambil dalam menyusun instrumen penelitian
adalah sabagai berikut: 1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan adalah membuat kisi-kisi dan pedoman observasi 2. Tahap pelaksanaan uji coba
Instrumen diujicobakan dua kali observer pada saat siswa melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas.
3. Tahap skoring Tahap ini dilakukan untuk mempermudah dan menganalisis data, caranya yaitu dengan memberikan skor terhadap pengamatan oleh observer sesuai panduan pengamatan. Kriteria pemberian skor yaitu : Untuk hasil observasi kriteria sangat aktif diberi skor 4 Untuk hasil observasi kriteria aktif diberi skor 3 Untuk hasil observasi kriteria cukup aktif diberi skor 2 Untuk hasil observasi kriteria kurang aktif diberi skor 1 Sebagai contoh dalam indikator bertanya, dalam pengamatan “aktivitas siswa dalam kelas model pembelajaran Jigsaw”. Jika hasil pengamatan: Sangat aktif maka diberi skor 4 Aktif maka diberi skor 3 Cukup aktif maka diberi skor 2 Kurang aktif maka diberi skor 1
4. Panduan observasi Kriteria penilaian lembar observasi aktivitas siswa dalam kelas dengan model pembelajaran jigsaw (selama 2 kali pertemuan) a. Aktivitas berbicara
1) Presentasi SA : Siswa mampu presentasi secara sistematis dan dengan gaya bahasa
yang mudah dipahami A : Siswa mampu presentasi tidak sistematis dan dengan gaya bahasa
yang mudah dipahami CA : Siswa mampu presentasi tidak sistematis dan dengan gaya bahasa
sulit dipahami KA : Siswa tidak mampu presentasi
2) Menyatakan pendapat SA : Siswa menyatakan pendapat secara sistematis, kontekstual, dan
dengan gaya bahasa yang mudah dipahami A : Siswa menyatakan pendapat secara sistematis, kontekstual, tetapi
kurang bisa dipahami CA : Siswa menyatakan pendapat tetapi tidak kontekstual dan tidak bisa
dipahami KA : Siswa tidak bisa menyatakan pendapat
3) Bertanya SA : Siswa selalu bertanya secara jelas dan penuh kreativitas A : Siswa bertanya dengan jelas hanya dua kali
96
CA : Siswa bertanya dengan jelas hanya satu kali KA : Siswa tidak mampu bertanya dengan jelas
4) Menjawab pertanyaan SA : Siswa menjawab pertanyaan dengan logis, sistematis, dan inovatif A : Siswa menjawab pertanyaan dengan logis, sistematis, tetapi kurang
inovatif CA : Siswa menjawab pertanyaan dengan logis, tetapi kurang sistematis
dan inovatif KA : Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dengan baik
b. Aktivitas mendengarkan 1) Mendengarkan pendapat teman
SA : Siswa selalu mendengarkan pendapat teman dengan responsif A : Siswa mendengarkan pendapat teman kurang responsif tetapi tidak
menyalahkan pendapat teman CA : Siswa mendengarkan pendapat teman dengan tidak responsif KA: Siswa selalu menyalahkan pendapat teman
2) Mendengarkan penjelasan teman SA : Siswa selalu mendengarkan dan menanggapi penjelasan teman A : Siswa mendengarkan penjelasan teman tanpa menanggapinya CA : Siswa mendengarkan penjelasan teman sambil bercanda dan tidak
serius KA: Siswa tidak mendengarkan penjelasan teman
3) Mendengarkan pertanyaan teman SA : Siswa mendengarkan pertanyaan teman dengan serius A : Siswa mendengarkan pertanyaan teman kurang serius CA : Siswa mendengarkan pertanyaan teman dengan tidak serius KA : Siswa tidak mendengarkan pertanyaan teman
97
Lembar Observasi Model Pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ) Nama : NIS : Kelas :
No. Indikator yang Diamati Skala Skor 1 2 3 4
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Menyatakan pendapat Bertanya Menjawab pertanyaan Mendengarkan pendapat teman Mendengarkan penjelasan guru Mendengarkan pertanyaan teman
Lembar Observasi Model Pembelajaran Jigsaw Nama : NIS : Kelas :
No. Indikator yang Diamati Skala Skor 1 2 3 4
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Presentasi Bertanya Mendengarkan penjelasan teman Mendengarkan pertanyaan teman Menyatakan pendapat Bertanya Menjawab pertanyaan Mendengarkan pendapat teman Mendengarkan penjelasan teman Mendengarkan pertanyaan teman
98
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET LSQ
No BUTIR SOAL Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 33 1089 2 2 3 1 3 2 4 4 2 3 2 26 676 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 33 1089 4 4 3 3 1 1 2 1 3 2 4 24 576 5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 33 1089 6 2 2 4 2 2 1 4 1 2 3 23 529 7 3 1 3 3 4 3 3 3 2 4 29 841 8 1 1 1 2 1 4 4 2 1 2 19 361 9 3 4 3 3 4 1 2 3 2 4 29 841 10 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 33 1089 11 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 32 1024 12 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 31 961 13 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 28 784 14 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 34 1156 15 1 3 2 3 3 2 1 2 2 3 22 484 16 3 4 4 4 4 1 3 2 3 4 32 1024 17 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 27 729 18 2 3 3 1 4 4 4 2 2 4 29 841 19 1 2 1 3 3 3 3 3 1 3 23 529 20 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 30 900 21 2 3 2 1 3 3 4 4 3 4 29 841 22 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 27 729 23 4 1 3 3 2 2 4 2 3 3 27 729 24 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 31 961 25 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 30 900 26 1 3 3 1 2 1 1 1 2 2 17 289 27 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 36 1296 28 2 3 2 2 3 4 2 4 4 2 28 784 29 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 34 1156 30 2 1 1 3 4 1 2 3 2 3 22 484 31 2 4 3 3 3 2 4 2 3 4 30 900 32 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 30 900 33 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 36 1296 34 2 2 3 2 4 2 1 2 2 3 23 529 35 3 2 3 4 1 4 4 3 3 3 30 900 �X 92 100 94 101 108 100 103 99 89 114 1000 29306 �X2 274 318 280 325 364 324 341 301 243 335
99
�XY 1969 2375 2238 2337 2477 2358 2448 2347 2050 2644 rxy 0.634 0.545 0.438 0.620 0.488 0.393 0.361 0.608 0.534 0.464 k = 10
rtabel 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 ��b
2
= 8.61
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid �t2
= 21.61
�b2 0.9462 0.9496 0.8101 0.9866 0.9042 1.1261 1.1143 0.6168 0.4908 0.6672
r11
= 0.668
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN Rumus :
Kriteria
Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No. X Y X2 Y2 XY 1 4 33 16 1089 132 2 2 26 4 676 52 3 3 33 9 1089 99 4 4 24 16 576 96 5 3 33 9 1089 99 6 2 23 4 529 46 7 3 29 9 841 87 8 1 19 1 361 19
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyrΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
100
9 3 29 9 841 87 10 3 33 9 1089 99 11 4 32 16 1024 128 12 2 31 4 961 62 13 3 28 9 784 84 14 4 34 16 1156 136 15 1 22 1 484 22 16 3 32 9 1024 96 17 2 27 4 729 54 18 2 29 4 841 58 19 1 23 1 529 23 20 4 30 16 900 120 21 2 29 4 841 58 22 3 27 9 729 81 23 4 27 16 729 108 24 3 31 9 961 93 25 1 30 1 900 30 26 1 17 1 289 17 27 3 36 9 1296 108 28 2 28 4 784 56 29 3 34 9 1156 102 30 2 22 4 484 44 31 2 30 4 900 60 32 3 30 9 900 90 33 4 36 16 1296 144 34 2 23 4 529 46 35 3 30 9 900 90 � 92 1000 274 29306 1969
101
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
rxy =
rxy = 0.6338 Pada � = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0.334 karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid
x 922
2
35 x 969 92 x 1000
35 x 29306 - 1000235 x 274
102
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Rumus :
Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel Perhitungan 1. Varians Total
29306
1000
�t2 = 35
35
2
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11k
k
t
brσσ
( )
ΝΝ
ΣΥ−ΣΥ
=
22
2tσ
103
= 21.605 2. Varians Butir
�b12 = 274
92
35 = 0.95 35
�b22 318
100
= 35 = 0.95 35
�b102
335
114
= 35 = 0.67 35
2
2
2
.
.
.
104
��b2 = 8.61
3. Koefisien reliabilitas
r11
=
10
1 -8.61
10 - 1 21.605
r11 = 0.668
Pada � = 5% dengan N = 35 diperoleh r tabel = 0.334. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
105
ANGKET KELAS LSQ NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH 1 R-1 4 4 3 4 4 3 2 3 2 4 33 2 R-2 2 3 1 3 2 4 4 2 3 2 26 3 R-3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 33 4 R-4 4 3 3 1 1 2 1 3 2 4 24 5 R-5 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 33 6 R-6 2 2 4 2 2 1 4 1 2 3 23 7 R-7 3 1 3 3 4 3 3 3 2 4 29 8 R-8 1 1 1 2 1 4 4 2 1 2 19 9 R-9 3 4 3 3 4 1 2 3 2 4 29 10 R-10 3 4 3 4 3 4 4 4 3 1 33
11 R-11 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 32
12 R-12 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 31
13 R-13 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 28
14 R-14 4 4 2 3 4 4 3 4 2 4 34
15 R-15 1 3 2 3 3 2 1 2 2 3 22 16 R-16 3 4 4 4 4 1 3 2 3 4 32 17 R-17 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 27 18 R-18 2 3 3 1 4 4 4 2 2 4 29 19 R-19 1 2 1 3 3 3 3 3 1 3 23 20 R-20 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 30 21 R-21 2 3 2 1 3 3 4 4 3 4 29 22 R-22 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 27 23 R-23 4 1 3 3 2 2 4 2 3 3 27 24 R-24 3 2 3 4 3 4 2 3 3 4 31 25 R-25 1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 30 26 R-26 1 3 3 1 2 1 1 1 2 2 17 27 R-27 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 36 28 R-28 2 3 2 2 3 4 2 4 4 2 28 29 R-29 3 4 2 4 4 3 4 3 3 4 34 30 R-30 2 1 1 3 4 1 2 3 2 3 22 31 R-31 2 4 3 3 3 2 4 2 3 4 30 32 R-32 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 30 33 R-33 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 36 34 R-34 2 2 3 2 4 2 1 2 2 3 23 35 R-35 3 2 3 4 1 4 4 3 3 3 30 skor max: 36 28.57 skor min: 19
skor max: 10x4: 40
skor min: 10x1 :10
rentang: 40-10:30
rentang/jmlh kriteria:30/4 : 7.5
106
No. Interval skor kriteria frekuensi
jumlah %
1 10-17.5 SR 1 2.86%
2 >17.5-25 R 7 20.00%
3 >25-32.5 T 19 54.29%
4 >32.5-40 ST 8 22.86%
Sangat tinggi Tinggi Rendah Sangat rendah
LSQ 8 19 7 1
ANGKET KELAS JIGSAW NO KODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JUMLAH
1 R-1 3 4 3 4 1 1 4 3 3 4 3 33 2 R-2 4 1 3 2 3 4 4 4 2 4 4 35 3 R-3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 4 R-4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 33 5 R-5 4 2 3 2 1 3 4 4 2 3 4 32 6 R-6 1 1 2 2 1 1 1 2 1 3 1 16 7 R-7 2 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 32 8 R-8 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 2 17 9 R-9 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 4 37
10 R-10 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 39 11 R-11 2 3 2 4 2 4 2 4 4 3 3 3312 R-12 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 34 13 R-13 2 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 31 14 R-14 2 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 36 15 R-15 3 4 4 3 3 4 3 1 2 2 2 31 16 R-16 1 2 2 3 2 2 3 3 4 2 4 28 17 R-17 3 4 3 3 3 4 3 1 2 4 2 32 18 R-18 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 33 19 R-19 1 2 1 3 1 2 3 3 4 3 3 26 20 R-20 2 1 3 3 2 4 2 3 4 4 3 31 21 R-21 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 4 34 22 R-22 2 4 2 2 3 3 1 3 2 4 1 27 23 R-23 3 3 2 4 3 2 2 4 4 3 3 33 24 R-24 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 40 25 R-25 1 2 3 2 1 2 2 1 2 3 3 22 26 R-26 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 33 27 R-27 3 2 3 2 4 4 3 3 1 2 4 31 28 R-28 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 32 29 R-29 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 32 30 R-30 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 35 31 R-31 2 3 2 1 2 1 1 3 2 2 2 21 32 R-32 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 32 33 R-33 1 3 3 4 2 3 1 4 4 3 4 32
107
34 R-34 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 1 30 35 R-35 3 4 3 4 2 2 1 3 2 2 3 29
skor max: 40 31.20 skor min: 16 skor max: 11x4: 44 skor min: 11x1 :11 rentang: 44-11:33 rentang/jmlh kriteria:33/4 : 8.25 No. Interval skor kriteria frekuensi jumlah % 1 11-19.3 SR 2 5.71 2 >19.3-27.6 R 4 11.43 3 >27.6-35.9 T 24 68.57 4 >35.9-44.2 ST 5 14.29
Sangat tinggi Tinggi Rendah
Sangat rendah
Jigsaw 5 24 4 2
108
TABEL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ANGKET JIGSAW
No BUTIR SOAL Y Y2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 3 4 3 4 1 1 4 3 3 4 3 33 1089 2 4 1 3 2 3 4 4 4 2 4 4 35 1225 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40 1600 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 4 33 1089 5 4 2 3 2 1 3 4 4 2 3 4 32 1024 6 1 1 2 2 1 1 1 2 1 3 1 16 256 7 2 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 32 1024 8 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 2 17 289 9 4 4 3 2 3 4 3 4 2 4 4 37 136910 4 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 39 1521 11 2 3 2 4 2 4 2 4 4 3 3 33 1089 12 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 4 34 1156 13 2 3 3 2 2 4 3 3 4 2 3 31 961 14 2 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 36 1296 15 3 4 4 3 3 4 3 1 2 2 2 31 961 16 1 2 2 3 2 2 3 3 4 2 4 28 784 17 3 4 3 3 3 4 3 1 2 4 2 32 1024 18 2 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 33 1089 19 1 2 1 3 1 2 3 3 4 3 3 26 67620 2 1 3 3 2 4 2 3 4 4 3 31 961 21 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 4 34 1156 22 2 4 2 2 3 3 1 3 2 4 1 27 729 23 3 3 2 4 3 2 2 4 4 3 3 33 1089 24 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 40 1600 25 1 2 3 2 1 2 2 1 2 3 3 22 484 26 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 33 1089 27 3 2 3 2 4 4 3 3 1 2 4 31 961 28 4 4 3 3 2 2 2 3 4 3 2 32 1024 29 3 2 2 4 3 2 3 3 4 3 3 32 1024 30 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 35 1225 31 2 3 2 1 2 1 1 3 2 2 2 21 441 32 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 2 32 1024
109
33 1 3 3 4 2 3 1 4 4 3 4 32 1024 34 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 1 30 900 35 3 4 3 4 2 2 1 3 2 2 3 29 841 �X 89 102 98 97 85 102 96 112 101 101 109 1092 35094 �X2 263 332 292 297 231 334 300 384 327 317 332 �XY 2058 2690 2504 2518 2229 2614 2447 2792 2602 2608 2873
rxy 0.625 0.491 0.592 0.422 0.486 0.565 0.696 0.498 0.424 0.376 0.622 k = 11
rtabel 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 ��b
2
= 9.87
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid �t2
= 30.11
�b2 1.0790 1.0218 0.5176 0.8286 0.7227 1.0807 1.0790 0.7529 1.0454 0.7513 0.9866
r11 = 0.740
110
PERHITUNGAN VALIDITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Rumus : Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : berikut ini contoh perhitungan validitas angket pada butir nomor 1.
No. X Y X2 Y2 XY
1 3 33 9 1089 99 2 4 35 16 1225 140 3 2 40 4 1600 80 4 2 33 4 1089 66 5 4 32 16 1024 128 6 1 16 1 256 16 7 2 32 4 1024 64 8 1 17 1 289 17 9 4 37 16 1369 148 10 4 39 16 1521 156 11 2 33 4 1089 66 12 3 34 9 1156 102 13 2 31 4 961 62 14 2 36 4 1296 72 15 3 31 9 961 93
( )( )( ){ } ( ){ }2222xyr
ΣΥ−ΝΣΥΣΧ−ΝΣΧ
ΣΥΣΧ−ΝΣΧΥ=
111
16 1 28 1 784 28 17 3 32 9 1024 96 18 2 33 4 1089 66 19 1 26 1 676 26 20 2 31 4 961 62 21 4 34 16 1156 136 22 2 27 4 729 54 23 3 33 9 1089 99 24 4 40 16 1600 160 25 1 22 1 484 22 26 2 33 4 1089 66 27 3 31 9 961 93 28 4 32 16 1024 128 29 3 32 9 1024 96 30 4 35 16 1225 140 31 2 21 4 441 42 32 3 32 9 1024 96 33 1 32 1 1024 32 34 2 30 4 900 60 35 3 29 9 841 87 � 89 1092 263 35094 2058
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh :
35 x 2058 89 x 1092
rxy = 35 x 263 - 89 2 35 x 35094 - 1092 2
rxy = 0.6254 Pada � = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0.334
112
karena rxy > r tabel, maka angket No. 1 tersebut Valid
PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
Rumus : Kriteria
Apabila r11 > r tabel, maka angket tersebut reliabel Perhitungan 1. Varians Total
35094
1092
�t2 = 35
2
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ Σ−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= 2
2
11 11k
k
t
brσσ
( )
ΝΝ
ΣΥ−ΣΥ
=
22
2tσ
113
35 = 30.106 2. Varians Butir
�b12 =
263
89 35 = 1.08 35
�b22
332
102 = 35 = 1.02
35
�b112
332
109
= 35
= 0.99
35
2
2
2
.
.
.
114
��b2 = 9.87
3. Koefisien reliabilitas
r11
=
11
1 - 9.87
11 - 1 30.106
r11 = 0.740
Pada � = 5% dengan N = 35 diperoleh r tabel = 0.334. Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa angket tersebut reliabel
115
Data uji coba instrumen LSQ I
No. Kode aspek yang diamati Jumlah 1 2 3 4 5 6
1 UC-01 1 2 2 2 3 4 14 2 UC-02 1 1 2 2 3 3 12 3 UC-03 2 2 3 2 3 4 16 4 UC-04 1 2 3 3 3 2 14 5 UC-05 1 1 3 2 3 4 14 6 UC-06 1 1 3 3 3 4 15 7 UC-07 1 2 1 2 3 2 11 8 UC-08 1 2 1 1 3 2 10 9 UC-09 1 2 1 1 3 4 12
10 UC-10 1 2 3 2 3 4 15 11 UC-11 1 2 3 1 3 2 12 12 UC-12 3 2 3 2 3 4 17 13 UC-13 1 2 3 2 4 4 16 14 UC-14 1 1 3 2 3 2 12 15 UC-15 1 2 3 1 3 4 14 16 UC-16 1 2 3 2 3 4 1517 UC-17 1 2 3 2 3 2 13 18 UC-18 3 2 3 3 3 2 16 19 UC-19 3 3 1 2 4 4 17 20 UC-20 2 3 1 2 3 4 15 21 UC-21 1 2 1 2 3 2 11 22 UC-22 1 1 3 2 3 2 12 23 UC-23 1 1 2 1 3 2 10 24 UC-24 1 2 3 2 3 4 15 25 UC-25 2 2 3 1 2 2 12 26 UC-26 1 2 1 1 2 2 9 27 UC-27 1 1 3 2 2 2 11 28 UC-28 1 1 2 1 3 2 1029 UC-29 1 1 3 2 3 4 1430 UC-30 2 2 3 2 3 4 16 31 UC-31 1 2 3 2 3 2 13 32 UC-32 1 1 2 1 1 2 8 33 UC-33 2 2 3 1 3 2 13 34 UC-34 3 2 3 2 3 2 15 35 UC-35 1 2 1 1 3 4 12
JUMLAH 461
116
Data uji coba instrumen LSQ II
No. Kode aspek yang diamati Jumlah 1 2 3 4 5 6
1 UC-01 2 2 2 1 2 2 11 2 UC-02 2 1 2 1 2 3 11 3 UC-03 2 3 3 2 2 2 14 4 UC-04 1 2 2 1 3 2 11 5 UC-05 2 1 2 2 3 3 13 6 UC-06 2 1 3 3 2 4 15 7 UC-07 1 2 1 3 3 1 11 8 UC-08 1 3 1 1 1 1 8 9 UC-09 1 2 2 1 1 3 10 10 UC-10 3 3 3 2 3 4 18 11 UC-11 3 3 1 2 3 2 14 12 UC-12 3 2 1 2 1 4 13 13 UC-13 1 2 1 3 4 4 15 14 UC-14 2 1 3 3 2 2 13 15 UC-15 1 2 3 1 2 4 13 16 UC-16 2 3 3 2 3 4 17 17 UC-17 1 2 2 2 1 2 10 18 UC-18 3 2 3 3 3 2 16 19 UC-19 3 3 1 2 2 4 15 20 UC-20 2 3 2 2 3 4 16 21 UC-21 2 2 1 3 1 3 12 22 UC-22 2 1 3 3 1 2 12 23 UC-23 1 2 2 1 3 2 1124 UC-24 1 2 2 2 1 4 1225 UC-25 2 2 3 1 2 2 12 26 UC-26 1 2 1 1 2 2 9 27 UC-27 1 3 3 2 3 2 14 28 UC-28 2 1 2 3 1 2 11 29 UC-29 1 1 3 2 3 4 14 30 UC-30 2 3 3 2 2 4 16 31 UC-31 1 2 3 3 3 3 15 32 UC-32 1 1 2 1 1 3 9 33 UC-33 2 2 3 3 3 3 16 34 UC-34 3 4 2 2 2 2 15 35 UC-35 1 2 2 1 3 4 13
JUMLAH 455
117
Perhitungan Validitas Observasi Aktivitas Belajar Siswa Model Pembelajaran LSQ Rumus:
Keterangan:
rxy : Koofisien korelasi antara observasi 1 dan observasi 2∑X : Jumlah skor obsevasi 1
∑Y : Jumlah skor observasi 2 ∑X² : Jumlah kuadrat skor observasi 1 ∑Y² : Jumlah kuadrat skor observasi 2 ∑XY : Jumlah perkalian skor observasi 1 dan observasi 2 N : Jumlah subyek (Sugiyono, 2007: 356) Kriteria Butir item valid jika rxy > r tabel Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan validitas item pada butir no 1
No Kode X Y X2 Y2 XY 1 UC-01 14 11 196 121 154 2 UC-02 12 11 144 121 132 3 UC-03 16 14 256 196 224 4 UC-04 14 11 196 121 154 5 UC-05 14 13 196 169 182 6 UC-06 15 15 225 225 225 7 UC-07 11 11 121 121 121 8 UC-08 10 8 100 64 80 9 UC-09 12 10 144 100 120
10 UC-10 15 18 225 324 270 11 UC-11 12 14 144 196 168 12 UC-12 17 13 289 169 221 13 UC-13 16 15 256 225 240 14 UC-14 12 13 144 169 156 15 UC-15 14 13 196 169 182 16 UC-16 15 17 225 289 255 17 UC-17 13 10 169 100 130 18 UC-18 16 16 256 256 256 19 UC-19 17 15 289 225 255 20 UC-20 15 16 225 256 240 21 UC-21 11 12 121 144 132 22 UC-22 12 12 144 144 144 23 UC-23 10 11 100 121 110 24 UC-24 15 12 225 144 180 25 UC-25 12 12 144 144 144 26 UC-26 9 9 81 81 81
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyYYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
118
27 UC-27 11 14 121 196 154 28 UC-28 10 11 100 121 110 29 UC-29 14 14 196 196 196 30 UC-30 16 16 256 256 256 31 UC-31 13 15 169 225 195 32 UC-32 8 9 64 81 72 33 UC-33 13 16 169 256 208 34 UC-34 15 15 225 225 225 35 UC-35 12 13 144 169 156
Jumlah 461 455 6255 729464 6128 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 35
6128
461 455
35 6255 461 2 729464 455
= 0.699 Pada � = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0.334 Karena r xy > r tabel, maka butir no 1 tersebut valid.
119
UJI RELIABILITAS INSTRUMEN OBSERVASI LSQ
No Kode X Y X2 Y2 XY 1 UC-01 14 11 196 121 154 2 UC-02 12 11 144 121 132 3 UC-03 16 14 256 196 224 4 UC-04 14 11 196 121 154 5 UC-05 14 13 196 169 182 6 UC-06 15 15 225 225 225 7 UC-07 11 11 121 121 121 8 UC-08 10 8 100 64 80 9 UC-09 12 10 144 100 120
10 UC-10 15 18 225 324 270 11 UC-11 12 14 144 196 168 12 UC-12 17 13 289 169 221 13 UC-13 16 15 256 225 240 14 UC-14 12 13 144 169 156 15 UC-15 14 13 196 169 182 16 UC-16 15 17 225 289 255 17 UC-17 13 10 169 100 130 18 UC-18 16 16 256 256 256 19 UC-19 17 15 289 225 255 20 UC-20 15 16 225 256 240 21 UC-21 11 12 121 144 132 22 UC-22 12 12 144 144 144 23 UC-23 10 11 100 121 110 24 UC-24 15 12 225 144 180 25 UC-25 12 12 144 144 144 26 UC-26 9 9 81 81 81 27 UC-27 11 14 121 196 154 28 UC-28 10 11 100 121 110 29 UC-29 14 14 196 196 196 30 UC-30 16 16 256 256 256 31 UC-31 13 15 169 225 195 32 UC-32 8 9 64 81 72 33 UC-33 13 16 169 256 208 34 UC-34 15 15 225 225 225 35 UC-35 12 13 144 169 156
Jumlah 461 455 6255 729464 6128 Keteranan: X: data observasi 1 X: data observasi 2 r11 =2.rxy 1+rxy r11 :2.0.699 1+0.699 r11 0.823
120
Jika r mendekati 1 berarti data tersebut reliabilitas
DATA OBSERVASI I (kelas LSQ)
No. Kode Aspek yang diamati
Jumlah 1 2 a b c jumlah a b c jumlah
1 R-01 3 2 2 7 3 4 3 10 17 2 R-02 2 1 2 5 4 3 3 10 15 3 R-03 4 3 4 11 3 4 2 9 20 4 R-04 4 3 4 11 3 4 3 10 215 R-05 1 2 2 5 3 3 2 8 136 R-06 4 3 4 11 2 3 3 8 19 7 R-07 1 2 2 5 3 3 4 10 15 8 R-08 2 2 3 7 3 2 3 8 15 9 R-09 4 4 4 12 3 4 4 11 23 10 R-10 4 3 4 11 3 4 4 11 22 11 R-11 3 2 3 8 1 4 3 8 16 12 R-12 2 1 2 5 4 3 3 10 15 13 R-13 2 1 2 5 3 4 3 10 15 14 R-14 3 2 4 9 4 4 4 12 21 15 R-15 1 3 1 5 2 3 3 8 13 16 R-16 3 2 3 8 4 4 4 12 20 17 R-17 2 1 3 6 2 4 2 8 14 18 R-18 4 3 4 11 3 4 3 10 21 19 R-19 2 2 2 6 4 3 4 11 17 20 R-20 3 4 3 10 2 4 4 10 20 21 R-21 1 2 1 4 3 4 4 11 15 22 R-22 4 4 3 11 4 2 3 9 20 23 R-23 3 3 4 10 2 4 4 10 20 24 R-24 1 3 2 6 4 4 3 11 17 25 R-25 1 3 2 6 3 2 4 9 15 26 R-26 2 2 3 7 2 4 4 10 17 27 R-27 4 4 3 11 4 3 3 10 21 28 R-28 3 4 3 10 4 3 3 10 20 29 R-29 2 1 2 5 3 4 4 11 16 30 R-30 3 4 3 10 3 4 4 11 21 31 R-31 4 4 3 11 4 4 3 11 22 32 R-32 2 3 2 7 4 3 2 9 16 33 R-33 1 3 2 6 2 2 3 7 13 34 R-34 3 4 3 10 4 4 4 12 2235 R-35 1 2 2 5 3 4 4 11 16
121
DATA OBSERVASI II (kelas LSQ)
No. Kode Aspek yang diamati
Jumlah 1 2 a b c jumlah a b c jumlah
1 R-01 4 3 4 11 4 4 3 11 22 2 R-02 2 3 3 8 4 3 3 10 18 3 R-03 4 3 4 11 3 4 2 9 20 4 R-04 3 4 4 11 4 4 3 11 22 5 R-05 2 3 3 8 3 2 2 7 15 6 R-06 4 3 4 11 2 3 3 8 19 7 R-07 3 4 3 10 3 3 4 10 20 8 R-08 2 3 1 6 3 4 3 10 16 9 R-09 4 4 3 11 4 4 4 12 23 10 R-10 4 3 4 11 3 3 4 10 21 11 R-11 3 2 3 8 3 4 3 10 18 12 R-12 3 3 2 8 4 3 3 10 18 13 R-13 2 3 3 8 3 4 3 10 18 14 R-14 3 2 4 9 4 3 4 11 20 15 R-15 2 3 3 8 3 3 3 9 17 16 R-16 3 2 4 9 4 3 4 11 20 17 R-17 3 2 3 8 2 3 2 7 15 18 R-18 4 3 4 11 4 4 3 11 22 19 R-19 3 3 2 8 4 3 4 11 19 20 R-20 3 4 3 10 3 4 4 11 21 21 R-21 3 3 4 10 3 4 4 11 21 22 R-22 4 4 3 11 4 3 3 10 21 23 R-23 3 3 4 10 4 3 4 11 21 24 R-24 2 3 1 6 4 3 3 10 16 25 R-25 3 3 2 8 3 2 4 9 17 26 R-26 2 2 3 7 3 4 4 11 18 27 R-27 4 4 3 11 4 4 3 11 22 28 R-28 3 4 3 10 4 3 3 10 20 29 R-29 2 3 3 8 3 4 4 11 19 30 R-30 4 4 3 11 3 3 4 10 21 31 R-31 4 4 3 11 2 4 3 9 20 32 R-32 2 3 2 7 4 3 1 8 15 33 R-33 3 3 2 8 4 4 3 11 19 34 R-34 4 4 3 11 3 4 4 11 22 35 R-35 2 3 3 8 3 3 2 8 16
122
DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN LSQ
No. Kode Jumlah Observasi
Rata-rata Kriteria
1 2 1 R-01 17 22 19.5 T 2 R-02 15 18 16.5 T 3 R-03 20 20 20 ST 4 R-04 21 22 21.5 ST 5 R-05 13 15 14 R 6 R-06 19 19 19 T No. Skor Kriteria f % 7 R-07 15 20 17.5 T 1 >19.5 - 24 ST 14 40.00 8 R-08 15 16 15.5 T 2 >15 - 19.5 T 18 51.43 9 R-09 23 23 23 ST 3 >10.5 - 15 R 3 8.57
10 R-10 22 21 21.5 ST 4 6 - 10.5 SR 0 0.00 11 R-11 16 18 17 T 12 R-12 15 18 16.5 T 13 R-13 15 18 16.5 T 14 R-14 21 20 20.5 T 15 R-15 13 17 15 R 16 R-16 20 20 20 ST 17 R-17 14 15 14.5 R 18 R-18 21 22 21.5 ST 19 R-19 17 19 18 T 20 R-20 20 21 20.5 ST 21 R-21 15 21 18 T 22 R-22 20 21 20.5 ST 23 R-23 20 21 20.5 ST 24 R-24 17 16 16.5 T 25 R-25 15 17 16 T 26 R-26 17 18 17.5 T 27 R-27 21 22 21.5 ST 28 R-28 20 20 20 ST 29 R-29 16 19 17.5 T 30 R-30 21 21 21 ST 31 R-31 22 20 21 ST 32 R-32 16 15 15.5 T 33 R-33 13 19 16 T 34 R-34 22 22 22 ST 35 R-35 16 16 16 T
Mean 18.5 T
freku
ensi
ST 14 T 18 R 3
SR 0
pers
enta
se ST 40.00
T 51.43
123
R 8.57 ST 0.00 DATA HASIL PENELITIAN
No. Kode
Aktivitas berbicara (3 item observasi)
Kriteria Skor Observasi jumlah rata-rata 1 2
1 R-01 7 11 18 9 T 2 R-02 5 8 13 6.5 R 3 R-03 11 11 22 11 ST 4 R-04 11 11 22 11 ST 5 R-05 5 8 13 6.5 R 6 R-06 11 11 22 11 ST7 R-07 5 10 15 7.5 ST 8 R-08 7 6 13 6.5 R 9 R-09 12 11 23 11.5 ST 10 R-10 11 11 22 11 ST 11 R-11 8 8 16 8 T 12 R-12 5 8 13 6.5 R 13 R-13 5 8 13 6.5 R 14 R-14 9 9 18 9 T 15 R-15 5 8 13 6.5 R 16 R-16 8 9 17 8.5 T 17 R-17 6 8 14 7 R 18 R-18 11 11 22 11 ST 19 R-19 6 8 14 7 R20 R-20 10 10 20 10 ST 21 R-21 4 10 14 7 R 22 R-22 11 11 22 11 ST 23 R-23 10 10 20 10 ST 24 R-24 6 6 12 6 R 25 R-25 6 8 14 7 R 26 R-26 7 7 14 7 R 27 R-27 11 11 22 11 ST 28 R-28 10 10 20 10 ST 29 R-29 5 8 13 6.5 R 30 R-30 10 11 21 10.5 ST 31 R-31 11 11 22 11 ST 32 R-32 7 7 14 7 R 33 R-33 6 8 14 7 R 34 R-34 10 11 21 10.5 ST 35 R-35 5 8 13 6.5 R
Mean 8.56 T
Frek
uens
i ST 15 T 4 R 16
SR 0
124
Pers
enta
se ST 42.86
T 11.43 R 45.71
SR 0.00 DATA HASIL PENELITIAN
No. Kode
Aktivitas mendengarkan (3 item observasi)
Kriteria Skor Observasi jumlah rata-
rata 1 21 R-01 10 11 21 10.5 ST 2 R-02 10 10 20 10 ST 3 R-03 9 9 18 9 T 4 R-04 10 11 21 10.5 ST 5 R-05 8 7 15 7.5 R 6 R-06 8 8 16 8 T 7 R-07 10 10 20 10 ST 8 R-08 8 10 18 9 T 9 R-09 11 12 23 11.5 ST 10 R-10 11 10 21 10.5 ST 11 R-11 8 10 18 9 T 12 R-12 10 10 20 10 ST13 R-13 10 10 20 10 ST 14 R-14 12 11 23 11.5 ST 15 R-15 8 9 17 8.5 T 16 R-16 12 11 23 11.5 ST 17 R-17 8 7 15 7.5 R 18 R-18 10 11 21 10.5 ST 19 R-19 11 11 22 11 ST 20 R-20 10 11 21 10.5 ST 21 R-21 11 11 22 11 ST 22 R-22 9 10 19 9.5 ST 23 R-23 10 11 21 10.5 ST 24 R-24 11 10 21 10.5 ST 25 R-25 9 9 18 9 T 26 R-26 10 11 21 10.5 ST 27 R-27 10 11 21 10.5 ST 28 R-28 10 10 20 10 ST 29 R-29 11 11 22 11 ST30 R-30 11 10 21 10.5 ST31 R-31 11 9 20 10 ST 32 R-32 9 8 17 8.5 T 33 R-33 7 11 18 9 T 34 R-34 12 11 23 11.5 ST 35 R-35 11 8 19 9.5 T
Mean 9.94 ST
Frek
uen
si ST 24
T 9
125
R 2 SR 0
Pers
enta
se ST 68.57
T 25.71 R 5.71
SR 0.00 Data uji coba instrumen Jigsaw I
No. Kode Aspek yang diamati Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-01 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 29 2 UC-02 1 2 2 3 2 2 3 3 3 4 25 3 UC-03 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 35 4 UC-04 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 32 5 UC-05 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 24 6 UC-06 3 2 3 4 3 2 2 3 3 4 29 7 UC-07 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 28 8 UC-08 3 1 2 4 3 2 3 2 4 3 279 UC-09 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 31
10 UC-10 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 22 11 UC-11 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 24 12 UC-12 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 34 13 UC-13 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 14 UC-14 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 22 15 UC-15 3 3 2 4 3 2 2 3 2 2 26 16 UC-16 2 2 2 4 3 2 2 3 3 2 25 17 UC-17 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 22 18 UC-18 2 1 3 4 3 2 3 3 2 2 25 19 UC-19 1 2 2 3 2 3 2 3 2 1 21 20 UC-20 1 1 2 3 2 2 3 2 2 1 19 21 UC-21 2 1 1 2 3 2 3 2 3 2 21 22 UC-22 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 32 23 UC-23 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 25 24 UC-24 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 29 25 UC-25 2 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2726 UC-26 2 1 2 3 3 2 2 3 2 1 2127 UC-27 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 28 28 UC-28 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 24 29 UC-29 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 28 30 UC-30 1 1 2 3 2 2 2 3 2 1 19 31 UC-31 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 20 32 UC-32 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 24 33 UC-33 4 3 2 4 3 2 3 3 2 2 28 34 UC-34 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 30 35 UC-35 1 1 2 3 2 2 3 3 2 2 21
JUMLAH 910
126
Data uji coba instrumen Jigsaw II
No. Kode Aspek yang diamati Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 UC-01 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 27 2 UC-02 2 3 2 3 2 2 3 3 3 4 27 3 UC-03 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 35 4 UC-04 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 31 5 UC-05 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 24 6 UC-06 2 3 3 4 3 2 2 3 3 4 30 7 UC-07 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 27 8 UC-08 2 3 2 4 3 2 3 2 4 3 28 9 UC-09 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
10 UC-10 3 1 2 3 3 2 2 2 3 2 23 11 UC-11 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 25 12 UC-12 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 33 13 UC-13 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 14 UC-14 1 2 2 3 2 2 3 2 3 2 23 15 UC-15 2 3 2 4 3 2 2 3 2 2 25 16 UC-16 1 2 2 4 3 2 2 3 3 2 26 17 UC-17 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2 23 18 UC-18 2 1 2 4 3 2 3 3 2 2 24 19 UC-19 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 22 20 UC-20 1 2 2 3 2 2 3 2 2 1 21 21 UC-21 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 23 22 UC-22 2 3 3 4 3 3 3 4 3 2 32 23 UC-23 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2 26 24 UC-24 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 29 25 UC-25 1 3 2 4 3 3 2 3 3 2 27 26 UC-26 2 1 2 3 3 2 2 3 2 1 21 27 UC-27 2 2 3 3 3 3 2 4 3 2 28 28 UC-28 1 1 2 3 3 2 3 3 2 3 24 29 UC-29 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 27 30 UC-30 2 1 2 3 2 2 2 3 2 1 21 31 UC-31 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 21 32 UC-32 2 1 2 3 3 2 3 3 2 3 24 33 UC-33 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 26 34 UC-34 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 30 35 UC-35 1 1 2 3 2 2 3 3 2 2 22
JUMLAH 918
127
Perhitungan Validitas Observasi Aktivitas Belajar Siswa Model Pembelajaran Jigsaw Rumus:
Keterangan: rxy : Koofisien korelasi antara observasi 1 dan observasi 2 ∑X : Jumlah skor obsevasi 1 ∑Y : Jumlah skor observasi 2 ∑X² : Jumlah kuadrat skor observasi 1 ∑Y² : Jumlah kuadrat skor observasi 2 ∑XY : Jumlah perkalian skor observasi 1 dan observasi 2 N : Jumlah subyek (Sugiyono, 2007: 356) Kriteria Butir item valid jika rxy > r tabel Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan validitas item pada butir no 1 No Kode X Y X2 Y2 XY 1 UC-01 29 27 841 729 783 2 UC-02 25 27 625 729 675 3 UC-03 35 35 1225 1225 1225 4 UC-04 32 31 1024 961 992 5 UC-05 24 24 576 576 576 6 UC-06 29 30 841 900 870 7 UC-07 28 27 784 729 756 8 UC-08 27 28 729 784 756 9 UC-09 31 31 961 961 961
10 UC-10 22 23 484 529 506 11 UC-11 24 25 576 625 600 12 UC-12 34 33 1156 1089 1122 13 UC-13 33 32 1089 1024 1056 14 UC-14 22 23 484 529 506 15 UC-15 26 25 676 625 650 16 UC-16 25 26 625 676 650 17 UC-17 22 23 484 529 506 18 UC-18 25 24 625 576 600 19 UC-19 21 22 441 484 462 20 UC-20 19 21 361 441 399 21 UC-21 21 23 441 529 483 22 UC-22 32 32 1024 1024 1024 23 UC-23 25 26 625 676 650 24 UC-24 29 29 841 841 841 25 UC-25 27 27 729 729 729
( )( )( ){ } ( ){ }2222
xyYYNXXN
YX -XYNr
∑−∑∑−∑
∑∑∑=
128
26 UC-26 21 21 441 441 441 27 UC-27 28 28 784 784 784 28 UC-28 24 24 576 576 576 29 UC-29 28 27 784 729 756 30 UC-30 19 21 361 441 399 31 UC-31 20 21 400 441 420 32 UC-32 24 24 576 576 576 33 UC-33 28 26 784 676 728 34 UC-34 30 30 900 900 900 35 UC-35 21 22 441 484 462
Jumlah 910 918 24314 747913 24420 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh:
rxy = 35 24420
910
918
35 24314 910 2 35 747913 918 2
= 0.975 Pada � = 5% dengan n = 35 diperoleh r tabel = 0.334 Karena r xy > r tabel, maka item no 1 tersebut valid.
UJI RELIABILITAS INSTRUMEN OBSERVASI LSQ
No Kode X Y X2 Y2 XY1 UC-01 14 11 196 121 6889 1542 UC-02 12 11 144 121 6889 1323 UC-03 16 14 256 196 6889 2244 UC-04 14 11 196 121 6889 1545 UC-05 14 13 196 169 6889 1826 UC-06 15 15 225 225 6889 2257 UC-07 11 11 121 121 6889 1218 UC-08 10 8 100 64 6889 80 9 UC-09 12 10 144 100 6889 120
10 UC-10 15 18 225 324 6889 27011 UC-11 12 14 144 196 6889 16812 UC-12 17 13 289 169 6889 22113 UC-13 16 15 256 225 6889 24014 UC-14 12 13 144 169 6889 15615 UC-15 14 13 196 169 6889 18216 UC-16 15 17 225 289 6889 25517 UC-17 13 10 169 100 6889 13018 UC-18 16 16 256 256 6889 25619 UC-19 17 15 289 225 6889 25520 UC-20 15 16 225 256 6889 24021 UC-21 11 12 121 144 6889 13222 UC-22 12 12 144 144 6889 144
129
23 UC-23 10 11 100 121 6889 11024 UC-24 15 12 225 144 6889 18025 UC-25 12 12 144 144 6889 14426 UC-26 9 9 81 81 6889 81 27 UC-27 11 14 121 196 6889 15428 UC-28 10 11 100 121 6889 11029 UC-29 14 14 196 196 6889 19630 UC-30 16 16 256 256 6889 25631 UC-31 13 15 169 225 6889 19532 UC-32 8 9 64 81 6889 72 33 UC-33 13 16 169 256 6889 20834 UC-34 15 15 225 225 6889 22535 UC-35 12 13 144 169 6889 156
Jumlah 461 455 6255 729464 237626 6128Keteranan: X: data observasi 1 X: data observasi 2 r11 =2.rxy
1+rxy r11 :2.0.699
1+0.699 r11 0.823
Jika r mendekati 1 berarti data tersebut reliabilitas
DATA OBSERVASI I (kelas jigsaw)
No. Kode Aspek yang diamati jumlakelompok asal kelompok ahli
1 2 1 2 a b jumlah a B jumlah a b c Jumla
ha b c jumlah
1 UC-01 2 3 5 3 2 5 3 2 3 8 4 4 3 11 292 UC-02 1 2 3 2 3 5 2 2 3 7 3 3 4 10 253 UC-03 4 3 7 4 4 8 3 3 4 10 4 3 3 10 354 UC-04 4 2 6 3 3 6 4 3 3 10 3 4 3 10 325 UC-05 2 1 3 2 3 5 3 2 3 8 2 3 3 8 246 UC-06 3 2 5 3 4 7 3 2 2 7 3 3 4 10 297 UC-07 3 2 5 2 3 5 3 3 2 8 3 4 3 10 288 UC-08 3 1 4 2 4 6 3 2 3 8 2 4 3 9 279 UC-09 4 3 7 3 3 6 4 3 2 9 3 3 3 9 31
10 UC-10 2 1 3 2 3 5 3 2 2 7 2 3 2 7 2211 UC-11 1 2 3 2 3 5 3 3 2 8 3 3 2 8 2412 UC-12 4 3 7 3 4 7 4 3 3 10 3 4 3 10 3413 UC-13 4 3 7 4 4 8 3 3 3 9 3 3 3 9 3314 UC-14 2 1 3 2 3 5 2 2 3 7 2 3 2 7 2215 UC-15 3 3 6 2 4 6 3 2 2 7 3 2 2 7 2616 UC-16 2 2 4 2 4 6 3 2 2 7 3 3 2 8 2517 UC-17 2 1 3 2 3 5 2 3 2 7 2 3 2 7 2218 UC-18 2 1 3 3 4 7 3 2 3 8 3 2 2 7 25
130
19 UC-19 1 2 3 2 3 5 2 3 2 7 3 2 1 6 2120 UC-20 1 1 2 2 3 5 2 2 3 7 2 2 1 5 1921 UC-21 2 1 3 1 2 3 3 2 3 8 2 3 2 7 2122 UC-22 4 3 7 3 4 7 3 3 3 9 4 3 2 9 3223 UC-23 2 2 4 2 3 5 3 2 3 8 3 3 2 8 2524 UC-24 3 3 6 2 4 6 3 3 3 9 3 3 2 8 2925 UC-25 2 3 5 2 4 6 3 3 2 8 3 3 2 8 2726 UC-26 2 1 3 2 3 5 3 2 2 7 3 2 1 6 2127 UC-27 3 2 5 3 3 6 3 3 2 8 4 3 2 9 2828 UC-28 2 1 3 2 3 5 3 2 3 8 3 2 3 8 2429 UC-29 3 2 5 3 4 7 3 2 3 8 3 3 2 8 2830 UC-30 1 1 2 2 3 5 2 2 2 6 3 2 1 6 1931 UC-31 1 1 2 2 3 5 2 2 2 6 3 2 2 7 2032 UC-32 2 1 3 2 3 5 3 2 3 8 3 2 3 8 2433 UC-33 4 3 7 2 4 6 3 2 3 8 3 2 2 7 2834 UC-34 3 2 5 3 3 6 4 3 3 10 4 3 2 9 3035 UC-35 1 1 2 2 3 5 2 2 3 7 3 2 2 7 21
DATA OBSERVASI II (kelas jigsaw) No. Kode Aspek yang diamati
kelompok asal kelompok ahli 1 2 1 2 a b jumlah a b jumlah a b c jumlah a B
1 UC-01 3 2 5 3 2 5 3 2 3 8 3 4
2 UC-02 2 3 5 2 3 5 2 2 3 7 3 3
3 UC-03 3 4 7 3 4 7 3 3 4 10 4 3
4 UC-04 3 2 5 3 3 6 4 3 3 10 3 4
5 UC-05 3 1 4 2 3 5 3 2 3 8 2 3 6 UC-06 2 3 5 3 4 7 3 2 2 7 3 3
7 UC-07 3 3 6 2 3 5 3 3 2 8 3 3 8 UC-08 2 3 5 2 4 6 3 2 3 8 2 4 9 UC-09 4 3 7 3 3 6 4 3 3 10 3 3 10 UC-10 3 1 4 2 3 5 3 2 2 7 2 3 11 UC-11 2 2 4 2 3 5 3 3 2 8 3 3 12 UC-12 3 3 6 3 4 7 4 3 3 10 3 4
131
13 UC-13 3 3 6 4 4 8 3 3 3 9 3 3 14 UC-14 1 2 3 2 3 5 2 2 3 7 2 3 15 UC-15 2 3 5 2 4 6 3 2 2 7 3 2 16 UC-16 1 2 3 2 4 6 3 2 2 7 3 3 17 UC-17 3 1 4 2 3 5 2 3 2 7 2 3 18 UC-18 2 1 3 2 4 6 3 2 3 8 3 2 19 UC-19 3 2 5 2 3 5 2 3 2 7 3 2 20 UC-20 1 2 3 2 3 5 2 2 3 7 2 2 21 UC-21 3 1 4 3 2 5 3 2 3 8 2 3 22 UC-22 2 3 5 3 4 7 3 3 3 9 4 3 23 UC-23 1 2 3 2 3 5 3 2 3 8 3 3 24 UC-24 2 3 5 2 4 6 3 3 3 9 3 3 25 UC-25 1 3 4 2 4 6 3 3 2 8 3 3 26 UC-26 2 1 3 2 3 5 3 2 2 7 3 2 27 UC-27 2 2 4 3 3 6 3 3 2 8 4 3 28 UC-28 1 1 2 2 3 5 3 2 3 8 3 2 29 UC-29 3 2 5 3 4 7 3 2 3 8 3 3 30 UC-30 2 1 3 2 3 5 2 2 2 6 3 2 31 UC-31 2 1 3 2 3 5 2 2 2 6 3 2 32 UC-32 2 1 3 2 3 5 3 2 3 8 3 2 33 UC-33 3 3 6 2 4 6 3 2 3 8 3 2 34 UC-34 3 2 5 3 3 6 4 3 3 10 4 3 35 UC-35 1 1 2 2 3 5 2 2 3 7 3 2
132
DATA AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW
No. Kode Jumlah Observasi
Rata-rata Kriteria 1 2
1 R-01 29 27 28 T 2 R-02 25 27 26 T 3 R-03 35 35 35 ST 4 R-04 32 31 31.5 ST 5 R-05 24 24 24 T 6 R-06 29 30 29.5 T No. Skor Kriteria f %
7 R-07 28 27 27.5 T 1 >32.5 -
40 ST 7 20.00
8 R-08 27 28 27.5 T 2 >25 - 32.5 T 20 57.14
9 R-09 31 31 31 ST 3 >17.5 -
25 R 8 22.86
10 R-10 22 23 22.5 T 4 10 - 17.5 SR 0 0.00
11 R-11 24 25 24.5 T 12 R-12 34 33 33.5 ST 13 R-13 33 32 32.5 ST 14 R-14 22 23 22.5 R 15 R-15 26 25 25.5 T 16 R-16 25 26 25.5 T 17 R-17 22 23 22.5 T 18 R-18 25 24 24.5 T 19 R-19 21 22 21.5 R 20 R-20 19 21 20 R 21 R-21 21 23 22 R 22 R-22 32 32 32 ST 23 R-23 25 26 25.5 T 24 R-24 29 29 29 T 25 R-25 27 27 27 T 26 R-26 21 21 21 R 27 R-27 28 28 28 T 28 R-28 24 24 24 T 29 R-29 28 27 27.5 T 30 R-30 19 21 20 R 31 R-31 20 21 20.5 R 32 R-32 24 24 24 T 33 R-33 28 26 27 T 34 R-34 30 30 30 ST 35 R-35 21 22 21.5 R
Mean 26.11 T
frek
uens
i ST 3 T 16 R 16
SR 0
133
pers
enta
se ST 8.57
T 45.71 R 45.71 ST 0.00
DATA HASIL PENELITIAN
No. Kode
Aktivitas berbicara (5 item observasi)
Kriteria Skor Observasi Jumlah rata-rata
1 2 1 R-01 13 13 26 13 T 2 R-02 10 12 22 11 R 3 R-03 17 17 34 17 ST 4 R-04 16 15 31 15.5 T 5 R-05 11 12 23 11.5 R 6 R-06 12 12 24 12 R7 R-07 13 14 27 13.5 T8 R-08 12 13 25 12.5 R 9 R-09 16 17 33 16.5 ST
10 R-10 10 11 21 10.5 R 11 R-11 11 12 23 11.5 R 12 R-12 17 16 33 16.5 ST 13 R-13 16 15 31 15.5 T 14 R-14 10 10 20 10 R 15 R-15 13 12 25 12.5 R 16 R-16 11 10 21 10.5 R 17 R-17 10 11 21 10.5 R 18 R-18 11 11 22 11 R 19 R-19 10 12 22 11 R20 R-20 9 10 19 9.5 R 21 R-21 11 12 23 11.5 R 22 R-22 16 14 30 15 T 23 R-23 12 11 23 11.5 R 24 R-24 15 14 29 14.5 T 25 R-25 13 12 25 12.5 R 26 R-26 10 10 20 10 R 27 R-27 13 12 25 12.5 R 28 R-28 11 10 21 10.5 R 29 R-29 13 13 26 13 T 30 R-30 8 9 17 8.5 SR 31 R-31 8 9 17 8.5 SR 32 R-32 11 11 22 11 R 33 R-33 15 14 29 14.5 T 34 R-34 15 15 30 15 T 35 R-35 9 9 18 9 R
Mean 12.26 R
Frek
uens
i ST 3 T 9
134
R 21 SR 2
Pers
enta
se ST 8.57
T 25.71R 60.00
SR 5.71
skor maxskor min=range=20
interval=15/4= 3.75 NO SKOR KRITERIA F %
1 >16.25 - 20 ST 3 8.57 2 >12.5 - 16.25 T 9 25.71 3 >8.75 - 12.5 R 21 60.00 4 5 - 8.75 SR 2 5.71
DATA HASIL PENELITIAN No. Kode Aktivitas mendengarkan (5 item observasi) K
135
Skor Observasi jumlah rata-
rata 1 2
1 R-01 16 15 31 15.5 2 R-02 15 15 30 15 3 R-03 18 18 36 18 4 R-04 16 16 32 16 5 R-05 13 13 26 13 6 R-06 17 17 34 17 7 R-07 15 14 29 14.5 8 R-08 15 15 30 15 9 R-09 15 15 30 15 10 R-10 12 12 24 12 11 R-11 13 13 26 13 12 R-12 17 17 34 17 13 R-13 17 17 34 17 14 R-14 12 12 24 12 15 R-15 13 13 26 13 16 R-16 14 14 28 14 17 R-17 12 12 24 12 18 R-18 14 13 27 13.5 19 R-19 11 11 22 11 20 R-20 10 10 20 10 21 R-21 10 12 22 11 22 R-22 16 16 32 16 23 R-23 13 13 26 13 24 R-24 14 14 28 14 25 R-25 14 14 28 14 26 R-26 11 11 22 11 27 R-27 15 15 30 15 28 R-28 13 13 26 13 29 R-29 15 15 30 15 30 R-30 11 11 22 11 31 R-31 12 12 24 12 32 R-32 13 13 26 13 33 R-33 13 13 26 13 34 R-34 15 15 30 15 35 R-35 12 12 24 12
Mean 13.76Frekuensi ST 4
T 21 R 10 SR 0
Persentase ST 11.43 T 60.00 R 28.57 SR 0.00
skor max=5x4=20
136
skor min=5x1=5 range=20-5=15 interval=15/4= 3.75 NO SKOR KRITERIA F %
1 >16.25 - 20 ST 4 11.43 2 >12.5 - 16.25 T 21 60.00 3 >8.75 - 12.5 R 10 28.57 4 5 - 8.75 SR 0 0.00
DAFTAR NAMA SISWA KELAS X B (MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW) NO. NAMA
1 AFFANDI DWI P 2 ALIF SYAIFUL ROCHMAN 3 AMILIYA EKHA OKTATIA 4 APRILLA BAGAS KARA 5 BAYU EKO PRASETYO 6 DEVI EKA PERMATASARI 7 DHANY PUSPITA M
137
8 DHITA WIDAYANTI 9 DIAH HIMMATUL ALIYAH
10 IRMA SUSANTI 11 JUWITA SARI 12 KHOIRUL AFAN 13 KUNTA BAGUS SETIANANDA 14 LILIS PUJIANA 15 M. ABDI AMINULLAH 16 MISROUL FATMAH 17 MUHAMMAD ABDUL HAKIM 18 MUHAMMAD AHLUN N. 19 MUHAMMAD YUSUF 20 MULYO IRWANTO 21 NAIM MUDAIM 22 NI'MATUL FAIZ Z. 23 NUR HAMID 24 NUR OKTAFIANI 25 NURUL LAILIYAH 26 NYANI PUJI LESTARI 27 RIZKHA DINATA RAHMAWATI 28 SITI FATIMAH 29 SITI HIDAYATUN NI'MAH 30 SITI NUR MILATUS S. 31 SITI SOFIANA 32 SUSETYO HADI PURNOMO 33 TRIYANA 34 VELY UMMY FADHILAH 35 WAHYU PRIAWANTORO
KISI-KISI SOAL TES UJI
Satuan pendidikan = SMA N 1 Lasem Bidang Studi = Geografi Materi pembelajaran = Konsep dan Pendekatan Geografi Kelas = X Waktu = 60 menit
• Menjelaskan perbedaan metode/ pendekatan geografi • Menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena
geosfer
138
Tujuan Pembelajaran Khusus Variabel C1 C2 C3 JUMLAH
1. Mendeskripsikan ruang lingkup.
8, 13 9 21 4
2. Mendeskripsikan objek studi
7, 10, 16 20 4
3. Mendeskripsikan konsep geografi
11, 14, 23 1, 2, 3, 4 24 8
4. Mendeskripsikan pendekatan
17, 18, 22, 25
12, 15, 19 5, 6 9
Jumlah 12 9 4 25 Keterangan : C1 = ingatan / pengetahuan C2 = pemahaman C3 = penerapan / aplikasi
SOAL TES UJI Satuan pendidikan = SMA N 1 Lasem Bidang Studi = Geografi Materi pembelajaran = konsep dan pendekatan geografi Kelas = X Waktu = 50 menit
Pilih satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang pada a, b, c, d maupun e
1. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal, hal ini berkaitan dengan konsep esensial geografi yaitu …. a. jarak d. aglomerasi b. letak e. interelasi
139
c. keterjangkauan 2. Di Jakarta kita mengenal adanya Kampung Ambon dan Kampung Melayu.
Penamaan wilayah semacam ini juga terjadi di daerah lain. Jika ditelusuri asal muasalnya proses kejadian ini sesuai dengan konsep dasar geografi yaitu …. a.keterjangkauan d. aglomerasi b.nilai kegunaan e. diferensiasi areal c. pola
3. Sebagian besar penduduk Indonesia terkonsentrasi pada lahan-lahan subur. Apabila dilihat dari konsep esensial geografi, kenyataan tersebut sesuai dengan konsep …. a.jarak d. nilai kegunaan b. lokasi e. keterjangkauan c. aglomerasi
4. Pada suatu wilayah terdapat fenomena pemukiman kumuh, kompleks perumahan, dan pemukiman mewah. Fenomena tersebut sangat erat kaitannya dengan konsep geografi …. a. perbedaan wilayah d. aglomerasi b. jarak e. keterjangkauan c. distribusi
5. Setiap musim penghujan di Jakarta dan sekitarnya sering terjadi banjir dan tanah longsor terutama di kawasan hilir Ciliwung. Untuk memecahkan masalah tersebut dalam studi geografi dilakukan dengan pendekatan …. a.keruangan d. regionalisasi b.ekologi e. kompleks wilayah c. kewilayahan
6. “Banjir dan tanah longsor yang terjadi di kawasan hulu sungai Konto, Malang, suatu peristiwa yang tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya”. Bila permasalahan tersebut hendak dipecahkan melalui pendekatan kelingkungan, maka kerangka kerja yang paling tepat adalah.... a.studi tentang keadaan fisik wilayah tersebut b. studi tentang tingkat erosi tanah di daerah tersebut c.zonasi tanah berdasarkan kemiringan lereng d. studi tentang keadaan sosial ekonomi masyarakat sekitar e. identifikasi perilaku masyarakat dalam mengolah alam
7. Di bawah ini yang termasuk obyek material geografi adalah …. a.sudut pandang keruangan d. sudut pandang waktu b. sudut pandang kelingkungan e. letak fisiografi c. sudut pandang kewilayahan
8. Geografi memiliki keterkaitan dengan berbagai bidang ilmu lainnya. Hubungan antara geografi dengan biologi menghadirkan ilmu baru yang disebut …. a. antropogeografi d. geomekanika b. biogeografi e. geokimia c. geofisika
140
9. Dalam mempelajari geografi diperlukan beberapa keterampilan, di antaranya adalah …. a. kemampuan membuat peta b. dapat meramalkan terjadinya bencana c. kemampuan menyajikan konsep geografi dalam bentuk diagram, grafik, dan tabel statistik d. terampil menganalisis berbagai masalah sosial dalam masyarakat e. mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi setiap waktu
10. Obyek formal geografi mencakup aspek …. a. arah d. ruang b. jarak e. bentuk c. luas
11. Ciri khas dari daerah X adalah adanya perbukitan kapur yang di dalamnya dijumpai adanya gua-gua kapur yang dikembangkan sebagai obyek wisata. Pernyataan tersebut sesuai dengan konsep esensial geografi yaitu …. a.keunikan areal d. lokasi relatif b. persamaan areal e. keunggulan komparatif c. perbedaan areal
12. Apabila Anda merencanakan kawasan permukiman transmigrasi, maka pendekatan geografi yang digunakan adalah …. a. keruangan d. kelingkungan b.ekologi e. spasial c. kompleks wilayah
13. Ruang lingkup kajian geografi yang mempelajari tentang iklim dan cuaca adalah …. a. biosfer d. hidrosfer b.geosfer e. atmosfer c. litosfer
14. Pengertian dan konsep geografi selalu mengalami perkembangan, namun memiliki titik pandang yang sama di antaranya yaitu …. a. mempelajari alam semesta dan isinya d. dasar-dasar pemikiran geografi b.dimensi ruang dan waktu e. interaksi wilayah c. dimensi ruang dan historisnya
15. Berikut ini langkah yang dilakukan dalam analisis permasalahan banjir menggunakan pendekatan kelingkungan adalah …. a. identifikasi perubahan musim d. pengukuran curah hujan bulanan b. mengukur suhu udara rata-rata per hari e. pengamatan saat banjir
terjadi c. identifikasi alih fungsi lahan
16. Obyek material geografi meliputi hal-hal di bawah ini,kecuali …. a. antroposfer d. astenosfer b. atmosfer e. hidrosfer c. biosfer
141
17. Indonesia dikelilingi oleh tiga lempeng tektonik. Kondisi ini membuat beberapa wilayah di Indonesia sangat rawan terhadap gempa bumi. Pendekatan geografi yang sesuai untuk studi di atas adalah …. a. keruangan d. kompleks wilayah b. kelingkungan e. sistem informasi geografi c. ekologi
18. Isu pemanasan global yang saat ini mengemuka bisa dikaji melalui pendekatan geografi. Pemanasan global tersebut disebabkan oleh faktor alami dan lebih banyak faktor manusia. Pada kasus yang demikian, pendekatan geografi yang cocok untuk analisis adalah …. a. campuran d. kompleks wilayah b. keruangan e. kelingkungan c. terpadu
19. Penduduk suatu daerah di lereng gunung pada mulanya hidup penuh keprihatinan. Akan tetapi dengan adanya program peternakan sapi perah dari pemerintah yang telah dijalankan di daerah tersebut telah meningkatkan kesejahteraan penduduk dan daerahnya menjadi makmur. Fenomena ini merupakan kajian geografi dan disiplin ilmu lain yang disebut …. a. biogeografi d. antropogeografi b.geografi ekonomi e. geografi sejarah c. sosiogeografi
20. Cara memandang dan berfikir terhadap obyek material geografi dari sudut keruangan dan dalam konteks lingkungan termasuk …. a. tujuan formal geografi d. tujuan material geografi b. obyek formal geografi e. obyek material geografi c. gejala-gejala geografi
21. Yang merupakan pengaruh unsur fisik terhadap tata geografi suatu daerah adalah.... a. Iklim dan cuaca dapat mempengaruhi jenis dan persebaran tumbuhan b.sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan c.wilayah Indonesia dilalui oleh garis ekuator d.di Indonesia banyak terdapat gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah e.di Indonesia terjadi perpindahan musiman kaum buruh dari desa ke kota
22. Berikut yang termasuk pendekatan keruangan adalah…. a. Pendekatan system d. Pendekatan aktivitas manusia b. Pendekatan ekologi e. Pendekatan kronologi c. Pendekatan kompleks wilayah
23. Berikut yang tidak termasuk konsep geografi adalah…. a. Nilai kegunaan d. Lokasi b. Aglomerasi e. Jarak c. Luas
24. Lokasi, ada 2 yaitu lokasi absolute dan lokasi relative. Lokasi absolute ditentukan oleh garis lintang dan garis bujur. Letak mutlak Indonesia adalah….
142
a. 6°LU-11°LU dan 95°BT-141°BT d. 6°LU-11°LS dan 94°BT-141°BT b. 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT c. 6°LU-11°LU dan 94°BT-141°BT e. 6°LU-11°LS dan 95°BT-141°BT
25. upaya atau metode untuk menganalisis fenomena atau suatu masalah manusia adalah…. a. Pendekatan topik d. Pendekatan kompleks
wilayah b. Pendekatan aktivitas manusia e. Pendekatan wilayah c. Pendekatan ekologi
KUNCI JAWABAN SOAL UJI Satuan Pendidikan = SMA N 1 Lasem Bidang Studi = Geografi
143
Materi Pembelajaran = Konsep dan pendekatan geografi Standar Kompetensi = Memahami konsep, pendekatan, prinsip,
dan aspek geografi. Kelas = X Jumlah Soal = 25 butir Waktu = 50 menit
144
1. C 14. A 2. D 15. C 3. D 16. D 4. A 17. A 5. E 18. E 6. E 19. B 7. E 20. B 8. B 21. D 9. C 22. D 10. D 23. C 11. C 24. B 12. C 25. A 13. E
1
ANALISIS VALIDITAS, DAYA PEMBEDA, TINGKAT KESUKARAN DAN RELIABILITAS SOAL TEST
No Kode No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 UC-09 1 1 1 0 1 0 1 1 1 2 UC-16 1 0 1 1 1 0 1 1 0 3 UC-05 1 1 1 1 1 1 1 1 0 4 UC-25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 5 UC-01 1 1 1 1 1 1 0 1 1 6 UC-04 1 1 1 1 1 1 1 1 0 7 UC-19 1 0 0 0 0 1 1 1 1 8 UC-23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 UC-10 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10 UC-13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 UC-18 1 1 0 0 0 0 1 1 1 12 UC-20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 13 UC-30 1 1 1 1 0 0 0 1 0 14 UC-02 1 0 1 1 0 0 1 1 1 15 UC-07 1 0 1 1 1 0 1 1 0 16 UC-21 1 1 1 0 0 0 0 1 1 17 UC-28 1 0 1 1 0 0 1 1 0 18 UC-17 1 0 1 1 0 0 0 1 0 19 UC-24 1 1 1 1 1 0 0 1 0 20 UC-08 1 0 0 0 0 0 1 1 0 21 UC-26 1 1 0 0 1 0 0 1 0 22 UC-06 0 1 0 0 1 0 0 0 0 23 UC-27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 24 UC-12 1 0 0 0 0 0 0 1 0 25 UC-29 1 0 1 1 0 0 1 1 0 26 UC-03 1 0 0 1 1 0 0 1 0 27 UC-14 0 0 0 0 0 0 0 1 0 28 UC-15 0 1 0 0 0 0 1 0 0 29 UC-22 0 0 0 0 0 0 0 1 0 30 UC-11 0 0 1 0 0 0 0 0 0
Jumlah
24 15 18 17 14 8 18 26 8
Validitas
Mp 16.29 16.53 16.67 16.71 16.93 19.00 16.39 15.38 18.88 Mt 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 P 0.80 0.50 0.60 0.57 0.47 0.27 0.60 0.87 0.27 Q 0.20 0.50 0.40 0.43 0.53 0.73 0.40 0.13 0.73 Pq 0.1600 0.2500 0.2400 0.2456 0.2489 0.1956 0.2400 0.1156 0.1956 St 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780
rpbis 0.735 0.409 0.530 0.502 0.447 0.504 0.471 0.537 0.491 rtabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Day JBA 15 10 12 12 10 8 13 15 7
2
a Pembeda
JBB 9 5 6 5 4 0 5 11 1 JSA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 JSB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 DP 0.40 0.33 0.40 0.47 0.40 0.53 0.53 0.27 0.40 Kriteria Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Cukup Cukup
Tingkat Kesukaran
B 24 15 18 17 14 8 18 26 8 JS 30 30 30 30 30 30 30 30 30 IK 0.80 0.50 0.60 0.57 0.47 0.27 0.60 0.87 0.27
Kriteria Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang
Mudah Sukar
Kriteria soal Dipakai Dipakai Dipakai Dipakai
Dipakai Dipakai
Dipakai
Dipakai Dipakai
No Soal 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0
3
0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 23 8 16 9 15 23 22 26 24
16.17 18.63 16.44 17.67 16.87 16.57 16.00 15.38 16.21 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 0.77 0.27 0.53 0.30 0.50 0.77 0.73 0.87 0.80 0.23 0.73 0.47 0.70 0.50 0.23 0.27 0.13 0.20
0.1789 0.1956 0.248
9 0.210
00.250
0 0.17890.195
60.115
6 0.1600 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 0.630 0.465 0.420 0.396 0.467 0.752 0.526 0.537 0.706 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
14 7 11 7 10 15 15 15 15 9 1 5 2 5 8 7 11 9
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0.33 0.400 0.40 0.33 0.33 0.47 0.53 0.27 0.40
Cukup Cukup Cuku
p Cuku
p Cuku
p Baik Baik Cuku
p Cukup 23 8 16 9 15 23 22 26 24 30 30 30 30 30 30 30 30 30
0.77 0.27 0.53 0.30 0.50 0.77 0.73 0.87 0.80
Mudah Sukar Sedan
g Sukar Sedan
g Mudah Muda
h Muda
h Mudah Dipaka
i Dipak
ai Dipak
ai Dipak
ai Dipak
ai Dipakai Dipakai
Dipakai Dipakai
No Soal Y Y2 19 20 21 22 23 24 25 1 1 1 1 1 0 1 22 484 1 1 1 1 1 1 1 21 441 1 1 1 0 1 1 1 20 400 1 1 1 1 0 0 0 20 400 1 0 1 1 0 0 0 19 361 1 1 0 0 1 1 0 19 361 1 1 1 1 1 1 0 19 361 1 1 0 0 1 1 0 19 361 0 1 1 0 1 1 1 19 361 1 1 0 0 1 1 1 19 361 1 1 1 1 1 0 0 18 324 1 1 0 0 1 1 0 18 324 1 1 1 1 1 1 0 18 324 1 0 1 1 0 1 0 17 289
4
0 1 1 0 1 1 1 17 289 1 1 1 1 1 1 0 17 289 1 1 1 1 0 0 0 15 225 1 1 0 0 1 1 0 14 196 0 1 0 0 1 0 0 14 196 0 1 0 0 1 1 0 12 144 1 0 1 1 0 0 0 11 121 1 1 0 0 1 0 0 10 100 1 1 1 1 0 0 0 8 64 1 1 0 0 1 0 0 8 64 1 0 0 0 1 0 0 8 64 0 0 0 0 0 0 0 7 49 0 1 0 0 1 0 0 6 36 0 0 0 0 0 0 0 4 16 0 0 0 0 0 0 0 3 9 0 0 1 0 0 0 0 3 9 21 22 16 12 20 14 6 425 7023
16.19 16.05 16.50 17.08 15.90 17.79 19.67 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 14.17 0.70 0.73 0.53 0.40 0.67 0.47 0.20 0.30 0.27 0.47 0.60 0.33 0.53 0.80
0.2100 0.1956 0.248
9 0.240
0 0.222
2 0.2489 0.160
0 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 5.780 0.535 0.539 0.432 0.412 0.424 0.586 0.476 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
13 13 11 8 12 11 6 8 9 5 4 8 3 0 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
0.33 0.27 0.40 0.27 0.27 0.53 0.40
Cukup Cukup Cuku
p Cuku
p Cuku
p Baik Cuku
p 21 22 16 12 20 14 6 30 30 30 30 30 30 30 k = 25
0.70 0.73 0.53 0.40 0.67 0.47 0.20 M = 14.167
Sedang Muda
h Sedan
g Sedan
g Sedang Sedang
Sukar Vt = 33.406
Dipakai Dipak
ai Dipak
ai Dipak
ai Dipakai Dipakai
Dipakai r11 = 0.850
5
Perhitungan Validitas Butir Soal Rumus
Keterangan: Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal Mt = Rata-rata skor total St = Standart deviasi skor total P = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal Q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal Kriteria Apabila rpbis > rtabel, maka butir soal valid. Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
No Kode Butir soal no 1 (X) Skor Total (Y) Y2 XY
1 UC-09 1 22 484 222 UC-16 1 21 441 21 3 UC-05 1 20 400 20 4 UC-25 1 20 400 20 5 UC-01 1 19 361 19 6 UC-04 1 19 361 197 UC-19 1 19 361 19 8 UC-23 1 19 361 199 UC-10 1 19 361 19 10 UC-13 1 19 361 19 11 UC-18 1 18 324 18 12 UC-20 1 18 324 18 13 UC-30 1 18 324 1814 UC-02 1 17 289 17 15 UC-07 1 17 289 1716 UC-21 1 17 289 17 17 UC-28 1 15 225 15 18 UC-17 1 14 196 14 19 UC-24 1 14 196 14 20 UC-08 1 12 144 1221 UC-26 1 11 121 11 22 UC-06 0 10 100 023 UC-27 0 8 64 0 24 UC-12 1 8 64 8 25 UC-29 1 8 64 8 26 UC-03 1 7 49 7 27 UC-14 0 6 36 0
qp
SMM
rt
tppbis
−=
6
28 UC-15 0 4 16 0 29 UC-22 0 3 9 0 30 UC-11 0 3 9 0
Jumlah 24 425 7023 391
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:
Mp = Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1
= 391 24 = 16.29
Mt = Jumlah skor total Banyaknya siswa
= 425 30 = 14.17
p = Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1 Banyaknya siswa
= 24 30 = 0.80 q = 1 p = 1 0.80 = 0.20
St =
7023 425 2
= 5.78
30 30
rpbis = 16.29 14.17 0.80 5.78 0.20
= 0.735 Pada � = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.361 Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.
7
Perhitungan Reliabilitas Instrumen
Rumus:
Keterangan: k : Banyaknya butir soal M : Rata-rata skor total Vt : Varians total Kriteria Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:
k = 25 M = 14.1667
Vt = 7023
425 2
= 33.4056
30 30
r11
=
25 1 -
14.167 25 - 14.17
25 1 25 33.4056 = 0.850 Pada � = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0.361
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
Rumus
⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛=
kVtMM(k1
1-kk r11
BA
BA
JSJSJBJB
IK ++
=
8
Keterangan:
IK : Indeks kesukaran JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JSB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval IK Kriteria 0.00 < IK < 0.30 Sukar 0.30 < IK < 0.70 Sedang 0.70 < IK < 1.00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor 1 UC-09 1 1 UC-21 1 2 UC-16 1 2 UC-28 1 3 UC-05 1 3 UC-17 1 4 UC-25 1 4 UC-24 1 5 UC-01 1 5 UC-08 1 6 UC-04 1 6 UC-26 1 7 UC-19 1 7 UC-06 0 8 UC-23 1 8 UC-27 0 9 UC-10 1 9 UC-12 1 10 UC-13 1 10 UC-29 1 11 UC-18 1 11 UC-03 1 12 UC-20 1 12 UC-14 0 13 UC-30 1 13 UC-15 0 14 UC-02 1 14 UC-22 0 15 UC-07 1 15 UC-11 0
Jumlah 15 Jumlah 9
IK = 15 + 9 30
= 0.80
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
Rumus
B
B
A
A
JB
JB
D −=
9
Keterangan:
D : Daya Pembeda BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atasBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : Banyaknya siswa pada kelompok atas JB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
Interval DP Kriteria 0.00 < DP < 0.20 Jelek 0.20 < DP < 0.40 Cukup 0.40 < DP < 0.70 Baik 0.70 < DP < 1.00 Sangat Baik
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode Skor No Kode Skor 1 UC-09 1 1 UC-21 1 2 UC-16 1 2 UC-28 1 3 UC-05 1 3 UC-17 1 4 UC-25 1 4 UC-24 1 5 UC-01 1 5 UC-08 1 6 UC-04 1 6 UC-26 1 7 UC-19 1 7 UC-06 0 8 UC-23 1 8 UC-27 0 9 UC-10 1 9 UC-12 1 10 UC-13 1 10 UC-29 1 11 UC-18 1 11 UC-03 1 12 UC-20 1 12 UC-14 0 13 UC-30 1 13 UC-15 0 14 UC-02 1 14 UC-22 0 15 UC-07 1 15 UC-11 0
Jumlah 15 Jumlah 9
DP = 15
9
15 15 = 0.40
10
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
JIGSAW LSQ
No Kode Nilai No Kode Nilai 1 A-01 73.00 1 B-01 80.00 2 A-02 60.00 2 B-02 75.00 3 A-03 85.00 3 B-03 80.00 4 A-04 60.00 4 B-04 78.00 5 A-05 75.00 5 B-05 80.00 6 A-06 75.00 6 B-06 73.00 7 A-07 80.00 7 B-07 73.00 8 A-08 60.00 8 B-08 70.00 9 A-09 53.00 9 B-09 88.00 10 A-10 83.00 10 B-10 78.00 11 A-11 75.00 11 B-11 65.00 12 A-12 58.00 12 B-12 70.00 13 A-13 68.00 13 B-13 63.00 14 A-14 75.00 14 B-14 73.00 15 A-15 63.00 15 B-15 63.00 16 A-16 73.00 16 B-16 83.00 17 A-17 80.00 17 B-17 78.00 18 A-18 68.00 18 B-18 80.00 19 A-19 78.00 19 B-19 78.00 20 A-20 73.00 20 B-20 75.00 21 A-21 55.00 21 B-21 75.00 22 A-22 63.00 22 B-22 60.00 23 A-23 58.00 23 B-23 85.00 24 A-24 73.00 24 B-24 80.00 25 A-25 75.00 25 B-25 78.00 26 A-26 68.00 26 B-26 83.00 27 A-27 78.00 27 B-27 68.00 28 A-28 73.00 28 B-28 75.00 29 A-29 80.00 29 B-29 70.00 30 A-30 80.00 30 B-30 78.00 31 A-31 80.00 31 B-31 80.00 32 A-32 78.00 32 B-32 75.00 33 A-33 63.00 33 B-33 85.00 34 A-34 68.00 34 B-34 80.00 35 A-35 65.00 35 B-35 80.00 � = 2472.00 � = 2655.00 n1 = 35 n2 = 35
x1
= 70.63
x2 = 75.86 s1
2 = 74.4756 s22 = 43.3613
s1 = 8.630 s2 = 6.585
11
UJI NORMALITAS NILAI ULANGAN HARIAN ANTARA KELAS X C (LSQ)
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika �2 < �2 tabel Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 88.00 Panjang Kelas = 4.67
Nilai minimal = 60.00 Rata-rata ( x ) = 75.86
Rentang = 28.00 s = 6.58 Banyak kelas = 6 n = 35
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi
(Oi-
Ei)²
Ei
60.00 - 64.00 59.50 -2.48 0.4935 0.0358 1.2528 3
2.4368
65.00 - 69.00 64.50 -1.72 0.4577 0.1249 4.3708 2
1.2860
70.00 74.00 69.50 -0.97 0.3328 0.2512 8.7915 6
0.8864
75.00 - 79.00 74.50 -0.21 0.0816 0.2916
10.2054 11
0.0619
80.00 - 84.00 79.50 0.55 0.2099 0.1954 6.8385 10
1.4615
85.00 - 90.00 84.50 1.31 0.4053 0.0816 2.8556 3
0.0073
90.50 2.22 0.4869
�² � = 6.1398
Untuk � = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh �² tabel = 7.81
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
( )∑=
−=χ
k
1i i
2ii2
EEO
12
6.1398 7.81
Karena �² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI NORMALITAS
NILAI ULANGAN HARIAN ANTARA KELAS X B
Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan:
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika �2 < �2 tabel Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 85.00 Panjang Kelas
Nilai minimal = 53.00 Rata-rata ( x )
Rentang = 32.00 s Banyak kelas = 6 n
Kelas Interval Batas Kelas
Z untuk batas kls.
Peluang untuk Z Luas K
53.00 - 58.0
0 52.50 -2.10 0.4822 0
59.00 - 64.0
0 58.50 -1.41 0.4201 0
65.00 70.0
0 64.50 -0.71 0.2612 0
71.00 - 76.0
0 70.50 -0.01 0.0059 0
77.00 - 82.0
0 76.50 0.68 0.2519 0
83.00 - 88.0
0 82.50 1.38 0.4155 0
( )∑=
−=χ
k
1i i
2ii2
EEO
13
88.50 2.07 0.4808
�² � = 4.3428
Untuk � = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh �² tabel = 7.81
4.3428 7.81
Karena �² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal
UJI KESAMAAN DUA VARIANS NILAI ULANGAN HARIAN ANTARA KELAS X B (JIGSAW) DAN X C (LSQ)
Hipotesis Ho : �1
2 = �22
Ha : �12
=
�22
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2� (nb-1):(nk-1)
F 1/2� (nb-1):(nk-1) Dari data diperoleh:
Sumber variasi JIGSAW LSQ
Jumlah 2472 2655
n
35 35 x 70.63 75.86
Varians (s2) 74.4756 43.3613
Daerah penerimaan Ho
terkecilVarians terbesarVarians F =
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
14
Standart deviasi (s) 8.63 6.58 Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
F = 74.48 = 1.7176 43.36
Pada � = 5% dengan:
dk pembilang = nb - 1 =35 - 1 =
34
dk penyebut = nk -1 =35 - 1 =
34
F (0.05)(34:34) = 1.77
1.7176 1.77
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
Hipotesis Ho : �1 = �2 Ha : �1
=
�2 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Daerah penerimaan Ho
21 n1
n1 s
xx t 21
+
−=
( ) ( )2nn
1n1n s
21
222
211
−+−+−
=ss
15
Ho ditolak apabila -t(1-a)(n1+n2-2)< t < t(1-�)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Jumlah 2472 2655
n
35 35 x 70.63 75.86
Varians (s2) 74.4756 43.3613 Standart deviasi (s) 8.63 6.58
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
S = 35 1 74.48 + 35 1 43.36
= 7.67584
35 + 35 2
T = 70.63 75.86
= -2.850
7.67584
1 + 1
35
35
Pada � = 5% dengan dk = 35 + 35 - 2 = 68 diperoleh t(0.95)(68) = 1.67
-2.85 -1.67 1.67 Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kelas XC (LSQ) berbeda dengan kelas XB (Jigsaw)
Daerah
penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ)
(pertemuan 1) Mata Pelajaran : Geografi Satuan Pendidikan : SMA N 1 Lasem Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pendekatan geografi C. Indikator
• Menjelaskan perbedaan metode/ pendekatan geografi • Menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena
geosfer D. Tujuan Pembelajaran
• Supaya siswa mengetahui dan dapat menjelaskan metode/ pendekatan geografi
• Supaya siswa dapat menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer
E. Materi Ajar Pendekatan keruangan dan pendekatan kewilayahan
F. Strategi Pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ)
G. Metode Pengajaran Ceramah, Tanya jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1. Pendahuluan
a. Apersepsi Guru menanyakan tentang konsep geografi
b. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akandiajarkan
10 menit
2. Kegiatan Inti a. Siswa diharapkan membaca referensi tentang
metode/ pendekatan geografi dari buku-buku referensi yang tersedia
b. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang kurang dipahami, dan sebaliknya guru juga memberikan pertanyaan
70 menit
17
balikan kepada siswa c. Guru menjelaskan materi tentang pendekatan
keruangan dan pendekatan kewilayahan 3. Penutup
a. Guru memberikan pertanyaan ulang untuk mengecek kepahaman siswa
b. Guru memberikan tugas rumah c. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
10 menit
Rembang, Juli 2010 Guru Mata pelajaran Panca Indriana, SE
Peneliti Yuli Istiawati NIM. 3201406044
Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasem
Dra. Sri Purwaningsih NIP.19571008 198111 2 001
18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ)
(pertemuan 1) Mata Pelajaran : Geografi Satuan Pendidikan : SMA N 1 Lasem Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pendekatan geografi C. Indikator
• Menjelaskan perbedaan metode/ pendekatan geografi • Menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena
geosfer D. Tujuan Pembelajaran
• Supaya siswa mengetahui dan dapat menjelaskan metode/ pendekatan geografi
• Supaya siswa dapat menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer
E. Materi Ajar Pendekatan kewilayahan dan pendekatan ekologi
F. Strategi Pembelajaran Learning Start with a Question (LSQ)
G. Metode Pengajaran Ceramah, Tanya jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1. Pendahuluan
a. Apersepsi Guru menanyakan tentang konsep geografi
b. Motivasi Guru memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang akandiajarkan
10 menit
2. Kegiatan Inti a. Siswa diharapkan membaca referensi tentang
metode/ pendekatan geografi dari buku-buku referensi yang tersedia
b. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang kurang dipahami, dan sebaliknya guru juga memberikan pertanyaan
70 menit
19
balikan kepada siswa c. Guru menjelaskan materi tentang pendekatan
kewilayahan dan pendekatan ekologi 3. Penutup
a. Guru memberikan pertanyaan ulang untuk mengecek kepahaman siswa
b. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
10 menit
Rembang, Juli 2010 Guru Mata pelajaran Panca Indriana, SE
Peneliti Yuli Istiawati NIM. 3201406044
Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasem
Dra. Sri Purwaningsih NIP.19571008 198111 2 001
20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
(pertemuan 1) Mata Pelajaran : Geografi Satuan Pendidikan : SMA N 1 Lasem Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
I. Standar Kompetensi
Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi. J. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pendekatan geografi K. Indikator
• Menjelaskan perbedaan metode/ pendekatan geografi • Menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena
geosfer L. Tujuan Pembelajaran
• Supaya siswa mengetahui dan dapat menjelaskan metode/ pendekatan geografi
• Supaya siswa dapat menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer
M. Materi Ajar Pendekatan keruangan dan pendekatan kewilayahan
N. Strategi Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw
O. Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, Tanya jawab
P. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1. Pendahuluan
c. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil yang diharapkan akan dicapai oleh setiap siswa
d. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pembelajaran kooperatif tipe jigsaw)
10 menit
2. Kegiatan Inti d. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
satu kelompok terdiri dari lima orang siswa yang tempat duduknya saling berdekatan
e. Siswa diharapkan membaca referensi tentang metode/ pendekatan geografi dari buku-buku referensi yang tersedia
f. Guru memberikan materi pembelajaran dalam
70 menit
21
bentuk teks kepada setiap kelompok untuk didiskusikan
g. Setiap kelompok mengirimkan seorang wakilnya untuk berkumpul dalam diskusi tim ahli, yang mana waktu diskusi telah ditentukan oleh guru
h. Setelah diskusi kelompok tim ahli selesai, masing-masing perwalian kembali ke kelompoknya untuk menyampaikan hasil diskusi tersebut
i. Lalu guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikanhasil diskusinya
j. Setelah presentasi selesai, guru memberikan koreksi terhadap hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh kelompok tersebut (apabila masih terjadi kekurangan)
3. Penutup d. Guru bersama siswa menarik kesimpulan terhadap
hasil diskusi e. Guru memberikan tugas rumah f. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
10 menit
Rembang, Juli 2010 Guru Mata pelajaran Panca Indriana, SE
Peneliti Yuli Istiawati NIM. 3201406044
Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasem
Dra. Sri Purwaningsih NIP.19571008 198111 2 001
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
(pertemuan 2) Mata Pelajaran : Geografi Satuan Pendidikan : SMA N 1 Lasem Kelas/ Semester : X (sepuluh)/ Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi. B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan pendekatan geografi C. Indikator
• Menjelaskan perbedaan metode/ pendekatan geografi • Menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena
geosfer D. Tujuan Pembelajaran
• Supaya siswa mengetahui dan dapat menjelaskan metode/ pendekatan geografi
• Supaya siswa dapat menerapkan metode/ pendekatan geografi dalam mengkaji fenomena geosfer
E. Materi Ajar Pendekatan kewilayahan dan pendekatan ekologi
F. Strategi Pembelajaran Kooperatif model Jigsaw
G. Metode Pengajaran Ceramah, diskusi, Tanya jawab
H. Langkah-langkah Pembelajaran No. Kegiatan Alokasi Waktu 1. Pendahuluan
a. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil yang diharapkan akan dicapai oleh setiap siswa
b. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh (pembelajaran kooperatif tipe jigsaw)
10 menit
2. Kegiatan Inti a. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok,
satu kelompok terdiri dari lima orang siswa yang tempat duduknya saling berdekatan
b. Siswa diharapkan membaca referensi tentang metode/ pendekatan geografi dari buku-buku referensi yang tersedia
c. Guru memberikan materi pembelajaran dalam
70 menit
23
bentuk teks kepada setiap kelompok untuk didiskusikan
d. Setiap kelompok mengirimkan seorang wakilnya untuk berkumpul dalam diskusi tim ahli, yang mana waktu diskusi telah ditentukan oleh guru
e. Setelah diskusi kelompok tim ahli selesai, masing-masing perwalian kembali ke kelompoknya untuk menyampaikan hasil diskusi tersebut
f. Kemudian guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
g. Setelah presentasi selesai, guru memberikan koreksi terhadap hasil diskusi yang telah dipresentasikan oleh kelompok tersebut (apabila masih terjadi kekurangan)
3. Penutup a. Guru bersama siswa menarik kesimpulan terhadap
hasil diskusi b. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya
10 menit
Rembang, Juli 2010 Guru Mata pelajaran Panca Indriana, SE
Peneliti Yuli Istiawati NIM. 3201406044
Mengetahui Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Lasem
Dra. Sri Purwaningsih NIP.19571008 198111 2 001