2 tinjauan pustaka - ipb...

13
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan Kapal perikanan merupakan kapal yang digunakan untuk aktivitas penangkapan ikan di laut (Iskandar dan Pujiati, 1995). Kapal perikanan adalah kapal yang digunakan dalam dunia perikanan, yang mencakup penggunaan dalam usaha penangkapan, pengumpulan sumberdaya ikan, riset perikanan, training dan untuk mengontrol sumber-sumber perairan (Nomura and Yamazaki, 1977), Sehingga kapal perikanan memiliki persyaratan minimal agar dapat digunakan untuk operasi penangkapan (Nomura and Yamazaki, 1977), yaitu: 1) Memiliki kekuatan struktur badan kapal; 2) Menunjang keberhasilan operasi penangkapan ikan; 3) Memiliki stabilitas yang tinggi; dan 4) Memiliki fasilitas penyimpanan hasil tangkapan ikan. 2.2 Desain Kapal Perikanan dan Parameter Hidrostatis Fyson (1985) menyatakan bahwa kelengkapan dari perencanaan desain dan konstruksi dalam pembangunan kapal perikanan yaitu: 1) Profil kapal, rencana dek, rencana bawah dek; 2) Gambar garis dan tabel offset; 3) Profil konstruksi dan perencanaan; 4) Bagian-bagian konstruksi; dan 5) Gambar penyambung. Dalam mendesain suatu kapal perikanan, gambar-gambar yang harus dipersiapkan adalah: general arrangement, lines plan, profile construction, midship section, engine seating dan boom construction. Gambar-gambar perencanaan sangat berguna dalam pembangunan suatu kapal perikanan, seperti lines plan berguna untuk menentukan pengaturan letak dan ukuran ruangan kapal, seperti ruang palka, ruang mesin, ruang kemudi, ruang ABK, ruang peralatan penangkapan ikan (Fyson, 1985). Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain suatu kapal, yang dapat dikelompokan kedalam beberapa kriteria yaitu: sumberdaya yang tersedia, alat dan metode penangkapan, karateristik geografis suatu daerah penangkapan,

Upload: vuquynh

Post on 10-Jun-2018

252 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapal Perikanan

Kapal perikanan merupakan kapal yang digunakan untuk aktivitas

penangkapan ikan di laut (Iskandar dan Pujiati, 1995). Kapal perikanan adalah

kapal yang digunakan dalam dunia perikanan, yang mencakup penggunaan dalam

usaha penangkapan, pengumpulan sumberdaya ikan, riset perikanan, training dan

untuk mengontrol sumber-sumber perairan (Nomura and Yamazaki, 1977),

Sehingga kapal perikanan memiliki persyaratan minimal agar dapat digunakan

untuk operasi penangkapan (Nomura and Yamazaki, 1977), yaitu:

1) Memiliki kekuatan struktur badan kapal;

2) Menunjang keberhasilan operasi penangkapan ikan;

3) Memiliki stabilitas yang tinggi; dan

4) Memiliki fasilitas penyimpanan hasil tangkapan ikan.

2.2 Desain Kapal Perikanan dan Parameter Hidrostatis

Fyson (1985) menyatakan bahwa kelengkapan dari perencanaan desain dan

konstruksi dalam pembangunan kapal perikanan yaitu:

1) Profil kapal, rencana dek, rencana bawah dek;

2) Gambar garis dan tabel offset;

3) Profil konstruksi dan perencanaan;

4) Bagian-bagian konstruksi; dan

5) Gambar penyambung.

Dalam mendesain suatu kapal perikanan, gambar-gambar yang harus

dipersiapkan adalah: general arrangement, lines plan, profile construction,

midship section, engine seating dan boom construction. Gambar-gambar

perencanaan sangat berguna dalam pembangunan suatu kapal perikanan, seperti

lines plan berguna untuk menentukan pengaturan letak dan ukuran ruangan kapal,

seperti ruang palka, ruang mesin, ruang kemudi, ruang ABK, ruang peralatan

penangkapan ikan (Fyson, 1985). Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain suatu kapal, yang dapat

dikelompokan kedalam beberapa kriteria yaitu: sumberdaya yang tersedia, alat

dan metode penangkapan, karateristik geografis suatu daerah penangkapan,

Page 2: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

4

seaworthiness kapal dan keselamatan anak buah kapal, peraturan-peraturan yang

berhubungan dengan desain kapal, pemilihan material yang tepat untuk

konstruksi, penanganan dan penyimpanan hasil tangkapan dan faktor-faktor

ekonomis. Dimensi utama yang terdiri dari panjang (L), lebar (B) dan dalam (D)

sangat menentukan kemampuan dari suatu kapal, oleh sebab itu dalam mendesain

suatu kapal, hal ini perlu diperhatikan dengan teliti.

Adapun ukuran dimensi kapal menurut (BPPI, 2006) meliputi:

1) Panjang kapal (Length/ L)

Panjang kapal terdiri dari:

(1) Panjang total atau LOA (length over all) adalah jarak horizontal yang diukur

mulai dari titik terdepan dari linggi haluan sampai dengan titik terbelakang

dari buritan. Panjang total ini merupakan panjang yang terbesar dari sebuah

kapal dan diukur sejajar dengan lunas kapal.

(2) Jarak sepanjang garis tegak atau LPP/ LBP (length perpendicular/ length

between perpendicular) adalah jarak horizontal yang dihitung dari garis

tegak haluan sampai dengan garis tegak buritan. Garis tegak haluan (fore

perpendicular) adalah garis khayal yang terletak tegak lurus pada

perpotongan antara Lwl dan badan kapal pada bagian haluan. Sedangkan

yang dimaksud dengan garis tegak buritan (after perpendicular) adalah

sebuah garis khayal yang terletak pada bagian buritan atau di belakang

poros kemudi (bagi kapal yang memiliki poros kemudi).

(3) Panjang garis air atau LWL (length of water line) adalah jarak horizontal

yang dihitung dari titik perpotongan antara garis air (water line) dengan

linggi haluan sampai dengan titik perpotongan antara garis air dengan linggi

buritan.

Page 3: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

5

(Sumber: BPPI, 2006)

Gambar 1 Dimensi ukuran panjang kapal.

2) Lebar kapal (breadth/B)

Lebar kapal terdiri dari:

(1) Lebar terbesar atau Bmax (breadth maximum), adalah jarak horizontal pada

lebar kapal yang terbesar di tengah-tengah kapal, dihitung dari salah satu

sisi terluar (sheer) yang satu ke sisi (sheer) lainnya yang berhadapan.

(2) Lebar dalam atau Bmoulded (breadth moulded), adalah jarak horisontal pada

lebar kapal yang terbesar, diukur dari bagian dalam kulit kapal yang satu ke

bagian dalam kulit kapal lainnya yang berhadapan.

Keterangan :

1) Lebar terbesar (breadth maximum)

2) Lebar dalam (breadth moulded)

3) Garis air (water line)

(Sumber: BPPI, 2006)

Gambar 2 Lebar kapal.

Page 4: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

6

(3) Dalam kapal (depth)

Dalam kapal terdiri dari:

(1) Dalam atau D (depth), adalah jarak vertikal yang diukur dari dek

terendah kapal sampai titik terendah badan kapal.

(2) Sarat kapal atau d (draft), adalah jarak vertikal yang diukur dari garis

air (water line) tertinggi sampai dengan titik terendah badan kapal.

(3) Lambung bebas (free board), adalah jarak vertikal/ tegak yang diukur

dari garis air (water line) tertinggi sampai dengan sheer.

Keterangan :

1) Dalam (Depth)

2) Sarat kapal (draft)

3) Lambung bebas (free board)

(Sumber: BPPI, 2006)

Gambar 3 Dalam kapal.

Besar kecilnya nilai rasio dimensi utama kapal (L, B dan D) dalam

membangun kapal dapat digunakan untuk menganalisa performa (bentuk) dan

mempengaruhi kemampuan dari suatu kapal. Nilai perbandingan L/D, L/B, dan

B/D perlu diperhatikan dalam perhitungan teknis, jenis bahan maupun ketentuan

yang berlaku.

Menurut Fyson (1985), dalam desain sebuah kapal karakteristik

perbandingan dimensi-dimensi utama merupakan hal penting yang harus

diperhatikan. Perbandingan tersebut meliputi:

1) Perbandingan antara panjang dan lebar (L/B), yang mempengaruhi tahanan

dan kecepatan kapal. Nilai perbandingan L/B mengecil akan berpengaruh

pada kecepatan kapal/ kapal menjadi lambat;

Page 5: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

7

2) Perbandingan antara lebar dan dalam (B/D), merupakan faktor yang

berpengaruh terhadap stabilitas. Jika nilai B/D membesar akan membuat

stabilitas baik, tetapi disisi lain mengakibatkan propulsive ability memburuk;

dan

3) Perbandingan antara panjang dan dalam (L/D), merupakan faktor yang

berpengaruh terhadap kekuatan memanjang kapal. Jika nilai L/D membesar

akan mengakibatkan kekuatan longitudinal kapal melemah.

Berikut tabel yang berisikan nilai rasio L/D, L/B, dan B/D yang dikemukakan

oleh Nomura dan Yamazaki (1977).

Tabel 1 Nilai rasio dimensi kapal untuk kelompok kapal perikanan dengan

metode pengoperasian alat tangkap yang ditarik (towed/ dragged gear),

alat tangkap pasif (static Gear), dan alat tangkap yang dilingkarkan

(encircling gear).

Kelompok kapal Panjang kapal (L) GT L/B L/D B/D

Alat tangkap yang di tarik <22 m - <6,3 <11,5 >1,75

Alat tangkap pasif <20 m <5 <5,0 >11,0 >2,5

5-10 5,0 11,0 2,2

10-15 5,0 10,5 2,1

>15 5,0 10,0 2,0

Alat tangkap yang

dilingkarkan

<22 m - 4,3 <10,0 >2,15

Sumber : Nomura dan Yamazaki (1977)

Analisis kesesuaian antara desain kapal dengan fungsi dan peruntukannya

perlu dilakukan, karena menurut Fyson (1985) rasio antara panjang dan lebar

(L/B) berpengaruh pada resistensi kapal, rasio antara panjang dan dalam (L/D)

berpengaruh pada kekuatan memanjang kapal serta rasio antara lebar dan dalam

berpengaruh terhadap stabilitas kapal.

Fyson (1985), mengemukakan bahwa koefisien bentuk (coefficient of

fineness) menunjukkan bentuk tubuh kapal berdasarkan hubungan antara luas area

badan kapal yang berbeda dan volume tubuh kapal terhadap masing-masing

dimensi utama kapal.

Page 6: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

8

Koefisien bentuk badan kapal, terdiri dari:

1) Coefficient of block (Cb), menunjukkan perbandingan antara nilai volume

displacement kapal dengan volume bidang balok yang mengelilingi badan

kapal.

(Sumber : Iskandar dan Novita, 1997)

Gambar 4 Coefficient of block (Cb).

2) Coefficient of prismatic (Cp), menunjukkan perbandingan antara volume

displacement kapal dengan volume yang dibentuk oleh luas area penampang

melintang tengah kapal (A ) dan panjang kapal pada garis air tertentu

(Lwl).

3) Coefficient vertical prismatic (Cvp), menunjukkan perbandingan antara

volume displacement kapal dengan volume yang dibentuk oleh luas area

kapal pada WL tertentu secara horizontal-longitudinal (Aw) dan draft kapal.

(Sumber : Iskandar dan Novita, 1997)

Gambar 5 Coefficient of Prismatic (Cp) dan Coefficient vertical prismatic (Cvp).

d

A P

F P

L p p

Aw

B

A

A P

F P

L p p

B

d

Page 7: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

9

4) Coefficient of waterplan (Cw), menunjukkan besarnya luas area penampang

membujur tengah kapal dibandingkan dengan bidang empat persegi panjang

yang mengelilingi luas area tersebut.

(Sumber : Iskandar dan Novita, 1997)

Gambar 6 Coefficient of waterplane (Cw).

5) Coefficient of midship (C ), menunjukkan perbandingan antara luas

penampang melintang tengah kapal secara vertikal dengan bidang empat

persegi panjang yang mengelilingi luas area tersebut.

(Sumber : Iskandar dan Novita, 1997 )

Gambar 7 Coefficient of midship (C ).

Tabel 2 menjelaskan nilai koefisien bentuk yang dikemukakan oleh (Nomura and

Yamazaki, 1977).

Tabel 2 Nilai koefisien bentuk untuk kelompok kapal perikanan dengan metode

pengoperasian alat tangkap yang ditarik (towed/ dragged gear), alat

tangkap pasif (static gear), dan alat tangkap yang dilingkarkan

(encircling gear).

Kelompok kapal Cb Cp C Cw

Alat tangkap yang di tarik 0,58-0,67 0,66-0,72 0,88-0,93

Alat tangkap pasif 0,63-0,72 0,83-0,90 0,65-0,75 0,91-0,97

Alat tangkap yang dilingkarkan 0,57-0,68 0,76-0,94 0,67-0,78 0,91-0,95

Sumber : (Nomura and Yamazaki, 1977)

A

B

d

Lwl

B Aw

Page 8: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

10

Tabel 3 Nilai kisaran rasio dimensi, berdasarkan metode operasi di beberapa

daerah di Indonesia.

Metode operasi Rasio dimensi

L/B L/D B/D

Encircling gear 2,60-9,30 4,55-17,43 0,56-5,00

Towed/ dragged gear 2,86-8,30 7,20-15,12 1,25-4,41

Static gear 2,83-11,12 4.58-17,28 0,96-4,68

Multipurpose 2,88-9,42 8,69-17,55 0,35-6,09 Sumber: Iskandar dan Pujiati (1995)

Tabel 4 Nilai kisaran coefficient of fineness, berdasarkan metode operasi di

beberapa daerah di Indonesia.

Metode operasi Coefficient of fineness

Cb Cw Cp Cvp Co

Encircling gear 0,56-0,67 0,78-0,88 0,60-0,79 0,68-0,86 0,84-0,96

Towed/ dragged gear 0,40-0,60 0,66-0,77 0,51-0,62 0,60-0,85 0,69-0,98

Static gear 0,39-0,70 0,65-0,85 0,56-0,80 0,53-0,82 0,63-0,91

Multipurpose - - - - - Sumber: Iskandar dan Pujiati (1995)

Page 9: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

11

Sumber : Fyson,1985

Gambar 8 Diagram proses desain dan konstruksi kapal perikanan.

Operasional Kapal

Penyerahan Kapal

Penggambaran dan Perhitungan

untukOperasional kapal

Evaluasi Hasil Pengoperasian Kapal

Estimasi Biaya

Perhitungan Dimensi Utama

Volume dan Berat

Estimasi Parameter-parameter

Rencana GA

Berat, Trims dan Perhitungan

Stabilitas

Midship dan Bagian Longitudinal,

Scantlings

Ketahanan Gerak, Karakteristik

Propeler

Spesifikasi

Cek Parameter-parameter

Preliminary Desain

Rencana GA

Spesifikasi Kontrak

Pemilihan Materil

Outline dan GA

(spesifikasi Pemilik)

Preliminary design

Tender

Kontrak Desain

Klasifikasi Gambar

Penggambaran

Pembangunan di

Galangan

Tes dan Evaluasi

Page 10: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

12

2.3 Konstruksi Kapal Perikanan

Kelengkapan dari perencanaan konstruksi/ pembangunan kapal perikanan

akan meliputi gambar sebagai berikut: profil kapal, rencana dek, rencana di bawah

dek, gambar garis dan tabel offset, profil konstruksi dan perencanaan, bagian-

bagian konstruksi serta gambar penyambungan dan bagian-bagian lainnya Fyson

(1985). Pasaribu (1985), menjelaskan bahwa konstruksi lambung kapal harus

memenuhi syarat sebagai berikut: laik laut dan laik tangkap dalam segala kondisi

yang sesuai dengan daerah pelayaran dan fungsi kapal yang diinginkan, ukuran

balok konstruksi lambung kapal harus memenuhi dari pihak yang berwenang yang

berlaku untuk jenis, tipe, ukuran dan kekuatan kapal, sistem konstruksi kapal

perikanan sebaiknya menggunakan sistem gading tunggal dan konstruksi kapal

perikanan harus sesuai dengan jenis kapal perikanan, peralatan perikanan, dan

daerah penangkapan ikan.

Menurut Pasaribu (1985), syarat-syarat konstruksi lambung kapal adalah

sebagai berikut:

1) Laik laut dan laik tangkap dalam berbagai kondisi sesuai dengan daerah

pelayaran dan fungsi kapal yang diinginkan;

2) Ukuran balok konstruksi lambung kapal harus memenuhi pihak berwenang

yang berlaku untuk tipe, jenis, ukuran dan kekuatan kapal;

3) Sistem konstruksi kapal perikanan sebaiknya memakai konstruksi yang

melintang;

4) Konstruksi melintang kapal menggunakan sistem gading tunggal; dan

5) Konstruksi kapal perikanan harus sesuai dengan jenis kapal, peralatan

perikanan, basis perikanan dan daerah penangkapan.

Nomura and Yamazaki (1977), menjelaskan bahwa kapal perikanan harus

memenuhi persyaratan minimal agar dapat digunakan untuk operasi penangkapan,

diantaranya adalah memiliki konstruksi yang kuat pada badan kapal, menunjang

keberhasilan operasi penangkapan ikan, memiliki stabilitas yang tinggi, memiliki

fasilitas penyimpanan ikan yang cukup. Bagian konstruksi utama kapal yang

berfungsi sebagai kekuatan membujur kapal (yang istilahnya diambil dari kamus

perkapalan menurut Soegiono et al, 2005), yaitu:

Page 11: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

13

1) Lunas

Lunas adalah bagian utama konstruksi pada alas kapal yang yang

membantang sepanjang garis tengah kapal dari depan sampai belakang.

Tinggi dan lebar lunas dalam dan lunas luar tergantung dari angka penunjuk

L(B/3+H). Tabel mengenai ketentuan lunas kapal pelayaran lokal dapat

dilihat pada Lampiran 1;

2) Linggi

Linggi adalah suatu kerangka konstruksi kapal yang membentuk bagian

ujung haluan kapal dan ujung buritan kapal. Kerangka konstruksi yang

terletak di bagian ujung haluan disebut linggi haluan, sedangkan yang

terletak di bagian ujung buritan disebut linggi buritan. Tabel mengenai

ketentuan linggi kapal pelayaran lokal dapat dilihat pada Lampiran 1;

3) Galar

Galar merupakan balok yang dipasang pada kedua sisi kapal sebelah dalam,

terletak memanjang atau membujur dari bagian haluan hingga buritan kapal.

Galar berfungsi sebagai penguat membujur, pengikat dan penghubung antar

gading-gading pada kapal. Tabel mengenai ketentuan galar pada kapal

pelayaran lokal dapat dilihat pada Lampiran 2;

4) Lantai dek

Lantai dek merupakan permukaan datar atau hampir mendatar yang

menutupi sisi atas dari ruangan-ruangan kapal; dan

5) Kulit kasko

Kulit kasko adalah badan dari sebuah kapal, tidak termasuk tiang-tiang, teli-

temali, layar, permesinan, ataupun peralatan. Kulit kasko berfungsi untuk

mencegah air masuk ke dalam kapal, selain itu juga berperan untuk

menambah gaya apung.

Bagian konstruksi utama kapal yang befungsi sebagai kekuatan melintang, yaitu:

1) Gading-gading

Gading-gading adalah rangka atau tulang rusuk dari sebuah kapal yang

memberikan kekuatan kapal secara melintang. Pada gading-gading

diusahakan sedikit sambungan atau tanpa sambungan agar diperoleh

kekuatan yang besar. Bentuk dari gading-gading akan menentukan bentuk

Page 12: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

14

kasko kapal. Tabel mengenai ketentuan gading-gading kapal pelayaran lokal

dapat dilihat pada Lampiran 3;

2) Balok dek

Balok dek merupakan penguat melintang konstruksi kapal yang befungsi

menyangga lantai dek dan sebagai palang pengikat yang menghubungkan

kedua sisi kapal. Balok dek dipasang dari sisi haluan hingga sisi buritan

kapal. Tabel mengenai ketentuan balok dek kapal pelayaran lokal dapat

dilihat pada Lampiran 4;

3) Wrang

Wrang/ gading dasar berfungsi menghubungkan gading atas bagian kiri dan

kanan. Tabel mengenai ketentuan tinggi wrang kapal pelayaran lokal dapat

dilihat pada Lampiran 5; dan

4) Lantai dek

Lantai dek merupakan permukaan datar atau hampir mendatar yang

menutupi sisi atas dari ruangan-ruangan di kapal.

2.4 Material Kapal Perikanan

Material merupakan salah satu komponen dasar dalam pembuatan sebuah

kapal perikanan, jenis dan tipe material yang digunakan akan sangat menentukan

kekuatan dari kapal tersebut. Iskandar (1990), menyatakan bahwa material yang

digunakan haruslah kuat, baik, sehat, tidak ada celah (retak) dan cacat yang

membahayakan kapal. Oleh karena itu pemilihan meterial yang sesuai dengan

kegunaan mutlak diperlukan dalam pembangunan sebuah kapal.

Menurut Fyson (1985), ada lima jenis pilihan meterial yang sesuai untuk

kapal perikanan, yaitu 1) kayu; 2) besi; 3) FRP (fiberglass rainforce plastic); 4)

ferrocement dan 5) alumunium. Menurut Iskandar (1990) pemilihan material yang

akan digunakan umumnya ditentukan oleh: 1) keahlian/ kemampuan galangan

kapal baik dari segi sumberdaya manusianya (SDM) ataupun teknologi yang

tersedia; 2) kemudahan dalam perolehan bahan; 3) untung/ rugi secara teknis dari

tiap material; serta 4) biaya dari material itu sendiri.

Iskandar (1990), mengatakan bahwa saat ini di Indonesia penggunaan kayu

masih lebih disukai dalam pembuatan sebuah kapal, hal ini dikarenakan oleh

Page 13: 2 TINJAUAN PUSTAKA - IPB Repositoryrepository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/58380/BAB...Menurut (Fyson, 1985) dikatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi desain

15

beberapa faktor yaitu: 1) harganya murah; 2) pengerjaannya mudah; dan 3) bahan

dasarnya mudah ditemukan. Dalam pembangunan sebuah kapal perikanan tidak

terlepas dari peran komponen bahan dasar yang digunakan, salah satunya adalah

bahan dasar kayu yang menjadi bahan dasar dari kapal yang diteliti pada

penelitian kali ini. Pemakaian bahan dasar kayu tidak akan pernah terlepas dari

pengidentifikasian sifat fisik dan sifat mekanis yang akan dijadikan bahan acuan

untuk proses pemilihan material kayu yang digunakan dalam pembangunan

sebuah konstruksi kapal. Sifat kayu diketahui meliputi penyusutan dan berat jenis.

Sifat mekanis kayu meliputi keteguhan lentur statik, tekan pukul, belah geser,

tarik sejajar arah serat, serta kekerasan kayu yang diukur dalam keadaan basah

(Pasaribu, 1985). Pasaribu (1985), juga menyatakan bahwa aspek teknis yang

perlu diperhatikan untuk memperoleh umur pakai yang lama dari kapal, yaitu:

1) Sifat fisik dan mekanis dari kayu yang digunakan;

2) Kelayakan desain dan konstruksi kapal; dan

3) Pengelolaan dan pembuatan kapal.

Lampiran 6 menunjukan beberapa material kayu yang direkomendasikan oleh

BKI.