2. permen

6
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR :……………. TENTANG SISTEM INFORMASI PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PEKERJAAN UMUM, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) dibutuhkan suatu sistem informasi yang memadai, yang dapat menunjang kecermatan perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan dan rehabilitasi serta pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan SPAM; b. bahwa pengelolaan data dan informasi yang dilaksanakan para penyelenggara SPAM, saat ini belum sepenuhnya dipahami dan dikelola secara baik, terpadu dan terintegrasi, sehingga berpengaruh pada kurang optimalnya output pelayanan yang dihasilkan; c. bahwa untuk meningkatkan, keterpaduan, keselarasan dan keseragaman dalam hal pengelolaan data dan informasi melalui pemanfaatan sumber daya teknologi informasi secara efektif dan efisien, maka perlu dikembangkan suatu sistem informasi yang mendukung tujuan penyelenggaraan pengembangan SPAM; d. bahwa bedasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a, b, dan c perlu ditetapkan suatu Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; 2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

Upload: herry-yustiana

Post on 23-Jun-2015

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

NOMOR :…………….

TENTANG

SISTEM INFORMASI PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Menimbang

:

a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air

minum (SPAM) dibutuhkan suatu sistem informasi yang

memadai, yang dapat menunjang kecermatan

perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan dan rehabilitasi

serta pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan

pengembangan SPAM;

b. bahwa pengelolaan data dan informasi yang dilaksanakan

para penyelenggara SPAM, saat ini belum sepenuhnya

dipahami dan dikelola secara baik, terpadu dan terintegrasi,

sehingga berpengaruh pada kurang optimalnya output

pelayanan yang dihasilkan;

c. bahwa untuk meningkatkan, keterpaduan, keselarasan dan

keseragaman dalam hal pengelolaan data dan informasi

melalui pemanfaatan sumber daya teknologi informasi

secara efektif dan efisien, maka perlu dikembangkan suatu

sistem informasi yang mendukung tujuan penyelenggaraan

pengembangan SPAM;

d. bahwa bedasarkan pertimbangan dimaksud pada huruf a,

b, dan c perlu ditetapkan suatu Sistem Informasi

Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri

Pekerjaan Umum

Mengingat

:

1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah;

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber

Daya Air;

3. Peratutan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

18 /PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum;

5. Peraturan Menteri Otonomi Daerah Nomor 8 tahun 2000

tentang Pedoman Akuntansi PDAM;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999

tentang Penilaian Kinerja PDAM;

7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 41/PERMEN.KOMINFO/II/2007, tentang panduan umum tata kelola teknologi informasi dan komunikasi.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM

TENTANG SISTEM INFORMASI PENYELENGGARAAN

PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu

Pengertian-pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Sistem Informasi adalah kegiatan atau aktifitas pengorganisasian serangkaian proses,

yang meliputi pengelolaan data dan informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

2. Rencana induk pengembangan sistem informasi adalah rencana strategis pembangunan

dan pengembangan sistem informasi yang memuat prioritas, kebijakan arah

pengembangan, pengorganisasian serta rencana kebutuhan pembiayaannya.

3. Penyelenggaraan Pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan, melaksanakan

konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau. Dan/atau mengevaluasi

sistem fisik dan non-fisik penyediaan air minum.

4. Sistem fisik meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan.

5. Sistem non fisik meliputi kelembagaan, manajemen, keuangan, peran serta

masyarakat dan hukum

6. Unit air baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan/atau penyedia air baku,

meliputi bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat

pengukuran, dan peralatan pemantauan, sistem perpompaan, dan/atau bangunan

sarana pembawa serta perlengkapannya.

7. Unit produksi adalah sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengolah air

baku menjadi air minum melalui proses fisik, kimiawi dan/atau biologi, meliputi bangunan

pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukuran dan

peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.

8. Unit distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari pipa transmisi air minum

sampai unit pelayanan.

9. Unit pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung oleh masyarakat

yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran.

10. Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

adalah suatu integritas sistem informasi yang menunjang proses kerja pada fungsi Unit

Air Baku, Unit Produksi, Unit Distribusi dan Unit Pelayanan.

11. Integritas Sistem Informasi SPAM meliputi sistem fisik dan non fisik yang terdiri dari

Sistem Informasi Air Baku, Sistem Informasi Produksi, Sistem Informasi Distribusi,

Sistem Informasi Meter Air, Sistem Informasi Kepelangganan dan Sistem Informasi

Rekening Air.

12. Sistem informasi pengelolaan asset adalah suatu alat pengendalian bagi manajemen

dalam mengendalikan keadaan aset, mengidentifikasi kontinuitas pemanfaatan aset

mengidentifikasi potensi pelayanan dan merencanakan investasi / re-investasi serta

jenis perencanaan dan pengendalian lainnya.

13. Teknologi informasi adalah alat bantu yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak

dan data serta dukungan layanan yang disediakan untuk membantu para pemakai dalam

menyelesaikan tugasnya.

14. Data adalah fakta yang ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai

bentuk media dan diproses untuk menghasilkan informasi

15. Struktur data adalah cara penyimpanan dan pengorganisasian data pada memori

komputer maupun file secara efektif sehingga dapat digunakan secara efisien, termasuk

operasi di dalamnya.

16. Database adalah kumpulan data yang disimpan dalam suatu file atau beberapa file.

17. Pogram aplikasi adalah serangkaian instruksi yang memerintah komputer tentang apa

yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya untuk melaksanakan

fungsi tertentu.

Bagian Kedua

Maksud dan Tujuan

Pasal 2

Maksud dan Tujuan pengaturan sistem informasi penyelenggaraan pengembangan sistem

Penyediaan Air Minum ini adalah sebagai acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah,

Penyelenggara, dan para ahli dalam bidang perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan

pengembangan sistem informasi penyelenggaraan pengembangan SPAM untuk :

a. Mewujudkan pemanfaatan sumberdaya teknologi informasi dalam penyelenggaraan

sistem informasi SPAM yang diorientasikan untuk mendukung keberhasilan tujuan-tujuan

Penyelenggaraan Pengembangan SPAM;

b. Mendorong adanya kesamaan visi dan pemahaman mengenai penerapan sistem

informasi yang memadai yang dapat menunjang kecermatan perencanaan, pengelolaan,

pemeliharaan dan rehabilitasi serta pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan

pengembangan SPAM;

c. Mendorong percepatan pertumbuhan infrastruktur sistem informasi sebagai penunjang

infrastruktur sistem fisik SPAM, hingga menumbuhkan akuntabilitas dan transparansi

kinerja penyelenggaraan pengembangan SPAM;

d. Mendorong peningkatan mutu manajemen dalam hal penyediaan data dan informasi bagi

kepentingan analisis dan evaluasi penyelenggaraan pengembangan SPAM;

e. Mendorong terselenggaranya sistem informasi pengelolaan asset yang efektif dalam

penyelenggaraan pengembangan SPAM;

f. Mendorong peningkatan efisiensi dan profesionalisme dalam sistem pelayanan air

minum;

Bagian Ketiga

Ruang Lingkup

Pasal 3

(1) Ruang lingkup Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan

Air Minum meliputi kegiatan penginputan data, pemerosesan data dan pemanfaatan

informasi dalam menunjang pelaksanaan sistem fisik penyelenggaraan pengembangan

SPAM yang meliputi Unit Air Baku, Unit Produksi, Unit Distribusi dan Unit pelayanan.

(2) Unit-unit yang merupakan komponen sistem fisik sebagaimana disebut pada ayat (1)

merupakan fungsi pelaksana proses kerja yang ditunjang oleh sistem informasi air

baku, sistem informasi produksi dan sistem informasi distribusi. Sedangkan pada unit

pelayanan ditunjang oleh sistem informasi meter air, sistem informasi kepelangganan

dan sistem informasi rekening air yang terintegrasi.

(3) Integrasi Sistem Informasi sebagaimana disebut pada ayat (2) di susun dalam bentuk

Pedoman Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air

Minum.

Pasal 4

Pedoman Sistem Informasi Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) tercantum pada Lampiran yang merupakan

satu kesatuan dengan Peraturan Menteri ini.

BAB II

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN

Pasal 5

(1) Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Informasi SPAM disusun

mengacu kepada kebijakan dan Strategi Pengembangan SPAM;

(2) Perencanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi penyelenggara SPAM

disusun dalam suatu rencana induk pengembangan sistem informasi.

(3) Rencana induk pengembangan sistem informasi sebagaimana disebut pada ayat (2)

memuat prioritas dan kebijakan arah pengembangan sistem informasi, rencana strategis

pemanfaatan teknologi informasi, pengorganisasian serta kebutuhan pembiayaannya;

(4) Rencana induk pengembangan system informasi sebagai mana disebut pada ayat (2)

dan (3) disusun dalam bentuk pedoman penyusunan rencana induk pengembangan

system informasi SPAM;

(5) Pembangunan dan pengembangan sistem informasi SPAM mengacu kepada Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum, sehingga membentuk sistem informasi air baku, sistem

informasi produksi dan sistem informasi distribusi sedangkan pada unit pelayanan

membentuk sistem informasi meter air, sistem informasi kepelangganan dan sistem

informasi rekening air;

(6) Sumber daya yang dimiliki, yang meliputi sumber daya manusia, sarana parasarana dan

dukungan manajemen serta prosedur kerja agar dapat dimanfaatkan dan dikondisikan

secara maksimal untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi yang

dibutuhkan dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM;

(7) Untuk menjamin kontinuitas dan konsistensi penyelenggaraan sistem informasi SPAM

dengan memperhatikan kompleksitas dan rentang kendali pengelolaan, penyelenggara

SPAM dapat membentuk organisasi pengelola sistem informasi dalam struktur

organisasi penyelenggara SPAM yang ditetapkan tugas pokok, fungsi dan

tanggungjawabnya;

(8) Pengelolaan data dan Informasi yang memadai harus memperhatikan tahap masukan

dan pengolahan data sampai pada tahap keluaran yang hasilnya berupa informasi yang

sebesar-besarnya dipergunakan untuk kepentingan manajemen penyelenggara SPAM

dan para pemangku kepentingan;

(9) Pengelolaan sistem aplikasi yang terdiri dari rangkaian prosedur kerja yang dijalankan

secara otomatis dengan bantuan program aplikasi, merupakan mekanisme untuk mengelola data.

(10) Untuk menjamin kecermatan, keakurasian, relevansi dan ketepatan waktu pada sistem

pelaporan dan penyelenggaraan sistem informasi yang terintegrasi, dapat memanfaatkan

teknologi informasi yang sesuai dengan tujuan organisasi pengelolaan SPAM.

(11) Tahapan pembangunan dan pengembangan sistem informasi SPAM dimulai dari tahap

analisis kebutuhan, tahap analisis sistem yang sedang berjalan dan alternatif

pengembangannya, tahap perancangan sistem dan tahap implementasi sistem yang

selanjutnya memasuki tahap pemeliharaan dan pengembangan sistem.

Pasal 6

Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Sistem Informasi sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) tercantum pada Lampiran yang merupakan satu kesatuan

dengan Peraturan Menteri ini.

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 7

(1) Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

(2) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Menteri ini akan ditetapkan dengan

Peraturan tersendiri.

(3) Peraturan menteri ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang bersangkutan untuk

diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal…,…………....... 2010

MENTERI PEKERJAAN UMUM

DJOKO KIRMANTO