2-penyebab penyakit.ppt

50
KONSEP KONSEP PENYEBAB PENYEBAB PENYAKIT PENYAKIT [email protected] [email protected]

Upload: ichwanhadi

Post on 08-Aug-2015

282 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

KONSEPKONSEP PENYEBAB PENYEBAB PENYAKITPENYAKIT

[email protected]@yahoo.com

Page 2: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 3: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 4: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 5: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 6: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 7: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 8: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 9: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 10: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

What is Cause

• Suatu kejadian, kondisi, atau karakteristik yang muncul sebelum munculnya penyakit dan tanpa adanya hal tersebut penyakit tidak akan muncul sama sekali atau tidak akan muncul sampai dengan beberapa waktu kemudianRothman and Greenland 1998

Page 11: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Faktor Penyakit

Faktor Step 1 Step 2 Disease

Langsung

Tidak langsung

Penyebab penyakit

Page 12: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Model kausalitas Henle-Koch

(postulat Koch)1. Agen tersebut selalu dijumpai pada setiap

kasus penyakit yang diteliti (necessary cause), pada keadaan yang sesuai.

2. Agen tersebut hanya mengakibatkan penyakit yang diteliti, tidak mengakibatkan penyakit lain (spesifitas efek).

3. Jika agen diisolasi sempurna dari tubuh, dan berulang-ulang ditumbuhkan dalam kultur yang murni, ia dapat menginduksi terjadinya penyakit (sufficient cause).

Page 13: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Host(Intrinsic Factors)

Host(Intrinsic Factors)

AgentAgent Environment(Extrinsic Factors)Environment(Extrinsic Factors)

The Epidemiological TriangleThe Epidemiological Triangle

NutritiveChemicalPhysicalInfectious

NutritiveChemicalPhysicalInfectious

PhysicalSocioeconomicPhysicalSocioeconomic

Genetic Physiologic stateAge ImmunizationSex BehaviorEthnic group

Genetic Physiologic stateAge ImmunizationSex BehaviorEthnic group

Page 14: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Epidemiologic TriadFaktor Agent, host, dan environmental saling berinteraksi menyebabkan

permasalahan kesehatan. Contoh segetiga epidemiology HIV di masyarakat

Page 15: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Karakterisitk HostKarakterisitk Host

Termasuk karakterisitik personal dan Termasuk karakterisitik personal dan perilaku, genetik, imunologi-dan faktor perilaku, genetik, imunologi-dan faktor lain yang dicurigai bisa meningkatkan lain yang dicurigai bisa meningkatkan atau menurunkan terjadinya penyakit.atau menurunkan terjadinya penyakit.

Contoh: umur, jenis kelamin, etnis, Contoh: umur, jenis kelamin, etnis, status perkawinan, latar belakang status perkawinan, latar belakang keluarga, penyakit sebelumnya, status keluarga, penyakit sebelumnya, status imunitas.imunitas.

Page 16: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Karakteristik AgentKarakteristik Agent

Faktor-faktor Biologi, Fisik, atau kimia Faktor-faktor Biologi, Fisik, atau kimia dimana ketiadaan, keberadaan atau dimana ketiadaan, keberadaan atau dosis tertentu yang menyebabkan dosis tertentu yang menyebabkan penyakit muncul.penyakit muncul.

Contoh: bakteri, virus, jamur, racun, Contoh: bakteri, virus, jamur, racun, alkohol, asap/rokok, obat narkotika, alkohol, asap/rokok, obat narkotika, trauma, radiasi.trauma, radiasi.

Page 17: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Karakteristik EnvironmentalKarakteristik Environmental

Kondisi External, selain agent yang Kondisi External, selain agent yang berkontribusi pada proses terjadinya berkontribusi pada proses terjadinya penyakit.penyakit.

Bisa berupa keadaan fisik, biologi atau Bisa berupa keadaan fisik, biologi atau sosial.sosial.

Contoh: suhu, kelembaban, ketinggian, Contoh: suhu, kelembaban, ketinggian, kepadatan, perumahan, air, makanan, kepadatan, perumahan, air, makanan, radiasi, polusi, kebisingan.radiasi, polusi, kebisingan.

Page 18: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 19: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Necessary condition (perlu)

Keadaan yang dibutuhkan untuk terjadinya penyakit

Sufficient condition (cukup)

Keadaan yang cukup membuat terjadinya penyakit

Page 20: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Jenis hubungan kausal

• Necessary and sufficient

• Necessary but not sufficient

• Sufficient, but not necessary

• Not sufficient not necessary

Page 21: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Necessary and Sufficient

• Tanpa adanya faktor, penyakit tidak akan muncul (necessary) dan dengan adanya faktor, penyakit selalu muncul (sufficient).

Factor A Penyakit

Angiosarkoma hati terjadi hanya dan cukup bila terdapat paparan dengan vinil klorida.Angiosarkoma hati terjadi hanya dan cukup bila terdapat paparan dengan vinil klorida.

Page 22: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Necessary but not sufficient

• Setiap faktor yang ada necessary, tapi tidak dengan sendirinya sufficient

Faktor A

Faktor B

Faktor C

Penyakit

Page 23: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Infeksi mycobacterium TBCInfeksi mycobacterium TBC

Gizi burukGizi buruk

UmurUmur

Keadaan lingkunganKeadaan lingkungan

Reaksi padaTingkat selulerReaksi padaTingkat seluler

TBC klinisTBC klinis

Tidak semua orang yang terinfeksi bakteri menghasilkan TBC klinisTidak semua orang yang terinfeksi bakteri menghasilkan TBC klinis

Page 24: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Sufficient, but not necessary

• Satu faktor bisa menimbulkan penyakit, namun faktor yang lain yang berperan sendirian bisa juga menimbulkan penyakit

Faktor A

Faktor B

Faktor C

PenyakitOR

OR

Page 25: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Not sufficient not necessary

• Model ini cukup akurat merepresentasikan model sebab akibat dalam penyakit kronis

Faktor A

Faktor C

Faktor E

OR

OR

Faktor B

Faktor D

Faktor F

Penyakit

Page 26: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Kausasi Majemuk

• Keyakinan teoritik menyebutkan bahwa pada umumnya penyakit memiliki lebih dari 1 penyebab.

• Pada penyakit non-infeksi, tak ada satu faktor pun dapat mengakibatkan penyakit secara sendiri

Page 27: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Model Kausasi Mejemuk

• Klaster Faktor Penyebab

Penyebab yang mencukupi bukanlah faktor tunggal, tetapi sejumlah faktor yang membentuk sebuah kelompok yang disebut klaster. Tiap klaster faktor penyebab mengakibatkan sebuah penyakit, faktor dalam klaster saling berinteraksi, bergantung untuk menimbulkan pengaruh klaster itu

Page 28: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

• Segitiga EpidemiologiMenekankan perlunya analisis dan

pemahaman masing-masing komponen. Perubahan pada satu komponen mengubah keseimbangan ketiga komponen dengan akibat menurunkan atau menaikkan kejadian penyakit. Cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi

Model Kausasi Mejemuk

Page 29: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Jaring Sebab AkibatJaring Sebab Akibat

Model ini kurang menekankan Model ini kurang menekankan peran “agent” dan lebih peran “agent” dan lebih menekankan pada multiple menekankan pada multiple interaksi antara “host” dan interaksi antara “host” dan “environment”.“environment”.

Beragam aksi dan reaksi terjadi Beragam aksi dan reaksi terjadi antara faktor yang mendorong antara faktor yang mendorong dan mencegah terjadinya dan mencegah terjadinya penyakit.penyakit.– Contoh: diabetes, cancerContoh: diabetes, cancer

Page 30: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Berbagai faktor yang Berbagai faktor yang memunculkan diabetes pada memunculkan diabetes pada

saat dewasasaat dewasa

Page 31: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt
Page 32: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Causes of chronic diseases

Page 33: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Jala-jala Kausasi

Keadaan biologik awal

Akibat I

Akibat II

Akibat III

(manifestasi Klinik

Promotor 1

Promotor 2

Promotor 3

Promotor 1

Promotor 2

Promotor 3

Promotor 1

Promotor 2

Promotor 3

Inhibitor 1

Inhibitor 2

Inhibitor 3

Page 34: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Model Roda

Inti Genetik

Lingkungan sosial

Lingkungan Biologik

Lingkungan Fisik

Page 35: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Kriteria “Penyebab” Sir AB Kriteria “Penyebab” Sir AB Hill (1965)Hill (1965)

Kekuatan hubunganKekuatan hubunganKonsistensiKonsistensiSpesifiisitasSpesifiisitas

Kronologi waktuKronologi waktuEfek dosis responEfek dosis respon

Masuk akalMasuk akalKoherensi buktiKoherensi bukti

Bukti-bukti ExperimentBukti-bukti ExperimentAnalogiAnalogi

Page 36: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

1. Kekuatan hubungan1. Kekuatan hubungan

Makin kuat hubungan paparan dan penyakit, makin kuat pula keyakinan bahwa hubungan tersebut bersifat kausal..

Contoh:Contoh: Resiko relativ penyakit kanker pada Resiko relativ penyakit kanker pada perokok vs bukan perokok sebesar 9; perokok vs bukan perokok sebesar 9; Resiko relativ penyakit kanker pada perokok Resiko relativ penyakit kanker pada perokok berat vs bukan perokok 20berat vs bukan perokok 20

Page 37: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

2. Konsistensi2. Konsistensi

Makin konsisten dengan riset lainnya yang dilakukan pada populasi dan lingkungan berbeda, makin kuat pula keyakinan hubungan kausal. Inkonsistensi tidak bisa dianggap non-kausal, karena bisa terjadi karena adanya fluktuasi acak maupun bias dalam pelaksanaan riset.

Page 38: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

2. Konsistensi 2. Konsistensi

Contoh: Merokok telah lama Contoh: Merokok telah lama dihubungkan dengan kejadian kanker dihubungkan dengan kejadian kanker paru pada paling tidak 29 penelitian paru pada paling tidak 29 penelitian retrospektif dan 7 penelitian prospektif.retrospektif dan 7 penelitian prospektif.

Catatan: Kadang-kadang terdapat alasan Catatan: Kadang-kadang terdapat alasan yang bagus mengapa penelitian yang yang bagus mengapa penelitian yang sama mempunyai hasil yang berbeda. sama mempunyai hasil yang berbeda. Contoh, satu studi meneliti paparan Contoh, satu studi meneliti paparan pada tingkat yang rendah sedangkan pada tingkat yang rendah sedangkan yang lain pada tingkat yang lebih tinggi.yang lain pada tingkat yang lebih tinggi.

Page 39: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

3. Spesifisitas3. Spesifisitas

Satu jenis paparan menyebabkan satu Satu jenis paparan menyebabkan satu penyakit.penyakit.

Konsep diatas berlaku untuk penyakit infeksi. Konsep diatas berlaku untuk penyakit infeksi. Banyak pengecualian untuk konsep diatas.Banyak pengecualian untuk konsep diatas.

Page 40: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

4. Kronologi waktu4. Kronologi waktu Faktor penyebab harus mendahului penyakit.Faktor penyebab harus mendahului penyakit.

Satu-satunya kriteria menurut Hill dimana setiap Satu-satunya kriteria menurut Hill dimana setiap orang setuju. orang setuju.

Jenis studi prospektif memberikan gambaran yang Jenis studi prospektif memberikan gambaran yang tepat mengenai hubungan temporal antara tepat mengenai hubungan temporal antara paparan dan penyakit. paparan dan penyakit.

Contoh:Contoh: Sebuah studi kohort prospektif pada Sebuah studi kohort prospektif pada kelompok perokok dan bukan perokok yang pada kelompok perokok dan bukan perokok yang pada awal pengamatan sehat kemudian diikuti untuk awal pengamatan sehat kemudian diikuti untuk melihat kejadian penyakit kanker paru.melihat kejadian penyakit kanker paru.

Page 41: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

5. Tingkatan biologi5. Tingkatan biologi

Hubungan “dose-response” antara paparan Hubungan “dose-response” antara paparan dan penyakit. Individu yang tingkat paparan dan penyakit. Individu yang tingkat paparan yang tinggi mempunyai resiko terkena yang tinggi mempunyai resiko terkena penyakit lebih tinggi pula.penyakit lebih tinggi pula.

Contoh: Angka kematian akibat kanker paru Contoh: Angka kematian akibat kanker paru meningkat sejalan dengan jumlah rokok yang meningkat sejalan dengan jumlah rokok yang dikonsumsi. dikonsumsi.

Page 42: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

6/7. Masuk akal / Keterkaitan6/7. Masuk akal / Keterkaitan

Model biologi atau sosial muncul untuk Model biologi atau sosial muncul untuk menjelaskan hubungan. Hubungan yang menjelaskan hubungan. Hubungan yang ada tidak bertentangan dengan ada tidak bertentangan dengan pengetahuan saat ini mengenai riwayat pengetahuan saat ini mengenai riwayat alamiah dan biologis dari penyakit.alamiah dan biologis dari penyakit.

Contoh:Contoh: Rokok mengandung banyak zat Rokok mengandung banyak zat karsinogenik. karsinogenik.

Page 43: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

Banyak studi epidemiologi telah Banyak studi epidemiologi telah mendidentifikasikan hubungan “cause-effect” mendidentifikasikan hubungan “cause-effect” sebelum mekanisme biologi ditemukan. sebelum mekanisme biologi ditemukan.

Contoh: zat karsinogenik dalam asap Contoh: zat karsinogenik dalam asap tembakau ditemukan setelah adanya studi tembakau ditemukan setelah adanya studi epidemiologi yang menerangkan hubungan epidemiologi yang menerangkan hubungan antara merokok dan kanker. antara merokok dan kanker.

6/7. Masuk akal / Keterkaitan6/7. Masuk akal / Keterkaitan

Page 44: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

8. Experiment8. Experiment

Intervensi awal peneliti yang memodifikasi Intervensi awal peneliti yang memodifikasi paparan melalui pencegahan, pengobatan, paparan melalui pencegahan, pengobatan, atau operasi diharapkan mengurangi atau operasi diharapkan mengurangi kejadian penyakit.kejadian penyakit.

ContohContoh: Program penghentian merokok : Program penghentian merokok menghasilkan penurunan angka kanker menghasilkan penurunan angka kanker paru.paru.

Page 45: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

9. Analogy9. Analogy

Apakah hubungan yang mirip telah Apakah hubungan yang mirip telah diobservasi dengan paparan dan atau diobservasi dengan paparan dan atau penyakit lainnya?penyakit lainnya?

Contoh:Contoh: Efek Thalidomide dan Rubella pada Efek Thalidomide dan Rubella pada janin memberikan analogi efek yang sama janin memberikan analogi efek yang sama dari zat-zat yang mirip terhadap janin.dari zat-zat yang mirip terhadap janin.

Page 46: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKITRiwayat alamiah penyakit: Riwayat alamiah penyakit: mengacu pada proses perjalanan penyakit pada individu dalam suatu kurun waktu dan tidak adanya intervensi

Page 47: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

The natural history of disease

STAGE 1: Susceptibility (rentan)

DESCRIPTION: Faktor resiko yang mendukung perkembangan timbulnya penyakit, namun penyakit belum muncul

EXAMPLE:Merokok

Page 48: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

The natural history of disease (cont’d)

STAGE 2: Penyakit Presymptomatic

DESCRIPTION: Perubahan telah terjadi mengarah pada terjadinya penyakit, namun penyakit belum terdeteksi secara klinis

EXAMPLE:memburuknya Alveoli

Page 49: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

The natural history of disease (cont’d)

STAGE 3: Penyakit Klinis

DESCRIPTION: Tanda dan atau gejala penyakit bisa terdeteksi

EXAMPLE: Emphysema terdeteksi melalui tes fungsi paru

Page 50: 2-PENYEBAB PENYAKIT.ppt

The natural history of disease (cont’d)

STAGE 4: Ketidakmampuan

DESCRIPTION: Penyakit telah berkembang pada titik dimana menyebabkan efek residual

EXAMPLE:Kesulitan bernafas