2. landasan teori dan analisa data 2.1. studi literatur...mengatur mulai dari roti perkawinan, kartu...
TRANSCRIPT
-
7 Universitas Kristen Petra
2. LANDASAN TEORI DAN ANALISA DATA
2.1. Studi Literatur
2.1.1. Event Organizer
Sekarang ini mungkin kita sering mendengar sebutan event organizer,
namun kita jarang ada yang tahu bagaimanakah definisi yang sebenarnya event
organizer
Menurut Suseno dalam bukunya yang berjudul cara Pinter menjadi Event
Organizer:
Bicara tentang event organizer, yang selanjutnya disebut EO, kita harus
mengerti dulu tentang apa kriteria event organizer. istilah ini sekarang
memang sangat popular. Karena dunia EO di berbagai tempat semakin
berkembang. Bahkan, beberapa pihak menjadikannya sebagai profesi.
Organizer tak jauh beda pengertiannya dengan sebuah kepanitiaan. Mulai
dari level “perpisahan sekolah” sampai “pindah jabatan”, kita selalu terlibat
dengan apa yang namanya panitia. Organizer mempunyai ruang lingkup
kerja yang luas, sesuai jenis event yang ada dan perkembangannya.
Kebanyakan dari kita masih menganggap bahwa organizer hanya untuk
pentas musik saja. Padahal organizer adalah sekelompok orang yang terdiri
dari tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang
melakukan tugas operasional suatu program acara atau melakukan
pengorganisasian untuk mewujudkan suatu program acara. (13-14)
Setelah kita melihat definisi di atas, mungkin kita juga ingin tahu, mengapa saat
ini banyak sekali event organizer baru yang bermunculan, alasan yang mendasari
orang-orang mendirikan event organizer, kita berbicara mengenai masa depan EO.
Kutipan berikut mungkin bisa menjelaskan.
Sangat bagus! Demikian yang dikatakan Adrie Subono dan Log
Zelebhour, sedikit dari promotor papan atas di negeri ini, tentang masa
depan EO. Melihat dari data yang ada, EO atau promotor besar di
Indonesia sangatlah sedikit. Padahal kalau kita lihat secara riil, hampir
setiap hari kita selalu
http://www.petra.ac.idhttp://digilib.petra.ac.id/help.htmlhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
8
mendengar atau terlibat dalam sebuah acara. Berbagai macam acara atau
event selalu kita dengar setiap hari. Semua acara itu adalah peluang pasar
yang masih sangat terbuka. Keberanian kita untuk mencoba dengan
semangat tinggi, adalah kunci pertama untuk meraih masa depan sebagai
EO. Kepanitiaan yang dibuat oleh keluarga, tetangga, sahabat, sekolah,
pemerintah daerah dan lain-lain, yang ada di sekitar kita, dapat dijadikan
“uji nyali” untuk mengemas dan mewujudkan kepuasan semua pihak.
Berpikir tentang modal awal dan keuntungan yang tinggi, pada langkah
awal, bukanlah pikiran yang baik. Karena EO tergolong perusahaan jasa,
maka ukuran modal menjadi sangat relatif. Modal utamanya adalah
kemampuan yang kita miliki, bukan uang dalam jumlah besar.(Indro 27-28)
Proses perancangan ini akan menitikberatkan pada promosi Cuz As sebagai
Wedding Organizer. Arti dari Wedding itu sendiri, adalah “a marriage ceremony
and any celebrations such as a meal or a party which follow it: a wedding cake /
dress / invitation / present / reception” (Cambridge Dictionary) yang kira-kira
artinya adalah sebuah upacara penggabungan / perkawinan yang disusul dengan
sebuah perayaan baik pesta maupun makan bersama : Roti Pernikahan / baju /
kartu undangan / hadiah / penyambutan.
Dengan Definisi diatas, maka wedding organizer bisa diartikan sebagai
sekelompok orang pelaksana acara, dalam hal ini acara perkawinan, yang
mengatur mulai dari roti perkawinan, kartu undangan, hadiah, dan semua
keperluan yang dibutuhkan, meliputi perencanaan sampai dengan pelaksanaan
acara.
2.1.2. Pemasaran
Menurut Cummins:
Pemasaran merupakan salah satu dari fungsi-fungsi pokok suatu usaha.
Pemasaran adalah cara yang ditempuh perusahaan dalam menentukan dan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan konsumen secara menguntungkan.. Suatu
perusahaan belum dapat dikatakan berorientasi pada pemasaran kalau
belum mempunyai rencana pemasaran, apalagi kalau hanya punya bagian
pemasaran. Yang terpenting adalah bahwa perusahaan memusatkan seluruh
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
9
perhatiannya pada pasar dan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan yang ada
sekarang serta calon pelanggan. Pemasaran melibatkan semua orang dalam
perusahaan yang bekerja sedemikian rupa untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan-pelanggan yang puas. Orientasi ini makin
disadarai sebagai kunci dari peningkatan keuntungan jangka panjang. Pola
berpikir dan bertindak ini harus diarahkan pada hal-hal yang telah terbukti
penting dalam menciptakan dan mempertahankan pelanggan-pelanggan
yang puas. (8-9)
2.1.2.1. Unsur-Unsur utama Pemasaran
Menurut Rangkuti:
Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 3 unsur
utama, yaitu:
1. Unsur Strategi Persaingan
Unsur Strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
a) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk
kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah. Masing-masing
segmen konsumen ini memilki karakteristik, kebutuhan produk, dan
bauran pemasaran sendiri
b) Targeting
Tageting adalah suatu tindakan memilih salah satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki.
c) Positioning
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning ini
adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.
2. Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat 2 unsur taktik pemasaran, yaitu:
a) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan. Kegiatan
membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan diferensiasi
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
10
yang dilakukan suatu perusahaan dagang dengan yang dilakukan oleh
perusahaan lain.
b) Bauran pemasaran, yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan
mengenai produk, harga, promosi dan tempat.
3. Unsur Nilai pemasaran
Unsur pemasaran dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a) Merk atau brand, yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai
yang dimiliki dan melekat pada suatu perusahaan.
b) pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian
jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada
konsumen ini perlu terus-menerus ditingkatkan.
c) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab
dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun
secara tidak langsung. (48-51)
2.1.3. Promosi
Promosi adalah semua yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu
produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan
presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan
penawaran yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang
menyenangkan terhadap apa yang diiklankan. Promosi merupakan bagian
dari 4 disiplin pemasaran. Pemasaran juga menentukan dasar kebijakan
promosi, anggaran dan memutuskan apakah suatu produk akan dijual lewat
penawaran langsung, melalui jaringan pengecer (Hahn, Fred, dan Kenneth
57).
menurut Cummins:
Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon
pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Kalau kita
sendiri tidak dapat melihat manfaatnya, calon pembeli pun tidak akan
melihat manfaatnya dan oleh karenanya mereka pun tidak akan membeli.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
11
Manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu:
1. Fungsi. Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut,
(misalnya: makanan ringan yang hanya membutuhkan waktu tiga menit
untuk menyiapkannya).
2. Citra. Gaya, prestise, dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut
(misalnya: dibuat oleh bird Eye yang selalu dikaitkan dengan bayangan
anak-anak sedang bermain dengan ceria)
3. Manfaat ekstra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau
jasa tersebut (misalnya: tambahan buku tulis gratis dan kupon potongan
harga). (12)
Dalam sebuah promosi terdapat lima metode promosi, yang biasa disebuat dengan
bauran promosi/promotion mix. yang didalamnya terdiri atas:
Berikut adalah lima bauran promosi yang dijelaskan secara singkat oleh
Cummins:
1. Iklan: ruang, waktu atau naskah yang dibeli untuk mempromosikan
produk atau jasa.
2. Promosi Penjualan: insentif dan tawaran yang mendorong orang untuk
membeli produk atau jasa.
3. Publisitas: berita dan informasi tentang produk atau jasa yang tidak
dibayar secara langsung.
4. Penjualan secara personal: penyampaian secara pribadi produk atau jasa
kepada calon pelanggan
5. Pemasaran langsung: penyampaian kepada calon pelanggan tidak secara
pribadi, tetapi mereka dapat langsung memberikan tanggapan.(9-10)
Dalam perancangan komunikasi visual ini bauran promosi yang akan digunakan
adalah iklan.
menurut Kasali Periklanan atau advertising adalah :
segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan.
Barang, jasa yang dibayar sponsor tertentu, misalnya cetakan, baliho,dll.
Periklanan diambil dari kata iklan yang berarti merupakan suatu pesan yang
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
12
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media (9)
masih menurut Kasali Adapun tujuan iklan yaitu:
• Sebagai alat komunikasi dan koordinasi
Tujuan memberikan tuntutan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni
pengiklan (klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk
saling berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap
kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, radio
specialits, pembeli media, dan spesialis tim riset.
• Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.
• Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu dari padanya
harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan
selera secara eksekutif (atau istrinya), mereka semua harus kembali pada
tujuan dan memutuskan mana yang lebih cocok.
• Sebagai alat bagi evaluasi.
• Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu
kampanye periklanan. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk
mengaitkan beberapa ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek
dengan tujuan kampanye periklanan. (45)
2.1.4. Peran Pengamat
Junker dengan tepat memberikan gambaran tentang peranan peneliti sebagai
pengamat antara lain:
1. Berperan Secara Lengkap
Pengamat dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok yang
diamati. Dengan demikian ia dapat memperoleh informasi apa saja yang
dibutuhkan, termasuk yang rahasia sekalipun
2. Pemeranserta Sebagai Pengamat
Peranan peneliti sebagai pengamat dalam hal ini tidak sepenuhnya
sebagai pemeranserta tetapi masih melakukan fungsi pengamatan. Ia
sebagai anggota pura-pura jadi tidak melebur dalam arti yang
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
13
sesungguhnya. Peranan demikian masih membatasi para subjek
menyerahkan dan memberikan informasi terutama yang bersifat rahasia.
3. Pengamat Sebagai Pemeranserta
Peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin
ia atau mereka disponsori oleh para subjek. Karena itu maka segala
macam informasi termasuk rahasia sekalipun dapat dengan mudah
diperolehnya.
4. Pengamat Penuh
Biasanya hal ini terjadi pada pengamat secara eksperimen di
laboratorium yang menggunakan kaca-sepihak. Peneliti dengan bebas
mengamati secara jelas. subjeknya sama sekali tidak mengetahui apakah
mereka sedang diamati atau tidak (qtd. Moleong 127-128)
2.1.5. Brand
Sebuah produk membutuhkan brand sebagai alat pengidentifikasi atau
sebagai alat pembeda produk yang satu dengan yang lain.
Kennedy, Soemanagara, mengatakan:
Brand dapat disebut “pelabelan”. Brand dapat membantu penjualan. Brand
berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk dan
layanan, yang diyakini tidak saja dapat memenuhi kebutuhan mereka,
tetapi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan terjamin. Istilah
“Brand” muncul ketika persaingan produk semakin tajam dan
menyebabkan perlunya penguatan peran label untuk mengelompokkan
produk dan layanan yang dimiliki dalam satu kesatuan guna membedakan
produk itu dengan produk pesaing.(109)
2.1.5.1. Definisi Brand
Menurut Russell, Lane. definisi Brand adalah “sebuah nama, istilah,
tanda, desain, atau suatu kombinasi penyatuan dari semuanya, bertujuan untuk
memperkenalkan dan membedakan produk atau jasa dari pesaingnya”(511)
Brand dapat dianalogikan dengan nama pada manusia, nama pada manusia
digunakan untuk membedakan manusia yang satu dengan yang lainnya, meskipun
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
14
ada manusia yang kembar tapi mereka memiliki nama yang berbeda. Brand
digunakan sebagai pembeda, dengan tujuan menghindari kekeliruan konsumen
dalam memilih produk maupun jasa yang akan mereka gunakan.
Straub dan Auber membagi Brand menjadi tiga:
a) Nama (Brand name): bentuk kata, huruf, atau gabungan keduanya
yang digunakan untuk memberikan cirri khas.
Contoh: Sari Kuring, Accord, Sony, Aiwa, dan sebagainya
b) Tanda (Brand mark): simbol atau desain yang digunakan untuk
memberikan ciri dan membedakannya.
Contoh: huruf M pada McDonald’s, simbol orang berkuda pada kaus
Ralphpolo, perahu layer pada BNI 1946, dan buaya pada pakaian
Lacoste
c) Karakter (Trade character): Simbol yang menunjukkan kualitas
manusia. Contoh: Mr. Ronald McDonald untuk produk McDonald’s
dan Mr. Versace pada pakaian Versace. (qtd. Kennedy, Soemanagara
112)
2.1.5.2. Fungsi Brand
Menurut Kapfere, seorang pakar brand. Fungsi dari brand adalah:
• Identification
To be clearly seen, to make sense of the offer, to quickly identify the
sought after products.
(Agar dapat dengan mudah dan jelas terlihat, membuat penawaran
yang masuk akal, agar dapat dikenali dengan cepat produk yang
dicari).
• Practically
To allow savings of the time and energy through identical
repurchasing and loyalty.
(Agar membantu mempersingkat waktu dan energi melalui pembelian
kembali yang identik dan kesetiaan).
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
15
• Guarantee
To be sure of finding the same quality na matter where or when you
buy the product or service.
(untuk meyakinkan pelanggan dalam menemukan suatu kualitas yang
sama tanpa mengenal tempat dan waktu pembelian produk atau jasa
tersebut).
• Optimization
To be sure of buying the best product in its category, the best
performer for a particular purpose.
(Untuk meyakinkan dalam membeli produk yang terbaik dalam
kategorinya, penampil terbaik dalam sebuah tujuan yang khusus).
• Characterization
To have confirmation of your self-image or the image that you present
to others.
(Untuk mendapatkan sebuah konfirmasi dari citra diri atau citra yang
diperkenalkan kepada khalayak).
• Continuity
Satisfaction brought about through familiarity and intimacy with the
end brand you have been consuming for years.
(Kepuasan yang dibawa atas kebiasaan dan kedekatan dengan hasil
akhir brand yang telah dikonsumsi selama bertahun-tahun).
• Hedonistic
Satisfaction linked to the attractiveness of the brand, to its logo, to its
communications.
(Kepuasan yang dihubungkan dengan daya tarik dari brand kepada
logonya dan kepada komunikasinya).
• Ethical
Satisfaction linked to the responsible behaviour of the brand in its
relationship with society (ecology, employment, citizenship, etc.)
(Kepuasan yang dihubungkan dengan perilaku bertanggung jawab
brand itu dalam hubungannya dengan masyarakat).(13)
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
16
Menurut Kartajaya, brand tidak hanya memunculkan value bagi
pelanggan, melainkan dapat pula memunculkan value bagi produsen. Value yang
didapat produsen apabila memiliki ekuitas merek yang kuat antara lain:
• Premium price, maksudnya disini adalah harga premium dan margin
keuntungan yang lebih tinggi. Bila ekuitas merek kuat, maka perusahaan
tersebut dengan sendirinya akan memiliki privilise (cara khusus) untuk
mendapatkan harga di atas rata-rata pesaingnya.
• Merek yang kuat akan memberikan peluang bagi produsen untuk
melakukan perluasan merek, mengeksploitasi pasar secara lebih
mendalam.
• Merek bisa jadi basis terbentuknya loyalitas dan bahkan fanatisme
pelanggan.
• Merek bisa jadi komponen keunggulan bersaing yang kuat, bahkan sangat
kuat, sehingga akan sulit untuk ditiru oleh pesaing.
Merek merupakan ekuitas perusahaan yang menambah value bagi produk
dan jasa yang ditawarkannya. Merek merupakan aset yang menciptakan
value bagi pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan pengakuan atas
kualitas. (Kartajaya et al. 184)
Menurut Daniel Surya, Chief representative Landor Indonesia, beberapa
fungsi utama brand adalah:
• Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi yang berarti,
menciptakan kecenderungan, dan mampu menjadikan produk ”premium”.
• Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan.
• Sebagai aset yang menambah nilai finansial.
• Menandakan perubahan kepada audience.
• Menanggapi perubahan audience.
• Mengkomunikasikan dan mengkomunikasikan kembali nilai-nilai
perusahaan pada masyarakat.
• Memewangkati (to set) moral orang-orang didalam perusahaan.
• Mengabsahkan (to endorse) momentum untuk sebuah pernyataan jangka
panjang.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
17
• Menciptakan, mengelola, dan menguasai persepsi masyarakat, baik
didalam organisasi maupun masyarakat umum. (8)
2.1.5.3. Brand Essence
Brand Essence merupakan:
“The Brand’s promise expressed in the simplest, most single-minded terms.”
(“interbrand”)
(Janji sebuah brand yang dinyatakan dalam istilah yang paling sederhana).
Brand essence merupakan sebuah pernyataan bagaimana sebuah brand
didefinisikan oleh benak konsumen, baik secara rasional maupun
emosional. Brand essence yang paling kuat berakar pada sebuah
kebutuhan fundamental konsumen.
Contoh sederhana adalah Volvo yang memposisikan merek mereka
dengan safety atau keamanan. Brand volvo menawarkan keuntungan
tangible utama berupa ”keamanan mengemudi”, dan keuntungan
intangible berupa ”rasa aman”, yang merupakan salah satu kebutuhan
setiap manusia.
Anatomi brand essence adalah core value, brand personality dan brand
elements. Keseluruhan brand essence dipengaruhi oleh dua aspek
dominan, yaitu aspek rasional dan emosional. Yang dimaksud dengan
aspek rasional merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuntungan nyata atau tangible yang ditawarkan sebuah brand, sedangkan
aspek emosional merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuntungan intangible atau abstrak yang ditawarkan sebuah brand.
Untuk mencapai core value yang diinginkan, perlu diwujudkan brand
personality. Brand personality sebaiknya didukung oleh brand elements.
Brand personality dan brand elements harus sesuai dengan core value-nya.
Core values, brand personality, dan brand elements merupakan brand
secara holistik. Jadi, sebuah brand essence dapat muncul melalui
penerapan holistic branding. (Surya 23)
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
18
Gambar 2.1. Brand Essence
Sumber: The Cartered Institude of Marketing, Defining Brand (The Cartered
Institude of Marketing, 16 juli 2007) figure 1.
http://www.cim.co.uk/mediastore/Brand_eguides/eGuide1.pdf (telah diolah
kembali)
• Core Values
Bagian utama core values sebuah brand adalah brand vision yang
didefinisikan sebagai:
The brand’s guiding insight into its world. (“Interbrand”)
(Panduan insight brand bagi dunianya.)
• Brand Personality
Brand Personality adalah:
The attribution of human personality traits to a brand as a way to achieve
differentiation. (“Interbrand”)
(Pemakaian atribut kepribadian manusia pada sebuah brand sebagai suatu
cara untuk mencapai diferensiasi.)
• Brand Elements
Brand elements atau brand identities adalah :
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
19
The outward expression of a brand, including its name and visual
appearance. (“Interbrand”)
(Ekspresi kasat mata dari sebuah brand, termasuk nama dan tampilan
visual.)
2.1.6. Media
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media adalah “sarana atau alat
komunikasi yang menyampaikan pesan tertentu kepada masyarakat luas.” (569)
Media merupakan alat komunikasi dalam periklanan, maka media
memegang peranan penting dalam menyampaikan pesan kepada target audience
melalui iklan.
Suharto mengatakan “Dalam pemilihan media ada beberapa hal yang harus
ditentukan terlebih dahulu, yaitu: jangkauan (reach), frekuensi (frequency), dan
kesinambungan (continuity).” (5)
2.1.6.1. Karakteristik Media
Menurut Kennedy, Soemanagara:
Advertising tidak menggunakan komunikasi primer, tetapi semua bentuk
komunikasi menggunakan media sebagai saluran penyampai pesan, baik
ditujukan pada massa, kelompok, atau personal. Dalam kajian advertising
dikenal pula istilah media lini-atas (above the line) dan media lini-bawah
(below the line). Contoh media lini atas adalah media yang ditunjukkan
pada khalayak ramai seperti televisi, radio, bioskop, dan surat kabar,
sedangkan media lini-bawah meliputi poster, banner, folder atau brosur,
presentasi multimedia, dan flyer yang ditujukan pada kalangan tertuju atau
mungkin juga individu. (89-90)
Masih menurut Kennedy, Soemanagara, Jenis-jenis media yang tadi memilki
karakteristik yang berbeda-beda, dengan perbandingan yang hampir sama. Tabel
2.1. Menjelaskan karakteristik dari beberapa jenis media promosi sebagai
perbandingan kekuatan dan kelemahan tiap-tiap media. (100-102)
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
20
Tabel. 2.1. Karakteristik Media
Jenis Media
Promosi
Kekuatan Kelemahan
Televisi • Jangkauannya luas.
• Ada efek suara dan gambar
(gambar bergerak)
• Daya rangsang sangat tinggi
• Dapat dilihat dan didengar
kembali jika ada
pengulangan siaran
• Sewa slot iklan mahal
Radio • Pesan yang disampaikan
dapat dalam bentuk ulasan
• Daya rangsang tinggi
• Pendengar dapat
berimajinasi melalui suara
• Sewa slot iklan murah
• Hanya ada suara
• Dapat didengar jika siaran
diputar kembali
• Jangkauan terbatas
Surat kabar • Dapat dibaca dimana saja
• Dapat dibaca berulang-
ulang
• Biaya pemasangan relatif
rendah
• Jangkauan terbatas
• Daya rangsang rendah
• Kualitas visual tergantung
pada kualitas cetakan
• Setelah dibaca cenderung
habis dibuang
Majalah • Dapat dibaca dimana saja
• Dapat dibaca berulang-
ulang
• Biaya relatif rendah
• Kualitas visual cukup tinggi
karena mutu kertas lebih
baik dari surat kabar
• Daya rangsang cukup
• Biaya sewa ruang iklan
relatif sedang
• Jika selesai dibaca, biasanya
disimpan untuk dibuka
kembali kemudian
• Jangkauan terbatas
• Daya rangsang rendah
• Dibeli jika ada berita yang
menarik perhatian
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
21
Brosur,
folder
• Informasi yang diberikan
sangat spesifik
• Langsung ditujukan pada
personal
• Biaya murah
• Daya rangsang bisa kuat
dan bisa rendah tergantung
atas daya tarik visual yang
ditampilkan
• Cenderung diabaikkan jika
isinya tidak menarik atau
tidak berhubungan dengan
kebutuhan
• Ruang pesan ditentukan/
dibatasi oleh kemampuan
biaya
Banner,
Poster
• Daya jangkau dan raihan
cukup besar
• Biaya produksi murah
• Daya rangsang rendah
• Informasi yang ditampilakn
terbatas
• Biaya pajak dan perijinan
tinggi
• Keamanan kurang terjamin
• Jika posisi tidak strategis,
segmentasi yang dituju
tidak tercapai
Billboard,
Neonbox
• Daya jangkau dan raihan
cukup besar
• Daya rangsang cukup tinggi
• Biaya produksi, perawatan,
perizinan dan pajak tinggi
• Informasi yang disampaikan
terbatas.
• Jika posisinya tidak
strategis atau tidak tepat,
segmentasi yang dituju
tidak tercapai
Sumber : John E. Kennedy & R. Dermawan Soemanagara, Marketing
Communication (taktik & Strategi), Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 2006.
2.1.7. Komunikasi
Dalam perancangan komunikasi visual ini alat promosi yang digunakan
adalah iklan. Sehingga iklan tersebut harus dapat menyampaikan pesan kepada
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
22
Target Audience. Yang nantinya diharapkan akan ada tindakan setelah pesan
tersebut disampaikan. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang akan menuntun
kita memasuki tahap-tahap komunikasi . Salah satu metode komunikasi
periklanan yang digunakan dalam melakukan proses komunikasi ini adalah
AIDDA.
Menurut Effendy :
Formula AIDDA merupakan kesatuan singkatan dari tahap-tahap
komunikasi persuasive. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
A - Attention Perhatian
I - Interest Minat
D - Desire Hasrat
D - Decision Keputusan
A - Action Kegiatan
Formula tersebut sering dinamakan A-A procedure sebagai singkatan dari
Attention –Action Procedure, yang berarti agar komunikan dalam
melakukan kegiatan dimulai dahulu dengan menumbuhkan perhatian. (25)
2.1.8. Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait
atau mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik. (Kotler 111)
2.1.8.1. Bauran Jasa
Menurut Kotler, Tawaran suatu perusahaan ke pasar sering mencakup beberapa
jasa. Komponen jasa dapat berupa bagian kecil atau bagian utama dari
sebuah tawaran tersebut. Dapat dibedakan lima kategori tawaran:
a) Barang berwujud murni: tawaran tersebut terutama terdiri atas barang
berwujud seperti sabun, pasta gigi, atau garam. Tidak satupun jasa
menyertai produk tersebut.
b) Barang berwujud yang disertai jasa: tawaran tersebut terdiri atas
barang berwujud yang disertai oleh satu atau beberapa jasa. Levit
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
23
berpendapat bahwa “makin canggih secara teknologi produk generic
tersebut (misalnya, mobil dan komputer), penjualannya makin
bergantung pada mutu dan ketersediaan layanan pelanggan yang
meyertainya (misalnya, ruang pameran, pengiriman, perbaikan dan
pemeliharaan, bantuan aplikasi, pelatihan operator, nasihat
pemasangan, pemenuhan garansi). Dalam pengertian ini, General
motors barangkali lebih sarat dengan layanan daripada sarat dengan
produksi. Tanpa layanan, penjualannya akan merosot.”
c) Campuran: Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan
bagian yang sama. Misalnya, orang pergi ke restoran untuk
mendapatkan makanan maupun layanan.
d) Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil: Tawaran
tersebut terdiri atas jasa utama bersama jasa tambahan atau barang
pendukung. Contohnya, penumpang pesawat terbang membeli jasa
angkutan. Perjalanan tersebut meliputi beberapa barang berwujud,
seperti makanan, minuman, sobekan tiket, dan majalah penerbangan.
Jasa tersebut memerlukan barang padat modal-pesawat udara-untuk
merealisasikannya, tetapi jenis produk utamanya adalah jasa.
e) Jasa Murni: Tawaran tersebut terutama terdiri atas jasa. Contohnya
mencakup penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat. (112)
2.1.9. Warna
Sanyoto dalam bukunya dasar-dasar tata rupa dan desain membahas mengenai
teori-teori warna, yaitu:
Bentuk/benda apa saja di alam ini tentu memiliki warna, manakala
terdapat cahaya. Tanpa cahaya warna tidak akan ada. Warna seperti
halnya bunyi/suara, merupakan fenomena getaran/gelombang cahaya.
Warna merupakan getaran/gelombang yang diterima indera
penglihatan sedang bunyi merupakan getaran/gelombang yang
diterima indera pendengaran. Warna warni adalah warna dengan not-
not musik atau tangga nada suara. Warna-warna pelangi: ungu, violet,
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
24
biru, hijau, kuning, jingga, merah, sama dengan not musik do, re, mi.
fa, so, la, si, merupakan tangga nada warna/ tingkatan/ gradasi warna.
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya
yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari
pengalaman indera penglihatan.
Secara obyektif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang
gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, Cahaya yang nampak
oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang
merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
Cahaya yang dapat diindera manusia mempunyai panjang gelombang
380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer
tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna
pelangi yang disebut "spektrum" atau warna cahaya, mulai berkas
cahaya ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar
cahaya ungu/violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar
X, sinar gamma, dan sinar cosmic yang barangkali merupakan sinar
inti matahari. Di luar cahaya merah terdapat gelombang-gelombang /
sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan
gelombang Radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran
radio dan TV.
Seperti halnya bunyi dengan frekuensi tertentu yang sangat rendah
atau sangat tinggi tidak dapat kita dengar (kecuali gajah, anjing,
angsa)
maka warna diluar ungu dan merah juga tidak dapat kita lihat dengart
mata telanjang. la hanya dapat dideteksi dengan alat tertentu, yang
pada umumnya dimanfaatkan didunia ilmu pengetahuan dan teknologi,
seperti misalnya sinar X untuk Rongent, sinar infra merah digunakan
untuk penyinaran fotografi disituasi gelap, remote control, dan lain-
lain.
Secara subyektif/psikologis penampilan warna dapat diperikan ke
dalam hue (rona warna atau corak warna), value (ke-terang-an atau
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
25
terang-gelap warna, tua-muda warna), chroma (murni-kotor warna,
cemerlang-suram warna, cerah-redup warna, intensitas warna).
Sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan, warna adalah
merupakan pantulan cahaya dari sesuatu yang nampak, yang diterima
mata berupa: cat, tekstil, batu, tanah, daun, kulit, rambut, dan lain -
lain, disebut "pigmen" atau warna bahan.
Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang
menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke
mata (retina) terlihatlah warna, manakala orang tersebut tidak buta
warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut
memantulkan warna merah dan menserap warna pelangi lainnya.
Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menserap
semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih Karena
sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi atau
semua panjang gelombang. (9-10)
• Dimensi-Dimensi Warna
Terdapat tiga dimensi warna yang sangat besar pengaruhnya terhadap
tata rupa, yaitu hue, value, dan chroma. Hue adalah rona/corak warna.
Yaitu dimensi mengenai klasifikasi warna, nama warna, dan jenis warna.
Value adalah tone warna, yaitu dimensi tentang terang-gelap warna atau
disebut pula "ke-terang-an" warna (Brightness). Chroma intensitas
warna, yaitu dimensi tentang cerah-redup warna, Cemerlang-suram
warna, murni-kotor warna disebut pula penyerapan warna
(saturation).(Sanyoto 19)
• Dimensi Hue
Hue adalah rona warna atau corak warna, yaitu karakteristik atau ciri
khas yang kita gunakan untuk membedakan warna satu dengan yang lain
misalnya merah, kuning, hijau, dan lain-lain, sehingga hue adalah warna.
Hue didalamnya menyangkut mengenai klasifikasi warna, nama warna,
dan jenis warna.(Sanyoto 19)
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
26
• Karakter dan simbulisasi warna
Karakter warna ini adalah untuk warna warna murni (warna pelangi),
sedangkan jika warna berubah muda atau tua atau menjadi redup
karakternya akan berubah.
Kuning
Asosiasi : pada sinar matahari, bahkan pada mataharinya sendiri.
Karakter : terang, gembira, ramah, supel, riang, cerah.
Simbul : kecerahan, kehidupan, kemenangan, kegembiraan,
kemeriahan, kecemerlangan.
Kuning cerah adalah warna emosional yang menggerakkan energi dan
keceriaan, kejayaan, dan keindahan. Kuning emas melambangkan
keagungan, kemewahan, kejayaan, kemegahan, kemulyaan, kekuatan.
Kuning sutera adalah warna marah, sehingga tidak populer. Kuning tua
dan kuning kehijau-hijauan mengasosiasikan sakit, penakut, iri, cemburu,
bohong, luka. Bendera kuning kadang-kadang digunakan pada kapal
karantina, atau rumah sakit. Pada masyarakat barat kristen digunakan
dalam gereja-gereja, pada mahkota suci Yesus, Maria, sebagai hiasan altar
dan sebagainya untuk melambangkan keagungan. Warna kuning juga
digunakan pada upacara-upacara agama Hindu dan Budha, sebagai
lambang keagungan.
Jingga
Asosiasi pada awan jingga. Awan jingga terlihat pada pagi hari sebelum
matahari terbit, menggambarkan gelap malam menuju terbit matahari,
sehingga melambangkan kemerdekaan, anugerah, kehangatan. Karakter
warna jingga memberi dorongan, merdeka, anugerah, bahaya. Lambang
kemerdekaan, penganugerahan, kehangatan, bahaya.
Merah
Asosiasi : pada darah, dan juga api
Karakter : Kuat, enerjik, marah, berani, bahaya, positif, agresif,
merangsang, panas.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
27
Simbul umum dari sifat nafsu primitif, marah, berani, perselisihan,
bahaya, perang, seks, kekejaman, bahaya, kesadisan. Dibanding warna
lain, merah adalah warna paling kuat dan enerjik. Merah adalah positif,
agresif dan enerjik. Warna pertama digunakan pada seni primitif maupun
klasik. Warna ini paling popular pada wanita. Api merupakan lambang
keberanian, kekuatan, kemarahan. Darah merupakan lambang, perang,
kekejaman, kesadisan. Jika merah berubah menjadi merah muda (rose)
memiliki arti kesehatan, kebugaran, keharuman bunga rose.
Ungu
Ungu sering disamakan dengan violet, tetapi ungu ini lebih tepat
disamakan dengan purpel, yaitu warna tersebut cenderung kemerahan.
sedangkan violet cenderung kebiruan. Ungu memiliki watak keangkuhan,
kebesaran, kekayaan. Ungu merupakan percampuran antara merah dan
biru sehingga juga membawa atribut-atribut dari kedua warna tersebut.
Merah lambang berani, jantan. Biru "aristocratic", keningratan,
kebangsawanan, spiritualistis, sehingga ungu adalah warna raja, yang
memang digemari raja-raja kuno. Permata banyak dipajang dengan
warna ini untuk memperoleh kesan tersebut. Ungu lambang Kebesaran,
kejayaan, keningratan, kebangsawanan.
Violet
Violet warna yang lebih dekat dengan biru. Wataknya dingin, negatif,
diam. Violet hampir sama dengan biru tetapi lebih menekan dan lebih
meriah. Warna ini memiliki watak melankoli, sampai kesusahan,
kesedihan, belasungkawa, bahkan bencana.
Biru
Asosiasi : pada air, laut, langit, di Barat pada es.
Karakter : dingin, pasif, melankoli, sayu, sendu, sedih, tenang,
berkesan jauh, tetapi cerah.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
28
Simbul : dihubungkan dengan langit tempat tinggal para dewa /
yang maha tinggi / surga / Khayangan, sehingga biru lambang
keagungan, keyakinan, keteguhan iman, kesetiaan, kebenaran,
kemurahan hati, kecerdasan, perdamaian. Lambang PBB dengan warna
biru sebagai lambang perdamaian. Kaum gereja menghubungkan biru
dengan pengharapan. Biru juga lambang aristokrasi, darah bangsawan,
darah ningrat, darah biru.
Hijau
Asosiasi : Pada hijaunya alam, tumbuh-tumbuhan, sesuatu yang
hidup dan berkembang.
Karakter : Segar, muda, hidup, tumbuh, dan beberapa hampir sama
dengan warna biru.
Dibanding warna-warna lain, warna hijau relatif lebih netral pengaruh
emosinya, sehingga cocok untuk istirahat Hijau sebagai pusat spektrum
menghadirkan keseimbangan yang sempurna dan sebagai sumber
kehidupan.
Simbul/lambang: kesuburan, kesetiaan, keabadian, kebangkitan,
kesegaran, kemudaan, keremajaan, keyakinan, kepercayaan, keimanan,
pengharapan, kesanggupan, keperawanan, kementahan / belum
pengalaman. Di Jawa, keraton-keraton banyak menggunakan warna hijau
dengan pernik-pernik merah dan kuning. Di masjid-masjid banyak
menggunakan warna hijau sebagai lambang keimanan.
Putih
Asosiasi : Di Barat pada salju, di Indonesia pada sinar putih
berkilauan, pada kain kafan, sehingga dapat menakutkan
pada anak-anak.
Karakter : Positif, merangsang, cerah, tegas, mengalah.
Simbol : Sinar kesucian, kemurnian, kekanak-kanakan, kejujuran,
ketulusan, kedamaian, ketenteraman, kebenaran, kesopanan, keadaan tak
bersalah, kehalusan, kelembutan, kewanitaan.. Di Barat putih sebagai
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
29
kostum pengantin wanita sebagai lambang kesucian, tapi juga simbul
peletakan senjata dan menyerah.
Hitam
Asosiasi : Kegelapan malam, kesengsaraan, bencana, perkabungan,
kebodohan, misteri, ketiadaan, keputusasaan.
Karakter : Menekan, tegas, dalam, "depresive"
Simbul : Kesedihan, malapetaka, kesuraman, kemurungan,
kegelapan, bahkan kematian, teror, kejahatan, keburukan
ilmu sihir, kedurjanaan, kesalahan, kekejaman, kebusukan,
rahasia, dan masih banyak lagi.
Takut terhadap gelap pada anak-aanak sangat membekas dan terbawa
sampai dewasa dalam endapan bawah sadar. Banyak istilah yang
berkaitan warna hitam, seperti "The black hands", "The black flag of
pirasy” (bendera hitam bajak laut), Black Friday", "Lembah hitam" dan
lain-lain.
Hitam memang misterius, karena hitam yang berdiri sendiri
memiliki watak-watak buruk, tetapi jika dikombinasi dengan warna-
warna lain berubah total wataknya. Sebagai latar belakang warna. Warna
hitam mengasosiasikan kuat, tajam, formal, bijaksana. Hitam
dipergunakan bersama-sama putih mempunyai makna kemanusiaan,
resolusi, tenang, sopan, keadaan mendalam, kebijaksanaan. Jaksa dan
hakim dipersidangan memakai toga hitam dengan dasi putih sebagai
lambang kebijaksanaan, Terdapat istilah “hitam manis” karena warna
setelah dikombinasikan dengan warna lain menjadi manis. Banyak
kendaraan roda dua berwarna hitam dengan hiasan warna-warna nampak
manis, dan ternyata paling banyak diminati.
Abu-abu
Asosiasi : Suasana suram, mendung, kelabu, tidak ada cahaya
bersinar.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
30
Karakter : Antara hitam dan putih. Pengaruh emosinya berkurang
dari putih, tetapi terbebas dari tekanan berat warna hitam,
sehingga wataknya lebih menyenangkan, walau masih
membawa watak-watak warna putih dan hitam. Cocok
untuk latar belakang semua warna, terutama untuk warna-
warna pokok merah,biru, kuning.
Simbul : Ketenangan, kebijaksanaan, mengalah, kerendahan hati,
tetapi simbul turun tahta, juga suasana kelabu, ragu-ragu.
Coklat
Asosiasi : Pada tanah, warna tanah, atau warna natural.
Karakter : Kedekatan hati, sopan, arif, bijaksana, hemat, hormat,
tetapi sedikit terasa kurang bersih atau tidak cemerlang
karena warna ini berasal dari percampuran beberapa warna
seperti halnya warna tersier.
Simbul : Kesopanan, kearifan, kebijaksanaan, kehormatan.
(Sanyoto 38-41)
• Dimensi value (Tonalitas Warna)
Setiap benda di alam ini tentu memiliki value/tone, bisa terang, sedang, atau
gelap, tergantung cahaya yang mengenainya. Value disebut pula tone, nada,
atau nuansa. Cahaya adalah segala-galanya dalam seni rupa. Tanpa cahaya,
tidak akan seni rupa itu ada atau "exist". Kita mengontrol cahaya dengan
value, dan kita mengubah cahaya menjadi warna-warna dengan
menggunakan pigmen.
Manusia, seperti halnya semua jenis hewan, sangat sensitif terhadap cahaya,
sehingga perubahan gelap terang cahaya berpengaruh kuat pada manusia.
Cahaya matahari berpengaruh merangsang, cahaya kedip lilin berpengaruh
murung, dan kegelapan berpengaruh menekan, takut, misteri. Itulah reaksi
secara umum terhadap cahaya. Tonalitas dari suatu karya seni rupa adalah
hal yang sangat penting, karena tonalitas ini yang akan tertangkap pertama-
tama dengan segera. Terang, sedang, atau gelap, masing-masing
menciptakan rasa atau "mood' tersendiri, dan merupakan reaksi yang akan
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
31
memperkuat kesan pertama. Untuk mengetahui tentang tone/value, kita
menggunakan Skala Value.
Value adalah dimensi mengenai terang gelap atau tua muda warna, yang
disebut pula dengan istilah "brightness" atau ke"terang"an warna. Value
merupakan nilai gelap terang untuk memperoleh kedalaman karena
pengaruh cahaya. Value dapat pula disebut suatu gejala cahaya yang
menyebabkan perbedaan pancaran warna suatu obyek. Value adalah alat
untuk mengukur derajad ke"terang"an suatu warna yaitu seberapa terang
atau gelapnya suatu warna jika dibandingkan dengan skala value atau
tingkatan value: tint, tone, shade.
Pada skala value terlihat sembilan tingkatan gelap ke terang. Tingkatan ke 1,
2, 3, adalah value gelap yang disebut shade, 4,5,6, value sedang disebut
tone, 7,8,9, value terang disebut tint. Value 1 adalah hitam yang kita lihat
sehari-hari, 0 merupakan hitam ideal, hitam sempurna atau gelap total
seperti kalau kita memejamkan mata, hitam yang sama sekali tidak
memancarkan cahaya. Value 9 adalah putih yang kita lihat sehari-hari, 10
adalah putih ideal atau barangkali putih bukan seperti putih warna bahan
tetapi putih bening sebagai sumber cahaya, value 5 adalah abu-abu atau
value tengah-tengah. Dapat digambarkan bahwa value 9 keterangannya
100%, value 5 keterangannya 50%, value 1 keterangannya 0%.
Value warna-warna ditentukan dengan referen abu-abu, seberapa lebih
terang dan seberapa lebih gelap dari tingkatan abu-abu/ tingkatan value.
Tingkatan hue bila dibandingkan dengan skala value, terlihat:
a) Kuning, warna paling terang, tingkat keterangannya lebih
pas dengan value ke 8,
b) Merah jingga dan biru hijau tingkat keterangannya lebih pas
dengan value ke 5,
c) Ungu, warna paling gelap, tingkat keterangannya lebih pas
dengan value ke 2.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
32
• Berbagai efek Value
a) Value yang saling berdekatan (close Value) berkesan harmonis.
lembut, tenang, sehingga cocok untuk hal-hal yang berkaitan
dengan kenikmatan
b) Value yang saling berjauhan (contras value) berkesan kontras,
menyolok, tajam, kuat, bergolak/bertentangan, sehingga cocok
untuk warna dasar dari tulisan, untuk hal-hal yang berkaitan
dengan kepemudaan, atau hal-hal yang bersifat kekerasan.
c) Value terang (high value) memantulkan cahaya sehingga
memperkuat warna yang di atasnya. dan nampak memperbesar /
memperluas ukuran.
d) Value gelap (dark value) mencerap cahaya sehingga
memucatkan warna yang di atasnya, kelihatan mengurangi/
memperkecil ukuran,
e) Hitam dan putih mempunyai daya menyatukan warna-warna.
f) Kontras tajam (high value-dark value) Iebih menyolok dari pada
kontras hue, tetapi lebih harmonis dari pada kontras hue, karena
kontras value masing-masing tercampur warna netral hitam. abu-
abu, atau putih. (Sanyoto 42-43)
• Harmoni dan Kontras Value
Harmoni dan kontras value adalah menyangkut gelap-terang atau tua-
muda warna karena tercampur hitam atau putih. Terang gelap warna
dapat dilihat pada skala value. warna-warna dengan value yang saling
berdekatan dilihat dari skala value adalah merupakan warna-warna yang
harmonis, sedangkan warna-warna dengan value yang saling berjauhan
dilihat dari skala value adalah warna-warna kontras. Kontras value yang
terkontras atau rangking pertama adalah hitam-putih. Kontras value
rangking kedua ada pada warna hitam dengan warna-warna paling terang
karena tercampur banyak putih. Dan rangking ketiga ada pada warna-
warna gelap karena banyak tercampur hitam dengan warna warna
terterang karena banyak tercampur putih. Makin dekat dengan dirinya
pada skala value, suatu warna semakin tidak kontras, tetapi semakin
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
33
harmonis. Kontras value lebih kontras dibanding kontras hue karena
value memiliki tingkatan tergelap pada hitam (value ke 1) dan terterang
pada putih (value ke 9), sedangkan kontras hue tergelap pada warna ungu
(value ke2) dan terterang pada warna kuning (value ke 8). Di samping itu
kontras value lebih harmonis dibanding kontras hue, karena kontras-
kontras value mengandung unsur putih dan hitam yang sifatnya
menetralkan warna, sedang kontras hue justru cenderung
kontradiksi.(Sanyoto 50)
• Hubungan hue, Value, dan Chroma
Hue adalah rona warna atau corak warna, yang merupakan sebutan
terhadap warna dengan berbagai nama-nama warnanya, yang memiliki
skala hue berupa lingkaran warna yang pada umumnya terdiri dari enam
warna pelangi dan enam warna intermediate. Perlu dicatat bahwa banyak
teori-teori dari para ahli yang membuat lingkaran warna tidak selalu
berpedoman pada enam warna pelangi.
Value adalah derajat ke-terang-an warna atau terang gelapnya warna, yang
memiliki skala value berupa sembilan tingkatan ke abu-abuan mulai dari
hitam, abu-abu tua/gelap berangsur-angsur menuju ke abu-abu terang/ muda
sampai putih. Skala value ini untuk mengukur ke-terang-an warna-warna
atau sering disebut “brightness”.
Chroma adalah tingkat kekuatan atau intensitas warna, yaitu tentang
cemerlang-suram warna atau murni-kotor warna, yang sering disebut
saturation atau penyerapan warna, atau peredaman warna, yang memiliki
skala chroma berupa jari jari dari lingkaran warna menuju ketitik pusat,
yang terdiri dari tingkatan hue murni/cemerlang berangsur-angsur semakin
suram/kotor karena tercampur / terserap / teredam oleh hue komplemennya.
Hubungan hue, value, dan chroma ini akan tampak tersusun sebagai berikut:
Lingkaran luar menunjukkan skala hue, poros ke atas ke bawah dari
lingkaran menunjukkan skala value, dan jari-jari dari poros menuju keluar
menunjukkan skala chroma.
Dengan demikian jika lingkaran hue ini digerakkan kebawah menuju ke
value gelap secara berangsur-angsur ke hitam, akan didapatkan warna-
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
34
warna baru yang jumlahnya cukup banyak dari hasil percampuran hue,
chroma, dan value gelap/hitam. Demikian pula bila lingkaran tersebut
digerakan ke atas akan menghasilkan warna-warna baru yang jumlahnya
juga banyak dari hasil percampuran hue, chroma, dan value terang/putih.
Dari skema hubungan Hue, Value, Chroma ini kita dapat mendeskripsikan
warna secara pasti dengan metode penulisan: Hue, Value/Chroma, misalnya
K7/3 adalah Kuning pada tingkatan Value ke7 dan pada tingkatan Chroma
ke 3, di mana warnanya adalah Kuning muda suram atau Kuning muda
semu ungu .
Agar bisa tahu persis seperti apa hasil dari percampuran hubungan hue,
value, chroma ini kita dapat mengadakan eksperimen menyusun warna-
warna (hues) yang diturunkan intensitas chromanya, kemudian sebagian di-
terang-kan valuenya dengan dicampur pigmen putih, dan sebagian
digelapkan valuenya dengan dicampur pigmen hitam, yang kesemuanya
akan menghasilkan warna-warna baru dengan jumlah banyak yang tidak ada
pada tube warna.
Sebagai contoh dari percampuran hue merah dan hijau dengan tujuh
tingkatan value dan lima tingkatan chroma akan dapat menghasilkan 68
warna baru, dari percampuran hue kuning dan ungu dengan tujuh tingkatan
value dan lima tingkatan chroma menghasilkan 68 warna baru, dan dari
percampuran hue biru dan jingga dengan tujuh tingkatan value dan lima
tingkatan chroma menghasilkan 68 warna baru pula
Untuk membandingkan perbedaan hasil susunan hue, value, chroma, kita
dapat membuat empat macam komposisi yang dijajarkan, yaitu:
a) Komposisi hue (warna-warna) murni (chroma maksimum)
b) Komposisi hue dengan value-value terang,
c) Komposisi hue dengan value-value gelap,
d) Komposisi hue dengan chroma diturunkan intensitasnya Dalam
komputer dapat dijumpai model warna HSB, yang tiada lain
adalah merupakan hasil hubungan Hue, Brightness (Value), dan
Saturation (Chroma). (Sanyoto 57-58)
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
35
2.1.10. Consumer Insight
Amalia E. Maulana mengatakan:
Definis Insight dalam kamus Cambrige, sebagai berikut:
Insight –“A clear, deep and sometimes suddenunderstanding of a complicated
problem or situation, or the ability to have such an understanding”.(“Cambridge
dictionary”)
Yang menarik dari definisi ini adalah perpaduan dari tiga unsur yaitu:
• Unsur deep – atau kedalaman pemahaman teori
• Unsur Complex – yaitu mencakup kompleksitas dari masalah yang
dibahas
• Unsure sudden – dari segi waktu, yaitu sesuatu yang dimengerti secara
tiba-tiba
Sesuatu yang insightful berarti berisikan informasi yang mendalam pada
suatu obyek permasalahan yang kompleks, dan ditemukannya tidak setiap
saat. Dalam beberapa kamus lain, dijelaskan bahwa insight ini biasanya
original dan breakthrough. Lebih jauh dikatakan, insight merupakan
sebuah flash, artinya suatu pengetahuan yang brilliant, yang muncul
secara tiba-tiba. Kata kunci lainnya, insight ini bersifat intuitive, dan
disejajarkan dengan sixth sense atau indra keenam.
Pengertian insight dalam konteks psikologi adalah mencari tahu
secara lebih mendalam apa latar belakang dan faktor-faktor yang
mendorong perbuatan, pemikiran dan perilaku sesorang.
Dari definisi-definisi tersebut, perpaduan antara Consumer dan Insight
kira-kira akan menjadi seperti ini: “Proses mencari tahu secara lebih
mendalam dan holistic, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan
perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan
komunikasi iklannya”.
Yang perlu diperhatikan tentang Consumer Insight:
• Insight tidak harus datang dari brand manager saja, melainkan dari
semua orang yang tergabung dalam organisasi, termasuk pemilik
perusahaan.
• Insight tidak berguna apabila tidak actionable. (Amalia 1-2)
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
36
2.2. Identifikasi Data Perusahaan
2.2.1. Data Perusahaan
2.2.1.1. Nama Perusahaan
Cuz As Event Organizer
2.2.1.2. Pengelola Perusahaan
Valentine Vera
2.2.1.3. Sejarah Perusahaan
Pada awalnya Valentine Vera bertemu dengan Wibowo Santoso,
sebelumnya mereka berdua sudah pernah bekerja dalam EO yang sama, kemudian
setelah mereka berdua lulus kuliah, ada keinginan untuk membuka usaha sendiri,
Kemudian muncul ide untuk mendirikan EO sendiri. Akhirnya pada tanggal 23
November 2003, ada tawaran untuk menjadi EO Wedding salah satu dari teman
mereka yang akan menikah. Saat itulah akhirnya ditetapkan sebagai tanggal
berdirinya Cuz As, namun pada saat itu EO mereka masih belum memiliki nama.
Kemudian mereka bertemu dengan Yohan Wibisono tepat pada saat pesta
pernikahan itu. Akhirnya Yohan Wibisono bergabung dengan mereka, sehingga
sekarang pendiri EO ini menjadi tiga orang, yaitu: Valentine Vera, Wibowo
Santoso, Yohan Wibisono. Nama Cuz As yang diambil dari bahasa inggris
Choose Us yang berarti “pilih kami” baru muncul pada Bulan Desember 2003,
spesialisasi dari Cuz As event organizer mereka adalah Wedding, karena selama
ini mereka banyak menangani event Wedding.
Pada saat itu Cuz As memilki personil berjumlah 9 orang. Ditambah
dengan 3 orang pemilik. Saat ini Cuz As sudah cukup berkembang terbukti
dengan adanya beberapa tawaran yang pernah mereka dapat di luar kota, antra lain
Jember, Madiun, Kalimantan, Banjarmasin.
2.2.1.4. Produk Produk yang ditawarkan
Dalam meyediakan jasa bagi para Pengguna Event Organizer, Cuz As
menyediakan produk-produk antara lain:
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
37
a) Party Organizer
b) Event Organizer
2.2.1.5. Potensi Perusahaan
Potensi perusahaan akan selalu ada, karena dengan pasar yang begitu
besar, yaitu masyarakat Surabaya, yang mana Surabaya merupakan kota terbesar
kedua di Indonesia, maka akan selalu ada orang yang membutuhkan jasa Wedding
Organizer, dengan pemikiran bahwa masyarakat Surabaya akan selalu bertambah
seiring berjalannya waktu.
2.2.1.6. Lokasi Perusahaan
Wonorejo Permai Selatan X/51 Surabaya
Telp: (031) 8711470 – 70651911
Fax : (031) 8711470
2.2.2. Data Produk
2.2.2.1. Jenis Produk
Pelayanan (Jasa)
2.2.2.2. Nama Brand/ Merek
Cuz AS Event Organizer
2.2.2.3. Spesifikasi produk
• Party Organizer (actuacting-controling-reporting)
Hanya bertugas sebagai pelaksana, pada suatu acara.
• Event Organizer (Planning-Organizing-Actuacting-Controlling-Reporting)
Mengatur acara mulai dari menentukan konsep acara, sampai pelaksanaan
acara pada hari yang sudah ditentukan.
2.2.2.4. Harga Produk
Party Organizer
Kids party Mulai Rp.750.000,-
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
38
Sweet Birthday Mulai Rp.1.750.000,-
Engagement Mulai Rp.2.500.000,-
Aniversary Fiesta Mulai Rp.3.500.000,-
Corporate Event Mulai Rp.5.000.000,-
Great Wedding
Temu Pengantin Rp.1.750.000,-
Resepsi
Small Rp.2.500.000,-
Medium Rp.3.000.000,-
Large Rp.3.500.000,-
Package
Superior Rp.4.000.000,-
Deluxe Rp.4.500.000,-
Grand Rp.5.000.000,-
Master Rp.7.500.000,-
Event Organizer 10% total cost
New Themes Wedding Party only plus Rp.2.499.000,-
New Themes Sweet 17th Birthday only plus Rp.1.499.000,-
Penggunaan Event Organizer meliputi penyediaan jasa:
a. Venue
b. Catering
c. Dekorasi
d. Cake
e. Sound & lighting system
f. Band
g. Master of Ceremony
h. Dancer
i. Usherette
j. Special effect
k. Foto & video
l. Special Show
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
39
m. Undangan
n. Souvenir
2.2.2.5. Positioning Produk
Cuz As ingin dianggap sebagai Wedding Organizer yang berbeda dari
Wedding Organizer yang lain, Cuz As ingin dianggap berbeda, karena Cuz As
melakukan apapun untuk memuaskan klien, sedangkan Wedding organizer lain
belum tentu memberikan pelayanan yang sama, oleh karena itu tagline dari Cuz
As adalah “be different”
2.2.2.6. Target Audience Produk
• Demografis
Usia : 22 tahun – 35 tahun
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Status : Belum Menikah
Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta
Pendidikan : Minimal S1
Kelas sosial : Kalangan menengah ke atas
• Geografis
Bertempat tinggal di daerah Surabaya dan sekitarnya
• Psikografis
Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis
• Behavioristis
Orang-orang kota yang tidak memiliki banyak waktu, karena
kesibukan. Orang yang aktif,
2.2.2.7. Foto Produk
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
40
Gambar 2.2. Foto Produk Dari Cuz As
Sumber : Data Foto Cuz As Event Organizer
2.2.3. Data Pemasaran
2.2.3.1. Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang dilakukan Cuz As antara lain melalui:
a) Pameran Wedding AP3
Pada tahun 2004 sebanyak 2 kali
Pada tahun 2005 sebanyak 1 kali
Pada tahun 2006 sebanyak 1 kali
b) Pembuatan Souvenir berupa pembatas Buku
c) Logo Cuz As pada tampilan Video Clip Wedding
d) Kartu Nama
e) Standing Banner
2.2.3.2. Wilayah Pemasaran
Karena Cuz As Wedding Organizer baru saja Berdiri, maka saat ini
pemasarannya dikonsentrasikan di wilayah Surabaya dan sekitarnya, tetapi juga
tidak menutup kemungkinan nantinya akan diperluas ke daerah-daerah di luar
kota Surabaya.
2.2.3.3. Potensi Pasar
Dengan Jumlah penduduk yang sangat besar, Surabaya merupakan pasar
yang sangat menguntungkan, dan masih terbuka peluang yang sangat lebar Bagi
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
41
Cuz As untuk bisa berkembang, karena jumlah penduduk akan terus meningkat,
sehingga, akan selalu ada klien yang membutuhkan jasa dari Wedding Organizer.
2.2.3.4. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan: Make your unforgettable moment (membuat momentmu menjadi
tak terlupakan)
Misi Perusahaan: Make your dream come true (membuat mimpimu menjadi
kenyataan)
2.2.4. Data Komunikasi Visual yang Ada
2.2.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal
Gambar 2.3. Pembatas Buku 1
Sumber : Cuz As Event Organizer
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
42
Gambar 2.4. Pembatas Buku 2
Sumber : Cuz As Event Organizer
Gambar 2.5. Kartu Nama
Sumber : Cuz As Event Organizer
2.2.4.2. Sarana Komunikasi Visual Internal
Gambar 2.6. Logo Cuz As Event Organizer
Sumber : Cuz As Event Organizer
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
43
2.3. Identifikasi Data Kompetitor I
2.3.1. Data Perusahaan
2.3.1.1. Nama Perusahaan
Project Art Plus Event Organizer & Management
2.3.1.2. Pengelola Perusahaan
Stephen Tan
2.3.1.3. Produk-produk yang ditawarkan
Project Art Plus Event Organizer & Management merupakan Event
Organizer yang menangani acara-acara seperti wedding, launching produk,
birthday, dst.
2.3.1.4. Potensi Perusahaan
Project Art Plus Event Organizer & Management dikenal memiliki image
yang baik dimata klien. Mereka dikenal karena memiliki crew yang sopan.
Mereka berdiri pada tahun 2002, sehingga bila dibandingkan dengan Cuz As
Event Organizer mereka lebih dikenal masyarakat.
2.3.1.5. Lokasi Perusahaan
Jl. Raya Bukit darmo Golf R-05 (Ruko Bukit Darmo)
Surabaya
Phone : (031) 7384 105, 709 70611 - 081 893 6269
Fax : (031) 734 8755
2.3.2. Data produk
2.3.2.1. Jenis Produk
Pelayanan (Jasa)
2.3.2.2. Nama Brand/ Merek
Project Art Plus Event Organizer & Management
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
44
2.3.2.3. Spesifikasi produk
Project Art Plus Event Organizer & Management merupakan Event
Organizer yang menawarkan pelayanan mulai dari persiapan, konsep acara
sampai dengan pelaksanaannya.
2.3.2.4. Harga Produk
Harga yang ada tidak dapat ditentukan dengan pasti, karena sifatnya
fleksibel, sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan untuk acara, meskipun sudah
tersedia paket-paket.
Daftar Paket:
• Paket Wedding
a) Paket A:
Mulai dari pagi (prosesi pasang jas, temu manten, tempat ibadah, foto
outdoor/indoor, dll) sampai acara pesta pada malam hari,
Rp.7.500.000,-
b) Paket B:
Hanya pada pesta malam hari saja, Rp.6.500.000,-
• Paket Birthday
Hanya ada satu paket saja, karena tidak ada acara pada pagi hari, Rp.7.000.000,-
• Paket Event
Untuk Event tidak ada paket, oleh karena itu harganya fleksibel,
menyesuaikan dengan kebutuhan Acara.
2.3.2.5. Positioning Produk
Mereka ingin memposisikan diri Sebagai Event Organizer yang
Bersahabat, dilihat dari tagline mereka yaitu “A friend To share and to help your
Party, with care and personal touch”
2.3.2.6. Target Audience Produk
• Demografis
Usia : 22 tahun – 35 tahun
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
45
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Status : Belum Menikah
Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta
Pendidikan : Minimal S1
Kelas sosial : Kalangan menengah ke atas
• Psikografis
Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis
• Geografis
Sesuai dengan letaknya, target audience dari Project Art Plus Event
Organizer & Management ini adalah Orang-orang yang menetap di
Surabaya dan sekitarnya.
• Behavioristis
Orang-orang kota yang tidak memilki banyak waktu, karena
kesibukan. Orang yang aktif.
2.3.2.7. Foto Produk
Gambar 2.7. Foto Produk Produk dari Project Art
Sumber : Jendela best Wedding, Best Wedding 2007(Jendela Surabaya, 7 Mei
2007).http://www.jendelabestwedding.com/vendor/event%20organizer/Project%2
0Art.jpg (telah diolah kembali)
2.3.3. Data Pemasaran
2.3.3.1. Strategi Pemasaran
• Mengikuti pameran pada Open House dan Launching New imperial Ballroom 2
Pada tanggal 28 April 2007
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
46
2.3.3.2. Wilayah Pemasaran
Wilayah pemasaran adalah Surabaya dan sekitarnya, dikarenakan Project
art Plus merupakan Event Organizer yag berdiri di Surabaya
2.3.3.3. Potensi Pasar
Dengan Jumlah penduduk yang sangat besar Surabaya merupakan pasar
yang sangat menguntungkan, dan masih terbuka peluang yang sangat lebar Bagi
Cuz As untuk bisa berkembang, karena jumlah penduduk akan terus meningkat,
sehingga, akan selalu ada klien yang membutuhkan jasa dari Wedding Organizer.
2.3.3.4. Visi dan Misi Perusahaan
Tidak diketahui
2.3.4. Data Komunikasi Visual yang Ada
2.3.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal
Gambar 2.8. Brosur Project Art
Sumber : Data pribadi
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
47
Gambar 2.9. Iklan Majalah
Sumber : Jendela Surabaya, Best Wedding 2006 volume 2(Surabaya, jendela
Surabaya) hal 87.
2.2.3.2. Sarana Komunikasi Visual Internal
Gambar 2.10. Logo Project Art
Sumber : Brosur Project Art (telah diolah kembali)
2.4. Identifikasi Data Kompetitor II
2.4.1. Data Perusahaan
2.4.1.1. Nama Perusahaan
Winner Organizer
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
48
2.4.1.2. Pengelola Perusahaan
Santonio
2.4.1.3. Produk-produk yang ditawarkan
Winner Oragnizer menangani Event seperti Wedding, Sweet Seventeen,
product launcing, dst
2.4.1.4. Potensi Perusahaan
Winner Organizer merupakan Event Organizer yang berasal dari Malang,
mereka termasuk Event Organizer yang berhasil di malang, oleh karena itu
mereka berusaha untuk melebarkan usaha mereka dengan menjangkau pasar
Surabaya. Dengan nama baik yang sudah mereka dapat di malang, maka
kemungkinan mereka akan bisa berkembang dengan cepat, karena didukung juga
dengan promosi yang memadai.
2.4.1.5. Lokasi Perusahaan
Ruko Vila Bukit Mas RB-15, Surabaya
Telp / fax : 031-5685650
Raya Tidar 15, Malang
Telp : 0341-576699
Fax : 0341-563835
2.4.2. Data Produk
2.4.2.1. Jenis Produk
Pelayanan (Jasa)
2.4.2.2. Nama Brand/ Merek
Winner Organizer
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
49
2.4.2.3. Spesifikasi produk
Winner Organizer merupakan Event Organizer yang menawarkan
pelayanan mulai dari persiapan, konsep acara sampai dengan pelaksanaannya.
2.4.2.4. Harga Produk
Tidak ada ketentuan khusus, Winner Orgnizer mematok harga 10 juta
untuk setiap Event yang akan mereka tangani.
2.4.2.5. Positioning Produk
Tidak diketahui
2.4.2.6. Target Audience Produk
• Demografis
Usia : 22 tahun – 35 tahun
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Status : Belum Menikah
Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta
Pendidikan : Minimal S1
Kelas social : Kalangan menengah ke atas
• Geografis
Bertempat tinggal di daerah Surabaya dan sekitarnya
• Psikografis
Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis
• Behavioristis
Orang-orang kota yang tidak memilki banyak waktu, karena
kesibukan. Orang yang aktif.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
50
2.4.2.7. Foto Produk
Gambar 2.11. Foto Produk Winner Organizer
Sumber: Brosur Pameran Winner Organizer (telah diolah kembali)
2.4.3. Data Pemasaran
2.4.3.1. Strategi Pemasaran
Pameran pernikahan yang mereka ikuti:
• Mengikuti pameran wedding Ap3 Wedding Plus pada tanggal 14-18 maret
2007
• The Wedding Art (pameran Pernikahan) pada tanggal 27 april sampai dengan
29 april 2007
• Mengikuti pameran pada saat open house dan Launching New Imperial
Ballroom 2 tanggal 28 April 2007
2.4.3.2. Wilayah Pemasaran
Sekarang Winner Organizer sedang membidik pasar Surabaya, maka
wilayah pemsarannya dalah Surabaya dan sekitarnya.
2.4.3.3. Potensi Pasar
Dengan dekatnya jarak antara Malang dengan Surabaya, maka ada
kemungkinan banyak masyarakat Malang yang sekarang berdomisili di Surabaya
mengenal Winner Organizer, ada kemungkinan akan terbentuk suatu kepercayaan
pada Winner organizer, karena berasal dari daerah yang sama. Namun tidak
menutup kemungkinan ada juga masyarakat Surabaya yang menggunakan jasa
Winner, dengan jumlah masyarakat Surabaya yang demikian besar, maka pasti
setiap organizer akan mendapatkan porsinya masing-masing.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
51
2.4.3.4. Visi dan Misi Perusahaan
Tidak diketahui
2.4.5. Data Komunikasi Visual yang Ada
2.4.5.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal
Gambar 2.12. Kartu nama
Sumber : Data Pribadi
Gambar 2.13. Brosur Winner Organizer
Sumber : Data Pribadi
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
52
2.4.5.2. Sarana Komunikasi Visual Internal
Gambar 2.14. Logo Winner Organizer
Sumber : Brosur Winner Organizer (telah diolah kembali)
2.5. Identifikasi Data Kompetitor III
2.5.1. Data Perusahaan
2.5.1.1. Nama Perusahaan
Excedio
2.5.1.2. Pengelola Perusahaan
Tony Susanto
2.5.1.3. Produk-produk yang ditawarkan
Excedio melayani Wedding, Birthday, Event Organizer, dan juga Dancer
2.5.1.4. Potensi Perusahaan
Excedio berdiri sudah lebih dari 10 tahun di Surabaya, sehingga sudah
sangat dikenal oleh Masyarakat Surabaya, karena itu brand awareness Excedio
sudah sangat kuat.
2.5.1.5. Lokasi Perusahaan
Main Office:
Jl. Dharmahusada Indah Selatan VII / D-232 No.15
Telp. 031-5994871, 5994872
Fax. 031-5994868
Showroom :
Pakuwon Super Mall LG 135 (sebelah Hypermarket)
Telp. 031-7390076, 71179741
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
53
2.5.2. Data Produk
2.5.2.1. Jenis Produk
Pelayanan (Jasa)
2.5.2.2. Nama Brand/ Merek
Excedio
2.5.2.3. Spesifikasi produk
Excedio bergerak dalam bidang Event Organizer, melayani antara lain Event
Wedding, Birthday Party, juga menyediakan Dancer untuk memeriahkan acara
2.5.2.4. Harga Produk
Paket Hemat
• 8 orang event organizer Rp 5.500.000,-
• 8 orang pagar ayu dengan pilih costum
Dibawah harga @ Rp.250.000,-/org Rp 800.000,-
• 4 tarian biasa + welcome dance + 1 Singer
(jenis tarian diatur oleh EXCEDIO) Rp 3.500.000,-
Harga Dancer Surabaya
• Excedio Dancer Paket New Singer Rp 3.500.000,-
(4 tarian biasa + Welcome Dance + 1 Singer)
• Excedio Dancer Paket Semi Cabaret Rp 6.000.000,-
(2 tarian biasa + 2 Cabaret + Welcome Dance + 2 Singer)
• Excedio Paket Mini Cabaret Rp 8.500.000,-
(5 tarian cabaret + Welcome Dance + 1 Singer)
• Paket Full Cabaret (New Design) Rp 28.000.000,-
1 jam 15 menit non stop show time (Tematic)
2.5.2.5. Positioning Produk
Tidak diketahui
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
54
2.5.2.6. Target Audience Produk
• Demografis
Usia : 22 tahun – 35 tahun
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita
Status : Belum Menikah
Profesi : Eksekutif dan Wiraswasta
Pendidikan : Minimal S1
Kelas sosial : Kalangan menengah ke atas
• Geografis
Bertempat tinggal di daerah Surabaya dan sekitarnya
• Psikografis
Orang orang yang tidak mau repot, menyukai hal-hal yang praktis
• Behavioristis
Orang-orang kota yang tidak memilki banyak waktu, karena
kesibukan, Orang yang aktif.
2.5.2.7. Foto Produk
Gambar 2.15. Foto Produk Excedio
Sumber : Weddingku.com, Excedio (Weddingku.com, 7 Mei 2007).
http://www.weddingku.com/ (telah diolah kembali)
2.5.3. Data Pemasaran
2.5.3.1. Strategi Pemasaran
• Mengikuti pameran wedding Ap3 Wedding Plus pada tanggal 14-18 maret
2007
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
55
2.5.3.2. Wilayah Pemasaran
Surabaya dan sekitarnya, dikarenakan Excedio merupakan event organizer
yang berdiri di Surabaya
2.5.3.3. Potensi Pasar
Potensi pasar dari Excedio sangat besar, bidang service dari Excedio termasuk
dancer, sehiingga meskipun event organizer sedang lesu, namun dancer masih
bisa mendapatkan klien.
2.5.3.4. Visi dan Misi Perusahaan
Tidak diketahui
2.5.4. Data Komunikasi Visual yang Ada
2.5.4.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal
Gambar 2.16. Brosur Excedio
Sumber : Data Pribadi
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
56
Gambar 2.17. Kartu nama Excedio
Sumber : Data Pribadi
2.5.4.2. Sarana Komunikasi Visual Internal
Gambar 2.18. Logo Excedio
Sumber : Brosur Excedio (telah diolah kembali)
2.6. Wawancara
2.6.1. Tabulasi Data Wawancara
Menurut Koentjaraningrat, tujuan dari wawancara adalah untuk
mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu
masyarakat serta pendirian-pendirian mereka dan merupakan suatu sarana
pembantu utama dari metode observasi.
Wawancara sendiri dapat dibagi menjadi 3 macam, antara lain :
• Wawancara mendalam, dimana wawancara berlangsung secara
mendalam. Batas antara interviewer dan interview sudah tidak dapat
dipisahkan oleh status mereka sebagai interviewer dan interview.
Masalah yang dibahas dianggap menjadi masalah bersama yang perlu
dipecahkan.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
57
• Wawancara bebas, dimana wawancara ini hampir sama dengan
wawancara mendalam. Hanya saja dalam wawancara ini pertanyaan
diajukan dalam bentuk pertanyaan bebas.
• Wawancara berpedoman, wawancara ini dituntun oleh sejumlah
pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu. Wawancara seperti ini
disebut dengan interview guide.(93)
Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Valentine Vera, pemilik Cuz As
Wedding Organizer
• Bagaimanakah sejarah berdirinya Cuz As Event Organizer?
Pada Awalnya Valentine Vera bertemu dengan Wibowo Santoso,
sebelumya mereka berdua sudah pernah bekerja dalam EO yang sama,
kemudian setelah mereka berdua lulus kuliah, ada keinginan untuk membuka
usaha sendiri, Kemudian muncul ide untuk mendirikan EO sendiri. Akhirnya
pada tanggal 23 November 2003, ada tawaran untuk menjadi EO Wedding
salah satu dari teman mereka yang akan menikah. Saat itulah akhirnya
ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Cuz As, namun pada saat itu EO mereka
masih belum memiliki nama.
Kemudian mereka bertemu dengan Yohan Wibisono tepat pada saat pesta
pernikahan itu. Akhirnya Yohan Wibisono bergabung dengan mereka,
sehingga sekarang pendiri EO ini menjadi tiga orang, yaitu: Valentine Vera,
Wibowo Santoso, Yohan Wibisono. Nama Cuz As yang diambil dari bahasa
inggris Choose Us yang berarti “pilih kami” baru muncul pada Bulan
Desember 2003, spesialisasi dari Cuz As event organizer mereka adalah
Wedding, karena selama ini mereka banyak menangani event Wedding.
Pada saat itu Cuz As memiliki personil berjumlah 9 orang. Ditambah
dengan 3 orang pemilik. Saat ini Cuz As sudah cukup berkembang terbukti
dengan adanya beberapa tawaran yang pernah mereka dapat di luar kota, antra
lain Jember, Madiun, Kalimantan, Banjarmasin.
• Diantara jenis-jenis Service yang ada pada Cuz As Event Organizer, manakah
yang menurut anda paling diunggulkan? Atau mungkin spesialisasi dari Event
Organizer anda?
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
58
Kebanyakan kita menangani event Wedding, karena memang keunggulan kami
terletak pada Wedding Organizer. Bisa dikatakan itulah spesialisasi kami.
• Pernahkah Cuz As mengikuti Pameran?
Kami pernah mengikuti pameran, diantaranya:
a) Pada tahun 2004 sebanyak 2 kali
b) Pada tahun 2005 sebanyak 1 kali
c) Pada tahun 2006 sebanyak 1 kali
• Selain menguikuti pameran, pernahkan Cuz As melakukan promosi?
Memang kami sangat kurang dalam hal promosi, namun bukan berarti tidak
pernah, promosi yang pernah kami lakukan antara lain:
a) Membuat pembatas buku
b) Memberikan kartu nama pada saat acara
c) Membuat Video clip opening
d) Standing banner
• Pernahkah melakukan promosi melalui Majalah maupun surat kabar?
Selama ini kami belum pernah melakukan promosi melalui media-media
tersebut.
• Menurut Anda siapa saja kompetitor dari Cuz As?
Menurut saya Event Organizer manapun berpeluang untuk menjadi
kompetitor, baik kecil maupun besar karena mereka juga mempunyai pasar
yang sama dengan Cuz As yaitu kalangan menengah ke atas, terlebih lagi bagi
Event Organizer yang memiliki Wedding service
• Menurut anda kelebihan apa yang dimiliki oleh Cuz As dibandingkan dengan
kompetitor-kompetitor lain?
Kami termasuk Event Organizer baru, yang masih kecil belum berkembang,
belum mendapatkan klien-klien besar, namun yang bisa kami jamin kepada
klien adalah kami akan melakukan segalanya untuk mereka. sebagai sebuah
usaha dalam bidang jasa kami harus mengedepankan pelayanan, karena itu
kami selalu berusaha memenuhi setiap keinginan dari klien kami, meskipun
itu hal yang susah. Karena menyadari bahwa kami belum bisa bila
dibandingkan dengan kompetitor-kompetitor yang lain , maka kami hanya bisa
mengandalkan pada pelayanan kami yang maksimal, selain itu kami memiliki
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
59
harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan kompetitor-kompetitor
lain.
• Apakah visi misi dari Cuz As?
Visi : Make your unforgettable moment (membuat momentmu menjadi tak
terlupakan)
Misi : make your dream come true (mewujudkan mimpimu)
• Menurut anda apa yang menjadi alasan para klien menggunakan jasa Cuz As?
Dari segi kualitas, kami tidak jauh beda bila dibandingkan dengan
Event Organizer lain, yang kedua dari segi harga kami relatif lebih murah.
• Apa yang menjadi Ukuran bahwa acara yang anda tangani berjalan dengan
baik?
Bisa dilihat dari apakah acaranya secara keseluruhan berjalan dengan lancar
atau tidak, jadwal acara sudah sesuai dengan pelaksanaan atau tidak, tidak ada
komplain dari klien.
• Bulan-bulan apa sajakah yang baik digunakan untuk melangsungkan pesta
perkawinan?
Januari, februari, April, mei, juni, Agustus, September, oktober (disesuaikan
dengan jatuhnya hari Idul Fitri / puasa)
2.6.2. Analisa Data Wawancara
Dari hasil wawancara dengan pemilik Cuz As, maka bisa diambil
kesimpulan Cuz As sebuah event Organizer yang baru berdiri, mereka masih
belum bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang lain dikarenakan
kurangnya promosi ke luar, kebanyakan mereka melakukan promosi dari mulut ke
mulut.
2.6.3. Asumsi data wawancara
Dari data diatas, dapat diasumsikan bahwa untuk bisa meningkatkan
penjualan dari jasa Cuz As, maka masyarakat harus terlebih dahulu Aware dengan
Cuz As, bagaimanakah pelayanannya, oleh karena itu diperlukan promosi yang
bisa membuat masyarakat, merasa tertarik dan yakin untuk menggunakan jasa Cuz
As.
http://www.petra.ac.id
-
Universitas Kristen Petra
60
2.7. Analisa Data
2.7.1. SWOT
Analisa Data yang digunakan dalam Perancangan Komunikasi Visual
Promosi Event Organizer “Cuz As” di Surabaya ini adalah Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan
Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang
dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) dengan faktor
internal kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses).(Freddy 19)
Analisis SWOT dari Cuz As Event Organizer:
1. Strengths (Kekuatan)
• Berpengalaman dalam menangani Event Wedding.
• Para Crew yang bertanggung jawab, ramah, serta sopan.
2. Weakness (Kelemahan)
• Cuz As Event Organizer Termasuk Event Organizer yang masih Baru,
sehingga Awareness masyarakat masih kurang
• Kurang maksimalnya promosi yang dilakukan, bila dibandingkan dengan
Event Organizer lain, mengakibatkan Cuz As kurang dikenal.
3. Opportunities (Peluang)
• Masih jarangnya Event Organizer yang memiliki spesialisasi pada
Wedding.
4. Threats (Ancaman)
• Banyaknya persaingan, baik Event Oranizer Besar maupun Event
Organizer kecil yang baru berdiri, karena bisnis Event Organizer
menjanjikan keuntungan yang cukup besar
2.7.2. Kesimpulan Analisa Data
Kekuatan yang dimiliki oleh Cuz As adalah dalam Wedding, dan Crew
mereka memiliki tanggung jawab, ramah serta sopan. Cuz As memiliki
kesempatan untuk bisa berkembang dengan menspesialisasikan dirinya sebagai
Wedding organizer
http://www.petra.ac.id
master index: back to toc: help: ukp: