2. landasan teori 2.1. sistem informasi...5 2. landasan teori 2.1. sistem informasi pada masa...
TRANSCRIPT
5
2. LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi
Pada masa sekarang ini, salah satu fungsi komputer adalah merupakan suatu
alat pengolahan data secara elektronik yang mempunyai peranan sangat penting
dalam membantu manajemen untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.
Sebagai salah satu dari masalah manajemen tersebut adalah manajemen administrasi
aktivitas bisnis utama seperti pembelian, penjualan, dan akutansi.
Pimpinan merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab paling
menentukan sukses atau tidaknya usaha yang dipimpinnya. Hal ini dimanifestasikan
dalam kemampuan pimpinan untuk mengambil keputusan, dan hal itu bukanlah
merupakan pekerjaan yang mudah, karena dibalik keputusan itu akan terdapat resiko-
resiko tertentu apabila keputusan yang diambil adalah merupakan keputusan yang
salah atau kurang tepat.
Bagi seorang pimpinan dari suatu bidang usaha yang senantiasa menghadapi
berbagai problema yang memerlukan pemecahan yang tepat dan ekonomis melalui
pengambilan keputusan yang tepat pula. Sebagai seorang pimpinan maka ia bertugas
membuat laporan-laporan yang dibutuhkan oleh bagian-bagian yang berkepentingan
serta berhubungan dengan masalah-masalah yang ada, selain itu berfungsi pula
sebagai pembuat keputusan, sedangkan unsur lainnya (pelaksana) yang akan
menjalankan keputusan-keputusan tersebut.
Untuk menjamin tepatnya keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang
pimpinan, maka keputusan-keputusannya harus berdasarkan data-data yang benar-
benar dapat dipercaya (data yang reliable), bukan data yang hanya berdasarkan
perkiraan. Dalam hubungan inilah diperlukan suatu sistem pengolahan data yang
tepat dan cepat serta dapat memberikan informasi kepada pimpinan di dalam
mengambil atau menentukan suatu keputusan yang akan dibuatnya, sehingga dapat
menjamin benarnya keputusan yang diambil tersebut. Dalam hubungannya dengan
masalah-masalah pengambilan keputusan dan tersedianya data atau informasi untuk
itu, maka suatu bidang usaha yang besar sifatnya diperlukan suatu bentuk sistem
6
informasi yang dapat mengatasi masalah pendapatan dalam pengambilan keputusan
oleh manajemen dengan memasukan unsur komputer sebagai alat dalam sistem itu.
Pentingnya peranan komputer di dalam sistem informasi, disebabkan
besarnya volume data yang akan diolah maupun keanekaragaman bentuk data yang
harus diolah pada suatu bidang usaha, sehingga untuk pekerjaan itu memerlukan
waktu dan membutuhkan biaya yang cukup besar bila diolah secara sistem manual.
Disamping itu, pengolahan data yang kompleks secara manual tidak dapat
menjamin ketelitian atau kebenarannya. Masalah pendataan dan pengolahan data
tersebut dapat dipecahkan atau diselesaikan dengan mudah dalam waktu yang
singkat oleh komputer.
2.2. Sistem Informasi Akutansi
Sistem informasi akutansi merupakan sebuah sistem yang mempunyai tiga
fungsi penting dalam organisasi yaitu:
• Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas dan transaksi sehingga
organisasi dapat melakukan evaluasi sesuatu yang terjadi.
• Memproses data menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan yang memungkinkan manajemen untuk melakukan planning,
menjalankan, dan mengontrol aktivitas.
• Menyediakan kontrol untuk menjaga aset organisasi termasuk data itu sendiri.
Kontrol ini meyakinkan bahwa data tersedia pada waktu dibutuhkan dan harus
akurat dan terpercaya.
Sistem informasi akutansi terdiri dari sumber daya manusia, prosedur-prosedur, dan
teknologi informasi.
Sistem informasi akutansi melakukan siklus akutansi secara terotomatisasi.
Sebelum membuat sistem informasi akutansi, terlebih dahulu harus mengetahui
siklus akutansi yang berjalan secara manual. Siklus akutansi dimulai dari pencatatan
transaksi secara rutin pada buku harian (journal) setiap terjadi perubahan. Data yang
telah dicatat di dalam buku harian tersebut dipindahkan (di-posting) ke buku besar
(ledger) dalam bentuk data yang lengkap. Proses posting dilakukan setiap akhir
periode masa akutansi, berikut laporan-laporan antara lain: laporan buku besar,
7
laporan trial balance, ayat penyesuaian, laporan trial balance yang disesuaikan,
laporan rugi/laba, laporan neraca.
Untuk melakukan otomatisasi pada sistem akutansi untuk data master dari
kode perkiraan menggunakan chart of account. Setiap perkiraan dalam buku besar
mempunyai nomor tersendiri. Chart of account merupakan daftar dari keseluruhan
penomoran perkiraan yang digunakan dalam organisasi. Struktur dalam chart of
account merupakan salah satu hal yang terpenting dalam sistem informasi akutansi,
karena berpengaruh dalam pembuatan laporan laba rugi dan neraca. Oleh karena itu
terdapat aturan dalam penomoran perkiraan dalam chart of account.
Aturan penomoran ini membagi perkiraan ke dalam beberapa jenis sesuai
dengan pengaturan data dalam organisasi. Contoh aturan penomoran yang digunakan
dalam chart of account adalah sebagai berikut:
• Aktiva (1xxxxx)
• Pasiva (2xxxxx)
• Modal Pemilik (3xxxxx)
• Pendapatan (4xxxxx)
• Biaya-biaya (5xxxxx)
2.3. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi dari sebuah sistem secara
grafis yang digambarkan dengan sejumlah simbol tertentu untuk menunjukkan
perpindahan data dalam proses-proses suatu sistem. DFD merupakan suatu teknik
grafik yang melukiskan arus informasi dan data serta perubahannya dari input ke
output.
DFD menunjukkan perpindahan dan perubahan data dalam suatu sistem.
Meskipun disebut arus data, namun penekanan pada DFD lebih pada prosesnya.
Informasi dan perubahannya dalam DFD ditunjukkan dengan cara hirarki dalam
bentuk diagram level. DFD level 0 berisi entity-entity luar dari proses tunggal suatu
sistem dengan input dan output data yang ditunjukkan dengan arah anak panah
kedalam dan keluar. Diagram yang lebih detil lagi dari sistem tersebut dapat dibentuk
dengan membagi proses pada level 0 DFD.
8
DFD menggunakan 4 macam simbol yaitu proses, arus data, simpanan data,
dan kesatuan luar (external entity).
• Proses ialah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi
bentuk yang lain. Atau dengan kata lain, proses menerima input data dan
mengeluarkan output data lain yang telah diproses. Simbol dari proses ada 2
macam, dapat dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Proses
• Arus data (data flow) ialah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari
satu bagian ke bagian yang lain dalam sebuah sistem. Data flow dalam DFD
disimbolkan dengan tanda panah dan diberi nama atau keterangan di
sampingnya yang menunjukkan data apa yang mengalir. Contoh dapat dilihat
pada gambar 2.2.
Data penjualan
Gambar 2.2. Arus Data
• Simpanan data ialah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara
manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses
perlu menggunakan data tersebut lagi kemudian. Simbol dari simpanan data
dalam DFD ada 2 macam, seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.3. Simpanan Data
9
• Kesatuan luar (external entity) ialah seseorang, sekelompok orang, sebuah
departemen didalam maupun diluar organisasi, atau sebuah sistem yang lain
yang memberikan input untuk sistem yang ada atau menerima output dari
sistem yang ada. External entity juga disebut terminator, karena merupakan
batas dari sebuah sistem. Dalam DFD kesatuan luar disimbolkan dengan
sebuah kotak persegi panjang seperti pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. External Entity
2.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
Sebuah ERD mendokumentasikan data sebuah perusahaan dengan cara
menentukan data-data apa yang terdapat dalam tiap entity dan bagaimana
relationship (hubungan) antara sebuah entity dengan yang lainnya. Di bawah ini akan
dijelaskan beberapa hal yang digunakan dalam ERD:
• Entity (obyek data) dapat berupa environmental element (elemen di sekitar
sistem yang berhubungan dengan sistem tersebut, resource (sumber daya yang
berhubungan dengan sistem yang ada), dan transaksi yang sangat penting bagi
usaha dagang sehingga dimodelkan dalam data. Contoh dari entity ialah
customer, pegawai, daftar presensi, dan sebagainya. Entity digambarkan
dengan sebuah kotak persegi empat dengan sebuah nama entity (kata benda
tunggal) di dalamnya, contoh pada gambar 2.5.
Gambar 2.5. Obyek Data
• Attribute dari sebuah entity ialah karakteristik dari entity tersebut. Sebagai
contoh, atribut untuk entity mahasiswa mungkin ialah NRP, Nama, Alamat,
Sekolah asal, dan sebagainya. Attribute value ialah nilai dari setiap atribut
Mahasiswa
NRPNamaAlamat
Mata Kuliah
Kode MKNama NK
10
untuk setiap entity, misalnya NRP 26400134, 26400135, dan seterusnya seperti
gambar 2.5.
• Identifier ialah atribut yang mengidentifikasikan sebuah entity secara unik,
contohnya ialah NRP untuk mahasiswa. Dalam ERD, identifier dituliskan
dengan garis bawah, seperti pada gambar 2.5 dan gambar 2.6.
• Relationship ialah hubungan yang terjadi antara dua buah entity, dan
digambarkan dengan garis dan sebuah kata kerja disampingnya, contoh pada
gambar 2.6. Dapat juga berupa garis dengan segitiga di tengah yang
melambangkan ketergantungan dengan entity di atasnya (dependent), seperti
pada gambar 2.7.
Memilih
Mahasiswa
NRPNamaAlamat
Mata Kuliah
Kode MKNama NK
Gambar 2.6. Relationship
Mengisi
Mahasiswa
NRPNamaAlamat
Mata Kuliah
Kode MKNama NK
Gambar 2.7. Dependent
• Connectivity ialah jumlah yang menunjukkan berapa kali sebuah entity muncul
dalam relasi dengan entity lainnya. Ada 3 jenis connectivity, yaitu:
a. One-to-one, seperti pada gambar 2.8.
Mengisi
Mahasiswa
NRPNamaAlamat
Mata Kuliah
Kode MKNama NK
Gambar 2.8. One-to-one
b. One-to-many, seperti pada gambar 2.6.
c. Many-to-many, seperti pada gambar 2.9.
11
Mengisi
Mahasiswa
NRPNamaAlamat
Mata Kuliah
Kode MKNama NK
Gambar 2.9. Many –to-many
Langkah-langkah yang diambil dalam pembentukan sebuah ERD dari suatu
sistem adalah:
a. Mengidentifikasi entity.
b. Mengidentifikasi relasi antar tiap entity.
c. Menyiapkan rancangan ERD.
d. Memindahkan elemen-elemen data ke dalam entity.
e. Melakukan analisis data, dengan proses yang disebut mapping.
f. Menyiapkan ERD yang telah dimodifikasi.
g. Mereview ERD bersama-sama dengan user dan melakukan perbaikan jika
perlu.
2.5. Database
Bagaimana jika harus menangani data dalam jumlah besar, misalnya data
penduduk suatu negara? Database adalah jawabannya. Database dipakai untuk
menyimpan data sehingga dapat dimanipulasi dengan mudah. Tanpa database,
programmer akan membuat prosedur-prosedur yang rumit untuk memanipulasi data.
Database pada dasarnya memiliki pengertian kumpulan data-data dan
informasi yang terstruktur dalam suatu tabel dan relasi sehingga memudahkan dalam
pengolahan data. Database ini digunakan khususnya untuk arus informasi atau data
dalam jumlah yang besar. Database dipakai untuk menyimpan data sehingga dapat
dimanipulasi dengan mudah.
Database yang baik harus tersusun dalam suatu struktur tertentu dan data
yang ada terhubung dengan alur yang jelas dan tidak terbelit-belit sehingga
memudahkan dalam pengaksesan dan manajemen dari data yang ada pada database
tersebut.
Apa masalah yang timbul jika database tidak tersusun dengan baik? Berikut
ini beberapa hal yang akan muncul jika database tidak memenuhi syarat sebagai
database yang baik.
12
• Pengulangan Data (Redudancy Data)
Pengolahan data secara manual dan tidak adanya penamaan standard pada
penamaan elemen-elemen data mengakibatkan data yang sama disimpan pada
database.
• Ketergantungan Data (Data Depedency)
Hal ini terjadi ketika hubungan antar data tidak diatur secara benar dalam
database. Akibat yang muncul adalah data yang seharusnya berubah ketika ada
data baru masuk atau ketika ada perubahan data pada tabel yang lain, tidak
berubah sesuai dengan apa yang diharapkan.
• Kepemilikan Data yang Tersebar
Kesalahan dalam pengelompokan data mengakibatkan data yang seharusnya
mudah didapatkan akan menjadi berbelit-belit dalam pengaksesannya. Dampak
yang muncul dari hal ini adalah suatu sistem yang tidak mampu memberikan
informasi yang konsisten, andal, dan akurat.
Delphi mempunyai komponen-komponen yang dipakai untuk mengakses
tabel dan metode untuk memanipulasi data, terutama data yang kompleks. Dalam
Delphi yang paling banyak dipakai adalah database relasional. Database relasional
menyimpan data dalam tabel logika yang terdiri atas baris dan kolom. Kolom dari
tabel dinamakan field dan baris dinamakan record. Satu kolom berisi data yang
sejenis dan satu record berisi data yang berhubungan.
Database dipakai untuk aplikasi sederhana sampai yang rumit dimana
melibatkan beberapa user. Oleh karena itu database dibagi sesuai dengan
kompleksitasnya. Ada tiga model database (Martina Inge, 2000), yaitu:
a. Database yang berdiri sendiri (stand-alone). Merupakan database yang sangat
sederhana karena disimpan dalam sistem file lokal dan mesin database
mengakses pada mesin yang sama. Disainer database tidak perlu kuatir akan
terjadinya konkurensi karena database hanya dipakai untuk satu aplikasi.
b. Database terbagi (file share). Hampir sama dengan database stand-alone,
tetapi dapat diakses oleh beberapa user. Database ini akan mengalami masalah
jika aplikasi memerlukan banyak perhitungan dan pada saat yang bersamaan
ada pengaksesan ke dalam database.
13
c. Database Client/Server. Database ini merupakan database level tertinggi.
Database ini memerlukan sebuah mesin khusus (server) yang dipakai untuk
melayani sekelompok user. Pada database client/server, komputer akan
menanyakan apakah user akan menunggu hasilnya atau akan mengerjakan
pekerjaan lain sambil proses tersebut dikerjakan.
2.6. Delphi Database Programming
2.6.1. Sekilas mengenai Delphi database
Delphi merupakan program aplikasi database berbasis Windows. Delphi
merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Borland dan Delphi 5.0
merupakan pengembangan versi-versi sebelumnya. Kelebihan Delphi antara lain
mempunyai kemampuan untuk menggunakan bahasa SQL yang merupakan bahasa
query yang andal. Delphi 5.0 dikembangkan dengan melanjutkan apa yang sudah
dikerjakan di Delphi 4 yaitu penambahan fasilitas-fasilitas sehingga mempermudah
pengembangan aplikasi, dengan cara mengurangi pengetikan sehingga
pengkonsentrasian pada apa yang akan dibuat bukan pada bagaimana cara
membuatnya. Delphi 5.0 juga menambahkan hal terpenting dari sebelumnya, yaitu
stabilitas.
Borland Delphi 5.0 yang untuk selanjutnya disingkat dengan Delphi
merupakan program aplikasi database yang berbasis Object Pascal dari Borland.
Selain itu, Delphi juga memberikan fasilitas pembuatan aplikasi visual seperti Visual
Basic.
Beberapa hal yang harus dimengerti dan beberapa komponen yang paling
sering digunakan dalam pembuatan program aplikasi database, antara lain:
q Data Module (TDataModule) adalah sebuah klas pada Delphi yang
dikhususkan untuk menampung komponen-komponen non visual, umumnya
adalah komponen-komponen milik palet Data Access.
Untuk membuat Data Module pilih main menu File|New Data Module. Jika
ingin mengakses satu Data Module, maka pada unit yang bersangkutan
tambahkan Data Module (File|Use Unit).
Untuk operasi database, Delphi mempunyai kemampuan untuk mengakses
berbagai jenis data dengan menggunakan Borland Database Engine (BDE) atau
14
yang juga disebut dengan IDAPI. Tanpa menggunakan BDE tersebut, untuk
mengakses database lokal atau server harus menggunakan fungsi dari vendor
lain.
BDE adalah alat perantara yang memberikan akses yang terpisah atas data
yang sedang diakses. Programmer tidak perlu menghiraukan lagi bagaimana
pengaksesan data sesungguhnya yang dilakukan BDE. Dengan BDE kita dapat
menghasilkan suatu aplikasi yang memiliki kemampuan akses beberapa jenis
data sekaligus, misalkan: aplikasi untuk mengakses data dari server sybase
(untuk sebuah fungsi) dan server oracle (untuk fungsi lain).
q Alias adalah nama lain yang diberikan untuk sebuah database, baik yang berada
pada disk lokal ataupun jaringan. Keuntungan menggunakan alias, yaitu:
1. Kemampuan memisahkan data dan kode program.
2. Kemampuan menggunakan sekumpulan data yang berbeda dalam satu alias.
3. Kemampuan memindahkan data aplikasi dalam database lokal ke database
client/server.
Cara membuat alias, antara lain:
1. Menggunakan BDE Configuration Utilitiy atau BDE Administrator.
2. Menggunakan Database Desktop.
3. Menuliskan alias dalam program, kemudian menyimpannya dalam
konfigurasi file.
q Database Desktop (DBD) dapat dianggap sebagai versi mini dari Paradox atau
dBase for Windows. DBD menyediakan metode untuk membuat, melihat,
mengedit, mengubah struktur, mengindeks, mengurutkan, membuat query, dan
memanipulasi tabel, serta membuat alias.
q Komponen DBGrid digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk tabel.
q Komponen DBNavigator digunakan untuk mendukung kemampuan navigasi
dalam operasi tabel. Komponen ini berupa sekelompok tombol.
q Komponen DBText digunakan untuk menampilkan data dari sebuah field
tertentu.
q Komponen DBEdit digunakan supaya user dapat meng-edit sebuah field data.
q Komponen DBMemo digunakan untuk memberikan presentasi visual dari
sebuah field memo milik sebuah database.
15
q Komponen DBImage digunakan untuk memberikan persentasi visual dari
sebuah field yang menyimpan data grafis.
q Komponen DataSource (TDataSource) digunakan untuk menghubungkan
komponen Table atau Query dengan komponen database visual (mis: DBGrid).
Komponen ini mempunyai fungsi utama mengambil data dari tabel yang sudah
didefinisikan pada komponen Table, Query, atau StoredProc. Properti Dataset
akan menghubungkan DataSource dengan Table atau Query yang ada.
q Komponen Tabel (TTable) dan Query (TQuery) yang berada pada palet Data
Access adalah komponen utama yang digunakan untuk menghubungkan aplikasi
dengan data. Komponen ini meyediakan akses langsung ke setiap record dan
field dari berbagai macam jenis tabel, misalnya: Paradox, dBase, Access,
FoxPro, ODBC-compliant, ataupun juga SQL database pada sebuah remote
server, seperti InterBase, Oracle, Sybase, MS-SQL Server, Informix, DB2.
Ada beberapa macam cara untuk mengakses nilai field dari sebuah tabel,
yaitu:
1. NamaTabel[‘NamaField’], mis:
Table1[‘kodecust’]:= ‘123’;
2. NamaTabel.FieldValues[‘NamaField’], mis:
Table1.FieldValues[‘kodecust’]:= ‘123’;
3. NamaTabel.FieldByName(‘NamaField’).As<tipedata>, mis:
Tabel1.FieldByName(‘kodecust’).AsString:= ‘123’;
Tabel1.FieldByName(‘kodecust’).AsBoolean:= true;
Tabel1.FieldByName(‘kodecust’).AsInteger:= 100;
Berikut ini contoh untuk menambahkan data pada akhir record:
// set pointer ke akhir table dan siap menambah data
Table1.Append;
Table1[‘Nama’] := Edit1.Text;
Table1[‘NRP’] := Edit1.Text;
Table1.Post;
Ada beberapa macam cara untuk mengakses nilai field dari sebuah query,
yaitu:
1. NamaQuery[‘NamaField’], mis:
Query1[‘kodecust’]:= ‘123’;
16
2. NamaQuery.FieldValues[‘NamaField’], mis:
Query1.FieldValues[‘kodecust’]:= ‘123’;
3. NamaQuery.FieldByName(‘NamaField’).As<tipedata>, mis:
Query1.FieldByName(‘kodecust’).AsString:= ‘123’;
Query1.FieldByName(‘kodecust’).AsBoolean:= true;
Query1.FieldByName(‘kodecust’).AsInteger:= 100;
Berikut ini contoh untuk menambahkan data pada akhir record:
// Menutup query lebih dulu
Query1.Close;
// Menghapus perintah SQL yang ada
Query1.SQL.Clear;
// Menambahkan perintah SQL
Query1.SQL.Add(‘SELECT * FROM Orders’);
Query1.SQL.Add(‘WHERE NoOrder < 1000’);
// Mempersiapkan query
Query1.Prepare;
// Mengaktifkan query
Query1.Open;
Komponen Query pada Delphi dapat memiliki parameter. Dengan membuat
query yang ber-parameter, maka tidak perlu lagi menuliskan perintah SQL yang
sama berulang, tetapi cukup mengganti parameter-nya saja. Untuk membuat sebuah
perintah SQL yang ber-parameter, cukup dengan menuliskan perintah SQL pada
properti SQL, dan kemudian mendifinisikan tipe dari parameter-nya pada properti
Params. Variabel parameter selalu diawali dengan titik dua (:). Berikut ini contoh
perintah SQL yang memiliki dua buah parameter Var_Nama dan Var_Umur:
SELECT * FROM Customer
WHERE Nama = :Var_Nama AND
Umur = :Var_Umur
ORDER BY Nama;
Ada beberapa macam cara untuk mengakses nilai parameter pada waktu runtime,
yaitu:
1. NamaQuery.Params.Items[NoIndex].As<tipedata>, mis:
Query1.Params.Items[0].AsString:= ‘Budi’;
2. NamaQuery.Params.ParamValues[‘NamaParameter’], mis:
Query1.Params.ParamValues[‘Var_Nama’]:= ‘Budi’;
17
3. NamaQuery.ParamByName(‘NamaParameter’).As<tipedata>, mis:
Query1.ParamByName(‘Var_Nama’).AsString:= ‘Budi’;
Query1.ParamByName(‘Var_Umur’).AsInteger:= 20;
Komponen Table dan Query mempunyai method Locate dan LookUp yang
digunakan untuk mencari data tertentu. Method Locate akan memindahkan posisi
pointer ke baris pertama dari record yang sesuai dengan kriteria pencarian,
sedangkan method LookUp akan mencari record yang sesuai dengan kriteria
pencarian, tetapi hanya mengembalikan nilai field yang dicari, dan tidak
memindahkan posisi pointer.
Untuk mengatur relasi antar database atau tabel, komponen Table
mempunyai properti MasterSource dan MasterFields. Properti MasterSource
digunakan untuk menentukan nama komponen DataSource dari tabel master yang
akan digunakan oleh tabel detail untuk membentuk sebuah relasi master-detail. Pada
waktu mendesain, kita bisa memilih nama-nama DataSource yang tersedia pada
menu drop-down dari properti MasterSource tersebut.
Setelah nilai properti MasterSource diset, maka berikutnya properti
MasterFields juga harus diset. Properti MasterFields akan menspesifikasikan satu
atau lebih field dalam master table yang akan dihubungkan dengan field-field pada
tabel detail ini untuk membentuk hubungan relasi master-detail. Pada waktu
mendesain, bisa digunakan Field Link Designer untuk membentuk relasi master-
detail antara dua tabel.
Pada komponen Query, untuk pembentukan relasi database atau tabel
digunakan properti DataSource yang akan menentukan komponen DataSource mana
yang digunakan untuk mengambil atau mengisi field-field parameter pada properti
SQL. Properti DataSource yang akan diisikan harus menunjuk pada komponen
DataSource lain yang tidak digunakan untuk komponen Query ini.
Jika variabel parameter pada SQL tidak diset pada waktu desain, maka
Delphi akan mencoba menset nilai variabel tersebut berdasarkan field-field yang
terdapat pada tabel atau query yang ditunjuk properti DataSource yang terdapat pada
komponen Query tersebut. Properti DataSource pada komponen Query ini dapat
menunjukan pada komponen Table atau komponen Query yang lain.
18
Pemrograman database pada Borland Delphi 5.0 tersedia format database
Paradox dan dBase, selain itu juga dapat menangani berbagai macam format
database, antara lain MS-Access, ODBC, SyBASE, Oracle, dan lain-lain.
2.6.2. Pengertian dan fungsi form
Form adalah suatu obyek yang dipakai sebagai tempat bekerja program
aplikasi. (Alam, 2000) Dalam satu proyek dapat menggunakan lebih dari satu form.
Setiap form mengandung unit. Unit dalam form dipakai untuk mengatur dan
mengendalikan form.
2.6.3. Pengertian dan fungsi data module
Data module adalah form khusus yang berisi komponen-komponen yang
tidak terlihat. Ada dua macam jenis data module yaitu:
a. Standard data module yaitu untuk membuat satu atau dua aplikasi.
b. Remote data module yaitu untuk membuat banyak aplikasi dengan menggunakan
client/server atau edisi Enterprise Delphi. (Alam, 2000)
2.6.4. Pengertian dan fungsi unit
Unit adalah modul kode program. Fungsi unit dalam program adalah
sebagai berikut: (Alam, 2000)
a. Membagi program yang besar dalam beberapa unit, sehingga memudahkan
perancangan, pengubahan dan penyelesaian program aplikasi.
b. Membuat library (daftar pustaka) berupa function dan procedure, sehingga
memudahkan sharing antar program.
c. Unit dapat dikompilasi terpisah dari program aplikasi.
2.6.5. Komponen-komponen dasar yang digunakan: (Marco, 1999)
a. Label dan Edit
Label biasa dipakai untuk membuat tulisan yang bersifat tetap, sedangkan edit
dapat dipakai untuk memasukkan dan keluaran data pada layar monitor.
19
b. Button dan BitBtn
Button dipakai untuk menjalankan procedure tertentu, sedangkan Bitmap Button
(BitBtn) adalah button kontrol yang mewakili image bitmap.
c. Combobox
Combobox merupakan gabungan dari obyek edit dan obyek listbox. Combobox
dapat menampilkan dan mengetik suatu teks seperti halnya pada obyek edit dan
dapat memilih pilihan dari daftar pilihan seperti halnya pada obyek listbox
d. Panel dan Group Box
Panel menyediakan generic container untuk kontrol yang lain. Panel dapat
digabungkan dengan form untuk mengatur posisi form ketika disesuaikan
ukurannya.
e. Radiobutton dan Check Box
Radiobutton digunakan untuk menampilkan pilihan yang dapat dipilih hanya
salah satu pilihan yang disediakan. Kegunaan dari checkbox hampir sama dengan
radiobutton. Bedanya checkbox dapat dipilih beberapa pilihan sekaligus dalam
satu grup pilihan.
2.6.6. Komponen-komponen tambahan: (Marco, 1999)
a. MaskEdit
Mask Edit digunakan untuk meng-validasikan teks yang dimasukkan user (yang
telah di-mask) dengan meng-encodenya ke bentuk teks yang valid. Mask juga
dapat memformat teks yang akan ditampilkan ke user.
b. Image
Image adalah semacam komponen place-holder yang memungkinkan user untuk
menentukan sebuah area pada sebuah form yang akan berisi sebuah obyek
gambar atau tampilan grafik, seperti bitmap, icon atau sebuah metafile. (Alam,
2000) User dapat menetapkan ukuran image secara manual atau memungkinkan
komponen image untuk menyesuaikan ukuran gambar tersebut pada saat program
dijalankan. Komponen image dapat ditempatkan dibagian manapun dari form.
20
c. RxDBLookupCombo
Merupakan salah satu komponen dari paket komponen RX-Library yang
didistribusikan secara gratis (freeware). Komponen ini menyediakan pencarian
secara berurutan dari lookup list dengan mengambil data dari database.
d. DateEdit
Merupakan salah satu komponen dari RX-Library. Komponen ini mengizinkan
penginputan data dengan mengetik secara lansung dan mempunyai button yang
dapat menampilkan popup window berupa kalender.
e. RxCalcEdit
Merupakan salah satu komponen dari RX-Library. Komponen ini hanya
menerima inputan dari numeric data saja dan mempunyai popup kalkulator untuk
membantu melakukan perhitungan.
2.6.7. Penjelasan mengenai properties dari komponen
Properties adalah karakteristik dari sebuah obyek yang mempengaruhi
visible behavior maupun pengoperasian obyek. (Marco, 1999) Contohnya, visible
property menentukan apakah sebuah obyek dapat dilihat atau tidak pada sebuah
interface aplikasi. Properties yang telah didesain dengan baik membuat komponen
semakin mudah bagi yang lain untuk menggunakannya dan bagi anda untuk
dipelihara. Properties dapat diakses pada Object Inspector dimana anda dapat
memodifikasi nilai dari obyek anda secara visual. Menetapkan properties pada saat
desain lebih mudah daripada menulis code dan membuat code anda lebih mudah
untuk dipelihara. (Alam, 2000)
2.6.8. Penjelasan mengenai event dari komponen
Event adalah salah satu macam property khusus yang menampilkan runtime
occurrence, biasanya tindakan user. Kode yang merespon langsung sebuah event
disebut event handler, yang merupakan sebuah Object Pascal procedure. Event
handler menentukan bagaimana respon sebuah komponen atau form terhadap sebuah
event. Ada dua kategori event yang dapat terjadi, yaitu User events dan System
events. User events adalah tindakan yang dimulai oleh user. Sedangkan System
events adalah events yang dilakukan operating system untuk anda. (Alam, 2000)
21
2.6.9. Penjelasan mengenai Quick Report. (Marco, 1999)
Quick report adalah sebuah banded report generator. Laporan dibangun
dari bagian-bagian (bands) dengan teks dan komponen grafik. Bands direplikasikan
menurut data yang akan dibuat pada laporan akhir. Dengan menggunakan quick
report, anda dapat membuat sebuah laporan yang sangat sederhana ataupun yang
sangat rumit dengan menggunakan grup. Grup dapat dikembangkan sampai level
yang tidak terbatas dan jika anda menghubungkan beberapa dataset ke laporan, anda
dapat menggrupkannya pada dataset manapun yang anda inginkan.
Komponen-komponen yang digunakan antara lain :
a. QRBand
Komponen QRBand digunakan untuk band dasar dalam sebuah report. BandType
property digunakan untuk mencerminkan peran band dalam laporan. Cara yang
lebih mudah untuk membuat band dan menentukan band type adalah dengan
menggunakan band property dari report atau komponen TQRSubDetail.
b. QRLabel
Penggunaan QRLabel hampir sama dengan penggunaan label biasa, tetapi hanya
digunakan untuk laporan. Untuk mencetak static text pada laporan, masukkan
teks dalam Caption property. Selain itu, dapat juga mengubah teks untuk dicetak
dalam event OnPrint, yang membuatnya semakin mudah untuk mencetak
perhitungan atau informasi lainnya.
c. QRDBText
QRDBText digunakan untuk mencetak field text apapun dari sebuah tabel kecuali
field memo yang formatnya RichText. QRDBText dapat mencetak field-field
Alphanumeric, floating point, tanggal dan waktu, dan memo. QRDBText dapat
meluas secara vertikal agar semua teks dapat dimuat jika terlalu banyak teks
untuk dimuat dalam ukuran yang sebenarnya. AutoStretch property harus true
sebelum perluasan dilakukan. Sebuah komponen dapat diperluas sampai
beberapa halaman. Untuk memformat outputnya digunakan mask property.
d. QRExpr
QRExpr digunakan untuk menghitung sebuah ekspresi selama report generation.
Selama report generation tidak diperbolehkan untuk mengganti ekpresi. Untuk
22
memformat hasil dari komponen QRExpr digunakan mask field. Jika tidak ada
mask yang dispesifikasikan quick report akan menggunakan default formatting
untuk data type tersebut. Hal ini mungkin berbeda dari default formatting dari
datafield apapun yang digunakan dalam ekspresi.
2.7. Structured Query Language (SQL)
Bahasa SQL adalah sarana dasar yang dibutuhkan untuk mengakses data di
dalam database.
2.7.1. Ekspresi dan operator
Tipe-tipe operator yang dapat digunakan dalam sebuah ekspresi yang
dikenali database adalah:
a. Yang termasuk dalam tipe operator aritmatika:
- Perkalian: *
- Pembagian: /
- Pengurangan: -
- Penjumlahan: +
- Modulus: %
b. Yang termasuk dalam tipe operator karakter:
- Penggabungan: ||
c. Yang termasuk dalam tipe operator perbandingan:
- Sama dengan: =
- Tidak sama dengan: <>
- Lebih besar dari: >
- Lebih kecil dari: <
- Lebih besar atau sama dengan: >=
- Lebih kecil atau sama dengan: <=
d. Yang termasuk dalam tipe operator logik:
- NOT: membalikkan nilai Boolean
- AND: bernilai benar apabila kedua ekspresi benar.
- OR: bernilai benar apabila salah satu ekspresi benar.
- BETWEEN: bernilai benar apabila operand berada di dalam jangkauan.
- LIKE: bernilai benar apabila operand menemukan standar.
23
- IN: bernilai benar apabila beberapa item bernilai benar.
- SOME: bernilai benar apabila item apapun bernilai benar.
- ANY: bernilai benar apabila beberapa item bernilai benar.
- ALL: bernilai benar apabila semua bernilai benar.
e. Yang termasuk dalam tipe operator unary:
- + (positif): nilai numerik positif.
- - (negatif): nilai numerik negatif.
- ~ (bitwise NOT): mengembalikan nilai komplemen dari angka.
2.7.2. Fungsi-fungsi dasar SQL
a. Fungsi SELECT
Fungsi ini digunakan untuk menampilkan data. Format perintah:
SELECT [DISTINCT] <nama_field1> [,<nama_field n>]
FROM <nama_tabel1> [,<nama_tabel n>]
WHERE <kondisi1> [OR|AND <kondisi2>]
ORDER BY <nama_field yang diurutkan>;
b. Fungsi INSERT
Fungsi ini digunakan untuk memasukkan data ke dalam sebuah tabel. Format
perintah:
INSERT INTO <nama_tabel> (<nama_field1> [,<field n>]) VALUES
(<isi_field1> [,<isi_field n>]);
c. Fungsi DELETE
Fungsi ini digunakan untuk menghapus data pada tabel. Format perintah:
DELETE FROM <nama_tabel>
WHERE <kondisi1> OR|AND <kondisi2>;
d. Fungsi UPDATE
Fungsi ini digunakan untuk mengubah data pada tabel. Format perintah:
UPDATE <nama_tabel>
SET <nama_field1 yang akan di-update>=<nilai baru>
[,<nama_field n yang akan di-update>=<nilai baru n>]
WHERE <kondisi1> [OR|AND<kondisi2>];
24
e. Fungsi CREATE TABLE
Fungsi ini digunakan untuk membuat sebuah tabel dalam suatu database. Format
perintah:
CREATE TABLE <nama_tabel_baru>
(<nama_field1><tipe_field1>,
<nama_field2><tipe_field2>,
<nama_field3><tipe_field3> );
f. Fungsi ALTER TABLE
Fungsi ini digunakan untuk mengedit sebuah tabel dalam suatu database. Format
perintah:
ALTER TABLE <nama_tabel_yang di-edit> ADD
(<nama_field1><tipe_field1>);
g. Fungsi DROP TABLE
Fungsi ini digunakan untuk menghapus sebuah tabel dalam suatu database.
Format perintah:
DROP TABLE <nama_tabel yang harus dihapus>;