2. konsep pencegahan infeksi -afra
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 2. Konsep Pencegahan Infeksi -Afra
1/3
Konsep Pencegahan Infeksi
Dengan cara mempraktikkan teknik pencegahan dan pengendalian infeksi, perawat
dapat menghindarkan penyebaran mikroorganisme terhadap klien dan dapat melindungi
mereka sendiri. Perawat bertanggung jawab menyediakan lingkungan yang aman bagi
klien. Penvegahan infeksi dapat dilakukan dengan metode :
1. Mencuci tangan
Mencuci tangan adalah menggosok dengan sabun secara bersama keseluruh
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas yang kemusian membilasnya
dibawah air yang mengalir (arson, !""# dalam Potter $ Perry, %&'.
ujuannya adalah untuk membuang kotoran dan organism yang menempel dari
tangan dan untuk mengurangi jumlah miroba pada saat itu. arson (!""#'
merekomendasikan perawat mencuci tangan ketika:
!. ampak kotor
%. )ebelum dan sesudah kontak dengan klien*. )etelah kontak dengan mikroorganisme (darah atau cairan tubuh'
+. )ebelum melakukan prosedur invasive seperti pemasangan kateter menetap.
#. )etelah melepaskan sarung tangan.
ntuk mencuci tangan biasa bias menggunakan sabun biasa dan air, namun
untuk melakukan prosedur bedah maka haruslah menggunakan sabun
antimiroba.
2. Memasang sarung tangan (Handscoon)
Memasang sarung tangan merupakan suatu alat untuk mencegah penularan
pathogen melalui kontak langsung. -D- (illiams, !"/* dalam Potter $ Perry,
%&' menyebutkan alasan untuk mengenakan sarung tangan:
-
7/24/2019 2. Konsep Pencegahan Infeksi -Afra
2/3
!. Mengurangi kemungkinan pekerja kontak dengan organisme infeksius yang
menginfeksi klien.%. Mengurangi kemungkinan para pekerja akan memindahkan flora endogen
mereka sendiri ke klien.*. Mengurangi kemungkinan pekerja menjadi tempat kolonisasi sementara
mikroorganisme yang dapat dipindahkan ke klien lain.
Perawat mengenakan sarung tangan bila ada resiko terpapar pada materi
terinfeksi. 0hususnya, sarung tangan direkomendasikan saat perawat ada
goresan atau luka pada kulit, saat melakukan punsi vena atau tusukan pada jari
atau tumit,, karena mereka berisiko terkena tumpahan darah pada tangan, dan
bila mereka kurang pengalaman ( -D-, !"// dalam Potter $ Perry, %&'.
*. Memasang gown
1lasan utama menggunakan gownadalah untuk mencegah pakaian menjadi kotor
selama kontak dengan klien. Gowndiwajibkan bila kontak dalam ruang isolasi.
erdapat gown yang dapat digunakan kembali dan ada yang sekali pakai. Gown
steril berfungsi sebgai barier untuk mengurangi perpindahan mikroorganisme dari
permukaan kulit ke udara dan mencegah kontaminasi luka.
4. Menggunakan masker
Masker harus diguanakan bila diperkirakan ada percikan atau semprotan dari
darah atau cairan tubuh ke wajah. )elain itu, masker juga menghindarkan
perawat menghirup mikroorganisme dari saluran pernapasan klien dan
mencegah penularan pathogen dari saluran pernapasan perawat ke klien.
-
7/24/2019 2. Konsep Pencegahan Infeksi -Afra
3/3
5. Membuka dan menata paket steril
Membuka kemasan steril
Peralatan steril seperti spuit, kasa balautan, atau kateter dikemas dalam wadah
palstik atau kertas yang tahan terhadap mikrooragnisme selama wadah tersebut
kering dan utuh. Persediaan steril memiliki label tanggal atau plester kimia yang
menunjukkan tanggal periode sterilisasi kadaluarsa. 2ika label tidak berubah
warna berarti alat tersebut tidak steril.
Membuka peralatan steril pada permukaan datar. Peralatan steril yang
dikemas dapat dibuka tanpa mengkontaminasi isinya. Peralatan yang dikemas
secara komersial biasanya dirancang sedemikian rupa sehingga perawat hanya
perlu merobek atau membuka pembungkus kertas atau plastik. Peralatan
depegang pada satu tangan sementara pembungkus ditarik dengan tangan yang
satunya. 2ika persediaan steril tidak akan dipergunakan segera, perawat dapat
menutup kemasan steril. ntuk menutup kemasan, urutan membuka kemasan
dibalik dan perawata tidak boleh menyentuh bagian dalam isi.
Membuka peralatan steril sambil memegannya. ntuk membuka kemasan
peralatan steril, yang kekcil, kemasan dipegang pada tangan non3dominan
sementara bagian atas penutup dibuka dan ditarik menjauh dari perawat. Dengan
menggunakan tangan non3dominan perawat dengan hati3hati membuka sisi dan
bagian atas tutup. Perawat membuka peralatan steril pada tangan sehingga alat
dapat dipegang oleh individu dengan menggunakan sarung tangan steril atau
memindahkannya ke area steril.