2. kak perencanaan pengadaan pembangunan air bersih air baku lainnya di kab.mamasa

22
B ID A N G C IP T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA BIDANG CIPTA KARYA DINAS PU DAN PR PROVINSI SULAWESI BARAT I. Pendahuluan 1. Data Proyek Nama PA/PPK : Ir. Nasaruddin, MM. Program : Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Kegiatan : Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Pekerjaan : Perencanaan Pengadaan/Pembangunan Air Bersih/Air Baku Lainnya di Kabupaten Mamasa Lokasi : Kabupaten Mamasa Nilai hps : Rp. 31.000.000,- ( Tiga Puluh Satu Juta Rupiah ) Sumber dana : APBD Tahun anggaran : 2015 Waktu pelaksanaan : 30 ( Tiga Puluh ) hari kalender 2. Latar Belakang Tantangan terbesar bagi Bidang Cipta Karya Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat khususnya dalam Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah antara lain adalah : 1. Mewujudkan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat di Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat;

Upload: adi-kayla-wijaya

Post on 17-Jan-2016

1.018 views

Category:

Documents


180 download

DESCRIPTION

PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA

BIDANG CIPTA KARYA DINAS PU DAN PR PROVINSI SULAWESI BARAT

I. Pendahuluan

1. Data ProyekNama PA/PPK : Ir. Nasaruddin, MM.

Program : Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum

Dan Air Limbah

Kegiatan : Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum

Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Pekerjaan : Perencanaan Pengadaan/Pembangunan Air Bersih/Air Baku Lainnya di Kabupaten Mamasa

Lokasi : Kabupaten Mamasa

Nilai hps : Rp. 31.000.000,- ( Tiga Puluh Satu Juta Rupiah )

Sumber dana : APBD

Tahun anggaran : 2015

Waktu

pelaksanaan

: 30 ( Tiga Puluh ) hari kalender

2. Latar BelakangTantangan terbesar bagi Bidang Cipta Karya Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat khususnya dalam Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah antara lain adalah :1. Mewujudkan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi

Masyarakat di Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat;2. Mewujudkan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air

Limbah yang ramah lingkungan, di kawasan perkotaan dan perdesaan.3. Mengembangkan wilayah strategis dan tumbuh cepat4. Mewujudkan good governance dalam pelaksanaan pembangunan

bidang ke-Ciptakarya-an.

Tantangan yang dihadapi tersebut di atas menuntut kerja sama yang melibatkan berbagai pelaku (stake holders), termasuk pelaku jasa

Page 2: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

konstruksi (konsultan perencana). Dalam rangka mewujudkan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat sehingga terwujudnya Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, maka setiap bangunan Sarana dan Prasarana/Daerah yang terdapat dalam Pengembangan kawasan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat antara lain :1. Harus diwujudkan melalui pembangunan yang berkelanjutan melalui

peningkatan mutu atau kualitas bangunan, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi perkembangan arsitektur.

2. Harus dibangun dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan, layak dari segi biaya dan kriteria administrasi bagi Masyarakat Perdesaan.

3. Agar pembangunan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum terlaksana dengan baik dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan ekonomis, maka harus memenuhi standard persyaratan bangunan dan lingkungan.

4. Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan kontraktor (Pelaksana) Pembangunan Saluran Air Limbah Saniter Kawasan/Daerah berikut prasarana dan sarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya pembangunan (sarana) dan prasarana yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

Ditahun anggaran 2015 Pemda Provinsi Sulbar melalui Dinas PU dan PR cq BIDANG CIPTA KARYA selaku Pengguna Jasa, akan melaksanakan kegiatan “PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”. Dalam melaksanakan kegiatan “PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”, telah disusun sebuah Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya pembangunan yang sesuai dengan kepentingan Program PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM DAN AIR LIMBAH, untuk Kegiatan PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA AIR MINUM BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH, pada Pekerjaan “PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”.

Page 3: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Penyedia Jasa (Konsultan Perencana) “PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”, perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh agar Penyedia Jasa mampu menghasilkan suatu Perencanaan Pembangunan Saluran Air Limbah Saniter Yang Mampu Menunjang Insprastuktur Perdesaan Yang Layak Bagi Masyarakat Desa yang memadai dan diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Konsultan Perencana.

3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan1. Maksud dari pekerjaan ini adalah agar Konsultan Perencana membuat

suatu dokumen perencanaan teknis yang lengkap sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan Pekerjaan ”PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”, yang representatif berdasarkan aturan teknis yang berlaku.

2. Tujuan pekerjaan pembuatan dokumen tersebut adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan berupa Gambar Rencana Teknis dan Gambar Detail, Rencana Anggaran Biaya, RKS, Spesifikasi Teknis, Metode Pelaksanaan terhadap Pekerjaan ”PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA” dan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh efisiensi dan efektifitas dan bangunan yang handal.

4. Sasaran dan Lingkup PekerjaanSasaran pekerjaan adalah terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek ekonomis serta tahapan-tahapan pelaksanaan kegiatan pembangunan ”PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”, dengan lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :1. Pekerjaan Persiapan;2. Pekerjaan Tanah;3. Pekerjaan Struktur;4. Pekerjaan Pembersihan;

Page 4: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

II. Data PenunjangDATA DASAR Untuk penyusunan kegiatan perencanaan ”PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA”, adalah di lokasi tersebut dan harus mengikuti/berpedoman pada batas-batas tanahnya yang syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku pada bangunan sipil maupun arsitektur antara lain :1. Persyaratan peruntukan dan intensitas :2. Persyaratan arsitektur dan lingkungan3. Persayaratan struktur bangunan4. Persyaratan ketahanan terhadap bencana5. Persyaratan kebisingan dan getaran.6. Persyaratan keamdalan bangunan.7. Persyaratan kemudahan/aksebilitas.8. Persyaratan kenyamanan/keamanan.

DATA TEKNISDalam penyusunan kegiatan perencanaan ”PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA” mengacu pada Landasan Hukum pengelolaan air limbah dan standar teknis yang ada untuk mencapai output kegiatan yang memenuhi kaidah ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan regulasi pemerintah yang berlaku saat ini. Berikut adalah beberapa peraturan perundangan yang melandasi pengelolaan air limbah di Indonesia, diantaranya :

Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan;

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada Sumber Air;

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman Kajian Pembuagan Air Limbah ke Air atau Sumber Air;

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 112 tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik;

Page 5: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Permen PU nomor: 18/PRT/M/2007, tentang Penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis Air Limbah;

Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan pekerjaan bangunan yang direncanakan ;

STUDI TERDAHULUPengalaman kerja suatu perusahaan dalam bidang yang sama akan berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dalam mengembangkan suatu karya perencanaan, sehingga menghasilkan karya perencanaan yang optimal dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis profesional. Selain itu studi terdahulu yang pernah dilakukan oleh Bidang Cipta Karya Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat yang dapat dijadikan acuan antara lain adalah :

1. Perencanaan Jaringan Air Bersih Kabupaten Mamuju, Majene, Mamasa dan Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 dan 2014.

2. Perencanaan ( Detail Engenering Desain/ DED ) Pendampingan Dana APBN/Satker/PK-PAM Sulbar Kab. Mamuju (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat) Tahun 2013.

REFERENSI HUKUMDalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada referensi hukum :Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standar yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia secara umum dan khusus.

Page 6: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

III. KeluaranKeluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:1. Tahap Konsep Rencana Teknis

a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.

b. Konsep skematik rencana teknis. c. Laporan data dan informasi lapangan. d. Hasil sondir (untuk gedung bertingkat dan/atau apabila diperlukan)

2. Tahap Pra-rencana Teknis a. Gambar-gambar Pra-rencana. b. Perkiraan biaya pembangunan. c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Tahap Pengembangan Rencana a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, elektrikal dan

utilitas. b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan. c. Draft rencana anggaran biaya. d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

4. Tahap Rencana Detail a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap. b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) c. Bill Of Quantity (BQ). d. Rencana anggaran biaya (RAB). e. Daftar Harga Satuan Upah Bahan.f. Analisa Harga Satuan

5. Tahap Pelelangan.a. Dokumen Pengadaan B/J, yang disertai :

1. Instruksi kepada peserta lelang ;2. Syarat-syatrat umum dan syarat-syarat khusus kontrak ; 3. Spesifikasi teknis ;4. Gambar rencana teknis;5. Perhitungan rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ; Ukuran

kertas F4 dan untuk gambar A3 hasil karya perencanaan dimasukkan ke dalam Cakram Padat (CD);

b. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

IV. Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas Dari Pengguna Anggaran

Page 7: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna anggaran yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :1. Laporan dan data ;2. Staf pendamping perencanaan ; 3. Konsultasi unsur teknis .

V. Peralatan dan Material Dari Penyedia JasaPeralatan yang disediakan penyedia jasa antara lain :1. Kendaraan survey milik sendiri/sewa ;2. Peralatan survey dan perencanaan milik sendiri/sewa ; 3. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang ; 4. Materi dan penggadaan laporan ;5. Biaya-biaya rapat ;6. Biaya perjalanan ;7. Jasa dan overhead perencanaan ;8. Pajak-pajak ;

VI. Lingkup Kewenangan Penyedia JasaPenyedia jasa mempunyai hak dan kewenangan yang meliputi :1. Membuat design perencanaan pekerjaan ”PERENCANAAN

PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA” yang sesuai dengan standar nasional Indonesia dan aturan teknis yang ada sebagai bentuk pengembangan sumber daya manusia;

2. Melaksanakan penugasan berdasarkan surat tugas dari Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat melalui SKPD Dinas PU dan Perumahan Rakyat Provinsi Sulawesi Barat;

3. Mendapat informasi dan konsultasi teknis dari pengguna jasa; 4. Mendapatkan kontrak yang jelas sesuai dengan aturan konsultansi Indonesia

dan Memperoleh pembayaran sesuai dengan kontrak.

VII. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang

diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.

3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

Page 8: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

4. Secara keseluruhan waktu yang disediakan untuk melakukan penyelesaian kegiatan Perencanaan Pekerjaan ”PERENCANAAN PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA” BIDANG CIPTA KARYA DINAS PU DAN PR PROVINSI SULAWESI BARAT maksimal 30 (Tiga Puluh ) hari Kalender atau 1 (satu) bulan Setengah sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

VIII. INFORMASI DAN TENAGA AHLI 1. Informasi.

a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/ kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Ruang Lingkup.a. Lingkup subtansi adalah Perencanaan Pekerjaan ”PERENCANAAN

PENGADAAN/PEMBANGUNAN AIR BERSIH/AIR BAKU LAINNYA DI KABUPATEN MAMASA” BIDANG CIPTA KARYA DINAS PU DAN PR PROVINSI SULAWESI BARAT.

b. Keluaran akhir tahap perencanaan, meliputi dokumen perencanaan, berupa: Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate), dan Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) yang disusun sesuai ketentuan;

c. Peralatan/Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen Tidak ada.

d. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

3. Tenaga Ahli.a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus

menyediakan Tenaga Ahli yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Page 9: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman dibidangnya masing-masing, yaitu terdiri dari :

TENAGA AHLI

NO. Posisi Kualifikasi Tenaga AhliJumlah Orang Bulan

1

Penanggungjawab Proyek/Ketua Tim/Team Leader/Site Eng.

1. Sarjana (S1) jurusan TEKNIK ARSITEKTUR lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.

2. Pengalaman dalam di bidang Perencanaan 5 s/d 9 tahun (AHLI MADYA);

3. Sertifikat Keterampilan : BIDANG ARSITEK

1 (OB)

2

Ahli Struktur/Teknik PengairanQuantity Control

1. Sarjana (S1) jurusan TEKNIK SIPIL lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.

2. Pengalaman dalam di bidang Perencanaan 4 s/d 8 tahun (AHLI MUDA);

3. Sertifikat Keterampilan : BIDANG PENGAIRAN

0,5 (OB)

TENAGA PENDUKUNG

1Drafter

1. Diploma III (D-III) jurusan TEKNIK ARSITEK lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.

2. Pengalaman dalam di bidang Gambar Rencana 2 s/d 5 tahun;

3. Sertifikat Keterampilan : BIDANG

1 (OB)

Page 10: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

ARSITEK

2Surveyor / Estimator

1. Diploma III (D-III) jurusan TEKNIK SIPIL lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.

2. Pengalaman dalam di bidang Surveyor/Estimator 2 s/d 5 tahun;

3. Sertifikat Keterampilan : BIDANG SIPIL

0,5 (OB)

3Setingkat SMA/SMK

Tenaga Administrasi dan/atau operator komputer

0,5 (OB)

IX. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

NO. U R A I A N M-IM-2

M-3

M-4

 A. TAHAP PERSIAPAN1 Mobilisasi Tenaga

2Pemeriksaan bersama dan konsultasi serta koordinasi dengan Tim Teknis PPK/PPTK dan Kabid CK

3Survey dan Pengumpulan Data dan Informasi Lapangan

4

Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK dan menyusunan hasil survey (data pengukuran, gambar, foto dan kendala/masalah di lapangan)

5Presentasi I (interpretasi terhadap KAK dan hasil survey serta laporan pendahuluan) dengan PPK/PPTK

B.  TAHAP PELAKSANAAN1 Penyusunan Pra Rencana2 Pengembangan Rencana

3Rapat Koordinasi dan asistensi gambar serta laporan dengan PPK/PPTK dan Tim Teknis

4 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya5 Penyusunan Rencana Pelaksanaan

6Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll)

Page 11: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

7Presentasi II (gambar, spesifikas teknis dan metode pelaksanaan)

8Perbaikan Gambar Rencana, Gambar Detai, RKS, RAB, BQ, laporan dll

 C. TAHAP PELAPORAN1 Laporan Pendahuluan2 Laporan Antara3 Laporan Akhir

 D.TAHAP PERSIAPAN PENGADAAN PEKERJAAN FISIK KONSTRUKSI

1Persiapan Pelelangan Fisik Konstruksi (Penyiapan Dokumen Lelang)

2 Pelaksanaan Pelelangan

X. Jadwal Tenaga Ahli

NO. URAIANJUMLAH (ORANG)

M-I M-2 M-3 M-4

1 KETUA TIM 12 WAKIL KETUA TIM -

3AHLI STRUKTUR/TEKNIK PENGAIRAN

1

4 DRAFTER 15 SURVEYOR/ESTIMATOR 16 SURVEYOR/ESTIMATOR -7 ADMINISTRATOR 1

XI. Tahapan PelaksanaanA. PERSIAPAN

1. Mobilisasi Tenaga2. Pemeriksaan bersama dan konsultasi serta koordinasi dengan Tim Teknis

PPK/PPTK dan Kabid CK3. Survey dan Pengumpulan Data dan Informasi Lapangan4. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK dan menyusunan

hasil survey (data pengukuran, gambar, foto dan kendala/masalah di lapangan)

5. Presentasi I (interpretasi terhadap KAK dan hasil survey serta laporan pendahuluan) dengan PPK/PPTK

B. TAHAP PELAKSANAAN1. Penyusunan Pra Rencana2. Pengembangan Rencana

Page 12: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

3. Rapat Koordinasi dan asistensi gambar serta laporan dengan PPK/PPTK dan Tim Teknis

4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan 6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll)7. Presentasi II (gambar, spesifikas teknis dan metode pelaksanaan) 8. Perbaikan Gambar Rencana, Gambar Detai, RKS, RAB, BQ, laporan dll

C. TAHAP PELAPORAN1. Laporan Pendahuluan2. Laporan Antara3. Laporan Akhir

D. TAHAP PERSIAPAN PENGADAAN PEKERJAAN FISIK KONSTRUKSI1. Persiapan Pelelangan Fisik Konstruksi (Penyiapan Dokumen Lelang)2. Pelaksanaan Pelelangan

XII. Kegiatan Perencanaan

1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku antara lain :

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;

- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan Strategis Air Limbah;

- Peraturan Pemerintah Nomor : 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

- Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan pekerjaan bangunan yang direncanakan

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugas-tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan yang terdiri dari:

a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK.

b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya.

c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya. 2. Rencana Tanah, dan uraian konsep yang mudah dimengerti. 3. Perkiraan biaya.

d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

Page 13: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Tanah, yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya

pekerjaan.4. Laporan akhir perencanaan.

e. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan.

XIII. Tanggung Jawab Perencanaan1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat

melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan

standar hasil karya perencanaan yang berlaku.b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi

batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA), termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.

c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

XIV. Sumber Pendanaan dan Pembiayaan1. Sumber dana berasal dari APBD SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, DPA SKPD APBD Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat TA.2015 Nomor. 25 HK SB-10/I/2015 Tanggal 2 Januari 2015, Nomor : Kegiatan 1.03.1.03.01.27.001.5.2.3.68.003 dengan jumlah anggaran biaya ( Pagu ) sebesar Rp. 31.000.000,- (Tiga Puluh Satu Juta Rupiah). Besarnya biaya Perencanaanj merupakan biaya tetap dan pasti.

Page 14: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Konsultan Perencana. Biaya Pekerjaan Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses PENGADAAN LANGSUNG sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari:a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang; b. Pembelian dan atau sewa peralatan; c. Materi dan penggandaan laporan; d. Biaya rapat-rapat; e. Jasa dan over head Perencanaan; f. Pajak dan iuran daerah lainnya;

XV. Kriteria1. KRITERIA UMUM.

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan yaitu:a. Persyaratan Penyediaan Air Bersih.

Persyaratan KualitasPersyaratan fisik Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25°C ± 3°C.

Persyaratan kimiawiAir bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah: pH, total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.

Persyaratan bakteriologisAir bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E.coli atau fecal coli dalam air.

Persyaratan radioaktifitasPersyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma. Standart kualitas air minum di Indonesia harus sesuai dengan

Page 15: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.

b. Persyaratan Kuantitas (Debit)Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani.

c. Persyaratan KontinuitasAir baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari atau setiap saat diperlukan kebutuhan air tersedia.

2. KRITERIA KHUSUSKriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya, misalnya:a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di

sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain.

c. Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang tersedia di lokasi Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat dan/atau yang didatangkan dari provinsi lain.

XVI. Azas-azasSelain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas dan penilaian kinerja secara efektif sebagai berikut :1. Relevancy menunjukkan tingkat kesesuaian antara kriteria dan tujuan

kinerja.2. Reliability menunjukkan tingkat makna kriteria yang menghasilkan hasil

yang konsisten.3. Diskriminasi digunakan untuk mengukur tingkat dimana suatu kriteria

kinerja dapat memperlihatkan perbedaan-perbedaan dalam kinerja.

Page 16: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Dengan merujuk pada beberapa pengertian di atas, baik berkaitan dengan pengertian kinerja serta kriteria penilaian, maupun berbagai pengertian efektifitas dan efisiensi, penilaian kinerja dalam penyediaan air bersih ditentukan oleh :- Kinerja penyediaan air bersih sangat terkait dengan kualitas dan kuantitas

air yang dapat dinikmati oleh konsumen sebagai pengguna jasa pelayanan, termasuk tingkat kepuasan yang dapat dicapai.

- Kinerja penyediaan air bersih ditentukan oleh tingkat efektifitas dan efisiensi dalam pengadaannya.

- Berbagai kriteria teknis dan standar desain yang berlaku dalam perencanaan sisitem penyediaan air bersih, seperti kualitas air baku, sistem transmisi, system distribusi, dan proses pengolahan air serta mengacu pada standar kualitas air bersih yang telah ditetapkan pemerintah.

XVII. Pendekatan Metodologi1. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi atas sarana air bersih perdesaan, wawancara dengan pengelola dan pelanggan air bersih, menyangkut permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan air bersih kepada penduduk di 8 desa di daerah penelitiandengan tingkat pelayanan <50%.

2. Pengumpulan data berupa data sekunder; berupa data kependudukan, fasilitas kota, sumber air baku yang ada, dan data dari dinas yang berkaitan.

3. Data primer berupa; wawancara, kuisioner dan observasi baik pada responden masyarakat maupun pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pengelolaan air bersih di wilayah studi.

XVIII. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen1. Pemerintah Daerah : Provinsi Sulawesi Barat2. Nama Pengguna Anggaran/KPA/PPK : Ir. NASARUDDIN, MM3. Nama Pengelola Teknis Kegiatan : YUSMIDARWATY BAHARUDDIN, ST4. Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat

XIX. LaporanJenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi :1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan

Page 17: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

hasil orientasi lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan, pengurusan perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan dan jadwal penugasan personil atau tenaga ahli serta program kerja berikutnya diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah SPMK. Laporan Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 4 (empat) buku dan 2 (dua) soft Copy.

2. Laporan Antara, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, hasil sonder, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana. Laporan Antara harus diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 4 (empat) buku dan 2 (dua) soft Copy..

3. Draf Laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Draf Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan. Draf Laporan Hasil Perencanaan tersebut diserahkan selambat- lambatnya 27 (dua puluh tujuh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 2 (dua) buku dan 1 (satu) soft Copy..

4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan, Presentasi Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 4 (empat) buku dan 3 (tiga) soft Copy.

XX. Lain-lain1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan

diskusi atau memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya; 2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang

berkaitan dengan palaksanaan pekerjaan survey lapangan; 3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini

dengan Pemilik pekerjaan. 4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan

harus disediakan oleh Penyedia Jasa; 5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan

dalam berita acara penjelasan pekerjaan.

Mamuju, 23 Februari 2015A/n Pemda Provinsi Sulbar

Page 18: 2. Kak Perencanaan Pengadaan Pembangunan Air Bersih Air Baku Lainnya Di Kab.mamasa

B I D A N G C I P T A K A R Y A KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Cq. SKPD Dinas PU dan PR Provinsi SulbarKuasa Pengguna Anggaran

Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat,

Ir. H. NASARUDDIN, MMPangkat : Pembina Utama Madya/IV.d

NIP. 19601222198611 1 001