2. identifikasi dan analisis data 2.1 tinjauan tentang ... · adalah humas (hubungan masyarakat),...
TRANSCRIPT
Universitas Kristen Petra 8
2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA
2.1 Tinjauan tentang Promosi
2.1.1 Pengertian Promosi
Promosi adalah suatu cara untuk mengkomunikasikan suatu produk.
Kegiatan ini dilakukan untuk menginformasikan suatu produk yang berupa barang
maupun jasa. Promosi tidak hanyaberhenti sampai tahap menginformasikan saja,
tetapi juga membedaan produk satu dengan lainya. Dilakuakn untuk menambah
keuntungan dari suatu produk. Selain itu, promosi dilakukan untuk meraih
pengguna baru serta menjaga kesetiaan pengguna lama. (Ardhi, 2013.)
Promosi berasal dari kata promote dalam Bahasa inggris, yang artinya
mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika dihubungkan dengan
biang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan untuk meningakatkan
omzet penjualan.
2.1.2 Bentuk-bentuk Promosi
Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga menjadi unsur
pokok dalam pemasaran modern. Dalam hal ini, dalam hal ini perlu perancangan
promosi yang tepat dan menarik agar dapat tersampaikan dengan baik kepada
konsumen. Bentuk-bentuk promosi diantaranya adalah sebagai berikut
a. Advertising
Advertising adalah setiap bentuk penyajian yang sifatnya umum serta
promosi dari barang-barang, jasa-jasa, atau ide-ide yang dibiayai oleh sponsor dari
reklame tersebut (Moekijat, 1990). Secara sederhaa, iklan didefinisikan sebagai
pesan yang menawarkan suatu produk yang ditawarkan kepada masyarakat lewat
suatu media. Namun demikian, untuk membedakan dengan pengunguman
biasa,iklan diarahkan untuk membujuk orang supaya membeli (Kasali, 2007).
Metode ini mampu menjangkau banyak orang dan dapat diulang
beberapa kali. Selain itu, iklan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan
menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Oleh
karenanya, tujuan akhir dari beriklan adalah untuk mempengaruhi perilaku
pembelian konsumen.
Universitas Kristen Petra 9
b. Public Relation
Public Relation digunakan untuk membangun hubungan baik dengan public
untuk mendapatkan publisitas yang menguntungkan, citra yang baik, dan
meluruskan rumor yang kurang baik. Metode ini menjadi iklan sekaligus suatu
pemberitahuan mengenai visi dan misi perusahaan. Media dari public relation
adalah humas (hubungan masyarakat), sponshorship, dan pidato.
c. Personal Selling
Personal selling adalah presentasi secara personal oleh tenaga penjualan
dengan tujuan untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Personal selling
adalah improvisasi dari penjualan yang dilakukan dengan menggunakan
komunikasi person to person, artinya cara ini melibatkan interaksi personal antara
dua orang atau lebih (biasanya dilaksanakan oleh sales di bawah naungan manajer
penjualan yang mempromosikan produk secara langsung pada pasar sasaran
(Kennedy, 2006). Karena itu, personal selling mampu membina hubungan baik
antara perusahaan dengan pelanggan, selain juga dapat lebih fleksibel dibandingkan
alat-alat promosi lainnya, tetapi disamping itu juga merupakan alat promosiyang
terbilang mahal. Karenanya, barang-barang yang cocok dijual oleh tenaga penjual
dengan cara personal selling adalah barang-barang yang harganya mahal pula.
C. Publicity (publisitas)
Publicity adalah salah satu teknik yang sering digunakan dalam program
public relation dan biasanya digunakan untuk mempromosikan produk special,
mampu membangkitkan kepercayaan konsumen terhadap suatu produk, serta
mampu memperkuat nilai produk konsumen khusus (Kennedy, 2006).
2.1.3 Tujuan Promosi
Promosi merujuk pada berbagai aktivitas yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, serta membujuk para
pelanggan maupun target ssaran konsumen untuk membeli produknya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan promosi adalah sebuah komunikasi antara perusahan
dengan konsumen dengan tujuan untuk mempengaruhi konsumen supaya membeli
produk yang dihasilkan oleh penjual, diantaranya:
a. Menyebarkan informasi mengenai produk kepada target potensial
Universitas Kristen Petra 10
b. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
c. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetian pelanggan.
d. Menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
e. Membedakan serta mengunggulkan produk disbanding produk pesaing
f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai yang diinginkan.
2.1.4 Pengertian Merchandise
Merchandising berasal dari kata merchandise. Secara harafiah kata
“merchandise” berarti barang dagangan. Merchandising dapat diartikan sebagai
upaya pengadaan dan penanganan barang. (Sutiono, 2009).
Menurut Ma’aruf (2005) menjelaskan bahwa:
Merchandising adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuai dengan
bisnis yang dijalani took (produk berbasis makanan, pakaian, barang
kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain, atau kombinasi) untuk
disediakan dalam took pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk
mencapai sasaran dan took atau perusahan retail.
Merchandise yang efektif meliputi kategori sebagai berikut :
1. Menunjukkan identitas produk/perusahaan
Merchandise adalah alat promosi, untuk itu harus jelas berisi Logo
produk/perusahaan, bisa pula dimasukkan tema singkat yang menjelaskan apa yang
ingin dipromosikan. Ini membantu konsumen mengingat terhadap moment saat
menerima merchandise dan memperkuat kesukaannya terhadap produk tersebut.
2. Trend, Inovatif dan Unik
Merchandise yang berbentuk sangat umum dan banyak terdapat dimana-
mana tidak memberikan arti khusus bagi konsumen. Sebaiknya memberikan
barang-barang yang Unik, yang menjadi trend atau sedang banyak dicari, barang
Universitas Kristen Petra 11
yang inovatif juga sangat menyenangkan dan akan selalu digunakan, dan tidak
selalu mahal.
3. Berfungsi Ganda: bermanfaat lebih dan berpromosi
Berikan produk promosi yang bermanfaat bagi para konsumen. barang
yang berfungsi ganda dianggap sangat inovatif dan memberikan citra inovatif juga
terhadap produk.
4. Relevan dengan Tema, fungsi dan kelebihan produk
Merchandise perlu menyesuaikan produk promosi dengan tema dan trend.
Relevan dengan tema atau program agar konsumen selalu mengingat hal-hal yang
menguntungkan ketika mengikuti promo tersebut, akan lebih baik lagi jika
berkaitan dengan karakter atau keunggulan produk yang berhubungan dengan
merchandise tersebut.
5. Daily use atau Digunakan sesering mungkin
Barang promosi yang inovatif dapat dijadikan “teman” untuk kebutuhan
tertentu sehari-hari, Pena multi fungsi yang dibawa setiap hari akan selalu
digunakan, semakin banyak fungsinya, semakin sering digunakan dan tentunya
akan sering terlihat.
6. Sebanyak mungkin dapat dilihat orang lain
Barang promosi sebaiknya terlihat oleh orang lain, Sebagai contoh, Tas
jinjing, goody Bag atau carrier box serba guna yang dibawa-bawa ke kantor atau
berbelanja. Kadang kita sering melihat Nama produk di cover ban mobil serep di
bagian belakang mobil, Payung atau Topi yang tertera logo produk.
7. Compact dan Mudah dipakai
Barang – barang promosi adalah sesuatu yang melambangkan keunggulan
produk promosi, hindari bentuk bentuk atau mekanisme yang rumi
Universitas Kristen Petra 12
2.2. Tinjauan Budaya
2.2.1. Pengertian Budaya
Menurut ilmu antropologi, Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar. (koentjaraningrat, 2009)
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam Bahasa Sansakerta yang
berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk),
sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran manusia atau akal manusia.
(Supartono, 2001).
Kebudayaan terdapat tujuh unsur yang dapa ditemukan pada semua bangsa
di dunia. Yaitu:
1. Bahasa.
2. Sistem Pengetahuan,
3. Organisasi sosial,
4. Sistem peralatan hidup dan teknologi,
5. Sistem mata pencaharian hidup,
6. Sistem Religi,
7. Kesenian.
Tiap-tiap unsur kebudayan menjelma menjadi tiga wujud kebudayaan, yaitu
wujudnya berupa sistem budaya, berupa sistem social, dan berupa unsur-unsur
kebudayaan fisik.
2.2.2. Tinjauan Tentang Dayak Ngaju
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 jumlah suku bangsa yang ada di
Indonesia mencapai lebih dari 1.300 suku bangsa dengan suku Jawa sebagai
kelompok suku bangsa yang terbesar yaitu sebanyak 95,2 juta jiwa atau sekitar
40,2% dari penduduk Indonesia. Selain suku Jawa suku bangsa terbesar berikutnya
secara berturut-turut adalah Suku Sunda dengan jumlah sebanyak 36,7 juta jiwa
(15,5 %), Suku Batak sebanyak 8,5 juta (3,6%).
Secara khusus suku bangsa yang ada di Kalimantan didiami oleh suku bangsa
yang dikelompokan menjadi tiga yaitu Suku Banjar, Suku Dayak dan suku asal
Kalimantan lainya. Diantara banyaknya suku-suku yang ada di Indonesia, Suku
Universitas Kristen Petra 13
Dayak merupkan salah satu suku tertua yang ada di Indonesia. Berdasarkan data
sensus penduduk 2010 Suku Dayak yang ada di Indonesia mencakup sekitar 268
jenis suku dengan jumlah sebanyak 3 juta jiwa (1,3%). (Badan Pusat Statistik,
2011).
Kalimantan Tengah adalah salah satu provinsi Republik Indonesia yang
terletak di Pulau Kalimantan. Sebagian besar penduduknya terdiri dari orang
Dayak. Salah satunya suku Dayak Ngaju. Tempat tinggal suku bangsa Ngaju adalah
di sepanjang sungai-sungai besar Kalimantan Tengah seperti Kapuas, Kahayan,
Rungan-Manuhing, Barito dan Katingan. Tak dapat disangkal Dayak di seluruh
Kalimantan, terutama yang hidup di pedalaman, sesungguhnya memiliki satu corak
kebudayaan. Kesatuan ini berdasarkan persamaan dalam unsur kebudayaan, yaitu
misalnya: mata pencarian hidup yang berdasarkan perladangan; prinsip ketururunan
yang berdasarkan ambilineal; peralatan perang seperti, parang (Mandau) dan
sumpitan (sipet); Upacara kematian yang bersifat potlach; dan agama aslinya yang
berdasarkan pemujaan ruh leluhur tercampur dengan unsur-unsur animisme dan
dinamisme, yang pada akhirnya terkenal dengan dengan nama Kaharingan.
(Koenjaraningrat, 2007)
Suku Ngaju secara administratif merupakan suku baru yang muncul dalam
sensus tahun 2000 dan merupakan 18,02 % dari penduduk Kalimantan Tengah
(Tirtosudarmo, 2007), sebelumnya suku Dayak Ngaju tergabung dalam suku Dayak
dalam sensus 1930. Suku Dayak Ngaju merupakan suku Dayak terbesar yang ada
di Kalimantan Tengah, bahkan bahasa Dayak Ngaju menjadi lingua franca/bahasa
pengantar suku Dayak di Kalimantan Tengah. Suku Dayak Ngaju terdiri dari 53
sub-suku. (Riwut, 2003)
Suku Dayak Ngaju pada literatur masa awal disebut dengan Biaju. Dalam
literatur Melayu Hikajat Banjar, yang ditulis pada masa awal kesultanan Islam
Banjarmasin sekitar pertengahan abad-16. Terminologi Biaju dipakai untuk
menyebut nama sekelompok masyarakat, sungai, wilayah dan pola hidup. Dulu
sungai seperti sungai Kahayan dan Kapuas disebut dengan nama sungai Biaju
yaitu Batang Biaju Basar, dan Batang Biaju Kecil. Masyarakat yang mendiami
daerah tersebut disebut Orang Biaju Basar dan Orang Biaju Kacil.
Universitas Kristen Petra 14
Gambar 2.1 Peta Suku Dayak
Sumber : Buku Maneser Panatau Tatu Hiang 2003
Terminologi Biaju bukan berasal dari orang Dayak Ngaju sendiri tetapi
berasal dari bahasa orang Bakumpai yang secara ontologis merupakan bentuk
kolokial dari bi dan aju, yang artinya ”dari hulu” atau ”dari udik”. Karena itu, di
wilayah aliran sungai Barito, yang merupakan daerah tinggal orang Bakumpai,
orang Dayak Ngaju disebut dengan Biaju, yang artinya orang yang berdiam di dan
dari bagian hulu sungai (Riwut, 1958).
Antonio Ventimiglia, seorang pastor kebangsaan Portugis, yang diam, tinggal
dan hidup bertahun-tahun di tengah orang Dayak Ngaju, menggunakan kata Ngaju
bukan Biaju. Dalam laporan yang dibuatnya ia menyatakan ia tinggal di satu
wilayah yang bernama Rio Ngaju atau Sungai Ngaju. Kemudian para missionaris
Jerman yang tinggal dan hidup bersama orang Ngaju, tidak memakai istilah Biaju
tetapi oloh Ngaju dan mengenalkan sebutan Ngaju atau oloh Ngaju. Hal
Universitas Kristen Petra 15
itu dilakukan karena kata Biaju atau Bijaju bukanlah berasal dari orang Ngaju
sendiri. Orang Ngaju tidak menyebut dirinya Biaju tetapi oloh Ngaju. Schwanner
(1853) memakai kata “orang Ngaju” untuk menyebut orang Dayak Ngaju.
Kata ”Dayak”, yang dikemudian hari menjadi prefiks kata “Ngaju” sehingga
menjadi “Dayak Ngaju”, pertama kali muncul pada tahun 1757 dalam tulisan J. D.
van Hohendorff yang berjudul “Radicale Beschrijving van Banjermassing” yang
dipakai untuk menyebut “orang-orang liar di pegunungan”. (Mahin, 2014).
2.2.3.Budaya Suku Dayak Ngaju
2.2.3.1 Perumahan Penduduk
Rumah Betang
Di masa yang telah lalu, merupakan tradisi bagi suku dayak apabila
membagun rumah dilaksanakan bersama-sama secara bergotong-royong oleh
seluruh keluarga. Untuk membangun rumah mereka selalu memilih lokasi di
pinggir sungai. Rumah yang dibangun berukuran besar dengan panjang 30 meter
sampai 150 meter, lebarnya antara 10 meter sampai 30 meter, bertiang tinggi antara
3 meter sampai 4 meter dari tanah.
Rumah yang dibangun tinggi dari tanah tersebut dengan maksud untuk
menghindari banjir, musuh yang datang menyerang dengan tiba-tiba, menghindari
binatang buas, juga karena tuntutan adat. Lantai terbuat dari kayu, berdinding kayu
bahkan kadang-kadang dinding terbuat dari kulit kayu. Atap rumah terbuat dari
sirap. Kayu yang dipilih untuk membangun rumah ialah kayu ulin selain anti rayap
kayu ulin juga berdaya tahan sangat tinggi mampu bertahan ratusan tahun (Riwut,
2003).
Gambar 2.2. Rumah Betang
Sumber:
http://travel.kompas.com/read/2014/03/03/1813481/Pemkab.Kotim.Bangun.Ruma
h.Betang.di.Desa.Wisata
Universitas Kristen Petra 16
2.2.3.2 Peralatan Perang
A. Mandau
Mandau adalah salah satu senjata suku yang merupakan pusaka turun-
temurun dan dianggap sebagai barang keramat. Selain itu mandau merupakan alat
untuk memotong an menebas tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainya. (Riwut,
2003).
Gambar 2.3. Mandau
Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/File:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Zwaard_m
et_gevest_van_been_schede_en_mesje_TMnr_391-120.jpg
B. Telawang
Telawang atau perisai yaitu pelengkapan perang yang gunanya untuk
melindungi diri menghadapi serangan senjata lawan. Telawang terbuat dari kayu
liat, tidak mudah pecah dan ringan berbentuk sehi enam, ukuran panjang dari 1
meter hingga 2 meter dengan lebar dari 30 cm hingga 50 cm dan ujung meyempit.
Biasanya pada sisi depan telawang diberi ukiran sesuai selera pemiliknya, dan pada
sisi dalam diberi pegangan. (Riwut, 2003)
Universitas Kristen Petra 17
Gambar 2.4. Telawang
Sumber:
http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL2x1eHVyaW91c2F1dG9tb3RpdmUu
YmxvZ3Nwb3QuY29tLzIwMTUvMDgva2V0YW5nZ3VoYW4tbmV3LWRhaW
hhdHN1LXRlcmlvcy5odG1s
C. Sipet
Sipet atau sumpit merupakn senjata utama suku Dayak. Bentuknya bulat
panjang berukuran 1,5 - 2 meter, berdiameter 2 – 3 cm. Pada ujung sipet
dibuatsasaran bidik berupa patok kecil berbentuk wajik berukuran 3-5 cm. Pada
bagian tengah sipet berlubang, harus lurus, licin dengan diameter 0,25 – 0,75 cm.
Guna lubang untuk memasukan anak sumpit atau damek. Bagian atas sipet di depan
sasaran bidik, dipasang tombak yang disebut dengan sangkoh terbuat dari batu
gunung yang diikat dengan anyaman rotan (Riwut, 2003)
Universitas Kristen Petra 18
Gambar 2.5. Sipet
Sumber : http://oriental-arms.com/photos.php?id=5310
2.2.3.3 Pakaian
Bahan pakaian, begitu juga selimut, dibuat dari kulit kayu siren atau kayu
nyamu. Pada jaman dahulu, orang dayak ada yang menggunakan pakaian dari kulit
hewan ( antara lain macan dahan) (Riwut, 2003)
Gambar 2.6. Pakaian dari kulit kayu
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2014/02/16/baju-khas-laki-
laki-dayak-ngaju/
2.2.3.4 Seni Suara
Karungut
Karungut adalah seni pantun yang dilagukan. Dalam berbagai acara, karungut
sering dilantunkan, misalnya pada acara penyambutan tamu yang dihormati. Salah
stu ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia diungkapkan dalam bentuk karungut.
Terkadang ditemukan perulangan kata pada akhir kalimat, a a a a, atau a b a b,
namun teradang juga tidak (Riwut, 2003)
2.3.1.5 Seni Musik
Seni musik memegang peranan penting dalam hidup keseharian suku Dayak,
terlebih dimasa dahulu. Pewarisan budaya Dayak yang lebih secara lisan sering kali
diiringi dengan musik. Pewarisan budaya dengan cara bercerita berirama tentang
asal usul nenek moyang, sejarah masa lalu suku, tentang kepahlawanan, kepada
Universitas Kristen Petra 19
generasi penerus.Dalam setiap upacara adat, pesta pernikahan, acara kematian
selalu diiringi dengan musik (Riwut, 2003)
A.Garantung
Garantung adalah gong yang terdiri dari lima atau tujuh buah, terbuat dari
tembaga. (Riwut, 2003).
Gambar 2.7. Garantung
http://budayakalteng.blogspot.co.id/p/lagu-daerah.html
B.Kangkanung
Kangkanung adalah sejenis gong dengan ukuran lebih kecil berjumlah lima
buah, terbuat dari tembaga. (Riwut, 2003)
Gambar 2.8. Kangkanung
Sumber: http://jonimaanyan.blogspot.co.id/2016/05/alat-musik-kangkanung-
dayak-kalimantan.html
C.Katambung
Katambung alat musik perkusi sejenis gendang yang biasa digunakan dalam
upacara-upacara adat. Ukuran panjang 75 cm terbuat dari kayu ulin dan bagian yang
Universitas Kristen Petra 20
dipukul dengan telapak tangan terbuat dari kulit ikan buntal yang telah dikeringkan
berdiameter 10 cm (Riwut, 2003).
Gambar 2.9. Katambung
Sumber: https://bloggerswannabe2.blogspot.co.id/2016/08/alat-musik-tradisional-
kalimantan-tengah.html
D.Kacapi
Kacapi merupakan salah satu peninggalan dalam bidang seni musik yang
sangat penting khususnya bagi suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah, dan
Indonesia pada umumnya.
Kacapi atau Kecapi adalah alat musik petik tradisional yang masuk kategori
Long-necked Lute atau Kacapi ber-leher panjang, walaupun sebenarnya banyak
terdapat berbagai ukuran Kacapi di Kalimantan Tengah. Kacapi di Kalimantan
Tengah berasal dari suku Dayak Ngaju, tepatnya berasal dari anak suku atau sub
suku Dayak Ngaju yaitu dari Katingan, Kapuas-Kahayan, dan Tanah Siang.
Universitas Kristen Petra 21
Gambar 2.10. Kacapi
Sumber : http://dayak-artmusic.blogspot.co.id/2010/03/kacapi-suku-dayak-ngaju-
normal-0-false.html
Kacapi digunakan sebagai sarana hiburan baik umum maupun pribadi, dalam
bentuk iringan tari maupun vokal. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana upacara
ritual maupun adat, termasuk menjadi bagian dalam ibadat bagi penganut
Kaharingan yang merupakan agama tertua di Kalimantan Tengah, dimana nenek
moyang suku Dayak Ngaju pada masa itu adalah penganut agama tersebut
(Satriawan, 2010).
2.2.3.5 Seni Tari
A.Tari Manasai
Tari Manasai adalah tari pergaulan yang sangat digemari dan dikenal oleh
masyarakat luas. Baik laki-laki, perempuan, tua muda semua gemar manasai yang
merupakan ekpresi kegembiraan dalam setiap acara bergembira baik dalam acara
pernikahan, menyambut kedatangan tamu yang dihormati dan semua acara gembira
lainya (Riwut, 2003)
Universitas Kristen Petra 22
Gambar 2.11. Tari Manasai
Sumber: http://www.kamerabudaya.com/2016/12/tari-manasai-tarian-tradisional-
dari-provinsi-kalimantan-tengah.html
B. Tari Kinyah Mandau
Tari Kinyah Mandau merupakan salah satu tarian suku Dayak yang
menampilkan unsur bela diri, seni perang dan seni teatrikal. Tarian ini sangat
terkenal dan hampir semua suku Dayak di Kalimantan memiliki tarian jenis ini.
Terutama di Kalimantan tengah, biasa di sebut dengan Tari Kinyah Mandau. Nama
Tari Kinyah Mandau di ambil dari kata kata kinyah yang berarti tarian perang dan
menggunakan mandau sebagai senjatanya. (”Kinyah Mandau”, 2013)
Gambar 2.12. Tari Kinyah mandau
Sumber: https://folksofdayak.wordpress.com/2013/09/23/kinyah-mandau/
Universitas Kristen Petra 23
2.2.3.6 Seni Bela Diri
Kuntau Bangkui
Bela diri ini kurang dikenal, Kuntau Bangkui bisa disebut sebagai bela diri
para Kayau (pemburu kepala). Bela diri ini dapat ditemui di Kalimantan Tengah,
ilmu bela diri ini melatih insting self defence dan survival. (“Kuntau bangkui-
martial art of headhunters”, 2009)
Gambar 2.13 Kuntau Bangkui
Sumber: http://malayfightingarts.blogspot.co.id/2009/06/kuntau-bangkui-
martial-art-of.html
2.3. Prinsip-Prinsip Desain
Desain atau tata letak (layout) adalah perencanaan untuk menyusun dan
menggabungkan seluruh elemen desain. Dalam menyusun tata letak, harus
mempertimbangkan prinsip-prinsip desain yang terdiri dari unity, simplicity,
contrast, proportion, harmony, dan balance. (Santosa, 2009).
a. Unity adalah menyusun elemen desain menjadi satu kesatuan yang
indah, tidak ruwet, ataupun berantakan.
b. Simplicity adalah bagaimana menyusun dengan sedikit/sesederhana
mungkin elemen desain, tetapi pesannya tetap dimengerti.
c. Contrast adalah suatu perbedaan yang tajam antara dua atau
lebihelemen desain. Tujuannya untuk menarik perhatian, keindahan,
Universitas Kristen Petra 24
atau memberikan tekanan pada pesan yang lebih penting. Kontras dapat
diterapkan pada ukuran berat, bentuk, warna, arah dan tekstur.
d. Proportion adalah sebuah konsep matematis yang berkaitan dengan
urutan, antara elemen yang satu dengan yang lain serta setiap elemen
dengan seluruh elemen.
e. Harmony adalah keseluruhan elemen yang selaras. Baik gaya, konsep,
nada, serta efek yang ingin ditimbulkan harus selaras antara elemen yang
satu dengan elemen yang lain.
f. Balance berarti sebuah komposisiulang membentuk desain, jika kita
lihat tidak terasa berat sebelah karena semua elemen desain terletak pada
sekitar titik tumpu.
2.4. Tinjauan Ilustrasi
2.4.1. Pengertian Ilustrasi
Berdasarkan etimologinya illustrate berasal dari kata ‘Lustrate’ bahasa latin
yang berarti memurnikan atau menerangi. Sedangkan kata ‘Lustrate’ sendiri
merupakan turunan dari leuk- (bahasa Indo-Eropa) yang berarti ‘cahaya’
(“Lustrate”,2001).
Ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberi penjelasan
atas suatu maksud atau tujauan secara visual. Dalam perkembanganya, ilustrasi
secara lebih lanjut teryata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita,
tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam majalah, koran, tabloid,
dan lain-lain. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa,
lukis, grafis, karikatural, dan akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga
karya foto.
2.4.2 Sejarah Ilustrasi
Awal mulanya ilustrasi telah terdapat sejak jaman Paleolithikum, hal ini
dibuktikan dengan terdapatnya gambar-gambar sejumlah hewan dalam campuran
warna merah dan kuning di dinding gua-gua di Spanyol dan Prancis. Bahkan
terdapat catatan, awal musim semi ditandai dengan adanya cetakan dan jejak kaki
Universitas Kristen Petra 25
wanita pada sebuah dinding karang pada sebuah gua pra-sejarah di selatan Prancis,
40.000 sebelum masehi.
Gambar 2.1. Lukisan di Gua Perancis Selatan.
Sumber : http://donsmaps.com/chauvetcave.html
Peter West mencatat bahwa manusia telah lama mengenal teknik gambar
airbrush, yang ada pada masa kini telah dikembangkan menjadi sajian visual yang
menarik dan canggih. Pada dasarnya tulisan dan ilustrasi berasal dari sumber yang
sama yaitu piktograf, yang berarti gambar yang memiliiki nilai fungsi yang sama
dengan kata-kata atau bisa dibilang gambar yang memiliki makna tertentu. Bentuk
ilustrasi pertama kali berupa gulungan daun papyrus dan kertas kulit, yang
ditemukan di Mesir pada tahun 1980 sebelum masehi. Ciri khas ilustrasinya berupa
dekorasi naskah dengan pewarnaan, gambar dengan tepi ornamental yang disepuh
emas serta dekoratif inisial. Buku gambar modern umumnya berasal dari manuskrip
yang dihiasi atau di dekorasi. Manuskrip dengan ilustrasi tertua berhasil
diselamatkan adalah gulungan yang sudah tidak utuh lagi berasal dari Mesir. Salah
satunya adalah Book of the Death, juga merupakan yang paling terkenal.
Gambar 2.2 Egyptian Book of the Death
Universitas Kristen Petra 26
2.5. Tinjauan Tentang Layout
2.5.1. Pengertian Layout
Layout adalah tataletak dari elemen-elemen desain terhadap suatu bidang
dalam media tertentu untk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Namun
dalam perkembanganya definisi layout sudah sangat luas dan melebur dengan
definisi desain itu sendiri, sehingga me-layout sendiri dianggap sama dengan
mendesain. (Rustan, 2008).
2.5.2 Elemen-elemen Layout
Layout memiliki elemern yang mempunyai peran yang berbeda-beda dalam
membangun keseluruhan layout. Untuk membuat layout yang optimal, pengetahuan
akan peran masing-masing elemen sangat perlu untuk diketahui.
2.5.2.1. Elemen Teks
A. Heading
Suatu artikel biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang
disebut heading. Heading diberi ukuran yang besar untuk menarik perhatian
pembaca dan membedakanya dari elemen layout lainya. Selain dari ukuran,
pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf tersebut juga harus menarik
perhatian, karena untuk judul segi estetis lebih diprioritaskan (Rustan, 2008).
B. Deck
Deck adalah gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan di bodytext.
Letaknya bervarasi, tetapi biasanya antara judul dan bodytext. Fungsi deck berbeda
dengan judul, yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca bodytext (Rustan,
2008).
C. Writer’s Credit
Berisi nam penulis, kadang disertai dengan jabatan atau keterangan singkat
lainya. Writer’s Credit letaknya sebelum bodytext, ada juga yang meletakanya di
ujung naskah (Rustan, 2008).
Universitas Kristen Petra 27
D. Bodytext
Isi/naskah/artikel merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan
informasi terhadap topik bacaan tersebut. Keberhasilan suatu bodytext ditentukan
oleh beberapa hal, antara lain: Dukungan heading dan deck yang menarik sehingga
memancing pembaca meneruskan keingintahuanya akan informasi yang lengkap
dan gaya penulisan yang menarik dari naskah itu sendiri (Rustan, 2008).
E. Subhead
Artikel yang cukup panjang biasanya dibagi lagi menjadi beberapa segmen
sesuai topiknya. Subhead berfugsi sebagai juduk segmen-segmen tersebut. Segmen
yang dimaksud buka paragraf melainkan suatu suatu topik/pokok pikiran yang
sama. Satu segmen bisa saja terdiri dari beberapa paragraf. Banyak orang
menganggap deck adalah subhead. Padahal keduanya mempunyai fungdi yag
berbeda. (Rustan, 2008).
F. Pull Quotes
Pada suatu karya publikasi dapat berarti satu atau lebih kalimat singkat yang
mengandung informasi penting yang ingin ditekankan. Terkedang pull quotes
diambil dari sebagian isi bodytext yang dianggap menjadi pokok pikiran naskah
tersebut (Rustan, 2008).
G. Caption
Keterangan singkat yang menyertai elemen visual dan inzet. Caption biasanya
dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext
dan elemn teks lainya(Rustan, 2008).
H. Callouts
Pada dasarnya sama seperti caption, kebanyakan callouts menyertai elemen
visual yang memiliki lebihdari satu keterangan,misalnua pada diagram. Callouts
biasanya memiliki garis-garis yang menghubungkanya dengan bagian-bagian dari
elemen visualnya. Balloon adalah salah satu bentuk callouts (Rustan, 2008).
Universitas Kristen Petra 28
I. Kickers
Kickers adalah salah satu atau beberapa kata pendek yang terletak di atas
judul, fungsinya untuknya memudahkan pembaca menemukan topik yang
diinginkan dan mengingatkan lokasinya saat membaca artikel tersebut. Berbeda
dengan running head, kickers tidak berulang-ulang ada di setiap halaman (Rustan,
2008).
J. Initial Caps
Huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Karena
lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapt satu initial caps di dalam suatu
naskah. Initial caps dapat berfungsi sebagai penyeimbang komposisi suatu layout.
(Rustan, 2008).
K. Header dan Footer
Header adalah area di antara sisi atas kertas dan margin atas. Footer adalah
area di antara sisi bawah kertas dan margin bawah. Header dan footer bisa berisi:
running head, catatan kaki, nomor halaman dan informasi lainya (Rustan, 2008).
L. Running Head
Judul buku, bab/topik yang sedang dibaca, nama pengarang dan informasi
lainya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah.
Yang letaknya di footer sering kali tetap disebut dengan running head, bukan
running feet (Rustan, 2008).
2.5.2.2. Elemen Visual
A. Foto
Kekuatan terbesar dari fotografi pada media periklanan kredibilitasnya atau
kemampuanya untuk memberi kesan sebagai dipercaya. Fotografi sebagai media
seni digunakan sebgai ilustrasi pada media-media yang di-layout. (Rustan, 2008,).
Universitas Kristen Petra 29
B. Artwork
Artwork digunakan untuk menyajikan informasi yang lebih akurat, kadang
pada situasi tertentu ilustrasi menjadi pilihan yang lebih dapat diandalkan
dibandingkan bila dibandingkan bila memakai teknik fotografi. (Rustan, 2008).
C. Infographics
Fakta-fakta dan data-data statistik hasil dari survey dan penelitian yang
disajikan dalam bentuk grafik (chart), tabel, diagram, bagan, peta, dan lain-lain
(Rustan, 2008).
D. Garis
Garis merupakan elemen desain yang dapat menciptakan kesan estetis pada
suatu karya desain. Di dam suatu layout, garis mempunyai sifat yang fungsional
antara lain membagi suatu area, penyeimbang berat dan sebagai elemen pengikat
sistem desain agar terjaga kesatuanya (Rustan, 2008).
E. Frame
Frame berisi artikel yang berisi tambahan dari artikel utama. Bila letaknya di
pinggir halaman disebut dengan sidebar (Rustan, 2008).
F. Inline Graphic
Elemen visual berukuran kecil yang diletakan di dalam elemen visual yang
lebih besar. Fungsinya memberi informasi pendukung. Banyak terdapat di
infographic. Inline Graphic kadang disertai dengan caption maupun callouts.
(Rustan, 2008).
G. Point
Suatu daftar/list yang mempunyai beberapa baris berurutan ke bawah,
biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda angka atau poin. Dingbats juga
Universitas Kristen Petra 30
sering digunakan sebagai point. Dingbats adalah simbol, tanda baca, dan ornamen-
ornamen. (Rustan, 2008).
2.5.2.3. Invisible Elements
A. Margin
Margin menentukan jarak antara pinggir kertas dengan ruang yang akan
ditempati oleh elemen-elemen layout. Margin mencegah agar elemen-elemen
layout tidak terlalu jauh ke pinggir halaman. (Rustan, 2008).
B. Grid
Grid adalah alat bantu yang sangat bermanfaat dalam me-layout. Grid
mempermudah kita menentukan dimana harus meletakan elemen layout dan
mempertahankan konsistensi dan kesatuan layout terlebih untuk karya desainyang
mempunyai beberapa halaman (Rustan, 2008).
2.4.3 Pengertian Ilustrasi Digital
Ilustrasi digital adalah ilmu yang mepelajari tentang bagaimana
mengeksplorasikan kemampuan kreatif program computer untuk membuat seni
visual berupa ilustrasi. Perangkat yang digunakan untuk menghasilkan suatu karya
digital yaitu mause atau pen tablet, dengan menggunakan software tertentu yang
mendukungnya. Yang menjadi perbedaan ilustrasi digital dan tradisional adalah
hasil akhir berupa file/data dalam perangkat komputer dan membutuhkan proses
pencetakan untuk memperoleh bentuk fisik dari ilustrasi digital.
2.6 Analisis Data
2.6.1. Analisis Target Market
Target market dari merchandise ini merupakan masyarakat yang gemar
melancong, anak muda hingga orang tua. Rentang umur 15-50 tahun dengan
ketertarikan akan budaya daerah dan kesenian tradisional sehingga memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi akan kebudayaan yang ditemuinya.
Universitas Kristen Petra 31
2.6.2 Analisis Prediksi Dampak Positif
Dengan adanya pembuatan merchandise bermuatan informasi tentang budaya
ini dapat menginformasikan tentang budaya-budaya yang dimiliki suku Dayak
Ngaju. Selain itu dengan produk ini dapat digunakan dalam kegiatan sehari-hari dan
terjadi interaksi yang menarik perhatian dan menumbuhkan rasa ingin tahu tentang
budaya suku Dayak Ngaju. Dan diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi
dan menginspirasi masyarakat lain untuk melakukan hal serupa
2.7 Kesimpulan Analisis
Disimpulkan dalam merancang merchandise yang digunakan sebagai media
promosi budaya suku Dayak Ngaju perlu memperhatikan aspek-aspek dalam
merchandising. Sehingga posisi merchandise sebagai media promosi budaya dapat
menjadi efektif. Menjadi salah satu merchandise unik berkarakter budaya yang
kuat dan menarik sehingga dapat diterima target pasar dengan baik.
Perlu ada pemilihan konten yang baik yang cocok diaplikasikan sebagai
merchandise yang menarik dan bermuatan budaya tapi juga mengikuti
perkembangan jaman. Perlu adanya kreatifitas baru dari produk budaya dengan
memadukan modern dan tradisional sehingga produk yang dibuat tetap relevan Dan
menjadi salah satu media perkembangan dan pelestarian budaya khususnya budaya
suku Dayak Ngaju.