2. aplikasi kompos kombinasi zeolit dan fosfat alam untuk peningkatan kualitas tanah ultisol dan...
DESCRIPTION
Kompos kombinasi zeolit dan fosfat alamTRANSCRIPT
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
13
APLIKASI KOMPOS KOMBINASI ZEOLIT DAN FOSFAT ALAM
UNTUK PENINGKATAN KUALITAS TANAH ULTISOL
DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG
APPLICATION OF COMPOST WITH ADDITION OF ZEOLITE AND
NATURAL PHOSPHATE TO INCREASE QUALITY OF ULTISOL
AND MAIZE PRODUCTIVITY
Burhanuddin RasyidJurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Jl. Perintis Kemerdekaan, Kampus UNHAS, Tamalanrea,
Makassar90245, South Sulawesi, Telp.+62-411-587076,
E-mail:[email protected]
ABSTRAK
Perbaikan kualitas tanah Ultisol dengan penambahan kompos yang diperkaya dengan zeolit
dan fosfat alam dapat memberikan pengaruh pada peningkatan produktivitas tanaman
jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas tanah Ultisol dan
produktivitas tanaman jagung terhadap pemberian kompos yang diperkaya dengan zeolit
dan fosfat alam. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Kimia Tanah,
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Rancangan
faktorial dengan dua faktor dan rancangan acak kelompok digunakan sebagai rancangan
lingkungan. Faktor pertama kompos jerami+zeolit (KZ) sebanyak 5 taraf yaitu tanpa
kompos (K0Z0), 25 g kompos (K10Z0), 25 g kompos+0,5 g zeolit (K10Z2), 25 g kompos+1 g
zeolit (K10Z4), dan 25 g kompos+2 g zeolit pot-1(K10Z8). Faktor kedua dengan perlakuan
fosfat alam (P) sebanyak 4 taraf yaitu 0; 0,62; 1,25; dan 1,5 g fosfat alam pot-1. Perlakuan
tersebut diulang masing-masing 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan
kualitas tanah Ultisol dengan penambahan kompos yang dikombinasikan dengan zeolit dan
fosfat alam meningkatkan produktivitas tanaman jagung. Pemberian 25 g kompos yang
diperkaya dengan 2 g zeolit dan 1,25 g fosfat alam, memberikan respon tertinggi pada
berat kering tanaman, dan perbaikan sifat kimia tanah dapat dilihat dari peningkatan pH,
ketersediaan P2O5, KTK, dan beberapa sifat kimia tanah lainnya.
Kata kunci: Ul tisol, Kompos, Zeoli t alam, Fosfat alam, Jagung, Kuali tas tanah
ABSTRACT
Improving quality of Ultisol with addition of compost enriched by zeolite and natural
phosphate significantly increased maize productivity. The objective of this research was to
find out increasing quality of Ultisol and maize productivity with application of compost
combined by zeolite and natutal phosphate. The experiment was conducted in green house
and laboratory of soil chemistry, department of soil science, faculty of agriculture,
Hasanuddin University, Makassar. Factorial design with two factors and randomised block
design as environment design was applied on the experiment. The first factor was compost
+ zeolite (KZ) with 5 level as control (K0Z0), 25 g compost (K10Z0), 25 g compost + 0,5 g
zeolite (K10Z2), 25 g compost + 1 g zeolite (K10Z4), and 25 g compost + 2 g zeolite pot-1
(K10Z8). The second factor was natural phosphate (P) with 4 level as control (P0), 0,62 g,
mailto:[email protected]:[email protected] -
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
14
1,25g, and 1,5 g P pot-1. The all treatment was done in three replication. Result showed that
improving quality of Ultisol with application compost combined by zeolite and natural
phosphate was increased productivity of maize. Application of 25 g compost added with 2
g zeolite and 1,25 g natural phosphate had shown highest response on dry weight plant.The same result was found in increasing of pH, P-availability, CEC, and other chemical
properties.
Keywords: Ul tisol, compost, naturalzeoli te, natural phosphate, maize, quali ty of soi l
PENDAHULUAN
Ultisol merupakan jenis tanah yang me-
miliki potensi bagi pengembangan per-
tanian dengan luas sekitar 48,3 juta hektar.
Meskipun demikian berbagai masalah se-perti tingkat kemasaman dan kelarutan
aluminium yang tinggi serta ketersediaan
hara yang rendah, khususnya fosfor
(Brady, 1990). Hal ini menjadi pembatas
utama untuk pertumbuhan akar, transfer
energi dalam proses fotosintesis, respirasi,
perkembangan buah dan biji, kekuatan
batang dan ketahanan terhadap penyakit.
Penambahan bahan yang dapat memper-
baiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanahUltisol dapat dilakukan dengan pemberian
pupuk organik, dan bahan lain seperti
zeolit, dan fosfat alam. Kompos merupa-
kan salah satu bahan yang umum di-
tambahkan kedalam tanah untuk perbaik-
an kualitas tanah. Pembuatan kompos
secara alami tanpa adanya bahan-bahan
yang ditambahkan untuk mempercepat de-
komposisi, biasanya mempunyai hasil
yang kurang memuaskan dan memerlukan
waktu yang lama. Peningkatan kualitaskompos dimaksudkan untuk meningkat-
kan status nutrisinya.Salah satu cara untuk
meningkatkan hasil dan kualitas kompos
adalah dengan penambahan zeolit alam
yang dapat meningkatkan kandungan nit-
rogen dalam kompos. Pemanfaatan zeolit
alam dalam pembuatan kompos ini dapat
memperbaiki sifat fisik kompos dan me-
ngurangi bau yang menyengat dari gas
amonia serta dapat meningkatkan kadar
nitrogen kompos. Hal ini terjadi melaluipenjerapan nitrogen oleh zeolit yang dapat
dilepas kembali secara perlahan untuk ke-
perluan tanaman (Suryapratama, 2004).
Zeolit alam juga mempunyai kemampuan
yang sangat baik untuk menjerap dan me-
nukarkan kation (Budiono, 2003).Selain itu kualitas kompos dapat lebih di-
tingkatkan dengan penambahan fosfat
alam yang bertujuan untuk menambah
unsur fosfor, karena biasanya unsur fosfor
dalam kompos rendah (Budiono, 2003).
Hal ini sangat penting, karena fosfor me-
rupakan unsur yang mempengaruhi per-
tumbuhan dan produk si tanaman. Selain
dapat menyediakan unsur fosfor dalam
proses pengomposan, fosfat alam juga
dapat meningkatkan pH kompos. Dimana
selama ini yang biasa digunakan dalam
pembuatan kompos untuk menaikkan pH
adalah dengan penambahan kapur. Pe-
nambahan kapur ini hanya bertujuan un-
tuk meningkatkan pH untuk membantu
dekomposisi bahan organik tanpa mem-
perhatikan unsur yang lain. Berbeda de-
ngan fosfat yang memiliki keunggulan da-
lam meningkatkan kejenuhan basa dan
membantu aktivitas mikroorganisme. Gu-na memahami perbaikan kualitas tanah
Ultisol ini dan peningkatan produktivi-
tasnya, untuk budidaya tanaman maka
dipilih tanaman jagung sebagai indikator.
Hal ini karena jagung merupakan salah
satu bahan makanan pokok utama di
Indonesia, yang memiliki kedudukan sa-
ngat penting setelah beras.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu di-
lakukan penelitian untuk melihat pening-
katan kualitas tanah Ultisol dan produkti-vitas tanaman jagung dengan pemberian
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
15
kompos yang dikombinasikan dengan zeo-
lit dan fosfat alam. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbaikan kualitas ta-
nah dan respon tanaman jagung terhadappemberian kompos yang diperkaya de-
ngan penambahan zeolit alam dan fosfat
alam pada tanah Ultisol.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Ka-
ca Fakultas Pertanian Universitas Hasa-
nuddin Makassar. Analisis kimia dilaksa-
nakan di Laboratorium Kimia Tanah, Ju-rusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sekop, saringan/ayakan, termo-
meter, timbangan, karung, ember plastik,
kamera, dan alat tulis menulis.
Bahan-bahan yang digunakan adalah ta-
nah Ultisol, fosfat alam, zeolit alam dari
Daerah Cikembar, Kabupaten Sukabumi,
Jawa Barat yang terdiri dari campuranmineral klinoptilolit dan mordenit, Jerami,
benih jagung hibrida bisi 2, dan seperang-
kat bahan-bahan analisis kimia tanah.
Penelitian ini didesain dengan Rancangan
Faktorial. Sedang rancangan lingkungan
menggunakan Rancangan Acak Kelom-
pok. Perlakuan penelitian ini terdiri dari
dua faktor yaitu: kompos jerami+zeolit
alam (KZ) sebanyak 5 taraf dan perlakuan
fosfat alam (P) dengan 4 taraf. Perlakuan
yang diberikan adalah sebagai berikut:
Faktor pertama yakni:
K0Z0 : Tanpa kompos (kontrol)
K10Z0 : Kompos dengan dosis 10 ton
hektar-1setara dengan 25 g pot-1
K10Z2 : Kompos dengan dosis 10 ton
hektar-1setara dengan 25 g pot-1
+Zeolit dengan dosis 2% dari
dosis kompos yaitu 200 kg se-
tara dengan 0,50 g pot-1
K10Z4 : Kompos dengan dosis 10 tonhektar-1setara dengan 25 g pot-1
+Zeolit dengan dosis 4% dari
dosis kompos yaitu 400 kg setara
dengan 1 g pot-1
K10Z8 : Kompos dengan dosis 10 tonhektar-1setara dengan 25 g pot-1
+Zeolit dengan dosis 8% dari
dosis kompos yaitu 800 kg setara
dengan 2 g pot-1
Faktor kedua sebagai berikut :
Po : Tanpa Fosfat (kontrol)
P1 : Fosfat dengan dosis 250 kg hektar-1
setara dengan 0,62 g pot-1
P2 : Fosfat dengan dosis 500 kg hektar-1
setara dengan 1,25 g pot
-1
P3 : Fosfat dengan dosis 600 kg hektar-1
setara dengan 1,5 g pot-1
Kombinasi antar perlakuan menghasilkan
20 macam kombinasi, dengan 3 ulangan
akan didapatkan 60 pot percobaan.
Pelaksanaan Peneli tian
Persiapan Tanah
Pengambilan sampel tanah secara kompo-
sit setebal lapisan olah sampai kedalaman20 cm. Sampel tanah dikeringudarakan
kemudian dihaluskan dan disaring meng-
gunakan ayakan berdiameter 5 mm. Selan-
jutnya dicampur merata kemudian diisi ke
dalam pot sebanyak 5 kg pot-1.
Pembuatan Kompos
Jerami dipotong kecil-kecil sepanjang 5
cm kemudian ditambahkan dengan larutan
EM4. Kemudian ditaburi dengan zeolitalam secara merata sesuai dengan per-
lakuan. Kemudian jerami yang sudah ter-
campur merata dimasukkan ke dalam kan-
tong lalu diikat agar terhindar dari udara
luar (angin) untuk menjaga suhunya. Se-
telah satu minggu, kompos dibalik agar
panasnya merata dan pengomposan ber-
langsung sempurna. Kompos digunakan
jika telah berubah warna menjadi coklat
kehitaman dan telah mengalami penyusut-
an volume.
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
16
Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan cara pupuk
kompos sesuai perlakuan dicampur de-
ngan tanah kemudian dimasukkan ke da-
lam ember diberikan sehari sebelum ta-
nam, dan fosfat alam sesuai perlakuan se-
belum dicampur dengan tanah ditambah-
kan pada kompos yang telah tercampur
dengan zeolit selama seminggu.
Penanaman
Penanaman dilakukan dengan cara mem-
benamkan benih kedalam tanah sedalam
3 cm. Setiap pot ditanami 3 benih jagungdan disisakan 2 tanaman pot-1.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi penyiram-
an, penyiangan, penyulaman dan pembe-
rantasan hama. Penyiraman dilakukan se-
tiap sore dengan takaran yang disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman. Penyiangan
dilakukan dengan cara mencabut gulma
yang tumbuh disekitar tanaman. Penyu-laman dilakukan untuk mengganti tanam-
an yang mati. Pemberantasan hama dila-
kukan dengan menggunakan insektisida.
Panen
Panen dilakukan pada saat tanaman ber-
umur 59 hari setelah tanam (HST). Ta-
naman dipanen dengan cara memotong
batang tepat di atas permukaan tanah dan
dilakukan penimbangan untuk berat segar.
Parameter yang Diamati
Tanah
Parameter yang diamati meliputi: pH,
P2O5,N-total, K, Ca, Mg, Na, KTK.
Kompos
Parameter yang diamati adalah: C-tot., N-
tot., pH, KTK.
Tanaman
Parameter yang diamati adalah:
1. Berat kering bagian atas tanaman (g
tanaman-1)
2. Berat kering akar (g tanaman-1)
3.
Kadar P (% tanaman-1
)4. Serapan P (mg)
5. Rasio top/root tanaman
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Analisis Tanah
Perubahan karakter kimia tanah hasil ap-
likasi kompos dari setiap perlakuan di-
sajikan pada Tabel 1. Hasil ini menun-
jukkan bahwa pemberian berbagai macam
perlakuan pupuk kompos jerami, zeolit
alam, dan fosfat alam, menyebabkan ke-
naikan pH, dan peningkatan P2O5 setelah
panen dibandingkan dengan kontrol yang
tanpa pemberian pupuk. Demikian pula
dengan KTK tanah yang mengalami
peningkatan dengan pemberian kompos
yang dikombinasi.
Berat Kering Tanaman
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam
rata-rata berat kering tanaman menunjuk-
kan bahwa perlakuan kompos dengan
penambahan zeolit alam dan fosfat alam
berpegaruh sangat nyata terhadap berat
kering tanaman.
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata be-
rat kering tanaman pada perlakuan kom-
pos dengan penambahan zeolit dan fosfatalam memberikan perbedaan hasil antar
perlakuan. Perlakuan K10Z4 (25 g kom-
pos+1 g zeolit) memberika hasil tertinggi
yaitu 31,93 g yang berbeda nyata dengan
perlakuan kontrol (K0Z0) yaitu 26,75 g
dan K10Z0 yaitu 30,55 g. Pada perlakuan
fosfat alam, hasil tertinggi didapatkan
pada perlakuan P2 (1,25 g fosfat) yaitu
33,52 g dan berbeda dan berbeda nyata
dengan perlakuan kontrol (P0) yaitu 26,12
g dan P1sebesar 30,12 g dengan zeolit danfosfat alam.
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
17
Tabel 1. Perubahan kimia tanah Ultisol pada pemberian pupuk kompos jerami, zeolit
alam, dan fosfat alam pada 59 HST
Perlakuan K0Z0P0 K0Z0P1 K10Z0P0 K10Z2P3 K10Z8P0 K10Z8P1 K10Z8P3
pH (H2O) 5,55 5,55 5,65 5,70 5,77 6,07 6,40
P2O5(ppm) 7,40 8,61 9,59 10,22 10,82 11,45 12,02
KTK (cmol kg-1) 19,54 20,74 21,54 21,54 22,53 22,93 25,52
C (%) 0,80 1,12 1,16 1,28 1,28 1,44 1,40
N (%) 0,08 0,22 0,62 0,22 0,31 0,39 1,20
K (cmol kg- ) 0,21 0,14 0,21 0,02 0,18 0,12 0,09
Ca (cmol kg- ) 0,69 0,85 1,98 2,85 3,22 3,25 4,65
Mg (cmol kg- ) 0,04 0,05 0,09 0,08 0,21 0,12 0,11
Na (cmol kg- ) 0,58 0,65 0,52 0,45 0,60 0,62 0,85
Sumber: Hasil analisis Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanuddin
Tabel 2. Hasil analisis pengaruh perlakuan kompos yang diberi zeolit dan fosfat alam
terhadap rata-rata berat kering tanaman (g) pada umur 59 HST
Perlakuan
Kompos+zeolit alam
Perlakuan Fosfat AlamTotal
rata-
rata
BNT
0,05P0 P1 P2 P3
K0Z0 18,33 28 31,53 29,13 106,99 26.75a
7.59K10Z0 27,27 27,40 32,40 35,13 122,2 30.55bK10Z2 28,73 31,67 34,27 32,47 127,14 31.78c
K10Z4 27,60 32,27 34,47 33,40 127,74 31.93c
K10Z8 28,67 31,27 34,93 32 126,87 31.72c
Total 130,6 150,61 167,6 162,13
rata-rata 26.12a 30.12b 33.52c 32.43c
Keterangan: Angka-angka diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji
BNT(0,05)
Kadar P jaringan tanaman
Hasil pengamatan dan analisis rata-rata
kadar P jaringan tanaman disajikan pada
Tabel 3. Hasil ini menunjukkan bahwa
perlakuan kompos dengan penambahan
zeolit dan kombinasi antara keduanya
berpengaruh sangat nyata terhadap kadar
P jaringan tanaman, tetapi tidak mem-
berikan pengaruh dengan pemberian fosfat
alam. Perlakuan K10Z8(25 g kompos+2 g
zeolit) memberikan hasil tertinggi yaitu0,41% yang berbeda nyata dengan per-
lakuan kontrol (K0Z0) yaitu 0,21% sedang
kadar P jaringan tanaman tidak berbedanyata pada pelakuan fosfat alam.
Serapan P tanaman
Hasil pengamatan rata-rata serapan P
tanaman disajikan pada Tabel 4. Analisis
sidik ragam serapan P tanaman menun-
jukkan bahwa perlakuan kompos dengan
kombinasi zeolit dan fosfat alam ber-
pengaruh sangat nyata terhadap serapan P,
tetapi pemberian fosfat alam tidak mem-berikan pengaruh.
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
18
Tabel 3. Hasil analisis pengaruh perlakuan kompos yang diberi zeolit dan fosfat alam
terhadap rata-rata kadar P jaringan tanaman (%) pada umur 59 HST
Perlakuan kompos+zeolit Alam
Perlakuan fosfat AlamTotal rata-rata BNT0,05P0 P1 P2 P3
K0Z0 0,18 0,18 0,26 0,24 0,86 0.21a
0.04
K10Z0 0,23 0,27 0,26 0,21 0,97 0.24b
K10Z2 0,29 0,31 0,31 0,22 1,13 0.28c
K10Z4 0,30 0,29 0,27 0,42 1,28 0.32d
K10Z8 0,44 0,40 0,38 0,41 1,63 0.41e
Total 1,44 1,45 1,48 1,5
rata-rata 0.29 0.29 0.29 0.30
Keterangan: Angka-angka diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata dengan uji
BNTtaraf0,05
Tabel 4. Pengaruh perlakuan kompos kombinasi zeolit dan fosfat alam terhadap rata-rata
serapan P tanaman (mg) pada umur 59 HST
Perlakuan kompos
+ zeolit Alam
Perlakuan Fosfat AlamTotal
rata-
rata
BNT
0,05P0 P1 P2 P3
K0Z0 32,83 49,49 81,99 70,69 235 58.75a
26.71
K10Z0 63,68 74,67 85,71 72,67 296,73 74.18b
K10Z2 83,17 97,64 106,05 71,22 358,08 89.52cK10Z4 81,88 94,69 92,90 141,32 410,79 102.70d
K10Z8 126,68 124,01 133,88 131,46 516,03 129e
Total 388,24 440,5 500,53 487,36
rata-rata 77.65a 88.1b 100.10c 97.47c
Keterangan: Angka-angka yang masih diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. dengan
uji BNT taraf 0,05
Tabel 4 menunjukkan bahwa rata-rata se-
rapan P tanaman pada perlakuan komposdengan penambahan zeolit dan fosfat alam
pada berbagai taraf yang berbeda mem-
berikan perbedaan hasil pada serapan P
tanaman. Hasil tertinggi yaitu 129 mg di-
tunjukkan pada perlakuan K10Z8 (25 g
kompos+2 g zeolit) yang berbeda nyata
dengan perlakuan kontrol (K0Z0) yaitu
58,75 mg. Pada perlakuan fosfat alam,
hasil yang didapatkan tertinggi pada per-
lakuan P2(1,25 g fosfat) yaitu 100,10 mg
dan berbeda nyata dengan perlakuan kon-
trol (P0) yaitu 77,65 mg dan P1yaitu 88,1
mg.
Pembahasan
Perbaikan Kualias Kimia Tanah.
Hasil analisis beberapa sifat kimia tanah
Ultisol yang diambil secara komposit pada
kedalaman 20 cm, memiliki pH 5,33 yang
tergolong masam dan ketersediaan P yang
rendah. Pada kondisi pH tanah yang ma-
sam dapat berpengaruh kurang baik ter-
hadap pertumbuhan tanaman jagung, wa-laupun sebenarnya tanaman jagung tidak
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
19
memerlukan syarat tumbuh yang khusus.
Dimana menurut Harsono (2008) bahwa
kondisi pH yang baik untuk pertumbuhan
jagung hibrida berkisar antara 5,57 danpH optimal 6,8 terutama pada saat ber-
bunga dan pengisian biji. Ketersediaan P
pada tanah ini yaitu 7,15 ppm yang ter-
golong rendah. Hal ini disebabkan oleh
pH yang rendah yang memberikan penga-
ruh terhadap ketersediaan unsur hara ter-
utama unsur hara P. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sarief (1989) menyatakan bahwa
pH mempengaruhi keterikatan unsur P.
Pada pH rendah, P terikat oleh Fe dan Al,
sedangkan pada pH tinggi, terikat oleh Ca.
Perubahan sifat kimia tanah setelah pene-
litian terbaik pada perlakuan K10Z8P3. De-
ngan pemberian kompos dengan penam-
bahan zeolit alam dan fosfat alam yang
semakin meningkat, pH menjadi mening-
kat dan ketersediaan P juga ikut mening-
kat. Hal ini disebabkan karena bahan or-
ganik yang berasal dari sisa-sisa tanaman
atau hewan lebih bersifat ion negatif dan
mampu mengkhelat ion Fe dan Al di da-lam tanah (Hakim et al., 1986). Zeolit juga
merupakan mineral yang bermuatan nega-
tif, yang dapat dinetralkan oleh logam-
logam alkali tanah seperti Na+, K+, Ca2+,
dan Mg2+. Kation-kation ini akan mendu-
duki kisi-kisi permukaan di dalam struktur
zeolit yang dapat dipertukarkan. Selain se-
bagai penukar kation, zeolit juga berfungsi
sebagai penyerap kation-kation seperti Pb,
Al, Fe, Mn, Zn, dan Cu (Rifan et al.,
2003). Peningkatan ketersediaan P jugameningkat dengan penambahan fosfat
alam. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Budiono (2004) bahwa fosfat alam meru-
pakan batuan yang mengandung unsur
fosfat.
Pengaruh kompos dengan kombinasi
zeolit dan fosfat alam terhadap per-
tumbuhan tanaman jagung
Hasil pengukuran dan analisis yang nam-pak pada Tabel 2 sampai tabel 6 menun-
jukkan bahwa aplikasi kompos dengan
penambahan zeolit alam dan fosfat alam
berpengaruh sangat nyata terhadap berat
kering tanaman, dan berat kering akardibandingkan dengan kontrol yang tanpa
pemberian kompos dengan penambahan
zeolit alam dan fosfat alam. Hal ini di-
sebabkan karena adanya kompos dengan
penambahan zeolit alam dan fosfat alam
yang menjadi sumber penambahan unsur
hara (N,P,K) yang dibutuhkan tanaman
sudah terpenuhi sehingga dapat mendu-
kung pertumbuhan tanaman baik dari
akar, batang dan daun tanaman. Hal ini
didukung oleh Lingga dan Marsono(2007) yang menyatakan bahwa apabila
tanaman kekurangan salah satu unsur hara
N,P,K maka pertumbuhan tanaman terse-
but akan terganggu. Suryapratama (2004)
menyatakan bahwa pemanfaatan zeolit da-
lam kompos dapat meningkatkan kadar
nitrogen kompos. Hal ini terjadi melalui
penjerapan nitrogen oleh zeolit yang dapat
dilepas kembali secara berlahan untuk
keperluan tanaman.Brady dan Buckman
(1982), menambahkan bahwa unsur nitro-
gen bermanfaat untuk pertumbuhan vege-
tatif tanaman yaitu pembentukan sel-sel
baru seperti daun, cabang dan mengganti
sel-sel yang rusak. Fosfat alam merupakan
batuan yang mengandung unsur fosfat
(Budiono, 2004). Perkembangan akar ta-
naman sangat dipengaruhi oleh unsur fos-
for (P) yang tersedia dalam jumlah yang
cukup bagi tanaman maka pertumbuhan
dan perkembangan akar akan lebih baik.Hal ini sesuai dengan pendapat Soepardi
(1983), menyatakan bahwa peranan fosfor
bagi tanaman adalah mempercepat pema-
tangan tanaman, berperan dalam pemben-
tukan bunga dan biji, mengimbangi pe-
ngaruh kelebihan nitrogen, membantu per-
kembangan akar dan akar rambut, serta
memperkuat batang sehingga tidak mudah
rebah. Hal ini diduga bahwa dengan atau
tanpa adanya penambahan fosfat alam,
kompos (jerami padi) dengan penambahanzeolit alam tetap mampu mendukung per-
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
20
tumbuhan tanaman jagung. Karena kom-
pos jerami telah mengandung unsur hara
makro dan mikro yang dibutuhkan oleh
tanaman ditambah dengan zeolit yangdapat menyerap senyawa-senyawa seperti
Al dan Fe yang menjadi racun bagi ta-
naman sehingga P lebih tersedia bagi
tanaman.
Pengaruh kompos dengan penambahan
zeolit alam dan fosfat alam terhadap
kadar P dan serapan P tanaman jagung
Hasil analisis sidik ragam dengan uji BNT
menunjukkan bahwa pada kadar P ja-ringan tanaman terdapat beda nyata pada
perlakuan zeolit alam dan tidak nyata pada
perlakuan fosfat alam. Hal ini disebabkan
karena tidak tersedianya fosfat yang dibu-
tuhkan oleh tanaman. Hal ini sesuai de-
ngan pendapat Mulyana (2002), menyata-
kan bahwa kelemahan dari fosfat alam
adalah tingkat kelarutannya yang rendah
sehingga sulit memenuhi kebutuhan ta-
naman. Fosfat alam harus mengalami de-
komposisi terlebih dahulu agar dapat di-gunakan oleh tanaman.
Kompos dengan penambahan zeolit alam
dan fosfat alam sangat nyata meningkat-
kan serapan P tanaman dengan rata-rata
tertinggi K10Z8(25 g kompos + 2 g zeolit)
yaitu 129 mg yang berbeda nyata dengan
perlakuan K0Z0(tanpa kompos dan zeolit)
yaitu 58,75 mg dan tertinggi pula pada
perlakuan P2 (1,25 g fosfat) yaitu 100,10
mg yang berbeda nyata dengan perlakuanP0 (tanpa fosfat) yaitu 77,65 mg. Pening-
katan serapan P ini dapat terjadi karena
pelepasan P dari kompos jerami yang di-
tambahkan, juga terjadi karena pengaruh
zeolit secara tidak langsung yang dapat
mengurangi jerapan P oleh Al dan Fe.
Perlakuan kompos dengan penambahan
zeolit alam sangat berpengaruh nyata ter-
hadap kadar P jaringan tanaman karena
kompos dengan penambahan zeolit alam
telah memenuhi kebutuhan hara tanamanjagung. Hal ini sesuai dengan pendapat
Indriani (2004), menyatakan bahwa de-
ngan penambahan kompos dapat mening-
katkan bahan organik dalam tanah dan
memperbaiki struktur tanah, memperting-gi daya ikat tanah terhadap zat hara, dan
menambah unsur makro dan mikro yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman.Hal ini
juga didukung oleh Supriyanto (2001),
menyatakan bahwa kompos jerami memi-
liki potensi hara yang sangat tinggi. Kom-
pos jerami memiliki kandungan hara se-
tara dengan 41,3 kg urea, 5,8 kg SP36,
dan 89,17 kg KCl ton-1kompos atau total
136,27 kg NPK ton-1kompos kering. Pe-
nambahan zeolit alam juga dapat mening-katkan kandungan hara seperti unsur hara
N, meningkatkan kapasitas tukar kation
(KTK) dan dapat menetralkan atau me-
nyerap senyawa-senyawa yang menjadi
racun bagi tanaman terutama Al dan Fe
sehingga P menjadi lebih tersedia dan
dapat lebih banyak diserap oleh tanaman.
Rifan, et. al. (2003) menyatakan bahwa
Zeolit merupakan mineral yang bermuatan
negatif, yang dapat dinetralkan oleh lo-
gam-logam alkali atau alkali tanah seperti
Na+, K+, Ca2+, dan Mg2+. Kation-kation
ini, akan menduduki kisi-kisi permukaan
di dalam struktur zeolit yang dapat diper-
tukarkan. Selain sebagai penukar kation,
zeolit juga berfungsi sebagai penyerap
kation-kation yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan seperti Pb, Al, Fe,
Mn, Zn, dan Cu.
KESIMPULAN
1. Kompos dengan kombinasi zeolit dan
fosfat alam meningkatkan pertumbuh-
an tanaman jagung pada tanah Ultisol
terutama berat kering tanaman.
2. Pengaruh perlakuan kompos dengan
kombinasi zeolit dan fosfat alam ter-
hadap berat kering tanaman pada per-
lakuan K10Z8P2dan terendah pada per-
lakuan kontrol K0Z0P0.
-
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
21
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini dapat terlaksana berkat ker-
jasama dan bantuan mahasiswa Jurusan
Ilmu Tanah, Fak. Pertanian, Universitas
Hasanuddin. Atas kerjasama itu disampai-
kan banyak terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Buckman, H.C., N.C. Brady, 1982. Ilmu
Tanah. (Edisi Saduran Nature and
Properties Of Soil, Terjemahan
Soegiman) PT. Bharata Karya Ak-
sara, Jakarta.
Budiono, M.N. dan H. A. M. Suswojo,
2003. Pembuatan pupuk zeofosfo-
kompos diperkaya mineral pirit
(FeS2) untuk mendukung pemanfaat-
an sumbedaya lokal dalam pengelo-
laan tanah mineral masam secara
berkelanjutan.Laporan Hasil Peneli-
tian. Fak. Pertanian, Universitas
Jenderal Soedirman, Purwokerto.
[diakses pada situs: http://www.bsn.go.id].
De Datta, S. K., 1981. Principles and
Practices of Rice Production. John
and Sons Inc, New York.
Hakim, N., Nyakpa, A.M. Lubis, G.N.
Sutopo, S. Rusdi, A. Diha, Go Ban
Hong, H.H. Bailey, 1986. Dasar-
Dasar Ilmu Tanah. Universitas
Lampung, Lampung.
Hardjatmo, 1999. Karakteristik Mine-
Ralogi Dan Sifat Kimia-Fisika
Zeolit. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral,
Bandung.
Hardjowigeno S., 1992. Ilmu Tanah. PT.
Melton Putra, Jakarta.
Indriani, 2004. Membuat Kompos
Secara Kilat. Penebar swadaya,
Jakarta.
Kharisun, 2003. Upaya ringankan beban
petani dengan batu. [diakses pada si-
tus: http://www.bandarkarina.or.id].
Latif, A., 2002. Pengaruh pemupukan ber-
bagai jenis kompos terhadap per-
tumbuhan dan produksi padi sawah
Regosol pagentongan, bogor. Lapor-
an Hasil Penelitian. IPB, Bogor. Hal
6-16. [diakses pada situs: http://
Lingga dan Marsono, 2007. Petunjuk
Penggunaan Pupuk. Penebar swa-
daya, Jakarta.
Mulyana, R., 2002. Pengaruh residu terak
baja dan fosfat alam terhadap per-
tumbuhan dan serapan hara tanaman
jagung pada tanah sulfat masam
Delta Telang, Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan. Laporan Hasil
Penelitian. IPB. Bogor. p. 10-14.
Murbandono, 2000. Membuat Kompos.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Rifan, M. dan J. Maryanto,2003. Upayapemanfaatan pupuk zeo-organik, mi-
korhiza dan rock phosphat terak-
tivasi untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan unsur hara N dan P
serta produktivitas kedelai di tanah
liat aktivitas rendah (lar). Laporan
Hasil Penelitian. Fakultas Pertanian,
Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto. [diakses pada situs
http://www.faperta.ujs.ac.id].
Rajan, S.S.S., J.H. Watkinson, and A.G.
Sinclair, 1996. Phosphate rocks for
direct application to soils. Advances
in Agronomy 57: 77159. [diakses
pada situs: http://www.balittanah.
litbang.deptan.go.id]
Sanchez, 1992. Properties and Mana-
gement of Soil in The Tropics.Mac
Millan Co. Inc. New York p. 21-
280.
http://www.bsn/http://www.bsn/http://[email protected]/http://[email protected]/http://www.balittanah/http://www.balittanah/http://www.balittanah/http://[email protected]/http://www.bsn/ -
5/27/2018 2. Aplikasi Kompos Kombinasi Zeolit Dan Fosfat Alam Untuk Peningkatan Kualit...
http:///reader/full/2-aplikasi-kompos-kombinasi-zeolit-dan-fosfat-alam-untuk-penin
Jurnal Agrisistem, Juni 2012, Vol. 8 No. 1 ISSN 1858-4330
22
Sarief, S.E., 1984. Kesuburan dan Pe-
mupukan Tanah Pertanian. Pus-
taka Buana. Bandung.
Sarlef, S.E., 1989. Fisika-Kimia Tanah
Pertanian. Penerbit CV. Pustaka
Buana, Bandung.
Setiyadi, J., 1999. Pengaruh aktivasi basa
terhadap sifat kimia zeolit alam dari
deposit-deposit Kabupaten Banyu-
mas, Banjarnegara, dan Tasikma-
laya. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto. [diakses pada situs
http://www.setiyadi.ujs.ac.id].
Soepardi, G., 1983. Sifat dan Ciri
Tanah. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Suryapratama,W. 2004. Peranan Zeolit
dalam Bidang Peternakan. Makalah
disampaikan dalam Seminar Nasio-
nal dan Petermuan Nasional LuarBiasa Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah (FO-
KUSHIMITI). Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto. [diakses pa-
da situshttp://www.soil.ujs.ac.id].
Tisadale, S.L. dan W.L Nelson. 1975. Soil
and Fertility and Fertilizers.
Mac.Milan Publ. Co, New Delhi.
Zuhdi, A.R. Arsyad, dan H. Henny,.2005.
Peranan anion silikat dalam mengisitapak jerapan untuk meningkatkan
ketersediaan fosfat pada Ultisols.
[diakses pada situs http:
www.library.usu.ac.id].
http://www.soil.ujs.ac.id/http://www.library.usu.ac.id/http://www.library.usu.ac.id/http://www.library.usu.ac.id/http://www.soil.ujs.ac.id/