@1hendrichai hak pilih warga · - biaya ditangguhkan - 2.030 - uang jaminan 2.250 2.739 total aset...

1
M ENJADI warga ne- gara yang cerdas bukanlah hal instan. Proses ke arah situ perlu pem- biasaan setiap hari, terlebih di era digital seperti saat ini. Kehidupan maya begitu nyata dalam kehidupan sehari-hari dan tidak bisa dihindari. Internet telah meng- hubungkan dan menyebar- luaskan informasi dengan cepat dan luas. Dampak po- sitifnya, kita bisa lebih cepat atau up to date informasi dari berbagai belahan dunia. Untuk nasional, yang sedang ramai diberitakan ialah pesta demokrasi 17 April menda- tang. Hiruk pikuk para pendu- kung serta calon pasangan presiden mewarnai sejumlah media massa. Tidak jarang pula beberapa oknum me- manfaatkan kondisi ini, lewat sebaran informasi hoaks dan tidak kredibel. Itu sebabnya penting bagi kita sebagai pengguna media sosial serta pemilik hak suara meningkatkan kecerdasan bermedia dan berpolitik. Dua hal tersebut memiliki pesan positif bahwa dalam berme- dia maupun menggunakan hak suara perlu cermat dan hati-hati. Perlu pemikiran kritis serta analitis sebelum menyatakan pendapat serta pilihan. Begitu pula dalam menya- takan pendapat di media so- sial. Perlu adanya pemilihan dan pemilahan kata agar tidak bersifat provokatif dan menyebar kebencian. Selain mencerminkan kualitas diri seseorang, tindakan bijak- sana ini juga dapat menun- jukkan adanya sikap cerdas bermedia sosial. Dengan begitu, media sosial dapat dijadikan ruang untuk saling belajar dan berdiskusi untuk kebaikan bersama. Tidak lupa, pemerintah telah mengeluarkan Pasal 28 ayat (2) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga segala bentuk ujaran keben- cian, penyebaran berita palsu atau hoaks, serta berbagai tindakan yang menyinggung SARA akan diproses secara hukum. Sebagai masyarakat mile- nial yang berkutat di media sosial serta sebagai pemilik hak suara, cerdaslah dalam bermedia, cermat, hati-hati dalam menyatakan pendapat untuk mencapai demokrasi yang sehat. Zakiah Noor Hidayati Universitas Negeri Yogyakarta Gaten, Sumberrejo Tempel, Sleman 31 Desember 2018 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2017 ASET ASET LANCAR Kas dan Bank 5.334 2.379 Piutang Usaha: - Pihak Ketiga 12.599 16.965 - Pihak Berelasi 5.602 5.622 Piutang Lain-lain 750 728 Persediaan 27.135 11.424 Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 404 375 Pajak Dibayar di Muka 175 - Total Aset Lancar 51.999 37.493 ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Pembelian Aset 1.815 - Aset Tetap - Neto 172.670 143.896 Aset Pajak Tangguhan 1.990 2.116 Aset Lain-lain: - Biaya Ditangguhkan - 2.030 - Uang Jaminan 2.250 2.739 Total Aset Tidak Lancar 178.725 150.781 TOTAL ASET 230.724 188.274 LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank 53.505 54.319 Utang Usaha - Utang Usaha Pihak Ketiga 6.942 4.239 - Utang Lain-lain 2.205 291 Utang Pajak 465 2.201 Beban Akrual 827 1.828 Uang Muka Penjualan 60 7 Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: - Utang Bank 8.452 7.646 - Liabilitas Sewa Pembiayaan 93 - - Liabilitas Pembiayaan Konsumen 618 737 Total Liabilitas Jangka Pendek 73.167 71.268 LIABILITAS JANGKA PANJANG: Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 8.120 8.610 Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: - Utang Bank 12.132 20.738 - Liabilitas Sewa Pembiayaan 197 - - Liabilitas Pembiayaan Konsumen 750 727 Laba Ditangguhkan Transaksi Jual - - dan Sewa Balik 37 - Total Liabilitas Jangka Panjang 21.236 30.075 Total Liabilitas 94.403 101.343 EKUITAS: Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 768.000.000 saham (2017: 500.000.000 saham) 76.800 50.000 Tambahan Modal Disetor 13.711 - Surplus Revaluasi 38.154 31.798 Saldo Laba 7.657 5.133 Total Ekuitas 136.321 86.931 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 230.724 188.274 Penjualan Neto 73.287 80.112 Beban pokok penjualan (46.042) (49.059) LABA BRUTO 27.245 31.053 Beban Usaha (16.843) (17.588) Penghasilan Keuangan 23 48 Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap (49) 225 Beban Keuangan (8.915) (9.090) Beban Administrasi Bank (193) (785) Lain-lain - Neto 174 71 LABA SEBELUM PAJAK 1.442 3.934 PAJAK PENGHASILAN (642) (1.076) LABA TAHUN BERJALAN 800 2.858 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN ,WHP \DQJ 7LGDN $NDQ 'LUHNODVL¿NDVL NH Laba Rugi: Pengukuran Kembali atas Liabilitas Imbalan Pascakerja 2.297 (1.912) Pajak Penghasilan Terkait (574) 478 Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 6.356 16.099 ,WHP \DQJ $NDQ 'LUHNODVL¿NDVL NH /DED 5XJL - - TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 8.879 17.523 LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR 1,42 14,08 LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DILUSIAN 1,27 - ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan 77.727 80.875 Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya (42.082) (65.673) Pembayaran kepada Komisaris. Direksi dan Karyawan (21.725) (16.143) Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) : Aktivitas Operasi 13.920 (941) Pembayaran Pajak Penghasilan Badan (1.987) (334) Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 11.933 (1.275) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga 14 48 Perolehan Aset Tetap (30.868) (46.418) Pembayaran Uang Muka Aset Tetap (1.815) - Penjualan Aset Tetap 1.593 225 Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (31.076) (46.145) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan Utang Bank 32.380 108.567 Pembayaran Utang Bank (41.025) (80.143) Pembayaran Utang Pembiayaan Konsumen (859) (959) Pembayaran Bunga Utang Bank (8.655) (8.682) Pembayaran Biaya Perolehan Utang Bank (100) (373) Pembayaran Bunga Utang Pembiayaan Konsumen (130) (177) Pembayaran Sewa Pembiayaan (24) - Setoran Modal 26.800 30.000 Tambahan Modal Disetor 18.224 - Biaya Emisi Saham (4.513) - Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 22.098 48.233 PENINGKATAN NETO KAS DAN SETARA KAS 2.955 813 KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 2.379 1.566 KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 5.334 2.379 2017 2018 2017 2018 Catatan: Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan pada dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang telah diaudit oleh KAP Johan 0DORQGD 0XVWLND 5HNDQ GHQJDQ RSLQL WDQSD PRGL¿NDVLDQ VHEDJDLPDQD WHUFDQWXP GDODP laporan auditor independen tertanggal 27 Maret 2019. SABTU, 30 MARET 2019 SUARA ANDA 7 29 Maret 2019 EDITORIAL Tanggapan Editorial Tambah Masalah Baru SANGAT setuju, tetapi bukankah ini tambah masalah baru buat kemudian hari. @1hendrichai Itu Hak Konstitusional SANGAT setuju karena hak konstitusional ialah hak setiap warga negara. @Donald25890048 Bikin Pendidikan Politik WAKIL rakyat dan calon wakil rakyat bikin pendidikan politik kepada rakyat atau ti- dak? Perilakunya bagaimana? @Sohib_Karimun Cari Akar Masalahnya YANG penting sekarang akar masalah golput harus dicari dan beri solusi. Alasan apa yang menyebabkan mereka memilih golput. Semoga angka golput berkurang. @jafar_alalawi Harus Lebih Peka SALAH satu bentuk kekecewaan terhadap pemerintah dan wakil rakyat ialah golput. Kalau menurut saya, harusnya wakil rakyat atau pemerintah kudu lebih peka terhadap suara rakyat. Bila angka golput semakin meningkat, itu tanda-tanda kurang bagus. @setiawaniman3 Sudah Sepatutnya NAMANYA saja hak konstitusional, sudah sepatutnya rakyat diberikan kesempatan. Jangan karena hal-hal yang remeh hak itu hilang. Mas Putut Jangan sampai Golput SEMOGA hal ini membuat Pemilu 2019 jadi lebih berkualitas. Yang penting jangan sampai golput. Soeratno Pemilu cuma Sekali PEMILU cuma sekali dalam lima tahun. Jadi jangan biarkan rakyat kehilangan haknya. Rio Abrar Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected] Kirimkan komentar Anda atas tema: Mengusung Kedamaian di Kampanye Terbuka ( 25-30 Maret 2019 ) opini publik ke e-mail: [email protected] FORUM Jangan Tergesa-gesa Menyatakan Pendapat MK Selamatkan Hak Pilih Warga M AHKAMAH Konstitusi (MK), kemarin, me- ngeluarkan putusan untuk memulihkan hak pilih jutaan orang yang tidak mem- punyai kartu tanda penduduk elektronik (KTP-E). Putusan yang menyelamatkan hak pilih itu patut diacungi jempol. KTP-E menjadi syarat mutlak untuk bisa memilih pada 17 April bagi pemilih yang tidak masuk daftar pemilih tetap (DPT) sesuai ketentuan Pasal 348 ayat (9) UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Ketentuan itu menjadi lonceng kematian hak pilih 4,2 juta pemilih yang tidak tercantum dalam DPT dan hingga kini belum mengantongi KTP-E. MK memutuskan, pemilih yang tidak masuk DPT dan belum memiliki KTP-E tetap bisa memilih. Dengan demikian, MK telah memulihkan hak pilih 4,2 pemilih tanpa KTP-E. Mereka cukup menggunakan surat keterangan (suket) merekam data kependudukan yang dikelu- arkan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil). Putusan MK itu harus segera ditindaklanjuti KPU dan dinas dukcapil. Tanggung jawab sekaligus kewajiban dinas dukcapil untuk memastikan bahwa 4,2 juta pe- milih yang belum melakukan rekam data KTP-E bisa mendapatkan suket sebagai WNI yang akan menggu- nakan hak pilih mereka. Hak pilih merupakan hak konstitusional warga di mana pun di sebuah wilayah yang menganut prinsip dan sistem demokrasi dalam bernegara. Oleh karena itu, baik hak memilih maupun hak dipilih tidak boleh dibatasi, disimpangi, ditiadakan, dan bah- kan dihapuskan hanya karena persoalan administrasi kependudukan. Dua butir putusan MK lainnya yang patut diapresiasi ialah perihal pemilih pindahan dan penghitungan su- ara. Pemilih pindahan boleh mengurus administrasi hingga H-7 dari sebelumnya H-30. Terkait dengan penghitungan suara yang sebelumnya harus tuntas pada hari itu juga, oleh MK penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) diperpanjang selama 12 jam tanpa jeda. Majelis hakim MK telah bertindak sebagai negarawan dengan memulihkan hak pilih warga yang belum mempunyai KTP-E. Sebaliknya, tegas dikatakan bahwa pembuat un- dang-undang perlu belajar menjadi negarawan sehingga tidak meniadakan hak pilih warga hanya karena persoalan administrasi kepen- dudukan. Disebut perlu belajar menjadi negarawan, karena UU No 7 Ta- hun 2017 memegang rekor pa- ling banyak diuji materi ke MK. Sepanjang 2018, sudah 28 kali UU itu dibawa ke MK. Pembuat UU mestinya mempertimbang- kan secara saksama setiap pasal terhadap konstitusi. Bukan mempertimbangkan kepentingan sesaat. Jujur dikatakan bahwa UU Pemilu paling banyak diba- wa ke MK karena berkaitan dengan kepentingan politik DPR sendiri dalam pemilu berikutnya. UU Pemilu kali ini disahkan pada 2017, sementara tahapan Pemilu 2019 dimulai pada 2018. Perlu ada rentang waktu yang cukup antara pengesahan UU Pemilu dan tahapan pemilu, misalnya tiga tahun sebelumnya. Putus- an MK telah memu- lihkan hak pilih warga sekaligus menguatkan le- gitimasi Pemi- lu 2019. MK patut diapre- siasi atas ki- nerja konsti- tusional me- reka yang sempurna. DUTA

Upload: others

Post on 13-Jul-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: @1hendrichai Hak Pilih Warga · - Biaya Ditangguhkan - 2.030 - Uang Jaminan 2.250 2.739 Total Aset Tidak Lancar 178.725 150.781 TOTAL ASET 230.724 188.274 LIABILITAS Utang Bank 53.505

MENJADI warga ne-gara yang cerdas bukanlah hal instan.

Proses ke arah situ perlu pem-biasaan setiap hari, terlebih di era digital seperti saat ini. Kehidupan maya begitu nyata dalam kehidupan sehari-hari dan tidak bisa dihindari.

I n t e r n e t t e l a h m e n g -hubungkan dan menyebar-luaskan informasi dengan cepat dan luas. Dampak po-sitifnya, kita bisa lebih cepat atau up to date informasi dari berbagai belahan dunia. Untuk nasional, yang sedang ramai diberitakan ialah pesta demokrasi 17 April menda-tang.

Hiruk pikuk para pendu-kung serta calon pasangan presiden mewarnai sejumlah media massa. Tidak jarang pula beberapa oknum me-manfaatkan kondisi ini, lewat sebaran informasi hoaks dan tidak kredibel.

Itu sebabnya penting bagi kita sebagai pengguna media sosial serta pemilik hak suara meningkatkan kecerdasan bermedia dan berpolitik. Dua hal tersebut memiliki pesan positif bahwa dalam berme-dia maupun menggunakan hak suara perlu cermat dan hati-hati. Perlu pemikiran kritis serta analitis sebelum menyatakan pendapat serta pilihan.

Begitu pula dalam menya-takan pendapat di media so-sial. Perlu adanya pemilihan dan pemilahan kata agar tidak bersifat provokatif dan menyebar kebencian. Selain mencerminkan kualitas diri seseorang, tindakan bijak-sana ini juga dapat menun-jukkan adanya sikap cerdas bermedia sosial.

Dengan begitu, media sosial dapat dijadikan ruang untuk saling belajar dan berdiskusi untuk kebaikan bersama.

Tidak lupa, pemerintah telah mengeluarkan Pasal 28 ayat (2) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sehingga segala bentuk ujaran keben-cian, penyebaran berita palsu atau hoaks, serta berbagai tindakan yang menyinggung SARA akan diproses secara hukum.

Sebagai masyarakat mile-nial yang berkutat di media sosial serta sebagai pemilik hak suara, cerdaslah dalam bermedia, cermat, hati-hati dalam menyatakan pendapat untuk mencapai demokrasi yang sehat.

Zakiah Noor HidayatiUniversitas Negeri YogyakartaGaten, Sumberrejo Tempel, Sleman

31 Desember 2018 31 Desember 201831 Desember 2017 31 Desember 2017

ASET

ASET LANCAR Kas dan Bank 5.334 2.379 Piutang Usaha: - Pihak Ketiga 12.599 16.965 - Pihak Berelasi 5.602 5.622 Piutang Lain-lain 750 728 Persediaan 27.135 11.424 Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka 404 375 Pajak Dibayar di Muka 175 -

Total Aset Lancar 51.999 37.493

ASET TIDAK LANCAR Uang Muka Pembelian Aset 1.815 - Aset Tetap - Neto 172.670 143.896 Aset Pajak Tangguhan 1.990 2.116 Aset Lain-lain: - Biaya Ditangguhkan - 2.030 - Uang Jaminan 2.250 2.739

Total Aset Tidak Lancar 178.725 150.781

TOTAL ASET 230.724 188.274

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank 53.505 54.319 Utang Usaha - Utang Usaha Pihak Ketiga 6.942 4.239 - Utang Lain-lain 2.205 291 Utang Pajak 465 2.201 Beban Akrual 827 1.828 Uang Muka Penjualan 60 7 Liabilitas Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: - Utang Bank 8.452 7.646 - Liabilitas Sewa Pembiayaan 93 - - Liabilitas Pembiayaan Konsumen 618 737

Total Liabilitas Jangka Pendek 73.167 71.268

LIABILITAS JANGKA PANJANG: Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 8.120 8.610 Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi Bagian Jatuh Tempo dalam Satu Tahun: - Utang Bank 12.132 20.738 - Liabilitas Sewa Pembiayaan 197 - - Liabilitas Pembiayaan Konsumen 750 727 Laba Ditangguhkan Transaksi Jual - - dan Sewa Balik 37 -

Total Liabilitas Jangka Panjang 21.236 30.075

Total Liabilitas 94.403 101.343

EKUITAS: Modal Saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal Dasar - 2.000.000.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor - 768.000.000 saham (2017: 500.000.000 saham) 76.800 50.000 Tambahan Modal Disetor 13.711 - Surplus Revaluasi 38.154 31.798 Saldo Laba 7.657 5.133

Total Ekuitas 136.321 86.931

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 230.724 188.274

Penjualan Neto 73.287 80.112

Beban pokok penjualan (46.042 ) (49.059 )

LABA BRUTO 27.245 31.053 Beban Usaha (16.843 ) (17.588 )Penghasilan Keuangan 23 48 Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap (49 ) 225 Beban Keuangan (8.915 ) (9.090 )Beban Administrasi Bank (193 ) (785 )Lain-lain - Neto 174 71

LABA SEBELUM PAJAK 1.442 3.934 PAJAK PENGHASILAN (642 ) (1.076 )LABA TAHUN BERJALAN 800 2.858

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Laba Rugi: Pengukuran Kembali atas Liabilitas Imbalan Pascakerja 2.297 (1.912 ) Pajak Penghasilan Terkait (574 ) 478 Peningkatan Revaluasi Aset Tetap 6.356 16.099 - -

TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 8.879 17.523

LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DASAR 1,42 14,08

LABA TAHUN BERJALAN PER SAHAM DILUSIAN 1,27 -

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pelanggan 77.727 80.875 Pembayaran kepada Pemasok dan Lainnya (42.082 ) (65.673 )Pembayaran kepada Komisaris. Direksi dan Karyawan (21.725 ) (16.143 )Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) : Aktivitas Operasi 13.920 (941 )Pembayaran Pajak Penghasilan Badan (1.987 ) (334 )Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 11.933 (1.275)ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga 14 48 Perolehan Aset Tetap (30.868 ) (46.418 )Pembayaran Uang Muka Aset Tetap (1.815 ) - Penjualan Aset Tetap 1.593 225 Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (31.076 ) (46.145 )ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan Utang Bank 32.380 108.567 Pembayaran Utang Bank (41.025 ) (80.143 )Pembayaran Utang Pembiayaan Konsumen (859 ) (959 )Pembayaran Bunga Utang Bank (8.655 ) (8.682 )Pembayaran Biaya Perolehan Utang Bank (100 ) (373 )Pembayaran Bunga Utang Pembiayaan Konsumen (130 ) (177 )Pembayaran Sewa Pembiayaan (24 ) - Setoran Modal 26.800 30.000 Tambahan Modal Disetor 18.224 - Biaya Emisi Saham (4.513 ) - Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 22.098 48.233 PENINGKATAN NETO KAS DAN SETARA KAS 2.955 813 KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 2.379 1.566 KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 5.334 2.379

2017 2018 2017 2018

Catatan: Informasi keuangan diambil dari laporan keuangan pada dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 yang telah diaudit oleh KAP Johan

laporan auditor independen tertanggal 27 Maret 2019.

SABTU, 30 MARET 2019SUARA ANDA 7

29 Maret 2019

E D I T O R I A L Tanggapan Editorial

Tambah Masalah BaruSANGAT setuju, tetapi bukankah ini tambah masalah baru buat kemudian hari.

@1hendrichai

Itu Hak KonstitusionalSANGAT setuju karena hak konstitusional ialah hak setiap warga negara.

@Donald25890048

Bikin Pendidikan PolitikWAKIL rakyat dan calon wakil rakyat bikin pendidikan politik kepada rakyat atau ti-dak? Perilakunya bagaimana?

@Sohib_Karimun

Cari Akar MasalahnyaYANG penting sekarang akar masalah golput harus dicari dan beri solusi. Alasan apa yang menyebabkan mereka memilih golput. Semoga angka golput berkurang.

@jafar_alalawi

Harus Lebih PekaSALAH satu bentuk kekecewaan terhadap pemerintah dan wakil rakyat ialah golput. Kalau menurut saya, harusnya wakil rakyat atau pemerintah kudu lebih peka terhadap suara rakyat. Bila angka golput semakin meningkat, itu tanda-tanda kurang bagus.

@setiawaniman3

Sudah SepatutnyaNAMANYA saja hak konstitusional, sudah sepatutnya rakyat diberikan kesempatan. Jangan karena hal-hal yang remeh hak itu hilang.

Mas Putut

Jangan sampai GolputSEMOGA hal ini membuat Pemilu 2019 jadi lebih berkualitas. Yang penting jangan sampai golput.

Soeratno

Pemilu cuma SekaliPEMILU cuma sekali dalam lima tahun. Jadi jangan biarkan rakyat kehilangan haknya.

Rio Abrar

Kirimkan keluhan dan komentar Anda tentang pelayanan publik ke e-mail: [email protected]

Kirimkan komentar Anda atas tema: Mengusung Kedamaian di Kampanye Terbuka ( 25-30 Maret 2019 ) opini publik ke e-mail: [email protected]

F O R U M

Jangan Tergesa-gesa Menyatakan Pendapat

MK Selamatkan Hak Pilih WargaMAHKAMAH Konstitusi (MK), kema rin, me-

ngeluarkan putusan untuk me mulihkan hak pilih jutaan orang yang ti dak mem-punyai kartu tanda penduduk elektronik

(KTP-E). Putusan yang menyelamatkan hak pilih itu patut diacungi jempol.

KTP-E menjadi syarat mut lak untuk bisa memilih pada 17 April bagi pemilih yang tidak masuk daftar pe milih tetap (DPT) sesuai ketentuan Pasal 348 ayat (9) UU No 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Ke tentu an itu menjadi lon ceng kematian hak pilih 4,2 juta pemilih yang tidak tercantum dalam DPT dan hingga kini belum mengantongi KTP-E.

MK memutuskan, pemilih yang tidak masuk DPT dan belum me miliki KTP-E tetap bisa memilih. De ngan demikian, MK telah memulih kan hak pilih 4,2 pemilih tanpa KTP-E.

Mereka cukup menggunakan surat ke terangan (suket) merekam data ke pendudukan yang dikelu-arkan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dukcapil).

Putusan MK itu harus segera ditindak lanjuti KPU dan dinas dukcapil. Tanggung jawab sekaligus kewajiban dinas dukcapil untuk memastikan bahwa 4,2 juta pe-milih yang belum melakukan re kam data KTP-E bisa mendapatkan suket sebagai WNI yang akan menggu-nakan hak pilih mereka.

Hak pilih merupakan hak konstitusi onal warga di mana pun di sebuah wilayah yang menganut prinsip dan sis tem demokrasi dalam bernegara.

Oleh karena itu, baik hak memilih maupun hak dipilih tidak boleh dibatasi, disimpangi, ditiadakan, dan bah-kan dihapuskan hanya karena persoal an administrasi kependudukan.

Dua butir putusan MK lainnya yang patut diapresiasi ialah perihal pemilih pindahan dan penghitungan su-ara. Pe milih pindahan boleh meng urus administrasi hingga H-7 dari sebelumnya H-30.

Terkait dengan penghitung an suara yang sebelumnya ha rus tuntas pada hari itu juga, oleh MK penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) diperpanjang selama 12 jam tanpa jeda.

Majelis hakim MK telah bertindak sebagai negarawan dengan memulihkan hak pilih warga yang belum mempu nyai KTP-E.

Sebaliknya, tegas di katakan bahwa pembuat un-dang-undang perlu belajar menjadi negarawan

sehingga tidak meniadakan hak pilih warga hanya karena persoalan administrasi kepen-dudukan.

Disebut perlu belajar menjadi negarawan, karena UU No 7 Ta-hun 2017 memegang rekor pa-ling banyak diuji materi ke MK. Sepanjang 2018, sudah 28 kali UU itu dibawa ke MK. Pembuat UU mestinya mempertimbang-kan secara saksama setiap pasal terhadap konstitusi. Bukan mempertimbangkan kepentingan sesaat.

Ju jur d ikatakan bahwa UU Pemilu pa ling banyak diba-wa ke MK karena berkaitan dengan kepentingan politik DPR sendiri dalam pemilu berikutnya. UU Pemilu kali ini disahkan pada 2017, sementara tahapan Pemilu 2019 dimulai pada 2018.

Perlu ada rentang waktu yang cukup antara pengesahan UU Pemilu dan tahapan pemilu, misalnya tiga tahun sebelumnya. Putus-an MK telah memu-lihkan hak pilih warga sekaligus menguatkan le-gitimasi Pemi-lu 2019. MK patut diapre-siasi atas ki-nerja konsti-tusional me-r e k a y a n g sempurna.

DUTA