document1a

Upload: zahro-emiko-hiroshi

Post on 08-Mar-2016

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang bahasa inggris

TRANSCRIPT

TANYA JAWAB SEPUTAR HUKUM WARIS

======================

HAK WARIS

Tanya:

Budhe (kakak perempuan ibu atau bapak) meninggal. Dia tidak mempunyai anak dan suami. Hanya ibu saya masih hidup sebagai ahli waris.

1. Hak waris kepada siapa?

2. Apakah keponakan (kami) mendapat bagian, berapa jatahnya?

Dari: 08213XXXXXXX

Jawab:

Harta seluruhnya untuk saudara perempuan mayat (ibu Anda).Yang kami pahami dari pertanyaan, Budhe Anda hanya meninggalkan saudara perempuannya sekandung (ibu Anda). Jadi, dialah satu-satunya ahli waris. Bagiannya adalah setengah harta, sisanya juga diberikan kepadanya secara radd (pengembalian harta waris yang tersisa kepada ahli waris yang ada dari kalangan kerabat). Adapun Anda selaku keponakannya, bukan ahli waris yang berhak, istilahnya adalah dzawul arham. Adapun jika ada keponakan lainnya, terangkan kepada kami hubungan kekerabatannya dengan mayat secara lengkap agar kami terangkan hukumnya.

Dijawab oleh al- Ustadz Muhammad as-Sarbini.

http://tanyajawab.asysyariah.com/hak-waris/------------------------------------------------------------------------

WARISAN ORANG TUA NONMUSLIM

Tanya:

Jika orang tua murtad dan meninggal, kepada siapakah harta warisan dibagikan?

Dari: 085266XXXXXX

Jawab:

Jika orang tua murtad, harta warisnya masuk baitul mal. Ahli warisnya yang muslim tidak mendapat bagian sedikit pun karena berbeda agama.

Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Afifuddin

http://tanyajawab.asysyariah.com/warisan-orang-tua-nonmuslim/----------------------------------------------------------------------------------------------

WARISAN UNTUK ANAK ANGKAT

Tanya:

Apakah anak angkat berhak mendapatkan harta warisan orang tua angkatnya?

Dari: 082136XXXXXX

Jawab:

Anak angkat tidak berhak mendapat warisan dari orang tua angkatnya. Namun, ia bisa diberi wasiat harta maksimal 1/3 jumlah warisan.

Dijawab oleh al-Ustadz Abu Abdillah Muhammad as-Sarbini.

http://tanyajawab.asysyariah.com/warisan-untuk-anak-angkat/--------------------------------------------------------------------------------------------

WARISAN TETAPI TIDAK BOLEH DIJUAL?

Tanya:

Seseorang diberi warisan dengan syarat tidak boleh dijual. Apakah warisan dengan syarat ini sah? Apakah syarat tersebut termasuk wasiat yang tidak boleh dilanggar?

Dari: 085740XXXXXX

Jawab :

Warisan adalah harta peninggalan mayit untuk ahli warisnya dan dibagi setelah selesai urusan jenazah, utang, dan wasiatnya. Warisan adalah milik ahliwaris, bukan lagi milik mayit, jadi terserah penggunaannya oleh ahli waris. Syarat tidak boleh dijual menyalahi konsekuensi harta waris.

Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Afifuddin

http://tanyajawab.asysyariah.com/warisan-tetapi-tidak-boleh-dijual/---------------------------------------------------------------------------------------------------

CONTOH KASUS WARIS DAN PEMBAGIAN HARTA WARIS

Tanya:

Seorang kakek mempunyai 4 putra, 7 putri, dan 1 putri angkat. Ayah saya adalah salah seorang putra kakek tersebut. Kami tiga bersaudara, putra semua. Ayah saya lebih dahulu meninggal dari kakek atau nenek. Ketika kakek meninggal dengan meninggalkan sejumlah harta, harta tersebut tidak segera dibagi. Ketika nenek meninggal, baru dilakukan pembagian warisan.Bagaimana pembagian harta waris tersebut? Apakah kami mendapatkan warisan juga? Jazakumullahukhairan.

Dari: 081370XXXXXX

Jawab:

Anda semua tidak mendapatkan warisan, karena orang tua meninggal sebelum kakek-nenek yang memiliki harta.Dalam ilmu waris, Anda semua gugur karena masih ada anak-anak dari kakek-nenek tersebut.

Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Afifuddin

http://tanyajawab.asysyariah.com/contoh-kasus-waris-dan-pembagian-harta-waris/---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

CONTOH KASUS PEMBAGIAN WARISAN

Tanya:

Seorang bapak meninggal dengan meninggalkan sejumlah harta. Ahli warisnya terdiri dari istri, dua anak perempuan, dua anak laki-laki, seorang saudara perempuan sekandung dan dua orang saudara laki-laki sekandung. Bagaimana pembagian harta waris tersebut? Jazakallahu khair.

dari: (+6285868xxxxxx)

Jawab :

Istri mendapatkan 1/8 karena ada anak. Saudara dan saudari gugur karena adanya anak laki-laki. Sisa harta dibagi untuk anak laki-laki dan perempuan, dengan anak laki-laki mendapatkan dua kali lipat dari bagian anak perempuan.

Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad as-Sarbini

http://tanyajawab.asysyariah.com/contoh-kasus-pembagian-warisan-2/--------------------------------------------------------------------------------------------------------

WARISAN BAGI ANAK HARAM

Tanya:

Seorang laki-laki menikahi wanita yang dihamilinya dengan zina, lalu lahirlah anak. Apakah anak tersebut mendapatkan warisan? Mohon dalilnya.

Jawab:Ada rinciannya:- Anak tersebut mendapat warisan dari jalur ibu yang melahirkannya.- Anak tersebut tidak mendapat warisan dari jalur ayah karena dia tidak mempunyai bapak secara syariat. Laki-laki tersebut bukan ayahnya secara syariat sehingga tidak ada hubungan warisan antara keduanya.Lihat pembahasan tentang hal ini pada Problema Anda edisi 26 dengan judul Status Anak Zina. Wallahu alam.Dijawab oleh al-Ustadz Muhammad Sarbini

http://tanyajawab.asysyariah.com/warisan-bagi-anak-haram/

TANYA WARIS 4From:[email protected]>To:[email protected]:Tuesday, January 17, 2012 9:52 PMSubject:Re: Kasus waris keluarga saya ...

Assalamu 'alaikum Ustadz Nurcholis Majid Ahmad

Saya member Al - Ilmu, mempunyai masalah warisan, dgn penjelasan sbb:

Ayah ibu saya mempunyai harta gono gini, sebuah rumah yg di sertifikat atas nama ibu saya. Sebelum meninggal ibu membuat surat/fatwa waris utk rumah itu ..dgn memberi hak waris kepada anak2nya ( 4 laki2 & 2 perempuan) + ayah saya jg. Jd berdasarkan surat/fatwa waris, rumah tersebut ahli warisnya 7 org.

Setelah ibu meninggal, ayah kami menikah lagi dgn ibu sambung (ibu tiri). Beberapa tahun yg lalu ayah sy meninggal dan rumah itu kami jual. Dan kami sekeluarga (kakak-adik) sepakat membagi waris berdasarkan syariah Islam, QS:4 An Nisa, ayat 11 & 12. Tetapi Ibu sambung kami menuntut hak ayah kami ato 1/7 bgn dr hsl penjualan Rumah. Sdg kan dlm ayat 12 An Nisa ..

Sdg kan dlm ayat 12 An Nisa menyebutkan .."Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu."

Disini terjadi perbedaan antara kami dan ibu sambung itu .. Kami berpendapat ..hak ibu sambung itu hanya 1/8 dr hak waris ayah kami .. Sedangkan ibu tsb menghendaki seluruh bagian dr hak waris ayah kami.

Salah satu Kakak saya malah mempunyai pendapat yg sama sekali berbeda .. Dia mengatakan didalam surat An Nisa tdk pernah disebutkan Hak Ibu sambung (ibu Tiri) .. Hal ini jg menjadi perdebatan antara kami, kakak-adik.

Kami semua dalam kegalauan krn adanya beda pendapat .. Disisi lain kami tdk ingin menyalahi akidah dan syariah Islam yg sdh digariskan ..agar warisan tesebut menjadi berkah utk keluarga kami.

Mohon kiranya Ustadz Nurcholis mau meluangkan sedikit waktu utk memberikan pencerahan atas kasus warisan didlm keluarga saya ini.

Atas kesediaan dan bantuan Ustadz kami ucapkan terima kasih.

Semoga Allah SWT membalas semua amal ibadah Ustadz.

Wassalamu 'alaikum wr wb.

Hotmat kami,

jawab:waalaikum salam.dalam hukum islam sebenarnya tidak ada yg namanya istilah harta gono gini.karena hakikatnya harta manusia itu adalah milik masing masing.siapakah yg bekerja dan ia mengumpulkan harta, itulah pemiliknya.adapun jika keduanya bekerja dan hartnya dicampur maka kita perkirakan saja prosentase kepemilikannya.dan perlu diketahui bahwa seorang lelaki kekayaanya harus dipotong nafkah harian buat keluarga.dengan kesimpulan ini maka harta tidak semena mena diklaim milik berdua 50% : 50% tanpa ada landasan syari' (pernikahan bukan penyebab kepemilikan harta bersama)maka disini yg akan diwariskan adalah harta orang yg meninggal tersebut kepada pewarisnya.

sehingga harta ibu antum yg akan menjadi pewarisnya adalah orang yg hidup ketika ibu antum meninggal

pewaris ibu antum (jika beliau punya harta) adalah:ayah 1/4 dari harta ibu6 anak mendapat sisanya dg pembagian setiap anak laki mendapat dua bagian dari anak perempuan.

kemudian anggap saja ayah masih ada dan ia mengantongi 1/4 harta tadi dari ibu tadidan harta ayah adalah harta yg ia miliki digabung dg 1/4 harta warisan dari ibu tadi(jika ibu meninggalkan warisan)

adapaun ketika ayah wafat maka pewarisnya adalahibu tiri 1/8 dari harta ayah6 anak mendapat sisanya dg pembagian setiap anak laki mendapat dua bagian dari anak perempuan.

adapun wasiyat yg ditulis oleh ibu sebelum beliau meninggal maka ia tidak sah. karena washiyat tidak berlaku untuk waris.

semoga pembagian ini dapat direalisasikan dg benar, krn pembagian yg benar akan menjadi berkah untuk keluarga dlm menjaga silaturrohmiwassalamualaikum warohmatullah wabarokatuh

TANYA WARIS 3

To:"[email protected]"Sent:Tuesday, January 10, 2012 4:20 PMSubject:Tanya : Pembagian Waris IslamAssalamualaikum wrwb..Pak Ustadz mohon penjelasannya mengenai hukum waris dalam islam yang benar.Ayah dan ibu saya (alhamdulillah hingga saat ini sehat wal a'fiat) memiliki rumah yang dibeli setelah mereka menikah. Ibu saya adalah ibu rumah tangga.Sebelum menikah dengan ibu saya, ayah adalah duda dengan 4 org anak (3 laki2, 1 wanita).Dengan ibu saya, mempunyai 6 anak (3 laki2, 3 wanita).Kami semuanya 10 bersaudara.Bagaimana menurut pak ustadz pembagian waris islam untuk kami semua.Berapa besar pembagiannya.Saya sudah coba membaca tabel ttg pembagian waris, tapi masih membingungkan.Bagaimana jika, ayah/ibu meninggal terlebih dahulu.Terima kasih sebelumnya, pak ustadz.Semoga ilmu dan informasi yang pak ustadz berikan berguna dan Insya Allahakan kami terapkan.Semata untuk meraih ridho Allah SWT, amin.Wassalamualaikum wrwb,

JAWAB:waalaikumsalamdalam hal harta warisan. maka kita tidak akan menghitung atau memperkirakan warisan nominal dari harta yang akan diperoleh sebelum pemilik harta meninggal dunia, karena warisan itu terkait dengan kematian. sedangkan kita tidak tahu apakah harta tersebut masih ada pada diri seseorang hingga ia meninggal, atau bahkan mungkin kita yg lebih muda bisa jadi yang lebih dahulu menghadap Allah Ta"aladalam hal ini harta ibu dan ayah tidak disatukan. maksud kami jika harta itu adalah dari bawaan masing masing sebelum menikah maka itu adalah harta sendiri sendiri, dan dalam hal ini yg bekerja adalah suami(ayah) maka semua harta selain harta bawaan ibu dari ortunya(kakek) maka itu semua adalah harta ayah.

contoh pembagian warisanseorang lelaki meninggal dan ia mempunya 1 istri yg sah dan 10 anak ( 6 lelaki dan 4 wanita)maka pembagiannya sebagai berikutistri 1/810 anak adalah sisanya deng dibagi 2 bagian buat lelaki dan 1 bagian buat wanitamaka jika harta adalah 128 jutaistri 1/8 adalah 16jtsetiap anak laki mendapat 14 jtsetiap anak peremouan 7 jt

wallahu A'lam bi showab

TANYA WARIS 2

Sent:Friday, December 23, 2011 10:02 AMSubject:

Pertanyaan:Bismillahirrahmannirrahiim,

Ustadz, ana memiliki 2 adik laki2 (kembar). Kami hanya 3 bersaudara. , kedua org tua kami msh diberikan kesehatan dan ni'mat hidup s.d saat ini.

Saat ini, salah satu adik sdg tertimpa musibah. Bisnisnya gagal dan terlilit banyak hutang. Dlm melunasi hutang2nya, adik dibantu oleh mertuanya (bnyk melunasi hutang2 adik ). Sedangkan org tua sama skali tdk mengambil bagian atas solusi penyelesaian hutang2 ini dg alasan tdk mampu.

Pertanyaannya :1. Apakah salah jika memberikan pendapat utk menjual rumah pribadi org tua utk ikut menutupi hutang2 adik (bhkn utk membyr hutang ke mertua dia)?

2. Apabila tdk salah, langkah2 saja sebaiknya kami lakukan?Mengingat ini bukan waris melainkan hibah?

3. Apakah tdk mengapa jika nanti kami tdk memiliki warisan? Krn si kembar satu lg pastinya akan menuntut haknya.

Berikut pertanyaan , ustadz..

JAWAB:bismillahirrohmanirrohim

menyangkut hibah kepada anak anakmaka disini orang tua dituntut adil dalam memberi hibah, dan tidak boleh ortu memberi kepada sebagian anak tanpa sebagian yg lain, kecuali anak anak yg tidak diberi mengikhlaskannya diwaktu hari hibah tersebut. dan yg dinamakan hibah adalah pemberian sesorang diwaktu ia masih hidup dengan kontankemudian kondisi orang tua tidak terpaksa dalm menghibahkan hartanya.barokallahu fikum

__________________________________________________________________________________TANYA WARIS 1

From:Konsultasi SyariahTo:Nur Cholis Majid AhmadSent:Thursday, December 22, 2011 12:11 AMSubject:Fwd: warisan

Pertanyaan:Assalamu'alaikum. Bibi,adik ayah ana baru wafat,dlm usia 73 thn.Bibi belum menikah.Orang tua bibi telah tiada.Abang kandung&kakak kandung telah wafat bbrp thn yg lalu.Yg ada sekarang adik pr kandung 1 org serta adik laki satu ibu lain ayah sebanyak 2 org. Dan 4 anak laki dari abang kandung. Siapakah ahli waris dari bibi & berapa bahagiannya ?

Jawab :waalaikum salampewaris bibi anda jika beliau wafat* dengan catatan pewaris itu hidup diwaktu bibi anda wafat.mereka adalah :induk/pokok /ashlumasalah 6 x 4 = 24

1 saudari kandung(adik perempuan) : 1/2 3 X4 12

2 saudara seibu :1/3 untuk berdua 2 X4 8

4 keponakan laki laki (anak abangnya) : Ta'shib / sisa 1 X4 4sisa ini dibagi rata untuk 4 keponakan tersebut

jika harta mayit adalah 240 jt maka dibagi 24 oleh karena itu perbagian adalah 10jtsehingga bagian masing masing adalah:1 saudari kandung 12 bagian x 10jt = 120 jt2 saudara seibu 8 bagian x 10jt = 80 jt dibagi untuk berdua4 keponakan 40jt 4 bagian x 10jt dibagi berempatwallahu A'lam bishowab.washolallhu ala nabiyyina muhmmmad wa ala alihi wasallama tasliman katsirowassalamualaikumKirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest2 komentar:1. penny15 Oktober 2015 01.22Tanya Waris :Saya perempuan, punya anak 1 dr perkawinan pertama. skr umur 11 th. skr saya sudah menikah lagi dengan duda yang ditinggal mati istrinya tanpa anak.saya punya adik 1 lelaki yang sudah menikah. Orang tua kami masi alhamdulillah sehat.sewktu saya berpisah, saya punya harta gono gini dan saya pakai sebagian untuk membangun rumah orang tua.yang ingin saya tanyakan, dalam islam, apakah nnt kalo orang tua kami sudah tidak ada, rumah yang sudah saya bangun itu menjadi hak saya ? (karena saya bangun dari uang gono gini saya pas menikah sebelumnya) , dan untuk tanah nya ( tanahnya milik orang tua) yang dibagi untuk saya dan adik lelaki saya dengan pembagian secara islam ?mohon pencerahannya .. tolong jawabannya bsa dikirim ke email saya : [email protected]. terimakasi.Balas2. dedy ega31 Oktober 2015 10.32Ass.. wr.. wb.Tanya warisIbu saya meninggal dunia thun 2011Kemudian disusul ayah saya meninggal pada tahun 2015..Dari hasil perkawin ayah dan ibu saya.. mempunyai anak 3 orang semua laki laki..Seblm menikah dgan ibu saya, ayah saya adala seorng duda dgan 6 orng anak bawaan dri isteri terdahulu 6 orng anak ini dirawat oleh ibu saya.Yang ingin saya tanyakan bgama cara pembagian harta waris dri kedua orang tua saya..Dri hasil perkawinan ayah dan ibu sya meninggalkan sebuah rumah yg kalau dijual nilainya 500 jta..Tolang diblas..Jawaban saya pada pertanyaan-pertanyaan berikut ini berdasarkan pengetahuan saya yang terbatas tentang buku-buku masing-masing Mazhab. Saya bukan penganut satu mazhab tertentu, seorang Imam ataupun pengacara; hanya seorang programmer Muslim. Anda harus berkonsultasi dengan seorang Imam atau melalukan penelitian sendiri sebelum mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi kehidupan ahli waris Anda.Wallahu a'lam1. Apakah arti dari kata "irth" ?"Irth" adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti Harta Waris. Konotasi kata ini adalah kepemilikan terhadap suatu harta. Sebagaimana sabda Rasululllah Shallallahu 'alaihi wa alihi wa salam ketika menjelaskan ibadah Haji kepada kaum Muslimin pada Haji Wada', Beliau SAW bersabda "Kamu berada pada suatu warisan (irth)dari ayahmu Ibrahim"2. Saya mengasumsikan bahwa biaya pemakaman dan sebagainya dibayar di luar dari harta warisan, sebelum harta warisan tersebut dibagai. Benarkah ini?Ya. Ketika kata "harta waris" disebutkan disini, ia berartiharta bersihsetelah pengeluaran semua biaya pemakaman dan pembayaran semua hutang.3. Siapa yang bisa mewarisi?Kategori keturunan yang berhak mewarisi telah dijelaskan di dalam Al-Qur'an, Hadits dan Mazhab. Semua kategori keturunan tersebut, dapat Anda lihat pada halaman utama IRTH. Jika ada keturunan yang tidak termasuk dalam kategori tersebut, maka merekatidakberhak mewarisi, sebagai contoh tante. Setiap dan semua keturunan yang berhak mewarisi adalah Muslim dan jika si mayit mati terbunuh, tidak boleh menjadi tertuduh pembunuh si mayit.4. Bagaimana dengan anak angkat?Mereka tidak berhak mewarisi, tapi mereka bisa diberikan Hadiah. Jumlah dari keseluruhan Hadiah tidak boleh lebih dari 1/3 (sepertiga) dari total keseluruhan harta waris.5. Bagaimana dengan anak-anak yang orang tuanya telah meninggal?Mereka memiliki hak yang sama sebagaimana jika orang tuanya hidup. Silahkan masukkan jumlah mereka dalam program jika kategori kekerabatan mereka ada tidak peduli apakah orang tua mereka hidup atau mati.6. Bisakah saudara yang non-muslim mewarisi dari saudara yang muslim, misalnya seorang istri yang non muslim?Tidak. Tapi mereka bisa diberikan hadiah. Jumlah dari keseluruhan Hadiah tidak boleh lebih dari 1/3 (sepertiga) dari total keseluruhan harta waris.7. Bagaimana dengan kerabat yang tidak ditampilkan?Mereka tidak mewarisi, sebagai contoh tante (saudara dari ayah), tapi sekali lagi, mereka bisa diberikan hadiah. Jumlah dari keseluruhan Hadiah tidak boleh lebih dari 1/3 (sepertiga) dari total keseluruhan harta waris.8. Bisakah seorang muslim mewarisi dari seorang non-muslim?Ada sebuah hadits, yang keasliannya tidak kuat, yang melarang warisan antara orang yang berbeda agama. Sebaiknya Anda harus berkonsultasi dengan seorang imam yang Anda percaya.9. Apakah itu Baitul Mal?Baitul Mal adalah tempat harta bersama kaum muslimin. Jika secara resmi tidak ada di negara Anda, maka pertimbangkanlah organisasi penyumbang muslim.10. Apakah Hadiah Waris?Ini adalah hadiah yang diberikan kepada orang yang berada di luar jalur ahli waris. Jumlah dari keseluruhan Hadiah tidak boleh lebih dari 1/3 (sepertiga) dari total keseluruhan harta waris.11. Berapa banyak saya bisa memberikan Hadiah Waris?Jumlah dari keseluruhan Hadiah Waris tidak boleh lebih dari 1/3 (sepertiga) dari total keseluruhan harta waris.12. Kenapa saya tidak bisa memberikan Hadiah Waris lebih dari sepertiga?Jumlah tersebut adalah jumlah maksimum yang diijinkan oleh Nabi SAW, ketika Saad bin Malik bertanya kepada Beliau SAW tentang memberikan 2/3 (dua pertiga) uangnya untuk sedekah. Nabi SAW menolak jumlah tersebut. Kemudian Saad meminta menyedekahkan 1/2 (setengah). Nabi SAW juga menolaknya. Akhirnya, Saad meminta menyedekahkan 1/3. Nabi SAW sebenarnya enggan. Kemudian Beliau SAW bersabda, "Kalau begitu sepertiga dan sepertiga masih terlalu banyak"13. Bisakah saya memberikan Hadiah Waris kepada seoarang ahli waris?Tidak. Hadiah hanyalah untuk yang bukan ahli waris14. Bisakah saya menggunakan Hadiah Waris untuk menggantikan sholat, puasa, zakat atau haji yang belum tertunaikan?Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, laki-laki itu berkata bahwa ibunya telah meninggal dunia dan ia meninggalkan hutang puasa Ramadhan. Laki-laki itu bertanya apakah ia boleh berpuasa untuknya? Nabi SAW menjawab, "Jika ia memiliki utang, tidakkah kamu akan membayarkan untuknya?" Laki-laki itu menjawab "Tentu!". Kemudian Nabi SAW menjawab, "Hutang kepada Allah memiliki prioritas yang lebih"Meskipun berbagai mazhab berbeda apakah kewajiban agama dapat dikompensasikan dalam berbagai cara, saya mendapati hadits di atas suatu bukti yang kuat bahwa kewajiban tersebut bisa dan sudah seharusnya dibayar. Zakat yang belum dibayar, harus dikurangi dari harta waris sebelum harta waris dibagikan. Hutang puasa dapat selalu digantikan dengan uang atau makanan. Itulah tujuan dari Fidyah Puasa, jadi itu pun dapat diambil dari harta waris. Saya tidak memiliki pendapat apakah hutang ibadah Haji bisa diganti dengan uang dan saya tidak menemukan bukti bahwa hutang sholat bisa digantikan juga dengan uang. Namun jika memiliki hutang sholat maupun haji, dalam pendapat saya yang hina ini, dapat digantikan pelaksanannya oleh saudara atau teman. Jadi, seorang pewaris dapat menyatakan dalam surat wasiatnya bahwa dia memiliki hutang haji atau puasa dan hendaklah ada kerabat yang berbaik hati menunaikannya untuknya.15. Saya menjalankan program IRTH dan beberapa keturunan saya, misalnya paman, tidak mendapatkan bagian harta warisan. Saya ingin memberikan mereka sesuatu. Bisakah saya berikah Hadiah Waris?Hadiah Waris bukanlah untuk Ahli Waris. Namun, bagaimanapun juga, Anda harus mengecek hal ini dengan Imam Anda.16. Saya tidak tahu apa mazhab saya. Yang mana yang harus saya pilih?Anda dapat memilih pilihan aslinya, yaitu tidak memilih salah satu mazhab.17. Bagaimana bagian warisan dihitung?Aturan membagi harta waris disebutkan di dalam Quran, sunnah dan berbagai Mazhab. Program IRTH mengimplementasikan aturan-aturan ini karena mereka didokumentasikan dengan baik pada buku Sayyid Sabiq yang berjudul Fiqh Sunnah "Yurisprudensi Sunnah".18. Bagaimana saya tahu bahwa bagian waris yang dihitung telah sesuai dengan hukum Islam?Program IRTH telah diperiksa dan diuji oleh banyak penuntut ilmu dan pengacara mulai tahun 1989. Ia telah diverifikasi dengan semua kasus yang terdapat dalam booklet ISNA "Wasiat Terakhir Dan Testament". Anda disarankan untuk mengujinya dan melaporkannya jika ada kesalahan kepadaKami, Anda juga dapat mengecek ulang hasilnya dengan seorang Imam, jika Anda ingin. Anda dapat mengikuti logika dibalik penghitungan dengan memilih di bagian Pengaturan "Tampilkan Detail" sebelum Anda menekan tombol Hitung.19. Saya tinggal di negara non-muslim, bagaimana agar saya yakin bahwa harta waris saya dibagikan sesuai dengan hukum Islam?Anda harus berkonsultasi dengan seorang pengacara yang khusus menangani wasiat, probasi dan perencanaan warisan. Ia akan mempersiapkan wasiat untuk Anda dimana Anda dapat memspesifikasikan bagaimana harta waris Anda dibagi dan memiliki ikatan hukum. Anda dapat merujuk kepada program IRTH, jika Anda ingin, sebagai jalan untuk memastikan pembagian yang adil terhadap harta waris Anda dengan jalan menyertakan alamat Internetnya dihttp://www.IslamicSoftware.org/irth.html20. Apakah sebuah surat wasiat penting adanya?Surat wasiat yang menyampaikan keinginan Anda -dengan cara mengikat secara sah- dalam membagi harta warisan. Tanpa surat pengesahan/wasiat, Anda menyerahkan keputusan membagi warisanmu ke balai harta warisan. Cara ini memakan waktu lama, prosedur yang mahal. Untuk harta warisan kecil, Anda bisa menunjukkan seorang penerima warisan, sebagai contoh orang kepercayaan Anda, yang akan menerima uang Anda dan membagi-bagi (kepada pewaris) sesuai dengan hukum Islam. Dalam kasus ini, surat wasiat tidak berlaku.Sebelum turunnya ayat-ayat tentang pewarisan, Nabi SAW, bersabda bahwa adalah hal yang tidak baik bagi seorang muslim untuk membiarkan tiga malam berlalu tanpa mempersiapkan sebuah surat wasiat. Jelas ini menggaris bawahi pentingnya sebuah surat wasiat. Jika Anda tinggal di sebuah negara yang tidak mengenal hukum waris dalam Islam, maka saya sampaikan bahwa hadits Nabi SAW tersebut mengena pada Anda.21. Apakah Surat Wasiat saja cukup/memadai?MenurutAhmad Shaikh, perencana pembagian harta warisan dan pengacara di Amerika, wasiat tidak terlalu praktis untuk membagi harta warisan. Faktanya, kata Shaikh, beberapa (surat) wasiat diabaikan oleh hakim di (pengadilan) balai harta warisan. Beliau merekomendasikan untuk mempersiapkan rasa saling percaya. Silakan hubung Shaikh untuk informasi lebih lanjut.22. Kenapa ada perbedaan-perbedaan antara masing-masing Mazhab tentang pembagian harta waris?Al-Qur'an dan Sunnah tidak menjelaskan semua situasi ahli waris, namun mereka menyediakan panduan terhadap kunci aturan yang harus dipakai. Tiap-tiap mazhab melakukan yang terbaik dalam menentukan bagaimana membagi harta waris pada situasi yang menyebabkan mereka berbeda dalam menginterpretasi aturan-aturannya. Situasi ini jarang dan jika muncul terdapat konsensus yang menakjubkan pada masing-masing mazhab pada kebanyakan situasi ahli waris. Sebagai contoh pada perbedaan pendapat adalah dalam hal pembagian ulang sisa harta waris jika jumlah bagian harta waris ternyata kurang dari harta warisnya. Sayyidina Utsman menyertakan suami/istri dalam pembagian ulang karena mereka dinamakan ahli waris, semua mazhab yang lain tidak menyertakan suami/istri dalam pembagian ulang karena mereka tidak memiliki hubungan darah dengan si mayit. Dua cara pandang yang berbeda dan masuk akal. Anda dapat memilih salah satunya.23. Dapatkah saya menyalin program IRTH ke komputer saya atau ke situs web saya? Dapatkah saya distribusikan kepada teman saya?Ya, Anda bisa menyalinnya, jika Anda menyertakan pernyataan penghargaan kepada penulisnya dan jika Anda mendistribusikannya tanpa harga. Program IRTHtidakuntuk dijual untuk keuntungan. Halaman utama menyediakan link yang dapat Anda pakai untuk mendownload programnya.Meskipun saya sudah menyatakan demikian, namun sesungguhnya adalah hal yang tidak baik untuk menyalin programnya, karena Anda akan kehilangan berbagai pengembangan di masa depan, perbaikan-perbaikan bug dan penambahan-penambahan. Ide keseluruhan di balik penerjemahan program ini ke web adalah agar ada Pusat Sumberdaya dan sehingga menghindari masalah penyegaran (update) software. Adalah ide yang lebih baik untuk me-link ke alamat Internet program ini, http://www.IslamicSoftware.org/irth.html ketimbang menyalinnya.24. Mohon dijelaskan Pengaturan Hasil Tampilan "Sederhana", "Detail", "Proses" dan "Tabel"Setelah program menghitung bagian warisan, ia menampilkannya ke jendela browser yang baru. Internet Explorer juga menampilkan hasilnya di halaman utama di sebelah jumlah ahli waris. Jika Anda memilih Pengaturan "Sederhana", defaultnya, laporan umum ditulis di jendela hasil. Jika Anda memilih "Detail", laporan detail di tulis di jendela hasil menunjukkan bagaimana penghitungan bagian waris diperoleh. Jika Anda memilih "Proses", laporan detail ditulis sebagai tambahan dengan berbagai pernyataan debugging. Pilihan ini berguna jika Anda menemukan suatu bug di dalam program dan ingin melaporkannya kepada penulis. Akhirnya, jika Anda memilih "Tabel", laporan umum akan ditulis dalam sebuah tabel. Pilihan ini khususnya bermanfaat jika Anda menjalankan ujian "Semua studi kasus".