19725587 fisioterapi pada stroke

Upload: novia-diba

Post on 04-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 19725587 Fisioterapi Pada Stroke

    1/5

  • 7/29/2019 19725587 Fisioterapi Pada Stroke

    2/5

    FISIOTERAP

    IPenanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien untuk dapat

    meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode intervensi fisioterapi seperti

    pemanfaatan electrotherapy, hidrotherapy , exercise therapay (Bobath method, Proprioceptive

    Neuromuscular Facilitation, Neuro Developmental Treatment, Sensory Motor Integration, dll..)

    telah terbukti memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada

    pasien pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan mendampingi pasien

    juga sangat menentukan keberhasilan program terapi yang diberikan. Kemampuan anggota

    keluarga memberikan penanganan akan berdampak sangat baik bagi pemulihan

    pasien.Penanganan fisioterapi pasca stroke pada prinsipnya adalah proses pembelajaran sensomotorik

    pada pasien dengan metode-metode tersebut diatas. Akan tetapi interaksi antara pasien dan

    fisioterapis amat sangat terbatas, lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu relatif

    lebih banyak. Dampak lain adalah jika pemahaman anggota keluarga kurang

    tentangpenanganan pasien stroke maka akan menghasilkan proses pembelajaran sensomotorik yang

    salah pula. Hal ini justru akan memperlambat proses perkembangan gerak.

    Ada beberapa bentuk metode atau tipe latihan yang dapat diaplikasikan oleh pasien stroke

    diantaranya

    adalah :

    1. Conservative/Tradisional :

    Metode latihan ini terkesan umum dan latihan-latihannyapun didasarkan penekananpadapencegahan & perawatan kontraktur dengan mempertahankan luas gerak sendi atau latihan

    Range Of Motion (ROM exercises). Memperkenalkan mobilisasi dini kepasien dengan cara

    pengoptimalan sisi yang sehat untuk mengkompensasi sisi yang sakit. Tipe jenis latihannya

    adalah penguatan dengan menggunakantahanan.

    2. Propioseptive Neuromuscular Fascilitation (Metode PNF)

    Metode latihan ini bertujuan untuk merangsang respon mekanisme neuromuskuler melalui

    stimulasi proprioseptor. Bertujuan memfasilitasi pola gerakan sehingga mencapai functional

    relevant dengan tujuan memfasilitasi irradiasi impuls untuk tubuh bagian lain yang

    berhubunganT TdenganT TgerakanT Tutama.T TMenggunakanT TrangsanganT

    Tproprioseptif

  • 7/29/2019 19725587 Fisioterapi Pada Stroke

    3/5

    (streetching/peregangan otot, active movement/gerakan sendi dan resisted/tahanan terhadap

    kontraksi otot sebagai input sensorik yang didesain untuk memfasilitasi kontraksi otot spesifik)

    Tehnik-tehnik dari PNF dapat dijabarkan sebagai berikut:

    1. Pemberian tahanan maksimal

    2. Traksi & aproksimasi sendi

    3. Quick stretch

    4. Cutaneous pressure (hold & grip)

    5. Gerakan sinergis (untuk memperkuat gerakan yang lemah)

    6. Mempergunakan aba-aba yang sederhana

    (verbal)7. Pola gerak : spiral diagonal

    3. Movement Therapy/Brunnstorm

    Konsepnya :

    Reedukasi otot menggunakan latihan refleks.

    Dasar teori :

    Kerusakan susunan syaraf pusat/SSP telah menyebabkan evolusi terbalik & regresi kembali ke

    pola gerak filogenetik yang lebih tua (terjadi sinergi dan refleks primitive). Sinergi & refleks

    primitive ini dianggap sebagai bagian normal dari proses penyembuhan sebelum terbentuk pola

    baru.

    Kombinasi eksteroseptif & proprioseptif

    ehnik :

    1. Memberikan tahanan pada ekstremitas yang normal, tapping (input sensoris) & tehnik

    relaksasi

    2. Diberikan sesuai dengan 6 stadium penyembuhan Twitchell :Flasiditas, Spastisitas dan onset

    sinergi, Peningkatan spastisitas & beberapa control sinergi volunteer, Penurunan spastisitas &

  • 7/29/2019 19725587 Fisioterapi Pada Stroke

    4/5

    peningkatan control sinergi volunteer, Tidak adanya control fungsi motorik dari sinergi, Gerakan

    sendi individual

    3. Tahapan tehnik latihan : Merangsang gerak sinergis (Associated Reaction Pathological Tonic

    Neck & Labyrinthine reflex)

    Mengontrol gerakan sinergi :

    - Latihan terlepas dari pengaruh pola sinergis (dengan gerakan kombinasi pola sinergis

    antagonis)

    - Merangsang fungsi tangan & jari tangan secara volunteer, ada beberapa tahapan yang

    harusdiperhatikan dalam latihan ini diantaranyaadalah :

    ahap 1-3 : merangsang control volunteer sinergis & memakai gerakan ini untuk aktifitas

    stabilisasi obyek /yang bertujuan (ROM bahu, abd volunteer, untuk ADL memegang,

    menjinjing, dll)

    ahap 4-5 : mengontrol flexor & ekstensor sinergi sehingga penderita dapat melakukan aktifitas

    fungsional

    ahap 6 : ketrampilan tangan dengan melatih fungsi

    tangan

    4. Neurodevelopmental Technique/Bobath

    Dasar teori :

    Pola gerakan patologis tidak boleh digunakan untuk latihan oleh karena penggunaan berulang

    jalur eferen patologis dapat menyebabkan ekspansi ke jalur normal. Menggunakan konsep hirarki

    fungsi SSP manusia, dengan komponen yang saling integral : input sensorik & system feedback

    motorik. Konsep motor relearning mungkin dapat berurutan seperti pada perkembangan normal

    dan Berlawanan dengan Brunnstorm &

    PNF.Prinsip :

    1. Kontrol pola spastisitas dengan menghambat pola abnormal

    2. Fasilitasi pola normal / refleks postural normal (righting & equilibrium reaction)

    Tujuan

    :1. Stabilisasi tonus postural

    2. Inhibisi pola abnormal / gerakan abnormal

  • 7/29/2019 19725587 Fisioterapi Pada Stroke

    5/5

    3. Fasilitasi refleks otomatis & pola gerakan normal yang lebih selektif & persiapan ketrampilan

    fungsional

    Tehnik :

    1. Reflex Inhibiting Posture/pattern (RIP) : meletakkan anggota gerak dalam posisi pola

    antispastik

    2. Key Point of Control (KPOC) : menghambat spastisitas & pola gerak abnormal sekaligus

    memberi fasilitasi pola gerak yang normal

    a. Proximal KPOC (shoulder, hip dan trunk)

    b. Distal KPOC (tangan & kaki) Tidak menganjurkan pemakaian alat bantu jalan, oleh

    karenalatihan NDT menekankan penggunaan & weight bearing pada sisilumpuh3. Push-pull technique : tehnik untuk menimbulkan ekstensi terutama pada lengan di mana fleksi

    lebih dominan

    4. Placing & holding : mempertahankan posisi dalam RIP position

    5. Tapping : pada otot antagonis dari otot yang spastik

    5. Sensory Motor Approach

    Fasilitasi/inhibisi pergerakan melalui stimulasi proprioceptor, exteroceptor atau enteroceptor.

    Teori :Deficit motorik adalah hilangnya fungsi yang terjadi dipandang dari sudut pandang yangselama

    perkembangan sensorimotorik normal berhubungan dengan input sensorik

    Stimulasi kulit untuk fasilitasi stabilisasi & mobilisasi otot :

    1. Stimulasi free nerve ending : Fasilitasi pada kulit di atas otot stabilisator 30 menit sebelum

    terapi untuk brushing yang tujuannya memfasilitasi gamma motor neuron dengan tujuan untuk

    stabilitas otot proksimal sendi (biasanya menggunakan electrically powered brush), Aplikasi

    dengan es (suhu 12-17derajat F) 3-5 menit memfasilitasi C fiber

    2. Fasilitasi mobilizing muscle : Quick stroking / icing pada tangan, kaki &/bibir

    3. Stimulasi otot stabilisator : Electric brushing/repetitive icingdengan tujuan stimulasi

    stabilisator secondary muscle & inhibisi spastic mobilizing muscle