178933806 peraturan pembebanan indonesia untuk gedung docx

4
Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung 06 October 2010 by Feri Noviantoro · Labels: Teknik Sipil Berikut ini adalah rangkuman yang ada didalam peraturan pembebanan gedung di Indonesia. Kombinasi Pembebanan : - Pembebanan Tetap : M + H - Pembebanan Sementara : M + H + A : M + H + - Pembebanan !husus : M + H + : M + H + A + ! : M + H + + ! dengan, M " Beban Mati# $% &$ead %oad' H " Beban Hidup# %% &%i(e %oad' A " Beban Angin# )% &)ind %oad' " Beban Hidup# * &*arth uake' ! " Beban !husus eban K!"s"s# beban akibat selisih suhu# pengangkatan dan pemasangan# penurunan pondasi# susut# gaya rem dari keran# gaya sentri,ugal# getaran mesin. Peren anaan komponen struktural gedung diren anakan dengan kekuatan batas & %S'# maka beban tersebut perlu dikalikan dengan ,aktor beban. Pada penin/auan beban ker/a pada tanah dan pondasi# perhitungan $aya $ukung Tanah &$$T' i0in dapat dinaikkan &lihat tabel'. Jenis Tanah Pondasi Pembebanan Tetap DDT izin (kg/cm 2 ) Pembebanan Sementara kenaikan DDT izin (%) eras ! "#$ "$ Sedang 2#$ "#$ &$ 'unak $#" 2#$ $ &$ Sangat 'unak $#$ $#" $ 1ote : 2 kg3 m 4 " 56#7889 kPa &k13m 4 ' aktor keamanan &S ; 2#9' tin/auan terhadap guling# gelin ir dll. Beban Mati# berat sendiri bahan bang komponen gedung. #$#N #N%&N#N' Ba/a : <.697 kg3m = Batu Alam : 4.877 kg3m = Batu belah# batu bulat# batu gunung &berat tumpuk' : 2.977 kg3m = Batu karang &berat tumpuk' : <77 kg3m = Batu pe ah : 2.>97 kg3m = Besi tuang : <.497 kg3m = Beton & 2 ' : 4.477 kg3m = Beton bertulang & 4 ' : 4.>77 kg3m = !ayu &!elas I' & = ' : 2.777 kg3m = !erikil# koral &kering udara sampai lembap# tanpa diayak' : 2.897 kg3m = Pasangan bata merah : 2.<77 kg3m = Pasangan batu belah# batu belat# batu gunung : 4.477 kg3m = Pasangan batu etak : 4.477 kg3m =

Upload: widya-meiriska

Post on 04-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

peraturan dono

TRANSCRIPT

Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung06 October 2010byFeri NoviantoroLabels:Teknik Sipil

Berikut ini adalah rangkuman yang ada didalam peraturan pembebanan gedung di Indonesia.

Kombinasi Pembebanan :- Pembebanan Tetap : M + H- Pembebanan Sementara : M + H + A : M + H + G- Pembebanan Khusus : M + H + G : M + H + A + K : M + H + G + Kdengan,M = Beban Mati, DL (Dead Load)H = Beban Hidup, LL (Live Load)A = Beban Angin, WL (Wind Load)G = Beban Hidup, E (Earthquake)K = Beban KhususBeban Khusus, beban akibat selisih suhu, pengangkatan dan pemasangan, penurunan pondasi, susut, gaya rem dari keran, gaya sentrifugal, getaran mesin.

Perencanaan komponen struktural gedung direncanakan dengan kekuatan batas (ULS), maka beban tersebut perlu dikalikan dengan faktor beban.

Pada peninjauan beban kerja pada tanah dan pondasi, perhitungan Daya Dukung Tanah (DDT) izin dapat dinaikkan (lihat tabel).Jenis Tanah PondasiPembebanan Tetap DDT izin (kg/cm2)Pembebanan Sementara kenaikan DDT izin (%)

Keras 5,050

Sedang2,0 5,030

Lunak0,5 2,00 - 30

Sangat Lunak0,0 - 0,50

Note : 1 kg/cm2= 98,0665 kPa (kN/m2)Faktor keamanan (SF 1,5) tinjauan terhadap guling, gelincir dll.Beban Mati, berat sendiri bahan bangunan komponen gedung.

BAHAN BANGUNAN.Baja : 7.850 kg/m3Batu Alam : 2.600 kg/m3Batu belah, batu bulat, batu gunung (berat tumpuk) : 1.500 kg/m3Batu karang (berat tumpuk) : 700 kg/m3Batu pecah : 1.450 kg/m3Besi tuang : 7.250 kg/m3Beton (1) : 2.200 kg/m3Beton bertulang (2) : 2.400 kg/m3Kayu (Kelas I) (3) : 1.000 kg/m3Kerikil, koral (kering udara sampai lembap, tanpa diayak) : 1.650 kg/m3Pasangan bata merah : 1.700 kg/m3Pasangan batu belah, batu belat, batu gunung : 2.200 kg/m3Pasangan batu cetak : 2.200 kg/m3Pasangan batu karang : 1.450 kg/m3Pasir (kering udara sampai lembap) : 1.600 kg/m3Pasir (jenuh air) : 1.800 kg/m3Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembap) : 1.850 kg/m3Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai lembap) : 1.700 kg/m3Tanah, lempung dan lanau (basah) : 2.000 kg/m3Tanah hitam : 11.400 kg/m3KOMPONEN GEDUNGAdukan, per cm tebal :- dari semen : 21 kg/m2- dari kapur, semen merah atau tras : 17 kg/m2Aspal, termasuk bahan-bahan mineral tambahan, per cm tebal : 14 kg/m2Dinding Pas. Bata merah :- satu batu : 450 kg/m2- setengah batu : 250 kg/m2Dinding pasangan batako :Berlubang :- tebal dinding 20 cm (HB 20) : 200 kg/m2- tebal dinding 10 cm (HB 10) : 120 kg/m2Tanpa lubang- tebal dinding 15 cm : 300 kg/m2- tebal dinding 10 cm : 200 kg/m2Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpapenggantung langit-langit atau pengaku), terdiri dari :- semen asbes (eternit dan bahan lain sejenis), dengan tebalmaksimum 4 mm :11 kg/m2- kaca, dengan tebal 3 4 mm 10 kg/m2Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langit-langit dengan bentang maksimum 5m :40 kg/m2,dan untuk beban hidupmaksimum : 200 kg/m2Penggantung langit-langit (dari kayu), dengan bentang maksimum 7 kg/m25m dan jarak s.k.s minimum 0,8 mPenutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso per m250 kg/m2Bidang atapPenutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso per m2 :40 kg/m2Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng : 10 kg/m2Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton, 24 kg/m2tanpa adukan, per cm tebalSemen asbes gelombang (tebal 5 mm) : 11 kg/m2

Catatan :(1) Nilai ini tidak berlaku untuk beton pengisi(2) Untuk beton getar, beton kejut, beton mampat dan beton padat lain sejenis, berat sendirinya harus ditentukan sendiri.(3) Nilai ini adalah nilai rata-rata, untuk jenis kayu tertentu lihat Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.Beban Hiduppada lantai gedung, sudah termasuk perlengkapan ruang sesuai dengankegunaan dan juga dinding pemisah ringan (q 100 kg/m'). Beban berat dari lemari arsip, alat dan mesin harus ditentukan tersendiri.Tabel Beban Hidup pada Lantai Gedung.aLantai dan tangga rumah tinggal, kecuali yang disebut dalam b.200kg/m2

bLantai dan tangga rumah sederhana dan gudang-gudang tidak penting yang bukan untuk toko, pabrik atau bengkel.125kg/m2

cLantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel, asrama dan rumah sakit.250kg/m2

dLantai ruang olah raga400kg/m2

eLantai ruang dansa500kg/m2

fLantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan yang lain dari pada yang disebut dalam a s/d e, seperti masjid, gereja, ruang pagelaran, ruang rapat, bioskop dan panggung penonton400kg/m2

gPanggung penonton dengan tempat duduk tidak tetap atau untuk penonton yang berdiri.500kg/m2

hTangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam c300kg/m2

iTangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam d, e, f dan g.500kg/m2

jLantai ruang pelengkap dari yang disebut dalam c, d, e, f dan g.250kg/m2

kLantai untuk: pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, toko buku, toko besi, ruang alat-alat dan ruang mesin, harus direncanakan terhadap beban hidup yang ditentukan tersendiri, dengan minimum400kg/m2

lLantai gedung parkir bertingkat:

- untuk lantai bawah800kg/m2

- untuk lantai tingkat lainnya400kg/m2

mBalkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus direncanakan terhadap beban hidup dari lantai ruang yang berbatasan, dengan minimum300kg/m2

Beban Hidup pada atap gedung, yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100 kg/m2bidang datar.Atap dan/atau bagian atap yang tidak dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil yang menentukan (terbesar) dari: Beban terbagi rata air hujan, Wah = 40 - 0,8 dengan = sudut kemiringan atap, derajat ( jika > 50odapat diabaikan).Wah = beban air hujan, kg/m2 (min. Wah atau 20 kg/m2). Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya sebesar minimum 100 kg.Balok tepi atau gordeng tepi dari atap yang tidak cukup ditunjang oleh dinding atauvpenunjang lainnya dan pada kantilever harus ditinjau kemungkinan adanya beban hidup terpusat sebesar minimum200 kg.Beban Hidup Horizontal perlu ditinjau akibat gaya desak orang yang nilainya berkisar 5%s/d 10% dari beban hidup vertikal (gravitasi).

Reduksi Beban Hidup pada perencanaan balok induk dan portal (beban vertikal/gravitasi),untuk memperhitungkan peluang terjadinya nilai beban hidup yang berubah-ubah, beban hidup merata tersebut dapat dikalikan dengan koefisien reduksi.

Kombinasi pembebanan (SNI 03-2847-2002

U = 1,4 DU = 1,2 D + 1,6 LU = 0,9 D + 1,0 EU = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E