16 sp pembayaran tagihan oleh bendahara pengeluaran pada satker setneg
DESCRIPTION
SOP BendaharaTRANSCRIPT
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 955 -
p. Standar Pelayanan Pembayaran Tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara
STANDAR PELAYANAN PEMBAYARAN TAGIHAN OLEH BENDAHARA PENGELUARAN
PADA SATUAN KERJA SEKRETARIAT NEGARA
BAGIAN KESATU PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum 1. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 2. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 3. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran Dalam Pelaksanaan APBN
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.05/2007 tentang Perjalanan Dinas Jabatan Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 07/PMK.05/2008
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang Bagan Akun Standar (BAS)
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.05/2010 tentang Perjalanan Dinas Luar Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetapsebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.05/2011
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.05/2010 tentang Penyelesaian Tagihan atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada Satuan Kerja
9. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Sekretariat Negara
B. Latar ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 956 -
B. Latar Belakang Dalam rangka memperlancar pembayaran belanja nonpegawai pada satuan Kerja Sekretariat Negara, perlu dilakukan kegiatan pembayaran tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara. Agar kegiatan tersebut dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan tertib administrasi perlu ditetapkan Standar Pelayanan.
C. Maksud dan Tujuan Maksud penetapan Standar Pelayanan Pembayaran Tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara adalah sebagai pedoman bagi pelaksana pelayanan dan informasi kepada pengguna pelayanan mengenai pembayaran tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara. Tujuannya adalah untuk memperkuat sistem dan meningkatkan kinerja Biro Keuangan dalam pelayanan pembayaran tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja pada Satuan Kerja Sekretariat Negara.
D. Ruang Lingkup
1. Unit pelayanan pembayaran tagihan oleh Bendahara Pengeluaranpada
Satuan Kerja Sekretariat Negaraadalah Bendahara Pengeluaran pada Biro Keuangan Sekretariat Kementerian.
2. Pelaksana pelayanan adalah Bendahara Pengeluaran dan Staf Pengelola Keuangan yang membantu Bendahara Pengeluaran.
3. Penanggung jawab pelayanan adalah Kuasa Pengguna Anggaran.
4. Sasaran yang hendak dicapai adalah terwujudnya acuan baku dalam
pembayaran tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara sehingga pelaksanan pembayaran tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
5. Pengguna pelayanan adalah:
a. Pejabat Pembuat Komitmenpada Satuan Kerja Sekretariat Negara;
b. Pembayaran ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 957 -
b. Pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa yang nilainya di bawah Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) atau diatas Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) yang telah mendapat izin dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan.
c. Penerima Hak.
6. Keluaran (output) pelayanan adalah bukti pembayaran kepada Bendahara Pengeluaran Pembantu/Penerima Hak.
7. Kemanfaatan (outcome) pelayanan adalah terbayarnya tagihan belanja non pegawai oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja pada Satuan Kerja Sekretariat Negara.
8. Definisi peristilahan
a. Satuan Kerja (Satker) Sekretariat Negara adalah Bagian Anggaran 007.01.403013
b. Penerima Hak adalah pejabat negara/pegawai negeri/pihak ketiga/pihak lain yang berhak menerima pembayaran atas pelaksanaan kegiatan/tugas yang membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
c. Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang/revolving, diberikan kepada Bendahara Pengeluaran hanya untuk membiayai kegiatan operasional kantor sehari-hari yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung, yaitu pengeluaran belanja barang dengan klasifikasi belanja 5211, 5212, 5221, 5231, dan 5241
d. Penggantian Uang Persediaan (GUP) merupakan revolving dana UP yang telah dipergunakan dengan persyaratan dana UP tersebut terealisasi minimal 75 % (tujuh puluh lima persen)
e. Tambahan Uang Persediaan (TUP) adalah uang yang diberikan kepada Satker untuk kebutuhan yang sangat mendesak dalam satu bulan melebihi pagu yang ditetapkan
f. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB) adalah pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat oleh PA/KPA atas transaksi belanja sampai dengan jumlah tertentu
g. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan
h. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) adalah Menteri/Pimpinan Lembaga atau kuasanya yang bertanggung jawab atas
pengelolaan ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 958 -
pengelolaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
i. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja.
j. Pejabat Penandatangan SPM (PP-SPM) adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas SPP kepada negara dan menandatangani SPM.
9. Standar kompetensi pelaksana:
a. Memiliki pengetahuan mengenai peraturan keuangan negara, perbendaharan negara, dan perpajakan
b. Mampu mengoperasiakan Aplikasi SPM c. Mampu mengoperasikan komputer program Microsoft Office d. Mampu bekerja sama, berkoordinasi, dan memiliki inisiatif kerja tinggi e. Bertanggung jawab, rajin, jujur, teliti dan tekun
BAGIAN ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 959 -
BAGIAN KEDUA KERANGKA PROSEDUR DAN STANDAR PELAYANAN
A. Kerangka Prosedur
Pengembalian Dokumen Tagihan
UP/GUP/TUP kepada PPK
Lengkap dan benar
Penerimaan, Pemeriksaan dan PengujianDokumen Tagihan UP/GUP/TUP
dari PPK dan SPP Rampung/SPJ dari BPP/Penerima Hak( 3 Hari )
Tidak Lengkap dan benar
Pembayaran Tagihan UP/GUP/TUP Bendahara Pengeluaran Non Belanja
Pegawai (1 Hari)
Pembayaran Langsung SPM/SP2D-LS Bendahara Pengeluaran Non Belanja
Pegawai (1 Hari)
Pembukuan dan Penatausahaan Bukti Pembayaran( 2 Hari )
Pencairan Dana UP/GUP/TUP Pencairan DanaLS
Penerimaan dan pencatatan Copy SPM/SP2D dari PP-SPM (30 menit)
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Pertanggunganjawaban
Bendahara ke KPPN dan Pelaporan Pajak Masa ke KPP
( 4 Hari )
B. Prosedur ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 960 -
B. Prosedur Pelayanan 1. Bendahara Pengeluaran beserta Staf Pengelola Keuangan menerima dan
mencatat copy SPM/SP2D yang diterima dari PP-SPM (30 menit).
2. a. 1) Pencairan Dana UP/GUP/TUP Bendahara Pengeluaran beserta Staf Pengelola Keuangan menerima, mencatat, dan mencairkan dana SPM/SP2D-UP/GUP/TUP Bendahara Pengeluaran Non Belanja Pegawai, dengan kegiatan sebagai berikut : a) mencatat SPM/SP2D-UP/GUP/TUPBendahara Pengeluaran Non
Belanja Pegawai; b) mengecek masuknya dana rekening Bendahara Pengeluaran
melalui transfer dana dari Rekening Bendahara Umum Negara (RKBUN);
c) membuat rincian kebutuhan dan mengajukan memo serta menyiapkan cek kepada KPA untuk mohon persetujuan dan tanda tangan;
d) mencairkan dana UP/GUP/TUP untuk : - penyaluran dana UP ke BPP sesuai dengan besaran UP yang
telah ditetapkansesuai kebutuhan; - penyiapan dana UP Bendahara Pengeluaran;
2) Staf Pengelola Keuangan menerima dan menguji Dokumen Tagihan
UP/GUP/TUP Bendahara Pengeluaran Non Belanja Pegawai dan SPP rampung/SPJ yang disampaikan oleh PPK/Penerima Hak/BPP, dengan kegiatan sebagai berikut : a) Mencatat Tagihan UP/GUP/TUP; b) Memeriksa secara rinci dokumen pendukung Dokumen Tagihan
UP/GUP/TUP sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c) Memeriksa ketersediaan dana agu anggaran dalam DIPA/POK; d) Meneliti kebenaran perhitungan potongan Pajak; e) Memeriksa kebenaran atas hak tagih yang menyangkut, antara
lain: - Pihak yang ditunjuk untuk menerima pembayaran; - Nilai tagihan yang harus dibayar; - Peruntukan pembayaran
f) Apabila Dokumen Tagihan tidak lengkap dan benar, maka Dokumen Tagihan dikembalikan kepada PPK;
g) Apabila Dokumen Tagihan lengkap dan benar, maka akan dilakukan Pembayaran oleh Bendahara Pengeluaran.
3) Pembayaran ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 961 -
3) Pembayaran tagihan UP/GUP/TUP yang melalui Bendahara Pengeluaran Non Belanja Pegawai dengan kegiatan sebagai berikut: a) Pembayaran kepada Penerima yang Berhak sesuai dengan
Tagihan; b) Dokumen tagihan UP/GUP/TUP dibayarkan langsung kepada
PPK atau Penerima Hak, dengan melakukan kegiatan: - pengecekan saldo terakhir pada rekening Bendahara
Pengeluaran untuk memastikan transfer dana dari Rekening Bendahara Umum Negara (RKBUN) atas SP2D-UP/GUP/TUP benar-benar telah tersedia dalam rekening Bendahara Pengeluaran
- menyiapkan memorandum pengajuan cek kepada Kuasa PA dan berkas-berkas terkait dengan pengajuan cek tersebut;
- mengajukan cek kepada Kuasa PA; c) Kuasa Pengguna Anggaran menyetujui dan menandatangani cek
yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; d) Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran kepada PPK
atau Penerima Hak berdasarkan SPM/SP2D-UP/GUP/TUP, dengan melakukan kegiatan : - Menghitung dan membuat daftar kebutuhan dana; - Mencairkan cek menjadi dana tunai (Kas) dari Bank; - Menyimpan uang dalam brankas; dan - Membayarkan kepada PPK atau Penerima Hak.
b. 1) Penerimaan Copy SPM/SP2D-LS Langsung
Bendahara Pengeluaran beserta Staf Pengelola Keuangan menerima, mencatat,dan Pencairan Dana SPM/SP2D-LS Bendahara Pengeluaran Non Belanja Pegawai.
2) Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran tagihan non
belanja pegawai secara langsung kepada BPP atau Penerima Hak berdasarkan SPM/SP2D-LS Bendahara Pengeluaran Non Belanja Pegawai, dengan melakukan kegiatan: a) penghitungan kebutuhan dana; b) Menyerahkan cek atau menyerahkan dana tunai dengan terlebih
dahulu mengambil uang ke bank. c) Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembukuan dan
penatausahaan atas bukti pengeluaran yang telah dibayarkan dengan kegiatan : - Membukukan dengan mencatat kedalam Buku Kas Umum,
Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Lainnya;
- menggandakan ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 962 -
- menggandakan bukti pengeluaran sebagai SPM/SP2D-LS Bendahara Pengeluaran Non Belanja Pegawai dan SPJ Rampung dari BPP;
- mengarsipkan bukti pengeluaran yang asli.
3. Bendahara Pengeluaran melaksanakan pembukuan dan penatausahaan atas bukti pengeluaran yang telah dibayarkan dengan kegiatan : a) Membukukan dengan mencatat kedalam Buku Kas Umum, Buku
Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Lainnya; b) menggandakan bukti pengeluaran sebagai SPJ rampung dari BPP; c) menyiapkan SPP untuk revolving; d) mengarsipkan bukti pengeluaran yang asli.
4. Bendahara Pengeluaran menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas
dana yang dikelolanya, dengan melakukan kegiatan sebagai berikut : a) Membuat dan menyampaikan laporan Pajak Masa kepadaKantor
Pelayanan Pajak setiap bulan. b) Membuat dan menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara
Pengeluaran ke KPPN Jakarta I setiap bulan. C. Persyaratan
1. Persyaratan administratif/teknis yang harus dipenuhi oleh pelaksana
pelayanan: a. Tersedianya DIPA/DIPA Revisi dan POK/POK Revisi anggaran
Kementerian Sekretariat Negara (Bagian Anggaran 007.01.403013); b. Pembukaan rekening Bank a.n. Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja
Sekretariat Negara; c. Adanya SK Penetapan yang terdiri dari:
1) Kuasa Pengguna Anggaran ( KPA) 2) Bendahara Pengeluaran 3) Staf Pengelola Keuangan 4) Bendahara Pengeluaran Pembantu
2. Persyaratan administrasi/teknis pembayaran Uang Persediaan melalui
Bendahara Pengeluaran bagi pengguna pelayanan: a. Surat Dispensasi dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan apabila
terdapat pembayaran yang melebihi Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) kepada satu rekanan kecuali untuk pembayaran honor.
b. Tembusan berkas dan bukti-bukti pendukung untuk pembayaran barang dan Jasa.
c. Untuk ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 963 -
c. Untuk pengadaan barang/jasa dibawah Rp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah), melampirkan: 1) Surat Perintah Kerja 2) Surat pernyataan KPA/Pejabat yang ditunjuk mengenai penetapan
rekanan pemenang telah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010;
3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan; 4) Berita Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan; 5) Berita Acara Pembayaran secara sekaligus 6) Kuitansi 7) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah diisi
dengan benar dan ditandatangani oleh Wajib Pajak; 8) Surat Pernyataan Tanggung Jawab (SPTB); 9) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 10) Referensi bank yang mencantumkan nama dan nomor rekening
rekanan.
d. Untuk tagihan dibawah atau sama dengan Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), melampirkan bukti pengeluaran berupa kuitansi dengan persyaratan sebagai berikut: 1) ditandatangani oleh PPK dan rekanan disertai NIP/nama jelas dan
cap dinas; 2) tidak ada coretan/tindasan/tip ex/terdapat bekas hapusan; 3) bermaterai; 4) jumlah uang dalam angka dan hurup harus sama; 5) diisi tahun anggaran berkenaan, nomor urut kuitansi/bukti pembukuan
dan kode MAK yang dibebani transaksi pembayaran berkenaan; 6) uraian pembayaran meliputi lingkup pekerjaan yang diperjanjikan,
tanggal dan nomor kontrak/SPK dan berita acara yang diperlukan/dipersyaratkan.
e. Untuk honorarium, melampirkan 1) SK pemberian honorarium dari pejabat yang berwenang; 2) Dokumen lain yang dipersyaratkan dalam SK pemberian honorarium; 3) Daftar penerima honor dan tandatangan yang berhak menerima; 4) SSP PPh Pasal 21;
f. Untuk pembayaran Perjalanan Dinas, melampirkan :
1) Surat Tugas 2) Surat Perintah Perjalanan Dinas Rampung 3) Kuitansi Perjalanann Dinas 4) Daftar Rincian Perhitungan Biaya perjalanan dinas
5) Bukti ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 964 -
5) Bukti-bukti pengeluaran at cost (tiket, biaya penginapan, boarding pass, dll)
6) Daftar Pengeluaran Riil.
3. Persyaratan administrasi/teknis pembayaran SPM-LS melalui Bendahara Pengeluaran bagi pengguna pelayanan: a. Pembayaran perjalanan dinas:
1) adanya transfer dana dari KPPN Jakarta I ke Rekening Bendahara Pengeluaran;
2) copy SPM dan SP2D Perjalanan Dinas dari PP-SPM; 3) SPPD rampung yang terdiri dari:
- Surat Perintah dari pejabat yang berwenang; - SPPD lengkap yang telah diketahui dan ditandatangani oleh
pejabat penandatangan SPPD dan pejabat ditempat tujuan; - kuitansi; - bukti tiket; - boarding pass dan airport tax; - kuitansi hotel.
b. Pembayaran Honorarium :
1) adanya transfer dana dari KPPN Jakarta I ke Rekening Bendahara Pengeluaran;
2) copy SPM dan SP2D Honorarium dari PP-SPM; 3) daftar penerima pembayaran honorarium yang terdiri dari:
- kuitansi pembayaran honorarium; - nama, Jabatan, Golongan, potongan pajak, dan tanda tangan
penerima yang berhak; - bukti setoran pajak berupa SSP pajak PPh Pasal 21
D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Alat tulis kantor, kalkulator, box file, mesin tik, komputer, printer, scanner, faximile, pesawat telephone, formulir-formulir terkait dengan SSP, SSBP, dan SSPB, stempel, mesin fotocopy, brankas, koneksi internet, kendaraan bermotor loket, dan ruang arsip.
E. Biaya Pelayanan Tidak ada
F. Tempat ...
MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
- 965 -
F. Tempat Pelayanan Pelayanan PembayaranTagihan oleh Bendahara Pengeluaran Satuan Kerja Kementerian Sekretariat Negara dilaksanakan di Biro Keuangan, Sekretariat KementerianSekretariat Negara.
G. Jadwal Pelayanan 1. Pelayanan penerimaan tagihan oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan
Kerja Sekretariat Negara dilaksanakan mulai Pk.08.00 s.d. Pk.15.00 WIB; 2. Pelayanan pembayaran tagihan dan yang melalui Rekening Bendahara
Pengeluaran) oleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Sekretariat Negara dilaksanakan mulai Pk.08.00 s.d. Pk.15.00 WIB.
H. Penanganan/Tindak Lanjut Pengaduan/Keluhan/Masukan
1. Pengaduan/keluhan/masukan berkaitan dengan pelayanan pembayaran
tagihanoleh Bendahara Pengeluaran pada Satuan Kerja Kementerian Sekretariat Negara ditujukan kepada KPA/Kepala Biro Keuangan, dan diterima oleh Bendahara Pengeluaran.
2. Bendahara Pengeluaran melakukan pengecekan, penelitian, pembahasan dan memberikan penjelasan.
3. Bendahara Pengeluaran melaporkankepada KPA/Kepala Biro Keuangan apabila permasalahan tidak dapat diselesaikan.
3. Biro ...