158341868 karya-tulis-ilmiahku

87
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DIPUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEI JUNI 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan RENI ANDRIYANI NIM : 10039 AKADEMI KEBIDANAN AL ISHLAH CILEGON 2012-2013

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 26-Jun-2015

4.881 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET

ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DIPUSKESMAS CIBEBER KOTA

CILEGON PERIODE MEI – JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Ahli Madya Kebidanan

RENI ANDRIYANI

NIM : 10039

AKADEMI KEBIDANAN AL – ISHLAH CILEGON

2012-2013

Page 2: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 3: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 4: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

PERSEMBAHAN

Ya allah ...... Terima kasih atas nikmat dan rahmat-mu yang agung ini,hari ini hamba bahagia…Sebuah perjalanan panjang dan gelap...telah kau berikan secercah cahaya terang..Meskipun hari esok penuh teka-teki dan tanda tanya yang aku sendiri belum tahu pasti jawabanya…..Syukur alhamdulillah.....Kini aku tersenyum dalam iradat-mu….Kini baru kumengerti arti kesabaran dalam penantian..... sungguh tak kusangka ya....Allah,,,Kau menyimpan sejuta makna dan rahasia, sungguh berarti hikmah yang kau beri

Ibunda tersayang...... Kau kirim aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan do’a….Tak ada keluh kesah di wajahmu dalam mengantar anakmu ke gerbang masa depan yang cerah…Tuk raih segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan

Ayahanda tercinta..... Kau begitu kuat dan tegar dalam hadapi hidup ini …Kau jadikan setiap tetes keringatmu sebagai semangat meraih cita-cita,,,Hari-harimu penuh tantangan dan pengorbanan….Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu…Tak kau pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu,,,Oh....ayahanda dirimu adalah pelita dalam hidupku Kini....sambutlah aku anakmu di depan pintu tempat dimana dulu anakmu mencium tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar persembahanku sebagai bukti cinta dan tanda baktiku. Dengan ridho allah SWT, Kupersembahkan Kepada Keluarga-Keluargaku..... Ibunda dan ayahanda semoga semua jasa dan kebaikan selalu tercatat di di sisi allah Amiin

Dosen pembimbingku,,, Herma yesti.S.st dan Suhandi.SST , terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini dan membantu dalam penyusunan KTI ini.

Sahabat-Sahabatku.... Buat sahabat-sahabatku “Si Oon, Sipamungkas,Sitin-tin,Sinzaa serta teman-teman lainnya yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan, dan semangat yang kalian berikan selama aku kuliah Terima kasih banyak untuk semua pihak yg sudah membantu selama penyelesaian Tugas karya tulis ini...”your dreams today, can be your future tomorrow”

Page 5: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

AKADEMI KEBIDANAN AL-ISHLAH CILEGON

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2013

RENI ANDRIYANI

“GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET

ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON PERIODE MEI-

JUNI 2013”

I Halaman, 9 Lampiran, 11 Tabel

ABSTRAK

Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi meminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor ketidaktahuan pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. Berdasarkan laporan kesehatan puskesmas cibeber kota cilegon pada bulan April tahun 2013, di kelurahan cibeber cakupan ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai 23,75%. Pencapaian ini menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet penambah darah, padahal target yang harus dicapai sebanyak 86%.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan umur, gravid, pendidikan, status pekerjaan, sumber informasi.

Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional dengan membagikan kuisioner. Cara pengambilan sampel pada penelitian ini adalah secara quota sampling. Adapun waktu dan tempat penelitian ini adalah di Puskesmas Cibeber kota Cilegon periode Mei-Juni 2013

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) dengan pengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,27%), ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 38 orang (51,35%) dan ibu dengan pengetahuan cukup sebanyak 21 orang (28,38%).

Diharapkan tenaga kesehatan diharapkan memberikan konseling dan penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi kembali apa yang telah dijelaskan.

Referensi : 16 (2008-2013)

Page 6: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan berkat rahmat dan Hidayah-nya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Gambaran

Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada kehamilan

di puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013”.

Adapun maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sebagai Ahli Madya Kebidanan di

Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon.

Selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, masukan, bantuan, serta dorongan baik moril maupun material dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Hj. Ratu Robiatul Alawiyah, MPH selaku Direktur Akademik Kebidanan

Al-Ishlah Cilegon

2. Herma yesti, S.ST selaku Dosen pembimbing I yang telah memberi

bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis

Ilmiah.

3. Suhandi, S.ST selaku Dosen pembimbing II yang telah memberi

bimbingan kepada penulis dengan penuh kesabaran juga meluangkan

waktu, tenaga dan pikiran dalam terlaksananya penyusunan Karya tulis

Ilmiah.

Page 7: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

4. Seluruh Dosen yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, dan pikiran

dalam terlaksananya penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh rekan-rekan seperjuangan mahasiswa AKBID AL-ISHLAH

Cilegon yang telah memberikan dukungannya

6. Kepada kedua orang tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan

doa dan dukungan moril dan materil.

Penulis menyadari adanya kekurangan keterbatasan pengetahuan

dan kemampuan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, untuk itu penulis

mohon maaf dan mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang

membangun untuk perbaikan selanjutnya.

Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak pada

umumnya. Amin.

Cilegon, Juni 2013

Penulis

Page 8: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERSEMBAHAN

ABSTRAK ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3

1.3 Tujuan penelitian .......................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengetahuan ................................................................................ 6

2.2 Kehamilan .................................................................................... 13

2.3 Tablet zat besi .............................................................................. 19

2.4 Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

tablet zat besi (Fe) .............................................................................. 26

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka konsep .......................................................................... 30

3.2 Definisi Operasional...................................................................... 31

Page 9: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 33

4.2 Waktu dan tempat penelitian ........................................................ 33

4.3 Populasi dan sampel .................................................................... 33

4.4 Teknik pengumpulan data............................................................. 35

4.5 Etika penelitian ............................................................................. 35

4.6 Pengolahan data dan analisis data ............................................... 36

4.7 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 37

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian ………………………………………………………38

5.2 Pembahasan ………………………………………………………... 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan…………………………………………………………..49

6.2 Saran…………………………………………………………………50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 10: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........ 38

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Ibu di Puskesmas

Cibeber kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ............................ 39

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas

Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........................... 39

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Ibu di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........ 40

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........ 40

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu hamil Berdasarkan Sumber Informasi di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........ 41

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Umur di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ........ 41

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pentingnya Tablet zat besi (Fe) pada kehamilan dan Gravida

di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni 2013 ..... 42

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan

Pendidikan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – juni

2013 ............................................................................................. 43

Page 11: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan Status

Pekerjaan di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei – Juni

2013 ............................................................................................ 43

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada kehamilan dan

Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei –

Juni 2013 ................................................................................... 44

Page 12: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengantar Ijin Pengambilan Data KTI

Lampiran 2 Pernyataan Peneliti

Lampiran 3 Informed Consent

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Lembar Jawaban Kuesioner

Lampiran 6 Lembar Chek List

Lampiran 7 Lembar Konsultasi

Lampiran 8 Lembar Revisi

Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup

Page 13: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut SDKI 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) diindonesia sebesar

288/100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan MDG

ke 5 pada tahun 2015 aki turun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup.

Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama

adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi (11%), komplikasi

puerperium (8%), trauma obstrik (5%), emboli obstetrik (5%), partus lama/

macet (5%),dan abortus (5%). (SDKI, 2007)

Di provinsi Banten Angka Kematian Ibu pada tahun 2011 tercatat

15,6/100.000 kelahiran hidup. Sementara Angka Kematian Ibu di kota

Cilegon tahun 2011 sebesar 102/100.000 kelahiran hidup. (Provinsi

kabupaten tanggerang, 2008)

Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu.

Penyebab perdarahan pada masa kehamilan diantaranya keguguran,

plasenta previa, solusio plasenta, trauma fisik. Pencegahan yang dapat

dilakukan pada saat kehamilan seperti Persiapan fisik ibu yang sehat gizi

cukup, pengobatan penyakit anemia sebelum hamil, Pemeriksaan kehamilan

sejak dini dan minum tablet zat besi secara teratur, Pemenuhan gizi yang

seimbang untuk menunjang fisik yang sehat dan optimal. (Romana Tari,

2010)

Salah satu dari beberapa faktor tidak langsung penyebab kematian ibu

adalah anemia. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi

terjadinya komplikasi pada kehamilan persalinan, resiko kematian maternal,

prematuritas, BBLR, dan kematian perinatal. Disamping itu, perdarahan

antepartum dan post partum lebih sering dijumpai pada wanita yang anemis

dan lebih sering berakibat fatal. Sebab wanita yang anemis tidak dapat

mentolerir kehilangan darah.

Pada masa hamil, volume darah meningkat seiring dengan kebutuhan zat

besi. Zat besi adalah komponen utama hemoglobin, yaitu bagian darah yang

mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh anda dan bayi.

Page 14: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Suplementasi zat besi semasa hamil terbukti membantu mencegah defisiensi

zat besi. (Airlangga, 2010)

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rentan dengan prevalensi

tertinggi diantara kelompok rentan lainnya yaitu 63,5%.Sebagian besar

penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan

untuk pembentukan hemoglobin, sehingga disebut anemia kekurangan besi.

Pada waktu hamil kebutuhan mineral yang terpenting adalah Fe, karena

pengaruhnya yang besar dalam proses kehamilan dan persalinan. Kebutuhan

Fe cukup tinggi karena selain diperlukan untuk janin dan plasenta juga

karena adanya proses retensi air atau pertambahan cairan 40,0% dalam

tubuh ibu, menyebabkan keperluan ibu akan Fe adalah 500 mg, janin dan

plasenta memerlukan 200-400 mg, sehingga total 700 - 900 mg atau rata-rata

800 mg selama kehamilan.

Maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan

segera. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia mulai menerapkan suatu

program penambahan zat besi sekitar 20 tahun yang lalu program ini

dilaksanakan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan

diri ke puskesmas atau posyandu selama masa kehamilannya. Tablet besi

dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis.

(Winayulia, 2012)

Program pencegahan anemia pada ibu hamil dengan memberikan

suplemen zat besi sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Akan tetapi

dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet besi

meminumnya secara rutin. Hal ini bisa disebabkan karena faktor

ketidaktahuan pentingnya tablet besi untuk kehamilannya. (Depkes, 2012)

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi tahun 2011, secara

nasional cakupan pemberian tablet Fe sebesar 83,3%. Angka tersebut

belum mencapai target yaitu 86%. Ada 12 provinsi (36,4%) yang sudah

mencapai target nasional yaitu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

Sulawesi Selatan, Bali, Jawa tengah, DKI Jakarta, Bengkulu, Sumatera

Selatan, Sumatera Utara, Jambi, Riau, Maluku Utara dan DI Yogyakarta. Di

banten cakupan ibu yang mendapat 90 tablet zat besi sebesar 85,5 %.

Sementara cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet Fe di kota cilegon

mencapai 94,7 %. (Dinkes, 2012)

Page 15: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Berdasarkan laporan kesehatan puskesmas cibeber kota cilegon pada

bulan April tahun 2013, di kelurahan cibeber cakupan ibu hamil yang

mendapatkan 90 tablet zat besi (Fe) mencapai 23,75%. Pencapaian ini

menunjukan masih rendahnya ibu hamil yang mengkonsumsi tablet

penambah darah, padahal target yang harus dicapai sebanyak 86%.

Penelitian yang sejenis dilakukan oleh dewi azahra maharani yang

menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang Anemia yang

berpengetahuan Baik sebanyak 8 orang (40%) berpengetahuan

berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (45%) dan 3 orang (15%)

berpengetahuan kurang. Sedangkan pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe

yang berpengetahuan Baik sebanyak 5 orang (25%), berpengetahuan Cukup

sebanyak 10 orang (50%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang

(25%). (Dewi azahra, 2011)

Penelitian sejenis juga dilakukan oleh diahayu di Bidan Praktek Mandiri

(BPM) Sri Sunaryati Sukoharjo pada tahun 2012, mahasiswi diploma III

kebidanan kusuma husada Surakarta dengan judul tingkat pengetahuan ibu

hamil tentang tablet Fe, responden dalam penelitian ini terdiri dari 34

responden dengan tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang Tablet Fe di BPM

Sri Sunaryati Sukoharjo dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 9

responden (26,5%), pengetahuan cukup 19 responden (55,9%) dan

pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (17,6%). (Diahayu, 2012)

Dari uraian diatas tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet fe yang

dapat dikategorikan cukup yaitu (55,9%). Ini menunjukan bahwa masih

rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe karena sebagian besar

dari ibu hamil belum mengetahui pentingnya mengkonsumsi tablet Fe

sehingga penulis ingin mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet Fe.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas menunjukan bahwa pengetahuan ibu

hamil dikategorikan cukup, sedangkan yang berpengetahuan baik hanya

26,5%. maka penulis ingin mengetahui “Bagaimanakah gambaran

pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada

kehamilan di puskesmas cibeber periode Mei 2013”.

Page 16: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan di puskesmas cibeber.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

umur.

1.3.2.2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

gravid

1.3.2.3 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

pendidikan

1.3.2.4 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

status pekerjaan

1.3.2.5 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan berdasarkan

sumber informasi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Ibu Hamil

Bagi ibu Hamil khususnya ibu-ibu hamil yang ada di puskesmas

cibeber, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe)

1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan

perpustakaan dan dapat menjadi masukan untuk memperluas

wawasan mahasiswi kebidanan Al-ishlah Cilegon

Page 17: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

1.4.3. Bagi Institusi Kesehatan

Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya,

pelayanan kesehatan pada ibu hamil.

1.4.4. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk bekal dalam

melanjutkan pendidikan kebiidanan selanjutnya, serta dapat

menerapkannya kepada pasien.

Page 18: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

menjawab pertanyaan “what”. Sedangkan ilmu bukan hanya sekedar

dapat menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab “mengapa” dan

“bagaimana” why dan how. (Notoatmojo, 2010)

Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu,

mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut

sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan

diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. Dengan kata

lain, pengetahuan itu dapat berkembang menjadi ilmu apabila

memenuhi kriteria seperti mempunyai objek kajian, mempunyai

metode pendekatan, disusun secara sistematis, bersifat universal

(mendapat pengakuan secara umum) (Notoatmojo, 2010)

Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalaman-pengalaman

dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan

secara harmonik dalam suatu bangunan yang teratur. (Apriyani, 2009)

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Notoatmojo (2010) megemukakan yang cakup dalam domain

kongnitif yang mempunyai 6 tingkatan pengetahuan mempunyai

tinggkatan sebagai berikut :

2.1.2.1 Tahu (know)

Kemampuan untuk mengingat suatu materi yang

telah dipelajari dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang diterima. Cara kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, merugikan,mengidentifakasi, mengatakan dan

sebagainya.

Page 19: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.1.2.2 Memahami (comprehesion)

Kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat mengiterprestasikan

materi tersebut secara benar

2.1.2.3 Aplikasi (application)

Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada suatu atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi

disini dapat diartikan sebagai pengguna hokum-hukum,

rumus, metode, prinsip-prinsip dan sebagainya

2.1.2.4 Analisis (ananlysis)

Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek dalam suatu komponen-komponen, tapi masih dalam

struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain

sintesis

2.1.2.5 Sintesis (synthesis)

Kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata-kata lain

disintesis adalah suatau kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi yang ada

2.1.2.6 Evaluasi (evaluasion)

Kemampuan utuk melakukan penelitian terhadap

suatu materi atau objek disebut berdasarkan suatu cerita

yang sudah ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria

yang sudah ada. (Notoatmojo, 2010)

2.1.3 Pengukuran Pengetahuan

Dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang

menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek penelitian atau

responden. Kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita

ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan sebagai

berikut.

2.1.3.1 tingkat pengetahuan baik apabila skor atau nilai 76-100%

2.1.3.2 tingkat pengetahuan cukup apabila skor nilai 56-75%

2.1.3.3 tingkat pengetahuan kurang apabila skor nilai kurang 56%

Page 20: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.1.4 Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara

tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan

cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Untuk

lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.1.4.1 Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari:

- Cara coba-salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya

peradaban apabila seseorang menghadapi persoalan

atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan

coba-coba.

Cara coba-coba ini dilakukan dengan

menggunakan beberapa kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain

sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

- Secara Kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi

karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

- Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali

kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik

atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi

pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi

pada masyarakat modern.

Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya

sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan

tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat

baik formal maupun informal.

Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan

lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut

Page 21: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni

orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi,

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

- Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi

pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa

pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau

pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan.

Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat

digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal

ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

- Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang

dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya

pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang

masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan

anak dalam konteks pendidikan.

- Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran

yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi.

Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut

agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab

kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai

wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau

penyelidikan manusia.

- Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara

cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa

melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang

Page 22: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

diperoleh melalui intutif sukar dipercaya karena

kebenaran ini tidakmenggunakan cara yang rasional dan

yang sistematis.

- Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan

kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut

berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuan.

Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan

cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui

pernyataan-pernyataan yang dikemukan.

Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui

pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum

dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah

pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

umum ke khusus

- Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke

pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam

berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut

berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang

ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam

suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

memahami suatu gejala.

- Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari

pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam

proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang

dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,

berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang

terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

Page 23: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.1.4.2 Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada

dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut

metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research

metodology).

Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang

mengembangkan metode berpikir induktif kemudian

dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan

bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-

pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek

yang diamatinya.

Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yaitu segala

sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul pada saat

dilakukan pengamatan, segala sesuatu yang negatif, yakni

gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan

pengamatan, gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu

gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) yang mengemukakan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu:

2.1.5.1 Usia

Lama bertahan hidup dihitung dari hari pertama lahir

sampai dengan tahun terakhir (Kamus Bahasa Indonesia)

2.1.5.2 Pendidikan

Pendidikan seseorang mempengaruhi cara pandangnya

terhadap diri dan lingkungan, sehingga akan berbeda sikap

orang yang berpendidikan lebih tinggi dan berpendidikan

rendah.

2.1.5.3 Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara

Page 24: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu.

2.1.5.4 Pekerjaan

Seseorang yang bekerja, pengetahuannya akan lebih luas

dari pada seseorang yang tidak bekerja, karena dengan

bekerja seseorang akan banyak mempunyai informasi dan

pengalaman.

2.1.5.5 Informasi

Informasi adalah penerangan, pemberitauan kabar atau

berita tentang suatu keseluruhan makna yang menunjuang

amanat. Informasi memberikan pengaruh kepada seseorang

meskipun orang tersebut mempunyai tingkat pendidikan

rendah tetapi ia mendapatkan informasi yang baik dari

berbagai media, maka hal ini akan dapat meningkatkan

pengetahuan orang tersebut. Seseorang mendapatkan

informasi baik dari berbagai media misalnya TV, radio atau

surat kabar.

2.1.5.6 Lingkungan

Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada disekitar

manusia dan pengaruhnya dapat mempengaruhi

perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

2.1.5.7 Sosial Budaya

Kebudayaan berpindah dari setiap generasi manusia,

setiap generasi selalu melanjutkan apa yang telah mereka

pelajari dan juga apa yang mereka sendiri tambahkan dalam

budaya tersebut. Kebudayaan juga sebagai jalan arah

didalam bertindak dan berfikir sesuai dengan pengalaman

yang sudah dimilikinya.

Page 25: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.2 Kehamilan

2.2.1 Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan

normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar

atau 9 bulan menurut kalender internsional. (Sarwono, 2009)

2.2.2 Diagnosis kehamilan

Tanda dan gejala kehamilan sebagai berikut :

2.2.2.1 Tanda dugaan kehamilan diantaranya amenorea (terlambat

datang bulan), mual dan muntah (emesis), pusing,

miksing/sering buang air kecil, obstipasi, hiperpigmentasi: striae,

cloasma, linea nigra, varises, payudara menegang, perubahan

perasaan, berat badan bertambah. (Sulistyawati, 2012)

2.2.2.2 Tanda tidak pasti kehamilan diantaranya rahim membesar,

tanda Hegar, tanda Chadwick, yaitu warna kebiruan pada

serviks, vagina dan vulva, tanda Piskacek, yaitu pembesaran

uterus ke salah satu arah sehingga jelas ke arah pembesaran

tersebut, braxton Hicks, bila uterus dirangsang (distimulasi

dengan diraba) akan mudah berkontraksi, basal Metabolisme

Rate (BMR) meningkat, ballottement positif.

Jika dilakukan pemeriksaan palpasi di perut ibu dengan

cara menggoyang-goyangkan di salah satu sisi, maka akan

terasa “pantulan” di sisi yang lain, tes urine kehamilan (tes HCG)

positif. Tes urin dilaksanakan minimal satu minggu setelah

terjadi pembuahan.

Tujuan dari pemeriksaan ini adalah mengetahui kadar

hormon gonadotropin dalam urin. Kadar yang melebihi ambang

normal, mengindikasikan bahwa wanita mengalami kehamilan.

(Sulistyawati, 2012)

Page 26: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.2.2.3 Tanda pasti kehamilan yaitu terdengar denyut jantung janin,

terasa gerakan janin, pada pemeriksaan USG terlihat adanya

kantong kehamilan, ada gambaran embrio, pada pemeriksaan

rontgen terlihat adanya rangka janin (>16 minggu). (Sulistyawati,

2012)

2.2.3 Perubahan fisologis pada kehamilan

2.2.3.1 Rahim (uterus)

Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau

beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia,

sehingga menjadi seberat 1000 gram saat akhir kehamilan.

Hubungan antara besarnya rahim dan usia kehamilan penting

untuk diketahui penyimpangan kehamilan.

2.2.3.2 Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, ovarium yang mengandung

korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai

terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu.

2.2.3.3 Payudara

Penampakan payudara pada ibu hamil yaitu payudara

menjadi lebih besar, areola mammae hiperpigmentasi,

glandula Montgommery makin tampak, puting susu makin

menonjol, pengeluaran ASI belum berlangsung karena

prolaktin belum berfungsi, karena hambatan dari PIH

(Prolaktine Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI,

setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga

pembuatan ASI dapat berlangsung.

2.2.3.4 Sirkulasi darah ibu

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara

lain meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat

memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin

dalam rahim. Pengaruh hormon estrogen dan progesteron

makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai

beberapa perubahan peredaran darah yaitu :

Page 27: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah

lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi

pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada

usia kehamilan 32 minggu.

Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi

pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan

vulome darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai

anemia fisiologis.

Protein darah dalam bentuk albumin dan gamaglobulin

dapat menurun pada triwulan pertama, sedangkan fibrinogen

meningkat. Pada post partum dengan terjadinya

hemokonsentrasi dapat terjadi trombofeblitis.

Sistem respirasi pada kehamilan, terjadi juga perubahan

sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2.

Sistem pencernaan, oleh pengaruh estrogen, pengeluaran

asam lambung meningkat dan dapat menyebabkan

pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung

terasa panas, terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama

pagi hari, yang disebut morning sickness, muntah yang terjadi

disebut emesis gravidarum.

Perubahan pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen

dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore

stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh

kelenjar suprarenalis.

Metabolisme, dengan terjadinya kehamilan, metabolisme

tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana

kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan

persiapan memberikan ASI. (Manuaba, 2010)

Page 28: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.2.4 Tanda bahaya kehamilan

2.2.4.1 Perdarahan

2.2.4.2 Hiperemesis Gravidarum

2.2.4.3 Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang

kala disertai kejang

2.2.4.4 Demam tinggi

2.2.4.5 Keluar air ketuban sebelum waktunya

2.2.4.6 Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak

bergerak

2.2.4.7 Sakit kepala hebat

2.2.4.8 Nyeri abdomen yang hebat. (Saifudin, 2009)

2.2.5 Faktor resiko kehamilan

Menurut Manuaba (2010), faktor resiko yang perlu diperhatikan

sebagai berikut :

2.2.5.1 Berdasarkan anamnesis yaitu usia ibu yang beresiko < 20

tahun, > 35 tahun.

2.2.5.2 Riwayat operasi (operasi tumor vagina, oprasi persalinan atau

operasi pada rahim),

2.2.5.3 Riwayat kehamilan (keguguran berulang, kematian intrauterine,

sering, mengalami pendarahan saat hamil, terjadi infeksi saat

hamil, anak terkecil lebih dari 5 tahun tanpa KB),

2.2.5.4 Riwayat persalinan (persalinan prematur, persalinan dengan

Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR), persalinan lahir mati,

persalinan dengan induksi, persalinan dengan plasenta

manual, persalinan dengan perdarahan post partum, persalinan

dengan tindakan), hasil pemeriksaan fisik.

2.2.5.5 Hasil pemeriksaan fisik umum (tinggi badan kurang dari 145

cm, deformitas pada tulang panggul, kehamilan disertai

anemia, penyakit jantung, diabetes melitus atau ginjal)

2.2.5.6 Hasil pemeriksaan kehamilan (kehamilan trimester I seperti

Hiper Emesis Gravidarum berat, perdarahan, infeksi

intrauterine, nyeri abdomen, serviks inkompeten, kista ovarium

atau mioma uteri, kehamilan trimester II dan III seperti

Page 29: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

preeklamsia, eklamsia, perdarahan, kehamilan kembar,

hidramnion, dismaturitas atau gangguan pertumbuhan,

kehamilan dengan kelainan letak seperti letak sungsang atau

letak lintang, kepala belum masuk Pintu Atas Panggul (PAP)

minggu ke 36 minggu pada primi gravid, kehamilan lewat

waktu). (Manuaba, 2010)

2.2.6 Asuhan Antenatal Care

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan

kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal

melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

(Prawirohardjo, 2010)

2.2.7 Tujuan Antenatal Care

2.2.7.1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan

ibu dan tumbuh kembang bayi

2.2.7.2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatn fisik, mental,

dan sosial ibu dan bayi.

2.2.7.3 Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

2.2.7.4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal

mungkin.

2.2.7.5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI ekslusif

2.2.7.6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.

2.2.8 Kebijakan program

Menurut Saiffudin (2009), kunjungan antenatal sebaiknya

dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu satu kali pada

triwulan satu, satu kali pada triwulan kedua, dua kali pada triwulan ke

tiga.

Page 30: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.2.9 Pelayanan asuhan standar minimal “14 T”

Pelayanan asuhan standar minimal 14 T yaitu timbang berat

badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet

Fe sebanyak 90 tablet, pemberian imunisasi TT, pemeriksaan tes

haemoglobin (HB), pemeriksaan tes Venerial disease Research

Laboratory (VDRL), perawatan payudara, senam payudara dan pijat

tekan payudara, pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil,

temu wicara dalam rangka persiapan rujukan, pemeriksaan tes protein

urine atas indikasi, pemeriksaan tes reduksi glukosa urine atas

indikasi, pemberian terapi kapsul yodium, pemberian terapi anti

malaria. (Depkes, 2011)

2.2.10 Kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil

- Kalori

Jumlah kalori yang diperlukan bagi ibu hamil untuk setiap

harinya adalah 2.500 kalori. Pengetahuan tentang berbagai jenis

makanan yang dapat memberikan kecukupan kalori tersebut

sebaiknya dapat dijelaskan secara rinci dan bahasa yang

dimengerti oleh para ibu hamil dan keluarganya.

Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas

dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya

preeclampsia. Jumlah pertambahan berat badan sebaiknya tidak

melebihi 10-12 kg selama hamil.

- Protein

Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85

gram per hari. Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari

tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam,

keju, susu, telur). Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran

premature, anemia dan edema.

- Kalsium

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari.

Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi

Page 31: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah

diperoleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat.

Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau

estoemalasia pada ibu.

- Zat besi

Metablisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan

kecukupan oksigenasi jaringan yang diperoleh dari pengikatan

dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel-sel

darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang

normal diperlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah

30 mg per hari terutama setelah trimester ke II. Bila tidak

ditemukan anemia pemberian besi perminggu cukup adekuat. Zat

besi yang diberikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous

furnarate, atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu

hamil dapat menyebabkan defisiensi zat besi.

- Asam folat

Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan

asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang

dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikro gram per hari.

Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia

megaloblastik pada ibu hamil.

2.3 Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) dalam kehamilan

2.3.1 Definisi tablet zat besi (Fe)

Tablet zat besi (Fe) atau tablet tambah darah adalah suplemen

yang mengandung zat besi. Suplemen gizi adalah kemasan baik berupa

tablet, kaplet, maupun sirup, yang memiliki kandungan zat-zat nutrisi

yang dibutuhkan oleh tubuh. Umumnya zat-zat nutrisi yang ada dalam

suplemen terdapat pula pada makanan. (Mandriwati, 2011)

Page 32: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.3.2 Zat besi

Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat

dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Dalam tubuh

manusia zat besi memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu untuk

mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan dan mengangkut

electron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Untuk

mengangkut oksigen, zat besi harus bergabung dengan protein

membentuk hemoglobin di dalam sel darah merah dan myoglobin di

dalam serabut otot. Bila bergabung dengan protein di dalam sel zat besi

membentuk enzim yang berperan di dalam pembentukan energi di

dalam sel.

Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem

biologis di dalam tubuh. Zat besi bermanfaat dalam sintesis hemoglobin

dalam darah, memproduksi panas untuk adenotrifosfat dalam respirasi

sel. Zat besi di dalam tubuh disimpan di hati, limpa, dan sumsum tulang.

Komposisi zat besi di dalam tubuh 70% dalam hemoglobin darah

(hemoglobin darah berfungsi mengangkat oksigen ke seluruh jaringan

tubuh) dan 30% dalam mioglobin (simpanan oksigen intramuskular).

(Mandriwati, 2011)

2.3.3 Tujuan mengkonsumsi zat besi

Untuk mencegah terjadinya ibu hamil terkena anemia, mencegah

menurunnya konsentrasi, iritabilitas, sakit kepala, perdarahan, pucat,

pecah-pecah di ujung mulut, kulit kering, rapuhnya rambut dan kuku

(Fitrianingsih, 2009).

2.3.4 Fungsi zat besi

Pada waktu hamil, keperluan akan zat besi sangat meningkat

untuk pembentukan darah janin dan persediaan darah ibu masa laktasi

sampai enam bulan sesudah melahirkan, karena air susu ibu tidak

mengandung garam, selain itu persediaan zat besi untuk cadangan

penggantian darah yang hilang pada waktu persalinan (Salmah,et al,

2006).

Page 33: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Zat besi sebagai hemeiron (makanan yang mengandung zat- zat

yang sangat baik untuk pembentukan hemoglobin. Selain berfungsi

meningkatkan daya tahan tubuh wanita hamil, juga membantu

pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendorong

perkembangan otak ( Solihah, 2008).

2.3.5 Sumber makanan yang mengandung zat besi

Zat besi yang berasal dari hewani yaitu; daging, ayam, ikan, telur.

Zat besi yang berasal dari nabati yaitu;kacang-kacangan, sayuran hijau,

dan pisang ambon.

Keanekaragaman konsumsi makanan berperan penting dalam

membantu meningkatkan penyerapan Fe didalam tubuh. Kehadiran

protein hewani, vitamin C, Vitamin A, Asam folat, zat gizi mikro lain

dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain

dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya

kecukupan vitamin A, karena makanan sumber zat besi biasanya juga

merupakan sumber vitamin A (Almatsier, 2002).

2.3.6 Kebutuhan Zat Besi pada ibu hamil

Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan meningkat, ini

ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan janin untuk bertumbuh

(pertumbuhan janin memerlukan banyak darah zat besi, pertumbuhan

plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya enzim 1000mg

selama hamil (Arisman, 2007).

Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga

yaitu sekitar 6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini

dapat diambil dari cadangan zat besi dan peningkatan adaptif

penyerapan zat besi melalui saluran cerna. Apabila cadangan zat besi

sangat sedikit atau tidak ada sama sekali sedangkan kandungan dan

serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian suplemen

sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil

(Arisman, 2007).

Kebutuhan zat besi menurut Waryana,(2010) adalah sebagai

berikut:

Page 34: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.3.6.1 Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg/hari, (kehilangan basal

0,8 mg/hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel

darah merah

2.3.6.2 Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal

0,8 mg/hari) ditambah kebutuhan sel darah merah 300 mg dan

conceptus 115 mg

2.3.6.3 Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg/hari, (kehilangan basal

0,8 mg/hari) ditamabah kebutuhan sel darah merah 150 mg dan

conceptus 223mg.

2.3.7 Efek samping terapi tablet tambah darah pada ibu hamil

Salah satu efek samping dalam mengkonsumsi suplemen zat besi

adalah timbulnya sembelit, sebaiknya makan buah - buahan / makanan

lain yang tinggi serat, serta minum sedikitnya delapan gelas cairan

dalam sehari (Musbikin, 2008). Bila ibu merasa mual, konstipasi atau

diare akibat tablet besi, dianjurkan untuk meminumnya setelah makan.

Sebaiknya tablet zat besi dimakan bersama buah- buahan yang

mengandung vitamin c, karena menambah penyerapan. Jangan minum

dengan susu, teh, kopi karena akan menghambat penyerapan. Tablet

zat besi dapat diminum pada malam hari sebelum tidur untuk

mengurangi efek samping. (Salmah, et, al, 2006).

2.3.8 Dosis tablet tambah darah pada ibu hamil

Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan

salah satu cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan

kadar Hb sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana

satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg

ferrosulfat. Selama kehamilan minimal diberikan 90 tablet sampai 42

minggu setelah melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil

pertama.

Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan

asam folat 500 mg. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh

atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan (Djuanda, 2007).

Page 35: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan

dengan interval sedikitnya 6-8 jam dan kemudian interval ini di

tingkatkan hingga 12 atau 24

Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang

yaitu memasuki usia kehamilan 16 mg. (Salmah,et al, 2006).

2.3.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi besi

Menurut almatsier (2002), absorpsi terjadi dibagian atas usus

halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut protein khusus. Ada dua

jenis alat angkut protein didalam sel mukosa usus halus yang

membantu penyerapan besi, yaitu transferin dan feritin. Transferin yaitu

protein yang disintetis didalam hati.

Banyak faktor berpengaruh terhadap absorpsi besi antara lain

bentuk besi didalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya,

asam organic, tinin terdapat didalam teh, kopi dan beberapa jenis

sayuran dan buah yang menghambat absorbsi besi dengan cara

mengikatnya, tingkat keasaman lambung meningkat daya larut besi,

kebutuhan tubuh Kebutuhan tubuh akan besi sangat berpengaruh besar

terhadap absorbsi besi.

2.3.10 Akibat kekurangan Zat Besi

Jika kekurangan tablet Fe pada ibu hamil dapat berpengaruh pada

kehamilannya itu sendiri misalnya ibu hamil tersebut bisa terjadi

anemia, anemia itu sendiri bisa terjadi pada kehamilan persalinan dan

nifas seperti: keguguran, partus prematurus, inersia uteri, atonia uteri,

syok, infeksi intrapartum dan nifas. Sedangkan pengaruh anemia

pada janin seperti: abortus, IUFD, Stillbrith (kematian janin saat lahir),

kematian perinatal tinggi, prematuritas, dapat terjadi cacat bawaan,

cadangan besi kurang (Nugraheny, 2009).

Dalam kondisi hamil pada ibu-ibu yang aktif bekerja membutuhkan

zat besi lebih banyak karena zat besi dikeluarkan bersamaan dengan

kalori, setiap ada aktivitas tubuh. Fungsi persiapan zat besi dalam

tubuh ibu hamil untuk kebutuhan aktivitas tubuh setiap hari, stabilitas

kadar hemoglobin dalam darah supaya aliran oksigen ke janin

Page 36: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

optimal, menghindarkan kelelahan saat bersalin sehingga tidak terjadi

perdarahan yang berlebihan.

2.3.11 Indikasi penggunaan zat besi

Satu-satunya indikasi klinis penggunaan preparat zat besi adalah

pengobatan atau pencegahan anemia defisiensi besi. Untuk

pengobatan pada defisi pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan

anemia (gejala defisiensi besi), dan terapi pencegahan defisiensi besi

selama masa kehamilan (Fitrianingsih, 2009).

2.3.12 Cara kerja obat

Maltofer tablet adalah sediaan zat besi untuk pengobatan

defisiensi zat besi laten dan anemia. Besi adalah komponen penting

dari hemoglobin, myoglobin, dan enzim-enzim yang mengandung

besi. Biasanya defisiensi zat besi dapat menyebabkan cepat lelah,

menurunya kosentrasi, iritabilitas, perasaan gelisah, sakit kepala,

hilang nafsu makan, peka terhadap stress dan infeksi, pucat, pecah-

pecah di ujung mulut, kulit kering dan rapuhnya rambut dan kuku.

(Fitrianingsih, 2009).

2.3.13 Anemia dalam kehamilan

Anemia dalam kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia

(Manuaba, 2010).

2.3.14 Penyebab Anemia

Penyebab anemia adalah sebagai berikut Kurang gizi/malnutrisi,

kurang zat besi dalam zat makanan, malabsorpsi, kehilangan darah

yang banyak: persalinan yang lalu, haid, penyakit kronik: TBC, paru,

cacing usus, malaria, dan lain-lain. kebanyakan anemia dalam

kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Fe) dan perdarahan akut

dan tidak jarang keduanya saling berintekrasi (Saifuddin, 2006).

Page 37: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

2.3.15 Gejala Anemia pada Ibu Hamil

Gejala anemia pada kehamilan yaitu ibu mengeluh cepat lelah,

sering pusing, mata berkunang-kunang, malaise, nafsu makan turun,

konsentrasi hilang, nafas pendek (pada anemia yang parah),

konjungtiva pucat, muka pucat, ujung kuku pucat dan keluhan mual

muntah lebih hebat pada hamil muda (Manuaba, 2010).

2.3.16 Patofisiologi Anemia dalam Kehamilan

Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut

hidremia atau hipervolemia. Bertambahnya sel-sel darah kurang bila

dibandingkan dengan bertambahnya plasma, sehingga terjadi

pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding sebagai

berikut plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%

(Wiknjosostro, 2006).

2.3.17 Pengaruh Anemia pada Kehamilan

Menurut Manuaba (2010) pengaruh anemia pada kehamilan,

persalinan, nifas dan janin adalah sebagai berikut:

- Pengaruh Anemia terhadap Kehamilan

Abortus (keguguran)Persalinan prematurus, angguan

pertumbuhan janin dalam rahim, ncaman dekompensasi kordis

(Hb < 6 gr%), mola hidati dosa, mudah terjadi infeksi, hyperemesis

gravidarum, perdarahan sebelum persalinan, ketuban pecah dini

- Pengaruh Anemia terhadap Janin

Kematian janin dalam kandungan, berat bayi lahir rendah,

kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, mudah terinfeksi sampai

kematian perinatal, inteligensi rendah.

2.3.18 Penanganan Anemia

Menurut Saifuddin (2009) penanganan anemia pada ibu hamil

dilakukan dengan :

- Pemberian preparat parental yaitu dengan ferum dextran

sebanyak 1000 mg (20 ml) intravena atau 2 x 10 ml/I pada gletus,

dapat meningkatkan kadar Hb relatif cepat yaitu 2%.

Page 38: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

- Meningkatkan konsumsi zat besi dari sumber alami melalui

penyuluhan terutama makanan yang bersumber hewani yang

mudah diserap seperti hati, ikan, daging, dan lain-lain. Selain itu

perlu ditingkatkan makanan yang banyak mengandung vitamin C

dan vitamin A (buah dan sayuran), (Almatsier, 2009).

- Penanganan anemia pada ibu hamil dilakukan dengan pemberian

zat besi sebanyak 60 mg / hari selama 30 hari (Arisman, 2003).

- Pencegahan anemia dilakukan dengan memberikan tablet Fe 30

mg selama 90 hari (Arisman, 2003).

- Kombinasi 60 mg besi dan 50 ug asam folat untuk profilaksis

anemia (Saifuddin, 2006)

2.4 Gambaran Pengetahuan Ibu hamil Tentang Pentingnya Tablet zat besi

(Fe) pada Kehamilan

2.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar

menjawab pertanyaan “what”. (Notoatmojo, 2010.)

Apabila pengetahuan itu mempunyai sasaran yang tertentu,

mempunyai metode atau pendekatan untuk mengkaji objek tersebut

sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis dan

diakui secara universal, maka terbentuklah disiplin ilmu. (Notoatmojo,

2010).

Pengukuran Pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan isi materi yang akan diukur dari subjek

penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dapat kita disesuaikan dengan tingkatan-

tingkatan yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang.

2.4.2 Umur

Umur adalah masa perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir

sampai batas pengumpulan data (Kamus Bahasa Indonesia). Semakin

cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih

matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin tinggi tingkat

pengetahun yang didapat. Pada umumnya usia yang lebih dari 35

Page 39: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

tahun sangat berpengaruh karena disebabkan pengalaman ibu

banyak, dengan perilaku seperti ini akan sangat mempengaruhi tingkat

pengetahuan ibu ini juga dipengaruhi oleh pergaulan ibu yang sudah

banyak dan luas sehingga mempunyai pengetahuan yang lebih baik.

(Hurlock, 2008)

Umur sangat berpengaruh terhadap proses reproduksi, khususnya

usia 20-25 tahun merupakan usia yang paling baik untuk hamil dan

bersalin. (Yayasan Pendidikan Kesehatan Perempuan, 2006). Dengan

bertambahnya umur maka tingkat perkembangan akan berkembang

sesuai pengetahuan yang pernah didapat juga dari pengalaman

sendiri. Umur di bagi menjadi 3 yaitu < 20 tahun, 20-35 tahun dan > 35

tahun.

2.4.3 Gravida

Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono, 2009). Primi yang

berarti pertama (Maimunah, 2008). Primigravida adalah ibu yang

pertama kali hamil. Kehamilan (graviditas) dimulai dengan konsepsi

(pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. (Bobak dkk,

2005).

Multigravida adalah seorang perempuan yang telah hamil

beberapa kali. Grandemultipara adalah kehamilan lebih dari 5 kali

melahirkan bayi baik yang hidup maupun mati. Maka semakin sering

seorang ibu hamil, semakin mengetahui pula pentingnya tablet zat besi

untuk kehamilan.

Dengan semakin banyak garavida seseorang maka pengalaman

yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena pengalaman

seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan. (Arikunto,

2008)

2.4.4 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses pembentukan kecepatan

seseorang secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama

manusia (Notoatmodjo, 2005). Maka semakin tinggi tingkat pendidikan

manusia semakin meningkat pula pengetahuan dan keterampilannya.

Page 40: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya hal-

hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas

hidup. Maka tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin mudah

menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Sebaliknya, pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru

diperhatikan. (Nursalam, 2008)

Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang

terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang

pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap

hal yang dihadapinya.

2.4.5 Status Pekerjaan

Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi,

sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Pengeluaran

energi untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk

mencapai tujuan tertentu. (Anonim, 2012)

Pekerjaan di bagi menjadi 2 yaitu bekerja dan tidak bekerja.

Seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena

seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua

orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan

yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan

pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak

bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang

tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang

mendapatkan informasi. (Notoajmoto, 2010)

Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas

yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman.

2.4.6 Sumber Informasi

Menurut Wied Hary A (2008) informasi akan memberikan

pengaruh pada pengetahuan seseorang. Meskipun seseorang memiliki

Page 41: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

pendidikan yang rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik

dari berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu

akan dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah

tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

misalnya TV, radio atau surat kabar maka semakin sering seseorang

mengakses informasi akan dapat meningkatkan pengetahuan

seseorang. (Notoatmodjo, 2010)

Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang seiring

dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat mencari

informasi tentang kehamilan, tidak hanya dari tenaga kesehatan tetapi

juga mencari informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti

dari buku bacaan, koran, televisi, radio, internet.

Page 42: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian ini hanya memberikan Gambaran Pengetahuan Ibu hamil

tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas

Cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013

Gambar .1.

Bagan Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependent

Dalam kerangka konsep diatas yang termasuk dalam variabel

independen yaitu gambaran Ibu hamil (umur, gravida, pendidikan, status

pekerjaan, sumber informasi) sedangkan variabel dependen yaitu Pengetahuan

Ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kehamilan.

Umur

Gravida

Pendidikan

Status pekerjaan

Sumber informasi

Pengetahuan Ibu hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) Pada kehamilan.

Page 43: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

3.2 Definisi Operasional

Definisi operasional di buat untuk memudahkan dan memahami

penelitian ini dan akan di jelaskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

No Variabel Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe)

Kemampuan responden untuk menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam kuesioner

Mengisi kuesioner

Kuesioner 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang

Ordinal

2. Umur ibu perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir sampai batas pengumpulan data

Mengisi kuesioner

Kueisoner 1. < 20 th 2. 20-35 th 3. > 35 th

Nominal

3. Gravida Jumlah kehamilan seorang wanita

Mengisi kuesioner

Kuesioner 1. Primi 2. Multi 3. Grademulti

Nominal

4. Pendidikan ibu

Suatu jenjang formal diikuti/diperoleh dalam pendidikan terakhir ibu dan mendapatkan ijazah

Mengisi kuesioner

Kuesioner 1. ≤ SD 2. SLTP 3. ≥ SLTA

Ordinal

5. Status pekerjaan

Sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk

Mengisi kuesioner

Kuesioner 1. Bekerja 2. Tidak

bekerja

Ordinal

Page 44: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

mendapatkan penghasilan.

6. Sumber Informasi

Data yang telah di proses yang mempunyai nilai nyata sehingga dapat diterima oleh si penerima (Notoatmodjo, 2007)

Mengisi kuesioner

Kuisioner 1. Media cetak, Media elektroni

2. Tenaga Kesehatan

Nominal

Page 45: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode deskritif yaitu metode penelitian

yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran / deskritif

tentang suatu keadaan secara objektif. (Notoatmojo, 2010)

Metode penelitian deskriptif ini dilakukan dengan pendekatan cross

sectional yaitu suatu penelitian dimana variabel–variabel yang termasuk efek

di observasi sekaligus pada waktu yang sama. (Notoatmojo, 2010)

4.2 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan di puskesmas cibeber kota cilegon dan waktu

penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2013.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan pendapat di atas maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di puskesmas

cibeber kota cilegon Periode Mei-Juni 2013.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmodjo,

2010).

Adapun Sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu hamil

yang berkunjung di puskesmas cibeber kota cilegon Pada bulan Mei-

Juni 2013.

4.3.3 Besar sampel

Untuk menentukan besar sampel dengan cara

mengidentifikasikan pertanyaan penelitian berdasarkan parameter

dan jenis penelitian. Dalam penentuan besaran sampel ini, peneliti

ingin mengetahui berapa besar pengetahuan ibu hamil tentang

Page 46: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

pentingnya tablet zat besi. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian

tersebut termasuk kedalam penelitian deskriptif kategori.

Dengan demikian dapat dirumuskan :

2

d

P.Q2

Zαn

2

)1,0(

735,0.265,02

96,1n

01,0

735,0.265,0.84,3

.74orangn

Keterangan :

N : Besar Sampel

Z : Standar deviasi normal:1,96 dan derajat kemaknaan :

95%

P : Proporsi ibu hamil yang berpengetahuan baik tentang

pentingnya tablet Fe yaitu 26,5%.

Q : 1-P (1-0,265=0,735)

d : Presisi yaitu sebesar 10% (0,1)

4.3.4 Cara pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling.

Quota sampling ialah teknik pengambilan sampling dalam bentuk

distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih acak

melainkan secara kebetulan saja.

Dalam teknik ini jumlah populasi tidak diperhitungkan, tetapi

diklasifikasikan dalam beberapa kelompok. Sampel diambil dengan

memberikan jatah atau quota tertentu pada setiap kelompok.

01,0

74,0n

Page 47: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Pengumpulan data dilakukan langsung pada setiap unit sampling.

Setelah jatah terpenuhi, pengumpulan data dihentikan.

Teknik pengambilan sampel ini dengan cara menetapkan jumlah

tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan

sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga atau tidak

jelas), kemudian dengan patokan jumlah tersebut peneliti mengambil

sampel secara sembarang asal memenuhi persyaratan sebagai

sampel dari populasi tersebut.

4.4 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

data primer dan dalam penelitian ini alat yang digunakan adalah kuesioner.

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden. Adapun keuntungan menggunakan

kuesioner yaitu sebagai berikut:

4.4.1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti

4.4.2 Dapat dibagikan secara serentak

4.4.3 Dapat dijawab responden menurut waktu senggang responden

4.4.4 Dapat di buat terstandar sehingga bagi semua responden dapat di beri

pertanyaan yang benar-benar sama. (Notoatmodjo, 2007)

4.5 Etika Penelitian

Sebelum diwawancara, responden lebih dahulu akan diminta

persetujuan lisan melalui informed consent dan akan dijelaskan bahwa

penelitian ini tidak memiliki implikasi etik berupa bahaya ataupun komplikasi

perlakuan. Dipilihnya persetujuan secara lisan pada informed consent,

karena bentuk penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko fisik, medis

ataupun social pada subyek yang diteliti dan hanya akan memerlukan

partisipasi waktu saja. Seluruh data yang diperoleh melalui penelitian ini akan

dirahasiakan oleh peneliti dan hanya akan diperlukan untuk kegiatan ilmiah

semata-mata.

Page 48: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

4.6 Pengolahan data dan analisis data

4.6.1 Pengolahan Data

Pengolahan data hasil penelitian di olah dengan tahapan sebagai

berikut :

4.6.1.1 Editing yaitu pengecekan data yang telah diperoleh untuk

menghindari kekeliruan

4.6.1.2 Cheklist yaitu proses pemindahan data dari buku register

pengumpulan data ke program computer dengan pengolahan

data checklist

4.6.1.3 Entry Data yaitu proses pemindahan data dari fofmulir

pengumpulan data ke program komputer dengan

menggunakan fasilitas pengolahan data statistik.

4.6.1.4 Processing Data yaitu setelah semua data terkumpul dan data

juga sudah dikoding, maka langkah selanjutnya adalah

memproses data sehingga di analisis. Proses pengolahan data

dilakukan dengan cara memindahkan data ke paket program

komputer pengolahan data statistic

4.6.1.5 Tabulating yaitu pada tahap ini, jawaban-jawaban responden

yang sama dikelompokkan dengan teliti dan teratur lalu

dihitung dan dijumlahkan, kemudian dituliskan dalam bentuk

tabel-tabel.

4.6.1.6 Cleaning Data yaitu kegiatan memeriksa kembali data yang

sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan

mungkin terjadi pada saat mengentry data kekomputer.

4.6.2 Analisa data

Hasil–hasil yang diperoleh dianalisis dengan cara perhitungan

presentase. Rumus yang dipakai untuk menghitung presentase

adalah sebagai berikut (Notoatmodjo,2005) :

X

P = x 100%

N

Page 49: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Keterangan:

P : Presentase

X : Jumlah jawaban yang benar

N : Jumlah jawaban seluruhnya

4.7 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan pada penelitian ini adalah penelitian ini hanya

dilakukan satu tempat dan adanya keterbatasan dalam penyusunan dan

penelitian dikarena mahasiswa masih dalam tahap pembelajaran, adanya

keterbatasan dalam pengambilan sampel dikarenakan adanya keterbatasan

dalam waktu, tenaga, dan dana, sistem pengelompokan sampel melalui

beberapa tahapan sehingga mungkin membutuhkan waktu yang lama.

Page 50: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan Hasil Penelitian pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon

periode Mei-Juni 2013, dengan jumlah sampel 74 ibu hamil. Penelitian ini

bersifat deskriptif dan pengumpulan data dari primer yang diperoleh dengan

menggunakan kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

quota sampling.

Dilakukan analisis untuk melihat distribusi tiap-tiap variable yaitu tingkat

pengetahuan, umur, gravida, pendidikan, usia kehamilan, status pekerjaan,

sumber informasi. Dan hasil yang diperoleh ditampilkan dalam tabel-tabel di

bawah ini :

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat besi (Fe) pada masa Kehamilan di Puskesmas

Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Pengetahuan tentang tablet zat besi

F %

Baik 15 20,27

Cukup 38 51,35

Kurang 21 28,38

JUMLAH 74 100

Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

sebagian besar memiliki pengetahuan cukup sebanyak 38 orang (51,35%),

ibu hamil yang berpengetahuan kurang sebanyak 21 orang (28,38%) dan ibu

yang berpengetahuan baik sebanyak 15 orang (20,27%).

Page 51: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur di Puskesmas Cibeber

Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Umur F %

< 20 thn 19 25,68

20-35 thn 40 54,05

> 35 thn 15 20,27

JUMLAH 74 100

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

sebagian besar yang berumur 20-35 tahun sebanyak 40 orang (54,05%), ibu

hamil yang berumur ≤ 20 tahun sebanyak 19 orang (25,68%) dan yang

berumur >35 tahun sebanyak 15 orang (20,27 %)

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Gravida di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Gravida F %

Primigravida 32 43,24

Multigravida 34 45,95

Grade multigravida 8 10,81

JUMLAH 74 100

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

sebagian besar yang mempunyai 2 anak (multigravida) sebanyak 34 orang

(45,95%), ibu hamil yang mempunyai 1 anak (primigravida) sebanyak 32

orang (43,24%) dan yang mempunyai ≥ 4 anak (grade multigravida)

sebanyak 8 orang (10,81%).

Page 52: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas

Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Pendidikan F %

≤ SD 17 22,97

SLTP 33 44,60

≥ SLTA 24 32,43

JUMLAH 74 100

Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

sebagian besar yang berpendidikan SLTP sebanyak 33 orang (44,60%),

yang berpendidikan ≥ SLTA 24 orang (32,43%) dan yang berpendidikan ≤SD

sebanyak 17 orang (22,97%).

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Pekerjaan di Puskesmas

Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Status pekerjaan F %

Bekerja 18 24,32

Tidak Bekerja 56 75,68

JUMLAH 74 100

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

sebagian besar ibu yang tidak bekerja sebanyak 56 orang (75,68%)

sedangkan yang bekerja sebanyak 18 orang (24,32%).

Page 53: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Sumber Informasi di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Sumber Informasi F %

Media cetak/ Elektronik 24 32,43

Tenaga kesehatan 50 67,57

JUMLAH 74 100

Berdasarkan tabel 5.7 dapat diketahui bahwa dari 74 ibu hamil

sebagian besar yang mendapatkan sumber informasi dari tenaga kesehatan

yaitu sebanyak 50 orang (67,57%) sedangkan yang mendapatkan sumber

informasi dari media elektronik/cetak yaitu sebanyak 24 orang (32,43%)

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang

Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Umur di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Umur

Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

<20 0 0 4 21.05 15 78,95 19 100

20-35 12 30 22 55 6 15 40 100

>35 3 20 12 80 0 0 15 100

JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori umur < 20 mayoritas memiliki

pengetahuan kurang sebesar 78.95%. pada kategori umur 20-35 tahun

Page 54: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 55%. Dan pada kategori

umur > 35 tahun mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 80%.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang

Pentingnya tablet zat besi (Fe) pada masa kehamilan dan Gravida di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Gravida

Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

Primigravida 1 3,13 10 31.25 21 65.62 32 100

Multigravida 8 23.53 26 76.47 0 0 34 100

Grade multigravida

6 75 2 25 0 0 8 100

JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori primigravida mayoritas

memiliki pengetahuan kurang yaitu 65.62%. pada kategori multigravida

mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu 76.47%. dan pada kategori

grade multigravida mayoritas memiliki pengetahuan baik sebesar 75%.

Page 55: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil berdasarkan tingkat pengetahuan Tentang Pentingnya Tablet Zat Besi (Fe) pada masa Kehamilan dan Pendidikan di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Pendidikan

Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

≤SD 0 0 11 64.70 6 35.30 17 100

SLTP 3 9.09 20 60.61 10 30.30 33 100

≥SLTA 12 50 7 29.17 5 20.83 24 100

JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori pendidikan ≤ SD mayoritas

memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 64.70%. pada kategori pendidikan

SLTP mayoritas memiliki pengetahuan cukup yaitu sebesar 60.61%. dan

pada kategori ≥ SLTA mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar

50%.

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat

besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Status pekerjaan di puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Status Pekerjaan

Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

Bekerja 10 55,56 6 33,33 2 11,11 18 100

Tidak Bekerja

5 8,93 32 57,14 19 33,93 56 100

JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

Page 56: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori status pekerjaan yang bekerja

mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu sebesar 55,56%, pada kategori

status pekerjaan yang tidak bekerja mayoritas memiliki pengetahuan cukup

sebesar 57,14%.

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat

besi (Fe) pada masa kehamilan Berdasarkan Sumber Informasi di Puskesmas Cibeber Kota Cilegon Periode Mei-Juni 2013

Sumber Informasi

Tingkat Pengetahuan tentang tablet zat besi

Jumlah

Baik Cukup Kurang

F % F % F % F %

Media cetak/Elektronik

13 54,17 9 37,5 2 8,33 24 100

Tenaga kesehatan

2 4 29 58 19 38 50 100

JUMLAH 15 20,27 38 51,35 21 28,38 74 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan

ibu hamil tentang tablet zat besi pada kategori sumber informasi dari media

cetak dan media elektronik mayoritas memiliki pengetahuan baik yaitu

sebesar 54.17%, pada kategori sumber informasi dari tenaga kesehatan

mayoritas memiliki pengetahuan cukup sebesar 58%.

Page 57: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

5.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada ibu hamil di

Puskesmas Cibeber Kota Cilegon tentang pentingnya tablet zat besi (Fe)

pada kehamilan. Dari 74 ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik yaitu

sebesar 20,27%. Di lihat dari hasil penelitian sebelumnya dengan judul

tingkat pengetahuan ibu hamil tentang tablet Fe, dapat dikategorikan

pengetahuan baik sebesar 26,5%. Dengan demikian hasil penelitian tingkat

pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang tablet zat

besi didapatkan tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya.

5.2.1 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe)

Berdasarkan Umur

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori umur 20 – 35 tahun yaitu

sebesar 30%.

Pernyataan ini sesuai dengan teori Elizabeth, 2009 yang

menyatakan bahwa Pada umumnya ibu dengan usia ≤ 20 tahun tingkat

perkembangan kognitifnya masih labil. Usia berpengaruh terhadap

pola pikir ibu yang berusia 20 – 35 tahun menunjukan kematangan

emosi yang stabil sehingga dapat mengambil keputusan dengan cukup

baik. Oleh karena itu ibu – ibu yang berusia 20 – 35 tahun cenderung

lebih matang dan lebih stabil dan mampu memecahkan masalah.

Namun dilihat dari hasil penelitian bahwa usia 20-35 tahun hanya

memiliki tingkat pengetahuan dikategori yang cukup karena cenderung

malas untuk mencari informasi tentang ilmu pengetahuan.

Dengan semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dan semakin

tinggi tingkat pengetahun yang didapat sehingga ibu hamil mengetahui

tentang pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya.

Page 58: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

5.2.2 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi (Fe)

Berdasarkan Gravida

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori grade multigravida yaitu

sebesar 75%.

Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Arikunto,

2008 bahwa Dengan semakin banyak gravida seseorang maka

pengalaman yang diperoleh lebih banyak dan beragam, karena

pengalaman seseorang bisa menjadi salah satu sumber pengetahuan.

Grade multigravida adalah seseorang wanita yang telah hamil

lebih dari empat kali, sehingga ibu lebih banyak memperoleh

pengalaman dari kehamilannya sehingga pengalaman tersebut bisa

menjadi sumber pengetahuan ibu tentang pentingnya tablet zat besi

(Fe) pada kehamilannya.

5.2.3 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi

Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori pendidikan ≥SLTA yaitu

sebesar 50%.

Pernyataan ini sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh

Nursalam, 2008 yang menyatakan bahwa Pendidikan diperlukan untuk

mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Maka tinggi tingkat

pendidikan seseorang, semakin mudah menerima informasi sehingga

banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya, pendidikan yang

kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap

nilai-nilai yang baru diperhatikan.

Maka seseorang dengan tingkat pengetahuan yang tinggi dapat

mempengaruhi tingkat pengetahuannya juga karena pola pikir yang

terbentuk akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang

Page 59: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

pendidikannya rendah, mereka cenderung berpikir sederhana terhadap

hal yang dihadapinya.

5.2.4 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi

Berdasarkan Status pekerjaan

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi pada

tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori status pekerjaan yang

bekerja yaitu sebesar 55.56%

Pernyataan ini sesuai dengan teori Notoajmoto, 2010 bahwa

seseorang yang bekerja memiliki pengetahuan yang baik karena

seseorang yang bekerja ada interaksi ada interaksi sesama semua

orang sehingga dengan mudah mendapatkan informasi sedangkan

yang tidak bekerja tidak mendapatkan penghasilan dalam melakukan

pekerjaan itu dan beraktifitas dirumah saja, bila seseorang tidak

bekerja tidak memiliki pengetahuan yang baik karena seseorang yang

tidak bekerja tidak ada interaksi sesama orang sehingga kurang

mendapatkan informasi.

Status pekerjaan ibu dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan

ibu, karena sebagian ibu yang bekerja akan memiliki pengetahuan luas

yang diperolehnya dari teman kerjanya yang berpengalaman sehingga

ibu mengetahui informasi tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada

masa kehamilan.

5.2.6 Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya tablet zat besi

Berdasarkan sumber informasi

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa presentasi tertinggi

pada tingkat pengetahuan ibu hamil yang memiliki pengetahuan

baik tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada kategori

sumber informasi yang mendapatkan informasi dari media cetak

dan elektronik yaitu sebesar 54.17%.

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan

seseorang. Meskipun seseorang memiliki pendidikan yang

Page 60: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari

berbagai media misalnya TV, radio atau surat kabar maka

semakin sering seseorang mengakses informasi akan dapat

meningkatkan pengetahuan seseorang. (Notoatmodjo, 2010)

Pada kenyataannya ilmu pengetahuan selalu berkembang

seiring dengan kemajuan jaman. Diharapkan ibu hamil dapat

mencari informasi tentang kehamilan, perubahan yang terjadi

saat kehamilan dan hal-hal yang perlu dihindari pada saat hamil

agar janin dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti dari buku

bacaan, koran, televisi, radio, internet.

Page 61: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi pada kehamilan di puskesmas cibeber kota cilegon

periode Mei-Juni 2013 dapat disimpulkan bahwa sebagian kecil dari 74 ibu

hamil yang berpengetahuan baik sebesar 20,27%.

6.1.2 Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi berdasarkan umur di puskesmas

cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang berumur

20-35 tahun pada kategori baik sebesar 30%.

6.1.3 Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi berdasarkan gravida di puskesmas

cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang

mempunyai anak > 4 (grade multigravida) pada kategori baik

sebesar 75%

6.1.4 Presentasi tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi berdasarkan pendidikan di puskesmas

cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah yang

berpendidikan ≥SLTA pada kategori baik sebesar 50%

6.1.5 Presentasi tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi berdasarkan status pekerjaan di

puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013, adalah

yang bekerja pada kategori baik yaitu sebesar 55.56%

6.1.6 Presentase tertinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi berdasarkan sumber informasi di

puskesmas cibeber kota cilegon periode Mei-Juni 2013 adalah

yang mendapatkan informasi dari media cetak dan elektronik pada

kategori baik yaitu sebesar 54.17%

Page 62: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

6.2 SARAN

6.2.1 Diharapkan tenaga kesehan memberikan konseling dan penyuluhan

kepada ibu hamil tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) pada

kehamilan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dan evaluasi

kembali apa yang telah dijelaskan.

6.2.2 Diharapkan lahan penelitian untuk mempertahankan yang sudah

dicapai dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk ibu

hamil.

6.2.3 Diharapkan masyarakat untuk ikut serta dan berperan aktif dalam

kegiatan kesehatan seperti melakukan pemeriksaan kehamilan di

puskesmas maupun di posyandu.

Page 63: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,s. 2008. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek edisi revisi

Jakarta : rineka cipta

Depkes RI, 2011. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan

Anak (PWS-KIA). Bina Kesehatan Masyarakat: Jakarta.

Depkes RI. 2008. http//:www.depkes.go.id (diakses pada tanggal 20 april 2013

pukul 14.00 WIB)

http://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/2012/07/pengaruh-pemberian-

tablet-fe-terhadap-kadar-hemoglobin-ibu-hamil.pdf (diakses pada

tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib)

http://mengobati.net/penyebab-kematian-ibu#.UXdczUpLn6I (diakses pada

tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib)

http://www.artikel.indonesianrehabequipment.com/2010/10/asupan-nutrisi-bagi-

calon-ibu.html#ixzz2SCeZfjcY (diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul

09.00 wib)

http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2010/09/13/pendarahan-

penyebab-utama-kematian-ibu-hamil-bersalin-dan-nifas-256715.html

(diakses pada tanggal 23 april 2013 pukul 09.00 wib)

Kusmiyati, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).Fitramaya :

Jakarta

Mandriwati,G.A. 2011. asuhan kebidanan antenatal : penuntun belajar. Jakarta.

EGC. 2011

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pustaka Utama.

B, Arisman. 2006. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC

Page 64: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

Notoatmodjo.2010.Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta :

Rineka Cipta

Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatan. Jakarta : salemba medika

Manuaba, Ida Bagus Gde, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan

Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC: Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono, 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal Dan Neonatal. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; Jakarta.

Prawirohardjo, Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; Jakarta.

Winknjosastro, Hanifa, 2008. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; Jakarta.

Page 65: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 66: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 67: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 68: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 69: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 70: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

PERNYATAAN PENELITI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA

TABLET ZAT BESI (FE) DI PUSKESMAS CIBEBER KOTA CILEGON

PERIODE MEI-JUNI 2013

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Nama : RENI ANDRIYANI

NIM : 10039

Mahasiswa Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon

Bermaksud memohon bantuan kepada ibu hamil di puskesmas cibeber

untuk mengisi kuesioner akan digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul Gambaran Pengetahuan ibu

hamil Tentang pentingnya tablet zat besi (Fe) di puskesmas cibeber periode Mei-

Juni 2013.

Untuk memperoleh data tersebut, saya melakukan wawancara yang

ditunjang oleh kuesioner dalam melakukan wawancara tersebut hanya

diperlukan waktu ± 5 menit.

Dengan demikian saya mohon kerjasamanya kepada responden dalam

memberikan data yang dibutuhkan dan informasi responden yang diberikan

merupakan rahasia. Terima Kasih atas waktu yang diberikan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Cilegon, Mei 2013

Peneliti

Ttd

(Reni Andriyani)

Page 71: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :……………………………………................................................

Alamat :……………………………………………………………………….

Saya bersedia ikut serta sebagai responden penelitian yang dilakukan

oleh mahasiswa Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon yang bernama Reni

Andriyani dengan judul penelitian “Gambaran Pengetahuan ibu hamil tentang

pentingnya tablet zat besi (Fe) di puskesmas cibeber periode Mei-Juni 2013”

Saya memahami penelitian ini tidak berakibat negative terhadap diri saya

dan kerahasiaan akan di jaga oleh karena itu saya bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini.

Cilegon, Mei 2013

Tanda tangan

( )

Page 72: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET

ZAT BESI (FE) PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS CIBEBER

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. No. Responden :

2. Umur :

1. < 20 th

2. 20-35 th

3. > 35 th

3. Pekerjaan :

1. Tidak bekerja

2. Bekerja

4. Kehamilan ke :

1. 1 anak

2. 2-4 anak

3. ≥ 4 anak

5. Pendidikan terakhir :

1. ≤SD

2. SLTP

3. ≥SLTA

6. Dimanakah ibu mendapatkan informasi tentang tablet zat besi (Fe) ?

1. Media Elektronik, Media Cetak

2. Tenaga Kesehatan

Page 73: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

B. PENGETAHUAN IBU HAMIL

Petunjuk : Dibawah ini terdapat beberapa pertanyaan dengan 4 item

jawaban.

Berikan tanda (X ) pada salah satu jawaban

1. Apa yang dimaksud tentang tablet zat besi ?

a. Tablet tambah darah yang mengandung zat besi

b. Tablet untuk kekebalan tubuh

c. Tablet penambah nafsu makan

2. Apa fungsi zat besi adalah……

a. Sebagai vitamin

b. Untuk kesehatan bayi

c. Meningkatkan pembentukan sel darah merah (hemoglobin) HB

3. Apa akibat yang bisa ditimbulkan apabila tidak mengkonsumsi tablet

zat besi?

a. Daya tahan tubuh menurun

b. Anemia

c. Sakit kronik

4. Jumlah suplemen tablet zat besi yang diperlukan ibu hamil selama

kehamilan adalah……

a. 40 tablet

b. 90 tablet

c. 80 tablet

5. Yang harus diperhatikan pada saat mengkonsumsi suplemen tablet

zat besi adalah……

a. minum tablet zat besi dengan air teh

Page 74: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

b. minum dengan kopi

c. minum dengan air jeruk

6. Agar ibu hamil terhindar dari anemia, maka dianjurkan dalam sehari

ibu mengkonsumsi tablet zat besi ……

a. 1 tablet sehari berturut-turut selama minimal 90 hari

b. 3 tablet sehari

c. Selagi ingat (berapa ibu mau)

7. Efek samping dari tablet Fe adalah ?

a. Susah buang air kecil

b. Susah tidur

c. Mual, sembelit (susah buang air besar)

8. Untuk mengurangi efek samping seperti mual, sebaiknya ibu

mengkonsumsi tablet Fe pada …?

a. Malam hari

b. Siang hari

c. Pagi hari

9. Apa saja sumber makanan yang mengandung zat besi ?

a. Nasi

b. Daging, ikan, telur

c. Mie

10. Ibu hamil sangat membutuhkan banyak asupan zat besi diusia

kehamilan……

a. Trimester II (12-24 minggu)

b. Trimester III ( > 28 minggu)

c. Trimester II dan III

Page 75: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

11. Yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh adalah

a. Vitamin C

b. Vitamin D

c. Vitamin K

12. Yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh adalah

a. Teh

b. Jus jeruk

c. Air mineral

13. Tablet zat besi di minum sebelum tidur dapat mengurangi …

a. Nafsu makan

b. Susah tidur

c. Mual

14. Pengaruh pada ibu hamil bila mengalami anemia dalam kehamilan

adalah

a. Keguguran

b. Kedinginan

c. Influenza

15. Pengaruh pada janin bila ibu hamil mengalami anemia dalam

kehamilan adalah

a. Kematian

b. Abortus

c. Gawat janin

Page 76: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

HASIL KUESIONER

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PENTINGNYA TABLET FE DI PUSKESMAS CIBEBER

KOTA CILEGON PERIODE JUNI 2013

No Nama Pengetahuan Umur Gravida Pendidikan Status pekerjaan Sumber

informasi

Baik Cuk

up

Kur

ang

<

20

20-

35

> 35 1 2-

4

≥4 ≤

SD

SLTP ≥

SLTA

Bekerja Tdk

bekerja

Media

cetak/

elektronik

Ten-

kes

1 Ny F √ √ √ √ √ √

2 Ny S √ √ √ √ √ √

3 Ny T √ √ √ √ √ √

4 Ny T √ √ √ √ √ √

5 Ny A √ √ √ √ √ √

6 Ny E √ √ √ √ √ √

7 Ny E √ √ √ √ √ √

8 Ny E √ √ √ √ √ √

9 Ny E √ √ √ √ √ √

10 Ny F √ √ √ √ √ √

Page 77: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

11 Ny H √ √ √ √ √ √

12 Ny H √ √ √ √ √ √

13 Ny I √ √ √ √ √ √

14 Ny N √ √ √ √ √ √

15 Ny S √ √ √ √ √ √

16 Ny S √ √ √ √ √ √

17 Ny S √ √ √ √ √ √

18 Ny S √ √ √ √ √ √

19 Ny T √ √ √ √ √ √

20 Ny H √ √ √ √ √ √

21 Ny H √ √ √ √ √ √

22 Ny S √ √ √ √ √ √

23 Ny B √ √ √ √ √ √

24 Ny S √ √ √ √ √ √

25 Ny M √ √ √ √ √ √

26 Ny N √ √ √ √ √ √

27 Ny S √ √ √ √ √ √

28 Ny S √ √ √ √ √ √

Page 78: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

29 Ny J √ √ √ √ √ √

30 Ny R √ √ √ √ √ √

31 Ny J √ √ √ √ √ √

32 Ny S √ √ √ √ √ √

33 Ny M √ √ √ √ √ √

34 Ny R √ √ √ √ √ √

35 Ny D √ √ √ √ √ √

36 Ny S √ √ √ √ √ √

37 Ny M √ √ √ √ √ √

38 Ny D √ √ √ √ √ √

39 Ny J √ √ √ √ √ √

40 Ny K √ √ √ √ √ √

41 Ny H √ √ √ √ √ √

42 Ny S √ √ √ √ √ √

43 Ny D √ √ √ √ √ √

44 Ny L √ √ √ √ √ √

45 Ny F √ √ √ √ √ √

46 Ny K √ √ √ √ √ √

Page 79: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

47 Ny N √ √ √ √ √ √

48 Ny L √ √ √ √ √ √

49 Ny Z √ √ √ √ √ √

50 Ny Y √ √ √ √ √ √

51 Ny Z √ √ √ √ √ √

52 Ny A √ √ √ √ √ √

53 Ny P √ √ √ √ √ √

54 Ny O √ √ √ √ √ √

55 Ny E √ √ √ √ √ √

56 Ny M √ √ √ √ √ √

57 Ny C √ √ √ √ √ √

58 Ny U √ √ √ √ √ √

59 Ny T √ √ √ √ √ √

60 Ny R √ √ √ √ √ √

61 Ny F √ √ √ √ √ √

62 Ny L √ √ √ √ √ √

63 Ny K √ √ √ √ √ √

64 Ny G √ √ √ √ √ √

Page 80: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

65 Ny F √ √ √ √ √ √

66 Ny N √ √ √ √ √ √

67 Ny F √ √ √ √ √ √

68 Ny J √ √ √ √ √ √

69 Ny E √ √ √ √ √ √

70 Ny E √ √ √ √ √ √

71 Ny D √ √ √ √ √ √

72 Ny N √ √ √ √ √ √

73 Ny E √ √ √ √ √ √

74 Ny N √ √ √ √ √ √

JUMLAH 15 38 21 19 40 15 32 34 8 17 33 24 18 56 24 50

Page 81: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 82: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 83: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 84: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 85: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 86: 158341868 karya-tulis-ilmiahku
Page 87: 158341868 karya-tulis-ilmiahku

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama Lengkap : Reni Andriyani

Tempat/ Tanggal Lahir : Serang, 08 september 1991

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Cilegon

No. Telp : 087774662246

Nama orang tua :

Ayah : Jemian

Ibu : Mas’ amah

II. Riwayat Pendidikan

1. SDN 1 Margasari

2. Mts Al-khairiyah Citangkil Cilegon

3. SMAN 1 Bojonegara

4. Program DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Al-Ishlah Cilegon