156498970-pemeriksaan-fisik

Upload: ginger-davis

Post on 13-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pem fisik

TRANSCRIPT

Ankle Brachial Index

http://stanfordmedicine25.stanford.edu/Assets/Images/abi.table.gif

Ankle-brachial test adalah pemeriksaan cepat, non-invasif untuk memeriksa risiko penyakit arteri perifer (PAD). Penyakit arteri perifer adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah di kaki atau lengan yang menyempit atau tersumbat. Orang dengan penyakit arteri perifer berada pada risiko tinggi terkena serangan jantung, stroke, sirkulasi yang buruk dan sakit kaki.

Ankle-brachial test membandingkan tekanan darah pada pergelangan kaki dengan tekanan darah yang diukur pada lengan. Nilai rendah dari hasil test ini dapat menunjukkan penyempitan atau penyumbatan arteri di kaki, hal ini menyebabkan masalah peredaran darah, penyakit jantung atau stroke. Ankle-brachial index kadang-kadang dianjurkan sebagai bagian dari serangkaian tiga tes, termasuk USG karotis dan USG perut, untuk memeriksa arteri tersumbat atau menyempit.

faktor-faktor risiko untuk PAD:

-Usia lebih 50 tahun -Menjadi perokok atau mantan perokok-diabetes-Kegemukan (indeks massa tubuh 25 atau lebih)-Tekanan darah tinggi-kolesterol tinggi

Hasil pemeriksaan:

Tidak ada sumbatan (1,0-1,4). Hasil test dalam kisaran ini menunjukkan bahwa mungkin tidak memiliki penyakit arteri perifer. Tapi jika memiliki faktor risiko tertentu, seperti diabetes, merokok atau riwayat keluarga PAD, harus dilakukan pengontrolan ulang. Borderline (0,9-0,99). Jika hasil test kurang dari 1,0, Mungkin terdapat beberapa penyempitan pembuluh darah di kaki. Orang dengan indeks pergelangan-brakialis 0,9 atau lebih rendah mungkin memiliki awal dari PAD. Penyumbatan ringan (0,8-0,89). Jika hasil test dalam kisaran ini menunjukkan tahap awal PAD. Disarankan mengkonsumsi obat atau perubahan gaya hidup untuk mengobati kondisi ini. Penyumbatan moderate (0,5-0,79). Jika hasil test dalam kisaran ini menunjukkan bahwa terdapat penyumbatan lebih signifikan pergelangan kaki dan arteri kaki. Mungkin telah timbul rasa sakit di kaki atau bokong ketika sedang berolahraga. Penyumbatan parah (kurang dari 0,5). Jika hasil test dalam kisaran ini, arteri kaki secara signifikan tersumbat dan mungkin merasakan sakit di kaki, bahkan saat beristirahat. Hasil ankle-brachial index yang kurang dari 0,4 menunjukkan PAD parah. Arteri kaku (lebih dari 1,4). Jika hasil test menunjukan nilai lebih tinggi dari 1,4, ini mungkin berarti menunjukan bahwa terdapat arteri yang kaku dan tidak kompres ketika manset tekanan darah meningkat. Mungkin perlu tes ultrasound untuk memeriksa penyakit arteri perifer bukan tes ankle-brachial index, atau tes toe-brachial index, di mana tekanan darah di lengan dan ibu jari kaki dibandingkan.

http://www.mayoclinic.com/health/ankle-brachial-index

Kaki DiabetikGangren diabetik di sebut juga gangren panas. Karena walaupun nekrosis, daerah akral tampak merah dan terasa hangat akibat peradangan. Biasanya pulsasi arteri di bagian distal masih tetap teraba. Pada iskhemik ringan, akan terlihat gejala klaudikasio intermiten sewaktu berjalan atau apabila di bagian distal dari kelainan vaskuler tersebut luka maka proses penyembuhannya berlangsung lama.Proses angiopati menyebabkan sumbatan arteri yang berlangsung secara kronik hingga menimbulkan gejala klinik yang menurut Fontaine di bagi menjadi stadium sebagai berikut (2):

- Asimtomatis atau gejala tidak khas dengan hanya berupa kesemutan ringan.- Klaudikadio intermiten (Jarak tempuh jadi lebih pendek).- Nyeri saat istirahat.- Manifestasi kerusakan jaringan karena anoksia.

Secara praktis gambaran klinik kaki diabetik dapat digolongkan sebagai berikut :

Kaki neuropatiPada keadaan ini terjadi kerusakan saraf somatik, baik sensoris maupun motorik serta saraf otonom, tetapi sirkulasi masih utuh. Neuropati menghambat impul rangsangan dan memutus jaringan komunikasi dalam tubuh. Neuropati sensoris memberikan gejala berupa keluhan kaki kesemutan dan kurang rasa terutama di daerah ujung kaki. Neuropati motorik ditandai dengan kelemahan otot, atropi otot, mudah lelah, deformitas ibu jari dan sulit mengatur keseimbangan tubuh. Pada kaki neuropati kaki masih teraba hangat, denyut nadi teraba, reflek fisiologi menurun dan kulit jadi kering. Bila terjadi luka, sembuhnya lama.(2)

Kaki iskhemiaDitandai dengan berkurangnya suplai darah. Namun pada keadaan ini sudah ada kelainan neuropati pada berbagai stadium. Pasien mengeluh nyeri tungkai bila berdiri, berjalan atau saat melaksanakan aktivitas fisik lain. Kesakitan juga dapat terjadi pada arkus pedis saat istirahat atau malam hari. Pada pemeriksaan terlihat perobahan warna kulit jadi pucat, tipis dan berkilat atau warna kebiruan. Kaki teraba dingin dan nadi poplitea atau tibialis posterior sulit di raba. Dapat ditemukan ulkus akibat tekanan lokal. Ulkusnya sukar sembuh dan akhirnya menjadi ganggren.(2)Berdasarkan berat ringannya lesi, kelainan kaki diabetik menurut Wagner di bagi atas 6 derajat, yaitu (1.2): Derajat 0 Kulit utuh tapi kelainan bentuk kaki akibat neuropati. Derajat I Ulkus superfisial terbatas pada kulit Derajat II Ulkus dalam menembus tendon/tulang. Derajat III Ulkus dengan atau tanpa osteomielitis. Derajat IV Gangren jari kaki atau bagian distal kaki dengan / tanpa selulitis. Derajat V Gangren seluruh kaki atau bagian tungkai bawah.

Berdasarkan pembagian di atas, maka tindakan pengobatan atau pembedahan dapat di tentukan sebagai berikut (3):

Derajat 0 Perawatan lokal secara khusus tidak ada.Derajat I IV Pengelolaan medik dan tindakan bedah minor.Derajat V Tindakan bedah minor, bila gagal di lanjutkan dengan tindakan bedah mayor.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis dengan penentuan derajat lesinya. Osteomielitis dapat di lihat dengan foto metatarsal, sedangkan dengan arteriografi dapat di lihat dengan jelas lokasi serta kolateral dari sistim arteri yang diperlukan untuk menentukan jenis operasi dan prognosis yang biasanya berbeda untuk setiap penderita.(2)

1. Soetjahjo A, Poerwadi T. Neuropati Diabetik: Klasifikasi, Patogenesis dan Terapi. Dalam : Tjoksoprawiro A, Tandra H, eds. Simposium Nasional Perkembangan Mutakhir Endokrinoloi Metabolisme. Surabaya, 1991; 310 22.

2. Wijoseno, Gardjito. Jantung, Pembuluh darah Arteri, Vena dan Limf. Dalam : Syamsuhidayat R, Jong WD, eds. Buku Ajar Ilmu Bedah, edisi I, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1997:578 665

Hackett Line

Hackett Lien adalah teknik palapasi lien dimana ditarrik garis lurus dari lokasi lien ke arah ipsilateral kiri.

Hackett

H.0Limpa tidak teraba pada inspirasi maksimal

H.1Limpa teraba pada inspirasi maksimal

H.2Limpa teraba tapi proyeksi tidak melebihi garis horizontak yang ditarik melalui pertengahan arcus costae dan umbilicus pada garis mamilaris kiri

H.3Limpa teraba dibawah garis horizontal melalui umbilicus

H.4Limpa teraba dibawah garis horizontal pertengahan umbilicus dan symphisis pubis

H.5Limpa teraba dibawah garis H.4

Finger Tip TestTes refill kapiler kuku adalah tes cepat yang dilakukan untuk memantau dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan.

Bagaimana Test Dilaksanakan: Tekanan diterapkan pada kuku sampai berubah putih, menunjukkan bahwa darah telah dipaksa dari jaringan. Ini disebut blanching. Setelah jaringan telah pucat, tekanan akan dilepaskan. Kemudian hitung waktu yang dibutuhkan untuk darah untuk kembali ke jaringan, ditandai dengan warna merah muda kembali ke kuku.

Jaringan membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup. Oksigen dibawa ke berbagai bagian tubuh oleh (vaskular) sistem darah.

Tes ini mengukur seberapa baik sistem vaskular bekerja di tangan dan kaki - bagian tubuh Anda yang terjauh dari jantung.

Hasil yang normalJika ada aliran darah yang baik untuk kuku, warna merah muda harus kembali dalam waktu kurang dari 2 detik setelah tekanan dihilangkan.

Apa Hasil abnormal ArtinyaWaktu kembali lebih besar dari 2 detik dapat menunjukkan:

- dehidrasi- syok- Penyakit pembuluh darah perifer (PVD)- hipotermia

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003394.htm