150658201-ppt-mioma-dr-dra

49
LAPORAN KASUS MIOMA UTERI INTRAMURAL Pembimbing: Dr.dr. Siti Candra, Sp.OG(K) Presentator: Timotius Danny Dyta Loverita

Upload: friskadoreendaputri

Post on 21-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS

MIOMA UTERI INTRAMURAL

Pembimbing:Dr.dr. Siti Candra, Sp.OG(K)

Presentator:Timotius Danny

Dyta Loverita

PENDAHULUAN

• Sinonim: Leiomioma, Fibroleiomioma, Fibroma, dan Fibroid

• Mioma Uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpanginya

• Terjadi pada usia produktif 35-50 tahun berkaitan dengan kadar Estrogen

TINJAUAN PUSTAKA

Epidemiologi

• Prevalensi tertinggi pada usia 35-50 tahun 40%

• Jarang sekali terjadi pada menarche atau menopause

• Prevalensi Mioma Uteri di Indonesia pada tahun 2008 2,39-11,87%

Faktor Resiko

• Usia• Riwayat keluarga• Obsesitas• Paritas• Kehamilan• Diet

Etiopatogenesis

• Estrogen 1. Reseptor Estrogen meningkat pada permukaan

mioma2. Vaskularisasi meningkat nutrisi untuk pertumbuhan mioma

• Progesteron : bersifat antagonis Estrogen dengan memecah 17β Hidroksigenase dan menekan reseptor estrogen.

• Analog Growth Hormone : memiliki efek sinergis dengan Estrogen.

Patologi Anatomi

Manifestasi KlinisPerdarahan Uterus Abnormal

Rasa Nyeri

Gejala Akibat Efek Penekanan

Disfungsi Reproduksi (Infertilitas)

Gejala Lainnya Tumor Submukosa Bertangkai, Stasis Vena, Polisitemia, Ascites

Diagnosis

1 •Anamnesa•Identitas, Menanyakan Keluhan Utama, Gx Penyerta

2 •Pemeriksaan Fisik•Pemeriksaan Bimanual, Inspekulo, VT

3 •Pemeriksaan Laboratorium•Darah Lengkap, terutama Hb (kecenderungan anemia)

4 •Pemeriksaan Penunjang USG Ginekologi, Kuret PA I-II, Histeroskopi, MRI

Diagnosa Banding

Mioma Uteri

Endometriosis

Ca Endometrium

Adenomyosis

Penatalaksanaan

Terapi Konservatif

Terapi Hormonal

Terapi Pembedahan

Komplikasi

Degenerasi Ganas

Perdarahan Masif

Infertilitas

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien• Nama : Ny. D• Usia : 45 tahun• Alamat : Karang Ploso, Malang• Jenis Kelamin : Perempuan• Etnis : Jawa• Agama : Islam• Menikah : 2 kali• Lama menikah : Pernikahan pertama 10 tahun, kedua 15 tahun• Riwayat kehamilan : P4004Ab200• Usia anak terakhir : 9 tahun• HPHT : 3-4-2012 (kontrol pertama)• Berat Badan : 155 cm• Tinggi Badan : 50 kg• BMI : 22,6 (Normal)

Identitas Suami Pasien

• Nama : Tn. S• Usia : 47 tahun• Alamat : Karang Ploso, Malang• Pekerjaan : Guru SMP• Pernikahan : 1 kali, selama 15 tahun

Anamnesa

• Keluhan utama : Benjolan di perutPasien melakukan pemeriksaan ke Poli

Penyakit Dalam RSSA pada tanggal 26 April 2012 dengan keluhan adanya benjolan di perut bawah sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu. Benjolan terletak di atas kemaluan, dengan ukuran kira-kira sebesar telur ayam, dan ukurannya tidak membesar. Pasien tidak merasakan nyeri saat ditekan. Pasien tidak merasa lemas, demam, mual, muntah, pusing. Tidak didapatkan perdarahan lewat jalan lahir.

• Riwayat penurunan BB (-), Penurunan nafsu makan (-), Darah tinggi (-), dan Kencing manis (-), Anyang-anyangan (-)

• Riwayat menstruasi• Menarche : umur 16 tahun.• Siklus : teratur 30 hari.• Banyaknya : normal (2-3 pembalut/ hari)• Lamanya : 5-7 hari• HPHT : 3-04-20112• Riwayat penggunaan KB: Spiral (+) sejak usia 20

tahun, sudah mengalami 3 kali pergantian spiral hingga saat ini. Pasien kontrol pemasangan spiral pada dokter.

• Riwayat pernikahan : Pasien menikah dua kali, yang pertama pada tahun 1987 yang lalu mempunyai 3 orang anak, dan bercerai setelah berjalan sepuluh tahun. Kemudian pasien menikah untuk yang ke dua kalinya pada tahun 1997 dan mempunyai 1 anak, dan riwayat satu kali mengalami keguguran, dan pernikahan ke dua ini sudah berjalan selama 15 tahun

• Suami Pertama: ± 10 tahun 3 anak lahir secara normal di dokter

• Suami Kedua : ± 14 tahun 1 anak lahir secara normal di dokter. Pasien mengalami keguguran pada 2 kehamilan terakhir.

• Jumlah anak : memiliki 4 orang anak, dengan anak terakhir berusia 9 tahun.

• Riwayat penyakit dahulu : tidak didapatkan keluhan serupa • Riwayat penyakit keluarga : tidak didapatkan riwayat keluarga

yang menderita penyakit keturunan.• Riwayat penyakit yang pernah diderita : sakit biasa seperti

demam, flu dan batuk.

• Riwayat penyakit keganasan pada keluarga : nenek pasien menderita tumor alat kandungan dan sudah menjalani operasi pengangkatan rahim ± 5 tahun yang lalu.

• Riwayat pengobatan: tidak didapatkan riwayat pengobatan sebelumnya pada pasien ini

• Riwayat makanan: sehari-hari paling tidak pasien mengkonsumsi makanan olahan, dan kadang mengkonsumsi daging, sayur-mayur.

• Riwayat alergi : tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan, makanan dan cuaca.

• Catatan: Pasien direncanakan untuk menjalani pemeriksaan USG Abdomen oleh TS IPD dan didapatkan hasil kecurigaan Mioma Uteri Intramural sehingga dialih rawat oleh bagian Poli Ginekologi, dan direncanakan untuk pemeriksaan darah lengkap ,USG Ginekologi, dan Kuret PA I-II. Pasien ini direncanakan tindakan TAH (Total Abdominal Hysterectomy).

Tanggal 03-05-2012 di Poli Ginekologi RSSA • Keluhan benjolan di atas kemaluan yang

muncul sejak 3 bulan yang lalu, tidak nyeri,dan tidak mengalami pembesaran. HPHT pasien pada tanggal 02-05-2012, pasien mengaku haid normal, selama 5 hari, dan mengganti pembalut wanita 3 kali selama haid. Pasien datang untuk menyerahkan hasil kuret PA I-II.

Tanggal 08-05-2012 di Poli Ginekologi RSSA• Pasien menyerahkan hasil laboratorium

lengkap, foto thorax PA, dan USG Ginekologi

Pemeriksaan Fisik Tanggal 08-05-2012 pukul 11:30 di Poli Ginekologi RSSA

• Keadaan umum : Baik, Kesadaran : compos mentis (456)• Tanda-tanda vital

Tekanandarah :130/90 mmHgNadi :92x/mntRR :20x/mnt

• Kepala/leher : anemis -/- icteric -/- • Thorax : C/ C1C2 tunggal, regular,Iktus palpable ICS V

sinistra P/ Simetris, suara paru vesikular, ronki (-),

wheezing (-)• Abdomen : Flat, soefl, teraba massa padat kenyal, batas

tegas, permukaan rata, mobile, pada daerah suprapubik ukuran 5x4x5cm, tidak nyeri.

• Ekstremitas : Akral Hangat, CRT < 2”,Anemis -/-, Ikterus -/-

• Genital eksterna : Fluksus (-) Fluor (-)• Inspekulo :Fluksus (-) Fluor (-), POMP tertutup

licin, portio• Terdorong ke postero superior.• VT :Fluksus (-) Fluor (-) POMP tertutup licin kesan• Terdorong ke postero superior, teraba massa padat

kenyal, mobilitas terbatas, permukaan rata, batas tegas, Corpus uteri ante fleksi 14-16 minggu. Adnexa Parametrium dan Cavum Dauglasi dalam batas normal.

Rencana Diagnosa

• Laboratorium : DL,SGOT,SGPT,Albumin,Ur/Cr,Kolesterol total

• Kuret PA I-II• USG Abdomen• USG Ginekologi• EKG• Foto Thorax PA

Hasil Lab (26/4/12) Darah Lengkap Nilai Satuan Nilai Normal Kesan

Leukosit 2,16 104/mm3 4,5-11,0 Menurun

Hemoglobin 14,00 gr/dl 11,7-15,5 Normal

Hematokrit 41,50 % 38,0-44,0 Normal

Trombosit 280 10/mm3 150-450 Normal

MCV 87,4 Fl 85-95 Normal

MCH 29,5 Pg 28.0-32.0 Normal

MCHC 33,70 g/dl 33,0-35,0 Normal

RDW 13,50 % 11,6-14,8 Normal

Hasil Lab (4/5/2012)Darah Lengkap Nilai Satuan Nilai Normal Kesan

Leukosit 5,46 104/mm3 4,5-11,0 Normal

Hemoglobin 12,6 gr/dl 11,7-15,5 Normal

Hematokrit 38,5% % 38,0-44,0 Normal

Trombosit 274 10/mm3 150-450 Normal

MCV 88,30 Fl 85-95 Normal

MCH 28,9 Pg 28.0-32.0 Normal

MCHC 32,70 g/dl 33,0-35,0 Normal

RDW 13,7 % 11,6-14,8 Normal

GulaDarahPuasa 77 mg/dl 60-110 Normal

Guladarah 2PP 86 mg/dl <130 Normal

SGOT 11 U/l 10-27 Normal

SGPT 5 U/l 5-33 Normal

ALBUMIN 4,25 g/dl 3.5-5.5 Normal

Ur/Cr 13/0,66 mg/dl 20-40/<12 Menurun

Kolesterol total 191 mg/dl 130-220 Normal

Kolesterol-HDL 60 mg/dl >50 Normal

Kolesterol-LDL 115 mg/dl <150 Normal

Hasil Lab (10/5/12)Ur/Cr 18,5/0,7

4mg/dl 20-40/<12 Menurun

Elektrolit serum

Natrium (Na) 141 mmol/L 136-145 Normal

Kalium (K) 4,13 mmol/L 3,5-5,0 Normal

Chlorida (Cl) 113 mmol/L 98-106 Meningkat

PTT 13 detik Kontrol 12,7 Normal

APTT 35,5 detik Kontrol 27,2 Normal

Urinalisis Hasil Nilai Normal Kesan

Kekeruhan Jernih Normal

Warna Kuning Normal

pH 5,5 4,5-8,0 Normal

Berat Jenis 1,030 1,010-1,015 Meningkat

Glukosa Negatif Negatif Normal

Protein Negatif Negatif Normal

Keton Negatif Negatif Normal

Bilirubin Negatif Negatif Normal

Urobilinogen Negatif Negatif Normal

Nitrit Negatif Negatif Normal

Leukosit Negatif Negatif Normal

Darah Trace Negatif Normal

10x:

Epitel

Silinder: Hialin

Berbulir

Lain

1-9

-

-

-

≤3

≤2

Normal

Normal

40x:

Eritrosit

Leukosit

Kristal

Bakteri

Lain-lain

0-9

1-6

-

-

-

≤2

≤2

≤93x103/mL

Meningkat

Meningkat

Normal

Hasil USG Abdomen (Tanggal 08-05-2012)

Hasil USG Abdomen (Tanggal 08-05-2012)

• Uterus tampak membesar, anteflexi, tampak massa solid hipocechoic heterogen, batas tegas, difundus uteri ukuran 95x74x87 mm dengan bagian kistik ditepinya. Endometrium tampak menebal terdesak kebagian inferior

• Adnexa tidak tampak membesar• Kesimpulan : Massa kistik dengan bagian kistik

di fundus uteri superior. Kecurigaan Myoma uteri intramural

Hasil USG Ginekologi (Tanggal 09-05-2012)

• Vesika urinaria terisi minimal. Tampak uterus melebar, tampak massa di corpus uteri dengan diameter ±75 mm batas tegas dengan densitas menyerupai miometrium

Hasil Laboratorium Patologi Anatomi (Tanggal 26-04-2012)

Diterima 2 jenis sediaan:• Jaringan kerokan sedikit (Endocervix)• Jaringan kerokan sedikit (Endometrium)Pada pemeriksaan mikroskopik kami dapatkan• Tampak potongan epitel ectocervix serta potongan kecil-kecil jaringan

ectoservix berbentuk tonjolan, stroma beradang menahun. Tidak didapatkan keganasan dalam sediaan ini.

• Tampak potongan jaringan endometrium berbentuk tonjolan kelenjar fas eproliferasi. Tidakdidapatkan keganasan dalam sediaan ini

Kesimpulan• Endometrium kerokan : polip kecil beradang menahun• Endometrium kerokan : polip endometrium

Diagnosa Kerja

MIOMA UTERI INTRAMURAL

Rencana Penatalaksanaan

• Pro TAH (Total Abdominal Hysterectomy)• Persiapan Operasi

Diet TKTP rendah serat Lab Lengkap (Hasil Terlampir) Kanamisin 4x500 mg Roborantia 1x1

PERMASALAHAN

• Apa saja faktor resiko munculnya mioma uteri pada pasien ini?

• Apa saja komplikasi yang mungkin pada pasien ini?

PEMBAHASAN

Faktor Resiko

TEORI

Mioma Uteri sering mengenai usia reproduksi aktif, dan mencapai puncaknya pada usia 35-50 thn prevalensi 40%

PASIEN

Pasien berusia 43 tahun (masuk dalam rentang 35-50 tahun)

TEORI

Wanita dengan garis keturunan tingkat pertama dengan penderita mioma uteri mempunyai 2,5 kali kemungkinan menderita mioma uteri.

PASIEN

Pada pasien ini didapatkan ibunya yang menderita tumor kandungan dan sudah menjalani operasi pengangkatan

TEORI

Wanita multiparitas lebih sedikit kemungkinan terkena mioma uteri, biasanya cenderung pada wanita nullipara atau hamil satu kali lebih beresiko.

PASIEN

Pada pasien ini didapatkan pasien sudah pernah menjalani 4 kali persalinan dan telah dua kali menikah.

TEORI

Angka kejadian mioma uteri pada saat kehamilan menjadi tinggi akibat pengaruh estrogen selama masa kehamilan yang memicu pertumbuhan mioma uteri

PASIEN

Pasien tidak dalam kondisi hamil

TEORI• Berdasarkan penelitian

tentang mioma uteri menunjukkan etnik Afrika-Amerika memiliki kerentanan tinggi terhadap suatu mioma uteri

• Genotipe Val yang berfungsi sebagai untuk metabolisme estrogen yang didapati pada 47% wanita Afrika-Amerika, dan hanya 19% pada ras kaukasia

PASIENPasien ini beretnik jawa, tidak ada penelitan secara pasti tentang angka kejadian pada etnik jawa, namun alasan adanya genotipe Val pada pasien ini mungkin dapat menjadi resiko untuk berkembangnya mioma uteri.

TEORI

Berdasarkan studi berusaha untuk menghubungkan angka kejadian pemakan daging merah lebih beresiko terkena mioma uteri dibandingkan orang yang mengkonsumsi sayuran hijau

PASIEN

Pasien sering kali mengkonsumsi makanan olahan, dan terkadang mengkonsumsi sayuran.

Komplikasi

• Komplikasi yang dapat terjadi pada Mioma Uteri Intramural antara lain :

- Perdarahan - Infertilitas- Degenerasi Ganas

KESIMPULAN

Kesimpulan

Pasien seorang wanita dengan usia 45 th datang dengan keluhan adanya massa diatas kemaluan sejak 3 bulan yang lalu, Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang mengarahkan pada diagnosis myoma uteri intramural dengan faktor resiko dari usia 45 tahun (35-50 tahun), riwayat tumor kandungan yang diderita ibu, faktor diet dan faktor genetik.

Komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien ini adalah adanya perdarahan yang masif , infertilitas akibat obstruksi ostium tuba fallopi akibat pendesakan massa mioma, serta adanya kemungkinan komplikasi lainnya seperti degenerasi menjadi leiomiosarkoma

Saran

• Diperlukan ketepatan dan ketelitian dalam melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik, terutama dalam mendiagnosis suatu massa di abdomen

• Diperlukan KIE yang baik pada pasien dan keluarga untuk mengoptimalkan kesejahteraan pasien baik sebelum, selama maupun setelah pengobatan