15. zainal + sanusi pembelajaran visioner dalam pembelajaran bidang studi

25

Click here to load reader

Upload: mukti-ali

Post on 08-Aug-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

PEMBELAJARAN VISIONER DALAM PEMBELAJARAN BIDANG STUDI

A. PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar di mana interaksi murid-guru dilaksanakan secara sadar

untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditargetkan disebut sebagai ilmu keguruan. Ilmu

ini bisa diklasifikasi sebagai bagian dari ilmu kependidikan. Ilmu keguruan memiliki

paradigma yang berkaitan dengan pertanyaan apa dan siapa murid ?, apa dan siapa guru, apa

fungsi guru? apa materi pengajaran itu?, ke mana anak akan dibawa?, apa indikator

keberhasilan anak didik? bagaimana mengevaluasi keberhasilan tersebut?

Ilmu keguruan yang berkembang dan dipraktekkan di tanah air kita, memandang

anak didik sebagai seorang individu yang belum dewasa, memiliki pengetahuan dan

keterampilan. Jadi, dalam proses interaksi guru-murid, anak didik merupakan obyek.

Sedangkan guru merupakan sumber ilmu dan keterampilan, dimana kehadirannya di muka

kelas merupakan suatu kondisi mutlak yang harus ada agar proses belajar mengajar

berlangsung. Karena guru memegang peran yang penting dalam proses interaksi tersebut,

maka guru harus dihormati dan dipatuhi. Apa yang diajarkan guru sudah tercantum dalam

kurikulum atau sudah dideskripsikan dalam buku yang sudah tersedia. Pengembangan

pembahasan materi sesuai dengan perkembangan lingkungan dan pembahasan teori dalam

kaitan dengan realitas yang ada tidak begitu mendapatkan tekanan. Sebab pembahasan

materi pelajaran terletak pada materi itu sendiri. Sebagai hasil proses belajar mengajar yang

penting tidak saja anak didik memiliki kemampuan, pengetahuan, keterampilan, tetapi yang

tidak kalah pentingnya adalah bagaimana anak didik mendapatkan pengetahuan atau

keterampilan tersebut.

Program-program pembaharuan pendidikan, misalnya pembaharuan kurikulum atau

sekolah pembangunan, yang merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

merupakan program-program yang didesain dengan acuan paradigma di atas. Sejauh ini,

belum ada program-program pembaharuan pendidikan yang berhasil dalam memecahkan

problem pendidikan. Mengapa?

Jawaban atas pertanyaan mangapa ini bisa panjang. Misalnya, dari aspek

perencanaan, hampir semua pembaharuan pendidikan tidak direncanakan secara mantap

Page 2: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

karena kurang didasarkan pada hasil penelitian yang solid. Aspek monitoring juga lemah,

hal ini ditunjukkkan dengan adanya program pembaharuan pendidikan yang berlangsung

cukup lama tidak pernah dievaluasi tahu-tahu program tersebut dihentikan. Di samping itu,

dan ini yang lebih penting, adalah bahwa kegagalan program-program pembaharuan

pendidikan di tanah air terletak pada paradigmanya sendiri. Artinya paradigma ilmu

keguruan yang diterapkan di tanah air kita ini sudah tidak bisa digunakan untuk

memecahkan problem kependidikan yang kita hadapi. Dalam bukunya The Structure of

Scientific Revolution, Thomas Kuhn mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan selalu

mengalami perkembangan. Perkembangan ini dimulai dengan adanya "krisis", di mana

kemapanan ilmu dipertanyakan. Yang kemudian diikuti dengan usaha untuk merubah secara

mendasar ilmu pengetahuan tersebut dengan mempertanyakan dan mengembangkan

paradigma baru. Dalam kaitan dengan pembahasan interaksi murid-guru, nampaknya krisis

ilmu keguruan untuk memecahkan problema pendidikan dewasa ini patut dipertanyakan.

Oleh karenanya, sudah saatnya diperlukan adanya keberanian dari para ahli, terutama

mereka yang berkecimpung dalam keguruan, untuk mempertanyakan paradigma lama dan

mengembangkan paradigma baru.

Di zaman saat ini yang kita jalani adalah zaman Internet. Kita telah meninggalkan

zaman agrikultura dan zaman industri, zaman agrikultura adalah zaman dimana orang

kebanyakan mendidik diri sendiri atau hanya bekerja di rumah untuk memenuhi kebutuhan

dan menuntut orang bekerja keras mencari nafkah lewat kerja fisik. Zaman industri adalah

zaman dimana orang untuk memenuhi kebutuhannya harus bersekolah setinggi-tingginya

dimana mereka dididik dalam keterampilan tertentu untuk persiapan bekerja dan menuntut

standarisasi dan tidak menekankan pada pada kualitas talenta individual.

Zaman internet adalah zaman untuk membebaskan kualitas-kualitas khusus individual

yang seringkali tertindas di zaman industri. Jika sistem pendidikan tidak berubah siswa-siswa

yang dengan giat bekerja meraih gelar Phd sesuai dengan keinginan orang tuanya bisa-bisa

menemukan diri mereka menganggur di masa depan. Sekarang ini ada orang yang sudah

melihat peluang bekerja baru yang timbul di zaman internet. Tetapi masih juga ada yang

berpikir menurut jaman industri, mencari peluang bekerja dari zaman yang memudar. Yang

artinya mereka masih mendaftarkan diri di fakultas-fakultas ilmu pengetahuan yang banyak

Page 3: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

dikagumi serta diinginkan, tanpa mempertimbangkan talenta-talenta atau kualitas-kualitas

mereka sendiri

Yang kita hadapi saat ini adalah peralihan dari zaman industri ke zaman internet.

Dimana perubahan itu membuat revolusi dalam cara-cara belajar. Sistem pendidikan yang

tidak cocok dengan zaman ini-zaman internet ini-harus menyesuaikan diri dan berubah, kalau

tidak maka akan ketinggalan zaman. 1

Tidak bisa dihindari, perkembangan teknologi terutama komputer berkembang sangat

pesat. Mau setuju atau tidak waktu tidak akan menanti kita, perkembangan itu terasa

berkembang cepat sekali. Tak terkecuali dunia pendidikan memperoleh imbas, baik positif

maupun negatif. Apalagi dengan adanya tekhnologi Internet, dunia pendidikan pun mau tidak

mau harus menyikapi dengan baik. ”Dengan Internet kita bisa memperoleh pengetahuan

melalui sumber belajar tak terbatas. Kita bisa memanfaatkan sarana Internet ini untuk

mencari banyak informasi sesuai kebutuhan kita. Sebagai seorang guru, bisa leluasa mencari

Sumber belajar, rujukan sebagai upaya memperkaya wawasan para murid juga gurunya.

Pembelajaran menjadi proses yang mudah dan cepat”.2

Saat ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana perubahan dalam kualitas

pendidikan,. peran sekolah dan guru seharusnya dalam pendidikan masa depan?. Semua itu

akan dijelaskan dalam pembahasan berikut ini.

B. KAJIAN LITERATUS DAN PEMBAHASAN

1. Pembelajaran Visioner

Pembelajaran visioner merupakan salah satu mata rantai keilmuan dalam bidang

Pembelajaran yang yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategis. Dikatakan

sangat penting dan sangat strategi sebab pembelajaran visioner merupakan linking

science yang berupaya mempertautkan dunia teoritik dan praksis pembelajaran masa kini

dan masa depan.

1 Wen, Sayling. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Batam: Lucky Publishers, 2003, hal:63

2 Hary, 2007. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. (didownload dari http:// www. harysmk3.wordpress.com/2007/10/22/pendidikan-sekarang-dan-masa-depan.html pada tanggal September 2009 pada pukul 15.20 WIB.)

Page 4: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

Karena posisinya yang sangat penting itulah, maka penguasaan guru akan

pembelajaran yang visioner menjadi sangat mutlak diperlukan, karena kejayaan generasi

yang akan datang bergantung kepada para guru dan dosen. Tanpa penguasaan yang

memadai terhadap pembelajaran seorang tenaga pengajar akan mudah terperangkap

dalam dua kutub masalah yang saling bertolah belakang. Penguasaan terhadap isi bidang

studi tanpa dibarengi dengan kekampuan merancang pembelajaran yang memadai

menyebabkan guru terperangkap “kutub teoritik” tanpa bisa membumikan ilmunya

kepada pebelajar. Sebaliknya penguasaan berbagai keterampilan pembelajaran tanpa

dibarengi dengan kemampuan merancang menyebabkan kodisi pembelajaran menjadi

sebuah peristiwa rutinitas yang berjalan sangat membosankan.

Untuk menjembatani kedua persoalan tersebut maka buku ini dihadirkan kepada

sidang pembaca terutama para dosen, guru, tutor, widyaiswara, dan mahasiswa calon

guru yang ingin melengkapi kemampuan dan keterampilan mereka berkaitan dengan

pembelajaran.

Walaupun buku ini lebih ditujukan kepada para dosen, guru dan mahasiswa calon

guru dalam bidang pendidikan, namun berbagai landasan teori dan model-model

pembelajaran yang dibahas dalam buku ini dapat dijadikan landasan bagi perancangan

pembelajaran bidang studi lainnya. Ini berarti, buku ini patut dibaca juga oleh para

manajer sumber daya manusia atau siapa saja yang ingin membelajarkan manusia dalam

rangka pengembangan diri ke arah yang lebih profesional lagi.

2. Pendidikan Masa Depan

Ciri-Ciri Pendidikan Masa Depan:

a) Berfokus pada pemupukan potensi unggul SETIAP anak.

b) Keseimbangan beragam kecerdasan (Kognitif, Emosi, dan Spiritual)

c) Mengajarkan Life Skills

d) Sistem penilaiannya berbasis portofolio dari hasil karya siswa

e) Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktek di lapangan

f) Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar anak mengembangkan minatnya masing-masing

g) Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan perkembangan psikologi anak masing-masing

Page 5: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

3. Pendidikan yang Berorientasi pada Pengetahuan Menjadi Pengembangan ke Segala

Arah

Saat ini dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menggunakan pendidikan

yang berorientasi dalam pengetahuan. Ada dua teori dalam dunia pendidikan yaitu

memanfaatkan pendidikan menekankan bahwa apapun yang dipelajari seseorang di

sekolah harus bermanfaat bagi masyarakat nantinya, jadi yang lebih di tekankan adalah

pendidikan harus praktis, yang dipelajari harus diterapkan dengan baik. Teori yang

lainnya adalah teori mengembangkan potensi, jadi sasaran pendidikannya adalah

mengembagkan potensi manusia sepenuhnya.

Kita ketahui bersama bahwa sistem pendidikan kita masih menggunakan

kurikulum. Padahal keterbatasan pendidikan kita yang paling besar adalah kurikulumnya.

Siswa harus mempelajari semua pelajaran yang telah ditentukan, ada juga siswa yang

dipaksa melakukan apa yang jelas bukan bidangnya sehingga berdampak nilai tidak

memuaskan atau bahkan siswa tidak mau mempelajarinya. Jika para pendidik dapat

menerapkan metode motivasi diri dan lebih fleksibel dalam penerapannya maka

permasalahan tersebut dapat teratasi. Kita bisa mensinkronkan kedua teori tersebut

seandainya pun tidak menggunakan bantuan teknologi komputer, tetapi hasilnya akan

lebih maksimal dengan menggunakan teknologi komputer

“Sekolah bukanlah sekedar tempat pelatihan demi pekerjaan dan karier . Sekolah

seharusnya mengembangkan kemampuan umum siswa, termasuk pikirannya,

kemampuan mentalnya, kemampuan reflektifnya, serta kemampuan berpikirnya.

Sederhananya sekolah itu mengembangkan kapasits belajarnya”3

Dalam mendidik siswa hendaknya mendasarkan pemikiran kita bahwa

membimbingnya menjadi seseorang yang mampu dan memiliki kapasitas belajar yang

tinggi. Suatu contoh seorang siswa mendapatkan nilai fisika 85 sedangkan nilai dalam

bahasa Inggrisnya adalah 40. Kecenderungan orang tua adalah memberikan dia les

Bahasa inggris agar mendapat nilai yang baik tetapi tidak memberikan les fisika agar

3 Wen, Sayling. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Batam: Lucky Publishers, 2003, hal:66

Page 6: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

nilainya menjadi 100 dan nantinya dia menjadi ahli fisika atau bahkan penemu dalam

fisika, dan akhirnya dia menjadi anak yang biasa-biasa saja pada umumnya. Orang tua

hanya berpikir untuk memoles kekuranggan pada diri anaknya tanpa menonjolkan talenta

anak tersebut

Saat ini kemajuan tingkat teknologi kita semkin meningkat, dengan adanya

komputer dapat memperlancar proses belajar. Jadi siswa dapat mempelajari yang praktis

sambil mencurahkan potensi mereka dengan meningkatkan kapasitas belajar mereka.

Dengan komputer siswa dapat mengekspor ke arah yang berbeda dan kita akan

mempunyai pendidikan yang pengembangannya ke segala arah.

4. Pembelajaran Terbatas Pada Tahap Pendidikan Menjadi Pembelajaran Seumur

Hidup

Saat ini kebanyakan orang merasa cukup terhadap ilmu yang diterima dalam

jenjang sekolah 9, 12 atau bahkan perguruan tinggi. Setelah itu mereka di hadapkan pada

pekerjaan selama 40 tahun dan kemudian pensiun. Padahal saat ini masyarakat cepat

sekali berubah, jadi pengetahuan selama bersekolah tidaklah cukup untuk menghadapi

hidup dan bekerja. Karena itu apa yang kita pelajari bisa menjadi usang, kita harus terus

belajar dan menciptakan suatu inovasi, jika tidak maka akan menghadapi resiko tergerus

oleh zaman.

Suatu contoh adalah perkembangan dalam perdagangan. Perkembangan dunia

perdagangan sangatlah cepat. Kita ketahui saat ini sangat banyak sekali pedagang yang

mengemasnya secara apik dan menarik dengan membeli sebuah merk yang kita kenal

dengan franchise. Saat ini suatu pemandangan yang menjamur, dari pedagang kecil

hingga pedagang besar telah menggunakannya sistem pemasaran tersebut. Mereka

menangkap peluang selain barang yang diperjual belikan ternyata mereka juga menjual

jasa, dan dapat dipastikan untuk dunia perdagangan yang akan menjadi sorotan akan

lebih banyak cenderung menjual jasa daripada produk. Dengan adanya permasalah dalam

perdagangan seperti ini sudah selayaknya kita dapat mengandalkan diri kita sendiri untuk

Page 7: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

mengenali produk-produk tersebut, dan segera terintegrasikan dengan irama dalam

masyarakat baru, dan mendapatkan konsep perdagangan baru.

Banyak yang mungkin menganggur dimasa depan ketika pekerjaan tradisional

diambil oleh mesin. Tetapi akan muncul perdagangan baru untuk menggantikan

perdagangan yang telah hilang, jadi peluang kerja akan terus meningkat daripada

berkurang. Tetapi syarat yang diperlukan adalah seseorang harus belajar seumur

hidupnya. Hanya dengan demikian orang akan terhindar dari pengangguran. Dengan

bantuan komputer kita dapat beralih dari “pembelajaran yang terbatas dalam tahap

pendidikan menjadi pembelajaran seumur hidup”, atau kita dapat menggabungkan

keduanya sehingga masyarakat dapat beroperasi dengan mulus.4

Menurut ahli manajemen Jepang, Konosuke matsuhita, mengemukakan “

Pendidikan seharusnya mengajari Anda bagaimana cara belajar dan bukan memberi

instruksi tentang suatu pelajaran tertentu. Apa yang harus dipelajari tidaklah benar-benar

penting. Yang penting adalah bagaimana mempelajarinya. Karena sekarang, mempunyai

keterampilan belum tentu lebih baik daripada kekayaan keluarga, kekayaan bisa habis,

keterampilan bisa usang. Hanya kemauan untuk belajar yang tetap tinggal selamanya dan

takkan pernah usang.

5. Sekolah Masa Depan

Sekolah merupakan salah satu tempat untuk memperoleh pengetahuan. Tetapi

pertanyaannya apakah sekolah yang saat ini ada di Indonesia telah menyediakan jawaban

atas segala pertanyaan kita? Sebelum menjawab pertannyaan tersebut seharusnya kita

melihat bagaimana sarana sekolah yang ada guna mendukung untuk mendapatkan

pengetahuan. Apakah hanya bersumber dari buku dan guru, atau sudah dilengkapi sengan

sarana menunjang lainnya?. Sudah seharusnya sebuah sekolah melengkapi sumber belajar

untuk siswa dengan berbagai sumber belajar yang beraneka ragam dan menarik siswa

untuk lebih senang menambah kemampuan dan pengetahuan.

Untuk mengetahui keinginan siswa akan sekolah masa depan telah diadakan

survey terhadap beberapa siswa. Dan didapatkan hasil bahwa gambaran siswa akan

4 Wen, Sayling. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Batam: Lucky Publishers, 2003, hal:78

Page 8: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

sekolah masa depan adalah sekolah yang menyenangkan, sekolah dilengkapi dengan

berbagai fasilitas yang berbadis ilmu teknologi, dibimbing dengan guru yang ramah dan

menyenangkan, buku pelajaran yang menarik.

Sudah seharusnya pemerintah turut andil dalam penyelenggaraan komputer dalam

tiap kelas dan bukannya setiap sekolah, sehingga setiap siswa di ruang kelas manapun

boleh setiap saat berpaling pada komputer sebagai alat belajar. Ini disertai dengan

kurikulum sembilan tahun yang memadukan pendidikan IT komputer ke dalam bidang

utama dari kurikulum tersebut. “Dari kurikulum sembilan tahun mendatang, semua mata

pelajaran harus dihubungkan erat dengan IT, karena disinilah letak daya integrasinya

yang besar. Janganlah hendaknya pelajaran-pelajaran itu diperlakuka sebagai bidang studi

yang terpisah dan dikhususkan.5

Semua keinginan para siswa dapat terpenuhi dengan pendidikan komputer. Di

masa depan para guru dan siswa di ruang kelas dapat dihubungkan dengan satu sama lain

dan mendiskusikan lewat komputer dan internet. Sekolah dapat mendirikan ruang kelas

maya bagi siswa untuk memecahkan masalah mereka dan menyajikan pelajaran yang

berbeda-beda sesuai dengan minat mereka. Menurut Tilaar “Di dalam kebudayaan global

dengan teknologi dengan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat akan telah

muncul generasi muda atau n-generation denga sikap yang berlainan dengan sikap

generasi tua”.

Kebanyakan investasi yang diberikan selama ini memfokuskan untuk membangun

gedung dan belum menginvestasikan untuk penyediaan teknologi komputer.”Penyediaan

perangkat keras hanya merupakan tahap awal dari investasi yang diperlukan. Kebutuhan

selanjutnya adalah investasi sumber daya dan karya yang mampu mengoptimalkan

penggunaan teknologi tersebut Oleh karena itu proyek integrasi teknologi dalam

pendidikan harus disusun sebagai sebuah proyek jangka panjang yang berkesinambungan

dengan memberi visi dan misi yang jelas, petunjuk operasional beserta target-target yang

ingin dicapai dalam tahap-tahap yang terencana kepada para pelaku operasional

pengajaran berbasis teknologi”.6

5 Wen, Sayling. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Batam: Lucky Publishers, 2003, hal:89

Page 9: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

Pada dasarnya pendidikan melalui net hanya dilakukan sebagian saja, tetapi siswa

datang ke sekolah bukan saja mendapat pengetahuan saja tetapi juga bersosialisasi karena

sosialisasi merupakan proses penting dalam pembelajaran. Yang menjadi titik penting

adalah bagaimana pendidikan di sekolah dan pendidikan net bisa saling melengkapi

untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan

6. Guru Masa Depan

Peran guru dari dulu hingga sekarang mengalami perubahan. Peran guru pada

masa lampau masih dihormati di masyarakat karena dulu guru dianggap terpenting kedua

setelah orang tua. Tapi bagaimana pandangan sekarang? Dimata orang tua maupun siswa,

guru tidak ada apa-apanya dibanding dengan kalangan elit masyarakatatau ahli

management . Ini semua dikarenakan beberapa puluh tahun ini guru dianggap sebagai

tenaga kerja murah untuk meneruskan pengetahuan. Bagaimana tidak seorang guru yang

mengajar matematika misalnya menggunakan catatan yang sama sedangkan siswa

siswinya diganti. Sama halnya guru menyampaikan bahan-bahan yang telah usang dan

kurang up to date. Bahkan persepsi masyarakat yang beredar guru les prifat lebih populer

karena melengkapi pelajaran yang kurang diajarkan di sekolah.

Lalu bagaimana peran guru dalam pendidikan masa depan?. Dalam sistem

pengajaran yang telah menggunakan teknologi komputer guru ditunut untuk kreatif,

mempunyai kompetensi inti dan kemampuan-kemampuan khusus.”adapun peran seorang

guru masa depan yaitu bimbingan kurikulum, mengevaluasi bimbingan pelajaran,

bimbingan dalam seni menjalani kehidupan, konseling dalam perencanaan kehidupan,

pengembangan kreatifitas serta potensi”7 (Wen, 2003:103).

Peran guru dalam memberikan pengetahuan salah satunya dapat menggunakan

cara yang mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki siswanya dan memperkecil peran

guru dikelas dan memperbesar peran siswa di kelas ini menggunakan pembelajaran

Pemecahan Masalah (problem solving learning) dimana pembelajaran ini guru

memberikan suatu permasalahan yang meminta siswa menganalisis dam menyelesaikan 6 Romojoko. 2007. Pendidikan Masa Depan: Pendidikan Berbasis Teknologi”. (didownload dari

http://www.Stbellarminus.jkt.net/2007/11/15/Pendidikan-Masa-Depan.html pada tanggal 28 September 2009 pada pukul 21.00 WIB.)

7 Wen, Sayling. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Batam: Lucky Publishers, 2003, hal:203

Page 10: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

permasalahan tersebut secara individu maupun kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk

mendiskusikan permasalah yang ada.

Siswa tidak semata diharuskan untuk mengenali atau mengidentifikasi data yang

benar tetapi lebih jauh dari itu dituntut untuk menganalisa data yang ada, mengkritisi, dan

mengevaluasinya untuk menghasilkan sebuah karya yang berguna bagi pemecahan

persoalan-persoalan yang mereka hadapi dalam kehidupan mereka.8

Peran guru lain seorang guru sebagai bimbingan kurikulum yaitu mengawasi

kebutuhan siswa yang unik, jangan sampai siswa kecanduan terhadap dunia Net dengan

cara tidak melebih-lebihkan keefektifan net. Peran guru sebagai pengevaluasi kemajuan

pelajaran adalah guru mencari alasan dibalik pelajaran yang kurang efektif dan

mengusulkan solusinya, hingga siswa dapat menemukan bidang serta metode pelajaran

yang paling efektif dagi diri siswa tersebut. Peran guru sebagai pembimbing dalam seni

menjalani kehidupan adalah selain meneruskan pengetahuan guru masih sangat perlu

membimbing generasi muda dalam pertumbuhan moral, pengembangan yang

menyeluruh, penangannan dalam membina hubungan, dan memupuk agama, rasa kasih

sayang, dan keadilan. Peran guru dalam bidang konseling perencanaan kehidupan adalah

memberi gambaran bagaimana siswa dapat memilih jalan yang akan dia tempuh dengan

memberikan persepsi mereka. Jangan sampai seorang siswa saleh intelektual tetapi untuk

menjalani ketertampilan hihup sangat rendah. Peran guru juga mengembangkan

kreatifitas dan potensi, sebelum merancang sarana-sarana untuk merangsang potensi

belajar siswa, seorang guru terlebih dahulu berusaha menemukan potensi seperti apa yang

dipunyai siswa lalu menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk memancing

daya kreatifnya.

Adapun kemampuan-kemampuan guru yang harus dimiliki dalam masa depan

adalah kecakapan dalam berkomunikasi, yang dimaksud dengan kemampuan

berkomunikasi yaitu diterapkan terhadap siswa. Guru harus mengetahui bagaimana sifat

karakteristik siswa agar dalam menangan setiap persoalan tau bagaimana mengatasinya.

Hal tersebut dapat diketahui melalui kecakapan berkomunikasi. Keterampilan

menggunakan komputer haruslah dimiliki oleh seorang guru sebagai alat bantu

pengajaran, karena dapat membantu mencapai dua kali lipat dengan upaya separuhnya.

8 Romojoko. 2007. Pendidikan Masa Depan: Pendidikan Berbasis Teknologi”. (didownload dari http://www.Stbellarminus.jkt.net/2007/11/15/Pendidikan-Masa-Depan.html pada tanggal 28 September 2009 pada pukul 21.00 WIB.)

Page 11: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

Dengan teknologi komputer guru tidak perlu khawatir pengetahuan yang diperlukan

menjadi usang. Kemampuan lainnya yang harus dimiliki oleh guru masa depan adalah

dapat memberikan pengaruh positif yaitu guru dapat menjadi contoh bagi siswa didiknya

sebagai tanggung jawab moral.

7. Mempersiapkan Guru untuk Masa Depan

Sungguhpun sudah begitu banyak upaya dan kegiatan untuk meningkatkan mutu

guru, hasil-hasil evaluasi tahap akhir siswa menunjukkan bahwa nilai mereka belum

mengalami kenaikan yang berarti. Kalau kita menggunakan pola pikir linier:

Penataran Guru ---» Mutu Guru Meningkat ---» Kualitas Kerja Guru Meningkat

---» Mutu Siswa Meningkat

Sudah barang tentu dapat disimpulkan bahwa penataran yang telah dilaksanakan

telah berhasil meningkatkan mutu guru, tetapi belum berhasil meningkatkan mutu kerja

guru, sehingga mutu siswa belum meningkat. Barangkali dilihat dari semboyan PKG:

Dari Guru-Oleh Guru-Untuk Guru, tujuan PKG sudah dicapai. Mungkin semboyannya

perlu diubah, menjadi: Dari Guru, Oleh Guru, Untuk Guru dan Siswa. Mengapa mutu

guru telah berhasil ditingkatkan tetapi kemampuan kerja guru belum meningkat? Salah

satu jawaban bisa kita kembalikan pada salah satu karakteristik kerja guru, yakni guru

adalah pekerjaan yang tidak pernah mendapatkan umpan balik. Hal ini logis, karena tanpa

umpan balik guru tidak tahu kualitas apa yang dikerjakan, tidak tahu di mana kelemahan

dan kelebihannya, dan akibatnya guru tidak tahu mana yang perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, nampaknya di samping meneruskan kegiatan pembinaan yang

telah ada selama ini, pembinaan guru diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem dan

teknik bagi guru untuk bisa mendapatkan umpan balik dari apa yang dikerjakan dalam

proses belajar mengajar. Dua model peningkatan mutu yang perlu dipertimbangkan

adalah a) memperkuat hidden curriculum dan b) mengembangkan teknik refleksi diri

(seff-reffection).

a) Hidden curriculum

Hidden curriculum adalah proses penanaman nilai-nilai dan sifat-sifat pada diri siswa.

Proses ini dilaksanakan lewat perilaku guru selama melaksanakan proses belajar

mengajar. Untuk menanamkan sikap disiplin, guru harus memberikan contoh

Page 12: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

bagaimana perilaku mengajar yang disiplin. Misalnya, memulai dan mengakhiri

pelajaran tepat pada waktunya. Kalau guru bertujuan menanamkan kerja keras pada

diri siswa, maka guru memberikan tugas-tugas yang memadai bagi siswa dan segera

diperiksa dan dikembalikan kepada siswa dengan umpan balik. Pengembalian tugas-

tugas siswa tanpa ada umpan balik pada kertas pekerjaan secara langsung akan

menanamkan sifat tidak usah kerja keras. Karena siswa beranggapan kerja mereka

tidak dibaca guru.

Kegiatan pembinaan yang diperlukan adalah:

1. Mengkaji secara lebih mendalam makna hidden curriculum.

2. Secara sadar merancang pelaksanaan hidden curriculum.

3. Mengidentifikasi momen untuk melaksanakan hidden curriculum.

b) Self-reflection

Self-reflection adalah suatu kegiatan untuk mengevaluasi proses belajar

mengajar yang telah dilaksanakan untuk mendapatkan umpan balik dari apa yang

telah dilakukan. Umpan balik tersebut antara lain berupa: a) pemahaman siswa

tentang apa yang telah disampaikan, b) perilaku guru yang tidak efisien dan tidak

efektif, c) perilaku guru yang efisien dan efektif, d) perilaku yang perlu diperbaiki, e)

perilaku yang diinginkan oleh siswa dan, f) perilaku yang seharusnya dikerjakan.

Berdasarkan self-reflection inilah guru akan memperbaiki perilaku dalam proses

belajar mengajar.

Paling tidak ada dua cara bagi guru untuk melakukan self-reflection, yakni: a)

guru menampung pendapat siswa pada setiap akhir kuartal dan, b) guru malaksanakan

action research. Cara yang pertama dilakukan lewat cara guru mengembangkan

pertanyaan-pertanyaan yang mengungkap bagaimana perilaku selama mengajar, dan

memberikan pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk dijawab oleh siswa. Berdasarkan

jawaban tersebut guru akan mendapatkan gambaran diri pada waktu melaksanakan

proses belajar mengajar.

Action research, sebagai cara kedua, merupakan kegiatan meneliti sambil

mengajar atau mengajar yang diteliti. Siapa yang mengajar dan siapa yang meneliti?

Guru sendiri yang melakukan keduanya datam waktu yang sama

8. Inovasi Pendidikan

Page 13: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

Inovasi pendidikan merupakan suatu perubahan yang baru, dan kualitatif berbeda

dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan

kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan

9. Buku Masa Depan

Buku-buku saat ini yang masih kita pakai adalah adalah jenis buku teks yang

memuat pengetahuan yang berhubungan dengan pemikiran serta emosi manusia. Banyak

kita jumpai saat ini industri surat kabar dan media lainnya lebih besar daripada industri

buku, tetapi kita harus memilah-milih bahwa pengetahuan intelektual manusia dan emosi

lebih penting dari sekedar informasi dan hiburan. Berkembangnya teknologi membuat

alat pengajaran menjadi bermacam, yaitu menggunakan audio, audio visual, bahkan

multimedia. Tetapi buku teks mempunyai sesuatu yang tak dapat digantikan yaitu ruang

imajinasi. Menurut pendapat Sayling Wen “ media elektronik dapat merekam visual, tapi

dalam hal suatu yang tak berwujud, seperti”bisik dedaunan tertiup anggin di musim

gugur, kenelangsaan hati”, kita tidak dapat mengekspresikannya dengan cara lain selain

lewat teks”.

Dalam membahas buku masa depan, kita berusaha melihat bagaimana dapat

menerapkan teknologi multimedia yang sudah diterapkan dalam industri informasi,

hiburan, maupun industri buku. Jenis buku yang akan dibahas adalah buku yang paling

cocok dengan sistem produksi dan penjualan saat ini. Buku Yang mudah Dibaca, buku

yang mudah dibaca dapat mudah dimengerti oleh pembacanya misalnya saja dengan

menggunakan kosakata pada umumnya, dapat dibaca dengan tempo relatif cepat. Dengan

membaca yang temponya relatif singkat pembaca dapat memperoleh hasil tentang

kemampuan intelektualnya. Buku yang mudah akan mudah dipahami jika menggunakan

ilustrasi maka orang yang membacanya akan mengingat dalam tempo yang relatif lama.

Misalnya saja dalam menyampaikan nasihat secara langsung dan menggunakan sebuah

alur cerita atau ilustrasi maka hasilnya akan diingat selamanya. Buku Komik buku komik

dapat diartikan sebagai buku bergambar. Buku bergambar ini ternyata sangat menarik

pihak pembaca sehingga membuat pembaca tidak menyadari bahwa mereka terbius oleh

gambar dan alur carita. Suatu contoh adalah kisah naruto tidak akan sepopuler hingga

sampai di buat film jika bacaannya bukan berupa komik. Salah satu ciri komik yaitu

Page 14: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

dapat disampaikan lewat grafik. Buku yang disertai dengan grafik akan menjadi buku

masa depan. Buku Audio ini dikemas dengan compac disk dengan efek audio. Buku Video

ini populer di di cina, dapat kia jumpai buku di Indonesia telah banyak menggunakan

buku video, selain membaca bukunya pembaca juga dapat melihat penulis bergerak,

menyampaikan pemikiran-pemikiran yang dituangkan dalam buku tersebut. Buku

Komputer, buku komputer saat ini telah banyak kita temui. Dengan sistem terpadu sebuah

buku yang dikemas dalam cebuah CD. Buku komputer ini dipasarkansama dengan

pemasaran buku teks pada umumnya, dengan ditambahnya buku tersebut akan

mendapatkan nilai tambah mengingat sifatnya yang interaktif. Perbedaan denga buku

audio adalah para pembaca bisa langsung berinteraksi dengan penulis dedangkan buku

audio hanya dapat kita lihat dan dengarkan. Buku Net , buku net sangat berbeda denga

buku yang lainnya. Buku net menggunakan buku elektronik yang langsung dihubungkan

dengan internet, sehingga kita bisa mendownload buku-buku di internet. Dengan

kemajuan teknologi ini kita bisa mempunyai banyak sekali koleksi buku dan efisien. Hal

ini bertentangan dengan kebiasaan membaca kita, dan kebiasaan lama konsumen sulit

diubah. Sebuah contoh pada tahun 1972, muncul jam tangan digial yang pertama. Ketika

itu pabrik jam tangan Raksasa dunia di Swis khawatir. Mereka takut jika jam digital akan

segera menggantikan jam tradisional . Pada saat itu konsumen dunia akan konsumsi jam

tradisional 2 milyar unit. Setelah 26 tahun konsumsi dunia jam tangan digital mencapai 2

milyar unit. Hal tersebut menjadi contoh bahwa buku net takkan menggantikan buku

tradisional hanya menciptakan permintaan baru.

10. Contoh Penerapan Pembelajaran Visioner

Dengan berkembangnya kemajuan teknologi komputer dan didukung fasilitas

internet kita sebagai tenaga pendidik seharusnya mempunyai gagasan baru dan daya

kreatifitas yang dapat kita bagi terhadap siswa didik kita. Dengan membiasakan siswa

terbiasa dengan komputer dan internet menambah pengetahuan bagi siswa selain

pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru. Hal lain juga menjadikan siswa tidak

gaptek (gagap teknologi).

Sebuah contoh misalkan seorang guru membuat blog atau webside, apalagi

membuat blog atau webside tanpa dikenakan biaya. Guru dapat membuat membuat

Page 15: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

sumber belajar untuk siswa dan disampaikan lewat internet, atau bahkan juga guru bisa

memberikan tugas dan panduan tugas-tugas tersebut dapat diakses melalui internet dan

masih banyak lagi contoh lainnya.

PENUTUP

Dalam pendidikan masa depan banyak sekali perubahan yang terjadi dalam dunia

pendidikan. Mulai dari peruahan kualitas pendidikan, peran sekolah, dan peran serta guru

dalam pendidikan masa depan. Dengan kemajuan tingkat teknologi yang cepat maka peran

teknologi komputer tidak dapat dihindari lagi. Dengan memanfaatkan teknologi komputer

dan net akan lebih mempermudah bagi siswa dalam memperoleh sumber belajar dan

meningkatkan daya kreatifitas siswa dalam berbagai bidang studi.

DAFTAR PUSTAKA

Cicuk, 2007. Masa Depan Pendidikan. (didownload dari

http://www.cicuk.wordpress.com/2007/11/15/masa-depan-pendidikan. html pada tanggal

28 September 2009 pada pukul 16.00 WIB.)

Dwiyogo, D, Wasis. 2008. Pembelajaran Visioner (Online).

(http://www.pembelajaranvisioner.com, diakses tanggal 28 September 2009).

Hary, 2007. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. (didownload dari http:// www.

harysmk3.wordpress.com/2007/10/22/pendidikan-sekarang-dan-masa-depan.html pada

tanggal September 2009 pada pukul 15.20 WIB.)

Page 16: 15. Zainal + Sanusi Pembelajaran Visioner Dalam Pembelajaran Bidang Studi

Mastuhu, M. 2007. Sistem Pendidikan Nasional Visioner.Tangerang: Lentera Hati.

PENDIDIKAN DI MASA DEPAN. Presentasi. KLUB GURU. Surabaya, 12 Januari 2008. Satria Dharma. Trends of the future. Di akses pada tanggal 16 November 2009 pada pukul 14.00 Wib.

Romojoko. 2007. Pendidikan Masa Depan: Pendidikan Berbasis Teknologi”.

(didownload dari http://www.Stbellarminus.jkt.net/2007/11/15/Pendidikan-Masa-

Depan.html pada tanggal 28 September 2009 pada pukul 21.00 WIB.)

Saefudin, Udin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta,

Tilaar, H.A.R. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Universitas Negeri Malang. 2003. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,

Disertasi, Makalah, Laporan Penelitian, Edisi keempat. Malang: Biro Administrasi

Akademik dan Sistem Informasi Bekerja Sama dengan Penerbit Universitas Negeri

Malang.

Wen, Sayling. Future Of Education (Masa Depan Pendidikan). Batam: Lucky Publishers,

2003

Zamroni. Paradigma pendidikan masa depan (didownload dari

http://pakguruonline.pendidikan.net/wacana_pdd_left.html. diakses pada tanggal 28 September 2009 pada pukul 15.00)