147-441-1-pb

Upload: daniel-edward-ricardo-malau

Post on 18-Jul-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Berkala Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin

Vol. 15 No. 1 April 2003

Kadar Plasma Kortisol pada Beberapa Macam Manifestasi Efek Samping Kortikosteroid Sistemik pada KulitTrisiswati Indranarum, Sunarko MartodihardjoLabISMF Ilmu Penyakit Kulit dun Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas AirlanggalRSUD Dr. Soetomo Surabaya-

ABSTRAK Kortikosteroid adalah hormon steroid yang diproduksi oleh korteks kelenjar adrenal dengan sekresi hormon utama glukokortikoid dan mineralokortikoid. Efek glukokortikoid adalah terhadap metabolisme, inflamasi dan imunitas sedangkan efek mineralokortikoid dalah pada metabolisme garam, air dan mineral. Adanya efek antiinflamasi dan imunosupresif ini menyebabkan kortikosteroid banyak digunakan. Meskipun mempunyai khasiat nyata kortikosteroid dapat mengakibatkan berbagai efek samping terutama di bidang kulit sehingga dalam penggunaannya harus hati-hati. Pada umumnya efek samping ini timbul karena penekanan dari HPA aksis dan reaksi yang berlebihan dari steroid. Kadar kortikosteroid dalam darah antara lain dapat dilakukan dengan pengukuran kadar plasma kortisolKata kunci: plasma kortisol, efek samping kortikosteroid oral

ABSTRACT Corticosteroid is a steroid hormone produced by cortex adrenal gland with the main hormone secretion are glucocorticoid and mineralocorticoid. Glucocorticoid effects are thus concerned among others with intermediary metabolism, inflammation, immunity and mineralocorticoid effects are thus concerned with salt, water and other mineral metabolism. The antiinflamtory and immunosuppressive action that makes corticoid. Clinically useful in a number of conditions. However carefully because of its side effects.Key words: cortisol plasma, side effect corticosteroid oral

LATAR BELAKANG MASALAH Kortikosteroid mulai digunakan secara luas sejak tahun 1950 dan merupakan golongan obat yang mempunyai khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas. Manfaat dari preparat ini cukup besar, tetapi karena efek yang merugikan atau yang tidak diharapkan cukup banyak, maka dalam penggunaannya sangat d i b a t a s i . l ~ ~ ~ ~ Dengan makin meningkatnya pemakaian kortikosteroid, maka usaha mensintesa preparat kortikosteroid makin berkembang yang bertujuan untuk mendapatkan khasiat yang besar dengan efek samping yang minimal, sehingga pemakaian kortikosteroid dalam klinik makin m e l u a ~ . ~ Pada saat ini bermacam-macam obat kortikosteroid peroral telah beredar di pasaran, dan semakin banyak penggunaan obat tersebut oleh penderita sendiri menyebabkan semakin banyaknya kasus efek samping.

Kortikosteroid merupakan obat yang sering digunakan untuk terapi berbagai keadaan penyakit atau kelainan. Secara garis besar penggunaan kortikosteroid dapat dibagi menjadi 2, yakni: 1) terapi endokrin, misalnya sebagai terapi pengganti pada insufisiensi adrenal; dan 2) terapi non-endokrin, misalnya untuk terapi antiinflamasi, imunosupresi, antialergi, dan lain-lain.1>3y4.5~6 Efek samping yang mungkin ditimbulkan akibat pemakaian kortikosteroid sangat bervariasi, diantaranya efek metabolik, neuroendokrinologik yang dapat meliputi berbagai sistim diantaranya adalah sistim metabolik (karbohidrat, protein dan lemak), kardivaskuler, gastrointestinal, imunologi dan lainlain,2y7 sedangkan pada kulit dapat terjadi atrofi dan penipisan kulit, alopesia, akne steroid, penyembuhan luka yang jelek, purpura, strie dan hirsutisme. Oleh karena hasil terapi kortikosteroid adalah berjalan sejajar dengan efek samping, maka kita harus

Pengarang Utama 5 SKI? Pengarang Pembantu 1 S K P (SK PB I 1 No. 318/PB/A.7/06/1990) D