14 maret - penyakit dan kelainan plasenta dan selaput janin

15
PLASENTA PLASENTA Dr. H. Asrol Byrin SpOG Dr. H. Asrol Byrin SpOG (K) (K)

Upload: elithax

Post on 31-Oct-2015

658 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

PLASENTAPLASENTADr. H. Asrol Byrin SpOG Dr. H. Asrol Byrin SpOG

(K)(K)

Page 2: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Setelah implantasi, sel-sel trofoblast Setelah implantasi, sel-sel trofoblast mengadakanmengadakan

proliferasi dan menanamkan blastokist proliferasi dan menanamkan blastokist dalam dalam

uterusuterus

Diantara endometriumterjadi lubang-lubang Diantara endometriumterjadi lubang-lubang

( lakunae )yang diisi darah ibu, yang akan ( lakunae )yang diisi darah ibu, yang akan menjadimenjadi

besar dan dibatasi trofoblast membentuk besar dan dibatasi trofoblast membentuk Spatium Spatium

IntervillosumIntervillosum

Page 3: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Khorion bercabang-cabang membentuk villi Khorion bercabang-cabang membentuk villi

khorialis sekunderkhorialis sekunder

Proses angiogenesis akan terbentuk sel-sel Proses angiogenesis akan terbentuk sel-sel darah darah

merah dan pembuluh darah yang akan merah dan pembuluh darah yang akan membentuk membentuk

villi khorialis tertiervilli khorialis tertier

Kira-kira 17 hari setelah fertilisasi sudah Kira-kira 17 hari setelah fertilisasi sudah terbentuk terbentuk

sirkulasi fetal dan sirkulasi maternal serta sirkulasi fetal dan sirkulasi maternal serta terdapat terdapat

sirkulasi plasenta sesungguhnya.sirkulasi plasenta sesungguhnya.

Page 4: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Darah ibu terpisah dari darah fetus Darah ibu terpisah dari darah fetus oleh suatuoleh suatu

lapisan jaringan, yang disebut lapisan jaringan, yang disebut membrana plasentaemembrana plasentae

yang terdiri atas :yang terdiri atas :

1.1. Lapisan sinsitiumLapisan sinsitium

2.2. Lapisan LanghansLapisan Langhans

3.3. Lapisan pengikatLapisan pengikat

4.4. Lapisan endothel kapilerLapisan endothel kapiler

Page 5: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Dengan tumbuhnya dan bertambah tuanya plasenta, Dengan tumbuhnya dan bertambah tuanya plasenta,

plasenta akan mengalami perubahan histologik :plasenta akan mengalami perubahan histologik :

A. Perubahan untuk menambah permeabilitas A. Perubahan untuk menambah permeabilitas membrana membrana

plasentae. Perubahan terjadi kira-kira pada plasentae. Perubahan terjadi kira-kira pada kehamilankehamilan

minggu ke-16 :minggu ke-16 :

1. Sebagian sel-sel langhans mulai menghilang1. Sebagian sel-sel langhans mulai menghilang

2. Sinsitium menipis dengan jaringan pengikat 2. Sinsitium menipis dengan jaringan pengikat minimalminimal

3. Villi terus bercabang-cabang, bertambah 3. Villi terus bercabang-cabang, bertambah banyak dan lebih kecilbanyak dan lebih kecil

4. Jumlah kapiler bertambah banyak dengan 4. Jumlah kapiler bertambah banyak dengan endotil lebih tipis dan mendekati permukaan endotil lebih tipis dan mendekati permukaan sinsitiumsinsitium

5. Stroma villi dan sel-sel Hoefbauer berkurang5. Stroma villi dan sel-sel Hoefbauer berkurang

Page 6: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

B. Perubahan sebagai proses ketuaanB. Perubahan sebagai proses ketuaan Perubahan sebagai proses ketuaan akan Perubahan sebagai proses ketuaan akan mengurangi permeabilitas membrana mengurangi permeabilitas membrana

plasentae,plasentae, misalnya :misalnya : 1. Villi diliputi fibrin1. Villi diliputi fibrin 2. Pembuluh darah tertentu mengalami2. Pembuluh darah tertentu mengalami obliterasiobliterasi 3. Membrana basalis, endotelium dan 3. Membrana basalis, endotelium dan

trofoblasttrofoblast menebalmenebal 4. Terdapat fibrin pada lapisan basal dan 4. Terdapat fibrin pada lapisan basal dan

lapisanlapisan khorion serta didalam spatium khorion serta didalam spatium

intervillosumintervillosum

Page 7: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Pada akhir kehamilan plasenta berbentuk cakram Pada akhir kehamilan plasenta berbentuk cakram

dengan diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan dengan diameter 15-20 cm, tebal 2-3 cm dan berat berat

kira-kira 500 gram dan terletak pada dinding kira-kira 500 gram dan terletak pada dinding uterus uterus

sebelah depan atau belakang dekat fundus uteri.sebelah depan atau belakang dekat fundus uteri.

Plasenta mempunyai 2 permukaan :Plasenta mempunyai 2 permukaan :

1. Permukaan fetal1. Permukaan fetal

Permukaan fetal menghadap ke arah fetus danPermukaan fetal menghadap ke arah fetus dan

tertutup amnion yang tansparan sehinggatertutup amnion yang tansparan sehingga

pembuluh darah dibawahnya terlihatpembuluh darah dibawahnya terlihat

Page 8: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

2. Permukaan maternal2. Permukaan maternal

Permukaan maternal menghadap ke Permukaan maternal menghadap ke dinding dinding

uterus, berwarna merah dan terbagi uterus, berwarna merah dan terbagi celah-celahcelah-celah

menjadi lobi yang tidak teratur, celah menjadi lobi yang tidak teratur, celah diisi septa diisi septa

yang terdiri atas jaringan pengikat yang terdiri atas jaringan pengikat fibrosa. Plasenta dibagi septa menjadi 16-fibrosa. Plasenta dibagi septa menjadi 16-20 kotiledon20 kotiledon

Luas villi khorialis pada kehamilan aterm Luas villi khorialis pada kehamilan aterm kira-kira 10mkira-kira 10m22

Page 9: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Perlekatan plasenta dengan dinding uterus dapat Perlekatan plasenta dengan dinding uterus dapat

dibedakan menjadi :dibedakan menjadi :

1. Membrana khorii atau piring penutup1. Membrana khorii atau piring penutup

Membrana khorii adalah bagian yang terbentuk Membrana khorii adalah bagian yang terbentuk

oleh jaringan ibu, yang terdiri atas amnion, oleh jaringan ibu, yang terdiri atas amnion,

pembuluh darah fetus, khorion dan villipembuluh darah fetus, khorion dan villi

2. Piring desidua atau piring basal2. Piring desidua atau piring basal

Piring basal adalah bagian yang terbentuk oleh Piring basal adalah bagian yang terbentuk oleh

jaringan ibu, yang terdiri atas jaringan jaringan ibu, yang terdiri atas jaringan kompakta dan kompakta dan

sebagian zona spongiosa yang kelak turut lepas sebagian zona spongiosa yang kelak turut lepas dengan dengan

plasenta. plasenta.

Page 10: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Pemisahan darah ibu dan darah fetus oleh Pemisahan darah ibu dan darah fetus oleh

membrana plasentae ternyata tidak membrana plasentae ternyata tidak sempurna sempurna

sehingga :sehingga :

1.1. Sel-sel darah fetus masuk kedalam Sel-sel darah fetus masuk kedalam peredaran darah ibu. Dalam keadaan peredaran darah ibu. Dalam keadaan normal terdapat 0,1-0,3 ml darah fetus normal terdapat 0,1-0,3 ml darah fetus didalam darah ibu. Kecuali sel-sel darah didalam darah ibu. Kecuali sel-sel darah fetus, sel-sel fetus juga masuk kedalam fetus, sel-sel fetus juga masuk kedalam darah ibu, misalnya trofoblast.darah ibu, misalnya trofoblast.

2.2. Sel-sel darah ibu masuk ke dalam Sel-sel darah ibu masuk ke dalam sirkulasi darah fetus, misalnya leukosit, sirkulasi darah fetus, misalnya leukosit, trombosit dan limfosit.trombosit dan limfosit.

Page 11: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Fungsi Plasenta ialah :Fungsi Plasenta ialah :

1. Sebagai Kelenjar Buntu1. Sebagai Kelenjar Buntu

Plasenta menghasilkan beberapa Plasenta menghasilkan beberapa hormon : HcG,hormon : HcG,

steroid, Plasentolaktogen, steroid, Plasentolaktogen, khoriotirotropin,khoriotirotropin,

LHRF dan TRFLHRF dan TRF

2. Tempat pertukaran zat2. Tempat pertukaran zat

3. Plasenta sebagai barier3. Plasenta sebagai barier

Page 12: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Plasenta sebagai tempat pertukaran zatPlasenta sebagai tempat pertukaran zat

Pertukaran zat ini melalui villi khorialis yang masih Pertukaran zat ini melalui villi khorialis yang masih utuh.utuh.

1. Transport pasif1. Transport pasif

Sebagian besar zat dengan berat molekul kurang Sebagian besar zat dengan berat molekul kurang daridari

500 dapat melalui membrana plasenta, kecuali IgG500 dapat melalui membrana plasenta, kecuali IgG

Transpor pasif terjadi dengan cara : Transpor pasif terjadi dengan cara :

a. Diffusia. Diffusi

- Diffusi biasa, misalnya oksigen dan - Diffusi biasa, misalnya oksigen dan KarbondioksidaKarbondioksida

- Diffusi lambat dengan bantuan molekul- Diffusi lambat dengan bantuan molekul

pengangkut (carier), misal : glukosapengangkut (carier), misal : glukosa

b. Diapedese, misal eritrositb. Diapedese, misal eritrosit

Page 13: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

2. Transport Aktif2. Transport Aktif

Dengan bantuan enzim misalnya Dengan bantuan enzim misalnya asam amino, asam lemak, hormon asam amino, asam lemak, hormon dan ion organikdan ion organik

Dengan proses pinositosis dimana Dengan proses pinositosis dimana mikrovilli mengepung molekul-mikrovilli mengepung molekul-molkul dan membawanya ke kapiler molkul dan membawanya ke kapiler darah fetus. Misal protein dan lipiddarah fetus. Misal protein dan lipid

Page 14: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

Plasenta sebagai barrierPlasenta sebagai barrier

Plasenta sebagai barier dibedakan menjadi :Plasenta sebagai barier dibedakan menjadi :

1. Barier mekanik-fisik1. Barier mekanik-fisik

Misal heparin dengan berat molekul lebih dari Misal heparin dengan berat molekul lebih dari

1000 tidak dapat melewati membrana plasenta, 1000 tidak dapat melewati membrana plasenta,

sedang koumarin dengan berat molekul kurang sedang koumarin dengan berat molekul kurang dari dari

1000 bisa melewatinya.1000 bisa melewatinya.

2. Barier Kimiawi2. Barier Kimiawi

Misalnya zat-zat yang masuk kedalam sinsitium Misalnya zat-zat yang masuk kedalam sinsitium dirubahdirubah

lebih dahulu seperti insulin ibu.lebih dahulu seperti insulin ibu.

Page 15: 14 Maret - Penyakit Dan Kelainan Plasenta Dan Selaput Janin

TERIMA TERIMA KASIHKASIH