1306367845_rahmi puspita sari

9
Environmental Monitoring Comprehensive Environmental Monitoring mengacu pada serangkaian aktifitas yang menyediakan kimiawi, fisik, geologis, biologis, dan lingkungan lain, sosial, atau data kesehatan yang dibutuhkan oleh manajer lingkungan. Contoh dari projek yang bertanggung jawab kepada lingkungan yang berdasarkan data monitoring, dan bisa berguna dalam meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan manajemen lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi energi untuk produki (dan hasil emisi yang di lepas ke atmosfir) di PLT Batu bara. 2. Merencanakan tempat pelatihan militer tidak didekat dengan tempat berkembang biak atau sarang fauna yang terancam punah. 3. Merencanakan sistem untuk mengurangi metal pada IPAL sehingga mengurangi jumlah logam yang dibuang ke sungai. Spellberg (1991) mendeskripsikan 3 cara bagaimana data flora fauna digunakan di Pemantauan Lingkungan 1. Untuk membangun dasar penggunaan penduduk berkelanjutan 2. Untuk mendeteksi, dan diharapkan, meminimalisir dampak yang merugikan 3. Untuk menyediakan data yang bisa digunakan sebagai dasar penelitian untuk konservasi.

Upload: muhammad-ayik-abdillah

Post on 03-Dec-2015

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Resume Chapter 18 EIA Chanter

TRANSCRIPT

Page 1: 1306367845_Rahmi Puspita Sari

Environmental Monitoring

Comprehensive Environmental Monitoring mengacu pada serangkaian aktifitas yang

menyediakan kimiawi, fisik, geologis, biologis, dan lingkungan lain, sosial, atau data

kesehatan yang dibutuhkan oleh manajer lingkungan.

Contoh dari projek yang bertanggung jawab kepada lingkungan yang berdasarkan data

monitoring, dan bisa berguna dalam meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan

manajemen lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi energi untuk produki (dan hasil emisi yang di lepas ke atmosfir) di

PLT Batu bara.

2. Merencanakan tempat pelatihan militer tidak didekat dengan tempat berkembang

biak atau sarang fauna yang terancam punah.

3. Merencanakan sistem untuk mengurangi metal pada IPAL sehingga mengurangi

jumlah logam yang dibuang ke sungai.

Spellberg (1991) mendeskripsikan 3 cara bagaimana data flora fauna digunakan di

Pemantauan Lingkungan

1. Untuk membangun dasar penggunaan penduduk berkelanjutan

2. Untuk mendeteksi, dan diharapkan, meminimalisir dampak yang merugikan

3. Untuk menyediakan data yang bisa digunakan sebagai dasar penelitian untuk

konservasi.

Latar Belakang Informasi

Beberapa lembaga telah mengembangkan pemanaauan informasi yang berhubungan

dengan pengukuran mitigasi dalam petunjuk EIA (Environental Impact Assesment).

Terdapat dua jenis dalam pemantauan menurut US Departement of the Army:

1. Enforcement Monitoring (Pemantauan Penegakan)

Enforcement Monitoring atau Pemantauan Penegakan adalah pemantauan yang

memastikan bahwa mitigasi dilakukan sesuai dengan yang dideskripsikan di

Page 2: 1306367845_Rahmi Puspita Sari

dokumen lingkungan, termasuk ketentuan yang ditulis dalam kontrak. Hal ini

juga termasuk dalam memastikan semua ketentuan ditegakkan.

2. Effectiveness Monitoring (Pemantauan Efektifitas)

Effectiveness Monitoring atau Pemantauan Efektifitas adalah pemantuan yang

mengukur kesuksesan usaha mitigasi dan/atau efek lingkungan. Hal ini harus

dilakukan berdasarkan investigasi kuantitatif.

Sadler dan Davies (1988) telah mendeskripsikan tiga tipe pemantauan lingkungan yang

berhubungan dengan siklus hidup pada suatu usaha, yaitu Pemantauan Garis Belakang,

Pemantauan Efek, Pemantuan Penyesuaian. Pemantauan Garis Belakang mengacu

pada pengukuran variable lingkungan sebelum proyek dilakukan untuk menentukan

kondisi eksisting, berbagai variasi, dan proses perubahan. Pemantuan Efek, adalah

pengukuran variable lingkungan selama konstruksi proyek dan operasi untuk

menentukan perubahan yang bisa terjadi dari proyek tersebut. Pemantuan

Penyesuaian, membutuhkan sampling secara periodic atau kontinyu pada limbah yang

dihasilkan, bunyi, atau emisi yang serupa agar hasil observasi sesuai dengan standar

yang berlaku.

Hanya sedikit negara yang memberi perhatian kepada Pemantuan Pasca-EIS, contohnya

Amerika Serikat. Alasan mengapa Pemantauan lingkungan atau pemantauan pasca-EIS

khususnya, diberikan perhatian minimal adalah sebagai berikut:

1. Pemantauan Lingkungan tidak dibutuhkan dalam proses EIA yang sekarang.

2. Kebutuhan pemantauan termasuk sebagian media lingkungan (udara,

permukaan, air tanah, dll) atau kondisi yang memungkinkan.

3. Terdapat praduga bahwa beberapa hubungan pemantauan federasi, negara

bagian, atau bahkan local dapat digunakan jika dibutuhkan, dan akan sesuai

dengan kebutuhan pemantauan proyek.

4. Terdapat perlawanan dalam merencanakan dan mengimplementasikan program

pemantauan.

5. Walaupun jika pemantauan diperhitungkan sebagai kebutuhan, penarikan staf

lembaha dan dana mungkin terbatas.

Page 3: 1306367845_Rahmi Puspita Sari

Beberapa alasan mengapa beberapa negara tertarik dengan Pemantauan Pasca-EIS

adalah sebagai berikut:

1. Program pemantauan lingkungan yang masih ada mempunyai cakupan yang

minimal

2. Dalam proses EIA, perhatian diberatkan pada manajemen siklus hidup

lingkungan, bukan hanya untuk mendapatkan persetujuan persiapan dalam EIS.

3. Pada banyak negara, tidak ada sistem manajemen lingkungan yang terstruktur

dan legal yang focus pada pemenuhan peraturan, pelanggaran legislatif, dan

denda.

4. Negara tersebut menganggap bahwa pemantauan menyediakan kesempatan

untuk mengumpulkan data lingkungan, yang bisa digunakan untuk penelitian

lingkungan.

Tujuan Pemantauan Lingkungan

Marcus (1979) mengindentifikasi 6 tujuan umum dari Pemantauan Lingkungan.

1. Pemantauan lingkungan menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk

dokumentasi dampak dari kegiatan federal.

2. Sistem pemantauan memperingatkan lembaga terhadap dampak yang tidak

diantisipasi.

3. Sistem pemantauan menyediakan peringatan segera setiap indikator dampak

mulai mendekati tangkat kritis.

4. Pemantauan Lingkungan menyediakan infromasi yang bisa digunakan bagi

lembaga utuk mengkontrol waktu, tempat, dan level dampak pada suatu projek.

5. Pemantauan lingkungan menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk

mengevaluasi keefektifan dari mitigasi yang diimplementasikan.

6. Pemantauan lingkungan menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk

membuktikan dampak yang diprediksi, dengan begitu bisa memvalidasi teknik

dalam memprediksi dampak.

Page 4: 1306367845_Rahmi Puspita Sari

Studi Kasus dalam Pemantauan

Untuk mengilustrasiskan berbagai penggunaan pemantauan di dampak lingkungan, 8

studi kasus, yaitu: program pengontrolan hama, proyek ektraksi dua lignit, proyek

modifikasi bandara, evaluasi sejarah dan praktik pembuangan limbah pada fasilitas

nuklir, sistem eksisting bendungan serba guna, dan sistem rencana bendungan serba

guna.

Pertimbangan Perencanaan Program Pemantauan

Tiga premis yang relative terhadap program pemantauan di Amerika Serikat sebagai

berikut:

1. Terdapat kelimbahan dari data pemantauan lingkungan yang secara rutin diambil

oleh berbagai lembaga pemerintahan dan swasta. Data tersebut membutuhkan

proses identifikasi, agregasi, dan interpretasi.

2. Program Pemantauan Lingkungan mahal untuk direncanakan dan

diimplementasikan, oleh karena itu seluruh usaha harus digunakan untuk

menggunakan atau modifikasi program pemantauan yang ada dan masih sesuai.

3. Karena terjadi tumpeng tindih tanggung jawab managemen lingkungan dan

pemantauan, di pemerintahan lokal, negara bagian, dan federal. Dibutuhkan

ketelitian untuk mengkordinasi perencanaan pemantauan lingkungan di beberapa

lembaga.

Marcus (1979) mendeskripsikan dua fase model konsep, yaitu: (1) pengembangan

sistem pemantauan dan (2) implementasi dan operasi sistem pemantauan.

Spellberg juga mendeskripsikan kerangka kerja pengembangan perencanaan

pemantauan lingkungan untuk pemantauan biologis dan ekologis. Kerangka kerja

tersebut bisa diadaptasikan kepada dasar-dasar pemantauan media lingkungan, dampak

visual, sosioekonomik, dan/atau dampak sosial, dan dampak kesehatan. Langkah

pertama dari mengembangkan perencanaan tersebut adalah mendefinisikan objek yang

Page 5: 1306367845_Rahmi Puspita Sari

akan di pantau. Pada beberapa skema, objek terlalu kompleks sehingga menjadi tidak

berarti (Spellberg, 1991).

Langkah Kedua adalah mendentukan dimana tempat yang akan dipantau.

Kemudian langkah ketiga adalah memeriksa kembali data yang diambil sudah

didokumentasi untuk penggunaan masa depan. Ketika program pemantauan

diperpanjang menjadi waktu yang cukup lama, pengerjaan di proyek menjadi berubah.

Oleh karena itu penting untuk menggunakan metode yang sesuai untuk mengambil data.

Langkah keempat adalah menyusun koleksi data dan menyimpan.

Langkah kelima mengikutsertakan proses dalam pemiliha variabel. Langkah keenam

melibatkan pengumpulan data preliminary dan konduksi survey dasar. Pada akhirnya,

langkah ketujuh melibatkan analisis dan presentasi data.

Pedoman dan Peraturan

Contoh dari beberapa pernyataan peraturan dibawah pengembangan program

pemantauan adalah sebagai berikut:

1. Pemantauan Baseline

Pemantauan Baseline harus direncanakan dan diinisiasikan ketika fase

pencakupan di EIA.

2. Formulasi dari Prediksi Dampak

Pernyataan prediksi harus ditampilkan sebagai hipotesa dampak yang bisa

dibuktikan, agar tes statistic bisa digunakan. Probabilitas dan derajat kepastian

harus dinyatakan secara eksplisit, agar prediksi lebih kondusif untuk dianalisis

dan menyediakan indikasi yang lebih presisi. Sebisa mungkin menggunakan

metode kuantitatif. Ketika metode kuantitatif tidak bisa digunakan, setiap istilah

harus didefinisikan sejelas mungkin berdasarkan: (a) kepentingan lingkungan,

(b) aktifitas atau kepentingan yang terkena dampak, (c) Penerimaan masyarakat

terhadap dampak, (d) Jika dampak mempengaruhi hewan, habitat, atau situs

Page 6: 1306367845_Rahmi Puspita Sari

langka atau terancam punah, (e) reversibilitas dan irreversibilitas suatu dampak,

(f) frekuensi, durasi, dan magnitude sebuah dampak, (g) penilaian seorang ahli.

3. Efek Pemantauan

Efek pemantauan harus didesain untuk membangun hubungan sebab-akibat yang

menyediakan dasar dari manajemen dampak.