1232-1346-1-pb

4
 Artike l Pene litian J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 2013 9 1 Pengaruh Obat Antituberkulosis-Kombinasi Dosis Tetap Terhadap Kadar Asam Urat pada Pasien Tuberkul osis Paru Diana, Adeodata Maria Caroline Karema-Kaparang, Julia Cornelia Matheos  Bagian Ilmu Penyak it Dalam, Fa kultas Ked okteran Universitas Sam Ratu langi, Ma nado  Abstrak  Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh  Mycobacterium tu-  berculosi s. Obat antituberkulosis (OAT) utama yaitu isoniasid, rifampisin, pirasinamid, etambutol dan streptomisin. Pirasinamid dapat menyebabkan hiperurisemia karena metabolitnya (asam  pirazinoat) dapat mengurangi sekresi asam urat melalui ginjal. Sebagian besar hiperurisemia berlangsung tanpa gejala klinis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh OAT– Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) terhadap kadar asam urat serum pada pasien TB paru di  BLU RSUP R. D. Kandou Manado.  Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi experimental design-time series experi-  ments. Kadar asam urat serum diperiksa pada minggu ke-0, minggu ke-4, minggu ke-8, minggu ke-12. Analisis statistik yang dilakukan adalah Shapiro-Wilk untuk uji distribusi data dan uji komparasi dengan uji T- berpasangan.  Hasil: Selama 6 bulan didapatkan 41 pasien tuberkulosis yaitu 24 pria dan 17 wanita. Rerata kadar asam urat baseline 5,0098 (2,6-6,9); rerata minggu ke-4 adalah 10,5707 (5,7-18,7); rerata minggu ke-8 adalah 10,5488 (6,1-16,3) dan rerata sesudah fase intensif 6,3098 (3,3- 10,1). Peningkatan asam urat bermakna dari minggu ke-0 dengan minggu ke-4 (p<0,05). Sedangkan peningkatan kadar asam urat minggu ke-4 dan minggu ke-8 tidak berbeda bermakna (p>0,05). Penurunan asam urat dari minggu ke-8 dan minggu ke-12 adalah bermak na (p<0,05).  Kesimpulan: Terjadi peningkatan asam urat serum pada fase intensif, terutama minggu ke-4 dan relatif menetap pada minggu ke-8. Terjadi penurunan asam urat serum setelah masuk fase lanjutan, minggu ke-12 walaupun belum kembali ke kadar sebelum pengobatan.  J Indon Med  Assoc. 2013;63:91-4  Kata K unci: TB paru, OAT -KDT, asam urat Korespondensi: Diana, Email: [email protected]

Upload: bety-ayu-astuti

Post on 18-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kh

TRANSCRIPT

  • Artikel Penelitian

    J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 2013 91

    Pengaruh Obat Antituberkulosis-KombinasiDosis Tetap Terhadap Kadar Asam Urat pada

    Pasien Tuberkulosis Paru

    Diana, Adeodata Maria Caroline Karema-Kaparang, Julia Cornelia Matheos

    Bagian Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado

    AbstrakPendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tu-berculosis. Obat antituberkulosis (OAT) utama yaitu isoniasid, rifampisin, pirasinamid, etambutoldan streptomisin. Pirasinamid dapat menyebabkan hiperurisemia karena metabolitnya (asampirazinoat) dapat mengurangi sekresi asam urat melalui ginjal. Sebagian besar hiperurisemiaberlangsung tanpa gejala klinis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh OATKombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) terhadap kadar asam urat serum pada pasien TB paru diBLU RSUP R. D. Kandou Manado.Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi experimental design-time series experi-ments. Kadar asam urat serum diperiksa pada minggu ke-0, minggu ke-4, minggu ke-8, mingguke-12. Analisis statistik yang dilakukan adalah Shapiro-Wilk untuk uji distribusi data dan ujikomparasi dengan uji T- berpasangan.Hasil: Selama 6 bulan didapatkan 41 pasien tuberkulosis yaitu 24 pria dan 17 wanita. Reratakadar asam urat baseline 5,0098 (2,6-6,9); rerata minggu ke-4 adalah 10,5707 (5,7-18,7);rerata minggu ke-8 adalah 10,5488 (6,1-16,3) dan rerata sesudah fase intensif 6,3098 (3,3-10,1). Peningkatan asam urat bermakna dari minggu ke-0 dengan minggu ke-4 (p0,05). Penurunan asam urat dari minggu ke-8 dan minggu ke-12 adalah bermakna (p

  • J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 201392

    The Effect of Fixed Dose Combination of Antituberculosis Agens toUric Acid Levels in Patients with Pulmonay Tuberculosis

    Diana, Adeodata Maria Caroline Karema-Kaparang, Julia Cornelia Matheos

    Department Internal Medicine, Faculty of Medicine Universitas Sam Ratulangi, Manado

    AbstractIntroduction: Tuberculosis (TB) is caused by Mycobacterium tuberculosis. First line antituber-culosis drugs are isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, ethambutol and streptomycin which arealso known as 4 fixed dosed combination (4FDC). Pyrazinamide can cause hyperuricemic by itsmetabolite (pyrazinic acid) which decrease the secretion of uric acid in renal. Most hyperuricemiccondition is asymptomatic. The aim of this study is to know the descriptive of 4FDC affected thelevel of uric acid in serum of tuberculosis patients in BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Method: This was Quasi experimental design - time series experiment. Data of uric acid levelwas collected in baseline, 4th week, 8th week, 12th week. Statistic analysis used were Shapiro - Wilkfor distribution test and T-test couple for comparison test.Results: In 6 month of observation we found 41 TB patients consist of 24 males dan 17 females.Mean of baseline uric acid level was 5,0098 (2.6-6.9); mean in 4th week was 10.5707 (5.7-18.7);8th week was 10.5488 (6.1-16.3) and mean in intensive phase was 6.3098 (3.3-10.1). Increasedlevel of uric acid was significant from baseline to 4th week (p0.05). Decreased of uric acid level on 8thweek and 12th week was significant (p

  • Pengaruh Obat Antituberkulosis-Kombinasi Dosis Tetap Terhadap Kadar Asam Urat

    J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 2013 93

    antara 11-41 tahun sebanyak 26 orang (63,4%) dan usia 41-60 tahun sebanyak 15 orang (36,6%). Karakteristik sampelpenelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

    Rerata kadar asam urat (Gambar 1) sebelum pengobatanOAT-KDT 5,0098 (2,6-6,9) sedangkan rerata minggu ke-410,5707 (5,7-18,7) dan rerata minggu ke-8 adalah 10,5488 (6,1-16,3). Rerata kadar asam urat sesudah fase intensif 6,3098(3,3-10,1).

    Hasil uji statistik (uji T berpasangan) untuk memban-dingkan kadar asam urat (Tabel 2) pada keseluruhan sampel

    Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian

    n Min Maks Rerata SB

    Umur (tahun) 41 18 60 38,0714,056Lingkar pinggang (cm) 41 58 85 69,887,315IMT (kg/m2) 41 14,53 23,73 19,292,239Hb (mg/dl) 41 12,3 16,3 13,711,087LFG (ml/mnt/1,73m2) 41 60,71 134,25 91,8919,387GDP (mg/dl) 41 71 99 85,888,462GD2PP (mg/dl) 41 88 135 104,4911,485SGOT (u/l) 41 13 33 22,636,007SGPT (u/l) 41 6 42 19,989,832Albumin (g/dl) 41 2,8 4,9 4,050,465Kolesterol Total (mg/dl) 41 117 199 159,2226,21Kol LDL (mg/dl) 41 65 147 102,0723,212Kol HDL (mg/dl) 41 24 71 40,2411,128Trigliserida (mg/dl) 41 58 144 93,0723,50Asam Urat (mg/dl) 41 2,6 6,9 5,011,273Sistolik (mmHg) 41 100 120 104,636,363Diastolik (mmHg) 41 60 80 66,596,168

    diperoleh peningkatan asam urat yang bermakna dari mingguke-0 dan minggu ke-4 (p0,05). Penurunanasam urat dari minggu ke-8 dan minggu ke-12 adalah bermakna(p

  • Pengaruh Obat Antituberkulosis-Kombinasi Dosis Tetap Terhadap Kadar Asam Urat

    J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 3, Maret 201394

    Pada minggu ke-8, terjadi peningkatan kadar asam uratberkisar 6,1-16,3 mg/dl (10,542,33; rerataSB). Hasil iniserupa dengan hasil penelitian Sebelumnya menemukanpeningkatan asam urat hingga 6,341,52 mg/dl 9,641,43 mg/dl.6-8 Peningkatan kadar asam urat minggu ke-8 berbedabermakna dengan kadar asam urat minggu ke-0 namun tidakberbeda bermakna dengan kadar asam urat minggu ke-4. Padaminggu ke-8, kadar asam urat hanya sedikit meningkat ataurelatif menetap dari kadar asam urat minggu ke-4. Hal iniserupa dengan yang didapatkan oleh Solangi, et al,8 danNahar, et al.9 yaitu tidak ada perbedaan bermakna kadar asamurat minggu ke-8 dengan minggu ke-4. Keadaan ini didugakarena efek samping Z dalam OAT-4KDT pada minggu ke-4menyebabkan kadar asam urat sudah meningkat hampir titikjenuh.2,3

    Pengobatan TB fase lanjutan menggunakan OAT-2KDTyang mengandung R dan H sedangkan Z, E sudah tidakdiberikan,1,2 sehingga terjadi penurunan kadar asam urat padaminggu ke-12, yaitu berkisar 3,3-10,1 mg/dl (6,31,59; rerata SB). Hal ini serupa dengan hasil penelitian Solangi et al8mendapatkan kadar 5,080,57 mg/dl, Isnaeni, et al.6 4,791,44mg/dl, Qureshi et al7 4,50,3 mg/dl. Penelitian Adebisi, etal10 dan Papastavros, et al.11 mendapatkan kadar asam uratkembali normal pada fase lanjutan pengobatan TB. Padapenelitian ini, kadar asam urat minggu ke-12 berbeda bermaknadengan kadar asam urat minggu ke-0, ke-4 dan ke-8; walaupunbelum kembali ke kadar asam urat sebelum pengobatan.Beberapa pasien yang diikuti sampai minggu ke-16 dida-patkan kadar asam urat kembali seperti minggu ke-0. Keadaanini mencerminkan bahwa efek samping hiperurisemia OAT-4KDT fase intensif bersifat reversibel, walaupun pada genetiktertentu memerlukan waktu yang lebih lama untuk kembalinormal.2,3

    Penelitian ini mendapatkan keluhan atralgia pada 5sampel (12,2%). Penelitian Isnaeni, et al.6 mendapatkanatralgia 13,8%, dan Qureshi, et al.7 22%.6,7 Efek samping Zdapat meningkatkan kadar asam urat namun bersifatreversibel dan umumnya subklinis.1,2

    Uji perbandingan berdasarkan usia, gender dan ke-lompok usia sesuai dengan gender mendapatkan hasil yangsama dengan uji pada keseluruhan sampel yaitu terdapatperbedaan bermakna kadar asam urat antara minggu ke-0dan minggu ke-4, 8, 12 (p