118208744 presentasi kasus vesikolithiasis

7
KASUS PASIEN I. IDENTITAS PENDERITA Nama : Tn. R Umur : 60 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Pekerjaan : buruh Agama : Islam Pendidikan terakhir : SD Alamat : Dukuh turi RT 06/05 Tanggal masuk RSMS : 8 Desember 2012 Tanggal periksa : 10 Desember 2012 No CM : 786681 II. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS) A. Keluhan Utama : BAK berwarna merah B. Keluhan Tambahan: BAK nyeri, nyeri pinggang C. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan nyeri saat BAK yang mulai dirasakan sejak 1 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Sejak beberapa hari yang lalu sebelum masuk ke RS, BAK berwarna merah dan nyeri yang dirasakan pasien semakin bertambah. Pasien mengaku perlu mengedan saat buang air kecil, sehingga ada waktu antara proses mengedan dengan keluarnya air kencing. Pada saat buang air kecil awalnya lancar kemudian pancaran menjadi lemah dan terputus-putus. Pada akhir buang air kecil pasien merasa tidak puas, masih ada yang tersisa sehingga terkadang pasien merasa celananya basah tanpa disadari akibat tetesan air kencing yang keluar. Hal ini menyebabkan pasien sering ke kamar mandi hingga 7 kali sehari. Pasien juga sering terbangun pada malam hari hanya untuk BAK. Pasien merasa hal tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari.

Upload: aldo-syah-putranta

Post on 24-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

  • KASUS PASIEN

    I. IDENTITAS PENDERITA

    Nama : Tn. R

    Umur : 60 tahun

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Pekerjaan : buruh

    Agama : Islam

    Pendidikan terakhir : SD

    Alamat : Dukuh turi RT 06/05

    Tanggal masuk RSMS : 8 Desember 2012

    Tanggal periksa : 10 Desember 2012

    No CM : 786681

    II. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)

    A. Keluhan Utama : BAK berwarna merah

    B. Keluhan Tambahan : BAK nyeri, nyeri pinggang

    C. Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan nyeri saat BAK yang

    mulai dirasakan sejak 1 minggu yang lalu sebelum masuk rumah sakit.

    Sejak beberapa hari yang lalu sebelum masuk ke RS, BAK

    berwarna merah dan nyeri yang dirasakan pasien semakin bertambah.

    Pasien mengaku perlu mengedan saat buang air kecil, sehingga ada

    waktu antara proses mengedan dengan keluarnya air kencing. Pada saat

    buang air kecil awalnya lancar kemudian pancaran menjadi lemah dan

    terputus-putus. Pada akhir buang air kecil pasien merasa tidak puas,

    masih ada yang tersisa sehingga terkadang pasien merasa celananya

    basah tanpa disadari akibat tetesan air kencing yang keluar. Hal ini

    menyebabkan pasien sering ke kamar mandi hingga 7 kali sehari.

    Pasien juga sering terbangun pada malam hari hanya untuk BAK.

    Pasien merasa hal tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari.

  • Pasien tidak pernah mengeluh nyeri yang menetap lama pada

    daerah pinggang dan lipat paha. Pasien tidak pernah mengalami trauma

    pada daerah kemaluan dan tidak pernah mengalami riwayat pemasangan

    selang pada kemaluan.

    Pasien jarang sekali minum air putih, dalam satu hari pasien

    mengaku hanya minum kurang lebih 3 gelas kecil. Pasien lebih

    menyukai minum dengan air teh atau kopi yang dilakukan pada waktu

    makan, istirahat, dan duduk-duduk santai, selain itu juga sering

    menahan buang air kecil.

    D. Riwayat Penyakit Dahulu :

    1. Riwayat sakit dengan keluhan yang sama disangkal

    2. Riwayat sakit jantung disangkal.

    3. Riwayat sakit hipertensi disangkal.

    4. Riwayat penyakit ginjal disangkal.

    5. Riwayat infeksi saluran kemih disangkal.

    6. Riwayat operasi disangkal.

    E. Riwayat Penyakit Keluarga :

    Tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dan riwayat

    penyakit darah tinggi, penyakit ginjal, penyakit batu saluran kemih,

    diabetes melitus, dan keganasan

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    A. Keadaan Umum : Sedang.

    B. Kesadaran : Compos mentis.

    C. Vital sign : T : 130/80 mmHg R : 20 x/menit

    N : 84 x/menit S : 36,5 C

    D. Status Umum

    1. Kepala : Simetris, mesocephal, rambut tidak mudah

    dicabut.

  • 2. Mata : Pupil bulat isokor (+/+), refleks cahaya (+/+),

    eksoftalmus tak ada, konjungtiva tidak anemis,

    sklera tidak ikterik.

    3. Hidung : Tidak ada discharge, tidak ada deviasi septum

    nasi, tidak ada napas cuping hidung.

    4. Telinga : Simetris, tidak ada kelainan.

    5. Mulut/Gigi : Mukosa tidak anemis, lidah kotor (-), gigi palsu

    (+), tonsil dalam batas normal.

    6. Leher : Trakhea di tengah, limfonodi tidak membesar,

    kelenjar tiroid tidak membesar, tekanan vena

    jugularis tidak meningkat.

    7. Thorax

    Paru-paru

    Inspeksi : Dinding dada simetris kanan-kiri, retraksi tak

    ada, ketinggalan gerak tidak ada.

    Palpasi : Vokal fremitus kanan sama dengan kiri.

    Perkusi : Paru-paru sonor, batas paru hepar di SIC VI

    dekstra.

    Auskultasi : Suara napas vesikuler di seluruh lapang paru,

    tidak ada suara tambahan.

    Jantung

    Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak.

    Palpasi : Iktus cordis tidak teraba.

    Perkusi : Batas jantung :

    Batas kanan atas SIC II LPSD

    Batas kanan bawah SIC IV LPSD

    Batas kiri atas SIC II LPSS

    Batas kiri bawah SIC VI 2 jari lateral LMCS

    Auskultasi : BJ1 > BJ2, reguler, murmur (-), gallop (-).

    8. Abdomen

    Inspeksi : Datar

    Auskultasi : Bising usus (+) normal.

  • Palpasi : Supel, kembung (-), defense muscular (-), nyeri

    tekan (+) di suprapubik

    Hepar/Lien : Tak teraba.

    Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, asites (-),

    NKCV (+/-)

    IV. Pemeriksaan Penunjang

    Hemoglobin L 10.5 g/dL

    Leukosit 10090 /uL

    Hematokrit L 32 %

    Eritrosit L 3.9 10^6/uL

    Hitung jenis

    Basofil 0.2 %

    Eosinofil L 1,9 %

    Batang L 0.00 %

    Segemen H 81.0 %

    Limfosit L 16.7 %

    Monosit 7.9 %

    Ureum darah H 70,8 mg/dL

    Kreatinin darah 1,21 mg/dL

    V. Pemeriksaan Radiologis

    FOTO BNO

    o Tampak opasitas bentuk bulat pada kavum pelvis

    o Preperitonela fat line kanan kiri baik

    o Psoas kanan kiri dan kontur kedua ginjal tertutup udara usus

    jumlah distribusi usus baik

    o Tampak banyak fekal material

    o Tak tampak distensi dan dilatasi usus

    o Tak tampak free air

    KESAN

    OPACITAS BENTUK BULAT PADA KAVUM PELVIS CURIGA

    VESIKOLITHIASIS

  • CT SCAN

    REN KANAN : Bentuk, ukuran tampak normal, tak tampak batu pada ren

    kanan SPC tak melebar, ureter tak melebar dbn

    REN KIRI : Hidronefrosis sinistra grade IV, cortex tipis tak tampak

    adanya batu dir en sisnistra maupun pada ureter sinistra.

    Ureter sinistra proximal tampak menyempit (cut off),

    mungkin karena striktura. Ureter bagian distalnya tak

    tervisualisasi

    VU : - tampak batu di V ukuran 24,9 x 23,2 x 37,2 mm

    - disertai gambar semi hiperdens disekitarnya ec. Jendalan

    darah. Tak tampak jelas adanya massa VU

  • VI. DIAGNOSA KERJA

    Vesikolithiasis

    VII. DIAGNOSA BANDING

    Ureterolithiasis

    Nephrolithiasis

    VIII. PENATALAKSANAAN

    A. Terapi Konservatif

    Indikasi terapi konservatif :

    o Batu asimptomatik, tanpa obstruksi dan tanpa infeksi

    o Diameter < 4 mm

    o Tujuannya untuk mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin

    dengan pemberian diuretikum, dan minum banyak supaya dapat

    mendorong batu keluar

    1. Minum yang banyak sehingga diuresis 2 L/hari

    2. Inj cefotaxime 2x1 gr

    B. Terapi Operatif

    Batu Buli (vesikolitiasis)

    1. EHL (Elektrohidrolik)

    - Merupakan salah satu sumber energi yang cukup kuat untuk

    menghancurkan batu kandung kemih

    - Tidak dianjurkan pada batu yang keras dan besar

    2. Litotripsi

    - Cukup aman digunakan pada batu kandung kemih

    - Batu buli-buli dengan ukuran

  • - Batu buli-buli multiple

    4. ESWL

    - Batu dengan diameter 5-20 mm

    - Fungsi ginjal masih baik

    - Umumnya dilakukan lebih dari satu kali untuk batu kandung

    kemih

    C. Edukasi

    1. Banyak minum air putih lebih dari 8 gelas ukuran sedang per hari.

    2. Hindari kebiasaan menahan buang air kecil, buang air kecil

    normalnya setiap 4 jam atau 6 kali per hari.

    3. Kurangi konsumsi teh dan kopi.

    4. Aktivitas yang cukup dan olahraga teratur.

    IX. PROGNOSIS

    Ad vitam : Dubia ad bonam

    Ad sanationam : Dubia ad bonam

    Ad fungsional : Dubia ad bonam