117358775-pendahuluan-skenario-2
TRANSCRIPT
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gigi tiruan adalah protesa yang menggantikan gigi yang hilang beserta
jaringan disekitarnya. Pemakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya
memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat
mempertahankan kesehatan jaringan yang tersisa. Untuk tujuan akhir ini, selain
erat kaitannya dengan pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur
agar gaya-gaya yang terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya
gaya yang kemungkinan akan merusak.
Dalam proses pembuatan gigi tiruan, dokter gigi perlu mengetahui
selengkap-lengkapnya tentang keadaan fisik pasien yang akan menerima protesa.
Selain itu, sebelumnya, ia juga sudah memahami betul data-data mengenai bentuk,
indikasi dan fungsi masing-masing komponen giig tiruan. Selanjutnya, sebagai
pemenuhan tanggung jawab kepada pasien, dokter gigi wajib membuat rencana
desain protesa yang akan diberikannya.
Setiap protesa yang dipasang dalam rongga mulut memiliki risiko merusak
kesehatan gigi dan jaringan pendukungnya. Kerusakan ini dapat diperkecil dengan
membuat desain yang tepat dan dengan menginstruksikan pada pasien tentang
cara menjaga kebersihan mulut dan geligi tiruannya. Selain itu, setelah insersi gigi
tiruan, kontrol merupakan hal yang penting. Hal ini untuk mengetahui ada
tidaknya keluhan pasien maupun perubahan gigi tiruan terhadap jaringan
sekitarnya.
Gigi tiruan tidak lepas dari kerusakan maupun perubahan-perubahan yang
dapat menyebabkan gigi tiruan tidak nyaman, retentif maupun stabil. Oleh karena
itu, diperlukan suatu tindakan reparasi. Pekerjaan reparasi biasanya meliputi
perbaikan protesa yang retak, penyatuan kembali bagian basis atau plat yang
patah, penggantian bagian-bagian yang rusak atau hilang, perluasan geligi tiruan,
penambahan gigi serta perbaikan atau penambahan cengkeram.
Sebelum melakukan reparasi, dokter gigi harus yakin bahwa geligi tiruan
yang akan diperbaikinya masih dapat dipakai kembali dengan memuaskan oleh
penderita. Mereparasi protesa yang sudah tidak pas lagi merupakan upaya yang
sia-sia belaka. Dalam hal ini, pekerjaan Pencekatan Kembali (relining atau
rebasing) atau pembuatan geligi tiruan baru sebaiknya dianjurkan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, beberapa rumusan masalah yang akan dibahas
dalam tulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Apa saja faktor penyebab gigi tiruan longgar?
2. Bagaimana cara re-assessment gigi tiruan?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi relining?
4. Apa kelebihan dan kekurangan relining?
5. Bagaimana prosedur relining?
6. Apa indikasi dan kontraindikasi rebasing?
7. Bagaimana prosedur rebasing?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui faktor penyebab gigi tiruan longgar.
2. Untuk mengetahui cara re-assessment gigi tiruan.
3. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi relining.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan relining.
5. Untuk mengetahui prosedur relining.
6. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi rebasing.
7. Untuk mengetahui prosedur rebasing.