112666377 tinjauan teori blighted ovum

13
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP TEORI BLIGHTED OVUM 1. Pengertian Blighted Ovum (BO) adalah kehamilan tanpa janin ( anembryoni c pr egancy), jadi cuma ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja. kehamilan anembryonic mengacu pada kehamilan di mana kantung kehamilan berkembang di dalam rahim, namun kantung kosong dan tidak mengandung embrio. Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa embrio berhenti berkembang pada tahap yang sangat awal dan itu kembali diserap. Kehamilan Anembryonic" berarti kehamilan tanpa embrio. (http://www.americanpregnancy.org) dikenal sebagai "kehamilan anembryonic" terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang.Sel berkembang untuk membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak embrio itu sendiri. (http://www.miscarriageassociation.org) blighted ovum adalah jenis umum keguguran. Ini terjadi ketika telur dibuahi di dalam rahim tetapi embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidak terbentuk sama sekali. (Dr Umesh Jindal) (http://doktersehat.com) Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik) merupakan kehamilan patologik, dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Di samping mudigah, kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk. Seorang wanita yang mengalaminya juga merasakan gejala-gejala kehamilan seperti terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness), payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif. Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted ovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui tentang kehamilannya. 2. Etiologi Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel sperma (kualitas sel telur yang tidak bagus. Blighted ovum merupakan penyebab sekitar 50% keguguran trimester pertama dan biasanya merupakan akibat dari masalah kromosom. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak mencoba untuk melanjutkan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel abnormal, atau kualitas sperma yang buruk atau telur.

Upload: niya-eka-permana

Post on 28-Oct-2015

27 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

BAB II TINJAUAN TEORI

A. KONSEP TEORI BLIGHTED OVUM 1. Pengertian Blighted Ovum (BO) adalah kehamilan tanpa janin (anembryonic pregancy), jadi cuma

ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja.

kehamilan anembryonic mengacu pada kehamilan di mana kantung kehamilan

berkembang di dalam rahim, namun kantung kosong dan tidak mengandung

embrio. Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa embrio berhenti berkembang

pada tahap yang sangat awal dan itu kembali diserap. Kehamilan Anembryonic" berarti

kehamilan tanpa embrio.

(http://www.americanpregnancy.org)

dikenal sebagai "kehamilan anembryonic" terjadi ketika telur yang telah dibuahi

menempel pada dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang.Sel berkembang untuk

membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak embrio itu sendiri.

(http://www.miscarriageassociation.org)

blighted ovum adalah jenis umum keguguran. Ini terjadi ketika telur dibuahi di dalam

rahim tetapi embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidak

terbentuk sama sekali. (Dr Umesh Jindal)

(http://doktersehat.com)

Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita merasa hamil tetapi tidak ada

janin di dalam kandungan. Blighted ovum (kehamilan anembrionik) merupakan

kehamilan patologik, dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal. Di samping mudigah,

kantong kuning telur juga tidak ikut terbentuk. Seorang wanita yang mengalaminya juga

merasakan gejala-gejala kehamilan seperti

terlambat menstruasi, mual dan muntah pada awal kehamilan (morning sickness),

payudara mengeras, serta terjadi pembesaran perut, bahkan saat dilakukan tes kehamilan

baik test pack maupun laboratorium hasilnya pun positif.

Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi

menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang

membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blighted

ovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui

tentang kehamilannya.

2. Etiologi

Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel sperma (kualitas sel

telur yang tidak bagus.

Blighted ovum merupakan penyebab sekitar 50% keguguran trimester pertama dan

biasanya merupakan akibat dari masalah kromosom. Tubuh wanita mengenali

kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak mencoba untuk melanjutkan

kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat. Hal ini dapat

disebabkan oleh pembelahan sel abnormal, atau kualitas sperma yang buruk atau telur.

Page 2: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

(http://www.miscarriageassociation.org)

Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan

terjadinya blighted ovum

Faktor usia:semakain tinggi usia suami atau istri, semakin tinggi pula peluang terjadinya

blighted ovum.

Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi TORCH, kelainan

imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang tidak terkontrol.pada ibu

hamil dapat menjadi menyebabkan terjadinya kehamilan kosong.

Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan

sel telur dan sperma. Tubuh ibu mengenali adanya kromosom yang abnormal pada

janin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan kehamilan karena janin

tidak akan berkembang menjadi bayi normal yang sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh

pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau telur yang kurang baik.Infeksi

TORCH dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak

terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi

terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia

suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun.

3. Patogenensis

Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun

dengan berbagai penyebab (diantaranya kualitas telur/sperma yang buruk atau terdapat

infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akan

tetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan

mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahawa sudah

terdapat hasil konsepsi didalam rahim. Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi

tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang

lazim dialami ibu hamil pada umumnya hal ini disebabkan Plasenta menghasilkan hormon

hCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada

indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil

konsepsi di dalam rahim. Hormon hCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala

kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif.

Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar

hormon hCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon

kehamilan.

4. Manifestasi Klinis

Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan

Kantung kehamilan terlihat jalas, tes kehamilan urin positif

Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6-7

minggu.

kemungkinan memiliki kram perut ringan, dan atau perdarahan bercak ringan.

Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda

mungkin termasuk:

Page 3: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

o Periode menstruasi terlambat

o Kram perut

o Minor vagina atau bercak perdarahan

o Tes kehamilan positif pada saat gejala

o Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan

o Hampir sama dengan kehamilan normal

o Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram perut,

bertambahnya ukuran rahim yang lambat)

o Tidak sengaja ditemukan dengan USG

5. Diagnosa

Anamnesis (tanda - tanda kehamilan)

Pemeriksaan fisik

diagnosis pasti dengan pemeriksaan penunjang (USG)

Diagnosis kehamilanan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7

minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16 milimeter

sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya kantung kehamilan

yang kosong dan tidak berisi janin. Diagnosis kehamilan anembriogenik dapat

ditegakkan bila pada kantong gestasi yang berdiameter sedikitnya 30 mm, tidak

dijumpai adanya struktur mudigah dan kantong kuning telur.

Gambar 1 : Blighted Ovum

Gambar 2 : Kehamilan Normal

Page 4: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

Hingga saat ini belum ada cara untuk mendeteksi dini kehamilan blighted ovum.

Seorang wanita baru dapat diindikasikan mengalami blighted ovum bila telah

melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Karena gejalanya yang tidak spesifik, maka

biasanya blighted ovum baru ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana

muncul keluhan perdarahan. Selain blighted ovum, perut yang membesar seperti hamil,

dapat disebabkan hamil anggur (mola hidatidosa), tumor rahim atau penyakit usus.

6. Penanganan

Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan

hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalisa untuk memastikan apa

penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka dapat

diobati sehingga kejadian ini tidak berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat

dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil

sungguhan.(http://doktersehat.com)

Lebih penting adalah trauma mental untuk pasangan. Hal ini membutuhkan konseling dan

meyakinkan mereka bahwa proses ini sangat umum. Hal ini lebih baik untuk menghindari

kehamilan selama 2 bulan dan dapat mencoba lagi. Tidak perlu menunggu sangat lama.

Umumnya sel telur blighted adalah kejadian acak dan kemungkinan pengulangan cukup

kurang.(http://doktersehat.com)

7. Pencegahan

Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan seharusnya

melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal

kehamilan. Blighted ovum sering merupakan kejadian satu kali, dan jarang terjadi lebih

dari satu kali pada wanita.

Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan

pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak

hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan

pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan

merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan

membiasakan pola hidup sehat.

Untuk mencegah terjadinya blighted ovum, maka dapat dilakukan beberapa tindakan

pencegahan seperti pemeriksaan TORCH, imunisasi rubella pada wanita yang hendak

hamil, bila menderita penyakit disembuhkan dulu, dikontrol gula darahnya, melakukan

pemeriksaan kromosom terutama bila usia di atas 35 tahun, menghentikan kebiasaan

merokok agar kualitas sperma/ovum baik, memeriksakan kehamilan yang rutin dan

membiasakan pola hidup sehat.( http://doktersehat.com)

Page 5: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

B. KONSEP MANAJEMEN KEBIDANAN

I. Pengkajian

Tanggal : tanggal dilakukan pengkajian

Jam : jam dilakukan pengkajian

Tempat : tempat dilakukan poengkajian

A. Data Subyektif

1) Biodata

Nama Istri / Suami : Untuk mengetahui identitas.

Umur : Untuk mengetahui umur pasien, menentukan konseling dan

resiko. Kurun reproduksi sehat antara 20-30 tahun. Pada

kasus blighted ovum semakain tinggi usia suami atau istri,

semakin tinggi pula peluang terjadinya blighted ovum.

Agama : Untuk memudahkan bidan dalam melakukan pendekatan

dalam memberikan asuhan

Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang digunakan

sebagai dasar dalam memberikan asuhan.

Pekerjaan : Untuk menggetahui status ekonomi dan aktifitas ibu.

Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien sehingga

memudahkan kunjungan rumah.

2) Keluhan Utama

Apa yang dikeluhkan pasien saat pengkajian.

Pada kasus blighted ovum kemungkinan mengalami kram perut ringan, dan atau

perdarahan bercak ringan.

Keluhan padaTrimester I:Chloasma gravidarum, mual dan muntah (akanhilang pa

da kehamilan 12-14 minggu) seringkencing, pusing, ngidam, obstipasi.

3) Riwayat Kesehatan yang Lalu

Untuk mengetahui apakah klien pernah atau tidak pernah menderita penyakit

menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun (DM, HT, asma, dll) serta serta

penyakit infeksi seperti TORCH.

Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut

menyebabkan terjadinya blighted ovum.

4) Riwayat Kesehatan Sekarang

Untuk mengetahui bagaimana keadaan kesehatan klien saat ini, apakah klien sedang

menderita menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun (jantung, Diabetes,

hipertensi, asma, dll) serta penyakit infeksi seperti TORCH.

Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut

menyebabkan terjadinya blighted ovum.

5) Riwayat Kesehatan keluarga

Page 6: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

Untuk mengetahui apakah dalam keluarganya/keluarga suaminya ada atau tidak

yang mempunyai penyakit menurun (seperti DM, HT, asma, dll), penyakit menular

(TBC, Kusta) serta ada atau tidak yang mempunyai keturunan kembar, bila ada siapa.

Perlu dikaji untuk mengetahui penyakit yang diderita keluarga yang dapat menurun

atau menular pada ibu sehingga mempengaruhi masa kehamilan

6) Riwayat Riwayat pernikahan

Menikah :...kali

Umur pertama menikah :...tahun

Lama menikah :...tahun

Ditanyakan kawin berapa kali, umur/lama perkawinan, jaral perkawinan dengan

kehamilan, perkawinan pada masyarakat pedesaan sering terjadi pada usia muda,

yaitu sekitar usia menarche resiko melahirkan BBLR sekitar 2 kali lipat dalam 2

tahun setelah menarche disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antara janin

dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan

hormonal yang terjadi selama kehamilan. Semua ini akan menyebabkan

kebanyakan wanita di negara berkembang mempunyai TB yang pendek.

(Soetyningsih, 1995:96)

7) Riwayat Menstruasi

Ditanyakan kapan pertama kali klien mendapat haid (menarche), apakah haidnya

teratur atau tidak, berapa hari siklus haidnya, berapa lama haidnya, berapa banyak

darah haid yang keluar selama haid, bagaimana warna darah haidnya, bagaimana

baunya dan konsistensinya. Juga ditanyakan keluhan apa saja yang dialami klien saat

haid. Apakah dismenorhoe, bila ya, kapan : apakah klien saat haid, apakah

dismenorhoe, bila ya, kapan : apakah klien pernah mengalami flour albus, bila ya

kapan, bagaimana warna flour albus, apakah berbau atau gatal, bagaimana

konsistensinya dan jumlahnya.

Menarche sekitar umur 13-16 tahun

Siklus 28-30 hari

Lama 3-5 hari

Jumlah + 50 cc

(Manuaba, 2009)

8) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

Untuk mengetahui adakah penyulit-penyulit yang menyertai kehamilan,

persalinan, dan nifas, serta kelainan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas

yang lalu.

Riwayat kehamilan sebelumnya

- Apakah da masalah selama persalinan atau kelahiran sebelumnya (bedah

caesar, persalinan dengan ekstraksi vakum atau vorseps, induksi oksitosin,

hipertensi yang diinduksi oleh kehamilannya, preeklampsi/eklampsia,

perdarahan pasca persalinan)?

- Berapa berat badan bayi yang paling besar pernah ibu lahirkan?

Page 7: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

- Apakah ibu mempunyai bayi bermasalah pada kehamilan/ persalinan

sebelumnya?

(Asuhan Persalinan Normal 2008:39)

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang

Kehamilan

Apakah selama hamil ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti hipertensi,

anemia , penyakit jantung, asma,TBC, kencing manis.adakah masalah yang

diderita ibu selama hamil, misalnya hiperemesis gravidarum yang dapat

menyebabkan anemia. Frekuensi ibu ANC ditangani oleh tenaga kesehatan, obat

atau vitamin yang dikonsumsi ibu saat hamil

Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan

memasuki 6-7 minggu.

Persalinan

Ibu melahirkan tanggal dan jam berapa, pada usia kehamilan berapa, dimana,

ditolong oleh siapa, jenis kelamin anaknya, berat dan panjangnya, spontan atau

tindakan, anak lahir langsung menangis atau tidak, adakah penyulit selama proses

persalinan seperti inersia uteri, tetania uteri, perdarahan atau KPD

Nifas

Bagaimana keadaan nifas ibu saat ini, apakah ibu mengalami demam atau

perdarahan, apakah ibu menyusui bayinya

10) Riwayat KB

Ditanyakan apakah klien pernah ikut KB atau tidak, jenis atau metode KB apa yang

digunakan, berapa lama menggunakan menggunakan metode KB dari apakah klien

mengalami efek samping akibat KB tersebut, bila iya, efek samping apa yang

dialami, apa yang dilakukan klien terhadap efek samping tersebut, apa rencana KB

klien setelah melahirkan.

11) Pola Kebiasaan Sehari-hari selama Hamil

a. Pola Nutrisi

Sebelum hamil : Berapa kali ibu makan dalam sehari, bagaimana porsi

makannya, dan apa saja menunya, serta adakah tambahan

makanan selain nasi.

Selama hamil : Berapa kali ibu makan dalam sehari, bagaimana porsi

makannya, dan apa saja menunya, serta adakah tambahan

makanan selain nasi.

Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil

adalah 300kalori per hari, dengan komposisi menu

seimbang (cukup mengandungkarbohidrat, protein, lemak,

vitamin, mineral, air)

Pola Eliminasi

Page 8: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

Sebelum hamil : BAB : Berapa kali sehari, warna tinjanya apa, konsistensinya

lunak atau keras, ada keluhan atau tidak saat BAB, kalau ada

apa keluhannya.

BAK : Frekuensi BAK berapa kali dalam sehari,

bagaimana warnanya.

Saat hamil : BAB : Berapa kali sehari, warna tinjanya apa, konsistensinya

lunak atau keras, ada keluhan atau tidak saat BAB, kalau ada

apa keluhannya.

BAK : Frekuensi BAK berapa kali dalam sehari,

bagaimana warnanya.

Keluhan pada ibu hamil trimester 1 berkaitan dengan

pola eliminasi yaitu obstipasi

Pola Aktifitas

Sebelum hamil : Aktifitas apa saja yang bisa dikerjakan ibu sehari-

hari.

Saat hamil : Aktifitas apa saja yang bisa dikerjakan ibu sehari-hari

selama kehamilan ini

b. Pola Istirahat/Tidur

Sebelum hamil :Bagaimana pola kebiasaan istirahat ibu, baik siang

maupun malam.

Saat hamil :Bagaimana pola kebiasaan istirahat ibu, baik siang

maupun malam pada kehamilan ini.

c. Pola Personal Hygiene

Saat hamil : bagaimana ibu menjaga hygiennya, ibu mandi berapa kali

sehari, gosok gigi berapa kali sehari, keramas berapa kali

sehari, gosok gigi berapa kali sehari.

12) Data Psikososial

Wanita hamil diharapkan selalu disertai perasaan aman dan tenang dalam

menghadapi kehamilan dan persalinannya yang akan datang. (Perawatan Ibu di

Puskesmas, DepKes RI: hal 81)

Pada wanita hamil dari golongan sosial ekonomi rendah pada umumnya tergolong

kategori resiko besar

Adanya pantangan wanita hamil tentang makanan tertentu dapat mengakibatkan

kekurangan gizi pada ibu hamil

Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah

dibandingkan laki-laki, sehingga kurang energi protein (KEP) pada wanita lebih

tinggi dengan akibat tingginya angka kematian bayi.

(Soetyningsih, 1995:96)

Page 9: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

- Bagaimana keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,

kesadaran.

- Adanya anemia, cynose, loterus atau dypnoe

- Reflek terutama lutut

- Tanda-tanda vital

Tidak boleh mencapai 140/90 mmHg, perubahan 30 sistole dan 15 diastole diatas

tekanan darah sebelum hamil menekankan toxemia gravidarum. Pernafasan normal

± 80-100 x/menit. Suhu dalam batas normal 36,5-37,5oc.Pernafasan normal orang

dewasa adalah 16-20 x/menit.

- Berat badan

Pada akhir kehamilan pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg.Bila terdapat

kenaikan yang berlebih, perlu diperkirakan adanya resiko bengkak, kehamilan

kembar, hidroamnion, atau bayi besar.

- Tinggi Badan

Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor resiko untuk ibu

hamil/bersalin, jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan ibu memiliki

panggul sempit.(Manuaba,2009)

- LILA

Lila kuramng dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang

/buruk, ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah.

- Pemeriksaan laborat, meliputi air kencing, darah dan feses

(Obstetri Fisiologi, Fak Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung:157)

2. Pemeriksaan khusus

Inspeksi

a. Kepala dan Wajah

Meliputi keadaan rambut, apakah ada edema pada wajah , warna pada sklera mata,

warna konjungtiva.

b. Leher

Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesran pembuluh limfe, dan

pembesaran vena jugularis.

c. Payudara

Mengamati bentuk, ukuran, dan kesimetrisannya,puting susu menonjol atau masuk

ke dalam. Adanya kolostrum atau cairan lainnya, misalnnya ulkus. retraksi akibat

adanya lesi,masa atau pembesaran pembuluh limfe.

d. Perut

Terdapat linea nigra,striae uvidae/albican,dan terdapat pembesaran abdomen

e. Genetalia

Apakah terdapat varices pada vulva dan vagina, oedema, condilomatalata,

condylomaacuminata, pembesaran kelenjar skene dan bartholini, keputihan dan

ntuk mengetahui adanya kelainan alat reproduksi.

Page 10: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

Palpasi

a. Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid atau vena jugularis

b. Payudara : apakah ada benjolan abnormal, colostrum keluar atau tidak

c. Abdomen :

Leopold I

Bertujuan untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian

janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

Teknik pemeriksaan

Pemeriksa menghadap ke kepala pasien, gunakan ujung jari kedua tangan untuk

meraba fundus.

Mengetahui bagian janin apa yang terdapat di fundus uteri

Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah

keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan).

Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak,

kurang bundar, dan kurang melenting.

Fundus kosong apabila posisi janin melintang pada rahim.

Menentukan usia kehamilan

Pada usia kehamilan 12 minggu, fundus dapat teraba 1-2 jari di atas simpisis.

leopold II

Bertujuan untuk menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada

kedua sisi perut ibu.

Teknik pemeriksaan

menghadap ke kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi perut ibu,

raba (palpasi) kedua bagian sisi perut ibu.

Menentukan di mana letak punggung ataupun kaki janin pada kedua sisi perut ibu

bagian punggung akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat

digerakkan.bagian-bagian kecil (tangan dan kaki) akan teraba kecil,

bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin

secara aktif maupun pasif.

Leopold III

Bertujuan untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang terdapat

di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah menyentuh

pintu atas panggul.

Teknik pemeriksaan

Pemeriksa hanya menggunakan satu tangan.

Bagian yang teraba, bisa kepala, bisa juga bokong

Cobalah apakah bagian yang teraba itu masih dapat digerakkan atau

tidak.Apabila tidak dapat digoyangkan, maka janin sudah menyentuh pintu atas

panggul.

Page 11: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

Leopold IV

Bertujuan untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian

bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah

memasuki pintu atas panggul.

Teknik pemeriksaan

pemeriksa menghadap kaki pasien

dengan kedua tangan ditentukan bagian janin apa (bokongkah atau kepalakah?)

yang terletak di bagian bawah perut ibu.

Mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin telah memasuki pintu atas panggul

Apabila konvergen (jari-jari kedua tangan bertemu), berarti baru sedikit janin

memasuki pintu atas panggul. Apabila divergen (jarak antara kedua jari

pemeriksa jauh), janin (kepala janin) telah banyak memasuki pintu atas

panggul).

Auskultasi

Jumlah denyut jantung janin normal antara 120-140 x/menit.(manuaba,2009:116)

Perkusi

Mengetahui reflek patela

3. Pemeriksaan Penunjang

pemeriksaan penunjang (USG)

Diagnosis kehamilanan embrionik bisa dilakukan saat kehamilan memasuki usia 6-7

minggu. Sebab saat itu diameter kantung kehamilan sudah lebih besar dari 16

milimeter sehingga bisa terlihat lebih jelas. Dari situ juga akan tampak, adanya

kantung kehamilan yang kosong dan tidak berisi janin.

II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Dx : Ny “...” G..P....Ab... UK .... minggu dengan blighted ovum

Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan yang ....mulai jam ....WIB tanggal...

mengeluarkan bercak perdarahan dari jalan lahir

Do : TTV:

TD :100/60-140/90 mmHg

N : 80-100x/menit

S : 36,5-37,5 C

RR : 16-20x/ menit

Vagina : mengeluarkan darah

Leopold I : menentukan TFU dan bagian janin dalam fundus

Leopold II : menentukan batas samping rahim kanan/kiri, letak

punggung janin

Leopold III : menentukan bagian terbawah janin apakah sudah masuk

PAP

Leopold IV : menentukan bagian terbawah janin seberapa jauh sudah

masuk PAP.

Vagina : mengeluarkan darah

Page 12: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

Masalah :

Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan

DS :Ibu mengatakan cemas akan kondisi yang dialaminya

DO :Raut wajah ibu tampak cemas

Kebutuhan :

- pendekatan dan dukungan emosional

- posisi nyaman

- observasi TTV

III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Mengidentifikasi masalah potensial sesuai dengan masalah atau diagnosa yang sudah

diidentifikasi

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk di konsultasikan

tau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi

pasien.

V. Intervensi

Dx : Ny “...” G..P....Ab... UK .... minggu dengan blighted ovum

Tujuan :

setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu mengerti dan tidak khawatir dengan

keadaannya.

Kriteria Hasil :

TD : 120/80 mmHg

N : 80 – 100 x/menit

S : 36,5 – 37,4oc

RR : 16 – 24 x/menit

Rencana asuhan :

1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

R/ Ibu lebih mengerti dan lebih kooperatif dalam menerima asuhan

2. Jelaskan penyebab dari kondisi yang ibu alami

R/ Pengetahuan ibu bertambah, dan dapat beradaptasi dengan kondisi yang dialami

3. Beritahu ibu untuk istirahat

R/ Istirahat dapat memulihkan kondisi fisik ibu yang lelah.

4. Konsultasi dan kolaborai dengan dokter spesialis obgyn untuk persiapan kuretase

R/memberikan tindakan dan asuhan sesuai masalah pada pasien.

5. Persiapan pasien untuk tindakan kuretase

R/ Pasien lebih siap dalam menerima tindakan medis yang diberikan

6. Siapkan alat dan obat-obatan yang dibutuhkan sebelum dan saat tindakan kuretase

dilakukan

Page 13: 112666377 Tinjauan Teori Blighted Ovum

R/Persiapan alat yang lengkap dan sistematis dapat memperlancar proses tindakan

medis yang dilakukan terhadap pasien.

7. Kolaborasi dengan dokter spesialis obgyn untuk tindakan kuretase

R/ Memberikan penanganan medis yang tepat sesuai diagnosa

VI. Implementasi

Melakukan rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada langkah V

VII. Evaluasi

Dilakukan evaluasi dari keefektifan dari asuhan yang diberikan

- Tanggal/jam

- Subjektif : data yang diambil dari pasien

- Objektif : hasil pengkajian dari petugas kesehatan

- Assesment : merupakan diagnosa dari pemeriksaan subjektif dan objektif

- Planning : menentukan rencana tindakan selanjutnya