11 · web viewpada tingkat smta akan dibangun sekitar 101 unit sma baru, 2 smea, 4 stm dan 1 smp...

58
11. DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

11. DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

Page 2: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta
Page 3: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

11. DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

I. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan daerah

Jawa Tengah meliputi luas 34,503 km2 atau 26.04% dari se-

luruh luas Pulau Jawa terdiri dari 35 Daerah Tingkat II, yai-

tu 29 kabupaten (dengan kota administratif), 6 kotamadya, 497

kecamatan, dan 8.447 desa/kelurahan.

Secara topografis Jawa Tengah dapat digolongkan dalam wi-

layah dengan ketinggian 0 - 100 m diatas permukaan laut meli-

puti 53,3%, antara 100 - 500 m meliputi 27,4%, antara 500 -

1.000 m meliputi 14,7%, dan ketinggian lebih dari 1.000 m

seluas 4,6%.

Penggunaan tanah di propinsi Jawa Tengah dapat diperinci

sebagai berikut : areal persawahan 1.114.444 ha (32,3%), ta-

nah tegalan 866.360 ha (25,1%), tanah pekarangan 631.755 ha

(18,3%), hutan 578.959 ha (16,8%), perkebunan 58.655 ha

(1,7%), tambak 30.018 ha (0,9%), dan lain-lain 170.109 ha

(4,9%). Gunung dan pegunungan di Jawa Tengah termasuk jenis

gunung berapi dan bekas berapi, yang merupakan sumber air

tanah, air mineral dan sumber energi seperti gas alam. Di

samping terdapat banyak gunung dan pegunungan juga terdapat

banyak dataran rendah. Di Jawa Tengah banyak pula terdapat

potensi sumber daya alam lainnya seperti sungai besar dan

kecil, rawa dan lain-lainnya, yang sebagian dimanfaatkan

untuk sumber pengairan di persawahan. Ciri-ciri sungai di

Jawa Tengah pada musim kemarau adalah kering tetapi sebalik-

nya apabila musim hujan banyak menimbulkan bahaya banjir.

323

Page 4: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Jawa Tengah pada tahun 1980 mempunyai jumlah penduduk se-

besar 25.372.889 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk seluruh

propinsi Jawa Tengah adalah 735 jiwa/km2. Kotamadya-kotama-

dya yang terpadat adalah Kotamadya Tegal (10.397/km2), Kodya

Surakarta (10.090), Kodya Pekalongan (7.460), Kodya Magelang

(6.372), Kodya Salatiga (5.169), dan Kodya Semarang (2.814).

Di tingkat kabupaten angka kepadatan yang tertinggi adalah

Kabupaten Klaten (1.536), yang disusul oleh Kabupaten Tegal

(1.277) Kabupaten Sukoharjo (1.277), dan Kabupaten Kudus

(1.124).

Pada tahun 1980 jumlah angkatan kerja adalah sebesar

10.101.217 orang dan penduduk usia kerja 10 tahun keatas me-

liputi jumlah 18.392.419 orang dengan perincian sebagai beri-

kut yaitu yang bekerja sebanyak 9.966.183 orang, pencari ker-

ja sebanyak 135.034 orang, bukan angkatan kerja 8.291.202

orang. Sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja adalah : per-

tanian, pertambangan dan galian, industri, listrik, gas dan

air, bangunan/konstruksi, perdagangan, pengangkutan dan komu-

nikasi, keuangan, jasa dan lain-lainnya. Angkatan kerja yang

terserap di sektor pertanian meliputi 54,26%, pertambangan

0,47%, industri 11,96%, bangunan dan konstruksi 3,36%, perda-

gangan 14,38%, pengangkutan dan komunikasi 2,33% dan jasa

12,24%.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga

konstan tahun 1975 antara periode 1975 dan 1980 menunjukkan

pertumbuhan rata-rata 5,9% per tahun. PDRB Jawa Tengah pada

tahun 1975 adalah sebesar Rp. 1.289,8 milyar dan pada tahun

1980 adalah sebesar Rp. 1.717,1 milyar.

Dari 35 Daerah Tingkat II (kabupaten/kotamadya) maka Ka-

324

Page 5: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

bupaten Kudus mempunyai pendapatan per kapita yang tertinggi,

sedangkan Kabupaten Tegal adalah yang terendah.

b. Masalah-masalah yang dihadapi

Berdasarkan Sensus Penduduk 1971-1980, pertumbuhan pendu-

duk 1,65% setiap tahun. Dalam Repelita IV mendatang diharap-

kan akan dapat dicapai target pertumbuhan sebesar 1% per ta-

hun. Daya dukung wilayah Jawa Tengah diperkirakan secara

ideal cukup untuk menampung antara 20 s/d 22 juta orang pen-

duduk sedang jumlah penduduk tahun 1983 diperkirakan 26,6 ju-

ta orang. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas perlu di-

tempuh usaha-usaha menurunkan laju pertumbuhan penduduk me-

lalui transmigrasi dan program keluarga berencana. Dalam Re-

pelita IV direncanakan untuk mentransmigrasikan sebanyak

250.000 KK dari berbagai bagian daerah Jawa Tengah. Prioritas

daerah asal diletakkan pada daerah-daerah padat penduduk,

miskin, kritis, tandus, rawan, daerah bencana alam dan lain-

lainnya. Namun masalah yang dihadapi Jawa Tengah pada tahun-

tahun yang lalu adalah belum siapnya daerah penerima trans-

migrasi di luar Jawa.

Dari segi kualitas penduduk yang dikaitkan dengan tingkat

pendidikan penduduk yang bekerja maka yang tidak sekolah ada-

lah 35,80%, yang tidak tamat SD 40,49%, yang tamat SD 14,39%,

yang tidak tamat SMTP 3,26%, yang tamat SMTP 2,75%, yang ti-

dak tamat SMTA 0,55%, yang tamat SMTA 1,8%, yang tidak tamat

Akademi/Perguruan Tinggi 0,37%, yang tamat Akademi/Perguruan

Tinggi 0,19%, dan yang tidak diketahui jenis pendidikannya

0,4%. Kualitas tenaga kerja dilihat dari segi tingkat pendi-

dikannya merupakan kenyataan yang cukup berat bagi permasala-

han tenaga kerja untuk jangka panjang. Oleh karena itu pe-

325

Page 6: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

ngembangan kualitas tenaga kerja dari segi pendidikan umum

maupun kejuruan dan keterampilan harus lebih ditingkatkan.

Dari segi kesehatan masyarakat masih juga belum memadai

yaitu masih rendahnya umur harapan hidup, masih tingginya

angka kematian kasar dan angka kematian bayi serta angka ke-

sakitan berbagai penyakit menular. Status gizi juga masih

rendah terutama pada bayi, balita, ibu hamil dan ibu menyusui

sehingga mengakibatkan rendahnya ketahanan terhadap berbagai

penyakit. Selain itu juga dihadapi keadaan kesehatan lingku-

ngan yang belum memenuhi syarat kesehatan serta masih rendah-

nya cakupan pelayanan kesehatan di daerah-daerah.

Jumlah sarana kesehatan pada tahun 1981 antara lain ter-

diri dari 71 rumah sakit umum, 94 rumah sakit khusus, 492

Puskesmas, 54 Puskesmas Pembantu, 1.287 balai pengobatan, 106

rumah bersalin, 3.155 tenaga medis dan 1.517 para medis masih

dirasakan belum memadai dan menghadapi masalah-masalah angga-

ran, kekurangan tenaga, kondisi bangunan dan terbatasnya sa-

rana-sarana pelayanan kesehatan lainnya.

Mengenai ketenagakerjaan dan kesempatan kerja, pada ta-

hun 1982/1983 jumlah pencari kerja yang terdaftar adalah se-

besar 80.199 orang dan yang dapat ditempatkan sebesar 18.890

(23,55%). Sebagian penganggur yang tidak dapat ditampung di-

salurkan ke dalam program padat karya antara lain di Pemalang,

Tegal dan lain-lain tempat yang banyak terdapat pengangguran

tersembunyi.

Dalam bidang ketenagakerjaan telah terjadi pergeseran/

perubahan proporsi angkatan kerja di kota-kota besar 9,6% pa-

da tahun 1971 menjadi 16,6% pada tahun 1980. Hal ini berarti

telah terjadi penurunan proporsi angkatan kerja di pedesaan

326

Page 7: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

dari 90,4% menjadi 83,4%. Hal ini berarti terdapat perpindah-

an tenaga kerja dari pedesaan ke perkotaan (urbanisasi) de-

ngan segala akibat-akibat sampingannya. Berdasarkan Sensus

Penduduk 1980 tingkat pengangguran di perkotaan adalah 2 kali

lebih besar daripada di pedesaan yaitu 2,2% di perkotaan di-

bandingkan dengan 1,1% di pedesaan, meskipun secara mutlak

tetap lebih besar di daerah pedesaan. Kepadatan penduduk yang

tinggi di Jawa Tengah telah memberikan tekanan yang berat

terhadap sumber alam dan lingkungan hidup baik di daerah

pedesaan maupun perkotaan.

Di daerah pedesaan penurunan kualitas lingkungan ditandai

dengan adanya tanah-tanah kritis seluas ± 150.000 Ha sedang-

kan areal hutan di Jawa Tengah hanya tinggal 19% sehingga da-

pat menimbulkan banjir di musim penghujan dan kekeringan di

musim kemarau. Selain itu dirasakan pula adanya penurunan

kualitas lingkungan wilayah pantai yang disebabkan karena hi-

langnya hutan bakau, sisa-sisa sampah dan pestisida serta bu-

angan industri di wilayah pantai. Beberapa sungai telah meng-

alami pencemaran sehingga menyebabkan daya guna pengairan mu-

lai sangat berkurang. Di daerah perkotaan berbagai tekanan

terhadap lingkungan telah dirasakan akibatnya antara lain da-

lam hal tata guna tanah, penyediaan air minum, pembuangan

sampah dan limbah-limbah, pencemaran air dan udara yang meng-

akibatkan terganggunya kesehatan lingkungan. Kondisi hidro-

grafis Jawa Tengah sangat memerlukan pemikiran yang lebih

sungguh-sungguh. Untuk menanggulangi keadaan kekurangan air

di musim kemarau dan banjir di musim hujan perlu diusahakan

peningkatan dan pendayagunaan sumber-sumber air yang ada dan

potensial dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian

lingkungan terutama pada daerah aliran sungai, dengan kegiat-

327

Page 8: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

an pokok reboisasi dan penghijauan Untuk maksud tersebut

memerlukan pembiayaan yang relatif besar sehingga perlu pemu-

pukan kerjasama antar daerah, antara lain untuk penanganan

daerah DAS Citanduy kerjasama dengan Propinsi Jawa Barat dan

untuk DAS Bengawan Solo dengan Propinsi Jawa Timur.Pada akhir Repelita III di tingkat pendidikan dasar (SD

dan MI) ditargetkan dapat menampung 100% penduduk usia 7 - 12

tahun yang berjumlah 4,34 juta. Pada tahun 1982/1983 telah

tertampung 95% dari jumlah tersebut dan akhir Repelita III

telah tercapai target tersebut dengan ditunjang oleh program

Inpres SD, program Kelompok Belajar Paket A, Sekolah Dasar

Pamong dan Sekolah Luar Biasa. Daya tampung SMTP terhadap

lulusan SD dalam Repelita III (target 85% dapat direalisir

74,3%) belum tercapai, apalagi dengan tambahnya beberapa SD

baru sehingga peningkatan daya tampung SHIP pada awal Repeli-

ta IV akan banyak menghadapi tantangan. Daya tampung SMTA

terhadap lulusan SMTP pada tahun ajaran 1982 - 1983 telah

mencapai 92% dan untuk tahun-tahun ajaran selama Repelita IV

akan tetap menghadapi masalah dalam peningkatan daya tampung.

Selain itu masalah peningkatan mutu, relevansi, efisiensi

dan efektivitas pendidikan merupakan hal yang masih perlu di-

tangani dalam Repelita IV mendatang. Sementara itu pada jalur

pendidikan non formal/kemasyarakatan perlu ditingkatkan pen-

didikan masyarakat untuk menuntaskan masalah "tiga buta" ser-

ta penyediaan fasilitas keterampilan sampai ke tingkat keca-

matan dan desa. Sejalan dengan itu perlu ditunjang dengan pe-

ningkatan dan pendayagunaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

karena selama ini masih juga dirasakan kurang adanya kemampu-

an untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat-

guna dalam proses pembangunan.

328

Page 9: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Selama Repelita III pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan

dan pembangunan di daerah telah dapat diselenggarakan dengan

baik. Dengan semakin meningkatnya volume pembangunan telah

membawa akibat meningkatnya beban pada setiap unit organi-

sasi. Telah dilakukan usaha-usaha pengembangan struktur or-

ganisasi, tata laksana dan penyediaan personil, namun tetap

dirasakan belum memadai untuk dapat menyangga volume pemba-

ngunan yang terus meningkat.

Beberapa masalah yang masih dihadapi baik pada unit-unit

perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan antara lain adalah

pembangunan prasarana fisik pemerintahan, kemampuan dan kete-

rampilan kerja serta kekurangan tenaga personil, terutama di

Daerah Tingkat II dan tingkat kecamatan. Kemudian dalam hal

penataan dan penyempurnaan data dan informasi termasuk pe-

ngembangan jaringannya masih dihadapi masalah, sehingga perlu

lebih ditingkatkan penanganannya guna lebih mendukung fungsi-

fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.

Sampai dengan akhir Repelita III, di Jawa Tengah masih

tetap dirasakan adanya perbedaan laju pertumbuhan antar dae-

rah. Hal itu disebabkan karena adanya perbedaan penyebaran

penduduk, kegiatan ekonomi dan potensi yang tersedia pada ma-

sing-masing daerah. Apabila hal ini dikaitkan dengan fasili-

tas/prasarana perhubungan sebagai struktur pembentukan wila-

yah, dijumpai keadaan dan permasalahan sebagai berikut : ja-

lan negara dan tol di Jawa Tengah pada tahun 1980 adalah se-

panjang 415,64 km, sedangkan jalan propinsi pada tahun 1980

sepanjang 1.806,59 km. Kondisi jalan negara dan tol relatif

baik, sedangkan kondisi jalan propinsi rata-rata 90% masih

dalam keadaan baik. Di samping itu banyak jalan kabupaten/ko-

tamadya yang perlu ditingkatkan. Dengan meningkatnya jumlah

329

Page 10: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

kendaraan dan masih rendahnya disiplin lalu-lintas dari para

pemakai jalan maka masalah yang timbul adalah kemacetan lalu-

lintas di kota-kota besar. Berbagai tekanan pada prasarana

perhubungan akan tetap dialami mengingat letak Jawa Tengah

yang berada di tengah-tengah 2 kota perdagangan dan industri

yang berkembang sangat pesat yaitu Jakarta dan Surabaya.

II. ARAH DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 1. Arah pembangunan daerah dalam rangka pembangunan na-

sional.

Arah kebijaksanaan pembangunan daerah selama Repelita IV

merupakan kelanjutan dari arah dan kebijaksanaan yang telah

ditempuh selama Repelita III. Kebijaksanaan lebih ditekankan

kepada pemecahan permasalahan yang mendesak serta lebih me-

manfaatkan berbagai potensi daerah untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat.Kegiatan pembangunan daerah di Jawa Tengah lebih diprio-

ritaskan kepada usaha menciptakan lapangan kerja serta me-

ningkatkan produktivitas masyarakat dalam usaha meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Mengingat terbatasnya lahan perta-

nian dan tidak mungkin dapat menampung pertambahan tenaga

kerja, maka sektor-sektor non pertanian diharapkan dapat mem-

beri lapangan kerja yang lebih besar, seperti sektor perin-

dustrian, perdagangan, pariwisata dan lain-lain. Usaha pencip-

taan lapangan kerja di luar sektor pertanian adalah sejalan

dengan kebijaksanaan daerah untuk memperbaiki struktur ekonomi

daerah yang dewasa ini masih lebih berat ke sektor pertanian.

Pengembangan sektor-sektor di luar pertanian, di samping da-

pat memberikan lapangan kerja yang lebih luas juga tidak

memerlukan tanah yang luas yang merupakan salah satu hambatan

330

Page 11: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

pokok di daerah ini.

Untuk mengurangi masalah kelebihan penduduk, perlu lebih

ditingkatkan lagi program keluarga berencana dengan membuda-

yakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Begitu juga

usaha untuk memindahkan penduduk ke daerah-daerah yang memer-

lukan melalui program transmigrasi.

Daerah Jawa Tengah selama Repelita IV diperkirakan akan

berkembang dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 4% se-

tahun.

2. Kebijaksanaan pembangunan daerahDalam Repelita IV kebijaksanaan pembangunan di Jawa Te-

ngah pada umumnya merupakan kelanjutan dari kebijaksanaan

yang telah ditempuh dalam Repelita III, beberapa sektor yang

menonjol yang dapat memberikan kontribusi yang lebih besar

untuk mempercepat pertumbuhan daerah akan mendapat perhatian

yang lebih besar.

Sektor pertanian masih merupakan prioritas dengan tujuan

meningkatkan produktivitas dalam usaha meningkatkan pendapat-

an masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan. Untuk lebih

meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah Jawa Tengah dan men-

ciptakan lapangan kerja, sektor-sektor industri, perdagangan,

dan pariwisata akan mendapat perhatian yang lebih besar.

Untuk lebih menyesuaikan kegiatan pembangunan dengan usaha pemecahan masalah dan pemanfaatan potensi daerah yang bersangkutan, serta usaha untuk lebih menyerasikan berbagai kegiatan pembangunan di daerah ini, maka dalam Repelita IV, kegiatan pembangunan akan diarahkan menurut 5 wilayah pemba-ngunan :

331

Page 12: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

- Wilayah Pembangunan I, meliputi daerah sekitar Semarang

dengan pusatnya kota Semarang. Potensi utama yang dapat

dikembangkan antara lain industri, perdagangan, dan pari-

wisata khususnya perhotelan. Sektor lain yang dapat di-

kembangkan antara lain pendidikan, pemerintahan, dan ber-

bagai kegiatan jasa.

- Wilayah Pembangunan II, meliputi daerah pantai utara se-

belah barat dengan pusatnya kota Pekalongan. Di daerah

ini terdapat perkembangan yang pesat balk di sektor in-

dustri maupun pertanian. Jalur antara Brebes-Kendal-Peka-

longan merupakan daerah perkembangan industri yang paling

pesat di Jawa Tengah. Jenis industri yang berkembang an-

tara lain industri logam dan industri batik. Di samping

itu dapat dikembangkan pertanian pangan, perikanan, dan

perkebunan di daerah bagian selatan.

- Wilayah Pembangunan III meliputi daerah pantai utara se-belah timur dengan pusatnya Kudus. Wilayah ini menghadapi masalah banjir dan beberapa diantaranya merupakan daerah kritis. Potensi yang dapat dikembangkan antara lain industri, terutama industri rokok, industri logam, dan industri kerajinan.

- Wilayah Pembangunan IV meliputi daerah sekitar Surakarta

dengan pusat Surakarta. Potensi yang dapat dikembangkan

antara lain industri batik, pengecoran logam, perkebunan,

dan pariwisata.

- Wilayah Pembangunan V, meliputi daerah pantai selatan se-

belah barat dengan pusatnya kota Cilacap. Potensi wilayah

yang dapat dikembangkan antara lain industri besar, per-

kebunan, pertanian pangan, dan pariwisata.

332

Page 13: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

III. KEGIATAN-KEGIATAN PEMBANGUNAN SELAMA REPELITA IV

Di bidang pertanian tanaman pangan kegiatan dititik be-

ratkan pada pelaksanaan intensifikasi, ekstensifikasi dan di-

versifikasi pada tanaman padi, palawija dan hortikultura. Pe-

laksanaan usaha pokok tersebut dilakukan secara simultan dan

lebih diarahkan pada terciptanya azas pemerataan di samping

tetap diusahakan adanya pertumbuhan yang cukup tinggi dan

penciptaan iklim berusaha yang meningkatkan peranserta swas-

ta dan petani untuk selalu meningkatkan produksi, meningkat-

kan pendapatan per kapita dan kesempatan kerja. Pelaksanaan

intensifikasi, khusus sebagai suatu paket bimbingan massal

untuk memanfaatkan lahan sawah guna bertanam padi, dilaksana-

kan oleh para petani secara bersama-sama dalam organisasi ke-

lompok tani sehamparan, sedangkan pelaksanaan intensifikasi

umum merupakan paket bimbingan massal untuk semua jenis lahan

pertanian. Selanjutnya ekstensifikasi diprioritaskan pada re-

habilitasi tanah-tanah kritis dan setengah kritis dan pada

pengelolaan tanah kering yang dapat dikonversikan menjadi sa-

wah yang beririgasi. Usaha diversifikasi yang sekaligus di-

ikuti dengan intensifikasi, dilakukan dengan usaha peningkat-

an penanganan terhadap komoditi palawija dan hortikultura,

peningkatan produktivitas tanah dengan perbaikan pola tanam

dan intensifikasi pekarangan.

Usaha perluasan areal pertanian melalui pencetakan sawah

baru akan dilaksanakan pada lahan irigasi sederhana di daerah

Kabupaten-kabupaten Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen,

Magelang, Boyolali, Sukohardjo, Blora, Pati, Kudus, Semarang,

Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang dan Brebes, dan

lahan irigasi sedang kecil di daerah Kabupaten-kabupaten

Boyolali, Blora, Rembang, Jepara, Semarang dan Kendal.

333

Page 14: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Pembangunan peternakan di Jawa Tengah dilaksanakan dengan

usaha pokok penyediaan dan pengembangan hijauan makanan ter-

nak, intensifikasi yang berkaitan dengan teknologi, penyedia-

an makanan ternak, bibit tanaman unggul, pemberantasan penya-

kit, bibit unggul ternak (frozen semen) serta pemeliharaan.

Di samping itu tersedianya modal perkreditan, kelancaran pe-

masaran, pengadaan makanan ternak bermutu, keterampilan petu-

gas, sarana penyuluhan serta jumlah tenaga penyuluh terampil

akan ditingkatkan, sedangkan usaha peningkatan mutu memerlu-

kan perhatian tersendiri. Prioritas pengembangan diarahkan

kepada ternak potong (kambing/domba dan sapi/kerbau), unggas

(ayam dan itik), ternak perah (sapi perah dan kambing perah),

dan aneka ternak (kelinci, burung puyuh, burung dara dan kal-

kun). Di samping itu dilakukan usaha rehabilitasi terhadap

wilayah yang terkena wabah penyakit menular yakni penyakit

mulut dan kuku. Selanjutnya juga akan dilakukan juga pengem-

bangan pembibitan sapi perah dan hijauan makanan ternak di

Baturaden dan pembibitan kambing di Kendal.

Di bidang perikanan pengembangannya akan dilaksanakan me-

lalui penangkapan dan budidaya. Dalam usaha mencapai pening-

katan produksi akan dilaksanakan dengan jalan intensifikasi

seperti motorisasi perahu nelayan, penyediaan/modernisasi

alat-alat penangkap ikan, sedangkan ekstensifikasi diusahakan

dengan merobah unit-unit kapal motor untuk tujuan modernisasi

dalam perikanan rakyat. Dalam rangka pemasaran akan dilaksa-

nakan dengan perbaikan cara dan sistem pengawetan, pembinaan

dan pengujian mutu hasil perikanan, baik untuk konsumsi dalam

negeri maupun ekspor, perbaikan tempat-tempat pemasaran ikan

yang memenuhi syarat kesehatan, serta peningkatan pendayagu-

naan KUD agar dapat tumbuh menjadi unit ekonomi yang lebih

334

Page 15: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

efektif dan efisien. Untuk perikanan darat peningkatan pro-

duksi diusahakan dengan jalan intensifikasi pemeliharaan di

tambak-tambak, kolam dan sawah yang telah ada melalui pening-

katan penyuluhan, penyediaan benih yang cukup, rehabilitasi

dan pembangunan saluran, penyediaan kredit dengan syarat yang

mudah, pengembangan jenis ikan baru yang mempunyai nilai eko-

nomi tinggi. Sedangkan ekstensifikasi pemeliharaan ikan di-

laksanakan dengan memperluas tambak atau kolam. Di samping

itu akan ditingkatkan pengembangan ikan murah untuk daerah

minus yang masih sangat kekurangan akan protein hewani.

Dalam rangka peningkatan produksi perkebunan, akan dilak-

sanakan melalui usaha-usaha pokok peremajaan/perluasan tanam-

an kelapa, teh, cengkeh, kapok, panili, tebu dan jambu mete

yang akan mencakup areal 16.300 ha, serta intensifikasi dan

rehabilitasi tanaman kelapa, kopi, teh, cengkeh, tembakau,

tebu, serat karung, kapas dan jambu mete seluas 11.946 ha.

Selain usaha peningkatan produksi, juga akan diikuti dengan

usaha peningkatan mutu serta perbaikan tata niaga dengan

pengikutsertaan PNP/PTP, perkebunan besar dan lembaga swasta

lainnya dengan meningkatkan peranserta koperasi. Pelaksana-

annya akan dilakukan dengan pola UPP, pola PIR dan secara

parsial. Di samping itu akan diusahakan pengembangan tanaman

yang potensial non tradisional seperti linum, abaca, stevia,

kenaf, melinjo, jarak, tanaman obat-obatan, dan lain-lain.

Di bidang kehutanan disamping akan tetap ditingkatkannya

produksi kehutanan dan industri hasil-hasil kehutanan, dan

dikembangkannya pembangunan masyarakat desa hutan akan terus

ditingkatkan pula pelaksanaan reboisasi dan penghijauan pada

daerah aliran sungai Pemali Comal, Serayu, Luk Ulo, Jratun

Seluna, Bengawan Solo dan sebagian Citanduy dan Cisanggarung

335

Page 16: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

serta perlindungan dan pengawetan alam.

Di bidang pengairan akan dilanjutkan perbaikan irigasi

Serayu - Gambarsari, irigasi wilayah Semarang Barat dan Pema-

li Comal, pembangunan irigasi kecil dan sedang yang tersebar,

irigasi Kedu Selatan dan irigasi Wonogiri, serta pengembang-

an air tanah di daerah-daerah rawan. Di samping itu juga di-

lanjutkan usaha pengendalian banjir di wilayah sungai Benga-

wan Solo dan sungai lainnya yang tersebar, serta penyelesaian

pembangunan waduk Wadaslintang dan pembangunan waduk Kedung

Ombo.

Dalam Repelita IV, pembangunan sektor industri diarahkan

untuk menciptakan landasan yang lebih kokoh dan dinamis bagi

pelaksanaan pembangunan nasional selanjutnya. Pembangunan in-

dustri kimia dasar diarahkan untuk pembangunan beberapa pa-

brik semen serta pabrik kertas kraft dimana hasil produksi

nya, di samping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri direnca-

nakan pula untuk dapat diekspor. Pembangunan sub sektor aneka

industri diutamakan untuk industri yang mengolah hasil perta-

nian seperti : sayur-sayuran dan buah-buahan.

Selanjutnya mengingat potensi sumber daya manusia yang

menonjol di propinsi Jawa Tengah, maka pengembangan industri

kecil yang mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak akan

semakin ditingkatkan baik melalui sentra-sentra industri

kecil maupun desa binaan.

Di bidang pertambangan diusahakan untuk melanjutkan in-

ventarisasi, eksplorasi berbagai bahan tambang, bahan galian

industri antara lain penyelidikan detail Benfonit di Boyolali

serta melanjutkan pemetaan dan penyelidikan geologi.

Guna memenuhi kebutuhan listrik, maka PLTA Mrica di Ban-

336

Page 17: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

jarnegara mempunyai kapasitas 3 x 60 MW; Wadaslintang di Wo-

nosobo berkapasitas 2 x 8 MW. Selanjutnya akan dilaksanakan

pula penelitian untuk pembangunan PLTU dengan bahan bakar

batubara serta studi lanjutan PLTP Dieng (2 x 55 MW).

Jaringan transmisi yang dikembangkan di seluruh Jawa

Tengah akan mencapai sekitar 822 kms serta 21 unit gardu in-

duk dengan kapasitas 438 MVA. Pembangunan jaringan transmisi

(interconection) antara Jawa Tengah dan Jawa Timur (dalam hal

ini Solo - Madiun dan Cepu - Bojonegoro) serta Jawa Barat

diharapkan dapat menghubungkan antara sistem kelistrikan di

Jawa.

Di samping itu pembangunan dan perluasan jaringan distri-

busi tegangan menengah direncanakan sekitar 15.000 kms dan

diharapkan menjadi tulang punggung program listrik masuk de-

sa. Selanjutnya akan dibangun pula jaringan distribusi te-

gangan rendah sekitar 20.000 kms yang tersebar di kota maupun

pedesaan di Jawa Tengah beserta gardu distribusinya dengan

kapasitas sekitar 2.500 MVA.

Untuk memperbaiki tingkat hidup masyarakat akan diting-

katkan berbagai program dan proyek di wilayah-wilayah khusus

(rawan, miskin, terisolir) terutama di daerah-daerah di bagi-

an timur seperti Grobogan, Pati, Blora dan Rembang, di bagian

tenggara daerah Wonogiri serta di bagian tengah daerah Ban-

jarnegara dan sekitarnya. Pembangunan prasarana jalan untuk

menuju daerah-daerah khusus ini akan tetap dilanjutkan seja-

lan dengan pembangunan di daerah-daerah yang sudah berkembang

terutama untuk memperlancar pemasaran hasil-hasil pertanian

dan industri.

337

Page 18: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Di samping itu akan dilaksanakan rehabilitasi, pemeliha-

raan dan penunjangan jalan, sedangkan peningkatan jalan akan

dilaksanakan pada ruas-ruas jalan antara : Tegal - Pemalang,

Pemalang - Pekalongan, Calang - Weleri, Weleri - Kendal, Se-

marang - Bawen, Bawen - Pringsurat, Bawen - Salatiga, Pring-

surat - Secang, Salatiga - Boyolali, Klaten - Kartosuro, Pe-

jagan - Ketanggungan, Tegal - Slawi, Ketanggungan - Prupuk,

Slawi - Prupuk, Pemalang - Moga, Prupuk - Ajibarang, Ajiba-

rang - Purwokerto, Wangon - Menganti, Menganti - Rawalo, Ra-

walo - Buntu, Rawalo - Patikraja, Patikraja - Purwokerto,

Purwokerto - Sukaraja, Sukaraja - Kaliori, Kaliori – Banyu-

mas, Banyumas - Buntu, Buntu - Kebumen, Sukaraja - Purbaling-

ga, Purbalingga - Klampok, Klampok - Banjarnegara, Banjarne-

gara - Selokromo, Kebumen - Prembun, Prembun - Selokromo,

Prembun - Kutoarjo, Kretek - Kepil, Kretek - Parakan, Kedu -

Temanggung, Temanggung - Kranggan, Magelang - Sleman, Maron -

Purworejo, Purworejo - Karangnongko, Trengguli - Jati, Treng-

guli - Jepara, Pati - Tayu, Pati - Rembang, Rembang - Bulu,

Blora - Cepu, Wirosari - Cepu, Purwodadi - Jati, Godong -

Purwodadi, Surakarta - Purwodadi, Palur - Karanganyar, Ka-

ranganyar - Cemorosewu, Surakarta - Sukoharjo, Sukoharjo -

Wonogiri, dan Wonogiri - Biting.

Di bidang perhubungan laut akan dibangun/ditingkatkan fa-

silitas dermaga, gudang, serta lapangan container dan penum-

pukan pada pelabuhan Semarang dan Cilacap.

Di bidang perhubungan darat akan dikembangkan fasilitas

dan pengawasan lalu lintas jalan antara lain pembangunan tem-

pat pengujian kendaraan bermotor, pemasangan lampu lalu-lin-

tas, rambu jalan, marka jalan dan pagar pengaman jalan serta

penyediaan peralatan operasional. Di samping itu akan diba-

338

Page 19: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

ngun dermaga/terminal penyeberangan di Cilacap, Jepara dan

Karimun Jawa. Selanjutnya akan ditingkatkan rel kereta api

antara lain Purworejo - Kroya dan Solo - Palur.

Di bidang pos dan giro akan dibangun kantor pos, kantor pos tambahan dan kantor pos pembantu serta bis surat, sedang- kan pos keliling akan ditingkatkan.

Di bidang telekomunikasi akan dibangun antara lain sekitar

94.000 ss telepon dan stasiun monitoring bergerak di Semarang

dan Cilacap.

Program pengembangan meteorologi dan geofisika akan di-

tingkatkan dengan pembangunan stasiun meteorologi, stasiun

klimatologi dan sebagainya.

Dalam rangka peningkatan kegiatan perdagangan akan dilak-

sanakan melalui penyempurnaan sistem administrasi termasuk

penyempurnaan perundang-undangan dan peraturannya, penyeder-

hanaan sistem perizinan serta usaha-usaha penyempurnaan lem-

baga perdagangan dan pemasaran untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas penyaluran sarana produksi serta pemasaran

hasil-hasil produksi. Demikian pula akan dilanjutkan usaha-

usaha perluasan pasaran barang-barang produksi dalam negeri

melalui penyebarluasan informasi pasar, perlindungan konsu-

men serta peningkatan dan pengembangan peranan pedagang go-

longan ekonomi lemah melalui penataran, penyuluhan dan pusat-

pusat pembinaan/pelayanan pengusaha golongan ekonomi lemah.

Usaha-usaha untuk meningkatkan ekspor non migas akan terus

dilanjutkan dalam rangka pengembangan perdagangan luar negeri

melalui pengendalian mutu (seperti tembakau di Surakarta),

penggarapan komoditi potensial, peningkatan koordinasi yang

lebih terpadu antar instansi dan penyuluhan eksportir serta

339

Page 20: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

pengendalian impor.

Dalam bidang perkoperasian upaya peningkatan kemampuan

organisasi, tata laksana, dan usaha akan dilanjutkan. Upaya

peningkatan itu tetap akan diprioritaskan pada koperasi pri-

mer, khususnya koperasi unit desa (KUD) yang melaksanakan

usaha dalam bidang pertanian pangan, peternakan rakyat, per-

ikanan rakyat, perkebunan rakyat, kerajinan rakyat, industri

kecil, perkreditan/simpan pinjam, kelistrikan desa, jasa ang-

kutan pedesaan, dan berbagai jenis komoditi ekspor yang di-

produksi masyarakat pedesaan Jawa Tengah. Lain dari pada itu

mutu dan intensitas pelayanan koperasi kepada anggotanya juga

akan ditingkatkan.

Untuk mendukung upaya peningkatan di atas, akan diusaha-

kan adanya penyempurnaan dalam metoda, materi dan penyeleng-

garaan pendidikan, penataran dan latihan keterampilan pengu-

rus, badan pemeriksa, manajer, dan karyawan koperasi serta

penyempurnaan cara pemberian bantuan tenaga manajemen yang

terdidik/terlatih kepada KUD yang dianggap masih memerlukan

bantuan yang dimaksud. Untuk menciptakan iklim masyarakat

yang mendukung pengembangan kehidupan koperasi yang sehat,

penerangan dan penyuluhan perkoperasian akan dilanjutkan dan

ditingkatkan.

Pembangunan dunia usaha dan usaha golongan ekonomi lemah

diarahkan untuk tetap mendorong pengusaha kecil dan golongan

ekonomi lemah dalam mengembangkan usahanya di samping juga

memberi kesempatan seluas-luasnya kepada investor untuk me-

nanamkan modalnya, dalam rangka PMA dan PMDN.

Kegiatan produksi di berbagai bidang dan sektor akan di-

perluas dan ditingkatkan agar dapat menciptakan kesempatan

340

Page 21: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

kerja antara lain melalui peningkatan keterampilan, keahlian,

kejuruan dan kewiraswastaan. Kegiatan latihan disesuaikan de-

ngan kebutuhan pasar kerja dan kesempatan kerja daerah setem-

pat. Selain itu lebih ditingkatkan perencanaan tenaga kerja

yang menyeluruh, terkoordinasi dan terpadu mencakup semua

sektor pembangunan pemerintah dan swasta baik di Daerah Ting-

kat I, maupun di Daerah Tingkat II. Penyebaran dan pemanfaat-

an tenaga kerja muda terdidik ke daerah pedesaan sebagai Te-

naga Kerja Sukarela Pelopor Pembaharuan dan Pembangunan te-

rus dilanjutkan dan disempurnakan.

Proyek Padat Karya Gaya Baru (PKGB) yang ditujukan untuk

mengatasi masalah kekurangan lapangan kerja dilaksanakan di

kecamatan-kecamatan padat penduduk dan miskin baik di daerah

perkotaan maupun pedesaan dengan mengutamakan wilayah-wilayah

yang sering dilanda bencana alam dan kegiatan ekonomi yang

menurun. Sejauh mungkin pelaksanaan kegiatan PKGB dipadukan

dengan pembangunan wilayah kecamatan UDKP.

Pemilihan penggunaan teknologi perlu diarahkan kepada

yang dapat memanfaatkan tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Se-

dangkan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja lahir batin

akan tetap diusahakan dengan meningkatkan penyediaan sarana

dan prasarana ekonomi dan sosial budaya seperti agama, pendi-

dikan, kebudayaan, kesenian, keolahragaan, kesehatan, rekre-

asi, dan lain-lainnya.

Dalam rangka pengembangan transmigrasi selama Repelita IV

selain transmigrasi umum, usaha untuk mendorong lebih diting-

katkan transmigrasi swakarsa (spontan) akan lebih digalakkan.

Diperkirakan selama Repelita IV akan dapat dipindahkan sejum-

lah ± 190.000 kepala keluarga atau sekitar ± 950.000 jiwa, ke

341

Page 22: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

daerah-daerah luar Jawa.

Dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan ma-

syarakat melalui Puskesmas akan dilakukan pembangunan seki-

tar 50 Puskesmas dan 862 Puskesmas Pembantu terutama di dae-

rah padat penduduk dan daerah terpencil, serta mengadakan 30

Puskesmas Rawat Tinggal. Untuk meningkatkan pemerataan per-

luasan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat akan

ditingkatkan pula penyuluhan kesehatan masyarakat dengan

menggunakan pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa

(PKMD). Selain itu juga ditingkatkan berbagai kegiatan yang

ditujukan terutama pada kelompok ibu dan anak yaitu kesejah-

teraan ibu dan anak, serta usaha kesehatan sekolah.

Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan, akan diusa-

hakan peningkatan dan pengembangan RS dr. Karyadi, membangun

RS baru, peningkatan sebuah RS kelas C menjadi kelas B, 1

buah RS kelas C menjadi kelas C+, 8 buah RS kelas D menjadi

kelas C dan 5 buah RS kelas D menjadi kelas D+, peningkatan

rumah sakit yang ada, membangun 1 buah RS Jiwa, dan menyele-

saikan pemindahan RS Jiwa Semarang dan Surakarta. Pelayanan

kesehatan jiwa akan ditingkatkan terutama melalui pelayanan

rawat jalan dan peningkatan pelayanan laboratorium kesehatan.Untuk menjamin tercapainya sistem pengadaan dan distribu-

si obat pada unit pelayanan kesehatan akan dibangun 25 buah

sarana penyimpanan obat, alat dan perbekalan.

Peningkatan upaya kesehatan lainnya adalah pencegahan dan

pemberantasan penyakit menular serta peningkatan pengendali-

an, pengadaan dan pengawasan obat, makanan, kosmetika, alat

kesehatan dan bahan berbahaya.

Selain itu juga dilakukan peningkatan perbaikan gizi me-

342

Page 23: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

lalui usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK), peningkatan pen-

cegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A dan anemia

gizi, serta pencegahan gondok endemik. Untuk meningkatkan ke-

mampuan perencanaan dan pengelolaan program gizi, sistem ke-

waspadaan pangan dan gizi (SKG) akan terus dikembangkan dan

ditingkatkan pengetrapannya. Pengembangan SKG juga menunjang

upaya pencegahan tumbuhnya masalah gizi di daerah-daerah ra-

wan pangan. Disamping itu pula akan ditingkatkan usaha kese-

hatan lingkungan untuk semua penduduk dan diusahakan penam-

bahan jumlah sarana air bersih. Dalam rangka meningkatkan

pembangunan sarana air bersih, terutama untuk penduduk pe-

desaan, akan dibangun 90 buah penampungan air dengan perpipa-

an, 39 buah sumur artesis, 225 buah perlindungan mata air,

850 buah penampungan air hujan, 37.999 buah sumur pompa

tangan dangkal dan dalam, serta sejumlah sarana air bersih

jenis lainnya.

Untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan khususnya te-

naga paramedis akan dilakukan dengan memperbesar jumlah lu-

lusan-lulusan, dengan melipat gandakan jumlah penerimaan me-

lalui klas paralel dan pendidikan pekarya kesehatan. Sejalan

dengan itu akan ditingkatkan sarana sekolah/akademi yang ada,

dan akan dibangun berbagai sekolah/akademi kesehatan sesuai

keperluan.

Dalam rangka peningkatan daya tampung di bidang pendidik-

an untuk tingkat sekolah dasar akan dibangun tambahan sekitar

4700 ruang kelas bare, perbaikan sekitar 19.920 gedung seko-

lah dasar, 2 TK dan 2 SLB. Pada tingkat SMTP, untuk SMP akan

diadakan pembangunan sekitar 580 unit sekolah baru, penambahan

343

Page 24: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

sekitar 4.283 ruang kelas baru, rehabilitasi 178 sekolah,

serta pengembangan sejumlah SMTP Kejuruan dan Teknologi. Pada

tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA,

4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru

untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta rehabilitasi 44 ge-

dung SMA, sekolah kejuruan dan teknologi negeri, 5 SGO serta

14 sekolah kejuruan dan teknologi swasta. Untuk pelaksanaan

dan pemantapan wajib belajar akan dibangun kantor pengelolaan

pembinaan pendidikan dasar pada 125 kecamatan.

Untuk meningkatkan mutu pada TK, SLB, SD, SMTP dan SMTA,

akan disediakan buku pelajaran pokok, buku bidang studi, buku

perpustakaan, alat-alat pelajaran, dan alat peraga. Di samping

itu akan diadakan penataran guru, kepala sekolah, dan pembi-

na. Khusus pada tingkat SMTP dan SMTA akan dibangun 134 ruang

laboratorium ilmu-ilmu alam untuk SMP, dan 35 ruang untuk SMA,

ruang keterampilan 444 ruang untuk SMP, dan 37 ruang untuk

SMA. Dalam hal penelusuran bakat dan kemampuan siswa akan

terus ditingkatkan.

Dalam rangka peningkatan pendidikan tinggi, Universitas

Diponegoro akan ditingkatkan bidang-bidang teknologi dan tata

niaga, Universitas Sebelas Maret di bidang ilmu-ilmu sosial

dan humaniora, kependidikan, dan kesehatan masyarakat, Uni-

versitas Jenderal Sudirman di bidang pertanian, peternakan

dan ekonomi/manajemen, sedangkan IKIP Semarang akan diting-

katkan dengan program pengadaan guru untuk memenuhi kebutuhan

daerahnya, dan ASKI Surakarta akan ditingkatkan dan diarahkan

untuk melestarikan kebudayaan tradisional Jawa. Di samping

itu pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta akan diting-

katkan.

344

Page 25: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Di bidang kebudayaan akan terus ditingkatkan antara lain

dalam bidang kepurbakalaan, kesejarahan dan permuseuman meli-

puti pemugaran Mesjid Agung di Demak, Candi Sewu dan 6 buah

obyek kepurbakalaan lainnya, serta pemugaran dan pemeliharaan

berbagai situs kepurbakalaan, pengembangan permuseuman, serta

pengembangan dan pembinaan bahasa daerah.

Untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dan meningkat-

kan kesejahteraan keluarga, kegiatan program keluarga beren-

cana dilanjutkan. Diharapkan dapat dicapai sejumlah kurang

lebih 4.633.000 peserta baru dan sekitar 3.316.000 peserta

lestari. Di samping itu dilanjutkan pembinaan untuk menjaga

kelangsungan peserta program keluarga berencana yang sudah

ada.

Di bidang agama akan dilanjutkan berbagai kegiatan yang

pada dasarnya merupakan kegiatan penunjang bagi usaha-usaha

pembinaan kehidupan beragama. Dalam Repelita IV direncanakan

antara lain akan disediakan kitab suci berbagai agama, dibe-

rikan bantuan kepada masyarakat untuk pembangunan/rehabili-

tasi 1.500 tempat ibadah berbagai agama dan pembangunan 222

balai nikah dan penasehatan perkawinan, serta perluasan se-

jumlah balai sidang pengadilan agama dan kantor-kantor urusan

agama tingkat kecamatan, kabupaten/kotamadya dan wilayah.

Sebagai usaha peningkatan mutu perguruan agama, akan di-

tingkatkan dan disempurnakan prasarana dan sarana pendidikan

pada madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah negeri dan ma-

drasah aliyah negeri serta pendidikan guru agama negeri. Ke-

giatan-kegiatan tersebut meliputi rehabilitasi (termasuk ma-

drasah ibtidaiyah swasta)/penambahan ruang kelas, penyediaan

antara lain alat peraga, buku pelajaran dan buku perpustakaan

serta penataran guru berbagai bidang studi.

345

Page 26: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Selanjutnya, IAIN Wali Songo akan terus ditingkatkan se-

suai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Sementara itu pene-

rangan dan bimbingan hidup beragama akan terus ditingkatkan,

terutama bagi masyarakat-masyarakat khusus.

Di bidang, hukum akan dilanjutkan berbagai kegiatan yang

pada dasarnya merupakan kegiatan penunjang bagi usaha-usaha

pembinaan peradilan dan penegakan hukum, pembinaan pemasyara-

katan, serta pembinaan keimigrasian. Kegiatan-kegiatan yang

akan dilakukan antara lain adalah: perluasan/rehabilitasi

sejumlah pengadilan negeri dan 9 tempat sidang di kota-kota

kecil. Sementara itu akan dilanjutkan pembangunan 1 lembaga

pemasyarakatan di Ambarawa, pembangunan sejumlah rumah peni-

tipan benda-benda sitaan negara (RUPBASAN), perubahan sejum-

lah lembaga pemasyarakatan menjadi RUTAN, pembangunan 1 balai

bimbingan kemasyarakatan dan pengentasan anak (BISPA) di Ci-

lacap, pembangunan 1 kantor imigrasi di Pekalongan serta 2

asrama tahanan imigrasi di Surakarta dan Pekalongan. Sementa-

ra itu akan dibangun 2 kantor kejaksaan negeri di Mungkid

dan Wiradesa (Pekalongan) serta rehabilitasi/perluasan sejum-

lah kantor kejaksaan negeri.

Dalam pengembangan yurisprudensi, termasuk kasus hukum

adat, akan lebih ditingkatkan kerjasama dengan Universitas

Diponegoro. Demikian pula dalam meningkatkan kesadaran hukum

masyarakat, termasuk generasi mudanya, akan ditingkatkan ke-

giatan penyuluhan hukum. Sementara itu dalam memberikan ke-

sempatan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum, penye-

lenggaraan pemberian bantuan hukum bagi anggota masyarakat

terutama bagi mereka yang kurang mampu akan lebih dimantap-

kan. Dalam rangka penegakan hukum akan ditingkatkan pelaksa-

naan operasi yustisi.

346

Page 27: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Di bidang kesejahteraan sosial akan dilakukan kegiatan

antara lain: meningkatkan pembinaan organisasi dan yayasan

yang bergerak di bidang sosial untuk meningkatkan partisipasi

sosial masyarakat, serta memberikan bimbingan, latihan dan

fasilitas untuk menunjang usaha pemugaran rumah desa dan ling-

kungan. Untuk menjangkau sasaran pelayanan dan pembangunan

bidang kesejahteraan sosial di daerah pedesaan akan diusahakan

untuk mengembangkan dan membina tenaga-tenaga pekerja sosial

masyarakat, meningkatkan jumlah karang taruna baru dan memadu-

kan kegiatannya dengan program pembinaan generasi muda dan

membentuk karang taruna baru di desa yang belum ada karang

tarunanya. Di samping itu akan diusahakan meningatkan penyan-

tunan dan pengentasan kepada gelandangan, korban narkotika,

tuna susila, dan memberikan pelayanan kepada lanjut usia,

yatim piatu, anak terlantar, para cacat dan fakir miskin, me-

ningkatkan dan menggairahkan peranan dan fungsi wanita untuk

menangani masalah kesejahteraan sosial.

Pembangunan di bidang perumahan mencakup kegiatan pemba-

ngunan rumah sederhana dan rumah inti, serta perbaikan ling-

kungan perumahan kota yang akan dilakukan antara lain di ko-

ta-kota Semarang, Surakarta, Tegal, Pekalongan, Salatiga, se-

dangkan perintisan pemugaran perumahan desa akan dilakukan

pada sekitar 500 desa.

Sementara itu program penyediaan air bersih akan ditekan-

kan pada penyelesaian kegiatan-kegiatan yang telah dimulai

pada Repelita III serta perluasan/pemanfaatan dan peningkatan

penyediaan air bersih dibeberapa kota antara lain Semarang,

Surakarta, Tegal, Pekalongan dan Salatiga serta pelayanan air

bersih pada beberapa IKK. Penanganan drainase kota dan per-

sampahan akan pula dibangun antara lain di kota-kota Sema-

rang dan Surakarta.

347

Page 28: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Di bidang penerangan akan dilanjutkan tugas-tugas pene-

rangan operasional antara lain melalui sarasehan dengan meman-

faatkan Puspenmas sebagai pusat pelayanan informasi, pameran,

kegiatan sosio-drama dan pertunjukan tradisional yang komuni-

katif. Untuk meningkatkan peyebaran arus informasi ke pedesa-

an, kegiatan koran masuk desa dilanjutkan dengan mengikutser-

takan secara aktif peranan pers daerah setempat. Dalam pada

itu akan dilaksanakan rehabilitasi/pembangunan stasiun RRI

dan peningkatan siarannya disamping pembangunan stasiun pe-

mancar TV.

Di bidang pengelolaan sumber alam dan lingkungan hidup

serta guna mempertahankan keseimbangan ekologi, terutama

dalam rangka rehabilitasi tanah kritis, akan dilanjutkan

kegiatan penghijauan dan reboisasi. Pelaksanaan akan diuta-

makan pada daerah-daerah kritis terutama pada DAS Serayu, Luk

Ulo, Jratunseluna, dan Solo.

Demikian pula pencegahan pencemaran lingkungan, baik di

desa maupun perkotaan, pembinaan suaka alam dan hutan-hutan

lindung, akan dilanjutkan.

Dalam rangka mengkoordinasikan dan menyerasikan pelaksa-

naan kegiatan pembangunan yang dilakukan secara sektoral da-

lam berbagai program, balk yang dilakukan oleh pemerintah ma-

upun yang dilakukan masyarakat, penyusunan rencana tata ruang

kota dan wilayah akan dilanjutkan. Kualitas rencana kota dan

rencana wilayah akan ditingkatkan dan disempurnakan hingga

dapat dipergunakan secara efektif baik sebagai pedoman pe-

laksanaan pembangunan kota dan wilayah maupun pembinaan ter-

tib tata ruang kota dan tata ruang wilayah. Prioritas akan

diberikan kepada kota-kota pusat pengembangan dan wilayah-

wilayah yang berkembang dengan cepat.

348

Page 29: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

Untuk mengusahakan keserasian dan pemerataan pembangunan

di seluruh daerah, maka pembangunan sektoral ditunjang dengan

program-program bantuan kepada daerah. Program-program dimak-

sud adalah Bantuan Pembangunan Desa, Bantuan Pembangunan

Daerah Tingkat II, Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I, Ban-

tuan Pembangunan Sekolah Dasar, Bantuan Pembangunan Sarana

Kesehatan, Bantuan Pembangunan Reboisasi dan Penghijauan,

Bantuan Penunjangan Jalan Kabupaten dan Bantuan Kredit Pem-

bangunan/Pemugaran Pasar.

349

Page 30: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

TABEL

LUAS WILAYAH, SATUAN PEMERINTAHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH,

TAHUN 1980

No. Kabupaten/KotamadyaLuas

WilayahJumlahKecama-

Jumlahdesa/Ke-

JumlahPenduduk

KepadatanPenduduk

(km2) tan lurahan per km2

1. Kodya Tegal 12,67 2 10 131.728 10.3972. Kodya Surakarta 46,57 5 51 469.888 10.0903. Kodya Pekalongan 17,77 2 22 132.558 7.4604. Kodya Magelang 19,38 2 11 123.484 6.3725. Kodya Salatiga 16.61 1 9 85.849 5.1696. Kodya Semarang 364,89 9 177 1.026.671 2.8147. Kab. Klaten 694,06 23 401 1.066.241 1.536

8. Kab. Tegal 861,17 18 297 1.100.048 1.2779. Kab. Sukoharjo 845,96 12 167 596.428 1.22710. Kab. Kudus 477,26 9 130 536.382 1.12411. Kab. Banyumas 1.311,01 27 328 1.225.431 93512. Kab. Boyolali 1.075,99 19 267 781.616 72613. Kab. Pemalang 1.046,80 13 216 945.950 90314. Kab. Purbalingga 766,41 13 237 666.145 86915. Kab. Magelang 1.176,57 21 369 934.807 79516. Kab. Kendal 881,17 15 285 702.074 79717. Kab. Karanganyar 793,97 17 177 604.611 76218. Kab. Sragen 999,89 20 212 758.461 75919. Kab. Kebumen 1.367,13 22 460 1.032.226 75520. Kab. Brebes 1.676,84 16 290 1.264.078 75421. Kab. Pekalongan 875,55 16 298 651.709 74422. Kab. Batang 750,36 12 246 530.474 70723. Kab. Semarang 1.008,19 14 248 706.287 70124. Kab. Jepara 1.035,28 10 189 700.136 67625. Kab. Temanggung 833,17 12 288 556.343 66826. Kab. Purworejo 1.112,40 16 494 697.301 62727. Kab. Wonosobo 964,07 13 263 599.622 62228. Kab. Demak 1.060,33 13 247 673.633 63529. Kab. Banjarnegara 1.133,77 18 277 676.751 59730. Kab. Cilacap 2.334,15 19 214 1.333.395 57131. Kab. Pati 1.710,68 20 405 975.521 57032. Kab. Grobogan 2.011,26 18 280 1.012.791 50433. Kab. Wonogiri 1.921,45 22 293 935.453 48934. Kab. Rembang 1.036, 14 294 442.594 42735. Kab. Blora 2.623,46 14 295 696.523 265

DAERAH TINGKAT I : 34.503 497 8.447 25.372.889 735

350

Page 31: 11 · Web viewPada tingkat SMTA akan dibangun sekitar 101 unit SMA baru, 2 SMEA, 4 STM dan 1 SMP Pertanian, penambahan 1.389 ruang kelas baru untuk SMA dan pengembangan 26 SPG, serta

PROPINSI JAWA TENGAH

351