105811-mqfm-2010-09-editorial-17-september-2010

2
EDITORIAL MQ 92.3 FM JOGJAKARTA EDISI JUMAT, 17 SEPTEMBER 2010 Teknisi Sukhoi “Terbang” karena Methanol  sahabat MQ/ Meski telah berkali-kali menelan korban/ namun agaknya sebagian orang yang terbiasa menegak minuman keras -Miras tidak merasa jera/ untuk terus menciptakan oplosan- oplosan/ yang akibatnya sangat fatal// tidak sedikit di antara para penikmat khamr tersebut akhirnya meregang nyawa/ karena mengkonsumsi lapen// Hal tersebut. Dikarenakan Lapen atau minuman oplosan/ yang dicampur dengan berbagai unsur menj adi/ akhir -akhir ini memang menjadi tren di kalangan peneg ak miras// Penikmat lapen ternyata tidak hanya masyarakat lokal/ namun juga warga negara asing//  Adalah Savanoc/ Alexander/ dan V oronim/ yang baru-barui ini dikabarkan menghem buskan nafas terakhir secara mendadak/ pasca menegak lapen/ dengan campuran methanol atau spritus// Ketiganya ini merupakan warga Rusia/ yang menjadi teknisi perakitan pesawat Militer Jenis Sukhoi/ yang didatangkan khusus ke Indonesia/ untuk merakit pesawat baru milik TNI  Angkatan Udara/ yang bermarkas di Lapangan Udara Sultan Hasanuddin Makassar/ sejak 5 September lalu// Berdasarkan Hasil penelitian Pusat Laboratorium Forensik -Puslabfor Mabes Polri/ ditemukan zat metanol at au spiritus yang ada di dalam tubuh para teknisi tersebut// Menurut Kete rangan/ Zat methanol yang semestinya tidak untuk dikonsumsi/ justru ditemukan di lambung/ ginjal/ paru kiri dan kanan korban// Kuat dugaan/ zat tersebut masuk melalui mulut korban// Terlebih di samping jasad mereka juga ditemukan botol miras/ sehingga menguatkan dugaan ketiganya menghembuskan nafas ter akhir/ akibat “kesalahan” maramu minuman beralkohol// Kuat dugaan/ tim dari Rusia ini sengaja memadukan miras dengan methanol ini/ untuk menimbulkan efek sensasi yang dasyat dalam diri mereka/ karena selama ini dosis yang mereka minum selama di Indonesia/ belum sebanding dengan kadar alkohol dari miras yang ada di negara asal mereka// Hanya saja/ Meski tim forensik Polri telah memastikan/ bahwa meninggalnya mereka murni karena lapen namun tetap saja menimbulkan kesan tidak baik/ dan memunculkan kekhawatiran terhadap hasil rakitan tim dari Rusia tersebut// Apalagi pesawat tempur ini nantinya akan menjadi bagian dari alat Utama Sistem Persenjataan -Alutsista tanah air// Sebagaimana kita ketahui juga/ bahwa sampai dengan saat ini/ alutista kita masih sangat minim dan memprihatinkan// keberadaan pesawat Sukhoi yang bermarkas di Skadron Udara 11 Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar/ sebagai salah satu dari bagian alutsista yang kita miliki/ ternyata juga belum memadai untuk memberikan daya tangkal// Jumlah tersebut/  jelas tidak sebanding dengan luas wilayah udara nasional kita// Dari itulah negata berinisiatif menambah 6 unit pesawat jet tempur Sukhoi/ guna menggenapkan sepuluh unit yang ada menjadi satu skuadron tersebut// Jika sekarang kita dapati fakta bahwa teknisinya/ sebagai pawang dari pesawat militer kebanggaan Indonesia justru “terbang” lebih dahulu/ sebelum persawat tersebut diujicobakan/ maka tidak berlebihan ketika kita mempertanyakan kualitas dari hasil karya mereka// Beruntung karena pemerintah Rusia bersikap responsif/ sehingga pihaknya langsung mengirim pengganti teknisi yang telah meninggal tersebut// Kita tentunya berharap/ kejadian serupa tidak akan terjadi lagi/ pada teknisi-teknisi yang baru datang ini// Jangan sampai alutsista kita yang sebagian telah aus ini/ ditangani oleh orang-orang asing/ yang ternyata juga dipertanyakan kesehatan psikisnya/ akibat pengaruh khamr// wallahualam bisowab////

Upload: anonymous-pjfavl

Post on 07-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

105811-MQFM-2010-09-Editorial-17-September-2010

TRANSCRIPT

7/17/2019 105811-MQFM-2010-09-Editorial-17-September-2010

http://slidepdf.com/reader/full/105811-mqfm-2010-09-editorial-17-september-2010 1/1

EDITORIAL MQ 92.3 FM JOGJAKARTA

EDISI JUMAT, 17 SEPTEMBER 2010

Teknisi Sukhoi “Terbang” karena Methanol 

sahabat MQ/ Meski telah berkali-kali menelan korban/ namun agaknya sebagian orang yangterbiasa menegak minuman keras -Miras tidak merasa jera/ untuk terus menciptakan oplosan-

oplosan/ yang akibatnya sangat fatal// tidak sedikit di antara para penikmat khamr tersebutakhirnya meregang nyawa/ karena mengkonsumsi lapen// Hal tersebut. Dikarenakan Lapenatau minuman oplosan/ yang dicampur dengan berbagai unsur menjadi/ akhir-akhir ini memangmenjadi tren di kalangan penegak miras//

Penikmat lapen ternyata tidak hanya masyarakat lokal/ namun juga warga negara asing// Adalah Savanoc/ Alexander/ dan Voronim/ yang baru-barui ini dikabarkan menghembuskannafas terakhir secara mendadak/ pasca menegak lapen/ dengan campuran methanol atauspritus// Ketiganya ini merupakan warga Rusia/ yang menjadi teknisi perakitan pesawat MiliterJenis Sukhoi/ yang didatangkan khusus ke Indonesia/ untuk merakit pesawat baru milik TNI Angkatan Udara/ yang bermarkas di Lapangan Udara Sultan Hasanuddin Makassar/ sejak 5

September lalu//

Berdasarkan Hasil penelitian Pusat Laboratorium Forensik -Puslabfor Mabes Polri/ ditemukanzat metanol atau spiritus yang ada di dalam tubuh para teknisi tersebut// Menurut Keterangan/Zat methanol yang semestinya tidak untuk dikonsumsi/ justru ditemukan di lambung/ ginjal/ parukiri dan kanan korban// Kuat dugaan/ zat tersebut masuk melalui mulut korban// Terlebih disamping jasad mereka juga ditemukan botol miras/ sehingga menguatkan dugaan ketiganyamenghembuskan nafas terakhir/ akibat “kesalahan” maramu minuman beralkohol//

Kuat dugaan/ tim dari Rusia ini sengaja memadukan miras dengan methanol ini/ untukmenimbulkan efek sensasi yang dasyat dalam diri mereka/ karena selama ini dosis yangmereka minum selama di Indonesia/ belum sebanding dengan kadar alkohol dari miras yangada di negara asal mereka// Hanya saja/ Meski tim forensik Polri telah memastikan/ bahwameninggalnya mereka murni karena lapen namun tetap saja menimbulkan kesan tidak baik/ danmemunculkan kekhawatiran terhadap hasil rakitan tim dari Rusia tersebut// Apalagi pesawattempur ini nantinya akan menjadi bagian dari alat Utama Sistem Persenjataan -Alutsista tanahair//

Sebagaimana kita ketahui juga/ bahwa sampai dengan saat ini/ alutista kita masih sangat minimdan memprihatinkan// keberadaan pesawat Sukhoi yang bermarkas di Skadron Udara 11Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar/ sebagai salah satu dari bagian alutsista yang

kita miliki/ ternyata juga belum memadai untuk memberikan daya tangkal// Jumlah tersebut/ jelas tidak sebanding dengan luas wilayah udara nasional kita// Dari itulah negata berinisiatifmenambah 6 unit pesawat jet tempur Sukhoi/ guna menggenapkan sepuluh unit yang adamenjadi satu skuadron tersebut//

Jika sekarang kita dapati fakta bahwa teknisinya/ sebagai pawang dari pesawat militerkebanggaan Indonesia justru “terbang” lebih dahulu/ sebelum persawat tersebut diujicobakan/maka tidak berlebihan ketika kita mempertanyakan kualitas dari hasil karya mereka// Beruntungkarena pemerintah Rusia bersikap responsif/ sehingga pihaknya langsung mengirim penggantiteknisi yang telah meninggal tersebut// Kita tentunya berharap/ kejadian serupa tidak akanterjadi lagi/ pada teknisi-teknisi yang baru datang ini// Jangan sampai alutsista kita yang

sebagian telah aus ini/ ditangani oleh orang-orang asing/ yang ternyata juga dipertanyakankesehatan psikisnya/ akibat pengaruh khamr// wallahualam bisowab////