100406085 - benfri y matondang (tugas 1).pdf

8
PERENCANAAN KOTA PERADABAN KOTA ALEXANDRIA SEBELUM MASA REVOLUSI INDUSTRI BENFRI JUDIKA MATONDANG 100406085

Upload: abdul-joshua-oh-mandai

Post on 16-Apr-2015

38 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

PERENCANAAN KOTA

PERADABAN KOTA ALEXANDRIA SEBELUM

MASA REVOLUSI INDUSTRI

BENFRI JUDIKA MATONDANG

100406085

Page 2: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

PERADABAN KOTA ALEXANDRIA

SEBELUM MASA REVOLUSI INDUSTRI (ABAD 18)

Alexandria atau Iskandariyah adalah pelabuhan utama di Mesir, dan kota terbesar kedua di

negara tersebut, dan juga ibu kota pemerintahan Al Iskandariyah yang terletak di pantai Laut Tengah.

Kota ini terletak pada koordinat 31°12′ LU 29°15′ BT, 208 km di sebelah barat laut Kairo dan memiliki

populasi 3.341.000 jiwa.

Alexandria merupakan kota terbesar kedua di Mesir setelah Kairo, dan menjadi ibukota pemerintahan Al

Iskandariah.

Menurut sejarah, semula Alexandria adalah sebuah desa nelayan yang sangat kecil, yang berada

di sepanjang sungai Nil. Pada awalnya kota ini bernama Rhakotis. Namun, pada tahun 332 SM,

Alexander Agung menggantinya dengan nama Alexandria. Sejak saat itu Alexandria tumbuh menjadi

kota yang sangat maju dalam bidang budaya, ilmu pengetahuan, politik dan ekonomi. Sebagai bekas

desa nelayan, tentu saja dibutuhkan perhitungan yang sangat cermat sebelum mengubah Rhakotis

menjadi Alexandria yang maju saat itu hingga sekarang. Inilah yang membuat Alexander Agung

mempercayakan pembangunan kota tersebut kepada arsitek terkenal yang bernama Donocrates.

Page 3: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

Awalnya, Alexander Agung menjadikan kota

Alexandria sebagai pangkalan laut kekaisaranya.

Setelah beberapa lama, kota ini pun berangsur-

angsur menjadi kota yang sangat kuat dan

berpengaruh di kawasan tersebut.Maka, tidaklah

mengherankan bila Alexandria pernah dijadikan

ibu kota Mesir selama kurang lebih 1000 tahun

lamanya. Bahkan,pengaruh kota Alexandria

masih bertahan sampai akhirnya terjadi

penaklukan Islam ke Negara Mesir pada tahun

21 Hijriah ( 621 masehi ), atau setelah terjadi penguasaan oleh 3 peradaban besar, yaitu Batlemeus, Rom

dan Bazentine.

Alexandria memilikii banyak benda peninggalan kerajaan kerajaan terdahulu, seperti perpustakaan

Iskandariah, Benteng Qait Bay, Muntazah Garden dan tempat wisata pantai di pinggiran kota Alexandria

yang ramai dikunjungi oranng sejak saat ini. Dikota ini pula Cleopatra lahir dan menghabiskan sebagisan

masa kecilnya.

Selain menjadi sebuah pelabuhan daya tarik kota ini adalah perpustakaan Iskandariyah.

Didirikan pada awal abad ketiga Sebelum Masehi (SM) dan disponsori sepenuhnya oleh keluarga

Ptolemeus, perpustakaan itu beserta kuil Dewi-dewi Muse menjadi pusat ilmu pengetahuan dalam

dunia Helenik.

Pada zamannya dulu diperkirakan perpustakaan ini memiliki 700.000 gulungan papirus. Sebagai

perbandingan, pada abad ke-14, Perpustakaan Sorbonne yang katanya memiliki koleksi terbesar

dizamannya hanya memiliki 1.700 buku.

Perpustakaan Alexandria, adalah perpustakaan

terbesar dan tertua di dunia, yang menyimpan

jutaan buku dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.

Mulai zaman sebelum Masehi sampai zaman

modern kini.

Deretan panjang nama-nama pemikir besar yang

bekerja di perpustakaan dan museum Aleksandria

mencakup para cendikiawan kelas dunia.

Page 4: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

Para cendekiawan di Aleksandria menghasilkan karya-karya besar dalam bidang

geometri, trigonometri, dan astronomi, serta bahasa, kesusastraan dan kedokteran. Menurut

kisah turun-temurun, di tempat inilah ke-72 cendekiawan Yahudi menerjemahkan Kitab-kitab

bahasa Ibrani ke dalam bahasa Yunani, dengan demikian menghasilkan Septuaginta yang

termasyhur itu.

Pada 38 SM perpustakan tersebut dihancurkan Yulius Caesar saat dia menyerang Mesir. Tak

kurang dari 400.000 buku ludes dilalap api. Yulius Caesar akhirnya meminta maaf dan menggantinya

dengan menyumbang 200.000 buku kepada Ratu Mesir Cleopatra, yang kemudian menjadi kekasihnya.

Perpustakaan yang sangat bersejarah itu lantas dibangun kembali pada 1990 atas bantuan UNESCO.

Pembangunan tersebut baru selesai pada 2002 dan menjadi perpustakaan modern terbesar di dunia

Interior Perpustakaan Alexandria

Library of Alexandria (Bibliotheca Alexandrina)

Alexandria, Egypt

Page 5: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

Selain itu, objek menarik lainnya adalah

Benteng Qait Bey adalah bangunan pertahanan

yang didirikan Sultan Qait Bey untuk menghadang

gempuran pasukan Turki, Dinasti Usmani.

Bangunannya persis di pinggir laut, di bagian

daratan yang menjorok. Berada di bagian paling

atas, saya menyaksikan air laut yang langsung

menghampar luas. Benteng itu memang sangat

strategis untuk menghadang pasukan yang datang

dari bagian utara lewat laut.

Benteng Qait Bey

Di dalamnya terdapat ruang-ruang perlindungan

yang berlubang-lubang u ntuk menyorongkan

senjata laras panjang ataupun meriam,

menembaki musuh yang datang ketika mereka

sudah berada dalam jarak jangkau tembakan. Itu

sangat khas peperangan abad pertengahan. Tentu

benteng tersebut sekarang sudah tidak berguna

lagi karena bisa diserang dengan menggunakan

pesawat terbang dengan bom-bom yang

dijatuhkan dari atasnya. Atau, lebih gawat lagi

dengan menggunakan peluru balistik yang

memiliki daya jangkau ratusan sampai ribuan

kilometer. Karena itu, benteng tersebut menjadi

kenangan masa lalu, dan kini menjadi museum

yang menyimpan sejarah.

Page 6: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

Selain tradisi keilmuan yang kuat di Alexandria, kita akan melihat banyak tempat yang menebar

pesona keindahan. Gedung-gedung bertingkat dibangun di tepi laut. Apabila kita berjalan menyusuri

Kanal Mahmudiya yang berhadap-hadapan dengan kawasan industri dan kelas pekerja kita bisa

menikmati keindahan Alexandria yang kosmopolitan dan bohemian. Dengan jalan beraspal kuno yang

dibatasi kanal dan pepohonan. Kemudian Mercusuar Pharaos yang legendaris yang menjadi bagian dari

keajaiban dunia. Museum Sejarah Alam, Kebun Raya Zoologi, Museum Seni Rupa, Istana Antoniad yang

terletak di dekat kuburan Roma, Masjid Abu Al Abbas al Mursi (Masjid berbentuk segi enam), Masjid

Attarine, Benteng Qeitbey (masjid sekaligus benteng yang terletak di tepi pantai), Masrah Rumani

(peninggalan Romawi, ada istana burung), Cotacombs of Kom El Shukafa (tempat penyimpanan

mayat) dan Taman Mawar.

Cotacombs of Kom El Shukafa

Mercusuar Pharaos The Roman Theatre

Page 7: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

Kompleks Muntazah merupakan suatu kompleks taman dikelilingi tembok besar dari selatan, timur dan

barat, sedangkan di sebelah utara ada pantai. Area ini pernah dimiliki oleh keluarga Muhammad Ali,

penguasa pertengahan abad 19 hingga tahun 1952. Konstruksi dimulai tahun 1892 oleh Raja Abbas H

yang membangun istana yang lebih besar, yang kemudian dinamakan Haramlik. Kemudian Raja Farouk

membangun sebuah jembatan laut, suatu tempat yang indah untuk menikmati keindahan Alexandria.

Taman Muntazah menjadi tempat peristirahatan musim panas bagi Raja Mesir sebelum revolusi 23 Juli

1952 (dari sistem kerajaan ke Republik). Memiliki luas 155,4 ha, taman ini hanyalah taman yang

menebar keindahan. Di dalamnya, istana Raja Farouk berarsitektur menawan berdiri kokoh, menghadap

Laut Tengah. Istana ini dijadikan istana kepresidenan untuk menyambut tamu-tamu negara.

Kompleks Muntazah

Page 8: 100406085 - Benfri Y Matondang (Tugas 1).pdf

BENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKABENFRI JUDIKA MATONDANG MATONDANG MATONDANG MATONDANG 100406085100406085100406085100406085

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Alexandria

http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan_Iskandariyah

http://ekosuryanti.blogsome.com/2007/02/07/alexandria-kota-berbalut-gemilang-peradaban/

http://fahrinotes.blogspot.com/2010/07/alexandria-mesir-eksoktika-dan-sejarah.html

http://conferencegypt.com/en/cities

http://www.google.co.id/