10022019 draft - juknis penemuan kasus htbs 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... ·...

32

Upload: phungtuyen

Post on 13-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien
Page 2: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

1

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN

PENEMUAN KASUS TBC

DALAM RANGKA HARI

TBC SEDUNIA 2019

Page 3: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

2

DAFTAR ISI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENEMUAN KASUS TBC DALAM

RANGKA HARI TBC SEDUNIA 2019

A. Latar Belakang 3

1. Beban TBC di Dunia 3

2. Beban TBC di Indonesia 4

B. Kegiatan Penemuan Kasus TBC Dalam Rangka HTBS 2019 4

1. Investigasi Kontak 4

2. Penemuan Aktif di tempat khusus 9

2.1 Penemuan Aktif Di Lapas/Rutan 9

2.2 Penemuan Aktif Di Asrama dan Kompleks Perumahan TNI 13

2.3 Penemuan Aktif Di Pondok Pesantren 17

2.4 Penemuan Aktif Di Populasi Kunci 21

C. Lampiran 26

Page 4: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

3

PETUNJUK TEKNIS

PELAKSANAAN PENEMUAN KASUS TBC

DALAM RANGKA HARI TBC SEDUNIA 2019

A. LATAR BELAKANG

1. Beban TBC di Dunia

TBC merupakan satu dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama

agen infeksius. Di tahun 2017, TB menyebabkan sekitar 1,3 juta kematian

(rentang, 1,2-1,4 juta) di antara orang dengan HIV negatif dan terdapat

sekitar 300.000 kematian karena TBC (rentang, 266.000-335.000) di antara

orang dengan HIV positif. Diperkirakan terdapat 10 juta kasus TB baru

(rentang, 9-11 juta) setara dengan 133 kasus (rentang, 120-148) per

100.000 penduduk.

Secara global, insiden TBC per 100.000 penduduk turun sekitar 2% per

tahun.Regional yang paling cepat mengalami penurunan di tahun 2013-2017

adalah regional WHO Eropa (5% per tahun) dan regional WHO Afrika (4%

per tahun). Di tahun tersebut, penurunan yang cukup signifikan (4-8% per

tahun) terjadi di Afrika Selatan misalnya Eswatini, Lesotho, Namibia, Afrika

Selatan, Zambia, Zimbabwe), dan perluasan pencegahan dan perawatan TBC

dan HIV, dan di Rusia (5% per tahun) melalui upaya intensif untuk

mengurangi beban TBC.

Di tingkat global, di tahun 2017 terdapat sekitar 558.000 kasus baru

(rentang, 483.000-639.000) TBC rifampisin resistan di mana hampir

separuhnya ada di tiga negara yaitu India (24%), China (13%), dan Rusia

(10%). Di antara kasus TBC RR, diperkirakan 82% kasus tersebut adalah TB

MDR. Secara global, 3.6% kasus TBC baru dan 17% kasus TBC pengobatan

ulang merupakan kasus TBMDR/RR.

Jumlah kematian absolute karena TBC di antara HIV negative diperkirakan

turun mencapai 29% sejak tahun 2000 (dari 1,8 juta di tahun 2000 menjadi

1,3 juta di tahun 2017) dan turun sebesar 5% sejak tahun 2015. Sementara

itu, jumlah kematian TBC pada HIV positif telah mengalami penurunan

sebesar 44% sejak tahun 2000 (dari 534.000 di tahun 2000 menjadi

300.000 di tahun 2017) dan turun menjadi 20% sejak tahun 2015. Pada

2017, estimasi terbaik proporsi penderita TBC yang meninggal karena

Page 5: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

4

penyakit (case fatality rate/CFR) adalah 16%, turun dari 23% di tahun 2000.

CFR harus turun hingga 10% pada tahun 2020 untuk mencapai tahap

pertama End TB Strategy. Ada cukup banyak variasi capaian CFR, mulai dari

kurang dari 5% di beberapa negara hingga lebih dari 20% di sebagian besar

negara di regional WHO Afrika. Hal ini menunjukkan ketidaksetaraan di

antara negara-negara dalam mengakses diagnosis dan pengobatan TBC.

2. Beban TBC di Indonesia

WHO memperkirakan insiden tahun 2017 sebesar 842.000 atau 319 per

100.000 penduduk sedangkan TBC-HIV sebesar 36.000 kasus per tahun atau

14 per 100.000 penduduk.Kematian karena TBC diperkirakan sebesar

107.000 atau 40 per 100.000 penduduk, dan kematian TBC-HIV sebesar

9.400 atau 3,6 per 100.000 penduduk.

Dengan insiden sebesar 842.000 kasus pertahun dan notifikasi kasus

TBCsebesar442.172 kasus maka masih ada sekitar 47% yang belum

ternotifikasi baik yang belum terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak

terlaporkan.

WHO memperkirakan ada 23.000 kasus MDR/RR di Indonesia. Pada tahun

2017 kasus TBC yang tercatat di program ada sejumlah 442.000 kasus yang

mana dari kasus tersebut diperkirakan ada 8.600-15.000 MDR/RR TBC,

(perkiraan 2,4% dari kasus baru dan 13% dari pasien TBC yang diobati

sebelumnya), tetapi cakupan yang diobati baru sekitar 27,36%.

B. KEGIATAN PENEMUAN KASUS TBC DALAM RANGKA HARI TBC SEDUNIA 2019

Dalam rangka peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2019 akan dilakukan

penemuan aktif dan masif di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota secara

bersamaan. Bentuk kegiatan penemuan aktif dan/atau masif berbasis

masyarakat dalam rangkat Hari TBC Sedunia 2019 yaitu:

1. Investigasi Kontak

Definisi:

Investigasi kontak adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan

penemuan kasus TBC dengan cara mendeteksi secara dini dan sistematis

terhadap orang yang kontak dengan sumber infeksi TBC. Investigasi kontak

Page 6: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

5

dilaksanakan untuk deteksi dini pasien TBC aktif dewasa dan mencari sumber

penularan pada pasien TBC anak.

Pelaksana:

Dinas Kesehatan, puskesmas, kader kesehatan, organisasi masyarakat, dan

organisasi pasien.

Waktu Pelaksanaan:

18 Februari – 18 Maret 2019

Target Sasaran:

Dilakukan pada paling sedikit pada 10-15 orang kontak serumah dan kontak

erat dari pasien TBC (kasus indeks).

• Kontak adalah orang yang terpajan/berkontak dengan kasus indeks,

misalnya orang serumah, sekamar, satu asrama, satu tempat kerja, satu

kelas, atau satu penitipan/pengasuhan.

• Kontak serumah adalah orang yang tinggal serumah minimal satu

malam, atau sering tinggal serumah pada siang hari dengan kasus indeks

dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks mulai mendapat obat anti

tuberkulosis (OAT).

• Kontak erat adalah orang yang tidak tinggal serumah, tetapi sering

bertemu dengan kasus indeks dalam waktu yang cukup lama, yang

intensitas pajanan/berkontaknya hampir sama dengan kontak serumah.

Misalnya orang yang berada pada ruangan/lingkungan yang sama

(misalnya tempat kerja, ruang pertemuan, fasilitas umum, rumah sakit,

sekolah, tempat penitipan anak) dalam waktu yang cukup lama dengan

kasus indeks, dalam 3 bulan terakhir sebelum kasus indeks minum OAT.

Page 7: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

6

Alur Pelaksanaan:

Keterangan

: Dilakukan oleh Kader

: Dilakukan oleh Tenaga Kesehatan

Langkah Pelaksanaan:

1.1 PERSIAPAN

1. Kementerian Kesehatan bersurat kepada seluruh Kepala Dinas

Kesehatan Provinsi terkait pemberitahuan pelaksanaan kegiatan

2. Dinas Kesehatan Provinsi menindaklanjuti pemberitahuan kepada kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Usia ≥ 5 tahun

Usia <5 tahun

Mendapatkan data Kasus Indeks dari Petugas Puskesmas

Pemetaan Kasus Indeks

Mengunjungi Rumah Kasus Indeks Bersama PMO Minimal 4 Rumah Sekitarnya dan minimal 10-15 kontak

serumah dan erat

Skrining verbal pada Kontak

Rujuk

Rujuk

Diagnosis sesuai standar

PP INH

Tidak Batuk Batuk Tidak Batuk tetapi ada faktor resiko dan gejala lain

Ada Gejala

Skrining gejala TBC oleh Petugas Kesehatan

Tidak ada Gejala

Page 8: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

7

3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pertemuan sosialisasi dan

koordinasi kegiatan dengan melibatkan Puskesmas, Organisasi

Masyarakat, LSM, Perangkat Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor.

4. Pertemuan sosialisasi dan koordinasi Dinkes Kabupaten/Kota kepada

Puskesmas tingkat kecamatan/kelurahan yang akan melaksanakan

kegiatan bertujuan untuk:

• Mendapatkan komitmen Puskesmas dan kesiapannya untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan

• Menentukan koordinator lapangan

• Mempersiapkan perangkat kegiatan: leaflet TBC, Formulir TBC 16K,

Formulir TBC 16RK, dan Formulir Surat Pengantar

5. Puskesmas menyediakan data Pasien TBC yang akan di Investigasi

Kontak

6. Puskesmas berkoordinasi dengan organisasi masyarakat dan kader untuk

menentukan indeks kasus yang menjadi target investigasi kontak,

pembagian wilayah kegiatan per kader dan jadwal pelaksanaan kegiatan

1.2 PELAKSANAAN

1. Tenaga kesehatan/Kader mengunjungi rumah kasus indeks

2. Tenaga kesehatan/Kader melakukan pendataan kontak, pada rumah

kasus indeks serta 4 sampai 6 rumah terdekat dengan minimal 10-15

kontak yang akan diinvestigasi.

3. Kader melakukan skrining,

• Kontak berusia < 5 tahun langsung dirujuk ke fasyankes

• Kontak berusia ≥ 5 tahun, kader melakukan investigasi terhadap

gejala dan faktor risiko. Kontak yang berusia ≥ 5 tahun akan dirujuk

bila memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:

o Batuk

o Salah satu Gejala lain (Batuk berdarah, Sesak napas,

Berkeringat malam hari tanpa kegiatan, Demam meriang >1

bulan) dan salah satu Faktor risiko (DM, Usia > 60 th, Ibu

Hamil, Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas)

Page 9: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

8

4. Kader mencatat hasil skrining dalam formulir TBC.16K dan menyerahkan

1 rangkap kepada petugas di fasyankes untuk dilampirkan di formulir

TBC.01 Indeks.

5. Jika menemukan anak <5th dan terduga TBC, kader mengisi formulir

rujukan dan merujuk kontak untuk mendapat pemeriksaan di layanan.

Apabila diperlukan, maka kader mendampingi terduga TBC untuk datang

ke layanan.

6. Kader mencatat rekapitulasi hasil Investigasi Kontak semua kasus indeks

yang menjadi tanggung jawabnya pada formulir TBC. 16RK.

7. Koordinator Lapangan bertugas untuk melakukan dokumentasi kegiatan

dengan peralatan yang dimiliki misalkan; kamera atau HP. Dokumentasi

adalah berupa foto atau video sederhana.

1.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Tenaga kesehatan/Kader mengisi dan mencatat semua hasil skrining

ke dalam formulir TBC.16K, kemudian dilanjutkan dengan mencatat

rekapitulasi hasil Investigasi Kontak semua kasus indeks yang menjadi

tanggung jawabnya pada formulir TBC. 16RK. yang kemudian

diberikan kepada Koordinator Lapangan. Data yang dilaporkan antara

lain:

• Jumlah orang yang diedukasi dan diskrining TBC

• Jumlah orang terduga TBC yang ditemukan

• Jumlah pasien TBC

• Jumlah pasien TBC yang memulai pengobatan

2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rekap rekap dan laporan

kegiatan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi (paling lambat

20 Maret 2019 )

3. Dinas Kesehatan Provinsi membuat rekap dan laporan kegiatan untuk

dilaporkan ke Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan

melalui alamat email: [email protected] dan

[email protected] dengan subject email Laporan HTBS

2019 Provinsi X (paling lambat 22 Maret 2019).

Page 10: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

9

2. Penemuan Aktif di tempat khusus

Dalam rangka peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia tahun 2019 akan

dilakukan penemuan aktif di tempat khusus dengan sasaran:

• Lapas/Rutan

• Asrama dan Kompleks Perumahan TNI

• Pondok Pesantren

• Populasi Kunci

2.1 Penemuan Aktif Di Lapas/Rutan

Definisi:

Kegiatan penemuan aktif dalam rangka HTBS 2019 di Lapas/Rutan akan

dilakukan dengan mengutamakan metode survei batuk. Survei batuk

dilakukan secara berkesinambungan oleh petugas batuk (kader

kesehatan/tahanan pendamping) terlatih dengan menjaring Warga Binaan

Pemasyarakatan (WBP) dan tahanan di blok hunian yang batuk untuk

dirujuk ke poliklinik dan diberikan masker serta edukasi mengenai TBC.

Pelaksana:

Dinas Kesehatan, Kanwil Hukum dan Ham, petugas lapas/rutan,

puskesmas, dan kader kesehatan/tahanan pendamping.

Waktu Pelaksanaan:

18 Februari – 18 Maret 2019

Target Sasaran:

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

Page 11: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

10

Alur Pelaksanaan:

*) Pada UPT yang dengan jumlah tenaga kesehatan terbatas, pemeriksaan WBP

dilakukan pada waktu dan tempat yang disepakati dengan bantuan tenaga

kesehatan dari puskesmas

Lakukan investigasi kontak se kamar Penyuluhan pencegahan TBC

Pasien TBC Bukan pasien TBC

Dinas Kesehatan menunjuk puskesmas untuk rujukan mikroskopis dan pelaksanaan hari H

Koordinasi eksternal antara Dinas Kesehatan, Kanwil Hukum dan Ham dan Lapas/Rutan

Koordinasi internal lapas Koordinasi internal Dinas Kesehatan dan Puskesmas

Sosialisasi dan Edukasi Tuberkulosis pada Tahanan Pendamping (Tamping)

Persiapan

Penyuluhan pencegahan TBC

WBP memiliki faktor risiko dan gejala tambahan

WBP tidak memiliki faktor risiko dan gejala tambahan

Ambil dahak

Tamping melakukan survey batuk pada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)

WBP dengan gejala batuk mendapatkan surat pengantar pemeriksaan TBC

WBP yang mendapatkan surat pengantar pemeriksaan TBC akan diperiksa oleh

tenaga kesehatan di poliklinik

Rujuk sampel dahak ke puskesmas yang telah disepakati sebelumnya

Pelaksanaan

WBP yang mendapatkan surat pengantar pemeriksaan TBC akan diperiksa di waktu

dan tempat yang disepakati*

Page 12: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

11

Langkah Pelaksanaan:

2.1.1 PERSIAPAN

1. Kementerian Kesehatan bersurat kepada Direktorat Jenderal

Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi terkait pemberitahuan pelaksanaan

kegiatan.

2. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak

Asasi Manusia akan menindaklanjuti pemberitahuan dari kementerian

kesehatan kepada 33 kantor wilayah kementerian hukum dan HAM RI

(divisi pemasyarakatan).

3. Dinas Kesehatan Provinsi menindaklanjuti pemberitahuan kepada

kepala Dinas atau Instansi terkait di Kabupaten/Kota.

4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pertemuan sosialisasi

dan koordinasi kegiatan dengan melibatkan Kepala dan Petugas

Lembaga Pemasyarakatan, Puskesmas, Organisasi Masyarakat, LSM,

Perangkat Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor.

5. Pertemuan sosialisasi dan koordinasi kegiatan bertujuan untuk:

• Mendapatkan komitmen Lembaga Pemasyarakatan, Puskesmas

dan Lintas Sektor serta kesiapannya untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati jadwal pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati Lembaga Pemasyarakatan sasaran kegiatan

• Menyepakati pembagian area kerja dan petugas pelaksana

• Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan

• Menentukan koordinator lapangan

• Mempersiapkan perangkat kegiatan: leaflet TBC, Formulir Survei

Batuk, Laporan Bulanan Kader Survei Batuk Di Lapas/Rutan

(contoh formulir terlampir)

2.1.2 PELAKSANAAN

1. Tenaga kesehatan di lapas rutan dengan dibantu kader kesehatan

lapas atau tahanan pendamping (tamping) kesehatan terlatih

memberikan informasi seputar TBC terutama penjelasan penyakit TBC

(gejala TBC, cara penularan, cara pengobatan, tes dahak dst).

Page 13: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

12

2. tenaga kesehatan/tamping kesehatan terlatih melakukan skrining

gejala dan faktor risiko TBC pada seluruh Warga Binaan

Pemasyarakatan (WBP) baru. Bagi WBP lama, maka kegiatan yang

dilakukan adalah penemuan kasus secara aktif dengan metode survei

batuk (oleh kader kesehatan) dan investigasi kontak 1 sel dari WBP

yang terdiagnosa TBC.

3. Rujukan diberikan bila WBP mengalami batuk (semua jenis) atau

memiliki Gejala lain dan Faktor risiko.

Gejala Lain:

- Sesak Napas

- Berkeringat malam hari tanpa kegiatan

- Demam meriang > 1 bulan

- Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas

Faktor Risiko:

- Sakit Gula

- Berusia diatas 65 tahun

- Ibu Hamil

- Perokok

- Pasien TBC tidak berobat tuntas

4. Jika menemukan terduga TBC, maka tenaga kesehatan di lapas/rutan

mengisi Surat Pengantar Pemeriksaan TBC dan merujuk

(pasien/specimen dahak) untuk mendapat pemeriksaan di layanan.

5. Tenaga kesehatan, kader dan petugas yang berwenang mencatat hasil

skrining dalam lembar rekapitulasi hasil skrining WBP baru untuk

dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

6. Koordinator Lapangan (dari UPT Pemasyarakatan) bertugas untuk

melakukan dokumentasi kegiatan dengan peralatan yang dimiliki

misalkan; kamera atau HP. Dokumentasi adalah berupa foto atau

video sederhana yang disertai dengan informed consent.

2.1.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Tenaga kesehatan/Kader mengisi dan mencatat semua hasil skrining

ke dalam formulir rekapitulasi hasil skrining WBP baru yang kemudian

diberikan kepada Koordinator Lapangan untuk direkap. Data yang

dilaporkan antara lain:

Page 14: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

13

• Jumlah WBP yang diedukasi dan diskrining TBC melalui survei

batuk

• Jumlah WBP terduga TBC yang ditemukan

• Jumlah pasien TBC

• Jumlah pasien TBC yang memulai pengobatan

2. Petugas kesehatan di Lapas/Rutan membuat rekap dan laporan

kegiatan (menggunakan formulir X) untuk dilaporkan ke Direktorat

Jenderal Pemasyarakatan pada tanggal 20 Maret 2019.

3. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membuat rekap dan laporan

kegiatan untuk dilaporkan ke Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian

Kesehatan melalui alamat email: [email protected] dan

[email protected] dengan subject email Laporan HTBS

2019 Ditjen PAS (paling lambat 22 Maret 2019).

2.2 Penemuan Aktif Di Asrama dan Kompleks Perumahan TNI

Definisi:

Kegiatan penemuan aktif dalam rangka HTBS 2019 di Asrama dan

Kompleks Perumahan TNI akan dilakukan dengan mengutamakan metode

ketuk pintu. Ketuk pintu adalah suatu kegiatan kunjungan rumah yang

dilakukan oleh petugas kesehatan dan/atau kader TBC terlatih untuk

memberikan informasi mengenai TBC sekaligus melakukan

skrining/penapisan gejala TBC pada semua anggota keluarga yang ditemui

saat itu. Jika dari hasil skrining/penapisan ditemukan gejala TBC maka

akan diberikan surat rujukan untuk periksa dahak di Fasyankes TNI

terdekat.

Pelaksana:

Dinas Kesehatan, Kesehatan TNI Wilayah, , Fasyankes TNI, puskesmas,

dan kader kesehatan.

Waktu Pelaksanaan:

18 Februari – 18 Maret 2019

Target Sasaran:

Warga asrama dan kompleks perumahan TNI.

Page 15: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

14

Alur Pelaksanaan:

Langkah Pelaksanaan:

2.2.1 PERSIAPAN

1. Kementerian Kesehatan bersurat kepada Kementerian Pertahanan,

Pusat Kesehatan TNI, Kepala Pusat/Dinas Kesehatan Angkatan dan

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi terkait pemberitahuan pelaksanaan

kegiatan

2. Kementerian Pertahanan, Pusat Kesehatan TNI, dan Dinas Kesehatan

Provinsi menindaklanjuti pemberitahuan kepada kepala Dinas atau

Instansi terkait di Kabupaten/Kota, Institusi Kesehatan TNI (Kes

Kotama, Denkesyah, Diskes Kotama/Pangkalan, Keslanud), Fasyankes

TNI (Rumkit, Rumkitban, Poskes, Sikes, Balai Kesehatan, Balai

Pengobatan Rumkitlanud)

3. Institusi Kesehatan TNI (Kes Kotama, Denkesyah, Diskes

Kotama/Pangkalan, Keslanud), Fasyankes TNI (Rumkit, Rumkitban,

Poskes, Sikes, Balai Kesehatan, Balai Pengobatan, Rumkitlanud)

Dinas Kesehatan Kab/Kota berkoordinasi dengan Fasyankes TNI, Institusi Kesehatan TNI, Komandan atau Kasatker

Melakukan kegiatan Ketuk Pintu di Asrama dan Kompleks Perumahan TNI

Menemukan anggota atau keluarga yang terduga TBC

Merujuk terduga TBC ke Faskes TNI

Tata laksana pengobatan TBC sampai sembuh (sekaligus menyepakati PMO)

Faskes melaporkan ke Institusi Kesehatan TNI di wilayahnya kepada Komandan

Kasatker pasien tersebut untuk mendapatkan pengawasan pengobatan

lengkap/ sembuh

Penyuluhan pencegahan TBC

Pasien TBC Bukan pasien TBC

Page 16: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

15

melakukan pertemuan sosialisasi dan koordinasi kegiatan dengan

melibatkan Dinas Puskesmas, Organisasi Masyarakat, LSM, Perangkat

Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor

4. Pertemuan sosialisasi dan koordinasi kegiatan bertujuan untuk:

• Mendapatkan komitmen Institusi Kesehatan TNI (Kes Kotama,

Denkesyah, Diskes Kotama/Pangkalan, Keslanud), Fasyankes TNI

(Rumkit, Rumkitban, Poskes, Sikes, Balai Kesehatan, Balai

Pengobatan, Rumkitlanud) dan Lembaga TNI terkait, Puskesmas,

Perangkat Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor serta kesiapannya

untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati jadwal pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati sasaran penemuan aktif di tempat khusus yaitu

Asrama dan Kompleks TNI

• Menyepakati pembagian area kerja dan petugas pelaksana

• Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan

• Menentukan koordinator lapangan

• Mempersiapkan perangkat kegiatan: leaflet TBC, Formulir

Penemuan Aktif di Tempat Khusus, Formulir Rujukan, Formulir

Rekap (contoh formulir terlampir)

2.2.2 PELAKSANAAN

1. Tenaga kesehatan, kader, Tenaga Kesehatan TNI dan petugas yang

berwenang mengunjungi Asrama dan Kompleks perumahan TNI

2. Tenaga kesehatan, kader, Tenaga Kesehatan TNI dan petugas yang

berwenang memberikan informasi seputar TBC terutama penjelasan

penyakit TBC (gejala TBC, cara penularan, cara pengobatan, tes

dahak dst)

3. Tenaga kesehatan/Kader/ Tenaga Kesehatan TNI melakukan skrining

gejala dan faktor risiko TBC pada semua orang yang tinggal di asrama

dan Kompleks perumahan TNI

4. Rujukan diberikan bila mengalami batuk (semua jenis) dan salah satu

gejala tambahan. Gejala tambahan antara lain:

- Sesak Napas

- Berkeringat malam hari tanpa kegiatan

- Demam meriang > 1 bulan

Page 17: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

16

- Berat badan turun

- Nafsu makan menurun

- Badan Lemas

5. Jika menemukan terduga TBC, tenaga kesehatan, kader, Tenaga

Kesehatan TNI dan petugas yang berwenang mengisi Surat Pengantar

Pemeriksaan TBC dan merujuk untuk mendapat pemeriksaan di

layanan. Apabila diperlukan, maka kader mendampingi terduga TBC

untuk datang ke layanan. Layanan rujukan untuk kegiatan penemuan

kasus di Asrama dan Kompleks TNI adalah fasyankes TNI.

6. Tenaga kesehatan, kader, Tenaga Kesehatan TNI dan petugas yang

berwenang mencatat hasil skrining dalam formulir Penemuan Aktif

di tempat Khusus.

7. Koordinator Lapangan bertugas untuk melakukan dokumentasi

kegiatan dengan peralatan yang dimiliki misalkan; kamera atau HP.

Dokumentasi adalah berupa foto atau video sederhana.

2.2.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Tenaga kesehatan/Kader/ Tenaga Kesehatan TNI mengisi dan

mencatat semua hasil skrining ke dalam formulir rekapitulasi hasil

skrining yang kemudian diberikan kepada Koordinator Lapangan untuk

direkap. Data yang dilaporkan antara lain:

• Jumlah warga asrama dan komplek perumahan TNI yang

diedukasi dan diskrining TBC

• Jumlah warga asrama dan komplek perumahan TNI terduga TBC

yang ditemukan

• Jumlah pasien TBC

• Jumlah pasien TBC yang memulai pengobatan

2. Petugas kesehatan di asrama dan kompleks TNI membuat rekap dan

laporan kegiatan (menggunakan formulir rekapitulasi hasil skrining)

untuk dilaporkan ke Pusat Kesehatan TNI dan Ditjen Kuathan

Kemenhan paling lambat tanggal 20 Maret 2019.

3. Pusat Kesehatan TNI dan Ditjen Kuathan Kemenhan membuat rekap

dan laporan kegiatan untuk dilaporkan ke Subdirektorat Tuberkulosis

Kementerian Kesehatan melalui alamat email: [email protected]

Page 18: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

17

dan [email protected] dengan subject email Laporan HTBS

2019 Ditjen Kuathan (paling lambat 22 Maret 2019).

2.3 Penemuan Aktif Di Pondok Pesantren

Definisi:

Kegiatan penemuan aktif dalam rangka HTBS 2019 di pondok pesantren

akan dilakukan dengan mengutamakan metode ketuk pintu. Ketuk pintu

adalah suatu kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan oleh petugas

kesehatan dan/atau kader TBC terlatih untuk memberikan informasi

mengenai TBC sekaligus melakukan skrining/penapisan gejala TBC pada

semua anggota keluarga yang ditemui saat itu. Jika dari hasil

skrining/penapisan ditemukan gejala TBC maka akan diberikan surat

rujukan untuk periksa dahak di fasyankes terdekat.

Pelaksana:

Dinas Kesehatan, Pondok Pesantren, Poskestren, puskesmas, kader

kesehatan, dan organisasi masyarakat.

Waktu Pelaksanaan:

18 Februari – 18 Maret 2019

Target Sasaran:

Santri dan pengurus pondok pesantren

Page 19: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

18

Alur Pelaksanaan:

Langkah Pelaksanaan:

2.3.1 PERSIAPAN

1. Kementerian Kesehatan bersurat kepada Kementerian Agama, Staf

Khusus Presiden bidang Keagamaan Dalam Negeri, Pengurus Pondok

Pesantren Seluruh Indonesia, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

terkait pemberitahuan pelaksanaan kegiatan

2. Kementerian Agama, Staf Khusus Presiden bidang Keagamaan Dalam

Negeri, Pengurus Pondok Pesantren Seluruh Indonesia, dan Kepala

Dinas Kesehatan Provinsi menindaklanjuti pemberitahuan kepada

kepala Dinas, pengurus pondok pesantren dan Instansi terkait di

Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Kab/Kota berkoordinasi dengan Pengurus Pondok Pesantren, Puskesmas,

Poskestren dan pihak terkait

Petugas kesehatan dan/atau kader kesehatan melakukan Deteksi Dini (Skrining) dan Edukasi TBC pada santri dan

penghuni pondok pesantren

Usia <15 th

Batuk (Semua Jenis)

Usia ³ 15 th

Tidak Batuk

Rujuk ke fasyankes

Jika memiliki salah satu dari gejala berikut:

- Batuk ³ 2 minggu

- Demam ³ 2 minggu - Lemah lesu - Berat badan turun/tidak naik

dalam 2 bulan sebelumnya

Tata laksana pengobatan TBC sampai sembuh (sekaligus

menyepakati PMO)

Penyuluhan pencegahan TBC

Pasien TBC Bukan pasien TBC

Page 20: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

19

3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pertemuan sosialisasi

dan koordinasi kegiatan dengan melibatkan Pondok Pesantren,

Puskesmas, Poskestren, Organisasi Masyarakat, LSM, Perangkat

Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor

4. Pertemuan sosialisasi dan koordinasi kegiatan bertujuan untuk:

• Mendapatkan komitmen Pondok Pesantren, Puskesmas, Poskestren,

Perangkat Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor serta kesiapannya

untuk mendukung pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati jadwal pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati sasaran penemuan aktif di tempat khusus yaitu

Pondok Pesantren

• Menyepakati pembagian area kerja dan petugas pelaksana

• Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan

• Menentukan koordinator lapangan

• Mempersiapkan perangkat kegiatan: leaflet TBC, Formulir

Penemuan Aktif di Tempat Khusus, Formulir Rujukan, Formulir

Rekap (contoh formulir terlampir)

2.3.2 PELAKSANAAN

1. Tenaga kesehatan, kader kesehatan, kader kesehatan pesantren dan

petugas yang berwenang mengunjungi Pondok Pesantren

2. Tenaga kesehatan, kader dan petugas yang berwenang memberikan

informasi seputar TBC terutama penjelasan penyakit TBC (gejala TBC,

cara penularan, cara pengobatan, tes dahak dst)

3. Tenaga kesehatan/Kader melakukan skrining gejala dan faktor

risikoTBC pada semua orang yang tinggal di pondok pesantren

4. Rujukan diberikan bila mengalami batuk (semua jenis) dan salah satu

gejala tambahan. Gejala tambahan antara lain:

- Sesak Napas

- Berkeringat malam hari tanpa kegiatan

- Demam meriang > 1 bulan

- Berat badan turun

- Nafsu makan menurun

- Badan Lemas

- Pernah kontak dengan pasien TBC dalam 3 bulan terakhir

Page 21: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

20

5. Jika menemukan terduga TBC, tenaga kesehatan, kader dan petugas

yang berwenang mengisi Surat Pengantar Pemeriksaan TBC dan

merujuk untuk mendapat pemeriksaan di layanan. Apabila diperlukan,

maka kader mendampingi terduga TBC untuk datang ke layanan.

Layanan rujukan untuk kegiatan penemuan kasus di Pondok Pesantren

adalah fasyankes setempat.

6. Tenaga kesehatan, kader dan petugas yang berwenang mencatat hasil

skrining dalam formulir Penemuan Aktif di tempat Khusus

7. Koordinator Lapangan bertugas untuk melakukan dokumentasi

kegiatan dengan peralatan yang dimiliki misalkan; kamera atau HP.

Dokumentasi adalah berupa foto atau video sederhana.

2.3.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Tenaga kesehatan/Kader mengisi dan mencatat semua hasil skrining

ke dalam formulir rekapitulasi hasil skrining warga pesantren yang

kemudian diberikan kepada Koordinator Lapangan untuk direkap. Data

yang dilaporkan antara lain:

• Jumlah orang yang diedukasi dan diskrining TBC

• Jumlah orang terduga TBC yang ditemukan

• Jumlah pasien TBC

• Jumlah pasien TBC yang memulai pengobatan

2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rekap rekap dan laporan

kegiatan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi (paling lambat

20 Maret 2019)

3. Dinas Kesehatan Provinsi membuat rekap dan laporan kegiatan untuk

dilaporkan ke Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan

melalui alamat email: [email protected] dan

[email protected] dengan subject email Laporan HTBS

2019 Provinsi X (paling lambat 22 Maret 2019).

Page 22: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

21

2.4 Penemuan Aktif Di Populasi Kunci

Definisi:

Kegiatan penemuan aktif dalam rangka HTBS 2019 di populasi kunci HIV,

dilakukan dengan mengutamakan metode penjangkauan sesuai dengan

karakteristik populasi kunci. Kegiatan penjangkauan adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh petugas penjangkau untuk memberikan

edukasi terkait HIV dan mengarahkan populasi kunci HIV untuk

mengetahui status HIV-nya agar dapat dilakukan penatalaksanaan

selanjutnya. Pada kegiatan ini akan dilakukan juga pemberian edukasi

TBC dilanjutkan dengan skrining gejala TBC. Pertanyaan terkait gejala

TBC sudah ada dalam formulir 1 (Penjangkauan) terlampir. Jika dari hasil

skrining ditemukan salah satu gejala TBC maka akan dirujuk untuk

dilakukan skrining ulang oleh petugas kesehatan di faskes terdekat.

Pelaksana:

Petugas penjangkau HIV, petugas kesehatan Puskesmas, Dinas Kesehatan

Kab/Kota

Waktu Pelaksanaan:

18 Februari – 18 Maret 2019

Target Sasaran:

Populasi Kunci HIV

Page 23: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

22

Alur Pelaksanaan:

Langkah Pelaksanaan:

2.4.1 PERSIAPAN

1. Kementerian Kesehatan bersurat kepada Kepala Dinas Kesehatan

Provinsi dan Forum LSM HIV (anggotanya LSM HIV) serta lembaga

terkait tentang pemberitahuan pelaksanaan kegiatan

Lakukan skrining gejala

saat kontak ulang

Kelompok Dampingan/Penjangkau

Populasi Kunci HIV

- Beri informasi mengenai HIV/AIDS,IMS dan

Tuberkulosis

- Berikan rujukan IMS dan tes HIV

HIV negatif atau status

HIV tidak diketahui

HIV positif

Tanyakan gejala :

Batuk ≥ 2 minggu

Ada batuk ≥ 2

minggu

Rujuk di layanan TB

di FKTP/FKRTL

Tidak ada batuk ≥ 2

minggu

Lakukan skrining gejala

saat kontak ulang

Tanyakan gejala, antara lain :

- Batuk

- Demam

- Berkeringat malam tanpa aktifitas

- Berat Badan menurun tanpa sebab

jelas

- Adanya tanda gejala TB Ekstraparu,

cth: KGB membesar di leher dan

aksila

Ada salah satu gejala Tidak ada salah satu

gejala

Rujukake layanan PDP

Dinas Kesehatan Kab/Kota berkoordinasi dengan

LSM/Kelompok Dampingan Populasi Kunci dan

Faskes Rujukan kelompok populasi kunci HIV

Page 24: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

23

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Forum LSM HIV menindaklanjuti

pemberitahuan kepada kepala Dinas dan Instansi terkait di

Kabupaten/Kota

3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pertemuan sosialisasi

dan koordinasi kegiatan dengan melibatkan Forum LSM HIV,

Puskesmas, Organisasi Masyarakat, LSM, Perangkat Desa/Kelurahan,

dan Lintas Sektor

4. Pertemuan sosialisasi dan koordinasi kegiatan bertujuan untuk:

• Mendapatkan komitmen dari CSO HIV, Puskesmas, Perangkat

Desa/Kelurahan, dan Lintas Sektor serta kesiapannya untuk

mendukung pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati jadwal pelaksanaan kegiatan

• Menyepakati sasaran penemuan aktif pada populasi kunci HIV

• Menyepakati pembagian area kerja dan petugas pelaksana

• Menyepakati kader aktif yang terlibat pada kegiatan

• Menentukan koordinator lapangan

• Mempersiapkan perangkat kegiatan: leaflet TBC, Formulir 1

(Penjangkauan/pendampingan), Formulir Rujukan, Formulir Rekap

(contoh formulir terlampir)

2.4.2 PELAKSANAAN

1. Tenaga kesehatan dan petugas penjangkau/pendamping yang

berwenang mengunjungi populasi kunci HIV (Jika tersedia layanan

DOKLING/Mobile VCT, dapat melibatkan petugas TB Puskesmas pada

kegiatan tersebut)

2. Tenaga kesehatan, petugas penjangkau/pendamping memberikan

informasi seputar TBC terutama penjelasan penyakit TBC (gejala TBC,

cara penularan, cara pengobatan, tes dahak dst)

3. Petugas penjangkau/pendamping melakukan skrining gejala TBC pada

populasi kunci HIV

4. Rujukan diberikan bila mengalami batuk ≥ 2minggu (pada populasi

kunci HIV dengan status HIV negatif) dan minimal salah satu gejala

meliputi; Batuk, Demam, Berkeringat malam tanpa aktifitas, Berat

Badan menurun tanpa sebab jelas, Adanya tanda gejala TB

Page 25: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

24

Ekstraparu, cth: KGB membesar di leher dan aksila (pada populasi

kunci HIV dengan status HIV positif)

5. Jika menemukan terduga TBC, petugas penjangkau/pendamping

merujuk untuk mendapat pemeriksaan penegakan diagnosis di

fasyankes rujukan pemeriksaan HIV/IMS. Apabila diperlukan, maka

petugas penjangkau/pendamping dapat mendampingi populasi TB

yang terduga TBC untuk datang ke layanan. Layanan rujukan untuk

kegiatan penemuan kasus di populasi kunci HIV adalah fasyankes

tempat rujukan populasi kunci untuk dilakukan pemeriksaan HIV/IMS.

6. Tenaga kesehatan akan melakukan konfirmasi hasil skrining

berdasarkan rujukan dari petugas penjangkau/pendamping dan

menentukan apakah rujukan populasi kunci terduga TB atau tidak.

Apabila terduga TB tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan

diagnosis TB dan pengobatan TB apabila terdiagnosis TB.

7. Petugas penjangkau akan merujuk ke petugas pendamping untuk

memberikan dukungan Pengawas Menelan Obat (PMO) jika

dibutuhkan.

8. Koordinator Lapangan bertugas untuk melakukan dokumentasi

kegiatan dengan peralatan yang dimiliki misalkan; kamera atau HP.

Dokumentasi adalah berupa foto atau video sederhana.

2.4.3 PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Petugas penjangkau/pendamping menggunakan form yang disepakati

dalam melakukan rujukan populasi kunci yang terduga TB

2. Tenaga kesehatan di faskes mencatat rujukan populasi yang

terkonfirmasi terduga TB di buku register TB06 kolom 11

(Dirujuk/Dikirim Oleh) sebagai penjangkau/pendamping populasi

kunci HIV.

3. Tenaga kesehatan mencatat di formulir TB05 untuk permintaan

pemeriksan diagnosis TBC

4. Tenaga kesehatan melakukan pencatatan di formulir TB01 apabila

terdiagnosis TB pada lembar depan kolom (Dirujuk/Dikirim Oleh)

sebagai penjangkau/pendamping populasi kunci HIV.

Page 26: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

25

5. Tenaga kesehatan/kader kesehatan membuat rekap dan laporan

kegiatan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (paling

lambat 18 Maret 2019). Data yang dilaporkan antara lain:

Untuk petugas penjangkau/pendamping :

• Jumlah populasi kunci HIV yang diberikan edukasi informasi dasar

TB dan dilakukan skrining TB.

• Jumlah populasi kunci HIV terduga TBC yang ditemukan

• Jumlah populasi kunci HIV terduga TBC yang dirujuk ke faskes

Untuk tenaga kesehatan (rujukan kelompok populasi kunci) :

• Jumlah populasi kunci HIV terduga TBC yang dirujuk oleh petugas

penjangkau/pendamping dan dikonfirmasi oleh petugas TB sebagai

terduga TB (TB06)

• Jumlah populasi kunci HIV terduga TBC yang diperiksa dahak

dengan mikroskopik (TB06)

• Jumlah populasi kunci HIV terduga TBC yang diperiksa dahak

dengan TCM (TB06)

• Jumlah populasi kunci HIV yang diperiksa dahak dengan

mikroskopik dan terdiagnosis TBC (TB06,TB03)

• Jumlah populasi kunci HIV yang diperiksa dahak dengan TCM dan

terdiagnosis TBC (TB06, TB03)

• Jumlah populasi kunci HIV yang diperiksa dahak dengan

mikroskopik, terdiagnosis TBC dan mendapatkan pengobatan TB

(TB03)

• Jumlah populasi kunci HIV yang diperiksa dahak dengan TCM,

terdiagnosis TBC dan mendapatkan pengobatan TB (TB03)

6. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat rekap rekap dan laporan

kegiatan untuk dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi (paling lambat

20 Maret 2019)

7. Dinas Kesehatan Provinsi membuat rekap dan laporan kegiatan untuk

dilaporkan ke Subdirektorat Tuberkulosis Kementerian Kesehatan

melalui alamat email: [email protected] dan

[email protected] dengan subject email Laporan HTBS

2019 Provinsi X (paling lambat 22 Maret 2019).

Page 27: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

Lampiran 1. Formulir TBC.16K untuk Investigasi Kontak

Page 28: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

Lampiran 2. Formulir TBC.16RK untuk Investigasi Kontak

Page 29: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

Lampiran 3. Pelaporan Survei Batuk untuk Lapas/Rutan

Page 30: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

Lampiran 4. Form Penemuan Kasus TBC oleh Kader di Pondok Pesantren, Asrama dan Kompleks Perumahan TNI

Page 31: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

Lampiran 5. Formulir Rekapitulasi Penemuan Kasus dalam Rangka HTBS 2019

Page 32: 10022019 Draft - Juknis Penemuan Kasus HTBS 2019komdatdinkes.banyumaskab.go.id/data... · Keterangan : Dilakukan oleh ... Perokok, Pernah berobat TBC tapi tidak tuntas) ... Pasien

Lampiran 6. Surat Pengantar Pemeriksaan TBC