100014208 askep ibu hamil dengan hipermesis gravidarum

Upload: yusuftokonjo

Post on 17-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HIPEREMISIS GRAVIDARUM

Keperawatan Maternitas

KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM

OLEH

NAMA

: A. SURYA ABDI

STAMBUK: 14220100355

KELAS

: B

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2012

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluhan mual muntah ini dikatakan wajar jika dialami pada usia kehamilan 8-12 minggu dan semakin berkurang secara bertahap hingga akhirnya berhenti di usia kehamilan 16 minggu. Namun, tidak sedikit ibu hamil yang masih mengalami mual muntah sampai trimester ketiga. Keluhan mual muntah ini dikategorikan berat jika ibu hamil selalu muntah setiap kali minum ataupun makan. Akibatnya, tubuh sangat lemas,muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis. Inilah yang dinamakan hiperemesis gravidarum.

Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.

Wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah.Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun, demikian pula klorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik.

B. Rumusan Masalah

1. Pegertian hipermesis gravidarum

2. Etiologi hipermesis gravidarum

3. Patofisiologi hipermesis gravidarum

4. Manifestasi Klinis hipermesis gravidarum

5. Penyimpangan KDM

6. Komplikasi hipermesis gravidarum

7. Penatalaksanaan hipermesis gravidarum

.Askep hipermesis gravidarum

C. Tujuan

Mahasiswa mampu mengetahui secara umum ASKEP Ibu Hamil dengan hipermesis gravidarum.

BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEP DASAR MEDIS1. PENGERTIAN

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebih sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. (Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I, Edisi ke 3)2. ETIOLOGI

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor mempunyai pengaruh, antara lain : Faktor predisposisi

Yang sering dikemukakan adalah primigravida. Frekuensi hiperemesis gravidarum yang tinggi pada kehamilan trimester pertama, kehamilan ganda dan mola hidatosa menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang faktor penting karena pada keadaan tersebut terbentuk chorionik gonadotropik hormone berlebih.

Faktor organik

Yang dimaksud yaitu masuknya villi koriales dalam sirkulasi maternal, yang oleh ibu dianggap sebagai benda asing, sehingga timbul reaksi imunologik dan perubahan metabolik glikogen hati yang disebabkan oleh kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap faktor-faktor tersebut.

Faktor psikologik

Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut tentang kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab terhadap ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keseganan menjadi hamil atau sebagai pelarian dari kesukaran hidup.

3. TANDA DAN GEJALA

Menurut berat ringannya gejala, hiperemesis gravidarum dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu :

Tingkat IMual terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum, menimbulkan rasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan turun dan nyeri epigastrum. Frekuensi nadi pasien sampai sekitar 100 kali per menit, tekanan darah sistolik turun, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung. Tingkat II

Pasien tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, kadang-kadang suhunya naik sedikit dan mata sedikit ikteris. Berat badan turun, mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi ditemukan. Nafas berbau aseton. Tingkat III

Kesadaran pasien menurun dari somnolen sampai koma, muntah berhenti, nadi kecil dan cepat, suhu lebih meningkat, TD makin turun.4. PATOFISILOGIPerasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa terjadi pada trimester I. bila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah. Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga caira ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Selain itu dehidrasai menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Disamping dehidraasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss), dengan akibat perdarahan gastrointestinal.

Ibu dengan kehamilan trimester I

Peningkatan kadar estrogen dan progresteron

Faktor etiologi : kehamilan primigravida

reaksi imunologi yaitu

dianggap sbg benda asing

keadaan rumah tangga

yang retakMual, muntah secara terus-menerus

metabolisme Dehidrasi Perubahan fisik Anoreksiakarbohidrat dan lemak

Cadangan karbohidrat Cairan ekstra dan Kekurangan energi

dan lemak plasma berkurang

Keletihan Volume cairan Lemas dan gelisah Tubuh

Jumlah asupan

makanan

5. Penyimpangan KDM

6. KomplikasiDehidrasi berat, ikterik, takikardi, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan, gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga, menarik diri, depresi.

7. Penatalaksanaan

1. Pencegahan

Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologis. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :

o Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.

o Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi sering.

o Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering arau biskuit dengan teh hangat

o Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak

o Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas atau terlalu dingin

o Usahakan defekasi teratur.

2. Terapi obat-obatan

Apabila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka diperlukan pengobatan.

o Tidak memberikan obat yang terotogen

o Sedativa yang sering diberikan adalah Phenobarbital

o Vitamin yang sering dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6

o Antihistaminika seperti dramamine, avomine

o Pada keadaan berat, anti emetik seperti diklomin hidrokhoride atau khlorpromazine.

B.KONSEP DASAR KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM1. PENGKAJIAN

a. Biodata

1. Nama : Ny. X Umur : 23 th. Pendidikan : SLTA Alamat : Jl. Sudarmo 46 Blitar Telp(0342)801100 Pekerjaan : Ibu rumah tangga Nama suami: Tn.Y Umur: 27 th. Pendidikan: SLTA Alamat: Jl. Sudarmo 46 Blitar

Telp (0342) 801100 Pekerjaan: Wiraswasta.

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan telah terlambat bulan ( 2 bulan, mual dan muntah, semua makanan dimuntahkan, sedang cairan kadang dimuntahkan kadang tidak, nafsu makan tidak ada, badan lemah dan nyeri dada3. Riwayat Haid

a) Menarchee : 13 th; Teratur : (ya/tdk); Siklus : 30 hr; Lama Haid : 7 hr; Disminorche : (ya/tdk)

b) HPHT : 13 9 2003 ; HPL : 20 6 2004 c) Fluor albes (keputihan)

Banyak : (ya/tdk) ; Kapan : ; Warna : jernih ; Bau : (ya/tdk);

Gatal : (ya/tdk); Tekstur : (kental/cair)

4. Riwayat Perkawinan

Berapa kali : satu kali ; Umur pertama perkawinan : 21 th; Dengan suami sekarang : 10 th

5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas masa lalu

a) Riwayat Kehamilan

Gr 1 P 00000NoAnak keJenis KeluhanUsia Kehamilan

16 Minggu

b) Riwayat Persalinan

Anak keIbuAnak

Cara melahirkanPlasentaPerdarahanDitolong olehBBLBBH/M

c) Riwayat Nifas

LaktasiLokeaInvolusio

Imunisasi Bayi

BCGHepatitis BDPTPOLIOCAMPAK

IIIIIIIIIIIIIIIIIIIV

6. Riwayat Kesehatan Klien

Penyakit menular : ada/tdk Jenis : .......... Penyakit masa lalu : ................

Operasi : pernah/tdk Jenis : .......... Kapan : .................................... Perawatan yang pernah didapatkan

: ...................................................................

7. Riwayat Kesehatan Keluarga

Riwayat sakit

: ada/tdk Jenis : .............................Perawatan yang pernah didapatkan: ...........................................................Faktor Keturunan

: (kembar/tunggal)

8. Pola Aktifitas Sehari-hari

a) Eliminasi

Pola B.A.K.

Frekuensi : 5 x/hr; Volume : 150 cc; Warna : kuning keruh ; Bau : (ya/tdk) Nyeri : (ada/tdk)

Pola B.A.B.

Frekuensi : 2 3 x/hr; Konsistensi : (padat/cair); Warna : kuning kecoklatan; Nyeri : (ada/tdk)

b) Nutrisi

Makan :

Pola makan ibu tidak dapat ditentukan dan dipastikan karena semua makanan dimuntahkan.Minum :Hanya dimuntahkan sedikit Mual/muntah : (ya/tdk); Makanan pantangan : (ada/tdk)

Mengidam : (ya/tdk)

Makanan yang disukai/tidak disukai : (ada/tdk) Penurunan nafsu makan : (ada/tdk)

c) Istirahat

Lama tidur sehari : 10 jam; Pagi : 2 jam; Siang : 2 jam; Malam : 6 jam

Gangguan tidur : (ada/tdk)

Penyebab: karena muntah yang terus-menerus sehingga membuat badan menjadi lemas dan gelisahGosok gigi : 2 x/hr Stomatitis : (ada/tdk) Caries : (ada/tdk)

d) Kebersihan diri

Mandi tidak tentu, cuci rambut jarang. Ibu kelihatan kusut dan kusam.

e) Pemeliharaan gigi dan mulut : (ada/tdk)9. Keadaan Kehamilan SekarangIbu mengatakan hamil : 3 bln

Periksa hamil sejak

: 2 bln

Berapa kali periksa

: 2 kaliTempat periksa

: (dokter/bidan)

Terapi yang diberikan: - pemberian vitamin B1 dan B6

- sedatif yang diberikan yaitu fenobarbital

- menjaga keseimbangan cairan

- jika keadaan lebih berat berikan antiemetik

seperti metoklopramid, disiklomin

10. Data psiko sosial spiritual

a) Data psiko

- Pandangan ibu terhadap kehamilan : Ibu belum siap hamil - Pandangan ibu terhadap ASI: Ibu beranggapan bahwa ASI sangat penting untuk bayi b) Data sosial

- Hubungan interpersonal

- Suami

: Baik/tempat mencurahkan keluhan yang dirasakan - Keluarga: Baik - Lingkungan: Banyak berdiam diri di rumah - Hubungan personal

- Ibu merasa rendah diri

c) Data spiritual

Ibadah dan kepercayaan : Di jalankan sesuai ajaran agamanya2. PEMERIKSAAN FISIK

a. Tanda-tanda vital

Keadaan umum : (baik/lemah); Tekanan darah : 100 mmHg; Nadi : 100 x/mnt Suhu : 38 oC; Pernafasan : 12 x/mnt; Tinggi badan : 154 cm; Berat badan : 49,5 kg

b. Inspeksi

Kepala dan leher

Rambut dan kulit rambut

Distribusi (rata/tdk)

Kebersihan (bersih/kotor)

Kelopak mata

Simetris (ya/tdk)

Bengkak (ya/tdk)

Kantong mata

(kehitaman/tdk)

Konjungtiva : (anemis/tdk)

Sklera : (ikterus/tdk)

Muka

Kloasma gravidarum: (ada/tdk)

Gigi

Warna (putih/kuning)

Karies (ada/tdk)

Kebersihan (bersih/kotor)

Mulut

Sariawan (ada/tdk)

Kebersihan mulut dan lidah

(bersih/kotor)

Leher

Hiperpigmentasi (ya/tdk)

Pembesaran vena jugularis (ya/tdk) Pembesaran kel. tiroid (ya/tdk) Pembesaran kel. limfe (ya/tdk) Thorax dan Abdomen

Payudara

Membesar (ya/tdk)

Ariola mamae

Hiperpigmentasi:(ya/tdk)

Papila mamae

(menonjol/datar/masu)

Paru

Cara bernapas sesak (ya/tdk)

Jantung

Detak jantung berlebih (ya/tdk)

Perut

Membesar(melintang/membujur)

linea nigra (ada/tdk)

linea alba (ada/tdk)

Gerakan anak (tampak/tdk)

Striae gravidarum (ada/tdk)

Vagina dan Anus

Kelainan pd vagina : (ada/tdk)

Tanda radang

- vestibula : (ada/tdk)

Labia mayora

(udem/hiperemis/benjolan/varises)

Labia minora

(hiperemis/varises/udem/

kondiloma)

Perineum

Bekas episiotomi (ada/tdk)

Anus

(luka/udem/hemoroid/benjolan/

normal)

Kaki

Tungkai

Udem (ya/tdk)

Simetris (ya/tdk)

Varises (ya/tdk)

Cara berjalan

(lordosis/skoliosis/kifosis/

normal)

c. Palpasi

Palpasi umum

Leher

- Pembengkakan leher (ada/tdk)

- Pembesaran vena jugularis (ada/tdk)- Pembesaran kel. tiroid (ada/tdk)

- Pembesaran kel. limfe (ada/tdk)

Buah dada

Kekenyalan (ada/tdk) Benjolan (ada/tdk) Kolostrum (ada/tdk) Palpasi khusus

Leopold I : Tinggi fundus uteri : Belum teraba Leopold II : Tidak dilakukan Leopold III : Tidak dilakukan

Leopold IV : Tidak dilakukand. Auskultasi Tidak dilakukane. PerkusiReflek Patella: (ada/tdk)

Reflek Kuat

: (ya/tdk)

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

i. Pemeriksaan Laboratorium

1. Pemeriksaan urine lengkap

b. HCG : + (positif)c. Aseton : adanya peningkatan aseton

b. Pemeriksaan Hematologi

i. Hb : 9 gram%

ii. Golongan darah : Oi. USG

Tidak dilakukanKESIMPULAN

Seorang ibu usia 23 th, hamil : primi/multigravida, usia kehamilan : 16 mgg, tunggal/ganda, hidup/mati, ibu dengan keluhan muntah/mual secara terus-menerusDIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.

2. Deflsit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.

4. Intolerans aktifitas berhubungan dengan kelemahan

Rencana Keperawatan

1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.

Intervensi1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.

R/ Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.R/Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit

3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan.

R/Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit

4. Catat intake dan output.

R/Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah.

5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

R/Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh

6. Anjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak

R/dapat menstimulus mual dan muntah

7. anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur

R/Makanan selingan dapat mengurangi atau menghindari rangsang mual muntah yang berlebih

2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.

R/Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat mual/muntah pada trimester

2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis.R/Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.

3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine. Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar

R/Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.

4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.

R/Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan menurunkan keasaman lambung.

3) Koping efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.

1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung

R/Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan

2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien

R/Untuk menjaga intergritas psikologis

3. Berikan support psikologis

R/Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya

4. Berikan penguatan positif

R/Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan

5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal

R/Penting untuk meningkatkan kesehatan mental klien

4) Intolerans Aktifitas Berhubungan dengan kelemahan

1. Anjurkan klien membatasi aktifitas dengan isrirahat yang cukup.

R/Menghemat energi dan menghindari pengeluaran tenaga yang terus-menerus untuk meminimalkan kelelahan/kepekaan uterus

2. Anjurkan klien untuk menghindari mengangkat berat.

R/Aktifitas yang ditoleransi sebelumnya mungkin tidak dimodifikasi untuk wanita beresiko.3. Bantu klien beraktifitas secara bertahap

R/Aktifitas bertahap meminimalkan terjadinya trauma seita meringankan dalam memenuhi kebutuhannya.

4. Anjurkan tirah baring yang dimodifikasi sesuai indikasi

R/Tingkat aktifitas mungkin periu dimodifikasi sesuai indikasi.

IMPLEMENTASIDx I

Membatasi intake oral hingga muntah berhenti.

Memberikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah

Mempertahankan terapi cairan yang diprogramkan

Mencatat intake dan output

Menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

Menganjurkan untuk menghindari makanan yang berlemak

Menganjurkan untuk makan makanan selingan seperti roti, biscuit.

Dx 2

Menentukan frekuensi/beratnya mual

Meninjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya ulkus peptikum, gastritis)

Mengkaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa TD, input/output dan berat jenis urine, Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar.

Peningkatan asupan minuman bikarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit.

Dx 3

Mengontrol lingkungan klien dan membatasi pengunjung

Mengkaji tingkat fungsi psikologis klien

Memberikan support psikologis

Memberikan penguatan positif

Memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Dx 4

Menganjurkan klien membatasi aktifitas dengan istrahat yang cukup

Menganjurkan klien untuk menghindari mengangkat yang berat

Membantu klien beraktifitas secara bertahap

Menganjurkan klien baring yang dimodifikasi sesuai indikasi.

EVALUASI1. Klien dapat mempertahankan/mendapat kembali berat badan yang sesuai.

2. Klien menunjukkan perubahan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluaran urine adekuat, TTL stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.

3. Klien mampu menampilkan keterampilan cara pemecahan masalah yang efektif dalam waktu yang lama.

4. Klien menunjukkan teknik/perilaku yang memampukan kembali untuk beraktifitas.

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang kami angkat dari makalah ini yaitu:

Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena pada umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa factor predisposisi terjadinya Hiperemesis Gravidarum antara lain:

Faktor organik, yaitu karena masuknya viki khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabollik akibat kehamilan serta resitensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahanperubahan ini serta adanya alergi yaitu merupakan salah satu respon dari jaringan ibu terhadap janin

Menurut berat ringannya, gejala Hiperemesis Gravidarum terbagi 3 yaitu:

- Tingkat I (Ringan)

- Tingkat II (sedang)

- Tingkat III (Berat)

Pelaksanaannya terdiri atas :

- pencehagan

- Terapi Obat-obatan

Adapun diagnosa yang dapat kami angkat terdiri atas 4 diagnosa yaitu:1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.

2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.

3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.

4. Intolerans aktifitas berhubungan dengan kelemahan

b. Saran

Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kepada teman-teman semua untuk untuk dapat mencermati dan mempelajari isi makalah ini dengan baik agar kita semua dapat mengimplementasikannya secara baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

E. Doengoes, Marilynn, Rencana Perawatan Maternal / Bayi, EGC, Jakarta, 2001.Prawirohardjo, Sarwono Prof. Dr., Ilmu Kebidanan; Yayasan Bina Pustaka, Jakarta, 1986

Aeseulapius, Media, Kapita Seleta Kedokteran, FKUI, Jakarta, 2001

Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan Edisi Ke-3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjohttp://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2009

Resiko tinggi thd cedera janin sehubungan dengan malnutrisi ibu

Gangguan ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal

Resiko tinggi thd kekurangan volume cairan sehubungan dengan kehilangan cairan yang berlebih/muntah

Resiko tinggi thd keletihan sehubungan dgn peningkatan metabolisme karbohidrat

Resiko tinggi thd kurangnya nutrisi dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan mual dan muntah

20