10 tata krama utama pada anak

4
10 Tata Krama UTAMA Pada Anak Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad saw pernah bersabda, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orangtuanya lah yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi sebagaimana seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna. Apakah kau melihatnya buntung?” kemudian Abu Hurairah membacakan ayat-ayat suci ini: (tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Hukum-hukum) ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar. Tapi sebagian besar manusia tidak mengetahui (QS Ar Rum [30]:30) Benar kata pepatah like father like son. Karena apapun yang dilakukan orangtua adalah pelajaran bagi seorang anak. Apa yang dikatakan, apa yang dilakukan, apa yang diperbincangkan, dan apa yang menjadi perhatian utama orangtua selalu dalam radar pantauan anak. Dan anak dengan mudahnya menyerap itu semua. Bagaimana orangtua memperlakukan orang lain selalu dicermati oleh anak. Jangan berharap anak bisa bicara sopan kepada pembantu dan sopir, jika dalam sehari-hari orangtua sering membentak atau berkata kasar kepada mereka. Jangan berharap anak bisa bersikap sopan dan santun kepada orang lain, jika orangtua seringkali mengucapkan kata-kata kasar atau umpatan pada orang lain. Jangan berharap anak mau menunggu giliran dan menghargai orang lain jika orangtua tidak pernah memberi kesempatan anak untuk mengeluarkan pendapat. Jadi, berhati-hatilah dalam mendidik anak karena anak merupakan titipan Allah SWT dan orangtua telah dipercaya untuk mengemban amanah mulia ini. menginginkan anak yang memiliki tata karma. Kapan Mulai Belajar Tata Krama? Jangan terlambat mulai mengajarkan tata karma pada anak. Semakin dini kita mulai mengajarkan tata krama pada anak, semakin mengasah keterampilan sosial anak. Mulailah dari hal-hal kecil yang paling dekat dengan kehidupan dan aktivitas anak. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak. Contohkanlah hal-hal yang baik dengan perilaku kita, jika kita

Upload: erwin-firmanza

Post on 25-Jun-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 Tata Krama UTAMA Pada Anak

10 Tata Krama UTAMA Pada Anak

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad saw pernah bersabda, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orangtuanya lah yang menjadikan dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi sebagaimana seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna. Apakah kau melihatnya buntung?” kemudian Abu Hurairah membacakan ayat-ayat suci ini: (tetaplah atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah itu. (Hukum-hukum) ciptaan Allah tidak dapat diubah. Itulah agama yang benar. Tapi sebagian besar manusia tidak mengetahui (QS Ar Rum [30]:30)

Benar kata pepatah like father like son. Karena apapun yang dilakukan orangtua adalah pelajaran bagi seorang anak. Apa yang dikatakan, apa yang dilakukan, apa yang diperbincangkan, dan apa yang menjadi perhatian utama orangtua selalu dalam radar pantauan anak. Dan anak dengan mudahnya menyerap itu semua.

Bagaimana orangtua memperlakukan orang lain selalu dicermati oleh anak. Jangan berharap anak bisa bicara sopan kepada pembantu dan sopir, jika dalam sehari-hari orangtua sering membentak atau berkata kasar kepada mereka. Jangan berharap anak bisa bersikap sopan dan santun kepada orang lain, jika orangtua seringkali mengucapkan kata-kata kasar atau umpatan pada orang lain. Jangan berharap anak mau menunggu giliran dan menghargai orang lain jika orangtua tidak pernah memberi kesempatan anak untuk mengeluarkan pendapat. Jadi, berhati-hatilah dalam mendidik anak karena anak merupakan titipan Allah SWT dan orangtua telah dipercaya untuk mengemban amanah mulia ini. menginginkan anak yang memiliki tata karma.

Kapan Mulai Belajar Tata Krama?

Jangan terlambat mulai mengajarkan tata karma pada anak. Semakin dini kita mulai mengajarkan tata krama pada anak, semakin mengasah keterampilan sosial anak. Mulailah dari hal-hal kecil yang paling dekat dengan kehidupan dan aktivitas anak. Jadilah teladan yang baik bagi anak-anak. Contohkanlah hal-hal yang baik dengan perilaku kita, jika kita

Usia 2,5 tahun merupakan usia yang tepat untuk mengenalkan tata karma pada anak, karena pada usia tersebut mereka sudah mulai bisa diajak berkomunikasi dua arah meski masih dalam konteks sederhana, dan mereka juga mengalami peningkatan dalam memori. Dan pada usia 2,5 tahun anak sangat senang meniru orang dewasa di lingkungan sekitarnya. Tata karma sebenarnya sudah mulai dapat diajarkan pada usia sebelumnya. Namun jangan berharap terlalu banyak, karena pada usia tersebut kemampuan memori anak masih sangat pendek dan mereka masih disibukkan dengan keterampilan-keterampilan dasar seperti berjalan dan melompat.

10 Dasar Tata Krama Untuk Anak

Tentu ada banyak tatakrama yang harus diajarkan pada anak. Tapi, inilah 10 tatakrama utama yang harus diajarkan pada anak. Menurut Dr. Dave M.D., dan Dr. Dee Ph.D dalam Advice with Dr. Dave and Dr. Dee, yang dirangkum dalam parents guide, 10 dasar tata karma yang sebaiknya orangtua tanamkan pada anak sejak dini adalah:

1.Menunggu giliran bicara dan tidak memotong pembicaraan orang lain. Dengarkan dengan penuh perhatian saat si kecil bicara dan jangan memotong pembicaraannya.

Page 2: 10 Tata Krama UTAMA Pada Anak

Ajarkan anak untuk bertanya setelah orang lain selesai berbicara.

2.Memanggil dengan nama yang baik. Memanggil nama bukan sebenarnya, misalnya ‘si pemalu’, ‘si kerempeng’, dan ‘si hitam’, meski hanya untuk bercanda, bisa menggangu dan menyakiti perasaaan orang lain.

3.Menyapa tamu yang berkunjung ke rumah. Ajarkan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dalam keluarga Anda tentang bagaimana menyambut tamu, apakah dengan mengucapkan salam disertai mencium tangan, atau hanya sekedar mengucapkan salam saja pada tamu yang berkunjung ke rumah.

4. Mengucapkan 4 KATA HORMAT: ‘Silahkan’, ‘Tolong’, ‘Maaf’, dan ‘Terima kasih’ sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pada orang lain. ‘Silahkan’ diucapkan untuk memberi kesempatan pada orang lain dengan sopan, sedangkan kata ‘Tolong’ diucapkan saat kita membutuhkan pertolongan orang lain. ‘Terimakasih’ diucapkan saat kita menerima bentuk apapun bantuan dari orang lain. Selanjutnya, jika orang lain berterimakasih pada kita, biasakan mengucap ‘Terima kasih kembali’. Sementara kata ‘Maaf’ diucapkan saat melakukan kesalahan pada orang lain.

5.Bertanggung jawab untuk selalu bersih. Di manapun kita berada, di rumah sendiri, di rumah orang lain, atau dimanapun, harus selalu bertanggung jawab membersihkan semua barang yang dipakai setelah aktivitas. Memulainya dalam keadaan bersih, maka setelah selesai pun harus bersih.

6.Sportif. Dalam permainan menang kalah pasti ada, seperti halnya ketika bermain bola, kartu, suit-suitan. Ajari anak untuk tetap bersikap rendah hati dan tidak pamer saat menang, dan tidak marah atau ngambek saat kalah.

7.Menanggapi pendapat orang dengan besar hati. Jika seseorang memuji, ajarkan anak untuk mengucapkan terimakasih dan tidak besar kepala. Demikian juga sebaliknya, kritikan dari orang lain tidak ditanggapi dengan penuh kesedihan tapi dengan besar hati.

8.Membukakan pintu untuk orang lain. Bantuan kecil seperti itu mempunyai arti yang mendalam bagi orang lain, terutama bagi orang-orang yang sudah lanjut usia dan orang sakit. Ajarkan juga pada anak untuk mengucap terimakasih jika ada orang lain yang melakukan hal tersebut pada kita.

9.Etika keluar-masuk. Sebelum memasuki ruangan, gedung, atau lift, ajarkan anak untuk membiarkan orang-orang dalam ruangan untuk keluar terlebih dahulu. Baru kemudian kita masuk.

10.Menghargai perbedaan. Tunjukkan pada anak bahwa di luar keluarga kita terdapat bermacam-macam perbedaan seperti KESUKAAN, hobi dan lain sebagainya. Ajarkan anak untuk menghargai berbagai perbedaan tersebut.

Pelajaran tata karma adalah pelajaran seumur hidup, karena tata karma adalah satu hal yang selalu harus kita miliki dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada kata sulit kalau kita mau berusaha.