perbedaan sikap terha dap tata krama jawa dalam ... · wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora...

120
PERBEDAAN SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA DALAM MENGHORMATI ORANG TUA PADA REMAJA DESA DAN REMAJA KOTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Rio Hartomo NIM: 029114135 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dotuong

Post on 11-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA

DALAM MENGHORMATI ORANG TUA

PADA REMAJA DESA DAN REMAJA KOTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Rio Hartomo

NIM: 029114135

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PERBEDAAN SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA

DALAM MENGHORMATI ORANG TUA

PADA REMAJA DESA DAN REMAJA KOTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Rio Hartomo

NIM: 029114135

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LEMBAR MOTTO

Aja sira wani marang wong tuwanira, jalaran sira bakal kena bendhu saka Kang Murbeng Dumadi. Wong kang ora weruh tatakrama udanagara (unggah-ungguh), iku padha karo ora bisa ngrasakake rasa nem warna (legi, kecut, asin, pedhes, sepet, lan pait). Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine dudu panutane putra wayah.

www.sekarjagad.org

“Witing trisno jalaran soko kulino” (Pembiasaan dan pengenalan secara baik adalah akar dari kecintaan

kasih yang harmonis)

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk bapak ibuku tercinta, kakak

dan adikku, seseorang yang kukasihi, sahabat-sahabatku, ikan-ikan di

aquariumku, serta ilmu pengetahuan, demi kemajuan bersama.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Januari 2008

Penulis,

Rio Hartomo

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

ABSTRAK

RIO HARTOMO (2008). Perbedaan Sikap Terhadap Tata Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua Pada Remaja Desa dan Remaja Kota. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua sebagai variabel tergantung, sedangkan remaja desa dan remaja kota sebagai variabel bebas.

Secara keseluruhan, jumlah subyek dalam penelitian ini terdiri dari 122 orang yang berada pada rentangan usia antara 15-18 tahun. Dengan rincian subjek sebagai berikut; 61 siswa SMK Diponegoro kelas satu, 2 dan 3, serta 61 siswa SMU Marsudi Luhur kelas satu, 2 dan 3, keduanya merupakan keturunan suku Jawa. Instrument penelitian ini adalah skala sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua yang terdiri dari 45 aitem dengan koefisien alpha sebesar 0.896. Melalui analisis data dengan uji-t diperoleh p>0.05 (p= 0,302), sehingga disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

ABSTRACT RIO HARTOMO (2008). The Difference Attitude About Javanese Manners Within Respecting Their Parents Between Adolescent Villager and Adolescent Townsman. Faculty of Psychology University of Sanata Dharma Yogyakarta.

The purpose of this research is to find out whether there is a difference in the attitude about Javanese manners within respecting their parents between adolescent villager and adolescent townsman. The variables as used in this research are attitude about Javanese manners within respecting their parents as dependent variable, whereas adolescent villager and adolescent townsman as an independent variable. Over all, the total subjects of this research are 122 people in the age range of 15-18 years old. In more detail the subjects of this research are; 61 SMK Diponegoro’s first, 2nd, 3rd degree students, and 61 SMU Marsudi Luhur’s first, 2nd, 3rd degree students. Both of them are Javanese. This research instrument is a measurement scale of the attitude about Javanese manners within respecting their parents which consist of 45 items with an alpha coefficient of 0.896. Through the analysis of the data using t-test, it was found that p> 0.05 (p= 0,302), thus it is inferential that there is no difference attitude about Javanese manners within respecting their parents between adolescent villager and adolescent townsman.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang

dilimpahkanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi dengan judul “perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota” ini disusun untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama proses pengerjaan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,

dukungan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga karya ini dapat terwujud.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada:

1. Bapak Edi Suhartanto, Selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta untuk segala bimbingan dan nasehat beliau

selama penulis menimba ilmu di Fakultas Psikologi ini.

2. Bapak Minta Istono, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu di sela-sela kesibukannya untuk selalu mengingatkan penulis

dimanapun dan kapanpun.

3. Pihak-pihak yang terlibat sebagai responden dalam penelitian ini, kepala

sekolah, dan guru-guru yang bersedia meluangkan jam mengajarnya.

Terima kasih atas segala bantuan dan juga kerelaan membantu penulis

dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Ibuku yang selalu mendoakan kelulusanku. Trimakasih atas

doanya, nasehatnya dan yang tidak kalah penting adalah kucuran dananya,

hehehe...

5. Bayu my brother, atas bantuannya mengetik beberapa halaman.

Setidaknya bisa ngetik 10 jari ada gunanya kan....

6. Mas Brian the big brother, yang selalu memotivasi tanpa kenal lelah

(kapan tesisnya selesai?).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

7. Teman-temanku. Joe yang bantuin cari sekolahan (fiuh..., it’s the hardest

part, thanks bro), Tanti, yang banyak memberi masukan (baik dalam

bentuk ilmu maupun logistik, sampaikan trimakasih buat mamahmu ya,

suguhanya enak, hehe..), dan Lisna yang menjadi motivasi (lulusnya

cepet), serta semua teman-teman angkatan ’02 (Pandji, Ohaq, Obet,

Vincen, Ciryl, Dedi, dan semua yang belum disebut), tnx yaa... yang sudah

lulus moga cepet dapet kerja, yang belum moga cepet lulus...

8. To my best part of me, Aril Halida. Kau membuat hidupku lebih bermakna

dengan rasa sayangmu, cintamu, perhatianmu, nasehatmu, dorongamu,

motivasimu, sampai ancamanmu, pokoknya u complete me deh...

9. Keluarga Aril. Mamah, papah, mas Neo, serta sepupu-sepupu dan

keponakan-keponakannya atas penerimaan yang tulus yang telah

menganggapku sebagai bagian dari keluarga, trimakasih banyak.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

dengan terbuka, saya menerima saran dan kritik demi perbaikan dan

kesempurnaan karya ini. Besar harapan saya agar skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Rio Hartomo

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………… iii

HALAMAN MOTO …………………………………………………. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………… v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………… vi

ABSTRAK……………………………………………………………. vii

ABSRACT…………………………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR………………………………………………... ix

DAFTAR ISI …………………………………………………………. xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….. xv

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1

A. Latar Belakang……………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………….. 7

C. Tujuan Penelitian..………………………………………….. 7

D. Manfaat Penelitian………………………………………….. 7

BAB II DASAR TEORI………………………………………………. 9

A. Sikap ………………………………………………………. 9

1. Pengertian Sikap…………………………………… 9

2. Struktur Sikap……………………………………… 12

3. Pembentukan Sikap………………………………… 15

4. Fungsi Sikap……………………………………….. 18

B. Tata Krama Jawa …………………………………………. 20

1. Pengertian Tata Krama Jawa………………………. 20

2. Tata Krama Jawa Dalam Menghormati

Orang Tua…………………………………………... 22

Aspek Tata Krama Jawa……………………………. 24

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

C. Sikap Terhadap Tata Krama Jawa

Dalam Menghormati Orang Tua.......................................... 25

D. Remaja……………………………………………………. 27

1. Perkembangan Sosial Remaja…………………….. 29

E. Pengertian Kota dan Desa ................................................... 30

1. Pengertian Kota....................................................... 30

2. Pengertian Desa....................................................... 32

F. Perbedaan Remaja Desa dan Remaja Kota......................... 36

1. Karakter Remaja Desa............................................ 36

2. Karakter Remaja Kota............................................ 37

G. Perbedaan Sikap Remaja Kota Dan Remaja Desa

Terhadap Tata Krama Jawa

dalam Menghormati Orang Tua............................................ 40

H. Hipotesa Penelitian............................................................... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................... 42

A. Jenis Penelitian..................................................................... 42

B. Identifikasi Variabel............................................................. 42

C. Definisi Operasional............................................................. 42

1. Remaja...................................................................... 42

2. Sikap Terhadap Tata Krama Jawa

Dalam Menghormati Orang Tua............................... 44

D. Subyek Penelitian ................................................................ 46

E. Prosedur penelitian................................................................ 47

F. Metode dan Pengumpulan Data…………………………… 47

1. Metode Penyusunan Skala……………………….... 48

G. Validitas dan Realibilitas Alat Ukur..................................... 49

1. Validitas.................................................................... 49

2. Uji Kesahihan Aitem................................................ 50

3. Realibilitas................................................................ 51

H. Analisis Data........................................................................ 52

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................... 53

A. Pelaksanaan Penelitian......................................................... 53

B. Hasil Penelitian.................................................................... 54

1. Uji validitas.............................................................. 54

2. daya diskriminasi aitem........................................... 54

3. Uji Reliabilitas......................................................... 55

4. Uji asumsi analisis data........................................... 56

5. uji Hipotesisi penelitian........................................... 57

6. Kategori Skor Penelitian......................................... 59

C. Pembahasan........................................................................ 60

BAB V PENUTUP 65

A. Kesimpulan................................................................. 65

B. Saran........................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA............................................................... 67

LAMPIRAN.............................................................................. 70

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

DAFTAR TABEL

TABEL

1. Spesifikasi sikap terhadap Tata Krama Jawa.............................. 48

2. Pemberian Skor Terhadap Skala Sikap

Terhadap Tata Krama Jawa........................................................ 48

3. Distribusi Usia Kelompok Remaja Desa

dan Remaja Kota........................................................................ 53

4. Proporsi Sebaran Aitem Yang Gugur Setelah Uji

Coba.......................................................................................... 55

5. Ringkasan Uji-t (hipotesis)........................................................ 58

6. Ringkasan Uji-t (kategorisasi)................................................... 59

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Data Penelitian Kelompok Remaja Desa dan Kelompok

Remaja Kota

LAMPIRAN B

1. Uji Reliabilitas Alpha Skala Penelitian

2. Uji Reliabilitas Alpha Aitem Sahih

LAMPIRAN C

1. Data Penelitian Sahih Kelompok Remaja Desa dan

Kelompok Remaja Kota

LAMPIRAN D

1. Analisa Statistik: Perbedaan Sikap Terhadap Tata Krama

Jawa Dalam Menghormati Orang Tua Pada Remaja Desa dan

Remaja Kota

LAMPIRAN E

1. Skala Penelitian

2. Surat Ijin Penelitian

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ciri masyarakat Indonesia saat ini adalah sebagai masyarakat transisi

yang sedang beranjak dari keadaanya yang tradisional menuju kepada kondisi

yang lebih modern (Sarwono, 1989). Masyarakat Indonesia dihadapkan pada

budaya asing yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai dalam

budaya tradisional yang telah lama menjadi pedoman dalam berperilaku.

Budaya Jawa sebagai bagian dari budaya tradisonal Indonesia juga mengalami

hal yang sama. Seiring dengan laju perkembangan informasi dan komunikasi

yang begitu pesat, nilai-nilai tata krama, terutama bagi generasi muda sudah

semakin menipis. Perkembangan tersebut berpengaruh pada memudarnya

aturan-aturan tata krama Jawa.

Orang Jawa yang hidup di masa kini mulai meninggalkan beberapa

aturan dalam tata krama. Pada intinya, sudah ada pergeseran pandangan

terhadap nilai-nilai budaya Jawa. Misalnya saja masalah penggunaan bahasa,

dimana anak muda yang berkomunikasi dalam bahasa Jawa krama halus

kepada orang tuanya sudah jarang ditemui. Banyak pasangan-pasangan muda

Jawa yang justru hanya menggunakan bahasa Indonesia tanpa mengenalkan

atau membiasakan bahasa Jawa krama halus kepada anaknya, karena

menganggap bahasa Jawa tidak penting lagi atau bisa juga disebabkan karena

tuntutan masyarakat modern yang ingin serba praktis dan cepat sehingga

mereka merasa tidak ada waktu untuk mengajarkan hal itu. Padahal pengenalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

2

bahasa krama halus sejak dini sangat penting karena komunikasi orang Jawa

dalam pergaulan sangat memperhatikan unggah-ungguhing basa. Kepribadian

seseorang bisa dicitrakan dalam bentuk kemampuan berbahasa, penggunaan

yang tepat akan mendatangkan sikap hormat dan pilihan kata yang benar

menyebabkan urusan menjadi lancar (Purwadi, 2005).

Tata krama adalah aturan yang diajarkan secara turun-temurun yang

berguna dalam bergaul dengan orang lain. Tata krama Jawa mencakup aturan-

aturan dalam bersikap dan bergaul terhadap orang yang lebih tua atau muda,

makan, duduk, berpakaian dan bertuturkata. Tata krama ini menentukan

bagaimana seseorang harus bersikap terhadap orang lain, yang tujuannya

adalah untuk menjaga keselarasan dalam hidup bermasyarakat.

Tata krama yang merupakan bagian dari budaya Jawa pada dasarnya

diajarkan secara turun-temurun. Seseorang yang memiliki garis keturunan Jawa

cenderung mempelajari budaya Jawa dari orang tua dan lingkungannya.

Misalnya saja anak akan melihat, mengamati, dan mungkin mengaplikasikan

bagaimana orang tua bertutur kata ataupun bersikap terhadap orang lain. Orang

tua dapat mengajarkan bagaimana anak seharusnya berperilaku dilingkungan

sosialnya. Tidak jarang pula orang tua yang masih kental dengan didikan Jawa

cenderung akan memberikan suatu bentuk hukuman bilamana anak dianggap

telah bersikap tidak sopan terhadap orang tua. Hal ini dilakukan karena

menganggap perilaku anak tersebut dapat berpengaruh terhadap nama baik

keluarga dihadapan orang lain bilamana anak berperilaku serupa. Sanksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

3

terhadap pelanggaran tata krama juga berlaku ditingkat masyarakat, misalnya

saja menjadi bahan pergunjingan atau sindiran dari orang sekitarnya.

Melihat realita ini, dapat dikatakan bahwa orang Jawa sebenarnya sangat

menjunjung tinggi nilai tata krama kepada orang lain. Sikap tersebut umumnya

ditujukan terhadap orang yang lebih tua atau dituakan karena orang Jawa

sangat mementingkan adanya kerukunan dan keselarasan dalam hidup

bermasyarakat. Di dalam tata krama itu pula terdapat suatu pedoman

bagaimana cara seseorang menghargai keberadaan orang lain.

Tata krama bagi orang Jawa sangat penting artinya, karena tata krama

dapat mencerminkan peradaban suatu bangsa. Orang Jawa pada umumnya

beranggapan bahwa penampilan lahir pencerminan dari batin. Penampilan lahir

yang dimaksud antara lain adalah tata krama. Seseorang yang dapat bertata

krama dengan baik akan mendapat sanjungan, begitu sebaliknya, akan

dipandang rendah oleh orang lain. Jadi tata krama bagi orang Jawa merupakan

pedoman hidup dalam pergaulan bermasyarakat dan berbangsa, yang sudah

berlaku secara turun-temurun (Taryati dalam Ariani, dkk., 2002). Individu

yang bisa memahami tata krama dengan baik, dia akan dapat membedakan hal-

hal yang baik dan buruk dalam menghadapi budaya asing. Akan tetapi bagi

mereka yang tidak memahami tata krama dengan baik, akan sangat rentan bagi

mereka dalam menerima begitu saja budaya asing tanpa memilah baik

buruknya. Jadi, tata krama dapat berfungsi sebagai pedoman untuk memilah-

milah baik buruknya budaya asing yang masuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

4

Terdapat kenyataan dimana terjadi kecenderungan pada masyarakat saat

ini terutama yang tinggal di kota besar untuk tidak terlalu mempedulikan

adanya tata krama atau bahkan sanksi sosial yang mungkin mereka terima.

Pengaruh budaya luar yang semakin gencar diera globalisasi ini membuat

semakin banyak aturan-aturan yang sebenarnya baik menjadi bergeser makna

dan penghayatannya, termasuk juga nilai tata krama dalam budaya Jawa.

Masyarakat Jawa terutama remaja memegang peranan penting sebagai

penerus tradisi dan budaya. Budaya modern yang masuk membawa pengaruh

yang baik dan buruk bagi remaja. Pengaruh yang buruk akan menjauhkan

remaja dari kesadaran akan adanya pandangan-pandangan budaya asli Jawa.

Masyarakat kota terdiri dari berbagai individu dengan latar belakang budaya

yang berbeda dan hal ini sekiranya yang membuat remaja Jawa di kota lebih

terbuka terhadap hal-hal baru, dan tidak terikat terhadap nilai-nilai yang dianut

orang tua. Ariani, dkk. (2002) dalam penelitiannya mengatakan, di lingkungan

keluarga ada beberapa tata krama yang mulai bergeser terutama tata krama

yang berkaitan dengan berbicara, tata cara mengeluarkan pendapat, dan tata

cara bertegur sapa. Dikalangan generasi muda dewasa ini sudah tidak lagi

digunakan bahasa Jawa krama halus dalam percakapan sehari-hari terhadap

orang tua. Adanya pergeseran kedudukan seperti itu mengakibatkan unggah-

ungguh, tata krama, etika anak muda kepada orang tua tidak terlihat. Remaja

Jawa terlihat mulai meninggalkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya

Jawa yang menjadi pedoman untuk mengatur perilaku mereka. Hal ini

berpengaruh juga pada bagaimana remaja Jawa berperilaku (bertata krama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

5

kepada orang lain sehingga seringkali menimbulkan benturan dengan pihak

orang tua atau lingkungan yang menginginkan pembinaan tata krama yang

ketat.

Remaja kota mendapat pengaruh budaya asing yang terkadang

berlawanan dengan apa yang mereka dapatkan dari pembina mereka (orang

tua, guru, lingkungan, dan lain-lain). Remaja kota memiliki karakter yang

berbeda dengan remaja desa karena anak-anak muda di kota adalah kelompok

yang memiliki akses paling terbuka ke sumber informasi. Mereka memungut

informasi di mana saja, dari televisi, majalah, radio bahkan sobekan poster di

pinggir jalan (Swastika, 2003). Mereka punya kesempatan untuk

memanfaatkan waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan, tempat hiburan dan

ruang-ruang publik yang memungkinkan mereka untuk melakukan interaksi

dan pertukaran informasi (Swastika, 2003). Remaja Jawa yang tidak mampu

mengintegrasikan gencarnya budaya modern yang sedang melanda dengan

eksistensi nilai-nilai budaya Jawa akan segera kehilangan kesadaran akan

adanya filosofi budaya Jawa yang mengandung nilai-nilai kearifan (Wijayanti,

2005). Remaja Jawa tersebut seringkali menimbulkan kesalahpahaman atau

benturan dengan pihak orang tua dalam pergaulan sehari-hari yang pada

akhirnya dapat menimbulkan pertentangan sosial yang mengganggu

ketentraman dan ketertiban masyarakat seperti ugal-ugalan, mabuk-mabukan,

kebut-kebutan, dan sebagainya (Soehardi dalam Ariani, dkk., 2005).

Lain daerah, tentu lain pula kondisi masyarakat yang terdapat di

dalamnya. Remaja di desa tidak dapat mengingkari bahwa dalam lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

6

mereka adat istiadat masih dipegang kuat (Denprita, 2005). Karakteristik

remaja desa di Indonesia adalah terikat pada nilai-nilai orang tua dan

masyarakat sehingga mereka memiliki cara berpikir yang serupa dengan orang

tua dan tergantung pada orang tua (Sugiyanto, 1981). Remaja desa biasanya

hidup dalam lingkungan yang masih mememegang teguh tata krama sehingga

sejak kecil remaja di desa dikenalkan dengan aturan-aturan oleh orang tuanya.

Telah disebutkan oleh Swastika (2003) bahwa remaja desa memiliki akses

yang terbatas ke sumber informasi bila dibandingkan dengan remaja kota.

Informasi disini dapat diartikan sebagai budaya asing yang dapat

mempengaruhi perilaku remaja di desa. Keterbatasan informasi tersebut

sekiranya adalah yang menimbulkan perbedaan sikap pada remaja desa

terhadap remaja kota dalam hal tata krama Jawa.

Uraian diatas belum memberikan gambaran yang pasti bagaimana

sebenarnya sikap remaja desa dan kota terhadap tata krama Jawa. Karena di

desa sendiri sudah banyak perubahan seperti yang disebutkan oleh Denprita

(2005) bahwa tingkat aktivitas hedonis remaja desa tergolong tinggi. Mereka

biasanya meniru teman mereka yang terpengaruh media maupun urbanisasi.

Karakter remaja desa yang mulai berubah pun dapat menyebabkan remaja desa

sekarang menjadi lebih terbuka untuk menerima hal-hal baru. Keadaan di kota

sendiri bisa terjadi sebaliknya yaitu tidak selalu jauh dari pembinaan yang baik

mengenai tata krama. Sebagai contoh, daerah Kelurahan Kadipaten Daerah

Istimewa Yogyakarta yang merupakan daerah perkotaan dan letaknya dekat

dengan Kraton, memiliki pembinaan tata krama yang terlihat menonjol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

7

(Taryati, dkk., 1995). Kesimpulannya adalah, penelitian ini menjadi penting

karena belum ada kepastian akan adanya perbedaan sikap antara remaja Jawa

di kota dan di desa terhadap tata krama Jawa.

Hal inilah yang menimbulkan rasa keingintahuan peneliti untuk

mengetahui apakah ada perbedaan sikap antara remaja desa dengan remaja kota

terhadap nilai tata krama budaya Jawa khususnya dalam menghormati orang

tua. Maksud dari sikap ini adalah bagaimana remaja desa maupun kota

mempersepsikan, memaknai, muatan-muatan emosi/perasaannya serta

kecenderungan untuk berperilaku terkait dengan budaya Jawa, khususnya

masalah tata krama Jawa atau sopan santun dalam menghormati orang tua.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada perbedaan sikap antara remaja desa dengan remaja kota

terhadap tata krama budaya Jawa dalam menghormati orang tua?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah ada perbedaan sikap antara remaja desa dengan

remaja kota terhadap tata krama budaya Jawa dalam menghormati orang tua.

D. Manfaat Penelitian

a. Praktis

Sebagai sumber data yang dapat digunakan untuk menindak

lanjuti hasil penelitian ini. Misalnya kajian dalam penanaman nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

8

pelajaran muatan lokal di sekolah atau intervensi lain yang

diperuntukkan bagi remaja dalam meningkatkan apresiasi terhadap

budaya Jawa.

b. Teoretis

Menambah khazanah dan wawasan dalam ilmu Psikologi sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap merupakan suatu hal yang cukup banyak dibicarakan dalam

dunia psikologi. Hal ini tampaknya disebabkan oleh sifat dari sikap itu

sendiri yang merupakan penghubung antara keadaan psikologis individu

dengan orientasi objek dalam dunia individu itu sendiri (Newcomb dalam

Jahoda & Warren, 1970). Sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat,

hakekat, baik perbuatan sekarang maupun yang akan datang (Ahmadi,

1991).

Menurut Chaplin (2000) sikap merupakan satu predisposisi atau

kecenderunan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk

bertingkah laku atau untuk mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap

pribadi lain, lembaga, atau persoalan tertentu. Sikap juga merupakan

kecenderungan untuk mereaksi terhadap orang, institusi atau kejadian, baik

secara positif maupun negatif.

Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun

negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis (Thurstone

dalam Walgito, 1991). Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan

afeksi negatif adalah afeksi yang tidak menyenangkan.

Sikap sendiri melibatkan proses evaluasi, seperti yang diungkapkan

oleh Eagly & Chaiken, 1993 (www.sun.science.wayne.edu), sikap adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

10

tendensi psikologis yang diekspresikan dengan cara mengevaluasi sesuatu

dengan tingkatan seperti rasa suka dan tidak suka. Sikap adalah sesuatu

yang dipelajari dan bersifat relatif dan meliputi tendensi atau predisposisi

untuk mengevaluasi seseorang, peristiwa, atau situasi pada suatu waktu

dan untuk bertindak berdasarkan evaluasi tersebut (Zanden, 1984). Senada

dengan Zanden, Katz dan Stotland (dalam Lindgren, 1969) mereka

mendefinisikan sikap sebagai suatu tendensi individual atau predisposisi

untuk mengevaluasi suatu objek atau simbol dari objek tersebut pada suatu

waktu.

Newcomb (Jahoda & Warren, 1970) mendefinisikan sikap sebagai

suatu organisasi proses-proses psikologis individu yang diinferensikan dari

perilakunya yang ditujukan pada aspek-aspek diluar dirinya yang ia

peroleh dari aspek-aspek lainnya.

Gerungan (1988) mengungkapkan bahwa sikap terhadap objek

tertentu dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan, tetapi

sikap tersebut disertai oleh kecenderungan bertindak sesuai dengan sikap

terhadap objek itu.

Sikap juga merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang

mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya

perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk

membuat respons atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang

dipilihnya (Walgito, 1991).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

11

Sikap seseorang terhadap objek adalah perasaan mendukung atau

memihak ataupun perasaan tidak mendukung objek tersebut. Sikap adalah

kesatuan komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi

dalam diri individu yang kemudian menjadi kecenderungan dalam

merespon suatu objek yang dalam manifestasinya sikap dapat diungkap

berdasarkan penampilan suka atau tidak suka, maupun pernyataan positif

atau negatif terhadap suatu objek (Sears, 1991).

Sikap adalah kecenderungan yang dipelajari untuk merespon secara

kognitif, afektif, dan behavioral terhadap objek tertentu dengan cara

tertentu (Huffman, 2000).

Definisi diatas memberikan gambaran bahwa sikap merupakan

pandangan atau keyakinan yang terbentuk dari pengalaman seseorang

terhadap stimulus tertentu. Pandangan ini kemudian direfleksikan pada

suatu stimulus tertentu yang sama atau hampir sama dengan stimulus yang

pernah dihadapi dalam pengalaman sebelumnya. Hasil dari refleksi ini

adalah pandangan positif atau negatif individu terhadap stimulus tersebut,

baik itu dalam ranah perasaan, pemikiran, maupun pada tindakan individu

tersebut.

Bisa saja seseorang yang mengalami pengalaman tidak

menyenangkan terhadap suatu stimulus tetap melakukan atau merespon

positif terhadap stimulus tersebut secara konatif, walau sebenarnya secara

afektif atau kognisi ia tidak menerima. Hal ini, umpamanya, terjadi ketika

seseorang berada dalam suatu tekanan tertentu yang tidak bisa dilawannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

12

Jadi, sikap seseorang merupakan suatu konstruk psikologis yang

kompleks. Sikap tidak bisa dipisahkan antara aspek afektif, kognitif,

maupun konasi. Sikap juga tidak bisa dipisahkan begitu saja dari

pengalaman atau keyakinan seseorang terhadap suatu hal.

2. Struktur Sikap

Dalam teori skema triadik disebutkan bahwa struktur sikap terdiri

atas tiga komponen yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan

dan berperilaku terhadap suatu objek, yaitu komponen kognitif

(kepercayaan atau believe), afektif (perasaan atau feelings) dan konatif

(perilaku atau behavior).

Para psikolog sosial pada umumnya setuju bahwa sikap memiliki tiga

komponen: kognitif, afektif dan behavioral. Komponen kognitif terdiri dari

pemikiran dan kepercayaan, komponen afektif terdiri dari perasaan, dan

komponen behavioral terdiri dari kecenderungan untuk bertindak dengan

cara-cara tertentu terhadap objek sikap (Huffman, 2000).

Menurut Ahmadi (1991) tiap-tiap sikap memiliki 3 aspek:

a. Aspek kognitif: yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal

fikiran. Ini berarti berwujud pengolahan, pengalaman dan keyakinan

serta harapan-harapan individu tentang objek atau kelompok objek

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

13

b. Aspek afektif: berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan

tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati antipati dan

sebagainya yang ditujukan kepada objek-objek tertentu.

c. Aspek konatif: berwujud proses tendensi/ kecenderungan untuk

berbuat sesuatu objek, misalnya: kecenderungan memberi

pertolongan, menjauhkan diri dan sebagainya.

Azwar (2005) menguraikan tiga komponen tersebut sebagai berikut:

a. Komponen Kognitif

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang

berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Apa yang dipercayai

seseorang itu merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan

dalam pikirannya. Kepercayaan datang dari apa yang telah individu lihat

atau apa yang telah individu ketahui. Berdasarkan apa yang telah dilihat

tersebut kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau

karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk,

maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang

dapat diharapkan dari objek tertentu.

Kepercayaan sebagai komponen kognitif tidak selalu akurat. Kadang

kepercayaan itu terbentuk justru dikarenakan kurang atau tiadanya

informasi yang benar mengenai objek yang dihadapi.

b. Komponen Afektif

Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif

seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum, komponen ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

14

disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Pada

umumnya, reaksi emosional yang merupakan komponen afektif ini banyak

dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang kita percayai sebagai benar

dan berlaku bagi objek termaksud.

c. Komponen Konatif

Komponen konatif dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana

perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri sesorang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh

asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku.

Maksudnya, bagaimana orang berperilaku dalam situasi tertentu dan

terhadap stimulus tertentu akan banyak ditentukan oleh bagaimana

kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.

Berdasarkan uraian tentang struktur sikap diatas, dalam penelitian ini

peneliti bermaksud untuk memfokuskan pada ketiga komponen sikap itu

sendiri, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan juga komponen

konatif individu terhadap objek sikap. Hal ini dikarenakan ketiga

komponen tersebut sangat tepat dalam menggambarkan sikap individu

(responden) terhadap objek yang diteliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

15

3. Pembentukan Sikap

Setiap orang dalam kehidupannya pasti terlibat dalam interaksi sosial

dan dari interaksi inilah sikap terbentuk. Dalam interaksi tersebut, individu

bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek

psikologis yang dihadapinya (Azwar, 2005). Dari proses interaksi ini

muncullah faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap.

Ahmadi (1991) mengungkapkan bahwa faktor-faktor pembentukan

sikap terdiri dari:

a. Lingkungan yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari

b. Keluarga yang terdiri dari orang tua dan saudara-saudara di rumah

c. Media masa

d. Kelompok sebaya

e. Kelompok yang meliputi lembaga sekolah, lembaga keagamaan,

organisasi kerja, dan sebagainya.

Azwar (2005) juga memberikan uraian mengenai faktor-faktor dalam

proses pembentukan sikap manusia. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Pengalaman Pribadi

Untuk menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang

melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih

mendalam dan lebih lama berbekas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

16

b. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting

Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang

yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan

persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita, seorang

yang tidak ingin kita kecewakan, atau seorang yang berarti khusus

bagi kita (significant others), akan banyak mempengaruhi

pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Di antara orang yang

biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang

yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru,

teman kerja, istri atau suami, dan lain-lain.

c. Pengaruh Kebudayaan

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup

dalam budaya yang mempunyai norma longgar bagi pergaulan

heteroseksual, sangat mungkin kita akan mempunyai sikap yang

mendukung terhadap masalah kebebasan pergaulan heteroseksual.

Tanpa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis

pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah

mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah

yang menjadi corak pengalaman individu-individu yang menjadi

anggota kelompok masyarakat asuhannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

17

d. Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dll. Mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media

massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh

informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif

dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan

keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri

individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara

sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan,diperoleh dari

pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.

f. Pengaruh Faktor Emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan

dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang suatu bentuk

sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi berfungsi

sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

18

mekanisme pertahanan ego. Sikap yang demikian dapat merupakan

sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustrasi telah hilang

akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan

bertahan lama.

Uraian tentang faktor pembentukan sikap diatas memberikan

gambaran bahwa sikap terhadap objek sikap dalam penelitian ini

dihasilkan dari proses interaksi sosial yang dialami individu. Dengan

kata lain sikap terhadap objek sikap dalam penelitian ini dipengaruhi

baik oleh faktor-faktor eksternal seperti lingkungan, budaya,

keluarga, media masa, kelompok sebaya, dan kelompok yang

meliputi lembaga-lembaga, maupun internal seperti pengalaman

pribadi dan faktor emosional.

4. Fungsi Sikap

Fungsi sikap bagi manusia telah dirumuskan oleh Katz (dalam

Azwar, 2005 dan Walgito, 1991) menjadi empat macam, yaitu:

a. Fungsi Instrumental, Fungsi Penyesuaian, atau Fungsi Manfaat

Sikap merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Bila objek

sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai tujuannya, maka

orang akan bersikap positif terhadap objek sikap tersebut, demikian

sebaliknya bila objek sikap menghambat dalam mencapai tujuan,

maka orang akan bersikap negatif terhadap objek sikap yang

bersangkutan. Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

19

sikapnya berusaha untuk memaksimalkan hal-hal yang diinginkan

dan meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan demikian,

individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang

dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap

negatif terhadap hal-hal yang dirasanya akan merugikan dirinya.

Karena itu fungsi ini disebut fungsi manfaat.

Dalam pergaulan sosial, sikap yang sesuai akan memungkinkan

seseorang untuk memperoleh persetujuan sosial dari orang di

sekitarnya. Pernyataan sikap tertentu akan dihargai oleh orang-orang

yang dianggap penting seperti orang tua, atasan, teman akrab, dll.

b. Fungsi Pertahanan Ego

Merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi

mempertahankan egonya. Sewaktu individu mengalami hal yang

tidak menyenangkan dan dirasa akan mengancam egonya atau

sewaktu ia mengetahui fakta dan kebenaran yang tidak mengenakkan

bagi dirinya maka sikapnya dapat berfungsi sebagai mekanisme

pertahanan ego yang akan melindunginya dari kepahitan kenyataan

tersebut. Sikap, dalam hal ini merefleksikan problem kepribadian

yang tidak terselesaikan.

c. Fungsi Pernyataan Nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi

individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.

Dengan fungsi ini seseorang seringkali mengembangkan sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

20

tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang

dianutnya yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.

d. Fungsi Pengetahuan

Menurut fungsi ini menusia mempunyai dorongan dasar untuk

ingin tahu, untuk mencari penalaran, dan untuk mengorganisasikan

pengalamannya. Adanya unsur-unsur pengalaman yang semula tidak

konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu akan disusun,

ditata kembali, atau diubah sedemikian rupa sehingga tercapai suatu

konsistensi. Jadi sikap berfungsi sebagai skema, yaitu suatu cara

strukturalisasi agar di dunia sekitar tampak logis dan masuk akal.

Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar

yang ada dan mengorganisasikannya. Bila seseorang mempunyai

sikap tertentu terhadap suatu objek, maka hal ini menunjukkan

tentang pengetahuan orang tersebut terhadap obek sikap yang

bersangkutan.

B. Tata krama Jawa

1. Pengertian

Tata krama berasal dari bahasa Jawa yang biasa diartikan dengan

adat sopan santun atau dalam bahasa Jawa disebut dengan unggah-ungguh

yaitu adat istiadat yang berkaitan dengan interaksi sosial antar sesama

manusia baik dalam keluarga ataupun lingkungan masyarakat (Darsono,

dalam Ariani, dkk, 2002). Sedangkan oleh Taryati, dkk (1995), disebutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

21

bahwa tata krama atau sopan santun adalah suatu tata cara atau aturan yang

turun temurun telah berkembang dalam suatu budaya masyarakat, yang

berguna dalam bergaul dengan orang lain agar terjalin hubungan yang

akrab, saling pengertian hormat-menghormati menurut adat yang telah

ditentukan.

Menurut Supajar (dalam Ariani, dkk, 2002) tata krama antara

manusia dengan sesamanya dibedakan antara yang muda dengan yang

lebih tua (anak-bapak, adik-kakak, murid-guru); bawahan–atasan (anak

buah-pimpinan); suami - istri, teman akrab atau baru dan sebagainya.

Ariani,dkk (2002) mengatakan adanya pengelompokan tatanan dalam

berinteraksi tersebut mengharuskan orang Jawa untuk berperilaku atau

berbicara sebagaimana seharusnya diwujudkan ketika berinteraksi dengan

seseorang. Ketika berinteraksi dengan sesamanya tersebut orang Jawa

harus melihat posisi yang diajak berinteraksi. Hal itu sangat penting untuk

menentukan bagaimana seseorang harus bersikap. Sedangkan menurut

Sukari, dkk (1992) tata krama adalah peraturan tidak tertulis yang

merupakan tolok ukur tinggi rendahnya kesesusilaan seseorang dalam

pergaulan sesamanya.

Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa tata krama Jawa

adalah suatu tata cara atau aturan yang turun temurun telah berkembang

dalam suatu budaya dan adat istiadat yang berkaitan dengan interaksi

sosial antar sesama manusia baik dalam keluarga ataupun lingkungan

masyarakat, yang berguna dalam bergaul dengan orang lain agar terjalin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

22

hubungan yang akrab, saling pengertian hormat-menghormati menurut

adat istiadat Jawa.

2. Tata Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua

Melihat cakupan dari konsep tata krama Jawa yang sangat luas,

peneliti memilih tata krama Jawa dalam menghormati orang tua sebagai

objek dalam penelitian ini agar penelitian ini menjadi lebih spesifik.

Berikut ini penjelasan mengenai objek tersebut.

Dalam keluarga, seorang anak mengalami proses penanaman nilai-

nilai dari orang tuanya. Bagi anak tidak ada pemberian yang lebih baik

dari orang tuanya, kecuali dengan pemberian pendidikan yang baik,

menanamkan budi pekerti yang luhur, juga bimbingan untuk belajar

mengucapkan kata-kata yang baik, dan diajarkan belajar untuk

menghormati orang lain (Taryati, dkk., 1995). Peran orang tua sangat

penting, karena di dalam keluarga anak dapat belajar bagaimana beretiket

atau bertatakrama baik kepada sesama anggota keluarga ataupun dengan

anggota masyarakat (Ariani, dkk., 2002).

Menurut Ariani, dkk (2002) tata krama menghormati orang tua di

dalam keluarga ternyata sangat dipengaruhi oleh masa sosialisasi

seseorang. Artinya, mereka mendapat tuntunan untuk menghormati orang

tua yang ada di dalam keluarganya, termasuk disini menghormati

kakek/nenek atau orang-orang yang dituakan dalam keluarga. Tata cara

orang muda menghormati kerabat yang lebih tua dalam budaya Jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

23

didasarkan kepada alur atau silsilah kekerabatannya. Di dalam budaya

Jawa, sudah selayaknya bagi kerabat yang lebih muda untuk tetap dan

selalu menghormati kepada kerabat yang lebih tua atau yang dituakan.

Segala sikap hormat tersebut ditunjukan melalui bahasa yang

diucapkan dan bahasa tubuh. Dalam kehidupan sehari-hari rasa hormat dan

patuh dari anak-anak kepada tatanan, partama-tama harus dinyatakan

dengan tunduk, yaitu dengan cara yang terlihat mata mengangguk dan

tunduk pada keinginan orang tuanya (Mulder, 1985). Sedangkan

aktualisasi dalam menghormati orang tua juga ditunjukan melalui perilaku

menuruti perintahnya, mendahulukan segala keperluannya, selalu

menjalankan nasehatnya, selalu sopan dan tidak menyinggung perasaannya

(Ariani, dkk., 2002).

Alasan peneliti menggunakan tata krama Jawa dalam menghormati

orang tua adalah karena orang tua merupakan tempat pembelajaran nilai-

nilai yang pertama kali bagi seseorang. Dalam proses sosialisasi di

lingkungan keluarga peranan orang tua menjadi amat penting, sebab

melalui anak-anak mereka nilai-nilai budaya dan gagasan utama manjadi

perwujudan kebudayaan masyarakatnya (Taryati, Dkk., 1995). Maka dari

itu tata krama Jawa dalam menghormati orang tua merupakan awal

pembelajaran tata krama sehingga mendasari tata krama terhadap anggota

keluarga yang lain atau terhadap masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

24

3. Aspek Tata Krama Jawa

Pendidikan Jawa yang ditanamkan pada anak-anak suku Jawa adalah

bahwa manusia harus berbudaya dan beradab. Mereka sadar sebagai

mahluk sosial mereka mengetahui tatanan dan memperhatikan tingkah

laku yang sopan, mengucapkan kata-kata yang pantas dan

mempertahankan tatanan yang ada di masyarakat (Mulder, 1985).

Pernyataan diatas menunjukkan bahwa tata krama suku bangsa Jawa

tidak hanya tampak pada tatanan bahasa yang digunakan, tetapi juga pada

gerakan tubuh atau badan. Dari isyarat gerakan tubuh maupun tatanan

bahasa yang digunakan tersebut dapat diketahui seseorang itu sedang

berhadapan dengan siapa (Ariani, dkk., 2002). Dari penjelasan diatas

nampak bahwa aspek tata krama terdiri dari dua macam, yaitu:

a) Tatanan Bahasa

Tatanan bahasa dalam kaitannya dengan tata krama Jawa (unggah

ungguhing basa) merupakan pernyataan rasa menghargai atau

menghormati orang yang diajak bicara. Unggah-ungguhing basa

merupakan alat untuk menciptakan jarak sosial, namun disisi lain

Unggah-ungguhing basa juga merupakan produk dari kehidupan sosial.

Bahasa yang mengenal Unggah-ungguhing basa merupakan pantulan

dari struktur masyarakat yang mengenal tingkatan-tingkatan sosial atau

stratifikasi sosial. Unggah-ungguhing basa pada dasarnya dibagi

menjadi tiga: Basa Krama, Basa Madya, Basa Ngoko (Purwadi, 2005).

Basa Krama merupakan bahasa yang paling halus digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

25

berbicara kepada orang yang sangat dihormati, basa madya tidak

sehalus basa krama dan biasanya digunakan oleh pedagang, sedangkan

basa ngoko adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang yang sudah

akrab sekali dalam pergaulan (Taryati, dkk.,1995).

b) Gerakan Tubuh atau Badan

Rasa penghormatan terhadap orang lain dalam tata krama Jawa

juga dapat dilihat pada gerakan tubuh. Misalnya anggukan kepala,

kedua tangan ditelungkupkan kedepan (ngapurancang) dan sebagainya.

Cara orang Jawa berjalan dengan membungkuk, gerak isyarat

penunjukkan arah dengan selalu menggunakan ibu jari yang

dibengkokkan, berbicara dengan suara yang pelan di hadapan orang

yang dihormati, menunjukkan rasa estetika yang halus. Sebaliknya

orang yang berjalan tegap (petentengan) di hadapan orang yang

dihormati dianggap sangat kasar (Ariani, dkk., 2002).

C. Sikap Terhadap Tata Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua

Sikap merupakan salah satu topik dari ilmu psikologi yang dianggap

cukup menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan manusia dari hari ke hari

selalu dihadapkan pada suatu situasi, objek, maupun orang lain dan karena

interaksi itulah akan memunculkan berbagai macam sikap. Sikap itu sendiri

bisa bernilai positif ataupun negatif (Gerungan, 1988). Maksud nilai positif ini

adalah orang yang bersangkutan menyetujui atau sependapat dengan objek,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

26

situasi atau orang lain dan sebaliknya bersifat negatif manakala orang menolak

atau tidak setuju dengan situasi, objek ataupun orang lain.

Sikap antara orang satu dengan yang lain dapat berbeda, meskipun objek,

situasi yang dihadapinya sama. Hal ini disebabkan karena sikap sendiri

merupakan suatu bentuk pandangan dan tiap-tiap individu mempunyai skema

tersendiri atas sesuatu. Begitu pula ketika dihadapkan pada objek tertentu. Jika

dikaitkan dengan penelitian ini objeknya adalah tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua, maka sikap antara orang yang satu dengan lainnya

tentu akan berlainan.

Tata krama Jawa adalah suatu tata cara atau aturan yang turun temurun

telah berkembang dalam suatu budaya masyarakat Jawa, yang berguna dalam

bergaul dengan orang lain agar terjalin hubungan yang akrab, saling pengertian

hormat-menghormati menurut adat yang telah ditentukan. Sikap seseorang

terhadap objek dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Demikian pula dengan

sikap seseorang terhadap tata krama dalam menghormati orang tua dipengaruhi

oleh adanya faktor eksternal seperti lingkungan, budaya, keluarga, media masa,

kelompok sebaya, dan kelompok yang meliputi lembaga-lembaga, maupun

internal seperti pengalaman pribadi dan faktor emosional. Faktor-faktor

tersebut mempengaruhi bagaimana seseorang menentukan respon evaluatif ke

dalam bentuk memihak atau tidak memihak terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua.

Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua meiliki

tiga komponen yaitu kognisi, afeksi dan konasi. Aspek kognisi meliputi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

27

pengetahuan dan keyakinan individu terhadap peran, nilai dan praktek tata

krama Jawa dalam menghormati orang tua. Aspek afeksi meliputi perasaan

individu terhadap peran, nilai dan praktek tata krama Jawa dalam menghormati

orang tua. Aspek konasi meliputi kecenderungan individu untuk melakukan

praktek yang berhubungan dengan tata krama Jawa dalam menghormati orang

tua.

Dengan demikian sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati

orang tua adalah respon evaluatif ke dalam bentuk memihak atau tidak

memihak pada tata cara atau aturan dalam pergaulan yang turun temurun telah

berkembang dalam suatu budaya masyarakat dan praktek yang berhubungan

dengan tata cara atau aturan tersebut.

D. Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh

menjadi dewasa (Hurlock, 1994). Remaja merupakan salah satu masa

perkembangan yang harus dilewati setiap individu. Di bawah ini adalah

definisi remaja yang dikemukakan oleh para ahli.

Remaja dimaksudkan sebagai periode transisi antara masa anak-anak

dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, tetapi

kira-kira berawal dari usia 12 sampai akhir usia belasan, saat pertumbuhan

fisik hampir lengkap. Selama periode ini, orang muda membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

28

maturitas seksual dan menegakkan identitas sebagai individu yang terpisah

dari keluarga (Atkinson, dkk., 2001).

Menurut Monks (1999) remaja atau adolescent adalah masa

peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Masa remaja ini

berada diantara masa kanak-kanak dan masa dewasa bukan termasuk

golongan anak, tetapi juga bukan termasuk golongan dewasa. Masa remaja

menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan karena

masa remaja belum memperoleh status dewasa tetapi tidak lagi memiliki

status anak-anak (Calon dalam Monks, 1999).

Menurut Gunarsa (1982) masa remaja adalah masa peralihan dari

masa anak kemasa dewasa yang ditandai oleh berbagai macam perubahan

psikis dan fisik. Ia menyebutkan usia 12-22 tahun sebagai masa remaja.

Monks (1999) mengungkapkan bahwa rentang umur pada remaja

dibagi lagi menjadi tiga yaitu: 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia

15-18 tahun adalah remaja pertegahan, sedangkan umur 18-21 adalah masa

remaja akhir.

Kesimpulannya adalah, masa remaja merupakan masa peralihan dari

masa kanak-kanak ke masa dewasa yang berkisar antara 12 sampai dengan

21 tahun. Subjek dalam penelitian ini adalah remaja pertegahan yang

berumur 15-18 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

29

2. Perkembangan Sosial Remaja

Masa remaja merupakan masa yang paling banyak mengalami

perubahan dalam segi sosial. Dalam perkembangan sosial remaja dapat

dilihat adanya dua macam gerak yaitu, pertama memisahkan diri dari

orang tua. Kedua menuju ke arah teman-teman sebaya. Kedua gerak

tersebut erat kaitannya karena apabila gerak pertama tanpa adanya gerak

kedua akan menyebabkan rasa kesepian. Kedua gerak ini merupakan suatu

reaksi terhadap status interim (posisi yang sebagian diberikan oleh orang

tua dan sebagian diperoleh dengan usaha sendiri) anak muda (Monks,

1999).

Remaja banyak bergaul dengan teman sebaya sebagai kelompok,

maka pengaruh teman sebaya sangat besar. Pengaruh tersebut meliputi

sikap, pembicaraan, minat, penampilan, sampai pada perilaku. Pengaruh

teman sebaya terhadap perilaku lebih besar daripada pengaruh yang

diberikan keluarga (Hurlock, 1994).

Disisi lain, remaja mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Umumnya,

remaja lebih peka terhadap reaksi-reaksi lingkungan yang ada

disekitarnya. Baik itu dari media massa, televisi, film atau orang-orang

disekitarnya (Herdiyani, 2004). Informasi-informasi baru selalu menarik

perhatian remaja dan atau teman sebayanya.

Dari uraian diatas dapat dapat diketahui bahwa remaja sangat

dipengaruhi oleh teman sebayanya dan disisi lain remaja juga dipengaruhi

oleh lingkungannya. Maka dengan kata lain remaja dalam menentukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

30

sikapnya terhadap sesuatu dapat dipengaruhi oleh lingkungannya baik

secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui teman sebayanya.

E. Pengertian Kota dan Desa

Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi karakteristik

remaja. Dalam penelitian ini lingkungan yang digunakan adalah kota dan

desa. Di bawah ini merupakan uraian mengenai pengertian kedua

lingkungan tersebut.

1. Pengertian Kota

Menurut Prof. Drs. R. Bintarto kota adalah suatu sistem jaringan

kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial

ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik

(www.organisasi.org).

Max Weber (Nas, 1984) menjelaskan bahwa kota adalah suatu

tempat yang mempunyai sifat kosmopolitan. Di sana terdapat berbagai

struktur sosial yang menimbulkan bermacam-macam gaya hidup. Di kota

ada dorongan membentuk suatu kepribadian sosial dan mengadakan

perubahan, kota merupakan sarana untuk perubahan sosial.

Simmel (Nas, 1984) menganggap bahwa kehidupan dalam kota

membawa peningkatan rangsangan syaraf. Dalam kota metropolitan orang

mendapat bermacam-macam kesan yang tak terduga, dan orang harus

bereaksi dengan otaknya, bukan dengan hatinya seperti dalam masyarakat

pedesaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

31

Kota merupakan pusat kegiatan yang beraneka ragam, seiring dengan

tuntutan kehidupan penduduknya yang semakin kompleks. Selain sebagai

tempat tinggal, kota juga berfungsi antara lain sebagai pusat pemerintahan,

perindustrian, perdagangan perbankan, transportasi, pendidikan,

kebudayaan, kesehatan, olahraga rekreasi dan hiburan (geografi untuk

SMU kelas II, 2001), dengan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Masyarakat yang heterogen

b. Bersifat individualistis dan materialistis

c. Mata pencaharian masyarakat kota non agraris

d. Hubungan kekerabatan mulai pudar

e. Adanya kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan

miskin.

f. Norma-norma keagamaan tidak begitu ketat

g. Pandangan hidup lebih rasional

Daljoeni (1997) mengungkapkan ciri-ciri sosial kota sebagai berikut:

a. Heterogenitas sosial

Kota merupakan melting pot bagi aneka suku ataupun ras. Kepadatan

penduduk mendorong terjadinya persaingan dalam pemanfaatan ruang.

Orang dalam bertindak memilih-milih mana yang paling

menguntungkan baginya, sehingga akhirnya tercapai spesialisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

32

b. Hubungan sekunder

Jika hubungan antara penduduk di desa disebut primer, di kota disebut

sekunder. Pengenalan dengan orang lain serba terbatas pada bidang

hidup tertentu.

c. Kontrol (pengawasan) sekunder

Di kota orang tidak memperdulikan tingkah laku pribadi sesamanya.

Meski ada kontrol sosial ini sifatnya non pribadi; asal tidak merugikan

bagi umum, tindakan dapat ditoleransikan.

d. Toleransi sosial

Orang-orang kota secara fisik dapat berdekatan, tetapi secara sosial

berjauhan. dapat saja di sini orang berpesta dan pada saat yang sama

tetangga menangisi orang yang mati.

e. Mobilitas sosial

Yang dimaksudkan adalah perubahan status sosial seseorang. Orang

menginginkan kenaikan dalam jenjang kemasyarakatan (social

climbing). Dalam kehidupan kota segalanya di profesionalkan, dan

melalui profesinya orang dapat naik posisinya.

f. Ikatan sukarela

Secara sukarela orang menggabungkan diri ke dalam perkumpulan yang

disukainya, seperti sport, aneka grup musik, filateli, dan sebagainya.

g. Individualisasi

Orang dapat memutuskan apa saja secara pribadi, merencanakan

kariernya tanpa desakan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

33

h. Segregasi keruangan

Terjadi pemisahan berdasarkan ras atau kelompok tertentu. Misalnya

ada wilayah kaum cina, arab, orang patuh beragama, kaum elit, kaum

gelandangan, daerah operasi pelacuran, pencopetan, kegiatan olahraga,

hiburan, pertokoan dan pasar, kompleks kepegawaian tertentu dan

seterusnya.

Swalem (1987) mengatakan bahwa masyarakat kota adalah

masyarakat yang bersifat perorangan, dinamis dan kritis, kehidupan serba

tergesa-gesa, menyendiri, tegas, proses meniru sesuatu yang baru sangat

cepat, pengawasan masyarakat terhadap sesuatu hal adalah tidak besar dan

tidak terlalu berkesan, tingkat pendidikan masyarakat telah maju, lebih

mengetahui waktu dan ruang beserta perincian kedua-duanya, rasional.

Uraian diatas menunjukkan gambaran mengenai kota bahwa kota

merupakan pusat kegiatan yang beraneka ragam dengan penduduk yang

padat dan heterogen serta memiliki karakter masyarakat yang bersifat

individualistis, rasional, dinamis dan kritis.

2. Pengertian Desa

Pengertian desa memiliki sudut pandang yang berbeda-beda sesuai

dengan pendapat dari para ahli. Berdasarkan undang-undang no.5/1979

tentang pemerintahan desa (Marbun, 1988) desa adalah suatu wilayah yang

ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk

didalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi

pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

34

menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Pengertian desa menurut Bintarto (www.organisasi.org) adalah suatu

hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan

lingkungannya. Hasil perpaduan itu adalah suatu wujud atau kenampakan

di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial,

ekonomi, politik, dan kultural yang saling berinteraksi dan juga dalam

hubungannya dengan daerah-daerah lain.

Desa dalam ensiklopedia nasional Indonesia (1997) dijelaskan

sebagai suatu unit sosial, yaitu sekelompok manusia yang hidup bermukim

secara menentap dalam wilayah tertentu, yang tidak selalu sama dengan

wilayah administrasi setempat dan mencakup tanah pertanian yang

kadang-kadang dikuasai secara bersama. Ciri-ciri desa secara umum

adalah sebagai berikut, terletak sangat dekat dengan pusat wilayah usaha

tani, pertanian merupakan kegiatan ekonomi yang dominan, faktor

penguasaan tanah menentukan corak kehidupan masyarakatnya, populasi

penduduk lebih bersifat “terganti dari dirinya sendiri”, kontrol sosial

bersifat personal atau pribadi dalam bentuk tatap muka, ikatan sosial relatif

lebih ketat daripada kota.

Bouman (Handayani, 2000) menjelaskan batasan desa sebagai suatu

pergaulan hidup yang meliputi beberapa ribu jiwa, saling mengenal, dan

terikat pada adat kebiasaan. Desa sering disebut sebagai face-to-face

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

35

group, karena orang desa hampir semuanya saling mengenal sekurang-

kurangnya mengenal muka.

Faisal (1981) menyatakan bahwa desa merupakan masyarakat

keluarga atau masyarakat paguyuban. Hal ini dikarenakan masyarakat desa

memiliki ciri-ciri saling mengenal dengan baik antara yang satu dengan

yang lainnya, memiliki keintiman yang tinggi di kalangan warganya,

memiliki rasa persaudaraan dan persekutuan yang tinggi, memiliki jalinan

emosional yang kuat di kalangan warganya dan saling bantu-membantu,

tolong-menolong atas dasar kekeluargaan.

Menurut Swalem (1987) masyarakat desa merupakan masyarakat

yang bersifat gotong-royong, statis, kehidupan tenang, proses meniru

sesuatu yang baru lambat, pengawasan masyarakat terhadap sesuatu adalah

cepat dan berkesan, tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih

tebelakang, cenderung irasional, magis dan mistis.

Kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas tersebut yaitu desa

adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai

kesatuan masyarakat termasuk yang mempunyai organisasi pemerintahan

terendah langsung dibawah camat. Desa juga membentuk masyarakat

dengan komunitas kecil yang penduduknya terikat pada adat kebiasaan,

mayoritas penduduknya bertani, kontrol sosial yang ada bersifat personal,

memiliki ikatan kekeluargaan yang erat serta ikatan sosial lebih ketat

dibanding kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

36

F. Perbedaan Remaja Desa dan Remaja Kota

Perbedaan remaja desa dan remaja kota dalam penelitian ini

ditujukan pada perbedaan karakter yang dipengaruhi oleh lingkungan

dimana remaja tersebut tinggal dan dibesarkan. Remaja desa dapat

diartikan sebagai remaja yang tinggal dan dibesarkan di desa, sedangkan

remaja kota diartikan sebagai remaja yang tinggal dan dibesarkan di kota.

Berikut ini perbedaan karakter remaja desa dan karakter remaja kota:

1. Karakter Remaja Desa

Karakter remaja desa dijelaskan oleh Susilawati (Handayani,

2000) adalah sebagai berikut, tidak suka menonjolkan diri, umumnya

sering menunjukkan perasaan malu, lebih dapat mengekang diri, ada

perasaan curiga terhadap orang lain, memiliki perasaan untuk

mengekspresikan dirinya.

Sugiyanto (1981) menjelaskan mengenai karakteristik remaja

desa yaitu mempunyai kesediaan untuk bekerjasama. Mau berkorban

untuk kepentingan orang lain, perhatian terutama ditunjukkan pada

kemanusiaan sehingga tindakannya banyak dikendalikan oleh

kecintaan terhadap manusia, memiliki dorongan untuk mendapat

bantuan dan simpati.

Karakteristik remaja desa di Indonesia adalah terikat pada nilai-

nilai orang tua dan masyarakat sehingga mereka memiliki cara

berpikir yang serupa dengan orang tua dan tergantung pada orang tua

(Sugiyanto, 1981).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

37

Pemuda desa memilih cara berpikir seperti orang tuanya. Hal itu

dilakukan karena adanya sikap hormat kepada orang tua sehingga

untuk berbeda pendapat pun dianggap suatu sikap yang kurang sopan.

Oleh karena itu mereka memilih untuk bersikap sama dengan orang

tuanya. Adanya sikap yang seperti itu akan berakibat kurangnya daya

kritis pemuda padahal mereka merupakan tulang punggung

masyarakat (Fakhrurrozi, 2000).

Dari pernyataan para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

karakter remaja desa adalah tidak suka menonjolkan diri, sering

menunjukkan perasaan malu, lebih dapat mengekang diri, dan terikat

pada nilai-nilai orang tua dan masyarakat. Dengan kata lain remaja

desa cenderung terikat pada nilai-nilai orang tua dan masyarakat

dalam menentukan sikapnya terhadap sesuatu.

2. Karakter Remaja Kota

Remaja kota memiliki karakter yang berbeda dengan remaja

desa karena anak-anak muda di kota adalah kelompok yang memiliki

akses paling terbuka ke sumber informasi. Mereka memungut

informasi di mana saja, dari televisi, majalah, radio bahkan sobekan

poster di pinggir jalan. Mereka punya kesempatan untuk

memanfaatkan waktu luang di pusat-pusat perbelanjaan, tempat

hiburan dan ruang-ruang publik yang memungkinkan mereka untuk

melakukan interaksi dan pertukaran informasi (Swastika, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

38

Karakter yang menonjol dari remaja kota yaitu remaja kota

selalu mengikuti perkembangan jaman terutama mengenai gaya hidup

dan penampilan. Gaya hidup yang ditawarkan dalam majalah remaja

maupun dalam sinetron adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja

kota besar yang tertular dari gaya hidup Barat (Herdiyani, 2004).

Penampilan yang dimaksud bukan saja apa yang melekat pada tubuh

semata, melainkan juga bagaimana keseluruhan "potensi" dalam

diri yang memungkinkan mereka untuk menampilkan citra diri

tertentu. Bahasa dianggap salah satu hal penting yang akan

memberikan ciri khusus pada remaja kota. Cara, logat dan pilihan kata

dalam berbicara, adalah salah satu dari usaha remaja kota untuk

membentuk citra tertentu melalui penampilannya (Swastika, 2003).

Menurut Daldjoeni (1997) ada beberapa karakter remaja kota

yaitu:

a. Berpikiran secara rasional dan menghindari perdebatan yang

berlatar belakang mistis. Adanya kebiasaan untuk mengembangkan

perbedaan dalam lingkungan keluarga telah menghasilkan pribadi-

pribadi yang kreatif, inovatif, dan kritis.

b. Lebih peka dalam menangkap gejala perubahan sosial serta ingin

terlibat aktif untuk menjadi pembaharu. Pengembangan aspek

kognitif remaja kota melalui pendidikan formal telah menjadikan

mereka sebagai remaja yang dinamis dan tidak menyukai keadaan

yang statis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

39

c. Cenderung untuk senantiasa mengikuti perubahan jaman serta

berusaha untuk dengan segera mengabulkan keinginan. Adanya

gengsi yang tinggi pada diri mereka mengakibatkan mereka

menjadi pribadi-pribadi yang mudah berubah pendirian asal mereka

bisa mengikuti perubahan jaman dan mengungguli teman

sebayanya. Remaja di kota selalu berusaha untuk terus

memperbaharui penampilannya.

d. Remaja kota terlihat ingin mandiri dan ingin segera memisahkan

diri dari tuanya. Karena sudah terbiasa berbeda dengan orang

tuanya telah menjadikan mereka cepat mandiri. Mereka akan

merasa bangga jika dengan cepat memisahkan diri dari orang

tuanya untuk menghidupi dirinya sendiri.

e. Sektor-sektor industri perdagangan lebih menarik perhatian bagi

mereka. Karena jauh dari lokasi pertanian dan kehidupan mereka

berhubungan dengan masalah untung rugi, maka orientasi mereka

pun lebih mengarah pada sektor-sektor yang bisa dengan cepat

mendatangkan penghasilan berlipat ganda.

Dari uraian diatas, secara garis besar karakter remaja kota

diantaranya adalah suka menonjolkan diri, peka terhadap perubahan,

dan tidak ingin tergantung pada orang tua atau ingin mandiri. Dengan

begitu remaja kota tidak tergantung pada orang tua, kritis, dan berpikir

rasional dalam menentukan sikapnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

40

G. Perbedaan Sikap Remaja Kota Dan Remaja Desa Terhadap Tata Krama

Jawa dalam menghormati Orang Tua

Perbedaan sikap remaja kota dan desa terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua merupakan perbedaan penghayatan antara remaja

desa dan remaja kota terhadap tata krama Jawa terhadap orang tua yang

mengandung komponen kognitif, afektif dan konatif.

Sikap remaja desa dan kota terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua dapat bersifat positif dan negatif. Kedua sifat ini akan

berpengaruh berbeda terhadap kelangsungan nilai-nilai budaya Jawa

khususnya tata krama dalam menghormati orang tua. Jika remaja bersikap

positif terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua berarti tata

krama tersebut masih di hayati dan di yakini sebagai pedoman dalam

pergaulan mereka, sementara sikap negatif dari remaja terhadap tata krama

Jawa dalam menghormati orang tua menandakan bahwa bagi remaja, tata

krama Jawa dalam menghormati orang tua tidak lagi relevan dengan

kehidupan mereka saat ini.

Remaja desa dan remaja kota memiliki karakter berbeda. Karakter

remaja desa umumnya tidak suka menonjolkan diri, sering menunjukkan

perasaan malu, lebih dapat mengekang diri, dan terikat pada nilai-nilai orang

tua dan masyarakat. Selain itu, remaja desa tinggal dalam lingkungan yang

masih kental dengan adat-istiadatnya. Sedangkan, karakter remaja kota

diantaranya adalah suka menonjolkan diri, peka terhadap perubahan, mudah

terpengaruh budaya asing dan memiliki keinginan untuk mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

41

Perbedaan karakter remaja desa dan remaja kota disebabkan oleh

lingkungan mereka yang berbeda, salah satunya yaitu desa memiliki akses

yang lebih terbatas terhadap informasi daripada di kota (Swastika, 2003).

Perbedaan tersebut menentukan perbedaan remaja desa dan kota dalam

mengambil sikap terhadap sesuatu. Kebudayaan dimana kita hidup dan

dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita

(Azwar, 2005). Hal ini sejalan dengan pernyataan Sears (1991) bahwa orang

yang tinggal di kota besar jauh lebih mau menolong orang yang tidak

mematuhi norma sosial. Kalimat diatas dapat diartikan bahwa orang kota

lebih longgar terhadap sanksi pelanggaran dalam pelaksanaan norma sosial

khususnya terkait dengan penelitian ini yaitu tata krama. Berbeda dengan di

desa dimana pelaksanaan tata krama lebih ketat karena desa memiliki

pengawasan masyarakat atau kontrol sosial yang tinggi (Swalem, 1987).

H. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan keterangan yang telah dijelaskan pada bagian kajian teoritis

di depan, peneliti mengajukan hipotesa sebagai berikut:

“Ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua

pada remaja desa dan remaja kota”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang bertujuan untuk

mengetahui dan membandingkan apakah terdapat perbedaan sikap terhadap

tata krama Jawa dalam menghormati orang tua antara remaja desa dan remaja

kota.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel bebas : remaja desa dan remaja kota

Variabel tergantung : sikap terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua

C. Definisi Operasional

Terdapat dua faktor yang didefinisikan secara operasional, yakni:

1. Remaja

Remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti tumbuh

menjadi dewasa (Hurlock, 1994). Remaja merupakan salah satu masa

perkembangan yang harus dilewati setiap individu. Masa remaja

merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang

berkisar antara 12 sampai dengan 21 tahun. Monks (1999)

mengungkapkan bahwa rentang umur pada remaja dibagi lagi menjadi tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

43

yaitu: 12-15 tahun adalah masa remaja awal, usia 15-18 tahun adalah

remaja pertegahan, sedangkan umur 18-21 adalah masa remaja akhir.

Subjek dalam penelitian ini adalah remaja pertegahan yang berumur 15-18

tahun.

Tipe remaja yang digunakan dalam penelitian ini yaitu remaja desa

dan remaja kota.

a. Remaja Desa

Remaja desa dapat diartikan sebagai remaja yang tinggal dan

dibesarkan di desa. Ciri dari desa adalah masyarakatnya yang bersifat

gotong-royong, statis, kehidupan tenang, proses meniru sesuatu yang

baru lambat, pengawasan masyarakat terhadap sesuatu adalah cepat

dan berkesan, tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat masih

terbelakang, cenderung irasional, magis dan mistis (Swalem, 1987).

Sedangkan remaja desa itu sendiri memiliki karakter tidak suka

menonjolkan diri, sering menunjukkan perasaan malu, lebih dapat

mengekang diri, dan terikat pada nilai-nilai orang tua dan masyarakat.

b. Remaja Kota

Remaja kota diartikan sebagai remaja yang tinggal dan dibesarkan di

kota. Ciri–ciri masyarakat kota adalah bersifat perorangan, dinamis

dan kritis, kehidupan serba tergesa-gesa, menyendiri, tegas, proses

meniru sesuatu yang baru sangat cepat, pengawasan masyarakat

terhadap sesuatu hal adalah tidak besar dan tidak terlalu berkesan,

tingkat pendidikan masyarakat telah maju, lebih mengetahui waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

44

dan ruang beserta perincian kedua-duanya dan cenderung rasional

(Swalem 1987). Sehingga dapat dikatakan bahwa karakter remaja kota

adalah suka menonjolkan diri, peka terhadap perubahan, dan tidak

ingin tergantung pada orang tua atau ingin mandiri.

2. Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua

Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua adalah

sikap memihak (favorable) atau sikap tidak memihak (unfavorable)

terhadap pentingnya tata krama Jawa termasuk praktek-praktek yang

berhubungan dengan tata krama tersebut. Secara operasional variabel

diungkap melalui skala. Skala sikap terhadap tata krama Jawa ini disusun

berdasarkan teori-teori yang telah diungkap peneliti pada bab sebelumnya.

Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua

meliputi perasaan evaluasi ke dalam bentuk positif dan negatif terhadap

pentingnya tata krama Jawa. Skala yang tinggi pada skala sikap terhadap

tata krama Jawa dalam menghormati orang tua menunjukkan sikap yang

positif (mendukung) terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang

tua dan skala yang rendah pada skala sikap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua menunjukkan sikap yang negatif (menolak)

terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua.

Sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua

memiliki tiga komponen yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

45

a. Aspek kognisi (pengetahuan dan keyakinan individu terhadap peran,

nilai dan praktek tata krama Jawa dalam menghormati orang tua)

b. Aspek afeksi (perasaan individu terhadap peran, nilai dan praktek tata

krama Jawa dalam menghormati orang tua)

c. Aspek konasi (kecenderungan individu untuk melakukan praktek yang

berhubungan dengan tata krama Jawa dalam menghormati orang tua)

Sedangkan aspek tata krama Jawa itu sendiri terdiri dari dua macam

aspek, yaitu:

a) Tatanan Bahasa

Tatanan bahasa dalam kaitannya dengan tata krama Jawa (unggah

ungguhing basa) merupakan pernyataan rasa menghargai atau

menghormati orang yang diajak bicara. Unggah-ungguhing basa pada

dasarnya dibagi menjadi tiga: Basa Krama, Basa Madya, Basa Ngoko

(Purwadi, 2005). Basa Krama merupakan bahasa yang paling halus

digunakan untuk berbicara kepada orang yang sangat dihormati, basa

madya tidak sehalus basa krama dan biasanya digunakan oleh

pedagang, sedangkan basa ngoko adalah bahasa yang digunakan oleh

orang-orang yang sudah akrab sekali dalam pergaulan (Taryati,

dkk.,1995).

b) Gerakan Tubuh atau Badan

Rasa penghormatan terhadap orang lain dalam tata krama Jawa

juga dapat dilihat pada gerakan tubuh. Misalnya anggukan kepala,

kedua tangan ditelungkupkan kedepan (ngapurancang) dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

46

Cara orang Jawa berjalan dengan membungkuk, gerak isyarat

penunjukkan arah dengan selalu menggunakan ibu jari yang

dibengkokkan, berbicara dengan suara yang pelan di hadapan orang

yang dihormati, menunjukkan rasa estetika yang halus. Sebaliknya

orang yang berjalan tegap (petentengan) di hadapan orang yang

dihormati dianggap sangat kasar (Ariani, dkk., 2002).

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini akan dibedakan dalam dua kelompok yaitu

remaja desa dan remaja kota. Subjek yang digunakan dinilai sangat relevan

dengan penelitian ini karena subjek dalam penelitian ini adalah remaja

pertengahan yang berusia 15-18 tahun dimana biasanya remaja pada usia

tersebut masih tergantung pada orang tua tetapi rentan terhadap pengaruh

budaya asing. Subjek merupakan remaja yang tinggal di Yogyakarta dengan

ciri-ciri sebagai berikut.

Ciri-ciri subjek remaja desa:

1. Berusia antara 15-18th

2. Merupakan keturunan suku Jawa

3. Dibesarkan di lingkungan desa

Ciri-ciri subjek remaja kota:

1. Berusia antara 15-18th

2. Merupakan keturunan suku Jawa

3. Dibesarkan di lingkungan kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

47

E. Prosedur Penelitian

1. Mempersiapkan skala sikap

2. Melakukan pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan alat ukur berupa

kuesioner yang berisi skala sikap terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua.

3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas

4. Analisis data

Data yang terkumpul di analisis dengan uji-t untuk mengetahui

perbedaan sikap antara remaja desa dan kota.

5. Hasil dan pembahasan

F. Metode Pengumpulan Data

Alat ukur yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

berupa skala. Skala berupa daftar pernyataan yang akan dikenakan pada

subjek penelitian. Aitem-aitem dalam skala berupa pernyataan favorable dan

unfavorable. Aitem favorable merupakan pernyataan yang mendukung,

memihak, atau menunjukkan ciri adanya atribut yang diukur. Sebaliknya,

aitem tak favorable berupa pernyataan tidak mendukung atau tidak

menggambarkan ciri atribut yang diukur. Metode penskalaan yang digunakan

sebagai dasar penelitian nilai skala adalah metode summated rating, yang

lebih dikenal dengan skala likert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

48

1. Penyusunan aitem

Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini

adalah skala sikap yang disusun berdasarkan teori-teori yang telah

diungkapkan dalam bab II meliputi sikap dengan aspek kognitif, afektif

dan konatif serta tata krama Jawa dalam menghormati orang tua

dengan aspeknya yaitu tatanan bahasa dan gerakan tubuh.

Untuk lebih jelasnya berikut disertakan tabel-tabel spesifikasi

sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua. Skala ini

terdiri dari pertanyaan yang favorable dan unfavorable dengan empat

pilihan Jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS),

dan sangat tidak setuju (STS).

Tabel.1 Spesifikasi sikap terhadap Tata Krama Jawa

Aspek sikap Kognitif Afektif Konatif

Aspek tata

krama favorable Unfavo- rabel

favorable Unfavo- rabel

favorable Unfavo rabel

Jum lah

Tatanan bahasa

1, 5, 18, 19, 30

40, 42, 44, 47,

50

2, 4, 12, 25, 29

60, 55, 51, 41,

33

7, 13, 17, 22, 28

54, 48, 43, 37,

34

30

Gerak tubuh

16, 20, 21, 23, 35

6, 9, 11, 14, 27

32, 24, 38, 39,

45

58, 57, 53, 49,

46

3, 8, 10, 15, 36

26,31, 52,56,

59

30

2. Pemberian skor skala sikap

Tabel.2 Pemberian skor terhadap skala sikap terhadap tata krama Jawa

Favorable Unfavorable Sangat setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2 Tidak setuju (TS) 2 3

Sangat tidak setuju (STS) 1 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

49

G. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya, atau

memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud

dikenakannya tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data yang tidak

relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran dikatakan sebagai tes yang

memiliki validitas rendah (Azwar, 2004).

Validitas yang digunakan dalam alat ukur penelitian ini adalah

validitas isi yang menunjuk pada sejauh mana aitem-aitem dalam alat ukur

mencakup ke seluruh kawasan isi objek yang hendak diukur yang akan

diperoleh melalui analisis rasional dan profesional judgement (Azwar,

2004). Penentuan validitas skala penelitian ini dilakukan lewat pengujian

terhadap isi tes oleh dosen pembimbing skripsi melalui analisis rasional

atau profesional judgement seperti yang telah disebutkan diatas.

Lebih lanjut, validitas isi dibedakan menjadi dua tipe, yaitu face

validity (validitas muka) dan logical validity (validitas logik). Validitas

muka tes dilakukan peneliti dengan membuat format tampilan tes yang

disesuaikan dengan kondisi subjek yang memiliki tingkat pemahaman

berbeda-beda. Penyesuaian tersebut seperti instruksi yang jelas dan

singkat, pertanyaan dengan kalimat dan bahasa yang mudah dipahami,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

50

serta huruf yang relatif besar dan mudah dibaca. Dengan demikian

diharapkan dapat mencegah terjadinya kesalahan pengerjaan tes karena

subjek tidak memahami tes.

Sedangkan untuk memperoleh validitas logik yang tinggi suatu tes

harus dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar hanya berisi aitem

yang relevan dan perlu menjadi bagian tes secara keseluruhan (Azwar,

2004). Jadi tes haruslah dibatasi lebih dahulu kawasan perilakunya secara

seksama dan kongkret. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun blue

print (Tabel.1), karena dengan menyusun blue print akan diperoleh

gambaran mengenai isi skala, yang selanjutnya menjadi acuan serta

pedoman bagi penulis untuk tetap dalam lingkup ukur yang benar (Azwar,

2004).

2. Uji Kesahihan Aitem

Selanjutnya peneliti melakukan analisis dan seleksi aitem untuk

menemukan sejumlah aitem yang berkualitas serta patut digunakan.

Parameter yang paling penting dalam seleksi aitem adalah daya

diskriminasi aitem, yang menunjukan sejauh mana aitem mampu

membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan

yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2004). Oleh karena skala

dalam penelitian ini disusun untuk mengungkap sikap remaja terhadap tata

krama Jawa dalam menghormati orang tua, maka aitem yang berdaya beda

tinggi adalah aitem yang mampu menunjukan mana remaja yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

51

sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua yang positif

dan mana sikap yang negatif.

Analisis aitem dilakukan dengan bantuan SPSS 13.0 dengan melihat

korelasi aitem-total (corrected item-total correlation) sebagai kriteria

pemilihan aitem biasanya dengan batasan rix≥ 0,30. semua aitem yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 memiliki daya beda yang

memuaskan, sedangkan aitem yang memiliki nilai dibawah 0,30 dapat

diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah

(Azwar, 2005). Akan tetapi, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata

masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat

mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 sehingga

jumlah aitem yang diinginkan tercapai (Azwar, 2000).

3. Reliabilitas

Reliabilitas artinya adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu

pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas yang tinggi, yaitu yang

mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel

(Azwar, 2004).

Reliabilitas hasil pengukuran dalam penelitian ini akan dilihat

dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana hanya

memerlukan satu kali pengukuran (single trial administration) kepada

sekelompok subjek penelitian. Estimasi terhadap reliabilitas akan dihitung

menggunakan koefisien alpha (α). Penggunaan koefisien alpha dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

52

cronbach dengan alasan pendekatan alpha memiliki nilai praktis dan

efisiensi yang tinggi karena hanya dilakukan satu kali pengukuran pada

kelompok subjek (Azwar, 2004).

H. Analisis Data

Oleh karena penelitian ini mengkaji hipotesis tentang adanya perbedaan

sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua diantara remaja

desa dan remaja kota, maka dipergunakan analisis uji-t. Semua proses analisis

data penelitian ini menggunakan pertolongan program SPSS for Windows versi

13.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian pada remaja desa dilakukan pada tanggal 7-10 November

2007 di SMK Diponegoro, kampung Sembego, desa Maguwoharjo, Depok,

Sleman, Yogyakarta. Subjek penelitian terdiri dari 61 orang siswa sekolah

tersebut dan telah mencakup siswa dan siswi kelas satu, dua dan tiga.

Sedangkan penelitian terhadap remaja kota dilakukan pada tanggal 23

November 2007 di SMA Marsudi Luhur di Jalan Bintaran Kidul 2, kelurahan

Bintaran Kidul, Yogyakarta yang terletak di pusat kota. Penentuan subjek

penelitian dari sekolah tersebut dilakukan dengan mengambil 61 siswa dan

siswi dari kelas satu, dua dan tiga. Skala terdiri dari 60 aitem yang disusun

berdasarkan blue print yang tertera pada tabel 1. Selain itu, deskripsi data

menyangkut distribusi subjek penelitian remaja desa dan remaja kota

tercantum dalam tabel berikut ini.

Tabel. 3 Distribusi usia kelompok remaja desa dan remaja kota

Kelompok subjek Usia Jumlah Persentase

15 13 10,65% 16 26 21,31% 17 18 14,75%

Remaja Desa

18 4 3,28% 15 13 10,65% 16 21 17,21% 17 20 16,39%

Remaja Kota

18 7 5,73% Total 122 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

54

B. Hasil Penelitian

1. Uji validitas

Penelitian ini menggunakan validitas isi, karena pengujian terhadap

isi penelitian tersebut dicapai dengan analisis rasional atau professional

judgement. Hal ini terutama dilakukan terutama dilakukan dengan cara

membandingkan antara isi aitem dengan indikator. Oleh karena itu peneliti

harus membuat skala berdasarkan blue print, yang selanjutnya

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

2. Daya Diskriminasi Aitem

Aitem dalam skala yang tidak memperlihatkan kualitas yang baik

harus disingkirkan sebelum menjadi bagian dari skala. Suatu aitem

memiliki kualitas yang baik apabila memiliki koefisien korelasi aitem total

(rix) ≥ 0,30. Dari 60 aitem yang diujicobakan terdapat 22 aitem yang gugur

karena manggunakan rix < 0,30, sehingga jumlah aitem yang sahih menjadi

hanya 38 aitem. Hal ini tidak sesuai dengan harapan peneliti karena terlalu

banyak aitem yang gugur. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih

tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan

untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 –menjadi 0,25 misalnya-

sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai (Azwar, 2000).

Menurunkan batasan rix di bawah 0,20 sangat tidak disarankan, menurut

Thorndike, indeks kurang dari 0,20 dapat langsung dibuang, ahli lain, yaitu

Ebel menyatakan indeks kurang dari 0,20 termasuk jelek dan harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

55

dibuang (Supratiknya, 1999). Maka dari itu peneliti mengambil jalan

tengah dengan menurunkan batasan rix ≥ 0,30 menjadi rix ≥ 0,25 sehingga

terdapat 15 aitem yang gugur dan 45 aitem yang sahih dengan daya

diskriminasi aitem berkisar antara 0,028 sampai dengan 0,582.

Tabel.4 Proporsi sebaran aitem yang gugur setelah uji coba

Aspek sikap Kognitif Afektif Konatif

Aspek tata

krama favorable Unfavo- rabel

favorable Unfavo- rabel

favorable Unfavo- rabel

Jum lah

Tatanan bahasa

1, 5*, 18, 19, 30

40, 42, 44, 47,

50

2, 4, 12, 25, 29

60*, 55, 51, 41,

33*

7, 13, 17, 22, 28

54, 48, 43, 37,

34 9 8 10

27 Gerak tubuh

16, 20, 21, 23, 35*

6*, 9*, 11*, 14,

27

32, 24*, 38, 39*,

45*

58*, 57, 53, 49*,

46

3*, 8, 10, 15, 36*

26*,31, 52,56,

59 6 5 7

18

15 13 17 45

Keterangan :* = aitem gugur

3. Uji Reliabilitas

Reliabilitas data hasil uji coba skala terthadap kedua kelompok tersebut

dianalisis menggunakan program SPSS for windows versi 13.0 dengan

reliability analysis model alpha. Analisis reliabilitas tersebut menghasilkan

koefisien reliabilitas alpha sebesar 0,890 untuk 60 aitem. Apabila skala

tersebut dikurangi skala yang gugur maka koefisien reliabilitas alpha menjadi

sebesar 0,896 untuk 45 aitem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

56

4. Uji asumsi analisis data

Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan uji-t, terlebih dahulu dilakukan

uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji ini dilakukan

untuk mendapatkan kesimpulan yang tidak menyimpang dari penelitian.

a. Uji normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji normalitas One-

Sample Kolmogorov Smirnov Test. Apabila p > 0,05, maka tidak ada

perbedaan antara sebaran skor partisipan penelitian dengan sebaran skor

partisipan pada populasi, sehingga sebaran dikatakan normal. Sebaliknya

apabila p<0,05, maka sebaran dinyatakan tidak normal.

Untuk skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati

orang tua pada remaja desa dan kota diperoleh p sebesar 0,818. Oleh

karena perolehan p > 0, 05 maka distribusi skor sikap terhadap tata krama

Jawa dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan kota dapat

dinyatakan normal.

Uji normalitas terhadap skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam

menghormati orang tua pada remaja desa menghasilkan p sebesar 0,331

sedangkan skor sikap terhadap tata karma Jawa dalam menghormati orang

tua pada remaja kota menghasilkan p sebesar 0,703. Perolehan skor kedua

kelompok tersebut menghasilkan p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

distribusi skor sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang

tua pada masing-masing kelompok adalah normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

57

b. Uji homogenitas

Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah varians dari sampel

yang akan diuji sama. Dari penghitungan dengan menggunakan levene’s

test for equality of variance diperoleh p sebesar 0,058 atau p > 0,05,

sehingga varians tersebut dikatakan homogen.

Uji normalitas dan homogenitas menunjukkan bahwa sebaran skor

pada penelitian ini adalah normal dan homogen, sehingga syarat untuk

melakukan uji-t terpenuhi.

5. Uji Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan

analisa compare means untuk Independent-sample T-test, dengan taraf

signifikansi 5% (two tailed) yang berarti adanya kepercayaan terhadap

kebenaran hipotesis penelitian ini sebesar 95%.

Uji-t adalah cara untuk menguji adanya perbedaan mean antara sifat

atau keadaan atau tingkah laku kedua kelompok yang diperbandingkan

pada penelitian ini, uji-t digunakan untuk mengukur apakah ada perbedaan

sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua antara

remaja desa dan kota. Alat bantu yang digunakan adalah program SPSS for

windows version 13.0.

Uji hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan hipotesis penelitian

ini yang berbunyi “Ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota”. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

58

perhitungan terhadap uji hipotesis dengan uji-t yang dapat dilihat pada

lampiran diringkas dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5. Ringkasan uji-t

Perbedaan Sikap Terhadap Tata Krama Jawa dalam Menghormati Orang Tua Pada Remaja Desa dan Remaja Kota

Kelompok N Rerata SD db t p keterangan

Remaja desa

61 140,98 11,357

Remaja kota

61 138,52 14,616

120

1,038

0,302

Tidak

signifikan

Taraf signifikansi 5% (two tailed) Keterangan: N = jumlah subjek SD = Standar Deviasi Db = derajad kebebasan t = hasil perhitungan uji-t p = probabilitas Berdasarkan perhitungan uji-t yang dapat dilihat ringkasannya di

tabel 6, tampak bahwa nilai p> 0,05. Hal ini berarti H0 diterima, sehingga

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa

dalam menghormati orang tua pada remaja desa dan remaja kota.

Meskipun rata-rata skor remaja desa dan remaja kota menunjukkan

perbedaan (140,98 untuk remaja desa dan 138,52 untuk remaja kota)

namun perbedaan tersebut tidak cukup signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

59

6. Kategori Skor Penelitian

Angket terdiri dari 45 aitem dengan skor jawaban 1-4, sehingga skor

tertinggi teoritik adalah 4x45 = 180 dan terendah teoritik 1x45 = 45. Mean

teoritik diperoleh sebesar 0,5x(180+45) = 112,5. Untuk mengetahui

signifikansi perbedaan antara mean empiris dengan teoritis digunakan one

sample t-test.

Tabel 6 Ringkasan Uji-t

Kelompok N Rerata Empiris

Rerata teoretis

t p Keterangan

Remaja desa 61 140,98 112,5 19,588 0,00 Signifikan Remaja kota 61 138,52 112,5 13,907 0,00 Signifikan

Total 122 139,75 112,5 22,993 0,00 Signifikan

Dari hasil analisis uji-t pada masing-masing kelompok remaja desa dan

kota terdapat hasil p=0.00 (p<0,05). Hal ini menunjukkan ada perbedaan

antara mean empiris dan teoritis. Dengan demikian dapat diketahui bahwa

mean empiris secara signifikan lebih besar dari mean teoritik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa sikap kelompok remaja desa dan remaja kota terhadap

tata krama Jawa dalam menghormati orang tua cenderung positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

60

C. Pembahasan

Berdasarkan uji hipotesis menggunakan perhitungan uji-t diatas tampak

bahwa H0 diterima (p>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis

penelitian ini yang berbunyi “ada perbedaan sikap terhadap tata krama Jawa

dalam menghormati orang tua antara remaja desa dan remaja kota” tidak

terbukti secara signifikan, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan

sikap terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang tua antara remaja

desa dan remaja kota.

Hipotesis penelitian ini menjadi tidak terbukti dapat disebabkan oleh

tingginya apresiasi masyarakat di Yogyakarta yang menjadi subjek penelitian

ini terhadap nilai-nilai budaya Jawa. Yogyakarta merupakan wilayah budaya

pedalaman dimana budaya Jawa pedalaman ini mempunyai adat dan tradisi

yang bersumber dari Kraton (Ariyani dkk., 2002). Selain itu, ada keunikan

dari kota Yogyakarta dimana pada masing-masing kabupaten pusat kotanya

tidak terletak pada pusat keramaian dan keramaiannya terpusat pada satu

wilayah yaitu mendekati kraton. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi peneliti

dalam pembatasan wilayah desa dan kota pada penelitian ini.

Tidak terbuktinya hipotesis dalam penelitian ini didukung oleh penelitian

serupa yang dilakukan oleh Ariyani, dkk. (2002) terhadap siswa-siswi SMU

dan SMK yang terdapat di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Penelitian tersebut menyebutkan hampir 90% responden penelitiannya

mengatakan bahwa tata krama masih sangat penting bagi kehidupan sekarang

dan seterusnya, dan tata krama sangat diperlukan sebagai pedoman, tuntunan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

61

dan dasar berpijak dalam perilaku. Remaja desa dan remaja kota

mendapatkan pembinaan mengenai tata krama Jawa dalam menghormati

orang tua dengan baik. Remaja kota mendapatkan pembinaan tata krama

Jawa dalam menghormati orang tua yang baik dikarenakan kedekatannya

dengan Kraton sebagai sumber adat dan tradisi sehingga menjadi tidak

berbeda dengan keadaan di desa.

Melalui signifikansi perbedaan antara mean empirik dan mean teoretik

pada kedua kelompok subjek, ditemukan bahwa mean empirik kedua subjek

(desa sebesar 140,98 dan kota sebesar 138,52) memiliki skor yang lebih

tinggi secara signifikan daripada mean empiris (112,5) dengan p<0,05

(p=0.00). Hal ini menunjukkan bahwa remaja Jawa baik yang di desa maupun

di kota memiliki sikap yang cenderung positif terhadap tata krama Jawa

dalam menghormati orang tua. Hal ini dapat diartikan bahwa remaja desa

maupun kota mampu mempersepsikan, memaknai, muatan-muatan

emosi/perasaannya serta kecenderungannya untuk berperilaku terhadap tata

krama Jawa dalam menghormati orang tua dengan baik.

Faktor lain yang menyebabkan remaja Jawa baik yang di desa maupun di

kota memiliki sikap yang cenderung positif terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua adalah faktor kemandirian subjek terhadap orang

tuanya. Artinya, subjek dalam penelitian ini masih tergantung pada orang tua

untuk memenuhi berbagai kebutuhannya sehingga subjek belum memiliki

kemandirian untuk lepas dari orang tua. Disisi lain, apabila anak melakukan

hal-hal yang dianggap kurang sopan maka secara langsung akan mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

62

teguran dari orang tua. Anak yang membantah atau membangkang terhadap

teguran atau perintah orang tua, dianggap anak yang tidak tahu adat atau

sopan-santun (Taryati dkk., 1995). Maka dari itu agar dapat terpenuhi

kebutuhannya akan penerimaan dari orang tua, sikap remaja desa dan remaja

kota cenderung positif terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang

tua. Hal ini dapat dijelaskan melalui bagian dari fungsi sikap yang diberikan

oleh Katz (dalam Azwar, 2005 dan Walgito, 1991) yang salah satunya adalah

fungsi manfaat. Individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang

dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif

terhadap hal-hal yang dirasanya akan merugikan dirinya. Dalam pergaulan

sosial, sikap yang sesuai akan memungkinkan seseorang untuk memperoleh

persetujuan sosial dari orang di sekitarnya. Pernyataan sikap tertentu akan

dihargai oleh orang-orang yang dianggap penting seperti orang tua. Dengan

kata lain, sikap yang cenderung positif terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua akan dihargai oleh orang tua dan membuat subjek

merasa diterima.

Sikap remaja desa dan remaja kota terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua terbentuk atas beberapa faktor pembentukan sikap.

Uraian tentang faktor pembentukan sikap yang diungkapkan oleh Azwar

(2005) di bawah ini memberikan gambaran bahwa sikap terhadap tata krama

Jawa dalam menghormati orang tua sebagai objek sikap dalam penelitian ini

terbentuk atau dihasilkan dari proses interaksi sosial yang dialami individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

63

Faktor pembentuk sikap yang pertama adalah pengaruh orang lain yang

dianggap penting. Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara

komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita

anggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap

gerak tingkah dan pendapat kita, seorang yang tidak ingin kita kecewakan,

atau seorang yang berarti khusus bagi kita (significant others), akan banyak

mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu. Dalam hal ini orang

yang dianggap penting bagi remaja adalah orang tua. Orang tua akan banyak

mempengaruhi pembentukan sikap terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua pada remaja.

Faktor pembentuk sikap yang kedua adalah pengaruh kebudayaan.

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar

terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya yang

mempunyai norma ketat bagi tata krama Jawa, sangat mungkin kita akan

mempunyai sikap yang mendukung terhadap tata krama Jawa dalam

menghormati orang tua. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis

pengarah sikap remaja terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah

mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang

menjadi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota

kelompok masyarakat asuhannya.

Faktor yang ketiga adalah lembaga pendidikan dan lembaga agama.

Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

64

pengertian dan konsep moral serta tata krama dalam diri individu.

Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh

dan yang tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya termasuk ajaran-ajaran tentang tata krama

dalam menghormati orang tua.

Di dalam pembahasan ini peneliti juga perlu mengungkapkan mengenai

kelemahan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Kelemahan

tersebut terletak pada kurangnya kontrol terhadap tempat tinggal subjek.

Peneliti tidak memiliki data mengenai alamat tempat tinggal pada masing-

masing subjek, sehingga tidak diketahui apakah subjek adalah benar-benar

remaja desa meskipun bersekolah di desa dan begitu pula sebaliknya, apakah

subjek adalah benar-benar remaja kota meskipun bersekolah di kota.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa:

Berdasarkan kategorisasi subjek menunjukkan secara keseluruhan remaja

desa dan remaja kota memiliki sikap yang positif terhadap tata krama Jawa

dalam menghormati orang tua. Berdasarkan uji hipotesis tidak terdapat

perbedaan sikap antara remaja desa dan remaja kota terhadap tata krama Jawa

dalam menghormati orang tua. Ditunjukkan berdasarkan besarnya nilai p dari

hasil uji-t (p= 0,302), dimana p> 0,05.

B. Saran

1. Penelitian selanjutnya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata sikap remaja terhadap tata

krama dalam menghormati orang tua cenderung tinggi. Akan tetapi hasil ini

masih terbatas pada lingkup wilayah Yogyakarta. Dengan keterbatasan ini

diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya agar dapat

melakukan penelitian serupa pada daerah-daerah lain yang mungkin dapat

menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Selain itu, peneliti merasa penelitian

ini masih memiliki kelemahan terutama pada kurangnya kontrol terhadap

tempat tinggal subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

66

2. Bagi orang tua dan praktisi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga

mengenai sikap remaja terhadap tata krama Jawa dalam menghormati orang

tua di Yogyakarta, sehingga dapat menjadi contoh nyata dalam penanaman

dan pembinaan nilai-nilai budaya Jawa khususnya dalam hal tata krama. Pola

asuh orang tua dalam hal tata krama di Yogyakarta dapat menjadi acuan

dalam penanaman dan pembinaan nilai-nilai tata krama budaya Jawa bagi

orang tua maupun praktisi pendidikan di daerah lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

67

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., dkk. (1991). Psikologi Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.

Anonim., (1997). Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Delta Pamungkas.

Ariani, dkk. (2002). Tata krama Suku Bangsa Jawa di Kabupaten Sleman

Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta.

Atkinson, dkk. (2001). Pengantar Psikologi: Edisi Kesebelas Jilid 1. Batam.

Interaksara. Azwar.( 2000). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. (2005). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bintarto, R. www.organisasi.org. Diakses tanggal 22 Maret 2007. Chaplin. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. (terj). Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. Daljoeni, N. (1997). Seluk Beluk Masyarakat Kota. Bandung: Alumni.

Denprita, Dite. (2005). Gaya Hidup Hedonis Remaja Desa Sebuah Studi Deskriptif di Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Eagly & Chaiken. (1993). www.sun.science.wayne.edu. Diakses tanggal 9

Oktober 2003. Faisal, Sanapiah. (1981). Menggalang Gerakan Bangun Diri Masyarakat Desa.

Surabaya. Usaha Nasional. Gerungan, W. A., (1988). Psychologi-Sosial Suatu Ringkasan. Bandung: PT

Eresco. Gunarsa, Singgih. (1982). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

68

Handayani, Rini. (2000). Hubungan Harga Diri dan Jenis Kelamin Dengan Perilaku Konformitas Pada Remaja Desa. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Herdiyani, Rena. (2004). www.jokosupriyanto.com. Diakses tanggal 6 Juni 2007.

Huffman, Karen.(2000). Psychology in Action: Fifth Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.

Hurlock. (1994). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Jahoda, Marie & Warren, Neil. (1970). Attitudes Selected Readings. England:

Penguin Books Ltd. Harmonds Worth, Middlesex. Khairudin, H. (1992). Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Liberty. Lindgren, Henry Clay. (1969). Social Psychology. Sydney: John Wiley and Sons,

Inc. Mar’at. Prof., Dr. (1981). “Sikap Manusia” Perubahan Serta Pengukurannya.

Bandung: Ghalia Indonesia. Marbun B.N. (1988). Proses Perkembangan Desa Menyongsong Tahun 2000

(edisi revisi), Jakarta: Penerbit Erlangga. Monks, F. J., Knoers. A. M. P., & Hadinoto, SR., (1999). Psikologi

Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Mulder, Niels. (1985). Pribadi dan Masyarakat di Jawa. Jakarta. Sinar Harapan. Nas, P.J.M. (1984). Kota di Dunia Ketiga:Pengantar Sosiologi Kota. Jakarta.

Bhratara Karya Aksara. Purwadi. (2005). Belajar Bahasa Jawa Krama Inggil. Yogyakarta: Hanan

Pustaka. Sarwono, Sarlito W., (1989). Psikologi Remaja, Jakarta: Rajawali Press. Sears. D.O. (1991). Psikologi sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga. Setiawan, Edi, & Harmanto, G. (2001). Geografi Untuk SMU Kelas II: Edisi 3

cet. 7. Bandung: Grafindo Media Pratama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

69

Sherif & Sherif. (1956). An Outline of Social Psychology. New York: Harper & Brothers.

Sugiyanto. (1981). Ciri Sifat Pemuda Desa di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. Sukari, dkk., (1992). Dampak Masuknya Media Komunikasi Terhadap Kehidupan

Masyarakat Pedesaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Supratiknya. (1999). Reader: Konstruksi Tes. Tidak diterbitkan. Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma. Swalem, I Gusti Ketut. (1987). Pembangunan Desa. Semarang. Satya Wacana. Swastika. (2003). www.kunci.or.id/esai/12/anak_kota. Diakses tanggal 22 Maret

2007. Taryati, dkk. 1995. Pembinaan budaya dalam Lingkungan Keluarga Daerah

Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Walgito, Bimo. (1991). Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Yogyakarta. Andi

Offset. Wijayanti, Irmina. (2005). Sikap Remaja Jawa Terhadap Nilai Rukun dan Hormat

Dalam Tradisi Jawa. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Zanden, James W. Vander. (1984). Social Psychology. New York: Random

House.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LAMPIRAN A Data Penelitian Kelompok Remaja Desa dan

Kelompok Remaja Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

subjek Aitem1 Aitm2 Aitm3 Aitm4 Aitm5 Aitm6 Aitm7 Aitm8 Aitm9 Aitm10 Aitm11 Aitm12 Aitm13 Aitm14 Aitm15 Aitm16 Aitm17 Aitm18 Aitm19 Aitm20 Aitm21 Aitm221 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 32 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 23 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 44 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 45 4 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 36 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 37 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 2 38 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 4 4 29 3 1 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 310 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 211 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 412 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 213 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 314 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 315 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 316 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 317 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 318 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 119 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 420 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 221 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 322 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 323 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 324 3 4 2 2 2 4 2 3 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 225 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 426 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 327 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 328 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 429 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 230 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 4 231 4 2 3 1 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 432 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 333 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 334 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 435 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 336 4 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 337 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 238 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 1 3 339 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 3 2 440 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 241 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 442 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 343 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 344 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 245 2 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 2 4 1 3 2 3 3 3 4 246 3 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 2 1 4 4 4 4 1 1 347 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 348 4 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 349 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 1 3 3 3 4 4 350 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 351 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 252 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 353 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 454 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 4 1 1 355 4 4 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 2 356 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 357 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 358 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 359 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 2 4 2 3 3 2 1 260 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 361 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3

Data Kelompok Remaja Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Aitm23 Aitm24 Aitm25 Aitm26 Aitm27 Aitm28 Aitm29 Aitm30 Aitm31 Aitm32 Aitm33 Aitm34 Aitm35 Aitm36 Aitm37 Aitm38 Aitm39 Aitm40 Aitm41 Aitm42 Aitm434 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 1 4 3 3 3 4 3 2 2 23 3 2 4 4 3 4 1 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 34 2 1 3 3 4 4 4 4 1 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 44 1 3 4 1 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 43 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 1 4 4 3 44 3 3 4 4 4 4 4 3 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 34 4 3 2 3 2 2 2 4 1 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 24 4 4 3 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2 34 3 2 4 3 4 3 4 1 4 3 4 1 3 3 1 2 4 3 2 33 3 2 2 2 4 3 3 3 4 2 4 2 3 2 3 2 2 1 1 24 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 1 14 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 14 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 33 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 1 23 1 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 1 4 3 3 3 4 3 3 33 3 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1 24 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 32 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 1 4 3 3 3 4 44 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 4 33 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 04 4 2 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 1 3 3 3 34 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 24 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 2 3 4 3 34 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 24 1 2 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 2 3 3 4 4 4 22 3 2 4 4 2 3 2 1 4 1 3 1 4 3 1 4 3 1 1 44 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 1 4 2 4 4 3 2 2 24 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 13 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 24 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 34 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 4 3 3 3 3 2 4 34 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 2 4 4 2 1 1 24 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 1 3 3 3 3 4 3 4 34 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 2 23 3 2 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 33 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 2 1 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 24 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 43 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 23 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 23 1 1 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 34 3 1 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 43 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 34 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 1 24 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 1 3 3 3 3 33 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 2 24 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 34 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 3 4 34 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 23 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 1 3 43 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 24 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 23 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 34 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Aitm44 Aitm45 Aitm46 Aitm47 Aitm48 Aitm49 Aitm50 Aitm51 Aitm52 Aitm53 Aitm54 Aitm55 Aitm56 Aitm57 Aitm58 Aitm59 Aitm60 total3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 1912 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1802 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 1 1991 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 2073 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2003 4 2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1772 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 1702 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1873 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 1841 3 3 4 4 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1572 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 1 3 2 1922 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2033 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 1913 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 1793 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1903 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 1 3 3 1963 2 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 1854 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 3 2 1953 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2142 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 1832 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 4 4 2 4 3 1942 4 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1793 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1931 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1783 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 3 3 1933 1 3 3 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 4 3 4 1783 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1993 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1921 4 4 4 1 4 1 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 1652 4 4 3 2 4 2 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 1923 1 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 1993 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 1972 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 2 2 3 3 1953 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1902 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2163 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2044 4 2 3 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 1723 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1882 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 1912 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 1962 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1742 3 3 3 2 4 1 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 1742 1 4 3 2 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 4 3 1841 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 1561 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 1734 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1773 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 4 2012 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1832 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 1882 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1952 2 3 4 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 2 1683 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1953 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1943 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2012 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1901 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 1 1763 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 4 3 2 3 3 1892 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1612 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1612 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 4 1 2 3 1 1811 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Subjek Aitm1 Aitm2 Aitm3 Aitm4 Aitm5 Aitm6 Aitm7 Aitm8 Aitm9 Aitm10 Aitm11 Aitm12 Aitm13 Aitm14 Aitm15 Aitm16 Aitm17 Aitm18 Aitm19 Aitm20 Aitm21 Aitm221 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 32 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 33 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 34 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 1 2 4 3 4 4 2 2 45 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 36 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 27 3 3 3 4 1 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 38 3 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 29 4 3 4 3 3 2 2 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 310 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 311 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 1 2 4 1 1 3 3 3 212 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 313 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 214 3 4 4 2 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 215 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 316 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 1 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 317 4 4 4 3 3 1 3 2 2 2 1 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 318 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 319 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 320 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 321 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 322 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 323 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 224 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 425 4 1 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 426 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 327 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 328 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 429 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 330 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 331 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 232 2 1 4 1 2 3 1 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 133 3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 234 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 2 1 235 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 236 4 3 4 4 2 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 337 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 238 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 339 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 340 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 341 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 242 3 1 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 343 3 4 4 2 3 1 1 4 3 1 4 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 144 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 245 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 446 3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 247 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 448 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 349 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 450 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 351 3 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 252 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 353 4 1 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 254 4 3 4 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 355 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 356 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 357 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 358 4 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 259 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 360 3 2 3 2 1 4 2 3 3 2 3 4 2 1 3 2 1 2 3 2 3 261 3 1 3 2 3 2 2 3 4 2 1 3 2 3 4 3 2 1 3 4 4 2

Data Kelompok Remaja Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Aitm23 Aitm24 Aitm25 Aitm26 Aitm27 Aitm28 Aitm29 Aitm30 Aitm31 Aitm32 Aitm33 Aitm34 Aitm35 Aitm36 Aitm37 Aitm38 Aitm39 Aitm40 Aitm41 Aitm42 Aitm434 4 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 34 2 2 3 3 4 3 2 4 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 34 3 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 34 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 23 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 43 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 24 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 34 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 23 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 44 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 32 3 4 4 4 1 3 4 4 3 4 1 4 2 1 3 3 1 4 1 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 23 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 24 3 3 3 4 4 3 3 1 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 2 33 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 3 2 3 3 2 2 2 24 3 4 4 1 3 4 3 1 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 34 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 1 4 2 2 2 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 24 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 43 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 23 3 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 23 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 43 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 24 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 43 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 24 3 4 1 4 2 4 4 3 4 3 1 4 4 2 4 4 3 4 1 24 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 1 4 4 3 4 2 23 3 2 3 4 4 2 2 3 2 3 4 1 3 3 3 2 2 2 3 24 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 24 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 34 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 1 14 3 3 2 3 4 4 4 2 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 2 23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 23 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 33 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 33 4 3 4 3 1 2 3 4 3 2 2 3 4 2 4 4 3 2 1 14 4 4 3 1 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 1 3 3 4 4 3 2 34 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 34 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 1 4 3 3 3 4 4 4 43 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 34 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 1 43 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 33 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 23 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 34 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 1 3 3 3 23 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 33 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 33 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 33 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 2 2 4 2 2 2 34 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 22 3 3 3 2 2 4 2 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 2 1 22 4 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Aitm44 Aitm45 Aitm46 Aitm47 Aitm48 Aitm49 Aitm50 Aitm51 Aitm52 Aitm53 Aitm54 Aitm55 Aitm56 Aitm57 Aitm58 Aitm59 Aitm60 Total2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 1801 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 1732 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1981 3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 1543 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2041 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 1572 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2022 3 3 3 2 3 2 4 3 4 2 2 2 3 1 3 4 1813 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2094 4 4 4 4 1 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 2111 4 4 3 2 3 4 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 1583 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1851 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1802 3 4 4 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1762 3 4 4 4 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1951 4 4 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 4 2 3 2 1772 3 3 4 3 2 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 1811 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 1902 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1763 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2293 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1792 3 3 4 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 1 3 3 1912 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1762 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2163 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1872 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1722 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2102 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2072 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 2102 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2152 3 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 4 3 1562 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 3 1842 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2011 3 3 4 2 1 3 3 1 3 3 2 4 2 3 3 1 1611 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2002 2 3 3 4 1 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 1963 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1812 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1763 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1812 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1762 4 1 1 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 1652 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 2 4 4 1982 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 2 4 3 1642 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 2 1902 3 4 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2022 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 1943 3 4 4 4 1 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 2023 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 1871 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2102 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1752 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1663 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 1972 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1901 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1912 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 1811 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 1802 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1791 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 1722 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1751 3 3 4 2 3 1 4 3 3 2 2 3 4 2 3 4 1491 2 4 2 1 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LAMPIRAN B

• Uji Reliabilitas Alpha Skala Penelitian

• Uji Reliabilitas Alpha Aitem Sahih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Reliability Statistics

,890 60

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

182,86 227,245 ,467 ,887182,81 229,129 ,328 ,889183,16 230,634 ,172 ,891183,33 228,983 ,283 ,889183,03 229,784 ,236 ,890183,50 233,839 ,055 ,892183,50 227,988 ,349 ,888182,85 226,871 ,433 ,887182,80 230,407 ,280 ,889183,25 230,059 ,303 ,889183,08 232,175 ,134 ,891182,84 228,105 ,404 ,888183,28 224,732 ,490 ,887183,34 227,762 ,337 ,888183,39 227,513 ,331 ,889182,72 229,376 ,324 ,889183,19 224,320 ,551 ,886183,15 226,970 ,424 ,888182,83 227,978 ,475 ,887182,98 225,975 ,354 ,888183,04 227,296 ,332 ,889183,46 226,862 ,394 ,888182,81 228,336 ,400 ,888183,17 231,152 ,199 ,890183,55 229,936 ,251 ,889183,11 231,286 ,193 ,890182,86 228,749 ,308 ,889182,92 225,349 ,432 ,887183,07 228,532 ,352 ,888182,99 225,942 ,447 ,887183,15 227,664 ,338 ,888183,09 227,950 ,293 ,889183,53 230,796 ,226 ,890183,15 227,780 ,322 ,889183,16 227,240 ,271 ,890183,06 230,484 ,240 ,890183,43 229,587 ,268 ,889

aitem1aitem2aitem3aitem4aitem5aitem6aitem7aitem8aitem9aitem10aitem11aitem12aitem13aitem14aitem15aitem16aitem17aitem18aitem19aitem20aitem21aitem22aitem23aitem24aitem25aitem26aitem27aitem28aitem29aitem30aitem31aitem32aitem33aitem34aitem35aitem36aitem37

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Item-Total Statistics

183,10 227,742 ,347 ,888183,24 230,150 ,222 ,890183,14 223,890 ,582 ,886183,47 224,813 ,436 ,887183,80 222,974 ,436 ,887183,61 226,321 ,380 ,888184,11 227,293 ,336 ,888183,25 234,518 ,028 ,892182,98 230,496 ,286 ,889182,83 229,532 ,299 ,889183,33 225,710 ,452 ,887183,16 229,984 ,234 ,890183,62 225,791 ,385 ,888182,94 229,658 ,337 ,889183,27 225,951 ,452 ,887182,97 228,197 ,419 ,888183,32 223,690 ,527 ,886183,45 226,812 ,359 ,888183,00 229,074 ,321 ,889183,02 230,024 ,290 ,889183,59 230,872 ,173 ,891182,95 229,865 ,336 ,889183,34 229,547 ,233 ,890

aitem38aitem39aitem40aitem41aitem42aitem43aitem44aitem45aitem46aitem47aitem48aitem49aitem50aitem51aitem52aitem53aitem54aitem55aitem56aitem57aitem58aitem59aitem60

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Reliability Statistics

,896 45

Cronbach'sAlpha N of Items

Item-Total Statistics

136,73 163,951 ,486 ,893136,68 166,021 ,314 ,895137,20 165,432 ,295 ,895137,37 163,755 ,412 ,893136,72 164,335 ,405 ,893137,12 166,985 ,277 ,895136,70 165,367 ,376 ,894137,15 161,284 ,534 ,892137,20 164,974 ,318 ,895137,26 164,939 ,303 ,895136,59 166,211 ,312 ,895137,06 160,964 ,598 ,891137,02 163,272 ,468 ,893136,70 165,089 ,457 ,893136,84 164,562 ,284 ,895136,91 166,248 ,229 ,896137,33 162,586 ,467 ,893136,68 165,079 ,405 ,894137,42 167,022 ,220 ,896136,73 166,563 ,246 ,896136,79 161,376 ,496 ,892136,94 164,782 ,384 ,894136,86 162,303 ,493 ,892137,02 165,091 ,309 ,895136,96 165,329 ,265 ,896137,02 163,818 ,365 ,894137,30 165,287 ,320 ,895136,97 164,941 ,329 ,894137,01 160,653 ,626 ,891137,34 161,068 ,491 ,892137,66 159,365 ,488 ,892137,48 163,177 ,392 ,894137,98 163,206 ,389 ,894

aitem1aitem2aitem4aitem7aitem8aitem10aitem12aitem13aitem14aitem15aitem16aitem17aitem18aitem19aitem20aitem21aitem22aitem23aitem25aitem27aitem28aitem29aitem30aitem31aitem32aitem34aitem37aitem38aitem40aitem41aitem42aitem43aitem44

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Item-Total Statistics

136,85 167,119 ,276 ,895136,70 166,858 ,255 ,895137,20 162,573 ,470 ,892137,49 162,731 ,395 ,894136,81 166,534 ,318 ,895137,14 163,047 ,456 ,893136,84 165,345 ,397 ,894137,19 160,220 ,580 ,891137,32 163,178 ,392 ,894136,87 165,867 ,314 ,895136,89 166,889 ,269 ,895136,82 167,009 ,296 ,895

aitem46aitem47aitem48aitem50aitem51aitem52aitem53aitem54aitem55aitem56aitem57aitem59

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LAMPIRAN C

Data Penelitian Sahih Kelompok Remaja Desa

dan Kelompok Remaja Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Subjek aitem1 aitem2 aitem4 aitem7 aitem8 aitem10 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem251 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 32 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 23 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 35 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 36 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 37 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 2 2 3 4 38 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 3 4 4 2 4 49 3 1 2 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 3 4 210 3 3 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 211 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 312 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 413 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 314 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 315 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 316 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 317 3 1 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 218 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 3 419 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 220 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 221 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 322 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 323 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 224 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 2 4 225 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 326 4 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 327 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 328 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 2 2 4 4 229 3 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 2 2 2 230 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3 4 4 2 4 231 4 2 1 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 432 4 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 233 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 334 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 335 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 336 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 237 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 238 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 1 3 3 4 339 4 2 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 3 2 4 4 340 4 4 4 1 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 241 3 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 342 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 343 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 344 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 2 3 245 2 3 3 1 3 4 3 2 4 1 3 2 3 3 3 4 2 3 246 3 1 3 3 3 2 2 4 2 1 4 4 4 4 1 1 3 3 147 3 4 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 148 4 2 3 3 1 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 249 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 1 3 3 3 4 4 3 4 350 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 351 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 252 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 453 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 354 4 4 4 3 4 3 3 3 1 3 4 4 4 4 1 1 3 4 455 4 4 3 4 1 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 2 3 4 256 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 357 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 358 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 259 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 3 2 1 2 4 260 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 461 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3

Data Sahih Kelompok Remaja Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 aitem31 aitem32 aitem34 aitem37 aitem38 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 aitem46 aitem47 aitem48 aitem50 aitem514 3 3 3 4 4 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 44 3 4 1 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 43 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 31 4 3 4 4 2 4 4 4 3 1 4 4 1 4 4 4 3 43 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 44 4 4 4 3 1 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 33 2 2 2 4 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 34 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 2 43 4 3 4 1 4 4 3 1 4 3 2 3 3 4 4 3 3 42 4 3 3 3 4 4 2 3 2 1 1 2 1 3 4 4 1 24 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 1 1 2 3 3 3 3 44 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 1 2 4 4 4 3 33 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 43 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 4 4 2 3 4 4 2 1 2 3 4 4 3 3 43 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 34 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 1 2 4 4 4 3 3 44 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 43 4 4 3 3 4 4 1 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 34 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 33 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 2 3 34 4 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 34 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 1 3 4 3 2 34 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 4 3 3 2 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 44 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 43 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 34 2 3 2 1 4 3 3 1 3 1 1 4 1 4 4 1 1 44 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 2 2 4 3 2 2 33 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 1 3 3 4 2 4 34 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 43 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 44 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 33 4 2 3 3 2 3 2 4 2 1 1 2 4 2 3 4 3 33 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 34 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 34 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 43 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 1 43 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 3 32 3 3 3 2 3 3 4 2 2 2 2 2 1 3 4 3 2 34 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 4 4 3 2 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 43 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 24 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 34 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 1 2 2 4 4 4 2 44 3 3 4 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 3 3 4 4 43 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 33 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 34 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 43 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 44 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 2 2 1 4 3 3 2 34 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 3 2 33 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 33 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 34 4 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 1 3 4 3 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

aitem52 aitem53 aitem54 aitem55 aitem56 aitem57 aitem59 Total 3 3 3 2 3 4 4 1432 3 3 3 3 3 3 1323 4 4 4 3 3 4 1564 4 4 4 2 4 4 1603 3 3 3 3 3 3 1532 3 2 1 2 2 2 1323 3 2 2 3 3 4 1203 3 3 2 4 4 3 1414 3 3 4 4 4 4 1412 3 2 3 2 3 3 1163 3 3 1 3 4 3 1483 3 3 3 3 3 4 1523 3 4 3 3 4 3 1433 3 2 3 3 3 3 1343 3 3 3 3 3 3 1423 3 3 1 3 4 3 1503 3 4 3 3 4 4 1433 3 3 3 3 4 3 1493 4 4 4 3 3 3 1654 4 4 3 4 3 4 1393 3 2 2 4 4 4 1482 3 2 3 2 3 3 1374 4 4 3 4 4 3 1483 3 2 2 3 3 3 1293 3 3 3 4 1 3 1461 3 3 3 2 3 3 1353 3 3 3 4 3 3 1504 4 4 4 4 4 4 1543 4 2 4 4 4 3 1184 4 2 3 4 4 4 1413 4 4 3 4 4 4 1513 4 3 3 4 3 3 1483 3 2 3 4 2 3 1463 3 3 3 3 3 3 1424 4 4 4 4 4 4 1644 4 2 3 4 4 4 1512 4 2 2 3 3 3 1293 3 3 3 3 3 3 1403 3 3 3 4 4 4 1454 4 3 3 4 3 3 1453 3 3 2 3 3 3 1323 4 4 3 3 3 3 1303 4 3 2 4 3 4 1403 2 2 2 2 3 3 1143 3 4 2 3 3 4 1264 4 4 4 4 4 3 1423 3 4 4 4 4 3 1513 3 3 4 4 3 3 1413 3 2 2 3 3 4 1403 3 3 3 4 3 4 1471 3 3 3 3 3 3 1243 3 4 3 3 3 4 1473 4 3 3 3 3 3 1484 4 3 4 4 4 3 1554 4 4 3 4 4 4 1453 2 2 1 2 3 3 1341 3 3 3 4 3 3 1422 2 2 3 3 3 3 1193 3 3 3 2 3 3 1244 3 3 3 4 1 3 1363 3 2 4 3 3 4 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Subjek aitem1 aitem2 aitem4 aitem7 aitem8 aitem10 aitem12 aitem13 aitem14 aitem15 aitem16 aitem17 aitem18 aitem19 aitem20 aitem21 aitem22 aitem23 aitem251 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 22 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 23 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 34 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 4 3 4 4 2 2 4 4 25 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 3 36 2 4 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 2 3 27 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 38 3 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 39 4 3 3 2 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 410 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 311 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 4 1 1 3 3 3 2 2 412 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 313 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 314 3 4 2 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 215 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4 316 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 317 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 418 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 319 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 320 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 321 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 322 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 323 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 324 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 425 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 326 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 327 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 328 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 329 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 330 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 331 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 232 2 1 1 1 4 3 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 1 4 433 3 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 334 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 1 2 3 235 3 3 3 1 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 336 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 337 4 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 4 338 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 339 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 440 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 241 4 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 242 3 1 2 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 343 3 4 2 1 4 1 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 1 3 344 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 4 4 4 4 2 4 445 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 346 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 247 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 348 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 349 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 250 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 251 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 252 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 353 4 1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 254 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 355 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 256 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 357 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 258 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 259 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 360 3 2 2 2 3 2 4 2 1 3 2 1 2 3 2 3 2 2 361 3 1 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 1 3 4 4 2 2 2

Data Sahih Kelompok Remaja Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

aitem27 aitem28 aitem29 aitem30 aitem31 aitem32 aitem34 aitem37 aitem38 aitem40 aitem41 aitem42 aitem43 aitem44 aitem46 aitem47 aitem48 aitem50 aitem514 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 33 4 3 2 4 1 3 3 3 3 2 2 3 1 3 4 2 2 34 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 43 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 34 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 43 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 34 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 33 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 2 2 3 3 2 2 43 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 44 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 44 1 3 4 4 3 1 1 3 1 4 1 2 1 4 3 2 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 4 3 3 4 4 2 2 2 2 1 3 4 2 2 33 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 2 34 4 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 4 4 1 44 4 4 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 1 4 3 2 2 31 3 4 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 34 3 3 4 2 4 1 2 2 3 3 2 2 1 3 4 3 4 43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 44 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 34 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 43 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 33 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 43 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 34 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 34 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 4 4 2 2 44 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 42 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 44 2 4 4 3 4 1 2 4 3 4 1 2 2 3 3 3 3 34 3 2 4 3 4 3 1 4 3 4 2 2 2 4 4 3 4 44 4 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 3 4 2 3 34 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 4 4 1 43 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 34 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 1 1 3 3 3 2 2 33 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 33 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 33 2 3 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 1 1 2 2 34 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 43 1 2 3 4 3 2 2 4 3 2 1 1 2 4 3 3 3 31 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 44 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 1 44 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 44 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 44 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 34 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 1 4 1 4 4 3 4 43 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 2 33 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 34 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 44 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 34 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 1 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 4 3 2 34 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 3 3 4 3 34 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 4 3 2 34 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 34 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 22 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 4 2 1 44 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 4 2 1 2 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

aitem52 aitem53 aitem54 aitem55 aitem56 aitem57 aitem59 Total 3 3 3 2 4 3 3 1343 4 3 2 3 3 3 1313 4 3 3 3 3 4 1471 3 2 2 3 3 3 1123 4 4 3 3 4 4 1503 2 2 2 2 3 2 1144 4 4 3 3 3 3 1533 4 2 2 2 3 3 1354 4 4 3 3 4 4 1584 4 3 3 4 4 2 1613 4 1 2 3 3 3 1143 3 3 3 3 3 3 1373 4 3 2 3 3 3 1342 3 2 3 3 3 3 1273 4 4 4 4 4 4 1483 4 2 2 3 4 3 1343 4 2 3 2 3 3 1383 3 3 2 3 3 4 1412 3 2 3 3 3 3 1313 4 4 4 4 4 4 1733 3 4 4 4 3 3 1363 2 2 3 3 3 3 1483 3 3 3 3 3 3 1314 4 4 4 4 4 4 1663 3 3 3 3 3 3 1393 3 2 3 3 3 3 1304 4 3 4 4 4 3 1553 3 3 3 3 3 3 1544 4 3 3 3 4 3 1563 3 4 2 4 4 4 1612 2 2 2 2 3 4 1144 4 3 2 3 4 4 1344 4 3 3 4 3 4 1491 3 3 2 4 2 3 1223 4 3 3 4 3 4 1453 4 4 3 4 3 4 1513 3 3 2 3 4 3 1332 3 2 2 3 3 2 1333 3 3 3 4 3 3 1393 3 3 4 4 3 3 1312 4 3 2 3 4 4 1184 4 4 1 3 3 4 1472 3 2 2 4 3 4 1163 3 3 3 4 3 4 1433 3 4 3 3 3 4 1524 4 3 4 3 4 4 1463 4 4 4 4 3 4 1603 3 3 3 3 4 4 1403 4 4 3 4 4 4 1553 3 3 3 3 3 3 1333 3 3 3 3 3 3 1203 3 3 4 3 4 4 1473 3 3 3 3 3 3 1403 3 3 3 3 3 3 1453 3 3 3 4 2 3 1354 3 3 2 3 3 3 1363 3 3 4 3 3 3 1373 3 2 2 4 3 3 1253 3 3 3 3 3 3 1343 3 2 2 3 4 3 1053 3 3 2 4 3 3 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LAMPIRAN D Analisa Statistik: Perbedaan Sikap Terhadap Tata

Krama Jawa Dalam Menghormati Orang Tua

Pada Remaja Desa dan Remaja Kota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

122139,7513,092

,057,049

-,057,633,818

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

DesaKota

Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

61140,9811,357

,121,058

-,121,947,331

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Desa

Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

61138,5214,616

,090,050

-,090,705,703

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Kota

Test distribution is Normal.a. Calculated from data.b.

Page 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

T-Test

Group Statistics

61 140,98 11,357 1,45461 138,52 14,616 1,871

Daerahdesakota

DesaKotaN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Independent Samples Test

3,669 ,058 1,038 120 ,302 2,459 2,370 -2,233 7,151

1,038 113,098 ,302 2,459 2,370 -2,236 7,154

Equal variancesassumedEqual variancesnot assumed

DesaKotaF Sig.

Levene's Test forEquality of Variances

t dfSig.

(2-tailed)Mean

DifferenceStd. ErrorDifference Lower Upper

95% ConfidenceInterval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

T-Test

One-Sample Statistics

61 140.98 11.357 1.454DesaN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

One-Sample Test

19.588 60 .000 28.484 25.57 31.39Desat df Sig. (2-tailed)

MeanDifference Lower Upper

95% Confidence Intervalof the Difference

Test Value = 112.5

T-Test

One-Sample Statistics

61 138.52 14.616 1.871KotaN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

One-Sample Test

13.907 60 .000 26.025 22.28 29.77Kotat df Sig. (2-tailed)

MeanDifference Lower Upper

95% Confidence Intervalof the Difference

Test Value = 112.5

T-Test

One-Sample Statistics

122 139.75 13.092 1.185DesaKotaN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

One-Sample Test

22.993 121 .000 27.254 24.91 29.60DesaKotat df Sig. (2-tailed)

MeanDifference Lower Upper

95% Confidence Intervalof the Difference

Test Value = 112.5

Page 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

LAMPIRAN E

• Skala Penelitian

• Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

SKALA SIKAP TERHADAP TATA KRAMA JAWA DALAM MENGHORMATI ORANG TUA

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

Petunjuk Pengisian

Tuliskan identitas anda pada lembar petunjuk pengisian

Usia :

Suku : Jawa/ bukan Jawa (coret yang tidak perlu)

Berikut ini akan disajikan beberapa pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta

untuk mengemukakan apakah pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda untuk mengemukakan apakah pernyataan

tersebut sesuai dengan diri anda, dengan cara memberi tanda silang (X)atau centang ( ) pada alternatif jawaban yang

tersedia. Yaitu:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah, karena itu

pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda.

Usahakan agar tidak ada satupun pernyataan yang terlewatkan.

Selamat Mengerjakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

No. Aitem SS S TS STS

1 Dalam berbicara kepada orang tua harus menggunakan bahasa krama

2 Saya merasa bangga bisa berbahasa krama kepada orang tua

3 Saya berusaha untuk tidak berbicara dengan berdiri membelakangi orang tua

4 Saya merasa malu jika tidak bisa berbahasa krama kepada orang tua

5 Menurut saya orang tua harus dihormati dengan bahasa krama

6

Menurut saya berjalan tegap di depan orang tua tidak mengurangi rasa hormat terhadap orang

tua

7 Saya menggunakan bahasa krama kepada orang tua saat bercengkrama

8 Saya akan sedikit membungkuk ketika berjalan di hadapan orang tua

9

Menurut saya menghadap orang tua dengan berkacak pinggang (methenteng) merupakan

perbuatan yang sopan-sopan saja

10 Saya sering berbicara pelan di hadapan orang tua

11

Berbicara pada orang tua dengan berdiri membelakangi mereka merupakan sikap yang boleh

saya lakukan

12 Saya merasa beruntung sekali jika orang tua saya mengajarkan bahasa krama

13 Saya sering menggunakan unggah-ungguh dalam berbahasa jawa kepada orang tua

14

Menurut saya berbicara dengan suara yang pelan di hadapan orang tua tidak harus saya lakukan

untuk menghormati orang tua

15

Saya tidak pernah mengeluarkan suara kecap, sendawa, dentingan piring, dll, saat makan

bersama orang tua

16

Menurut saya sedikit membungkuk bila berjalan di depan orang tua merupakan sikap yang perlu

saya lakukan untuk menghormati orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

No. Aitem SS S TS STS

17 Saya seringkali menjawab dengan bahasa krama ketika dipanggil orang tua

18 Menggunakan bahasa krama menunjukkan bahwa saya anak yang berbakti

19

Menurut saya bahasa krama sangat penting diajarkan dalam keluarga meskipun jaman sudah

modern

20

Menurut saya menghadap orang tua dengan berkacak pinggang (methenteng) merupakan

perbuatan yang tidak boleh saya lakukan

21

Menurut saya berbicara pada orang tua dengan berdiri membelakangi mereka merupakan sikap

yang tidak boleh saya lakukan

22 Saya menggunakan bahasa krama kepada orang tua saat mengutarakan pendapat

23

Menurut saya berbicara dengan suara yang pelan (hati-hati) di hadapan orang tua merupakan

sikap yang perlu saya lakukan untuk menghormati orang tua

24

Saya merasa malu jika mengeluarkan bunyi kecap, sendawa, dentigan piring, dll, saat makan

bersama orang tua

25 Saya merasa tidak nyaman jika menggunakan bahasa ngoko kepada orang tua

26 Saat berbicara kepada orang tua saya seringkali berdiri membelakangi mereka

27

Menurut saya mengeluarkan bunyi kecap, sendawa, dentigan piring, dll, saat makan bersama

orang tua merupakan perbuatan yang sopan-sopan saja

28 Saya selalu berbahasa krama kepada orang tua saat meminta doa restu di hari raya

29 Saya tetap merasa akrab dengan orang tua meski saya menggunakan bahasa krama

30

Menurut saya, saya bisa lebih menghormati orang tua dengan berbahasa krama daripada

berbahasa ngoko

31 Saya jarang membungkukkan badan ketika berjalan di hadapan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

No. Aitem SS S TS STS

32

Bangga rasanya jika saya bisa menunjukkan rasa hormat dengan tidak berbicara keras-keras

terhadap orang tua

33 Saya merasa kurang akrab dengan orang tua ketika menggunakan bahasa krama

34 Saya tidak menggunakan bahasa krama kepada orang tua saat meminta doa restu di hari raya

35

Menurut saya mengeluarkan bunyi kecap, sendawa, dentigan piring, dll, merupakan perbuatan

yang tidak boleh saya lakukan saat makan bersama orang tua

36 Saya tidak pernah berkacak pinggang (methenteng) saat menghadap orang tua

37 Saya tidak pernah berbahasa krama kepada orang tua saat mengutarakan pendapat

38

Saya tetap merasa nyaman saat harus membungkukkan badan ketika berjalan di depan orang

tua

39 Saya merasa sungkan bila berkacak pinggang (methenteng) ketika berhadapan dgn orang tua

40 Saya tidak perlu menggunakan bahasa krama kepada orang tua saya

41 Saya tetap merasa nyaman berbahasa ngoko kepada orang tua saya

42 Menghormati orang tua tidak harus menggunakan bahasa krama

43 Saya jarang sekali menjawab dengan bahasa krama ketika dipanggil orang tua

44

Seorang anak yang menggunakan bahasa krama pada orang tuanya belum tentu anak yang

berbakti

45 Kurang sreg (nyaman) rasanya jika membelakangi orang tua saat berbicara dengan mereka

46

Saya merasa nyaman-nyaman saja meski sering membelakangi orang tua saat berbicara dengan

mereka

47 Bahasa krama tidak perlu diajarkan dalam keluarga karena sudah ketinggalan jaman

48 Saya jarang menggunakan unggah-ungguh dalam berbahasa jawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

No. Aitem SS S TS STS

49

Saya tidak merasa sungkan berkacak pinggang (methenteng) ketika berhadapan dengan orang

tua

50

Menurut saya menghormati orang tua tidak perlu dengan berbahasa krama dengan ngoko pun

bisa

51

Saya tidak merasa beruntung jika orang tua saya mengajarkan bahasa krama, karena sangat

merepotkan

52 Saya jarang berbicara pelan di hadapan orang tua

53 Saya merasa malas saat harus membungkukan badan ketika berjalan di depan orang tua

54 Saya hampir tidak pernah berbahasa krama kepada orang tua saat bercengkrama

55 Saya tidak merasa malu meski tidak bisa berbahasa krama kepada orang tua

56

Saya sering mengeluarkan suara kecap, sendawa, dentingan piring, dll, saat makan bersama

orang tua

57 Saya tidak merasa menyesal jika berbicara keras-keras terhadap orang tua

58

Saya tidak merasa bangga meski bisa menunjukkan rasa hormat dengan tidak berbicara keras-

keras terhadap orang tua

59 Saya sering berkacak pinggang (methenteng) saat menghadap orang tua

60 Bisa berbahasa krama kepada orang tua tidak membuat saya merasa bangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PERBEDAAN SIKAP TERHA DAP TATA KRAMA JAWA DALAM ... · Wong tuwa kang ora ngudi kabecikan sarta ora ngerti marang udanagara (trapsila, unggah-ungguh) lan tata krama, kuwi sejatine

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI