10 penyakit

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata -rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak. 1 Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka kematian akibat diare adalah 2.5%. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu 1.7% dengan jumlah penderita diare adalah 3.6 61 orang. Untuk tahun 2006, penderita diare di Indonesia adalah 10.280 orang dengan angka kematian 2.5%. 2 1

Upload: ulybon

Post on 21-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: 10 PENYAKIT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diare sampai saat ini masih menjadi masalah utama di masyarakat yang

sulit untuk ditanggulangi. Dari tahun ke tahun diare tetap menjadi salah satu

penyakit yang menyebabkan mortalitas dan malnutrisi pada anak. Menurut data

World Health Organization (WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab

kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun.

Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan

angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia

dibawah 3 tahun rata -rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap

episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak

untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak.1

Untuk skala nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia

tahun 2008, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka

kematian akibat diare adalah 2.5%. Angka ini meningkat dari tahun sebelumnya,

yaitu 1.7% dengan jumlah penderita diare adalah 3.6 61 orang. Untuk tahun 2006,

penderita diare di Indonesia adalah 10.280 orang dengan angka kematian 2.5%.2

Salah satu langkah dalam pencapaian target MDG’s (Goal ke-4) adalah

menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada

2015. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas

dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih

menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian

akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana

kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat

dan tepat.3

Proses inti dari program pemberantasan diare adalah penemuan kasus diare

secara dini baik oleh petugas ataupun masyarakat. Penemuan kasus ini dilakukan

secara pasif, yaitu kasus ditemukan saat penderita datang berobat ke Puskesmas,

Posyandu, atau rumah sakit. Tujuan dari penemuan kasus dini adalah untuk

1

Page 2: 10 PENYAKIT

2

mengobati penderita diare sedini mungkin untuk mencegah penularan,

menurunkan angka kesakitan dan kematian terutama pada balita, serta mencegah

terjadinya KLB.

Puskesmas memegang peranan penting sebagai unit pelayanan kesehatan

terdepan dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang salah satunya adalah

penanganan penderita diare. Pada puskesmas Plaju menetapkan target terhadap

penemuan kasus diare di puskesmas dan kader sebesar 3265 namun pencapaianya

hanya 1915. Hal ini menunjukan belum tercapainya target pencapaian pada

puskesmas tersebut.

Sebagai dokter muda yang kelak bertugas di puskesmas maka sangat

penting untuk terjun secara langsung dan terlibat dalam kegiatan puskesmas.

Dalam kegiatan kepaniteraan klinik ilmu kesehatan masyarakat, kami mendapat

kesempatan untuk menimba ilmu di Puskesmas Plaju yang akan sangat menjadi

bekal kelak ketika bertugas di Puskesmas daerah.

Di Puskesmas Plaju ini kami mencoba untuk menganalisa dan mencari

solusi dari permasalahannya yang timbul dalam pelaksanaan program Puskesmas

Plaju dalam hal ini mengenai penemuan kasus diare oleh puskesmas dan kader

puskesmas Plaju.

Page 3: 10 PENYAKIT

3

BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PLAJU

2.1 Wilayah Kerja

Berdasarkan surat keputusan Walikota Palembang wilayah kerja Puskesmas

Plaju meliputi 7 (tujuh) Kelurahan yaitu :

1. Kelurahan Plaju Ulu

2. Kelurahan Plaju Ilir

3. Kelurahan Plaju Darat

4. Kelurahan Bagus Kuning

5. Kelurahan Talang Bubuk

6. Kelurahan Talang Putri

7. Kelurahan Komperta

Puskesmas Plaju merupakan salah satu Puskesmas Induk di kecamatan Plaju

yang mempunyai 3 Puskesmas Pembantu, dan merupakan Puskesmas

koordinator untuk kecamatan Plaju dengan luas wilayah kerja 126,5 Km2.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas Plaju

dilengkapi dengan 1 (satu) Puskesmas Keliling dan 34 Posyandu.

2.1.1 Geografi

Puskesmas Plaju terletak ditepi jalan raya utama di Jalan DI. Panjaitan

No.40. Puskesmas Plaju relatif mudah dicapai masyarakat dalam wilayah kerja

maupun masyarakat perbatasan wilayah kerja karena dilalui kendaraan umum

maupun pribadi, baik dari kalangan ekonomi yang kurang mampu sampai

menengah keatas.

Geografi wilayah kerja Puskesmas Plaju terdiri dari daerah daratan dan

sebagian kecil dipinggir sungai dan rawa. Batas wilayah kerja :

1. Utara berbatasan dengan Sungai Musi

2. Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin

3. Timur berbatasan dengan Kabupaten OKI

4. Barat berbatasan dengan Kelurahan Sentosa

Page 4: 10 PENYAKIT

4

2.1.2 Perumahan dan Bangunan

- Luas Tanah : 626 m2

- Luas Bangunan : 373 m2

2.1.3 Jenis dan Jumlah TenagaTenaga yang ada di Puskesmas Plaju termasuk 3 Puskesmas Pembantu

No Jenis Tenaga Jumlah

I

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

II

1.

2.

3.

4.

Puskesmas Induk

Dokter Umum

Dokter Gigi

Sarjana / Sarjana Muda

A. A. SKM

B. B. AKBID

C. C. AMG

Bidan

Perawat Kesehatan (SPK)

Perawat Gigi (SPRG)

Analis (SMAK)

Asisten Apoteker (SMF)

HONDA

A. AKL

B. SLTA

C. SD (Penjaga Malam)

Puskesmas Pembantu

Akper

Bidan

Perawat Kes (SPK)

HONDA

A. SLTA (Penjaga Malam)

B. SLTP (Penjaga Malam)

2 Orang

1 Orang

2 Orang

1 Orang

1 Orang

7 Orang

5 Orang

2 Orang

1 Orang

1 Orang

1 Orang

3 Orang

1 Orang

1 Orang

2 Orang

1 Orang

1 Orang

2 Orang

J U M L A H 35 Orang

Page 5: 10 PENYAKIT

5

DATA DEMOGRAFI WILAYAH KERJAPUSKESMAS PLAJU TAHUN 2012

NO D A T A

K E L U R A H A N

BK PU PI PD KOM TB TP JMLH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Jumlah Penduduk

Pddk laki-laki

Pddk Perempuan

Bayi

Balita

Bumil

Bulin

Remaja (10-19 Th)

PUS

WUS

KK

RT

RW

9863

4637

5226

198

815

227

216

1128

2959

2708

2032

31

7

19334

9765

9569

388

1599

445

423

2208

5800

5309

4821

45

16

15820

8196

7624

318

1308

364

346

1860

4746

4344

3666

43

13

11295

5937

5358

227

934

260

247

1304

3389

3102

4717

25

8

3085

1664

1421

62

255

71

68

377

926

847

821

21

6

7414

3658

3756

149

613

171

162

865

2224

2036

1536

21

7

16254

8308

7946

327

1344

374

356

1956

4876

4463

3707

32

8

83065

42165

40900

1669

6868

1912

1818

9698

24920

22809

21300

218

65

Keterangan :

BK : Bagus Kuning, PU : Plaju Ulu, PI : Plaju Ilir, PD : Plaju Darat,

Kom : Komperta, TB : Talang Bubuk, TP : Talang Putri

2.1.5 Sarana Dan Prasarana Puskesmas Plaju

Untuk memperluas jangkauan pelayanan, Puskesmas Plaju memiliki

kendaraan operasional yaitu 1 Unit kendaraan roda empat, 6 unit kendaraan roda

dua. Mulai Agustus 2004 Puskesmas Plaju telah memiliki sarana komunikasi

telepon dengan nomor (0711) 7078746

SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA

Page 6: 10 PENYAKIT

6

PUSKESMAS PLAJU

No Jenis Sarana Kesehatan Jumlah1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.

Rumah SakitPuskesmas PembantuPosyandu BalitaPosyandu LansiaPosyandu GSI (Ibu Hamil)Rumah BersalinBidan Praktek Swasta (BPS)Dokter Praktek Swasta (Dokter Umum)Dokter Praktek Swasta (Dokter Mata)Dokter Praktek Swasta (Dokter Gigi)Praktek Dokter BersamaPoskesdesBalai PengobatanApotikToko ObatOptikPengobatan TradisionalPanti RehabilitasiDukun BayiKader Posyandu BalitaKader Posyandu LansiaKader Posyandu GSI (Ibu Hamil)

233444417181347-6-231-2

170184

Page 7: 10 PENYAKIT

7

DATA KASUS PENYAKIT DIARE

PUSKESMAS PLAJU

TAHUN 2012

NO KELURAHAN

BULAN

JUMLAHJAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUS

T SEPT OKT NOP DES

1

2

3

4

5

6

7

PLAJU ULU

BAGUS KUNING

PLAJU ILIR

PLAJU DARAT

TALANG BUBUK

TALANG PUTRI

LUAR WILAYAH

7

18

5

9

4

7

5

15

20

23

28

15

27

15

5

10

6

11

3

18

4

8

7

7

15

8

12

-

12

20

15

12

16

19

2

10

11

19

5

4

10

4

12

25

17

10

15

21

10

19

13

10

12

10

7

-

30

37

33

42

32

25

-

35

38

30

36

22

300

12

45

42

40

32

25

30

7

52

57

49

52

89

71

-

250

298

254

264

243

547

59

J U M L A H 55 143 57 57 96 63 110 71 199 473 221 370 1915

DATA 10 PENYAKIT TERBANYAK MTBS

DI PUSKESMAS PLAJU

TAHUN 2012

No Nama PenyakitKelompok Umur

Jumlah0 - 11 Bulan 1 - 5 TahunLaki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Non Pneumonia

Penyakit Lainnya

Diare

Pneumonia

Peny. Kulit Infeksi

Peny. Kulit Alergi

Rongga Mulut

Conjungtivitis

Tonsilitis

Asma

525

22

49

47

15

9

6

8

-

-

393

20

15

21

17

8

7

8

1

-

920

154

95

78

40

16

15

12

22

3

894

148

87

57

37

13

16

15

13

2

2732

344

246

203

109

46

44

43

36

5

Total 681 490 1355 1282 3808

2.2 Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Plaju

Page 8: 10 PENYAKIT

8

Alur pelayanan kesehatan pada Puskesmas Plaju akan digambarkan

melalui bagan alur pelayanan menggunakan simbol-simbol flow chart.

2.2.1 Simbol Flow Chart Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Plaju

: Simbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan

yang tidak dilakukan oleh komputer)

: Simbol Punched Card Menyatakan input berasal dari kartu atau

output ditulis ke kartu

: Simbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu

program)

: Simbol Flow Line (Simbol untuk menunjukan alur perjalanan

pelayanan kesehatan yang diberikan)

: Simbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan

beberapa kemungkinan jawaban/aksi)

: Simbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan

output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)

: Simbol dokumen (symbol yang menyatakan input berasal dari

dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)

: Simbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di

dalam symbol ini akan disimpan)

: Simbol Terminator (Simbol yang menunjukkan permulaan atau

akhir program)

Gambar 1. Simbol Flow Chart

II.2.2 Alur Pelayanan Kesehatan Pasien Puskesmas Plaju

Page 9: 10 PENYAKIT

9

BAB III

Page 10: 10 PENYAKIT

10

ANALISIS MASALAH

3.1. Identifikasi Masalah

Tabel 1. Identifikasi Masalah di Puskesmas Plaju Tahun 2012

No PROGRAM TARGET PENCAPAIAN

A Bayi Mendapat ASI Eksklusif 80 % 77.3 %

B Hygiene & Sanitasi Makanan &

Minuman

85% 68.3 %

C Penyehatan Tempat Pembuangan

Sampah & Limbah

80 % 56.1 %

D Pengawasan Sanitasi TTU 85 80.5 %

E Pengobatan penderita TB Paru BTA (+) > 85 % 83.1 %

F Penemuan kasus Diare di Puskesmas

dan Kader

100 % 58.7 %

G ISPA 80 % 49.6 %

Ket : Target berdasarkan Matriks Indikator Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kota

Palembang 2008-2013

SPM : Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare: Balita dengan diare yang

ditangani (100%).

Pencapaian berdasarkan Buku Kinerja Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2012

3.2. Prioritas Masalah

Meningat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara

sekaligus, ketidaktersediaan tekhnologi atau adanya keterkaitan satu masalah

dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih prioritas masalah yang akan

diselesaikan. Berikut ini penetapan urutan pritoritas masalah dengan metode

matriks.

Tabel 2. Prioritas Masalah di Puskesmas Plaju

Page 11: 10 PENYAKIT

11

No Kriteria

Masalah

Tingkat

Urgensi

(U)

Tingkat

Keseriusan

(S)

Tingkat

Perkembangan

(G)

UxSxG

1 Bayi Mendapat ASI

Eksklusif3 5 4 60

2 Hygiene & Sanitasi

Makanan & Minuman2 3 5 30

3 Penyehatan Tempat

Pembuangan Sampah &

Limbah

4 3 3 36

4 Pengawasan Sanitasi TTU2 3 2

12

5 Pengobatan penderita TB

Paru BTA (+) 3 5 4 60

6 Penemuan kasus Diare di

Puskesmas dan Kader 5 4 5 100

7 ISPA 3 5 3 45

Berdasarkan metode matriks diatas, maka prioritas masalah yang harus

diselesaikan adalah masalah Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan Kader.

3.3. Rumusan Masalah

Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan Kader di Wilayah Kerja Puskesmas

Plaju sebesar 58.7 %

Page 12: 10 PENYAKIT

Pengetahuan PHBS masyarakat kurang

Minimnya Penyuluhan tentang penyakit Diare

MCK yang buruk dan tidak memadai

Pelatihan kader kurang

Pencatatan & pelaporan belum akurat krn lap. Penyakit diare dari praktek swasta seringkali terlambat dilaporkan

Kebiasaan masyarakat yang

sulit dirubah

Cakupan air bersih kurang memadai.

Media sosialisasi yang kurang

Pendidikan masy. masih rendah.

12

3.4. Penentuan Akar Penyebab Masalah

Gambar 4.1. Penentuan Akar Penyebab Masalah dengan cara Fishbone

3.5 Penyelesaian Masalah

Penemuan

kasus Diare di

Puskesmas dan

Kader sebesar

58.7 %

Manusia Metode

Sarana DanaLingkungan

Page 13: 10 PENYAKIT

13

Tabel 3. Penyelesaian Masalah Terpilih di Puskesmas PlajuPrioritas Masalah

Penyebab Masalah

Alternatif Penyelesaian Masalah

Penyelesaian Masalah Terpilih

Penemuan

kasus Diare

diPuskesmas

dan Kader

sebesar 58.7

%

Kebiasaan Masyarakat Sulit Dirubah

Meningkatkan pendekatan kader kepada masyarakat tentang pentingnya ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat.

Memasang poster tentang ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat di lingkungan masyarakat

Meningkatkan pendekatan kader kepada masyarakat tentang pentingnya ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat.

Pengetahuan PHBS Masyarakat Kurang

Penyuluhan rutin kepada masyarakat tentang pentingnya ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat.

Pembagian brosur / selebaran informasi serta penjelasan ttg ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat kerumah tangga yang belum ber-PHBS

Pembagian brosur / selebaran informasi serta penjelasan ttg ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat kerumah tangga yang belum ber-PHBS

Pelatihan kader kurang

Meningkatkan pelatihan bagi kader guna

Meningkatkan pelatihan bagi

Page 14: 10 PENYAKIT

14

menyebarluaskan informasi pentingnya penanganan diare yang cepat dan tepat

Meningkatkan pelatihan kader untuk mengajak masyarakat hidup sehat.

kader guna menyebarluaskan informasi pentingnya penanganan diare yang cepat dan tepat

Pencatatan & pelaporan belum akurat krn lap. Penyakit diare dari praktek swasta seringkali terlambat dilaporkan

Mensosialisaikan kepada sentra kesehatan lain untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus diare yang ditangani

Menetapkan petugas khusus untuk pencatatan kasus di praktek swasta

Mensosialisaikan kepada sentra kesehatan lain untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus diare yang ditangani

Minimnya penyuluhan tentang penyakit diare

Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit diare di puskesmas dan posyandu.

Mengadakan kegiatan kunjung rumah untuk sosialisasi tentang diare

Penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit diare di puskesmas dan posyandu.

Media sosialisasi kurang

Pengadaan alat-alat sosialisasi (leaflet, poster)

Pemasangan papan sosialiasi untuk ASI ekslusif, penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan makanan yang sehat.

Pengadaan alat-alat sosialisasi (leaflet, poster)

MCK yang buruk dan tidak memadai.

Memberikan fasilitas MCK umum yang bersih dan terawat kepada masyarakat.

Memberikan pemahaman tentang

Memberikan pemahaman tentang kriteria jamban yang sehat dan memfasilitasi

Page 15: 10 PENYAKIT

15

kriteria jamban yang sehat dan memfasilitasi masyarakat dalampembangunan jamban sehat.

masyarakat dalampembangunan jamban sehat.

Cakupan air bersih kurang memadai.

Memberikan fasilitas penyaringan air sebelum dikonsumsi kepada masyarakat

Memberikan fasilitas penyaringan air sebelum dikonsumsi kepada masyarakat

Pendidikan masy. masih rendah.

Tingkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan

Tingkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan kesehatan

Page 16: 10 PENYAKIT

16

3.6. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)

No Upaya Kesehatan

Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kebutuhan Sumber Daya Indikator Keberhasilan

Sumber PembiayaanDana Alat Tenaga

1 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Pembagian brosur / selebaran informasi ttg PHBS dan penanganan diare.

Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya PHBS dan dapat melakukan penanganan segera pada diare

Rumah Tangga yang belum ber-PHBS

6x/thn Rp.1000 x 2000 brosur = Rp.2.000.000

-Brosur 2 org 100 % masyarakat mengubah perilakunya serta kebiasaan.

Puskesmas

Pelatihan kader Memberikan pengetahuan kepada kader tentang diare serta Penanganan diare cepat, dan tepat.

Kader Posyandu

5x/thn Rp.250.000/x -Buku pedoman pemberantasan penyakit diare- Buku Lintas Diare

3 org 100% Kader Posyandu menerima pelatihan

Puskesmas

Sosialisasi pada sentral kesehatan lain untuk melakukan pencatatan dan pelaporan kasus diare yang ditangani

Agar data kasus diare tercatat secara akurat

Pelayanan kesehatan

3x/thn Rp.50.000/x -Buku pencatatan

2 org 100% data kasus diare yang ditangani oleh pelayanan kesehatan

Puskesmas

Penyuluhan tentang Diare.

Memberikan pengetahuan dan

Masyarakat Ilir Timur 1

3x/thn Rp.1000 x 500 brosur =

- Brosur- Projector

4 org Kehadiran peserta 100 %

Puskesmas

Tabel 4. Rencana Usulan Kegiatan

Page 17: 10 PENYAKIT

17

contoh penanganan segera pada diare.

Rp.500.000 - alat dan bahan peraga

Pengadaan alat serta kebutuhan2 hidup sehat

Terpenuhi kebutuhan sehari2 yang sehat

Masyarakat Ilir Timur 1

2x/thn Rp.5.000.000 -alat MCK- alat penyaring air, dll

3 org Setiap masyarakat yg tidak mmiliki fasilitas kebutuhan sehari-hari

Puskesmas

3.7. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

No Upaya Kesehatan

Kegiatan Sasaran Target Volume Kegiatan

Rincian Pelaksanaan Lokasi Pelaksanaan

Tenaga Pelaksana

Jadwal Biaya

1 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Pembagian brosur / selebaran informasi ttg PHBS dan penanganan diare.

Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pentingnya PHBS dan dapat melakukan penanganan segera pada diare

100% 6x/thn -Kunjungan ke rumah-rumah yang belum ber-PHBS-Pembagian brosur PHBS-Menjelaskan ttg diare, bahaya diare, serta penanganan segera atau terapi oral rehidrasi.

Rumah Tangga yang belum ber-PHBS

2 org Januari, Maret, Mei, Juli, Sept, November

Pelatihan kader Memberikan pengetahuan kepada kader tentang diare serta Penanganan diare cepat, dan tepat.

100% 5x/th Memberikan penjelasan mengenai diare.-penjelasan penyebab diare serta penanganannya

Linkungan masyarakat

4 org Januari, Mei, November

Sosialisasi pelayanan kesehatan

Agar data kasus diare tercatat secara akurat

100% 3x/thn Mengunjungi tempat pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja

Tempat pelayanan kesehatan

2 org Januari, Juni. November

Tabel 5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Page 18: 10 PENYAKIT

18

puskesmas untuk melakukan pencatatn dan pelaporan kasus diare

Penyuluhan tentang Diare.

Memberikan pengetahuan dan contoh penanganan segera pada diare.

100% 3x/thn Memberikan penjelasan mengenai diare.-penjelasan penyebab diare serta penanganannya

Linkungan masyarakat

4 org Januari, Mei, November

Pengadaan alat serta kebutuhan2 hidup sehat

Terpenuhi kebutuhan sehari2 yang sehat

100% 2x/thn -Advokasi-Pemberian penyaring air-pembuatan MCK umum yg bersih dan terawat

Rumah atau lingkungan masyarakat

3 org Januari, juli

Page 19: 10 PENYAKIT

19

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Simpulan

1) Keberhasilan program program Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan Kader

Plaju tahun periode Januari-Desember 2012 masih belum memenuhi target.

2) Berdasarkan evaluasi program Penemuan kasus Diare di Puskesmas dan Kader

Plaju tahun periode Januari-Desember 2012 ini diperoleh masalah-masalah:

a. Petugas penanggung jawab program kurang optimal (tugas rangkap)

b. Pencatatan & pelaporan belum akurat karena laporan Penyakit diare dari

praktek swasta seringkali terlambat dilaporkan

c. Peran serta masyarakat dalam Program P2D masih belum optimal, yaitu tidak

adanya kegiatan penyuluhan, pembinaan kader dan pelayanan diare oleh kader

3) Prioritas pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan adalah :

a. Menambah tenaga pelaksana program yang tidak merangkap program lain

b. Mensosialisaikan kepada sentra kesehatan lain untuk melakukan pencatatan

dan pelaporan kasus diare yang ditangani

c. Pelatihan para kader untuk melakukan penyuluhan kelompok pada masyarakat

d. Melakukan pembangunan MCK umum yang bersih dan sehat terhadap warga

serta membantu memberi alat kebutuhan sehari-hari dirumah guna hidup

sehat.

4.2. Saran

Melihat dari hasil pencapaian semua program, analisa masalah, prioritas

masalah yang ada di puskesmas dimana dalam program itu, dalam pelaksanaannya

masih ada kesenjangan (belum tercapainya hasil kegiatan sesuai dengan target yang

ditentukan) sehingga berdasarkan hal tersebut diatas perlunya dilaksanakan hal-hal

sebagai berikut :

Meningkatkan kerjasama lintas program

Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan instansi maupun kecamatan

Meningkatkan kerjasama dengan Kader dan Toma di wilayah kerja puskesmas

Pertemuan atau rapat sebagai evaluasi pelaksanaan program tiap bulan di

puskesmas

Page 20: 10 PENYAKIT

20

Usulan ke Dinas Kesehatan agar diperhatikan dan dipertimbangkan hal-hal apa

yang menjadi masalah puskesmas seperti yang tercantum pada data ketenagaan,

analisa masalah dan prioritas masalah.

Bagi Puskesmas Plaju

1) Menambah orang untuk memegang program diare ini. Karena pada kenyataannya di

Puskesmas Kelurahan Kayu Putih, tiap petugas kesehatan memegang lebih dari 1

program puskesmas. Hal tersebut harus segera diintervensi lebih lanjut supaya tiap

program-program yang ada di Puskesmas dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya

2) Meningkatkan program diare dengan kerja sama lintas sektoral dengan program lain

dan pelayanan kesehatan lain.

3) Melakukan pelatihan bagi para kader sehingga program pelaksanaan P2D dapat

terlaksana dan kegiatan-kegiatan penyuluhan dapat dilakukan lebih baik.

4) Membuat pencatatan dan pelaporan yang baik dan lengkap, sehingga program yang

diusulkan dapat terlaksana dengan baik dan memungkinkan evaluasi setiap tahun.

a. Mencatat semua penderita sakit dan juga yang sembuh sehingga kita dapat

sekalian memantau terapi yang telah kita beri dan anjurkan

b. Membuat pelaporan dengan menggolongkan umur karena akan lebih bermakna

daripada menggolongkan berdasarkan jenis kelamin karena kejadian diare tidak

dipengaruhi oleh jenis kelamin,

5) Dengan dilakukannya evaluasi tiap tahun, data tersebut dapat jadikan dasar

keberhasilan suatu program dan digabungkan dengan instasi kesehatan lainnya.

6) Peningkatan pelatihan penyuluhan kader secara berkala yang terintegrasi agar dapat

dilakukan penyampaian informasi secara menarik dan efektif kepada masyarakat.

Bagi Pendidikan

1. Membantu Puskesmas dalam penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk

penyuluhan (misalnya poster, flipchart, leaflet mengenai diare).

2. Memberi kesempatan pada mahasiswa yang sedang menjalani kepanitraan untuk

berinteraksi dan memberikan penyuluhan ke masyararakat.

3. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk dapat membatu pelaksanaan evaluasi

program P2D secara berkala.

Page 21: 10 PENYAKIT

21

Bagi Kader dan Masyarakat

Lebih turut berperan serta secara aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan

Puskesmas termasuk penyuluhan diare sehingga dapat menurunkan angka kesakitan

dan kematian akibat diare.

Lebih mendekat pada masyarakat untuk mengedukasi mengenai diare.

Bertanggung jawab pada masyarakat yang menjadi cakupannya, seperti satu kader

mencakupi 10-15 rumah masyarakat yang belum menjalankan PHBS yang dalam hal

ini yang berhubungan lansung terhadap penyakit diare seperti ASI Ekslusif,

penggunaan air bersih, punya jamban sehat, mencuci tangan dengan benar dan makan

makanan yang sehat.

Lebih aktif dalam melaporkan kasus diare kepada kader setempat ataupun petugas

Puskesmas.

Fasilitas kesehatan diluar Puskesmas sebaiknya melakukan pelaporan dan pencatatan

kasus diare yang ditangani ke Puskesmas.

Page 22: 10 PENYAKIT

22

DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. Sistem Kesehatan. Dalam: Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 3. Jakarta:Bina Rupa Aksara, 1998. h30-34

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku ajar diare: Pendidikan Medik Pemberantasan Diare. Jakarta : Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. 1999

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Program Pedoman Kerja Puskesmas jilid II. 1999

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Buku Bagan Management Terpadu Balita Sakit. 2008

Profil Puskesmas Plaju tahun 2012

Kinerja Puskesmas Plaju tahun 2012