10 pendapat ahli administrasi/manajamen

22
TUGAS 10 PENDAPAT PARA AHLI ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENTING NYA KEGIATAN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI BISNIS DOSEN PEMBINBING: Dra. Nurlela Ketaren M.SP OLEH: ORI RINALDI 140903132 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2015

Upload: oririnaldi

Post on 18-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

silahkan dicomot

TRANSCRIPT

TUGAS10 PENDAPAT PARA AHLI ADMINISTRASI/MANAJEMEN PENTING NYA KEGIATAN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI BISNIS

DOSEN PEMBINBING:Dra. Nurlela Ketaren M.SP

OLEH:ORI RINALDI140903132

UNIVERSITAS SUMATERA UTARAFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU ADMINISTRASI NEGARA 2015

NAMA :ORI RINALDINIM`:140903132

1.Frederick Winslow Taylor (1856 - 1915)

Frederick Winslow Taylorlahir pada tanggal 20 Maret 1856dan meninggal pada tanggal 21 Maret 1915. Taylor adalah salah satu tokoh manajemen aliran klasik. Dia adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efesiensi industri.Ia dikenal sebagai bapak MANAJEMEN INFORMASI dan pemimpin intelektual dari Gerakan Efisiensi.Frederick Winslow taylor memperkenalkan teori scientific management,teori manajemen yang menganalisi dan mensitenses alur kerja dengan tujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja.Taylor mengatakan bahwa scientific management merupakan tugas setiap manajer untuk mengetahui hal yang terbaik(best of the best) melalui penganalisa,observasi dan percobaan-percobaan .Observasi yang dilakukan antara lain time and motion study,organisasi fungsional dan the taylor differential rate system.Taylor percaya bahwa keputusan berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktisharus diganti dengan prosedur yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerjaindividu di tempat kerja. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management yaitu :

a. Menghilangkansistemcoba-cobadanmenerapkanmetode metodeilmupengetahuansisetiap unsur unsur kegiatanb. Memilihpekerjaanterbaikuntuksetiaptugastertentu,selanjutnyamemberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.c. Setiappetugasharusmenerapkanhasil hasililmupengetahuandidalammenjalankan tugasd. Harusmenjalinkerjasamayangbaikantarapemimpindenganpekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental dikalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekat iilmiah adalah :a.Adanyailmupengetahuanyangmenggantikancarakerjayangasal-asalan.b.Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.c.Adanyakerjasarnasesamapekerja,danbukanbekerjasecaraindividual.d.Bekerjauntukhasilyangmaksimal.e.Mengembangkanseluruhkaryawanhinggatarafyangsetinggi-tingginya,untuktingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan

Taylormerasa bahwa adanya kesia-siaan dan tidak efisiennya cara organisasi dalam menyelesaikan bisnis mereka karena lemahnya rancangan kerja dalam organisasi dan lemahnya lingkungan kerja anggota organisasi. Ia mengatakan bahwa dengan memberikan usaha terbaik kepada para pekerja dalam menyelesaikan rancangan yang baik, aktivitas yang terkait dengan pekerjaan, maka organisasi bisa menghemat uang dan meningkatkan produktivitas, sedangkan pekerja bisa menerima gaji yang lebih tinggi berdasarkan kinerja yang mereka perlihatkan dengan lebih baik. Ia mengusulkan untuk membayar pekerja sesuai jumlah pekerjaan yang dilakukan, ketimbang jumlah jam kerjanya. Karenanya, jika pekerja lebih produktif dalam penyelesaian tugas mereka bisa mendapat banyak uang.Pengujian secara ilmiah bentuk pekerjaan organisasi yang spesifik menurut Taylor harus dirancang mulai dari tugasnya sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. ketika langkah penyelesaian tugas telah ditentukan dengan benar, maka studi waktu dan gerak dapat dipakai untuk mengetahui tingkat optimal penyelesaian tugasnya. Dengan menentukan tingkat kinerjanya, Taylor mengatakan, bahwa insentif yang diterima bisa diberikan kepada para pekerja yang menunjukkan peningkatan. Ia memberikan penilaian penting bahwa Waktu adalah uang., sehingga membangun semangat manajemen ilmiah (Cummings, Long, dan Lewis, 1983:74). Taylor berusaha mempengaruhi semua anggota organisasi untuk menerima keyakinan manajemen ilmiah untuk mempromosikan implementasinya. Dalam arti, Taylor telah mendukung revolusi mental menurut cara di mana aktivitas organisasi dapat dirumuskan dan dipraktekkan dengan benar.Taylormenulis tentang banyak kisah-kisah sukses hingga dokumen yang berguna dari praktek manajemen ilmiah. Sebagai contoh, dalamManajemen Ilmiah(1974, yang pertama dipublikasikan pada tahun 1911), ia menjelaskan tentang penggunaan tehnik manajemen ilmiah untuk menguji bagaimana ball bearing diperiksa. Setelah metode kerja secara ilmiah dievaluasi dan tugas dirancang menurut prosedur yang paling efisien, sebanyak 35 pekerja mampu melaksanakan tugas yang telah diselesaikan oleh 120 pekerja, dengan peningkatan kualitas kerja lebih dari dua pertiganya (Hick dan Gullett, 1975).Demikian pula halnya dalam studi yang sekarang ini dilakukan di pabrik mesin Bethlehem Steel Corporation, Taylor kembali memperlihatkan kegunaan dari teknik manajemen ilmiah dalam meningkatkan produktivitas pekerja dan meningkatkan efisiensinya. Melalui studi gerak dan waktu di bagian pengolahan batu bara dan bijih besi di perusahaan baja, ia memperlihatkan bahwa bobot shovel dengan material yang diangkut oleh pekerja bervariasi dari 16 hingga 38 pound (Rogers dan Agarwala-Roger, 1976). Sebelum efisiensi maksimum dalam pengangkutan terjadi bobot angkutan bisa melebihi 20 pound. Berdasarkan material spesifik yang telah diangkut pekerja, shovel berbeda memperlihatkan daya angkut rata-rata 21 pound material. Para pekerja menerima perintah untuk mengangkut shovel yang akan digunakan untuk mengangkut material, maupun tehnik pengangkutan yang lebih efektif. Selain itu, pemberian insentif membuat para pekerja mengangkat beban di atas rata-rata.Hasil intervensi Taylor di Bethlehem Steel Corporation sangat luar biasa. Jumlah material yang diangkut per hari naik dari 16 menjadi 59 ton. Bahkan setelah studi gerak dan waktu Taylor, dan upah insentif pekerja yang diterima, perusahaan mampu memangkas biaya penanganan menjadi separuhnya. Selain itu, situasi tersebut mampu mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan untuk mengangkut material hingga lebih dari 65 persen sampai 75 persen (Koehler, Anatol, dan Applbaum, 1981). Hasil tersebut memberikan bukti dramatis bahwa tehnik manajemen ilmiah bisa meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi industri.Taylormemperkenalkan beberapa prinsip dasar dan konsep manajemen yang penting dalam Manajemen Ilmiah (1911) yang telah melalui banyak pengujian.Pertama, ilmu harus menekankan pada rule of thumb dalam memandu rancangan tugas dan aktivitas organisasi. Efektivitas operasi organisasi harus diukur secara obyektif dan ilmiah.Kedua, harmonisasi harus ditingkatkan dalam organisasi dengan menciptakan kaidah, aturan dan peran formal anggota organisasi secara ilmiah dengan basis dan penunjukkan yang jelas.Ketiga, perusahaan harus menekankan pada individualisme. Manajemen harus bekerja sama dengan pekerja untuk memastikan bahwa tugas diselesaikan dengan sangat efisien, dan berbasis pada cara ilmiah. (Bandingkan prinsip ini dengan sentimen tentang tidak pentingnya individu dalam teori birokrasi Weber dan teori administrasi Fayol; lihat Tabel 3.1).Keempat, pencapaian hasil maksimum, termasuk output terbatas, harus menjadi tujuan utama organisasi.Kelima, semua pekeja harus ditingkatkan kemampuan produksi maksimum dan potensi kerjanya sehingga dengan demikian mereka bisa mencapai efisiensi dan kesesuaian yang lebih baik. Ini dapat dicapai dengan pemilihan dan pelatihan pekerja secara ilmiah untuk tugas-tugas khusus. Hanya pekerja kelas satu yang harus diberikan pekerjaan dalam organisasi.Keenam, perlunya divisi kerja di antara manajer dan para pekerjanya; manajer harus bertanggung jawab atas penyelesaian tugas dimana mereka memiliki dukungan yang lebih baik untuk menangani tugas ketimbang yang dimiliki bawahannya. Perencanaan dan tugas administrasi harus dilakukan oleh manajer yang terlatih dan ahli dalam tugas, sedangkan pekerja harus diarahkan untuk menyelesaikan tugas yang dirancang oleh manajer.Ketujuh, perhatian harus diberikan untuk menghilangkan semua bentuk shouldering dalam aktivitas organisasi. Anggota organisasi bekerja serius dan memberikan kemampuan yang terbaik. (Bandingkan prinsip ini dengan prinsip profesionalisme Weber dan prinsip inisiatif Fayol; lihat Tabel 3.1).Kedelapan, pekerja harus diberi gaji atas pekerjaan yang dilakukannya melalui penggunaan piece rate. Berdasarkan tingkat yang ditetapkan dalam studi waktu dan gerak, standar minimum produksi harus ditentukan, dan pekerja harus dihargai menurut kemampuan standar minimum. Bonus kepada pekerja dapat pula diberikan jika standar produksi minimum terlampaui.Konsep manajemen ilmiah Taylor menekankan pentingnya struktur dan desain dalam penyelesaian tugas organisasi. Penelitiannya memberi andil bagi pengembangan tehnik manajemen dalam standarisasi kerja, perencanaan tugas, studi waktu dan gerak, piece rate, dan penghematan biaya dan terbentuknya bidang studi seperti pengawasan, tehnik industri, manajemen industri, dan manajemen personal.Frank dan Lillian Gilbreth mendukung Taylor yang berusaha menerapkan prinsip manajemen ilmiahnya bagi praktek organisasi. Mereka menyempurnakan studi waktu dan gerak dalam ilmu pengetahuan yang menggunakan analisis gambar gerak untuk mengevaluasi kinerja pegawai (Spriegel dan Myer, 1953; Gillbreth, 1915). Mereka menekankan pentingnya faktor manusia dalam manajemen dan studi pekerja (Hick dan Gullett, 1975). Bersama dengan Taylor, mereka membantu mempopulerkan tehnik manajemen ilmiah dalam tatanan organisasi.Akan tetapi, banyak situasi organisasi tidak tampak menguntungkan dari segi penelitian Taylor dan para pendukungnya. Manajemen ilmiah secara khusus telah diterapkan untuk organisasi industri yang memiliki pekerjaan rutin, berulang, distandarkan, dan mungkin pekerjaan tersebut akan bertambah besar di masyarakat di mana mesin-mesin kini sudah banyak digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan.(http://www.academia.edu/6768793/TOKOH-TOKOH_MANAJEMEN_DI_DUNIA)(https://wsmulyana.wordpress.com/2008/11/09/teori-manajemen-ilmiah-teori-klasik-organisasi-3/) 2.Mary Parker Follet (1868-1933)Marry Parker Folletlahir tahun 1868 di Massachusetts (sumber lain menyebutkan Boston), ia dibesarkan dalam tradisi Quaker, yang terkenal karena didikan kedisiplinan dalam tradisi tersebut. Marry muda adalah pribadi yang mengasumsikan diri sebagai orang yang bertanggung jawab ketika bapaknya meninggal dan ibunya sakit-sakitan. Ia harus berhenti untuk sementara waktu dalam masa-masa studinya karena kejadian yang menimpa keluarganya.Pendidikan awalnya dilalui di Thayer Academy dan dilanjutkan di Annexete Harvard (sekarang berubah nama menjadi Radcliffe Collage), ia menyelesaikan studi dengan nilai yang memuaskan di bidang ekonomi, pemerintahan, hukum dan filsafat. Follet melanjutkan studi di Cambridge University, Inggris. Sebelum ia menyelesaikan studinya di Cambridge, ia harus pulang karena ibunya sakit.Kemudian ia melanjutkannya dengan capaian yang memuaskan dengan nilai A.B summa cum laude tahun 1898.Buku pertamanya diterbitkan semasa ia masih berstudi di College, dengan judul The Speaker of the House of Representatives, tahun 1896. Buku ini meneliti tentang metode yang efektif bagi anggota kongres. Theodore Roosevelt, presiden Amerika Serikat pada waktu itu mendeklarasikan karya Follet muda sebagai buku yang harus dibaca. Follet dalam karya-karya selanjutnya sangat dipengaruhi oleh John Fichte, seorang filsuf pujaannya. Lebih tepat disebut sebagai pandangan filosofi politik, yang kemudian berkembang menjadi filosofi organisasi Follet. John Fichte (1762-1814), adalah seorang filsuf berkebangsaan Jerman yang mendukung nasionalisme yang membebaskan individu dari sub-ordinasi kelompok. Fichte tidak sependapat dengan pemahaman individualisme berada diatas segala-galanya, tetapi pengakuan individualitas seseorang terjadi ketika terciptanya hubungan interpersonal dimana orang mengembangkan komitmen di dalam kelompok. Selanjutnya ego individual dalam kelompok terbentuk menjadi ego yang lebih luas, membentuk ego sosial atau great ego, yang merupakan bagian dari pandangan hidup seluruh individu. Pandangan Fichte sangat mempengaruhi pandangan filosofi Follet, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam rumusan filosofis bisnis.Bagi Follet, demokrasi dibangun atas keyakinan sosial, bukan oleh faham individualisme. Dengan demikian, menurut Follet teori politik misalnya harus berbasis pada hak-hak individual. Hal ini tidak bisa ditawar-tawar dan harus mendapat tempat dalam teori politik modern.Sumbangan pemikiran Follet lewat filosofi bisnisnya menyatakan bahwa tindakan yang didasarkan oleh akal sehat (commonsense) yang cerdas dari eksekutif bisnis memberitahukan kepada mereka bahwa mencapai keteraturan secara membabi-buta bukanlah bisnis yang baik. Pengatur dan yang diatur dapat menjadi sebuah kesatuan yang integratif melalui perilaku yang memiliki ujung pangkal (circular) karena kemungkinan munculnya persoalan industrial disebabkan oleh tata krama yang tidak benar. Follet mengusulkan adanya depersonalisasi kembali keadaan manusia dan menciptakan aturan untuk mempersatukan semua hal yang menyangkut studi terhadap situasi tersebut, dalam rangka menemukan aturan dari situasi tersebut dan menaatinya. Follet menyatakannya sebagai berikut;depersonalization of an authorithy and obiedience to the law of situation would certainly sound the death knell for tyranny and authocrazy(dalam Wren, 1994, hlm.260).Subyek dari aturan yang mengarahkan kita dalam pertanyaan menyeluruh adalah otoritas dan kesepakatan bersama sehingga orang tidak bekerja dibawah tekanan. Keteraturan sebagai bagian yang berkembang dari sikap yang bertanggung jawab, mengenal semua keadaan, sikap yang sadar mencatat bahwa situasi dibangun oleh kita. Rumusan filosofi bisnis tersebut dapat dilihat pada kata Follet sendiri yang menyatakan bahwa pelayanan bukan merupakan substitusi terhadap motif mencari profit tetapi merupakan bagian yang terintegrasi dalam motif yang lebih luas yaitu profesionalisme. Follet dalam Wren (1994) menyatakannya sebagai berikut;Work for profit, for our own development, for the love of creathing something. At any moment inded, most of us are not working directly or immediatly for any thyngs, but to put through the job in hand in the best possible manner to come back to the proffesions: can we not learn a lesson from them on this verry point? The proffesions have not given up the money motive. I do not care have you see it stated that they haveProffesional men are eager enough for large income; but they other motives as well, and they are often willing to sacrifice a good slice of income for the sake of this other thingswe all want the riches of life in the terms of deepest desire. We can purify and elevate our desires, we can add to them, but there is no individual or social progress in curtailment of desires (hlm.264).Begitu besar pujian dan hormat dialamatkan kepadanya karena pemikirannya yang brilian. Warren Bennis menyatakan sebagai berikut,just about everything writen today abaut leadership and organization comes from Mary Parker Follet writings and lectures.Peter Drucker menyatakan, Follet had been the brightest star in the management firmanent and to change the metaphor She had struck every chord in what now constitutes the management simphony. Harry Mintzberg menyatakan pujiannya sebagai berikut, how relevant Mary Parker Follet writings are todays problems?, realy to every days problems. Sedangkan Lindhal W. Urwick membuat sebuah makalah dengan judul,The Great Names in Management: Mary Parker Follet, 1868-1933.

(http://perilakuorganisasi.com/marry-parker-follet-1868-1933-the-great-names-in-management.html)(http://id.wikipedia.org/wiki/Mary_Parker_Follet)

3.William Edwards Deming (1900-1993)Deming secara luas dihargai karena meningkatkan kapasitas produksi di Amerika Serikat selama Perang Dingin , meskipun ia mungkin paling dikenal untuk karyanya di Jepang .Sejak tahun 1950 dan seterusnya ia mengajar manajemen puncak bagaimana memperbaiki desain (dan layanan), kualitas produk, pengujian dan penjualan (yang terakhir melalui pasar global) melalui berbagai cara, termasuk penerapan metode statistik. Deming memberikan kontribusi yang signifikan untuk kemudian reputasis Jepang untuk inovasi produk berkualitas tinggi dan kekuatan ekonomi.Ia dianggap sebagai telah memiliki dampak yang lebih pada Jepang manufaktur dan bisnis daripada individu lain bukan dari warisan Jepang. Meskipun dianggap sesuatu pahlawan di Jepang, dia baru mulai mendapat pengakuan luas di Amerika Serikat pada saat kematiannya.Semua manajer harus memiliki apa yang disebut Sistem Pengetahuan yang sangat besar, yang terdiri dari empat bagian:1. Apresiasi suatu sistem: memahami keseluruhan proses yang melibatkan pemasok, produsen, dan pelanggan (atau penerima) barang dan jasa (dijelaskan di bawah);2. Pengetahuan variasi: kisaran dan menyebabkan variasi dalam kualitas, dan penggunaan sampling statistik dalam pengukuran;3. Teori pengetahuan: konsep menjelaskan pengetahuan dan batas-batas dari apa yang dapat diketahui (lihat juga: epistemologi );4. Pengetahuan psikologi: konsep alam manusia.Deming menjelaskan, Orang tidak perlu menjadi unggulan di setiap bagian atau di keempat bagian dalam rangka memahami dan menerapkannya. Ke-14 poin untuk manajemen dalam industri, pendidikan, dan pemerintah mengikuti secara alami sebagai penerapan pengetahuan di luar, untuk transformasi dari gaya kini manajemen Barat ke salah satu optimasi. Segmen berbagai sistem pengetahuan yang mendalam yang diusulkan di sini tidak dapat dipisahkan Mereka berinteraksi satu sama lain.. Dengan demikian, pengetahuan psikologi tidak lengkap tanpa pengetahuan variasi.Seorang manajer orang perlu memahami bahwa semua orang berbeda Ini bukan orang peringkat.. Dia perlu memahami bahwa kinerja sebagian besar ada yang diatur oleh sistem yang ia bekerja, tanggung jawab manajemen.Penghargaan sistem melibatkan pemahaman bagaimana interaksi (yaitu, umpan balik) antara unsur-unsur sistem dapat mengakibatkan pembatasan internal yang memaksa sistem untuk berperilaku sebagai organisme tunggal yang secara otomatis mencari suatu kondisi mapan. Ini adalah kondisi mapan yang menentukan output dari sistem dan bukan pada elemen individu. Jadi, struktur organisasi daripada karyawan, sendirian, yang memegang kunci untuk meningkatkan mutu produksi.Pengetahuan variasi melibatkan pemahaman bahwa segala sesuatu diukur terdiri dari kedua variasi normal karena fleksibilitas sistem dan dari sebab khusus yang menciptakan cacat. Kualitas berarti mengakui perbedaan untuk menghilangkan sebab khusus sementara mengontrol variasi normal. Deming mengajarkan bahwa membuat perubahan dalam merespon variasi normal hanya akan membuat sistem melakukan lebih buruk.Memahami variasi termasuk kepastian matematis bahwa variasi biasanya akan terjadi dalam waktu enam standar deviasi mean.TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya.

Konsep dasar TQC :1. Kepuasan pemakai (Orientasi pemakai bukan orientasi Standard)2. Kualitas artinya mutu segala macam pekerjaan3. Kualitas adalah urusan setiap karyawan (bekerja sekali jadi dan benar)

Pengertian dari TQC :

1. Total Quality Control adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus dari Plan Do Check Action (PDCA)2. Total Quality Control diselenggarakan tidak pada hasilnya, tetapi selama proses sampai dengan hasilnya3. Jangan menyalahkan siapapun juga4. Bicara dengan data/fakta dan unsur unsur yang terukur5. Setiap kegiatan harus punya segi kegiatan perbaikan dan pencegahan

(http://kumpulan-teori-skripsi.blogspot.com/2011/09/teori-quality-control-edward-deming.html)(http://perilakuorganisasi.com/william-edwards-deming.html)

4.Henry Gantt(1861-1919)Henry L Gantt adalah rekan kerja Taylor pada perusahaan Midvale Steel USA, Gantt juga mengemukakan teori yang sejalan dengan ide dan gagasan Taylor yang berfokus pada upaya peningkatan produktifitas, effisiensi dan effektifitas kerja dengan rangsangan upah dan intensif untuk karyawan.Menciptakan Gantt Charts yaitu suatu bagan yang disusun sebagai alat untuk membandingkan antara pelaksanaan suatu pekerjaan / produksi dengan standard danTujuan yang telak ditetapkan.Menolak teori Taylor tentang sistem upah differensial, menurut gagasan Gantt setiap pekerja yang mampu mencapai target output sesuai dengan standard yang telah ditetapkan,maka berhak diberikan bonus.Mengembangkan gagasan Owen dengan membuat metode penilaian dan pencatatan hasil prestasi kerja karyawan dalam suatu kartu prestasi pribadi karyawan. (Tanda check mark hitam jika berhasil memenuhi standar, dan warna merah jika gagal memenuhi standar kerja yang telah ditetapkan.Gantt Chartmerupakan gambaran dari macam-macam bagan yang mempunyai fungsi untuk: 1. Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu.2. Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan.3. Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan.Metode ini menekankan pentingnya waktu juga biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan yang selanjutnya melahirkan sistem Charting atau yang lebih dikenal dengan Gantt Chart. Teknik ini merupakan pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Technique).

Teknik yang diperkenalkan oleh Henry L. Gantt. Pada dasarnya pembuatan jadwal dilakukan dengan dua sumbu, yaitu sumbu horizontal untuk menggambarkan kurun waktu dan sumbu vertical untuk menggambarkan jenis kegiatan dan pelaksanaan. Langkah-langkah penyusunan Gantt chart adalah:a. Menentukan tingkat kerincian kegiatan yang akan dimasukkan pada bagan.b. Mengidentifikasi urutan-urutan logis (dapat juga secara kronologis) kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.c. Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian masing-masing kegiatan.d. Membuat konsep penjadwalan pada bagan.e. Mendiskusikan konsep tersebut dengan orang-orang yang akan terlibat dalam pelaksanaan masing-masing kegiatan.f. Membuat bagan akhir yang lebih realistis dan telah disepakati oleh semua orang yang terlibat.g. Melakukan revisi dan koreksi apabila perlu.

Kelebihan teknik ini adalah bahwa rencana ini dapat dibuat secara sederhana, mudah menghitung waktu dan mencantumkan dalam bagan, mudah dibaca, dan dapat langsung dipakai untuk pemantauan kegiatan. Sedangkan kekurangan teknik ini adalah bahwa cara ini terlalu sederhana jika proyeknya dianggap besar, perkiraan pencapaian kegiatan sulit dilihat, kegiatan-kegitannya sulit digambarkan, indicator-indikator pada kegiatan yang kritis sulit diketahui, hubungan antara kegiatan tidak terlihat, sulit mengecek ketepatan pelaksanaannya, tidak mencerminkan distribbusi beban dan biaya kegiatan, dan sulit diubah jika terjadi perkembangan-perkembangan baru.Teknik Gantt Milestone chart adalah penjadwalan yang merupakan perbaikan dari Gantt chart, yaitu dengan menambahkan kejadian penting atau tonggak ukuran (Milestone). Penambahan itu adalah adanya kegiatan awal, kegiatan antara, dan kegiatan akhir. Kelebihannya kegiatan kritis dapat diperllihatkan.(http://id.wikipedia.org/wiki/Henry_Gantt)(http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/09/07/perkembangan-teori-manajemen-dan-fungsi-manajemen/)(https://idoycdt.wordpress.com/2011/04/19/implementasi-tindakan-strategi-manajemen-strategi/)