10. nur amanatun maulana 1401409328lib.unnes.ac.id/17910/1/1401409328.pdfpenguji anggota 1 penguji...
TRANSCRIPT
i
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN PADA SISWA KELAS IV
DI SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN KABUPATEN TEGAL
Skripsi
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Nur Amanatun Maulana
1401409328
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik
sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, 10 Juli 2013
Nur Amanatun Maulana
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Di : Tegal
Tanggal : 10 Juli 2013
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd.
19680610 199303 2 002 19560414 198503 2 001
Mengesahkan,
Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul Keefektifan Model Pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composition terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan pada
Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal oleh Nur
Amanatun Maulana 1401409328, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia
Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 25 Juli 2013.
PANITIA UJIAN
Ketua Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19510801 197903 1 007 19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
19640717 198803 1 002
Penguji Anggota 1 Penguji Anggota 2
Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd. Dra. Noening Andrijati, M.Pd
19560414 198503 2 001 19680610 199303 2 002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
●
Artinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Q.S. Al
Insyiroh: 6).
• Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi,
jika orang sudah berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan (Sir
Francis Bacon).
• Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi
bangkit kembali setiap kali kita jatuh (Confusius).
• Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan,
dan saya percaya pada diri saya sendiri (Muhammad Ali).
Persembahan
Bapak dan Ibu tercinta yang selalu
menyayangi, menyemangati, dan tiada
henti selalu mendoakan.
Adik-adikku tersayang yang telah
menjadi motivasi bagiku.
vi
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Keefektifan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan pada Siswa Kelas IV di
Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal. Dalam penelitian dan
penyusunan skripsi, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, arahan,
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan belajar.
2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah
memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
3. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu
Pendidikan UNNES yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
4. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti, sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
5. Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd., Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi
peneliti demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri Langgen
Kabupaten Tegal yang telah mengijinkan penelitian.
vii
7. Sorikhi, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal
yang telah memberikan ijin penelitian.
8. Ujiati, S.Pd.SD, Guru Kelas IVA SD Negeri Langgen Kabupaten Tegal yang
telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
9. Laela Aqifa, S.Pd., Guru Kelas IVB SD Negeri Langgen Kabupaten Tegal
yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.
10. Guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Langgen Kabupaten Tegal yang telah
bersedia bekerjasama dalam penelitian ini.
11. Guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal yang
telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini.
12. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan
UNNES angkatan 2009 yang saling memberikan semangat dan perhatian.
13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
penyusunan skripsi ini.
Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca, sehingga dapat dijadikan referensi di bidang pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Tegal, Juli 2013
Penyusun
viii
ABSTRAK Maulana, Nur Amanatun. 2013. Keefektifan Model Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Pecahan pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II. Dra. Sri Ismi Rahayu, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran CIRC, Motivasi.
Mata pelajaran matematika memiliki ciri khusus yaitu abstrak. Sehingga, banyak siswa mengalami kesulitan terutama pada materi yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang biasanya dituangkan dalam bentuk soal cerita. Dalam hal ini, siswa mengalami kendala untuk memahami maksud atau isi dari soal cerita yang diberikan. Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan dengan pemecahan masalah yaitu model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition. Tujuan penelitian ini yaitu menguji keefektifan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap motivasi dan hasil belajar pecahan pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten Tegal.
Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design yang diadopsi dari True Eksperimental Design dengan bentuk Posttest-Only Control Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Langgen dan siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri pesayangan 01 Kabupaten Tegal tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan simple random sampling (sampel acak sederhana). Pengambilan sampel menggunakan teknik ini menghasilkan kelas IVA SD Negeri Langgen sebagai kelas eksperimen, kelas IVB SD Negeri Langgen sebagai kelas kontrol, sementara kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 sebagai kelas uji coba soal. Setelah dilakukan perhitungan, menggunakan tabel krecjie diketahui sampel yang berasal dari kelas IVA SD Negeri Langgen sebanyak 25 siswa dan kelas IVB SD Negeri Langgen sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, angket, dan tes. Teknik analisis data meliputi normalitas, homogenitas, dan analisis akhir.
Berdasarkan hasil penghitungan analisis statistik uji t terhadap nilai motivasi belajar siswa, diperoleh hasil thitung > ttabel (2,030 > 1,678), jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Sementara itu, hasil uji hipotesis untuk hasil belajar siswa menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,095 > 1,678), jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................... i
Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii
Pengesahan ......................................................................................................... iv
Motto dan Persembahan ..................................................................................... v
Prakata ................................................................................................................ vi
Abstrak ............................................................................................................... viii
Daftar Isi ............................................................................................................ ix
Daftar Bagan ...................................................................................................... xii
Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................................... xv
Daftar Lampiran .................................................................................................. xvi
Bab
1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
1.3 Pembatasan Masalah .............................................................................. 8
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................ 11
1.5.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 11
1.6 Manfaat Penelitian .................................................................................. 12
1.6.1 Manfaat Teoritis ...................................................................................... 12
1.6.2 Manfaat Praktis ...................................................................................... 12
2. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 14
2.1 Landasan Teoritis ................................................................................... 14
2.1.1 Hakikat Belajar ....................................................................................... 14
x
2.1.2 Hasil Belajar ........................................................................................... 15
2.1.3 Motivasi Belajar ..................................................................................... 17
2.1.4 Hakikat Matematika ............................................................................... 21
2.1.5 Matematika di Sekolah Dasar ................................................................ 23
2.1.6 Teori Belajar Vygotsky .......................................................................... 24
2.1.7 Soal Cerita .............................................................................................. 25
2.1.8 Materi Pecahan ....................................................................................... 26
2.1.9 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ........................................................ 29
2.1.10 Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 31
2.1.11 Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) .............................................................................. 36
2.1.12 Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition ............................................................................................ 40
2.1.13 Pembelajaran Konvensional ................................................................... 42
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 45
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................. 47
2.4 Hipotesis ................................................................................................. 49
3. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 51
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 51
3.2 Populasi dan Sampel .............................................................................. 52
3.2.1 Populasi .................................................................................................. 52
3.2.2 Sampel .................................................................................................... 53
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................. 54
3.3.1 Variabel Bebas ....................................................................................... 54
3.3.2 Variabel Terikat ....................................................................................... 54
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 55
3.4.1 Dokumentasi ........................................................................................... 55
3.4.2 Kuisioner ................................................................................................ 55
3.4.3 Tes ........................................................................................................... 56
3.5 Instrumen Penelitian ............................................................................... 57
3.5.1 Angket Motivasi ..................................................................................... 57
xi
3.5.2 Soal Tes .................................................................................................. 61
3.5.3 Kisi-kisi .................................................................................................. 65
3.5.4 Pedoman Penilaian ................................................................................. 65
3.5.5 Kunci Jawaban ....................................................................................... 66
3.5.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................................... 66
3.5.7 Silabus .................................................................................................... 66
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................. 66
3.6.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 66
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 67
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ...................................................... 69
4. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 71
4.1 Deskripsi Data ........................................................................................ 71
4.2 Analisis Uji Coba Instrumen .................................................................. 72
4.2.1 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Angket Motivasi ............................. 72
4.2.2 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Soal Matematika ............................ 77
4.3 Hasil Penelitian ...................................................................................... 82
4.3.1 Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa ............................................. 82
4.3.2 Nilai UTS Genap Matematika ................................................................ 85
4.3.3 Motivasi Belajar Matematika Siswa ...................................................... 88
4.3.4 Hasil Belajar Matematika Siswa ............................................................ 91
4.4 Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. 94
4.4.1 Data Sebelum Penelitian ........................................................................ 95
4.4.2 Data Setelah Penelitian ........................................................................... 106
4.5 Pembahasan ............................................................................................ 119
5. PENUTUP .............................................................................................. 129
5.1 Simpulan ................................................................................................. 129
5.2 Saran ....................................................................................................... 130
Daftar Lampiran .................................................................................................. 131
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 323
xii
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 49
3.1 Desain Penelitian .......................................................................................... 51
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Deskripsi Data Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa ........ 72
4.2 Deskripsi Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket Motivasi pada Kelas
Uji Coba .................................................................................................... 74
4.3 Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Uji Coba .............................. 75
4.4 Hasil Uji Reliabilitas Semua Butir Angket Motivasi ................................ 76
4.5 Hasil Uji Reliabilitas Butir Angket Motivasi Valid .................................. 76
4.6 Deskripsi Data Nilai Uji Coba Instrumen pada Kelas Uji Coba .............. 78
4.7 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ........................................... 79
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Soal Tes Uji Coba ................................................... 79
4.9 Analisis Tingkat Kesukaran ...................................................................... 80
4.10 Daya Pembeda Soal .................................................................................. 81
4.11 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
pada Kelas Eksperimen ............................................................................ 83
4.12 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
pada Kelas Kontrol ................................................................................... 84
4.13 Perbandingan Nilai Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 85
4.14 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil UTS Siswa Kelas Eksperimen ............... 86
4.15 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil UTS Siswa Kelas Kontrol ..................... 87
4.16 Perbandingan Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 87
4.17 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Belajar Matematika pada Kelas
Eksperimen ................................................................................................ 89
4.18 Distribusi Frekuensi Nilai Motivasi Belajar Matematika pada Kelas
Kontrol ...................................................................................................... 90
4.19 Perbandingan Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa
Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................................................. 91
4.20 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Formatif Kelas Eksperimen ..................... 92
4.21 Distribusi Frekuensi Nilai Tes Formatif Kelompok Kontrol .................... 93
xv
4.22 Perbandingan Nilai Tes Formatif Matematika Kelas Eksperimen dan
Kontrol ...................................................................................................... 94
4.23 Normalitas Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa .................... 96
4.24 Homogenitas Data Hasil Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa ....... 98
4.25 Independen Sampel Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa ............... 100
4.26 Normalitas Data Hasil UTS Matematika Siswa ....................................... 102
4.27 Homogenitas Data Hasil UTS Matematika Siswa .................................... 103
4.28 Independen Sampel Hasil UTS Matematika Siswa .................................. 105
4.29 Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa ............................. 107
4.30 Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa .......................... 109
4.31 Independen Sampel Data Motivasi Belajar Matematika Siswa ................ 111
4.32 Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa ................................... 114
4.33 Homogenitas Data Hasil Belajar Belajar Matematika Siswa ................... 115
4.34 Independen Sampel Data Hasil Belajar Matematika Siswa ..................... 118
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Diagram Perolehan Nilai Motivasi Awal Belajar Matematika Kelas
Eksperimen ............................................................................................... 83
4.2 Diagram Perolehan Nilai Motivasi Awal Belajar Matematika Kelas
Kontrol ...................................................................................................... 84
4.3 Diagram Perbandingan Rata-rata Motivasi Awal Belajar Matematika
antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................................ 85
4.4 Diagram Perolehan Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen ............... 86
4.5 Diagram Perolehan Nilai UTS Matematika Siswa Kelas Kontrol ........... 87
4.6 Diagram Perbandingan Nilai Rata-rata UTS Matematika antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................................................. 88
4.7 Diagram Perolehan Nilai Motivasi Belajar Matematika Kelas Eksperimen 89
4.8 Diagram Perolehan Nilai Motivasi Belajar Matematika Kelas Kontrol .... 90
4.9 Diagram Perbandingan Rata-rata Motivasi Belajar Matematika antara ....
Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................................................. 91
4.10 Diagram Perolehan Nilai Tes Formatif Matematika Kelas Eksperimen .. 92
4.11 Diagram Perolehan Nilai Tes Formatif Matematika Kelas Kontrol ......... 93
4.12 Diagram Perbandingan Rata-rata Nilai Tes Formatif Matematika antara
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................................................... 94
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Populasi Siswa Kelas IVA SD Negeri Langgen ........................... 131
2. Daftar Populasi Siswa Kelas IVB SD Negeri Langgen ............................ 132
3. Daftar Populasi Siswa Kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 ... 133
4. Daftar Sampel Siswa Kelas IVA SD Negeri Langgen ............................. 134
5. Daftar Sampel Siswa Kelas IVA SD Negeri Langgen ............................. 135
6. Daftar Hadir Siswa Kelas Eksperimen (IVA) ........................................... 136
7. Daftar Hadir Siswa Kelas Kontrol (IVB) ................................................. 137
8. Pembagian Tim Siswa Kelas Eksperimen (IVA) ..................................... 138
9. Silabus Pembelajaran Matematika Kelas IV SD ...................................... 139
10. Silabus Pengembangan Pembelajaran Matematika Kelas IV SD ............. 142
11. RPP Kelas Eksperimen ............................................................................ 145
12. RPP Kelas Kontrol .................................................................................... 190
13. Kisi-kisi Angket Uji Coba Motivasi Belajar Matematika Siswa .............. 234
14. Angket Uji Coba Motivasi Belajar Matematika Siswa ............................ 235
15. Pedoman Penilaian Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa ............ 240
16. Telaah Butir Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa ....................... 241
17. Telaah Butir Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa ....................... 243
18. Daftar Skor Angket Motivasi pada Kelas Uji Coba ................................. 245
19. Daftar Nilai Angket Motivasi pada Kelas Ujicoba ................................... 247
20. Output Uji Validitas Angket Motivasi ....................................................... 248
21. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa .. 252
22. Perhitungan Manual Reliabilitas Angket Motivasi ................................... 253
23. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa ............................. 257
24. Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa ............................................. 258
25. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba pada Materi Pecahan .................................... 262
26. Soal Tes Uji Coba ..................................................................................... 265
27. Kunci Jawaban Soal Tes Uji Coba ............................................................ 268
28. Pedoman Penilaian ................................................................................... 270
xviii
29. Telaah Butir Soal Tes Matematika ........................................................... 274
30. Telaah Butir Soal Tes Matematika ........................................................... 276
31. Daftar Nilai Soal Tes Uji Coba pada Kelas Uji Coba .............................. 278
32. Output Uji Validitas .................................................................................. 279
33. Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ........................................... 280
34. Perhitungan Reliabelitas Secara Manual .................................................. 281
35. Pembagian Kelompok Atas dan Bawah .................................................... 283
36. Tabel Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran .......................................... 284
37. Kisi-kisi Soal Tes Uji Formatif pada Materi Pecahan .............................. 285
38. Soal Tes Formatif ...................................................................................... 287
39. Kunci Jawaban Soal Tes Formatif ............................................................ 289
40. Pedoman Penilaian Soal Tes Formatif ...................................................... 291
41. Daftar Nilai Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa Kelas
Eksperimen ............................................................................................... 294
42. Daftar Angket Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol 295
43. Daftar Nilai UTS Kelas Eksperimen ........................................................ 296
44. Daftar Nilai UTS Kelas Kontrol ............................................................... 297
45. Daftar Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen ...... 298
46. Daftar Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol .............. 299
47. Daftar Nilai Tes Formatif Kelas Eksperimen ........................................... 300
48. Daftar Nilai Tes Formatif Kelas Kontrol .................................................. 301
49. Output SPSS Uji Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika ............ 302
50. Output SPSS T-Test Data Motivasi Belajar Matematika Siswa ................ 304
51. Perhitungan Manual Uji T Data Motivasi Belajar Matematika ................ 305
52. Output SPSS Uji Normalitas Data Nilai Tes Formatif Matematika ........ 306
53. Output SPSS Uji T-Test Data Nilai Tes Formatif Matematika ................ 308
54. Perhitungan Manual Uji T Data Nilai Tes Formatif Matematika ............. 309
55. Penskoran Tim CIRC ................................................................................ 310
56. Piagam Penghargaan ................................................................................. 311
57. Dokumentasi Foto Pelaksanaan Penelitian ................................................ 312
58. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 316
xix
59. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian di SDN Pesayangan 01 317
60. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SDN Langgen ........ 318
61. Tabel-f ....................................................................................................... 319
62. Tabel-r ....................................................................................................... 321
63. Tabel-t ........................................................................................................ 322
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat pesat mulai
mengubah tatanan dunia menuju arah globalisasi di berbagai bidang kehidupan.
Kualitas sumber daya manusia harus disiapkan untuk menghadapi era globalisasi
tersebut. Sehingga, upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi sebuah prioritas
dalam program pendidikan nasional saat ini. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan menetapkan
sebuah standar nasional pendidikan. Hal ini sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 4 yang menyebutkan bahwa Standar
Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat.
Peningkatan mutu pendidikan dilakukan pada semua jalur pendidikan yaitu
jalur pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 11 menyatakan bahwa
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
pasal 19, pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang
pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
2
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain
yang sederajat. Untuk itu peningkatan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar sangatlah penting mengingat jenjang pendidikan dasar melandasi jenjang
pendidikan berikutnya.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, maka perlu adanya
peningkatan mutu penyelenggaraan proses pembelajaran. Guru perlu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar siswa, termasuk
memahami model atau strategi pembelajaran yang efektif maupun media
pembelajaran yang sesuai agar dapat membantu siswa belajar secara optimal.
Penerapan model pembelajaran dan penggunaan media yang sesuai dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar.
Dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 37 ayat 1 menyebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan
menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan,
bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan
budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan, dan muatan
lokal. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum
pendidikan dasar bertujuan untuk melatih kemampuan berpikir dan logika dalam
bentuk latihan pemecahan masalah (Hawa, 2007: 4).
Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk siswa kelas IV
pada mata pelajaran matematika terdapat standar kompetensi penggunaan pecahan
dalam pemecahan masalah, dengan salah satu kompetensi dasarnya yaitu
3
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan. Pusat Pengembangan
Kurikulum dan Sarana Pendidikan Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan
dalam Heruman (2012: 43), menyatakan bahwa pecahan merupakan salah satu
topik yang sulit untuk diajarkan. Akan tetapi, materi pecahan tetap harus
dibelajarkan di sekolah dasar mengingat materi ini dibutuhkan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
Permasalahan matematika yang berkaitan dengan kehidupan nyata
biasanya dituangkan melalui soal-soal berbentuk cerita (Raharjo, 2009: 1), dalam
pembelajaran biasanya dikenal dengan soal cerita. Siswa sekolah dasar sering
bermasalah dalam menyelesaikan soal cerita. Menurut Raharjo (2009: 1),
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (ME) Pusat Pengembangan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika pada
tahun 2007 dan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Guru (PPPG)
Matematika tahun-tahun sebelumnya menunjukkan lebih dari 50% guru
menyatakan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita.
Sebagian besar siswa SD mengalami kesulitan dalam memahami maksud
atau isi dari sebuah soal cerita yang disajikan. Ketika siswa sudah salah
memahami maksud soal, maka hasil pekerjaannya menjadi tidak sesuai dengan
harapan. Semakin sering hal ini terjadi, menjadikan siswa mudah putus asa dalam
mengerjakan soal cerita. Menurut Bobrow (2010: 135), soal cerita dalam
metematika seringkali membuat siswa menjadi khawatir dan takut. Jika keadaan
ini terus berlanjut akan semakin membuat matematika menjadi mata pelajaran
4
yang kurang menyenangkan sehingga membuat siswa tidak memiliki motivasi dan
hasil belajar matematika pada materi menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan pecahan cenderung rendah.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan
pembelajaran (Mulyasa, 2010: 264). Siswa akan melakukan suatu proses belajar
dengan sungguh-sungguh jika ia mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.
Tanpa motivasi belajar, siswa tidak dapat belajar. Apabila motivasi siswa itu
rendah, umumnya diasumsikan bahwa hasil belajar siswa tersebut juga akan
rendah. Oleh karena itu, dalam pembelajaran di kelas guru perlu menerapkan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga
hasil belajar siswa memuaskan.
Pada saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas, guru tentunya
mengetahui segala permasalahan dan karakteristik kelasnya, terutama yang
berkaitan dengan keadaan dan kondisi siswa. Dengan demikian, guru dapat
menentukan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses
pembelajaran di kelas. Melalui penerapan model pembelajaran yang efektif akan
tercipta situasi belajar yang menyenangkan sehingga motivasi dan hasil belajar
siswa akan lebih optimal.
Pada kenyataannya pembelajaran matematika di SD masih menerapkan
model pembelajaran konvensional. Padahal dalam pembelajaran konvensional
yang biasanya hanya diisi dengan ceramah guru dan tugas kurang melibatkan
siswa dan kurang sesuai dengan konsep pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM). Dalam model pembelajaran konvensional,
5
pembelajaran lebih berpusat pada guru (teacher centered), siswa cenderung pasif,
tidak berani bertanya dan mengemukakan pendapat saat pembelajaran
berlangsung. Pola interaksi cenderung masih satu arah yaitu dari guru kepada
siswa dan tidak ada interaksi antar siswa. Kegiatan siswa hanyalah mendengarkan
penjelasan guru dengan seksama, mata menghadap ke papan tulis, belajar hanya
dari guru atau bahan ajar, bekerja sendiri, dan lebih banyak diam. Hal ini
menjadikan motivasi dan hasil belajar siswa rendah. Untuk itu, guru perlu
menggunakan model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran pemecahan
masalah pada materi pecahan.
Salah satu inovasi model pembelajaran dalam matematika yaitu model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu
model pembelajaran yang sesuai dengan teori belajar dari Vygotsky yaitu belajar
dalam kelompok. Silberman (2011: 30) juga menjelaskan bahwa dengan belajar
secara berkelompok siswa SD memperoleh rasa aman.
“Ketika siswa belajar bersama teman, mereka mendapat dukungan emosional dan intelektual yang memungkinkan mereka melampaui ambang pengetahuan mereka. Mengelompokkan siswa dan memberi mereka tugas untuk dikerjakan bersama merupakan cara yang baik untuk memenuhi kebutuhan sosial mereka. Siswa menjadi cenderung lebih terlibat dalam aktivitas belajar karena mereka mengerjakan secara bersama-sama”.
Dalam pembelajaran kooperatif terdapat tipe Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC). Model pembelajaran ini pada mulanya
merupakan sebuah program yang komprehensif atau luas dan lengkap untuk
pengajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di
sekolah dasar (Slavin, 2005: 200). Tujuan utama dari model pembelajaran CIRC
6
adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu siswa dalam memahami
bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas. Para siswa bekerja berpasangan
untuk mengidentifikasi unsur-unsur dalam bacaan tersebut, membuat penjelasan
terhadap prediksi mengenai bagaimana masalah-masalah akan diatasi dan
merangkum unsur-unsur utama dari bacaan satu sama lain (Slavin, 2005: 203).
Kelompok dalam model pembelajaran CIRC terdiri dari siswa yang
heterogen. Siswa menerima poin berdasarkan kinerja individual mereka dalam
kegiatan kuis. Poin-poin inilah yang nantinya akan membentuk skor tim (Slavin,
2005: 205). Siswa tidak diperkenankan mengerjakan kuis sampai teman satu
timnya menyatakan bahwa mereka sudah siap. Penghargaan untuk tim dan
sertifikat akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata dari semua
anggota tim dalam semua kegiatan (Slavin, 2005: 17).
Berdasarkan karakteristik model pembelajaran CIRC di atas, model
pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika yang berkaitan
dengan pemecahan masalah. Model pembelajaran ini dapat mengatasi kesulitan
siswa dalam memahami maksud atau isi dari soal cerita. Dalam pembelajaran ini,
siswa ditempatkan dalam kelompok kecil yang heterogen. Siswa diberikan suatu
soal cerita kemudian siswa bersama-sama saling membaca soal cerita, membuat
prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita, termasuk menuliskan apa yang
diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan apa yang ditanyakan dengan
variabel tertentu. Siswa bersama-sama membuat ikhtisar atau rencana
penyelesaian soal cerita dan menuliskan penyelesaiannya secara urut. Sebelum
siswa menyerahkan hasil pekerjaannya kepada guru, siswa bersama-sama saling
7
merevisi atau mengedit hasil pekerjaannya (jika ada yang perlu direvisi). Ketua
kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah memahami dan
dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan guru sebelum para siswa
mengerjakan kuis yang diberikan guru pada akhir pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition untuk pembelajaran pemecahan masalah didukung oleh hasil
penelitian sebelumnya yang memiliki kesamaan latar belakang yang dilakukan
oleh Inayah (2007) dan Sutrisno (2010). Kedua penelitian tersebut menerapkan
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam
pembelajaran matematika. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dapat
meningkatkan rata-rata nilai matematika siswa.
Permasalahan tersebut di atas juga dijumpai dalam pembelajaran
matematika di SD Negeri Langgen. Hasil wawancara dengan Ujiati, guru kelas IV
SD Negeri Langgen, untuk mencapai kompetensi dasar menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan pecahan terdapat dua kendala. Pertama, banyak siswa
mengalami kesulitan pada materi pecahan, terutama saat harus menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan dengan penyebut yang berbeda. Kedua, siswa sulit untuk
memahami maksud atau isi dari soal cerita yang diberikan.
Berdasarkan permasalahan dalam penelitian ini dan didukung data hasil
penelitian sebelumnya, maka kajian dalam penelitian ini yaitu tentang keefektifan
pembelajaran pemecahan masalah pada materi pecahan dengan menerapkan
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition. Peneliti
8
mengambil judul penelitian yaitu “Keefektifan Model Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition terhadap Motivasi dan Hasil Belajar
Pecahan pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Langgen Kabupaten
Tegal”.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalah tentang pembelajaran matematika pada materi
pecahan, yaitu:
(1) Matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan kurang menarik bagi
siswa.
(2) Penerapan pembelajaran matematika masih konvensional.
(3) Masih rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pecahan.
(4) Siswa mengalami kesulitan dalam memahami maksud atau isi dari soal
cerita.
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah pada bagian identifikasi terlalu luas, sehingga perlu dibatasi untuk
memperoleh kajian yang efektif dan mendalam tentang keefektifan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap
motivasi dan hasil belajar pecahan siswa kelas IV SD Negeri Langgen. Peneliti
membatasi permasalahan sebagai berikut:
9
(1) Penelitian ini memfokuskan pada keefektifan model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap motivasi dan
hasil belajar siswa.
(2) Peneliti membatasi materi pecahan hanya pada kompetensi dasar
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
(3) Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Langgen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.
Pembatasan masalah yang berfokus pada model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition terhadap motivasi dan hasil belajar
matematika pada materi pecahan dengan alasan:
(1) Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
masih jarang diteliti.
(2) Kemampuan peneliti memadai untuk dapat menerapkan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam
mata pelajaran matematika.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah, maka dirumuskan masalah pokok
dalam penelitian ini, yaitu:
(1) Bagaimana motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran konvensional?
(2) Bagaimana perolehan hasil belajar siswa pada materi pecahan yang
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran konvensional?
10
(3) Bagaimana motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated
Reading and Composition?
(4) Bagaimana perolehan hasil belajar siswa pada materi pecahan yang
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated
Reading and Composition?
(5) Apakah motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional?
(6) Apakah hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Pecahan pada Siswa Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Langgen”
mempunyai tujuan penelitian sebagai berikut:
11
1.5.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika di SD melalui penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composition.
1.5.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu:
(1) Untuk memperoleh informasi tentang motivasi belajar siswa pada materi
pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran
Cooperatif Integrated Reading and Composition?
(2) Untuk memperoleh informasi tentang perolehan hasil belajar siswa pada
materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran
Cooperatif Integrated Reading and Composition?
(3) Untuk memperoleh informasi tentang motivasi belajar siswa pada materi
pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran
konvensional?
(4) Untuk memperoleh informasi tentang perolehan hasil belajar siswa pada
materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran
konvensional?
(5) Untuk menguji keefektifan model pembelajaran Cooperatif Integrated
Reading and Composition terhadap motivasi belajar matematika siswa
pada materi pecahan di kelas IV SD Negeri Langgen.
12
(6) Untuk menguji keefektifan model pembelajaran Cooperatif Integrated
Reading and Composition terhadap hasil belajar matematika siswa pada
materi pecahan di kelas IV SD Negeri Langgen.
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat baik manfaat
teoritis maupun praktis, diantaranya:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat memberikan
manfaat secara teoritis sebagai berikut:
(1) Menyediakan informasi tentang model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition dalam pembelajaran materi pecahan.
(2) Bahan kajian bagi penelitian lanjut yang lebih luas dan mendalam.
1.6.2 Manfaat Praktis
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat memberikan
manfaat praktis bagi berbagai pihak, seperti siswa, guru, dan sekolah. Penjelasan
selengkapnya mengenai manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian bagi
pihak-pihak yang terkait sebagai berikut:
1.6.2.1 Bagi Siswa
Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu:
(1) Memudahkan siswa dalam memahami maksud soal cerita pada materi
pecahan, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
13
(2) Menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika, terutama pada materi pecahan.
1.6.2.2 Bagi Guru
Manfaat penelitian ini bagi guru yaitu:
(1) Menyediakan alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran
matematika, khususnya materi pecahan.
(2) Meningkatnya kemampuan dan keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran pemecahan masalah matematika pada materi pecahan
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif, terutama model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and
Composition.
1.6.2.3 Bagi Sekolah
Manfaat penelitian ini bagi sekolah yaitu:
(1) Memberikan kontribusi yang positif bagi sekolah dalam rangka
peningkatan kualitas proses pembelajaran matematika sehingga tercapai
hasil belajar siswa yang optimal.
(2) Menghasilkan lulusan yang berkompeten.
14
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teoritis
Landasan teoritis memuat tentang teori-teori yang mendasari pelaksanan
penelitian. Berikut merupakan penjabaran tentang teori-teori yang digunakan
dalam penelitian ini.
2.1.1 Hakikat Belajar
Proses belajar terjadi pada semua orang dan berlangsung sepanjang hayat,
sejak masih bayi sampai akhir hayatnya. Belajar merupakan suatu kegiatan pokok
dalam sebuah proses pendidikan. Keberhasilan tujuan pendidikan sangat
bergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Gagne dalam Siregar (2010:
4) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif
menetap yang dihasilkan dari pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran
yang bertujuan atau direncanakan. Witherington dalam Siregar (2010: 4)
menjelaskan pengertian belajar sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian. Gagne dan Berliner dalam Rifa’i dan
Anni (2009: 82) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu
organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
Winkel dalam Ahmad (2012: 6) merumuskan pengertian belajar sebagai
suatu aktivitas mental (psikis) yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-
15
pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Sementara Slameto (2010: 2)
menjelaskan bahwa belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Gredler dalam Winataputra (2007: 1.5) menyatakan bahwa belajar adalah proses
yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies,
skills, and attitudes. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap
(attitudes) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa
bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang
yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif permanen sebagai
hasil dari pengalamannya karena adanya interaksi dengan lingkungan. Dengan
memahami simpulan tersebut, dapat dirinci empat ciri-ciri belajar yaitu (1) adanya
usaha, (2) adanya perubahan perilaku, (3) perubahan perilaku terjadi karena
pengalaman, dan (4) perubahan perilaku bersifat relatif permanen dan tidak
berlangsung sesaat saja.
2.1.2 Hasil Belajar
Sudjana (2001: 22) mendeskripsikan hasil belajar sebagai kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dilakukan penilaian. Penilaian yaitu upaya
atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu
tercapai atau tidak. Sementara Suprijono (2012: 5) mendefinisikan bahwa hasil
16
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi,
dan keterampilan.
Selanjutnya, hasil belajar menurut Rifa’i dan Anni (2009: 85) merupakan
perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar.
Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang
dipelajari oleh siswa. Oleh karena itu, apabila siswa mempelajari tentang konsep,
maka perubahan perilaku yang diperoleh berupa penguasaan konsep. Dalam
pembelajaran, perubahan perilaku yang harus dicapai oleh siswa setelah
melaksanakan kegiatan belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Menurut
Sumiati dan Asra (2009: 34), tujuan pembelajaran merupakan rumusan tentang
perubahan perilaku apa yang akan diperoleh siswa setelah proses pembelajaran.
Kingsley dalam Sudjana (2001: 22) membagi tiga macam hasil belajar,
yakni keterampilan dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; serta sikap dan
cita-cita. Gagne dalam Sudjana (2001:22) membagi lima kategori hasil belajar,
yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan
keterampilan motorik. Sementara Sudjana (2001: 22) menjelaskan bahwa dalam
sistem pendidikan nasional di Indonesia, rumusan tujuan pendidikan baik tujuan
pendidikan kurikuler maupun tujuan instruksional menggunakan klasifikasi hasil
belajar dari Benyamin S. Bloom. Bloom secara garis besar membaginya menjadi
tiga ranah yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective
domain), dan ranah psikomotor (psychomotoric domain).
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
17
sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yakni gerakan refleks,
keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Di antara
ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi
bahan pembelajaran.
Berdasarkan definisi dari para ahli dan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sejumlah perubahan perilaku dalam
diri siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar. Hasil belajar menunjukkan
tingkat penguasaan yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar kognitif
dalam penelitian ini diperoleh melalui tes tertulis dalam bentuk soal-soal uraian
sedangkan untuk perolehan motivasi belajar dilihat melalui angket.
2.1.3 Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keberhasilan
pembelajaran. Callahan dan Clark dalam Mulyasa (2010: 264) mengemukakan
bahwa motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Donald dalam Hamalik (2004: 158)
menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi)
18
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan. Eysenck dalam Slameto (2010: 170) merumuskan motivasi sebagai suatu
proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah
umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan
dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya.
Menurut Petri dalam Dimyati (2006: 43), motivasi dapat merupakan tujuan
dan alat dalam pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi merupakan salah satu
tujuan dalam mengajar. Guru berharap siswa tertarik dalam kegiatan intelektual
dan estetik sampai kegiatan belajar berakhir. Sebagai alat, motivasi merupakan
salah satu faktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang
dapat menentukan keberhasilan belajar siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang motivasi dan belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong siswa yang
sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Siswa akan melakukan
suatu proses belajar dengan sungguh-sungguh jika ia mempunyai motivasi yang
tinggi untuk belajar. Tanpa motivasi belajar, siswa tidak dapat belajar. Motivasi
belajar memegang peranan cukup besar dalam pencapaian hasil belajar. Apabila
motivasi siswa itu rendah, umumnya diasumsikan bahwa hasil belajar siswa
tersebut juga akan rendah.
Motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri
siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Contoh motivasi
intrinsik misalnya, keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu,
19
memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil,
keinginan untuk diterima orang lain, dan lain-lain. Motivasi intrinsik timbul tanpa
pengaruh dari luar. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh
faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan
hadiah, dan lain-lain (Hamalik, 2004: 162-163).
Fungsi motivasi dalam belajar menurut Djamarah (2008: 157) yaitu
sebagai pendorong, penggerak, dan pengarah perbuatan. Sebagai pendorong,
motivasi mempengaruhi sikap apa yang seharusnya siswa ambil dalam rangka
belajar. Sebagai penggerak, motivasi melahirkan suatu kekuatan tak terbendung
yang kemudian terjelma dalam gerakan psikofisik. Sebagai pengarah, motivasi
dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang
harus diabaikan. Ketiga fungsi motivasi tersebut menyatu dalam sikap dan
terimplikasi dalam perbuatan.
Motivasi belajar penting untuk diketahui guru. Menurut Mulyasa (2010:
264), guru dituntut memiliki kemampuan membangkitkan motivasi siswa
sehingga dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan belajar. Dimyati
(2006: 62) memaparkan beberapa implikasi prinsip motivasi bagi guru yaitu:
(1) Memilih bahan ajar sesuai minat siswa.
(2) Menggunakan metode dan teknik mengajar yang disukai siswa.
(3) Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin
memberitahukan hasilnya kepada siswa.
(4) Memberikan pujian verbal atau nonverbal terhadap siswa yang
memberikan respon terhadap pertanyaan yang diberikan.
20
(5) Memberitahukan nilai guna dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa.
Iskandarwassid (2008: 136) menyatakan bahwa motivasi belajar siswa
dapat diamati dari beberapa indikator, antara lain:
(1) Ketekunan dalam belajar.
(2) Keseringan belajar.
(3) Komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah.
(4) Frekuensi kehadirannya di sekolah.
Asrori (2009: 184-185) merumuskan sejumlah indikator untuk mengetahui
tinggi atau rendahnya tingkat motivasi siswa yaitu:
(1) Indikator siswa yang memiliki motivasi dalam proses pembelajaran, antara
lain: memiliki gairah tinggi, penuh semangat, memiliki rasa penasaran atau
rasa ingin tahu yang tinggi, mampu “jalan sendiri” ketika guru meminta
siswa mengerjakan sesuatu, memiliki rasa percaya diri. memiliki daya
konsentrasi yang lebih tinggi, kesulitan dianggap sebagai tantangan yang
harus dihadapi, dan memiliki kesabaran serta daya juang yang tinggi.
(2) Indikator siswa yang memiliki motivasi rendah, antara lain: perhatian
terhadap pelajaran kurang, semangat juangnya rendah, mengerjakan
sesuatu seperti diminta membawa beban berat, sulit untuk bisa “jalan
sendiri” ketika diberikan tugas, memiliki ketergantungan kepada orang
lain, mereka bisa jalan kalau sudah “dipaksa”, daya konsentrasi kurang,
mereka cenderung menjadi pembuat kegaduhan, dan mudah berkeluh
kesah dan pesimis ketika menghadapi kesulitan.
21
Hamzah B. Uno (2012: 31) menyatakan bahwa motivasi dapat dilihat dari
beberapa indikator, antara lain:
(1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
(2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
(3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
(4) Adanya penghargaan dalam belajar.
(5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
(6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Indikator motivasi belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
gabungan indikator motivasi belajar yang disampaikan oleh Iskandarwassid,
Asrori, dan Hamzah B. Uno yang meliputi: (1) ketekunan dalam belajar, (2)
keseringan belajar, (3) komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas sekolah, (4)
frekuensi kehadirannya di sekolah, (5) adanya semangat, (6) adanya rasa percaya
diri, (7) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (8) adanya harapan dan cita-cita
masa depan, (9) adanya penghargaan dalam belajar, dan (10) adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar.
2.1.4 Hakikat Matematika
Matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk
mempelajari ilmu-ilmu lain. Dalam kehidupan sehari-hari juga tidak dapat lepas
dari ilmu matematika. Perekembangan yang pesat di bidang teknologi informasi
dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
22
matematika yang kuat sejak dini. Oleh karena itu, penguasaan terhadap
matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami
dengan benar.
Banyak definisi mengenai matematika yang dikemukakan ahli. James dan
James dalam Maswins (2010) mengemukakan bahwa matematika adalah ilmu
tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang
berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Johnson dan Rising
dalam Maswins (2010) mengatakan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logik. Matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat,
representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai
ide daripada mengenai bunyi.
Menurut Sutawijaya dalam Aisyah (2007: 1), matematika mengkaji benda
abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan
menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif. Sementara Hudoyo
dalam Aisyah (2007: 1) mengemukakan bahwa matematika berkenaan dengan ide
(gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis
sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Ruseffendi dalam
Subarinah (2006: 1) menyatakan bahwa matematika itu terorganisasikan dari
unsur-unsur yang tidak didefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan
dalil-dalil yang dibuktikan kebenarannya, sehingga matematika disebut ilmu
deduktif.
23
Matematika sebagai pengetahuan menurut Muhsetyo (2007: 1-2) memiliki
ciri-ciri khusus yaitu abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis. Soedjadi
dalam Muhsetyo (2007: 1-2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena
objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Ciri keabstrakan
matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana menyebabkan matematika
tidak mudah untuk dipelajari.
Berdasarkan definisi yang telah diuraikan para ahli di atas, dapat dikatakan
bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki konsep abstrak
yang berkaitan dengan penalaran logis dan masalah-masalah yang berhubungan
dengan bilangan. Matematika banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari
seperti pengukuran, menghitung rata-rata, membandingkan, dan perhitungan
matematika lainnya. Dengan demikian, konsep matematika harus dipahami dan
dikuasai, karena matematika merupakan bagian penting dalam kehidupan
manusia.
2.1.5 Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masuk dalam
kurikulum pendidikan dasar. Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan
SD/MI meliputi aspek-aspek: (1) bilangan, (2) geometri dan pengukuran, dan (3)
pengolahan data.
Adapun tujuan matematika sekolah, khusus di SD/MI menurut kurikulum
2006 dalam Hawa (2007: 4) yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara
24
luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Berdasarkan tujuan yang ada di kurikulum SD/MI, pelajaran matematika
di sekolah jelas memberikan gambaran belajar tidak hanya pada ranah kognitif
saja, tetapi juga pada ranah afektif dan psikomotor. Pembelajaran matematika
diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan pembentukan kemampuan berpikir
yang bersandar pada hakikat matematika. Oleh karena itu, hasil pembelajaran
matematika tampak pada kemampuan berpikir yang matematis dalam diri siswa,
yang bermuara pada kemampuan menggunakan matematika sebagai bahasa dan
alat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2.1.6 Teori Belajar Vygotsky
Teori belajar Vygotsky berusaha mengembangkan model kontruktivistik
belajar mandiri dari piaget menjadi belajar kelompok (Muhsetyo 2007: 1.11).
Dalam membangun sendiri pengetahuannya, siswa dapat memperoleh
pengetahuan melalui kegiatan yang beranekaragam dengan guru berperan sebagai
fasilitator. Kegiatan itu dapat berupa diskusi kelompok kecil, diskusi kelas, dan
mengerjakan tugas kelompok. Dengan kegiatan yang beranekaragam, peserta
didik akan membangun pengetahuannya sendiri melalui membaca, diskusi, tanya
jawab, kerja kelompok, pengamatan, pencatatan, pengerjaan dan presensi.
25
Dalam penelitian ini, teori belajar Vygotsky diwujudkan melalui proses
pembelajaran melalui kelompok yang di dalamnya terdapat interaksi antara siswa
dengan siswa dan antara siswa dengan guru. Siswa saling bekerja sama dalam
sebuah kelompok yang heterogen untuk menyelesaikan sebuah tugas bersama.
Dengan demikian tampak bahwa model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composition sejalan dengan teori belajar Vygotsky.
2.1.7 Soal Cerita
Menurut Haji dalam Raharjo (2009: 2), soal yang dapat digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam bidang matematika dapat berbentuk soal
cerita dan soal bukan cerita atau soal hitungan. Soal cerita merupakan sebuah
modifikasi dari soal-soal hitungan yang berkaitan dengan kenyataan yang ada di
lingkungan siswa. Abidia dalam Raharjo (2009: 2) mengatakan bahwa soal cerita
adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita pendek. Cerita yang diungkapkan
dapat merupakan masalah kehidupan sehari-hari atau masalah lainnya. Bobot
masalah yang diungkapkan akan mempengaruhi panjang pendeknya cerita
tersebut. Makin besar bobot masalah yang diungkapkan, memungkinkan semakin
panjang cerita yang disajikan.
Salah satu standar kompetensi dalam mata pelajaran matematika kelas IV
sekolah dasar yaitu menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Dalam
pembelajaran matematika, permasalahan matematika yang berkaitan dengan
kehidupan nyata ini dituangkan dalam bentuk soal-soal cerita. Soal cerita yang
dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu soal metematika yang berbentuk cerita
yang terkait dengan materi pecahan yang diajarkan pada mata pelajaran
26
matematika di kelas IV SD dengan standar kompetensinya yaitu penggunaan
pecahan dalam pemecahan masalah dan kompetensi dasarnya yaitu menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pecahan.
2.1.8 Materi Pecahan
Pecahan merupakan bagian penting dalam matematika. Pecahan sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Rajasa (2009: 5) menyatakan bahwa
pecahan adalah bilangan yang menggambarkan bagian dari keseluruhan atau
sebagian dari suatu benda. Menurut Sukayati (2003: 1), pecahan merupakan
bagian dari bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk dengan a dan b
merupakan bilangan bulat dan b tidak sama dengan nol. Sementara itu, Bobrow
(2010: 29) menyatakan bahwa pecahan atau bilangan pecahan digunakan untuk
menyatakan suatu bagian dari sebuah keseluruhan, yang terdiri atas dua bilangan
yaitu pembilang (bilangan yang ada di atas garis) dan penyebut (bilangan yang
ada di bawah garis). Penyebut menunjukkan berapa banyak satu keseluruhan
dibagi menjadi bagian-bagian yang sama besarnya, sedangkan pembilang
menunjukkan seberapa banyak bagian yang sama ini digunakan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas tentang definisi pecahan, maka dapat
disimpulkan bahwa pecahan merupakan bilangan rasional yang biasanya ditulis
dalam bentuk dengan a sebagai pembilang yang merupakan bilangan bulat dan b
sebagai penyebut yang merupakan bilangan bulat bukan nol.
Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini memfokuskan
pada standar kompetensi (SK) penggunaan pecahan dalam pemecahan masalah,
kompetensi dasar (KD) menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan,
27
dan indikatornya meliputi (1) menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan, (2) menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan, dan (3) menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pecahan. Alokasi waktu yang digunakan yaitu 8
jam pelajaran.
Materi pecahan dalam penelitian ini dapat terangkum sebagai berikut:
2.1.8.1 Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan Penjumlahan
Pecahan
Contoh soal:
Rinda akan membuat kue ulang tahun menggunakan kg mentega dan kg terigu.
Berapa kg seluruh bahan yang digunakan Rinda untuk membuat kue ulang tahun?
Penyelesaian:
Diketahui:
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue:
Mentega = kg Terigu = kg
Ditanya:
Jumlah seluruh bahan yang digunakan?
Jawab:
Jumlah seluruh bahan yang digunakan adalah:
+ = + =
Jadi, jumlah seluruh bahan yang digunakan Rinda adalah kg.
(Saepudin, 2008: 140)
28
2.1.8.2 Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan Pengurangan
Pecahan
Contoh soal:
Ibu mempunyai sebuah roti, kemudian diberikan kepada anaknya bagian. Berapa
bagian roti yang masih tersisa?
Penyelesaian:
Diketahui:
1 buah roti diberikan bagian. Jadi, roti berkurang bagian.
Ditanyakan:
Berapa bagian roti yang masih tersisa?
Jawab:
1 - = - = - =
Jadi, roti yang tersisa adalah bagian.
(Saepudin, 2008: 140)
2.1.8.3 Menyelesaikan Soal Cerita yang Berkaitan dengan Penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan
Contoh soal:
Ibu mempunyai persediaan mentega sebayak kg. Karena adik ingin roti buatan
ibu, maka ibu membuatkannya. Untuk membuat rori diperlukan kg mentega.
Supaya tidak kehabisan mentega, ibu membeli lagi kg untuk persediaan. Berapa
mentega yang dimiliki ibu sekarang?
29
Penyelesaian:
Diketahui:
Persediaan mentega ibu kg
Mentega yang dipakai untuk membuat roti kg
Ibu membeli mentega kg
Ditanyakan:
Mentega yang dimiliki ibu sekarang?
Jawab:
- + = - + = =
Jadi, mentega yang dimiliki ibu sekarang sebanyak kg
(Kusnandar, 2009: 211)
2.1.9 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia 6 sampai 12 tahun. Orang tua, pendidik, dan psikolog
memberikan label yang berbeda-beda terhadap karakteristik perkembangan anak
pada tahap ini. Orang tua menyebut sebagai usia yang menyulitkan, karena pada
masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh
orang tuanya sehingga sulit bahkan tidak mau lagi menuruti perintah orang
tuanya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada
rentang usia ini (6 - 12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Selain itu juga,
para pendidik memandang periode ini sebagai usia kritis dalam dorongan
berprestasi. Dorongan berprestasi yang membentuk kebiasaan pada anak untuk
30
mencapai sukses ini cenderung menetap hingga dewasa. Psikolog perkembangan
anak memberi sebutan anak pada masa ini sebagai usia berkelompok. Pada usia
ini perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman sebaya
sebagai anggota kelompoknya. Oleh karena itu, anak ingin dan berusaha
menyesuaikan diri dengan standar yang disepakati dan berlaku dalam kelompok
sehingga masa anak ini disebut juga usia penyesuaian diri (Kurnia, 2007: 1.20).
Menurut Hidayati (2008: 1-28) ada sejumlah karakteristik yang dapat
diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.
Karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa kelas rendah diantaranya yaitu
memiliki hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah, suka
memuji diri sendiri, menganggap sesuatu tidak penting apabila ia tidak dapat
menyelesaikannya, suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal
yang menguntungkan dirinya, dan suuka meremehkan orang lain. Sedangkan
karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa kelas tinggi diantaranya yaitu
perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari, ingin tahu, ingin belajar,
realistis, timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus, memandang nilai sebagai
ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah.
Menurut Piaget, usia siswa SD (7-12 tahun) berada pada tahap operasional
konkret. Oleh karena itu guru harus mampu merancang pembelajaran yang dapat
membangkitkan siswa, misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang,
peristiwa belajar harus bervariasi, dan yang tidak kalah penting sajian harus dibuat
menarik bagi siswa. Hal ini dilakukan karena perhatian anak pada tingkat usia
tersebut masih mudah beralih, artinya dalam jangka waktu tertentu perhatian anak
31
dapat tertarik kepada banyak hal, dan pada waktu tertentu pula perhatian anak
berpindah-pindah (Hidayati, 2009: 1.29).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak
pada usia sekolah dasar yaitu memiliki dorongan untuk berprestasi, lebih banyak
di pengaruhi oleh teman-teman sebayanya, dan senang bermain dalam kelompok.
Melihat kondisi anak usia sekolah dasar yang demikian, maka model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) cocok
untuk diterapkan di sekolah dasar. Hal ini karena model pembelajaran CIRC
mengandung unsur kooperatif yaitu bekerja sama dalam kelompok dan mampu
mendorong siswa untuk terus berprestasi.
2.1.10 Pembelajaran Kooperatif
Slavin (2005: 4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merujuk
pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam
mempelajari materi pelajaran. Dalam model pembelajaran kooperatif, para siswa
diharapkan dapat saling membantu, mendiskusikan dan berargumentasi untuk
mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan
dalam pemahaman masing-masing. Hal ini senada dengan pendapat Acikgoz
dalam Gocer (2010: 441) yang menyatakan bahwa “cooperative learning
comprised the efforts of small groups of students, by assisting each other in
learning towards a common goal”. Pendapat Acikgoz ini dapat diartikan bahwa
pembelajaran kooperatif terdiri upaya kelompok-kelompok kecil siswa, dimana
32
mereka saling membantu satu sama lain dalam pembelajaran untuk menuju tujuan
bersama.
Tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif menurut Slavin
(2005: 33) adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep,
kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota
masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Melalui pembelajaran
kooperatif siswa dalam kelompok saling berinteraksi, bekerjsama, dan
berkontribusi sehingga tidak hanya menjadikan siswa berhasil dalam bidang
akademik saja tetapi juga melatih sikap sosial siswa untuk dapat hidup bersama
dalam masyarakat.
Dilihat dari aspek motivasional, struktur tujuan dari pembelajaran
kooperatif menciptakan sebuah situasi dimana satu-satunya cara anggota
kelompok bisa meraih tujuan pribadi mereka adalah jika kelompok mereka bisa
sukses (Slavin, 2005: 34). Jadi, dalam pembelajaran kooperatif siswa akan
berhasil jika kelompok mereka berhasil. Hal ini mendorong anggota tiap
kelompok untuk membantu teman satu kelompoknya yang mengalami hambatan
untuk dapat melakukan suatu hal yang menjadikan kelompok mereka berhasil.
Sebuah kelompok tidak akan berhasil jika salah satu anggotanya tidak dapat
menguasai materi. Oleh karena itu anggota kelompok akan saling membantu satu
sama lain untuk dapat meraih keberhasilan.
Hakim (2009: 53) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang sesuai dengan falsafah dari
pendekatan konstruktivis. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif
33
siswa beinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, sehingga
memungkinkan terjadinya penggabungan dan pemeriksaan ide-ide siswa dalam
suasana yang tidak tertekan. Mengingat esensi pembelajaran konstruktivis adalah
siswa secara individu menemukan dan mentransfer informasi yang kompleks
apabila menghendaki informasi itu menjadi miliknya (Rifa’i dan Anni, 2009: 226)
Para ahli telah menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam
membantu siswa memahami konsep yang sulit, dan membantu siswa
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat
memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok
atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik (Trianto, 2007:
44).
Roger dan Johnson dalam Suprijono (2012: 58) mengemukakan bahwa
tidak semua belajar kelompok bisa dianggap sebagai pembelajaran kooperatif.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut yaitu:
2.10.1.1 Positive Interdependence (Saling Bergantung Antara Satu Sama Lain
Secara Positif)
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran ada dua
pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan
kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu
mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Beberapa cara membangun saling
ketergantungan positif yaitu:
34
(1) Menumbuhkan perasaan siswa bahwa dirinya terintegrasi dalam
kelompok, pencapaian tujuan terjadi jika semua anggota kelompok
mencapai tujuan. Siswa harus bekerjasama untuk dapat mencapai tujuan.
(2) Mengusahakan agar semua anggota kelompok mendapatkan penghargaan
yang sama jika kelompok mereka berhasil mencapai tujuan.
(3) Mengatur sedemikian rupa sehingga setiap peserta dalam kelompok hanya
mendapatkan sebagian dari keseluruhan tugas kelompok. Artinya, mereka
belum dapat menyelesaikan tugas, sebelum mereka menyatukan perolehan
tugas mereka menjadi satu.
(4) Setiap siswa ditugasi dengan tugas atau peran yang saling mendukung dan
saling berhubungan, saling melengkapi, dan saling terikat dengan siswa
lain dalam kelompok.
2.10.1.2 Personal Responsibility (Tanggung Jawab Perseorangan)
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk semua anggota
kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggung jawab perseorangan adalah kunci
untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus
dapat menyelesaikan tugas yang sama. Beberapa cara menumbuhkan tanggung
jawab perseorangan yaitu:
(1) Kelompok belajar jangan terlalu besar.
(2) Melakukan asesmen terhadap setiap siswa.
(3) Memberi tugas kepada siswa, siswa dipilih secara random untuk
mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas.
35
(4) Mengamati setiap kelompok dan mencatat frekuensi individu dalam
membantu kelompok.
(5) Menugasi siswa mengajar temannya.
2.10.1.3 Face to Face Promotive Interaction (Interaksi Promotif)
Unsur ini dapat menghasilkan ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi
promotif yaitu :
(1) Saling membantu secara efektif dan efisien.
(2) Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan.
(3) Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efeisien.
(4) Saling mengingatkan.
(5) Saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi
serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah.
(6) Saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.
2.10.1.4 Interpersonal Skill (Komunikasi Antaranggota)
Untuk mengoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan, siswa
harus:
(1) Saling mengenal dan mempercayai.
(2) Mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius.
(3) Saling menerima dan saling mendukung.
(4) Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.
2.10.1.5 Group Processing (Pemrosesan Kelompok)
Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan kelompok
dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari
36
anggota kelompok. Guru dapat mengetahui siapa yang membantu dan tidak
membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas
anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk
mencapai tujuan kelompok.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menekankan adanya aktivitas
belajar siswa secara bersama-sama dalam sebuah kelompok kecil untuk mencapai
tujuan bersama yakni keberhasilan kelompok. Kelompok dalam pembelajaran
kooperatif dibangun dari anggota yang heterogen yang terdiri dari siswa
berprestasi tinggi, sedang, rendah, laki-laki, dan perempuan. Siswa secara
bersama-sama mengembangkan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru. Guru dalam model pembelajaran kooperatif ini hanya
berperan sebagai motivator dan fasilitator.
2.1.11 Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC)
Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition,
termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Kooperatif
Tipe CIRC ini pertama kali dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Pada mulanya
merupakan sebuah program yang komprehensif atau luas dan lengkap untuk
pengajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di
sekolah dasar (Slavin, 2005: 200). Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya
dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran
matematika (Indien, 2012).
37
Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok-
kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok
ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku bangsa, atau tingkat kecerdasan
siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa yang pandai, sedang atau
lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu sama lain. Dengan
pembelajaran kooperatif, diharapkan para siswa dapat meningkatkan cara berfikir
kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
Model pembelajaran CIRC memiliki delapan komponen. Kedelapan
komponen tersebut sebagai berikut :
(1) Teams, yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4 atau 5
siswa.
(2) Placement test, misalnya diperoleh dari rata-rata nilai ulangan harian
sebelumnya atau berdasarkan nilai rapor agar guru mengetahui kelebihan
dan kelemahan siswa pada bidang tertentu.
(3) Student creative, melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
(4) Team study, yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh
kelompok dan guru memberikan bantuan kepada kelompok yang
membutuhkannya.
(5) Team scorer and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil
kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap kelompok
38
yang berhasil secara cemerlang dan kelompok yang dipandang kurang
berhasil dalam menyelesaikan tugas.
(6) Teaching group, yakni memberikan materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok.
(7) Facts test, yaitu pelaksanaan test atau ulangan berdasarkan fakta yang
diperoleh siswa.
(8) Whole-class units, yaitu pemberian rangkuman materi oleh guru di akhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah. (Slavin, 2005:
195).
Sementara itu, Durukan (2010: 103) berpendapat bahwa struktur internal
dalam model pembelajaran CIRC yaitu:
“Internal structure of CIRC technique consists of elements such as knowing individuals well, establishing proper groups, ensuring inter-group communication, using materials appropriate for the content in a timely and orderly manner, supporting groups, fostering cooperation, group and individual assessment”.
Pendapat Durukan tersebut dapat diartikan bahwa struktur internal dalam teknik
CIRC terdiri dari unsur-unsur seperti pemahaman individual siswa dengan baik,
membentuk kelompok-kelompok yang tepat, memastikan adanya komunikasi
dalam kelompok, menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan isi secara tepat
waktu dan teratur, mendukung kelompok-kelompok, mendorong kerjasama,
penilaian kelompok dan individu.
Model pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu menurut Steven dan
Slavin dalam Ahsan (2012) pertama kali dikembangkan dengan langkah-langkah:
(1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.
39
(2) Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.
(3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan
memberikan tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada lembar kertas.
(4) Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.
(5) Guru memberikan penguatan
(6) Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan
(7) Penutup.
Selanjutnya, kegiatan pokok dalam CIRC untuk menyelesaikan soal
pemecahan masalah menurut Suyitno dalam Ahsan (2012) meliputi rangkaian
kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
(1) Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal, dan yang
lainnya mendengarkan.
(2) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah, termasuk
menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan memisalkan yang
ditanyakan dengan suatu variabel.
(3) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan masalah.
(4) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut.
(5) Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian.
Adapun kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe CIRC menurut
Indien (2012) adalah sebagai berikut:
(1) CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah.
(2) Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.
40
(3) Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.
(4) Para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek
pekerjaannya.
(5) Membantu siswa yang lemah.
(6) Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang
berbentuk pemecahan masalah.
(7) Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan
tingkat perkembangan anak.
(8) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil
belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama.
(9) Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru.
2.1.12 Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition
Penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition dalam materi pecahan pada kompetensi dasar menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan pecahan di SD adalah sebagai berikut:
2.1.12.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan guru terlebih dahulu mempersiapkan skenario
pembelajaran yang berupa RPP, materi dan media. Materi yang dibelajarkan pada
pembelajaran ini yaitu materi pecahan dan media yang digunakan yaitu kartu soal
cerita pecahan.
41
2.1.12.2 Tahap Proses Pembelajaran
Pada tahap proses pembelajaran diisi dengan serangkaian kegiatan antara
lain:
(1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
(2) Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan memberikan contoh soal
cerita termasuk langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita tersebut.
(3) Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan siswanya
dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah melalui penerapan model
CIRC.
(4) Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen.
Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa.
(5) Guru mempersiapkan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu
masalah dan membagikannya kepada setiap kelompok.
(6) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian
kegiatan bersama yang spesifik, yaitu: Salah satu anggota atau beberapa
kelompok membaca soal, dan yang lainnya mendengarkan. Membuat
prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah, termasuk
menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan dan memisalkan yang
ditanyakan dengan suatu variabel. Saling membuat ikhtisar/rencana
penyelesaian soal pemecahan masalah. Menuliskan penyelesaian soal
pemecahan masalah secara urut. Saling merevisi dan mengedit
pekerjaan/penyelesaian.
(6) Guru mengawasi kerja kelompok.
42
(7) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan kelompoknya.
(8) Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah
memahami, dan dapat mengerjakan soal pemecahan masalah yang
diberikan.
(9) Guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan
temuannya.
(10) Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator.
(11) Guru membubarkan kelompok dan siswa kembali ke tempat duduknya.
(12) Guru mengulang secara klasikal tentang strategi penyelesaian soal
pemecahan masalah.
(13) Guru memberikan tugas individual.
(14) Guru memberikan penghargaan.
2.1.13.3 Tahap Penutup
Pada tahap penutup, guru mengadakan evaluasi pembelajaran dengan
memberikan soal evaluasi individual (kuis). Selanjutnya guru bersama siswa
mengoreksi dan menganalisa hasil evaluasi. Dan terakhir guru memberikan
penilaian dan penghargaan terhadap kelompok terbaik. Kelompok terbaik pertama
akan meraih gelar tim super, kelompok terbaik kedua meraih gelar tim sangat
baik, dan kelompok terbaik ketiga meraih gelar tim baik.
(Slavin, 2005: 204-209; Indien, 2012)
2.1.14 Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan salah satu model pembelajaran
yang masih digunakan oleh guru saat ini. Pembelajaran konvensional sudah lama
43
diterapkan dalam penyelenggaraan pembelajaran di Indonesia sehingga sering
disebut juga dengan pembelajaran tradisional. Banyak definisi mengenai
pembelajaran konvensional menurut para ahli diantaranya:
(1) Djamarah menjelaskan bahwa pembelajaran konvensional adalah metode
pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam
pembelajaran, sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang
diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan (Kholik,
2011).
(2) Freire memberikan istilah terhadap pembelajaran konvensional sebagai
suatu penyelenggaraan pendidikan ber-“gaya bank” (banking concept of
education). Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu
aktivitas pemberian informasi yang harus “ditelan” oleh siswa, yang wajib
diingat dan dihafal (Juliantara, 2009).
(3) Burrowes menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan
pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang cukup kepada siswa
untuk merefleksi materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya
dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya kepada situasi
kehidupan nyata (Juliantara, 2009).
(4) Brooks & Brooks menyatakan bahwa penyelenggaraan pembelajaran
konvensional lebih menekankan kepada tujuan pembelajaran berupa
penambahan pengetahuan, sehingga belajar dilihat sebagai proses
44
“meniru” dan siswa dituntut untuk dapat mengungkapkan kembali
pengetahuan yang sudah dipelajari melalui kuis atau tes terstandar
(Juliantara, 2009).
Pembelajaran konvensional menurut Burrowers dalam Juliantara (2009)
memiliki ciri-ciri, yaitu:
(1) Pembelajaran berpusat pada guru
(2) Terjadi passive learning
(3) Interaksi di antara siswa kurang
(4) Tidak ada kelompok-kelompok kooperatif
(5) Penilaian bersifat sporadis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang berpusat pada guru
dimana hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru. Guru
sebagai subjek aktif yang memegang peranan utama dalam menentukan isi dan
proses belajar dan siswa sebagai objek yang pasif yang menerima ilmu. Dalam
pembelajaran konvensional ini pada umumnya diisi dengan ceramah, tugas, dan
latihan. Kegiatan siswa adalah mendengarkan penjelasan guru dengan seksama,
mata mengahadap ke papan tulis, belajar hanya dari guru atau bahan ajar, bekerja
sendiri, dan lebih banyak diam.
Penerapan model pembelajaran konvensional dalam materi pecahan pada
kompetensi dasar menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan di SD
adalah sebagai berikut:
45
(1) Tahap persiapan, pada tahap ini guru terlebih dahulu mempersiapkan
skenario pembelajaran yang berupa RPP, materi dan media. Materi yang
akan dibelajarkan pada pembelajaran ini yaitu pecahan dan media yang
digunakan yaitu kartu soal cerita pecahan.
(2) Tahap proses pembelajaran, pada proses pembelajaran ini guru
menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan materi
pembelajaran dengan memberikan contoh soal cerita termasuk langkah-
langkah dalam menyelesaikan soal cerita tersebut. Kemudian guru
memberikan soal latihan untuk dikerjakan siswa. Setelah semua siswa
selesai mengerjakan soal, guru dan siswa membahas jawaban soal tersebut.
(3) Tahap penutup, pada tahap penutup guru mengadakan evaluasi
pembelajaran dengan memberikan soal evaluasi. Selanjutnya guru bersama
siswa mengoreksi dan menganalisa hasil evaluasi. Dan terakhir guru
memberikan tindak lanjut serta memotivasi siswa agar lebih semangat
belajar dan pembelajaran ditutup.
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Ada beberapa penelitian tentang model pembelajaran Cooperatif
Integrated Reading and Composition yang pernah dilakukan sebelumnya. Salah
satu penelitian tersebut yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurul Inayah (2007)
dengan judul ”Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Compositio) Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah pada Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII SMP
46
Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007”. Berdasarkan perhitungan uji t
diperoleh thitung
= 2,0447 dan ttabel
= 1,98 untuk α = 5% dan dk = 86. jadi thitung
>
ttabel
. Dengan demikian Ho
ditolak. Ini berarti rata-rata nilai kemampuan
pemecahan masalah siswa yang pembelajarannya dengan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC lebih baik dari pada rata-rata siswa yang pembelajarannya
dengan metode ekspositori pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII SMP N
13 Semarang tahun ajaran 2006/2007. Maka, disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih efektif untuk meningkatkan aspek
kemampuan pemecahan masalah pada pokok bahasan segiempat siswa kelas VII
SMP N 13 Semarang tahun ajaran 2006/2007 dibanding dengan pembelajaran
dengan metode ekspositori.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika.
Perbedaannya yaitu penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP N 13
Semarang dengan materi pokok segiempat, sedangkan peneliti melaksanakan pada
siswa kelas IV SD Negeri Langgen dengan materi pokok pecahan.
Selain itu, terdapat pula penelitian yang dilakukan oleh Sutrisno (2010)
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated
Reading and Composition (CIRC) dengan Metode Pemecahan Masalah
Berbantuan Lembar Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika”. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP N 1
Semarang dengan materi pokok kubus dan balok. Dari perhitungan berdasarkan
47
analisis hasil penelitian, diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus I
sebanyak 71% sedangkan pada siklus II sebanyak 97%. Dengan demikian
mengalami peningkatan sebesar 26%. Dari hasil observasi terhadap keaktifan
siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 4,94% dan untuk
observasi kerja guru dengan menggunakan model pembelajaran tipe CIRC dari
siklus I ke siklus II meningkat sebesar 10,23%.
Berdasarkan hasil angket siswa terhadap pembelajaran dengan model
CIRC, menunjukkan bahwa siswa merasa senang dan mudah menerima serta bisa
mengikuti pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok.
Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe
CIRC dengan metode pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar dan
keaktifan belajar matematika siswa.
Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran matematika.
Perbedaannya yaitu penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII B SMP N 1
Semarang dengan materi pokok kubus dan balok, sedangkan peneliti
melaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Langgen dengan materi pokok
pecahan.
2.3 Kerangka Berpikir
Mata pelajaran matematika memiliki ciri khusus yaitu abstrak. Sehingga,
banyak siswa menganggap matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang
48
sulit dan kurang menarik, terutama pada materi yang berkaitan dengan pemecahan
masalah yang biasanya dituangkan dalam bentuk soal cerita. Dalam hal ini, siswa
mengalami kendala untuk memahami maksud atau isi dari soal cerita yang
diberikan. Sehingga, hasil pekerjaannya menjadi tidak sesuai dengan harapan.
Semakin sering hal ini terjadi menjadikan siswa mudah putus asa dalam
mengerjakan soal cerita.
Permasalahan ini menjadi lebih sulit lagi saat dihadapkan pada materi
pecahan. Siswa di satu sisi sulit untuk memahami maksud atau isi dari soal cerita
dan di sisi lain juga mengalami kesulitan saat menemui soal tentang pecahan.
Siswa terkadang mengalami kesulitan saat harus menjumlahkan dan
mengurangkan pecahan dengan penyebut yang berbeda.
Model pembelajaran konvensional yang biasanya hanya diisi dengan
ceramah guru dan tugas kurang sesuai dengan konsep pembelajaran aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan (PAKEM). Dalam model pembelajaran konvensional,
pembelajaran lebih berpusat pada guru, siswa cenderung pasif, dan tidak ada
interaksi antar siswa. Kegiatan siswa hanyalah mendengarkan penjelasan guru
dengan seksama, mata mengahadap ke papan tulis, belajar hanya dari guru atau
bahan ajar, bekerja sendiri, dan lebih banyak diam. Hal ini menjadikan motivasi
dan hasil belajar siswa rendah. Untuk itu diperlukan suatu model pembelajaran
kooperatif yang dapat memudahkan siswa dalam memahami maksud atau isi dari
soal cerita sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
menyelesaikan permasalahan matematika pada materi pecahan.
49
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
(CIRC). Dengan penerapan model ini motivasi dan hasil belajar siswa akan lebih
baik dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional.
Dari uraian di atas, untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan
ilustrasi kerangka berfikir sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diajukan hipotesis sebagai berikut:
Pemecahan masalah matematika pada materi
pecahan
Harus dikuasai siswa SD kelas
IV
Diajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
Diajarkan secara konvensional dengan metode ceramah dan tugas.
1. Siswa pasif 2. Tidak ada interaksi
antar siswa 3. Tidak ada
kelompok kooperatif
1. Siswa aktif 2. Ada interaksi antar
siswa 3. Ada kelompok
kooperatif
Motivasi dan hasil belajar siswa
Motivasi dan hasil belajar siswa Membandingkan
50
(1) Ho1: Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan model
pembelajaran konvensional.
(2) Ha1: Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional.
(3) Ho2: Hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan model
pembelajaran konvensional.
(4) Ha2: Hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional.
51
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design yang diadopsi
dari True Eksperimental Design dengan bentuk Posttest-Only Control Design.
Alasan pemilihan desain penelitian ini karena terdapat beberapa faktor yang tidak
dapat peneliti kendalikan jika peneliti menggunakan True Eksperimental Design.
Bentuk Posttest-Only Control Design digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Desain Penelitian (Sugiyono, 2011: 114)
Keterangan:
R
X
O2
O4
=
=
=
=
Kelompok eksperimen dan kontrol yang diambil secara random.
Perlakuan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition pada kelas eksperimen.
Pengaruh diberikannya perlakuan model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition pada kelas eksperimen.
Pengaruh tidak diberikannya perlakuan model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition (pembelajaran
berlangsung secara konvensional) pada kelas kontrol.
R X O2
R O4
52
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan penerapan model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (X) dan
kelompok kedua tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
Pengaruh adanya perlakuan adalah (O2: O4).
3.2 Populasi dan Sampel
Pembahasan mengenai populasi dan sampel akan menjelaskan besar
populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Di bawah
ini merupakan penjelasan dari populasi dan sampel dalam penelitian ini.
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2011: 119), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri
Langgen dan siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 Kabupaten
Tegal tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri Langgen yaitu
63 siswa, terdiri dari 32 siswa kelas IVA dan 31 siswa kelas IVB. Jumlah siswa
kelas IV SD Negeri Pesayangan 01 yaitu 50 siswa, terdiri dari 25 siswa kelas IVA
dan 25 siswa kelas IVB. Alasan penentuan populasi karena kedua SD tersebut
masih dalam satu dabin, mempunyai tingkat akreditasi yang sama yaitu B, setara
baik dalam kemampuan akademik, sosial ekonomi dan budaya.
53
3.2.2 Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2011: 120) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan simple random sampling
(sampel acak sederhana). Ini dilakukan karena anggota populasi dianggap
homogen (Sugiyono 2011: 122). Pengambilan sampel menggunakan teknik ini
menghasilkan kelas IVA SD Negeri Langgen sebagai kelas kontrol, kelas IVB SD
Negeri Langgen sebagai kelas eksperimen, sementara kelas IVA dan IVB SD
Negeri Pesayangan 01 sebagai kelas uji coba soal.
Berdasarkan jumlah populasi di kelas IVA SD Negeri Langgen sebanyak
32 siswa, kelas IVB SD Negeri Langgen sebanyak 31 siswa, kelas IVA SD Negeri
Pesayangan 01 sebanyak 25 siswa, dan kelas IVB SD Negeri Pesayangan 01
sebanyak 25 siswa, sehingga total populasi sebanyak 113 siswa, maka sampel
yang akan diambil dengan melihat tabel Krecjie pada taraf signifikan 5% yaitu
sebanyak 89 siswa.
Untuk mengetahui sampel dari tiap kelas, menggunakan rumus sebagai
berikut:
S N P
x S
Keterangan:
Sk = Sampel tiap kelas
Nk = Jumlah siswa dalam kelas
�P = Jumlah populasi
St = Jumlah sampel dalam tabel krecjie
54
Setelah dilakukan perhitungan, diketahui sampel yang berasal dari kelas IVA SD
Negeri Langgen sebanyak 25 siswa dan kelas IVB SD Negeri Langgen sebanyak
24 siswa.
3.3 Variabel Penelitian
Sugiyono (2011: 61) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah
suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari variabel bebas dan variabel terikat.
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas menurut Sugiyono (2011: 64) yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition
terhadap materi pecahan. Variabel ini dinyatakan dengan X.
3.3.2 Variabel Terikat
Variabel terikat menurut Sugiyono (2011: 64) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar matematika.
Motivasi belajar merupakan variabel terikat dan dinyatakan dengan Y1. Motivasi
belajar matematika dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari hasil angket.
Hasil belajar matematika merupakan variabel terikat kedua dan dinyatakan dengan
55
Y2. Hasil belajar matematika dinayatakan dengan skor tes hasil belajar setelah
perlakuan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara bagi peneliti untuk mencari
data dari responden yang akan diteliti. Data-data tersebut nantinya akan dianalisis
untuk mengetahui dan memutuskan hipotesis alternatif akan diterima atau ditolak.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa dokumentasi, angket, dan
tes.
3.4.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi atau studi dokumenter menurut Sukmadinata (2010:
221) merupakan teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Metode
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
nama-nama siswa yang menjadi sampel dalam penelitian dan data nama siswa
yang menjadi responden dalam uji coba instrumen. Selain itu, dokumentasi
digunakan untuk memperoleh nilai awal siswa yaitu nilai rata-rata matematika
pada materi sebelumnya yang berguna untuk mengetahui tingkat kemampuan
siswa, sebagai bahan pertimbangan dalam pembagian kelompok yang heterogen
(berbeda tingkat kemampuan maupun jenis kelamin).
3.4.2 Kuesioner (angket)
Sugiyono (2011: 192) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
56
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Menurut
Sukmadinata (2010: 219), angket merupakan suatu teknik pengumpulan data
secara tidak langsung. Kuisioner (angket) yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu untuk memperoleh informasi dari responden mengenai bagaimana tingkat
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Angket ini berisikan
pernyataan-pernyataan mengenai indikator motivasi belajar siswa. Penentuan
indikator motivasi belajar siswa dalam angket ini berdasarkan indikator motivasi
yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno dan Asrori.
Jenis angket yang digunakan yaitu angket jawaban tertutup dengan
modifikasi skala Likert dalam bentuk pilihan ganda. Sukardi (2008: 146)
menjelaskan bahwa dalam skala Likert, responden diminta memberikan pilihan
jawaban atau respon dalam skala ukur yang telah disediakan, misalnya sangat
setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS) dengan
memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang dirasa cocok. Untuk menskor
skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai
kuantitatif 4, 3, 2, 1, untuk empat pilihan pernyataan positif dan 1, 2, 3, 4 untuk
pernyataan bersifat negatif. Angket motivasi yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 29 butir.
3.4.3 Tes
Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan),
dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes perbuatan).
Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa,
57
terutama hasil belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan
pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk mengetahui hasil belajar
matematika dari kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kompetensi dasar (KD)
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan. Bentuk tes yang
digunakan dalam penelitian ini adalah adalah tes uraian dengan jumlah soal 8
butir dalam waktu 60 menit.
3.5 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu lembar kuisioner
(angket), soal tes, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kisi-kisi soal,
pedoman penilaian, kunci jawaban, dan silabus.
3.5.1 Angket Motivasi
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup dengan
model skala Likert dalam bentuk pilihan ganda. Pernyataan-pernyataan tersebut
berisi tentang indikator motivasi belajar siswa yang disampaikan oleh
Iskandarwassid, Asrori, dan Hamzah B. Uno yang meliputi: (1) ketekunan dalam
belajar, (2) keseringan belajar, (3) komitmennya dalam memenuhi tugas-tugas
sekolah, (4) frekuensi kehadirannya di sekolah, (5) adanya semangat, (6) adanya
rasa percaya diri, (7) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (8) adanya harapan
dan cita-cita masa depan, (9) adanya penghargaan dalam belajar, dan (10) adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar.
58
Setiap pernyataan pada angket ini terdiri dari 4 alternatif jawaban. Dalam
menjawab pernyataan, responden memilih salah satu alternatif jawaban yang
sesuai dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih. Cara
penilaian dalam angket ini yaitu:
(1) Apabila pernyataan dibuat positif, maka jawaban sangat setuju/selalu
diberi skor 4, jawaban setuju/sering diberi skor 3, jawaban tidak
setuju/hampir tidak pernah diberi skor 2, dan jawaban sangat tidak
setuju/tidak pernah diberi skor 1.
(2) Apabila pernyataan dibuat negatif, maka jawaban sangat setuju/selalu
diberi skor 1, jawaban setuju/sering diberi skor 2, jawaban tidak
setuju/hampir tidak pernah diberi skor 3, dan jawaban sangat tidak
setuju/tidak pernah diberi skor 4
Sebelum angket digunakan untuk mengukur motivasi pada sampel, angket
terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba angket ini bertujuan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas angket tersebut.
3.5.1.1 Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Uji validitas dilakukan dengan menganalisis butir instrumen meliputi
validitas logis dan validitas empiris.
3.5.1.1.1 Validitas Logis
Arikunto (2012: 80) menjelaskan bahwa validitas logis untuk sebuah
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Dalam hal ini instrumen dikatakan
59
valid apabila instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik,
mengikuti teori, dan ketentuan yang ada. Proses pengujian validitas logis
melibatkan 2 penilai ahli yaitu oleh dosen pembimbing 1 dan guru kelas dengan
menggunakan lembar penilaian validitas. Setelah pengujian validitas isi dari ahli
selesai, maka diteruskan uji coba instrumen.
3.5.1.1.2 Validitas Empiris
Menurut Arikunto (2012: 81), sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki
validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak
dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti
halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman.
Untuk mengetahui validitas instrumen angket, peneliti menyebarkan
instrumen tersebut kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu
siswa kelas IV SD Negeri Pesayangan 01. Setelah diisi oleh responden dan
terkumpul kembali, selanjutnya peneliti menentukan validitasnya dengan
menggunakan rumus korelasi bivariate pearson dari Karl Pearson yaitu:
rNΣXY ΣX ΣY
NΣX ΣX NΣY ΣY
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
N = banyaknya siswa uji coba
ΣX = jumlah skor tiap butir soal
ΣY = jumlah skor total
ΣXY = jumlah perkalian antara skor tiap butir soal dengan skor kuadrat
60
ΣX² = jumlah skor tiap butir soal kuadrat
ΣY² = jumlah skor total kuadrat
(Arikunto, 2012: 87)
Jika rh ≥ rt (uji dua sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau
item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Jika rh < rt (uji dua sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau item-item
pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak
valid).
3.5.1.2 Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Untuk
menguji reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang
motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.
r n
n 11
Σσσ
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
Σσ i = jumlah varians skor tiap-tiap item
σ i = varians total
(Arikunto, 2012: 122)
Setelah diketahui nilai r11 kemudian diinterpretasikan dengan nilai r
menurut Arikunto (2010: 319) sebagai berikut:
0,801 – 1,00 : tinggi
0,601 – 0,800 : cukup
61
0,401 – 0,600 : agak rendah
0,201 – 0,400 : rendah
0,000 – 0,200 : sangat rendah
3.5.2 Soal tes
Instrumen tes digunakan untuk mengetahui data tentang hasil belajar siswa
dalam materi pecahan. Bentuk instrumen tes ini berupa soal uraian yang
berjumlah 8 soal. Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa, terlebih dahulu soal tersebut diujicobakan kepada siswa di luar sampel. Uji
coba (try out) ini dimaksudkan agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel,
sehingga nantinya diperoleh hasil penelitian yang valid dan reliabel. Untuk
kepentingan uji coba, soal dibuat paralel yang setara baik cakupan materi maupun
tingkat kesulitannya. Dalam instrumen soal-soal tes, terdapat analisis uji coba
instrumen. Tujuan dari analisis uji coba instrumen ini adalah untuk mengukur
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal.
3.5.2.1 Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Uji validitas dilakukan dengan menganalisis butir instrumen meliputi
validitas logis dan validitas empiris.
3.5.2.1.1 Validitas Logis
Arikunto (2012: 80) menjelaskan bahwa validitas logis untuk sebuah
instrumen evaluasi menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi
persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Dalam hal ini, instrumen dikatakan
valid apabila instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik,
62
mengikuti teori, dan ketentuan yang ada. Proses pengujian validitas logis
melibatkan 2 penilai ahli yaitu oleh dosen pembimbing 1 dan guru kelas dengan
menggunakan lembar penilaian validitas. Setelah pengujian validitas isi dari ahli
selesai, maka diteruskan uji coba instrumen.
3.5.2.1.2 Validitas Empiris
Menurut Arikunto (2012: 81), sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki
validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak
dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti
halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman.
Untuk mengetahui validitas instrumen tes, peneliti menyebarkan instrumen
tersebut kepada siswa kelas IV SD Negeri Pesayangan 01. Setelah diisi dan
terkumpul kembali, selanjutnya peneliti menentukan validitasnya dengan
menggunakan rumus korelasi bivariate pearson dari Karl Pearson yaitu:
rNΣXY ΣX ΣY
NΣX ΣX NΣY ΣY
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
N = banyaknya siswa uji coba
ΣX = jumlah skor tiap butir soal
ΣY = jumlah skor total
ΣXY = jumlah perkalian antara skor tiap butir soal dengan skor kuadrat
ΣX² = jumlah skor tiap butir soal kuadrat
ΣY² = jumlah skor total kuadrat
63
(Arikunto, 2012: 87)
Jika r hitung ≥ r tabel (uji dua sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen
atau item-item soal berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
Jika r hitung < r tabel (uji dua sisi dengan signifikansi 0,05) maka instrumen atau
item-item soal tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak
valid).
3.5.2.2 Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabilitas perangkat tes soal uraian, digunakan rumus
Cronbach’s Alpha.
r n
n 1 1Σσσ
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
Σσ i = jumlah varians skor tiap-tiap item
σ t = varians total
(Arikunto, 2012: 122)
Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
0,00 – 0,20 tergolong sangat lemah
0,21 – 0,40 tergolong lemah
0,41 – 0,60 tergolong cukup
0,61 – 0,80 tergolong kuat
0,81 – 1,00 tergolong sangat kuat
(Riduwan, 2011: 89)
64
3.5.2.3 Taraf Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal uraian digunakan rumus:
X ∑ sN
Keterangan:
X = Rata-rata
∑ s = Jumlah skor peserta tes pada suatu soal
N = Jumlah peserta yang mengikuti tes
TKXM
Keterangan:
TK = Tingkat kesukaran
X = Rata-rata
M = Skor maksimal
Klasifikasi tingkat kesukaran soal sebagai berikut:
0,00 - 0,30 soal tergolong sukar
0,31 - 0,70 soal tergolong sedang
0,71 - 1,00 soal tergolong mudah
(Depdiknas, 2008: 9)
3.5.2.4 Daya Pembeda Butir Soal
Untuk menghitung daya pembeda soal bentuk uraian digunakan rumus:
DPXA XB
M
65
Keterangan:
DP = Daya pembeda
XA = Mean kelompok atas
XB = Mean kelompok bawah
M = Skor maksimum
Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
0,40 – 1,00 : soal diterima baik
0,30 – 0,39 : soal diterima tetapi perlu diperbaiki
0,20 – 0,29 : soal diperbaiki
0,19 – 0,00 : soal tidak dipakai/dibuang
(Crocker dan Algina dalam Depdiknas, 2008: 12)
3.5.3 Kisi-kisi
Kisi-kisi dalam penelitian ini ada 2, yaitu kisi-kisi angket motivasi belajar
matematika siswa dan kisi-kisi soal tes matematika. Kisi-kisi angket motivasi
belajar matematika siswa dibuat sebagai dasar pembuatan angket motivasi belajar
matematika dan merupakan penjabaran dari indikator-indikator yang
dikemukakan ahli yang digunakan untuk mengukur tingkat motivasi belajar
matematika siswa. Sedangkan kisi-kisi soal tes matematika dibuat sebagai dasar
pembuatan soal tes matematika yang merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
3.5.4 Pedoman Penilaian
Pedoman penilaian digunakan sebagai pedoman dalam memberikan nilai
pada tes hasil belajar dan jawaban siswa terhadap angket yang diberikan.
66
3.5.5 Kunci Jawaban
Kunci jawaban digunakan sebagai pedoman dalam pencocokan hasil
evaluasi.
3.5.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini nantinya ada dua,
yaitu RPP dengan penerapan model pembelajaran konvensional untuk kelas
kontrol dan RPP dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Cooperative Integrated Reading and Composition untuk kelas eksperimen.
3.5.7 Silabus
Silabus dalam penelitian ini merupakan rencana pembelajaran yang
mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan
pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, sumber, bahan, dan alat belajar
yang digunakan dalam pembelajaran.
3.6 Metode Analisis Data
Dalam penganalisisan data yang diperoleh selama penelitian berlangsung
terdapat berbagai metode analisis data yang digunakan yaitu deskripsi data, uji
prasyarat analisis, dan analisis akhir.
3.6.1 Deskripsi Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif pada penelitian ini yaitu data motivasi siswa saat
mengikuti pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data kuantitatif
pada penelitian ini didapat dari tes hasil belajar. Data tentang hasil belajar
67
diperoleh dari tes hasil belajar yang dilakukan pada akhir pembelajaran baik pada
kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data penelitian yang
diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa hasil
angket motivasi belajar matematika dan data hasil belajar siswa. Berdasarkan data
hasil penelitian yang didapat kemudian dicari nilai mean, median, modus, skor
minimal, skor maksimal, rentang, varians, dan standar deviasi.
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis digunakan untuk menguji kemampuan awal kedua
kelompok yang diperbandingkan. Adapun uji prasyarat yang dipakai dalam
penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel
yang akan dianalisis berdistribusi normal (Sugiyono 2011: 75). Dengan demikian,
dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan uji normalitas untuk menyelidiki
bahwa sampel yang diambil untuk kepentingan penelitian berasal dari populasi
yang berdistribusi normal.
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar
yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan metode Liliefors.
Pengambilan keputusan uji dan penarikan kesimpulan diambil pada taraf
signifikan 5%. Pengolahan data dilakukan dengan melihat kolom nilai pada
Kolmogorof-Smirnov. Data dikatakan normal apabila nilai yang ditunjukkan pada
68
kolom nilai Kolmogorof-Smirnov menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05.
Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 20.
3.6.2.2 Uji Homogenitas
Pada dasarnya uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi
tidaknya sifat homogen pada variasi antar kelompok. Uji ini dilakukan terhadap
skor motivasi dan hasil belajar yang dikenai analisis variasi. Uji hipotesis
mengenai homogenitas variasi dilakukan dengan F Test (Levene’s Test)
menggunakan bantuan program SPSS 20.
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka data dinyatakan tidak homogen
dan jika Fhitung ≤ Ftabel, maka data dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010:
186). Kriteria lain yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for
Equality of Variance kurang dari (<) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance
Levene’s test for Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05.
3.6.2.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Untuk lebih meyakinkan bahwa perbedaan hasil belajar materi pecahan
pada penelitian ini dikarenakan oleh perlakuan yang diberikan, maka sebelum
eksperimen berlangsung terlebih dahulu dilakukan uji kesetaraan antar kelompok.
Hasil uji ini akan menunjukkan setara tidaknya kelompok-kelompok yang terlibat
dalam eksperimen sebelum perlakuan diberikan. Uji yang digunakan untuk
mengetahui kesamaan rata-rata, menggunakan uji-t dengan dibantu program SPSS
20.
69
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis)
3.6.3.1 Pengujian Hipotesis Menggunakan Uji-t
Analisis data setelah eksperimen yaitu untuk menguji motivasi dan hasil
belajar materi pecahan dari kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh
perlakuan. Persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis data ini menggunakan
uji-t yang menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok
yang akan diperbandingkan.
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah:
tx x
n 1 s n 1 sn n 2
1n 1
n
Keterangan:
1x : rata-rata sampel 1
2x : rata-rata sampel 2
1s : simpangan baku sampel
2s : simpangan baku sampel 2
n1 : jumlah anggota sampel 1
n2 : jumlah anggota sampel2
(Sugiyono 2011: 259)
Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji pihak kanan. Dalam
uji pihak kanan berlaku ketentuan, bila harga thitung kurang dari harga ttabel (th < tt),
maka Ho diterima dan Ha ditolak. (Sugiyono 2011: 220).
70
3.6.3.2 Pengujian Hipotesis Menggunakan Uji Mann Whitney U
Jika asumsi data pada uji normalitas ternyata menunjukkan bahwa data
berdistribusi tidak normal maka analisis akhir menggunakan uji nonparametris
yaitu dengan uji Mann Whitney U. Terdapat dua rumus yang digunakan dalam
pengujian ini. Kedua rumus tersebut digunakan dalam perhitungan karena akan
diperlukan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih
kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel.
Kedua rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Rumus 1 :
U n n n n 1
2 R
Rumus 2 :
U n n n n 1
2 R
Keterangan:
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2
U1 = jumlah peringkat 1
U2 = jumlah peringkat 2
R1 = jumlah rangking pada sampel n1
R1 = jumlah rangking pada sampel n2
Dalam membuat keputusan statistik, kriterianya adalah tolak Ho jika tes statistik
U ≤ nilai kritis (Uhitung ≤ Utabel).
(Sugiyono, 2011: 153)
71
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data
Deskripsi data yang disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk
memberikan gambaran secara umum megenai penyebaran data penelitian yang
diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa hasil
angket motivasi belajar matematika siswa dan data hasil belajar (posttest) siswa
pada materi pecahan.
Data hasil motivasi belajar matematika yang didapatkan di kelas eksperimen yaitu
jumlah siswa 25; nilai rata-rata kelas 86,83; simpangan baku 6,08; nilai tertinggi
94,83; dan nilai terendah adalah 73,28. Sedangkan hasil motivasi belajar
matematika di kelas kontrol yaitu jumlah siswa 24; nilai rata-rata kelas 82,33;
simpangan baku 9,19; nilai tertinggi 93,97; dan nilai terendahnya adalah 60,34.
Sementara itu hasil belajar siswa di kelas eksperimen yaitu jumlah siswa 25; nilai
rata-rata kelas 88,10; simpangan baku 12,27; nilai tertinggi 100; dan nilai
terendah adalah 52,50. Sedangkan hasil belajar matematika di kelas kontrol yaitu
jumlah siswa 24; nilai rata-rata kelas 79,48; simpangan baku 16,32; nilai tertinggi
100; dan nilai terendahnya adalah 50,00. Data hasil penelitian tersebut dipaparkan
secara lebih rinci dalam tabel deskripsi data skor motivasi dan hasil belajar
matematika siswa berikut.
72
Tabel 4.1 Deskripsi Data Skor Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa
No. Kriteria Data Motivasi Belajar Siswa Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Kelas kontrol Kelas Eksperimen Kelas kontrol
1. Jumlah siswa 25 24 25 24 2. Skor rata-rata 86,83 82,33 88,10 79,48 3. Median 87,93 84,91 92,50 81,88 4. Skor minimal 73,28 60,34 52,50 50,00 5. Skor maksimal 94,83 93,97 100,00 100,00 6. Rentang 21,55 33,62 47,50 50,00 7. Varians 36,94 84,46 150,67 266,43 8. Standar deviasi 6,08 9,19 12,27 16,32
4.2 Analisis Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur dan mendapatkan
instrumen yang baik, sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian.
Dalam penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas IVA dan IVB SD Negeri
Pesayangan 01 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal yang berjumlah 50 siswa.
Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat bahwa uji coba instrumen
dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Instrumen
yang diujicobakan berupa angket motivasi belajar matematika dan soal
matematika materi pecahan.
4.2.1 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Angket Motivasi
Instrumen angket motivasi belajar matematika yang akan diujikan kepada
siswa terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui apakah
instrumen angket motivasi tersebut layak diujikan kepada siswa. Berikut ini
73
merupakan beberapa langkah-langkah pengujian instrumen angket motivasi,
antara lain:
4.2.1.1 Uji Validitas Angket Motivasi
Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah uji coba
instrumen untuk menganalisis validitas logis dan empiris instrumen yang akan
digunakan. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan secara lengkap di bawah ini.
4.2.1.1.1 Validitas Logis Angket Motivasi
Validitas logis dan empiris dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang
telah disusun sudah sesuai dalam hal konstruk, isi, dan bahasa. Dalam penelitian
ini, peneliti membuat 40 butir pernyataan angket tertutup dengan 4 pilihan
jawaban. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir pernyataan angket tersebut
telah dinilai validitas logis dan empirisnya oleh dua orang ahli, yaitu Dra.
Noening Andrijati, M.Pd dosen pembimbing I dan Ujiati, S.Pd.SD guru kelas
IVA SD Negeri Langgen. Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk
diujicobakan, maka dilakukan uji coba angket motivasi kepada siswa kelas IVA
dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 pada tanggal 26 April 2013.
4.2.1.1.2 Pengujian Validitas Empiris Angket Motivasi
Pengujian validitas ini dilakukan terhadap hasil angket motivasi belajar
matematika di kelas uji coba. Siswa di kelas uji coba yang mengisi angket
motivasi belajar matematika sebanyak 44 siswa. Hasil motivasi belajar
matematika di kelas uji coba yaitu nilai rata-rata kelas 79,25; simpangan baku
8,24; nilai tertinggi 95,63; dan nilai terendah adalah 60,63. Deskripsi data hasil
74
angket motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba dapat dilihat pada
Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Deskripsi Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket Motivasi pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data Kelas Uji coba
1. Jumlah siswa 44
2. Skor rata-rata 79,25
3. Median 79,69
4. Skor minimal 60,63
5. Skor maksimal 95,63
6. Rentang 35,00
7. Varians 67,86
8. Standar Deviasi 8,24
Berdasarkan nilai motivasi belajar matematika siswa di kelas uji coba (Lampiran
17), maka dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode bivariate
pearson. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan bantuan
program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan
dengan batasan rtabel pada signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel
dengan jumlah n = 44 didapat nilai rtabel sebesar 0,297. Jika nilai korelasi setiap
soal lebih besar dari nilai rtabel maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika
nilai korelasi lebih kecil dari nilai rtabel maka item tersebut dianggap tidak valid.
Hasil ouput validitas soal menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada Lampiran 18.
Rekapitulasi data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
75
Tabel 4.3 Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi dengan rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 44
Nomor Item
Bivariate Pearson
(r11) Validitas
Nomor Item
Bivariate Pearson
(r11) Validitas
1 0,500 Valid 21 0,343 Valid 2 0,330 Valid 22 0,067 Tidak Valid 3 0,150 Tidak Valid 23 0,270 Tidak Valid 4 0,197 Tidak Valid 24 0,356 Valid 5 0,135 Tidak Valid 25 0,474 Valid 6 0,478 Valid 26 0,352 Valid 7 0,162 Tidak Valid 27 0,442 Valid 8 0,472 Valid 28 0,353 Valid 9 0,104 Tidak Valid 29 0,575 Valid 10 0,450 Valid 30 0,458 Valid 11 0,419 Valid 31 0,524 Valid 12 0,580 Valid 32 0,340 Valid 13 0,406 Valid 33 0,440 Valid 14 0,311 Valid 34 0,387 Valid 15 0,217 Tidak Valid 35 0,507 Valid 16 0,502 Valid 36 0,277 Tidak Valid 17 0,373 Valid 37 0,525 Valid 18 0,377 Valid 38 0,276 Tidak Valid 19 0,648 Valid 39 0,161 Tidak Valid 20 0,561 Valid 40 0,356 Valid
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diperoleh item
yang valid sebanyak 29 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 11 butir soal.
Butir soal yang valid adalah nomor 1, 2, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, dan 40.
4.2.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen Angket Motivasi
Setelah instrumen angket motivasi dihitung validitasnya, langkah
selanjutnya yaitu menghitung reliabilitasnya menggunakan reliability analisys.
Untuk dapat menghitung reliabilitas angket motivasi peneliti menngunakan rumus
76
cronbach’s alpha. Setelah diketahui nilai reliabilitasnya (r11) kemudian
diinterpretasikan dengan nilai r menurut Arikunto. Reliabilitas 0,000-0,200 adalah
sangat rendah, 0,201-0,400 adalah rendah, 0,401-0,600 adalah agak rendah,
0,601-0,800 adalah cukup, dan 0,801-1,00 adalah tinggi. Hasil uji reliabilitas
terhadap semua butir angket motivasi (40 butir) dapat dilihat pada Tabel 4.4
berikut.
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.830 40
Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha
diperoleh nilai r hitung sebesar 0,830. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto,
nilai 0,830 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir angket
motivasi dinyatakan sudah reliabel.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan validitas instrumen angket
motivasi, diperoleh item yang valid sebanyak 29 butir soal. Butir soal tersebut,
yaitu 1, 2, 6, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30,
31, 32, 33, 34, 35, 37, dan 40. Hasil uji reliabilitas terhadap butir angket yang
valid (29 butir) dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.853 29
77
Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha
diperoleh nilai rhitung sebesar 0,853. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto,
nilai 0,853 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir angket
motivasi yang valid (29 butir) dinyatakan sudah reliabel.
4.2.2 Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Soal Matematika
Instrumen soal matematika yang diujicobakan berbentuk soal uraian
dengan jumlah soal 10 butir. Berikut ini merupakan beberapa langkah-langkah
pengujian instrumen, antara lain:
4.2.2.1 Uji Validitas Instrumen Soal Matematika
Peneliti melakukan uji validitas data sebelum dan sesudah uji coba
instrumen untuk menganalisis validitas logis dan empiris pada instrumen yang
akan digunakan. Untuk lebih jelasnya diterangkan secara lengkap di bawah ini.
4.2.2.1.1 Validitas Logis Soal Tes Matematika
Validitas logis dan empiris dilakukan untuk mengetahui bahwa soal yang
telah disusun sudah sesuai dalam hal konstruk, isi, dan bahasa. Dalam penelitian
ini, peneliti membuat 10 butir soal matematika. Sebelum soal diujicobakan,
seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas logis dan empirisnya oleh dua
orang ahli, yaitu Dra. Noening Andrijati, M.Pd dosen matematika program studi
PGSD Universitas Negeri Semarang dan Ujiati, S.Pd.SD guru kelas IVA SD
Negeri Langgen. Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan,
maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri
Pesayangan 01 pada tanggal 26 April 2013.
78
4.2.2.1.2 Pengujian Validitas Empiris Soal Tes Matematika
Pengujian validitas empiris dilakukan terhadap nilai hasil uji coba soal tes
matematika di kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01. Data nilai hasil uji
coba soal metematika dapat dilihat pada Lampiran 27. Deskripsi data nilai Uji
coba soal matematika dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Deskripsi Data Nilai Uji Coba Instrumen Soal Tes Matematika pada Kelas Uji Coba
No. Kriteria Data Kelas Uji coba 1. Jumlah siswa 48 2. Skor rata-rata 78,13 3. Median 77,08 4. Skor minimal 45,83 5. Skor maksimal 100,00 6. Rentang 54,17 7. Varians 213,04 8. Standar deviasi 14,75
Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka
dilakukanlah uji validitas instrumen menggunakan metode bivariate pearson.
Untuk mempermudah penghitungan, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan
batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan r tabel dengan
jumlah n = 48 didapat nilai rtabel sebesar 0,284. Jika nilai korelasi setiap soal lebih
besar dari nilai rtabel maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai
korelasi lebih kecil dari nilai rtabel maka item dianggap tidak valid. Hasil ouput
validitas soal menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada Lampiran 28.
Rekapitulasi data hasil perhitungan SPSS 20 dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut.
79
Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0,284; Taraf Sinifikansi 0,05 dan n= 48
Nomor Item
Pearson Correlations
(r11) Validitas
Nomor Item
Pearson Correlations
(r11) Validitas
1 0,868 Valid 6 0,602 Valid 2 0,427 Valid 7 0,879 Valid 3 0,726 Valid 8 0,884 Valid 4 0,561 Valid 9 0,609 Valid 5 0,465 Valid 10 0,652 Valid
Dari perhitungan data dengan menggunakan program SPSS 20 diketahui bahwa
semua item soal valid yaitu sebanyak 10 butir soal. Butir soal yang valid adalah
nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
4.2.1.2 Uji Reliabilitas
Berdasarkan perhitungan validitas instrumen soal matematika, diperoleh
item yang valid sebanyak 10 butir soal. Butir soal tersebut, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 10. Dari item yang valid tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya
menggunakan reliability analysis. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir
soal, peneliti menggunakan rumus cronbach’s alpha. Setelah diketahui nilai r11
kemudian diinterpretasikan dengan nilai r menurut Arikunto. Reliabilitas 0,000-
0,200 adalah sangat rendah, 0,201-0,400 adalah rendah, 0,401-0,600 adalah agak
rendah, 0,601-0,800 adalah cukup, dan 0,801-1,00 adalah tinggi. Hasil uji
reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.852 10
80
Dari hasil perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha
diperoleh nilai rhitung sebesar 0,852. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto,
nilai 0,852 termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir soal
matematika yang valid dapat dinyatakan sudah reliabel.
4.2.1.3 Analisis Tingkat Kesukaran
Untuk dapat mengetahui tingkat kesukaran dari instrumen maka dibutuhkan
pengujian tingkat kesukaran. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan
perhitungan dengan membandingan nilai rata-rata yang diperoleh dengan skor
maksimal tiap butir soal. Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.9 Analisis Tingkat Kesukaran
No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria 1 0,90 Mudah 6 0,76 Mudah 2 0,95 Mudah 7 0,78 Mudah 3 0,83 Mudah 8 0,76 Mudah 4 0,85 Mudah 9 0,61 Sedang 5 0,85 Mudah 10 0,56 Sedang
Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan
ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar; soal
dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang; soal dengan P 0,71 sampai 1,00
adalah soal mudah (Depdiknas, 2008: 9). Hasil analisis tingkat kesukaran soal
metamtika menunjukkan bahwa terdapat 8 soal yang termasuk dalam kategori soal
mudah dan 2 soal yang masuk dalam kategori soal sulit.
81
4.2.1.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
kurang pandai (berkemampuan rendah). Sebelum perhitungan kelompok siswa
dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi
kelompok atas dan kelompok bawah (Lampiran 35). Pengujian daya beda
diperoleh dari hasil perhitungan selisih antara rata-rata skor pada kelompok atas
dengan rata-rata skor pada kelompok bawah dibagi skor maksimum butir soal.
Berdasarkan hasil perhitungan manual diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.10 Daya Pembeda Soal
No. Soal XA XB Skor Maksimum DP Kriteria
1 5,00 3,96 5 0,21 Diperbaiki 2 3,96 3,63 4 0,07 Dibuang
3 4,92 3,42 5 0,30 Diterima tetapi perlu diperbaiki
4 4,83 3,71 5 0,23 Diperbaiki 5 3,75 3,08 4 0,13 Dibuang 6 4,50 3,08 5 0,28 Diperbaiki 7 4,96 2,88 5 0,42 Diterima baik 8 4,83 2,75 5 0,42 Diterima baik 9 3,67 2,46 5 0,24 Diperbaiki
10 3,46 2,17 5 0,26 diperbaiki
Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan
ketentuan sebagai berikut: 0,00 – 0,19: soal tidak dipakai/dibuang; 0,20 – 0,29:
soal diperbaiki; 0,30 – 0,39: soal diterima tetapi perlu diperbaiki; 0,40 – 1,00: soal
diterima baik (Crocker dan Algina dalam Depdiknas, 2008: 12). Dari tabel diatas
dapat dilihat terdapat 2 soal dengan kategori diterima baik, 4 soal dengan kategori
82
diterima tetapi perlu diperbaiki, 2 soal dengan kategori diperbaiki dan 2 soal
dengan kategori tidak dipakai atau dibuang. Soal yang dapat digunakan sebagai
instrumen harus minimal termasuk dalam kategori diperbaiki. Butir soal yang
dapat digunakan sebagai instrumen yaitu butir soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan
10.
4.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian
yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari motivasi
belajar siswa dan hasil belajar siswa selama penelitian berlangsung. Deskripsi
data hasil penelitian dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
4.3.1 Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
Penilaian motivasi awal belajar matematika siswa dinilai berdasarkan
instrumen angket motivasi (Lampiran 24) dengan menggunakan penggabungan
indikator motivasi belajar siswa yang disampaikan oleh Iskandarwassid, Asrori,
dan Hamzah B. Uno. Butir-butir angket yang digunakan untuk mengetahui
motivasi belajar awal matematika siswa pada kelas eksperimen dan kontrol
merupakan butir angket yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Hasil
penilaian dari skor motivasi belajar awal siswa diambil dari rata-rata nilai jumlah
skor motivasi belajar siswa dibagi jumlah skor maksimal dikalikan 100. Hasil
motivasi belajar matematika sebelum penelitian yang didapatkan di kelas
eksperimen yaitu nilai rata-rata kelas adalah 82,93; nilai tertinggi 96,55; dan nilai
terendah adalah 68,10 (Lampiran 41). Dari data tersebut dapat dibuat tabel
d
r
S
b
d
S
k
distribusi fr
rumus sturge
Tabel 4.11
Selain dalam
belajar mate
diagram seb
Gambar
Sementara it
kelas kontro
Jl
hSi
rekuensi den
es sebagai b
Distribusi Fpada Kelas
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
m bentuk tab
ematika sisw
agai berikut
r 4.1 Diagram Kelas E
tu, hasil mo
ol yaitu den
0
2
4
6
8
10
Jum
lah
Sisw
a
Peroleh
ngan dasar
erikut.
Frekuensi NiEksperimen
Kelas Inter
68,10 – 73
73,10 – 78
78,10 – 83
83,10 – 88
88,10 – 93
93,10 – 98
Jumlah
bel distribusi
wa pada kela
:
m PerolehanEksperimen
tivasi belaja
gan nilai ra
2
4
6
N
han Nilai MotKe
pengelompo
ilai Motivasin
rval
3,09
8,09
3,09
8,09
3,09
8,09
i frekuensi,
as eksperime
n Nilai Motiv
ar matematik
ata-rata kelas
8
3
Nilai
tivasi Awal Blas Eksperim
okan kelas
i Awal Belaj
Frekuensi (
2
4
6
8
3
2
25
data peroleh
en juga dapa
vasi Awal B
ka sebelum d
s 82,22; nila
2
Belajar Matemen
interval me
jar Matemati
(f)
han nilai mo
at dibuat dal
elajar Matem
dilakukan pe
ai tertinggi
matika
68,10 – 73,09
73,10 – 78,09
78,10 – 83,09
83,10 – 88,09
88,10 – 93,09
93,10 – 98,09
83
nggunakan
ika Siswa
tivasi awal
lam bentuk
matika
enelitian di
91,38; dan
n
t
m
S
b
d
nilai terenda
tabel distrib
menggunaka
Tabel 4
Selain dalam
belajar mate
diagram seb
Gambar
Jl
hSi
ahnya adala
busi frekuen
an rumus stu
4.12 Distribu pada Kel
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
m bentuk tab
ematika sisw
agai berikut
r 4.2 Diagram Kelas K
02468
10
Jum
lah
Sisw
a
Peroleh
ah 66,38 (La
nsi dengan d
urges sebaga
usi Frekuensilas Kontrol
Kelas Inter66,38 – 7071,38 – 7676,38 – 8181,38 – 8686,38– 9191,38– 96Jumlah
bel distribusi
wa pada ke
:
m PerolehanKontrol
24
3
N
han Nilai MotK
ampiran 42)
dasar penge
ai berikut.
i Nilai Motiv
rval 0,37 6,37
,37 6,37 ,37 ,37
i frekuensi,
elas kontrol
n Nilai Motiv
5
8
Nilai
tivasi Awal BKelas Kontrol
). Dari data
elompokan k
vasi Awal B
Frekuensi (2 4 3 5 8 2
24
data peroleh
juga dapat
vasi Awal B
2
Belajar Mateml
tersebut da
kelas interva
elajar Matem
(f)
han nilai mo
dibuat dala
elajar Matem
matika
66,38 – 70,37
71,38 – 76,37
76,38 – 81,37
81,38 – 86,37
86,38– 91,37
91,38– 96,37
84
apat dibuat
al dihitung
matika
tivasi awal
am bentuk
matika
4
k
m
d
k
t
d
m
Tabel 4
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar 4.3
4.3.2 Nilai
Data
kedua samp
merupakan
disajikan da
kelas ekspe
terendah ad
distribusi f
menggunaka
4.13 Perband Kelas E
. Krite
Jumlah si
Skor rata-
Median
Skor mini
Skrol mak
Rentang
3 Diagram Pe antara Kela
i UTS Gena
awal dari p
pel memilik
data nilai U
lam bentuk
erimen yaitu
dalah 38,00
frekuensi d
an rumus stu
60
65
70
75
80
85
dingan Nilai Eksperimen d
eria Data
iswa
-rata
imal
ksimal
erbandinganas Eksperime
ap Matemat
penelitian in
ki kemampu
UTS siswa k
tabel distrib
u nilai rata-
(Lampiran
engan dasa
urges sebaga
82.93
Kelas Eksperimen
Motivasi Awdan Kelas Ko
Kelas Eks
25
82,
83,
68,
96,
28,
n Rata-rata Men dan Kelas
tika (Data A
ni dianalisis
uan awal ya
kelas IVA da
busi frekuens
-rata 71,88;
43). Dari
ar pengelom
ai berikut.
82.22
nKelas Kontr
wal Belajar Montrol
sperimen
5
93
62
10
55
45
Motivasi Aws Kontrol
Awal)
dengan tuju
ang sama at
an IVB SD
si. Hasil UT
; nilai tertin
data terseb
mpokan ke
rol
Matematika
Kelas Kontro
24
82,22
82,33
66,38
91,38
25
al Belajar M
uan untuk m
tau tidak. B
Negeri Lan
S Matematik
nggi 96,00;
but dapat di
las interval
85
Siswa
ol
Matematika
mengetahui
Berikut ini
nggen yang
ka siswa di
dan nilai
ibuat tabel
l dihitung
S
p
S
r
4
p
b
Tabel 4.
Selain dalam
pada kelas e
Sementara it
rata-rata kela
44). Dari d
pengelompo
berikut.
Jl
hSi
.14 Distribus
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
m bentuk tab
eksperimen ju
Gambar 4.
tu, perolehan
as 70,54; nil
data tersebu
okan kelas
02468
Jum
lah
Sisw
a
si Frekuensi
Kelas Inter
38 – 47
48 – 57
58 – 67
68 – 77
78 – 87
88 – 97
Jumlah
bel distribus
uga dapat di
.4 Diagram P pada Kela
n nilai UTS
lai tertinggi
ut dapat dib
interval dih
20
Perolehan NKel
Nilai Hasil
rval
7
7
7
7
7
7
si frekuensi,
ibuat dalam b
Perolehan Nas Eksperime
matematika
98; dan nilai
buat tabel d
hitung meng
7 7
4
Nilai
Nilai UTS Mlas Eksperime
UTS Siswa
Frekuensi (
2
0
7
7
4
5
25
, perolehan
bentuk diagr
ilai UTS Maen
di kelas kon
i terendahny
distribusi fre
ggunakan ru
45
atematikaen
Kelas Ekspe
(f)
nilai UTS m
ram sebagai
atematika
ntrol yaitu d
ya adalah 48
ekuensi den
umus sturge
38 – 47
48 – 57
58 – 67
68 – 77
78 – 87
86
erimen
matematika
berikut:
engan nilai
(Lampiran
ngan dasar
es sebagai
S
p
Tabel
Selain dalam
pada kelas k
Gambar 4
No.1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jl
hSi
4.15 Distrib
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
m bentuk tab
kontrol juga d
4.5 Diagram
Tabel 4.16
. KriteJumlah siSkor rata-Median Skor miniSkrol makRentang
01234567
Jum
lah
Sisw
a
Perol
busi Frekuen
Kelas Inter48 – 5657 – 65 66 – 7475– 8384– 92
93– 100Jumlah
bel distribus
dapat dibuat
m Perolehan N
6 PerbandingKelas Eksp
eria Data iswa -rata
imal ksimal
5 5
ehan Nilai UT
nsi Nilai Has
rval 6 5 4
0
si frekuensi,
t dalam bentu
Nilai UTS M
gan Nilai UTperimen dan
Kelas Eks
2571,68,38,96,58,
4
6
2
Nilai
TS Matematik
sil UTS Sisw
Frekuensi (5 5 4 6 2 2
24
, perolehan
uk diagram
Matematika S
TS MatematiKelas Kontr
sperimen 5 88 00 00 00 00
2 2
ka Kelas Kon
wa Kelas Kon
(f)
nilai UTS m
sebagai beri
Siswa Kelas
ika Siswa rol
Kelas Kontro24
70,54 68 98
91,38 50
ntrol
48 – 56
57 – 65
66 – 74
75– 83
84– 92
93– 100
87
ntrol
matematika
ikut:
Kontrol
ol
4
M
b
m
b
b
p
e
o
s
(
e
k
Gamb
4.3.3 Moti
Motivasi be
belajar mate
motivasi bel
butir angket
belajar mat
pilihan gand
eksperimen
orang. Dari
simpangan b
(Lampiran
eksperimen
kelas interva
bar 4.6 Diagantar
ivasi Belaja
elajar matem
ematika sisw
lajar matema
t yang suda
ematika sis
da sebanyak
yang meng
hasil penilai
baku 5,47; n
45). Data
dapat dibua
al dihitung m
50
55
60
65
70
75
gram Perbandra Kelas Eks
ar Matemati
matika sisw
wa yang diuj
atika siswa p
ah teruji va
swa tersebut
k 29 butir
ikuti penilai
ian tersebut
ilai tertinggi
nilai motiv
at tabel distri
menggunakan
71.88
Kelas Eksperimen
dingan Nilaiperimen dan
ika Siswa
wa diperoleh
ikan. Angke
pada kelas e
aliditas dan
t merupaka
dengan 4
ian motivas
didapatkan
i adalah 94,8
vasi belajar
ibusi frekuen
n rumus stur
70.54
nKelas Kontr
i Rata-rata Un Kelas Kont
h dari penil
et yang digu
eksperimen d
reliabilitasn
an angket te
pilihan jaw
i belajar ma
nilai rata-ra
83; dan nilai
r matematik
nsi dengan d
rges sebagai
rol
UTS Matematrol
laian angke
unakan untuk
dan kontrol m
nya. Angke
ertutup dala
waban. Sisw
atematika se
ata kelas sebe
i terendah ad
ka siswa p
dasar pengel
berikut :
88
atika
et motivasi
k penilaian
merupakan
et motivasi
am bentuk
a di kelas
ejumlah 25
esar 86,83;
dalah 73,28
pada kelas
lompokkan
S
m
s
m
n
n
Tabe
Selain dalam
matematika
sebagai berik
Gam
Pada
matematika,
nilai tertingg
nilai motiva
Jl
hSi
el 4.17 Distr pada
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
m bentuk ta
siswa pada
kut:
mbar 4.7 Diag Kela
a kelas kontr
, diperoleh n
gi adalah 93
asi belajar m
0
2
4
6
8
10
Jum
lah
Sisw
a
Pero
ribusi Frekuea Kelas Eksp
Kelas Inter74,14 – 7777,64 – 8181,14 – 8484,64 – 8788,14 – 9191,64 – 95Jumlah
abel distribu
kelas eksper
gram Perolehas Eksperime
ol dari 24 si
nilai rata-rat
3,97; dan nil
matematika
1
3
1
N
olehan Nilai MKel
ensi Nilai Mperimen
rval 7,63
,13 4,63 7,13
,63 5,13
usi frekuensi
rimen juga d
han Nilai Men
swa yang m
ta kelas sebe
lai terendah
siswa pada
8
5
Nilai
Motivasi Belalas Eksperime
otivasi Belaj
Frekuensi (1 3 1 8 5 7
25
i, perolehan
dapat dibuat
Motivasi Belaj
mengikuti pen
esar 82,33;
adalah 60,3
kelas kont
7
ajar Matematien
jar Matemat
(f)
nilai motiv
dalam bentu
ajar Matemat
nilaian motiv
simpangan
4 (Lampiran
trol dapat d
ika
74,14 – 77,63
77,64 – 81,13
81,14 – 84,63
84,64 – 87,13
88,14 – 91,63
91,64 – 95,13
89
tika
vasi belajar
uk diagram
tika
vasi belajar
baku 9,19;
n 46). Data
ibuat tabel
d
r
S
m
s
distribusi fr
rumus sturge
Tabe
Selain dalam
matematika
sebagai berik
Gam
Jum
lah
Sisw
a
ekuensi den
es sebagai b
el 4.18 Distr pada
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
m bentuk ta
siswa pada
kut:
mbar 4.8 Diag Kela
02468
10
Jum
lah
Sisw
a
Perole
ngan dasar p
erikut:
ribusi Frekuea Kelas Kont
Kelas Inter60,34 – 6666,34 – 7272,34 – 7878,34 – 8484,34 – 9090,34 – 96Jumlah
abel distribu
a kelas kont
gram Perolehas Kontrol
3
02
N
ehan Nilai MKe
pengelompok
ensi Nilai Mtrol
rval 6,33 2,33 8,33 4,33 0,33 6,33
usi frekuensi
trol juga dap
han Nilai M
6
9
Nilai
Motivasi Belaelas Kontrol
kkan kelas
otivasi Belaj
Frekuensi (3 0 2 6 9 4
24
i, perolehan
pat dibuat d
Motivasi Belaj
4
ajar Matematl
6
6
7
7
9
interval me
jar Matemat
(f)
nilai motiv
dalam bentu
ajar Matemat
tika
60,34 – 66,33
66,34 – 72,33
72,34 – 78,33
78,34 – 84,33
84,34 – 90,33
90,34 – 96,33
90
nggunakan
tika
vasi belajar
uk diagram
tika
4
y
k
d
S
h
s
(
Tabe
No.1. 2. 3. 4. 5. 6.
Gambar
4.3.4 Hasi
Hasil
yang diujika
kontrol meru
dan daya be
Siswa di ke
hasil tes fo
simpangan
(Lampiran 4
el 4.19 Perb Kela
. KriteJumlah siSkor rata-Median Skor miniSkrol makRentang
4.9 Diagram antara K
il Belajar M
l belajar ma
an. Soal yang
upakan soal
edanya. Soa
las eksperim
ormatif dida
baku 12,27
47). Data ni
80
82
84
86
88
andingan Nias Eksperime
eria Data iswa -rata
imal ksimal
m PerbandingKelas Eksper
Matematika
atematika sis
g digunakan
yang sudah
al tes forma
men yang m
apatkan nila
7; nilai terti
lai hasil tes
86.8
Kelas Eksp
ilai Motivasien dan Kelas
Kelas Eks
2586,87,73,94,21,
gan Rata-ratrimen dan K
Siswa
swa diperole
n untuk tes fo
h teruji valid
atif terdiri d
engikuti tes
ai rata-rata
inggi 100;
formatif pa
3
perimen K
i Belajar Mas Kontrol
sperimen 5 83 93 28 83 55
ta Motivasi BKontrol
eh dari peni
ormatif pada
ditas, reliabil
dari 8 soal d
formatif sej
kelas ekspe
dan nilai t
ada kelas ek
82.33
Kelas Kontrol
atematika Sis
Kelas Kontro24
82,33 84,91 60,34 93,97 33,62
Belajar Mate
ilaian soal te
a kelas ekspe
litas, tingkat
dengan bent
ejumlah 25 s
erimen sebe
erendah ada
ksperimen da
91
swa
ol
ematika
es formatif
erimen dan
t kesukaran
tuk uraian.
siswa. Dari
esar 88,10;
alah 52,50
apat dibuat
t
m
S
m
s
n
n
tabel distri
menggunaka
Tabel
Selain dalam
matematika
sebagai berik
Gam
Pada
nilai rata-rat
nilai terenda
02468
101214
Jum
lah
Sisw
a
ibusi freku
an rumus stu
4.20 Distrib
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
m bentuk t
pada kelas
kut:
mbar 4.10 D K
a kelas kontr
ta kelas sebe
ah adalah 50
Perolehan N
uensi denga
urges sebaga
busi Frekuen
Kelas Inter52,50 – 6060,50 – 6868,50 – 7676,50 – 8484,50 – 92
92,50 – 100Jumlah
tabel distrib
s eksperime
Diagram PeroKelas Eksperi
rol dari 24
esar 79,48; s
0,00 (Lampir
Nilai
Nilai Tes FormKelas Eksper
an dasar
ai berikut:
nsi Nilai Tes
rval 0,49 8,49 6,49 4,49 2,49 0,49
busi frekuen
n juga dap
olehan Nilai imen
siswa yang
simpangan b
ran 48). Data
matif Matemarimen
pengelompo
s Formatif K
Frekuensi (2 - 1 3 6
13 25
nsi, peroleh
at dibuat d
Tes Formati
mengikuti t
baku 16,32; n
a nilai hasil
atika
52,50 – 60,
60,50 – 68,
68,50 – 76,
76,50 – 84,
84,50 – 92,
92,50 – 100
okkan kela
Kelas Eksperi
(f)
han nilai te
dalam bentu
if Matematik
tes formatif
nilai tertingg
tes formatif
,49
,49
,49
,49
,49
0,49
92
s interval
imen
es formatif
uk diagram
ka
f, diperoleh
gi 100; dan
f pada kelas
k
k
S
m
b
kontrol dapa
kelas interva
Tab
Selain dalam
matematika
berikut:
Gamba
Jum
lah
Sisw
a
at dibuat tab
al mengguna
bel 4.21 Distr
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
m bentuk t
pada kelas
ar 4.11 Diag pada
01234567
Jum
lah
Sisw
a
Per
bel distribus
akan rumus s
ribusi Freku
Kelas Inter
50,00 – 58
59,00 – 67
68,00 – 76
77,00– 85
86,00– 94
95,00– 104
Jumlah
tabel distrib
kontrol juga
gram Peroleha Kelas Kont
Ni
rolehan Nilai K
si frekuensin
sturges sebag
uensi Nilai T
rval
8,99
7,99
6,99
,99
,99
4,99
busi frekuen
a dapat dibu
han Nilai Testrol
ilai
Tes FormatifKelas Kontrol
nya dengan
gai berikut:
Tes Formatif
Frekuensi (
4
3
2
6
3
6
24
nsi, peroleh
uat dalam be
s Formatif M
f Matematika
5
5
6
7
8
9
dasar penge
Kelas Kontr
(f)
han nilai te
entuk diagra
Matematika S
a
50,00 – 58,99
59,00 – 67,99
68,00 – 76,99
77,00– 85,99
86,00– 94,99
95,00– 104,99
93
elompokan
rol
es formatif
am sebagai
Siswa
4
p
i
b
m
Ta
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Gambar 4
4.4 Uji
Sebe
prasyarat pa
ini meliputi
belajar mate
motivasi dan
abel 4.22 Per Kel
. Krite
Jumlah si
Skor rata-
Median
Skor mini
Skor mak
Rentang
.12 Diagram antara K
Prasyarat
elum dilaku
ada data yan
uji normali
ematika sisw
n hasil belaja
747678808284868890
rbandingan Nlas Eksperim
eria Data
iswa
-rata
imal
ksimal
m PerbandingKelas Eksper
t Analisis
ukan analisi
ng telah dipe
itas, homog
wa. Berikut m
ar matematik
88.
468024680
Kelas Eksp
Nilai Tes Formen dan Kela
Kelas Eks
25
88,
92,
52,
100
47,
gan Rata-ratarimen dan K
is akhir m
eroleh. Uji p
enitas dan u
merupakan
ka siswa di k
1
perimen Ke
rmatif Matemas Kontrol
sperimen
5
10
50
50
0,00
50
a Nilai Tes FKontrol
maka perlu
prasyarat an
uji t pada d
penjelasan d
kelas eksperi
79.48
elas Kontrol
matika Sisw
Kelas Kontro
24
79,48
81,88
50,00
100
50,00
Formatif Ma
dilakukan
alisis dalam
ata motivas
dari hasil uj
imen dan ko
94
wa
ol
atematika
pengujian
m penelitian
i dan hasil
i prasyarat
ontrol.
95
4.4.1 Data sebelum Eksperimen
Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis
uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Data
sebelum eksperimen terdiri atas data motivasi awal dan nilai UTS matematika
siswa.
4.4.1.1 Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
Analisis data yang akan dilakukan terhadap data motivasi awal belajar
matematika siswa yaitu analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan
analisis kesamaan rata-rata.
4.4.1.1.1 Hasil Uji Normalitas Data Motivasi Awal
Uji normalitas pada data motivasi awal digunakan untuk mengetahui
kondisi data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan hasil analisis
uji normalitas data motivasi siswa sebelum penelitian.
(1) Hipotesis uji
Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS genap
adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan
aplikasi SPSS 20.
96
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov-
Smirnov < = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov > =
0,05.
(5) Hitungan
Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 20.
Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung
menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
Tabel 4.23 Normalitas Data Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Nilai Eksperimen ,092 25 ,200* ,988 25 ,986
Kontrol ,167 24 ,082 ,926 24 ,078
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200,
sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,082. Data dinyatakan
berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dari output
normalitas data motivasi awal belajar matematika siswa, sampel kedua kelas
dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya lebih dari 0,05.
97
4.4.1.1.2 Hasil Uji Homogenitas Data Motivasi Awal
Pada pengujian homogenitas data motivasi awal belajar matematika siswa
juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis
uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa sebelum penelitian.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ = σ ).
Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ ≠ σ ).
Keterangan:
σ = varians kelas eksperimen
σ = varians kelas kontrol
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi
awal belajar matematika yaitu menggunakan metode levene’s test dengan bantuan
aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤
Ftabel, maka data dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain
yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas
adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance
98
kurang dari (<) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for
Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05.
(5) Hitungan
Perhitungan homogenitas dari data motivasi awal belajar matematika siswa
tertera pada output tabel di bawah ini.
Tabel 4.24 Homogenitas Data Hasil Motivasi Awal Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
Nilai Equal variances assumed ,020 ,887
Equal variances not assumed
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan Tabel 4.24 homogenitas data hasil motivasi awal belajar
matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for
Equality of Variences sebesar 0,887. Signifikansi 0,887 telah lebih dari 0,05
sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (0,020) < Ftabel (4,043),
maka dari uji homogenitas data motivasi awal belajar matematika siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut
dinyatakan homogen.
4.4.1.1.3 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Motivasi Awal Belajar
Matematika Siswa (Uji-t)
Untuk menguji kesamaaan rata-rata data motivasi awal belajar matematika
siswa maka perlu digunakan uji-t. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk
membandingkan kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok
99
kontrol. Pengujian akan menggunakan uji-t dengan dibantu program SPSS versi
20 menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan
dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan
bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah
analyze-compare dilanjutkan independent-sample t-test. Berikut ini merupakan
hasil analisis uji-t data motivasi belajar matematika siswa sebelum penelitian.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai motivasi belajar matematika
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol ( 1 2).
Ha = terdapat perbedaan rata-rata nilai motivasi belajar matematika antara
kelas eksperimen dan kelas kontrol ( 1 2).
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai
motivasi belajar matematika menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika p > 0,05 atau Ho ditolak jika p <
0,05.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of
means pada tabel dibawah ini.
100
Tabel 4.25 Independen Sampel Nilai Motivasi Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F ,020 Sig. ,887
t-test for Equality of Means
T ,358 ,357
Df 47 46,419
Sig. (2-tailed) ,722 ,722
Mean Difference ,70918 ,70918
Std. Error Difference 1,98194 1,98484
95% Confidence Interval of the Difference
Lower -3,27796 -3,28512
Upper 4,69632 4,70349
(6) Kesimpulan dan penafsiran
Berdasarkan output SPSS versi 20, pada Tabel 4.25 independen sampel
nilai motivasi belajar matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality
of means nilai signifikansi uji-t = 0,722 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil
motivasi awal belajar matematika siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.
4.4.1.2 Data Nilai UTS Matematika Siswa
Terdapat beberapa analisis data terhadap data nilai UTS matematika siswa,
diantaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis
kesamaan rata-rata.
101
4.4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data Nilai UTS Matematika
Uji normalitas pada data nilai UTS matematika digunakan untuk
mengetahui kondisi data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan
hasil analisis uji normalitas data nilai UTS matematika.
(1) Hipotesis uji
Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS
matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-Smirnov
dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov-
Smirnov < = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov > =
0,05.
(5) Hitungan
Perhitungan dilakukan menggunakan bantuan dari program SPSS versi 20.
Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung
menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
102
Tabel 4.26 Normalitas Data Hasil UTS Matematika Siswa
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Nilai Eksperimen ,118 25 ,200* ,954 25 ,301
Kontrol ,113 24 ,200* ,958 24 ,392
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200
sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan
berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dari output
normalitas nilai UTS matematika siswa, sampel kedua kelas dinyatakan
berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya telah lebih dari 0,05.
4.4.1.2.2 Hasil Uji Homogenitas Nilai UTS Matematika
Pada pengujian homogenitas nilai UTS matematika siswa juga
menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji
homogenitas data nilai UTS matematika.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ = σ ).
Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ ≠ σ ).
103
Keterangan:
σ = varians kelas eksperimen
σ = varians kelas kontrol
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS genap
adalah menggunakan metode levene’s test dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤
Ftabel, maka data dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain
yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas
adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance
kurang dari (<) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for
Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05.
(5) Hitungan
Perhitungan homogenitas dari data nilai hasil UTS matematika siswa
selama proses pembelajaran tertera pada output tabel di bawah ini.
Tabel 4.27 Homogenitas Data Hasil UTS Matematika Siswa
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
Nilai Equal variances assumed ,001 ,972
Equal variances not assumed
104
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan ouput Tabel 4.27 homogenitas data hasil UTS Matematika
Siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of
Variences sebesar 0,972. Signifikansi 0,972 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat
data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (0,001) < Ftabel (4,043), maka dari uji
homogenitas data nilai UTS matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.1.2.3 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata Data Nilai UTS Matematika Siswa
(Uji-t)
Untuk menguji kesamaaan rata-rata data nilai UTS matematika siswa
maka perlu digunakan uji-t. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk
membandingkan kesamaan rata-rata kelompok eksperimen dengan kelompok
kontrol. Pengujian akan menggunakan uji-t dengan dibantu program SPSS versi
20 menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan
dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan
bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah
analyze-compare dilanjutkan means- independent-sample t-test. Berikut ini
merupakan hasil analisis uji-t data sebelum penelitian.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil UTS antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol ( 1 2).
Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil UTS antara kelas eksperimen dan
ikelas kontrol ( 1 2).
105
Keterangan:
1 = rata-rata kelas eksperimen
2 = rata-rata kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS
matematika adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika p > 0,05 atau Ho ditolak jika p <
0,05.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of
means pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.28 Independen Sampel Hasil UTS Matematika Siswa
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F ,001 Sig. ,972
t-test for Equality of Means
T ,308 ,308
Df 47 46,994
Sig. (2-tailed) ,760 ,760
Mean Difference 1,33833 1,33833
Std. Error Difference 4,35170 4,3469195% Confidence Interval of the Difference
Lower -7,41616 -7,40655
Upper 10,09282 10,08322
106
(6) Kesimpulan dan penafsiran
Berdasarkan output SPSS versi 20, pada Tabel 4.28 independen sampel tes
UTS matematika siswa sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai
signifikansi uji t = 0,760 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan
Ha ditolak atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil UTS kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
4.4.2 Data setelah Ekperimen
Variabel bebas dalam penelitian ini tidak hanya hasil belajar matematika
tetapi juga motivasi belajar matematika siswa. Oleh karena itu terdapat 2 data
setelah eksperimen yang akan dianalisis yaitu data motivasi dan hasil belajar
matematika siswa.
4.4.2.1 Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa
Terdapat beberapa analisis data motivasi belajar matematika siswa setelah
eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, homogenitas, dan hipotesis akhir
(uji t). Berikut ini merupakan hasil analisis data setelah eksperimen.
4.4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Matematika Siswa
Berdasarkan nilai skor motivasi siswa (Lampiran 45 dan 46) diperoleh data
bahwa rata-rata nilai motivasi belajar matematika siswa selama proses
pembelajaran pada kelas eksperimen sebesar 86,83 dan kelas kontrol 82,33.
Pengujian normalitas pada data motivasi belajar matematika siswa melalui
langkah yang sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data
sebelum eksperimen menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Berikut ini
hasil perhitungan normalitas data skor motivasi belajar matematika selama proses
pembelajaran.
107
(1) Hipotesis Uji
Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas motivasi belajar
matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-Smirnov
dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika Significance Kolmogorov-
Smirnov < = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov > =
0,05.
(5) Hitungan
Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas motivasi belajar
matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS versi 20.
Tabel 4.29 Normalitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Nilai Eksperimen ,129 25 ,200* ,938 25 ,130
Kontrol ,157 24 ,129 ,873 24 ,006
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
108
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200,
sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,129. Data dinyatakan
berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari nilai signifikansi
kedua kelas pada output normalitas data motivasi belajar matematika siswa, maka
sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
4.4.2.1.2 Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Matematika
Pada pengujian homogenitas nilai motivasi belajar matematika siswa juga
menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji
homogenitas data motivasi belajar matematika siswa.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ = σ ).
Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ ≠ σ ).
Keterangan:
σ = varians kelas eksperimen
σ = varians kelas kontrol
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
109
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi
belajar matematika siswa menggunakan metode levene’s test dengan bantuan
aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤
Ftabel, maka data dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain
yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas
adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance
kurang dari (<) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for
Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05.
(5) Hitungan
Perhitungan homogenitas dari data nilai motivasi belajar matematika siswa
selama proses pembelajaran tertera pada output Tabel 4.30 berikut.
Tabel 4.30 Homogenitas Data Motivasi Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
Nilai Equal variances assumed 1,810 ,185
Equal variances not assumed
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan ouput Tabel 4.30 homogenitas data motivasi belajar
matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for
Equality of Variences sebesar 0,185. Signifikansi 0,185 telah lebih dari 0,05
110
sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,810) < Ftabel (4,073),
maka dari uji homogenitas data motivasi belajar matematika siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan
homogen.
4.4.2.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis)
Setelah data nilai motivasi belajar matematika siswa telah dinyatakan
berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis
akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS versi 20.
menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan
dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan
bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah
analyze-compare dilanjutkan means-independent-sample t-test. Di dalam uji pihak
kanan berlaku ketentuan, jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak jika
thitung > ttabel.
(1) Hipotesis Uji
Ho = Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
imenerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
iand Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan model
ipembelajaran konvensional ( 1 2).
Ha = Motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
imenerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
iand Composition lebih baik daripada yang menerapkan model
ipembelajaran konvensional ( 1 2).
111
Keterangan:
1 = motivasi belajar siswa kelas eksperimen
2 = motivasi belajar siswa kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah a= 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar
matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika
thitung > ttabel.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of
means pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.31 Independen Sampel Motivasi Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test Nilai
Equal variances assumed
Equal variances not assumed
Levene's Test for Equality of Variances
F 1,810 Sig. ,185
t-test for Equality of Means
T 2,030 2,013
Df 47 39,665
Sig. (2-tailed) ,048 ,051
Mean Difference 4,50130 4,50130
Std. Error Difference 2,21758 2,23575
95% Confidence Interval of the Difference
Lower ,04010 -,01852
Upper 8,96250 9,02112
112
Hasil output SPSS 20 uji-t menyatakan bahwa nilai thitung sebesar 2,030 (dapat
dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.31). Sementara itu, hasil
perhitungan secara manual menggunakan rumus uji t terhadap nilai motivasi
belajar matematika sisiwa adalah sebesar 2,030 (Lampiran 56).
Setelah nilai thitung sudah diketahui maka langkah selanjutnya yaitu
menentukan ttabel dengan mencari nilai signifikasi di tabel t pada α = 0,05 dengan
derajat kebebasan (df) = n1+n2-2 atau 25+24-2 = 47 (n adalah jumlah data dan k
adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 1 sisi (signifikansi 0,05)
hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,678 (hasil dapat dilihat pada tabel t).
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,030 > 1,678 (thitung > ttabel), maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau Motivasi belajar siswa
pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran
Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang
menerapkan model pembelajaran konvensional.
4.4.2.2 Analisis Hasil Belajar Matematika Siswa
Terdapat beberapa analisis data hasil belajar matematika siswa setelah
eksperimen, diantaranya analisis uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan
analisis hipotesis akhir (uji t). Berikut ini merupakan hasil analisis data setelah
eksperimen.
4.4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa
Dari perhitungan data kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan
perlakuan diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika di kelas eksperimen
113
sebesar 88,10 dengan banyak data 25 dan kelas kontrol sebesar 79,47 dengan
banyak data 24. Berikut ini hasil perhitungan normalitas data skor akhir posttest
hasil belajar matematika.
(1) Hipotesis Uji
Ho = sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor posttest hasil
belajar matematika adalah menggunakan metode liliefors atau Kolmogorof-
Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas yaitu Ho diterima jika Significance Kolmogorov-Smirnov
< = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov > = 0,05.
(5) Hitungan
Berikut ini merupakan output hasil analisis uji normalitas posttest hasil
belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS
versi 20.
114
Tabel 4.32 Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Tests of Normality
Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Nilai Eksperimen ,166 25 ,073 ,824 25 ,001
Kontrol ,130 24 ,200* ,920 24 ,058
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan output SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,073,
sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan
berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka sampel kelas
eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
4.4.2.2.2 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika
Pada pengujian homogenitas nilai hasil belajar matematika siswa juga
menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan hasil analisis uji
homogenitas data motivasi belajar matematika siswa sebelum penelitian.
(1) Hipotesis Uji
Ho = tidak terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ = σ ).
Ha = terdapat perbedaaan varians antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol (σ ≠ σ ).
Keterangan:
σ = varians kelas eksperimen
115
σ = varians kelas kontrol
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai motivasi
belajar matematika siswa menggunakan metode levene’s test dengan bantuan
aplikasi SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung ≤
Ftabel, maka data dapat dinyatakan homogen (Riduwan 2010: 186). Kriteria lain
yang bisa digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas
adalah Ho diterima jika Significance Levene’s test for Equality of Variance
kurang dari (<) = 0,05, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for
Equality of Variance lebih dari (>) = 0,05.
(5) Hitungan
Perhitungan homogenitas dari data nilai hasil belajar matematika siswa
selama proses pembelajaran tertera pada output Tabel 4.33 berikut.
Tabel 4.33 Homogenitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 3,380
Sig. ,072
116
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Berdasarkan ouput Tabel 4.33 homogenitas data hasil belajar matematika
siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of
Variences sebesar 0,072. Signifikansi 0,072 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat
data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (3,380) < Ftabel (4,073), maka dari uji
homogenitas data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
4.4.2.1.4 Uji t (Pengujian Hipotesis)
Setelah data nilai hasil belajar matematika siswa telah dinyatakan
berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis
akhir. Pengujian hipotesis akhir juga dibantu program SPSS versi 20.
menggunakan teknik independent-sample t test. Teknik tersebut digunakan
dengan melihat asumsi bahwa data dalam penelitian ini berbentuk rasio dan
bentuk hipotesis komparatif (2 sampel) independen. Menu yang digunakan adalah
analyze-compare dilanjutkan means- independent-sample t-test. Di dalam uji
pihak kanan berlaku ketentuan, jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima atau Ha
ditolak jika thitung > ttabel.
(1) Hipotesis Uji
Ho = Hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
amenerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
aand Composition tidak lebih baik daripada yang menerapkan
amodel pembelajaran konvensional ( 1 2).
117
Ha = Hasil belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model
pembelajaran konvensional ( 1 2).
Keterangan:
1 = hasil belajar siswa kelas eksperimen
2 = hasil belajar siswa kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah = 0,05.
(3) Statistik Uji
Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis motivasi belajar
matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan bantuan program aplikasi
SPSS 20.
(4) Kriteria Keputusan
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan
hipotesis statistik di atas adalah Ho diterima jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika
thitung > ttabel.
(5) Hitungan
Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of
means pada Tabel 4.34 berikut.
118
Tabel 4.34 Independen Sampel Hasil Belajar Matematika Siswa
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances not
assumed
Levene's Test for
Equality of Variances
F 3,380
Sig. ,072
t-test for Equality of
Means
T 2,095 2,083
Df 47 42,693
Sig. (2-tailed) ,042 ,043
Mean Difference 8,62083 8,62083
Std. Error Difference 4,11471 4,13858
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower ,34311 ,27285
Upper 16,89856 16,96882
Hasil output SPSS 20 uji-t menyatakan bahwa nilai thitung sebesar 2,095 (dapat
dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.34). Sementara itu, hasil
perhitungan secara manual menggunakan rumus uji t terhadap nilai hasil belajar
matematika sisiwa adalah sebesar 2,095 (Lampiran 60).
Setelah nilai thitung sudah diketahui maka langkah selanjutnya yaitu
menentukan ttabel dengan mencari nilai signifikasi di tabel t pada a = 0,05 dengan
derajat kebebasan (df) = n1+n2-2 atau 25+24-2 = 47 (n adalah jumlah data dan k
adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 1 sisi (signifikansi 0,05)
hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,678 (hasil dapat dilihat pada tabel t).
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Dari perhitungan tersebut diperoleh 2,095 > 1,678 (thitung > ttabel), maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima atau hasil belajar siswa pada
119
materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran
Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik daripada yang
menerapkan model pembelajaran konvensional.
4.5 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran
Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap motivasi dan hasil
belajar pecahan pada siswa kelas IV di SD Negeri Langgen Kabupaten Tegal.
Desain penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Design yang diadopsi
dari True Eksperimental Design dengan bentuk Posttest-Only Control Design.
Alasan pemilihan desain penelitian ini karena terdapat beberapa faktor yang tidak
dapat peneliti kendalikan, jika peneliti menggunakan True Eksperimental Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri
Langgen dan siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 Kabupaten
Tegal tahun ajaran 2012/2013. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu menggunakan simple random sampling (sampel acak
sederhana). Ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono
2011: 122). Pengambilan sampel menggunakan teknik ini menghasilkan kelas
IVA SD Negeri Langgen sebagai kelas eksperimen, kelas IVB SD Negeri
Langgen sebagai kelas kontrol, sementara kelas IVA dan IVB SD Negeri
Pesayangan 01 sebagai kelas uji coba soal.
Peneliti memilih menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composition dalam penelitian ini karena model pembelajaran CIRC
120
dapat mengatasi kesulitan siswa dalam memahami maksud atau isi dari soal cerita.
Selan itu, model pembelajaran CIRC juga memiliki beberapa kelebihan yaitu (1)
CIRC dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal
pemecahan masalah, (2) dominasi guru dalam pembelajaran berkurang, (3) siswa
termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok, (4) para siswa
dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya, (5) membantu
siswa yang lemah, dan (6) meningkatkan hasil belajar khususnya dalam
menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah.
Tahap awal dari proses penelitian yaitu menyusun instrumen. Instrumen
pada penelitian berupa angket motivasi belajar matematika dan soal-soal tes.
Angket motivasi digunakan untuk mengetahui motivasi belajar matematika siswa,
sedangkan soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Instrumen
angket motivasi terdiri dari 40 butir pernyataan angket tertutup dengan 4 pilihan
jawaban, sedangkan soal tes matematika berjumlah 10 soal berbentuk uraian.
Instrumen angket motivasi dan soal tes sebelum diujicobakan, terlebih
dahulu diujikan validitas isinya oleh tim ahli, yaitu Dra. Noening Andrijati, M.Pd
sebagai dosen pembimbing I dan Ujiati, S.Pd.SD guru kelas IVA SD Negeri
Langgen. Setelah angket motivasi dan soal tes tersebut dinilai validitas isi dan
tampangnya serta dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka dilakukan uji coba
soal kepada siswa kelas IVA dan IVB SD Negeri Pesayangan 01 pada tanggal 26
April 2013. Dari data hasil uji coba soal tes matematika kemudian dilakukan uji
validitas empiris, uji reliabilitas, analisis tingkat kesukaran soal, dan analisis daya
121
pembeda soal. Sementara untuk hasil uji coba angket motivasi hanya dilakukan uji
validitas dan reliabilitasnya.
Uji instrumen yang pertama dilakukan terhadap data hasil uji coba angket
motivasi yaitu uji validitas menggunakan rumus korelasi bivariate pearson dari
Karl Pearson dengan bantuan program SPSS 20. Pengambilan keputusan uji
validitas dilakukan menggunakan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji
dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44, yaitu sebesar 0,297 (Priyatno
2010: 115). Artinya, apabila rhitung > 0,297 maka butir soal tersebut dianggap
valid, sedangkan apabila rhitung < 0,297 maka butir soal tersebut dianggap tidak
valid (Priyatno 2010: 91). Dari perhitungan, diperoleh butir angket yang valid
sebanyak 29 butir dan yang tidak valid sebanyak 11 butir.
Uji instrumen kedua yang dilakukan terhadap data hasil uji coba angket
motivasi yaitu uji reliabilitas. Butir angket yang diuji yaitu butir-butir angket yang
valid. Untuk dapat mengetahui reliabilitas butir angket, peneliti menggunakan
rumus cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 20. Setelah diketahui
nilai r11 kemudian diinterpretasikan dengan nilai r menurut Arikunto. Dari hasil
perhitungan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai
rhitung sebesar 0,864. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,864
termasuk dalam realibilitas tinggi, sehingga semua butir angket motivasi yang
valid (sebanyak 29) dinyatakan sudah reliabel.
Setelah selesai melakukan pengujian instrumen terhadap angket motivasi,
selanjutnya peneliti melakukan pengujian instrumen terhadap soal tes matematika.
Uji instrumen yang pertama dilakukan terhadap data uji coba soal matematika
122
yaitu uji validitas. Uji validitas menggunakan rumus korelasi bivariate pearson
dari Karl Pearson dengan bantuan program SPSS 20. Pengambilan keputusan uji
validitas dilakukan menggunakan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji
dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 48, yaitu sebesar 0,284 (Priyatno
2010: 115). Artinya, apabila rhitung > 0,284 maka butir soal tersebut dianggap
valid, sedangkan apabila rhitung < 0,284 maka butir soal tersebut dianggap tidak
valid (Priyatno 2010: 91). Dari perhitungan, diperoleh bahwa semua butir soal
valid yaitu sebanyak 10 butir.
Uji instrumen kedua yang dilakukan terhadap data hasil uji coba soal tes
matetika yaitu uji reliabilitas. Butir soal tes yang diuji yaitu butir soal yang valid.
Untuk dapat mengetahui reliabilitas butir soal, peneliti menggunakan rumus
cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 20. Dari hasil perhitungan
reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s alpha diperoleh nilai rhitung sebesar
0,852. Apabila mengacu pada pendapat Arikunto, nilai 0,852 termasuk dalam
realibilitas tinggi, sehingga semua butir soal tes matematika yang valid dapat
dinyatakan sudah reliabel.
Uji instrumen selanjutnya yaitu analisis tingkat kesukaran dan daya
pembeda butir soal matematika. Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan
perhitungan dengan membandingan nilai rata-rata yang diperoleh dengan skor
maksimal tiap butir soal. Hasil analisis tingkat kesukaran soal menunjukkan
bahwa terdapat 8 soal yang termasuk kategori soal mudah dan 2 soal yang
termasuk dalam kategori soal sulit.
123
Pengujian daya beda diperoleh dari hasil perhitungan selisih antara rata-
rata skor pada kelompok atas dengan rata-rata skor pada kelompok bawah dibagi
skor maksimum butir soal. Dari pengujian daya beda diperoleh hasil bahwa
terdapat 2 soal dengan kategori diterima baik, 4 soal dengan kategori diterima
tetapi perlu diperbaiki, 2 soal dengan kategori diperbaiki dan 2 soal dengan
kategori tidak dipakai atau dibuang. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen
harus minimal termasuk dalam kategori diperbaiki. Soal yang dapat digunakan
sebagai instrumen yaitu soal nomor 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9, dan 10.
Setelah uji validitas, uji reliabilitas, analisis taraf kesukaran dan analisis
daya pembeda dilakukan, maka peneliti memutuskan semua soal yang memenuhi
persyaratan akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Soal yang ditetapkan
sebagai instrumen penelitian telah memenuhi persyaratan instrumen yang baik
yaitu valid, reliabel, memiliki daya beda serta memenuhi seluruh indikator
pembelajaran.
Instrumen angket yang sudah ditetapkan, kemudian diujikan kepada siswa
kelas IV sebelum penelitian dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai
rata-rata hasil motivasi awal belajar matematika kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Dari analisis data awal diperoleh nilai rata-rata motivasi belajar
matematika kelas eksperimen sebesar 82,93 dan nilai rata-rata kelas kontrol
sebesar 82,22. Berdasarkan data hasil uji t, tampak bahwa tidak ada perbedaan
motivasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga kedua kelas
berada pada keadaan yang sama atau homogen. Selain menguji data awal
motivasi, peneliti juga menganalisis data awal hasil belajar matematika siswa.
124
Data awal hasil belajar diperoleh dari nilai UTS matematika siswa semester
genap. Berdasarkan data hasil uji t, tampak bahwa tidak ada perbedaan hasil
belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga kedua kelas berada
pada keadaan yang relatif sama atau homogen.
Proses selanjutnya yaitu kegiatan inti dari penelitian, yaitu proses
pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas kontrol menggunakan model
konvensional dan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran CIRC. Pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelas
eksperimen, ada beberapa tahap-tahap pembelajaran menggunakan model CIRC,
antara lain tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, kegiatan belajar
kelompok, pemeriksaan terhadap kegiatan kelompok, tes individual, pemeriksaan
hasil tes, dan pemberian penghargaan kelompok.
Pada tahap pemberian penghargaan kelompok pada kelas eksperimen, ada
tiga tingkatan penghargaan, yaitu kelompok super, kelompok hebat, dan
kelompok baik. Predikat kelompok super diraih kelompok B, kelompok hebat
diraih kelompok H, dan kelompok baik diraih kelompok F.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata nilai motivasi belajar siswa
kelas eksperimen sebesar 86,83 sedangkan rata-rata nilai motivasi belajar siswa
kelas kontrol sebesar 82,33. Jadi, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
matematika siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan
model kooperatif tipe CIRC lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran di
kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Sementara itu, rata-rata
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 88,10, sedangkan kelas kontrol
125
sebesar 79,48. Berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar, terlihat bahwa rata-rata
nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Mengacu pada rata-rata
nilai hasil belajar, menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada
yang menggunakan model konvensional.
Selanjutnya, dari data nilai motivasi belajar matematika siswa dilakukan
uji prasyarat analisis data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan
untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas.
Uji normalitas data ini menggunakan liliefors pada program SPSS 20 dan
diperoleh data nilai signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,200
pada kelas eksperimen dan 0,129 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai
signifikansi pada kedua kelas tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga data
dinyatakan berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji
homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan independent
sample t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat nilai signifikansi pada
kolom equal variances assumed. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data tersebut
dinyatakan homogen. Oleh karena berdasarkan hasil uji homogenitas data
memiliki nilai signifikansi 0,185 telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data
dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,810) < Ftabel (4,073), maka dari uji
homogenitas data motivasi belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen.
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen maka metode yang
126
digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu metode statistik parametris
menggunakan independent sample t test dengan bantuan program SPSS 20.
Berdasarkan hasil penghitungan analisis statistik uji t baik secara manual
maupun menggunakan independent sample t test pada SPSS 20, diperoleh hasil
thitung > ttabel, yaitu 2,030 > 1,678, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional.
Terhadap data nilai hasil belajar siswa juga dilakukan uji prasyarat analisis
data sama seperti uji prasyarat analisis data yang dilakukan terhadap data nilai
motivasi belajar matematika siswa untuk menentukan rumus yang digunakan
untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas.
Uji normalitas data ini menggunakan liliefors pada program SPSS 20 dan
diperoleh data nilai signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,073
pada kelas eksperimen dan 0,200 pada kelas kontrol. Data dinyatakan berditribusi
normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka sampel kelas eksperimen dan
kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas
yang dilakukan dengan menggunakan independent sample t test dan diperoleh
hasil yaitu dengan melihat nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed.
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data tersebut dinyatakan homogen. Oleh
karena berdasarkan hasil uji homogenitas data memiliki nilai signifikansi 0,072
127
telah lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung
(3,380) < Ftabel (4,073), maka dari uji homogenitas data hasil belajar matematika
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas
tersebut dinyatakan homogen. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan
homogen maka metode yang digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu metode
statistik parametris menggunakan independent sample t test dengan bantuan
program SPSS 20.
Berdasarkan hasil penghitungan analisis statistik uji t baik secara manual
maupun menggunakan independent sample t test pada SPSS 20, diperoleh hasil
thitung > ttabel, yaitu 2,095 > 1,678, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi pecahan yang
pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading
and Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan hasil
belajar siswa kelas IV pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan
model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik
daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional. Motivasi dan hasil
belajar siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada di kelas kontrol. Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition efektif untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa kelas IV pada pecahan di SD Negeri Langgen Kecamatan
Talang Kabupaten Tegal.
128
Dari berbagai keunggulan dan hasil uji hipotesis yang memuaskan dari
penerapan pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran
CIRC, peneliti juga tidak lepas dari beberapa kendala dalam menerapkannya.
Kendala-kendala tersebut antara lain: 1) pada saat presentasi atau penyajian hasil
pekerjaan kelompok, hanya beberapa siswa saja yang dapat tampil, 2)
membutuhkan persiapan yang matang, karena guru sering lepas kendali apabila
tidak dapat mengarahkan siswa dengan apa yang sudah direncanakan guru.
Setiap model, pendekatan maupun metode pembelajaran memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran
matematika dengan menerapkan model pembelajaran CIRC guru harus menguasai
model pembelajaran ini. Selain menguasai model pembelajaran guru juga harus
mempersiapkan penggunaan media yang dapat menunjang keberhasilan
pembelajaran di kelas.
129
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada pembelajaran matematika
materi pecahan di SD Negeri Langgen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal
menunjukkan bahwa:
(1) Hasil uji hipotesis motivasi belajar siswa dengan perhitungan
menggunakan rumus uji t menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,030 dan
ttabel sebesar 1,678. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji
hipotesis hasil perbandingan 2,030 > 1,678 (thitung > ttabel), maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya
menerapkan model pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and
Composition lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran
konvensional.
(2) Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan
rumus uji t menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,095 dan ttabel sebesar
1,678. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil
perbandingan 2,095 > 1,678 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa pada materi pecahan yang pembelajarannya menerapkan model
130
pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition lebih baik
daripada yang menerapkan model pembelajaran konvensional.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
(1) Guru hendaknya mulai menerapkan model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition, karena motivasi dan hasil belajar
siswa lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menerapkan
model pembelajaran konvesional.
(2) Dalam penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition, siswa sebaiknya tidak malu untuk bertanya kepada
teman sekelompoknya apabila menemui kesulitan belajar, sehingga
kerjasama antarsiswa dalam kelompok berjalan dengan baik dan hasil
belajar akan lebih optimal.
(3) Pihak sekolah perlu untuk memotivasi guru untuk berinovasi dalam
pembelajaran. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition, karena melalui penerapan model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition motivasi dan hasil belajar siswa lebih
baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
131
Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR POPULASI SISWA KELAS IVA SD NEGERI LANGGEN TAHUN AJARAN 2012/2013
No NIS Nama No NIS Nama
1 2183 Miftakhul Ulumudin 17 2235 Nesa Kistan
2 2189 Yeni Khusana 18 2236 Nurul Khikmatul Inayah
3 2218 Ahmad Agis Setiawan 19 2237 Nur Wulan Mauliddiyah
4 2219 Akhmad Rizik Maulana 20 2238 Pani Rahmawati
5 2220 Aulia Prasticia Sukma 21 2239 Rizki Ananda Apriyana
6 2221 Anis Sri Puji Ningsih 22 2240 Robyan Pranoto Projo
7 2222 Dwi Vikki Rizqiyani 23 2241 Salma Rani
8 2223 Erna Kurniasih 24 2242 Siti Arofah
9 2224 Fariz Abas 25 2243 Sabrina Rizky Mulyana
10 2225 Faris Aiman Fathin 26 2244 Vina Dwi Rosiana
11 2226 Febiyanti 27 2245 Wafiq Hidayatul Khusna N.
12 2228 Januar Faqih 28 2265 M. Mutamakin Iman
13 2229 Lulu Rizqiah 29 2272 Tamada nabahani
14 2231 Muhammad Syakirul A. 30 2280 Ayu Diana
15 2232 Mirza Ramadani 31 2386 Muhammad Fauzan A.
16 2233 Maya Alfu Fahrin 32 2415 D'Shinta Fasma Liya N.
Mengetahui, Guru Kelas IV.A
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD
19671202 199803 2 004
132
Lampiran 2 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe – Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR POPULASI SISWA KELAS IV.B SD NEGERI LANGGEN TAHUN AJARAN 2012/2013
No NIS Nama No NIS Nama
1 2196 Akhmad Prayoga 17 2261 Ikrimatuz Zakiyah
2 2202 Indah Pujiyanti 18 2262 Laela Fitrotul Uyun
3 2209 Nur Istiqomah 19 2263 Lana Nurul Widad
4 2246 Ade Rizki Amalia 20 2264 Mutiara Maulidya
5 2247 Ahmad Yahya Fiqhan 21 2266 Muhammad Sya'bani Isnain
6 2249 Akhmad Lutfi Najib 22 2267 Moh. Rizki Hidayat
7 2250 Ani Amalia 23 2268 Nur Rozakiatul Nisa
8 2251 Annisatul Azizah 24 2269 Nurul Azmi
9 2252 Arina Haqia 25 2270 Nurul Nadea Maulida
10 2253 Arini Haqia 26 2271 Syarifatus Sa'Diyah
11 2254 Azkiyatun Nisa 27 2273 Qikal Iztiska Askia
12 2255 Dewi Maryamah 28 2274 Yoga Adi Syachputra
13 2256 Diyana 29 2325 Arkan Razan Indrastoto
14 2257 Eka Afifah 30 2326 Umy Prabawati Hastika
15 2259 Fajar Rizki Dwianto 31 2388 Ahmad Deni Setiyawan
16 2260 Hafiz Akbar
Mengetahui, Guru Kelas IV.B
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
133
Lampiran 3 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 Alamat : Jl. Logam 99 Pesayangan Talang Tegal Telp (0283) 444115
DAFTAR POPULASI SISWA KELAS IV.A DAN IV.B (UJI COBA) SD NEGERI PESAYANGAN 01
TAHUN AJARAN 2012/2013
Kelas IV.A Kelas IV.B No Nama L/P No Nama L/P 1 A. Fathulloh L 1 M. Alamul Huda L 2 A. Nur Zaelani L 2 M. Aldi L 3 Abdillah Kholil A. L 3 M. Fatihul Fuad L 4 Akh. Ardiansyah L 4 M. Ivan Ramadhan L 5 Akh. Rizqi M. L 5 M. Nizar L 6 Akh. Syuhada L 6 M. Ramadhani L 7 Anastya Zahra Z. P 7 M. Ro Jefri L 8 Dea Amanda P 8 M. Syaoqi Huda L 9 Dini Anggraeni P 9 Moh. Afif Husen L 10 Elma Andini P 10 Muh. Aldo L 11 Elsandy Nurzalfa L 11 Nabila Ayu Cahyani P 12 Ema Silvia N. P 12 Nadya Salma Tsania P 13 Ferdiansyah L 13 Nanda Suci Maliana P 14 Gilang Pratama L 14 Nur Jannah P 15 Hasan Afani L 15 Nur Rizkiana Putri P 16 Hasyifa Ratna Astria P 16 Nurlaeli Afiyanti P 17 Hesti Yuliana P 17 Putri Aisyah P 18 Irva Ardhia Oktaviana P 18 Raihan F. L 19 Julnar Isfandiary L 19 Rian Maulana L 20 Jundi Rif’an Assyahid L 20 Rizqy Sobkhan L 21 Khalimatussa’diyah P 21 Robbit Himami L 22 M. Burhanudin L 22 Siti Nur Afifah P 23 Maudi Meliana Putri P 23 Siti Nur Kholisoh P 24 Mauli Adella P 24 Wiwit W.N. P 25 Maulida Rahmawati P 25 Wulan Suci Riski Yana P
134
Lampiran 4 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS IVA (EKSPERIMEN)
SD NEGERI LANGGEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
No NIS Nama No NIS Nama
1 2183 Miftakhul Ulumudin 14 2235 Nesa Kistan
2 2189 Yeni Khusana 15 2236 Nurul Khikmatul Inayah
3 2218 Ahmad Agis Setiawan 16 2237 Nur Wulan Mauliddiyah
4 2219 Akhmad Rizik Maulana 17 2238 Pani Rahmawati
5 2220 Aulia Prasticia Sukma 18 2239 Rizki Ananda Apriyana
6 2221 Anis Sri Puji Ningsih 19 2240 Robyan Pranoto Projo
7 2222 Dwi Vikki Rizqiyani 20 2242 Siti Arofah
8 2225 Faris Aiman Fathin 21 2245 Wafiq Hidayatul K.N.
9 2226 Febiyanti 22 2265 M. Mutamakin Iman
10 2228 Januar Faqih 23 2272 Tamada nabahani
11 2231 Muhammad Syakirul A. 24 2386 Muhammad Fauzan A.
12 2232 Mirza Ramadani 25 2415 D'Shinta Fasma Liya N.
13 2233 Maya Alfu Fahrin
Mengetahui, Guru Kelas IV.A
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD
19671202 199803 2 004
135
Lampiran 5 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR SAMPEL SISWA KELAS IV.B (KONTROL) SD NEGERI LANGGEN
TAHUN AJARAN 2012/2013
No NIS Nama No NIS Nama
1 2209 Nur Istiqomah 13 2260 Hafiz Akbar
2 2246 Ade Rizki Amalia 14 2261 Ikrimatuz Zakiyah
3 2247 Ahmad Yahya Fiqhan 15 2262 Laela Fitrotul Uyun
4 2249 Akhmad Lutfi Najib 16 2263 Lana Nurul Widad
5 2250 Ani Amalia 17 2264 Mutiara Maulidya
6 2251 Annisatul Azizah 18 2266 Muhammad Sya'bani I.
7 2253 Arini Haqia 19 2267 Moh. Rizki Hidayat
8 2254 Azkiyatun Nisa 20 2269 Nurul Azmi
9 2255 Dewi Maryamah 21 2270 Nurul Nadea Maulida
10 2256 Diyana 22 2273 Qikal Iztiska Askia
11 2257 Eka Afifah 23 2325 Arkan Razan Indrastoto
12 2259 Fajar Rizki Dwianto 24 2326 Umy Prabawati Hastika
Mengetahui, Guru Kelas IV.B
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
136
Lampiran 6 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR HADIR SISWA KELAS EKSPERIMEN (IVA)
TAHUN AJARAN 2012/2013
No Nama Pertemuan ke Keterangan 1 2 3 4 S I A
1 Miftakhul Ulumudin 2 Yeni Khusana 3 Ahmad Agis Setiawan 4 Akhmad Rizik Maulana 5 Aulia Prasticia Sukma 6 Anis Sri Puji Ningsih 7 Dwi Vikki Rizqiyani 8 Faris Aiman Fathin 9 Febiyanti 10 Januar Faqih 11 Muhammad Syakirul Ariansyah 12 Mirza Ramadani 13 Maya Alfu Fahrin 14 Nesa Kistan 15 Nurul Khikmatul Inayah 16 Nur Wulan Mauliddiyah 17 Pani Rahmawati 18 Rizki Ananda Apriyana 19 Robyan Pranoto Projo 20 Siti Arofah 21 Wafiq Hidayatul Khusna Nurros 22 M. Mutamakin Iman 23 Tamada nabahani 24 Muhammad Fauzan Al hafidz 25 D'Shinta Fasma Liya Nooroqolbu
Mengetahui, Guru Kelas IV.A
Ttd Ujiati, S.Pd.SD 19671202 199803 2 004
137
Lampiran 7 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR HADIR SISWA KELAS KONTROL (IVB) TAHUN AJARAN 2012/2013
No Nama Pertemuan ke Keterangan 1 2 3 4 S I A
1 Nur Istiqomah 2 Ade Rizki Amalia 3 Ahmad Yahya Fiqhan 4 Akhmad Lutfi Najib 5 Ani Amalia 6 Annisatul Azizah 7 Arini Haqia 8 Azkiyatun Nisa 9 Dewi Maryamah 10 Diyana 11 Eka Afifah 12 Fajar Rizki Dwianto 13 Hafiz Akbar 14 Ikrimatuz Zakiyah 15 Laela Fitrotul Uyun 16 Lana Nurul Widad 17 Mutiara Maulidya 18 Muhammad Sya'bani Isnain 19 Moh. Rizki Hidayat 20 Nurul Azmi 21 Nurul Nadea Maulida 22 Qikal Iztiska Askia 23 Arkan Razan Indrastoto 24 Umy Prabawati Hastika
Mengetahui, Guru Kelas IV.B
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
138
Lampiran 8
PEMBAGIAN TIM SISWA KELAS EKSPERIMEN
TIM A TIM B
Maya Alfu Fahrin
Nesa Kistan
Anis Sri Puji Ningsih
Faris Aiman Fathin
D'Shinta Fasma Liya Nooroqolbu
Aulia Prasticia Sukma
Erna Kurniasih
Tamada Nabahani
TIM C TIM D
Sabrina Rizky Mulyana
Ahmad Agis Setiawan
M. Mutamakin Iman
Salma Rani
Vina Dwi Rosiana
Nur Wulan Mauliddiyah
Januar Faqih
Robyan Pranoto Projo
TIM E TIM F
Nurul Khikmatul Inayah
Siti Arofah
Muhammad Syakirul Ariansyah
Muhammad Fauzan Al hafidz
Febiyanti
Lulu Rizqiah
Akhmad Rizik Maulana
Mirza Ramadani
TIM G TIM H
Wafiq Hidayatul Khusna Nurros
Yeni Khusana
Ayu Diana
Fariz Abas
Rizki Ananda Apriyana
Pani Rahmawati
Dwi Vikki Rizqiyani
Miftakhul Ulumudin Mengetahui, Guru Kelas IV.A
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD
19671202 199803 2 004
139
Lampiran 9
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematka
Kelas /Semester : IV/2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (4x pertemuan)
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 6.5. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Materi Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Media Alokasi
Waktu Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7
Pecahan Menyelesaikan
masalah yang
Kegiatan Pendahuluan:
Menyampaikan motivasi, tujuan
Penilaian
tertulis
Bahan
ajar
8 x 35
menit
Kusnandar, Achmad
dan Entin Supriatin.
SILABUS PEMBELAJARAN
140
berkaitan
dengan
penjumlahan
pecahan.
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
pengurangan
pecahan.
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan
dengan
penjumlahan
dan
pengurangan
pembelajaran, apersepsi.
Kegiatan Inti:
Guru memberikan contoh
permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan,
kemudian menjelaskan
langkah-langkah
penyelesaiannya.
Guru dan siswa bertanya jawab
tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah
matematika.
Siswa mengerjakan kartu soal
matematika.
Kegiatan Penutup:
Menyimpulkan materi
pembelajaran.
Melakukan evaluasi
Guru memberikan tugas rumah
Kartu
soal
Soal
evaluasi
2009. Matematika
untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan Nasional.
Saepudin, Aep, dkk.
2009. Gemar Belajar
Matematika untuk
Siswa SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan Nasional.
Yuniarto, Yoni dan
Hidayati. 2009.
Matematika 4: Untuk
Sekolah
Dasar/Madrasah
141
pecahan. Guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya.
Ibtidaiyah Kelas IV.
Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan Nasional.
Anam, Fatkul, dkk.
2009. Matematika
untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan Nasional.
142
Lampiran 10
Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas /Semester : IV/2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (4x pertemuan)
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 6.5. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Materi Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Media Alokasi Waktu Sumber Belajar
1 2 3 4 5 6 7 Pecahan Menyelesaikan
masalah yang
Kegiatan Pendahuluan:
Menyampaikan motivasi, tujuan
Penilaian
tertulis
Bahan
ajar
8 x 35
menit
Kusnandar, Achmad
dan Entin Supriatin.
PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN
143
berkaitan dengan
penjumlahan
pecahan.
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
pengurangan
pecahan.
Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan
penjumlahan dan
pengurangan
pecahan.
pembelajaran, apersepsi.
Kegiatan Inti:
Guru memberikan contoh
permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan,
kemudian menjelaskan langkah-
langkah penyelesaiannya.
Guru membentuk kelompok-
kelompok belajar siswa yang
heterogen. Setiap kelompok
terdiri atas 4 atau 5 siswa.
Guru membagikan soal
pemecahan masalah dalam
bentuk kartu soal dan
membagikannya kepada setiap
kelompok.
Guru memberitahukan agar
dalam setiap kelompok terjadi
serangkaian kegiatan CIRC.
Kartu
soal
Soal
evalu-
asi
2009. Matematika
untuk SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Saepudin, Aep, dkk.
2009. Gemar Belajar
Matematika untuk
Siswa SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Yuniarto, Yoni dan
Hidayati. 2009.
Matematika 4: Untuk
Sekolah
Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV.
Jakarta: Pusat
144
Guru meminta kepada perwakilan
kelompok untuk menyajikan
temuannya.
Guru mengumumkan kelompok
terbaik.
Kegiatan Penutup:
Menyimpulkan materi
pembelajaran.
Melakukan evaluasi
Guru memberikan tugas rumah
Guru menyampaikan materi yang
akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya.
Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Anam, Fatkul, dkk.
2009. Matematika
untuk SD/MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
145
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
KELAS EKSPERIMEN
PECAHAN
KELAS IV SEMESTER 2
SD NEGERI LANGGEN
Oleh:
Nur Amanatun Maulana
NIM. 1401409328
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
146
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 1)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kerja kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan berpenyebut sama.
2. Melalui kerja kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan berpenyebut berbeda.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan,
tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian,
toleransi, kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
Contoh soal:
1. Pak Marjuki membeli kg daging sapi dan kg daging kambing.
Berapakah jumlah berat daging yang dibeli pak Marjuki?
147
Penyelesaian:
Diketahui:
Berat daging yang dibeli pak Marjuki:
Sapi = kg
Kambing = kg
Ditanya:
Jumlah berat seluruh daging yang dibeli?
Jawab:
Jumlah berat seluruh daging yang dibeli adalah:
+ = =
Jadi, jumlah seluruh daging yang dibeli pak Marjuki adalah kg.
(Saepudin, 2008: 141)
2. Rinda membuat kue menggunakan kg mentega dan kg terigu. Berapa
kg seluruh bahan yang digunakan oleh Rinda?
Penyelesaian:
Diketahui:
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue:
Mentega = kg
Terigu = kg
Ditanya:
Jumlah seluruh bahan yang digunakan?
Jawab:
Jumlah seluruh bahan yang digunakan adalah:
+ = + =
Jadi, jumlah seluruh bahan yang digunakan Rinda adalah kg.
(Saepudin, 2008: 140)
148
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran:
Cooperative Integrated Reading and Composition
2. Metode pembelajaran:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Penugasan
d. Kerja kelompok
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa. (ketaqwaan)
c. Guru mengadakan presensi (kedisiplinan)
d. Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti buku pelajaran, kartu
soal, lembar evaluasi.
e. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa dengan menanyakan: “mata
pelajaran kali ini apa anak-anak? (Matematika)”.
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan.
g. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan serangkaian
pertanyaan sebagai berikut:
GURU (G) Siswa (S)
1) Guru menunjukkan 2 buah kertas berukuran
lembar kepada siswa, lalu guru menanyakan
berapakah ukuran kertas jika kedua kertas
yang berukuran lembar tersebut digabung?
149
2) Andi memiliki gelas es jeruk. Kemudian
diberi kakak gelas es jeruk. Berapa gelas es
jeruk Andi sekarang?
1
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru mengingatkan kembali konsep penjumlahan pecahan.
2) Guru memberikan contoh permasalahan matematika yang berkaitan
dengan pecahan, kemudian menjelaskan langkah-langkah
penyelesaiannya.
3) Guru dan siswa bertanya jawab tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang
heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa.
2) Guru meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya.
3) Guru membagikan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu
masalah dan membagikannya kepada setiap kelompok.
4) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi
serangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
a) Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal,
dan yang lainnya mendengarkan. (tanggung jawab)
b) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan
masalah, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu
variabel. (ketekunan dan kerja sama)
c) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan
masalah.
150
d) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut.
e) Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian.
(ketelitian)
5) Guru mengawasi kerja kelompok.
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan
temuannya. (keberanian)
2) Guru dan siswa lainnya mengamati dan membenarkan apabila
terdapat kesalahan. (toleransi)
3) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan
kelompoknya.
4) Guru mengumumkan kelompok terbaik.
5) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi dan
menanyakan apakah ada siswa yang masih belum paham mengenai
materi yang telah disampaikan.
3. Penutup (15 menit)
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran
b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa
diminta kembali duduk pada tempat semula, untuk melaksanakan
kegiatan penilaian, guru membagikan lembar evaluasi, guru meminta
kepada siswa untuk bekerja sendiri (kejujuran dan percaya diri).
c. Guru memeriksa hasil belajar siswa.
d. Memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai bagian dari remidi atau
pengayaan.
e. Guru memberi motivasi siswa agar di rumah tetap giat belajar dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Kartu soal
b. Lembar Evaluasi
151
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Yuniarto, Yoni dan Hidayati. 2009. Matematika 4: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen.
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Ujiati, S.Pd.SD Nur Amanatun Maulana
NIP 19671202 199803 2 004 NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
152
LEMBAR KERJA SISWA
KARTU-KARTU SOAL
SOAL 1
Dina diberi potong kue oleh nenek. Kemudian
diberi lagi potong kue oleh kakek. Berapa
jumlah kue yang dimiliki Dina sekarang?
SOAL 2
Ani memiliki meter pita. Kemudian diberikan
kepada Lala meter. Berapa meter pita yang
dimiliki Ani sekarang?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
153
SOAL 3
Adi memancing ikan di sungai. Ia mendapat
kg ikan mujair dan kg ikan gabus. Berapa kg
jumlah ikan yang dimiliki Adi?
Penyelesaian:
SOAL 4
Endra memetik keranjang buah jambu. Sedangkan paman memetik
keranjang jambu. Berapa jumlah jambu yang mereka petik?
Jambu Endra
keranjang
Jambu Paman
keranjang
154
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mapel : Matematika
Kelas/semester : IV / Genap
Materi pokok : Pecahan
Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator soal Jenis soal
Ranah kognitif
No. Soal
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan
dengan penyebut sama yaitu dan .
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu dan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1
2
3
KISI-KISI SOAL EVALUASI
155
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 15 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
Setelah selesai, serahkan kepada guru.
1. Pak Danu memiliki sebuah kolam. Ia akan mengisinya
dengan beberapa macam ikan. Ia baru mengisi dengan
kg ikan mas dan kg ikan nila. Berapa kg ikan yang
sudah ditanam ke kolam oleh pak Danu?
2. Dina diberi potong kue oleh ibunya. Kemudian diberi potong lagi oleh
kakaknya. Berapa bagian kue Dina sekarang?
3. Andi membeli kg mangga dan kg jeruk. Berapa jumlah berat buah yang
dibeli Andi?
~~☺ Percayalah Pada Diri Sendiri ☺~~
SOAL EVALUASI
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
156
1. Diketahui:
Ikan mas = kg
Ikan nila = kg
Ditanyakan:
Jumlah ikan yang sudah ditanam ke kolam oleh pak Danu?
Jawab:
+ = = =
Jadi jumlah ikan yang telah ditanam ke kolam oleh pak Danu sebanyak kg.
2. Diketahui:
Kue dari ibu =
Kue dari kaka =
Ditanyakan:
Kue Dina sekarang?
Jawab:
+ = + = =
Jadi kue Dina sekarang sebanyak potong.
3. Diketahui:
Mangga = kg
Jeruk = kg
Ditanyakan:
Jumlah berat buah Andi?
Jawab:
+ = + = = =1
Jadi jumlah berat buah Andi adalah 1 kg
KUNCI JAWABAN
157
Soal nomor 1
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Ikan mas = kg
Ikan nila = kg 1
2 Ditanyakan: Jumlah ikan yang sudah ditanam ke kolam oleh pak Danu? 1
3 Jawab: + 1
4 = 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
Soal nomor 2
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Kue dari ibu =
Kue dari kaka = 1
2 Ditanyakan: Kue Dina sekarang? 1
3 Jawab: + 1
4 = + 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
KRITERIA PENILAIAN
158
Soal nomor 3
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Mangga = kg
Jeruk = kg
Jadi jumlah berat buah Andi adalah 1 kg Diketahui:
1
2 Ditanyakan: Jumlah berat buah Andi? 1
3 Jawab: + 1
4 = + 1
5 = 1
6 = 1
7 = 1 1 Skor maksimum 7
Nilai Akhir Jumlah skor perolehanJumlah skor maksimum x 100
159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 2)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan berpenyebut sama.
2. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian, toleransi,
kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
Contoh soal:
1. Pak Maman memiliki pita sepanjang meter. Kemudian pipa tersebut
160
dipotong sepanjang meter. Berapa meter sisa pipa pak Maman?
Penyelesaian:
Diketahui:
Panjang pipa mula-mula = meter
Dipotong sepanjang = meter
Ditanyakan:
Panjang pipa setelah dipotong?
Jawab:
- =
Jadi, sisa pipa pak Maman sekarang sepanjang meter.
(Yuniarto, 2009: 141)
2. Ibu mempunyai sebuah roti, kemudian diberikan kepada anaknya
bagian. Berapa bagian roti yang masih tersisa?
Penyelesaian:
Diketahui:
1 buah roti diberikan bagian. Jadi, roti berkurang bagian.
Ditanyakan:
Berapa bagian roti yang masih tersisa?
Jawab:
1 - = - = - =
Jadi, roti yang tersisa adalah bagian.
(Saepudin, 2008: 140)
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran:
Cooperative Integrated Reading and Composition
2. Metode pembelajaran:
a. Ceramah
161
b. Tanya jawab
c. Kerja kelompok
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menympaikan salam dan mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa. (ketaqwaan)
b. Guru mengadakan presensi (kedisiplinan)
c. Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti buku pelajaran, kartu
soal, lembar evaluasi.
d. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan “mata pelajaran kali ini apa anak-
anak? (Matematika)”.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan.
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut:
GURU (G) Siswa (S)
Guru menunjukkan sebuah kue berukuran
potong kemudian diambil potong, lalu guru
menanyakan berapa ukuran kue tersebut sekarang?
Pada tanggal 17 Juli, Santi merayakan ulang
tahun. Dalam perayaan ulang tahun Santi tersaji 1
buah kue ulang tahun. Kemudian Santi
membagikan bagian kue itu kepada temannya
yang hadir. Berapa sisa kue ulang tahun Santi
sekarang?
162
g. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru mengingatkan kembali konsep pengurangan pecahan.
2) Guru memberikan contoh permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan, kemudian menjelaskan langkah-langkah
penyelesaiannya.
3) Guru dan siswa bertanya jawab tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang
heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa.
2) Guru meminta siswa berkumpul dengan kelompoknya.
3) Guru membagikan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu
masalah dan membagikannya kepada setiap kelompok.
4) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi
serangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
a) Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal, dan
yang lainnya mendengarkan. (tanggung jawab)
b) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan
masalah, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu
variabel. (ketekunan dan kerja sama)
c) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan
masalah.
d) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut.
e) Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian.
(ketelitian)
5) Guru mengawasi kerja kelompok.
163
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan
temuannya. (keberanian)
2) Guru dan siswa lainnya mengamati dan membenarkan apabila
terdapat kesalahan. (toleransi)
3) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan
kelompoknya.
4) Guru mengumumkan kelompok terbaik.
5) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi dan
menanyakan apakah ada siswa yang masih belum paham mengenai
materi yang telah disampaikan.
3. Penutup (15 menit)
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran
b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa
diminta kembali duduk pada tempat semula, untuk melaksanakan
kegiatan penilaian, guru membagikan lembar evaluasi, guru meminta
kepada siswa untuk bekerja sendiri (kejujuran dan percaya diri).
c. Guru memeriksa hasil belajar siswa.
d. Memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai bagian dari remidi atau
pengayaan.
e. Guru memberi motivasi siswa agar di rumah tetap giat belajar dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Kartu soal
b. Lembar Evaluasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
164
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Yuniarto, Yoni dan Hidayati. 2009. Matematika 4: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen.
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Ujiati, S.Pd.SD Nur Amanatun Maulana
NIP 19671202 199803 2 004 NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
165
LEMBAR KERJA SISWA
KARTU-KARTU SOAL
SOAL 1
Farhan membeli sebuah semangka. Deden
diberi bagian. Berapa bagian semangka
Farhan sekarang?
SOAL 2
Ayah sedang menggunting rumput di rumah.
Hari pertama selesai bagian dan hari kedua
bagian. Berapa bagian yang telah dikerjakan
ayah selama dua hari?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
166
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mapel : Matematika
Kelas/semester : IV / Genap
Materi pokok : Pecahan
Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator soal Jenis soal
Ranah kognitif
No. Soal
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan pengurangan pecahan
dengan penyebut sama yaitu dan .
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penguranganan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu 1 dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penguranganan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu dan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1
2
3
KISI-KISI SOAL EVALUASI
167
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 15 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
Setelah selesai, serahkan kepada guru.
1. Taman Nina ditanami bunga mawar bagian. Sebanyak
bagian telah berbunga. Berapa bagian bunga mawar
yang belum berbunga?
2. Farhan membeli sebuah semangka. Diberikan kepada
Deden bagian. Berapa bagian semangka Farhan
sekarang?
3. Ibu mempunyai kain sepanjang meter. Kemudian
diberikan untuk bibi meter. Berapa sisa kain yang
dimiliki ibu sekarang?
~~☺ Percayalah Pada Diri Sendiri ☺~~
SOAL EVALUASI
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
168
1. Diketahui:
Bunga mawar = bagian
Bunga mawar yang berbunga = bagian
Ditanyakan:
Bunga mawar yang belum berbunga?
Jawab:
- = = =
Jadi bunga mawar yang belum berbunga sebanyak bagian.
2. Diketahui:
Farhan membeli 1 buah semangka
Diberikan kepada Deden = bagian
Ditanyakan:
Semangka Farhan sekarang?
Jawab:
1 – = – = =
Jadi semangka Farhan sekarang bagian.
3. Diketahui:
Panjang kain ibu = meter
Diberikan untuk bibi = meter
Ditanyakan:
Sisa kain ibu
Jawab:
- = - = =
Jadi sisa kain yang dimiliki ibu sekarang meter.
KUNCI JAWABAN
169
Soal nomor 1
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Bunga mawar = bagian
Bunga mawar yang berbunga = bagian 1
2 Ditanyakan: Bunga mawar yang belum berbunga? 1
3 Jawab: - 1
4 = 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
Soal nomor 2
Langkah Kunci jawaban skor
1 Diketahui: Farhan membeli 1 buah semangka Diberikan kepada Deden = bagian
1
2 Ditanyakan: Semangka Farhan sekarang? 1
3 Jawab: 1 – 1
4 = – 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
KRITERIA PENILAIAN
170
Soal nomor 3
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Panjang kain ibu = meter
Diberikan untuk bibi = meter 1
2 Ditanyakan: Sisa kain ibu 1
3 Jawab: - 1
4 = - 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
Nilai Akhir Jumlah skor perolehanJumlah skor maksimum x 100
171
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 3)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.6. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
mengerjakan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan
pecahan, siswa dapat mengerjakan hitung campuran penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
2. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan,
tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian,
toleransi, kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
1. Operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan pecahan.
+ - = =
172
(Anam, 2009: 149)
+ - = + - = =
2. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
Contoh soal:
a. Titus membeli kg kacang, diberikan kepada adiknya kg. Titus
membeli lagi kg. Berapa kg kacang Titus sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
Titus membeli kacang kg
Diberikan kepada adik kg
Titus memebeli lagi kg
Ditanyakan:
Kacang Titus sekarang?
Jawab:
- + = = = 1
Jadi, kacang Titus sekarang 1 kg.
(Fatkulanam, 2009: 149)
b. Ibu mempunyai persediaan mentega sebayak kg. Karena adik ingin
roti buatan ibu, maka ibu membuatkannya. Untuk membuat roti
diperlukan kg mentega. Supaya tidak kehabisan mentega, ibu
membeli lagi kg untuk persediaan. Berapa mentega yang dimiliki
ibu sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
Persediaan mentega ibu kg
173
Mentega yang dipakai untuk membuat roti kg
Ibu membeli mentega kg
Ditanyakan:
Mentega yang dimiliki ibu sekarang?
Jawab:
- + = - + = =
Jadi, mentega yang dimiliki ibu sekarang sebanyak kg.
(Kusnandar, 2009: 211)
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran:
Cooperative Integrated Reading and Composition
2. Metode pembelajaran:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Kerja kelompok
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyampaikan salam
b. Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa. (ketaqwaan)
c. Guru mengadakan presensi (kedisiplinan)
d. Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti buku pelajaran, kartu
soal, lembar evaluasi. (persiapan)
e. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan “mata pelajaran kali ini apa anak-
anak? (Matematika)”. (ramah)
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
174
g. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut:
GURU (G) Siswa (S)
Lia memiliki kg jeruk dan ibu memberi Lia kg
jeruk. Kemudian lia memberikan kg jeruk kepada
Sari. Berapa kg jeruk Lia sekarang?
Nandi memiliki kg gula, kemudian membeli lagi
kg gula. Gula tersebut digunakan untuk membuat
kue kg. Berapa kg sisa gula ibu sekarang?
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru mengingatkan kembali konsep penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
2) Guru memberikan contoh permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan desimal, kemudian menjelaskan
langkah-langkah penyelesaiannya.
3) Guru dan siswa bertanya jawab tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang
heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa.
2) Guru mempersiapkan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu
masalah dan membagikannya kepada setiap kelompok.
175
3) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi
serangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:
a) Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal,
dan yang lainnya mendengarkan. (tanggung jawab)
b) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan
masalah, termasuk menuliskan apa yang diketahui, apa yang
ditanyakan dan memisalkan yang ditanyakan dengan suatu
variabel. (ketekunan dan kerja sama)
c) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan
masalah.
d) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut.
e) Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian.
(ketelitian)
4) Guru mengawasi kerja kelompok.
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan
temuannya. (keberanian)
2) Guru dan siswa lainnya mengamati dan membenarkan apabila
terdapat kesalahan. (toleransi)
3) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan
kelompoknya.
4) Guru mengumumkan kelompok terbaik.
5) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi dan
menanyakan apakah ada siswa yang masih belum paham
mengenai materi yang telah disampaikan.
3. Penutup (15 menit)
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran
b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa
diminta kembali duduk pada tempat semula, untuk melaksanakan
kegiatan penilaian, guru membagikan lembar evaluasi, guru meminta
kepada siswa untuk bekerja sendiri (kejujuran dan percaya diri).
176
c. Guru memeriksa hasil belajar siswa.
d. Memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai bagian dari remidi atau
pengayaan.
e. Guru memberi motivasi siswa agar di rumah tetap giat belajar dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Kartu soal
b. Lembar soal evaluasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Anam, Fatkul, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
d. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
177
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Ujiati, S.Pd.SD Nur Amanatun Maulana
NIP 19671202 199803 2 004 NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
178
LEMBAR KERJA SISWA
KARTU SOAL
SOAL 1
Rika membeli meter pita merah dan meter
putih. Kedua pita itu disambung dan dipotong
meter. Berapa meter sisa pita sambungan itu?
SOAL 2
Sari membeli kg tepung digunakan untuk
membuat kue kg. Sari membeli lagi kg.
Berapa kg tepung yang dimiliki Sari sekarang?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
179
SOAL 3
Ibu mempunyai apel kg. Kemudian, ibu membeli
lagi kg. Selanjutnya dimakan adik kg. Berapa
kg sisa apel ibu sekarang?
SOAL 4
Bibi membeli kg beras. Selanjutnya ia membeli
lagi kg. Kemudian kg beras dimasak ibu.
Berapa kg sisa beras bibi sekarang?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
180
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mapel : Matematika
Kelas/semester : IV / Genap
Materi pokok : Pecahan
Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator soal Jenis soal
Ranah kognitif
No. Soal
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut sama
yaitu , , dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut sama
yaitu , , dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penyebut sama
yaitu , , dan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1
2
3
KISI-KISI SOAL EVALUASI
181
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 15 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
Setelah selesai, serahkan kepada guru.
1. Ibu memiliki 2 kantong tepung terigu, masing-masing
memiliki berat kg dan kg. Kemudian ibu
menggunakan tepung terigu tersebut untuk membuat kue
sebanyak kg. Berapa kg sisa tepung terigu yang dimiliki
ibu sekarang?
2. Nenek memiliki persediaan daging sapi di kulkas
sebanyak kg. Lalu nenek membeli lagi di pasar sebanyak
kg. Kemudian nenek memasak daging sapi tersebut
SOAL EVALUASI
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
kg
kg
182
sebanyak kg. Berapa kg sisa daging sapi nenek
sekarang?
3. Pak Wiryo mempunyai kg pupuk. Sebanyak kg
digunakan untuk memupuk tanaman. Kemudian Pak
Wiryo membeli lagi sebanyak kg. Berapa kg pupuk yang
dimiliki Pak Wiryo sekarang?
~~☺ Percayalah pada diri sendiri ☺~~
183
1. Diketahui:
Kantong 1 = kg
Kantong 2 = kg
Untuk membuat kue = kg
Ditanyakan:
Sisa tepung terigu yang dimiliki
ibu?
Jawab:
+ – = =
Jadi sisa tepung terigu yang
dimiliki ibu kg.
2. Diketahui:
Daging sapi di kulkas = kg
Membeli di pasar = kg
Daging yang dimasak = kg
Ditanyakan:
Daging yang dimiliki nenek
sekarang?
Jawab:
+ – = + – =
=
Jadi sisa daging sapi nenek
sekarang kg.
3. Diketahui:
Pupuk pak Wiryo = kg
Digunakan = kg
Membeli lagi = kg
Ditanyakan:
Pupuk pak Wiryo sekarang?
Jawab:
- + = - + =
Jadi pupuk yang dimiliki pak
Wiryo sekarang kg.
KUNCI JAWABAN
184
Soal nomor 1
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Kantong 1 = kg
Kantong 2 = kg
Untuk membuat kue = kg
1
2 Ditanyakan: Sisa tepung terigu yang dimiliki ibu? 1
3 Jawab:
+ – 1
4 1
5 1
Skor maksimum 5
Soal nomor 2
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Daging sapi di kulkas = kg
Membeli di pasar = kg
Daging yang dimasak = kg
1
2 Ditanyakan: Daging yang dimiliki nenek sekarang? 1
3 Jawab: + – 1
4 + – 1
5 1
6 1
Skor maksimum 6
KRITERIA PENILAIAN
185
Soal nomor 3
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Pupuk pak Wiryo = kg
Digunakan = kg
Membeli lagi = kg
1
2 Ditanyakan: Pupuk pak Wiryo sekarang? 1
3 Jawab: - + 1
4 - + 1
5 1
6 1
Skor maksimum 6
Nilai Akhir Jumlah skor perolehanJumlah skor maksimum x 100
186
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 4)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
6.5.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
6.5.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan.
2. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan.
3. Melalui diskusi kelompok dalam pelaksanaan pembelajaran CIRC, siswa
dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
187
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian, toleransi,
kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
Pecahan (pada pertemuan 1, 2, dan 3)
F. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran:
Cooperative Integrated Reading and Composition
2. Metode pembelajaran:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Kerja kelompok
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyampaikan salam dan mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa. (ketaqwaan)
b. Guru mengadakan presensi. (kedisiplinan)
c. Siswa menyanyikan lagu nasional.
d. Guru mempersiapkan lembar tes formatif.
e. Guru mempersiapkan kondisi uang kelas dan kondisi siswa agar
kondusif untuk melakukan tes formatif.
f. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan tes formatif.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa.
b. Siswa mengerjakan dengan kemampuannya sendiri
c. Guru mengawasi jalannya tes formatif.
d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabannya kepada
guru.
e. Guru membagikan lembar angket motivasi kepada siswa.
f. Siswa mengerjakan sendiri.
188
g. Guru mengawasi dan membimbing siswa mengisi angket.
h. Siswa yang sudah selesai mengisi angket mengumpulkan lembar
angket beserta jawabannya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal tes.
b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Lembar soal tes formatif
b. Lembar jawaban
c. Lembar angket motivasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Yuniarto, Yoni dan Hidayati. 2009. Matematika 4: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Anam, Fatkul, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
e. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen.
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
189
6. Kriteria penilaian (terlampir)
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Ujiati, S.Pd.SD Nur Amanatun Maulana
NIP 19671202 199803 2 004 NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
190
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
KELAS KONTROL
PECAHAN
KELAS IV SEMESTER 2
SD NEGERI LANGGEN
Oleh:
Nur Amanatun Maulana
NIM. 1401409328
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
191
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 1)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut
sama.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut
tidak sama.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian, toleransi,
kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
192
Contoh soal:
1. Pak Marjuki membeli kg daging sapi dan kg daging kambing.
Berapakah jumlah berat daging yang dibeli pak Marjuki?
Penyelesaian:
Diketahui:
Berat daging yang dibeli pak Marjuki:
Sapi = kg
Kambing = kg
Ditanya:
Jumlah berat seluruh daging yang dibeli?
Jawab:
Jumlah berat seluruh daging yang dibeli adalah:
+ = =
Jadi, jumlah seluruh daging yang dibeli pak Marjuki adalah kg.
(Saepudin, 2008: 141)
2. Rinda membuat kue menggunakan kg mentega dan kg terigu. Berapa
kg seluruh bahan yang digunakan oleh Rinda?
Penyelesaian:
Diketahui:
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue:
Mentega = kg
Terigu = kg
Ditanya:
Jumlah seluruh bahan yang digunakan?
Jawab:
Jumlah seluruh bahan yang digunakan adalah:
+ = + =
193
Jadi, jumlah seluruh bahan yang digunakan Rinda adalah kg.
(Saepudin, 2008: 140)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Latihan soal
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyampaikan salam dan mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa. (ketaqwaan)
b. Guru mengadakan presensi (kedisiplinan)
c. Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti buku pelajaran, kartu
soal, lembar evaluasi. (persiapan)
d. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan “mata pelajaran kali ini apa anak-
anak? (Matematika)”. (ramah)
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan pecahan.
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut:
GURU (G) Siswa (S)
Guru menunjukkan 2 buah kertas berukuran
lembar kepada siswa, lalu guru menanyakan
berapakah ukuran kertas jika kedua kertas
yang berukuran lembar tersebut digabung?
194
Andi memiliki gelas es jeruk. Kemudian
diberi kakak gelas es jeruk. Berapa gelas es
jeruk Andi sekarang?
1
g. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru mengingatkan kembali konsep penjumlahan pecahan.
2) Guru memberikan contoh permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan, kemudian menjelaskan langkah-
langkah penyelesaiannya.
3) Guru dan siswa bertanya jawab tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Guru mempersiapkan soal permasalahan matematika mengenai
materi penjumlahan pecahan dalam bentuk kartu soal dan
membagikannya kepada siswa.
2) Siswa mengerjakan soal yang terdapat dalam kartu soal.
3) Guru berkeliling mengawasi dan membimbing siswa.
4) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila
terdapat hal yang membingungkan.
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru meminta kepada perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
pekerjaannya. (keberanian)
2) Guru dan siswa lainnya mengamati dan membenarkan apabila
terdapat kesalahan. (toleransi)
3) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi dan
menanyakan apakah ada siswa yang masih belum paham
mengenai materi yang telah disampaikan.
195
3. Penutup ( 15 menit)
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran
b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa
diminta kembali duduk pada tempat semula, untuk melaksanakan
kegiatan penilaian, guru membagikan lembar soal evaluasi, guru
meminta kepada siswa untuk bekerja sendiri (kejujuran dan
percaya diri).
c. Guru memeriksa hasil belajar siswa.
d. Memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai bagian dari remidi atau
pengayaan.
e. Guru memberi motivasi siswa agar di rumah tetap giat belajar dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Kartu soal
b. Lembar soal evaluasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Yuniarto, Yoni dan Hidayati. 2009. Matematika 4: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
196
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Laela Aqifa, S.Pd. Nur Amanatun Maulana NIP - NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
197
LEMBAR KERJA SISWA
KARTU-KARTU SOAL
SOAL 1
Dina diberi potong kue oleh nenek. Kemudian
diberi lagi potong kue oleh kakek. Berapa
jumlah kue yang dimiliki Dina sekarang?
SOAL 2
Ani memiliki meter pita. Kemudian diberikan
kepada Lala meter. Berapa meter pita yang
dimiliki Ani sekarang?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
198
SOAL 3
Adi memancing ikan di sungai. Ia mendapat
kg ikan mujair dan kg ikan gabus. Berapa kg
jumlah ikan yang dimiliki Adi?
Penyelesaian:
SOAL 4
Endra memetik keranjang buah jambu. Sedangkan paman memetik
keranjang jambu. Berapa jumlah jambu yang mereka petik?
Jambu Endra
keranjang
Jambu Paman
keranjang
Penyelesaian:
199
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mapel : Matematika
Kelas/semester : IV / Genap
Materi pokok : Pecahan
Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator soal Jenis soal
Ranah kognitif
No. Soal
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan
dengan penyebut sama yaitu dan .
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu dan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1
2
3
KISI-KISI SOAL EVALUASI
200
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 15 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
Setelah selesai, serahkan kepada guru.
1. Pak Danu memiliki sebuah kolam. Ia akan mengisinya
dengan beberapa macam ikan. Ia baru mengisi dengan kg
ikan mas dan kg ikan nila. Berapa kg ikan yang sudah
ditanam ke kolam oleh pak Danu?
2. Dina diberi potong kue oleh ibunya. Kemudian diberi potong lagi oleh
kakaknya. Berapa bagian kue Dina sekarang?
3. Andi membeli kg mangga dan kg jeruk. Berapa jumlah berat buah yang
dibeli Andi?
~~☺ Percayalah Pada Diri Sendiri ☺~~
SOAL EVALUASI
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
201
1. Diketahui:
Ikan mas = kg
Ikan nila = kg
Ditanyakan:
Jumlah ikan yang sudah ditanam ke kolam oleh pak Danu?
Jawab:
+ = = =
Jadi jumlah ikan yang telah ditanam ke kolam oleh pak Danu sebanyak kg.
2. Diketahui:
Kue dari ibu =
Kue dari kaka =
Ditanyakan:
Kue Dina sekarang?
Jawab:
+ = + = =
Jadi kue Dina sekarang sebanyak potong.
3. Diketahui:
Mangga = kg
Jeruk = kg
Ditanyakan:
Jumlah berat buah Andi?
Jawab:
+ = + = = =1
Jadi jumlah berat buah Andi adalah 1 kg
KUNCI JAWABAN
202
Soal nomor 1
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Ikan mas = kg
Ikan nila = kg 1
2 Ditanyakan: Jumlah ikan yang sudah ditanam ke kolam oleh pak Danu? 1
3 Jawab: + 1
4 = 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
Soal nomor 2
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Kue dari ibu =
Kue dari kaka = 1
2 Ditanyakan: Kue Dina sekarang? 1
3 Jawab: + 1
4 = + 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
KRITERIA PENILAIAN
203
Soal nomor 3
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Mangga = kg
Jeruk = kg
Jadi jumlah berat buah Andi adalah 1 kg Diketahui:
1
2 Ditanyakan: Jumlah berat buah Andi? 1
3 Jawab: +
1
4 = + 1
5 = 1
6 = 1
7 = 1 1 Skor maksimum 7
Nilai Akhir Jumlah skor perolehanJumlah skor maksimum x 100
204
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 2)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan pengurangan pecahan berpenyebut
sama.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan pengurangan pecahan berpenyebut
berbeda.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian, toleransi,
kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
205
Contoh soal:
1. Pak Maman memiliki pita sepanjang meter. Kemudian pipa tersebut
dipotong sepanjang meter. Berapa meter sisa pipa pak Maman?
Penyelesaian:
Diketahui:
Panjang pipa mula-mula = meter
Dipotong sepanjang = meter
Ditanyakan:
Panjang pipa setelah dipotong?
Jawab:
- =
Jadi, sisa pipa pak Maman sekarang sepanjang meter.
(Yuniarto, 2009: 141)
2. Ibu mempunyai sebuah roti, kemudian diberikan kepada anaknya
bagian. Berapa bagian roti yang masih tersisa?
Penyelesaian:
Diketahui:
1 buah roti diberikan bagian. Jadi, roti berkurang bagian.
Ditanyakan:
Berapa bagian roti yang masih tersisa?
Jawab:
1 - = - = - =
Jadi, roti yang tersisa adalah bagian.
(Saepudin, 2008: 140)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
206
3. Latihan soal
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyampaikan salam dan mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa. (ketaqwaan)
b. Guru mengadakan presensi (kedisiplinan)
c. Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti buku pelajaran, kartu
soal, lembar evaluasi. (persiapan)
d. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan “mata pelajaran kali ini apa nak-
anak? (Matematika)”. (ramah)
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
pengurangan pecahan.
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut:
GURU (G) Siswa (S)
Guru menunjukkan sebuah kue berukuran
potong kemudian diambil potong, lalu guru
menanyakan berapa ukuran kue tersebut
sekarang?
Pada tanggal 17 Juli, Santi merayakan ulang
tahun. Dalam perayaan ulang tahun Santi
tersaji 1 buah kue ulang tahun. Kemudian
Santi membagikan bagian kue itu kepada
temannya yang hadir. Berapa sisa kue ulang
tahun Santi sekarang?
207
g. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru mengingatkan kembali konsep pengurangan pecahan.
2) Guru memberikan contoh permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan, kemudian menjelaskan langkah-
langkah penyelesaiannya.
3) Guru dan siswa bertanya jawab tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Guru mempersiapkan soal permasalahan matematika mengenai
materi pengurangan pecahan dalam bentuk kartu soal dan
membagikannya kepada siswa.
2) Siswa mengerjakan soal yang terdapat dalam kartu soal.
(ketekunan dan ketelitian)
3) Guru berkeliling mengawasi dan membimbing siswa.
4) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila
terdapat hal yang membingungkan.
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru meminta kepada perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
pekerjaannya. (keberanian)
2) Guru dan siswa lainnya mengamati dan membenarkan apabila
terdapat kesalahan. (toleransi)
3) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi dan
menanyakan apakah ada siswa yang masih belum paham
mengenai materi yang telah disampaikan.
3. Penutup ( 15 menit)
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran
b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa
diminta kembali duduk pada tempat semula, untuk melaksanakan
208
kegiatan penilaian, guru membagikan lembar soal evaluasi, guru
meminta kepada siswa untuk bekerja sendiri (kejujuran dan
percaya diri).
c. Guru memeriksa hasil belajar siswa.
d. Memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai bagian dari remidi atau
pengayaan.
e. Guru memberi motivasi siswa agar di rumah tetap giat belajar dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Kartu soal
b. Lembar soal evaluasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Yuniarto, Yoni dan Hidayati. 2009. Matematika 4: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
209
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Laela Aqifa, S.Pd. Nur Amanatun Maulana NIP - NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
210
LEMBAR KERJA SISWA
KARTU-KARTU SOAL
SOAL 1
Farhan membeli sebuah semangka. Deden
diberi bagian. Berapa bagian semangka
Farhan sekarang?
SOAL 2
Ayah sedang menggunting rumput di rumah.
Hari pertama selesai bagian dan hari kedua
bagian. Berapa bagian yang telah dikerjakan
ayah selama dua hari?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
211
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mapel : Matematika
Kelas/semester : IV / Genap
Materi pokok : Pecahan
Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator soal Jenis soal
Ranah kognitif
No. Soal
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan pengurangan pecahan
dengan penyebut sama yaitu dan .
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penguranganan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu 1 dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penguranganan pecahan
dengan penyebut tidak sama yaitu dan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1
2
3
KISI-KISI SOAL EVALUASI
212
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 15 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
Setelah selesai, serahkan kepada guru.
1. Taman Nina ditanami bunga mawar bagian. Sebanyak
bagian telah berbunga. Berapa bagian bunga mawar
yang belum berbunga?
2. Farhan membeli sebuah semangka. Diberikan kepada
Deden bagian. Berapa bagian semangka Farhan
sekarang?
3. Ibu mempunyai kain sepanjang meter. Kemudian
diberikan untuk bibi meter. Berapa sisa kain yang
dimiliki ibu sekarang?
~~☺ Percayalah Pada Diri Sendiri ☺~~
SOAL EVALUASI
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
213
1. Diketahui:
Bunga mawar = bagian
Bunga mawar yang berbunga = bagian
Ditanyakan:
Bunga mawar yang belum berbunga?
Jawab:
- = = =
Jadi bunga mawar yang belum berbunga sebanyak bagian.
2. Diketahui:
Farhan membeli 1 buah semangka
Diberikan kepada Deden = bagian
Ditanyakan:
Semangka Farhan sekarang?
Jawab:
1 – = – = =
Jadi semangka Farhan sekarang bagian.
3. Diketahui:
Panjang kain ibu = meter
Diberikan untuk bibi = meter
Ditanyakan:
Sisa kain ibu
Jawab:
- = - = =
Jadi sisa kain yang dimiliki ibu sekarang meter.
KUNCI JAWABAN
214
Soal nomor 1
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Bunga mawar = bagian
Bunga mawar yang berbunga = bagian 1
2 Ditanyakan: Bunga mawar yang belum berbunga? 1
3 Jawab: - 1
4 = 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
Soal nomor 2
Langkah Kunci jawaban skor
1 Diketahui: Farhan membeli 1 buah semangka Diberikan kepada Deden = bagian
1
2 Ditanyakan: Semangka Farhan sekarang? 1
3 Jawab: 1 – 1
4 = – 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
KRITERIA PENILAIAN
215
Soal nomor 3
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Panjang kain ibu = meter
Diberikan untuk bibi = meter 1
2 Ditanyakan: Sisa kain ibu 1
3 Jawab: - 1
4 = - 1
5 = 1
6 = 1 Skor maksimum 6
Nilai Akhir Jumlah skor perolehanJumlah skor maksimum x 100
216
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 3)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
mengerjakan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan
pecahan, siswa dapat mengerjakan hitung campuran penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
2. Melalui pengerjaan tugas, siswa dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian, toleransi,
kejujuran dan percaya diri.
E. Materi Pembelajaran
1. Operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan pecahan.
+ - = =
217
(Anam, 2009: 149)
+ - = + - = =
2. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
Contoh soal:
a. Titus membeli kg kacang, diberikan kepada adiknya kg. Titus
membeli lagi kg. Berapa kg kacang Titus sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
Titus membeli kacang kg
Diberikan kepada adik kg
Titus memebeli lagi kg
Ditanyakan:
Kacang Titus sekarang?
Jawab:
- + = = = 1
Jadi, kacang Titus sekarang 1 kg.
(Fatkulanam, 2009: 149)
b. Ibu mempunyai persediaan mentega sebayak kg. Karena adik ingin
roti buatan ibu, maka ibu membuatkannya. Untuk membuat roti
diperlukan kg mentega. Supaya tidak kehabisan mentega, ibu
membeli lagi kg untuk persediaan. Berapa mentega yang dimiliki
ibu sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:
Persediaan mentega ibu kg
218
Mentega yang dipakai untuk membuat roti kg
Ibu membeli mentega kg
Ditanyakan:
Mentega yang dimiliki ibu sekarang?
Jawab:
- + = - + = =
Jadi, mentega yang dimiliki ibu sekarang sebanyak kg.
(Kusnandar, 2009: 211)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Kerja kelompok
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyampaikan salam dan mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa. (ketaqwaan)
b. Guru mengadakan presensi (kedisiplinan)
c. Guru menyiapkan alat-alat pembelajaran seperti buku pelajaran, kartu
soal, lembar evaluasi. (persiapan)
d. Guru menyiapkan kondisi psikis siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan menanyakan “mata pelajaran kali ini apa anak-
anak? (Matematika)”. (ramah)
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa
dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan pecahan.
f. Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari (menggali pengetahuan prasyarat) dengan
serangkaian pertanyaan sebagai berikut:
219
GURU (G) Siswa (S)
Lia memiliki kg jeruk dan ibu memberi Lia kg
jeruk. Kemudian lia memberikan kg jeruk kepada
Sari. Berapa kg jeruk Lia sekarang?
Nandi memiliki kg gula, kemudian membeli lagi
kg gula. Gula tersebut digunakan untuk membuat
kue kg. Berapa kg sisa gula ibu sekarang?
g. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan
jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru.
3. Kegiatan Inti (45 menit)
a. Eksplorasi (10 menit)
1) Guru mengingatkan kembali konsep penjumlahan dan pengurangan
pecahan.
2) Guru memberikan contoh permasalahan matematika yang
berkaitan dengan pecahan, kemudian menjelaskan langkah-langkah
penyelesaiannya.
3) Guru dan siswa bertanya jawab tentang langkah-langkah
penyelesaian masalah matematika.
b. Elaborasi (25 menit)
1) Guru mempersiapkan soal permasalahan matematika mengenai
materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam bentuk kartu
soal dan membagikannya kepada siswa.
2) Siswa mengerjakan soal yang terdapat dalam kartu soal.
(ketekunan dan ketelitian)
3) Guru berkeliling mengawasi dan membimbing siswa.
4) Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa apabila
terdapat hal yang membingungkan.
220
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru meminta kepada perwakilan siswa untuk menyajikan hasil
pekerjaannya. (keberanian)
2) Guru dan siswa lainnya mengamati dan membenarkan apabila
terdapat kesalahan. (toleransi)
3) Guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan materi dan
menanyakan apakah ada siswa yang masih belum paham mengenai
materi yang telah disampaikan.
3. Penutup ( 15 menit)
a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi pelajaran
b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa
diminta kembali duduk pada tempat semula, untuk melaksanakan
kegiatan penilaian, guru membagikan lembar soal evaluasi, guru
meminta kepada siswa untuk bekerja sendiri (kejujuran dan percaya
diri).
c. Guru memeriksa hasil belajar siswa.
d. Memberikan tindak lanjut berupa PR sebagai bagian dari remidi atau
pengayaan.
e. Guru memberi motivasi siswa agar di rumah tetap giat belajar dan
mengakhiri kegiatan pembelajaran.
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Kartu soal
b. Lembar soal evaluasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
221
c. Anam, Fatkul, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
d. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Laela Aqifa, S.Pd. Nur Amanatun Maulana NIP - NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
222
LEMBAR KERJA SISWA
KARTU SOAL
SOAL 1
Rika membeli meter pita merah dan meter
putih. Kedua pita itu disambung dan dipotong
meter. Berapa meter sisa pita sambungan itu?
SOAL 2
Sari membeli kg tepung digunakan untuk
membuat kue kg. Sari membeli lagi kg.
Berapa kg tepung yang dimiliki Sari sekarang?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
223
SOAL 3
Ibu mempunyai apel kg. Kemudian, ibu
membeli lagi kg. Selanjutnya dimakan adik
kg. Berapa kg sisa apel ibu sekarang?
SOAL 4
Bibi membeli kg beras. Selanjutnya ia
membeli lagi kg. Kemudian kg beras
dimasak ibu. Berapa kg sisa beras bibi
sekarang?
Penyelesaian:
Penyelesaian:
224
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mapel : Matematika
Kelas/semester : IV / Genap
Materi pokok : Pecahan
Standar Kompetensi :
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator soal Jenis soal
Ranah kognitif
No. Soal
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan yaitu , , dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan yaitu , , dan
Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan yaitu , , dan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1
2
3
KISI-KISI SOAL EVALUASI
225
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 15 menit
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal di bawah ini secara mandiri.
Setelah selesai, serahkan kepada guru.
1. Ibu memiliki 2 kantong tepung terigu, masing-masing
memiliki berat kg dan kg. Kemudian ibu
menggunakan tepung terigu tersebut untuk membuat kue
sebanyak kg. Berapa kg sisa tepung terigu yang dimiliki
ibu sekarang?
2. Nenek memiliki persediaan daging sapi di kulkas
sebanyak kg. Lalu nenek membeli lagi di pasar sebanyak
kg. Kemudian nenek memasak daging sapi tersebut
sebanyak kg. Berapa kg sisa daging sapi nenek
sekarang?
SOAL EVALUASI
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
kg
kg
226
3. Pak Wiryo mempunyai kg pupuk. Sebanyak kg
digunakan untuk memupuk tanaman. Kemudian Pak
Wiryo membeli lagi sebanyak kg. Berapa kg pupuk yang
dimiliki Pak Wiryo sekarang?
~~☺ Percayalah pada diri sendiri ☺~~
227
1. Diketahui:
Kantong 1 = kg
Kantong 2 = kg
Untuk membuat kue = kg
Ditanyakan:
Sisa tepung terigu yang dimiliki
ibu?
Jawab:
+ – = =
Jadi sisa tepung terigu yang
dimiliki ibu kg.
2. Diketahui:
Daging sapi di kulkas = kg
Membeli di pasar = kg
Daging yang dimasak = kg
Ditanyakan:
Daging yang dimiliki nenek
sekarang?
Jawab:
+ – = + – =
=
Jadi sisa daging sapi nenek
sekarang kg.
3. Diketahui:
Pupuk pak Wiryo = kg
Digunakan = kg
Membeli lagi = kg
Ditanyakan:
Pupuk pak Wiryo sekarang?
Jawab:
- + = - + =
Jadi pupuk yang dimiliki pak
Wiryo sekarang kg.
KUNCI JAWABAN
228
Soal nomor 1
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Kantong 1 = kg
Kantong 2 = kg
Untuk membuat kue = kg
1
2 Ditanyakan: Sisa tepung terigu yang dimiliki ibu? 1
3 Jawab:
+ – 1
4 1
5 1
Skor maksimum 5
Soal nomor 2
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Daging sapi di kulkas = kg
Membeli di pasar = kg
Daging yang dimasak = kg
1
2 Ditanyakan: Daging yang dimiliki nenek sekarang? 1
3 Jawab: + – 1
4 + – 1
5 1
6 1
Skor maksimum 6
KRITERIA PENILAIAN
229
Soal nomor 3
Langkah Kunci jawaban skor
1
Diketahui: Pupuk pak Wiryo = kg
Digunakan = kg
Membeli lagi = kg
1
2 Ditanyakan: Pupuk pak Wiryo sekarang? 1
3 Jawab: - + 1
4 - + 1
5 1
6 1
Skor maksimum 6
Nilai Akhir Jumlah skor perolehanJumlah skor maksimum x 100
230
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke 4)
Sekolah : SD Negeri Langgen
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
C. Indikator
6.5.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
6.5.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
6.5.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan pecahan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah
menyelesaikan masalah matematika, siswa dapat menyelesaikan masalah
matematika yang berkaitan dengan pengurangan pecahan.
3. Melalui pemberian tugan, siswa dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan.
Karakter siswa yang diharapkan: ketaqwaan, kedisiplinan, tanggung
jawab, ketelitian, kerja sama, ketekunan, keberanian, toleransi,
kejujuran dan percaya diri.
231
E. Materi Pembelajaran
Pecahan (pada pertemuan 1, 2, dan 3)
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Kerja kelompok
G. Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 menit)
a. Guru menyampaikan salam dan mempersilahkan ketua kelas untuk
memimpin doa. (ketaqwaan)
b. Guru mengadakan presensi. (kedisiplinan)
c. Siswa menyanyikan lagu nasional.
d. Guru mempersiapkan lembar tes formatif.
e. Guru mempersiapkan kondisi uang kelas dan kondisi siswa agar
kondusif untuk melakukan tes formatif.
f. Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan tes formatif.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa.
b. Siswa mengerjakan dengan kemampuannya sendiri
c. Guru mengawasi jalannya tes formatif.
d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabannya kepada
guru.
e. Guru membagikan lembar angket motivasi kepada siswa.
f. Siswa mengerjakan sendiri.
g. Guru mengawasi dan membimbing siswa mengisi angket.
h. Siswa yang sudah selesai mengisi angket mengumpulkan lembar
angket beserta jawabannya.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal tes.
b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam.
232
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat/media
a. Lembar soal tes formatif
b. Lembar jawaban
c. Lembar angket motivasi
2. Sumber
a. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
b. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa
SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
c. Yuniarto, Yoni dan Hidayati. 2009. Matematika 4: Untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
d. Anam, Fatkul, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
e. Silabus kelas IV SD Negeri Langgen.
I. Penilaian
1. Prosedur : penilaian hasil
2. Jenis penilaian : tes formatif
3. Bentuk penilaian : uraian
4. Alat tes : soal-soal evaluasi (terlampir)
5. Kunci Jawaban (terlampir)
6. Kriteria penilaian (terlampir)
233
Tegal, Mei 2013
Guru Kelas Peneliti
Ttd Ttd
Laela Aqifa, S.Pd. Nur Amanatun Maulana NIP - NIM 1401409328
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Langgen
Ttd
Titi Julihartini, S.Pd, M.Pd.
NIP 19690729 199303 2 005
234
Lampiran 13
No Indikator Nomor Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
1. Ketekunan 2, 4, 19 1, 3, 20 6
2. Keseringan belajar 5, 6, 7, 8, 4
3. Komitmen terhadap tugas 9, 10 11, 12 4
4. Frekuensi kehadiran 13, 14, 15 3
5. Semangat 16, 17 18 3
6. Percaya diri 21, 23, 26 24, 25, 5
7. Hasrat dan keinginan berhasil 27, 28, 29 30, 4
8. Harapan dan cita-cita masa depan 31, 32 2
9. Penghargaan dalam belajar 33, 34 2
10. Kegiatan yang menarik 35, 36, 38, 39 22, 37, 40 7
JUMLAH 25 15 40
KISI-KISI ANGKET UJI COBA
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
235
Lampiran 14
Petunjuk pengisian angket :
1. Tulislah nama dan nomor kalian pada lembar jawaban.
2. Bacalah secara cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar.
4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan pendapatmu tanpa pengaruh orang lain.
5. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai.
6. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
7. Rambu-rambu jawaban:
a. Alternatif jawaban terdiri dari:
1) Sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
2) Selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
b. Keterangan:
1) Selalu : lebih dari lima kali dalam sebulan
2) Sering : 3 sampai 5 kali dalam sebulan
3) Kadang-kadang : 1 sampai 2 kali dalam sebulan
4) Tidak pernah : 0 kali dalam sebulan
*) Dalam sebulan ada 8 kali pertemuan pelajaran matematika.
ANGKET UJI COBA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
236
1. Saya malas mengerjakan soal matematika. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
2. Jika saya menemui soal yang sulit, maka saya akan mengerjakannya sampai bisa menemukan jawabannya.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah 3. Jika saya menemui soal yang sulit, maka saya tidak mengerjakannya. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
4. Saya mengerjakan soal matematika yang ada di buku walaupun tidak diperintah oleh guru.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah 5. Saya menyempatkan diri di rumah untuk mengulang kembali pelajaran
matematika yang telah diajarkan oleh guru. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
6. Kapan kamu belajar matematika? a. setiap hari c. setiap akan ulangan b. setiap ada PR saja d. tidak pernah belajar
7. Berapa lama waktu yang kamu gunakan untuk belajar matematika dalam sehari?
a. 1 jam c. 5 menit b. 30 menit d. tidak pernah belajar
8. Saya belajar matematika jika orang tua mengingatkan saja. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
9. Setiap ada tugas matematika saya langsung mengerjakannya. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
10. Saya mengerjakan tugas matematika dengan sungguh-sungguh. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
11. Saya tidak serius setiap mengerjakan soal matematika yang diberikan guru. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
237
12. Saya merasa bosan dengan pekerjaan rumah yang diberikan guru? a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
13. Saya tetap berangkat sekolah meskipun sedang sakit. a. Pernah, lebih dari 2 kali c. Pernah, 1 kali b. Pernah, 2 kali d. Tidak pernah
14. Saya tidak berangkat sekolah tanpa alasan. a. Pernah, lebih dari 2 kali c. Pernah, 1 kali b. Pernah, 2 kali d. Tidak pernah
15. Saya terlambat berangkat ke sekolah. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
16. Menurut saya pelajaran matematika itu menyenangkan. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
17. Saya bersemangat untuk mengikuti pelajaran matematika di sekolah. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
18. Saya cepat merasa bosan saat pembelajaran matematika berlangsung. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
19. Saya mendengarkan penjelasan guru dengan baik saat guru menjelaskan pelajaran.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
20. Saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman dan tidak mendengarkan pada saat guru menjelaskan.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
21. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru saat pembelajaran. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
22. Saya membuat keributan di kelas saat pembelajaran matematika berlangsung. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
238
23. Saya mengerjakan sendiri tugas matematika yang diberikan oleh guru. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
24. Dalam mengerjakan tugas maupun soal, saya menyontek pekerjaan teman. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
25. Jika dalam mengerjakan tugas matematika jawaban saya berbeda dengan jawaban teman, maka saya memilih jawaban teman saya.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
26. Saya memberikan pendapat saat bekerja kelompok. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
27. Saya berusaha meraih nilai yang lebih bagus dari teman saya. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
28. Saya akan belajar dengan rajin agar nilai ulangan matematika saya bagus. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
29. Jika nilai matematika saya jelek, maka saya akan terus rajin belajar agar nilainya menjadi baik.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
30. Jika nilai matematika saya jelek, maka saya tidak mau belajar lagi. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
31. Saya berkeinginan masuk peringkat 10 besar di kelas. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
32. Saya mempunyai keinginan untuk memperoleh nilai tertinggi di kelas. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
33. Saya merasa bangga apabila dapat menyelesaikan soal matematika. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
239
34. Orang tua saya merasa bangga jika saya mendapat prestasi bagus dalam pelajaran matematika.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
35. Guru matematika saya menyenangkan dalam menyampaikan materi pembelajaran.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
36. Saya senang belajar matematika karena guru menggunakan berbagai model mengajar.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
37. Saya merasa bosan saat guru menjelaskan pelajaran matematika membosankan dengan berceramah saja.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
38. Saya senang dengan pelajaran matematika karena guru mengajar dengan menggunakan permainan dalam pembelajaran.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
39. Saya merasa senang apabila dalam pembelajaran matematika dibentuk kelompok-kelompok.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
40. Saya merasa bosan dalam pembelajaran matematika karena saat pembelajaran hanya mencatat saja.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
240
Lampiran 15
Setiap pernyataan pada angket ini terdiri dari 4 alternatif jawaban. Dalam
menjawab pernyataan atau pertanyaan, responden memilih salah satu alternatif
jawaban yang sesuai dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang
dipilih. Cara penilaian dalam angket ini yaitu:
1. Apabila pernyataan dibuat positif diberi skor sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju/selalu diberi skor 4
b. Jawaban setuju/sering diberi skor 3
c. Jawaban tidak setuju/hampir tidak pernah diberi skor 2
d. Jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1
2. Apabila pernyataan dibuat negatif diberi skor sebagai berikut:
a. Jawaban sangat setuju/selalu diberi skor 1
b. Jawaban setuju/sering diberi skor 2
c. Jawaban tidak setuju/hampir tidak pernah diberi skor 3
d. Jawaban sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 4
Persentase motivasi =
x 100%.
Adapun klasifikasi presentase motivasi siswa menurut Yonny, dkk (2012:
175-6) sebagai berikut:
Persentase Kriteria
75 % - 100 %
50 % - 74,99 %
25 % - 49,99 %
0 % - 24,99%
Sangat tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
PEDOMAN PENILAIAN ANGKET
241
Lampiran 16
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI
Nama Penilai : Dra. Noening Andrijati, M.Pd.
Pekerjaan : Dosen Pembimbing I
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-
butir angket motivasi siswa dalam belajar matematika, berilah tanda cek (√) pada
kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda
cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka
beri tanda cek (√) pada kolom Tidak.
Kriteria telaah:
A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.
B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.
C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.
F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.
No Butir Soal
A B C D E F
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √
242
12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √ 31 √ √ √ √ √ √ 32 √ √ √ √ √ √ 33 √ √ √ √ √ √ 34 √ √ √ √ √ √ 35 √ √ √ √ √ √ 36 √ √ √ √ √ √ 37 √ √ √ √ √ √ 38 √ √ √ √ √ √ 39 √ √ √ √ √ √ 40 √ √ √ √ √ √
Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan
Tegal, 24 April 2013
Penilai
Ttd
Dra. Noening Andrijati, M.Pd
19680610 199303 2 002
243
Lampiran 17
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI
Nama Penilai : Ujiati, S.Pd.SD
Pekerjaan : Guru Kelas IVA SD Negeri Langgen
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-
butir angket motivasi siswa dalam belajar matematika, berilah tanda cek (√) pada
kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda
cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka
beri tanda cek (√) pada kolom Tidak.
Kriteria telaah:
A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator.
B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat.
C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas.
D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif.
F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat.
No Butir Soal
A B C D E F
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √ 4 √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √
10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √
244
12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √ 31 √ √ √ √ √ √ 32 √ √ √ √ √ √ 33 √ √ √ √ √ √ 34 √ √ √ √ √ √ 35 √ √ √ √ √ √ 36 √ √ √ √ √ √ 37 √ √ √ √ √ √ 38 √ √ √ √ √ √ 39 √ √ √ √ √ √ 40 √ √ √ √ √ √
Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan
Tegal, 20 April 2013
Penilai
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD
19671202 199803 2 004
245
Lampiran 18
DAFTAR SKOR ANGKET MOTIVASI PADA KELAS UJI COBA
Nomor soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 2 4 2 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3
2 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4
3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4
4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 1 4 3 4 3 4 3 3 4 4
5 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
6 3 2 4 4 1 3 3 2 2 2 1 3 4 2 2 2 2 3 0 3
7 3 3 3 2 4 4 2 1 4 2 1 3 2 4 4 3 3 1 4 1
8 3 3 4 4 2 2 4 3 1 4 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4
9 3 1 3 4 3 3 4 3 2 2 3 1 1 3 4 2 2 3 2 3
10 3 1 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 3
11 3 1 4 4 1 3 4 1 4 4 1 3 2 1 2 4 3 3 1 2
12 3 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 2 3 3 3
13 3 1 3 2 1 3 2 1 2 4 3 4 4 1 0 4 4 3 2 3
14 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1
15 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
16 4 2 3 2 1 4 4 3 2 3 1 3 1 4 4 3 3 3 4 3
17 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3
18 4 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
19 4 4 4 3 3 3 4 1 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3
20 3 1 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3
21 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 1 4 1 4 3 3 3 4 2 4
22 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 1 4 1 3 3 3 3 4 4 4
23 4 2 3 4 1 4 3 3 2 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4
24 3 2 4 3 4 3 2 2 4 2 2 3 1 3 2 0 4 3 3 1
25 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4
26 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 1 1 4 3 3 4 4 3
27 3 2 1 4 3 4 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
28 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
29 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4
30 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 1 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
32 3 1 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
33 3 1 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4
34 4 1 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4
35 3 2 4 4 2 4 4 1 4 2 1 3 2 4 4 2 3 3 4 1
36 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
37 3 2 4 4 1 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3
38 3 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 4 2 3 4 3 3 3 4 3
39 3 2 4 4 1 4 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 2 3
40 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 1 3 1 4 4 4 3 2 3 4
41 4 4 4 2 2 4 4 1 2 2 4 3 1 4 4 3 2 3 4 4
42 3 1 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4
43 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
44 3 3 4 2 2 4 4 2 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 σ i 0,2 1,15 0,36 0,76 1,32 0,38 0,43 1,27 0,94 0,82 1,51 0,49 1,42 0,86 0,76 0,67 0,37 0,45 0,92 0,82
246
Nomor Soal JML
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 2 3 3 1 4 1 4 1 3 3 1 3 3 4 3 2 4 2 2 3 114
2 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 140
3 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 2 4 4 4 2 4 1 1 4 133
4 2 4 4 4 4 2 4 1 4 1 4 4 4 3 4 2 4 4 4 1 131
5 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 136
6 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 2 113
7 2 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 120
8 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 1 2 2 3 4 3 4 4 3 125
9 2 3 3 3 4 2 2 1 2 2 0 2 3 0 2 3 2 4 2 3 97
10 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 110
11 3 4 3 3 1 1 3 4 2 1 2 3 1 3 1 3 1 1 4 2 97
12 3 4 2 4 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 124
13 2 4 2 3 3 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 3 115
14 2 3 4 3 4 1 1 4 3 3 1 4 3 2 3 4 2 2 1 1 120
15 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151
16 3 3 4 4 4 2 2 4 4 1 3 4 4 2 3 4 2 4 3 3 120
17 2 3 2 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 107
18 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 3 4 135
19 2 4 1 4 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 3 4 4 1 2 1 128
20 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 122
21 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 3 125
22 2 4 2 4 4 2 4 2 4 4 3 1 3 4 4 2 4 3 4 3 125
23 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 138
24 2 4 3 2 1 3 2 3 2 2 4 1 2 4 4 3 0 3 4 3 103
25 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 133
26 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 1 3 2 131
27 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 130
28 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 153
29 2 4 2 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 141
30 4 1 4 2 3 1 4 2 4 1 4 2 4 2 4 3 4 4 4 1 130
31 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 1 2 3 3 4 1 3 3 133
32 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 142
33 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 144
34 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 134
35 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 120
36 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 150
37 4 0 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 2 2 127
38 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 1 2 4 3 133
39 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 1 4 3 2 3 3 3 3 120
40 2 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 1 117
41 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 126
42 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 136
43 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 2 2 4 136
44 2 3 1 4 4 3 2 2 4 1 4 1 3 1 4 2 1 4 2 2 114
σ i 0,71 0,67 0,96 0,48 0,48 1,03 0,86 1,23 0,41 1,22 1,1 1,02 0,76 0,95 0,51 0,65 1,15 1,3 0,83 0,86 173,61
247
Lampiran 19
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01
Alamat : Jl. Logam 99 Pesayangan Talang Tegal Telp (0283) 444115
DAFTAR NILAI ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PADA KELAS UJI COBA
KELAS IVA KELAS IVB No Nama Nilai No Nama Nilai 1 Abdillah Kholil A. 75,00 1 M. Alamul Huda 75,00 2 Akh. Ardiyansah 81,25 2 M. Aldi R.A.P.D. 75,00 3 Akh. Syuhada 83,13 3 M. Ivan Ramadhan 59,38 4 Anastasya Zahra Zusmita 93,75 4 M. Ramadhani 59,38 5 Dea Amanda F. 73,13 5 M. Rojefri 84,38 6 Dini Anggraeni 83,75 6 M. Syauqi Huda 95,63 7 Elma Andini 81,88 7 Moh. Afif Husen 67,50 8 Elsandy Nur Zalfa 81,25 8 Muh Aldo R.A.P.D. 80,00 9 Ema Silvia N. 75,00 9 Nabila Ayu Cahyani 70,63 10 Ferdiansyah 83,13 10 Nadia Salma Tsania 85,00 11 Gilang Pratama 64,38 11 Nanda Suci Maliana 76,25 12 Hasyifa Ratna Astria 96,88 12 Nizar Musthofa 61,88 13 Hesti Yuliana 85,00 13 Nur Jannah 71,25 14 Irva Ardhia Oktaviana 78,75 14 Nur Rizkiana Putri 66,88 15 Julnar Isfandiani 90,00 15 Nurlaeli Afiyanti 78,13 16 Jundi Rifan Assahid 88,13 16 Putri Aisyah 71,88 17 Khalimatussa'diyah 88,75 17 Raihan F 87,50 18 M. Burhannudin 71,25 18 Rian Maulana 78,13 19 Maudi Meliana Putri 83,13 19 Rizqy Subkhan 83,13 20 Mauli Adela 79,38 20 Robit Himamy 86,25 21 Maulida Rahmawati 85,00 21 Siti Nur Kholisoh 75,00 22 Wiwit Wahyuningsih 77,50 23 Wulan Suci Rizkiyana 81,88
248
Lampiran 20
OUTPUT UJI VALIDITAS ANGKET MOTIVASI
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15 Soal16 Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 JUMLAH
Soal1
Pearson Correlation 1 ,422** ,032 ,020 -,134 ,196 ,140 ,278 -,045 ,103 ,371* ,372* ,238 ,202 ,128 ,337* ,155 ,462** ,472** ,208 ,500**
Sig. (2-tailed) ,004 ,836 ,899 ,385 ,202 ,364 ,068 ,770 ,505 ,013 ,013 ,119 ,189 ,408 ,025 ,316 ,002 ,001 ,176 ,001
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal2 Pearson Correlation ,422** 1 ,269 -,120 ,176 ,119 ,221 -,138 ,389** ,212 ,014 ,279 ,039 ,113 ,377* ,266 ,320* ,242 ,419** ,021 ,330*
Sig. (2-tailed) ,004 ,078 ,439 ,252 ,440 ,149 ,372 ,009 ,166 ,926 ,067 ,802 ,464 ,012 ,081 ,034 ,113 ,005 ,894 ,029N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal3 Pearson Correlation ,032 ,269 1 ,036 ,055 -,026 ,134 ,143 ,263 ,091 ,132 ,443** ,093 ,006 ,081 -,002 ,190 ,313* ,099 ,091 ,150Sig. (2-tailed) ,836 ,078 ,815 ,723 ,869 ,388 ,353 ,085 ,555 ,394 ,003 ,549 ,971 ,603 ,989 ,216 ,039 ,523 ,555 ,331N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal4 Pearson Correlation ,020 -,120 ,036 1 -,175 ,071 ,199 ,266 ,100 ,072 ,006 -,076 ,146 -,016 ,022 ,136 ,044 ,126 ,033 ,131 ,197Sig. (2-tailed) ,899 ,439 ,815 ,256 ,649 ,196 ,081 ,519 ,641 ,970 ,623 ,343 ,920 ,886 ,378 ,778 ,416 ,832 ,395 ,200N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal5 Pearson Correlation -,134 ,176 ,055 -,175 1 -,024 -,128 ,064 ,256 -,069 -,007 ,174 -,168 ,215 ,242 -,189 ,000 ,011 ,197 ,020 ,135Sig. (2-tailed) ,385 ,252 ,723 ,256 ,878 ,406 ,682 ,094 ,656 ,962 ,260 ,276 ,160 ,113 ,220 1,000 ,944 ,199 ,896 ,383N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal6 Pearson Correlation ,196 ,119 -,026 ,071 -,024 1 ,345* ,179 ,269 ,167 ,042 ,135 ,252 ,284 ,286 ,237 ,062 -,089 ,408** ,167 ,478**
Sig. (2-tailed) ,202 ,440 ,869 ,649 ,878 ,022 ,245 ,078 ,278 ,788 ,384 ,099 ,062 ,060 ,121 ,691 ,567 ,006 ,278 ,001N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal7 Pearson Correlation ,140 ,221 ,134 ,199 -,128 ,345* 1 ,191 ,111 ,208 ,175 -,051 ,109 ,164 ,361* ,139 -,174 ,248 ,137 ,169 ,162Sig. (2-tailed) ,364 ,149 ,388 ,196 ,406 ,022 ,215 ,473 ,176 ,255 ,745 ,481 ,287 ,016 ,367 ,259 ,105 ,374 ,274 ,294N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal8 Pearson Correlation ,278 -,138 ,143 ,266 ,064 ,179 ,191 1 -,205 ,149 ,315* ,295 ,163 ,300* ,172 ,298* ,237 ,392** ,254 ,491** ,472**
Sig. (2-tailed) ,068 ,372 ,353 ,081 ,682 ,245 ,215 ,182 ,334 ,038 ,052 ,289 ,048 ,265 ,050 ,122 ,009 ,096 ,001 ,001N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal9 Pearson Correlation -,045 ,389** ,263 ,100 ,256 ,269 ,111 -,205 1 ,014 -,110 ,189 -,031 ,065 ,155 -,010 ,315* -,128 ,110 -,331* ,104Sig. (2-tailed) ,770 ,009 ,085 ,519 ,094 ,078 ,473 ,182 ,929 ,476 ,220 ,844 ,675 ,315 ,949 ,038 ,409 ,476 ,028 ,503N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal10
Pearson Correlation ,103 ,212 ,091 ,072 -,069 ,167 ,208 ,149 ,014 1 ,074 ,423** ,126 -,162 -,016 ,569** ,464** ,376* ,238 ,488** ,450**
Sig. (2-tailed) ,505 ,166 ,555 ,641 ,656 ,278 ,176 ,334 ,929 ,632 ,004 ,415 ,295 ,917 ,000 ,002 ,012 ,120 ,001 ,002N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal11
Pearson Correlation ,371* ,014 ,132 ,006 -,007 ,042 ,175 ,315* -,110 ,074 1 ,190 ,293 ,133 ,006 ,042 ,031 ,304* ,234 ,284 ,419**
Sig. (2-tailed) ,013 ,926 ,394 ,970 ,962 ,788 ,255 ,038 ,476 ,632 ,217 ,053 ,388 ,970 ,786 ,841 ,045 ,127 ,062 ,005
249
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal12
Pearson Correlation ,372* ,279 ,443** -,076 ,174 ,135 -,051 ,295 ,189 ,423** ,190 1 ,293 ,054 -,076 ,386** ,382* ,444** ,382* ,276 ,580**
Sig. (2-tailed) ,013 ,067 ,003 ,623 ,260 ,384 ,745 ,052 ,220 ,004 ,217 ,054 ,729 ,623 ,010 ,011 ,003 ,011 ,070 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal13
Pearson Correlation ,238 ,039 ,093 ,146 -,168 ,252 ,109 ,163 -,031 ,126 ,293 ,293 1 -,003 -,301* ,236 ,096 ,380* ,003 ,104 ,406**
Sig. (2-tailed) ,119 ,802 ,549 ,343 ,276 ,099 ,481 ,289 ,844 ,415 ,053 ,054 ,983 ,047 ,124 ,536 ,011 ,986 ,500 ,006N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal14
Pearson Correlation ,202 ,113 ,006 -,016 ,215 ,284 ,164 ,300* ,065 -,162 ,133 ,054 -,003 1 ,386** ,065 ,000 -,116 ,362* ,143 ,311*
Sig. (2-tailed) ,189 ,464 ,971 ,920 ,160 ,062 ,287 ,048 ,675 ,295 ,388 ,729 ,983 ,010 ,677 1,000 ,452 ,016 ,355 ,040N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal15
Pearson Correlation ,128 ,377* ,081 ,022 ,242 ,286 ,361* ,172 ,155 -,016 ,006 -,076 -,301* ,386** 1 ,071 -,131 -,111 ,478** ,102 ,217Sig. (2-tailed) ,408 ,012 ,603 ,886 ,113 ,060 ,016 ,265 ,315 ,917 ,970 ,623 ,047 ,010 ,647 ,396 ,471 ,001 ,511 ,156N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal16
Pearson Correlation ,337* ,266 -,002 ,136 -,189 ,237 ,139 ,298* -,010 ,569** ,042 ,386** ,236 ,065 ,071 1 ,466** ,171 ,298* ,506** ,502**
Sig. (2-tailed) ,025 ,081 ,989 ,378 ,220 ,121 ,367 ,050 ,949 ,000 ,786 ,010 ,124 ,677 ,647 ,001 ,268 ,050 ,000 ,001N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal17
Pearson Correlation ,155 ,320* ,190 ,044 ,000 ,062 -,174 ,237 ,315* ,464** ,031 ,382* ,096 ,000 -,131 ,466** 1 ,226 ,318* ,042 ,373*
Sig. (2-tailed) ,316 ,034 ,216 ,778 1,000 ,691 ,259 ,122 ,038 ,002 ,841 ,011 ,536 1,000 ,396 ,001 ,140 ,035 ,786 ,013N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal18
Pearson Correlation ,462** ,242 ,313* ,126 ,011 -,089 ,248 ,392** -,128 ,376* ,304* ,444** ,380* -,116 -,111 ,171 ,226 1 ,163 ,338* ,377*
Sig. (2-tailed) ,002 ,113 ,039 ,416 ,944 ,567 ,105 ,009 ,409 ,012 ,045 ,003 ,011 ,452 ,471 ,268 ,140 ,289 ,025 ,012N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal19
Pearson Correlation ,472** ,419** ,099 ,033 ,197 ,408** ,137 ,254 ,110 ,238 ,234 ,382* ,003 ,362* ,478** ,298* ,318* ,163 1 ,265 ,648**
Sig. (2-tailed) ,001 ,005 ,523 ,832 ,199 ,006 ,374 ,096 ,476 ,120 ,127 ,011 ,986 ,016 ,001 ,050 ,035 ,289 ,083 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal20
Pearson Correlation ,208 ,021 ,091 ,131 ,020 ,167 ,169 ,491** -,331* ,488** ,284 ,276 ,104 ,143 ,102 ,506** ,042 ,338* ,265 1 ,561**
Sig. (2-tailed) ,176 ,894 ,555 ,395 ,896 ,278 ,274 ,001 ,028 ,001 ,062 ,070 ,500 ,355 ,511 ,000 ,786 ,025 ,083 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
JUMLAH
Pearson Correlation ,500** ,330* ,150 ,197 ,135 ,478** ,162 ,472** ,104 ,450** ,419** ,580** ,406** ,311* ,217 ,502** ,373* ,377* ,648** ,561** 1
Sig. (2-tailed) ,001 ,029 ,331 ,200 ,383 ,001 ,294 ,001 ,503 ,002 ,005 ,000 ,006 ,040 ,156 ,001 ,013 ,012 ,000 ,000
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
250
Correlations
Soal21 Soal22 Soal23 Soal24 Soal25 Soal26 Soal27 Soal28 Soal29 Soal30 Soal31 Soal32 Soal33 Soal34 Soal35 Soal36 Soal37 Soal38 Soal39 Soal40 JUMLAH
Soal21
Pearson Correlation 1 -,383* ,098 ,066 -,065 ,007 ,171 ,090 -,061 ,152 ,185 -,082 -,043 -,121 ,070 ,264 ,040 -,019 ,168 ,080 ,343*
Sig. (2-tailed) ,010 ,526 ,671 ,674 ,965 ,267 ,561 ,694 ,324 ,228 ,597 ,781 ,434 ,654 ,083 ,798 ,904 ,275 ,607 ,023
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal22 Pearson Correlation -,383* 1 -,061 ,278 -,007 -,147 ,020 -,011 -,047 ,166 ,288 ,000 -,124 ,252 -,100 -,070 ,151 -,096 ,085 ,288 ,067Sig. (2-tailed) ,010 ,692 ,068 ,962 ,341 ,900 ,943 ,764 ,282 ,058 1,000 ,421 ,099 ,516 ,653 ,326 ,534 ,583 ,058 ,665N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal23 Pearson Correlation ,098 -,061 1 ,030 ,187 ,018 -,002 ,176 ,255 ,115 -,083 ,517** -,012 ,071 ,031 ,105 ,004 -,012 ,109 ,031 ,270Sig. (2-tailed) ,526 ,692 ,845 ,225 ,910 ,988 ,254 ,094 ,456 ,592 ,000 ,936 ,647 ,841 ,496 ,979 ,937 ,480 ,840 ,076N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal24 Pearson Correlation ,066 ,278 ,030 1 ,473** ,223 ,131 ,138 ,416** ,286 ,275 ,066 ,084 ,022 ,069 -,041 ,085 -,084 ,027 ,087 ,356*
Sig. (2-tailed) ,671 ,068 ,845 ,001 ,147 ,396 ,373 ,005 ,060 ,071 ,670 ,589 ,888 ,655 ,794 ,584 ,588 ,863 ,576 ,018N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal25 Pearson Correlation -,065 -,007 ,187 ,473** 1 ,198 ,161 -,099 ,534** ,369* ,049 ,298* ,318* -,053 ,239 -,045 ,439** ,072 -,291 ,121 ,474**
Sig. (2-tailed) ,674 ,962 ,225 ,001 ,197 ,296 ,524 ,000 ,014 ,750 ,049 ,036 ,732 ,118 ,770 ,003 ,642 ,055 ,433 ,001N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal26 Pearson Correlation ,007 -,147 ,018 ,223 ,198 1 ,272 ,170 ,197 ,083 ,170 ,136 ,263 ,235 ,201 ,149 -,128 ,171 ,101 ,086 ,352*
Sig. (2-tailed) ,965 ,341 ,910 ,147 ,197 ,074 ,269 ,199 ,592 ,271 ,379 ,085 ,125 ,191 ,333 ,408 ,267 ,515 ,578 ,019N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal27 Pearson Correlation ,171 ,020 -,002 ,131 ,161 ,272 1 ,056 ,368* ,190 ,338* ,099 ,044 ,358* ,182 -,068 ,425** ,086 ,336* ,101 ,442**
Sig. (2-tailed) ,267 ,900 ,988 ,396 ,296 ,074 ,720 ,014 ,217 ,025 ,521 ,774 ,017 ,236 ,661 ,004 ,579 ,026 ,516 ,003N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal28 Pearson Correlation ,090 -,011 ,176 ,138 -,099 ,170 ,056 1 ,186 ,231 ,026 ,311* ,031 ,225 ,010 ,446** -,135 ,091 ,117 ,042 ,353*
Sig. (2-tailed) ,561 ,943 ,254 ,373 ,524 ,269 ,720 ,226 ,132 ,867 ,040 ,844 ,143 ,949 ,002 ,383 ,557 ,449 ,787 ,019N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal29 Pearson Correlation -,061 -,047 ,255 ,416** ,534** ,197 ,368* ,186 1 ,249 ,352* ,360* ,451** ,387** ,499** ,010 ,484** ,075 ,011 ,082 ,575**
Sig. (2-tailed) ,694 ,764 ,094 ,005 ,000 ,199 ,014 ,226 ,104 ,019 ,016 ,002 ,009 ,001 ,947 ,001 ,626 ,944 ,597 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal30 Pearson Correlation ,152 ,166 ,115 ,286 ,369* ,083 ,190 ,231 ,249 1 ,194 ,146 ,189 ,461** ,185 ,176 ,358* -,012 ,006 ,545** ,458**
Sig. (2-tailed) ,324 ,282 ,456 ,060 ,014 ,592 ,217 ,132 ,104 ,208 ,346 ,220 ,002 ,229 ,254 ,017 ,940 ,968 ,000 ,002N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal31 Pearson Correlation ,185 ,288 -,083 ,275 ,049 ,170 ,338* ,026 ,352* ,194 1 -,022 ,241 ,344* ,391** -,002 ,306* ,245 ,239 ,257 ,524**
Sig. (2-tailed) ,228 ,058 ,592 ,071 ,750 ,271 ,025 ,867 ,019 ,208 ,888 ,116 ,022 ,009 ,990 ,043 ,109 ,117 ,092 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal32 Pearson Correlation -,082 ,000 ,517** ,066 ,298* ,136 ,099 ,311* ,360* ,146 -,022 1 ,316* ,306* ,000 ,400** ,128 ,020 ,076 ,025 ,340*
Sig. (2-tailed) ,597 1,000 ,000 ,670 ,049 ,379 ,521 ,040 ,016 ,346 ,888 ,037 ,043 1,000 ,007 ,406 ,897 ,625 ,873 ,024N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal33 Pearson Correlation -,043 -,124 -,012 ,084 ,318* ,263 ,044 ,031 ,451** ,189 ,241 ,316* 1 ,288 ,482** ,268 ,345* ,363* -,149 ,104 ,440**
251
Sig. (2-tailed) ,781 ,421 ,936 ,589 ,036 ,085 ,774 ,844 ,002 ,220 ,116 ,037 ,058 ,001 ,079 ,022 ,015 ,334 ,501 ,003N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal34 Pearson Correlation -,121 ,252 ,071 ,022 -,053 ,235 ,358* ,225 ,387** ,461** ,344* ,306* ,288 1 ,240 ,054 ,315* ,019 ,214 ,352* ,387**
Sig. (2-tailed) ,434 ,099 ,647 ,888 ,732 ,125 ,017 ,143 ,009 ,002 ,022 ,043 ,058 ,117 ,729 ,037 ,903 ,162 ,019 ,009N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal35 Pearson Correlation ,070 -,100 ,031 ,069 ,239 ,201 ,182 ,010 ,499** ,185 ,391** ,000 ,482** ,240 1 ,106 ,292 ,277 -,049 ,212 ,507**
Sig. (2-tailed) ,654 ,516 ,841 ,655 ,118 ,191 ,236 ,949 ,001 ,229 ,009 1,000 ,001 ,117 ,494 ,054 ,069 ,753 ,167 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal36 Pearson Correlation ,264 -,070 ,105 -,041 -,045 ,149 -,068 ,446** ,010 ,176 -,002 ,400** ,268 ,054 ,106 1 ,010 ,287 ,170 ,123 ,277Sig. (2-tailed) ,083 ,653 ,496 ,794 ,770 ,333 ,661 ,002 ,947 ,254 ,990 ,007 ,079 ,729 ,494 ,950 ,059 ,270 ,427 ,069N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal37 Pearson Correlation ,040 ,151 ,004 ,085 ,439** -,128 ,425** -,135 ,484** ,358* ,306* ,128 ,345* ,315* ,292 ,010 1 ,098 ,063 ,269 ,525**
Sig. (2-tailed) ,798 ,326 ,979 ,584 ,003 ,408 ,004 ,383 ,001 ,017 ,043 ,406 ,022 ,037 ,054 ,950 ,525 ,686 ,078 ,000N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal38 Pearson Correlation -,019 -,096 -,012 -,084 ,072 ,171 ,086 ,091 ,075 -,012 ,245 ,020 ,363* ,019 ,277 ,287 ,098 1 ,340* ,191 ,276Sig. (2-tailed) ,904 ,534 ,937 ,588 ,642 ,267 ,579 ,557 ,626 ,940 ,109 ,897 ,015 ,903 ,069 ,059 ,525 ,024 ,213 ,069N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal39 Pearson Correlation ,168 ,085 ,109 ,027 -,291 ,101 ,336* ,117 ,011 ,006 ,239 ,076 -,149 ,214 -,049 ,170 ,063 ,340* 1 ,070 ,161Sig. (2-tailed) ,275 ,583 ,480 ,863 ,055 ,515 ,026 ,449 ,944 ,968 ,117 ,625 ,334 ,162 ,753 ,270 ,686 ,024 ,652 ,298N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
Soal40 Pearson Correlation ,080 ,288 ,031 ,087 ,121 ,086 ,101 ,042 ,082 ,545** ,257 ,025 ,104 ,352* ,212 ,123 ,269 ,191 ,070 1 ,356*
Sig. (2-tailed) ,607 ,058 ,840 ,576 ,433 ,578 ,516 ,787 ,597 ,000 ,092 ,873 ,501 ,019 ,167 ,427 ,078 ,213 ,652 ,018N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
JUMLAH
Pearson Correlation ,343* ,067 ,270 ,356* ,474** ,352* ,442** ,353* ,575** ,458** ,524** ,340* ,440** ,387** ,507** ,277 ,525** ,276 ,161 ,356* 1
Sig. (2-tailed) ,023 ,665 ,076 ,018 ,001 ,019 ,003 ,019 ,000 ,002 ,000 ,024 ,003 ,009 ,000 ,069 ,000 ,069 ,298 ,018
N 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44 44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
252
Lampiran 21
REKAPITULASI UJI VALIDITAS ANGKET MOTIVASI
Taraf Signifikansi 0,05 ; n=44; rtabel = 0,297
Nomor Item
Bivariate Pearson
(r11) Validitas
Nomor Item
Bivariate Pearson
(r11) Validitas
1 0,500 Valid 21 0,343 Valid 2 0,330 Valid 22 0,067 Tidak Valid 3 0,150 Tidak Valid 23 0,270 Tidak Valid 4 0,197 Tidak Valid 24 0,356 Valid 5 0,135 Tidak Valid 25 0,474 Valid 6 0,478 Valid 26 0,352 Valid 7 0,162 Tidak Valid 27 0,442 Valid 8 0,472 Valid 28 0,353 Valid 9 0,104 Tidak Valid 29 0,575 Valid 10 0,450 Valid 30 0,458 Valid 11 0,419 Valid 31 0,524 Valid 12 0,580 Valid 32 0,340 Valid 13 0,406 Valid 33 0,440 Valid 14 0,311 Valid 34 0,387 Valid 15 0,217 Tidak Valid 35 0,507 Valid 16 0,502 Valid 36 0,277 Tidak Valid 17 0,373 Valid 37 0,525 Valid 18 0,377 Valid 38 0,276 Tidak Valid 19 0,648 Valid 39 0,161 Tidak Valid 20 0,561 Valid 40 0,356 Valid
253
Lampiran 22
PERHITUNGAN RELIABILITAS ANGKET MOTIVASI
A. Reliabilitas Angket Motivasi
1. Perhitungan Manual
Data:
n : 40
Σσ i : 33,1
σ i : 173,61
r n
n 1 1Σσσ
40
40 1 133,1
173,61
4039 1 0,191
4039 0,809
0,830
2. Perhitungan SPSS
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 44 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 44 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,830 40
254
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Soal1 123,41 167,364 ,471 ,825 Soal2 124,48 165,418 ,255 ,828 Soal3 123,11 171,591 ,105 ,830 Soal4 123,52 169,837 ,132 ,831 Soal5 124,25 170,843 ,048 ,835 Soal6 123,18 166,199 ,441 ,824 Soal7 123,20 171,236 ,113 ,830 Soal8 124,07 160,856 ,401 ,823 Soal9 123,68 171,896 ,030 ,834 Soal10 123,50 163,698 ,393 ,824 Soal11 124,07 161,553 ,338 ,825 Soal12 123,30 163,422 ,543 ,821 Soal13 124,09 162,271 ,326 ,826 Soal14 123,50 166,860 ,245 ,828 Soal15 123,52 169,372 ,153 ,830 Soal16 123,73 163,459 ,453 ,822 Soal17 123,80 167,980 ,332 ,826 Soal18 123,48 167,372 ,331 ,826 Soal19 123,48 158,162 ,602 ,817 Soal20 123,50 161,047 ,512 ,820 Soal21 124,18 166,710 ,285 ,827 Soal22 123,23 172,831 ,005 ,833 Soal23 123,59 167,596 ,200 ,829 Soal24 123,23 167,575 ,308 ,826 Soal25 123,07 165,414 ,432 ,824 Soal26 124,55 165,230 ,282 ,827 Soal27 123,34 163,672 ,383 ,824 Soal28 123,82 164,524 ,276 ,827 Soal29 123,11 164,336 ,541 ,822 Soal30 123,61 161,498 ,388 ,823 Soal31 123,50 160,256 ,462 ,821 Soal32 123,80 165,562 ,270 ,827 Soal33 123,52 164,255 ,384 ,824 Soal34 123,34 164,602 ,322 ,826 Soal35 123,45 164,579 ,465 ,823 Soal36 123,64 168,376 ,219 ,828 Soal37 123,70 159,887 ,463 ,821 Soal38 123,84 166,602 ,194 ,830 Soal39 123,70 170,585 ,092 ,832 Soal40 123,93 165,739 ,293 ,826
255
B. Reliabilitas Angket Motivasi (Butir Soal yang Valid)
1. Perhitungan Manual
Data:
n : 29
Σσ i : 24,16
σ i : 136,60
r n
n 1 1Σσσ
29
29 1 124,16
136,60
2928 1 0,177
2928 0,823
0,853
2. Perhitungan SPSS
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 44 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 44 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,853 29
256
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Soal1 87,95 130,556 ,516 ,847
Soal2 89,02 130,534 ,200 ,854
Soal6 87,73 130,668 ,393 ,848
Soal8 88,61 125,964 ,370 ,849
Soal10 88,05 127,440 ,409 ,847
Soal11 88,61 124,894 ,372 ,849
Soal12 87,84 126,928 ,583 ,844
Soal13 88,64 124,841 ,388 ,848
Soal14 88,05 131,812 ,184 ,854
Soal16 88,27 127,180 ,474 ,845
Soal17 88,34 131,579 ,332 ,850
Soal18 88,02 130,209 ,386 ,848
Soal19 88,02 123,651 ,564 ,842
Soal20 88,05 125,161 ,525 ,844
Soal21 88,73 130,529 ,279 ,851
Soal24 87,77 131,296 ,303 ,850
Soal25 87,61 129,080 ,446 ,847
Soal26 89,09 130,038 ,239 ,853
Soal27 87,89 127,266 ,406 ,847
Soal28 88,36 129,307 ,240 ,853
Soal29 87,66 127,532 ,600 ,844
Soal30 88,16 124,602 ,437 ,846
Soal31 88,05 125,021 ,448 ,846
Soal32 88,34 130,462 ,221 ,853
Soal33 88,07 127,739 ,411 ,847
Soal34 87,89 127,917 ,351 ,849
Soal35 88,00 128,000 ,501 ,845
Soal37 88,25 122,797 ,531 ,843
Soal40 88,48 129,418 ,299 ,850
257
Lampiran 23
No Indikator Nomor Pernyataan
Jumlah Positif Negatif
1. Ketekunan 19, 2 1, 20 4
2. Keseringan belajar 6 8 2
3. Komitmen terhadap tugas 10 11, 12 3
4. Frekuensi kehadiran 13 14 2
5. Semangat 16, 17 18 3
6. Percaya diri 21, 23 24, 25, 3
7. Hasrat dan keinginan berhasil 27, 28, 29 30, 4
8. Harapan dan cita-cita masa depan 31, 32 2
9. Penghargaan dalam belajar 33, 34 2
10. Kegiatan yang menarik 35 37, 40 4
JUMLAH 19 12 29
KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
258
Lampiran 24
Petunjuk pengisian angket :
1. Tulislah nama dan nomor kalian pada lembar jawaban.
2. Bacalah secara cermat pernyataan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar.
4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan pendapatmu tanpa pengaruh orang lain.
5. Jawaban angket ini tidak mempengaruhi nilai.
6. Periksa kembali sebelum angket diserahkan.
7. Rambu-rambu jawaban:
a. Alternatif jawaban terdiri dari:
1) Sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
2) Selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.
b. Keterangan:
1) Selalu : lebih dari lima kali dalam sebulan
2) Sering : 3 sampai 5 kali dalam sebulan
3) Kadang-kadang : 1 sampai 2 kali dalam sebulan
4) Tidak pernah : 0 kali dalam sebulan
*) Dalam sebulan ada 8 kali pertemuan pelajaran matematika.
1. Saya malas mengerjakan soal matematika. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
2. Saya mengerjakan soal matematika yang ada di buku walaupun tidak diperintah oleh guru.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah 3. Kapan kamu belajar matematika? a. setiap hari c. setiap akan ulangan b. setiap ada PR saja d. tidak pernah belajar
ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
259
4. Saya belajar matematika jika orang tua mengingatkan saja. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
5. Saya mengerjakan tugas matematika dengan sungguh-sungguh. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
6. Saya tidak serius setiap mengerjakan soal matematika yang diberikan guru. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
7. Saya merasa bosan dengan pekerjaan rumah yang diberikan guru? a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
8. Saya tetap berangkat sekolah meskipun sedang sakit. a. Pernah, lebih dari 2 kali c. Pernah, 1 kali b. Pernah, 2 kali d. Tidak pernah
9. Saya tidak berangkat sekolah tanpa alasan. a. Pernah, lebih dari 2 kali c. Pernah, 1 kali b. Pernah, 2 kali d. Tidak pernah
10. Menurut saya pelajaran matematika itu menyenangkan. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
11. Saya bersemangat untuk mengikuti pelajaran matematika di sekolah. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
12. Saya cepat merasa bosan saat pembelajaran matematika berlangsung. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
13. Saya mendengarkan penjelasan guru dengan baik saat guru menjelaskan pelajaran.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
260
14. Saya lebih senang berbicara sendiri dengan teman dan tidak mendengarkan pada saat guru menjelaskan.
a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
15. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru saat pembelajaran. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
16. Saya mengerjakan sendiri tugas matematika yang diberikan oleh guru. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
17. Dalam mengerjakan tugas maupun soal, saya menyontek pekerjaan teman. a. selalu c. kadang-kadang b. sering d. tidak pernah
18. Jika dalam mengerjakan tugas matematika jawaban saya berbeda dengan jawaban teman, maka saya memilih jawaban teman saya.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
19. Saya berusaha meraih nilai yang lebih bagus dari teman saya. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
20. Saya akan belajar dengan rajin agar nilai ulangan matematika saya bagus. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
21. Jika nilai matematika saya jelek, maka saya akan terus rajin belajar agar nilainya menjadi baik.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
22. Jika nilai matematika saya jelek, maka saya tidak mau belajar lagi. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
23. Saya berkeinginan masuk peringkat 10 besar di kelas. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
261
24. Saya mempunyai keinginan untuk memperoleh nilai tertinggi di kelas. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
25. Saya merasa bangga apabila dapat menyelesaikan soal matematika. a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
26. Orang tua saya merasa bangga jika saya mendapat prestasi bagus dalam pelajaran matematika.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
27. Guru matematika saya menyenangkan dalam menyampaikan materi pembelajaran.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
28. Saya merasa bosan saat guru menjelaskan pelajaran matematika membosankan dengan berceramah saja.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
29. Saya merasa bosan dalam pembelajaran matematika karena saat pembelajaran hanya mencatat saja.
a. sangat setuju c. kurang setuju b. setuju d. tidak setuju
262
Lampiran 25
Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : IV/2
Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar Indikator soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Tingkat kesukaran Mudah Sedang Sulit
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
1. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut sama yaitu:
a. dan
b. dan
Uraian Uraian
C3
1, 2
1, 2
KISI-KISI SOAL UJI COBA
263
2. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama yaitu:
a. dan
b. dan
3. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan pecahan berpenyebut sama yaitu:
a. -
b. -
4. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
3,4
5, 6
7, 8
5
3, 4
6
7
8
264
berkaitan dengan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama yaitu:
a. -
b. -
5. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan yaitu:
a. + -
b. - +
C3
9, 10
9, 10
Jumlah Butir Soal 3 4 3
Presentase Tingkat Kesukaran 30% 40% 20%
265
Lampiran 26
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 50 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Bu Hani mempunyai kg mentega. Kemudian ia membeli
lagi kg. Berapa kg mentega yang dimiliki Bu Hani
sekarang?
2. Fajar mempunyai seutas tali yang panjangnya meter. Dani juga
mempunyai seutas tali yang dengan panjang meter. Jika kedua tali
tersebut disambung, berapakah panjangnya?
SOAL UJI COBA
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
Tali Fajar meter
Tali Dani meter
3
4
5
6
7
3. Lisa m
tepung
Tep
4. Sebaga
urea
Eko?
5. Tinggi b
tinggi b
6. Paman
putih. S
kayu ya
7.
membeli bah
g dan kg co
pung kg
ai petani pak
kuintal, ZA
badan Reni
adan Reni d
mengecat k
Sepanjang
ang dicat put
UREA
kuintal
an-bahan un
oklat. Berapa
Cokla
k Eko memp
A kuintal.
m dan ti
dan Rianti?
ayu yang pa
meter dica
tih?
Sebuah k
Febri untu
yang telah
ntuk membu
a jumlah ber
at kg
punyai simpa
Berapa kui
inggi badan
anjangnya
at dengan wa
meter
kolam berisi
uk mandi tin
h digunakan
ZA
kuintal
at kue di pa
rat seluruh b
anan berbag
intal simpan
Rianti m
meter den
arna merah.
mete
i air bagia
nggal bagi
n Febri untuk
sar. Lisa me
elanjaan Lis
ai macam pu
nan seluruh
m. Berapa m
ngan warna
Berapa met
er
?
an. Setelah
ian. Berapa
k mandi?
266
embeli kg
sa?
upuk, yaitu
pupuk pak
eter selisih
merah dan
ter panjang
digunakan
banyak air
267
8. Pedagang gula itu mempunyai ton persediaan gula.
Dalam tiga hari terjual sebanyak ton gula. Berapakah
sisa persediaan gula pedagang tersebut sekarang?
9. Pak Marbun memiliki petak sawah dan membeli lagi
petak sawah. Kemudian petak sawah ditanami padi
dan sisanya akan ditanami palawija. Berapa petak
sawah pak Marbun yang akan ditanami palawija?
10. Bibi membeli kg telur, diberikan kepada nenek kg.
Lalu bibi membeli lagi kg. Berapa kg telur yang
dimiliki bibi sekarang?
268
Lampiran 27
1. Diketahui:
Bu Hani mempunyai kg
Membeli lagi kg
Ditanyakan:
Mentega ibu sekarang
Jawab:
+ = = =
Jadi mentega ibu sekarang kg.
2. Diketahui:
Tali Fajar meter
Tali Dani meter
Ditanyakan:
Panjang sambungan kedua tali
Jawab:
+ = =
Jadi kedua tali tersebut setelah
disambung panjangnya menjadi
meter.
3. Diketahui:
Tepung = kg
Coklat = kg
Ditanyakan:
Jumlah berat seluruh belanjaan
Jawab:
+ = + = =
Jadi jumlah berat tepung dan
coklat yang dibeli Lisa yaitu
kg.
4. Diketahui:
Urea = kuintal
ZA = kuintal
Ditanyakan:
Simpanan seluruh pupuk pak Eko
Jawab:
+ = + = =
Jadi simpanan seluruh pupuk pak
Eko sebanyak kg.
5. Diketahui:
Tinggi Reni = meter
Tinggo Rianti = meter
Ditanyakan:
Selisih tinggi mereka
Jawab:
- = =
Jadi selisih tinggi mereka
meter.
KUNCI JAWABAN
269
6. Diketahui:
Panjang kayu = meter
Panjang cat warna merah =
meter
Ditanyakan:
Panjang kayu yang dicat putih
Jawab:
- = = =
Jadi panjang kayu yan dicat putih
yaitu meter.
7. Diketahui:
Air kolam: bagian
Setelah digunakan mandi tinggal :
bagian
Ditanyakan:
Air yang digunakan mandi
Jawab:
- = - = =
Jadi air yang digunakan Febri
untuk mandi sebanyak bagian.
8. Diketahui:
Persediaan gula: ton
Terjual : ton
Ditanyakan:
Sisa persediaan gula
Jawab:
- = - = =
Jadi persediaan gula pedagang
tersebut sekarang ton.
9. Diketahui:
Sawah pak Marbun: petak
Membeli lagi: petak
Ditanami padi: petak
Ditanyakan:
Sawah yang ditanami palawija
Jawab:
+ - = + - = =
Jadi sawah pak Marbun yang
ditanami palawija yaitu petak.
10. Diketahui:
Bibi membeli telur: kg
Diberikan kepada nenek: kg
Bibi membeli lagi: kg
Ditanyakan:
Telur yang dimiliki bibi sekarang
Jawab:
- + = - + = =
Jadi telur yang dimiliki bibi
sekarang sebanyak kg.
270
Lampiran 28
No. Soal Langkah Kunci jawaban Skor
1 1 Diketahui: Bu Hani mempunyai kg
Membeli lagi kg 1
2 Ditanyakan: Mentega ibu sekarang 1
3 Jawab: + 1
4 = 1 5 = 1
Skor maksimum 5
2 1 Diketahui: Tali Fajar meter
Tali Dani meter 1
2 Ditanyakan: Panjang sambungan kedua tali 1
3 Jawab: + 1
4 = 1 Skor maksimum 4
3 1 Diketahui:
Tepung = kg
Coklat = kg 1
2 Ditanyakan: Jumlah berat seluruh belanjaan 1
3 Jawab: + 1
4 = + 1
PEDOMAN PENILAIAN
271
5 = 1 Skor maksimum 5
4 1 Diketahui:
Urea = kuintal
ZA = kuintal 1
2 Ditanyakan: Simpanan seluruh pupuk pak Eko 1
3 Jawab: + 1
4 = + 1 5 = 1
Skor maksimum 5
5 1 Diketahui: Tinggi Reni = meter
Tinggi Rianti = meter 1
2 Ditanyakan: Selisih tinggi mereka 1
3 Jawab: - 1
4 = 1 5 = 1
Skor maksimum 5
6 1 Diketahui: Panjang kayu = meter
Panjang cat warna merah = meter 1
2 Ditanyakan: Panjang kayu yang dicat putih 1
3 Jawab: - 1
5 = 1 6 = 1
Skor maksimum 5
272
7 1 Diketahui: Air kolam: bagian
Setelah digunakan mandi tinggal : bagian 1
2 Ditanyakan: Air yang digunakan mandi 1
3 Jawab: - 1
4 = - 1
5 = 1 Skor maksimum 5
8 1 Diketahui:
Persediaan gula: ton
Terjual : ton 1
2 Ditanyakan: Sisa persediaan gula 1
3 Jawab: - 1
4 = - 1
5 = 1 Skor maksimum 5
9 1 Diketahui: Sawah pak Marbun: petak
Membeli lagi: petak
Ditanami padi: petak
1
2 Ditanyakan: Sawah yang ditanami palawija 1
3 Jawab: + - 1
4 = + - 1
5 = 1 Skor maksimum 5
273
10 1 Diketahui: Bibi membeli telur: kg
Diberikan kepada nenek: kg
Bibi membeli lagi: kg
1
2 Ditanyakan: Telur yang dimiliki bibi sekarang 1
3 Jawab: - + 1
4 = - + 1 5 = 1
Skor maksimum 5
274
Lampiran 29
Validasi Soal oleh Tim Ahli (Dra. Noening Andrijati, M.Pd)
TELAAH SOAL URAIAN
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika di SD Negeri
Langgen Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda
silang (x) jika tidak sesuai.
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Setiap pertanyaan diberikan batasan jawaban yang diharapkan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan peugukuran. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi 1. Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut
jawaban terurai. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
275
No Aspek yang Ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Setiap soal memiliki pedoman penskorannya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya 1. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menimbulkan penafsiran ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, April 2013 Penilai,
Ttd
Dra. Noening Andrijati, M.Pd. 19680610 199303 2 002
276
Lampiran 30
Validasi Soal oleh Tim Ahli (Ujiati, S.Pd.SD)
TELAAH SOAL URAIAN
Petunjuk
Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran Matematika di SD Negeri
Langgen Kabupaten Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda
silang (x) jika tidak sesuai.
No. Aspek yang ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. Materi 1. Soal sesuai dengan indikator.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Setiap pertanyaan diberikan batasan jawaban yang diharapkan. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Materi yang ditanyakan sesuai dengan tujuan peugukuran. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B. Konstruksi 1. Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut
jawaban terurai. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
277
No Aspek yang Ditelaah Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Setiap soal memiliki pedoman penskorannya. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
C. Bahasa/Budaya 1. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Tidak menimbulkan penafsiran ganda. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tegal, April 2013
Penilai,
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD 19671202 199803 2 004
278
Lampiran 31
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01
Alamat : Jl. Logam No. 99 Pesayangan - Talang – Tegal Telp. (0283) 444115
DAFTAR NILAI SOAL TES UJI COBA MATEMATIKA
PADA KELAS UJI COBA
KELAS IVA KELAS IVB No Nama Nilai No Nama Nilai 1 A. Nurzaelani 93,75 1 M. Alamul Huda 70,83 2 A. Fathulloh 93,75 2 M. Aldi R.A.P.D. 85,42 3 Abdillah Kholil A. 83,33 3 M. Ivan Ramadhan 66,67 4 Akh. Ardiyansah 62,5 4 M. Ramadhani 62,5 5 Akh. Rizqi M. 97,92 5 M. Rojefri 91,67 6 Akh. Syuhada 85,42 6 M. Syauqi Huda 93,75 7 Anastasya Zahra Zusmita 70,83 7 Moh. Afif Husen 60,42 8 Dea Amanda F. 89,58 8 Muh Aldo R.A.P.D. 68,75 9 Dini Anggraeni 87,5 9 Nabila Ayu Cahyani 66,67 10 Elma Andini 87,5 10 Nadia Salma Tsania 87,5 11 Elsandy Nur Zalfa 70,83 11 Nanda Suci Maliana 64,58 12 Ema Silvia N. 47,92 12 Nizar Musthofa 81,25 13 Ferdiansyah 89,58 13 Nur Jannah 66,67 14 Gilang Pratama 66,67 14 Nur Rizkiana Putri 72,92 15 Hasyifa Ratna Astria 100 15 Nurlaeli Afiyanti 70,83 16 Hesti Yuliana 45,83 16 Putri Aisyah 91,67 17 Irva Ardhia Oktaviana 95,83 17 Raihan F 93,75 18 Julnar Isfandiani 64,58 18 Rian Maulana 100 19 Jundi Rifan Assahid 54,17 19 Rizqy Subkhan 93,75 20 Khalimatussa'diyah 70,83 20 Robit Himamy 91,67 21 M. Burhannudin 60,42 21 Siti Nur Affah 66,67 22 Maudi Meliana Putri 87,5 22 Siti Nur Kholisoh 68,75 23 Mauli Adela 91,67 23 Wiwit Wahyuningsih 64,58 24 Maulida Rahmawati 100 24 Wulan Suci Rizkiyana 70,83
279
Lampiran 32
OUTPUT UJI VALIDITAS SOAL TES
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Jumlah
Soal1
Pearson Correlation 1 ,227 ,645** ,586** ,315* ,569** ,756** ,782** ,469** ,532** ,868**
Sig. (2-tailed) ,121 ,000 ,000 ,029 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal2
Pearson Correlation ,227 1 ,290* ,281 ,286* ,139 ,275 ,270 ,192 ,111 ,427**
Sig. (2-tailed) ,121 ,045 ,053 ,049 ,347 ,058 ,064 ,191 ,454 ,002
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal3
Pearson Correlation ,645** ,290* 1 ,601** ,149 ,122 ,725** ,674** ,372** ,351* ,726**
Sig. (2-tailed) ,000 ,045 ,000 ,313 ,409 ,000 ,000 ,009 ,014 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal4
Pearson Correlation ,586** ,281 ,601** 1 -,104 ,113 ,369** ,502** ,337* ,207 ,561**
Sig. (2-tailed) ,000 ,053 ,000 ,482 ,446 ,010 ,000 ,019 ,159 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal5
Pearson Correlation ,315* ,286* ,149 -,104 1 ,363* ,444** ,378** ,139 ,208 ,465**
Sig. (2-tailed) ,029 ,049 ,313 ,482 ,011 ,002 ,008 ,347 ,156 ,001
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal6
Pearson Correlation ,569** ,139 ,122 ,113 ,363* 1 ,497** ,466** ,263 ,375** ,602**
Sig. (2-tailed) ,000 ,347 ,409 ,446 ,011 ,000 ,001 ,071 ,009 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal7
Pearson Correlation ,756** ,275 ,725** ,369** ,444** ,497** 1 ,866** ,376** ,522** ,879**
Sig. (2-tailed) ,000 ,058 ,000 ,010 ,002 ,000 ,000 ,008 ,000 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal8
Pearson Correlation ,782** ,270 ,674** ,502** ,378** ,466** ,866** 1 ,407** ,534** ,884**
Sig. (2-tailed) ,000 ,064 ,000 ,000 ,008 ,001 ,000 ,004 ,000 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal9
Pearson Correlation ,469** ,192 ,372** ,337* ,139 ,263 ,376** ,407** 1 ,378** ,609**
Sig. (2-tailed) ,001 ,191 ,009 ,019 ,347 ,071 ,008 ,004 ,008 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Soal10
Pearson Correlation ,532** ,111 ,351* ,207 ,208 ,375** ,522** ,534** ,378** 1 ,652**
Sig. (2-tailed) ,000 ,454 ,014 ,159 ,156 ,009 ,000 ,000 ,008 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
Jumlah
Pearson Correlation ,868** ,427** ,726** ,561** ,465** ,602** ,879** ,884** ,609** ,652** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
280
Lampiran 33
REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL TES
r tabel = 0,312
Taraf Signifikansi 0.05
n = 40
Nomor Soal Bivariate Pearson Validitas 1 0,868 Valid 2 0.427 Valid 3 0,726 Valid 4 0,561 Valid 5 0,465 Valid 6 0,602 Valid 7 0,879 Valid 8 0,884 Valid 9 0,609 Valid 10 0,652 Valid
281
Lampiran 34
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES
A. Tabel Pembantu Perhitungan Reliabilitas Manual No Soal
1 0,297
2 0,679
3 1,078
4 0,968
5 0,844
6 1,658
7 1,525
8 1,530
9 1,677
10 1,432
Σσ i 11,688
σ i 50,128
B. Perhitungan Manual n : 10
Σσ i : 11,688
σ t : 50,128
r n
n 1 1Σσσ
10
10 1 111,68850,128
109 1 0,233
109 0,767
0,852
282
C. Perhitungan SPSS
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 48 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 48 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,852 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Soal1 33,02 43,723 ,847 ,832
Soal2 33,71 45,828 ,325 ,855
Soal3 33,33 40,525 ,645 ,830
Soal4 33,23 43,287 ,454 ,846
Soal5 34,08 44,929 ,354 ,853
Soal6 33,71 40,807 ,466 ,848
Soal7 33,58 36,291 ,828 ,810
Soal8 33,71 36,168 ,835 ,809
Soal9 34,44 40,634 ,473 ,848
Soal10 34,69 40,517 ,537 ,840
283
Lampiran 35
PEMBAGIAN KELOMPOK ATAS DAN BAWAH
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No
Nomor Soal Jml
No
Nomor Soal Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 7 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48 44 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 34 9 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 34 41 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 48 5 4 4 5 5 2 1 4 4 2 3 34 23 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 46 18 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 34 12 5 4 5 5 4 5 5 5 2 5 45 27 4 4 3 3 4 4 5 3 2 3 35 19 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 45 26 4 4 5 5 2 2 3 3 4 2 34 47 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 45 30 3 3 5 3 4 2 5 4 2 2 33 48 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 45 34 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 34 16 5 4 3 5 2 5 5 5 5 5 44 39 4 4 3 5 4 2 2 4 2 2 32 28 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 44 49 4 4 4 5 2 2 2 3 5 2 33 37 5 4 5 5 4 5 5 5 3 3 44 4 4 4 5 5 2 2 3 2 3 2 32 43 5 4 5 3 4 5 5 5 3 5 44 31 4 4 3 5 4 4 2 2 2 2 32 6 5 4 5 5 4 5 5 5 3 2 43 33 4 4 3 3 4 4 3 3 2 2 32 14 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 47 35 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 31 13 5 4 5 5 4 5 5 5 2 2 42 36 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 31 17 5 4 5 5 4 2 5 5 2 5 42 46 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 32 21 5 4 5 5 2 5 5 5 3 3 42 24 4 4 3 5 2 4 2 2 3 2 31 32 5 4 5 5 4 5 5 5 2 2 42 10 4 4 5 3 2 2 3 2 3 2 30 29 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 45 40 4 4 2 2 4 4 3 2 2 2 29 1 5 4 5 5 4 2 5 4 5 2 41 45 4 4 3 3 4 4 2 2 2 2 30 11 5 4 5 5 2 5 5 5 2 2 40 20 4 4 3 5 2 3 2 2 2 2 29 22 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 43 3 4 4 4 4 2 2 2 2 0 2 26 42 5 4 5 5 4 2 5 5 2 2 39 15 4 0 2 3 2 4 2 2 2 2 23 38 5 4 5 5 4 2 4 4 5 3 41 8 4 0 3 3 2 2 2 2 2 2 22
284
Lampiran 36
TABEL TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL
1. Tabel Tingkat Kesukaran Butir Soal
No. Soal P Kriteria No. Soal P Kriteria 1 0,90 Mudah 6 0,76 Mudah 2 0,95 Mudah 7 0,78 Mudah 3 0,83 Mudah 8 0,76 Mudah 4 0,85 Mudah 9 0,61 Sedang 5 0,85 Mudah 10 0,56 Sedang
2. Tabel Daya Pembeda Butir Soal
No. Soal XA XB Skor Maksimum DP Kriteria
1 5,00 3,96 5 0,21 Diperbaiki 2 3,96 3,63 4 0,07 Dibuang
3 4,92 3,42 5 0,30 Diterima tetapi perlu diperbaiki
4 4,83 3,71 5 0,23 Diperbaiki 5 3,75 3,08 4 0,13 Dibuang 6 4,50 3,08 5 0,28 Diperbaiki 7 4,96 2,88 5 0,42 Diterima baik 8 4,83 2,75 5 0,42 Diterima baik 9 3,67 2,46 5 0,24 Diperbaiki
10 3,46 2,17 5 0,26 diperbaiki
285
Lampiran 37
Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester : IV/2 Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar Indikator soal Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Tingkat kesukaran Mudah Sedang Sulit
6.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
1. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut sama yaitu dan
2. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama yaitu dan
3. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan
Uraian
Uraian
Uraian
C3
C3
C3
1 2
√ √
KISI-KISI SOAL TES UJI FORMATIF PADA MATERI PECAHAN
286
pengurangan pecahan berpenyebut sama yaitu: a. -
b. -
4. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama yaitu: a. –
b. -
5. Disajikan sebuah cerita, siswa dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan yaitu: a. + –
b. - +
Uraian
Uraian
C3
C3
3
4
5
6
7
8
√
√
√
√
√
√
Jumlah Butir Soal 6 2 0 Presentase Tingkat Kesukaran 75% 25% 0%
287
Lampiran 38
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / 2
Materi Pokok : Pecahan
Standar Kompetensi : Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Alokasi Waktu : 50 menit
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!
1. Bu Hani mempunyai kg mentega. Kemudian ia membeli
lagi kg. Berapa kg mentega yang dimiliki Bu Hani
sekarang?
2. Lisa membeli bahan-bahan untuk membuat kue di pasar. Lisa membeli kg
tepung dan kg coklat. Berapa jumlah berat seluruh belanjaan Lisa?
Tepung kg
Coklat kg
3. Sebagai petani pak Eko mempunyai simpanan berbagai macam pupuk, yaitu
urea kuintal, ZA kuintal. Berapa kuintal simpanan seluruh pupuk pak
Eko?
SOAL TES FORMATIF
Nama : …………………………
Kelas : …………………………
No Absen : …………………………
4
5
6
7
8
4. Paman
putih. S
kayu ya
5.
6.
7.
8.
mengecat k
Sepanjang
ang dicat put
UREA
kuintal
ayu yang pa
meter dica
tih?
Sebuah k
Febri untu
yang telah
Pedagang
Dalam tig
sisa perse
Pak Marb
petak sa
dan sisan
sawah pak
Bibi mem
Lalu bibi
dimiliki b
anjangnya
at dengan wa
meter
kolam berisi
uk mandi tin
h digunakan
g gula itu m
ga hari terju
ediaan gula p
bun memilik
awah. Kemu
nya akan d
k Marbun ya
mbeli kg te
i membeli
bibi sekarang
ZA
kuintal
meter den
arna merah.
mete
i air bagia
nggal bagi
n Febri untuk
mempunyai
al sebanyak
pedagang ter
ki petak sa
udian petak
ditanami pa
ang akan dit
elur, diberik
lagi kg. B
g?
ngan warna
Berapa met
er
?
an. Setelah
ian. Berapa
k mandi?
ton persed
ton gula.
rsebut sekara
awah dan me
k sawah dita
alawija. Ber
anami palaw
an kepada n
Berapa kg
288
merah dan
ter panjang
digunakan
banyak air
diaan gula.
Berapakah
ang?
embeli lagi
anami padi
rapa petak
wija?
nenek kg.
telur yang
289
Lampiran 39
1. Diketahui:
Bu Hani mempunyai kg
Membeli lagi kg
Ditanyakan:
Mentega ibu sekarang
Jawab:
+ = = =
Jadi mentega ibu sekarang kg.
2. Diketahui:
Tepung = kg
Coklat = kg
Ditanyakan:
Jumlah berat seluruh belanjaan
Jawab:
+ = + = =
Jadi jumlah berat tepung dan
coklat yang dibeli Lisa yaitu kg.
3. Diketahui:
Urea = kuintal
ZA = kuintal
Ditanyakan:
Simpanan seluruh pupuk pak Eko
Jawab:
+ = + = =
Jadi simpanan seluruh pupuk pak
Eko sebanyak kg.
4. Diketahui:
Panjang kayu = meter
Panjang cat warna merah =
meter
Ditanyakan:
Panjang kayu yang dicat putih
Jawab:
- = = =
Jadi panjang kayu yan dicat putih
yaitu meter.
5. Diketahui:
Air kolam: bagian
Setelah digunakan mandi tinggal :
bagian
Ditanyakan:
Air yang digunakan mandi
Jawab:
- = - = =
Jadi air yang digunakan Febri
untuk mandi sebanyak bagian.
KUNCI JAWABAN
290
6. Diketahui:
Persediaan gula: ton
Terjual : ton
Ditanyakan:
Sisa persediaan gula
Jawab:
- = - = =
Jadi persediaan gula pedagang
tersebut sekarang ton.
7. Diketahui:
Sawah pak Marbun: petak
Membeli lagi: petak
Ditanami padi: petak
Ditanyakan:
Sawah yang ditanami palawija
Jawab:
+ - = + - =
=
Jadi sawah pak Marbun yang
ditanami palawija yaitu petak.
8. Diketahui:
Bibi membeli telur: kg
Diberikan kepada nenek: kg
Bibi membeli lagi: kg
Ditanyakan:
Telur yang dimiliki bibi sekarang
Jawab:
- + = - + = =
Jadi telur yang dimiliki bibi
sekarang sebanyak kg.
291
Lampiran 40
No. Soal Langkah Kunci jawaban Skor
1 1 Diketahui: Bu Hani mempunyai kg
Membeli lagi kg 1
2 Ditanyakan: Mentega ibu sekarang 1
3 Jawab: + 1
4 = 1 5 = 1
Skor maksimum 5
2 1 Diketahui: Tepung = kg
Coklat = kg 1
2 Ditanyakan: Jumlah berat seluruh belanjaan 1
3 Jawab: + 1
4 = + 1 5 = 1
Skor maksimum 5
3 1 Diketahui: Urea = kuintal
ZA = kuintal 1
2 Ditanyakan: Simpanan seluruh pupuk pak Eko 1
3 Jawab: + 1
PEDOMAN PENILAIAN
292
4 = + 1 5 = 1
Skor maksimum 5
4 1 Diketahui: Panjang kayu = meter
Panjang cat warna merah = meter 1
2 Ditanyakan: Panjang kayu yang dicat putih 1
3 Jawab: - 1
5 = 1 6 = 1
Skor maksimum 5
5 1 Diketahui: Air kolam: bagian
Setelah digunakan mandi tinggal : bagian 1
2 Ditanyakan: Air yang digunakan mandi 1
3 Jawab: - 1
4 = - 1
5 = 1 Skor maksimum 5
6 1 Diketahui:
Persediaan gula: ton
Terjual : ton 1
2 Ditanyakan: Sisa persediaan gula 1
3 Jawab: - 1
4 = - 1
5 = 1 Skor maksimum 5
293
7 1 Diketahui: Sawah pak Marbun: petak
Membeli lagi: petak
Ditanami padi: petak
1
2 Ditanyakan: Sawah yang ditanami palawija 1
3 Jawab: + - 1
4 = + - 1
5 = 1 Skor maksimum 5
8 1 Diketahui:
Bibi membeli telur: kg
Diberikan kepada nenek: kg
Bibi membeli lagi: kg
1
2 Ditanyakan: Telur yang dimiliki bibi sekarang 1
3 Jawab: - + 1
4 = - + 1 5 = 1
Skor maksimum 5
294
Lampiran 41 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA (AWAL)
SISWA KELAS IV.A (EKSPERIMEN)
No NIS Nama Nilai 1 2183 Miftakhul Ulumudin 75 2 2189 Yeni Khusana 81,03 3 2218 Ahmad Agis Setiawan 68,1 4 2219 Akhmad Rizik Maulana 81,03 5 2220 Aulia Prasticia Sukma 87,07 6 2221 Anis Sri Puji Ningsih 77,59 7 2222 Dwi Vikki Rizqiyani 78,45 8 2225 Faris Aiman Fathin 79,31 9 2226 Febiyanti 91,38 10 2228 Januar Faqih 76,72 11 2231 Muhammad Syakirul Ariansyah 79,31 12 2232 Mirza Ramadani 87,07 13 2233 Maya Alfu Fahrin 96,55 14 2235 Nesa Kistan 81,03 15 2236 Nurul Khikmatul Inayah 76,72 16 2237 Nur Wulan Mauliddiyah 91,38 17 2238 Pani Rahmawati 86,21 18 2239 Rizki Ananda Apriyana 85,34 19 2240 Robyan Pranoto Projo 88,79 20 2242 Siti Arofah 83,62 21 2245 Wafiq Hidayatul Khusna Nurros 84,48 22 2265 M. Mutamakin Iman 91,38 23 2272 Tamada nabahani 87,93 24 2386 Muhammad Fauzan Al hafidz 72,41 25 2415 D'Shinta Fasma Liya Nooroqolbu 85,34
Mengetahui, Guru Kelas IVA
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD 19671202 199803 2 004
295
Lampiran 42 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA (AWAL)
SISWA KELAS IV.B (KONTROL)
No NIS Nama Jenis Kelamin 1 2209 Nur Istiqomah 74,14 2 2246 Ade Rizki Amalia 87,07 3 2247 Ahmad Yahya Fiqhan 81,90 4 2249 Akhmad Lutfi Najib 82,76 5 2250 Ani Amalia 75,00 6 2251 Annisatul Azizah 68,97 7 2253 Arini Haqia 87,07 8 2254 Azkiyatun Nisa 88,79 9 2255 Dewi Maryamah 81,03 10 2256 Diyana 71,55 11 2257 Eka Afifah 91,38 12 2259 Fajar Rizki Dwianto 87,07 13 2260 Hafiz Akbar 66,38 14 2261 Ikrimatuz Zakiyah 90,52 15 2262 Laela Fitrotul Uyun 87,07 16 2263 Lana Nurul Widad 81,03 17 2264 Mutiara Maulidya 91,38 18 2266 Muhammad Sya'bani Isnain 87,07 19 2267 Moh. Rizki Hidayat 83,62 20 2269 Nurul Azmi 80,17 21 2270 Nurul Nadea Maulida 81,90 22 2273 Qikal Iztiska Askia 75,00 23 2325 Arkan Razan Indrastoto 81,90 24 2326 Umy Prabawati Hastika 90,52
Mengetahui, Guru Kelas IVB
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
296
Lampiran 43 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA SISWA KELAS IV.A (EKSPERIMEN)
No NIS Nama Nilai 1 2183 Miftakhul Ulumudin 62 2 2189 Yeni Khusana 68 3 2218 Ahmad Agis Setiawan 64 4 2219 Akhmad Rizik Maulana 68 5 2220 Aulia Prasticia Sukma 64 6 2221 Anis Sri Puji Ningsih 38 7 2222 Dwi Vikki Rizqiyani 82 8 2225 Faris Aiman Fathin 94 9 2226 Febiyanti 94 10 2228 Januar Faqih 60 11 2231 Muhammad Syakirul Ariansyah 60 12 2232 Mirza Ramadani 72 13 2233 Maya Alfu Fahrin 96 14 2235 Nesa Kistan 68 15 2236 Nurul Khikmatul Inayah 58 16 2237 Nur Wulan Mauliddiyah 84 17 2238 Pani Rahmawati 84 18 2239 Rizki Ananda Apriyana 58 19 2240 Robyan Pranoto Projo 43 20 2242 Siti Arofah 76 21 2245 Wafiq Hidayatul Khusna Nurros 70 22 2265 M. Mutamakin Iman 82 23 2272 Tamada nabahani 68 24 2386 Muhammad Fauzan Al hafidz 88 25 2415 D'Shinta Fasma Liya Nooroqolbu 96
Mengetahui, Guru Kelas IVA
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD 19671202 199803 2 004
297
Lampiran 44 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI UTS MATEMATIKA
SISWA KELAS IV.B (KONTROL)
No NIS Nama Jenis Kelamin 1 2209 Nur Istiqomah 52 2 2246 Ade Rizki Amalia 78 3 2247 Ahmad Yahya Fiqhan 52 4 2249 Akhmad Lutfi Najib 54 5 2250 Ani Amalia 90 6 2251 Annisatul Azizah 48 7 2253 Arini Haqia 68 8 2254 Azkiyatun Nisa 96 9 2255 Dewi Maryamah 66 10 2256 Diyana 58 11 2257 Eka Afifah 82 12 2259 Fajar Rizki Dwianto 64 13 2260 Hafiz Akbar 65 14 2261 Ikrimatuz Zakiyah 98 15 2262 Laela Fitrotul Uyun 82 16 2263 Lana Nurul Widad 80 17 2264 Mutiara Maulidya 86 18 2266 Muhammad Sya'bani Isnain 60 19 2267 Moh. Rizki Hidayat 80 20 2269 Nurul Azmi 72 21 2270 Nurul Nadea Maulida 68 22 2273 Qikal Iztiska Askia 48 23 2325 Arkan Razan Indrastoto 64 24 2326 Umy Prabawati Hastika 82
Mengetahui, Guru Kelas IVB
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
298
Lampiran 45 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV.A (EKSPERIMEN)
No NIS Nama Nilai 1 2183 Miftakhul Ulumudin 77,59 2 2189 Yeni Khusana 81,03 3 2218 Ahmad Agis Setiawan 73,28 4 2219 Akhmad Rizik Maulana 84,48 5 2220 Aulia Prasticia Sukma 89,66 6 2221 Anis Sri Puji Ningsih 84,48 7 2222 Dwi Vikki Rizqiyani 82,76 8 2225 Faris Aiman Fathin 83,62 9 2226 Febiyanti 93,10 10 2228 Januar Faqih 80,17 11 2231 Muhammad Syakirul Ariansyah 87,93 12 2232 Mirza Ramadani 93,10 13 2233 Maya Alfu Fahrin 94,83 14 2235 Nesa Kistan 83,62 15 2236 Nurul Khikmatul Inayah 82,76 16 2237 Nur Wulan Mauliddiyah 93,97 17 2238 Pani Rahmawati 93,97 18 2239 Rizki Ananda Apriyana 88,79 19 2240 Robyan Pranoto Projo 89,66 20 2242 Siti Arofah 90,52 21 2245 Wafiq Hidayatul Khusna Nurros 86,21 22 2265 M. Mutamakin Iman 93,97 23 2272 Tamada nabahani 89,66 24 2386 Muhammad Fauzan Al hafidz 77,59 25 2415 D'Shinta Fasma Liya Nooroqolbu 93,97
Mengetahui, Guru Kelas IVA
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD 19671202 199803 2 004
299
Lampiran 46 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV.B (KONTROL)
No NIS Nama Jenis Kelamin 1 2209 Nur Istiqomah 87,07 2 2246 Ade Rizki Amalia 84,48 3 2247 Ahmad Yahya Fiqhan 75,86 4 2249 Akhmad Lutfi Najib 63,79 5 2250 Ani Amalia 82,76 6 2251 Annisatul Azizah 78,45 7 2253 Arini Haqia 87,07 8 2254 Azkiyatun Nisa 90,52 9 2255 Dewi Maryamah 75,00 10 2256 Diyana 81,03 11 2257 Eka Afifah 87,93 12 2259 Fajar Rizki Dwianto 87,07 13 2260 Hafiz Akbar 62,93 14 2261 Ikrimatuz Zakiyah 93,97 15 2262 Laela Fitrotul Uyun 87,07 16 2263 Lana Nurul Widad 87,07 17 2264 Mutiara Maulidya 93,97 18 2266 Muhammad Sya'bani Isnain 85,34 19 2267 Moh. Rizki Hidayat 89,66 20 2269 Nurul Azmi 83,62 21 2270 Nurul Nadea Maulida 80,17 22 2273 Qikal Iztiska Askia 80,17 23 2325 Arkan Razan Indrastoto 60,34 24 2326 Umy Prabawati Hastika 90,52
Mengetahui, Guru Kelas IVB
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
300
Lampiran 47 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI TES FORMATIF MATEMATIKA
SISWA KELAS IV.A (EKSPERIMEN)
No NIS Nama Nilai 1 2183 Miftakhul Ulumudin 87,50 2 2189 Yeni Khusana 82,50 3 2218 Ahmad Agis Setiawan 82,50 4 2219 Akhmad Rizik Maulana 87,50 5 2220 Aulia Prasticia Sukma 85,00 6 2221 Anis Sri Puji Ningsih 52,50 7 2222 Dwi Vikki Rizqiyani 85,00 8 2225 Faris Aiman Fathin 92,50 9 2226 Febiyanti 92,50 10 2228 Januar Faqih 95,00 11 2231 Muhammad Syakirul Ariansyah 90,00 12 2232 Mirza Ramadani 92,50 13 2233 Maya Alfu Fahrin 100,00 14 2235 Nesa Kistan 87,50 15 2236 Nurul Khikmatul Inayah 75,00 16 2237 Nur Wulan Mauliddiyah 100,00 17 2238 Pani Rahmawati 100,00 18 2239 Rizki Ananda Apriyana 77,50 19 2240 Robyan Pranoto Projo 57,50 20 2242 Siti Arofah 100,00 21 2245 Wafiq Hidayatul Khusna Nurros 92,50 22 2265 M. Mutamakin Iman 92,50 23 2272 Tamada nabahani 95,00 24 2386 Muhammad Fauzan Al hafidz 100,00 25 2415 D'Shinta Fasma Liya Nooroqolbu 100,00
Mengetahui, Guru Kelas IVA
Ttd
Ujiati, S.Pd.SD 19671202 199803 2 004
301
Lampiran 48 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN TALANG
SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN Alamat : Jl. Kaligawe Langgen - Talang – Tegal Telp. (0283) 3296200
DAFTAR NILAI TES FORMATIF BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS IV.B (KONTROL)
No NIS Nama Jenis Kelamin 1 2209 Nur Istiqomah 56,25 2 2246 Ade Rizki Amalia 87,50 3 2247 Ahmad Yahya Fiqhan 65,00 4 2249 Akhmad Lutfi Najib 65,00 5 2250 Ani Amalia 100,00 6 2251 Annisatul Azizah 50,00 7 2253 Arini Haqia 83,75 8 2254 Azkiyatun Nisa 100,00 9 2255 Dewi Maryamah 80,00 10 2256 Diyana 60,00 11 2257 Eka Afifah 90,00 12 2259 Fajar Rizki Dwianto 81,25 13 2260 Hafiz Akbar 78,75 14 2261 Ikrimatuz Zakiyah 100,00 15 2262 Laela Fitrotul Uyun 95,00 16 2263 Lana Nurul Widad 85,00 17 2264 Mutiara Maulidya 100,00 18 2266 Muhammad Sya'bani Isnain 76,25 19 2267 Moh. Rizki Hidayat 92,50 20 2269 Nurul Azmi 76,25 21 2270 Nurul Nadea Maulida 82,50 22 2273 Qikal Iztiska Askia 52,50 23 2325 Arkan Razan Indrastoto 55,00 24 2326 Umy Prabawati Hastika 95,00
Mengetahui, Guru Kelas IVB
Ttd
Laela Aqifa, S.Pd
L
E
K
Lampiran 49
D
Explore
Kelas
Nilai Ekspe
Kontr
Kelas
Nilai Ekspe
Kontr
*. This is a low
a. Lilliefors Sig
Kelas Eksp
9
OU
DATA MOT
s
erimen
rol
s
St
erimen
rol
wer bound of the
gnificance Corre
erimen
UTPUT SPS
TIVASI BEL
Case Pr
Valid
N Per
25 10
24 10
Tes
Kolmogoro
tatistic d
,129
,157
e true significa
ection
SS UJI NOR
LAJAR MA
rocessing Sum
rcent N
00,0%
00,0%
sts of Normali
ov-Smirnova
df Sig
25 ,2
24 ,
nce.
RMALITAS
ATEMATIK
mmary
Cases
Missing
Percen
0 0,0
0 0,0
ty
. Statistic
200* ,93
129 ,87
S
KA SISWA
T
t N
0% 25
0% 24
Shapiro-Wil
c df
38 25
73 24
302
Total
Percent
5 100,0%
4 100,0%
lk
Sig.
5 ,130
4 ,006
K
N
Kelas Kontr
Nilai Kelas
rol
Eksperimenn dan Konttrol
303
304
Lampiran 50
OUTPUT SPSS T-TEST
DATA MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Eksperimen 25 86,8288 6,07851 1,21570
Kontrol 24 82,3275 9,19217 1,87634
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 1,810
Sig. ,185
t-test for Equality of Means
t 2,030 2,013
df 47 39,665
Sig. (2-tailed) ,048 ,051
Mean Difference 4,50130 4,50130
Std. Error Difference 2,21758 2,23575
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower ,04010 -,01852
Upper 8,96250 9,02112
305
Lampiran 51
PERHITUNGAN MANUAL UJI T
MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
tx x
n 1 s n 1 sn n 2
1n 1
n
86,83 82,33
25 1 36,94 24 1 84,4625 24 2
125 1
24
4,5886,56 1942,58
25 24 249
600
4,52829,14
4749
600
4,5
60,194 49600
4,5√4,916
4,52,217
2,030
L
K
Lampiran 52
D
Kelas
Nilai Eksp
Kont
Kelas
Nilai Eksp
Kont
*. This is a low
a. Lilliefors Sig
Kelas Eksp
2
OU
ATA NILA
s
perimen
rol
s
S
perimen
rol
wer bound of th
gnificance Corr
erimen
UTPUT SPS
AI TES FOR
Case P
Valid
N Per
25 10
24 10
Tes
Kolmogoro
Statistic d
,166
,130
he true significa
rection
SS UJI NOR
RMATIF M
rocessing Sum
rcent N
00,0%
00,0%
sts of Normal
ov-Smirnova
df Sig
25
24 ,
ance.
RMALITAS
ATEMATI
mmary
Cases
Missing
Percen
0 0,0
0 0,0
ity
g. Statisti
,073 ,8
200* ,9
S
IKA SISWA
T
nt N
0% 25
0% 24
Shapiro-Wi
c df
824 25
920 24
306
A
Total
Percent
5 100,0%
4 100,0%
ilk
Sig.
5 ,001
4 ,058
K
N
Kelas Kontr
Nilai Kelas
rol
Eksperimenn dan Konttrol
307
308
Lampiran 53
OUTPUT SPSS T TEST
DATA TES FORMATIF MATEMATIKA SISWA
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Nilai Eksperimen 25 88,1000 12,27464 2,45493
Kontrol 24 79,4792 16,32265 3,33185
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F 3,380
Sig. ,072
t-test for Equality of Means
t 2,095 2,083
df 47 42,693
Sig. (2-tailed) ,042 ,043
Mean Difference 8,62083 8,62083
Std. Error Difference 4,11471 4,13858
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower ,34311 ,27285
Upper 16,89856 16,96882
309
Lampiran 54
PERHITUNGAN MANUAL UJI T
NILAI TES FORMATIF MATEMATIKA
tx x
n 1 s n 1 sn n 2
1n 1
n
88,10 79,48
25 1 150,67 24 1 266,4325 24 2
125 1
24
8,623616,08 6127,89
25 24 249
600
8,629743,97
4749
600
8,62
207,319 49600
8,62√16,93
8,624,115
2,095
310
Lampiran 55
PEROLEHAN SKOR TIM CIRC
NAMA TIM NAMA SISWA
I II III KET
LKS KUIS LKS KUIS LKS KUIS
A
Maya Alfu Fahrin
100
83
100
100
100
100
Nesa Kistan 75 100 100 Anis Sri Puji Ningsih 50 58 82 Faris Aiman Fathin 83 75 100
Skor = 91,92
B
D'Shinta Fasma Liya N
100
100
100
100
100
100
TIM SUPER
Aulia Prasticia Sukma 83 50 82 Erna Kurniasih - 100 100 Tamada Nabahani 83 100 100
Skor = 95,70
C
Sabrina Rizky Mulyana
90
100
100
-
100
100
Ahmad Agis Setiawan 83 67 82 M. Mutamakin Iman 58 83 100 Salma Rani 58 - 73
Skor = 88,08
D
Vina Dwi Rosiana
80
75
100
-
100
100
Nur Wulan M. 83 100 91 Januar Faqih 58 100 100 Robyan Pranoto Projo 58 83 91
Skor = 89,96
E
Nurul Khikmatul I
100
83
100
75
100
100
Siti Arofah 83 100 100 M. Syakirul A. 58 100 100 Muhammad Fauzan A. 83 75 100 76,75 87,5 100
Skor = 76,75
F
Febiyanti
100
100
100
75
90
82
TIM BAIK
Lulu Rizqiah 75 67 100 Akhmad Rizik Maulana 83 100 100 Mirza Ramadani 83 100 100
Skor = 92,71
G
Wafiq Hidayatul K.
80
83 100 83
100
100
Yeni Khusana 83 42 100 Ayu Diana 83 83 100 Fariz Abas - - 100
Skor = 88,72
H
Rizki Ananda A.
100
83 100 58
100
100
TIM HEBAT
Pani Rahmawati 58 100 100 Dwi Vikki Rizkiyani 83 100 100 Miftakhul Ulumudin 75 100 100
Skor = 94,04
311
Lampiran 56
PIAGAM PENGHARGAAN KELOMPOK
PIAGAM PENGHARGAAN
TIM SUPER
Nama Anggota
D’Shinta Fasma Liya Nooroqolbu Erna Kurniasih
Tamada Nabahani Aulia Prasticia Sukma
PIAGAM PENGHARGAAN
TIM HEBAT
Nama Anggota
Febiyanti Lulu Rizqiah
Akhmad Rizik Maulana Mirza Ramadhani
PIAGAM PENGHARGAAN
TIM BAIK
Nama Anggota
Rizki Ananda A. Pani Rahmawati
Dwi Vikki Rizkiyani Miftakhul Ulumudin
312
Lampiran 57
FOTO DOKUMENTASI
1. Pembelajaran di Kelas Eksperimen
Guru menjelaskan materi pecahan
Siswa mengerjakan LKS
313
Guru membimbing siswa mengerjakan LKS
Siswa mengerjakan soal kuis
314
2. Pembelajaran di Kelas Kontrol
Guru menjelaskan materi pecahan
Siswa mengerjakan LKS
315
Perwakilan siswa melaporkan hasil pekerjaannya
Siswa sedang mengerjakan soal kuis
316
Lampiran 58
317
Lampiran 59
318
Lampiran 60
319
Lampiran 59
Tabel F
Tabel Uji F α = 0,05 df1=(k-1)df2=(n-k- 1 2 3 4 5 6 7 8
1 161.448 199.500 215.707 224.583 230.162 233.986 236.768 238.8832 18.513 19.000 19.164 19.247 19.296 19.330 19.353 19.3713 10.128 9.552 9.277 9.117 9.013 8.941 8.887 8.8454 7.709 6.944 6.591 6.388 6.256 6.163 6.094 6.0415 6.608 5.786 5.409 5.192 5.050 4.950 4.876 4.8186 5.987 5.143 4.757 4.534 4.387 4.284 4.207 4.1477 5.591 4.737 4.347 4.120 3.972 3.866 3.787 3.7268 5.318 4.459 4.066 3.838 3.687 3.581 3.500 3.4389 5.117 4.256 3.863 3.633 3.482 3.374 3.293 3.23010 4.965 4.103 3.708 3.478 3.326 3.217 3.135 3.07211 4.844 3.982 3.587 3.357 3.204 3.095 3.012 2.94812 4.747 3.885 3.490 3.259 3.106 2.996 2.913 2.84913 4.667 3.806 3.411 3.179 3.025 2.915 2.832 2.76714 4.600 3.739 3.344 3.112 2.958 2.848 2.764 2.69915 4.543 3.682 3.287 3.056 2.901 2.790 2.707 2.64116 4.494 3.634 3.239 3.007 2.852 2.741 2.657 2.59117 4.451 3.592 3.197 2.965 2.810 2.699 2.614 2.54818 4.414 3.555 3.160 2.928 2.773 2.661 2.577 2.51019 4.381 3.522 3.127 2.895 2.740 2.628 2.544 2.47720 4.351 3.493 3.098 2.866 2.711 2.599 2.514 2.44721 4.325 3.467 3.072 2.840 2.685 2.573 2.488 2.42022 4.301 3.443 3.049 2.817 2.661 2.549 2.464 2.39723 4.279 3.422 3.028 2.796 2.640 2.528 2.442 2.37524 4.260 3.403 3.009 2.776 2.621 2.508 2.423 2.35525 4.242 3.385 2.991 2.759 2.603 2.490 2.405 2.33726 4.225 3.369 2.975 2.743 2.587 2.474 2.388 2.32127 4.210 3.354 2.960 2.728 2.572 2.459 2.373 2.30528 4.196 3.340 2.947 2.714 2.558 2.445 2.359 2.29129 4.183 3.328 2.934 2.701 2.545 2.432 2.346 2.27830 4.171 3.316 2.922 2.690 2.534 2.421 2.334 2.26631 4.160 3.305 2.911 2.679 2.523 2.409 2.323 2.25532 4.149 3.295 2.901 2.668 2.512 2.399 2.313 2.24433 4.139 3.285 2.892 2.659 2.503 2.389 2.303 2.23534 4.130 3.276 2.883 2.650 2.494 2.380 2.294 2.22535 4.121 3.267 2.874 2.641 2.485 2.372 2.285 2.21736 4.113 3.259 2.866 2.634 2.477 2.364 2.277 2.20937 4.105 3.252 2.859 2.626 2.470 2.356 2.270 2.20138 4.098 3.245 2.852 2.619 2.463 2.349 2.262 2.19439 4.091 3.238 2.845 2.612 2.456 2.342 2.255 2.18740 4.085 3.232 2.839 2.606 2.449 2.336 2.249 2.18041 4.079 3.226 2.833 2.600 2.443 2.330 2.243 2.17442 4.073 3.220 2.827 2.594 2.438 2.324 2.237 2.16843 4.067 3.214 2.822 2.589 2.432 2.318 2.232 2.16344 4.062 3.209 2.816 2.584 2.427 2.313 2.226 2.15745 4.057 3.204 2.812 2.579 2.422 2.308 2.221 2.15246 4.052 3.200 2.807 2.574 2.417 2.304 2.216 2.14747 4.047 3.195 2.802 2.570 2.413 2.299 2.212 2.14348 4.043 3.191 2.798 2.565 2.409 2.295 2.207 2.13849 4.038 3.187 2.794 2.561 2.404 2.290 2.203 2.134
320
50 4.034 3.183 2.790 2.557 2.400 2.286 2.199 2.13051 4.030 3.179 2.786 2.553 2.397 2.283 2.195 2.12652 4.027 3.175 2.783 2.550 2.393 2.279 2.192 2.12253 4.023 3.172 2.779 2.546 2.389 2.275 2.188 2.11954 4.020 3.168 2.776 2.543 2.386 2.272 2.185 2.11555 4.016 3.165 2.773 2.540 2.383 2.269 2.181 2.11256 4.013 3.162 2.769 2.537 2.380 2.266 2.178 2.10957 4.010 3.159 2.766 2.534 2.377 2.263 2.175 2.10658 4.007 3.156 2.764 2.531 2.374 2.260 2.172 2.10359 4.004 3.153 2.761 2.528 2.371 2.257 2.169 2.10060 4.001 3.150 2.758 2.525 2.368 2.254 2.167 2.09761 3.998 3.148 2.755 2.523 2.366 2.251 2.164 2.09462 3.996 3.145 2.753 2.520 2.363 2.249 2.161 2.09263 3.993 3.143 2.751 2.518 2.361 2.246 2.159 2.08964 3.991 3.140 2.748 2.515 2.358 2.244 2.156 2.08765 3.989 3.138 2.746 2.513 2.356 2.242 2.154 2.08466 3.986 3.136 2.744 2.511 2.354 2.239 2.152 2.08267 3.984 3.134 2.742 2.509 2.352 2.237 2.150 2.08068 3.982 3.132 2.740 2.507 2.350 2.235 2.148 2.07869 3.980 3.130 2.737 2.505 2.348 2.233 2.145 2.07670 3.978 3.128 2.736 2.503 2.346 2.231 2.143 2.07471 3.976 3.126 2.734 2.501 2.344 2.229 2.142 2.07272 3.974 3.124 2.732 2.499 2.342 2.227 2.140 2.07073 3.972 3.122 2.730 2.497 2.340 2.226 2.138 2.06874 3.970 3.120 2.728 2.495 2.338 2.224 2.136 2.06675 3.968 3.119 2.727 2.494 2.337 2.222 2.134 2.06476 3.967 3.117 2.725 2.492 2.335 2.220 2.133 2.06377 3.965 3.115 2.723 2.490 2.333 2.219 2.131 2.06178 3.963 3.114 2.722 2.489 2.332 2.217 2.129 2.05979 3.962 3.112 2.720 2.487 2.330 2.216 2.128 2.05880 3.960 3.111 2.719 2.486 2.329 2.214 2.126 2.05681 3.959 3.109 2.717 2.484 2.327 2.213 2.125 2.05582 3.957 3.108 2.716 2.483 2.326 2.211 2.123 2.05383 3.956 3.107 2.715 2.482 2.324 2.210 2.122 2.05284 3.955 3.105 2.713 2.480 2.323 2.209 2.121 2.05185 3.953 3.104 2.712 2.479 2.322 2.207 2.119 2.04986 3.952 3.103 2.711 2.478 2.321 2.206 2.118 2.04887 3.951 3.101 2.709 2.476 2.319 2.205 2.117 2.04788 3.949 3.100 2.708 2.475 2.318 2.203 2.115 2.04589 3.948 3.099 2.707 2.474 2.317 2.202 2.114 2.04490 3.947 3.098 2.706 2.473 2.316 2.201 2.113 2.04391 3.946 3.097 2.705 2.472 2.315 2.200 2.112 2.04292 3.945 3.095 2.704 2.471 2.313 2.199 2.111 2.04193 3.943 3.094 2.703 2.470 2.312 2.198 2.110 2.04094 3.942 3.093 2.701 2.469 2.311 2.197 2.109 2.03895 3.941 3.092 2.700 2.467 2.310 2.196 2.108 2.03796 3.940 3.091 2.699 2.466 2.309 2.195 2.106 2.03697 3.939 3.090 2.698 2.465 2.308 2.194 2.105 2.03598 3.938 3.089 2.697 2.465 2.307 2.193 2.104 2.03499 3.937 3.088 2.696 2.464 2.306 2.192 2.103 2.033100 3.936 3.087 2.696 2.463 2.305 2.191 2.103 2.032
321
Lampiran 62
Tabel r
322
Lampiran 63
Tabel Uji t
df=(n-k) α = 0.05 α = 0.025 df=(n-k) α = 0.05 α = 0.0251 6.314 12.706 51 1.675 2.0082 2.920 4.303 52 1.675 2.0073 2.353 3.182 53 1.674 2.0064 2.132 2.776 54 1.674 2.0055 2.015 2.571 55 1.673 2.0046 1.943 2.447 56 1.673 2.0037 1.895 2.365 57 1.672 2.0028 1.860 2.306 58 1.672 2.0029 1.833 2.262 59 1.671 2.00110 1.812 2.228 60 1.671 2.00011 1.796 2.201 61 1.670 2.00012 1.782 2.179 62 1.670 1.99913 1.771 2.160 63 1.669 1.99814 1.761 2.145 64 1.669 1.99815 1.753 2.131 65 1.669 1.99716 1.746 2.120 66 1.668 1.99717 1.740 2.110 67 1.668 1.99618 1.734 2.101 68 1.668 1.99519 1.729 2.093 69 1.667 1.99520 1.725 2.086 70 1.667 1.99421 1.721 2.080 71 1.667 1.99422 1.717 2.074 72 1.666 1.99323 1.714 2.069 73 1.666 1.99324 1.711 2.064 74 1.666 1.99325 1.708 2.060 75 1.665 1.99226 1.706 2.056 76 1.665 1.99227 1.703 2.052 77 1.665 1.99128 1.701 2.048 78 1.665 1.99129 1.699 2.045 79 1.664 1.99030 1.697 2.042 80 1.664 1.99031 1.696 2.040 81 1.664 1.99032 1.694 2.037 82 1.664 1.98933 1.692 2.035 83 1.663 1.98934 1.691 2.032 84 1.663 1.98935 1.690 2.030 85 1.663 1.98836 1.688 2.028 86 1.663 1.98837 1.687 2.026 87 1.663 1.98838 1.686 2.024 88 1.662 1.98739 1.685 2.023 89 1.662 1.98740 1.684 2.021 90 1.662 1.98741 1.683 2.020 91 1.662 1.98642 1.682 2.018 92 1.662 1.98643 1.681 2.017 93 1.661 1.98644 1.680 2.015 94 1.661 1.98645 1.679 2.014 95 1.661 1.98546 1.679 2.013 96 1.661 1.98547 1.678 2.012 97 1.661 1.98548 1.677 2.011 98 1.661 1.98449 1.677 2.010 99 1.660 1.98450 1.676 2.009 100 1.660 1.984
323
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Zainal Arifin. 2012. Perencanaan Pembelajaran dari Desain sampai Implementasi. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Ahsan, Arfiadi. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative
Integrated Reading And Compocition (CIRC). http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/circ.html [diakses 25/01/2013]
Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.
Jakarta: Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta. ______. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Asrori, Mohammad. 2009. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Bobrow, Jerry. 2010. CliiffsQuickReviewTM Matematika Dasar dan Pra-Aljabar.
Bandung: Pakar Raya. Depdiknas. 2008. Panduan Analisis Butir Soal. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal manajemen Pendidikan dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Durukan, Erhan. 2010. Effects of Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC) Technique on Reading-Writing Skills. Educational Research and Reviews Vol. 6(1) pp. 102-109. Available online at http://www.academicjournals.org/ERR [accessed 02/03/2013]
Gocer, Ali. 2010. A Comparative Research on the Effectivity of Cooperative
Learning Method and Jigsaw Technique on Teaching Literary Genres. Educational Research and Reviews Vol. 5(8) pp. 439 - 445. Available online at http://www.academicjournals.org/ERR2 [accessed 02/03/2013]
Hakim, Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima.
324
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya. Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD . Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Inayah, Nurul. 2007. Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Pokok Bahasan Segiempat Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi: Program Sarjana Universitas negeri Semarang.
Indien gm. 2012. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC.
http://007indien.blogspot.com/search/label/Model%20Pembelajaran%20Kooperatif%20Tipe%20CIRC [diakses 11/10/2012]
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Juliantara, Ketut. 2009. Pendekatan Pembelajaran Konvensional.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajaran-konvensional/ [diakses 25/01/13]
Kholik, Muhammad. 2011. Metode Pembelajaran Konvensional.
http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode-pembelajaran-konvensional/ [diakses 24/01/13]
Kurnia, Inggridwati, dkk. 2007. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Kusnandar, Achmad dan Entin Supriatin. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Muhsetyo, Gatot, dkk. 2007. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka. Mulyasa, E. 2010. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan. Raharjo, Marsudi, dkk. 2009. Pembelajaran Soal Cerita di SD. Yogyakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu
325
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika
Rajasa, Iman. 2009. Mengenal Pecahan. Bandung: Graha Bandung Kencana. Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang:
Universitas Negeri Semarang. Saepudin, Aep, dkk. 2009. Gemar Belajar Matematika untuk Siswa SD/MI Kelas
IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Silberman, M. L. 2011. Active Learning. Diterjemahkan oleh Raisul M. Bandung:
Penerbit Nusa Media. Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning . Bandung: Nusa Media. Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: CV Alfabeta. _____. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suprijono, Agus 2012. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
326
Sutrisno. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan Metode Pemecahan Masalah Berbantuan Lembar Kerja Kelompok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Skripsi. Program Sarjana IKIP PGRI Semarang.
Tim Penyusun. 2012. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Universitas
Negeri Semarang. Semarang: Pusat Pengembangan PPL LP3 Unnes. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidkan Nasional. Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Wibowo, Mungin Eddy, dkk. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Negeri Semarang 2010. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Winataputra, Udin S, dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Universitas Terbuka.